BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer, laptop, atau handphone

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai macam teknologi telah diciptakan untuk membuat segala pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Komputer, laptop, atau handphone adalah sebagian kecil contoh dari gadget yang kini kerap kali digunakan oleh manusia untuk memenuhi segala keperluannya. Mulai dari hanya sekedar mengetik dan menyimpan data, berkomunikasi, bermain game, hiburan, bahkan hingga transaksi bisnis pun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan gadget. Hal ini menyebabkan seseorang mampu menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menggunakan gadget yang ia miliki, dan tanpa ia sadari ada banyak efek negatif yang dapat ditimbulkan karena penggunaan gadget yang salah. Penggunaan gadget yang salah dapat menyebabkan banyak keluhan; salah satunya diakibatkan oleh postur tubuh yang tidak ergonomis saat menggunakan gadget tersebut. Fakta menyebutkan bahwa postur yang baik adalah tanda kesehatan yang baik. Baik itu untuk seorang pria atau wanita, hal pertama yang akan kita perhatikan saat bertemu dengan seseorang adalah sikap postur mereka, baik pada saat beraktivitas

2 maupun pada saat diam; contohnya pada orang yang memiliki kelainan postur forward head position (Asse, 2013). Forward head position (FHP) atau posisi kepala mengarah ke depan adalah suatu posisi kepala terhadap tubuh pada bidang sagital yang disebabkan oleh karena kebiasaan sehari-hari. Posisi kepala yang alami adalah tepat di atas bahu dengan leher sebagai penegaknya. Leher yang merupakan bagian paling atas dari kurvatura tulang belakang atau spina vertebra, dan pada bidang sagital membentuk sudut dengan batang tubuh sekitar 49º - 59º. Sudut ini disebut sudut kraniovertebra normal. Semakin kecil sudut kraniovertebra, maka FHP semakin besar (Winarti, 2012). Menurut penelitian, FHP yang merupakan masalah postur yang paling sering terjadi, yaitu sekitar 66-90% pada populasi (Ventura, 2010). Kelainan yang tampak jelas pada postur ini adalah kepala mengarah ke depan yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari spasme otot yang terjadi pada leher, kepala, dan bahu. Hal ini dapat menjadi hasil oleh karena berbagai penyebab, seperti cedera, keseleo atau strain leher. Tetapi penyebab yang paling utama dari terjadinya FHP adalah postur tubuh yang salah saat sedang beraktivitas, yang menyebabkan otot leher menjadi lemah, seperti posisi tidur yang buruk, mengemudi dengan kepala berada dalam posisi statis, membaca atau bermain game dengan menggunakan gadget. Kelainan postur dalam beraktivitas ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan spasme otot, herniasi pada diskus, radang sendi, saraf terjepit, dan ketidakstabilan ligamen pada sendi leher (Asse, 2013).

3 Spasme otot, tightness, dan kontraktur ligamen yang terjadi pada otot-otot suboccipital di leher disebabkan oleh FHP dan adanya servikal lordosis. Posisi servikal yang seharusnya lordosis menjadi kehilangan lengkung anatomisnya karena spasme otot yang terjadi terus menerus, menjadi tightness, dan pada akhirnya menyebabkan kontraktur, sehingga posisi servikal menjadi tegak lurus mengarah ke depan, dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri saat beraktivitas (Maratis, 2006). Suatu penelitian terdahulu dilakukan oleh Gupta dkk (2012) terhadap koreksi Forward Head Posture, penurunan nyeri leher, dan penurunan Neck Disability Index. Intervensi yang diberikan adalah perbandingan antara Deep Cervical Flexor (DCF) training dan Conventional Isometrics Training (CIT). Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari Juni 2012 dengan sampel penelitian diperoleh dari Shri Bankey Bihari Dental College, Ghaziabad and Aggarwal Dharmarth Hospital, Shakti Nagar, Delhi, India, sejumlah 30 orang, berusia tahun. Kesimpulan yang diperoleh yaitu DCF training memberikan pengaruh yang lebih signifikan daripada CIT terhadap koreksi postur leher dan penurunan nyeri leher pada penderita FHP. Teknik DCF training dapat mengkoreksi postur leher pada FHP karena metode ini men-support dan mengembalikan postur servikal lordosis. Tingkat ketahanan (endurance) yang tinggi dari otot fleksor servikal menunjukkan kemampuan yang meningkat dalam mempertahankan postur servikal yang benar dan melatih kembali otot otot ini telah menunjukkan hasil untuk mengurangi

4 gangguan pada leher dan memperbaiki kemampuan untuk mempertahankan postur yang benar dari servikal (Gupta, 2013). Fisioterapi dengan terapi latihan yang menggunakan metode McKenzie Neck Exercise akan sangat efektif dalam memperbaiki postur leher yang salah pada penderita FHP, karena salah satu gerakannya adalah untuk mengulur, melatih kembali, dan meningkatkan fleksibilitas otot fleksor leher. Ditambah dengan rangkaian gerakan latihan yang lain, maka akan membantu mengurangi spasme pada otot leher, meningkatkan luas gerak sendi yang terbatas, serta mengembalikan postur leher pada posisi yang anatomis, yaitu servikal lordosis, seiring dengan berkurangnya derajat FHP. Selain itu, gerakannya juga tidak sulit dan mudah diingat, serta dapat dilakukan secara mandiri dimanapun dengan atau tanpa bantuan dari orang lain. Prosesnya juga tidak memakan waktu yang lama, sehingga sangat tepat apabila dipraktekkan oleh para penderita FHP yang mayoritas masih dalam usia yang produktif dan menginginkan program terapi latihan yang sederhana, efektif dan efisien (Suharto, 2009). Prinsip utama dari metode McKenzie, yaitu self-healing dan selftreatment merupakan hal terpenting untuk rehabilitasi dan meredakan nyeri atau rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien. Tidak ada modalitas lain, seperti panas, dingin, ultrasound, obat, atau jarum, yang diperlukan dalam latihan. Prinsip terapinya adalah penguluran spine dan peningkatan fleksibilitas otot leher dan dikategorikan sebagai gerakan ekstensi, fleksi, dan lateral fleksi sesuai dengan problematika yang

5 muncul. Pada prakteknya, McKenzie menemukan bahwa latihan untuk mengulur spine dapat meredakan nyeri pada pasien dengan spasme leher yang berkepanjangan dan menyebabkan mereka dapat kembali menjalankan aktivitasnya (Mooney, 2005). Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuktikan bahwa McKenzie Neck Exercise benar efektif untuk koreksi postur leher pada penderita Forward Head Position menjadi sebuah penelitian dan diuraikan dalam bentuk skripsi yang berjudul McKenzie Neck Exercise Efektif untuk Koreksi Postur Leher pada Penderita Forward Head Position di Bank Swasta Kabupaten Badung Bali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang disampaikan sebagai berikut : Apakah McKenzie Neck Exercise Efektif untuk Koreksi Postur Leher pada Penderita Forward Head Position di Bank Swasta Kabupaten Badung Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas McKenzie Neck Exercise untuk koreksi postur leher pada pegawai dengan Forward Head Position di Bank Swasta Kabupaten Badung Bali.

6 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang Forward Head Position dan sejauh mana McKenzie Neck Exercise efektif untuk koreksi postur leher pada penderita Forward Head Position. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Melalui penelitian ini diharapkan akan mendapat hasil penelitian yang akurat untuk menambah referensi intervensi fisioterapi terapi latihan dengan metode McKenzie Neck Exercise dapat mengkoreksi postur leher pada penderita Forward Head Position Masyarakat Melalui penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan untuk masyarakat tentang sejauh mana pemberian fisioterapi terapi latihan dengan metode McKenzie Neck Exercise dapat mengkoreksi postur leher pada penderita Forward Head Position.

7 1.4.2 Manfaat Praktis Peneliti dan Institusi Pelayanan Fisioterapi Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pertimbangan bagi para fisioterapis untuk memberikan intervensi fisioterapi terapi latihan dengan metode McKenzie Neck Exercise untuk mengkoreksi postur leher pada penderita Forward Head Position.