BAB V PENUTUP. keseluruhan penulisan skripsi ini yang mengangkat bahasan tentang Pendidikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. keseluruhan penulisan skripsi ini yang mengangkat bahasan tentang Pendidikan"

Transkripsi

1 116 BAB V PENUTUP Dalam bab terakhir ini, penulis akan menarik kesimpulan dari keseluruhan penulisan skripsi ini yang mengangkat bahasan tentang Pendidikan Pluralism Perspektif Dr. Yusuf Qardhawi; Telaah Konsep PAI tentang Toleransi atas Hak-Hak Golongan Minoritas. Kesimpulan ini berangkat dari permasalahan yang penulis angkat dan telah dijabarkan dalam rumusan masalah dalam bab pebdahuluan. Diantara kesimpulan tersebut dapat kami kemukakan sebagai berikut: a. Kesimpulan Disimpulkan disini bahwa: 1. Pluraslisme adalah sebuah konsep, yang oleh Dr. Yusuf Qardhawi dikatakan sebagai sunnatullah, keberadaannya tak bisa dibantahkan, ia adalah ketetapan-fitrah dari Allah Swt. Pluralisme sebagai paham, oleh Dr. Yusuf Qardhawi dimaksudkan sebagai sebuah bentuk keanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan bermasyrakat, bisa berupa keyakinan beragama bahkan juga dapat bermanifest dalam keanekaragaman latar belakang masyarakatnya. 116

2 117 Pluralisme tidak mensyaratkan peleburan sebuah agama tunduk menjustifikasi semua ajaran agama sama dan benar satu sama lain. Qardhawi menggaris bawahi Pluralisme sebagai sebuah karunia yang secara tegas memberi batasan pada aqidah, maksudnya urusan aqidah adalah prinsip paling asasi yang dimiliki manusia dan tidak bisa ditundukkan dengan atas nama pluralisme sekalipun. Dengan demikian, dapat disebutkan bahwa yang dimaksud pluralisme adalah terdapat banyaknya ragam latar belakang (agama) dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai eksistensi hidup berdampingan, saling bekerja sama dan saling berinteraksi antara penganut satu agama dengan penganut agama lainnya, atau dalam bahasa lain, setiap penganut agama dituntut bukan saja mengakui keberadan dan menghormati hak agama lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami perbedaan guna tercapainya kerukunan bersama. 2. Dalam kehidupan pluralistik mensyaratkan sikap toleran antar warga masyarakat. Tanpa toleransi, kehidupan yang beraneka ragam tidak akan bisa damai, bahkan sebaliknya akan kerap terjadi pertentantangan satu sama lain.

3 118 Toleransi adalah bentuk sikap saling menghormati perbedaan tanpa mengorbankan prinsip-prinsip yang sudah melekat dalam diri yang bersangkutan, misalnya keyakinan dan semacamnya. Toleransi menjadi semacam lem/perekat dalam kehidupan multicultural, sementara multicultural sendiri adalah aspek yang tak \\bisa dilepaskan dalam kehidupan yang pluralistik. Toleransi dalam islam bisa dimaknakan sebagai usaha membangun sikap untuk saling menghargai, saling menghormati antara satu dengan lainnya tanpa mencederai keyakinan masing-masing. 3. Dalam gagasan pluralisme dan juga praktek toleransi, Pendidikan Agama Islam telah benar-benar meletakkan prinsip menerima eksistensi agama lain dan memberikan kebebasan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan ajaran agamanya tanpa batasan. Hal demikian dapat dilihat dari dasar Al Qur an yang sama sekali tidak memaksakan seseorang (non muslim/kafir) untuk memeluk agama islam (Surat Al Kafirun). Ayat tersebut nyata-nyata menjadi pondasi bagi perwujudan akan penghormatan kepada kemajemukan keyakinan/agama suatu individu dalam suatu masyarakat. b. Saran

4 119 Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis hendak memberikan saran yang kiranya dapat mempertajam gagasan ideal akan tatanan kehidupan yang menghormati keragaman dalam kehidupan bermasyarakat, diantara saran tersebut meliputi: 1. Pendidikan agama harus diorientasikan pada semangat keagamaan yang inklusif dan toleran agar generasi bangsa dapat memahami perbedaan agama, suku, dan budaya sebagai kekayaaan suatu bangsa yang dapat berpotensi positif. 2. Selain lembaga pendidikan, pemerintah sudah sepantasnya melakukan upaya konkret untuk menyebarkan paham keagamaan inklusif dan toleran kepada warga masyarakatnya agar pluralisme mengarah pada perilaku positif, tidak membabi buta, mengorbankan suatu keyakinan hakiki atas nama penghormatan akan adanya perbedaan. 3. Masyarakat muslim, sebagaimana pernah diteladankan dalam sejarah awal kejayaan islam sudah selayaknya melakukan perubahan paham dan sikap terhadap non-muslim dengan budaya untuk mewujudkan masyarakat harmonis yang mengarah pada terwujudnya perdamaian, yaitu dengan menghormati hak-hak golongan minoritas. 4. Terkait dengan pluralisme, dapat ditegaskan bahwa ia adalah fakta (sunatullah), namun kaum muslim harus memproteksi aqidahnya, toleransi memang diharuskan, namun tidak boleh mengorbankan prinsip aqidah

5 120 islam. Diperlukan penelitian lanjutan untuk dapat mengukur secara konkret hubungan paham keagamaan islam yang digali dari konsep PAI akan pluralisme dan semangat toleransinya terhadap hak golongan minoritas yang terwujud dalam kehidupan masyarakat secara luas.

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU Pluralisme adalah sebuah realitas sosial yang siapapun tidak mungkin memungkirinya, kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

PERSATUAN DAN KERUKUNAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerukunan umat beragama merupakan dambaan setiap umat, manusia. Sebagian besar umat beragama di dunia, ingin hidup rukun, damai dan tenteram dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis. BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika 44 BAB IV ANALISIS A. Kualitas Tingkat Toleransi Pada Masyarakat Dukuh Kasaran, Desa Pasungan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Toleransi antar umat beragama, khususnya di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia ditakdirkan menghuni kepulauan Nusantara ini serta terdiri dari berbagai suku dan keturunan, dengan bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak 302 BAB VII KESIMPULAN 7.1. Kesimpulan Kemajemukan (pluralitas) etnis, bahasa, budaya dan agama yang tumbuh dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak terbantahkan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling

I. PENDAHULUAN. mayoritas dengan penganut minoritas. Penganut atau golongan agama saling 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebebasan beragama di Indonesia adalah kebebasan yang berprinsip kekeluargaan. Hal ini bermakna tidak ada perbedaan antara penganut yang mayoritas dengan penganut

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN WAISAK NASIONAL TAHUN 2013, DI JI-EXPO KEMAYORAN,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN Setelah penulis mengumpulkan data penelitian di lapangan tentang toleransi antar umat beragama di kalanga siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA a. Realitas Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Banyutowo Indonesia adalah negara multi etnis, multi kultur dan multi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE

ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE ARTIKEL ILMIAH POPULER STUDY EXCURSIE MUTHMAINNAH 131211132004 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA hmadib2011@gmail.com1 a. Judul Toleransi yang tak akan pernah pupus antar umat beragama di dalam

Lebih terperinci

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07 PANCASILA & AGAMA Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Reza Oktavianto Nim : 11.12.5818 Kelas : 11-S1SI-07 Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI KEL. : NUSANTARA DOSEN : Drs.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama.

BAB V PENUTUP. mempertahankan identitas dan tatanan masyarakat yang telah mapan sejak lama. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kasus konversi agama di Bukitsari maka dapat disimpulkan bahwa beberapa kepala keluarga (KK) di daerah tersebut dinyatakan benar melakukan pindah agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Dalam bab sebelumnya telah di uraikan tentang toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan 50 BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan Proses terjadinya kerukunan di Kelurahan Kranggan tidak lepas dari usaha pemerintah setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain,

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTAR AGAMA DI INDONESIA Dosen : Mohammad Idris.P, Drs, MM Nama : Dwi yuliani NIM : 11.12.5832 Kelompok : Nusa Jurusan : S1- SI 07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Miraj Nasional, Jakarta, 7 Juni 2013 Jumat, 07 Juni 2013

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Miraj Nasional, Jakarta, 7 Juni 2013 Jumat, 07 Juni 2013 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Miraj Nasional, Jakarta, 7 Juni 2013 Jumat, 07 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN ISRA MI'RAJ NASIONAL DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, TANGGAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan

Lebih terperinci

Щ6

Щ6 1 3 1 9 1 8 1 9 1 4 1 7 1 8 1 1 1 1 1 9 1 8 1 6 1 9 1 4 1 0 1 4 1 1 1 5 1 4 1 9 1 8 1 2 1 7 1 7 1 1 1 7 1 4 1 1 1 9 1 8 1 7 1 4 1 0 1 4 1 1 1 2 1 2 1 5 1 1 1 4 1 9 1 0 1 9 1 7 1 0 1 7 1 9 1 8 1 8 1 0 1

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila

Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila Rabu, 7 Juni 2017 16:28 WIB 88 Views Oleh Kornelis Kaha Masyarakat di depan patung Ir. Soekarno (Bung Karno) di alun-alun Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan tentang toleransi antar umat beragama dalam Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan beberapa kesimpulan, diantaranya mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA A. Abstrak Negara Indonesia kian terancam karena efek pemikiran ideologi orang luar yang ditelan mentah-mentah tanpa adanya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan

Lebih terperinci

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Dosen : Drs.Tahajudin Sudibyo N a m a : Argha Kristianto N I M : 11.11.4801 Kelompok : C Program Studi dan Jurusan : S1 TI SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pera Deniawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pera Deniawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara-bangsa pluralistik yang dihuni penduduk dari berbagai suku, budaya, adat-istiadat, agama, ras, gender, bahasa, strata sosial dan golongan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 78 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah 1. Surat Al Baqarah ayat 62 Menurut tafsir Sayyid Quthb, yang ditekankan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Tentang IDEOLOGI PANCASILA Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Tak Dapat Tergantikan Oleh : Umminun Nasrul Kurnia Putri Kelas : XII IPA 1 MAN KALABAHI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Kemajukan ini di tandai oleh adanya suku-suku bangsa yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bahkan Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34) multikulturalitas bangsa

Lebih terperinci

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

EMPAT PILAR KEBANGSAAN EMPAT PILAR KEBANGSAAN Oleh: Rendy Cahya Prakosa Sistem Informasi 41812120233 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender Semua manusia pada dasarnya sama. Membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama manusia karena warna kulit atau bentuk fisik lainnya

Lebih terperinci

BAB II KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA

BAB II KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA BAB II KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA A. Kebebasan Beragama Dalam Perundang-Undangan di Indonesia Indonesia adalah Negara Pancasila yang pada sila pertama dari Pancasila tersebut adalah Ketuhanan Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik dan memiliki wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJADINYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA A. Pemahaman Masyarakat Tentang Kerukunan Proses terjadinya kerukunan di Kelurahan Karangsari tidak lepas dari usaha pemerintah setempat

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 10 Di susun oleh : 1. Tito Anugerah M 21120115130049 2. Agung Eka Saputra 21120115130050 3. Elfa Aufa Nida 21120115130051 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN l Edisi 001, Agustus 2011 EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN P r o j e c t i t a i g k a a n D Luthfi Assyaukanie Edisi 001, Agustus 2011 1 Edisi 001, Agustus 2011 Empat Agenda Islam yang Membebaskan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap

Lebih terperinci

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n Soal CPNS Tes Wawasan Kebangsaan 1. Prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan yang ada dalam sebuah negara adalah. A. Dasar negara B. Hukum

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI Modul ke: 13 Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI Fakultas Teknik Alimudin, S.Pdi, M.Si Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Toleransi beragama adalah sikap sabar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol.

BAB I PENDAHULUAN. (2000) p Budyanto, Dasar Teologis Kebersamaan dalam Masyarakat yang Beranekaragam Gema Duta Wacana, Vol. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia adalah negara yang sangat majemuk atau beraneka ragam, baik dilihat secara geografis, struktur kemasyarakatan, adat istiadat, kebiasaan,

Lebih terperinci

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia Penyelenggaraan otonomi daerah yang kurang dapat dipahami dalam hal pembagian kewenangan antara urusan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017 Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan 338 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi dan pembahasan hasil penelitian, pada akhir penulisan ini akan dijabarkan beberapa kesimpulan dan diajukan beberapa

Lebih terperinci

ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL

ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL ISLAM, DEMOKRASI DAN TANTANGAN GLOBAL Chairman The Institute, Jakarta Islam adalah salah satua agama besar di dunia, dimana saat ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 milyar umat Muslim

Lebih terperinci

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA Disusun oleh: Nama Mahasiswa : Regina Sheilla Andinia Nomor Mahasiswa : 118114058 PRODI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu pendidikan yang menuntun masyarakat Indonesia untuk mampu mewujudkan cita cita bangsa. Salah satu pelajaran

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak

PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak B. Tokoh Mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak PEDOMAN WAWANCARA A. Aparat Desa Margolinduk Bonang Demak 1. Bagaimana menyikapi perbedaan keyakinan diantara minoritas Syi ah dan mayoritas NU di Desa Margolinduk Bonang Demak 2. Adakah program untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS - 1813 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI PENDAHULUAN Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung petunjuk

Lebih terperinci

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia secara umum adalah masyarakat yang plural atau beraneka ragam baik warna kulit, suku, bahasa, kebudayaan dan agama. Dari komposisi masyarakat yang

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial manusia dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekeliling nya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pemikiran Dr. Yusuf Qardhawi tentang Pendidikan Pluralisme dan

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pemikiran Dr. Yusuf Qardhawi tentang Pendidikan Pluralisme dan 98 BAB IV ANALISIS A. Analisis Pemikiran Dr. Yusuf Qardhawi tentang Pendidikan Pluralisme dan Ajaran Toleransi atas Hak Golongan Minoritas yang digali dari Konsep PAI Pendidikan adalah proses mendewasakan

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Beragama dalam Menjaga Ketahanan dan Persatuan Bangsa 1. Prof. Dr. Musdah Mulia 2

Pentingnya Toleransi Beragama dalam Menjaga Ketahanan dan Persatuan Bangsa 1. Prof. Dr. Musdah Mulia 2 Pentingnya Toleransi Beragama dalam Menjaga Ketahanan dan Persatuan Bangsa 1 Prof. Dr. Musdah Mulia 2 Pendahuluan Wacana mengenai pentingnya toleransi beragama dan berkeyakinan dengan segala persoalan

Lebih terperinci

KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA

KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA Abu Bakar UIN Sultan Syarif Kasim Riau jambuair58@gmail.com Abstrak Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang mengikuti aturan, di mana seseorang

Lebih terperinci

Keragaman Masyarakat Dalam Beragama

Keragaman Masyarakat Dalam Beragama Keragaman Masyarakat Dalam Beragama Menyebut pluralisme dalam beragama ternyata tidak saja dapat dimaknai adanya bermacam-macam penganut agama di tengah masyarakat, tetapi juga adanya berbagai tingkat

Lebih terperinci

PENDIDIKAN SEBAGAI PEMERSATU DAN PEMBENTUK WATAK BANGSA

PENDIDIKAN SEBAGAI PEMERSATU DAN PEMBENTUK WATAK BANGSA PENDIDIKAN SEBAGAI PEMERSATU DAN PEMBENTUK WATAK BANGSA Rina Nurmillah Agustinah, S.Pd Dr. Darsiharjo, M.S (Universitas Pendidikan Indonesia) PENDAHULUAN Sejarah menunjukkan bahwa kemerdekaan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat merupakan salah satu prasyarat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat modern yang demokratis.

Lebih terperinci

Oleh : DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

Oleh : DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang Oleh : DUSKI SAMAD Ketua MUI Kota Padang Penyerangan terhadap umat yang sedangkan melaksanakan ibadah, pembakaran rumah ibadah, dan kios tempat usaha pada saat idhul fitri 1436/2015 di Tolikara Papua adalah

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 32 ayat (1) dan

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh NAZLAH F FAKULTAS PSIKOLOGI

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh NAZLAH F FAKULTAS PSIKOLOGI SIKAP SOSIAL PADA ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN APRESIASI SENI (Studi Kualitatif pada siswa-siswi SD AL-IRSYAD Surakarta yang mengikuti Pendidikan Apresiasi Seni) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia seacara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu kegairahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katholik, dan 1 anak menganut agama konghucu. 1. menimbulkan suasana yang tidak nyaman dalam lingkungan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Katholik, dan 1 anak menganut agama konghucu. 1. menimbulkan suasana yang tidak nyaman dalam lingkungan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah SMA Negeri 3 Kota Pekalongan merupakan sekolah yang mayoritas peserta didiknya beragama Islam, namun ada beberapa siswa yang termasuk non-muslim. Berdasarkan

Lebih terperinci

Oleh: H. Ismardi, M. Ag Dosen Fak. Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau/Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kota Pekanbaru.

Oleh: H. Ismardi, M. Ag Dosen Fak. Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau/Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kota Pekanbaru. PENDIRIAN RUMAH IBADAT MENURUT PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 8 DAN 9 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAT (Studi Kasus Kota Pekanbaru) Oleh: H. Ismardi, M. Ag Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama,

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya. Pada dasarnya keragaman budaya baik dari segi etnis, agama, keyakinan, ras, adat, nilai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai masyarakat majemuk (pluralistic society). Fenomena ini dapat dilihat dari realitas sosial yang ada. Kemajemukan Indonesia dapat dibuktikan

Lebih terperinci

Politik. Lolytasari, M.Hum

Politik. Lolytasari, M.Hum Politik Lolytasari, M.Hum Politik Kata politicus diambil dari bahasa latin politicus dan bahasa Yunani politicos yang menadung arti berhubungan dengan warga masyarakat Pakar mengartikan sebagai segala

Lebih terperinci

KOMPARASI PENDEKATAN ETNIS DAN AGAMA PERPEKTIF CLEM McCARTNEY 1 DENGAN PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO. Oleh : Any Rizky Setya P.

KOMPARASI PENDEKATAN ETNIS DAN AGAMA PERPEKTIF CLEM McCARTNEY 1 DENGAN PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO. Oleh : Any Rizky Setya P. KOMPARASI PENDEKATAN ETNIS DAN AGAMA PERPEKTIF CLEM McCARTNEY 1 DENGAN PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO Oleh : Any Rizky Setya P. Latar Belakang Konflik merupakan bagian dari kehidupan umat manusia yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER BANGSA

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER BANGSA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER BANGSA Oleh: Wuri Wuryandani, M.Pd. Dosen Jurusan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LATIHAN 5

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LATIHAN 5 1 TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LATIHAN 5 DISUSUN OLEH NAMA NIM PRODI : : E1M013017 : PENDIDIKAN KIMIA (III-A) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2014 2 Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki aneka ragam budaya. Budaya pada dasarnya tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan individu yang ada dari

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari.

Bab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari. 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari. Dorongan beragama merupakan dorongan psikis yang merupakan landasan ilmiah dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasan Al-Banna menetapkan bahwa berdirinya pemerintah Islam merupakan bagian dasar manhaj Islam (metode Islam). Hasan Al- Banna menjelaskan bahwa pengaturan kehidupan dan

Lebih terperinci

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 20. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KELAS: X KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) 1. Menghayati

Lebih terperinci

MAKNA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS KEISLAMAN DAN KEINDONESIAN

MAKNA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS KEISLAMAN DAN KEINDONESIAN Vol. 1, No.1, January 2018 MAKNA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS KEISLAMAN DAN KEINDONESIAN Ibnu Rusydi Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra E-mail : ibnurs@gmail.com Siti Zolehah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan suatu kenyataan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang LAMPIRAN 98 Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal Observasi : Tempat : No Aspek yang diamati Keterangan 1 Lokasi 2 Kehidupan sosial masyarakat 3 Interaksi antar warga 4 Keterlibatan warga masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berbhineka, baik suku bangsa, ras, agama, dan budaya. Selain itu, kondisi geografis dimana bangsa Indonesia hidup juga

Lebih terperinci

BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS Modul ke: BAB XIII GEREJA DI ANTARA PLURALITAS 14 Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi A. PENDAHULUAN INDONESIA GEREJA DI ANTARA PLURALITAS

Lebih terperinci

BAB II TOLERANSI. kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan

BAB II TOLERANSI. kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan BAB II TOLERANSI A. Definisi Toleransi Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Toleransi yang berasal dari kata toleran itu sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan),

Lebih terperinci

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14 Jurnal Studi Al-Qur an; Vol. 10, No. 2, Tahun. 2014 Membangun Tradisi Berfikir Qur ani Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14 Yudwy Pradipta, Kusnul

Lebih terperinci

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk

Lebih terperinci

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK

Lebih terperinci