PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN METODE SCHROTHTERHADAP SKOLIOSIS PADA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BLULUKAN
|
|
- Ratna Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN METODE SCHROTHTERHADAP SKOLIOSIS PADA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BLULUKAN NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : MUHARROMAH ADILLANI J PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2
3 PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN METODE SCHROTH TERHADAP SKOLIOSIS PADA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BLULUKAN Muharromah Adillani Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta adillani.muharromah@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang : Skoliosis merupakan pembengkokan kearah samping dari tulang belakangyang merupakan suatu deformitas (kelainan) daripada suatu penyakit yang dapatdisebabkan karena nonstruktural danstruktural.skoliosis ini biasanya membentuk kurva C atau kurva S. Kode pola pada skoliosis yaitu :Kode untuk 3 dan 4 (kurva) :3 Untuk kurva yang besar pada torakal, 4 Untuk kurva yang besar pada lumbar, dan C dan CP :C untuk kurva hanya pada tulang belakang, CP untuk kurva pada tulang belakang dan di ikuti dengan elevasi pada pelvis. Tiga bentuk skoliosis struktural yaitu : Skoliosis Idiopatik, Skoliosis Kongenital, Skoliosis Neuromuskuler.Skoliosis dapat dibagi menjadi : Skoliosis ringan : Cobb 10-25, Skoliosis sedang : Cobb 26-40, Skoliosis berat : Cobb angle >50.Gejala skoliosisberupa:tulangbelakangmelengkungsecara abnormal kearahsamping, Bahukiridankanantidaksamatingginya,pinggulkiridankanantidaksamatingginya, Nyeripunggung, Kelelahanpadatulangbelakangsetelahdudukatauberdiri lama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan terapi latihan metode schroth untuk mengurangi derajat kelengkungan pada vetebra terhadap permasalahan skoliosis. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi latihan metode schroth terhadap skoliosis pada usia tahun. Metode Penelitian : Penelitian ini di lakukan dengan jenis pra eksperimen, dengan pendekatan quasi eksperimental dengan design penelitian design pre and post test one group design. Jumlah sampel pada penelitian ini 12 sampel, cara pengambilan sampel menggunakan metode secara purposive sampling yaitu sampel yang di ambil secara sengaja yang sesuai dengan kriteria insklusi dan eksklusi. Hasil Penelitian : Data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, uji statistik menggunakan uji wilcoxon test untuk mengetahui pengaruh pre dan posttest pada perlakuan. Hasil tes didapatkan skor total terapi latihan metode schroth terdapat perubahan yang signifikan dengan nila p = 0,001 yang berarti terapi latihan metode schroth berpengaruh terhadap penurunan derajat kurva skoliosis. Kesimpulan : Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh positif terhadap skoliosis. Adanya perubahan pada derajat kurva skoliosis terhadap usia tahun di sekolah dasar negeri 1 blulukan. Semoga penelitian ini dapat berlanjut dan dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun masyarakat umum. Kata Kunci : Skoliosis,Terapi Latihan Metode Schroth
4 PENDAHULUAN Kesehatan menurut undang-undang RI no 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental dan spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sehat berarti seseorang harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan yang dibawa sejak lahir (potensial genetik) menjadi realitas fenotipik (phenotypic ralities). Hal ini sangat terkait dengan pola kependudukan serta lingkungan yang mempengaruhinya. Sebagaimana dilihat, piramida kependudukan di Indonesia pada saat ini menunjukkan besarnya jumlah anakanak umur 0 15 tahun yaitu 28,9% dari jumlah seluruh penduduk (Badan Pusat Statistik, 2012). Skoliosis menurut National Institute of Arthitis and Musculoskeletal and Skin Disease (NIAMS) USA merupakan kelainan muskuloskeletal yang digambarkan dengan bengkoknya tulang belakang ke arah samping % kasus yang dijumpai merupakan type idiopatik skoliosis yang ditemukan pada masa pubertas, pada perempuan ditemukan lebih banyak dari pada laki-laki, bisa diakibatkan dari faktor keturunan (Mujianto, 2013). Skoliosis merupakan kelainan postur dimana sekilas mata penderita tidak mengeluh sakit, tetapi suatu saat dalam posisi yang dibutuhkan suatu kesiapan tubuh membawa beban tubuh misalnya berdiri, duduk dalam waktu yang lama, maka kerja otot tidak akan pernah seimbang. Hal ini yang akan mengakibatkan suatu mekanisme proteksi dari otot-otot tulang belakang untuk menjaga keseimbangan, manifestasinya yang terjadi justru overuse pada salah satu sisi otot yang dalam waktu terus menerus dan hal yang sama terjadi adalah ketidakseimbangan postur tubuh ke salah satu sisi tubuh. Jika hal ini berlangsung terus menerus pada sistem muskuloskletal tulang belakang akan mengalami bermacam-macam keluhan antara lain, nyeri otot, keterbatasan gerak (range of motion) dari tulang belakang atau back pain, kontaktur otot, dan menumpuknya problematik akan berakibat pada terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari bagi penderita, seperti halnya gangguan pada sistem pernapasan, sistem
5 pencernaan dan sistem kardiovaskuler. Pembengkokan yang disebabkan karena salah sikap terjadi pada masa kanak-kanak antara umur 6 tahun sampai 17 tahun dan dapat disebabkan karena kebiasan yang salah, terutama dalam sikap duduk di sekolah. Skoliosis ini tidak berat tidak progresif dan dapat diperbaiki dengan perbaikan sikap (Soeharso, 1993). Hal ini akibat kebiasaan posisi duduk dan berdiri yang salah dalam waktu yang lama dan seringnya sikap bermalas-malasan. Pemeliharaan postur dibutuhkan otot-otot yang kuat. Karena ketidakseimbangan otot dan adanya kontraktur otot. Ketegangan otot para vertebra salah satu sisi dapat meningkatkan derajat kelengkungan ke arah lateral atau skoliosis. Pravelensi terjadinya skoliosis di Sekolah Dasar Negeri 1 Blulukan dari 63 anak Setelah dilakukan pengukuran dengan test adam foward bending dan menggunakan skoliometerterdapat 12 anak yang mengalami skoliosis dengan derajat kurang dari 10 derajat. Perbandingan antara laki laki 41,7% dan perempuan 58,3% yang mengalami skoliosis sebesar lima banding tujuh. Senada dalam hal tersebut, penyakit ini banyak di ketemukan dalam usia remaja di mana saat remaja terjadi percepatan dari pertumbuhan. Biasanya penyakit ini dirasakan pada umur sekitar 10 tahun sampai umur pertumbuhan tulang berhenti (Soetjiningsih, 2004). Terapi Latihan merupakan salah satu modalitas yang digunakan fisioterapis untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien dengan kondisi muskuloskeletal atau kardiopulmonari dengan sasaran akhir memperbaiki gerak dan fungsi (Kisner, 1990). Secara umum tujuan terapi latihan ialah mencegah disfungsi seperti mengembangkan, meningkatkan, memperbaiki dan memelihara kekuatan, daya tahan dan kesegaran kardiovaskular, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, koordinasi, keseimbangan dan keterampilan fungsional (Kisner, 1990). Metode schroth merupakan salah satu bentuk fisioterapi untuk skoliosis. Bentuk penanganan ini merupakan penanganan konservatif, dimana berbasis pada prinsipspecific postural correction, correction of breathing pattern dan correction of postural perception (Weiss, 2011).
6 Semakin besar kurva, semakin banyak latihan schroth dilakukan karena metode pengobatan yang paling efektif dalam lekukan lebih dari 30 (Weiss HR. 2010). Pada kelengkungan kurva antara 15 dan 25 tidak perlu program schroth yang agak rumit dan tidak mudah untuk dipelajari, ketika ada pendekatan khusus lain yang tersedia, yang lebih mudah untuk belajar dan sudah diuji pada pasien dari pusat rehabilitasi (Weiss dan Klein 2006; Weiss. et al, 2006). Secara sederhana, tujuan dari metode schroth untuk skoliosis yaitu memperbaiki tulang belakang dibidang sagital, frontal dan transversal. Dalam skoliosis, otot-otot disepanjang tulang belakang menjadi tidak seimbang pada sisi yang berlawanan. Dengan schroth, pasien belajar untuk memperpendek otot disisi cembung tulang belakang dan memperpanjang otot-otot disisi cekung tulang belakang, serta belajar untuk memperkuat otot-otot sekitar tulang belakang. Hal ini untuk keseimbangan dan stabilitas tulang belakang. Secara konsisten bekerja untuk memperbaiki tulang belakang (Weiss, 2011). Melihat latar belakang tersebut diatas, peneliti mengambil judul pengaruh pemberian terapi latihan metode schroth terhadap skoliosis. Semoga penelitian ini, dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun masyarakat umum. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi latihan metode schroth terhadap skoliosis pada usia tahun. METODE Penelitian yang dilaksanakan pada Bulan Mei 2015 di SD Negeri 1 Blulukan terhadap 12 responden dengan karakteristik skoliosis sesuai dengan kriteria penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Quasi Eksperimental. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yaitu dengan melakukan pengukuran dengan skoliometer sebelum dan sesudah implementasi terapi latihan metode schroth. Hasil pengukuran sebelum dan
7 sesudah intervensi dicatat sebagai data yang akan diuji dengan uji data tidak normal dan uji statistik. HASIL DAN PEMBAHASAN Terapi latihan metode schroth yang diaplikasikan pada kasus skoliosis terjadi perubahan yang signifikan terhadap skoliosis. Pada permasalahan skoliosis yang diukur dengan skoliometer untuk mengetahui derajat kurva pada skoliosis. Uji Pengaruh pre dan post test penurunan derajat kurva skoliosis dengan terapi latihan metode schroth menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji wilcoxon. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1. Skoliosis Tabel 1.1 Hasil Uji Beda Pre dan Post Test Penurunan Derajat Kurva Derajat Kurva Skoliosis p Kesimpulan Pre dan Post Test Perlakuan 0,001 Ha diterima Berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada tabel di atas didapatkan nilai p= 0,001 yang berarti nilai p <0,05. Nilai p <0,05 menunjukkan Ha diterima sehingga ada perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hal ini berarti terapi latihan metode schroth berpengaruh terhadap penurunan derajat kurva skoliosis. Berdasarkan pada tabel 1.1 hasil terapi latihan metode schroth dalam memperkecil derajat skoliosis pre test dan post test latihan didapat perbedaan yang signifikan nilai derajat skoliosis pre test latihan lebih besar daripada nilai derajat skoliosis post test latihan, yang berarti bahwa terapi latihan metode schroth dapat memperkecil derajat skoliosis. Tabel 1.1 menunjukkan p < 0,05, artinya bahwa ada perbedaan derajat skoliosis secara bermakna pre test dan post test latihan dengan metode schroth. Hal ini menunjukkan terapi latihan metode schroth dapat memperkecil derajat skoliosis, dengan rata-rata sebelum dilakukan terapi latihan metode schroth yaitu dengan nilai 5,833 dan sesudah diberikan terapi latihan metode schroth didapatkan nilai rata-rata 3,333. Keberhasilan metode schroth dalam menurunkan tingkat derajat skoliosis dalam penelitian ini 42,9%.
8 Metode schroth merupakan salah satu bentuk fisioterapi untuk skoliosis. Bentuk penanganan ini merupakan penanganan konservatif, dimana berbasis pada prinsips pecific postural correction, correction of breathing pattern dan correction of postural perception. Tujuan dari Metode schroth untuk skoliosis yaitu memperbaiki tulang belakang di bidang sagital, frontal dan transversal. Dalam skoliosis, otot-otot di sepanjang tulang belakang menjadi tidak seimbang pada sisi yang berlawanan. Dengan schroth, pasien belajar untuk memperpendek otot pada sisi otot yang terulur dan mengulur otot-otot pada sisi otot yang mengalami pemendekkan, serta belajar untuk memperkuat otot-otot sekitar tulang belakang. Latihan ini untuk menghentikan perkembangan kelengkungan tulang belakang yang abnormal, dan dalam kasus terbaik untuk membalikkan kurva. Hal ini untuk keseimbangan dan stabilitas tulang belakang. Secara konsisten bekerja untuk memperbaiki tulang belakang (Weiss, 2011). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh positif terhadap skoliosis. Adanya perubahan pada derajat kurva skoliosis terhadap usia tahun di sekolah dasar negeri 1 blulukan. Saran untuk penelitian ini adalah diperlukan pengembangan penelitian selanjutnya pada penderita skoliosis dengan terapi latihan metode schroth, perlu penelitian lanjutan terkait jumlah sampel dengan derajat skoliosis yang lebih bervariasi, diperlukan untuk peneliti lain dapat mengontrol kegiatan responden sehari-hari, peneliti lain harus mengikuti pelatihan metode schroth, pengukuran skoliosis dan pemberian metode schroth semua dilakukan oleh peneliti sendiri, diharapkan pada peneliti lain dapat memberikan pengukuran skoliosis dan pemberian metode schroth dengan bantuan orang lain. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Available from : URL: http : //wikipedia.org/ wiki/daftar-negara. Bialek M Conservative treatment of idiopathic scoliosis according to FITS concept: presentation of the method and preliminary, short term
9 radiological and clinical results based on SOSORT and SRS criteria. Scoliosis Journal : 28 November 2011: Borysov M dan Borysov A. Scoliosis short-term rehabilitation (SSTR) according to Best Practice standards-are the results repeatable?. Scoliosis Journal. 7. 1: 17 Januari 2012: 1-5. Corwin EJ Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Aditya Media. Filipovic V dan Ciliga D Postural Adaptation Of Idiopathic Adolescent Scolioses (IAS). kinesiology. 1.1 Juni 2012: Harjono J Skoliosis. Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi XX. Cirebon. Jamaludin Pertumbuhan Tulang Tidak Normal. Medan. Janicki A.J. Et Al A Comparison Of The Thoracolumbosacral Orthoses And Providence Orthosis In The Treatment Of Adolescent Idiopathic Scoliosis: Results Using The New SRS Inclusion And Assessment Criteria For Bracing Studies. Journal Of Pediatric Orthopaedics : 2007: Kisner C Therapeutic exercise: foundations and techniques 2th ed. F. A. Davis Company Arch Street Philadelphia. Mujianto Cara Cepat Mengatasi 10 Besar Kasus Muskuloskeletal Dalam Praktik Klinik Fisioterapi. Jakarta: (Trans Info Media)TIM.. Nettina SM Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo S Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rieneka Cipta Patias. et al A review of the trunk surface metrics used as Scoliosis and other deformities evaluation indices. Scoliosis Jurnal : 29 Juni 2010: 1-20 Pugacheva N Corrective Exercise In Multimodality Therapy Of Idiopathic Scoliosis In Children-Analisys Of Six Week Efficiency-Pilot Study. Chirdren s rehabilitation center of orthopedics and traumatology ogonyok saint petersburg : 2012: 365. Rahayusalim Kelainan Pada Tulang Belakang Anak. Scoliosis. selasa,12 juli. Hppt// /pages/index/id/ 12/articel/17/.
10 Soeharso Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Cetakan ke II. Surakarta: Yayasan Esentia Medika. Soetjiningsih Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto Sugianto S. et al Perbaikan Kualitas Citra Sinar X Tulang Belakang Penderita Skoliosis Dengan Menggunakan Gaussian Cropping. Journal of Control and Network Systems. 2. 1: 2013: 1-7. Weiss HR The Method of Khatarina Schroth-History, Principles and Current Development. Scoliosis Journal : 30 Agustus 2011: 1-22 Weiss HR Rehabilitation Schools For Scoliosis. Spinal Deformities Rehabilitation-State Of The Art Review. 5.28: 24 Desember 2010: 13. Weiss HR dan Klein R Improving excellence in scoliosis rehabilitation: a controlled study of matched pairs. Pediatric Rehabilitation. 9.3: Weiss HR. et al. 2006a. ADL based scoliosis rehabilitation-the key to an improvement of time-efficiency?. Studies in Health Technology and Informatics. 123:
BAB I PENDAHULUAN. Sehat berarti seseorang harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan menurut undang-undang RI no 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental dan spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN METODE SCHROTH TERHADAP SKOLIOSIS PADA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KOTA JAMBI
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI LATIHAN METODE SCHROTH TERHADAP SKOLIOSIS PADA USIA 10-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KOTA JAMBI Renni Hidayati Zein, SSt.FT Program StudiFisioterapiSTIKesBaiturrahim Jambi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN DUDUK TERHADAP TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SD PABELAN- KARTASURA
HUBUNGAN KEBIASAAN DUDUK TERHADAP TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA 11-13 TAHUN DI SD PABELAN- KARTASURA Skripsi Di Ajukan Guna Untuk Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Sains terapan Fisioterapi Oleh :
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING
HUBUNGAN SIKAP DUDUK SALAH DENGAN TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA 10 12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS 1 JUWIRING DISUSUN OLEH : ANDUNG MAHESWARA RAKASIWI J 110070089 PROGRAM STUDI D4 FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebiasaan duduk dapat menimbulkan nyeri pinggang apabila duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan otot punggung akan menjadi tegang
Lebih terperinciInfantile Idiophatic Scoliosis Skoliosis pada Anak
[Artikel Pediatri] Ensiklopedi Fisioterapi Kementerian Pendidikan dan Profesi Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) Pusat Infantile Idiophatic Scoliosis Skoliosis pada Anak Skoliosis merupakan
Lebih terperinciSENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA
1 KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas- Tugas Dan Memenuhi Syarat-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, peran yang sangat kompleks, anatomi dan fisiologi (fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita merupakan makhluk istimewa yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas keseharian, problematika sehari-hari, peran yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-experimental (eksperimen semu) dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data menggunakan kuesioner
Lebih terperinciDisusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi. Oleh: MEGA PUSPITA KURNIAWATI J
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SIKAP DUDUK DENGAN TERJADINYA DERAJAT SKOLIOSIS PADA SISWA TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vertebra memiliki struktur anatomi paling kompleks dan memiliki peranan yang sangat penting bagi fungsi dan gerak tubuh. Patologi morfologi seperti HNP, spondyloarthrosis,
Lebih terperinciSari, S IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera Nomor 88 Pontianak Kalimantan Barat
SWISS BALL EXERCISE DAN KOREKSI POSTUR TIDAK TERBUKTI LEBIH BAIK DALAM MEMPERKECIL DERAJAT SKOLIOSIS IDIOPHATIK DARIPADA KLAPP EXERCISE DAN KOREKSI POSTUR PADA ANAK USIA 11 13 TAHUN Sari, S IKIP PGRI Pontianak
Lebih terperinciPREVALENSI KELENGKUNGAN SKOLIOSIS TIPE C DAN S SISWA SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
PREVALENSI KELENGKUNGAN SKOLIOSIS TIPE C DAN S SISWA SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata I Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerebral palsy (CP). CP merupakan gangguan kontrol terhadap fungsi motorik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat beresiko bagi setiap kehidupan anak,maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang mendukung maupun
Lebih terperinciBAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).
BAB I A. Latar Belakang Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama adanya nyeri atau perasaan tidak enak di daerah tulang punggung bawah. Nyeri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bab 1 Pasal
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Istilah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. motorik maupun sensoris. Di Amerika sekitar 8000 kasus spinal cord injury (SCI)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spinal cord injury( SCI) adalah trauma yang menyebabkan kerusakan pada spinal cord sehingga menyebabkan menurunnya atau menghilangnya fungsi motorik maupun sensoris.
Lebih terperinciPEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR Kadek Agustini Aryani RSUP Sanglah Denpasar Program
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI
Lebih terperinciSuriani Sari 1, Ketut Tirtayasa 2, Sugijanto 3
SWISS BALL EXERCISE DAN KOREKSI POSTUR TDAK TERBUKTI LEBIH BAIK DALAM MEMPERKECIL DERAJAT SKOLIOSIS IDIOPHATIK DARIPADA KLAPP EXERCISE DAN KOREKSI POSTUR PADA ANAK USIA 11 13 TAHUN Suriani Sari 1, Ketut
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH SCHROTH METHODS DENGAN KLAPP EXERCISE TERHADAP SKOLIOSIS PADA UMUR TAHUN NASKAH PUBLIKASI
PERBEDAAN PENGARUH SCHROTH METHODS DENGAN KLAPP EXERCISE TERHADAP SKOLIOSIS PADA UMUR 10-14 TAHUN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama : Fauziatul Mardhiyah NIM : 201210301037 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Lebih terperinciAji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA
0 PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai oleh penduduk dunia yang mengalami pergeseran pola pekerjaan dan aktivitas. Dari yang sebelumnya memiliki pola kehidupan agraris berubah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sumber daya manusia yang penting sebagai penerus bangsa yang akan datang dan memiliki ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang hidupnya, manusia tidak terlepas dari proses gerak. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan berbagai macam aktifitas yang dipengaruhi oleh tugas,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
NASKAH PUBLIKASI PENDAHULUAN Latar Belakang punggung bawah (NPB) adalah salah satu sindroma nyeri yang terjadi pada regio punggung bawah dengan penyebab yang sangat bervariasi antara lain: degenerasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat ada beberapa kegiatan atau aktivitas fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN Pembangunan Nasional adalah pembangunan yang meliputi segala aspek kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan, pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Fisioterapi Disusun Oleh:
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA Oleh : Nugroho Budhi Apriliono J100070018 Diajukan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri menurut International Association For Study Of Pain / IASP yang dikutuip oleh Kuntono, 2011 adalah suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring perkembangan jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup bahasan tentang berbagai macam
Lebih terperinciInstabilitas Spinal dan Spondilolisthesis
Instabilitas Spinal dan Spondilolisthesis Akhmad Imron*) Departemen Bedah Saraf FK.Unpad/RSHS Definisi Instabilitas Spinal : adalah hilangnya kemampuan jaringan lunak pada spinal (contoh : ligamen, otot
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK
PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK SKRIPSI DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN DALAM MERAIH GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus dari total populasi anak. Data akurat tentang jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mendapatkan peringkat kelima atas kejadian kecelakaan lalulintas di dunia. Kecelakaan lalulintas dapat menyebabkan berbagai dampak, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam benak mereka, seperti Who am I?, Apa yang membuat saya berbeda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja menjadi salah satu tahap dalam rentang kehidupan yang harus dilalui individu. Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak mengalami transisi dari masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang amat penting dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari penyakit, baik penyakit
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu negara, seperti pada kehidupan masyarakat
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI Disusun oleh : BAYU ARDIANSYAH NIM : J100 070 006 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetap selama hidup, tetapi perubahan gejala bisa terjadi sebagai akibat. dalam kelompok CP (Hinchcliffe, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak jenis kecacatan yang terjadi pada anak, diantaranya adalah Cerebral Palsy (CP). CP merupakan sekelompok gangguan gerak atau postur yang disebabkan oleh lesi yang
Lebih terperinciFrequent Q & As. 1. Apakah singkatan DBC?
Frequent Q & As 1. Apakah singkatan DBC? Documented Based Care Yaitu suatu PROGRAM REHABILITASI yang ter bukti secara ilmiah (evidence based) dapat mengatasi masalah nyeri (sakit/pain) cedera khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Negara-negara Eropa. Di Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paru-paru adalah salah satu organ pernapasan yang berfungsi sebagai tempat bertukarnya oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Organ ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini semua proses pekerjaan tidak terlepas dari posisi duduk, mulai dari orang kecil seperti murid sekolah sampai orang dewasa dengan pekerjaan yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia melakukan gerak dan berpindah tempat dalam aktivitas sehari hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari tersebut.
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG Karya Tulis Ilmiah Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit yang menyebabkan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan atau menghilangkan
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 4 (3) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI PENDERITA LOW BACK PAIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,7% hingga 66,7%. Keluhan tentang keluhan bahu juga sering terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluhan pada bahu merupakan masalah yang paling sering terjadi di masyarakat luas. Keluhan tentang masalah pada bahu tercatat dirasakan 0,9% hingga 2,5% yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan amanah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap orang tua. Sebagai buah hati, cahaya mata, tumpuan harapan serta kebanggaan bagi keluarga. Anak adalah
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE Abdul Gafar, Hendri Budi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
Lebih terperinciPENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS NASKAH PULIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang terjadi pada punggung bagian bawah yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit maupun aktifitas
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Oleh FITRI ISTIQOMAH NIM. J100.060.056 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan saat ini merupakan hal yang sangat penting dikarenakan meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit dan meningkat juga pengguna jasa asuransi kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembanganya modernitas kehidupan dapat dapat berpengaruh terhadap aktifitas hidup manusia itu sendiri. Aktifitas yang kita lakukan sehari-hari tersebut tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010), menunjukkan bahwa kejadian osteoartritis lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria di antara semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cerebral palsy (CP). CP merupakan kelainan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat riskan bagi setiap kehidupan anak, maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang mendukung maupun
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya Pembangunan kesehatan merupakan salah satu dari upaya pembangunan nasional yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan menggunakan rancangan two group pretest-post test with control group design. Observasi dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciPEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO
PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI MEDIA LEAFLET EFEKTIF DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN PONOROGO Sulistyo Andarmoyo 1 1 Dosen FIK Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS VETEBRA THORACAL 7 LUMBAL 1 DI RSAL DR.RAMELAN
3 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA SCOLIOSIS VETEBRA THORACAL 7 LUMBAL 1 DI RSAL DR.RAMELAN NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR DIPLOMA III FISIOTERAPI Disusun oleh
Lebih terperinciPERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII
PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas sehari-hari seperti bersekolah, dan bekerja merupakan kegiatan rutin, hal tersebut menjadi suatu hal yang alamiah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk menjalankan
Lebih terperinciPENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI
PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu dari negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia, sangat berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb
BAB III METODOLOGI PENELITIAN No 1 2 3 A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian nantinya akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN
PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN dr. Nila Wahyuni, S. Ked Program Studi Fisioterapi, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan dalam bekerja sangat penting bagi masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk informasi, manusia modern semakin menemukan sebuah ketidak berjarakan yang membuat belahan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J
NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA STIFFNESS ELBOW DEXTRA POST FRAKTUR SUPRACONDYLAR HUMERI DENGAN K-WIRE DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J 100 090 02
Lebih terperinciOleh : DWI BRINA HESTILIANA J
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO. PROF DR. R SOEHARSO SURAKARTA Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J 100 050 035
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan jaman sekarang ini, kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer, laptop, atau handphone
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai macam teknologi telah diciptakan untuk membuat segala pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer,
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KORSET LUMBAL DAN BACK EXERCISE PADA PASIEN LOW BACK PAIN NON SPECIFIC DI KLINIK FISIOTERAPI FITASOMA SURAKARTA TAHUN 2014
PENGARUH PEMBERIAN KORSET LUMBAL DAN BACK EXERCISE PADA PASIEN LOW BACK PAIN NON SPECIFIC DI KLINIK FISIOTERAPI FITASOMA SURAKARTA TAHUN 2014 Scholastica Theresia Susilowati, Heru Purbo Kuntono Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cerebral palsy merupakan suatu kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP terjadi akibat kerusakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor yang saling berkaitan. Proses menua dapat diartikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Nasional adalah pembangunan yang meliputi segala aspek kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan, pada hakekatnya adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susunan tulang belakang terdiri dari tujuh buah ruas tulang leher (cervical) dengan kode C1-C7, dua belas buah ruas tulang dada (thoracic) dengan kode T1- T12, lima
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC E.C. LUMBAR STRAIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC E.C. LUMBAR STRAIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun negatif. Seiring dengan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi dan tidak ketinggalan juga perkembangan pada bidang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang kehidupan manusia. Baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial budaya,
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA
1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sigit Eko Prasetio J210100028 FAKULTAS
Lebih terperinci