MAKALAH SEMINAR UMUM. PEMULIAAN KETAHANAN KENTANG (Solanum tuberosum) TERHADAP NEMATODA (Globodera rostochiensis)
|
|
- Farida Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH SEMINAR UMUM PEMULIAAN KETAHANAN KENTANG (Solanum tuberosum) TERHADAP NEMATODA (Globodera rostochiensis) Disusun Oleh : Nama : Hidayatur Rokhman NIM : 09/283160/PN/11615 Doses Pembimbing : Ir. Toekidjo, M.P. Hari/Tanggal Presentasi : Senin, 16 Juni 2013 JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2 PEMULIAAN KETAHANAN KENTANG (Solanum tuberosum) TERHADAP NEMATODA (Globodera rostochiensis) INTISARI Produktivitas kentang (Solanum tuberosum L.) di Indonesia terus mengalami penurunan yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit tanaman, salah satunya adalah Globodera rostochiensis. Hama G. rostochiensis merupakan organisme cacing yang memiliki ukuran kecil, dengan panjang kurang dari 1 mm, tinggal di dalam tanah dan menyerang akar tanaman kentang. Serangan tersebut menyebabkan kehilangan hasil kentang sebesar 32-71% atau kerugian ekonomi senilai Rp 2 trilyun. Pengendalian G. rostochiensis dapat dilakuan dengan rotasi tanaman, penggunaan jasad biologi, rotasi tanaman, nematisida, dan varietas tahan. Varietas tahan dapat diperoleh dengan metode backcross (silang balik). Kata kunci: kentang, Globodera rostochiensis, pengendalian, backcross. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman hortikultura yang dimanfaatkan bagian umbinya untuk dikonsumsi manusia. Kentang mengandung nurtrisi seperti protein, vitamin, dan karbohidrat yang cukup tinggi bagi tubuh. Berdasarkan kandungan nutrisi dan kemudahan produksinya, kentang dapat dikembangkan menjadi tanaman yang penting melalui pemuliaan konvensional maupun bioteknologi. Elizabeth et al. (2008) melalui bioteknologi telah berhasil memperbaiki nutrisi umbi kentang terutama vitamin E yang berfungsi bagi kesehatan manusia. Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar ton/ha dan pada tahun 2010 menurun menjadi ton/ha (BPS, 2011). Produktivitas kentang di Indonesia masih berada dibawah produktivitas kentang di Eropa yang mencapai 25.0 ton/ha (The International Potato Center, 2008). Rendahnya produktivitas kentang di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Salah satunya adalah nematoda sista kuning / golden cyst nematode (Globodera rostochiensis). Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu upaya dalam untuk mengendalikan Globodera rostochiensis pada kentang. Pengendalian dengan cara ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya relatif lebih murah bagi petani, 2
3 dapat memperpendek rotasi pertanaman, dan tidak meninggalkan residu yang bersifat toksik (Duncan and Nooling, 1998 cit. Fitriyani et al., 2009). B. Tujuan 1. Mengetahui mekanisme ketahanan kentang terhadap serangan nematoda (Globodera rostochiensis). 2. Mengetahui metode pemuliaan ketahanan kentang terhadap nematoda sista kuning (Globodera rostochiensis). II. PEMBAHASAN 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) 1.1. Arti Penting Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia dan dunia. Sebagai bahan makanan, umbi kentang mengandung nutrisi cukup penting diantaranya protein, asam amino esensial, mineral, dan elemen-elemen mikro. Disamping itu juga merupakan sumber vitamin C (asam askorbat), beberapa vitamin B (tiamin, niasin, vitamin B6), dan mineral P, Mg, dan K (Nurmayulis, 2005) Klasifikasi Kentang Kentang (Solanum tuberosum L) diklasifikasikan sebagai berikut (Gembong, 1994): Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae (Solanales, Personatae) Familia : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum tuberosum L 3
4 Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan tanaman semusim. Tinggi tanaman mencapai 100 cm dari permukaan tanah. Daun tanaman kentang menyirip majemuk dengan lembar daun bertangkai, dan batang di bawah permukaan tanah (stolon). Stolon tersebut dapat menimbun dan menyimpan produk fotosintesis pada bagian ujungnya sehingga membentuk umbi. Pada umbi terdapat banyak mata yang bersisik yang dapat menjadi tanaman baru. Warna daging umbi biasanya kuning muda atau putih tetapi ada kultivar yang berwarna kuning cerah, jingga, merah atau ungu. Bentuk umbi beragam, ada yang memanjang, kotak, bulat atau pipih (Sunarjono, 2004) Syarat Tumbuh Kentang Menurut Williams et al. (1993) kentang merupakan tanaman daerah beriklim sedang (subtropis) dan dataran tinggi ( meter). Suhu yang optimum untuk tanaman kentang sekitar C dengan kelembaban udara 80-90%. Nonnecke (1989) menyatakan bahwa pembentukan umbi yang optimum dapat terbentuk pada suhu 16 0 C, berkurang pada 21 0 C dan berhenti pada suhu 29 0 C. Tanaman kentang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang terlalu dingin. Kentang dapat tumbuh baik pada tanah dengan ph 5,0-5, Kendala dalam Budidaya Kentang Produksi kentang di Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, Indonesia mengalami penurunan produksi yang mencapai 9,93 %. Penurunan produksi ini dapat disebabkan oleh meningkatnya serangan hama dan penyakit tanaman, satunya adalah hama nematode sista kuning. Di luar negeri petani mengenalnya sebagai golden cyst nematode (Globodera rostochiensis). Menurut Mustika (2005) pada saat ini nematoda telah menyebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Serangan G.rostochiensis menyebabkan kehilangan hasil kentang sebesar 32-71% atau kerugian ekonomi senilai Rp 2 trilyun. 4
5 Gambar 2.1. Produksi Kentang Menurut Provinsi di Indonesia (BPS dan Hortikultura, 2012). 2. Nematoda Sista Kuning (Globodera rostochiensis) 2.1 Deskripsi Umum G.rostochiensis Nematoda sista kuning atau G. rostochiensis merupakan organisme berupa cacing berukuran kecil, dengan panjang kurang dari 1 mm, yang tinggal di dalam tanah dan menyerang akar tanaman (Knoxfield, 2006). Nematoda parasit tersebut mampu membentuk sista untuk melindungi telur-telur yang ada di dalam tubuhnya sehingga dapat bertahan pada kondisi lingkungan ekstrim dalam kurun waktu yang lama. Keadaaan ini menyebabkan nematoda sulit dikendalikan. 5
6 Menurut Hadisoeganda (2006) klasifikasi hama ini adalah sebagai berikut, Filum : Nematoda Kelas : Secernentea Ordo : Tylenchida Superfamili : Heteroderoidea Famili : Heteroderidae Subfamili : Heteroderinae Genus : Globodera Spesies : G. rostochiensis 2.2. Siklus Hidup G.rostochiensis Telur Globodera spp. akan tetap mampu hidup dalam kondisi awet (dorman) di dalam sista (tubuh induk yang sudah mati) sampai lebih dari 30 tahun meskipun dalam kondisi lingkungan yang sub optimal (Winslow dan Willis, 1972 cit Hadisoeganda, 2006). Dalam situasi dorman tersebut nematoda tahan terhadap bahan aktif nematisida, suhu ekstrim (-35 o C) maupun kekeringan (Spears,1968 cit Hadisoeganda, 2006), sehingga mudah tersebar luas, secara pasif baik terikut oleh benih kentang, bahan perbanyakan tanaman lainnya, tanah, dan peralatan pertanian. Telur tersebut baru akan menetas menjadi larva stadium kedua yang infektif apabila terangsang oleh eksudat akar inang, khususnya eksudat akar kentang (PRD / potato root diffusate) dan suhu tanah yang menghangat (di atas 10 o C) (Clarks dan Hennessy, 1984 cit. Hadisoeganda, 2006). Gambar 2.2. Siklus Hidup Nematoda Sista Kentang (Hadisoeganda, 2006) 6
7 2.3. Arti Penting Nematoda Sista Kuning (G.rostochiensis) Globodera rostochiensis dengan nama umum nematoda sista kentang (the potato cyst nematode). Nematoda sista kuning (Golden nematode) merupakan nematoda paling penting pada produksi kentang yang menyebabkan kerusakan parah. G. rostochiensis terdapat di Inggris, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Rusia, Jepang, Afrika Selatan (Singh, 1994). Akhir-akhir ini G. rostochiensis telah ditemukan di Indonesia dan menjadi masalah nasional pada tanaman kentang. Nematoda ini dapat menekan pertumbuhan tanaman kentang, layu pada siang hari, menghambat perkembangan sistem akar, menurunkan ukuran ubi, bahkan dapat menimbulkan kematian tanaman. Gambar 2.3. Areal Tanaman Kentang yang terserang Nematoda Sista Kuning di Batur, Dieng (Hudayya, 2009) Gejala Serangan Nematoda Sista Kuning (G.rostochiensis) Gejala serangan awal yang ditimbulkan sulit diketahui karena menyerang pada bagian akar tanaman. Tanaman yang terserang pada perakarannya akan terlihat benjolan yang berwarna putih kekuningan atau coklat kekuningan karena telah terbentuk sista. Pada tingkat serangan sedang maka tanaman akan terlihat layu, menguning, dan tumbuh tidak normal. Pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan tanaman mengering dan akhirnya mati. 7
8 Gambar 2.4. Sista Nematoda pada Akar Tanaman Kentang (Purnamasari, 2012). 3. Usaha Pengendalian Nematoda Sista Kuning (G.rostochiensis) Pengendalian hama merupakan sebuah usaha untuk menekan laju pertumbuhan populasi hama sehingga tidak berdampak pada kerusakan yang parah pada suatu areal pertanain. Beberapa usaha pengendalian terhadap pertumbuhan G. rostochiensis dapat dilakukan antara lain penggunaan nematisida, varietas tahan, dan teknik budidaya Penggunaan Bahan Kimia Beberapa jenis nematisida sistemik organo karbamat telah dievaluasi daya pengendaliannya terhadap nematode sista kuning pada tanaman kentang. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa nematisida tersebut seperti Curater 36, Furadan 3 G, Petrofer 3 G, Rugby 10G dan Truper 3G menunjukkan gejala mampu menekan populasi nematode sista kuning dan mempertahankan pertumbuhan tanaman kentang dari kerusakan (Asandhi 2005). Namun penggunanan nematisida dapat meninggalkan residu dan bersifat toksik 3.2. Penggunaan Varietas Tahan Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu upaya pengendalian G.rostochiensis karena lebih murah, memperpendek rotasi tanaman, dan tidak meninggalkan residu nematisida yang bersifat toksik. Tanaman didefinisikan tahan ketika mampu mengurangi tingkat reproduksi nematoda. Gen resisten 8
9 terhadap nematoda yang terdapat pada beberapa spesies tanaman merupakan komponen penting dalam program pemuliaan, termasuk untuk tomat, kedelai, kentang, dan sereal (Williamsona & Husseyb, 1996). Menurut Mulyadi (2005) mekanisme ketahanan tanaman terhadap nematoda terbagi menjadi dua yaitu ketahanan sebelum terjadinya infeksi nematode (pre-infectional resistance) dan ketahanan setelah terjadinya infeksi nematode (post-infectional resistance). Pre-infectional resistance merupakan ketahanan alami yang terjadi sebelum tanaman terserang nematoda. Mekanisme ketahanan berupa adanya ketahanan morfologis dan adanya kandungan senyawa tertentu yang bersifat melindungi tanaman dari infeksi nematoda. Selain itu mekanisme ketahanan juga terjadi karena tanaman memproduksi eksudat akar yang bersifat menolak kehadiran nematoda (repellent) atau bahkan mematikan nematoda. Post-infectional resistance disebut juga ketahanan aktif. Mekanisme ketahanan ini merupakan hubungan timbal balik atau interaksi antara tanaman dengan nematoda. Mekanisme ketahanan aktif ini juga dapat berupa produksi senyawa yang bersifat racun terhadap nematoda. Minggu I Minggu II Minggu III kontrol Tabel 2.1. Deteksi Asam Klorogenat Setelah Inokulasi G.rostochiensis (Fitriyanti et al., 2009) Keterangan : + = terdeteksi, - = tidak terdeteksi, hertha = varietas tahan, Granola = varietas rentan Menurut Fitriyanti et al. (2009) kandungan asam klorogenat pada varietas hertha memiliki kandungan lebih banyak dibandingkan dengan varietas Granola setelah diinfeksi G.rostochiensis. Asam klorogenat memberikan ketahanan yang lebih tinggi pada varietas Hertha melalui terbentuknya lignin. Lignin adalah salah 9 Minggu IV Minggu V Minggu VI Sampel Hertha inokulasi Hertha kontrol Granola inokulasi Granola
10 satu komponen dinding sel yang yang penting untuk memberikan ketahanan pada tanaman. Asam klorogenat dibutuhkan dalam proses lignifikasi (Vance et al., 1980). Gambar 2.5. Pengaruh inokulasi awal telur G.rostochiensis (Purnamasari, 2012). Berdasarkan penelitian Purnamasari (2012) antara varietas kentang yang tahan (Andigena) dan varietas kentang yang rentan (Granola) menunjukkan bahwa rerata jumlah sista tiap 20 gram tanah dan rerata sista yang menempel pada di akar menunjukkan beda nyata. Andigena sebagai varietas kentang yang tahan mengandung rerata jumlah sista yang lebih sedikit dibandingkan dengan varietas Granola. Hal tersebut disebabkan karena larva yang telah menginfeksi akar pada kultivar tahan tidak berkembang menjadi G. rostochiensis betina. Larva mati pada tingkat awal perkembangan, sehingga larva yang berhasil menjadi G. rostochiensis betina sedikit. Starr & Roberts (2004) menemukan bahwa Solanum tuberosum varietas Andigena tahan terhadap G. rostochiensis patotipe satu (Ro1) karena mengandung gen H1. Lokus gen H1 dipetakan pada posisi distal kromosom 5 menyebabkan resistensi terhadap G. rostochiensis partotipe Ro1 dan Ro4. Kromosom 5 (lokus Grp1) ini adalah lokus dengan sifat kuantitatif (QTL) dan memiliki tingkat resistensi yang tinggi terhadap G. rostochiensis patotipe Ro5 (Nunziata et al., 2010). 10
11 3.3. Penggunaan Jasad Biologi Dalam bidang nematologi khususnya untuk G. rostochiensis, kemampuan musuh musuh alami nematoda untuk digunakan dalam pengendalian hayati masih sangat terbatas. Meskipun begitu, beberapa musuh alami nematoda sista kuning telah dikenali, khususnya cendawan yang mampu memarasit telur dan induk seperti Verticillium chlamydosporum, Cylindrocarpon destructans, Acremonium strictum, Fusarium oxysporum, Catenaria auxiliaris, Dactillela oviparasitica dan yang diteliti oleh Jatala et al. (1979) yaitu cendawan Paecilomyces lilacinus. Banyak dilaporkan bahwa musuh musuh alami nematoda banyak terdapat dalam bahan organik yang telah terdekomposisi. Sehingga manipulasi musuh alami tersebut untuk mengendalikan nematoda dapat dilakukan dengan memberikan pupuk organik yang telah terdekomposisi sempurna dalam jumlah dan waktu yang tepat 3.4. Rotasi Tanaman Rotasi tanaman merupakan menanam jenis tanaman utama digilirkan dengan tanaman yang tidak sejenis, sehingga diharapkan jumlah populasi awal nematode sista kuning sedemikian rupa rendah pada waktu tanaman kentang ditanam. Tanaman anggota rotasi harus diusahakan yang memiliki manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung. Berdasarkan hasil penelitian oleh Sethi dan Gaur (1990) di USA, rotasi dengan kentang varietas tahan dan gandum (oats) selama 2 tahun dapat menekan populasi nematoda sista kuning sangat rendah. 4. Metode Pemuliaan Ketahanan Kentang Tahan G.rostochiensis Metode pemuliaan yang digunakan dalam menghasilkan kentang tahan nematode sista kuning adalah dengan cara back cross. Back cross merupakan persilangan antara F1 dengan salah satu tetuanya. Metode persilangan ini digunakan dalam rangka usaha memperbaiki varietas-varietas unggul yang telah ada, namun masih memiliki kelemahan sifat. Kelemahan sifat tersebut diperbaiki dengan memasukkan sifat baik dari varietas lain. 11
12 Misalnya varietas A (rr) merupakan kentang dengan sifat tidak tahan, sedangkan varietas B (RR) merupakan kentang dengan sifat tahan terhadap G.rostochiensis. Jika sifat tahan yang dimiliki oleh varietas B ingin dimasukkan kedalam varietas A tanpa mengurangi kelebihan sifatnya, maka kedua varietas tersebut dapat disilangkan sehingga menghasilkan keturunan (F1). Keturunan (F1) tersebut memiliki komposisi gen dari kedua orang tuanya. Apabila F1 (Rr) disilangkan dengan varietas A (rr) secara berulang-ulang maka sifat baik dari varietas B akan masuk kedalam varietas A. Varietas disebut sebagai recurrent parent dan varietas B disebut donor parent. Sifat atau gen yang dimasukkan ke dalam varietas A disebut gen under transfer. Gambar 2.6. Bagan Metode Persilangan Balik (Back Cross) Agar metode persilangan balik dapat memberikan hasil yang baik, terdapat tiga hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu (Mangoendidjojo, 2003): 1) Mempunyai recurrent parent yang baik. 2) Dalam beberapa kali backcross sifat baik dari donor parent dapat terakumulasi dengan baik. 3) Selama proses gen under transfer dengan beberapa kali backcross, sifatsifat baik yang dimiliki oleh recurrent parent tetap terakumulasi pada keturunannya. 12
13 III. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penurunan produksi kentang di Indonesia salah satunya diakibatkan oleh serangan hama nematode sista kuning (G. rostochiensis). 2. Pengendalian Nematoda dapat dilakukan dengan cara pemberian bahan kimia(nematisida), penggunaan varietas tahan, dan rotasi tanaman. 3. Kentang memproduksi asam klorogenat yang memacu produksi fenol sebagai mekanisme ketahanannya terhadap G.rostochiensis. 4. Penggunaan varietas tahan lebih diminati karena tidak meninggalkan residu dan dapat memperpendek rotasi tanaman. 5. Pemuliaan kentang tahan G.rostochiensis dapat dilakukan dengan metode back cross (silang balik). B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut untuk menghasilkan varietas kentang yang tahan nematode sista kuning (Globodera rostochiensis) karena hama tersebut juga mengalami peningkatan resistensi sepanjang waktu. 13
14 DAFTAR PUSTAKA Agrios, G. N Plant Pathology (Ilmu Penyakit Tumbuhan, alih bahasa: Munir Busnia). Edisi ke-3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Asandhi, A.A Beberapa hasil penelitian upaya pengendlaian nematoda sista kuning (Globodera rostochiensis) pada kentang (Solanum tuberosum L.). Makalah. Badan Pusat Statistik, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang < Diakses pada 4 Mei Ditlin Pengenalan dan Pengendalian NSK (Nematoda Sista Kuning). < Diakses pada 4 Mei Elizabeth. F., J.Crowel, M. Mc Grath and D.S. Doutches Accumulation of Vitamin E in Potato (Solanum tuberosum). Transgenic Res 17: Fitriyanti, D., Mulyadi dan C. Sumardiyono. Mekanisme ketahanan kentang (Solanum tuberosum) terhadap nematode sista kuning (Globodera rostochiensis). Jurnal HPT Tropika 9(1): Hadisoeganda, A.W.J Nematoda Sista Kentang : Kerugian, Deteksi, Biogeografi, dan Pengendalian Nematoda Terpadu. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Hudayya, Abdi Identifikasi Spesies Nematoda Sista Kentang (Globodera spp.) Asal Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Fakultas Pertanian UGM. Skripsi. Knoxfield, Berg Gordon Potato Cyst Nematode. < 68B30004F3B2?open>. Diakses pada 4 Mei Mangoendidjojo, W Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Mulyadi Nematologi Pertanian. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Mustika, Ika Konsepsi dan Strategi Pengendalian Nematoda Parasit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Diakses 7 Juli Nonnecke, I. L Vegetable Production. AVI Book, New York. 14
15 Nunziata, A., R. Valentino, G. Nicola, F. Luigi, and A. Barone Genetic Diversity within Wild Potato Species (Solanum spp.) Revealed by AFLP and SCAR Markers. American Journal of Plant Sciences 1: Nurmayulis Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) yang Diberi Pupuk Organik Difermentasi, Azospirillum sp. dan Pupuk Nitrogen di Pangalengan dan Cisarua. Magister Ilmu Pertanian Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Disertasi. Purnamasari, I Peran Asam Klorogenat pada Ketahanan Kentang Varietas Andigena dan Granola terhadap Serangan Nematoda Sista Kentang (Globodera rostochiensis). Universitas Gadjah Mada. Tesis. Starr, J. L. and P. A. Roberts Resistance Plant Parasitic Nematodes. In Nematology-Advances an Perspectives. Vol. II. Nematode Management and Utilization. CABI Publish. Cambridge. Semangun, H Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Sunarjono, H Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Agromedia, Jakarta. Sethi, C.L. and H.S. Gaur Population dynamics of plant parasitic nematodes in relation to cropping systems. p In S.K. Saxena, M.W. Khan. A Rashid, R.M. Khan (ed.). Progress in plant nematology. CBS Publishers and Distribution Pvt, Ltd. Singh, R. S., dan K. Sitaramaiah Plant Pathogen. The Nematodes. International Science Publisher. New York The International Potato Center Facts and Figures: 2008 The International Year of the Potato. CIP. < Diakses pada 4 Mei Vance, C.P., T.K., Kirk, & R.T. Sherwood Lignification as a mechanism of disease resistcance. Annual Review Phytopathology. Williams, C.N., J.O. Uzo, and W.T.H Peregrine Vegetable production in the tropics. Longman group UK limited, London. Williamsona, V. M. & Husseyb, R. S Nematode Pathogenesis and Resistance in Plants. The Plant Cell. American Society of Plant Physiologists 8:
16 1. Wahyu : LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN a. Apakah sudah ditemukan nematisida hayati untuk mengendalikan nematode pada kentang? b. Rotasi tanaman seperti apa yang dapat mengendalikan perkembangan nematode? Jawab : Sampai saat ini belum ditemukan jenis nematisida hayati. Untuk mengendalikan perkembangan nematode dapat dilakuan dengan cara penggunaan jasad biologi sejenis jamur yang dapat memparasit sista nematode, penggunaan varietas tahan, nematisida non hayati, dan rotasi tanaman. Rotasi tanaman merupakan menggilirkan tanaman dengan tanaman tidak sejenis, sehingga pada saat tanam kentang populasi nematode sudah menurun. Berdasarkan hasil penelitian oleh Sethi dan Gaur (1990) di USA, rotasi dengan kentang varietas tahan dan gandum (oats) selama 2 tahun dapat menekan populasi nematoda sista kuning sangat rendah. 2. Fajar : a. Bagaimana perkembangan nematoda sista kuning di Indoensia? b. Apa yang menyebabkan perkembangan nematode sista kuning terus meningkat? Jawab : Nematoda sista kuning pertama kali dilaporkan di daerah Malang, Jawa Timur pada tahun Kemudian menyebar ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar yaitu dari luas areal 1,5 hektar yang biasanya dapat meproduksi kentang 24 ton, turun menjadi 14 ton, bahkan ada yang mencapai 7 ton. Penyebaran nematode tersebut dapat disebabkan oleh benih, alat pertanian, dan air. Penyebab dari perkembanga nematode di Indonesia yang terus meningkat adalah pola tanam petani yang terus menanam kentang. Sehingga populasi 16
17 nematode semakin meningkat pada areal tersebut. Petani memilih kentang karena hasil yang didapatkan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. 3. Putri : Sista Nematoda dapat bertahan sampai 30 tahun, apakah sistem rotasi cukup efektif menghilangkan sista dalam tanah tersebut? Jawab : Pengunaan rotasi tanaman hanya menekan populasi nematode di lahan pertanian kentang agar perkembangannya semakin menurun. Selain rotasi tanaman, penggunaan varietas tahan juga penting karena tanaman menghasilkan eksudat akar dapat yang mematikan larva nematode, sehingga populasi nematode berada di bawah ambang ekonomi. Di Jepang amabang ekonomi nematoda sista kuning yaitu 31 sista hidup per 100 g tanah (Inagaki et al dalam Barker dan Olshof 1976). 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Kentang Varietas Tedjo MZ
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Kentang Varietas Tedjo MZ Kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanaman pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung (Wattimena, 2000 dalam Suwarno, 2008). Kentang juga merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gejala Penyakit. (a) Gambar 7 Tanaman kentang di Dataran Tinggi Dieng tahun 2012 (a) terinfeksi NSK, (b) sehat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Penyakit Gejala pada tajuk (bagian di atas permukaan tanah) Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh NSK sangat khas. Tanaman akan mengalami kerusakan akar yang menyebabkan berkurangnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kentang (Solanum tuberosum)
TINJAUAN PUSTAKA Kentang (Solanum tuberosum) Kentang (Solanum tuberosum) awalnya didomestifikasi di Pegunungan Andes Amerika Selatan sekitar 8000 tahun yang lalu. Beberapa jenis tanaman di Andes yang memiliki
Lebih terperinciPENGUJIAN KETAHANAN KULTIVAR KENTANG TERHADAP NEMATODA SISTA KUNING (Globodera rostochiensis)
LAPORAN PENELITIAN PENGUJIAN KETAHANAN KULTIVAR KENTANG TERHADAP NEMATODA SISTA KUNING (Globodera rostochiensis) OLEH : TOTO SUNARTO, IR., MP. LUCIANA DJAJA, IR. HERSANTI, IR., MP. DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen
4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jagung yang mendapatkan prioritas dalam pengembangannya di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum dan jagung yang mendapatkan prioritas dalam pengembangannya di Indonesia (Wattimena, 2000 dalam
Lebih terperinciBALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Filum: Nematoda, Kelas: Secernentea, Ordo: Tylenchida, Superfamili: Heteroderoidae, Famili: Heteroderidae, Subfamili: Heteroderinae, Genus: Globodera, Spesies: G. rostochiensis Oleh: Edi Suwardiwijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan terhadap produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai komoditas ekspor dan bahan baku industri pangan. Prioritas pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai arti penting dalam perekonomian
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciPENGUJIAN WAKTU TANAM Asparagus officinalis L. DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG
LAPORAN PENELITIAN PENGUJIAN WAKTU TANAM Asparagus officinalis L. DALAM MENEKAN PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG Oleh : Toto Sunarto, Ir., MP. JURUSAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Kentang
4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Sejarah Awal mulanya kentang diintroduksi dari Amerika Selatan ke Spanyol sekitar tahun 1570. Penerimaan masyarakat Spanyol menyebabkan penanaman dan distribusi kentang
Lebih terperinciStrategi Pengendalian Terpadu Nematoda Sista Kentang (Globodera rostochiensis) pada Tanaman Kentang
Strategi Pengendalian Terpadu Nematoda Sista Kentang (Globodera rostochiensis) pada Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan komoditas hortikultura jenis sayuran umbi penting di Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman yang penting di Indonesia. Ditinjau dari nilai gizinya, kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dapat dijadikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Anonymous, Tanaman Kentang. Http//Www.Warintek.Bantul.Ge.Id/Web.Php /Mod/. (Juni 2014)
Daftar Pustaka Aini, B. 2008. Pengaruh Ekstrak Alang-alang (Imperata cylindrica), Bandotan (Ageratum conyzoides) dan Teki (Cyperus rotundus) Terhadap Perkecambahan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Klasifikasi botani tanman kacang hijau sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting ke-4 di dunia setelah gandum, jagung dan beras (Rowe, 1993 dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan bahan pangan yang terpenting ke-4 di dunia setelah gandum, jagung dan beras (Rowe, 1993 dalam Fitriyani, 2009). Kentang mengandung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut
TINJAUAN PUSTAKA Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.) Klasifikasi Klasifikasi nematoda Meloidogyne spp. adalah sebagai berikut (Dropkin, 1991) : Filum Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Nematoda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertinggi kedua setelah sereal. Di Indonesia kentang juga merupakan komoditas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum) merupakan bahan pangan yang terpenting ke-4 di dunia setelah gandum, jagung dan beras dan mengandung nilai karbohidrat tertinggi kedua setelah
Lebih terperinciVarietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan
Varietas Unggul Baru (VUB) Kentang Menjawab Kebutuhan Bahan Baku Olahan Bahan baku untuk industri terutama keripik kentang adalah varietas Atlantik, karena memiliki mutu olah yang baik. Sebagian besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah
18 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah gandum, jagung dan padi. Di Indonesia kentang merupakan komoditas hortikultura yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek pengembangan dan pemasaran yang cukup baik karena banyak dimanfaatkan oleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Sistem Perakaran Tanaman Pisang Sistem Bercocok Tanam Pisang
3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Pisang Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropis dataran rendah yang curah hujannya lebih dari 1250 mm per tahun dan rata-rata suhu minimum 15 0 C (Simmonds
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN. PENGUJIAN SODIUM HYPOCHLORITE (NaOCl) TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG
LAPORAN PENELITIAN PENGUJIAN SODIUM HYPOCHLORITE (NaOCl) TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis) PADA TANAMAN KENTANG Oleh : TOTO SUNARTO, IR.,MP. LUCIANA DJAJA, IR. DR.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciPENGENDALIAN NSK (NEMATODA SISTA KUNING) DENGAN BAHAN ALAMI BERKHITIN
LAPORAN PENELITIAN PENGENDALIAN NSK (NEMATODA SISTA KUNING) DENGAN BAHAN ALAMI BERKHITIN OLEH : PROF.DR.H. SADELI NATASASMITA, IR. TOTO SUNARTO, IR.,MP. UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia. Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang baik pada berbagai kondisi lingkungan. Luas lahan pertanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kentang berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Pendugaaan umur dengan menggunakan C 14 terhadap butiran pati yang ditemukan dalam penggalian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciWaspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Pendahuluan Waspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi Oleh : Ika Ratmawati, SP,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian sangat prospektif untuk dikembangkan, karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sekunder, cabang kipas, cabang pecut, cabang balik, dan cabang air
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kopi (Coffea sp.) Adapun klasifikasi tanaman kopi (Coffea sp.) dari literatur Hasbi (2009) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisi Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM
0 PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 10712017 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. Sehingga kentang. termasuk dalam komoditi diversifikasi pangan.
BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosuml) adalah salah satu komoditi sayuran yang sangat penting Kentang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai cemilan maupun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat
PENDAHULUAN Latar belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat prioritas tinggi di bidang penelitian dan pengembangan sayuran di Indonesia. Berdasarkan volume, kentang adalah
Lebih terperinciNo. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010
No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010 Perakitan Varietas Kentang Berdaya Hasil Tinggi (> 30 ton/ha), Kualitas Olahan (Specific Gravity > 1.067), Adaptif di Dataran Medium (500 m dpl), dan Toleran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Kentang Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta Angiospermae : Dicotyledoneae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman annual berbentuk semak dengan tinggi mencapai 0.5-1.5 cm, memiliki akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) tunggal, dengan
Lebih terperinciUAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan ( Abstrak
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TOMAT MERAH (Lycopersicum esculentum L. var commune) DAN TOMAT UNGU (Lycopersicum esculentum L. var indigo rose) YANG DITANAM DENGAN TEKNIK HIDROPONIK METODE DRIP IRRIGATION (IRIGASI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat adalah satu diantara produk hortikultura yang mempunyai beragam manfaat, yaitu bisa dimanfaatkan dalam bentuk segar sebagai sayur, buah dan olahan berupa makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanaman kentang (Solanum tuberosum) adalah termasuk tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum) adalah termasuk tanaman sayuran yang berumur pendek. Saat ini kegunaan umbinya semakin banyak dan mempunyai peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciPenyakit Layu Bakteri pada Kentang
Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
Lebih terperinciPERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT
ISSN 1411939 PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT Trias Novita Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi pada lahan basah dan lahan kering. Hasil produksi tomat di Indonesia dari tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini secara luas dapat ditanam di dataran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Tanaman Gandum Tanaman gandum (Triticum aestivum L) merupakan jenis dari tanaman serealia yang mempunyai tektur biji yang keras dan bijinya terdiri dari
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium
Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kedelai Klasifikasi ilmiah tanaman kedelai sebagai berikut: Divisi Subdivisi Kelas Suku Ordo Famili Subfamili Genus Spesies : Magnoliophyta : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciUJI KETAHANAN BEBERAPA NOMER KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis Woll.
UJI KETAHANAN BEBERAPA NOMER KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis Woll.) SKRIPSI Oleh Rudal Agung Wahyudi NIM. 051510401063 JURUSAN HAMA DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya kandungan karotin,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.
PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogaea L) merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati. Berdasarkan luas pertanaman, kacang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang tergolong tanaman tahunan berbentuk perdu.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA LIMBAH PLTU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT DAN INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis sayuran subtropis yang terkenal di Indonesia. Daya tarik sayuran ini terletak pada umbi kentang yang kaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciPENGGUNAAN TANAMAN RESISTEN : Suatu Strategi Pengendalian Nematoda Parasit Tanaman LISNAWITA
PENGGUNAAN TANAMAN RESISTEN : Suatu Strategi Pengendalian Nematoda Parasit Tanaman LISNAWITA Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Nematoda termasuk
Lebih terperinciBABn TINJAUAN PUSTAKA
BABn TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kedelai {Glycine max L. Merril) Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam di Indonesia walaupun bukan tanaman asli Indonesia. Secara sistematika tanaman
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kentang merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Sebagai sumber karbohidrat, kentang merupakan sumber bahan pangan yang dapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budidaya tanaman monokultur dapat mendorong ekosistem pertanian rentan terhadap serangan hama karena ketersediaan makanan yang terus-menerus bagi serangga hama. Selain
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN ( )
TUGAS TERSTRUKTUR SEMINAR (BUDIDAYA JAMUR) Oleh : AGUSMAN (10712002) JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PROGRAM STUDY HORTIKULTURA POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2012 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis
Lebih terperinciPENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK
PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK (Effect of Cloves (Syzygium aromaticum) Leaves Powder on The Growth and Yield of Organik Tomatoes (Solanum lycopersicum )) Evita
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak varietasnya (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman kacang hijau
Lebih terperinciBALITSA & WUR the Netherlands,
BALITSA & WUR the Netherlands, 2014 1 PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA KENTANG SECARA PREVENTIF Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan penyakit berdasarkan
Lebih terperinci