BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek Sejarah PT. Pupuk Kujang diawali dengn keluarnya surat keputusan presiden No. 16 tahun 1975, tentang penyerahan pembinaan pelaksanaan proyek Pupuk Kujang Jawa - Barat dari pertamina kepada Departemen Perindustrian. Kemudian untuk mempersiapkan dan melksanakan proyek tersebut telah ditetapkan manajemen proyek dengan syrat keputusan Menteri Perindustrian No. B 235/ MK/ SK/ 4/ 1975, tanggal 24 April 1975 danselanjutnya berdasarkan peratutan pemerintah No. 19 tahun 1975, tanggal 02 Juni 1975 dibentuk perusahaan dengan nama PT. PUPUK KUJANG (Persero). PT. Pupuk Kujang (Persero) merupakan BUMN dilingkungan Departemen Perindustrian yang didirikan bedasarkan Akta Notaris Soelaeman Ardjasasmita, SH. No. 19 tanggal 09 Juni 1975 dan selanjutnya diubah dan yang terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatmah, SH. No.88 tanggal 27 Maret Proyek ini dibiayai dari pinjaman kerajaan Iran sebesar US$ ,00 dalam bentuk Two Step Loan, termasuk biaya pipa penyaluran gas dari Cimalaya ke Cilampek. Disamping itu, proyek ini dibiayai dari dana Rupiah dalam bentuk penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp ,00 sehingga total investasi sebesar Rp ,00 sesuai Surat Menteri Keuangan No. 5-39/ MK. 011/

2 11 tanggal 26 Maret Debt Equity Ratio ditetapkan sebesar 50:50 yang berarti sebagian pinjaman ditanggung oleh Pemerintah. Bahan baku pembuatan pupuk adalah Gas alam, Air dan Udara. Gas alam diperoleh dari Pertamina berasal dari sumur lepas pantai Cilamaya, sedangkan air diperoleh dari Perum Otoritek Jatiluhur, yaitu dari bendungan Curug dan Cikao. Sumber air Cikao merupakan sumber air cadangan yang dimanfaatkan apabila kualitas air di Curug tidak baik. Pemasaran hasil produksi PT. Pupuk Kujang dilaksanakan oleh PT. Pusri sebagai distributor pupuk, sehingga kewajiban PT. Pupuk Kujang adalah menyerahkan pupuk digerbang pabrik (Plant gate) kepada PT. Pusri namu kegiatan kegiatan pemasaran tersebut selalu dipantau oleh PT. Pupuk Kujang. Sampai dengan terbentuknya Holding BUMN pupuk, seluruh pupuk urea PT. Pupuk Kujang dipakai, untuk memenuhi kebutuhan pupuk didaerah Jawa Barat dan sebagian sisanya diekspor. Namun demikian setelah pembentukan Holding ekspor hanya dilakukan oleh PT. Pupuk Iskandar Muda dan PT. Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim). Letak PT. Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk sangat strategis karena berada ditengah tengah konsumen. Sarana angkutan Kereta Api dan jalan raya melewati lokasi pabrik sangat memperlancar penyaluran pupuk. Berdasarkan hal tersebut eksistensi PT. Pupuk Kujang harus diperhatikan. Sesuai anggaran dasar PT. Pupuk Kujang tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk turut melaksanakan dan menunjukkan kebijakan dan program pemerintah dibidang Ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan pada khususnya dibidang industri pupuk dan industri lainnya.

3 12 Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diatas, perusahaan ini menjalankan kegiata usaha dibidang : 1. Mengolah bahan bahan mentah tertentu menjadi bahan bahan pokok yang diperlukan dalam pembuatan pupuk dan bahan - bahan kimia lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil bahan kimia lainnya. 2. Melaksanakan pembelian barang jasa studi penelitian, pengembangan, engineering, pergudangan, angkutan dan ekspedisi, pengoperasian pabrik, konstruksi, manajemen, pemeliharaan, latihan dan pendidikan, konsultasi dan jenis teknik lainnya dalam sector pupuk serta industri kimia lainnya. 3. Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri yang berhubungan dengan produk produk tersebut diatas dan produk produk lainnya. 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Pupuk Kujang (Persero) mempunyai struktur organisasi yang berbantuk garis dan staff yang secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama Direktur Utama membawahi dan mengkoordinasi direktur direktur yang ada dibawahnya. Sekretaris perusahaan bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur Utama, Sekretaris perusahaan kedudukannya sejajar dengan kepala

4 13 kompartemen dan membawahi unit kerja yang ada dibawahya yang terdiri dari: a. Satuan Pengawasan Intern b. Biro perusahaan kecil dan Koperasi c. Biro hokum dan tata usaha d. Biro Administrasi Perusahaan Patungan e. Hubungan Masyarakat 2. Direktur Produksi Direktur Produksi membawahi dan mengkoordinasi Kompartemen Produksi yang terdiri unit kerja: a. Divisi Produksi b. Divisi Pemeliharaan c. Biro Pengawasan Proses d. Biro Inspeksi dan keselamatan e. Biro Material f. Bagian Ekologi 3. Direktur Teknik dan Pengembangan Direktur Teknik dan pengembangan membawahi dan mengkoordinasi kompartemen teknik dan pelayanan jasa yang terdiri dari unit kerja : a. Divisi Konstruksi b. Biro Rancangan Bangunan c. Divisi Industri pelayanan pabrik d. Biro Sistem Manajemen

5 14 e. Biro Pengadaan f. Bagian Pengembangan 4. Direktur Keuangan dan Komersil Direktur keuangan dan Komersil membawahi dan mengkoordinasi Kompartemen Administari Keuangan yang terdiri daru unit kerja: a. Biro Anggaran b. Biro Keuangan c. Biro Akuntansi d. Biro Teknologi Informasi e. Divisi Pemasaran f. Kantor Pupuk Kujang Jakarta 5. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Direktur umum dan Sumber Daya Manusia membawahi dan mengkoordinasi kompartemen umum yang terdiri dari unit kerja: a. Biro Pengamanan b. Biro Keselamatan c. Biro Umum d. Biro Ketenagakerjaan e. Biro Pendidikan dan Pelatihan 2.3 Uraian Jabatan Perusahaan Didalam sebuah perusahaan terdapat jabatan-jabatan yang perlu dideskripsikan meliputi, Uraian jabatan di PT. Pupuk Kujang Cikampek adalah sebagai berikut:

6 15 1. Direktur Utama Merupakan pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi di PT. Pupuk Kujang (Persero) Cikampek. Maju mundurnya perusahaan sangat bergantung pada Direktur Utama. Tugas sehari harinya adalah mengawasi segala kegiatan yang dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan, selain itu Direktur utama juga menjalankan tugas yang dibebankan pemerintah dalam bentuk gerak pembangunan khususnya dibidang Industri pupuk sebagai penunjang dibidang pertanian. Untuk lebih jelasnya secara terperinci tugas Direktur Utama adalah sebagai berikut: a. Memberikan petunjuk petunjuk dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan kegiatan hubungan masyarakat. b. Memberikan petunjuk - petunjuk dan memberi pengawasan dalam bidang keamanan perusahaan. c. Memberi petunjuk mengenai kegiatan pengawasan pemeriksaan dan pengecekan Intern Perusahaan. d. Memberi petunjuk mengenai segala persoalan perusahaan termasuk kepegawaian, perburuhan dan kesejahteraan. e. Mengkordinasi dan mengawasi tugas yang diberikan masing masing anggota direksi.

7 16 f. Memimpin rapat direksi yang diadakan setiap minggu dan sewaktu waktu bilamana perusahaan membahas masalah masalah yang ada pada PT. Pupuk Kujang. g. Menetapkan rencana kerja jangka pendek dan jngka panjang termasuk rencana anggaran. h. Menetapkan sistem manajemen termasuk informasi dan organisasi yang efektif dan efisien. 2. Direktur Produksi PT. PUPUK KUJANG (Persero) Cikampek sebagai produsen pupuk akan mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan dan keuntungan yang kontinu (berlanjut), maka perlu adanya pengaturan dalam jumlah pupuk yang dihasilkan. Untuk itu Direktur Produksi bersama Direktur Keuangan dan Komersil menentukan jumlah juga harga pupuk. Hal ini penting agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Tugas Direktur Produksi secara terperinci adalah sebagai berikut: a. Memberi petunjuk dan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan produksi. b. Menetapkan kebijaksanaan jenis jenis material, tool equipment dan mesin mesin untuk pupuk urea dan untuk bangunan yang diperlukan oleh PT. Pupuk Kujang. c. Menetapkan seleksi kualifikasi, pendidikan dan latihan bagi pegawai yang akan atau sudah ditempatkan pada bidang produksi. 3. Direktur Teknik dan Pengembangan

8 17 Tugas dari Direktur Teknik Pengembangan adalah sebagai berikut: a. Menetapkan rencana pembangunan gedung gedung dan sarana fisik yang diperlukan. b. Mengadakan berbagai jenis peralatan, material serta pengerjaannyayang berhubungn dengan teknik. c. Memberi petunjuk dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan teknik. d. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan teknik yang dilakukan oleh para kontraktor. e. Mewakili PT. Pupuk Kujang dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang teknik. f. Melakukan kontrak kerja dengan pihak lain dalam hal pembangunan fisik. 4. Direktur Keuangan dan Komersil Tugas dari Direktur Keuangan dan Komersil adalah sebagai berikut: a. Menetapkan penyediaan dana, pengaturan likuiditas, penyaluran dana untuk pembayaran proyek proyek yang sedang ditangani oleh PT. Pupuk Kujang denagn memperhatikan anggaran yang sudah ditetapkan. b. Menetapkan pelaksanaan pengadaan barang barang dan pembayaran termasuk jasa yang telah ditetapkan oleh Direktur untuk kepentingan perusahaan. c. Menetapkan pelaksanaan pengadaan penyelenggaraan, pencatatan, pengolahan data, dan komputerisasi serta penyusunan statistikal dan rencana anggaran tahunan perusahaan.

9 18 d. Mewakili PT. Pupuk Kujang terhadap pihak luar dalam menangani segala sesuatu dalam bidang ekonomi keuangan dan umum. 5. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Tugas dari Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut: a. Merumuskan program kepegawaian untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan. b. Merumuskan sistem kompensasi gaji, tunjangan, dan penghasilan karyawan yang wajar sehingga dapat meningkatkan gairah dan produktivitas kerja. c. Melakukan pengawasan terhadap perumusan tata tertib kerja yang meliputi jam kerja, jam istirahat, absensi, izin keluar, dan tidak masuk kerja. d. Merumuskan pola kerja atau kriteria pemberian penghargaan dan sanksi yang dapat mendorong semangat dan produktivitas kerja. e. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan konsultasi kerja karyawan atau pegawai untuk membantu memechkan masalah masalah pekerjaan, keluarga, dan pribadi. f. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh pihak perusahaan. Adapun uraian jabatan dan tanggungjawab kompartemen administrasi dan keuangan adalah sebagai berikut : 6. Kepala Bagian Biro Anggaran Tugas dari Kepala Bagian Biro Anggaran ialah sebagai berikut:

10 19 a. Melakukan perencanaan anggaran dan pengendalian aktivitas keuangan sesuai dengan system dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. b. Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan, memberikan instruksi yang disertai dengan pengawasan terhadap personil diruang lingkup kerja. c. Berkoordinasi dengan sektor sektor yang terkait. d. Bertanggungjawab kepada Biro Keuangan. 7. Kepala Bagian Biro Akuntansi Tugas dari Kepala Bagian Biro Akuntansi ialah sebagai berikut: a. Memberikan usulan tenaga kerja anggaran tahunan yang meliputi bidang akuntansi umum dan akuntansi biaya termasuk bidang Verfikasi Keuangan. b. Melakukan pencatatan atas seluruh aktivitas keuangan perusahaan sesuai prinsip prinsip akuntansi yang berlaku. c. Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan, memberikan instruksi yang disertai dengan pengawasan melekat terhadap personil diruang lingkup unit kerja. d. Menyajikan laporan keuangan perusahaan dan laporan laporan manajemen lainnya yang bersifat rutin maupun mendadak. e. Menerbitkan laporan performasi Biro Akuntansi untuk disampaikan kepada Kepala Kompartemen Administrasi dan Keuangan pada Direktur Komersil secara periodik sesuai dengan kebutuhan.

11 20 Adapun uraian jabatan dibawah Kepala Bagian Biro Akuntansi ialah sebagai berikut: 1. Manager Akuntansi Bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan karyawan yang ada didalam Biro Akuntansi. 2. Staff Bertugas memberikan atau mengadakan persetujuan untuk menentukan setiap rencana yang akan dilaksanakan. 3. Administrasi Bertugas untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan tugas bidang pencatatan, pengolahan dan analis data. 4. Verifikator Akuntansi Bertugas untuk membuat voucher dan penandatanganan baik untuk pembayaran maupun penerimaan kas atau bank. 5. Bagian Akuntansi Manajemen Bertugas untuk memeriksa kembali dan menyetujui jurnal jurnal atas transaksi perusahaan (termasuk jurnal koreksi). 6. Akuntansi Persediaan Bertugas memberikan kode rekening pada setiap transaksi persediaan barang serta memberikan nilai tau harga pada setiap bukti transaksi persediaan tersebut.

12 21 7. Akuntansi Biaya Bertugas memeriksa dokumen akuntansi biaya data dan surat surat untuk didistribusikan kemasing masing bidang setelah diberikan pengarahan seperlunya. 8. Akuntansi Investasi Bertugas melakukan pencatatan aktiva tetap dan investasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 9. Akuntansi Finansial 10. Utang piutang Bertugas menyusun dan Up Dutting dan rincian rekening buku pembantu meliputi seluruh utang piutang perusahaan dan status saldonya. Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Akuntansi Manager Akuntansi Staff Administrasi Superindependent Akuntansi Managemen Superindependent Akuntansi Finansial Verifikasi Akuntansi Supervisor Akuntansi Persediaan Supervisor Utang Piutang Supervisor Akuntansi Biaya Supervisor Laporan Keuangan Supervisor Akuntansi Investasi

13 22 8. Kepala Biro Umum Tugas dari kepala Biro Umum ialah sebagai berikut: a. Menyusun rencana dan anggaran tahunan bagian akuntansi umum meliputi, bidang pencatatan dan pengolahan data serta Laporan Keuangan. b. Merencanakan dan melaksanakan pengolahan manajemen, supply dan pelayanan umum serta sumber daya manusia. c. Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan dan memberikan instruksi yang disertai dengan pengawasan melekat terhadap personil diruang lingkup unit kerja. d. Mengendalikan semua kegiatan operasional unit kerja yang ada dibawah pemimpinannya untuk mencapai sasaran kualitas yang ditetapkan secara efektif dan efisien. e. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan meliputi bidang pancatatan dan pengolahan serta laporan keuangan. 9. Kepala Biro Keuangan Adapun tugas dari Kepala Biro Keuangan ialah sebagai berikut: a. Merencanakan atau menyusun anggaran, melaksanakan aktivitas pembiayaan, melakukan pencatatan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi serta melaksanakan pengendalian terhadap seluruh aktivitas keuangan. b. Melakukan pembinaan, mengkoordinasikan, memberikan instruksi. c. Berkoordinasi dengan struktur yang terkait.

14 23 d. Bertanggungjawab terhadap Dewan Direksi. 2.4 Kegiatan Perusahaan Adapun kegiatan dari PT. Pupuk Kujang meliputi aspek pengembangan, Pemasaran pupuk, Proses Produksi dan Fasilitas Perusahaan yang diberikan kepada karyawan atau pegawai yang bekerja di PT. Pupuk Kujang. A. Pengembangan Sampai sat ini PT. Pupuk Kujang mempunyai produksi utama adalah memproduksi pupuk urea dan juga ammonia. Selain itu, juga memproduksi karung plastic yang dipergunakan untuk mengantongi pupuk urea yang dipasarkan. Dalam rangka pengembangan PT. Pupuk Kujang telah melakukan pembangunan beberapa unit produksi. Hal ini dilakukan untuk menunjang program pemerintah antara lain adalah menumbuhkan usaha keterkaitan industri dan meningkatkan ekspor hasil industri atau mensubsitusi produk impor PT. Pupuk Kujang (Persero) dalam mengembangkan usahanya yaitu dengan melakukan perluasan serta melakukan pembangunan beberapa pabrik yang dikembangkan antara lain : 1. Pabrik Asam Formiat Pabrik ini dikelola oleh PT. Sintas Kurama Perdana, yang merupakan salah satu perusahaan patungan PT. Pupuk Kujang. Hasil produksinya adalah Asam Formiat. Bahan baku yang dipergunakan adalah karbondioksida yang diambil dari unit ammonia dan kapasitas produksi MT per tahun. Asam formiat digunakan diantaranya untuk:

15 24 a. Industri Karet. b. Industri Tekstil. 2. Pabrik Katalis Pabrik ini dikelola oleh PT. Kujang Sud Chemi Catalysts, pabrik ini dibangun di Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) dengan hasil produksi katalis, dengan jenis katalis HTS (C-12), katalis LTS (C-18), ZN Exide Absorbent (C- 7). Katalis Primary Reformer (C-11) dan katalis secondary reformer (C-4). Katalis ini sangat dibutuhkan oleh industri pupuk dan pengolahan minyak bumi. Kapasitas produksinya MT per tahun. 3. Pabrik Kemasan Pabrik ini dikelola oleh PT. Megakayu Kemasan Perdana, dengan hasil produksi jerry can yang dibutuhkan untuk pengemasan bahan bahan seperti Asam Nitrat, Asam Formiat, Hidrogen Petroksida, dan keperluan lain lain dengan kapasitas produksi buah per tahun. 4. Pabrik Amonium Nitrat Pabrik ini dikelola oleh PT. Multi Nitrotama Kimia. Amonium Nitrat digunakan untuk bahan baku peledak. Bahan baku pembuatan ammonium Nitrat adalah Amonia dan Asam Nitrat, dimana Asam Nitrat itu sendiri diperoleh dari reaksi Amonia, Air dan Udara. Kapasitas produksi pabrik Amonium Nitrat adalah ton per tahun sedangkan Asam Nitrat adalah ton per tahun.

16 25 5. Pabrik Hidrogen Peroksida Pabrik ini dikelola oleh PT. Petroksida Indonesia Pertama. Pabrik ini digunakan untuk industri kertas dan industri tekstil. Bahan baku yang digunakan adalah Gas Hidrogen yang diperoleh dari hasil pemurnian gas buang dari Hidrogen Recovery unit pabrik Amonia oleh PT. Pupuk Kujang. Kapasitas produksinya adalah ton per tahun, H2O2 dengan konsentrasi 50%. 6. Kawasan Industri PT. Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC) adalah anak perusahaan dari PT. Pupuk Kujang yang telah berdiri sejak tahun 1990 untuk mengelola kawasan industri dikelompok PT. Pupuk Kujang Cikampek dengan Luas area 140 Ha. KIKC juga menyediakan jasa yang diperlukan untuk memperoleh semua perizinan pendirian pabrik, Impor bahan baku dan Ekspor produk. 7. Unit jasa Pelayanan Industri Unit ini merupakan unit kerja yang terdiri dari beberapa tenaga ahli dalam bidangnya masing masing guna melayani setiap permintaan jasa dalam bidang: Operasi pemeliharaan pabrik, Rancang bangunan dan perekayasaan konstruksi, Laboraturium, Inspeksi dan keselamatan kerja. Beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan jasa pelayanan industri PT. Pupuk Kujang antara lain: pabrik pabrik pupuk, Pabrik Crayon, Pabrik Tekstil, Pabrik Pholyethylene dan lain lain.

17 26 8. Industri Peralatan Pabrik PT. Pupuk Kujang telah menggabung industri peralatan pabrik untuk pabrikasi peralatan pabrik bagi keperluan industri pupuk dan industri kimia lainnya. Kapasitas produksinya 500 ton per tahun. 9. Pupuk Kujang 1B Proyek ini bertujuan membangun pabrik ammonia atau urea sebagai pengganti dari pabrik ammonia atau urea yang ada yang telah beroperasi sejak akhir tahun Kapasitas pabrik sama seperti yang ada yaitu : Ammonia ton per tahun dan pabrik urea ton per tahun. Proses yang akan digunakan adalah proses hemat energi. Pabrik ini direncanakan mulai beroperasi sejak tahun Pusdiklat Industri Kegiatan Pusdiklat Industri PT. Pupuk Kujang dikembangkan dan didukung oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam bidang operasi dan pemeliharaan pabrik, rangcangan bangunan dan manajemen konstruksi. Seluruh kegiatan Pusdiklat Industri ini selalu diperuntukan bagi kepentingan Intern PT. Pupuk Kujang sendiri guna menambah pengetahuan dan wawasan, juga disediakan untuk memenuhi permintaan pihak luar. Perusahaan perusahan yang telah memanfaatkan jasa diklat Industri ini antara lain : Industri pupuk, Pengelolaan minyak Pertamina dan PT. Petrokimia Nusantara Interindo. B. Pemasaran dari Produk

18 27 Penyaluran Pupuk Urea dilakukan oleh PT. Pupuk Sriwijaya, selain itu juga dilakukan oleh 5 (lima) distributor yang ditunjuk oleh PT. Pupuk Kujang (PT. Pertani, Hurip Utama, PT. Selini, PT. Cipta Niaga, dsn PT. Muara Teguh Perkasa) dengan daerah pemasarannya diatur oleh Pemerintah yaitu Jawa Barat dan bagian Utara Jawa Tengah. Dalam rangka menyukseskan Panca Utama Pertanian, PT. Pupuk Kujang telah melakukan penyuluhan mengenai cara pemakaian Pupuk kepada para Petani selain itu juga telah dilakukan Demonstrasi Pertanian meliputi tanaman Padi, Palawija, Holtikultura, dan lain-lain. Dengan bertujuan untuk ikut serta memberikan contoh kepada para Petani tentang bercocok tanam yang baik sehingga produksi persatuan luas dan persatuan waktu bisa ditingkatkan. C. Proses Produksi Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi Ure adalah Gas Alam, Air, dan Udara dimana prosesnya sebagai berikut : Ketiga bahan baku tersbut diolah menghasilkan Nitrogen (N 2 ), Hidrogen (H 2 ), dan Karbondioksida (CO 2 ). Amonia dibentuk atas dasar reaksi Gas Nitrogen dan Hidrogen. Tahap selanjutnya Amonia dan Karbondioksida dilanjutkan pengelolaannya keunit Urea butiran dengan diameter 1-2 mm. Pabrik ammonia dirancang oleh Kellogg oversize Corp dari Amerika Serikat sedangkan proses pembuatan Ureanya oleh Tokyo Engineering Corp dari Jepang.

19 28 D. Fasilitas Perusahaan Fasilitas fasilitas yang terdapat pada perusahaan PT. Pupuk Kujang antara lain sebagai berikut: a. Perumahan Bagi Karyawan disediakan Fasilitas perumahan Dinas sesuai dengan tingkat jabatannya. Selain itu, kepada para karyawan lainnya disediakan Kredit Kepemilikan Rumah dari Bank Tabungan Negara (KPR BTN) yang pembayaran uang mukanya mendapat bantuan dari Perusahaan. b. Balai Kesehatan Dengan tenaga madis yang tersedia serta beberapa dokter Spesialis, balai kesehatan PT. Pupuk Kujang melaksanakan pelayanan kesehatan bagi para karyawan dan keluarganya. c. Sarana Olahraga Sarana Olahraga yang ada yakni lapangan Sepak Bola, Lapangan Bola Voli, Lapangan Basket, Lapangan Tenis, Kolam Renang, Lapangan Golf dan lainnya. Kegiatan Olahraga ini dikelol oleh masing masing cabang olahraga tersebut. d. Sarana Pendidikan Perusahaan telah mendirikan sarana pendidika untuk tingkat Taman Kanak- Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sarana pendidikan pada tingkat ini disediakan bagi Putra Putri karyawan

20 29 dan juga terbuka bagi anak didik yang berasal dari daerah sekitar Kawasan Pabrik. e. Masjid Masjid yang diberi nama Masjid Nahrul Hayat yang dibangun ditengah komplek perumahan dinas perusahaan mampu menampung sekitar orang jema ah. Mesjid ini dimanfaatkan oleh para karyawan dan masyarakat sekitar Masjid.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 35 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, yang telah dilunasi pada tahun

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 13 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat PT Sintas Kurama Perdana Sejak tahun 1980 PT Pupuk Kujang (Persero) telah mulai memikirkan dan mengadakan upaya-upaya ke arah pengembangan industri yang

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. PUPUK KUJANG Di tahun 6o-an Pemerintah Indonesia mencanangkan program peningkatan produksi pertanian dalam usaha swasembada pangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Ditahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan pelaksanakan Program Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi suksesnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1. Tinjauan Tentang PT Pupuk Kujang 3.1.1. Sejarah PT Pupuk Kujang Pada tahun 1960-an pemerintah RI mencanangkan pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian di dalam usaha

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK UREA UNTUK SEKTOR PERTANIAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. antara/sampingan amonia, oksigen, dan nitrogen. Badan hukum pabrik ini

GAMBARAN UMUM. antara/sampingan amonia, oksigen, dan nitrogen. Badan hukum pabrik ini IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum PT. Pupuk Kujang 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pabrik Pupuk Kujang adalah pabrik yang memproduksi pupuk urea (NH 2 CONH 2 ) dengan kandungan N 46% sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar dalam lingkungan bisnis. Kompetisi dalam berbagai usaha menjadi kompetisi global dan sudah tentu

Lebih terperinci

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PROFIL PT. PUPUK KUJANG

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PROFIL PT. PUPUK KUJANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1. PROFIL PT. PUPUK KUJANG Pada tahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan program peningkatan produksi pertanian di dalam usaha swasembada pangan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional bersifat kuantitatif. Seluruh variabel diamati dan diukur hanya satu kali pada saat yang sama ketika penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengawasan intern, dan good corporate governance pada PT Pupuk Kujang (Persero)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengawasan intern, dan good corporate governance pada PT Pupuk Kujang (Persero) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada hasil penelitian, akan dibahas mengenai sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, uraian tugas, aktivitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi serta eksplorasi dan eksploitasi sumber daya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT.Pupuk Sriwidjaya (PT.Pusri) merupakan perusahaan pupuk pertama di Indonesia resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : 1. 2. 3. Menetapkan : bahwa pengusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 69 BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1. Tinjauan Tentang PT Pupuk Kujang 3.1.1. Sejarah PT Pupuk Kujang Pada tahun 1960-an pemerintah mencanangakan pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian di dalam

Lebih terperinci

Desember 1959, dengan Akte Notaris Eliza Pondang No.177 dengan status hukum

Desember 1959, dengan Akte Notaris Eliza Pondang No.177 dengan status hukum Sejarah Singkat PT PUSRI (Persero) Palembang PT. Pupuk Sriwijaja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA BERBAK KABUPATEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai manfaat anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi, penulis

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1990 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LISTRIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 15 Tahun

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Perusahaan

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Profil Perusahaan Di tahun enam puluhan, pemerintah mencanangkan pelaksanaan Program Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi suksesnya

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 1985 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN NEGARA PENERBITAN DAN PERCETAKAN BALAI PUSTAKA MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PENERBITAN DAN PERCETAKAN BALAI PUSTAKA PRESIDEN,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 144 VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Rapi Arjasa berdiri pada tahun 1969 dengan akte notaris No. 51 tanggal 14 Oktober 1969 dimana ketika perusahaan ini didirikan masih berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1990 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PEGADAIAN MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI SUBSIDI PUPUK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN YANG BERKESINAMBUNGAN DALAM APBN TAHUN 2013 Salah satu dari 11 isu strategis nasional yang akan dihadapi pada tahun 2013, sebagaimana yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang merupakan Badan Usaha

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia perindustrian tidak akan luput dari adanya persaingan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Dimana berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SANG HYANG SERI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SANG HYANG SERI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SANG HYANG SERI Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1988 TENTANG PERUSAHAAN UMUM ( PERUM ) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1988 TENTANG PERUSAHAAN UMUM ( PERUM ) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1988 TENTANG PERUSAHAAN UMUM ( PERUM ) PEMBANGUNAN PERUMAHAN NASIONAL Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa dengan di undangkannya Peraturan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

ANALISIS ATAS HASIL AUDIT BPK SUBSIDI PUPUK DAN BENIH : BUKAN SEKADAR MASALAH ADMINISTRASI TAPI KELEMAHAN DALAM KEBIJAKAN

ANALISIS ATAS HASIL AUDIT BPK SUBSIDI PUPUK DAN BENIH : BUKAN SEKADAR MASALAH ADMINISTRASI TAPI KELEMAHAN DALAM KEBIJAKAN ANALISIS ATAS HASIL AUDIT BPK SUBSIDI PUPUK DAN BENIH : BUKAN SEKADAR MASALAH ADMINISTRASI TAPI KELEMAHAN DALAM KEBIJAKAN BAGIAN ANALISA PEMERIKSAAN BPK DAN PENGAWASAN DPD BEKERJASAMA DENGAN TENAGA KONSULTAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 1990 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) KERETA API MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1985 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace No. 14, 1990 (PERJAN. PERUM. Pegadaian. Perusahaan Negara. ) LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEBO NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH TEBO HOLDING

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bara merupakan bagian dari sumber daya alam tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bara merupakan bagian dari sumber daya alam tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar, di mana batu bara merupakan bagian dari sumber daya alam tersebut. Salah satu kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Industri Karet Nusantara merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah menjadi barang jadi yaitu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.417, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAHAN BAKAR. Kilang Minyak. Dalam Negeri. Pembangunan. Pengembangan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Pasar

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.511, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pupuk Bersubsidi. Pengadaan. Penyaluran. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/M-DAG/PER/4/2013 TENTANG PENGADAAN

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) DAMRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN UMUM KEHUTANAN NEGARA (PERUM PERHUTANI) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perseroan terbatas nomor 11. PT.Putra Salfan berkedudukan di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perseroan terbatas nomor 11. PT.Putra Salfan berkedudukan di 8 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Putra Salfan PT.Puta Salfan didirikan pada tanggal 09 September 2011 dengan akta pendirian perseroan terbatas nomor 11. PT.Putra Salfan berkedudukan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KILANG MINYAK DI DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa penyediaan dan

Lebih terperinci

Analisis Kebijakan Pertanian Volume 1 No. 1, Mei 2003 : 90-95

Analisis Kebijakan Pertanian Volume 1 No. 1, Mei 2003 : 90-95 CUPLIKAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 70/MPP/Kep/2/2003 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Pasal 1 Dalam keputusan ini

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) A. Sejarah Umum PT. PERTANI Cabang DIY PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang modalnya berupa saham-saham dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN Sejarah PT. Arnott s Indonesia dimulai dengan berdirinya perusahaan yang bergerak di bidang makanan kering dengan nama PT. Tatas Mulya

Lebih terperinci

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN :

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/ Tahun MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : KEP-101/MBU/2002 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG KEGIATAN USAHA HILIR MINYAK DAN GAS BUMI UMUM Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang telah

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berawal dari latar belakang berdirinya PT. Pupuk Sriwidjaja yaitu karena

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berawal dari latar belakang berdirinya PT. Pupuk Sriwidjaja yaitu karena 7 BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berawal dari latar belakang berdirinya PT. Pupuk Sriwidjaja yaitu karena Indonesia merupakan negara agraris. Sebagian besar Indonesia adalah lahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 21, 1990 (ENERGI. PERUSAHAAN UMUM. Perusahaan Negara. Listrik. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1972 jo.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR dan WALIKOTA MAKASSAR MEMUTUSKAN :

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR dan WALIKOTA MAKASSAR MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci