BAB III TURBIN DAN PERAWATAN TURBIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III TURBIN DAN PERAWATAN TURBIN"

Transkripsi

1 TURBIN DAN PERAWATAN TURBIN 3.1 TURBIN Turbin merupakan mesin penggerak utama yang menggerakan generator dalam sistem PLTU. Didalam turbin enegi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Fluida kerja setelah memutar turbin tekanan dan temperaturnya akan turun, oleh karna itu didalam turbin akan terjadi proses ekspansi uap. Turbin uap termasuk dalam kelompok pesawar-pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi potensial uap menjadi energi mekanik pada poros turbin. Sebelum di konversikan kedalam energi mekanik, terlebih dahulu dikonversikan menjadi energi kinetik dalam nozel dan sudu-sudu gerak. Turbin uap dapat merupakan turbin impuls maupun turbin reaksi. Turbin impuls adalah dimana proses ekspansi ( penurunan tekanan) dari fluida kerja hanya terjadi di dalam baris sudu tetap saja. Sedangkan turbin reaksi adalan turbin dimana proses ekspansi dari fluida kerja terjadi baik didalam sudu tetap maupun sudu gerak : 17

2 1. Turbin Impuls Turbin impuls dapat merupakan turbin impuls sederhana( bertingkat tunggal) turbin impuls kecepatan bertingkat (turbin retaeu), pada turbin impuls uap masuk ke dalam nozle dan kecepatan uapnya naik karena nozle adalah sudu pengarah dan berfungsi menaikan kecepatan uap, setelah itu uap masik kedalam baris sudut, pada bagian ini tekanan dijaga konstan, tetapi tekanan absolutnya turun, ini disebabkan karna energi kinetik uap diubah menjadi kerja memutar sudu turbin. Grafik tekan dan kecepatan absolut dari fluida kerja memutar sudu turbin, reksi dapat dilihat pada gambar Gambar 1. Grafik tekan (P), kecepatan absolut (C), kecepatan relatif (V), dan volume spesifik fluida ( 1 / ) didalam turbin impuls 18

3 2. Turbin Reaksi Turbin reaksi disebut juga pembuatnya yang bernama, turbin parsons sesuai dengan nama Sir Charles parons. Turbin reaksi kebanyakan menggunakan derajat 50%, sehingga diperoleh perubahan energi fluida kerja mekanis baik. Grafik tekan dan kecepatan absolut dari fluida kerja di dalam turbin reaksi dapat dilihat pada gambar 5. Turbin terdiri dari beberapa bagian utama: a).rumah Turbin Fungsi rumah turbin adalah mendistribusikan uap kedalam sekeliling sudut pengatur untuk mendapatkan tekanan dan kecepatan yang sama. Rumah turbin memiliki sudut tetap yang berfungsi untuk mengarahkan aliran uap kedalam sudu. b).rotor Rotor adalah bagian yang berputar dari turbin yang letaknya berada didalam rumah turbin, rotor berfungsi memutar rumah daya yang memutar atau menggerakan generator. c).sudu-sudu Sudu berfungsi untuk mengarahkan aliran fluida kerja masuk kedalam turbin. Sudu didalam turbin terbagi menjadi dua, yaitu: sudut gerak dan sudut tetap. Sudut gerak terletak melingkari 19

4 permukaan rotor turbin, sehingga sudut tersebut bergerak bersama dengan rotor. Sudu tetap terletak bersatu dengan rumah turbin, sudut tetap berfungsi untuk mengarahkan aliran fluida kerja masuk kedalam sudut kerja berikutnya, tetapi juga dapat berfungsi sebagai nosel 3.2. Turbin Uap 1, 2, dan 3 Dalam karakteristik turbin uap PLTU Muara Karang Unit 1, 2, dan 3: 1.Tipe : Mitsubisi Single Clinder, Single flow impuls, Condensor Turbin 2. Kapasitas : kw 3. Tekanan uap masuk : 87,8 kg/cm 2 4. Tekanan exhaust : 90 mmhg abs 5. Kecepatan : 3000 Rpm 6. Temperatur uap masuk : C 7. Jumlah tingkat sudu : 13 tingkat, terdiri dari: - Sudu Curtis ( tingkat pengatur ) : 1 tingkat - Sudu Rateau : 9 tingkat - Sudu Reaksi : 3 tingkat 8. Jumlah Extaraction : 5 9. Katup Utama : 2 buah 10. Turning Gear : 3 Rpm 20

5 Rumah Turbin Fungsi rumah turbin adalah, mendistribusikan uap ke sekeliling sudu pengatur, untuk mendapatkan tekanan dan kecepatan yang sama dan menjaga agar uap tidak keluar dari turbin. Rumah turbin memiliki sudu tetap yang berfungsi untuk mengarahkan aliran uap ke sudu gerak. Disamping itu rumah turbin juga berfungsi sebagai rumah regulatator, rumah bantalan dan sebagai saluran uap bekas kedalam kondensor Rotor Rotor adalah bagian yang berputar dari turbin dan letaknya berada di dalam rumah turbin. Rotor berfungsi memutar poros daya yang menggerakan atau memutar generator. Disamping itu rotor berfungsi sebagai: 1. Penggerak pompa oli utama dan regulator. 2. Sebagai bantalan tekan, bantalan dukung penghantar dan bantalan dukung generator. Bagian utama dari rotor adalah, mesin dari tempaan padat dari campuran alumunium. Bagian dari potongan poros diberikan baut ke sisi 21

6 masukan akhir untuk membentuk penahan thrust bearing dan untuk membawa pelumas dari peralata overspeed trip Sudu-Sudu Sudu pada turbin terbagi menjadi dua, yaitu: sudu gerak dan sudu tetap. Sudu gerak merupakan sudu yang bergerak bersama dengan rotor, oleh sebab itu sudu gerak letaknya melingkari rotor. Sedangkan sudu gerak adalah sebaliknya. Sudu-sudu turbin antara lain adalah, sudu curtis, sudu rateau dan sudu reaksi. Sudu cartis adalah sudu yang berfungsi untuk menurunkan tekanan uap. Sudu reaksi berfungsi untuk menaikan kecepatan relatif fluida kerja sehingga rotor turbin berputar secara optimal. Oleh sebab itu sudu cartis pada turbin unit 1, 2 dan 3 diletakan pada tingkat pertama, dimaksudkan untuk melindungi rumah turbin dan rotor terhadap tekanan dan temperatur tinggi juga untuk mendapatkan unit yang lebih kompak dan murah. Seluruh bagian sudu yang berorientasi dan bagian yang diam dipisahkan secara relatif oleh jarak ruang yang besar dan kecil yang dibuat oleh jalur perapat ( seal ). Jalur ini dibuat oleh campuran logam material dengan pelindung yang berkwalitas. 22

7 Gambar 3. Sudu Tetap Gambar 4. Sudu Cartis 23

8 Gambar 5. Sudu Turbin 1, 2, dan Kecepatan Kritis Kecepatan kritis adalah kecepatan putaran dari turbin yang perlu di hindari, karena pada kecepatan tersebut akan menghasilkan getaran yang sangat tinggi pada poros turbin. Kecepetan kritis tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu: Rpm Rpm Rpm. kecepatan kritis hanya terjadi pada saat start UP turbin untuk mencapai kecepatan nominalnya ( 3000 Rpm ) pasti akan melalui kecepatan kritis tersebut. Untuk menghindari getaran yang tinggi maka pada saat kecepatan turbin mendekati dan Rpm katup uap 24

9 masuk harus dibuka penuh sehingga kecepatanya naik secara drastis. Kecepatan kritis Rpm jarang terjadi karena kecepatantersebut jauh dari nominal, sehingga tidak mungkin beroperasi pada kecepatan tersebut. Disamping itu jika kecepatan turbin melampaui 3330 RPM maka turbin akan langsung trip Prinsip Kerja Turbin Uap Turbin unit 1, 2 dan 3 pada PLTU Muara Karang termasuk jenis impuls kecepatan bertingkat. Tubin impuls merupakan turbin yang proses ekspansi atau peburunan tekanan dari flida kerja hanya terjadi dalam baris sudu tetap saja. pada turbin impuls uap masuk kedalam nosel dan kecepatan uapnya naik karena nosel adalah sudu pengarah dan berfungsi menaikan kecepatan uap, setelah itu uap masuk kedalam barisan sudu, pada bagian ini tekana dijaga konstan, tetapi kecepatan absolutnya turun disebabkan karena energi kinetik uap dirubah menjadi kerja memutar sudu turbin. Salah satu cara merubah kerugian yang terlalu besar pada turbin unit 1, 2 dan 3 adalah dengan mengekspansikan uap secara bertahap kedalam turbin bertingkat. Jadi dengan turbin yang bertingkat energi fluida yang tidak di serap oleh barus sudu gerak masih dapat diserap oleh baris sudu tingkat berikutnya, selain itu kemampuan sudu menyerap energi 25

10 fluida kerja juga terbatas, maka dengan turbin bertingkat maka diharapkan proses penyerapan energi tersebut dapat berlangsung efisien Bagian-Bagian Pendukung Turbin Uap Thrust Bearing Rotor turbin yang poros-porosnya dengan kopling fleksibel memiliki bantalan aksial sendiri-sendiri. Tetapi untuk turbin dengan kopling solid hanya dipasang satu bantalan aksial yang biasa diletakan antara silinder HP dan silinder LP. Bantalan aksial memiliki dua fungsi, yaitu: untuk menyerap sisa resultan gaya aksial pada poros serta mengontrol posisi rotor dalam casing. Fungsi ke dua, untuk mencegah terjadi persinggungan antara bagian yang berputar dengan bagian yang stasioner Thorttle valves Fungsi utama dari thorttele vaves adalah untuk mematikan debit dari uap masuk turbin dalam kecepatan berlebih, dimana setting daro overspeed trip itu bekerja di 10% daro overspeed. Katup ini digunakan untuk mengntrol aliran uap masuk ke turbin selam unit sedang dinaikan kecepatannya. Oli tekanan tinggi masuk melalui orifice, di orifice yang 26

11 bertingkat di bagiancheck valve di atur oleh kontrol thortle valve yang berada dibawah bantalan pedal. Menaikan tekanan oil control thorttle valve akan menaikan kecepatan/ membukanya thorttle valve Turbin Oil Pumps Turbin uap di dukung atas satu main oil pump, turning gear oil pump, dan satu emergensi dc bearing and seal oil pump. Main oil pump harus di jalankan terlebih dahulu dengan poros turbin, pompa ini berfungsi untuk memberikan suplai pelumas pada turbin setelah turbin telah berputar dengan putaran normal atau mendekati putaran normal. Tekanan keluarnya adalah 20-27Kg/cm 2. Auxiliary oil pump harus di jalankan terlebih dahulu untuk mensuplai minyak pelumasan ke bearing-bearing dan bagian terdepan hidrolik pada turbin pada kondisi stand still atau dbawah putaran normalnya. Pompa ini dikendalikan dengan menggunakan tuas pada control panel, serta dapat di kendalikan secara manual dan otomatis. Turning gear oil pump harus dioprasikan sebelumturbin pada posisi turning gear (3 Rpm). Pompa ini mensuplaiminyak pelumas ke bearing-bearing turbin dan hydrogen shaft steel serta berfungsi sebagai cadangan dari auxiliary oil pump. 27

12 Emergensi dc bearing and seal oil pump merupakan pompa cadangan yang mensuplai minyak pelumasan ke bearing-bearing dalam kondisi darurat. Pompa ini di kendalikan oleh tuas pada control panel Turning Gear Motor turning gear di operasikan untuk menghindari landutan poros turbin ketika turbin akan shotdown. Putaran motor ini berkisar 3 Rpm. Motor turning gear dapat di operasikan dari control local pada control panel Dummy Piston Dalam turbin uap, rotor mendapatkan tekanan yang sangat kuat dari uap yang searah dengan arah aliranya. Oleh sebab itu untuk mengurangi beban pada bantalan aksial dengan arah aliranya maka yang dipasangkan adalah Piston Pengimbang (Dummy Piston) untuk mengimbangi daya aksial tersebut. Namun dengan adanya Dummy piston ini sering terjadi kebocoran uap. Untuk mengurangi kebocoran uap, pada sisi tekan rendah dipasang perapat jenis labirin dan pada sisi tekan tinggi dialiri uap. 28

13 Defferential Expansion Karena massa rotor relative lebih kecil disbanding dengan massa casing, maka rotor akan cepat memuai disbanding casing turbin. Mengingat antara ruang rotor dangan cassing turbin sangat kecil, maka perbadaan pemuaian keduanya memiliki masalah yang serius. Dalam kondisi exstrim, dapat mengakibatkan pergesekan antara rotor dengan cassing yang dapat merusak turbin. Untuk menghindari hal demikian, setiap turbin dilengkapi dengan peralatan instrumen yang memberikan indikasi terhadap perbedaan pemuaian (differential expansion). Alat ini dapat mengukur selisih pemuaian relatif antara rotor dengan cassing. Selama start turbin harus di usahakan agar nilai differential expansion tidak melebihi 5,5 dan kurang dari -3 mm Gland Steam Sealing System Uap ini merupakan uap perapat kering yang berasal dari main steam yang digunakan untuk mencegah uao kembali masuk mkedakam turbin sisi tekan rendah setelah uap itu keluar dari turbin. Tekanan uap perapat ini adalah, 0,3 kg/cm 2 G dan temperaturnya adalah C C. Uap perapat ini berada dalam labyrinth turbin. 29

14 3.4. Prosedur Pengoperasian Turbin Cold Start Up Starting turbin adalah suatu proses pelaksanaan roling turbin dimulai dari turbin pada saat puteran turning gear 3 Rpm sampai dengan turbin mencapai putaran 3000 Rpm. Cold start up turbin merupakan metode start up turbin pada saat keadaan dingin, dimana keadaan ini adalah: 1. Suhu metal pada rotor pada sisi tekan tinggi adalah <120 0 C. 2. Setelah turbin brhenti lebih dari >100 jam. Persyaratan uap masuk turbin yang di izinkan pada proses cold start turbin adalah 56 0 C super head dan maxsimum C. Dalam praktek di lapangan pada temperatur di atas C dengan tekanan ±40 Kg/Cm 2. Pada proses start up dilakukan beberapa tahap, sebagai berikut: 1. Pada putaran 400 Rpm dilakukan turbn trip utuk keperluan Rub chack dan untuk mengetahui bahwa pengaman turbin telah bekerja dengan baik,dimana stop valve turbin dapat menutup penuh. 2. Pada putaran 1850 Rpm dilakukan penahanan putaran yang berguna untuk mendapatkan pemanasan pada otor bore sampai dengan temperatur (temperatur transisi), sebelum putaran turbin dinaikan ke nominal speed 3000 Rpm. Tujuan pemanasan ini adalah untuk menghindari bahaya kerapuhan 30

15 (Brittle Frakture) yaitu dengan cara membatasi stres pada rotor bore dibawah temperatur 1200C. 3. Pengaman Turbin meliputi: Eccenticity, Vibrasi, Differential Expantion, suhu pelumas dan sebagainya Warm Start Up Warm start turbin adalah suatu kegiatan rolling turbin dimulai dari turbin putaran turning gear 3 Rpm sampai putaran turbin 3000 Rpm. Worm start turbin merupakan merupakan suatu metode start up dimana turbin dalam keadaan hangat, yaitu keadaan dalam batasan sebagai berikut: 1. Turbin shut down tidak lebih dari 40 jam. 2. Temperatur rotor bore pada saat dilakukan rolling adalah diatas transition temperatur (120 0 C). Kondisi uap masuk turbin pada proses warm start up adalah tekanan ± 75 Kg/Cm 2 dengan temperature ± C. 31

16 Untuk penyesuaian panas (pengamanan)terhadap thermal stress pada rotor bore. Maka turbin pada putaran 1850 ditahan selama 40 menit sebelum ke nominal speed. Laju kenaikan putaran yang di izinkan pada 150 rpm/menit Hot Start Up Hot start turbin merupakan suatu metode start up dimana turbin dalam keadaan hot, yaitu keadaan berada pada batasan sebagai berikut: 1).Turbin shut down tidak lebih dari 8 jam. 2).Temperatur rotor bore pada saat dilakukan rolling turbin adalah diatas transision temperatur (1200C) Kondisi uap masuk turbin pada saat proses hot start up turbin yaitu temperaturnya ± C dan tekanannya ± 80 Kg/Cm 2. Untuk keperluan steam cast warning, turbin pada putaran 2850 Rpm ditahan selama ± 2 menit sebelum nominal speed. Laju putaran mesin yang di izinkan adalah 300 Rpm/menit. 32

17 Natural Shut Down to Hot Stand By Jika dalam system jaringan hanya membutuhkan beban (load demand) yang cukup rendah dalam suatu eriodic waktu tertentu, sehingga pada saat itu unit PLTU tidak diperlukan, maka unit dapat di stip atau dalam keadaan stand by. Natural shut down to hot stand by dapat diartikan bahwa unit di stop tanpa adanya pekerjaan atau pemeliharaan yang akhirnya tekanan dan temperature uap akan mengalami penurunan. Prosedurnya adalah dengan menurunkan beban generator secara bertahap sampai lepas dengan jaringan (generator not on line), kemudian boiler di hot banking untuk mempertahankan tekanan dan temperature, sehingga waktu start sampai dengan rolling dapat di perpendek Normal Shut down Normal shut down adalah stop unit yang di rencanakan, misalnya untuk keperlian inspection periodic, program pemeliharaan, atau perbaikan yang memerlukan waktu yang relative lama (±100 jam). Prosedurnya adalah dengan menurunkan beban generator secara bertahap dengan mengatur tekanan dan temperature uap sesuai perubahan beban 33

18 sampai generator pada light load (beban minimum), kemudian generator di lepas dari jaringan dan turbin dapat di stop. Apabila segera diperlukan kondisi dingin pada boiler, dimana akan dilakukan pemeliharaan atau perbaikan yang spesifik, maka force draft fan dapat dipertahankan sampai operasi boiler dalam keadaan dingin. Selanjutnya bila temperature air boiler mencapai kurang dari 90 0C, air boiler dapat di buang juka di anggap perlu. Proses cooling down ( pendinginan secara alami) dapat berlangsung selama 2 x 24 jam, jka boiler tidak diperlukan segera dalam keadaan dingin dan tidak ada pekerjaan spesifik Sistem Proteksi Sistem proteksi pada turbin ada empat macam. Keempat sistem proteksi tersebut bekerja berdasarkan sistem tekan pada minyak. Keempat sistem proteksi tersebut antara lain: 1. Low bearing oil pressure loe bearing oil pressure, didesisain untuk shut down unit apabila tekanan minyaknya turun menjadi 0,45 kg/cm 2. Pada saat tekanan minyak turun maka diafragma akan bergerak turun yang membuka katup yang akhirnya mematikan unit 34

19 2. Thrust Bearing Trip Thrust bearing trip, didesisain untuk shut down unit apabila tekanan minyaknya naik menjadi 5,60 kg/cm 2. Pada saat tekanan minyak naik maka diafragma akan naik dan membuka katub yang akhirnya akan mematikan unit. 3. Low Vacum Trip Low vacuum trip, didesain untuk shout down untuk masalah yang serius pada tekanan keluar dari turbin. Pada tekanan naik diatas nilai yang di tentukan ( mmhg) diafragma akan bergerak ke atas dan membuka trip valve yang akhirnya akan mematukan unit 4. Over Speed Trip Over speed trip di disain untuk shut down uit apabila putaran rotor turbin melebihi 300 Rpm dan tekanan minyak lebih dari 2,55 Kg/cm 2 Table 1. Batasan variable opersai turbin. No Jenis proteksi Alaram [Kg/cm 2 ] Trip [Kg/cm 2 ] 1 Low Bearing Trip 0,75 ±0.05 0,45 0,60 2 Thrust Bearing Trip 2,10 ± 0,14 5,30 5,60 3 Low Vacuum Trip 600 ± 25 mmhg mmhg 4 Over Speed - 2,55 Sumber: steam turbin unit 1, 2, dan 3 PLTU Muara Karang manual book 35

20 . Gambar 6. Control System Proteksi Unit 1, 2, dan Sistem Pelumas Minyak pelumas berfungsi sebagai pemisah dua permukaan yang bersentuhan, misalnya antara poros bantalan. Sistem pelumas dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Sistem Pelumas tekanan Tinggi Oli bertekanan tinggi digunakan untuk tujuan: a) mengoperasikan injektor oli, dimana pengisapan di main oil pump, ketika main oil pump menjadi tipe sentrifugal, oil injektor digunakan untuk untuk memberikan oli ke sisi masukan main oil pump di tekanan positif. 36

21 b).untuk menyediakan seal oil back-up untuk oli perapat hydrogen Penyaringan oli tekanan tinggi digunakan utuk tujuan: a) untuk mengoperasikan dua serfomotor thportel valve, dan servo motor sistem chast (katup Governor). b). untuk menyediakan suplai oli: 1.Oil impeller governor 2.Main oil governor 3.Load limit valve 4.Alat proteksi trip 5.Kontrol thortlle valve 6.Initial pressure regulator 7.Thrust bearing trip device 8.Mekanisme overspeed Kontrol oli masing-masing velve disuplai dari orifices di jalur tekanan tinggi. Orifices dan chek valve di tutupi dalam satu bagian, peralatan trip biasa di tempatkan di governor turbin akhir pada pedesal. 37

22 2. Sistem Cebur Pelumas dengan sistem cebur dimaksud untuk mengusahakan umur daru komponen-komponen mekanisme atau suku cadang dari sistem tersebut menjadi tahan lebih lama. Fungsi dari sistem cebur adalah: 1). Menghindari kontak langsung antara bagian yang bergerak dan mendukung, misalnya antara poros dengan bantalan (bearing) 2). Melakukan pendinginan dari alam Sistem Kontrol Secara dasar, semua kontrol di operasikan secara hidrolik menggunakan suolai oli dari main oil pump di poros. Tekanan keluar oli sebesar Kg/Cm 2 G digunakn untuk membuat gaya yang cukup untuk menggerakan piston servo motor. Selama operasi normal, uap di turbin diatur oleh katup governor steam chast dan thortle valves. Governor merupakan suatu rangkaian peralatan yang berfungsi untuk mengatur daya keluaran turbin dengan cara menjaga kecepatan turbin konstan (3000 Rpm) pada beban berfariasi. 38

23 Tugas utama governor diantaranya sebagai berikut: 1). Pengatur kecepatan sebelum kerja paralel. 2). Pengatur kecepatan untuk merubah frekwensi dalam keadaan kerja paralel. 3). Pengaturan penghentian operasi pada saat terjadi angguan. Kecepatan atau beban dari turbin dikontrol oleh main governor dan dengan motor konvensional yang bisa di ubah kecepatannya. Kontrol governor ini memposisikan katup masuk uap melalui servo motor yang di hubungkan ke steam chast. Dalam frekwensi normal pengaturan governor dilakukan dengan governor utama atau load limit valve. Pada saat tekanan oli rata-rata 1,75 Kg/Cm 2 G maka katup steamchast akan menutup dan apabila ke 3,2 Kg/Cm 2 G mala katup steam chast akan membuka. 39

BAB IV DESKRIPSI MATERI

BAB IV DESKRIPSI MATERI BAB IV DESKRIPSI MATERI Turbin uap adalah suatu alat untuk mengubah energi uap menjadi energi mekanis. Peranan turbin uap dalam PLTU adalah sebagai penggerak mula (prime mover) dari generator. Turbin unit

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi

Lebih terperinci

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser

Turbin Uap BOILER. 1 4 konderser Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi pembangkit daya jauh

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perubahan terjadi di berbagai bidang antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, stranspotasi, telekomunikasi termasuk

Lebih terperinci

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik Makalah Seminar Kerja Praktek SIMULASI PLC SEDERHANA SEBAGAI RESPRESENTASI KONTROL POMPA HIDROLIK PADA HIGH PRESSURE BYPASS TURBINE SYSTEM Fatimah Avtur Alifia (L2F008036) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas.

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas. 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas, memindahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100)

TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100) TUGAS MATAKULIAH SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP TURBIN UAP NAMA : 1. ADE SURYAN YULIANTO (G1C012003) 2. SEPRIANSYAH (G1C01100) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU 2015 TURBIN

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem kerja PLTU Sistem PLTU merupakan sistem pembangkit energi listrik yang memiliki empat komponen utama, yaitu : ketel, turbin, kondensor dan pompa. Ketel berfungsi sebagai

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi Turbin Uap 71 1. Rumah turbin (Casing). Merupakan rumah logam kedap udara, dimana uap dari ketel, dibawah tekanan dan temperatur tertentu, didistribusikan disekeliling sudu tetap (mekanisme pengarah) di

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

Turbin Parson adalah jenis turbin reaksi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Turbin mempunyai komponen-komponen utama sebagai berikut:

Turbin Parson adalah jenis turbin reaksi yang paling sederhana dan banyak digunakan. Turbin mempunyai komponen-komponen utama sebagai berikut: B. TURBIN REAKSI Pada turbin reaksi, uap masuk ke roda dengan tekanan tertentu dan mengalir pada sudu. Uap ketika meluncur, memutar sudu dan membuatnya bergerak. Kenyataannya, runner turbin berotasi karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Termodinamika Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang, seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Pompa merupakan alat yang

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendali suhu Pembatasan suhu sebenarnya adalah pada turbin inlet yang terdapat pada first stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu pengapian

Lebih terperinci

Gambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang

Gambar 2.2 Flow Diagram PLTP Kamojang BAB II GAMBARAN UMUM PLTP UBP KAMOJANG 2.1 Definisi PLTP Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal ( Panas Bumi ) yang kita sebut dengan PLTP adalah sebuah instalasi yang merubah energi panas menjadi energi

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

TURBIN UAP LAPORAN ON JOB TRAINING TURBIN UAP

TURBIN UAP LAPORAN ON JOB TRAINING TURBIN UAP 10/03/2010 Hal. iii LAPORAN ON JOB TRAINING 1. TUJUAN PROGRAM : Menyiapkan tenaga operator yang kompeten di bidang pengoperasian PLTU Minyak terutama pengoperasian turbin uap. 2. SASARAN PROGRAM Setelah

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 61-68 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Sunarwo, Supriyo Program Studi Teknik Konversi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PLTGU (Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap) PLTGU merupakan kombinasi PLTG dengan PLTU. Gas buang dari PLTG yang umumnya mempunyai suhu diatas 400 o C, dimanfaatkan (dialirkan)

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Hal ini karena hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan

Lebih terperinci

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator

Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan

Lebih terperinci

Session 10 Steam Turbine Instrumentation

Session 10 Steam Turbine Instrumentation Session 10 Steam Turbine Instrumentation Pendahuluan Pengoperasian turbin yang terus menerus dan kondisi yang abnormal mempengaruhi kondisi turbin. Instrumen dibutuhkan untuk memantau kondisi turbin dan

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE. Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro SISTEM KONTROL PADA HIGH PRESSURE TURBINE BYPASS VALVE Oleh: Meilia Safitri (L2F008061) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro -Abstrak- PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP

PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP PERANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR LISTRIK DENGAN DAYA 80 MW PADA INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Turbin Turbin adalah salah satu mesin pengerak dimana mesin tersebut merupakan pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi kinetis

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya? TES TERTULIS KODE UNIT : KTL.PO.20.111.02 JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Air Condensate (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Turbin Air Secara sederhana turbin air adalah suatu alat penggerak mula dengan air sebagai fluida kerjanya yang berfungsi mengubah energi hidrolik dari aliran

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media aluran pipa dengan cara menambahkan energi

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI 2.1 LINGKUP KERJA PRAKTEK Lingkup kerja praktek perawatan mesin ini meliputi maintenance partner dan workshop improvement special truk dan bus, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman sekarang ini merupakan era industri yang memerlukan suatu daya dan kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya. Industri dan perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR KOMPRESOR Sebelum membahas mengenai jenis-jenis kompresor yang ada, lebih baiknya kita pahami dahulu apa itu kompressor dan bagaimana cara kerjanya. Kompressor merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.

Lebih terperinci

Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Teknik Tenaga Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap Disusun oleh : Kelompok 2 (6-10) Sidik Permana Zultri Memori Muhammad Naufal Jamris Muhammad Ihsan Wili Pratama FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 72-77 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Bachrudin Azis Mustofa, Sunarwo, Supriyo (1) Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 7,5 MW DI SECTION 518 PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS BATAM

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 7,5 MW DI SECTION 518 PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS BATAM ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 7,5 MW DI SECTION 518 PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS BATAM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR

ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas

Lebih terperinci

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros. BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK. SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC 200-8 DI PT. UNITED TRACTORS TBK. Nama : Ricko Pramudya NPM : 26411117 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST. MT Latar Belakang Penggunan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci