Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra
|
|
- Sudirman Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra Sarry Kaswinda Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemunculan novel Ayah Mengapa Aku Berbeda yang menceritakan perjalanan hidup seorang anak yang terlahir cacat pendengaran. Akibatnya penederita cacat pendengaran atau tunarungu mengalami konflik dalam diri sendiri ketika sadar bahwa keberadaannya tidak dikehendaki oleh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama Angel mengalami konflik batin karena ia menderita cacat pendengaran atau tunarungu. Konflik batin tokoh utama adalah penyesalan Angel atas kelahiran dirinya yang berbeda dengan orang lain dan konflik batin itu bertambah kuat karena ketidakpercayaan ayah kepadanya dan Angel dikucilkan serta dipermalukan oleh teman-temannya. Kata Kunci: Ayah Mengapa Aku Berbeda, Konflik Batin, Psikologi Sastra 1. Pendahuluan Dalam perkembangan sejarah sastra Indonesia, sebagian karya ditulis oleh satu pengarang. Setiap pengarang akan mencerminkan konflik kehidupan yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Peneliti sastra yang menganalisis konflik kehidupan masyarakat Indonesia yang dicerminkan oleh satu pengarang menjadi perihal yang biasa akan tetapi, pengkristalisasian karya sastra yang dialami oleh dua pengarang tentu menjadi hal yang unik untuk diteliti. Walaupun demikian karya yang dihasilkan tetap satu. Salah satu karya yang berhasil dihasilkan oleh dua pengarang Indonesia adalah novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda yang ditulis oleh Agnes
2 Davonar. Agnes Davonar adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya. Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda menceritakan konflik batin yang dialami oleh tokoh utama yang memiliki cacat fisik sejak lahir, yakni tunarungu. Dalam novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda yang ditulis oleh Agnes Davonar, adanya konflik yang terdapat pada tokoh utama. Konflik yang dihadirkan adalah konflik batin. Semi (1993:78) menyatakan bahwa karya sastra yang mampu menggambarkan kekacauan batin manusia itu merupakan sebuah perjuangan ketika menghadapi kekalutan batin sendiri. Dalam jumlah manusia normal, ada satu atau beberapa orang masyarakat yang memiliki cacat pendengaran. Bagi masyarakat, cacat tersebut dianggap rendah. Akibatnya, para penderita cacat pendengaran atau tunarungu akan mengalami konflik dalam diri mereka ketika sadar bahwa keberadaan mereka tidak dikehendaki oleh masyarakat. 2. Kerangka Teori Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka teori yang digunakan dalam membahas konflik batin yang terdapat dalam novel Ayah Mengapa Aku Berbeda adalah teori psikologi sastra. Menurut Nurgiyantoro (1995:124) menyatakan bahwa konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa seorang tokoh cerita. Jadi, konflik batin merupakan konflik permasalahan interen seorang manusia. Hal itu terjadi akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda. Selain itu Menurut Jatman (dalam Endaswara, 2003:97), karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tidak langsung dan fungsional. Pertautan tidak langsung, karena baik sastra maupun psikologi sastra memiliki objek yang sama yaitu kehidupan manusia. Psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena memiliki objek yang sama
3 yaitu kehidupan manusia. Psikologi dan sastra memiliki hubungan fungsional karena mempelajari kejiwaan namun bedanya dalam psikologi kejadian tersebut ril, sedangkan secara sastra bersifat imajinaf. Melalui cara ini, karya tetap dianggap sebagai objek telaah utama, sedangkan teori psikologi sebagai alat bantu dalam melakukan penyelidikannya. Analisis dilakukan dengan menerapkan teori-teori kepribadian yang dikembangkan oleh Alfread Adler. 1. Individual sebagai pokok persoalan Adler memberi tekanan pentingnya sifat khas dari pada kepribadian, yaitu individual, kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia 2. Finalisme semu atau Finalisme fiktif Adler menemukan gagasan bahwa manusia lebih didorong oleh harapan-harapannya terhadap masa depan daripada pengalaman-pengalaman masa lampaunya. 3. Dua dorongan pokok (perjuangan ke arah superioritas) Dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu : a) Dorongan kemasyarakatan yang mendorong manusia bertindak dan mengabdi kepada masyarakat. b) Dorongan keakuan yang mendorong manusia bertindak dan mengabdi kepada diri sendiri. 4. Rasa rendah diri dan kompensasi Adler menaruh perhatian terhadap fungsi-fungsi jasmani yang kurang sempurna.
4 5. Dorongan kemasyarakatan Dalam bentuk konkritnya dorongan ini misalnya berwujud koperasi, hubungan sosial, hubungan antar pribadi, mengikatkan diri dengan kelompok, dan sebagainya. 6 Gaya hidup Gaya hidup adalah prinsip yang dapat dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang karena gaya hidup yang melatarbelakangi sifat khas seseorang. 3. Pembahasan Pada sebagian anak yang baru lahir, akan ada kemungkinan terlahir tidak normal seperti mengalami masalah dalam pendengaran atau yang lebih disebut tunarungu. Tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan seharihari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks ( Bagi masyarakat, cacat tersebut dianggap rendah. Akibatnya, para penderita cacat pendengaran atau tunarungu akan mengalami konflik dalam diri mereka ketika sadar bahwa keberadaan mereka tidak dikehendaki oleh masyarakat.
5 3.1 Bentuk-bentuk konflik batin yang terdapat dalam novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda yaitu: Angel tidak mau keluar rumah hanya mengurung diri Angel menerima perlakuan yang tidak pantas dari teman-teman yang telah membencinya. Batinnya tidak menerima karena harapan dan kenyataan yang ada ternyata berbanding terbalik. Akhirnya, timbul keinginan Angel untuk tidak berteman dengan orang lain. Mulai muncul konflik batin yang dirasakannya yakni selalu dihina oleh teman-teman sebagai anak cacat. Hinaan yang ditujukan kepada Angel oleh teman-temannya dapat dijelaskan dalam kutipan berikut: Dasar anak cacat, kamu sudah membuatku malu di depan kelas. Jangan sok pintar kamu! Itu peringatan untuk kamu karena telah membuatku marah Anak cacat jangan merasa puas hanya karena bisa mengalahkan aku tadi ya! Itu hanya sedikit keberuntungan untukmu ANAK BUDEK YANG SOMBONG DAN TIDAK TAU DIRI, SELAMAT!! (Davonar Agnes, 2011: ). Dalam kutipan itu terlihat tokoh utama merasakan konflik dalam dirinya bahwa tidak semua orang bisa menerima kehadirannya yang cacat pendengaran atau tunarungu Depresi Dalam novel Ayah Mengapa Aku Berbeda tokoh utama mengalami depresi seperti kutipan berikut. Tuhan aku tidak pernah mengerti mengapa aku harus menjadi beban bagi hidup ibuku. Andai saja aku tahu bahwa hidupku hanya membuat ibuku menderita, mungkin aku tidak akan memilih untuk hidup di dunia ini (Davonar Agnes,2011:11). Mengapa aku terlahir cacat? (Davonar Agnes, 2011:20)
6 Dalam kutipan itu, terlihat tokoh utama merasa menjadi beban dalam hidup ibunya dengan takdir yang ia terima sebagai seorang anak yang membuat orangtuanya meninggal. Apalagi, tekanan lain muncul ketika mengetahui bahwa ia memiliki cacat pendengaran. 3.2 Sebab Konflik Batin Tokoh Angel Angel Menyesali Kelahirannya ke Dunia Angel tidak menyangka dengan adanya dirinya lahir ke dunia membuat suasana keluarganya berubah. Kesedihan berada dalam hidup ayahnya ketika mengetahui istri yang dicintainya meninggal saat melahirkan anak semata wayang. Ketika Angel beranjak dewasa, sehingga ia merasa bersalah dengan adanya ia di dunia, seperti kutipan berikut. Tuhan, aku tidak pernah mengerti mengapa aku harus menjadi beban hidup ibuku. Andai saja aku tahu bahwa hidupku hanya menjadi ibuku menderita, mungkin aku tidak akan memilih untuk terus hidup di dunia ini (Davonar Agnes, 2011:11). Angel hanya bisa pasrah dengan keadaan, namun ia berusaha untuk bisa membahagiakan ayah dan neneknya. Dalam hidupnya ia tidak pernah ingin hal itu terjadi namun itu sudah kehendak Tuhan Angel Menyadari Berbeda dengan Orang Lain Ketika masih kecil sampai Angel dewasa ia menyadari bahwa tidak akan pernah mendengar apa yang dibicarakan orang lain dan tidak akan pernah mendengar suaranya sendiri, seperti kutipan berikut. Aku tidak akan pernah menyadari bahwa aku berbeda dengan orang-orang yang ada disampingku. Semuanya mulai kupahami, aku sadar bahwa aku tidaklah sama dengan anak-anak yang lain kulihat. Ketika berjalan bersama Nenek di halaman rumahku, mereka dapat berbicara mulutnya dan mendengar apa yang sulit kupahami. Aku tidak mengerti apa itu yang disebut dengan pendengaran. Alat indra yang satu ini tidak pernah ada dalam hidupku. Bahkan aku tidak bisa mendengar suara ku sendiri (Davonar Agnes, 2011: 36).
7 3.2.3 Angel Menderita Tunarungu Tunarungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks. Biasanya gejala tunarungu adalah bawaan dari lahir ( Angel menderita tunarungu mulai sejak ia dilahirkan. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan berbicara dan mendengar harus ia pahami sendiri. Kekurangan yang ada pada dirinya dijadikan ejekan oleh teman-temannya. Angel seperti orang yang tidak dihargai dan tidak dianggap oleh teman-temannya Ketidakpercayaan Ayah terhadap Angel Ketidakpercayaan ayah terhadap Angel diakibatkan karena ia tuduh mencuri, namun hal itu tidak ia lakukan. Ia hanya dijebak oleh Agnes. Pada saat Angel diperiksa satpam, ia ditanya dan akhirnya satpam menghubungi dan meminta ayah Angel untuk menjemputnya, pada saat itu ayahnya terpengaruh dengan apa yang disampaikan satpam dan mempercainya Akibat Konflik Batin Angel Angel dijauhi, dikucilkan, dan dipermalukan oleh teman-temannya. Merujuk kepada beberapa penyebab konflik batin pada tokoh utama seperti contoh Angel menderita cacat fisik yaitu tunarungu. Contoh di atas, berdampak pada pergaulan Angel. Dari contoh tersebut, berdampak pada pergaulan si tokoh utama. Dalam kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah, Angel selalu dijadikan bahan tertawaan oleh teman-temannya.
8 Komunikasi yang tidak seperti anak normal lainnya dijadikan alat untuk bahan tertawaan dan peluang bagi mereka yang tidak menyukai Angel untuk menjauhi dan tidak berteman dengan Angel, seperti kutipan berikut. Anak cacat jangan kembali. Anak cacat jangan kembali, teriak mereka berulang-ulang (Davonar Agnes, 2011:40). Tiada hari tanpa mengejek Angel. Mereka berteriak-teriak hanya untuk mengatakan Angel adalah anak yang cacat Solusi dari Konflik Batin Tokoh Angel Angel Mempelajari Cara Berkomunikasi Solusi untuk mengatasi konflik batin Angel adalah dengan ia mendapatkan kejutan dari orang-orang terdekatnya dengan cara mereka berusaha untuk memahami cara berkomuniksi Angel dengan menggunakan bahasa isyarat tangan. Ia senang dan bahagia Perasaan Senasib Hendra juga merupakan salah seorang yang dikucilkan di sekolah karena postur tubuh yang gemuk menjadi ejekan teman-teman yang lain. Hendra adalah satu-satunya teman yang selalu ada untuk Angel, baik ketika senang dan sedih. Angel adalah teman yang baik dan pintar bagi dirinya. Hendra menjadi pendengar yang baik untuk cerita-cerita Angel. Sehingga Hendra juga merasa nyaman berteman dengan Angel begitu juga sebaliknya Berbagi cerita Berbagi cerita adalah solusi untuk mengurangi beban pikiran. Apabila ada masalah, maka Angel bercerita dengan seseorang yang bisa mengerti, akan membuat diri yang bermasalah akan terasa ringan. Walaupun masalah tidak akan terselesaikan, tetapi dengan bercerita beban pikiran akan terkurangi.
9 Secara psikologi Angel bahagia menemukan teman yang bisa berbagai cerita. Dia adalah Hendra dan Ibu Katrina yang tanpa bosan selalu mendengarkan cerita Angel tentang masalah yang ia hadapi. Angel merasa lebih dihargai oleh Hendra dan Ibu Katrina di sekolah. Beban pikirannya berkurang. 4. Penutup Berdasarkan hasil analisis pendekatan psikologi sastra terhadap novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda, dapat ditarik kesimpulan bahwa tokoh utama yang bernama Angel mengalami konflik batin karena ia menderita cacat pendengaran atau tunarungu seperti Angel tidak mau keluar rumah hanya mengurung diri dan depresi. Hal yang menyebabkan terjadinya konflik batin tokoh Angel seperti Angel menyesali kelahirannya ke dunia, Angel menyadari berbeda dengan orang lain, Angel menderita tunarungu, dan ketidakpercayaan ayah terhadap Angel. Akibatnya Angel dijauhi, dikucilkan, dan dipermalukan oleh teman-temannya. Merujuk kepada beberapa penyebab konflik batin pada tokoh utama seperti contoh Angel menderita cacat fisik yaitu tunarungu. Contoh di atas, berdampak pada pergaulan Angel khususnya di sekolah. Dalam permasalahan ini terdapat solusi yang berdampak pada Angel seperti Angel mempelajari cara berkomunikasi, perasaan senasib, dan berbagi cerita. Demikianlah penelitian terhadap novel Ayah Mengapa Aku Berbeda karya Agnes Davonar ini hendaknya dapat dijadikan sebagai referensi bagi semua anggota masyarakat yang menghadapi anak cacat pendengaran atau tunarungu, karena anak yang menderita cacat pendengaran biasanya akan lebih susah berkomunikasi dibanding anak normal. Bagi peneliti-
10 peneliti selanjutnya, baik yang akan meneliti novel yang sama, ataupun meneliti novel yang berbeda dengan tinjauan yang sama, penulis berharap agar penelitian ini bisa bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA Davonar, Agnes Ayah Mengapa Aku Berbeda: Jakarta: Inandra/Inti Blook Publiser. Endaswara, Suwardi Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Universitas Semi, Atar Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Zaviera, Ferdinand Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta: Prismasopie. Sumber Internet NN, 2011, Komentar pengunjung situs Agnes Davonar, diakses melalui pada tanggal 28 Februari Anesecha. 2010, Faktor Penyebab Tunarungu Bahan Internet di alamat Faktor penyebab tunarungu, diakses melalui tanggal 29 Februari 2012.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia yang bersifat imajinatif. Hal tersebut sependapat dengan Nurgiyantoro (2005:2) sebagai hasil yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. 2002), hlm.122.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agnes Davonar memulai karir menulisnya dari blog sekitar tahun 2006 dan semakin populer setelah menghasilkan novel online seperti Misteri Kematian Gaby dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan jiwa.sastra merupakan wakil jiwa melalui bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial.
Lebih terperinciBAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang diciptakan oleh pengarang. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar pengarang.
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciTrauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu
Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
Lebih terperinciKLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)
KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan karya fiksi yang diceritakan secara panjang lebar oleh pengarang dengan menyuguhkan tokoh atau karakter, serangkaian peristiwa, serta latar yang biasanya
Lebih terperinciASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi
ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciMASALAH KEJIWAAN TOKOH JALESWARI DALAM NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Oleh: Melya Deviona Iswan ABSTRAK
MASALAH KEJIWAAN TOKOH JALESWARI DALAM NOVEL BATAS KARYA AKMAL NASERY BASRAL (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Oleh: Melya Deviona Iswan ABSTRAK Perkembangan penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya novel adalah sebuah karya sastra yang membangun sebuah dunia yang utuh sesuai dengan keinginan pengarangnya. Dunia tersebut dapat dikatakan sebagai luapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan buah karya dari seorang pengarang, dengan menghasilkan sebuah karya sastra pengarang mengharapkan karyanya dapat dinikmati dan dipahami
Lebih terperinciASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK NASKAH PUBLIKASI
ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa,
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciOleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL 3 WALI 1 BIDADARI LELAKI PILIHAN ABAH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA DAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPerkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi
Perkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi Oleh Mutia Ratnasari* Abstrak Karya tulis ini berjudul Perkembangan Kepribadian pada Tokoh Utama dalam Novel Babalik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesusastraan ditulis karena motivasi manusia mengekspresikan dirinya sendiri dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional Asia. Kehidupan dalam karya sastra dapat diperindah, diejek, atau digambarkan bertolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan suatu ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam sastra dapat berwujud lisan maupun tulisan. Tulisan adalah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nurgiyantoro (2013:259) tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan kehidupan manusia melalui bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia memiliki banyak realita yang mempengaruhi kehidupan itu sendiri. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperankan oleh tokoh cerita. Kepribadian yang dimiliki para tokoh dalam cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan hidup seseorang dapat ditemui dalam karya sastra yang diperankan oleh tokoh cerita. Kepribadian yang dimiliki para tokoh dalam cerita menarik untuk dikaji.
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang tentang hidup. Karya sastra yang diciptakan seorang pengarang adalah gambaran dan kepekaan terhadap
Lebih terperinciAYAH MENGAPA AKU BERBEDA?
AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? (Novel Best Seller by Agnes Davonar) Bila semua teman-temanku bernyanyi, aku hanya bisa terdiam. Aku tidak pernah tau harus bagaimana mengatakan pada dunia bertapa aku sangat
Lebih terperinciASPEK KEPRIBADIAN TOKOH DALAM NOVEL IBU,AKU MENCINTAIMU KARYA AGNES DAVONAR
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH DALAM NOVEL IBU,AKU MENCINTAIMU KARYA AGNES DAVONAR ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi dan kreatifitas pengarang, serta refleksinya terhadap gejala sosial yang terdapat di lingkungan
Lebih terperinciZHAFRAN FADHIL DAMARA ( ) ANNISA WIDYA SARI ( MUH. RAHMAT FAHREZA ( )
TUGAS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER (INTI TEORI, STRUKTUR KEPRIBADIAN DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN) ZHAFRAN FADHIL DAMARA (1471042015) ANNISA WIDYA SARI (14710420 MUH. RAHMAT FAHREZA (1371041032) FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dalam pembahasan terhadap novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Tokoh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. masalah, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama,
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sesuai dengan rumusan masalah, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, dalam novel Dan Hujan pun Berhenti terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dinamika kesusastraan, prosa fiksi merupakan salah satu sastra yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dinamika kesusastraan, prosa fiksi merupakan salah satu sastra yang bersifat imajinatif.sebagai karya yang bersifat imajinatif tentunya memiliki keterkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang telah lama mengenal gaya serta ritual penghancuran diri yang lebih kita kenal sebagai bunuh diri atau disebut juga jisatsu. Jisatsu merupakan suatu bentuk
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra pada dasarnya mengungkapkan kejadian, namun kejadian tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya melainkan fakta dari hasil pemikiran pengarang. Pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
Lebih terperinciKONFLIK KEJIWAAN TOKOH KUMAJAS DALAM NOVEL KUMALA PUSAKA KASIH (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI
KONFLIK KEJIWAAN TOKOH KUMAJAS DALAM NOVEL KUMALA PUSAKA KASIH (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Oleh : MEGIA PRASCILLYA BP. 06
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra lahir karena adanya daya imajinasi yang di dalamnya terdapat ide, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu membedakan
Lebih terperinciASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hariyanto Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cerpen yang berjudul Saigo No Ikku ( 最後の一句 ) karya Mori Oogai,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerpen yang berjudul Saigo No Ikku ( 最後の一句 ) karya Mori Oogai, dibuat pada tahun 1915 ( 大正四年 ), pada waktu ia berusia 53 tahun. Cerpen ini dimuat dalam buku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keindahan dalam karya sastra dibangun oleh seni kata atau seni bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari ekspresi jiwa pengarang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah hasil ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi. Keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra, merupakan hasil dari
Lebih terperinciAstry Evana P.Y.H. Universitas Sumatera Utara
Dengan hormat, Dalam rangka menyelesaikan studi di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Saya bermaksud mengadakan penelitian. Untuk itu Saya membutuhkan sejumlah data yang hanya Saya peroleh dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konflik psikologi tokoh utama dalam novel karya Wiwid Prasetyo yang berjudul Nak, Maafkan Ibu yang Tak Mampu Menyekolahkanmu.
Lebih terperincimenyampaikan pesan cerita kepada pembaca.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seorang pengarang yang merupakan hasil dari perenungan dan imajinasi, selain itu juga berdasarkan yang diketahui, dilihat, dan juga dirasakan
Lebih terperinciBAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG
BAB 1V KONSEP DIRI REMAJA DELINQUEN DI DESA LOBANG KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG A. Analisis Konsep Diri Remaja Delinquen di Desa Lobang Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Masa remaja merupakan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai
Lebih terperinciPERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)
PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Widya Haznawati 1 Arif Mustofa 2, Riza Dwi Tyas.W 3 Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciAlfred Adler. Individual Psychology
Alfred Adler Individual Psychology Manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain. Manusia
Lebih terperinciNO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.
NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai hal, yakni permasalahan
Lebih terperinciKONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH
KONFLIK BATIN TOKOH LING LING DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) EKA FARIDA HUTAPEA NIM 12080246 PROGRAM
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan hingga pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Gaya Kata (Diksi) Pada naskah film Kembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah karya yang dapat menghibur sekaligus dapat memberikan pelajaran hidup kepada para penikmatnya. Hal tersebut dikarenakan karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah sebuah usaha untuk merekam isi jiwa sastrawannya yang berupa ungkapan pribadi manusia yang terdiri dari dari pengalaman, pemikiran, perasaan, ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra pada hakikatnya merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk bahasa. Karya sastra merupakan pengungkapan baku dari apa telah disaksikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciDISKRIMINASI SOSIAL DALAM NOVEL AYAH, MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR
DISKRIMINASI SOSIAL DALAM NOVEL AYAH, MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR Fadhlina Kurnia Ridha 1, Yasnur Asri 2, Nurizzati 3 Program Studi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang email : kurnia.ridha@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga ( 漫画 ) merupakan komik yang dibuat di Jepang. Kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DD: Elegi Seorang Penyanyi Dangdut adalah sebuah novel karya Ronierays yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang adalah menulis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual, yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual, yang engkaji aspek psikologi tokoh dalam karya sastra (Endraswara, 2011:97). Penilitan psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil pemikiran dan imajinasi pengarang yang menyentuh hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Wujud konflik yang terjadi dalam naskah drama Bapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin,
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Wiwid Widiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA UNTUK MERAIH IMPIAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH
BENTUK-BENTUK PERJUANGAN TOKOH UTAMA UNTUK MERAIH IMPIAN DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI OLEH BOVI ANDRIZA 100701076 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan peneliti, tidak ditemukan penelitian yang membahas nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan
Lebih terperinciINFORMED CONSENT. Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden. : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual. Komersil (Prostitusi)
INFORMED CONSENT Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden Tema Penelitian : Resiliensi Remaja Putri Korban Eksploitasi Seksual Komersil (Prostitusi) Peneliti : Indah Rasulinta Sebayang NIM : 071301109
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X
NILAI-NILAI MORALDALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR DAN SKENARIOPEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X Oleh: Taufik Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia UniversitasMuhammadiyahPurworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya imajinasi yang inspirasinya berasal dari fenomena yang dialami atau terjadi di sekeliling pengarang. Karya sastra yang diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciDAFTAR IS1 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR
DAFTAR IS1 DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR BAB I - PENDAHULUAN A. Psikologi Kepribadian B. Teori Kepribadian Psikoanalisis - Sigmund Freud 1. Alam Bawah Sadar 2. Teori Mimpi C. Struktur Kepribadian Menurut Sigmund
Lebih terperinci