ANALISIS EMOSI TOKOH DALAM NOVEL RYOUJUU KARYA INOUE YASUSHI Yulinda Rahmayanti 1, Tienn Immerry 2, Aimifrina 3

Transkripsi

1 ANALISIS EMOSI TOKOH DALAM NOVEL RYOUJUU KARYA INOUE YASUSHI Yulinda Rahmayanti 1, Tienn Immerry 2, Aimifrina 3 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta yulinda_rahmayanti@yahoo.com 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta 3 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract This writer analysis the emotion of the character in the novel Ryoujuu by Yasushi Inoue. The analysis focuses on two goals there are to describe characterization of the character and to describe classification the emotion of the character. In this analysis the writer applied characterization of fiction and psychoanalysis theory. The method used in this research is descriptive method. The characterization of fiction consist of two part, the direct method (telling) and indirect method (showing). The result showed that the three character Shoko, Midori, and Saiko have the same emotion classification. There were emotion of guild, self punshing, grief, and love. Then, classification of emotion ill-difined guil feelings just owned by Midori and Saiko. Classification of emotion shame and hate just owned by Midori. Key words : psychoanalysis, characterization, and classification of emotion Pendahuluan Novel Ryoujuu (Bedil Perburuan) adalah novel yang bercerita tentang perselingkuhan antara Josuke dan Saiko. Novel Ryoujuu ini ditulis dalam tiga bentuk surat. Ketiga surat tersebut berasal dari Shoko (anak Saiko), Midori (istri Josuke), dan Saiko (selingkuhan Josuke) yang menjadi alur dalam novel Ryoujuu. Novel ini berakhir tragis dengan kematian Saiko yang bunuh diri dan perceraian Josuke dengan Midori. Penulis tertarik dan memilih novel Ryoujuu ini sebagai objek penelitian karena novel ini merupakan salah satu novel yang di dalamnya mengungkapkan klasifikasi emosi tokoh dan karakterisasi tokoh. Penulis merumuskan dan membatasi masalah dalam novel Ryoujuu sebagai berikut. Pertama, karakterisasi tokoh penulis surat dalam novel Ryoujuu. Kedua, klasifikasi emosi tokoh penulis surat dalam novel Ryoujuu. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis emosi tokoh pada novel Ryoujuu. Penulis menganalisis klasifikasi emosi tokoh melalui analisis awal tentang karakterisasi tokoh dalam novel Ryoujuu. Peneliti lain yang membahas novel Ryoujuu adalah dari Universitas Negeri Surabaya tahun 2004 dengan judul Analisis はじ (rasa malu) dan つみ (perasaan berdosa) pada tokoh Saiko dalam novel Bedil Perburuan 猟銃 karya Yasushi Inoue (Kajian Antropologi Sastra). Penelitian ini membahas tentang kebudayaan はじ (rasa malu) dan つみ (perasaan berdosa)

2 yang dialami oleh tokoh Saiko. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penulis menekankan pada klasifikasi emosi tokoh yang ada dalam novel Ryoujuu karya Inoue Yasushi. Metodologi Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2003:2) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan istilah umum yang mencangkup berbagai teknik deskriptif di antaranya penelitian yang menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan data yang diperoleh. Dalam pelaksanaanya metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada mengumpulkan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data data itu (Surakhmad,1993:139). Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik library (teknik kepustakaan). Semi (1993:8) menyatakan teknik kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan, peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek telitiannya lewat buku-buku atau audiovisual lainnya. Menurut Zed (2004:3), teknik kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang berkenan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu, primer dan sekunder. Data primer diambil dari novel Ryoujuu karya Inoue Yasushi yang terbit pada tahun 1950 dengan jumlah halaman 239 halaman. Novel ini diterbitkan oleh penerbit Shinchosa Publishing co. ltd. Tokyo. Sedangkan data sekunder (penunjang) adalah berupa datadata penunjang yang membantu penulis dalam menganalisis novel ini, serta berbagai referensi maupun data yang diambil dari internet. Teknik analisis data diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, membaca dan memahami novel Ryoujuu karya Inoue Yasushi tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang isi novel yang diteliti. Kedua, melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Ketiga, mengelompokkan data karakterisasi dan klasifikasi emosi dari tokoh. Keempat, menganalisis data yang telah dikelompokkan sesuai teori yang digunakan. Kelima, menyimpulkan hasil penelitian. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini penulis menganalisis klasifikasi emosi tokoh Shoko, Midori, dan Shoko. Sebelumnya penulis menganalisis unsur-unsur yang mempunyai keterkaitan dengan klasifikasi emosi tokoh, yaitu karakterisasi tokoh. 2

3 1. Tokoh Shoko a. Karakterisasi Tokoh Shoko mempunyai karakterisasi bingung, ingin tahu, penyayang, penyedih dan waspada. Shoko digambarkan sebagai tokoh yang bingung ketika mengetahui perselingkuhan ibunya. Shoko juga memiliki karakterisasi ingin tahu karena penasaran dengan riwayat orang tuanya. Shoko juga tokoh yang penyayang kepada ibunya serta sepupu ibunya Midori. Shoko memiliki karakterisasi penyedih yang ditunjukkannya ketika kesedihan yang dialaminya karena kehilangan kepercayaan terhadap ibunya. Saiko yang waspada ditujukkannya ketika berhati- hati membaca buku harian ibunya secara diam-diam. b. Klasifikasi emosi tokoh Tokoh Shoko menunjukkan adanya klasifikasi emosi berupa konsep rasa bersalah, menghukum diri sendiri, kesedihan, dan cinta. Shoko mengalami konsep rasa bersalah akibat pelanggaran moral yang telah dilakukannya karena telah membaca buku harian ibunya secara diam-diam. Hal ini waspada dan ingin tahu. Shoko juga mengalami klasifikasi emosi menghukum diri sendiri karena dampak dari perbuatan ibunya. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang penyedih. Shoko juga mengalami klasifikasi emosi kesedihan karena harus menghadapi perselingkuhan ibunya dengan suami bibinya. Hal ini penyayang dan penyedih. Selanjutnya Shoko juga mengalami klasifikasi emosi cinta yaitu rasa cinta terhadap ibu dan bibinya Midori. hal ini didukung oleh karakter dirinya yang penyayang. 2. Tokoh Midori a. Karakterisasi Tokoh Midori digambarkan sebagai seorang tokoh memiliki karakterisasi emosional, Midori menjadi emosional akibat perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Midori juga memiliki karakterisasi pemurung yang ditunjukkannya setelah mengetahui perselingkuhan suaminya. Karakterisasi pendendam juga diperlihatkan Midori dengan keinginan membalas perbuatan suaminya. Karakterisasi ragu-ragu juga ditunjukkan Midori ketika ragu-ragu untuk menemui suaminya yang tengah berdua dengan selingkuhannya. Midori juga digambarkan karakterisasi yang setia karena dirinya tetap bertahan dengan pernikahannya walaupun dirinya telah diselingkuhi. b. Klasifikasi emosi a Tokoh Midori menunjukkan adanya klasifikasi emosi berupa konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kebencian, kesedihan, dan cinta. Midori menunjukkan adanya klasifikasi emosi konsep rasa bersalah akibat pelanggaran moral yang telah dilakukannya karena telah membuat pesta liar tanpa sepengetahuan suaminya. Hal ini didukung 3

4 oleh karakterisasi dirinya yang emosional. Midori juga mengalami klasifikasi emosi rasa bersalah yang dipendam karena tindakan suaminya yang berselingkuh dengan Saiko yang tidak lain sepupu Midori sendiri. Hal ini pendendam. Midori juga menunjukkan klasifikasi emosi menghukum diri sendiri karena gangguan kepribadian yang ada dalam dirinya karena dampak perselingkuhan suaminya dengan sepupunya sendiri. Hal ini emosional. Selanjutnya Midori juga menunjukkan klasifikasi emosi berupa rasa malu karena dirinya yang merasa malu tidak dapat menulis surat yang indah untuk suaminya. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang emosional. Midori juga menunjukkan adanya klasifikasi emosi berupa kebencian, karena tidak tahan dengan perselingkuhan suaminya dengan sepupunya sendiri. Kebencian Midori kepada sepupunya tersebut sampai adanya keinginan menghancurkan Saiko, sepupunya tersebut. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang pendendam. Midori juga mengalami klasifikasi emosi kesedihan, Midori sedih karena telah kehilangan kesetiaan suaminya yang menimbulkan reaksi emosional serta perasaan jengkel dalam dirinya. Hal ini pemurung, ragu-ragu, dan emosinal. Klasifikasi emosi selanjutnya yang dialami Midori yaitu cinta. Midori mencintai suaminya ditunjukkanya dengan tetap setia kepada suaminya tersebut. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang setia. 3. Tokoh Saiko a. Karakterisasi Tokoh Saiko digambarkan sebagai orang yang mempunyai karakterisasi Ambisius. Saiko ambisius ingin memiliki orang yang dapat dikasihinya. Saiko juga memiliki karakterisasi pembohong, Saiko berbohong untuk menutupi perselingkuhanya. Selanjutnya Saiko digambarkan sebagai seorang yang memiliki karakterisasi penyedih. Saiko digambarkan tokoh yang penyedih karena kesedihan yang dialaminya karena kehilangan yang dialaminya karena kehilangan suaminya yang akhirnya menikah dengan orang lain. Saiko juga digambarkan sebagai tokoh yang memiliki karakterisasi putus asa. Saiko putus asa dengan kehidupannya yang tidak sanggup menutupi perselingkuhannya terus menerus. b. Klasifikasi emosi Saiko menunjukkan adanya klasifikasi berupa konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, kesedihan, dan cinta. Saiko menunjukkan adanya klasifikasi emosi konsep rasa bersalah karena telah melanggar standar moral yaitu telah berselingkuh. Hal ini ambisius. Setelah menunjukkan adanya konsep rasa bersalah Saiko mengalami rasa bersalah yang dipendam. Saiko berusaha 4

5 memendam dalam dirinya sendiri perselingkuhan yang dijalaninya, dan tetap berbuat baik untuk mengurangi rasa bersalah tersebut, meskipun begitu dia tetap saja seorang yang buruk karena telah melakukan kesalahan. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang pembohong. Kemudian Saiko juga menunjukkan klasifikasi emosi menghukum diri sendiri, Saiko merasa sebagai sunber sikap bersalah terhadap dirinya sehingga dia selalu merasa berdosa dan menuliskan kata dosa di setiap lembar buku hariannya. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang putus asa. Saiko mulai melakukan sikap dan tingkah laku yang sudah diluar kewajaran sehingga mempengaruhi kepribadiannya. Selanjutnya Saiko menunjukkan adanya klasifikasi emosi kesedihan, karena sebagian kisah hidupnya yang telah ditinggalkan oleh suaminya. Hal ini penyedih. Saiko juga mengalami klasifikasi emosi cinta yaitu mencintai Josuke selingkuhannya. Hal ini didukung oleh karakterisasi dirinya yang ambisius. Kesimpulan Pada penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis klasifikasi emosi tokoh dalam novel Ryoujuu karya Inoue Yasushi. Penelitian ini, penulis menggunakan metode karakterisasi dalam telaah karya fiksi dan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa tokoh dalam novel Ryoujuu menunjukkan adanya klasifikasi emosi. Ketiga tokoh, Shoko, Midori, dan Saiko mempunyai klasifikasi emosi yang sama, yaitu konsep rasa bersalah, menghukum diri sendiri, kesedihan, dan cinta. Kemudian klasifikasi emosi rasa bersalah yang dipendam hanya dimiliki oleh Midori dan Saiko. Klasifikasi emosi rasa malu dan kebencian hanya dilimiki oleh Midori. Ucapan Terima Kasih 1. Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta. 2. Ibu Dr. Diana Kartika selaku Ketua Jurusan Sastra Asia Timur. 3. Ibu Tienn Immerry, S.S., M.Hum sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk penulis ditengah-tengah kesibukan yang padat. 4. Ibu Dra. Aimifrina, M.Hum sebagai pembimbing II yang telah telah banyak memberikan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Ibu Femmy Dahlan, S.S., M.Hum sebagai penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan, serta kritik dan saran sehingga penulis dapat memperbaiki kekurangan dari skripsi ini. 6. Ibu Nur Sumie Ali, S.Pd yang telah meluangkan waktu untuk penulis untuk memperbaiki ronbun. 5

6 7. Ibu Dra. Dewi Kania Izmayanti, M.Hum sebagai dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan masukan dari awal sampai selesai kuliah. 8. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta. 9. Seluruh karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta. 10. Teristimewa kepada orang tua, mama meskipun engkau tak disisiku, aku yakin engkau selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis dan papa tersayang yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil dan selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis. 11. Teristimewa untuk kakak-kakak dan adik-adik tercinta Prima, Hendra, Jhonnaidi, Mega, Joni yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil dan selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis. 12. Teman-teman seperjuangan Dian, Lila, Uchok. Terima kasih selalu menghabiskan waktu bersama-sama dalam penyelesaian skripsi ini, juga saling membantu memberikan semangat satu sama lainnya. 13. rekan-rekan mahasiswa Saje 08 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, terima kasih atas masukan dan kebersamaannya. Daftar Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Endraswara, Suwardi Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Media Presindo. Inoue, Yasushi Ryoujuu. Tokyo: Shinchosha. Minderop, Albertine Metodologi Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Minderop, Albertine Psikologi Sastra:Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Mukid, Wahyuni Bedil Perburuan. Yogyakarta: Alenia. Meleong Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosnadakarya. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press. Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Trasito. Semi, M Atar Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Zed, Mustika Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Obor Indonesia. Data unduh : Tentang penelitian terdahulu / 6