BAB III PEMBAHASAN. Rangkap : 1 : Sebagai bukti Pembelian Kendaraan Bermotor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. Rangkap : 1 : Sebagai bukti Pembelian Kendaraan Bermotor"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN 1.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis Dokumen Analisis dokumen diperlukan untuk mengetahui dokumen-dokumen yang digunakan oleh suatu perusahaan. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi pengelolaan di SAMSAT Bandung Barat adalah sebagai berikut : 1. Dokumen : Fotocopy KTP : NIK,, Kelahiran, Jenis Kelamin, Alamat, Agama, Status, Kewarganegaraan, Gol darah, Pekerjaan : Dari Pemilik Kendaraan ke Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB : Sebagai bukti identitas diri : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 2. Dokumen : Faktur : No Faktur, Tanggal, Jenis Kendaraan, Harga Kendaraan : Dari Pemilik Kendaraan ke Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB : Sebagai bukti Pembelian Kendaraan : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 3. Dokumen : Sertifikat Uji Tipe : No Sertifikat, No Register, Jenis Kendaraan, Jumlah Roda, Merk/Tipe, Tahun Pembuatan 42

2 43 : Dari Pemilik Kendaraan ke Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB : Sebagai bukti jenis/tipe Kendaraan : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 4. Dokumen : Bukti Hasil Pemeriksaan Fisik Ranmor (BHPF Ranmor) : No Polisi, Merk/Tipe, Jenis Kendaraan, Tahun Pembuatan/Perakitan, Isi Silinder, Warna, No Rangka, No Mesin, Warna Tanda Nomor Kendaraan (TNKB), Bahan bakar, Lokasi, Tipe Mesin : Dari Pemilik Kendaraan ke Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB : Sebagai bukti identitas Kendaraan : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 5. Dokumen : Surat Pendaftaran Dan Pendataan Kendaraan (SPPKB) : No SPPKB, Identitas Pemilik, Identitas Kendaraan, Jenis Pendaftaran, Data Kepemilikan : Dari Pemilik Kendaraan ke Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB : Sebagai bukti Jenis/Tipe Kendaraan : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 6. Dokumen : Buku Pemilik Kendaraan (BPKB) : No Polisi, No BPKB, Lengkap, Kebangsaan, Status Kepemilikan, Tanda Jati Diri, Alamat, Kode Tipe, Kode Ranmor, Merk, Tahun Pembuatan, Tahun Perakitan, Isi Silinder, Warna,

3 44 No Rangka, No Mesin, Warna TNKB, Bahan bakar, Lokasi : Dari Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB ke Pemilik Kendaraan : Sebagai bukti Kepemilikan Kendaraan : Setiap melakukan Pendaftaran Pembuatan 7. Dokumen : Surat Ketetapan Pajak Daerah () : No Polisi, Pemilik, Alamat, No Urut, No SKUM, No Kohir, Merk/Tipe, Jenis Kendaraan, Tahun Pembuatan/Perakitan, Warna Ranmor, No Rangka, No Mesin, No BPKB, Bahan bakar, Warna TNKB, Jumlah Pajak yang harus dibayar : Dari Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB Kepemilik Kendaraan Bemotor : Sebagai bukti Pembayaran Pajak Kendaraan : Setiap melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan 8. Dokumen : Surat Ketetapan Pajak Daerah () yang telah di Validasi : No Polisi, Pemilik, Alamat, No Urut, No SKUM, No Kohir, Merk/Tipe, Jenis Kendaraan, Tahun Pembuatan/Perakitan, Warna Ranmor, No Rangka, No Mesin, No BPKB, Bahan Bakar, Warna TNKB, Jumlah Pajak yang harus dibayar, Tanda Tangan kepala Seksi SAMSAT : Dari Loket Pembayaran ke Pemilik Kendaraan

4 45 : Sebagai bukti Pembayaran Pajak Kendaraan : Setiap melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan 9. Dokumen : Surat Ketetapan Pajak Daerah () yang telah di Cap Register : No Polisi, Pemilik, Alamat, No Urut, No SKUM, No Kohir, Merk/Tipe, Jenis Kendaraan, Tahun Pembuatan/Perakitan, Warna Ranmor, No Rangka, No Mesin, No BPKB, Bahan Bakar, Warna TNKB, Jumlah Pajak yang harus dibayar, Tanda Tangan kepala Seksi SAMSAT, Cap Pelunasan Pajak : Dari Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan ke Pemilik Kendaraan Rangkap : 2 : Sebagai bukti Pembayaran Pajak Kendaraan : Setiap melakukan Pembayaran Pajak Kendaraan. Dokumen : Surat Tanda Nomor Kendaraan () : No Polisi, Pemilik, Alama, Merk/Tipe, Jenis Kendaraan, Tahun Pembuatan/Perakitan, Isi Silinder, Warna Ranmor, No Rangka, No Mesin, No BPKB, Warna TNKB, Bahan Bakar, Lokasi, Masa Berlaku : Dari Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan ke Pemilik Kendaraan : Sebagai bukti Tanda Nomor Kendaraan : Setiap melakukan Pembuatan Tanda Nomor

5 46 Kendaraan 11. Dokumen : Laporan Harian Penerimaan Pajak Kendaraan : No Urut, Jenis Kendaraan, Pajak Kendaraan, Tunggakan, Denda, Jumlah : Dari Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan ke Kepala Seksi SAMSAT : Sebagai bukti Laporan Harian Penerimaan Pajak Kendaraan : Setiap hari Penerimaan Pajak Kendaraan Analisis Prosedur (Procedure Analys) Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan oleh pihak SAMSAT Bandung Barat dalam proses Sistem Informasi Kendaraan dan untuk mempermudah penggambaran Flowmap yang sedang berjalan. Prosedur yang digambarkan ini melibatkan lima komponen eksternal yaitu Pemilik Kendaraan (Ranmor), Loket Pendaftaran dan Penetapan Pajak Kendaraan (PKB) dan Bea Balik Kendaraan (BBNKB), Loket Pembayaran, Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan serta Kepala Seksi PKB/BBNKB. Adapun prosedur yang sedang berjalan di SAMSAT Bandung Barat adalah sebagai berikut : 1. Pemilik Kendaraan (Ranmor) menyerahkan fotocopy KTP, Faktur, Sertifikat uji tipe, Bukti Hasil Pemeriksaan Fisik Kendaraan (BHPF Ranmor) dan Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan (SPPKB) ke Loket Pendaftaran dan Penetapan Pajak Kendaraan (PKB) dan Bea Balik Kendaraan (BBNKB).

6 47 2. Bagian Loket Pendaftaran dan Penetapan menetapkan Pajak Kendaraan (PKB) dan Bea Balik Kendaraan (BBNKB), No.Polisi, No.BPKB, PKB/BBNKB, SWDKLLJ dan berdasarkan input data pemilik Kendaraan (Ranmor). 3. Bagian Loket Pendaftaran dan penetapan Pajak Kendaraan (PKB) dan Bea Balik Kendaraan (BBNKB) memberikan Buku Pemilik Kendaraan (BPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Daerah () kepada pemilik Kendaraan (Ranmor). 4. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah () yang diterima dari bagian Loket Pendaftaran dan penetapan Pajak Kendaraan (PKB) dan Bea Balik Kendaraan (BBNKB), maka pemilik Kendaraan (ranmor) membayar Pajak Kendaraan dan biaya administrasi ke bagian Loket Pembayaran sesuai yang tertera di. 5. Bagian Loket Pembayaran memberikan validasi pada Surat Ketetapan Pajak Daerah () dan yang telah divalidasi diberikan kepada KASI Pajak untuk ditandatangani. 6. valid yang sudah ditandatangani oleh KASI Pajak kemudian diberikan kepada Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan. 7. Petugas Pencetak Peneng/ dan Penyerahan. Mencetak Surat Tanda Nomor Kendaraan () dan peneng (Tanda Pelunasan Pajak) pada (Cap Register), lalu diberikan kepada Pemilik Kendaraan (Ranmor) berupa, yang di Cap Register Flowmap Yang Sedang Berjalan Yaitu bagian alir sistem yang digunakan untuk mengambarkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di Organisasi/Perusahaan. Adapun Flowmap

7 48 Sistem Informasi Kendaraan yang sedang berjalan di SAMSAT Bandung Barat adalah sebagai berikut : Pemilik Kendaraan (Ranmor) Loket Pendaftaran dan Penetapan PKB dan BBNKB KASI Pajak Petugas Pencetak Peneng (Tanda Pelunasan Pajak) Data Kendaraan Pemilik Valid yang telah di Tandatangani BHPF SPPKB Data kendaraan Pemilik pemilik BHPF SPPKB Melakukan penandatanganan Melakukan pencetakan /peneng Melakukanpengec ekan&penetapan Telah Ditandatangani dicetak Peneng dicetak PKB ditetapkan No.Polisi ditetapkan BPKB ditetapkan ditetapkan BPKB BBNKB ditetapkan SWDKLLJ ditetapkan Melakukanpengec apan register & Biaya Pajak Motor Sah Sah Melakukan Pembayaran pajak & Melakukan Validasi A1 A2 Sah Valid Sah Gambar 3.1 Flowmap Sistem Informasi Kendaraan Yang Sedang Berjalan di SAMSAT Bandung Barat

8 49 Keterangan : BHPF SPPKB BPKB = Bukti Hasil Pemeriksaan Fisik Kendaraan = Surat Pendataan dan Pendaftaran Kendaraan = Buku Pemilik Kendaraan = Surat Ketetapan Pajak Daerah = Surat Tanda Nomor Kendaraan A1= Laporan A2= Laporan Evaluasi Sistem Yang Berjalan Berdasarkan analisa sistem yang dilakukan, maka Penyusun menemukan kelemahan/kekurangan dari Sistem yang sedang berjalan dalam Sistem Informasi di SAMSAT Bandung Barat yaitu : 1. Tidak adanya perangkat komputer ditiap bagian dan dibagian pajak yang tekoneksi, agar semua data dan informasi yang ada dapat terpakai oleh masing-masing bagian jika dibutuhkan. 2. Proses penyusunan laporan ditiap bagian memerlukan waktu yang lama, karena terbatasnya alat dalam pekerjaan administrasi 3. Sulitnya Kepala Seksi PKB/BBNKB mengakses laporan pembayaran Pajak secara langsung, karena Sistem Informasi pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan masih bersifat Single User/Stand Alone. 4. Lambatnya pelayanan dalam pembuatan, karena sering terdapat data yang rangkap (Redudancy Data). Sehingga menghambat kinerja para pegawai SAMSAT dan menyebabkan antrian yang panjang.

9 50 5. Sering terjadinya kesalahan-kesalahan dalam perhitungan Pajak, karena program aplikasi yang digunakan tidak terstruktur. Sehingga dapat merugikan Pendapatan Pajak Daerah. 6. Sistem Informasi yang sedang berjalan belum terintegrasi, sehingga informasi yang diterima kurang efektif dan efisien. 1.2 Usulan Perancangan Sistem Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem yang dapat didefinisikan sebagai gambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh. Tahap desain sistem ini dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan berdasarkan hasil analisa. Perangcangan sistem ini disebut juga desain konseptual atau logical desain yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru, dimana rancangan secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dibuat secara terinci, selain itu perancangan sistem ini bertujuan untuk mempermudah proses pengelolaan di SAMSAT bandung barat agar data yang diperoleh lebih cepat, tepat dan akurat. Desain terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem. Perancangan sistem ini dimulai dari diagrm konteks, data flow diagram dan yang lainnya Perancangan Prosedur Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram tingakat tinggi yang menggambarkan hubungan antara entitas eksternal dengan sistem. Diagram konteks yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut :

10 51 - Data kedaraan pemilik - BHPF - SPPKB - Data KASi Pajak Bagian Loket Pendaftaran Sistem Informasi Info Valid Data Tercecak - Info kedaraan pemilik - Info BHPF - Info SPPKB - Info Data Valid Petugas Pencetak Peneng / Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Kendaraan Di SAMSAT Bandung Barat Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram (DFD) merupakan diagram yang menggambarkan arus data dalam sistem yang akan dibangun secara paralel dan terstruktur, dengan mengikutsertakan komponenkomponen entitas yang terkait dan media penyimpanannya. Untuk lebih jelas, data flow diagram (DFD) dapat dilihat pada gambar berikut :

11 52 - Data Pemilik - BHPF - SPPKB Bagian Loket Pendaftaran - Info Data Pemilik - Info BHPF - Info SPPKB 1.0 Data Motor 2.0 Setting - Data Pemilik - BHPF - SPPKB Valid KASi Pajak - Info Data Pemilik - Info BHPF - Info SPPKB Data Valid Petugas Pencetak Peneng / Pemilik Kendaraan Sah / Tercatat 3.0 Laporan Pencatatan Laporan - Data Client - Valid Gambar 3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Kendaraan Di SAMSAT Bandung Barat Bagian Loket Pendaftaran - Data Kendaraan Pemilik - Data BHPF - Data SPPKB 1.0 Data Motor - Info Data Kendaraan Pemilik - Info BHPF - Info SPPKB Proses 2.0 Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses 1.0

12 53 KASI Pajak Proses Setting - Info Data Pemilik - Info BHPF - Info SPPKB Proses 3.0 Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses 2.0 Petugas Pencetak Peneng / Data 3.0 Data Valid - Info Data Kendaraan Pemilik - Info Data BHPF - Info Data SPPKB 3.1 Tercetak Pemilik Kendaraan Perancangan Basis Data Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses Perancangan ERD

13 54 NIK Merek_Motor Kode_Pegawai Biaya Pemilik Kendaraan Melayani Bagian Loket Mencetak Mem validasi Petugas Peneng/ Menan datangani KASI Pajak Merek_Motor Kode_Kasi Kode_Peneng Pembayaran Tabel Relasi Gambar 3.7 Perangcangan ERD Pemilik Kendaraan Motor NIK * No_Polisi Alamat Merk_Kendaraan Jenis_Kendaraan Tahun_Pembuatan Tahun_Perakitan Isi_Silinder Warna No_Mesin No_BPKB Bahan_Bakar Kode_Lokasi Bagian Loket Kode_Pegawai * Jumlah Pajak yang dicap NIK ** KASI Pajak Kode_Kasi * _Kasi No_Polisi NIK ** Kode_Pegawai ** Bagian Peneng Kode_Peneng * _Peneng No_BPKB Lokasi NIK ** Kode_Kasi ** Gambar 3.8 Tabel Relasi

14 Perancangan Struktur File Tabel 3.1 Pemilik.db Field Type Value Keterangan NIK Alamat JK Agama Pekerjaan Gol_Darah Kewarganegaraan No_Polisi Merk_Kendaraan Jenis_Kendaraan Tahun_Pembuatan Tahun_Perakitan Isi_Silinder Warna No_Mesin No_BPKB Bahan_Bakar Kode_Lokasi Char Char Nomor Induk Kendaraan Alamat Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Golongan Darah Kewarganegaraan Nomor Polisi Merk Kendaraan Jenis Kendaraan Tahun Pembuatan Tahun Perakitan Isi Silinder Warna Nomor Mesin Nomor BPKB Bahan Bakar Kode_Lokasi Tabel 3.2 Loket.db Field Type Value Keterangan Kode_Pegawai Jumlah Pajak yang dicap Char 5 Kode Pegawai Jumlah Pajak

15 56 NIK Forein Key Tabel 3.3 Kasi.db Field Type Value Keterangan Kode_Kasi _Kasi No_Polisi NIK Kode_Pegawai Char Char 5 5 Kode Kasi Kasi Nomor Polisi Forein Key Forein Key Tabel 3.4 Peneng.db Field Type Value Keterangan Kode_Peneng _Peneng No_BPKB Lokasi NIK Kode_Kasi Char Char 5 5 Kode Peneng Peneng Nomor BPKB Lokasi Forein Key Forein Key

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STNK DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH (UPPD) WILAYAH XX/SAMSAT BANDUNG BARAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN STNK DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH (UPPD) WILAYAH XX/SAMSAT BANDUNG BARAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Kantor Bersama SAMSAT (Sistem Administrasi Satu Atap), merupakan gabungan dari beberapa Instansi terkait dalam mengkoordinasikan pendapatan daerah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA PAJAK KENDARAAN RODA DUA PADA KANTOR SAMSAT KOTA TERNATE

SISTEM INFORMASI DATA PAJAK KENDARAAN RODA DUA PADA KANTOR SAMSAT KOTA TERNATE JURNAL TEKNIK DINTEK, Vol. 10 No 1 Maret 2017 : 37 SISTEM INFORMASI DATA PAJAK KENDARAAN RODA DUA PADA KANTOR SAMSAT KOTA TERNATE Darman Umagapi Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kantor Samsat UPTD Pajak Daerah Wilayah III Propinsi Lampung adalah salah satu instansi pemerintah yang beroperasi pada bidang pendapatan daerah khususnya pada pajak

Lebih terperinci

Pelanggan Admin Manager. Fotokopi ktp Fotokopi kk. Input data penjualan tunai. Cetak faktur tunai. Faktur tunai. Faktur di tandatangani.

Pelanggan Admin Manager. Fotokopi ktp Fotokopi kk. Input data penjualan tunai. Cetak faktur tunai. Faktur tunai. Faktur di tandatangani. 50 Prosedur Penjualan Tunai Motor Usulan Pelanggan Admin Manager Fotokopi ktp Fotokopi kk Fotokopi ktp Fotokopi kk DB_PM Input data penjualan tunai Cetak faktur tunai Faktur tunai Faktur tunai Faktur di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SYSTEM

BAB III ANALISA SYSTEM 50 BAB III ANALISA SYSTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah Samsat Bersama Kapolri Dirjen pemerintah umum dan otonomi daerah dan direktur utama PT.Jasa Raharja (Persero) Nomor SKEP/06/X/1999 No.973-1220

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1 Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 2 Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 3 Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 4 Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Dalam analisis sistem yang berjalan akan dibahas mengenai prosedur, flowmap, dokumen, diagram, konteks, data flow diagram, diagram Sistem Informasi Pembuatan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL Prosedur dan persyaratan pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor, sesuai dengan Instruksi bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan dari bidang pelayanan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Baik instansi pemerintah maupun swasta saat ini tengah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM.1 Perancangan Prosedur dan Dokumen yang di Usulkan Dari analisis prosedur yang berjalan masih banyak terdapat kelemahan dalam penyampaian informasi, maka dilakukan sedikit pengembangan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2

APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC. Jamaludin 1, Nur Aminudin 2 APLIKASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN TANGGAMUS MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Jamaludin 1, Nur Aminudin 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis dan perancangan sistem menggunakan perancangan terstruktur.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis dan perancangan sistem menggunakan perancangan terstruktur. 38 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem menggunakan perancangan terstruktur. Dimana perancangan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisis sistem pada PT. Toyota Astra Motor merupakan perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisis sistem pada PT. Toyota Astra Motor merupakan perusahaan BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada PT. Toyota Astra Motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil dan menerima permintaan service dari konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya, sehingga diperoleh hasil identifikasi dan evaluasi sistem serta

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya, sehingga diperoleh hasil identifikasi dan evaluasi sistem serta BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor 26 BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Perancangan sistem ini ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen sistem dengan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN A. Telaah Pustaka Telaah pustaka merupakan landasan teroritis terhadap permasalahan yang dipilih dalam sebuah penelitian. Telaah pustaka yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh 1 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 41 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis dokumen Dalam analisis dokumen ini, akan menghasilkan beberapa dokumen yang digunakan dalam proses pengolahan data nilai. Tujuan dari analisis dokumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah penjelasan dari suatu sistem informasi kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas

BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas BAB IV Analisis dan Perancangan Sistem 4.1. Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas Kesehatan Kota Bandung Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu system informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dengan mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem adalah termasuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan laporan penelitian yang menjadi objek penelitian yaitu Showroom Berkah Mandiri Motor yang beralamat di Jl.Gunung Batu no.1 Cimindi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM 24 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari 54 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai cara kerja sistem tersebut dan masalah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

You are using demo version Please purchase full version from BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

You are using demo version Please purchase full version from  BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem adalah menguraikan sistem informasi yang sedang berjalan secara utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan Pada Bab ini penulis akan menganalisis secara keseluruhan mengenai efektif dan efisien hal-hal yang menentukan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan 48 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan proses adalah desain dari hasil analisa yang telah dilakukan untuk memenuhi permintaan-permintaan sistem dan gambaran-gambaran perancangan proses

Lebih terperinci

4.1. Analisa Sistem Informasi validasi pindahan siswa yang sedang berjalan

4.1. Analisa Sistem Informasi validasi pindahan siswa yang sedang berjalan BAB IV 4.1. Analisa Sistem Informasi validasi pindahan siswa yang sedang berjalan Sebelum membuat sistem proses validasi pindahan siswa, terlebih dahulu penulis melakukan berbagai analisis, baik analisis

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem pembokingan di gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi. Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) 9 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya UPT Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Kantor SAMSAT Sidikalang) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara pada mulanya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK A. Defenisi Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. membentuknya. Selanjutnya mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahapan yang diperlukan dalam pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada, dimana analisa sistem merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) memegang peranan penting dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerah, baik dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

1. Flowmap Usulan Penyewaan

1. Flowmap Usulan Penyewaan 37. Flowmap Usulan Penyewaan Flowmap Usulan Penyewaan Bus Penyewa Kasir Pimpinan KTP KTP Laporan Peminjaman Input Peminjaman 2 Nota Peminjaman KTP Rental Bus Cetak Nota Dan Cetak Laporan Peminjaman 2 Nota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem informasi pengelolaan sertifikat tanah merupakan pengembangan dari

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem informasi pengelolaan sertifikat tanah merupakan pengembangan dari BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Sistem informasi pengelolaan sertifikat tanah merupakan pengembangan dari sistem yang saat ini sedang berjalan, dimana dengan sistem yang akan dikembangkan, semua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. itu analisis sistem yang berjalan merupakan tahapan penting dalam rangka

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. itu analisis sistem yang berjalan merupakan tahapan penting dalam rangka BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penggambaran dari prosedur yang sedang yang berjalan disuatu perusahaan. Tahapan ini digunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 40 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Dokumen Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui dokumen apa saja yang terlibat dalam sistem informasi pelayanan

Lebih terperinci

Pembuatan Basis data STNK dan BPKB pada Samsat Balikpapan

Pembuatan Basis data STNK dan BPKB pada Samsat Balikpapan Pembuatan Basis data STNK dan BPKB pada Samsat Balikpapan 1.1 Latar Belakang Pada Samsat Balikpapan khususnya bagian BPKB tidak melakukan pencatatan/penyimpanan data araan dan pemilik araan sehingga jika

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diketahui dan diidentifikasi sehingga dalam membangun perangkat lunak lebih BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERODA 2 DI SAMSAT CPDP DAERAH PROVINSI WILAYAH KOTA BANDUNG III SOEKARNO HATTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERODA 2 DI SAMSAT CPDP DAERAH PROVINSI WILAYAH KOTA BANDUNG III SOEKARNO HATTA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERODA 2 DI SAMSAT CPDP DAERAH PROVINSI WILAYAH KOTA BANDUNG III SOEKARNO HATTA Indra Purnama, Saefuloh Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses untuk menentukan suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI PELAYANAN SERVICE KENDARAAN BERBASIS JAVA & MYSQL

KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI PELAYANAN SERVICE KENDARAAN BERBASIS JAVA & MYSQL KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM INFORMASI PELAYANAN SERVICE KENDARAAN BERBASIS JAVA & MYSQL Mata Kuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Dosen : Rauf Fauzan, S.Kom, M.Kom Oleh : NAMA : ANDRIAN RAMADHAN F NIM : 10512318

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan. BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 4.1 Analisis Sistem yang sedang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan/berjalan.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu sistem informasi digunakan untuk

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu sistem informasi digunakan untuk BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 2.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem merupakan suatu sistem informasi digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan

Lebih terperinci

JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR Uji berkala kendaraan bermotor adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala meliputi uji berkala pertama dan uji berkala lanjutan.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu struktur sistem dimana setiap elemen yang terpisah diatur dalam kesatuan yang utuh dan bermanfaaat. Perancangan ini dibuat dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur,

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur, 19 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis system dapat di artikan sebagai suatu proses untuk memahami system yang ada yaitu system informasi. System ini meliputi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LAPORAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan analisa prosedur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem adalah menguraikan dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat Pada bab ini akan dimulai dengan pembahasan pelaksanaan pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang berada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber-sumber pendapatan daerah sangat dibutuhkan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan suatu daerah. Pendapatan daerah yang optimal perlu

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU SOP-BID REGIDENT-4 Dibuatoleh BAUR STNK IB NYOMAN HENDRAWAN BRIPTU NRP 88050896 Diperiksaoleh KASAT LANTAS PUTU GDE CAKA PRATYAKSA R. S.IK IPTU NRP 91030235 Disahkanoleh KEPALA KEPOLISIAN 1. Tujuan GATUT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berdasarkan hasil analisis sistem parkir yang sedang berjalan saat ini pada PT. Surya Toto Indonesia Tbk., ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi, yaitu sering

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Pelayanan yang berfokus pada pelanggan ini akan berhasil

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN DAN PENGAWASAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR II (BEKAS) KABUPATEN TANGERANG A. Organisasi Unit Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Bersama Samsat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses analisa sistem merupakan fase kedua dari proses pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

DFD (DATA FLOW DIAGRAM)

DFD (DATA FLOW DIAGRAM) DFD (DATA FLOW DIAGRAM) SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEBSITE untuk : SMA Negeri 2 Peusangan Dipersiapkan oleh: IMAM SAYUTI 1457301052 Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknologi Informatika

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai sistem yang berjalan di CAS WATERPARK. Untuk lebih lengkapnya

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakukan coding kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakukan coding kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum melakukan coding kedalam

Lebih terperinci

3.1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 17 BAB III PEMBAHASAN 3.1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.1 Analisis Sistem Melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kantor Bersama SAMSAT Kota Yogyakarta bahwa sistem pengendalian internal atas pemungutan PKB belum berjalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Ini dilakukan

Lebih terperinci