AHL al-halli WA al- AQDI MENURUT FIQIH SIYASAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AHL al-halli WA al- AQDI MENURUT FIQIH SIYASAH"

Transkripsi

1 BAB II TUGAS DAN WEWENANG AHL al-halli WA al- AQDI MENURUT FIQIH SIYASAH A. Pengertian Ahl al-halli Wa al- Aqdi 1 Secara etimologi Ahl al-halli Wa al- Aqdi berarti orang yang dapat memutuskan dan mengikat. Para ahli Fiqh Siyasah pengertian Ahl al-halli Wa al- Aqdi sebagai sebagai orang yang memiliki kewenangan untuk memutuskan dan menentukan sesuatu atas nama umat (warga negara). 2 Dengan kata lain, Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah lembaga perwakilan yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Mereka adalah sekelompok orang dari kalangan kaum muslimin yang dipandang paling baik agamanya, akhlaknya, kecemerlangan idenya dan pengaturannya, mereka terdiri dari para ulama, Khalifah dan pembimbing umat. Adapun secara bahasa, Istilah Ahl al-halli Wa al- Aqdi terdiri dari tiga kalimat: a. Ahl, yang berarti orang yang berhak (yang memiliki). b. Al-Hall, yang berarti, melepaskan, menyesuaikan, memutus, dan memecahkan. c. Al-Aqd, yang berarti mengikat, mengadakan transaksi, membentuk. 1 Relevansi makna Ahl al-halli Wa al- Aqdi dalam konteks Hukum Tata Negara Islam yang lebih spesifik pada kesamaan DPR RI adalah al Sulto al Tas riyah 2 Muhammad Iqbal Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h

2 19 Ahl al-h{alli wal al- Aqdi adalah istilah baru dan tidak terdapat dalam al- Quran dan al-hadis, istilah ini baru muncul setelah masa pasca Rasululloh SAW, para al-sahaba (ulama ) yang telah meletakkan istilah tersebut. Ini bukan berarti istilah tersebut bid ah karena belum pernah digunakan pada zaman Rasulullah saw, maupun pada zaman Sahabat. Akan tetapi, istilah-istilah keilmuan semacam ini bisa di golongkan didalam Mas}alih}ul Mursalah (kemaslahatan umum) yang diizinkan oleh Syariat Islam, sebagaimana istilah-istilah us}ul fiqh, ilmu Nahwu, Mus}t}olahul Hadis\ dan lain-lainnya. Abu A la al Maududi menyebutkan Ahl al-halli Wa al- Aqdi sebagai lembaga penengah dan pemberi fatwa, juga menyebut sebagai lembaga legislatif. 3 Al Mawardi menyebutkan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dengan Ahl al- Ikhtiyar, 4 karena merekalah yang berhak memilih khalifah. 5 Sedangkan Ibnu Taimiyah menyebutkan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dengan Ahl al-syawkah. Asy- Syaikh Abdurrahman as-sa'di menyebut Ahl al-halli Wa al- Aqdi dengan ahl alsyura hal itu terkandung dalam Tafsir-nya menyebutkan faidah-faidah musyawarah di antaranya: 1. Musyawarah termasuk ibadah yang mendekatkan kepada Allah. 3 Abu A la Al Maududi, Hukum dan Konstitusi Sistem Politik Islam, h Imam Al- Mawardi, Al- Ahkam Al- Sultaniyyah h.7 5 Khalifah disini kami gunakan sebagai metode qias dalam pengangkatan pejabat publik, karena pada dasarnya kami menganggap tentang fungsi pengangkatan yang dilakukan oleh Ahl al- H{alli Wa al- Aqdi merupakan korelasi yang tepat dalam pembahasan Fit and Proper Test yang dilakukan oleh DPR RI terhadap pejabat publik yang ada di indonesia..

3 20 2. Dengan musyawarah akan melegakan mereka (yang diajak bermusyawarah) dan menghilangkan ganjalan hati yang muncul karena sebuah peristiwa. Berbeda halnya dengan yang tidak melakukan musyawarah. Sehingga dikhawatirkan orang tidak akan sungguh-sungguh mencintai dan tidak menaatinya. Seandainya menaati pun, tidak dengan penuh ketaatan. 3. Dengan bermusyawarah, akan menyinari pemikiran karena menggunakan pada tempatnya. 4. Musyawarah akan menghasilkan pendapat yang benar, karena hampirhampir seorang yang bermusyawarah tidak akan salah dalam perbuatannya. Kalaupun salah atau belum sempurna sesuatu yang ia cari, maka ia tidak tercela. 6 Namun semuanya mengacu pada pengertian bahwa Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah sekelompok anggota masyarakat yang mewakili rakyat dalam menentukan arah dan kebijaksanaan pemerintahan demi tercapainya kemaslahatan hidup mereka. 7 Dengan demikian Ahl al-halli Wa al- Aqdi merupakan sarana yang digunakan rakyat melalui wakil rakyatnya untuk membicarakan masalah masalah kenegaraan dan kemaslahatan rakyat. Imam Mawardi berpendapat bahwa imam merupakan sesuatu yang niscaya. Artinya, keberadaannya sangat penting dalam suatu masyarakat atau 6 Syaikh Abdurrahman As-Sa'di, Taisir al-karim al-rahman, hal Muhammad Iqbal Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h. 138

4 21 negara. Karena itu, jelasnya, tanpa imam akan timbul suasana chaos. Manusia menjadi tidak bermartabat, begitu juga suatu bangsa menjadi tidak berharga. Lantas bagaimana ketentuan seorang imamah yang dianggap legal. Dalam hal ini, Al Mawardi menjelaskan, jabatan imamah (kepemimpinan) dinilai sah apabila memenuhi dua metodologi. Pertama, dia dipilih oleh parlemen (Ahl al- Halli wa al- Aqdi). Mereka inilah yang memiliki wewenang untuk mengikat dan mengurai, atau juga disebut model Al Ikhtiar. Kedua, ditunjuk oleh imam sebelumnya. Model pertama selaras dengan demokrasi dalam konteks modern. Sementara, tipe kedua, Al Mawardi merujuk pada eksperimen sejarah, yakni pengangkatan khalifah Umar bin Khattab oleh khalifah sebelumnya, Abu Bakar as-shiddiq. Paradigma pemikiran ulama fiqih merumuskan istilah Ahl al-halli Wa al- Aqdi didasarkan pada sistem pemilihan empat khalifah. pertama dalam sejarah pemerintahan umat Islam pasca Nabi SAW. Pemilihan khalifah tersebut dilaksanakan oleh para tokoh sahabat yang mewakili dua golongan yaitu Anshar dan Muhajiriin, Mereka ini uang kemudian oleh ulama fiqh diklaim sebagai Ahl al-halli Wa al- Aqdi yang bertindak sebagai wakil umat. Berdasarkan hal ini, Abdul Karim Zaidan mengemukakan definisi Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah orang orang yang berkecimpung langsung dengan rakyat yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka. Rakyat menyetujui pendapat-pendapat wakil rakyat tersebut karena meraka secara ikhlas, konsekuen, taqwa, adil dan kepandaian

5 22 pikiran serta kegigihan mereka dalam memperjuangkan kepentingan rakyatnya. 8 Ahl al-halli Wa al- Aqdi diwarnai dengan suasana ukhuwwah, kekeluargaan dan kerjasama didalam kebaikan dan ketaqwaan. Keanggotaan Parlemen diwarnai rasa ta'asub terhadap golongan, sektarian, dan penuh dengan persaingan yang tidak sehat. 9 Para ulama berselisih pendapat di dalam menentukan kriteria Ahl al-halli Wa al- Aqdi, akan tetapi semua pendapat yang beredar tersebut, tidak keluar dari kerangka pengertian Uli al Amri, namun dalam pembahasan tersebut terdapat ketimpangan ketika dua istilah yang memiliki kesamaan dan perbedaan yang senantiasa banyak ulama memperdebatkan : Pertama, Uli al Amri adalah istilah Syar'i yang terdapat di dalam Al-Qur an. Sehingga di dalam penafsirannya, perlu menukil pendapat mufassirun yang siqqoh, sebagaimana telah diterangkan pada edisi lalu. Uli al Amri dalam konteks semacam ini, lebih terkesan sebuah sosok dan tokoh, atau sekumpulan sosok dan tokoh yang harus ditaati perintah-perintahnya selama itu sesuai dengan syara'. (tanpa banyak menyentuh proses diangkatnya tokoh tersebut dan bagaimana teknis kerjanya). Oleh karena itu penulis letakkan pembahasan ini di dalam penafsiran kata Uli al Amri. 8 Abdul Karim Zaudan, Individu Dan Negara Menurut Pandangan Islam dalam Suyuthi Pulungan Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran h Abdullah bin Ibrahim Al-Toriqi, Ahl al-h{alli Wa al- Aqdi Sifatuhum wa Wadoifuhum. h )

6 23 Kedua. Disisi lain, ketika penulis hendak menerangkan kalimat yaitu bagaimana teknis mengembalikan permasalahan politik kepada Uli al Amri, ternyata penulis mendapatkan para ulama di dalam pembahasan ini, lebih banyak menggunakan istilah Ahl al-halli Wa al- Aqdi daripada istilah Uli al Amri itu sendiri. Dari situ penulis menemukan sebuah konklusi sebagai berikut: 1. Uli al Amri lebih sering digunakan di dalam menggambarkan tokoh atau orang yang wajib ditaati selama itu sesuai dengan syara'. 2. Ahl al-halli Wa al- Aqdi lebih sering digunakan ketika membicarakan teknis kerjanya. B. Sejarah Ahl al-halli wa al- Aqdi Secara eksplisit dalil tentang Ahl al-halli Wa al- Aqdi tidak terdapat dalam dua sumber undang-undang (al-qur an dan al-hadis), namun sebutan tersebut hanya ada dalam turas fiqih di bidang politik keagamaan dan pengambilan hukum substansial, maka dasar Ahl al-halli Wa al- Aqdi di qiaskan dengan istilah Uli al Amri 10 seperti dalam firman Allah SWT surah An Nisa Ayat 59 : Farid Abdul Khaliq, Fikih Politik Islam h Departemen Agama RI, al- Qur an dan Terjemahnya, h.87

7 24 ي ا ا ي ه ا ا لذ ين ا م ن وا ا ط يع وا الل ه و ا ط يع وا الر س و ل و ا ول ي الا م ر م ن كم فا ن ت ن از ع ت م ف ي ش ي ء فر د و ه ا لى الل ه و الر س ول ا ن كن ت م ت و م ن و ن ب الل ه و ا لي و م الا خ ر ذل ك خ ي ر و ا ح س ن ت ا و يلا Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Uli al Amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Juga dalam surah An Nisa ayat 83 : 12 و ا ذا ج اء ه م ا م ر م ن الا م ن ا و ا لخ و ف ا ذاع وا ب ه و لو ر د وه ا لى الر س ول و ا لى ا ول ي الا م ر م ن ه م لع ل م ه ا لذ ين ي س ت ن ب طون ه م ن ه م و لو لا فض ل الل ه ع لي كم و ر ح م ت ه لات ب ع ت م الش ي طا ن ا لا قل يلا Artinya: Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Uli al Amri 13 di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Uli al Amri ). 14 kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut s}aitan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu). Ahl al-halli Wa al- Aqdi ini juga ada dalam mereka yang disebut dengan umat dalam firmannya surah Ali Imran ayat Ibid, h Uli al Amri ialah tokoh-tokoh sahabat dan Para cendekiawan di antara mereka. 14 Menurut mufassirin yang lain Maksudnya Ialah: kalau suatu berita tentang keamanan dan ketakutan itu disampaikan kepada Rasul dan Uli al Amri, tentulah Rasul dan Uli al Amri yang ahli dapat menetapkan kesimpulan (istimbat) dari berita itu. 15 Ibid, h.63

8 25 و لت كن م ن كم ا م ة ي د ع و ن ا لى ا لخ ي ر و ي ا م ر و ن ب ا لم ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ا لم ن كر و ا و لي ك ه م ا لم فل ح و ن Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar 16 ; merekalah orang-orang yang beruntung. Banyak ulama berpendapat tentang esensi Ahl al-halli Wa al- Aqdi sehingga menimbulkan polemik yang tidak kunjung habis dalam mengartikan kata Uli al Amri. Ibnu Qoyyim berpendapat bahwa Uli al Amri adalah seorang pemimpin dan ulama 17 sama seperti pendapat Ibnu Taimiyah yang menganggap bahwa Uli al Amri adalah ulama dan umara yang memegang kekuasaan dan kemampuan 18 berbeda dengan Syaikh Mahmud Syaltut yang lebih fokus pada peran dan dalam memberikan pendapat tentang Uli al Amri yaitu ahli pikir yang dikenal oleh masyarakat dengan kesempurnakan spesialis dalam membahas urusan-urusan dan mencari kemaslahatan serta peduli akan kemaslahatan. Golongan Syiah Imamiah mengatakan mereka adalah imam imam yang maksum, sedangkan Fachrur Razi berpendapat bahwa mereka adalah Ahl al-halli Wa al- Aqdi. Abdul Hamid Muttawalli membagi Uli al Amri dalam dua golongan yaitu : 16 Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-nya. 17 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, I lam Al Muwafiqqi in an Rabbi Al Alamin.jilid I, h Ibnu Taimiyah, Al-Hisbah : Syaikh Islam, h. 104

9 26 a. Uli al Amri keagamaan, yaitu para mujtahid dan para ahli fatwa (mufti). b. Uli al Amri keduniaan yaitu mereka yang kita sebut sebagai dewan legislatif dan eksekutuif. 19 Sebagian ahli mengatakan bahwa Uli al Amri adalah para hakim, umara>, dan pemuka masyarakat.sebagian lagi mengatakan bahwa mereka adalah ulama yang memberikan penjelasan tentang hukum syara kepada manusia. Dengan demikian, al-qur an melalui Fiqh Siyasah telah menciptakan suatu bentuk musyawarah di masa awal timbulnya negara di Madinah, sebagaimana ia juga menciptakan suatu bentuk konstitusi yang dikenal dengan konstitusi Madinah (piagam Madinah). Dengan adanya piagam Madinah juga berarti telah menetapkan satu prinsip sesuai hukum Islam. Kebutuhan Ahl al-halli Wa al- Aqdi memang sangat penting dalam pemerintahan. Para ahli Fiqh Siyasah menyebutkan alasan pentingnya pembentukan majelis Syura> ini. Pertama, rakyat secara keseluruhan tidak mungkin dimintai pendapatnya tentang masalah kenegaraan. Kedua, secara individual rakyat tidak mungkin berkumpul dan bermusyawarah secara keseluruhan dalam satu tempat. Ketiga, musyawarah hanya mungkin dilakukan jika pesertanya terbatas. Keempat, kewajiban amar ma ruf nahi munkar hanya bisa dilakukan apabila ada lembaga yang yang berperan menjaga kemaslahatan antara pemerintah dengan rakyatnya. Kelima, ajaran Islam sendiri 19 Munawir Sjadzali, MA, Islam dan Tata Negara, Edisi 5, h. 48

10 27 memerintahkan perlunya pembentukan lembaga musyawarah, sebagaimana tertera dalam surah As-Syura ayat 38 dan Ali Imran ayat Demokrasi sudah di tanamkan Rasulullah SAW kepada umat Islam sejak sebelum di cetuskan prinsip-prinsip demokrasi, hal itu dapat dilihat dari kecenderungan beliau menyelenggarakan musyawarah ketika terdapat masalah yang belum mendapatkan petunjuk dari wahyu Allah SWT. Bersamaan dengan itu Rasulullah juga selalu menganjurkan bermusyawarah, yang dinyatakan oleh rasulullah agar umatnya tidak meninggalkan jamaah. Dengan demikian hak setiap orang untuk menyampaikan pendapat sangat dihormati, namun setelah tercapai mufakat dalam musyawarah setiap jamaah wajib menghormati dan melaksanakan semua keputusan musyawarah. Namun Rasulullah hanya melarang bermusyawarah dalam hal-hal bermaksiat kepada Allah SWT. 21 Sehubungan dengan itu Rasullah mengatakan bahwa dua lebih baik dari satu atau berjamaah lebih baik daripada sendiri. Kesediaan beliau untuk menghormati pendapat orang lain tidak hanya dinyatakan dalam sabdanya tetapi juga dipraktekkan dalam kekhalifahan beliau. Tidak jarang beliau lebih memilih melaksanakan kesepakatan musyawarah daripada pendapatnya sendiri, sebagaiman dalam surah Ali Imran ayat 159 : Muhanmmad Iqbal, Fiqh Siyasah : Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h Hadari Nawawi, KeKhalifahan Menurut Islam. H Departemen Agama RI, al- Qur an dan Terjemahnya, h.71

11 28 فب م ا ر ح م ة م ن الل ه ل ن ت له م و لو ك ن ت فظ ا غل ي ظ ا ل ق لب لان فض وا م ن ح و ل ك فاع ف ع ن ه م و اس ت غ ف ر له م و ش او ر ه م ف ي الا م ر فا ذا ع ز م ت فت و ك ل ع لى الل ه ا ن الل ه ي ح ب ا لم ت و ك ل ين Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu 23. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya. Pada masa Rasullah SAW, Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah para sahabat yaitu mereka yang diserahi tugas tugas keamanan dan pertahanan serta urusan lain yang berkaitan dengan kemaslahatan umum. Sahabat yang sering diajak Rasul SAW adalah sahabat yang pertama kali masuk Islam (Sabiqun al Awwalun), para sahabat yang yang memiliki kecerdasan dan pandangan luas serta menunjukkan pengorbanan dan kesetiaan yang tingi terhadap Islam dan mereka yang sukses melaksanakan tugasnya baik dari kaum Anshar maupun dari kaum Muhajirin. 24 Ahl al-halli Wa al- Aqdi dimasa Rasul SAW ini bukan pilihan dari rakyat secara resmi, tetapi mereka ini telah mendapat kepercayaan dimasyarakat. Bahkan Nabi SAW tidak jarang mengikuti pendapat sahabatnya sekalipun tidak sejalan dengan pendapatnya demi menghormati pendapat mayoritas, asalkan belum mendapat petunjuk dari wahyu. 23 Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. 24 Suyuthi Pulungan Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran h. 71

12 29 Pada masa Khulafaur Ras}idin, Ahl al-halli Wa al- Aqdi polanya tidak jauh berbeda dengan masa Nabi. Para tokoh masyarakat tersebut sering diajak oleh khalifah untuk bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika Rasulullah SAW wafat, para sahabat terlibat perdebatan dalam memilih Khalifah menggantikan Rasulullah. Awalnya para sahabat belum sepakat tentang siapa yang memimpin menggantikan Rasulullah. Tetapi kemudian tokoh tokoh dari kalangan Muhajirin dan Anshar, seperti Umar Ibn Al Khattab, Saad bin Ubaidillah, Basyir bin Saad membaiat Abu Bakar RA. Pembaiatan mereka inipun di ikuti oleh tokoh suku Aus. Dari pengangkatan Abu Bakar RA ini dapat ditarik kesimpulan diantaranya yaitu : 25 a. Khalifah dipilih dengan cara musyawarah diantara para tokoh dan wakil umat yang kemudian dikenal dengan Ahl al-halli Wa al- Aqdi. Musyawarah para tokoh itu menunjukkan bahwa pada masa itu sistem perwakilan sudah dikenal. b. Di dalam musyawarah terjadi dialog dan perdebatan demi untuk mencari yang terbaik dalam menentukan calon khalifah yang maslahah. c. Sedapat mungkin tercapai kesepakatan mufakat karena lebih meminimalkan adanya pihak yang dikecewakan daripada mekanisme voting. 25 A. Djazuli, Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu Rambu Syariah. H. 75

13 30 Pada masa ke-khalifahan khalifah Umar ibn Khattab RA istilah yang lebih populer adalah Ahl Syura.> 26 Istilah Ahl Syura> awalnya mengacu kepada enam sahabat senior yang ditunjuk Umar RA untuk melakukan musyawarah menentukan kebijakan negara dan memilih pengganti Umar setelah meninggal. Memang pada masa Umar, Ahl Syura> belum sebuah lembaga yang berdiri sendiri. Namun dalam pelaksanaannya para sahabat senior telah menjalankan perannya sebagai wakil umat dalam menentukan kebijakan negara dan pemerintahan. Dalam sejarah Islam, pembentukan lembaga Ahl al-halli Wa al- Aqdi pertama kali dilakukan oleh pemerintahan Bani Umaiyah di Spanyol. Khalifah al-hakam II ( M) membentuk Majelis Syura> yang beranggotakan para pembesar negara dan sebagian lagi pemuka masyarakat. 27 Kedudukan Majelis Syura ini setingkat dengan pemerintah. Khalifah sendiri yang bertindak sebagai ketua lembaga Syura tersebut. Majelis inilah yang melakukan musyawarah dalam masalah masalah hukum dan membantu khalifah melaksanakan tugas tugas negara. 28 Pembetukan lembaga Ahl al-halli Wa al- Aqdi dirasa perlu, mengingat banyaknya permasalahan kenegaraan yang harus diputuskan secara bijak dan analisis yang tajam, sehingga tercapai kemaslahatan umat Islam. 26 Muhanmmad Iqbal, Fiqh Siyasah : Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h Ibid. h Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedi hukum Islam h. 1062

14 31 C. Kedudukan Dalam Pemerintahan. Ahl al-halli Wa al- Aqdi mempunyai kedudukan yang penting dalam pemerintahan Islam. Antara khalifah dan Ahl al-halli Wa al- Aqdi bekerja sama dalam menyelenggarakan pemerintahan yang baik demi kemaslahatan umat. Kedudukan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dalam pemerintahan adalah sebagai wakil rakyat yang salah satu tugasnya adalah memilih Khalifah dan mengawal Khalifah menuju kemaslahatan umat. 29 Jadi kedudukan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dalam pemerintahan adalah sebuah lembaga yang mempunyai tugas dan wewenang sendiri tanpa intervensi dari Khalifah. Beberapa tokoh menyamakan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dengan Uli al Amri, misalnya Muhammad Abduh yang menyamakan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dengan Uli al Amri yang telah disebutkan dalam surah al- Nisa ayat 59 hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan Uli al Amri di antara kamu. Abduh mengartikan Ahl al-halli Wa al- Aqdi atau Uli al Amri sebagai kumpulan orang dari berbagai profesi dan keahlian yang ada di masyarakat. Ia menyatakan Uli al Amri adalah golongan Ahl al-halli Wa al- Aqdi yang berasal dari kalangan orang-orang muslim. Meraka adalah para Amir, para ulama, para hakim dan Khalifah militer. Hal ini menjelaskan bahwa tugas Khalifah atau Umara tergantung kepada fatwa para Ulama karena hakekatnya 29 Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran h.67

15 32 adalah Umara nya para Umara. 30 Jadi penggunaan lafal Uli al Amri untuk mereka lebih tepat dari Ahl al-halli Wa al- Aqdi. D. Syarat dan Mekanisme Pengangkatan Ahl al-halli wa al- Aqdi. Mekanisme pengangkatan Ahl al-halli Wa al- Aqdi secara jelas tidak disebutkan dalam Al-Qur an dan Hadis, tetapi Nabi SAW pernah mencontohkan pemilihan yang demokratis. Peristiwa tersebut ketika nabi meminta kepada suku Aus dan Khazrad untuk menentukan tokoh-tokoh yang mewakili mereka. Kemudian terjadilah pemilihan yang akhirnya memilih wakil masing-masing tiga dari suku Aus dan sembilan dari suku Khazraj. Dari peristiwa pemilu pertama tersebut nantinya akan menentukan bagaimana cara pemilihan Ahl al-halli wa al- Aqdi. Para ulama Fiqh Siyasah mengemukakan pentingnya pembentukan lembaga Ahl al-halli Wa al- Aqdi sebagai representasi dari kehendak rakyat. Mereka mengemukakan gagasan tentang Ahl al-halli Wa al- Aqdi ini dengan mengkombinasikannya dengan pemikiran politik yang berkembang di Barat. Dalam praktiknya, mekanisme pemilihan anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu : a. Pemilihan umum yang dilakukan secara berkala. Dalam pemilu ini, anggota masyarakat yang telah memenuhi persyaratan, memilih anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi sesuai dengan pilihannya. 30 Farid Abdul Khaliq, Fikih Politik Islam, h. 85

16 33 b. Pemilihan anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi melalui seleksi dalam masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat menilai orang-orang yang terpandang, memiliki kemampuan dan memiliki perhatian yang besar untuk kepentingan umat. Merekalah yang kemudian dipilih untuk menjadi anggota Ahl al-halli wa al- Aqdi. c. Pemilihan anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi melalui pengangkatan langsung dari Khalifah. 31 Dari ketiga cara tersebut diatas, cara pertamalah yang lebih kecil kelemahan dan resikonya. Cara pemilu berkala ini mencerminkan kehendak rakyat secara bebas, Demokrasi. Mereka tidak perlu merasa takut untuk memilih siapa Ahl al-halli Wa al- Aqdi yang akan mewakilinya, sesuai dengan hati nuraninya. Sedangkan cara kedua sangat subyektif sehingga rawan timbul penyimpangan apalagi diterapkan disebuah wilayah yang luas dan padat penduduknya. Sementara cara yang ketiga tidak kondusif bagi independensi anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi untuk bersikap kritis dan obyektif terhadap penguasa, karena memang diangkat oleh penguasa. Dengan demikian posisinya tersubordinasi oleh penguasa. Oleh karena itu Ibnu Taimiyah menolak pengangkatan Ahl al-halli Wa al- Aqdi oleh penguasa dan bahkan menolak keberadaan Ahl al-halli Wa al- Aqdi ini Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, h Ibid, h.140

17 34 Dari pandangan Ibnu Taimiyah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya beliau tidak menolak substansi Ahl al-halli Wa al- Aqdi. Beliau menolak keberadaan Ahl al-halli Wa al- Aqdi yang hanya menjadi alat bagi kepentingan penguasa. Para anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi pada masa Bani Umaiyah dan Bani Abbas tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai alat kontrol bagi kekuasaan. Karena itu Ibn Taimiya>h menginginkan peranan Ahl al-halli Wa al- Aqdi yang lebih luas dan mencerminkan representasi kehendak rakyat. Rakyat merupakan pihak yang paling berhak menentukan kepala negara dan menyalurkan aspirasinya kepada Ahl al-halli Wa al- Aqdi, yang dalam teori Ibn Taimiyah disebut dengan Al-Syawka>h. Pemilihan Khalifah adalah suatu proses dari Umat untuk memilih seseorang yang diserahi amanat untuk memimpin mereka. Sudah menjadi hak umat untuk memilih Ahl al-halli Wa al- Aqdi sebagai wakil rakyat dalam memilih Khalifah mereka. Jadi seharusnya Ahl al-halli Wa al- Aqdi tersebut tidak dipilih oleh Khalifah. Anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah para ulama, para ahli dan tokoh yang dianggap mumpuni. Tidak semua umat memenuhi kriteria sebagai anggota Ahl al-halli wa al- Aqdi. Al-Mawardi merumuskan syarat-syarat legal yang harus dimiliki oleh Ahl al-halli Wa al- Aqdi yaitu : Imam Al-Mawardi, al-ahkam al-sult}aniyyah, h. 3

18 35 a. Adil dengan segala syarat-syaratnya. b. Berilmu yang membuatnya mampu mengetahui siapa yang berhak menjadi Khalifah sesuai dengan kriteria-kriteria yang legal. c. Memiliki wawasan dan sikap bijaksana yang membuatnya mampu memilih siapa yang paling tepat dan paling efektif menjadi Khalifah, serta paling ahli dalam mengelola semua kepentingan demi kemaslahatan rakyat. Dengan persyaratan ini diharapkan Ahl al-halli Wa al- Aqdi dapat menentukan siapa diantara calon Khalifah yang benar-benar pantas menjadi Khalifah dan mampu memegang amanah itu untuk mengelola urusan negara dan rakyat. 34 E. Tugas Dan Wewenang. Tugas Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah sebagai berikut : a. Mencalonkan dan memilih kepala negara. Para anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi berwenang memilih dan melantik kepala negara.membantu kepala negara dalam mengatur berbagai urusan negara dan memecahkan berbagai persoalan umat secara umum. berbagai persoalan umum yang dimaksud disini adalah menyatakan perang, mengadakan perjanjian, membuat perundang-undangan ijtihadiyah dan 34 Suyuthi Pulungan, Fiqh Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran h.70

19 36 menjelaskan cara penerapan hukum syara>. Hal ini sesuai dengan isyarat yang dikandung dalam firman Allah SWT surah As-Syura> : و ا لذ ين اس ت ج اب وا ل ر ب ه م و ا قام وا الص لا ة و ا م ر ه م ش ور ى ب ي ن ه م و م م ا ر ز قن اه م ي ن ف قو ن Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Sedangkan wewenang Ahl al-halli Wa al- Aqdi adalah : a. Memberi masukan dan nasehat kepada Khalifah dan tempat konsultasi Imam dalam menentukan kebijakannya 1) Masukan kepada Khalifah yang berhubungan dengan aktivitas dan masalah-masalah praktis, misalnya masalah pemerintahan, pendidikan, ekonomi, kesehatan, keagamaan industri dan perdagangan. Dalam hal ini pendapatnya bersifat mengikat (wajib dilaksanakan oleh Khalifah). Dasar dari pendapat ini adalah firman Allah SWT surah A>li Imra>n : 159 dan Al- Syura> : 38. Ayat tersebut merupakan lafad yang umum dan berlaku secara umum. Kata Fi al Amri (dalam urusan itu) adalah isim jinis (kata benda yang menunjuk pada seluruh jenis) yang disertai dengan huruf alif dan lam yang berarti khusus. Sedangkan kata Amruhum berarti perkara orang banyak atau umum, tetapi keumuman ini telah dikhususkan pada 35 Departemen Agama RI, al- Qur an dan Terjemahnya, h.487

20 37 selain hukum syara, sebab hukum syara merupakan wahyu dari Allah SWT. 36 2) Mengenai masalah pemikiran,yang memerlukan penelitian dan analisis serta masalah militer dan politik luar negeri. Pendapat Ahl al-halli Wa al- Aqdi kepada Khalifah dalam masalah ini tidak mengikat. b. Kewenangan di bidang perundang undangan yang meliputi: 1) Menegakkan aturan yang ditentukan secara tegas dalam syariat dan merumuskan suatu perundang-undangan yang mengikat kepada seluruh umat tentang hal-hal yang tidak di atur secara tegas oleh Al-Qur an dan Hadis}. 2) Memutuskan salah satu penafsiran dari peraturan Syariat yang berpenafsiran ganda, sehingga tidak membingungkan umat. 3) Merumuskan hukum dari suatu masalah yang tidak diatur dalam syariat, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat syariat. c. Memilih dan membaiat Khalifah. Ahl al-halli Wa al- Aqdi berwenang memilih dan membaiat Khalifah yang tugasnya adalah meminta pertanggung jawaban Khalifah dan para pembesar lainnya. Berkaitan dengan masalah ini Islam telah mewajibkan 36 Ibnu Taimiyah, Pedoman Islam Bernegara, h.224

21 38 umatnya untuk amar ma ruf nahi munka>r, sebagai mana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat d. Menjalankan fungsi pengawasan dalam kebijakan pemerintah Ahl al-halli Wa al- Aqdi mempunyai wewenang untuk mengontrol Khalifah, atas seluruh tindakan yang terjadi secara riil dalam negara. Pendapat Ahl al-halli Wa al- Aqdi ini bersifat mengikat jika mayoritas anggota Ahl al-halli Wa al- Aqdi menghendaki untuk mengikat, begitu juga sebaliknya. Bila Ahl al-halli Wa al- Aqdi berbeda dengan Khalifah mengenai tindakan yang secara riil telah dilaksanakan, berdasarkan hukum syara maka masalah ini harus di serahkan kepada Mahkamah Mazalim. 38 e. Ahl al-halli Wa al- Aqdi berwenang untuk membatasi para kandidat yang akan menjadi Khalifah. Dalam hal ini suara mereka bersifat mengikat, sehingga kandidat lain yang diluar kandidat yang telah disetujui Ahl al-halli Wa al- Aqdi tidak bisa diterima. f. Berwenang mengarahkan kehidupan masyarakat kepada yang maslahat Departemen Agama RI, al- Qur an dan Terjemahnya, h Tugas dari mahkamah maz{alim adalah menyelesaikan perlakuan tidak adil yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat. Lembaga ini mempunyai masalah yang lebih luas daripada Qadi. 39 A. Jazuli, Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu Syariah h. 76

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING 53 BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING A. Analisis Terhadap Peran Badan Anggaran Menurut UU No. 27 / 2009 Tentang Susunan

Lebih terperinci

BAB II AHL AL-HALLI WA AL- AQDI DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN ISLAM

BAB II AHL AL-HALLI WA AL- AQDI DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN ISLAM BAB II AHL AL-HALLI WA AL- AQDI DALAM BIROKRASI PEMERINTAHAN ISLAM A. Pengertian Ahl al-h}alli wa al- aqdi Baik di dalam al-qur an maupun sunah tidak ditemukan sebutan atau spesifikasi apa yang disebut

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARI AH MUSYARAKAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 31/DSN-MUI/VI/2002 Tentang PENGALIHAN UTANG ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI A. Analisis terhadap Penyelenggaraan Sistem Presidensial dengan Format Koalisi menurut UUD 1945 Koalisi

Lebih terperinci

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM 15 MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 8 Rabi ul Akhir 1402 H, bertepatan dengan tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi. اقتباس المشاركة: 81532 من الموضوع: Allah Berkompetisi mencintai adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR: AL-QURAN KOMPETENSI DASAR Menganalisis kedudukan dan fungsi al-quran dalam agama Islam Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang melekat pada al-quran INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 284 ل ل ه م ا ف ي الس م او ات و م ا ف ي ال ا ر ض و ا ن ت ب د وا م ا ف ي ا ن ف س ك م ا و ت خ ف وه ي ح اس ب ك م ب ه الل ه ف ي غ ف ر ل م ن ي ش اء و ي ع ذ ب م ن ي ش اء

Lebih terperinci

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA

BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA 18 BAB II KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA A. Konsep Syura dalam Islam Kata syura berasal dari kata kerja syawara>> yusyawiru yang berarti menjelaskan, menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO A. Akad Perjanjian Kerja antara TKI dengan PJTKI di PT. Amri Margatama Cabang Ponorogo

Lebih terperinci

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN MODUL KELAS : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI EVALUASI Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang Demokrasi Kompetensi Dasar Membaca Q.S.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah A. Analisis Fiqh Siyasah Terhadap Syarat PAW DPR/DPRD 1. Sejarah dalam Islam, pemecatan bisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH Dalam menganalisa kewenangan Hakim Tata Usaha Negara dalam perspektif Fiqh Siyasah

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: SYARIAH - IBADAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi Syariah dan Rukun Islam Menganalisis fungsi masing-masing unsur dari Rukun Islam bagi kehidupan umat Islam INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAMMAD ASAD TENTANG BERDIRINYA NEGARA ISLAM

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAMMAD ASAD TENTANG BERDIRINYA NEGARA ISLAM BAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAMMAD ASAD TENTANG BERDIRINYA NEGARA ISLAM A. Pendapat Muhammad Asad tentang Pengertian Negara Islam Menurut Muhammad Asad yang disebut negara Islam adalah negara yang mengharuskan

Lebih terperinci

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014 MeNCiNTai A H L U B A I T هللا ىلص NABI حفظو هللا Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Publication: 1436 H_2014 M هللا ىلص Mencintai AHLUL BAIT Rasulullah Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA Disalin dari Majalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM 53 BAB IV PEMERATAAN HARTA WARISAN DI DESA BALONGWONO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Sistem Pemerataan Harta Warisan di Desa Balongwono dalam Perspektif Hukum Islam 1. Al-Qur an Allah SWT telah menentukan

Lebih terperinci

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 SERTA IMPLEMENTASI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA A.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 A. Analisis Hukum Terhadap Landasan Penetapan Harta Bersama Dalam Permohonan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TUGAS DAN KEWENANGAN KPU DALAM MELAKUKAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DI INDONESIA MENURUT FIQH SIYA<SAH

BAB IV ANALISIS TUGAS DAN KEWENANGAN KPU DALAM MELAKUKAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DI INDONESIA MENURUT FIQH SIYA<SAH BAB IV ANALISIS TUGAS DAN KEWENANGAN KPU DALAM MELAKUKAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DI INDONESIA MENURUT FIQH SIYA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka hasil analisis Tinjauan Hukum Islam Terhadap Ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Hutang Pupuk dengan Gabah

Lebih terperinci

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

ISLAM dan DEMOKRASI (1) ISLAM dan DEMOKRASI (1) Islam hadir dengan membawa prinsip-prinsip yang umum. Oleh karena itu, adalah tugas umatnya untuk memformulasikan program tersebut melalui interaksi antara prinsip-prinsip Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK. BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.04-10 TAHUN 2007 A. Analisis Hukum Pidana Islam Terhadap Penetapan 2/3 Masa Pidana Minimal

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

المضارع الماضي الا مر

المضارع الماضي الا مر Pelajaran 1 النهي dan الا مر, المضارع, الماضي Bentuk Untuk الفعل المزيد (Kata kerja Berimbuhan) Perhatikan Kalimat-kalimat berikut ini! Allah mengeluarkan manusia dari kehidupan yang االله ي خ ر ج الن

Lebih terperinci

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR STANDAR KOMPETENSI 13. Memahami tatacara shalat jama dan qashar KOMPETENSI DASAR 13.1. Menjelaskan shalat jama dan qashar 13.2. Mempraktekkan shalat jama dan qashar A. Shalat

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 Tentang MURABAHAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa masyarakat banyak memerlukan bantuan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya PERBAIKAN KEADAAN UMAT URGENSI DAN CARA MEWUJUDKANNYA Oleh Syaikh Shalih Fauzan al-fauzan hafizhahullah[1] Sesungguhnya perbaikan keadaan umat merupakan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Servis Di Toko Cahaya Electro Pasar Gedongan

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA 12 Pluralisme, Liberalisme, DAN Sekularisme Agama FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam

Lebih terperinci

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman : ي ا ا ي ه ا ا لذ ي ن ا م ن وا كت ب ع لي كم الص ي ام كم ا كت ب ع لى ا لذ ي ن م ن قب ل كم لع ل كم ت ت قو ن ا ي ام ا م ع د و د ات

Lebih terperinci

Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab

Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab [ Indonesia Indonesian- ] Penyusun : Dr. Khalid bin Abdurrahman al-jeresy Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 : : 2009-1430

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN 69 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN A. Analisis Sistem Penetapan Harga {Pada Jual Beli Air Sumur di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK Sebagaimana permasalahan yang telah diketahui dalam pembahasan

Lebih terperinci

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA. Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA Program Studi Teknik Arsitektur Bagian

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA A. Analisis Pembulatan Harga jual pada transaksi jual beli BBM (Bahan Bakar

Lebih terperinci

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : 20 NIKAH MUT AH Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : 1. Surat Sekretaris Jendral Departemen Agama RI nomor: BVI/4PW.01/4823/1996 tanggal 11 Oktober 1996, perihal perlu dikeluarkan

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir www.muzir.wordpress.com shahmuzir@yahoo.com Diturunkan pada Lailatul-Qadr إ ن ا أ ن ز ل ن اه ف ي ل ي ل ة ال ق د ر Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam

Lebih terperinci

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar. BAB IV PRAKTIK ADOL SAWAH DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis Praktik Adol Sawah di Desa Widang Jual beli sawah yang terjadi di Desa Widang Kec. Widang Kab. Tuban adalah suatu transaksi yang sering

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م 1 Dewan Syari'ah Nasional setelah: FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 37/DSN-MUI/X/2002 Tentang PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARI AH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa bank

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah Menimbang : a. bahwa fatwa DSN No.12/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA? Publication : 1436 H_2015 M Apa Pedomanmu dalam Beribadah Kepada Allah Ta'ala? Disalin dari Majalah as-sunnah Ed.05 Thn.XIX_1436H/2015M e-book ini didownload

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan

Lebih terperinci

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TIDAK DITETAPKANNYA NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI ATAS PUTUSAN NOMOR 2542/PDT.G/2015/PA.LMG) A. Pertimbangan Hukum Hakim yang Tidak Menetapkan Nafkah

Lebih terperinci

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH Pertanyaan Dari: H. Mufti Muhammadi, muftimuhammadi@yahoo.co.id, SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun (Disidangkan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional, setelah: Menimbang FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH ب س م االله الر ح من الر ح ي م : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM AHL AL HALL WA AL AQDI. Secara kebahasaan Ahl-al-Hall Wa AL- Aqd artinya orang-orang yang

BAB III GAMBARAN UMUM AHL AL HALL WA AL AQDI. Secara kebahasaan Ahl-al-Hall Wa AL- Aqd artinya orang-orang yang BAB III GAMBARAN UMUM AHL AL HALL WA AL AQDI A. Pengertian Ahl al Hall Wal Aqdi Secara kebahasaan Ahl-al-Hall Wa AL- Aqd artinya orang-orang yang melepas dan mengikat atau orang-orang yang dapat memutuskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FIQH SIYĀSAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA TAHUN 2010 DI SUMENEP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008

BAB IV ANALISIS FIQH SIYĀSAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA TAHUN 2010 DI SUMENEP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 BAB IV ANALISIS FIQH SIYĀSAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA TAHUN 2010 DI SUMENEP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 A. Pelaksanaan Pemilukada Putaran kedua Tahun 2010 di Kabupaten Sumenep

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar 14-06-2017 19 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar Al-Bukhari 1876-1880, 1884 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI و ل ت ك ن م ن ك م أ م ة ي د ع ون إ ل ا ل ي و ي م ر ون ب ل م ع ر وف و ي ن ه و ن ع ن ال م ن ك ر و أ ول ى م ال م ون ) 104 ( Dan hendaklah diantara

Lebih terperinci

BAB IV Eksistensi Ahl Al Hall Wa Al Aqd Dalam Sistem Kenegaraan Islam. Dan Relevansinya Dengan Sistem Parlemen Indonesia

BAB IV Eksistensi Ahl Al Hall Wa Al Aqd Dalam Sistem Kenegaraan Islam. Dan Relevansinya Dengan Sistem Parlemen Indonesia BAB IV Eksistensi Ahl Al Hall Wa Al Aqd Dalam Sistem Kenegaraan Islam Dan Relevansinya Dengan Sistem Parlemen Indonesia A. Konsep Ahl Al Hall Wa Al Aqd Dalam Pandangan Imam Al Mawardi Ahl Al Hall Wa Al

Lebih terperinci

PERAYAAN NATAL BERSAMA

PERAYAAN NATAL BERSAMA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA 5 PERAYAAN NATAL BERSAMA Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah : Memperhatikan : Menimbang : 1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini disalahartikan oleh sebagian

Lebih terperinci

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai Sahabat mulia, Malik bin al-huwairits radhiyallahu anhu bercerita, خ ب ر ن اه ه ل ن ا ف ا ل ن ا ع م ن ت ر ك ن ا ف ي أ ه

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN SATU PASANGAN CALON DI KAB. BLITAR TAHUN 2015 DALAM PERSPEKTIF FIKIH SIYASAH

BAB IV PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN SATU PASANGAN CALON DI KAB. BLITAR TAHUN 2015 DALAM PERSPEKTIF FIKIH SIYASAH 58 BAB IV PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH DENGAN SATU PASANGAN CALON DI KAB. BLITAR TAHUN 2015 DALAM PERSPEKTIF FIKIH SIYASAH A. Pelaksanaan Pemilukada dengan Satu Pasangan Calon di Kabupaten Blitar

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING 15 FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000 Tentang Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 23-27 Rabi ul Akhir 1421 H./25-29

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Post

Post اليهود والنصارى هم بنو ا سراي يل.. Yahudi dan Kristen adalah bani Israel (Ya qub) As بسم االله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على جدي محمد رسول االله وا له الا طهار وجميع ا نبياء االله وا لهم الا طهار لا

Lebih terperinci

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam. Imam Nasser Muhammad Al-Yamani 18-11 - 1430 AH 06-11 - 2009 AD 12:41 am Tuhanmu Tidak Pernah Zhalim Kepada Siapapun Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta

Lebih terperinci

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م Dewan Syari ah Nasional setelah FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH) ب س م االله الر ح من الر ح ي م Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diperoleh melalui jalur sekolah dan luar sekolah, salah satu jalur pendidikan luar sekolah adalah keluarga. Keluarga merupakan penanggung jawab pertama

Lebih terperinci

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar 49 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI STANDARISASI PENETAPAN MAHAR DALAM PERNIKAHAN GADIS DAN JANDA DI DESA GUA-GUA KECAMATAN RAAS KABUPATEN SUMENEP A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan

Lebih terperinci

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL 33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 18-06-2017 23 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Anjuran Bersedekah Al-Bukhari 1341-1343, 1345, 1349, 1350, 1353 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis AKHLAQ BISNIS ISLAMI تا ا ق ا Rikza Maulan Lc M.Ag Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis (1) Barometer Kataqwaan Seseorang: Allah SWT berfirman (QS. 2 : 188) ن - 2 # 5 وا 2 6 + س 3% "! ا ا ال ا # & م %

Lebih terperinci