BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, h. 22

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, h. 22"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Arab merupakan suatu pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-qur an dan hadits, serta kitab kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. 1 Proses pembelajaran bahasa Arab membutuhkan metode metode pembelajaran yang lebih memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk aktif belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya. Dapat juga dikatakan metode metode tersebut untuk mengupayakan agar pembelajaran yang terpusat pada guru ( Teacher Oriented ) berubah menjadi berpusat kepada siswa ( student oriented ). Tidak seperti selama ini yang terjadi di kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang masih menggunakan metode klasik yang berorientasi pada guru sebagai pusat pembelajaran seperti ceramah dan tanya jawab. Khusus pada materi mengenal kosa kata Bahasa Arab guru tidak mungkin hanya ceramah dan tanya jawab, tetapi dibutuhkan beberapa metode yang mampu menarik siswa untuk memahami materi tersebut dengan penuh 1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di Madrasah, h. 22 1

2 2 keaktifan dan suasana menyenangkan, salah satu yang bisa dilakukan dengan menggunakan lagu pada saat pembelajaran kosa kata Bahasa Arab. Menyusun tempo secara teratur disebut lagu, 2 sedangkan lagu sama dengan nyanyian 3 yaitu hiburan yang menghibur jiwa dan menenangkan hati serta mengenakkan telinga. 4 Lagu merupakan salah satu karya sastra yang merupakan sumber verbal dari ekspresi jiwa, perasaan, ide maupun gagasan yang mempunyai peranan penting bagi pendengarnya. 5 Arief S. Sadiman, dkk mengatakan kalau media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 6 Zakiah Darajat menyimpulkan inti pendapat dari Roestiyah, dkk dan pendapat Vernon S Gerlack serta Donald P. Elly, bahwa media pendidikan meliputi segala sesuatu yang dapat membantu proses pencapaian tujuan pendidikan. 7 Lagu dapat berfungsi dalam media pendidikan yang mampu menundukkan hati manusia yang bagaikan batu api yang tersembunyi, 8 Menjadi jernih bagai perak dalam nyala api. 9 Selain itu mendengarkan musik atau nyanyian yang menyenangkan dan harmonis, menyebabkan esensi manusia bergerakserta mewujudkan sesuatudalam diri tanpa disadarinya. 10 Dalam pendidikan Islam seperti Bahasa Arab, lagu diharapkan dapat melahirkan kehangatan perasaan dan vitalitas serta aktivitas dalam jiwa, yang selanjutnya memberikan motivasi pada manusia untuk merubah perilakunya dan memperbaharui tekadnya sesuai dengan tuntunan, pengarahan serta pengambilan pelajaran dari lagu tersebut. 2. Muhammad Yusuf Qardhawi, Fiqih Musik dan Lagu, diterjemahkan Penerbit Lespidi, Bandung : Mujahid, 2002, h Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2008, h Muhammad yusuf Qardhawi, Halal Dan Haram Dalam Islam, Semarang : Binar Ilmu, t.th., h Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Upaya mengefektifkan Agama Islam, Semarang : Remaja Rosda Karya, 2001, h Arief S Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 1996, h Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2005, h Imam al Ghazali,Mutiara Ihya, Semarang : Wicaksana, t.th, h. 308 h Ibid., h Sayyid Husein Nasr, diterj. Sutejo, Spiritual Dan Seni Islam, Bandung, Mizan, 1990,

3 3 B. Alasan Pemilihan Judul Setelah memperhatikan latar belakang yang penulis uraikan di atas, ada beberapa alasan yang menjadi dasar bagi penulis memilih judul Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Melalui Penggunaan Lagu Pada Kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran kurang menyenangkan 2. Guru masih menggunakan sistem mengajar konvensional ( ceramah ) yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran 3. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab 4. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM madrasah. C. Telaah Pustaka Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan, penulis menyertakan telaah pustaka yaknu beberapa buku hasil karya para pakar pendidikan dan skipsi yang berkaitan dengan penelitian yang penulis angkat: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rodli NIM ( 2010 ) dengan judul Studi Korelasi minat belajar kitab kuning terhadap prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Arab siswa MTs Al Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tahun Pelajaran 2009/2010. Pendekatan ini menghasilkan nilai r sebesar 0,586, hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya signifikasi tersebut dibuktikan dengan membandingkan nilai r dengan r baik pada taraf signifikasi 5 %, yaitu 0,244 maupun 1 %, yaitu 0,317. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi ada korelasi antara minat belajar kitab kuning dengan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Arab siswa MTs Al Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat diterima. 11 Persamaan dengan Penelitian Tindakan Kelas peneliti adalah penggunaan lagu atau nyanyian dalam memahamkan materi kepada 11. Rodhi, Studi korelasi minat belajar kitab kuning terhadap prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Arab siswa MTs Al Hikmah Kajen Margoyoso Pati Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam Unwahas. 2010

4 4 siswa, sedangkan perbedaannya penelitian yang dilakukan mengkhususkan pada penggunaan lagu yang dilakukan melalui model penelitian tindakan kelas sehingga membedakan dengan peneliti diatas yang berbentuk kuantitatif sehingga proses penelitian dan hasil penelitian yang di dapat berbeda. 2. Penelitian yang dilakukan oleh ST. Muslikhati NIM dengan judul Upaya untuk meningkatkan kosa kata Bahasa Arab melalui lagu pada siswa kelas IV MI NU 10 Sudipayung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2012/2013. Peningkatan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas IV MI NU 10 Sudipayung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal setelah menggunakan lagu, dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar persiklus, dimana ketika menggunakan metode konvensional pada pra siklus hasil tes lesan siswa yang sesuai KKM 70 hanya 13 siswa atau 46,29 % dengan rata rata nilai 63,93. Setelah menggunakan metode menyanyi pada siklus I menjadi 19 siswa atau 67,86 % dengan nilai rata rata 74,29 dan diperbaiki lagi pada siklus II ketuntasan sudah mencapai 24 siswa atau 85,71 % dengan rata rata nilai 81,07. Sedangkan proses keaktifan siswa juga mengalami kenaikan yaitu pada siklus I ada 17 atau 61 % ketuntasan ada naik pada siklus II menjadi 23 atau 82 %. 12 Persamaan dengan Penelitian Tindakan Kelas peneliti yaitu penggunaan lagu atau nyanyian dalam memahamkan materi kepada siswa dan penggunaan Penelitian Tindakan Kelas, sedangkan perbedaannya adalah obyek dan subyek penelitiannya sehingga proses penelitian dan hasil penelitiannya berbeda. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Abdurrahman NIM , Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008, berjudul Lagu Islami Sebagai Media Pembelajaran Sirah Di Taman Balita, Kelompok Bermain dan Taman Kanak kanak Islam Terpadu ( TB-KB-TKIT ) Al Khairaat 12. ST Muslihati Upaya untuk meningkatkan kosa kata Bahasa Arab melalui lagu pada siswa kelas IV MI NU 10 Sudipayung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20 12/2013. Skipsi PGMI Unwahas. 2012

5 5 Warungboto. Hasil Penelitian menunjukkan pembelajaran Sirah merupakan pembelajararan Sejarah Islam yang dicantumkan dalam kurikulum pembelajaran Bidang Pengembangan Kemampuan Pembiasaan Diri, yaitu wilayah moral dan nilai-nilai agama atau yang terangkum menjadi pembelajaran Keimanan dan Ketaqwaan dengan kategori kegiatan rutin, di TKIT Al Khairaat Warungboto Yogyakarta. Dalam penggunaan lagu Islami tersebut sebagai media pembelajaran ialah menggunakan dua macam lagu yaitu lagu-lagu hasil dari kreativitas guru TKIT Al Khairat. Alasan penggunaan lagu Islami sebagai media pembelajaran sirah ialah bahwa lagu tersebut sesuai dengan karakteristik siswa/ peserta didik, cocok dengan strategi yang ada serta dapat bertahan lama dan ekonomis. 13 Kesamaan dengan Penelitian Tindakan Kelas peneliti yaitu penggunaan lagu atau nyanyian dalam memahamkan materi kepada siswa, namun penelitian yang dilakukan mengkhususkan pada penggunaan lagu yang dilakukan melalui model penelitian tindakan kelas sehingga membedakan dengan peneliti di atas yang berbentuk kuantitaif, kualitatif dan literatur, sehingga prose penelitan dan hasil penelitian yang di dapat berbeda. D. Rumusan Masalah Dari uraian diatas maka penulis dapat merumuskan masalah pembelajaran sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016? 2. Adakah peningkatan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang setelah menggunakan lagu? 13. Ade Abdurrahman, Lagu Islami Sebagai Media Pembelajaran Sirah Di Taman Batita, Kelompok Bermain dan Taman Kanak kanak Islam Terpadu ( TB-KB-TKIT ) Al Khairaat Warungboto, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2008

6 6 E. Rencana Pemecahan Masalah 1. Penggunaan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Peningkatan hasil belajar kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan mengimplementasikan lagu. F. Penegasan Istilah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk menghindari adanya interpretasi yang salah, maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan pengertian judul tersebut sebagai berikut: 1. Meningkatkan Berasal dari kata tingkat yang berarti menaikkan ( derajat, taraf ), mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan me dan akhiran an yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik Lagu Pengertian lagu menurut Yusuf Al Qardawi dengan menukil pendapat Abu Sulaiman Al Khattab mengatakan bahwa menyusun temponya secara teratur maka itulah yang disebut lagu menurut orang Arab. 15 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia lagu sama dengan lagu, 16 yaitu hiburan yang dapat menghibur jiwa dan menenangkan hati serta mengenakkan telinga. 17 Dalam bahasa Jawa lagu disebut tembang. Tembang diambil dari kata Jawa ngoko yaitu kembang, sedangkan bahasa Jawa halusnya adalah sekar, yang berarti bunga. Lagu/tembang disebut sebagai 14.WJS. Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2006, cet.3 h Muhammad Yusuf Qardhawi, Op. Cit., h Hasan Alwi, Op. Cit., h Muhammad Yusuf Qardhawi, Op. Cit., h. 412.

7 7 kembang/sekar/bunga, karena antara lagu dengan dengan bunga memiliki kemiripan sifat yang halus, lembut, indah, menarik/mempesona. 18 Dalam bahasa Arab lagu disebut syair ( Ar Syair, syair, puisi ) yang menurut kesusasteraan Arab adalah ucapan atau susunan kata yang fasih yang terkait pada irama ( pengulangan bunyi ) dan matra ( unsur irama yang berpola tetap ) dan biasanya mengungkapkan imajinasi yang indah serta memikat Kemampuan Kosa Kata Bahasa Arab Kemampuan adalah sesuatu yang benar-benar dapat dilakukan oleh seseorang. Selanjutnya bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitur yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, komunikasi, interaksi, dan mengidentifikasi diri. 20 Sedangkan Bahasa Arab merupakan suatu pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Jadi kemampuan kosa kata Bahasa Arab adalah kemampuan yang berupa kecakapan pada diri seseorang dalam kosa kata Bahasa Arab. 4. MI Al Khoiriyyah 1 Semarang MI Al Khoiriyyah adalah lembaga Pendidikan Islam yang sudah lama berdiri di Semarang yang berciri khas agama Islam yang melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan perpaduan kurikulum, yaitu kurikulum yang ditetapkan oleh Kementrian Agama, Kurikulum Dinas Pendidikan Nasional dan Kurikulum Al Khoiriyyah sendiri. 18. Soepodo Atmogerjito, Nganggit Mocopat, Purworejo, ttp, 2003.h Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedi Islam Jilid 5, Jakarta; PT. Ichtiar Baru Van Hocvc, 2002, h E. Mulyana, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, H. 57

8 8 G. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan dari Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : a. Untuk mendiskripsikan lagu untuk meningkatkan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016. b. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016 setelah menggunakan lagu 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam menambah bidang pendidikan serta memberikan masukan dan informasi secara teori tentang lagu pada pembelajaran kosa kata Bahasa Arab di tingkat dasar b. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa Diharapkan para siswa dapat terjadi peningkatan kosa kata Bahasa Arab pada pembelajaran bahasa Arab. 2) Bagi guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam proses kegiatan belajar mengajar 3) Bagi Madrasah Ibtidaiyyah Al Khoiriyyah 1 Semarang Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang berarti dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga dapat menjadikan Madrasah Ibtidaiyyah Al

9 9 Khoiriyyah 1 sebagai lembaga pendidikan yang lebih dinamis dan kreatif sesuai tuntutan perkembangan zaman. 4) Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman secara langsung tentang meningkatkan kosa kata Bahasa Arab pada pembelajaran Bahasa Arab dan memberikan bekal agar guru siap melaksanakan tugas sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman H. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 21 Pendapat lain mengatakan hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salahatau palsu, akan diterima jika fakta faktanya jelas membenarkan. 22 Berdasar teori tersebut peneliti meneliti permasalahan dengan mengumpulkan data untuk memperoleh kebenarannya. Berdasarkan kajian teori dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Apabila guru menggunakan lagu untuk meningkatkan kosa kata Bahasa Arab dalam pembelajaran Bahasa Arab, akan ada peningkatan prestasi belajar Bahasa Arab yang signifikan diantara siswa dengan yang hanya diajarkan menggunakan lagu. I. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas ( PTK ) : 1. Subyek dan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini metode penentuan subyek penelitiannya adalah dengan menggunakan sample purposive yaitu jumlah sample yang diambil berdasarkan kebutuhan peneliti dalam penelitian yang dilakukan. 21. Suharsiwi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, h Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Yayasan penerbit Fak. Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981, h.63

10 10 Dalam penelitian ini sample penelitiannya berjumlah 16 orang yaitu 1 orang guru dan 15 orang siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan obyek penelitiannya adalah tempat yang dituju sebagai wadah pembelajaran Bahasa Arab, tempat yang dimaksud adalah MI Al Khoiriyyah 1 Semarang. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Khoiriyyah 1 Semarang yang beralamatkan di Jl. Bulustalan III A No. 253 kel. Bulustalan kec. Semarang Selatan Kota Semarang 3. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan ( observasi ), dan refleksi. Sebagaimana gambar berikut : Siklus I Pelaksanaan Refleksi Observasi Perencanaan Siklus II Pelaksanaan Refleksi Observasi Dst

11 11 Gambar Model spiral dari Kemmis dan Taggart. 23 Keterangan : 1. Perencanaan adalah : proses, cara pembuatan, merencanakan. 24 Yang dimaksud merencanakan disini adalah mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas dalam sebuah proses pembelajaran. Perencanaan merupakan proses yang sangat penting dari semua fungsi pembelajaran karena tanpa perencanaan fungsi fungsi lain, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan dengan baik. 2. Pelaksanaan adalah : melakukan, melaksanakan, mengerjakan ( rancangan keputusan, dan sebagainya ). 25 Yang dimaksud dengan pelaksanaan disini adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan. 3. Pengamatan adalah : pengawasan terhadap suatu perbuatan ( kegiatan, keadaan ) orang lain; perbuatan mengamati dengan penuh penelitian. 26 Yang dimaksud pengamatan disini adalah pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran. 4. Refleksi adalah : gerakan, pantulan diluar kemauan ( kesadaran ) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. 27 Yang dimaksud dengan refleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan ( umumnya tulisan ) oleh anak didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik membangun atas pembelajaran yang diterimanya. Bahasa yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah refleksi ini sangat mirip dengan curhatan anak didik terhadap guru tentang 23. Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h Qonita Alya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, Bandung : PT Indah Jaya Adipratama, 2011, h Ibid, h Ibid, h Ibid, h. 612

12 12 hal-hal yang dialami dalam kelas sejak dimulai hingga berakhirnya pembelajaran. 4. Faktor Yang diteliti Untuk dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan diatas, ada beberapa faktor yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu : a. Keterampilan guru dalam mendiskripsikan penerapan penguasaan kosa kata Bahasa Arab melalui penggunaan lagu pada kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan lagu dalam penguasaan kosa kata Bahasa Arab pada siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 c. Hasil belajar Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan lagu. 5. Rencana Tindakan Pelaksanaan penelitian dirancang dengan tahapan penelitian tindakan kelas. Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Siklus I 1) Perencanaan a) Membuat RPP b) Menyusun LOS ( Lembar Observasi Siswa ) c) Menyiapkan kisi kisi Soal 2) Tindakan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario dan LOS meliputi : a) Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa b) Guru memberikan apersepsi c) Guru membicarakan isi nyanyian yang akan diajarkan melalui tanya jawab guru pada anak

13 13 d) Guru menyanyikan lagu kosa kata Bahasa Arab secara keseluruhan dua atau tiga kali e) Guru dan anak menyanyikan lagu bersama sama, makin lama suara guru semakin pelan f) Guru dan anak menyanyikan lagu dengan bersenandung g) Guru membacakan kosa kata Bahasa Arab satu satu dan diikuti oleh anak h) Guru menjelaskan kata kata yang sukar i) Guru dan anak menyanyikan lagu bersama-sama j) Guru memberikan kesempatan pada anak yang sudah dapat dan mau menyanyikan sendiri atau dengan beberapa teman untuk maju ke depan kelas k) Guru memberi bimbingan, dorongan pada anak yang memerlukan l) Guru memberi pujian secara tepat pada waktunya agar anak memperoleh kegembiraan m) Guru dan anak menyanyikan lagu lain sebagai selingan n) Guru dan anak menyanyikan kembali lagu tersebut 3) Observasi dengan melakukan format observasi Tahap ini dilaksanakan observasi yang dilakukan kolaborator terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung 4) Refleksi a) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOS b) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan. c) Melakukan pertemuan dengan kolaborator untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario model pembelajaran, LOS, dan lain-lain.

14 14 d) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. b. Siklus II 1) Perencanaan a) Menyusun RPP b) Menyiapkan LOS c) Menyiapkan lembar observasi d) Menyiapkan Instrumen Evaluasi e) Menyiapkan Media Pembelajaran 2) Tindakan Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pada siklus I, hanya saja lebih intensif dalam pembelajarannya. a) Kegiatan Awal (1) Guru melakukan apersepsi (2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (3) Guru menyampaikan langkah langkah pembelajaran dengan menggunakan lagu. (4) Guru menyampaikan materi pelajaran (5) Melibatkan siswa aktif untuk mengikuti pelajaran dengan baik. b) Kegiatan Inti (1) Guru membagi siswa berkelompok (2) Guru mengajak siswa melihat gambar (3) Guru membacakan kosa kata (4) Setiap kelompok diarahkan untuk latihan menyanyikan lagu di dalam kelompoknya dengan saling bergantian. (5) Guru menyuruh setiap kelompok untuk maju menyanyikan lagu dan menjelaskan isi teks. (6) Guru dan siswa menyanyikan lagu lain untuk selingan.

15 15 c) Kegiatan Akhir Guru dan siswa membuat kesimpulan. 3) Pengamatan Pada saat dilakukan tindakan, kolaborator sebagai mitra peneliti mengamati minat belajar siswa ketika mengikuti proses pembelajaran. 4) Refleksi a) Siswa yang belum berani menyanyikan tentang kosa kata yang belum dikuasai setelah diajari. b) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena guru kurang memberi umpan balikan untuk perbaikan c) Siswa kurang aktif dalam kerja kelompok karena kurangnya keberaniaannya d) Siswa kurang leluasa dalam memperhatikan demonstrasi karena kurang nyaman 6. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data, antara lain : a) Metode Observasi Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikologis. Tehnik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 28 Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan 28. Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R & D Bandung : Alfabeta, 2007, h. 203

16 16 pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. 29 Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah proses pelaksanaan pembelajaran kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang menggunakan lagu beserta aktivitas guru dan siswa. b) Metode Tes Metode adalah seperangkat rangsangan ( stimuli ) yang mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. 30 Metode tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa kelas V MI Al Khoiriyyah 1 Semarang setelah tindakan dilakukan, bentuk tes berupa tes lesan. c) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal hal atau variabel yang berupa foto, fiksi dan sebagainya. 31 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan identitas siswa, nilai Bahasa Arab siswa pada semester sebelumnya. 7. Metode Analisis Data Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisa data tes dihitung dihitung secara persentase dengan langkah sebagai berikut : a) Merekam nilai yang diperoleh siswa h S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2004, Cet. 4, 30. Ibid., h Suharsiwi Arikunto, Op. Cit., h. 206

17 17 b) Menghitung nilai komulatif dari tiap-tiap aspek c) Menghitung nilai rata-rata d) Menghitung persentase Persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut : NK NP = X 100 % R Keterangan : NP R NK : Nilai Persentase : Responden : Nilai Komulatif Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu antara hasil siklus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan kosa kata bahasa Arab melalui lagu. Tabel Kriteria Kemampuan Kosa Kata Bahasa Arab No. Presentase Keterangan % % Baik sekali % - 79 % Baik % - 65 % Cukup Baik % - 55 % Kurang Baik % - 39 % Tidak Baik 8. Indikator Keberhasilan Tingkat keberhasilan penelitian tindakan ini apabila : terjadi peningkatan kemampuan kosa kata Bahasa Arab siswa dengan KKM 70 sebanyak sebanyak 13 siswa dari 15 siswa sehingga terjadi peningkatan sebesar 80 %.

18 18 J. Sistematika Penyusunan Skripsi Untuk memudahkan penulisan dan penyusunan serta pemahaman skripsi ini, maka peneliti menyusun sistematika sebagai berikut : 1. Bagian Awal Pada bagian ini memuat halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman abstrak, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman pedoman transliterasi arab latin, halaman daftar isi, daftar table dan daftar gambar. 2. Bagian Isi Bagian isi ( inti ), meliputi : Bab satu mengenai gambaran secara umum seluruh isi skripsi meliputi : latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, telaah pustaka, rumusan masalah, rencana pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi. Bab dua landasan teori yang dalam bab ini penulis membagi beberapa sub bag. Sub bag yang pertama membahas tentang landasan teori tentang pembelajaran dengan menggunakan lagu, sub bag yang kedua berisi tentang hasil belajar, dan sub bag yang ketiga membahas tentang tinjauan mata pelajaran Bahasa Arab mengenai kosa kata dengan menggunakan lagu. Bab tiga laporan hasil penelitian. Dalam bab ini juga dibagi menjadi beberapa sub bag. Sub bag yang pertama berisi tentang laporan situasi umum obyek penelitian, sub bag yang kedua membahas tentang laporan kegiatan persiklus. Bab empat analisis hasil penelitian. Dalam bab ini akan dilakukan analisis kegiatan persiklus dan pembahasannya

19 19 Bab lima penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan dari apa yang telah dijabarkan dari bab-bab sebelumnya baik yang bersumber dari landasan teori maupun hasil penelitian di lapangan dilanjutkan dengan saran-saran yang dianggap perlu dan diakhiri dengan kata penutup. 3. Bagian Akhir, bagian ini terdiri atas daftar pustaka, daftar ralat dan daftar riwayat pendidikan penulis serta lampiran-lampiran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Stephen Kemmis sebagaimana dikutip Subyantoro menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan studi yang akan penulis lakukan, bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini proses pembelajran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah kajian sistematik dari upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan berkolaboratif antara guru kelas I dengan peneliti, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan 44 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian semua kelas II MI Raudlotul Athfal Mutih Kulon Wedung Demak. B. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu MI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat penelitian Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut: a. Lokasi sekolah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesialisme guru dalam menangani proses belajar mengajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang tahun pelajaran 2015/2016 yang jumlahnya 17

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngepreh Sayung tahun ajaran 2015/2016 yang jumlahnya 30 peserta didik, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Masnur Muslich Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencerminan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas yaitu bentuk penelitian reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK sebagai suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting atau Lokasi Penelitian Tempat penelitian di MTs Nurul Huda Dempet Demak. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk

Lebih terperinci

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2008 ) cet. 5, hlm : Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : PT BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan mengajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober sampai 31 Oktober 2011. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru matematika

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Seperti sudah dijelaskan, variasi metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah jabatan fungsional dan pekerjan profesional. Kalimat itu sudah sering kita dengar dan ucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting atau Lokasi Penelitian Tempat penelitian di SMP Negeri 2 Godong Grobogan. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian ini merupakan model jenis penelitian tindakan kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Pengertian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif antara guru Akidah Akhlak dan peneliti yang dilaksanakan di kelas IV MI Himmatul Muta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, h. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan gruru SKI di MI Darus sa adah Tlogosari Kulon Semarang.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendididkan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN BAB III METODE PENENLITIAN A. Jenis dan pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. PTK (CAR-Classroom Action Research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harfiah PTK adalah riset yang dapat dilakukan oleh orang yang sedang melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa kegiatan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMINO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR Westi Bilda Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang wbilda@yahoo.com

Lebih terperinci

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G Semester Genap Madrasah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fiqh artinya paham, menurut Abdul Wahab Khalaf yang dikutip oleh Ahmad Rofiq, pengertian fiqih secara terminologis adalah "hukum-hukum syara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan di sini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan kelas yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu paya guru atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Hakikat penelitian tindakan kelas adalah adanya upaya yang berupa tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan IPTEK yang terus menerus berkembang membawa manusia pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus mengembangkan diri agar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bimbingan, arahan dan pemberian pengalaman dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan tentang upaya guru meningkatkan hasil belajar dan keaktifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi seluruh umat manusia. Karena dengan pendidikan membantu manusia dalam proses mengembangkan potensi dalam dirinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan berkolaboratif antara guru PAI dan peneliti berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR Chusniati, Muis Sad Iman, Kanthi Pamungkas Sari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom). PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan (Classroom). Classroom Action Research merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitihan Peneliti ini merupakan Peneliti tindakan Kelas (PTK) atau bahasa Inggris sering disebut denganliti yang dilakukan oleh guru dikelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang penulis temukan di atas, penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui perbedaan kemampuan manghafalkan doa sehari-hari antara anak-anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci