BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh karyawan yang terampil, sehinggga tujuan organisasi dapat dicapai dan kelangsungan hidup organisasi dapat terpelihara. Kenyataan yang tidak dapat diabaikan adalah terdapat banyak organisasi yang tumbuh, berkembang dan ingin bertahan. Dalam kondisi yang demikian, maka memiliki karyawan yang potensial saja belumlah memadai, organisasi juga membutuhkan adanya kemauan dan kesediaan untuk bekerja dari karyawannya. Ini berarti bahwa disamping membutuhkan orang-orang yang mampu dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya, organisasi membutuhkan orang-orang yang bersedia untuk berusaha demi kepentingan organisasi, loyal pada organisasi dan terlibat secara penuh dalam upaya mencapai tujuan dan kelangsungan hidup organisasi itu sendiri Kesadaran tentang kualitas berkaitan dengan adanya pemahaman tentang kualitas kehidupan kerja yang dari waktu ke waktu harus ditingkatkan. Manusia sebagai salah satu faktor produksi utama harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menghasilkan produk optimal. Dengan kata lain kualitas sumber daya manusia adalah upaya mendayagunakan secara terpadu segenap ketrampilan, pengetahuan,

2 bakat, kreatifitas dan energi untuk mengembangkan dan meningkatkan standart hidup. Menurut Ghisselly dan Brown (1995); Tiffin dan Mc Cormick (1965), faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah : a) Faktor individual, misalnya masa kerja, umur, kepribadian, motivasi kerja dan sifat fisik. b) Faktor Situasional atau lingkungan seperti pengaturan dan kondisi perlengkapan. Sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas dipengaruhi faktorfaktor seperti pendidikan, ketrampilan, gizi, kesehatan, lingkungan dan iklim kerja, motivasi dan etika kerja, manajemen dan kesempatan berprestasi. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekuatan sumber daya manusia dibentuk oleh sifat dan karakter dari masingmasing individu yang dituangkan dalam bentuk penyatuan pandangan untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi, mau bekerja dan penuh tanggung jawab. Mereka memandang kerja bukan semata-mata sebagai sumber penghasilan tetapi merupakan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan berbakti, memberikan sesuatu bagi organisasi. Kerja juga dapat menimbulkan harga diri dan sekaligus berfungsi sebagi laboratorium untuk menempa mereka menjadi lebih berkualitas dan mampu menjadi produktif. Tolok ukur dalam organisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah semangat berprestasi yang dapat mendorong

3 individu berkarya melebihi kemampuan yang sebelumnya ditampakkannya. Tolak ukur ini dapat menggerakkan segala kekuatan karyawannya dan memanfaatkan tiap organisasi untuk membantu karyawan lainnya dalam berkarya. Individu yang mempunyai semangat berprestasi tinggi akan ditunjukkan dalam prestasi kerja yang baik. Prestasi kerja diartikan sebagai satu hasil yang dicapai pada suatu pekerjaan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut (As`ad, 1984). Prestasi kerja juga dapat diartikan sebagai suatu interaksi dari kemampuan dan minat seseorang anggota, kemampuan dan prestasi terhadap kejelasan tugas dan tingkat motivasi individu (Hasibuan, 00). Prestasi kerja yang tinggi dari setiap karyawan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh organisasi, semakin banyak karyawan yang berprestasi tinggi maka kinerja dan produktifitas organisasi secara keseluruhan akan semakin meningkat dan organisasi dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi, berbagai macam cara biasanya digunakan oleh organisasi. Meningkatkan sistem dan metode kerja merupakan hal yang mutlak dilakukan akan tetapi prestasi kerja tidak hanya bergantung pada sistem dan metode kerja saja. Prestasi kerja yang tidak dapat diraih dengan peralatan yang canggih dan modal yang besar saja. Prestasi kerja yang tinggi sangat bergantung pada faktor manusia sebagai sumber daya manusi yang memiliki pekerjaan tersebut. Bahkan Mitchel (1985) mengatakan bahwa untuk mendapatkan prestasi kerja yang tinggi manejemen harus mampu mengkombinasikan sumber daya manusia dengan metode kerja yang tepat. Miller (1987) menambahkan

4 bahwa tingkat persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini sudah sampai pada tingkat manejemen, terutama manejemen sumber daya manusia yang kini telah disadari arti pentingnya. Pada kenyataannya sering terjadi ketidaksesuaian. Ketidaksesuaian ini akan menimbulkan konflik yang dapat menurunkan prestasi kerja karyawan. Organisasi dalam hal ini pimpinan harus dapat merangsang pertumbuhan individu dan harus mengarahkan, jika tidak demikian maka ada kemungkinan adanya kegagalan untuk menarik keuntungan penuh dari sumber daya manusia yang tinggi nilainya dalam hal ini pimpinan harus mampu mengembangkan, membina dan mengarahkan agar karyawan mempunyai dorongan dan semangat dalam bekerja sehingga produktivitas karyawan dapat tercapai. Dari hasil penelitian (Mayo, dalam Santoso 1983) ternyata faktor pekerja sebagai manusia merupakan faktor yang terpenting diantara faktor-faktor produksi yang lain. Hal ini diperkuat Manulang (dalam Santoso 1983) menyatakan faktor manusia atau tenaga kerja harus mendapat perhatian yang utama, karena manusia bukan merupakan benda mati. Sebagai faktor produksi lainnya, ia mempunyai akal dan perasaan dan kehendak. Hanya dengan perhatian yang sungguh-sungguuh kepada faktor produksi tenaga kerja ini satu tujuan dapat terjadi. I. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan masalah yang dihadapi organisasi, yaitu membutuhkan karyawan yang bersedia untuk berusaha demi kepentingan organisasi, loyal pada organisasi dan

5 terlibat secara penuh dalam upaya mencapai tujuan dan kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Maka penulis mencoba memberikan rumusan masalah : 1. Bagaimana hubungan antara kecerdasan emosi (kesadaran emosi, kebugaran emosi, kedalaman emosi, alkimia emosi) dengan prestasi kerja pada karyawan PT. Bank Maluku.. Apakah ada perbedaan kecerdasan emosi berdasarkan profil responden (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin). I.3 BATASAN MASALAH Penelitian dilakukan di PT. Bank Maluku Responden yang diteliti adalah Karyawan PT. Bank Maluku Atribut yang akan diteliti Kecerdasan emosi : a. Kesadaran emosi b. Kebugaran emosi c. Kedalaman emosi d. Alkimia emosi Prestasi kerja : Data yang akan diambil merupakan, data yang sudah menjadi ukuran penilaian prestasi kerja yang berlaku di perusahaan selama periode waktu 1 tahun, yang meliputi 15 aspek penilaian antara lain : Loyalitas pekerjaan,

6 kecakapan kerja, kemempuan mengatur pekerjaan, pemeliharaan alat perlengkapan, pengertian tentang pekerjaan, minat pada pekerjaan, inisiatif, tanggung jawab atau pemeliharaan keselamatan kerja, kerjasama dalam tugas, sikap terhadap atasan, sikap terhadap sesama rekan kerja, disiplin kerja,kreatifitas, kejujuran, ketekunan kerja. Dengan klasifikasi nilai antara lain : (sangat baik), (baik), (cukup), (sedang), 50- (kurang) Profil karyawan terdiri dari : usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin. I.4 TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Bagaimana hubungan kecerdasan emosi (kesadaran emosi, kebugaran emosi, kedalaman emosi, alkimia emosi) dengan prestasi kerja pada karyawan PT. Bank Maluku.. Perbedaan kecerdasan emosi berdasarkan profil responden (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin) I.5 MANFAAT PENELITIAN Ilmu pengetahuan Penelitian ini secara teoritis memberikan sumbangan bagi pengembangn sumber daya manusia khususnya peningkatan kualitas berkaitan dengan kecerdasan emosi yang dimiliki supaya dapat menghasilkan karyawan yang berprestasi.

7 1.5.. Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pengambil keputusan, jika hasilnya menunjukan adanya hubungan kecerdasan emosi terhadap prestasi kerja maka hasil ini dapat menjadi masukan dalam melakukan seleksi dan menyusun program pelatihan atau training yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan Penulis Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menduduki bangku kuliah dan sebagai suatu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di Universitas Kristen Duta Wacana. I.6 HIPOTESIS Berdasarkan perumusan masalah diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Ada hubungan antara kecerdasan emosi (kesadaran emosi, kebugaran emosi, kedalaman emosi, alkimia emosi) dengan prestasi kerja.. Ada perbedaan antara kecerdasan emosi berdasarkan profil responden (usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin).

8 I.7 METODOLOGI PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian a. Variabel Bebas : Kecerdasan emosi (kesadaran emosi, kebugaran emosi, kedalaman emosi, alkimia emosi) b. Variabel Tergantung : Prestasi kerja 1.7. Definisi Operasional dan Pengukuran a. Kecerdasan Emosi Kecerdasan emosi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengenali dan mengelola emosi dalam diri sendiri dan memahami emosi dalam diri orang lain serta menggunakannya secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun hubungan produktif dan meraih keberhasilan. Kecerdasan emosi diukur dengan skala yang mencakup aspek: Kesadaran emosi Membangun rasa percaya diri pribadi melalui pengenalan terhadap emosi yang dialami dan kejujuran terhadap emosi yang dirasakan. Kebugaran emosi Mempertegas antusiasme dan ketangguhan untuk menghadapi tantangan dan perubahan. Hal ini mencakup kemampuan untuk mempercayai orang lain serrta mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara yang paling konstruktif.

9 Kedalaman emosi Mencakup komitmen untuk menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi serta bakat unik yang dimiliki. Komitmen yang berupa rasa tanggung jawab ini, pada gilirannya memiliki potensi untuk memperbesar pengaruh tanpa perlu menggunakan kewenangan untuk memaksakan otoritas. Alkimia emosi Kemampuan kreatif untuk mengalir bersama masalah-masalah dan tekanantekanan tanpa larut didalamnya. Keempat aspek tersebut diukur dengan skala kecerdasan emosi yang mengukapkan aspek-aspek kecerdasan emosi. Skala ini dibuat oleh Oktasela (000), yang mengacu pada teori Goleman (1998), dan mengalami penyesuaian beberapa aitem oleh penulis. Jumlah seluruh aitem ada 35, persebaran butir skala adalah 0 aitem bersifat favorable dan 15 aitem bersifat unfavorable, responden bebas memilih salah satu dari keempat alternatif jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Skor yang diberikan bergerak dari satu hingga empat. Untuk pernyataan yang Favorable jawaban STS mendapat nilai 1, TS mendapat nilai, S mendapat nilai 3, SS mendapat niali 4 sedangkan untuk pernyataan yang Unfavorable jawaban STS mendapat nilai 4, TS mendapat nilai 3, S mendapat nilai, SS mendapat nilai 1.

10 b. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dapat dicapai seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Nilai prestasi karyawan disini adalah penilaian yang telah dinilai oleh pemimpin perusahaan terhadap karyawannya selama periode waktu 1 tahun Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diteliti. Populasi penelitian adalah karyawan PT. Bank Maluku, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian pemasaran atau perkreditan. Selanjutnya untuk pemilihan sampel yang digunakan adalah random sampling yang artinya teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling (Sugiyono,1997) Data Penelitian 1. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian di PT. Bank Maluku.. Data Sekunder Data yang diperoleh dari literatur, dokumen perusahaan, artikel-artikel penelitian, majalah dan buku bacaan lainnya yang dapat digunakan sebagai panduan

11 dalam penelitian ini. Data sekunder yang diperlukan dari penelitian ini meliputi data mengenai hasil penelitian prestasi kerja karyawan PT. Bank Maluku Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden. Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), melengkapi teknik pengumpulan data lainnya dan juga menguji hasil pengumpulan data lainnya.wawancara akan dilakukan dengan pimpinan PT. Bank Maluku.. Kuisioner Daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu pendapat responden. Kuisioner penelitian ini menggunakan skala yang berisi pertanyaan tentang faktor-faktor kecerdasan emosi. Alternatif jawaban yang disediakan adalah pernyataan Sangat Setuju (SS), Setuju (S),Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pilihan jawaban dalam kuisioner dilakukan dengan menggunakan skala likert yang mempunyai nilai sebagai berikut :

12 SKALA LIKERT Alternanif Jawaban Keterangan Nilai SS Sangat Setuju 4 S Setuju 3 TS Tidak Setuju STS Sangat Tidak Setuju Uji Kuisioner 1. Uji Validitas Uji validitas merupakan sebuah ukuran yang menunjukan tingkat validitas satu instrumen, suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi sebaliknya yang kurang validitasnya berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto,1996). Adapun metode pengukuran validitas yang digunakan adalah Product Moment Person : r = x { n x ( x) }{ n y ( y) } n xy y dimana : r = Hasil validasi n = Jumlah sampel

13 X = Butir 1 Y = Total Butir Hasil pengujian dinyatakan valid karena ρ (Probabilitas) pada semua butir rekaman lebih kecil dari taraf signifikan 5% atau 0,05. setelah pengujian kuisioner dengan validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.. Uji Reliabilitas Reliabilitas menyangkut keajegan suatu alat ukur, yaitu sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi mampu memberi hasil ukur yang terpercaya, disebut reliabel (Azwar,1995). Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali dilakukan pengukuran pada subjek yang sama, maka akan diperoleh hasil yang relatif sama sepanjang aspekaspek yang sama pada diri subjek belum berubah (Azwar, 1996). Pengujian reliabilaitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Chronbach, yang rumusnya : k δb rii = 1 ( k 1) δt dimana : r II k = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal δ b = Jumlah varians butir

14 δ t = Varians total Data dinyatakan reliabel apabila hasil perhitungan menunjukan bahwa tingkat probabilitas masing-masing butir lebih kecil dari taraf signifikasi 95% dan α = 5% I.8 Kajian Pustaka dan Model Penelitian Kajian Pustaka Terhadap Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya salah satunya yang dilakukan oleh (Kristianto, 005) dalam skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Kerja Karyawan diketahui ada hubungan antara kecerdasan emosi dan prestasi kerja namun memiliki hubungan yang tidak terlalu signifikan. Hasil analisis perbedaan kecerdasan emosi terhadap prestasi kerja berdasarkan profil responden (jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia) diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin anatara pria dan wanita memiliki perbedaan yang menonjol, berdasarkan tingkat pendidikan antara yang berpendidikan SD dan SMP dengan karyawan berpendidikan Perguruan Tinggi memiliki perbedaan yang tidak terlalu menonjol, berdasarkan usia anatara karyawan yang berusia tahun dengan yang berusia > 41 tahun memiliki perbedaan yang tidak terlalu menonjol.

15 1.8.. Model Penelitian Kecerdasan Emosi Kesadaran emosi Kedalaman Kebugaran Kebugaran emosi Kedalaman Kedalaman emosi Prestasi Kerja Alkimia emosi Alkimia emosi Gambar 1.1 Model Penelitian

16 I.9. Alat Analisis Analisis Prosentase Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui sekelompok responden yang paling banyak jumlahnya atau memiliki nilai prosentasi tinggi, rumus yang digunakan adalah : P = N Nx 100% dimana : P = nilai prosentase Nx = jumlah data berdasarkan karakteristik tertentu N = jumlah responden 1.9. Analisis Korelasi Rank dari Spearman Untuk menghitung rank coorrelation coefficientnya, yang dinotasikan dengan r s, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (Djarwanto Ps, 000) : 1. Nilai pengamatan dari dua variabel yang diukur hubungannya diberi jenjang. Bila ada nilai pengamatan yang sama dihitung jenjang rata-ratanya.. Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya 3. Perbedaan setiap jenjang tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya

17 4. Nilai r s ( koefisien korelasi Spearman ) dihitung dengan rumus : rs 1 6 i = 1 = n n ( n di 1 ) dimana : d i = Menunjukan perbedaan setiap pasang rank n = Menunjukan jumlah pasang rank Karena responden dalam penelitian ini sebanyak 40, maka dicari nilai signifikannya dengan rumus : t = rs n 1 rs dimana : t : nilai signifikan rs : nilai koefisien korelasi n : jumlah responden Untuk menguji hipotesis, maka : Ho : artinya tidak ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi kerja Ha : artinya ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi kerja 5. Taraf signifikansi sebesar 5% atau α = 0,05 6. Menghitung nilai perbandingan dan tabel

18 7. Nilai t-tabel : (df = N-:0,05) Dasar pengambilan keputusan, maka : a. berdasarkan perbandingan dan tabel : jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima jika t- hitung > t- tabel, maka Ho ditolak b. dengan melihat probabilitas dengan ketentuan : probabilitas > 0,05 maka H o diterima probabilitas < 0,05 maka H o ditolak Uji Chi-square Uji chi-square ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya interdependensi anatara variabel kuantitatif yang satu dengan yang lainnya berdasarkan observasi yang ada ( Pratisto, 004). Rumus chi-square : X = ( o e ) bk e bk bk dimana : O bk e bk = hasil observasi pada baris b kolom k = hasil harapan (exdepted value ) pada baris kolom b kolom k Derajat bebas chi-square = df α (k-1) (b-1) k = jumlah kolom observasi

19 b = jumlah baris observasi Untuk menguji hipotesis, maka cara yang harus dilakukan adalah a. Menentukan hipotesa nol dan hipotesa alternatif H o : tidak ada perbedaan kecerdasan emosi berdasarkan (profil responden) : usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin. H a : ada perbedaan kecerdasan emosi dengan prestasi kerja berdasarkan (profil responden) : usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin. b. Menentukan χ tabel dengan cara menentukan tingkat keyakinan dan derajat kebebasan (df). Tingkat keyakinan yang digunakan 95% dengan α = 0,05. Selanjutnya, untuk mengetahui derajat besaran, maka digunakan rumus sebagai berikut : dk = (n-1)(k-1) c. Menghitung χ dan menentukan ditolak atau diterimanya H o. H o diterima jika χ hitung < χ tabel, yang berarti tidak ada perbedaan tanggapan responden, sedangkan H o ditolak jika χ hitung > χ tabel, yang berarti ada perbedaan tanggapan responden. Dasar Pengambilan Keputusan : d. Berdasarkan perbandingan chi-square uji dan tabel Jika chi-square hitung < chi-square tabel, maka H o diterima Jika chi-square hitung > chi-square tabel, maka H o ditolak

20 e. Berdasarkan Probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka H o diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H o ditolak Ho diterima Ho ditolak χ tabel Gambar 1. Uji Chi-square I.10. SISTIMATIKA PENULISAN Bab I : Pendahuluan Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, alat analisis, dan sistimatika penulisan. Bab II : Landasan Teori Landasan teori yang beberapa pengertian dan asumsi dasar yang digunakan dalam hubungan dengan pemecahan masalah

21 Bab III : Gambaran Umum Perusahaan Gambaran singkat mengenai perusahaan tempat penelitian Bab IV : Analisis Data Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai analisis korelasi antara variabel kecerdasan emosi dengan prestasi kerja Bab V : Kesimpulan Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis yang telah diperoleh serta saran bagi kemajuan semua pihak terkait.

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya jumlah wanita yang memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang berkaitan dengan gender.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dalam lingkungan bisnis yang semakin komplek dan selalu berubah-ubah seperti saat ini diperlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan, dibandingkan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Ditengahnya perkembangan tehnologi yang ada di muka dunia ini, tidak kalah pentingnya Sumber Daya Manusia harus berkembang juga. Melihat tentang peranan wanita dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat mengamati perubahan. Untuk dapat mengikuti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas (X), dan variable Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan peran sumber daya manusia membawa banyak perubahan didalam pengembangan organisasi yang ada saat ini. Sumber daya manusia merupakan salah satu bidang fungsional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian sensus atau survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan 45 BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variable terikat (Y) : Kepuasan Kerja Karyawan. Variable bebas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas karyawan pada Yayasan Daarut Tauhid Bandung. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu program pemasaran, karena promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini terutama dalam bidang teknologi telah mengakibatkan menurunnya prosentase penggunaan tenaga manusia dalam

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, Jl. Kawi Atas, No. 36A Malang. Obyek penelitian yang diambil adalah karyawan PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis danpendekatanpenelitian Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti melakukan observasi dalam pengumpulan data, peneliti hanya mencatat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk

BAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri otomotif, khususnya sepeda motor pada saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk sepeda motor itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korealasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Ciri penelitian korelasional mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat: Kesadaran Menjalankan Tugas (Y) 2. Variabel Bebas:

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Arikunto, 1 penelitian kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang datanya berupa angka atau data non angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009) adalah metode berlandaskan pada filsafat positivism,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu organisasi, kelompok atau masyarakat tentunya membutuhkan dan memiliki pemimpin. Masyarakat yang ingin berkembang membutuhkan tidak saja adanya pemimpin namun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci