PENDAHULUAN. Luh Ketut Sri Widhiasih dan Ni Putu Dian Sawitri Universitas Mahasaraswati Denpasar dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Luh Ketut Sri Widhiasih dan Ni Putu Dian Sawitri Universitas Mahasaraswati Denpasar dan"

Transkripsi

1 PERSEPSI DAN EKSPEKTASI ORANG TUA LOKAL (BALI) TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR BALI PUBLIC SCHOOL DENPASAR KAITANNYA DENGAN LANGKANYA PENGGUNAAN BAHASA BALI Luh Ketut Sri Widhiasih dan Ni Putu Dian Sawitri Universitas Mahasaraswati Denpasar dan ABSTRACT This descriptive qualitative case study aimed at describing perception and expectation of Balinese local parents towards the use of bahasa and English at Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar as the relation with the extinct of Balinese use and describing strategies used by school to facilitate the perception and expectation. The focus of this research was Balinese local parents and headmaster of Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar. The data in this research is qualitative data. Qualitative data was taken from open questionnaire and structured interview about their perception and expectation and from structured interview about strategies used by the school to facilitate the perception and expectation. The data was taken by using the researcher as the key instrument and the other instruments such as, list of open questionnaire s questions and structured interview. The result of the open questionnaires and structured interviews were analysed descriptively by using Interactive Model. Result of this research showed that Balinese local parents were more focus to the use of their children bahasa and English at school compared with the use of Balinese. On the other hand, Balinese local parents expected role model in this case teacher to give example about the use of bahasa and English while toward the use of Balinese, Balinese local parents expected more practices than theory. Knowing the perception and the expectation of Balinese local parents, the school has done some strategies to facilitate them. Key words: bilingual education, perception, expectation PENDAHULUAN Berdasarkan UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan yang diharapkan di Indonesia adalah pendidikan yang mampu mewujudkan suasana dan proses belajar yang mampu membantu peserta didik mencapai potensi dirinya dalam berbagai bidang. Untuk mencapai hal yang dinyatakan sebelumnya tersebut dibutuhkan peran semua elemen masyarakat untuk mendukung perkembangan pendidikan tersebut. Salah satu elemen yang terdekat dengan peserta didik adalah keluarga, dalam hal ini orang tua. Peran serta orang tua adalah sangat penting pada perkembangan pendidikan anaknya (Levine dan Lezotte, 1995 dalam Cava, 1998). Peran orang tua dalam pendidikan seharusnya menjadi prioritas karena orang tua lah yang paling mengetahui perkembangan anaknya. Jadi, orang tua tidak bisa menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya pada sekolah. UU No. 20 pasal 7 Tahun 2003 menerangkan tentang peran orang tua dalam pemilihan satuan pendidikan dan hak memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya oleh orang tua. Dalam pemilihan satuan pendidikan, sekarang ini orang tua cenderung memilih sekolah dwi bahasa untuk pendidikan anaknya. Sekolah dwi bahasa disini adalah sekolah yang menggunakan dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) dalam proses pembelajarannya. Antusiasme orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah dwi bahasa disambut baik oleh pihak sekolah dengan menambah jumlah kursi yang ditawarkan setiap tahunnya dan pembangunan sekolahsekolah sejenis. Maraknya perkembangan sekolah dwi bahasa berjalan tidak seiring dengan perkembangan penggunaan bahasa Bali sebagai bahasa daerah. Peran serta orang tua yang tinggi dalam pendidikan anaknya adalah karakteristik dari sekolah yang efektif (Levine dan Lezotte, 1995 dalam Cava, 1998). Partisipasi orang tua bisa 196

2 berupa partisipasi mereka dalam memberikan persepsi dan ekspektasi terhadap perkembangan pendidikan anaknya. Iklim ini ingin dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengetahui persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar kaitannya dengan langkanya penggunaan bahasa Bali dan strategi sekolah untuk memfasilitasi persepsi dan ekspektasi orang tua untuk kemajuan pendidikan di sekolah tersebut. Jadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar kaitannya dengan langkanya penggunaan bahasa Bali dan bagaimana sekolah memfasilitasi persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) tersebut? METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah dwi bahasa di Denpasar yaitu Sekolah Dasar Bali Public School. Fokus dari penelitian ini adalah 10 orang tua lokal (Bali) dari siswa yang dipilih dengan teknik sampel acak dan kepala sekolah. Penelitian ini berjenis studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data tentang persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) dan strategi sekolah memfasilitasi persepsi dan ekspektasi orang tua tersebut didapatkan melalui angket terbuka yang kemudian dikonfirmasi dengan wawancara terstruktur. Angket terbuka disebarkan terlebih dahulu kemudian disusul dengan wawancara terstruktur. Data tentang strategi sekolah memfasilitasi persepsi dan ekspektasi orang tua didapatkan dengan wawancara terstruktur dengan kepala sekolah. Hasil dari angket terbuka dan wawancara terstruktur dianalisis secara kualitatif untuk melihat persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar kaitannya dengan langkanya penggunaan bahasa Bali dan strategi sekolah untuk memfasilitasinya. Data angket terbuka didapat melalui lembar pertanyaan yang dibagikan kepada orang tua lokal. Sedangkan data wawancara terstruktur didapatkan melalui daftar pertanyaan wawancara terstruktur. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan Model Interaktif yang terdiri dari empat langkah yaitu pengumpulan data, penyaringan data, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan/verivikasi (Miles dan Huberman, 1994). Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk menemukan pola yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Menurut data angket terbuka, orang tua lokal (Bali) menyatakan anak mereka sudah mulai belajar di sekolah dwi bahasa sejak umur 3-6 tahun. Kebanyakan dari mereka memulai pendidikan dwi bahasa anak mereka sejak dini yaitu dimulai pada jenjang pendidikan Kelompok Bermain. Persepsi Orang Tua Lokal (Bali) Berdasarkan data pada angket terbuka, sebagian orang tua lokal (Bali) berpandangan bahwa dengan memasukkan anak mereka sejak dini di sekolah dwi bahasa akan membantu anak mereka mendapat pendidikan yang bermutu,menguasai bahasa Inggris lebih dini, memiliki lafal bahasa Inggris yang bagus, mampu berkomunikasi di era global, memiliki masa depan yang lebih baik, dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik 197

3 nantinya. Melihat persepsi ini peneliti melihat orang tua lokal (Bali) ini lebih memfokuskan perkembangan bahasa Inggris saat memasukkan anaknya ke sekolah dwi bahasa. Mereka berpandangan dengan memiliki kompetensi bahasa Inggris yang cakap maka masa depan anak mereka akan cemerlang. Walaupun dapat dilihat dari hasil angket terbuka tadi bahwa antusiasme orang tua lokal (Bali) tersebut sangat tinggi untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah dwi bahasa, tetapi menurut data angket terbuka juga menunjukkan bahwa sedikit orang tua lokal (bali) yang mempersiapkan anaknya dalam hal mempelajari bahasa secara khusus sebelum anak-anaknya memasuki jenjang sekolah. Sebagian besar orang tua menyatakan bahwa mereka membiasakan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam keseharian, tidak secara khusus mengikutkan anak mereka program kursus berbahasa, karena menurut mereka bahasa adalah sebuah proses pembiasaan. Dilihat dari penggunaan bahasa di sekolah, persepsi orang tua siswa lokal (Bali) beragam. Sebagian menyatakan porsinya sudah seimbang penggunaannya dan sebagian lagi menyatakan sudah cukup bahkan kurang karena dirasa penggunaan bahasa Indonesia mendominasi dalam kesehariannya di sekolah baik dalam pembelajaran di dalam kelas maupun komunikasi di luar kelas. Persepsi orang tua lokal (Bali) dilihat dari penggunaan bahasa Bali di sekolah menunjukkan bahwa mereka sudah merasa penggunaan bahasa Bali di sekolah baik, sesuai dengan standar atau kurikulumnya. Beberapa orang tua lokal (Bali) ini menyatakan ketidakpuasan mereka tentang penggunaan bahasa Bali di sekolah yang terkesan teoritis dan kurang praktis, sehingga berdampak pada anak mereka tidak menyukai penggunaan bahasa Bali karena tidak praktis dan cenderung susah diaplikasikan. Orang tua lokal (Bali) juga tidak menunjukkan kekhawatiran mereka akan perkembangan penggunaan bahasa Bali anaknya. Mereka memiliki beberapa landasan atas sikap mereka yang tidak khawatir tersebut, seperti misalnya karena fokus mereka menyekolahkan anaknya di sekolah ini memang bukan pada penggunaan bahasa Bali melainkan pada penggunaan Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sehingga penggunaan bahasa Bali yang kurang di sekolah tidak menjadi sebuah kekhawatiran mereka. Alasan lain juga diungkapkan oleh salah seorang orang tua lokal bahwa penggunaan bahasa Bali anak mereka sudah dilatih dirumah dengan kerabatnya yang memiliki bahasa ibu yang sama yaitu bahasa Bali. Jika dilihat dari sedikit orang tua yang merasa khawatir dengan perkembangan bahasa Bali anaknya, mereka berpendapat bahwa penggunaan bahasa Bali anaknya terinterfensi dengan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di sekolah. Ekspektasi Orang Tua Lokal (Bali) Menurut data pada angket terbuka dan wawancara terstruktur dinyatakan bahwa orang tua memiliki ekspektasi bahwa setelah anaknya menempuh pendidikan di sekolah berjenis ini, anaknya akan memiliki kualiatas lebih tinggi dari anak-anak lain yang bersekolah di sekolah nasional biasa. Dengan memiliki kualitas yang lebih tinggi maka mereka berharap anak-anaknya mampu berkomukasi dalam dua bahasa ini dengan baik sehingga dapat bersaing di dunia global seperti sekarang ini. Persaingan yang dimaksud disini adalah persaingan di dunia kerja dimana orang tua ini berekspektasi dengan memiliki bekal bersekolah di sekolah dwi bahasa akan mengantarkan anak mereka pada pekerjaan yang lebih baik. Orang tua lokal (Bali) mengharapkan di sekolah ini terjadi pengajaran bahasa yang berkarakter. Ini dimaksud pengajaran bahasa di sekolah ini agar tidak hanya berfokus pada ilmu dan keterampilannya saja tetapi juga memperhatikan sikap yang sesuai dengan kaidah penggunaannya. Orang tua lain menyatakan bahwa dia tidak terlalu berharap banyak, cukup anaknya diajarkan materi yang sesuai kurikulum saja sehingga sesuai 198

4 dengan tingkat perkembangan anak seusianya. Struktur kalimat dan dasar-dasar berbahasa juga diharapkan menjadi prioritas dari sekolah ini dalam penggunaan bahasanya, karena menurut orang tua jika dasarnya sudah baik maka aplikasinya akan baik pula. Berbicara mengenai aplikasi, tidak sedikit orang tua lokal (Bali) yang berharap ditambahnya porsi aplikasi berupa latihan bercakap-cakap menggunakan bahasa target. Dengan adanya latihan bercakap-cakap di kelas akan membiasakan siswa untuk menggunakan bahasa tersebut di luar kelas dengan baik. Orang tua berharap komunikasi yang tercipta lebih interaktif antar seluruh warga sekolah. Berkaitan dengan aplikasi, orang tua lokal (Bali) mengharapkan adanya contoh dari guru dalam penggunaan bahasa tersebut dengan baik dan benar. Adanya guru penutur asli bahasa tersebut (bahasa Inggris misalnya) adalah harapan lain dari orang tua lokal (Bali) karena menurut mereka dengan adanya guru penutur asli mampu memberikan contoh langsung bagaimana bahasa itu secara alami disampaikan. Keberanian dan kepercayaan diri anak dalam berbahasa merupakan salah satu harapan orang tua lokal (Bali) untuk ditingkatkan di sekolah ini, mengingat walaupun anaknya memiliki pengetahuan yang baik dalam berbahasa tetapi sebaliknya tidak memiliki keberanian dalam mengungkapkannya maka penggunaan bahasanya akan tersendat. Orang tua lokal (Bali) juga memiliki ekspektasi tentang perkembangan penggunaan bahasa Bali anaknya di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar. Orang tua berharap kedepannya agar penggunaan bahasa Bali lebih ditingkatkan dengan ditambahnya jam pelajaran bahasa Bali, begitu juga lomba-lomba yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Bali. Mengemas pembelajaran bahasa Bali dengan lebih menarik sehingga anak tertarik untuk mempelajarinya dan tidak mengganggap bahasa Bali adalah pelajaran yang menakutkan dan membosankan adalah harapan lain dari orang tua lokal (Bali). Orang tua berharap agar pratek menggunakan bahasa Bali diperbanyak, tidak hanya mempelajari tentang kosakata tetapi juga mempraktekkannya dalam percakapan sehari-hari. Motivasi dari guru akan pentingnya penggunaan bahasa Bali dalam kehidupan seharihari menjadi harapan lain, sehingga anak ingin belajar bahasa Bali karena sudah tahu pentingnya. Motivasi disini dapat berupa sejenis penghargaan bagi siswa yang menggunakan bahasa Bali secara rutin untuk merangsang kecintaan siswa untuk menggunakan bahasa Bali dimana pun kapan pun sebagai usaha pelestarian budaya. Strategi Sekolah Memfasilitasi Persepsi dan Ekspektasi Orang Tua Lokal (Bali) Kaitannya dengan penggunaan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di sekolah yang menurut pandangan orang tua lokal (Bali) sudah baik secara umum tetapi masih ada harapan orang tua lokal (Bali) agar pihak sekolah memfasilitasinya dengan menyediakan guru penutur asli bahasa tersebut, dalam hal ini bahasa Inggris, berkaitan dengan persepsi dan ekspektasi ini kepala sekolah menyatakan telah mencoba menyediakan beberapa guru penutur bahasa Inggris dari India untuk memenuhi ekspektasi tersebut yang kepala sekolah rasa hal itu belum dapat memuaskan ekspektasi dari orang tua. Pihak sekolah masih saja terus berupaya untuk mengadaan guru penutur bahasa Inggris asli dengan menghubungi konsulat negara-negara bersangkutan tetapi sampai saat ini masih menemui kendala. Untuk itu pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah sedang berusaha meningkatkan kinerja guru-guru penutur bahasa Inggris yang berasal dari India tersebut untuk setidaknya dapat mendekati ekspektasi dari orang tua tersebut. Berikutnya, menanggapi persepsi orang tua lokal (Bali) yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia mendominasi penggunaan bahasa sehari-hari di sekolah dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) yang menyatakan agar sekolah menambah porsi pengaplikasian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, kepala sekolah menegaskan 199

5 bahwa pihaknya menyadari iklim itu karena populasi kebanyakan siswa adalah siswa Indonesia atau yang bahasa rumahnya adalah bahasa Indonesia jadi di sekolah pun mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Melihat kondisi itu, pihak sekolah sudah mengaplikasikan sebuah program hari berbahasa tertentu, misalnya hari senin selasa adalah English Day, Rabu adalah hari berbahasa Bali, sedangkan Kamis Jumat mereka boleh berbahasa Indonesia. Program berikutnya kembali digagas untuk memaksimalkan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di sekolah ini, misalnya dengan menugaskan setiap kelas secara bergantian setiap harinya untuk menampilkan sesuatu dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris atau bahasa Bali, misalnya berpuisi, bernyanyi, berdrama,dan keterampilan berbahasa lainnya di depan seluruh warga sekolah di pagi hari sebelum kelas dimulai. Program ini menjawab ekspektasi orang tua yang mengharapkan anaknya selain memiliki ilmu dalam berbahasa juga memiliki keberanian dan kepercayaan diri dalam menggunakan bahasa tersebut. Berkaitan dengan persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Bali di sekolah, dimana orang tua berpandangan bahwa selama ini penggunaan dan pengajaran bahasa Bali sudah cukup dan sesuai dengan kurikulum, sejalan dengan itu kepala sekolah mengiyakan bahwa pihaknya telah melaksanakan pelajaran bahasa Bali dengan mengacu pada keputusan gubernur Bali yang memasukkan pelajaran Bahasa Bali sebagai salah satu muatan lokal dan mendapat jam pelajaran sebanyak dua jam pelajaran seminggu. Walaupun orang tua sudah merasa penggunaan bahasa Bali di sekolah cukup, tetapi mereka masih mengharapkan jumlah jam mata pelajaran bahasa Bali ditambah dan pengajarannya pun jangan hanya berkisar pada teori berbahasa Bali tetapi lebih pada aplikasinya. Merespon ekspektasi itu, kepala sekolah menyatakan bahwa pihaknya hanya mengikuti kurikulum yang datang dari pusat dimana lagi-lagi dinyatakan bahwa porsi muatan lokal bahasa Bali di sekolah dasar hanya dua jam pelajaran seminggu dan materi yang diajarkan di kelas pun juga demikian sudah sesuai dengan panduan yang ada. Melihat banyaknya ekspektasi yang diungkapkan oleh orang tua terhadap perkembangan penggunaan bahasa Bali anaknya di sekolah ini, kepala sekolah menyikapinya dengan akan berusaha menambah aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler di bidang bahasa dan budaya Bali seperti menulis cerpen dalam bahasa Bali dan bercerita dalam bahasa Bali sehingga bahasa Bali mendapatkan porsi lebih dan penggunaannya juga lebih aplikatif. Selebihnya kepala sekolah berharap agar hasil penelitian ini juga sampai kepada pemerintah daerah dalam hal ini dinas kebudayaan Bali agar selanjutnya disikapi persepsi dan ekspektasi yang berkembang di lapangan ini. Pembahasan Berdasarkan pada hasil observasi awal terhadap anak-anak yang bersekolah di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar yang jarang sekali menggunakan bahasa Bali pada kesehariannya membawa peneliti mengadakan penelitian tentang persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar. Setelah mendata persepsi orang tua lokal (Bali) tentang hal tersebut melalui angket terbuka dan wawancara terstruktur ditemukan bahwa secara umum orang tua lokal (Bali) memang memfokuskan pendidikan anaknya di sekolah dwi bahasa untuk mendapatkan keterampilan dua bahasa target yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sedangkan keterampilan bahasa Bali tidak menjadi fokus karena menurut orang tua tersebut penggunaan bahasa Bali dapat dilatih diluar sekolah dan akan menjadi proses pembiasaan di lingkungannya yang berbahasa Bali. 200

6 Hasil data ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di sekolah nasional plus kaitannya dengan penggunaan bahasa Bali menunjukkan bahwa orang tua memiliki ekspektasi yang besar akan peningkatan penggunaan bahasa Bali anaknya dibantu oleh pihak sekolah dalam penyediaan fasilitas berupa kegiatan-kegiatan yang dapat melatih penggunaan bahasa Bali tersebut. Hasil data persepsi dan ekspektasi tersebut kemudian direspon baik oleh pihak sekolah dengan memfasilitasi persepsi dan ekspektasi tersebut dengan program-program sekolah yang sudah maupun yang akan dilaksanakan sehingga tercapai kondisi perkembangan bahasa anak yang diharapkan oleh semua warga sekolah dalam hal ini orang tua. KESIMPULAN Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar kaitannya dengan langkanya penggunaan bahasa Bali menunjukkan bahwa orang tua lebih memfokuskan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris anaknya di sekolah sedangkan penggunaan bahasa Bali tidak. 2. Ekpektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar kaitannya dengan langkanya penggunaan bahasa Bali menunjukkan bahwa orang tua menginginkan guru untuk mencontohkan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik sedangkan terhadap penggunaan bahasa Bali orang tua menginginkan lebih banyak praktis dari pada teori. 3. Strategi pihak sekolah untuk memfasilitasi persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) tersebut ada yang sudah dilaksanakan dan ada yang akan segera dilaksanakan, tetapi pihak sekolah menginginkan peran serta semua elemen untuk mewujudkannya bersama-sama. UCAPAN TERIMA KASIH Tersusunnya artikel ini tidak luput dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak terkait. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Yang terhormat Ibu Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar atas kepercayaan dan pembiayaan yang diberikan kepada penulis untuk penelitian ini. 2. Yang penulis hormati Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Mahasaraswati Denpasar atas izin dan petunjuknya. 3. Yang penulis hormati Dekan FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar atas izin dan petunjuknya. 4. Yang penulis hormati pihak Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar atas izinnya penulis dapat mengadakan penelitian disana. 5. Yang penulis hormati seluruh orang tua lokal (Bali) yang menjadi subjek penelitian ini atas waktu dan kerjasamanya. DAFTAR PUSTAKA Cava, G. F. (1998). Parent attitudes involvement and satisfaction with two-way immersion programs. ROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS= &clientId=48072 Dokumen UU No. 20 Tahun

7 Miles, Matthew B. and Huberman, A. Michael Qualitative Data Analysis, Second Edition.London: S age Publications 202

STRATEGI MEMBACA NYARING PADA KELAS MEMBACA TINGKAT MAHIR

STRATEGI MEMBACA NYARING PADA KELAS MEMBACA TINGKAT MAHIR 867 STRATEGI MEMBACA NYARING PADA KELAS MEMBACA TINGKAT MAHIR Luh Ketut Sri Widhiasih dan Nyoman Deni Wahyudi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati sriwidhiasih@gmail.com dan

Lebih terperinci

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA Luh Ketut Sri Widhiasih Nyoman Deni Wahyudi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar sriwidhiasih@gmail.com deni_ajuz@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan (Golden Age) dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran muatan lokal yang tercantum dalam Garis- Garis Besar Program Pengajaran ialah mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib untuk Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran ada berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Diantaranya adalah metode bermain peran. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional peserta didik juga merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A Nur Oniyah Setiya Diyanti Siti Mahmudah PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya (60136).

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI

BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI Dewi Rosaria dan Hartatya Novika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT

Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT PERSEPSI MAHASISWA SEMESTER VII PGSD TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UMS TAHUN AKADEMIK 0/0 Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SDN BAKALAN.

PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SDN BAKALAN. 464 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-5 2016 PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SDN BAKALAN. TEACHER'S PERCEPTION

Lebih terperinci

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By: 0 The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang By: Nik Arya Finuriha*Edi Suarto**Momon Dt. Tanamir** *Geography Education

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KATA DAN GAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA PLAYEN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa Inggris sebagai salah satu media yang mutlak kebutuhannya. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 22 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Oleh: Dwi Listiawan X4306022 FAKULTAS

Lebih terperinci

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG

2014 MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR DI BANDAR LAMPUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak dipelajari dan digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa. Ini sesuai dengan peran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS IX-5 SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA Tambun Purba Surel : purbatambun@yahoo.co.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS DEIKSIS Vol. 09 No.02, Mei 2017 p-issn: 2085-2274, e-issn 2502-227X hal. 240-246 PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP PEMAHAMAN MEMBACA TEKS NARASI BAHASA INGGRIS Vickry Ramdhan Program

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ANIS DWI SAYEKTI K3211007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A.

BAB II KEGIATAN PPL A. BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Kegiatan Pengajaran Mikro adalah prasyarat yang harus

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING Kistanti 1), Siti Kamsiyati 2), Tri Budiharto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di

BAB I PENDAHULUAN. media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai media untuk melakukan pecakapan kepada orang lain. Pada umumnya di Indonesia, orang-orang lebih sering

Lebih terperinci

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman

Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Hambatan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok di SMA Negeri 1 Panti Kabupaten Pasaman Oleh: Peninas Saputri Student Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera

Lebih terperinci

PERANAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS XI SMK

PERANAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS XI SMK P PERANAN GURU SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI KELAS XI SMK Esi, Endang Purwaningsih, Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email : esi_akuntansi@yahoo.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK Anita Ayu Budiastuti 1), Jenny IS Poerwanti 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG Zakariya Firasyan Syah 1, Suripto 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD

Lebih terperinci

PERHATIAN TESIS WA ROSIDAH. Studi Pendidikan Dasar. Program

PERHATIAN TESIS WA ROSIDAH. Studi Pendidikan Dasar. Program PERHATIAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH DASAR (Kasus Tingginya Angka Putus Sekolah di SD Negeri Supulessy Desa Supulessy Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah) TESIS WA ROSIDAH NIM. 10712251005

Lebih terperinci

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberlakuan kurikulum 2013 di Indonesia memberikan berbagai dampak terhadap proses belajar mengajar di Sekolah Dasar khususnya, kelas I dan kelas IV untuk tahun pelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA (STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TABANAN TAHUN AJARAN 2010/2011) Oleh:

Lebih terperinci

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN ANAK UNTUK RAJIN MENABUNG (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di SD Al-Furqan Jember)

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN ANAK UNTUK RAJIN MENABUNG (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di SD Al-Furqan Jember) 1 STRATEGI ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN ANAK UNTUK RAJIN MENABUNG (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di SD Al-Furqan Jember) Nita Dwi Wulandari, Bambang Hari Purnomo, Sutrisno Djaja Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan

Lebih terperinci

KEANEKABAHASAAN (MULTILINGUALISME) DALAM VIDEO PROMOSI DESTINASI PARIWISATA JEGEG BAGUS DENPASAR

KEANEKABAHASAAN (MULTILINGUALISME) DALAM VIDEO PROMOSI DESTINASI PARIWISATA JEGEG BAGUS DENPASAR KEANEKABAHASAAN (MULTILINGUALISME) DALAM VIDEO PROMOSI DESTINASI PARIWISATA JEGEG BAGUS DENPASAR 189 Nyoman Deni Wahyudi dan Luh Ketut Sri Widhiasih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan menulis merupakan aspek keempat dalam keterampilan berbahasa. Keterampilan ini bisa diperoleh jika sering dilatih terutama jika memiliki gagasan cemerlang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai modal dasar bagi manusia untuk menjalani kehidupan dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat penting, tanpa pendidikan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA DENGAN BERBAGAI KALANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUTIARA SINGARAJA

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA DENGAN BERBAGAI KALANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUTIARA SINGARAJA PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA DENGAN BERBAGAI KALANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUTIARA SINGARAJA Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KONTRIBUSI KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : NIKEN DWI SAPUTRI K3110043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini ketika kemajuan IPTEK semakin pesat, hal ini juga berimbas pada pentingnya seorang guru meningkatkan kinerja dan kemampuan mereka sehingga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II SD Negeri Carangan NO. 22 Surakarta tahun

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis karya sastra tidak akan lepas dari metode ajar yang digunakan guru di sekolah. Guru mempunyai peran penting dalam menciptakan suasana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Beti Dwi Khalimatun 1, Kartika Chrysti Suryandari

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI SISWA KELAS VII.1 SMPN 35 PADANG DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Eni Puji Astuti 1), Hasnul Fikri 1), Elvina A. Saibi 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran KEVIN PIETER TOMAN G FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran KEVIN PIETER TOMAN G FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN OLEH KELOMPOK MAHASISWA PROFESI DOKTER DAN KEBIDANAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) BERBASIS KOMUNITAS SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN (Studi Kasus pada Masyarakat di Pesisir Teluk Lampung Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung) TESIS Oleh TETTY EFRIYANTI GIRSANG NPM.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan

Lebih terperinci

KAJIAN MINAT MEMBACA SISWA TERHADAP KARYA SASTRA

KAJIAN MINAT MEMBACA SISWA TERHADAP KARYA SASTRA JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 6, No. 1, Februari 2017 KAJIAN MINAT MEMBACA SISWA TERHADAP KARYA SASTRA Vidya Mandarani 1 dan Ermawati ZN 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran budaya organisasi pada karyawan divisi SBU Formal PT. MGJ di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara merupakan ketrampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang

Lebih terperinci

TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP

TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP A Thesis Presented as a Partial Fulfillment of the Requirement to Obtain the Sarjana Degree in the English Letters Study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan dan proses, agar sejalan dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan dan proses, agar sejalan dengan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Depdiknas mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada tujuan dan proses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa. Anggapan demikian tidak lepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 25 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION BY TEACHERS IN VOCATIONAL PRACTICE Oleh: Rifki Asofani dan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA 1 PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi fonologi, gramatikal, dan semantik kemampuan seorang anak dalam memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan halhal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan penelitian yang masing-masing peneliti bahas pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi, sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan yang sekaligus merupakan tuntutan kemajuan

Lebih terperinci

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH 288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.

Lebih terperinci

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions Persepsi (Wahyu Eko Martanto) 1 PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK N 2 KLATEN STUDENT PERCEPTION OF LEARNING IMPLEMENTATION OF CONSTRUCTION ENGINEERING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini di Indonesia, khususnya TK, telah diselenggarakan sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) DENGAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI A3 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI Skripsi Oleh: Puput Dwi Maret Tanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada saat ini, di Indonesia pilihan jalur untuk menempuh pendidikan semakin beragam, mulai dari jalur pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses bimbingan yang berisi keterampilan keterampilan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus menerus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI

PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUHING BAHASA JAWA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 5 SD MUHAMMADIYAH PK BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

LAPORAN PPM KOMPETENSI FAKULTAS PENGEMBANGAN PARTIAL IMMERSION PROGRAM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA INGGRIS DI SEKOLAH

LAPORAN PPM KOMPETENSI FAKULTAS PENGEMBANGAN PARTIAL IMMERSION PROGRAM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA INGGRIS DI SEKOLAH LAPORAN PPM KOMPETENSI FAKULTAS PENGEMBANGAN PARTIAL IMMERSION PROGRAM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBAHASA INGGRIS DI SEKOLAH BILINGUAL RINTISAN PINGGIRAN SMP N 1 WATES KULONPROGO Pengusul: Nunik Sugesti,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA ANAK KELOMPOK B TKIT MTA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Yulia Iskawedar 1, Djaelani 1, Warananingtyas Palupi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL. Oleh : NI NENGAH TIRTA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NENGAH TIRTA 0914041046 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif,

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif, 259 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir studi ini disajikan simpulan hasil pembahasan serta disampaikan saran / rekomendasi. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu menggambarkan secara

Lebih terperinci

PENGALAMAN MENGAJAR BIPA DI SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL, NSW, AUSTRALIA: TANTANGAN DAN SOLUSI

PENGALAMAN MENGAJAR BIPA DI SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL, NSW, AUSTRALIA: TANTANGAN DAN SOLUSI PENGALAMAN MENGAJAR BIPA DI SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL, NSW, AUSTRALIA: TANTANGAN DAN SOLUSI I Nyoman Pradnyana Bayu Trisna I/A/L/F Bali Saripati Kerjasama Indonesia dan Australia di dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini. Cakupan tersebut antara lain latar belakang masalah, rumasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan penegasan

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh PUJI HAYATI ( )

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh PUJI HAYATI ( ) HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KONTEN PEDAGOGIS DENGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI JURNAL Oleh PUJI HAYATI (1113054040) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Dini Ayu Lestari, Chumdari, Hartono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi

Lebih terperinci

GAMBARAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH BALIAN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENGWI II KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

GAMBARAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH BALIAN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENGWI II KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH BALIAN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENGWI II KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 I DEWA AYU MAS MANIK ASTAWASTINI PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Lutfah Aminah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel: lutfahaminah@gmail.com

Lebih terperinci