Pekan Teknologi BPTM 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pekan Teknologi BPTM 2016"

Transkripsi

1 Pekan Teknologi BPTM 2016 Gambar 1. Pembukaan Pekan Teknologi BPTM 2016 Pekan Teknologi Mineral dengan tema Berbagi, berinovasi, dan bersinergi telah dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai dengan 30 November Acara ini menyambung hasil koordinasi undangan dari Balai Pengolahan Teknologi Mineral LIPI pada 24 Oktober 2016 silam. Dalam kegiatanya acara ini berisi workshop peralatan laboratorium analisis metalurgi material, workshop pengecoran logam, pameran teknologi mineral dan mitigasi bencana. Selain itu juga tambah meriah dengan adanya lomba karya tulis ilmiah, lomba fotografi, lomba mewarnai untuk para siswa TK, serta donor darah pada hari kedua. Peserta undangan mulai dari berbagai sekolah TK, SMP, SMA, Universitas, Pemprov dan Asosiasi Masyarakat. Selain acara tersebut yang tak kalah penting ada kegiatan berupa grup diskusi yang melibatkan Akademisi (UNILA, ITERA, ITS dan UGM), Pemprov Lampung ( Balitbangnovda, KADIN, Distamben, Bappeda, Dinas Perindustrian), Asosiasi Penambang Rakyat. Tujuan workshop untuk memperkenalkan mengenai teknologi mineral, sumberdaya mineral dan mitigasi bencana di Lampung.

2 Sedangkan forum diskusi bertemakan Menggali potensi mineral menuju kedaulatan mineral yang dilaksanakan untuk menyinergikan dari berbagai kalangan untuk menggali potensi yang ada sehingga dapat di berikan untuk kemakmuran daerah. Gambar 2. Workshop Pekan BPTM Gambar 3. Workshop Pekan BPTM

3 Gambar 4. Workshop Pekan BPTM Gambar 5. Workshop Pekan BPTM Gambar 6. Workshop Pekan BPTM

4 Gambar 7. Workshop Pekan BPTM Program Berbagi Itu Indah di UPT LUTPMB Liwa Dalam menciptakan suasana yang kondusif demi meningkatkan keahlian pegawai suatu terobosan dibuat oleh Kepala UPT LUTPMB Liwa berupa presentasi yang digilir kepada setiap pegawai perbulanya. Terobosan ini oleh beliau diberi tema Berbagi Itu Indah. Tujuanya sebagai suatu bentuk kepedulian agar setiap pegawai dapat memberikan gambaran informasi dari kegiatan personal yang telah dilakukan. Dari sini juga didapat suatu diskusi yang memberikan suatu masukan-masukan dalam bersinergi antar individu di satker. Informasi-informasi terbaru mengenai perkembangan teknologi ilmu kebumian yang berkembang dan dapat dilakukan di UPT serta dapat suatu waktu dijadikan suatu program kegiatan UPT di masa mendatang. Presentasi ini sendiri sudah terlaksana sebanyak 3 kali mulai dari bulan Juli Kedepanya terus setiap bulan tiap pegawai akan mendapat giliran untuk memberikan suatu masukan berdasar hasil kajian kegiatan lapangan yang telah dilakukan atau pelatihan. Untuk pegawai yang presentasi dapat dari kalangan peneliti ataupun

5 bagian non-peneliti yang siap dan memiliki informasi terbaru. Sedangkan peserta dari kalangan Peneliti maupun Non-peneliti UPT LUTPMB Liwa. gambar 1. Presentasi Bertajuk Marine Investigation of the Rupture Anatomy of the 2012 Great Earthquake (MIRAGE) gambar 2. Presentasi Bertajuk Kegiatan Diklat pengenalan Survey Lapangan Gerakan Tanah gambar 3. Presentasi bertajuk Sistem Informasi UPT LUTPMB Liwa

6 Raker Puslit Geoteknologi 2016 Raker Puslit Geoteknologi 2016 Dikutip dari kerangka acuan rapat kerja Puslit Geoteknologi (P2G) bahwa rapat kerja (Raker) menjadi sebuah wadah pertemuan seluruh pegawai aparatur sipil negara dalam lingkup P2G -LIPI. Raker P2G dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 September 2016 dengan mengusung Tema Geoteknologi untuk kehidupan yang lebih baik. Tema tersebut diambil dalam tugas dan fungsi Puslit Geoteknologi terkait dengan meningkatnya resiko bencana, meningkatnya kebutuhan air baku untuk masyarakat dan industri, meningkatnya kerusakan lahan akibat ekonomi seperti kegiatan pertambangan, perluasan pemukiman atau pengambilan alih fungsi hutan dan lahan, meningkatnya volume limbah padat dan cair yang dihasilkan oleh kegiatan industri, pertambangan dan pemukiman, serta

7 meningkatnya kebutuhan energi dan bahan baku industri. Tujuan diadakanya raker antara lain mengevaluasi pelaksanaan Rencana Implementatif P2G , mengevaluasi strategi pencapaian target kinerja, hasil maupun capaian 2016, menyusun rencana kerja 2017 dan menyusun strategi penguatan kelembagaan, SDM, sarana penelitian dan infrastruktur. Peserta diikuti oleh Deputi Bidang IPK LIPI, Kepala Pusat P2G, Ketua PME Kedeputian IPK LIPI, para pejabat struktural P2G LIPI, Kepala UPT BIKK LIPI, Kepala UPT LUTP Jampang Kulon, Kepala LUTPMB Liwa, Ketua PME P2G LIPI, P2K serta seluruh staf P2G LIPI. Untuk tamu VIP ada Kepala LIPI dan perwakilan dari Bappenas. Kunjungan Koordinasi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung di Kantor UPT LUTPMB Liwa Foto Bersama Team P2G dan UPT LUTPMB Liwa

8 Pusat Penelitian Geoteknologi (P2G) Bandung merupakan pusat penelitian LIPI yang membina UPT LUTPMB Liwa. Setelah rapat kerja P2G yang dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober 2016 bertempat di Bandung, kunjungan dilakukan oleh team yang diketuai oleh Dr. Anggoro Tri Mursito. Suatu Kehormatan didatangi oleh P2G, banyak masukan yang diberikan untuk motivasi kedepan UPT LUTPMB Liwa. Kedepan akan banyak juga kesempatan untuk kerja sama bersama P2G. Koordinasi UPT LUTPMB Liwa dengan Balai Pengolahan Teknologi Mineral dalam Berbagi, Berinovasi dan Bersinergi Pertemuan dari perwakilan UPT LUTPMB Liwa dan BPTM Tanjung Bintang

9 Sebagai suatu kesatuan internal sesama satuan kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sudah sepantasnya bersinergi dalam berbagi informasi dalam melakukan inovasi kemajuan bangsa hal yang dikutip dari Bpk. Driszal Fryatoni selaku Kepala Balai Pengolahan Teknologi Mineral (BPTM). Merupakan suatu hal yang baik inisiatif ini diambil dari BPTM yang berasal dari kedeputian LIPI bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan UPT LUTPMB Liwa dari kedeputian LIPI Ilmu Pengetahuan Kebumian untuk membangun bersama inovasi-inovasi dari disiplin ilmu yang berbeda. Pada tanggal 24 Oktober 2016 perwakilan dari UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa datang ke kantor BPTM dalam rangka memenuhi undangan dari BPTM guna menjalin kerja sama dan mempererat kesinergian sesama satuan kerja. Harapan kedepan dalam kerjasama ini dapat menghasilkan sesuatu yang lebih dari biasanya yang dihasilkan. Perpaduan dari disiplin ilmu yang berbeda inilah bisa saling menguatkan satu dan yang lainya, bersinergi membentuk suatu pondasi-pondasi dalam menghasilkan inovasi. Sosialisi Kebumian bersama MAN 1 Lampung Barat dan SD N Gunung Sugih 2016 Mengenal kebencanaan dikalangan masyarakat dilakukan sejak dini, ini merupakan salah satu tujuan dari diadakanya sosialisasi. Wawasan kebencanaan menjadi bekal ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan kebencanaan. Seperti diketahuai bahwa indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak potensi bencana, diantaranya Gempabumi, Gunung Api, Tsunami, Longsor dan lain-

10 lainya. Kegiatan sosialisasi kebumian diadakan pada tanggal 28 Septebmber 2016 bagi MAN 1 Lampung Barat, dan 29 Septebmber 2016 untuk SD N Gunung Sugih dengan bertempat di gedung aula UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa. kegiatan sosialisasi dihadiri oleh total 80 peserta, dengan rincian 35 siswa dan 5 guru dari MAN 1 Lampung Barat, serta 35 siswa dan 5 guru dari SD N Gunung Sugih. gambar 1. Foto Bersama Guru dan Murid MAN 1 Lampung Barat gambar 2. Pemberian materi sosialisasi

11 gambar 3. Pemberian materi sosialisasi gambar 4. Pemberian materi sosialisasi

12 gambar 5. Pemberian Hadiah kepada Peserta terbaik dalam kegiatan sosialisasi kebumian Dalam kutipan Flipchart Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Children Science Support 2012, yang berjudul Indonesia Rawan Bencana yang dicetak oleh COMPRES menerangkan mengenai 5 point mitigasi pokok yang sangat perlu dikuasai oleh setiap masyarakat. Pertama adalah masyarakat memiliki pengetahuan mengenai kebencanaan, contohnya masyarakat tahu apa yang dimaksud gempabumi serta penyebabnya. kedua masyarakat memahami kondisi lingkungan tempat tinggal. Ketiga masyarakat paham mengenai tindakan penyelamatan diri terhadap berbagai jenis bencana, semisal apa yang perlu dilakukan ketika ada gempa bumi atau tsunami serta bencana lainya. Selanjutnya masyarakat dapat membentuk ke siap siagaan dalam bentuk komunitas. Terakhir dapat berkoordinasi dengan aparat terkait yang berhubungan dengan siaga bencana, seperti BMKG, BPBD, BNPB dan Informasi Televisi serta Radio informasi lokal.

13 gambar 6. Pemberian informasi Teknologi gambar 7. Pemberian informasi Teknologi Kegiatan Geotechnology Science Week 2015 di Bandung Melakukan pemanfaatan dan penerapan dan penyebarluasan hasil penelitian pengembangan dan perekayasaan ilmu kebumian untuk

14 perlindungan lingkungan dan pengembangan wilayah merupakan tugas dan fungsi satker UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa. Kegiatan pameran iptek tentang wawasan kebencanaan merupakan salah satu wahana dalam penyebarluasan informasi yang lebih signifikan. Nilai yang ditanamkan dalam kegiatan ini adalah nilai dasar etika publik yaitu dalam rangka memberi pelayanan kepada publik pada saat pameran dengan memaparkan informasi kebencanaan dan Nasionalisme kita tanamkan bahwa Negara ini merupakan negara kepulauan yang rawan akan bencana. Pergerakan tanah yang dinamis berdampak bisa terjadinya gempabumi, longsor, retakan atau rekahan tanah dan tsunami. gambar 1. Persiapan Stand sebelum pameran dimulai Kegiatan di laksanakan pada November 2015 bertempat di Gedung LIPI Cisitu, Bandung. kegiatan ini terbagi menjadi beberapa acara diantaranya pameran penelitian dilantai bawah, ada juga di lantai atas presentasi hasil-hasil penelitian. Acara ini diikuti dari berbagai satker LIPI kedeputian IPK, antara lain dari UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon, UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa, UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karang sambung, Puslit Geoteknologi, serta dari laboratorium- Laboratorium LIPI Bandung.

15 gambar 2. Foto kunjungan stand dari Kepala deputi IPK LIPI, bersama KA UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa dan peneliti senior Puslit Geoteknologi LIPI. gambar 3. Pengunjung stand dari kalangan scientisct gambar 4. Pengunjung stand dari kalangan pelajar

16 gambar 5. Pengunjung Stand dari kalangan Pemda Jabar Pameran yang dilakukan UPT LUTPMB Liwa menyajikan informasi kebencanaan berupa Maket Longsoran Jalan Lintas Sumatera jalur Liwa-Bukit Kemuning, Maket Jalur Evakuasi pada denah sekolah SMP Negeri Sekuting, Liwa, Lampung Barat, Komik dan buku bacaan kebencanaan, Video mengenai wawasan kebencanaan, dan Game interaktif kebencanaan. Konsep dari satker UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa ingin menyajikan informasi kebencanaan lebih efektif dan efisien serta mudah dipahami oleh pengunjung. Adapun pengunjung pameran datang dari berbagai latar belakang, mulai dari peneliti, pemda setempat, dosen universitas, dan pelajar. Antusias pengunjung stand terlihat dari hari pertama, mulai dari peneliti dan anak-anak sekolah. Bahkan dari pemda setempat sangat mendukung dengan acara ini dan sangat antusias apabila kegiatan yang disajikan oleh stand UPT kami bisa juga di informasikan ke sekolah-sekolah di Bandung juga. Puji Syukur kepada Allah YME acara ini selesai dengan sukses, dan semoga pameran-pameran selanjutnya dari satker kami dapat selalu meningkatkan proses penyampaian informasi lagi dan lagi.

17 gambar 6. Peneliti UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa sedang menerangkan proses terjadinya bencana dan cara evakuasi macam-macam bencana menggunakan Android LCD monitor. gambar 7. Peniliti UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa sedang menerangkan maket sekolah aman tentang jalur evakuasi. gambar 8. Para pelajar sangat antusias mengenai informasi kebencanaan

Keluarga Besar UPT LUTPMB LIWA mengucapkan mohon maaf lahir dan batin selamat hari raya Idul Fitri dan kemenangan 1438 H

Keluarga Besar UPT LUTPMB LIWA mengucapkan mohon maaf lahir dan batin selamat hari raya Idul Fitri dan kemenangan 1438 H Keluarga Besar UPT LUTPMB LIWA mengucapkan mohon maaf lahir dan batin selamat hari raya Idul Fitri dan kemenangan 1438 H Kunjungan dan Sosialisi Guru dan Murid TK Kartika 02 Guru dan murid TK kartika setelah

Lebih terperinci

GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH

GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki atau meningkatkan sesuatu yang telah ada.

Lebih terperinci

Pekan Teknologi BPTM 2016

Pekan Teknologi BPTM 2016 Pekan Teknologi BPTM 2016 Gambar 1. Pembukaan Pekan Teknologi BPTM 2016 Pekan Teknologi Mineral dengan tema Berbagi, berinovasi, dan bersinergi telah dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai dengan

Lebih terperinci

GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH

GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH GEOLOGI DAN PENGEMBANGAN DAERAH Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum ada. Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki atau meningkatkan sesuatu yang telah ada.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

Kegiatan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut

Kegiatan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut 1 Kegiatan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Setelah terbit Perda No. 07 Tahun 2011, Badan Penananggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut khususnya Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Lebih terperinci

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL Oleh: Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd, Yusman Wiyatmo, M.Si, Joko Sudomo, M.A, Surachman, M.S ABSTRAK Pengabdian Pada Masyarakat ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN B. Wisnu Widjaja Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan TUJUAN PB 1. memberikan perlindungan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM)

BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM) 45 BAB II DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI (MGM) A. Sekilas tentang Museum Gunung Api Merapi Indonesia merupakan negara yang terletak di jalur pertemuan lempengan bumi sehingga menjadi negara yang rawan

Lebih terperinci

: ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362.

: ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362. URUSAN PEMERINTAHAN : 2.03. - ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362 Jumlah 2.03.2.03.01.00.00.4. PENDAPATAN 2.03.2.03.01.00.00.4.1. PENDAPATAN

Lebih terperinci

Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia. Oleh: Rudi Saprudin Darwis

Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia. Oleh: Rudi Saprudin Darwis Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia Oleh: Rudi Saprudin Darwis Pendahuluan Secara geografis, Indonesia berada di daerah rawan bencana; negara yang memiliki risiko gempa bumi lebih dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) pada Nopember 2010 (seperti

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 ) AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 ) Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Nusa Tenggara Barat Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana Kabupaten Drs.

Lebih terperinci

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KOTA MATARAM TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KOTA MATARAM TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016 ` Finalisasi PENGURG RESIKO BENCA KOTA MATARAM TAHUN KALENDER : JUARY - DECEMBER Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Nusa Tenggara Barat dan Organisasi Tangguh Bencana Kota H. Supardi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA LIWA - LIPI TAHUN ANGGARAN 2010 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (Indonesian Institute of

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KAPASITAS ANGGOTA SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki wilayah yang luas dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera, berada dalam

Lebih terperinci

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Teman- teman, Kita belajar yuk, mengapa ya di Indonesia banyak terjadi bencana alam.

Lebih terperinci

VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April December 2019

VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April December 2019 VERSI 25 JULI 2016 RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN MOROWALI Tahun Kalender : April 2016 - December 2019 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Morowali Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

Tugas Umum Pemerintahan

Tugas Umum Pemerintahan Tugas Umum Pemerintahan 5.1. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal di Daerah 5.1.1. Forum koordinasi Dalam rangka tertib penyelenggaraan pemerintahan didaerah dan terwujudnya keserasian serta keberhasilan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT

IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT Prosiding SENTIA 2017 Politeknik Negeri Malang Volume 9 ISSN: 2085-2347 IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT Agus Pribadi1 1, Heroe Santoso 2 1,2 Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO Oleh: Yusman Wiyatmo Jurdik Fisika FMIPA UNY, yusmanwiyatmo@yahoo.com, HP: 08122778263 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui

Lebih terperinci

BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BESAR

BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA CABANG ACEH BESAR PENGALAMAN LAPANGAN Kajian kesiapsiagaan masyarakat desa dalam mengantisipasi bencana di Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam Oleh Aji Khairuddin PMI Aceh Besar 1 BERSAMA RELAWAN PALANG MERAH

Lebih terperinci

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM Bencana alam adalah keadaan yang mengganggu kehidupan sosial

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SELUMA Tahun Kalender : January December 2019

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SELUMA Tahun Kalender : January December 2019 DRAFT AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SELUMA Tahun Kalender : January 2016 - December 2019 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Bengkulu Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu:

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu: BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta, ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gempa bumi sebagai suatu kekuatan alam terbukti telah menimbulkan bencana yang sangat besar dan merugikan. Gempa bumi pada skala kekuatan yang sangat kuat dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telah lama diakui bahwa Negara Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia serta diantara

Lebih terperinci

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 Nasional Strategis [ I.103 ] Kajian Tektonik Aktif Pada Patahan Grindulu Untuk Mendukung Mitigasi Bencana Gempabumi dan Gerakan Tanah di Wilayah Pacitan [Edi Hidayat, Yugo Kumoro, Puguh Dwi Raharjo, Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sarat akan potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Ini merupakan dampak dari wilayah

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018

ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 ARAH KEBIJAKAN RENCANA INDUK KELITBANGAN OLEH KEPALA BALITBANG PROV. SUMBAR BUKITTINGGI, TANGGAL 25 APRIL 2018 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT DASAR PENYUSUNAN RIK 1. UU No. 18

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA FORUM DAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERIODE (SAMPAI DENGAN APRIL 2017)

LAPORAN KINERJA FORUM DAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERIODE (SAMPAI DENGAN APRIL 2017) LAPORAN KINERJA FORUM DAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERIODE 2016 2021 (SAMPAI DENGAN APRIL 2017) PANGKALPINANG, APRIL 2017 Laporan Kinerja Forum DAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor non-alam maupun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ). 1 BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT KERANGKA ACUAN Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT 1. Format Pelatihan Hotel Splash Bengkulu (tgl. 15 dan 17 Oktober 2014) dan di Aula Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 09 Organisasi / SKPD :.05.0. -BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Halaman dari.05. KETENTRAMAN, KETERTIBAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut catatan sejarah, berawal dari tsunami yang melanda Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 yang telah menelan korban ratusan ribu jiwa. Dan tsunami yang melanda

Lebih terperinci

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April December 2019

DRAFT RENCANA AKSI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April December 2019 DRAFT PENGURANGAN RISIKO BENCANA KABUPATEN AGAM Tahun Kalender: April2016 - December 2019 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Sumatera Barat Masyarakat dan Organisasi Tangguh Bencana

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN

PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN PANDUAN PENGELOLAAN LABORATORIUM DISEMINASI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Penanggung Jawab Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP (Kepala BPTP Jawa Barat) Penyunting: Nadimin Nana Sutrisna Disain Cover dan Layout:

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan setiap individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dijelaskan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Dwi Mingguan. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur IV Lembaga Administrasi Negara

Jurnal Dwi Mingguan. Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur IV Lembaga Administrasi Negara Jurnal Dwi Mingguan Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur IV Lembaga Administrasi Negara Edisi 19 29 April 2016 DWP PKP2A IV LAN Memperingati Hari Kartini Bandung, Kamis, 21 April 2016, Perwakilan

Lebih terperinci

L I P I UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

L I P I UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA L I P I UPT LOKA UJI TEKNIK PENAMBANGAN DAN MITIGASI BENCANA, LIWA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulilah Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Alloh SWT, karena atas

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017 Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana dengan mengajak semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia dibagian utara, lempeng Indo-Australia

Lebih terperinci

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Sekilas Berdirinya BNPB Indonesia laboratorium bencana Terjadinya bencana besar : Tsunami NAD dan Sumut, 26 Desember 2004,

Lebih terperinci

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : Realisasi Kegiatan Tahun 0 sebagai berikut : NO. URAIAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan yaitu : Penyediaan jasa surat menyurat PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGRAN % SISA PAGU

Lebih terperinci

MATRIKS DISKUSI MASALAH DAN TINDAK LANJUT FORUM KOMUNIKASI PENELITI, WIDYAISWARA DAN PENYULUH KEHUTANAN Cisarua, 16 s/d 18 Juli 2012

MATRIKS DISKUSI MASALAH DAN TINDAK LANJUT FORUM KOMUNIKASI PENELITI, WIDYAISWARA DAN PENYULUH KEHUTANAN Cisarua, 16 s/d 18 Juli 2012 MATRIKS DISKUSI MASALAH DAN TINDAK LANJUT FORUM KOMUNIKASI PENELITI, WIDYAISWARA DAN PENYULUH KEHUTANAN Cisarua, 16 s/d 18 Juli 2012 Topik Bahasan : Peran Forum Komunikasi Peneliti, Widyaiswara Dan Penyuluh

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

Lebih terperinci

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja a. Program : Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Lebih terperinci

DOKUMENTASI KEGIATAN PROPI NSI LAMPUNG

DOKUMENTASI KEGIATAN PROPI NSI LAMPUNG PROGRAM NASIONAL PEMENBERDAYAAN MASYARAKAT M ANDIRI TANGGAL KEGIATAN : November Desember 2010 NAMA KEGIATAN : Pembentukan kelompok bank darah : 37 Desa di 13 Kecamatan Kabupaten Lampung Utara JML MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kepulauan Indonesia secara astronomis terletak pada titik koordinat 6 LU - 11 LS 95 BT - 141 BT dan merupakan Negara kepulauan yang terletak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunikan geologi kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN , ,00

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN , ,00 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PENJABARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN : 1.05. - KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT ORGANISASI : 1.05.02. - BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Pada Tahun Anggaran 2008, penyelenggaraan urusan wajib bidang lingkungan hidup sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Lebih terperinci

LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009

LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009 LAPORAN CAPACITY BUILDING KESIAPSIAGAAN BENCANA BERBASIS SEKOLAH 7 11 SEPTEMBER 2009 A. PENDAHULUAN Secara geologis Indonesia merupakan negara yang cukup rawan bencana. Beragam bencana baik alam maupun

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 (TERMS OF REFERENCE/TOR) LAYANAN PERKANTORAN

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 (TERMS OF REFERENCE/TOR) LAYANAN PERKANTORAN KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 (TERMS OF REFERENCE/TOR) LAYANAN PERKANTORAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BANTUL 2016 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PUSAT DATA DAN INFORMASI Jln. Tgk Daud Beureueh Nomor 18, Banda Aceh Telepon/Fax: (0651) 34783, Email: pusdatin@gmail.com PERS RELEASE BPBA TERIMA KUNJUNGAN DELEGASI 10

Lebih terperinci

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TABEL 4. KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Visi Pengelolaan energi dan mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 SIDa.I.8 STUDI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI ENERGI SURYA FOTOVOLTAIK UNTUK PENERANGAN JALAN DI LAMPUNG SUGIYATNO [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012 LATAR BELAKANG Kondisi minimnya fasilitas penerangan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beberapa pulau utama dan ribuan pulau kecil disekelilingnya. Dengan 17.508 pulau, Indonesia menjadi negara

Lebih terperinci

Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami

Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami Menjelaskan Informasi Layanan Peringatan Tsunami Kepada Publik 3 Langkah Tanggap Tsunami oleh : Weniza, MSc PMG Muda-BMKG weniza@bmkg.go.id Rahmi Yunita, MAP, MSi Technical Advisor GIZ di BMKG (2012-2014)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia, serta diantara Samudera Pasifik dan Hindia.

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA TERHADAP BAHAYA LONGSOR (Studi kasus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat)

MITIGASI BENCANA TERHADAP BAHAYA LONGSOR (Studi kasus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat) MITIGASI BENCANA TERHADAP BAHAYA LONGSOR (Studi kasus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat) Nur Ainun Jariyah dan Syahrul Donie Peneliti di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan DAS, Surakarta

Lebih terperinci

Oleh Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. dkk.

Oleh Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. dkk. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESADARAN TERHADAP BENCANA ALAM TANAH LONGSOR BAGI KOMUNITAS SEKOLAH DASAR DI WILAYAH LERENG GUNUNG KELIR KABUPATEN KULONPROGO Oleh Rahayu Dwisiwi SR, M.Pd. dkk. PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, badai dan banjir. Bencana tersebut datang hampir setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bencana alam tanah longsor sering melanda beberapa wilayah di Indonesia, terutama Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa merupakan bagian dari cincin api yang melingkari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama diucapkan terima kasih.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama diucapkan terima kasih. Pangkalpinang, 27 Maret 2017 Lamp : 1 (satu) berkas Perihal : Laporan Perjalanan Dinas Kepada Yth : Kepala BPDASHL Baturusa Cerucuk Di Pangkalpinang Sehubungan dengan Surat Perintah Tugas dari Kepala Balai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia, lempeng Pasifik dan lempeng

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Jl. Raya Jakarta-BogorKM. 46. Cibinong 69 Telepon. (0) 875 06-06. Faksimile. (0) 875 064 PO. Box. 46 CBI Website: http://www.big.go.id BADAN INFORMASI GEOSPASIAL KEPUTUSAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KEBIJAKAN DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT MUSEUM DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH DAN PURBAKALA KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Kebijakan Direktorat Museum Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peran

Lebih terperinci

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana. MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dan dilihat secara geografis, geologis, hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana, bahkan termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

I. PENDAHULUAN. nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat

Lebih terperinci

INDONESIA KERJA NYATA

INDONESIA KERJA NYATA BMKG SAMBUTAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI REPUBLIK INDONESIA KE 71 TAHUN 2016 Yang saya banggakan Para Pejabat Tinggi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

Lampiran : Tabel 18. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Lampiran : Tabel 18. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Lampiran : Tabel 18. Rencana, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 20112013 No Sub I Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan 1 Koordinasi

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2008 6 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi secara tiba-tiba dalam tempo relatif singkat dalam hubungan antara manusia dengan lingkungannya

Lebih terperinci

Penataan Kota dan Permukiman

Penataan Kota dan Permukiman Penataan Kota dan Permukiman untuk Mengurangi Resiko Bencana Pembelajaran dari Transformasi Pasca Bencana Oleh: Wiwik D Pratiwi dan M Donny Koerniawan Staf Pengajar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan

Lebih terperinci

2017, No Berlaku pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Re

2017, No Berlaku pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Re No.1285, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. PNBP. Jumlah Minimal Tertentu. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG JUMLAH MINIMAL TERTENTU

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung yang berada dibagian selatan Pulau Sumatera mempunyai alam yang kompleks sehingga menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah berpotensi tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga lempeng besar yaitu, lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang memiliki ancaman bahaya gempabumi cukup tinggi. Tingginya ancaman gempabumi di Kabupaten Bantul telah dibuktikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2012 2012 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci