BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cerebral palsy (CP). CP merupakan kelainan atau
|
|
- Yuliana Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat riskan bagi setiap kehidupan anak, maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang mendukung maupun yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Masalah tumbuh kembang anak yang sering dijumpai salah satunya adalah cerebral palsy (CP). CP merupakan kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat non-progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. Kelainan atau kerusakan tersebut dapat terjadi pada saat di dalam kandungan (pre-natal), selama proses melahirkan (natal), atau setelah proses kelahiran (post-natal). CP dapat menyebabkan gangguan sikap (postur), kontrol gerak, gangguan kekuatan otot yang biasanya disertai gangguan neurologik berupa kelumpuhan, spastik, gangguan basal ganglia, cerebellum, dan kelainan mental (mental retardation) (Mardiani, 2006). Angka kejadian CP yang sesungguhnya tidak diketahui secara pasti. Namun berdasarkan penelitian National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) yang diadakan pada tahun 2000, menyatakan bahwa 2-3 bayi dari 1000 kelahiran menderita CP (Akatsuki, 2011). CP 10 kali lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir premature serta bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari normal (berat badan bayi lahir normal 2,5-4 kg). 1
2 2 NINDS mencatat bahwa tipe spastic merupakan tipe yang paling sering ditemukan, yaitu berkisar antara 70%-80%, setelahnya ataksia antara 5%- 10%, dan sisanya pada athetoid dan campuran. Di Indonesia sendiri angka kejadian CP belum dapat dikaji secara pasti. Academy for Cerebral Palsy mengemukakan klasifikasi gambaran klinis CP sebagai berikut: klasifkasi neuromotorik yaitu, spastic, atetosis, rigiditas, ataxia, tremor dan mixed. Klasifikasi distribusi topografi keterlibatan neuromotorik: diplegia, hemiplegia, triplegia dan quadriplegia yang pada masing-masing dengan tipe spastik (Sunusi dan Nara, 2007). Permasalahan umum yang timbul pada kondisi CP spastic athetoid quadriplegi adalah Abnormalisasi tonus postural akan mengakibatkan gangguan postur tubuh yaitu: (1) spastisitas pada anggota gerak atas (AGA) dan anggota gerak bawah (AGB), (2) mempunyai karakteristik gerakan yang tidak terkontrol, (3) gerakan sering meningkat selama periode peningkatan stress dan hilang saat tidur, (4) gerak rotasi tidak berkembang sempurna, (5) gangguan keseimbangan dan koordinasi, (6) yang mengakibatkan gangguan pada fungsinal pasien. Selain itu penderita juga dapat mengalami problem penyerta seperti retardasi mental, gangguan penglihatan, hipersensitif oral, gangguan intelektual serta potensial terjadi kontraktur (deformitas). Fisioterapi berperan dalam meningkatkan kemampuan fungsional agar penderita mampu hidup mandiri sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Neuro developmental treatment (NDT) merupakan salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk intervensi anak-anak
3 3 dengan gangguan perkembangan. Pendekatan NDT berfokus pada normalisasi otot hypertone atau hypotone. Intervensi penanganan NDT melatih reaksi keseimbangan, gerakan, dan fasilitasi (Uyanik and Kayihan, 2013). NDT dapat juga diartikan sebagai suatu teknik terapi mulai dengan penanganan langsung untuk mengoptimalkan fungsi setiap individu dengan gangguan neurologis yang ada di dalam lingkungannya. Konsep NDT memiliki 2 prinsip, yaitu: (1) normalisasi postur abnormal dan tonus otot dinamis yang mengarah pada gerakan normal dan eksplorasi gerak, (2) fasilitasi dari pola gerakan normal dalam aktifitas sehari-hari. Sedangkan teknik NDT meliputi (1) inhibisi yaitu suatu upaya untuk menghambat atau menurunkan, menghentikan tonus otot yang berlebihan dengan menggunakan sikap hambat reflek atau Reflex Inhibitory Postures (RIP), (2) fasilitasi pola gerak normal menggunakan teknik tertentu yang berfungsi untuk mempermudah reaksi-reaksi automatif dan gerak motorik yang benar, (3) stimulasi yang merupakan suatu upaya untuk memperkuat dan meningkatkan tonus otot melaui propioceptif dan taktil (Waspada, 2010). Teknik yang digunakan dalam stimulasi adalah usapan halus (neurostracture taktil, tendon guard, myofacial), tepukan (tapping), penekanan sendi (kompresi/aproximasi), traksi sendi, contra-strech otot, penahanan berat (weight bearing), oral treatment, dan streching. Dari uraian di atas maka penulis menyusun proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Athetoid Quadriplegi di Pediatric and Developmental Therapy Centre (PNTC).
4 4 B. Rumusan Masalah Permasalahan yang terjadi pada kondisi CP spastic athetoid quadriplegi sangatlah kompleks, maka penulis dalam hal ini mengambil pembatasan masalah dengan rumusan permasalahan sebagai berikut: apakah ada pengaruh terapi latihan dengan metode NDT dalam menurunkan spastisitas dan meningkatkan kontrol dan keseimbangan gerak dalam upaya meningkatkan kemampuan fungsional pada CP spastic athetoid quadriplegi? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari dan mengambil suatu kesimpulan tentang kondisi CP spastic athetoid quadriplegi diantaranya: untuk mengetahui pengaruh terapi latihan dengan metode NDT dalam menurunkan spastisitas dan meningkatkan kontrol dan keseimbangan gerak dalam upaya meningkatkan kemampuan fungsional pada CP spastic athetoid quadriplegi. D. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah 1. Bagi penulis: a. Menambah wawasan penulis tentang kasus CP spastic athetoid quadriplegi yang ditulis dan dikaji penulis dalam karya tulis ini.
5 5 b. Mengetahui manfaat terapi latihan dengan metode NDT dalam mengatasi permasalahan-permasalahan pasien CP spastic athetoid quadriplegi dan meningkatkan aktifitas fungsional pasien CP spastic athetoid quadriplegi. 2. Bagi Pembaca: Dengan membaca makalah yang dibuat oleh penulis ini semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca.
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA
1 KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas- Tugas Dan Memenuhi Syarat-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerebral palsy (CP). CP merupakan gangguan kontrol terhadap fungsi motorik
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa tumbuh kembang anak adalah masa yang sangat beresiko bagi setiap kehidupan anak,maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang mendukung maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun pada anak dengan hambatan tumbuh kembang. Pembangunan. tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YPAC SURAKARTA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YPAC SURAKARTA DisusunOleh: Agus Maryanto J 100 070 047 PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerebral palsy (CP) merupakan suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan kata cerebral
Lebih terperinciPENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI
PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan tumbuh kembang anak. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus dari total populasi anak. Data akurat tentang jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif, tetapi perkembangan tanda-tanda neuron perifer akan berubah akibat. maturasi serebral (Mahdalena, Shella. 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerebral Palsy adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak,di dalam susunan syaraf pusat, bersifat kronik dan tidak
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA Oleh : Nugroho Budhi Apriliono J100070018 Diajukan guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cerebral palsy merupakan suatu kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP terjadi akibat kerusakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digambarkan oleh Allah subhanahuwata aladalam Al-Qur an sesuai. firmannya pada surat Al-Mu min ayat 67 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak mengalami proses tumbuh kembang yang dimulai sejak dari dalam kandungan, masa bayi, dan balita. Setiap tahapan proses tumbuh kembang anak mempunyai ciri khas tersendiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan masyarakat merupakan persoalan bersama yang harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Salah satu bagian dari program kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan setiap perkembangan dan pertumbuhan bayi atau anak mereka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak adalah kondisi Cerebral Palsy (Rosenbaum, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum tujuan pembangunan bangsa Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC ATHETOID QUADRIPLEGI DI PEDIATRIC AND NEURODEVELOPMENTAL THERAPY CENTRE (PNTC)
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC ATHETOID QUADRIPLEGI DI PEDIATRIC AND NEURODEVELOPMENTAL THERAPY CENTRE (PNTC) Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciKarina Eka Ratnasari, Nur Susanti Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CEREBRAL PALSY HIPERTONUS SPASTIK ATHETOID DIPLEGI MENGGUNAKAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT DAN BRAIN GYM DI YPAC SURAKARTA Karina Eka Ratnasari, Nur Susanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah salah satu nikmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada kedua orang tua sebagai karunia, rahmat, titipan, dan juga sebagai cobaan untuk melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara hakikat sebenarnya tidak ada anak cacat melainkan anak berkebutuhan khusus karena anak-anak tersebut sama dengan anak-anak pada umumnya yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL
PENAALAKSANAAN FISIOERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASIC DIPLEGI DENGAN MEODE NEURO DEVELOPMENAL REAMEN (ND) DI YAYASAN PENDIDIKAN ANAK CACA CABANG SURAKARA NASKAH PUBLIKASI KARYA ULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetap selama hidup, tetapi perubahan gejala bisa terjadi sebagai akibat. dalam kelompok CP (Hinchcliffe, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak jenis kecacatan yang terjadi pada anak, diantaranya adalah Cerebral Palsy (CP). CP merupakan sekelompok gangguan gerak atau postur yang disebabkan oleh lesi yang
Lebih terperinciFARDHANA ADI SUSILO J
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA DisusunOleh: FARDHANA ADI SUSILO J 100 090 057
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN BOBATH EXERCISE PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN BOBATH EXERCISE PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA DisusunOleh: UMMI HUSNAH AWALIAH J 100 060 003 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Melengkapi
Lebih terperinciNaskah Publikasi. Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi.
MANFAAT METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT UNTUK MENURUKAN SPASTISITAS DAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL JALAN PADA CEREBRAL PALSY DI GRIYA FISIOTERAPI BUNDA NOVY Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan tumpuan masa depan dan generasi selanjutnya bagi kehidupan dunia dimasa yang akan datang. Dalam hal ini kesehatan bagi anak merupakan hal yang sangat
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC ATHETOID QUADRIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC ATHETOID QUADRIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas
Lebih terperinciBAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN
HAMBATAN MOTORIK BAHASAN 1. SISTEM OTOT TULANG, SENDI DAN OTOT SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK 2. SISTEM OTOT SARAF : MENGENDALIKAN FUNGSI DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG 3. SISTEM OTOT, TULANG,
Lebih terperinciDisusun oleh: AYUNINGTYAS SITADESI SETIAWAN J
PENDEKATAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI CAUSA MICROCEPHALUS DI PNTC KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Diploma III Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN STATUS KLINIK
LAPORAN STATUS KLINIK NAMA MAHASISWA : WIWIT JATMIKO N.I.M : J10080005 TEMPAT PRAKTEK : YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA PEMBIMBING : ERSIANA INTAN SAFITRI Tanggal pembuatan laporan : 5 Febuari 2011 Kondisi/kasus
Lebih terperinciPENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI
PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Fisioterapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah anugerah terindah dalam keluarga. Setiap orang tua mengharapkan memiliki anak yang normal, namun sering hidup tidak berjalan seperti yang kita inginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada konsep paradigma menuju Indonesia sehat 2010, tujuan. pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
BAB I PENDAHULUAN Pada konsep paradigma menuju Indonesia sehat 2010, tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar terwujud derajat
Lebih terperinciMANFAAT METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK ATHETOID HEMIPLEGI DEXTRA DI PNTC KARANGANYAR
MANFAAT METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK ATHETOID HEMIPLEGI DEXTRA DI PNTC KARANGANYAR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III Pada
Lebih terperinciAda beberapa bentuk metode atau tipe latihan yang dapat diaplikasikan oleh pasien stroke diantaranya adalah :
FISIOTERAPI Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN OLEH : DWI ARISUMA J.100.050.039 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang abnormal, gerakan tak terkendali, dan kegoyangan saat. dengan sifat dari gangguan gerakan yaitu spastic, athetoid,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cerebral Palsy (CP) merupakan salah satu kelainan yang dialami anak karena adanya hambatan pada bagian otak yang berhubungan dengan pengendalian aktivitas
Lebih terperinciSETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009
SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009 TUNA DAKSA Tuna Daksa(cacat tubuh) adalah kelainan pada tulang, otot atau sendi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No. 23/19912 bahwa pembangunan nasional akan terwujud bila terjadi derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
Lebih terperinciDr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta
Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta CEREBRAL PALSY CP Sindrom kerusakan otak yang statis Tidak progresif Keterlambatan motorik
Lebih terperinciPELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI ATAKSIA DI PEDIATRIC NEURODEVELOPMENTAL THERAPY CENTRE (PNTC) KARANGANYAR
PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI ATAKSIA DI PEDIATRIC NEURODEVELOPMENTAL THERAPY CENTRE (PNTC) KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi palsi serebral Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan dan bentuk tubuh, yang menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik, gangguan tidak
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
PENATALAKSANAAN HYDROTHERAPY PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGY DENGAN GANGGUAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL BERDIRI DAN BERJALANDI YAYASAN SAYAP IBU (YSI)YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak penderita cerebral palsy sangat kesulitan mendapatkan alat bantu berjalan, dikarenakan minimnya produk tersebut dijual umum di toko - toko alat kesehatan.
Lebih terperinciTopografi: Letak gangguan di otak Etiologi: Penyebab dan saat terjadinya gangguan
Cerebral Palsy Assessment Assessment Cerebral Palsy Gangguan motorik UMN atau LMN? Keterlambatan perkembangan motorik atau CP? Fungsional: Kemampuan dan keterbatasan fungsi motorik Topografi: Letak gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah. keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dikenalkan pada anak. menyikapi fenomena perilaku anak ( Gleen doman, 2005 )
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia balita merupakan usia perkembangan pesat sel otak anak. Pada masa usia emas seperti ini, kemampuan otak menangkap informasi sangatlah cepat. Pada usia emas ini
Lebih terperinciPELAKSANAAN NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY DIPLEGI TYPE SPASTIK DI PNTC KARANGANYAR PUBLIKASI ILMIAH
PELAKSANAAN NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY DIPLEGI TYPE SPASTIK DI PNTC KARANGANYAR PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Cerebral Palsy (CP) adalah suatu kelainan gerak dan. kerusakan atau gangguan disel-sel motorik pada susunan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Cerebral Palsy (CP) Cerebral Palsy (CP) adalah suatu kelainan gerak dan postur tubuh yang tidak progresif, dan disebabkan oleh karena kerusakan
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI DI PNTC (PEDIATRIC AND NEURODEVELOPMENTAL TERAPHY CENTRE ) KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Menyelesaikan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU YOGYAKARTA
PENAALAKSANAAN FISIOERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASIK QUADRIPLEGI IPE EKSENSI DI YAYASAN SAYAB IBU YOGYAKARA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Melengkapi ugas dan Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI DI PNTC (PEDIATRIC AND NEURODEVELOPMENTAL TERAPHY CENTRE ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas
Lebih terperinciFlorentina Natalia Pareira J
PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS KNEE JOINT PADA PENDERITA CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keseimbangan merupakan pondasi dasar dalam membentuk sikap tubuh yang benar saat di tempatkan dalam berbagai posisi seimbang baik statik atau dinamik, keseimbangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada gerakan dan postur. Pada cerebral palsy spastic otot-otot menjadi kaku. Tipe ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diskripsi Kasus 1. Definisi Cerebral Palsy Spastik Diplegi Secara umum, Cerebral Palsy yang dikenal sebagai gangguan yang berefek pada gerakan dan postur. Pada cerebral palsy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional yang mencakup disegala bidang antara lain : politik, ekonomi, sosial
BAB I PENDAHULUAN Membangun manusia seutuhnya adalah merupakan tujuan pembangunan nasional yang mencakup disegala bidang antara lain : politik, ekonomi, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi,
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM RECOVERY KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
Lebih terperinciFakultas Kedokteran Universitas Lampung
CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIC DIPLEGY PADA ANAK USIA DUA TAHUN Utomo AHP 1) 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Abstrak Latar Belakang. Cerebral palsy adalah keadaan kerusakan jaringan otak
Lebih terperinciModul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Pedologi Cedera Otak dan Penyakit Kronis Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Apakah yang Dimaksudkan dengan Kelumpuhan Otak itu? Kelumpuhan
Lebih terperinciKONSEP ANAK TUNADAKSA. Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si
KONSEP ANAK TUNADAKSA Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si yuyus@upi.edu ATD = kelainan fisik/bentuk tubuh, berakibat kelainan fungsi tubuh untuk melakukan gerakan, berkaitan dengan tulang, otot, sendi, syaraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peran fisioterapi memberikan layanan kepada individu atau kelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran fisioterapi memberikan layanan kepada individu atau kelompok individu untuk memperbaiki, mengembangkan, dan memelihara gerak dan kemampuan fungsi yang maksimal
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK PENDERITA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK PENDERITA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciRamot Arif Banamtuan Pembimbing Dr. Catharina Dian, SpA
Ramot Arif Banamtuan 1061050141 Pembimbing Dr. Catharina Dian, SpA Cerebral palsy (CP) merupakan keadaan kerusakan jaringan otak, yang terjadi pada awal masa kehidupan oleh karna gangguan pada sel motorik
Lebih terperinciDAN KARAKTERISTIK ATD
DAN KARAKTERISTIK ATD Oleh Drs. Yuyus Suherman,M.Si yuyus@upi.edu MDP Amputee Congenital Anomaly dll Cerebrum, cerebellum (CP) Sumsum t.blk (Poliomyelitis) Lokasi Kelainan di otak Kelainan di cerebrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia. Kebutuhan siswa dalam belajar yang beragam mengakibatkan penanganan pada setiap kasus yang dihadapi harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Pergerakan yang dilakukan baik secara volunter maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang memerlukan gerak dan berpindah tempat. Aktivitas pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Pergerakan yang
Lebih terperinciPENGARUH NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) DAN MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI
PENGARUH NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) DAN MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPAT GELAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Ini tercantum dalam Undang
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Menyelesaikan
Lebih terperinciPENAMBAHAN HIDROTERAPI PADA NEURODEVELOPMENT TREATMENT (NDT) TERHADAP GROSS MOTOR ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGISPASTIK DI PUSAT REHABILITASI YAKKUM
PENAMBAHAN HIDROTERAPI PADA NEURODEVELOPMENT TREATMENT (NDT) TERHADAP GROSS MOTOR ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGISPASTIK DI PUSAT REHABILITASI YAKKUM NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nama : Yocki Patria Suka
Lebih terperinciDEWI TRI MAULITA J
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI BELL S PALSY DEKSTRA DENGAN MODALITAS FISIOTERAPI di RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan tumbuh kembang pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi dan informasi dalam ilmu kesehatan
Lebih terperinciLAYANAN FISIOTERAPI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB G DAYA ANANDA KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA
LAYANAN FISIOTERAPI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI SLB G DAYA ANANDA KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Noviana Martiana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan menuntut para pendidik untuk semakin tanggap terhadap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN HOME PROGRAM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL DUDUK PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN HOME PROGRAM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL DUDUK PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SRI DALILLA J 120 110 064 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR.
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI HEMIPARESE DEXTRA POST STROKE NON HAEMORAGIK DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG Oleh : ERMA PUTRI WIJAYANTI J100060055 Diajukan guna melengkapi tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa peralihan, dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia juga
Lebih terperinciCEREBRAL PALSY DEFINISI KLASIFIKASI KLINIS
CEREBRAL PALSY DEFINISI Cerebral Palsy adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif, terjadi pada waktu masih muda (sejak dilahirkan) serta merintangi perkembangan otak normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia melakukan gerak dan berpindah tempat dalam aktivitas sehari hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari tersebut.
Lebih terperinciDIPLEGI. Diajukan. Jurusan Fisioterapi. Oleh : DYAH PUTRIANI J FAKULTAS
PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI DI RSUP Dr SARDJITO YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan guna menyelesaikan tugas dan memenuhi syarat - syarat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke kini telah menjadi perhatian dunia, menurut World Stroke
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke kini telah menjadi perhatian dunia, menurut World Stroke Organization (WSO) telah menetapkan stroke sebagai wabah dunia. Angka kejadian stroke dunia saat ini
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA TEORI. 19 Universitas Indonesia
BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Anak Tunadaksa 2.1.1 Definisi Tunadaksa Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa, istilah yang sering digunakan untuk menyebut anak tunadaksa adalah anak yang memiliki cacat fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah suatu titipan Tuhan yang sangat berharga. Saat diberikan kepercayaan untuk mempunyai anak, maka para calon orang tua akan menjaga sebaik-baiknya dari mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang terbentuk antara ventral rami (akar) dari empat nervus cervical (C5-C8) dan nervus thoracal
Lebih terperinciORTOPEDI DALAM PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA
ORTOPEDI DALAM PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA ORTOPEDI Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari cara-cara pencegahan dan perbaikan kelainan bentuk tubuh akibat penyakit atau kelainan tulang, sendi, dan otot.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT Disusun oleh : DWI RAHMAWATI NIM : J100 060 001 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG YOGYAKARTA Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKeywords: neuro developmental treatment, sensory integration, down syndrome
KOMBINASI NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT DAN SENSORY INTEGRATION LEBIH BAIK DARIPADA HANYA NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN BERDIRI ANAK DOWN SYNDROME Al Hazmi, D.F.D.I Fisioterapis-STIKES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nera Insan Nurfadillah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tertulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini semakin banyak ditemukan berbagai penyakit berbahaya yang penyebabnya adalah virus. Salah satunya adalah flu, tetapi penyakit ini tidak mengancam jiwa
Lebih terperinciDisusunoleh : WIWIT JATMIKO J
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA Disusunoleh : WIWIT JATMIKO J1000 80005 KARYA TULIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus pembunuh nomor tiga di dunia. Stroke menjadi salah satu penyakit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan masalah utama dalam pelayanan kesehatan dan sekaligus pembunuh nomor tiga di dunia. Stroke menjadi salah satu penyakit yang ditakuti karena menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak dengan terjadinya peningkatan jumlah anak yang. mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan telah berhasil menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi akan tetapi disisi lain menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya karena diberikan akal dan pikiran. Manusia sebagai makhluk hidup tentunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak penyandang disabilitas, sering dibahasakan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 %
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak mengalami proses tumbuh kembang yang di mulai sejak dari dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah dan remaja. Setiap tahapan proses tumbuh kembang anak
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN DENGAN METODE PROPIOSEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION (PNF) PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC STADIUM ACUTE DI BANGSAL CEMPAKA 4 RSUD
Lebih terperinci