Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
|
|
- Fanny Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIK PROFESI, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADA PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) 1 Ni Komang Sarwini, 1 Ni Kadek Sinarwati, 2 Gede Adi yuniarta Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {komang_sarwini@yahoo.co.id, kadeksinar20@gmail.com., gldadi_ak@yahoo.co.id,}@undiksha.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas baik secara parsial maupun secara simultan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal komparatif. Populasi dalam penelitian adalah Auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Bali. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling, dengan jumlah responden adalah 35 0rang auditor. Sumber data dalam penelitian adalah data primer. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey melalui penyebaran kuesioner secara langsung. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana dan regresi berganda dan pengujian data dilakukan dengan dibantu oleh Program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Secara simultan baik profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Kata kunci: profesionalisme auditor, etika profesi, pengalaman auditor, Abstract The study aimed at finding the effect of auditor s professionalism, professional ethics, and auditor s experiences on the materiality level o fjudgment both partially as well as simultaneously. The study utilized a comparative causal design. The population were all the auditors working under the public accountancy office in Bali. The total number of the samples were about 35 respondents which were determined by using judgment sampling technique. The data were obtained from the primary source, collected by using survey method by distributing questionnaire directly. The data were analyzed by using simple and multiple regressions, and the testing of the data were made by SPSS Program (Statistical Product and Service Solution) 17. The results of the study indicated that partially auditor s professionalism, professional ethics, and auditor s experiences had a significant and positive effect on the materiality level of judgment. While the auditor s professionalism, professional ethics, and
2 auditor s experiences had a simultaneous significant effect on the materiality level of judgment. Keywords: auditor s professionalism, professionalethics, auditor s experiences, materiality level of judgment. PENDAHULUAN Profesi akuntan publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan pemakai laporan keuangan. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) mengenai hasil akhir proses audit yaitu laporan auditor (Kurniawanda, 2013). Auditor sebagai orang yang ahli di bidang akuntansi melaksanakan pemereksaan laporan keuangan untuk mencapai keyakinan memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan (Kusuma, 2012). Profesi auditor diharapkan oleh banyak orang untuk dapat meletakkan kepercayaan pada pemeriksaan dan pendapat yang diberikan sehingga profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Profesionalisme auditor merupakan sikap dan perilaku seorang auditor dalam menjalankan profesinya dengan kesungguhan dan tanggung jawab agar mencapai kinerja tugas sebagaimana yang diatur dalam organisasi profesi, yang meliputi (1) pengabdian pada profesi, (2) kewajiban sosial, (3) kemandirian, (4) kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan (5) hubungan dengan rekan seprofesi (Febrianty, 2012). Selain menjadi seorang profesional yang memiliki sikap profesionalisme, setiap auditor juga diharapkan memegang teguh etika profesi yang sudah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), agar situasi persaingan tidak sehat dapat dihindarkan. Etika Profesi merupakan nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, pelaksanaan kode etik dan penafsiran dan penyempurnaan kode etik (Dewi, 2009). Selain profesionalisme dan etika profesi, seorang auditor juga harus mempunyai pengalaman yang cukup agar dapat membuat keputusan dalam laporan auditan. Pengalaman seorang auditor harus mempunyai pengalaman dalam kegiatan auditnya, pendidikan formal dan pengalaman kerja dalam profesi akuntan merupakan dua hal penting dan saling melengkapi (Asih, 2006). Pengalaman kerja auditor adalah pengalaman yang dimiliki oleh auditor dalam melakukan audit yang dilihat dari segi lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya tugas pemereksaan yang telah dilakukan. Dengan adanya pengalaman kerja auditor mampu mengurai pengaruh informasi yang tidak relevan dalam pertimbangan tingkat materialitas (Mulyadi,2002). Seorang Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Kusuma (2012), menyatakan bahwa semakin banyak pengalaman seorang auditor maka pertimbangan tingkat materialitas dalam laporan keuangan perusahaan akan semakin tepat. Selain itu, semakin tinggi tingkat pengalaman seorang auditor, semakin baik pula pandangan dan tanggapan tentang informasi yang terdapat dalam laporan keuangan karena auditor telah banyak melakukan tugasnya atau telah banyak memeriksa laporan keuangan dari berbagai jenis industri. Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang
3 beralasan dari laporan keuangan. Definisi materialitas itu sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji (Herawati dan Susanto, 2008). Pertimbangan tingkat materialitas adalah pertimbangan auditor atas besarnya penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pertimbangan pihak yang meletakkan kepercayaan terghadap informasi tersebut yang dilihat berdasarkan seberapa penting tingkat materialitas, pengetahuan tentang tingkat materialitas, resiko audit, tingkat materialitas antar perusahaan dan urutan tingkat materialitas dalam rencana audit. Materialitas pada tingkat laporan keuangan adalah besarnya keseluruhan salah saji minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting sehingga membuat laporan keuangan menjadi tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansiyang berlaku umum. ( Febrianty, 2012). Dalam konteks ini, salah saji biasa diakibatkan oleh penerapan akuntansi secara keliru, tidak sesuai dengan fakta, atau karena hilangnya informasi penting (Martiyani, 2010). Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pengaruh profesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas? (2) Bagaimanakah pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas? (3) Bagaimanakah pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas? (4) Bagaimanakah pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas? Sedangkan yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap (2) Untuk mengetahui pengaruh etika profesi terhadap (3) Untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas. (4) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Profesionalisme auditor merupakan sikap dan perilaku auditor dalam menjalankan profesinya dengan kesungguhan dan tanggung jawab agar mencapai kinerja tugas sebagaimana yang diatur dalam organisasi profesi, meliputi pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi (Lekatompessy dalam Herawati dan Susanto, 2009:3). untuk menjalankan tugas secara, profesional seorang auditor hares membuat perencanaan sebelum melakukan proses pengauditan laporan keuangan termasuk penentuan tingkat materialitas. Seorang akuntan publik yang profesional akan mempertimbangkan material atau tidaknya informasi dengan tepat, karena hal ini berhubungan dengan jenis pendapat yang akan diberikan. Jadi, semakin profesional seorang auditor, maka pertimbangan tingkat materialitas dalam laporan keuangan akan semakin tepat (Kusuma, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Herawati dan Susanto (2008), menemukan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik dalam proses pemeriksaan laporan keuangan. Berdasarkan landasan dan temuan empiris di atas maka penulis mengajukan hipotesis berikut. H 1 : Profesionalisme auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Etika profesi merupakan nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, pelaksanaan kode etik, dan penafsiran dan penyempurnaan kode etik (Sukamto dalam Suraida, 2005:118). Setiap auditor juga diharapkan memegang teguh etika profesi yang sudah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, agar situasi persaingan tidak sehat dapat dihindarkan. Tanpa etika profesi akuntasi
4 tidak akan ada karena fungsi akuntasi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Dengan menjunjung tinggi etika profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan di antara para auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan di antara para akuntan yang menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika profesi diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi etika profesi dijunjung oleh auditor, maka pertimbangan tingkat materialitas juga akan semakin tepat (Kusuma, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawanda (2013), menemukan bahwa etika profesi berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan landasan dan temuan empiris di atas maka penulis mengajukan hipotesis berikut. H 2 : Etika profesi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Pengalaman Auditor adalah pengalaman dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya penugasan maupun jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani (Asih, 20'06:26). Auditor yang mempunyai pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan jugs dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Kusuma (2012), menyatakan bahwa semakin banyak pengalaman seorang auditor maka pertimbangan tingkat materialitas dalam laporan keuangan perusahaan akan semakin tepat. Selain itu, semakin tinggi tingkat pengalaman seorang auditor, semakin baik pula pandangan dan H 4 : tanggapan tentang informasi yang terdapat dalam laporan keuangan karena auditor telah banyak melakukan tugasnya atau telah banyak memeriksa laporan keuangan dari berbagai jenis industri. Maka penulis mengajukan hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut: H 3 : Pengalaman auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis yang keempat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. Profesionalisme auditor, etika profesi, dan Pengalaman auditor secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertimbangan tingkat materialitas METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif Penelitian dilakukan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Wilayah Bali tepatnya di Kota Denpasar. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut terdaftar dalam direktori yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia tahun Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 53 orang auditor, sedangkan untuk sampelnya sendiri berjumlah 35 orang auditor. Pemilihan sampel menggunakan metode judgment sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey lapangan, menggunakan kuesioner yang disebarkan secara langsung ke responden. Pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini memakai skala likert 1 sampai dengan 5. Pengujian data dibantu dengan menggunakan SPSS versi 17. Pada penelitian ini, tahap pertama adalah data diuji dengan menggunakan uji kualitas data terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Tahap kedua, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. Pada tahap ketiga adalah pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan
5 regresi berganda, uji parsial (t), uji simultan (f), dan uji koefisien determinasi (R 2 ) HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah kuesioner yang disebar kepada responden adalah sebanyak 35 kuesioner. Waktu yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner sampai terkumpul adalah kurang lebih 2 minggu. Total kuesioner yang kembali dan layak digunakan adalah 35 kuesioner. Setelah semua data terkumpul selanjutnya dilakukan pengujian yang dibantu dengan menggunakan SPSS 17. Berdasarkan hasil kuesioner yang kembali dan dapat diolah, diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin yaitu laki-laki dengan jumlah sekitar 22 orang atau 62,86%. Untuk usia responden sendiri, sebagian besar reponden berusia kisaran antara tahun yaitu sebanyak 22 orang atau 62,86%. Dilihat dari segi pendidikan terakhirnya, kebanyakan responden dalam penelitian memiliki pendidikan terakhir S1 dengan jumlah 26 orang atau 74,3%. Dalam hal jabatan, respondennya sebagian besar memiliki jabatan sebagai auditor junior dengan jumlah 18 orang atau 51,4%. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Imam Ghozali, 2011: 52). Untuk melihat validitas dari masing-masing item kuesioner, digunakan Corrected Item-Total Correlation. Jika r hitung > r tabel, maka data dikatakan valid. Jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka butir pertanyaan variabel tersebut dapat dikatakan valid begitu juga sebaliknya (Ghozali, 2009). Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini baik itu variabel profesionalisme auditor(x 1 ), etika prifesi (X 2 ), pengalaman auditor (X 3 ) maupun pertimbangan tingkat materialitas (Y) semuanya dikatakan valid karena nilai sigifikansinya lebih kecil dari 0,05 Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji ini bertujuan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konstan atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach s Alpha nya > 0,60 begitupun sebaliknya dikatakan tidak reliabel jika Cronbach s Alpha nya < 0,60 (Ghozali, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel profesionalisme auditor (X 1 ) dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach s Alpha 0,694 > 0,60. Selanjutnya untuk etika profesi (X 2 ) juga dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach s Alpha 0,688 > 0,60. Begitu juga dengan pengalaman auditor (X 3 ) dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach s Alpha 0,860 > 0,60. Untuk variabel yang terakhir yaitu pertimbangan tingkat materialitas (Y) dikatakan reliable karena memiliki nilai Conbach s Alpha 0,719> 0,60. Setelah melakukan uji kualitas data, dilanjutkan dengan melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinaeritas dan uji hetorekedastisitas. Uji normalitas sebaran data dilakukan pada data partisipasi anggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa angka-angka signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk statistik Kolmogorov-Smirnov. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas nilai VIF dari masing-masing variabel bebas berjumlah kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variable bebas tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai signifikansi antara variable bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Pengujian hipotesis yang pertama digunakan analisis regresi sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi
6 sederhana antara porfesionalisme auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas tersaji pada tabel 1. Tabel 1. Hasil regresi Sederhana Profesionalisme Auditor Terhadap Perimbangan Tingkat Materialitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 27,374 8,315 3,292 0,002 PrA 0,418 0,127 0,496 3,279 0,002 R Square 0,246 F Hitung 10,753 Sig. F 0,002 Keterangan: PrA = Profesionalisme Auditor Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa koefisien determinasi R 2 sebesar 0,246. Hal ini menyatakan bahwa 24,6% variansi pertimbangan tingkat materialitas dapat dijelaskan oleh variansi variabel profesionalisme auditor dan sebesar 75,4% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b 1 sebesar 0,418 dan kostanta a sebesar 27,374. Dengan demikian, dapat digambarkan kedua antara variabel dengan persamaan regresi Ŷ 27,374 0,418 PrA. Diperoleh harga t hitung sebesar 3,279 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 35-1 = 34 adalah 2,042 dengan demikian H 0 Ditolak dan H 1 diterima. Koefisien beta (b1) 0,418 dengan angka probabilitas/signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan profesionalisme auditor terhadap Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Tingkat profesional dalam sebuah pekerjaan sangat penting. Hal ini dikarenakan profesionalitas berhubungan dengan kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi. Begitu halnya dengan seorang auditor, penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas auditnya dalam hal ini yang berhubungan dengan pertimbangan terhadap tingkat materialitas laporan keuangan. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional dan dipengaruhi persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadahi dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Pertimbangan mengenai materialitas yang digunakan auditor dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup pertimbangan kualitatif dan kuantitatif. Sebagai auditor profesional, dalam melaksanakan proses audit dan penyusunan laporan keuangan, seorang auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara profesional, maka auditor harus membuat perencanaan audit sebelum memulai proses audit. Dalam perencanaan audit, auditor diharuskan untuk menentukan tingkat materialitas awal, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin seorang auditor itu profesional, maka semakin auditor tersebut tepat dalam menentukan tingkat materialitas. Hal inilah yang diperoleh pada hasil penelitian ini bahwa profesionalisme auditor memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Secara empiris, hasil pada penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
7 dilakukan oleh Herawati dan Susanto (2009), yang memberikan bukti bahwa profesionalisme auditor berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Febrianty (2012) dan Kusuma (2012), yang menunjukkan bahwa profesionalisme auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengujian hipotesis yang kedua digunakan analisis regresi sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi sederhana antara etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas tersaji pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Regresi Sederhana Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,842 6,989 0,836 0,409 EP 0,873 0,125 0,772 6,984 0,000 R Square 0,596 F Hitung 48,777 Sig. F 0,000 Keterangan: EP = Etika Profesi Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa koefisien determinasi R 2 sebesar 0,596. Hal ini menyatakan bahwa 59,6% variansi pertimbangan tingkat materialitas dapat dijelaskan oleh variansi variabel etika profesi dan sebesar 40,4% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b 2 sebesar 0,873 dan kostanta a sebesar 5,842. Dengan demikian, dapat digambarkan kedua antara variabel dengan persamaan regresi Ŷ 5,842 0,873 EP. Diperoleh harga t hitung sebesar 6,984 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 35-1 = 34 adalah 2,042 dengan demikian H 0 Ditolak dan H 1 diterima. Koefisien beta (b 2 ) 0,873 dengan angka probabilitas/signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan etika profesi terhadap Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Setiap auditor juga diharapkan memegang teguh etika profesi yang sudah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, agar situasi persaingan tidak sehat dapat dihindarkan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Dengan menjunjung tinggi etika profesi diharapkan tidak terjadi kecurangan diantara para auditor, sehingga dapat memberikan pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, dalam menjalankan pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika profesi diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai dengan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi, semakin tinggi etika profesi dijunjung oleh auditor, maka pertimbangan tingkat materialitas juga akan semakin tepat. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Herawati dan Susanto (2009), yang menunjukkan bahwa etika profesi
8 berpengaruh secara positif terhadap Sejalan juga dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusuma (2012), yang menunjukkan bahwa etika profesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengujian hipotesis yang ketiga digunakan analisis regresi sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi sederhana antara pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas tersaji pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Regresi Sederhana Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 44,035 0,880 50,065 0,000 PA 1,406 0,113 0,907 12,391 0,000 R Square 0,823 F Hitung 153,535 Sig. F 0,000 Keterangan: PA = Pengalaman Auditor Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa koefisien determinasi R 2 sebesar 0,823. Hal ini menyatakan bahwa 82,3% variansi pertimbangan tingkat materialitas dapat dijelaskan oleh variansi variabel pengalaman auditor dan sebesar 17,7% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b 3 sebesar 1,406 dan kostanta a sebesar 44,035. Dengan demikian, dapat digambarkan kedua antara variabel dengan persamaan regresi Ŷ 44,035 1,406 PA. Diperoleh harga t hitung sebesar 12,391 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 35-1 = 34 adalah 2,042 dengan demikian H 0 Ditolak dan H 1 diterima. Koefisien beta (b 3 ) 1,406 dengan angka probabilitas/signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengalaman auditor terhadap Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Auditor yang mempunyai Pengalaman yang berbeda, akan berbeda pula dalam memandang dan menanggapi informasi yang diperoleh selama melakukan pemeriksaan dan juga dalam memberi kesimpulan audit terhadap obyek yang diperiksa berupa pemberian pendapat. Semakin banyak pengalaman seorang auditor, maka pertimbangan tingkat materialitas dalam laporan keuangan perusahaan akan semakin tepat. Selain itu, semakin tinggi tingkat Pengalaman seorang auditor, semakin baik pula pandangan dan tanggapan tentang informasi yang terdapat dalam laporan keuangan, karena auditor telah banyak melakukan tugasnya atau telah banyak memeriksa laporan keuangan dari berbagai jenis industri. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusuma (2012), yang menunjukkan bahwa pengalaman auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Pengujian hipotesis yang keempat digunakan analisis regresi sederhana. Rekapitulasi hasil analisis regresi sederhana antara pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas tersaji pada tabel 4.
9 Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23,143 5,409 4,278 0,000 PrA 0,120 0,057 0,142 2,091 0,045 EP 0,281 0,098 0,249 2,874 0,007 PA 1,057 0,134 0,682 7,881 0,000 R Square 0,881 F Hitung 76,834 Sig. F 0,000 Keterangan: PrA = Profesionalisme Auditor EP = Etika Profesi PA = Pengalaman Auditor Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa koefisien determinasi R 2 sebesar 0,881. Hal ini menyatakan bahwa 88,1% variansi pertimbangan tingkat materialitas dapat dijelaskan oleh variansi variabel profesionalme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor dan sebesar 11,9% disebabkan oleh faktor-faktor lain. Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi b 1 sebesar 0,120, b 2 sebesar 0,281, b 3 sebesar 1,057 dan kostanta a sebesar 23,143. Dengan demikian, dapat digambarkan kedua antara variabel dengan persamaan regresi Ŷ 23,143 0,120PrA 0,281EP 1,057PA. Diperoleh harga t hitung sebesar 2,091, 2,874, dan 7,881 dengan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05. Nilai t tabel (2-tailed) pada dk = 35-1 = 34 adalah 2,042 dengan demikian H 0 Ditolak dan H 1 diterima. Koefisien beta (b 1 ) 0,120, (b 2 ) 0,281, (b 3 ) 1,057 dengan angka probabilitas/signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor terhadap Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Dalam menentukan tingkat materialitas suatu laporan keuangan diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang tidak mudah. Banyak faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan tingkat materialitas. Pertama, profesionalisme auditor, semakin profesional seorang auditor maka pertimbangannya akan semakin baik. Kedua, etika profesi, dengan diterapkannya etika profesi pada setiap pelaksanaan tugas, maka auditor tidak akan melakukan kecurangan dalam penentuan tingkat materialitas. Ketiga, pengalaman auditor, semakin lama seorang auditor bertugas, semakin banyak tugas-tugas pemeriksaan laporan keuangan yang pernah dilakukan dan semakin banyak jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani, maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas akan semakin baik. Dengan demikian, apabila ketiga factor tersebut dimiliki oleh seorang auditor, maka pertimbangan auditor terhadap tingkat materialitas suatu laporan keuangan akan semakin baik. Secara empiris hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusuma (2012) yang menunjukkan bahwa profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangna tingkat materialitas. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, sehingga dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Secara parsial, profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor berpengaruh signifikan dan positif tehadap pertimbangan tingkat
10 materialitas. Secara simultan profesionalisme auditor, etika profesi, dan pengalaman auditor berpengaruh signifikan dan simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penelitian ini hanya meneliti empat variabel dan sampel yang digunakan hanya auditor kantor akuntan publik, peneliti selanjutnya hendaknya meneliti juga auditor pemerintahan atau auditor internal. 2) Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung, peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan juga metode pengumpulan data wawancara sehingga informasi yang didapat lebih akurat dan lengkap. 3) Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi penelitian, yaitu dengan menambah jumlah auditor responden yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik dan tidak hanya yang berada di wilayah Denpasar saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Arleen, Herawati., Dan Susanto, Yulius Kurnia Pengarug Profesionalisme Auditior, Etika Profesi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Vol.11 No. Asi, Dwi Ananing Tyas (2006). Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam Bidang Auditing. Skripsi. Tidak Dipublikasikan , Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kuniawanda, A.M Pengaruh Rofesionalisme Auditor Dan Etikaprofesi Terhadap Pertimbangan Etikaprofesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Jurna. Universitas Jambi. Kushasyandita, Sabhrina RR Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Situasi Audit, Etika, Dan Gender Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor Melalui Skeptisisme Profesional Auditor. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Kusuma, Novanda Aji Bayu Frisika Pengaruh Propesionalisme Auditor, Etika Profesi Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tingkat Materialitas. Skripsi. Universitas Yogyakarta Martiyani. (2010). Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan. Skripsi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya Jawa Timur Mulyadi Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Suraida Uji Model Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Resiko Audit Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal Akuntansi. Th IX/02/Mei. Febrianty Pengaruh Profesinalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Audit Atas Laporan Keuangan. Jurnal. Politeknik Palcomtech Palembang. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)
Lebih terperinciPENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS
PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI, PENGETAHUAN, DAN PENGALAMAN, TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya
Lebih terperinciPENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS
e-jurnal BINAR 27 AKUNTANSI e-jurnal Vol. 2 No. BINAR 1, Januari AKUNTANSI 2013 Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR dan ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT
Lebih terperinciPERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR
PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arens Jasa Audit dan Assurance Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
78 DAFTAR PUSTAKA Arleen Herawaty, Yulius kurnia Susanto, Profesionalisme Pengetahuan Akuntan Publik Dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi Dan Pertimbangan Tingkat Materialitas. Trisakti school of
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain
Lebih terperinciPENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG
PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD DI KABUPATEN KLUNGKUNG 1 Ni Kadek Astini, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah auditor BPK. Sampel pada peneliti adalah auditor BPK pusat yang bertempat di DKI Jakarta. Data yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB IV. IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden. Jakarta. Peneliti menyebarkan 146 kuesioner kepada 15 Kantor Akuntan Publik
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden IV.1.1 Distribusi Kuesioner Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Berafiliasi yang berada di Jakarta.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang ada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Adapun hasil penyebaran kuesioner
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, profesionalisme, tingkat pendidikan dan pengalaman terhadap kualitas audit (studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini yaitu auditor Kantor Akuntan Publik di Kota Malang yang terdaftar di Directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2015. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis untuk menjelaskan sifat hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional auditor, informasi afektif,
Lebih terperinciPengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) Ponny Harsanti, Aprilia Whetyningtyas 1 Diterima : 6 Sepember
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang beralamatkan di Jl Gatot Subroto Kav 31 Jakarta
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon
Lebih terperinciPENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN (Pada Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah Bandung) Annisa Lucia Kirana Universitas Komputer Indonesia Abstrak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. lanjut yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Yogyakarta. Terdapat 100 kuesioner
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum responden dan data penelitian, uji instrumen penelitian, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan atas hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte
Lebih terperinciBAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi sumber daya manusia dan penerapan standar akuntansi pemerintahan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. Data yang diperoleh harus diolah terlebih
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Auditor eksternal yang berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Yogyakarta,
Lebih terperinciJurusan Akuntansi program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH AKUNTABILITAS, PENGETAHUAN AUDIT DAN GENDER TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR INTERNAL (Studi pada Badan Inspektorat Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Bangli) 1 Putu Tina Kusumayanti, 1 Nyoman
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara para pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Propinsi Jawa Tengah.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu auditor yang berprofesi pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender
BAB IV HASIL PEELITIA A. Gambaran Umum Responden Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang pernah melakukan transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian III.1.1 Populasi dan Sampel III.1.1.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan
61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai keahlian audit, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman dalam mempengaruhi variabel dependennya yaitu audit judgment
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN
PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN Nama : Fairuz Fuad NPM : 22211605 Pembimbing : Riyanti, SE.,MM I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Akuntan Publik di Semarang dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1. Rincian Responden Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner yang didistribusikan dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 kuesioner dan yang kembali berjumlah 48 kuesioner, berasal dari 7 Kantor Akuntan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang diperoleh dari data primer dan pembahasan atas hasil penelitian. Uraian meliputi gambaran umum responden, statistik deskriptif
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey (survey research) yang berupa penelitian penjelasan dan pengujian hipotesa (explanatory). Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,
Lebih terperinciKategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1. Deskripsi Responden Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan kepada 36 auditor Inspecção Geral do Estado, República Democrátika de Timor Leste (RDTL). Tahapan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tersebut perlu diaudit oleh auditor independen (akuntan publik), untuk menghasilkan informasi atau laporan keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data 1. Hasil Pengumpulan Data Bab ini menjelaskan data yang dikumpulkan dan dianalisis untuk membuktikan analisis pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang digunakan adalah nonrandom samping/nonprobability sampling yakni convenience sampling, dikarenakan populasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta
Lebih terperinciPROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN
PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN (Studi Empiris Pada KAP Di Wilayah Surabaya Pusat Dan Timur) SKRIPSI Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Administrasi Negara (LAN). LAN didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1957 tertanggal
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan objek Kantor Akuntan Publik yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor
Judul : Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor pada Tingkat Pertimbangan Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali) Tahun 2015
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor yang bekerja di KAP (Kantor Akuntan Publik) yang berada di wilayah Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdapat di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. 3.2. Metode
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,
Lebih terperinciBoyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia
PENGARUH DIMENSI PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK BERAFILIASI Boyke Raja Hizkia Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBab III METODELOGI PENELITIAN
Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif karena penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk menganalisis
Lebih terperinciI Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [1], Gede Adi Yuniarta [2]
PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus pada Koperasi di Kabupaten Buleleng) I Made Edy Sutawan [1], Nyoman Ari Surya Darmawan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga
BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Hero Supermarket, Tbk. Merupakan jaringan supermarket terbesar di Indonesia. Jaringan supermarket ini pertama kali didirikan pada
Lebih terperinciINTISARI. Universitas Kristen Maranatha
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti-bukti empiris atas pengaruh profesionalisme auditor (yang dicerminkan dalam lima dimensi: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial,
Lebih terperincidisediakan dengan singkat dan jelas, dan pada tipe pilihan berilah tanda silang (X)
LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN DEMOGRAFI RESPONDEN I. DATA PRIBADI : Daftar pertanyaan berikut terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi jawaban pada
Lebih terperinci