ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia Tahun"

Transkripsi

1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman ISSN (Online): ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia Tahun Khasaras Dara Arinta, Santosa Adiwibowo 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone ABSTRACT This research aims to know empirical evidence as for factors influencing auditor switching on company listed in Indonesia Stock Exchange. The factors to be analysised in this research in audit fees (FEE), audit opinion (OPINI), firm size (KAP), client size (LnTa), management turnover (CHM) and financial distress (DER).The data being used is from company which is listed in Bursa Efek Indonesia (BEI) in period. Total sample in this research 510 companies using purposive sampling. Examinition of hypothesis conducted by using logistic regression.results of this research are that auditor size and client size has significant effect on auditor switching. While other factors like audit opinion, client size, management turnover and financial distress do not have significant effect on auditor switching. Keyword: auditor switching, purposive sampling, auditor size, client size PENDAHULUAN Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang wajar dan dapat dipercaya oleh pengguna laporan keuangan tersebut. Untuk memperoleh kewajaran atas informasi di laporan keuangan yang telah dibuat oleh suatu perusahaan maka dibutuhkanlah akuntan publik. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan (Wijayanti dan Januari, 2011). Seorang auditor dituntut harus bersikap obyektif dalam menilai keandalan suatu laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan hanya dapat mengandalkan informasi di laporan keuangan ketika laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh seorang auditor independen (Chadegani et al, 2011). Untuk mempertahankan keandalan suatu laporan keuangan dan independensi auditor tesebut maka perusahaan diwajibkan untuk melakukan rotasi audit yang diatur dalam KMK Nomor 359/KMK/.06/2003 yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik mengenai pembatasan masa pemberian jasa audit oleh KAP selama maksimal 6 tahun berturut turut dan auditor selama 3 tahun berturut turut. Karena peraturan mengenai rotasi auditor tersebut, maka timbullah perilaku perusahaan untuk melakukan Auditor Switching. Auditor Switching merupakan pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien. Meskipun telah cukup banyak dilakukan penelitian mengenai praktik pergantian KAP pada perusahaan di luar negeri, penelitian sebelumnya tersebut belum dapat menunjukkan hasil yang kondusisten. Selain itu pergantian KAP adalah fenomena menarik untuk dikaji, hal ini dikarenakan banyaknya faktor faktor yang dapat mempengaruhi pergantian KAP yang dilakukan oleh perusahaan publik di Indonesia. Faktor faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal perusahaan. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti kembali faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergantian KAP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris apakah fee audit, opini audit,ukuran perusahaan klien, pergantian manjemen dan financial distress mempengaruhi praktik pergantian KAP di perusahaan Indonesia. 1 Corresponding author

2 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 2 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Jansen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (principal) merlibatkan orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian mendelegasikan sebagai kewenangan pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Dapat disimpulkan bahwa para pemilik perusahaan atau pemegang saham memang menunjuk manajemen yang dimaksudkan untuk mengelola perusahaan yang dimilikinya. Teori agensi juga menjelaskan bahwa organisasi merupakan jaringan hubungan kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik kreditor dan pihak lain (principal). Masalah yang kemudian muncul dalam hubungan agensi adalah kelengkapan informasi, yaitu saat tidak semua kondisi diketahui oleh kedua belah pihak. Hal ini disebut dengan ketidakseimbangan informasi (information asimetris), munculnya teori keagenan disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan antara agent dengan principal. Di satu pihak, shareholders sebagai principal menginginkan pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka dalam hal ini pendapatan deviden yang besar. Namun di lain pihak, manajemen sebagai agent menginginkan adanya tambahan kompensasi ataupun bonus sehingga dapat menambah kepuasan mereka. Perbedaaan kepentingan tersebut menimbulkan konflik kepentingan antara: (1) manajer dengan pemegang saham, (2) manajer dengan kreditor, (3) manajer dengan pemerintah, (4) pemegang saham dengan kreditor, (5) pemegang saham controlling dengan pemegang saham minority. Terdapat 2 macam konflik kepentingan (conflic of interest) : (1) Moral Hazard yaitu suatu tindakan dimana manajer (agent) lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. (2) Adverse Selection yaitu situasi dimana satu orang atau lebih pelaku transaksi usaha yang potensial mempunyai informasi lebih atas yang lain. Untuk mengatasi konflik tersebut, dapat dilakukan mekanisme tata kelola perusahaan (corporate governance), yaitu dengan adanya Dewan Komisaris (Board of Comissioner), Komite audit, Eksternal Auditor, dan Regulasi. Adanya masalah keagenan menyebabkan munculnya agency cost. Macam agency cost terdiri dari 3: (1) Monitoring Costs yaitu Costs yang digunakan untuk mengawasi perilaku manajer (agent), contohnya audit laporan keuangan. (2) Bonding Costs yaitu jumlah uang yang dikeluarkan oleh principal untuk mengikat manajer (agent) agar perilaku manajer (agent) sesuai dengan yang diharapkan oleh principal, contohnya penyusunan laporan keuangan. (3) Residual Costs yaitu terlalu mahal untuk menghilangkan semua perilaku oportunistik. Peran akuntansi di dalam kontrak antara lain informasi akuntansi digunakan untuk mengurangi biaya agensi (agency costs) dan juga informasi akuntansi digunakan sebagai mekanisme monitoring dan bonding untuk mengendalikan perilaku manajer (agent). Pengaruh Fee Audit terhadap Pergantian KAP Damayanti dan Sudarma (2007) menyatakan bahwa penunjukan KAP oleh perusahaan, yang diwakili oleh pemegang saham, berhubungan dengan total fee. Ismail et al (2008) mengungkapkan bahwa ketidakpuasan terhadap fee audit yang perusahaan berikan kepada auditor dapat menyebabkan pergantian KAP. Peran akuntansi dalam teori agensi adalah untuk mengurangi biaya agensi (agensi cost), untuk dapat mrengurangi biaya agensi maka manajemen akan memilih KAP yang menawarkan fee audit yang rendah. Chadegani et al (2011) mengungkapkan bahwa ketika manajer merasa tidak sesuai atau tidak nyaman dengan fee audit mereka, maka manajer mencoba untuk melakukan pergantian KAP dengan harapan manajer memperoleh auditor yang sesuai dengan fee audit yang mereka tawarkan. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut ini, H1 : Fee audit berpengaruh secara positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian KAP Teori agensi menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dengan shareholder (principle) dan konflik tersebut dapat memicu pergantian manajemen. Manajemen baru berharap lebih bisa bekerja sama dengan KAP pengganti dan berharap nantinya akan 2

3 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 3 mendapatkan opini sesuai dengan keinginan manajemen Sinarwati (2010). Menurut Wijayanti dan Januari (2011), opini qualified memang cenderung kurang disukai oleh klien sehingga perusahaan tidak segan segan memberhentikan auditornya apabila laporan keuangan perusahaan tersebut mendapat opini qualified. Sejalan dengan teori yang telah dijelaskan, Chadegani et al (2011) juga berpendapat bahwa apabila perusahaan menerima opini qualified, maka perusahaan akan memecat auditor mereka dan menggantinya dengan auditor yang sejalan dengan pihak manajemen. Opini audit selain wajar tanpa pengecualian cenderung mempengaruhi klien untuk melakukan pergantian KAP. Hal ini disebabkan oleh pemberian opini audit selain WTP mengindikasikan terdapat masalah dalam laporan keuangan sehingga pandangan investor dan kreditor cenderung negatif (Sumadi, 2011). Jadi, H2 : Opini Audit berpengaruh secara positif terhadap Pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. Pengaruh Ukuran KAP terhadap Pergantian KAP Menurut Sinarwati (2010), berdasarkan teori agensi mengasumsikan bahwa manusia itu self interst, maka kehadiran pihak ketiga sebagai mediator hubungan keagenan diperlukan, dalam hal ini adalah auditor independen. Investor sebagai pihak eksternal melihat informasi akuntansi yang dihasilkan oleh manajemen perusahaan cenderung lebih mempercayai yang dihasilkan oleh auditor yang telah memiliki reputasi yang baik. KAP/Auditor yang bereputasi dalam penelitian ini adalah yang termasuk dalam Big 4. Menurut Sinarwati (2010) bahwa Perusahaan tidak akan mengganti KAP jika KAPnya sudah bereputasi. Sejalan dengan pendapat Sinarwati (2010), Damayanti dan Sudarma (2007) Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan kualitas yang lebih baik dan memiliki kredibilitas yang tinggi untuk meningkatkan kualitas keandalaan laporan keuangan dan reputasi perusahaan mereka di mata pengguna laporan keuangan. KAP yang besar biasanya memiliki reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis, sehingga mereka akan selalu berusaha mempertahankan independensi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP besar yang dianggap lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil. Oleh karena itu, perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP besar / Big 4 kemungkinannya kecil untuk berganti KAP (Damayanti dan Sudarma, 2007). Dengan demikian, hipotesis berikutnya adalah : H3 : Ukuran KAP berpengaruh secara negatif terhadap Pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian KAP Selain efek kemungkinan jenis KAP pada panjangnya masa perikatan audit (audit tenure), pilihan perusahaan audit dapat dikaitkan dengan ukuran auditee dan jenis layanan yang diperlukan. Perusahaan besar akan dipaksa untuk menyewa atau berganti KAP ke KAP yang besar / Big 4 karena perusahaan besar memiliki masalah yang lebih rumit dan kompleksitas usaha yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil serta peningkatan pemisahaan antara manajemen dengan kepemilikan, sangat memerlukan KAP yang dapat mengurangi biaya agensi / agency cost dan ancaman kepentingan pribadi auditor (Chadegani et al, 2011). Berdasarkan argumen diatas, masa perikatan audit (audit tenure) pada klien besar lebih panjang daripada klien yang lebih kecil. Dengan kata lain, kecenderungan untuk berganti KAP lebih rendah untuk klien besar daripada rekan rekan mereka yang lebih kecil. Hal ini membawa kepada hipotesis berikut : H4 : Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh secara negatif terhadap Pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) atau pihak manajemen berhenti karena kemauannya sendiri sehingga pemegang saham harus berganti manajemen yang baru yaitu Direktur Utama atau CEO (Chief Executive Officer) (Wijayanti dan Januarti, 2011). Berdasarkan teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan adanya konflik kepentingan antara manajemen (agent) dengan shareholder (principle) dan konflik tersebut memicu pergantian manajemen. Manajemen pengganti umumnya menerapkan metode akuntansi yang baru sehingga manajemen baru berharap lebih bisa bekerjasama dengan KAP pengganti Sinarwati (2010). Perusahaan akan mencari KAP yang selaras 3

4 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 4 dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya. Manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak terpenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditornya (Damayanti dan Sudarma, 2007). Hipotesis berikutnya dapat dirumuskan sebagai berikut ini, H5 : Pergantian Manajemen berpengaruh secara positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. Pengaruh Financial Distress terhadap Pergantian KAP Klien yang mengalami bangkrut atau kesulitan keuangan (financial disress) akan lebih cenderung untuk melibatkan auditor yang memiliki independensi tinggi agar dapat meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham dan kreditur serta untuk mengurangi resiko litigasi (Chadegani et al, 2011). Selain itu juga perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial disress) memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan pergantian KAP dibandingkan dengan perusahaan perusahaan yang memiliki posisi keuangan yang sehat. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial disress) harus menyewa seorang auditor yang lebih berkualitas daripada sebelumnya (Chadegani et al, 2011). Berdasarkan teori agensi yang menjelaskan bahwa manusia self interest, manajemen perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial disress) akan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mencari auditor yang memiliki independensi tinggi untuk mempertahankan reputasi manajemen serta kepercayaan dari principal. Dengan demikian, perusahaan yang sedang mengalami masalah keuangan akan cenderung berganti KAP dibandingkan perusahaan yang sehat. Hipotesis selanjutnya sebagai berikut : H6 : Financial Disress berpengaruh secara positif terhadap pergantian KAP pada perusahaan di Indonesia. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel Pergantian KAP menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien mengganti auditornya, maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya, maka diberi nilai 0 (Chadegani et al, 2011). Variabel independen yang pertama adalah Fee audit. Fee audit merupakan tinggi rendahnya fee yang ditawarkan oleh suatu KAP kepada perusahaan klien yang berhubungan dengan pekerjaan audit yang akan dilakukan, dengan melihat perpindahan kelas KAP dari Big 4 ke non Big 4. Dalam penelitian ini KAP Big 4 cenderung menawarkan fee yang lebih tinggi dibandingkan KAP non Big 4. Tidak melakukan perpindahan kelas dari Big 4 artinya setuju dengan fee audit (Damayanti dan Sudarma, 2007). Variabel fee audit menggunakan variabel dummy. Jika klien melakukan perpindahan KAP dari Big 4 ke non Big 4 maka diberi nilai 1, selain itu diberi dinilai 0.(Damayanti dan Sudarma, 2007). Variabel independen yang kedua Opini audit. Opini Audit merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai kewajaran perjanjian laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Pengukuran variabel opini audit ini menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) maka diberi nilai 0, selain itu maka diberi nilai 1 (Chadegani et al, 2011). Variabel selanjutnya adalah Ukuran KAP. Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberi nilai 1. Sedangkan jika sebuah perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4 maka diberi nilai 0 (Nasser et al, 2006). Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok Big 4 yaitu (berdasarkan alphabet) : 1) Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio dan Eny. 2) Ernest & Young (EY) yang berafiliasi dengan KAP Purwantono Suherman, dan Surja. 3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan KAP Sidharta dan Widjaja. 4) PricewaterhouseCoopers (PwC) yang berafiliasi dengan KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan. 4

5 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 5 Variabel selanjutnya Ukuran perusahaan klien. Ukuran perusahaan klien merupakan besarnya ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut besar atau sebaliknya. Variabel ukuran perusahaan klien dalam penelitian ini dapat dilihat dengan menggunakan logaritma natural atas total aset perusahaan(chadegani et al, 2011). Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) atau pihak manajemen berhenti karena kemauannya sendiri sehingga pemegang saham harus berganti manajemen yang baru yaitu Direktur Utama atau CEO (Chief Executive Officer) (Wijayanti dan Januarti, 2011). Jika terdapat pergantian direksi dalam perusahaan maka diberi nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian direksi dalam perusahaan, maka diberi nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2007). Tingkat kesehatan suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangannya. Financial Distress merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Variabel financial distress diproksikan dengan menggunakan rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail et al (2008); Sinarwati (2010) DER (Debt to Equity Ratio) = Total Kewajiban Total Ekuitas Rasio DER merupakan salah satu indikator dalam mengukur kinerja keuangan. Rasio DER memberikan gambaran tentang struktur modal perusahaan, semakin besar proporsi hutang yang digunakan oleh perusahaan, maka investor menanggung risiko yang semakin besar pula. Jadi, rasio DER yang semakin tinggi menunjukan tingkat hutang yang tinggi dengan ekuitas yang rendah sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak kreditur dan pada kondisi ini perusahaan akan mengalami financial distress (Suparlan dan Andayani, 2010). Populasi dan Sampel Polulasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama perode Dasar penentuan pemilihan sampel adalah sampel yang memenuhi kelengkapan data. Metode pengumpulan sampel (sampling method) yang digunakan adalah purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pengumpulan sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan dengan harapan agar tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian ini. Adapun sampel penelitian ditentukan dengan kriteria sebagai berikut : 1) Terdaftar sebagai perusahaan publik selama periode ) Menyajikan informasi nama KAP, nama CEO, total aset, total kewajiban, total ekuitas, opini audit. 3) Menerbitkan laporan keuangan secara berturut turut selama ) Melakukan perpindahan KAP secara voluntary. Metode Analisis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik sebagai berikut: SWITCH t = bo + b1fee + b2opini + b3kap + b4lnta+ b5chm + b6der + e... Keterangan: SWITCH t bo b1-b6 FEE OPINI : pergantian KAP : konstanta : koefisien regresi : fee audit : opini audit 5

6 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 6 KAP LnTA CHM DER e : ukuran KAP : ukuran perusahaan klien : perubahan manajemen : financial distress : residual error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Data tahun dipilih, karena merupakan data terbaru yang menggambarkan kondisi terkini perusahaan. Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun adalah sebanyak 325 perusahaan. Dari 325 perusahaan tersebut terdapat 125 perusahan melakukan pergantian wajib dan 115 perusahaan memiliki data laporan keuangan yang tidak lengkap. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian sebanyak 85 perusahaan yang memenuhi kriteria. Total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 510 pengamatan. Statistik Deskriptif Tabel 1 menunjukkan analisis deskriptif masing-masing variabel. Tabel 1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LnTA ,584 34,086 28, , DER 510 0,002 44,713 2, , Sumber: data diolah 2013 Berdasarkan tabel 1 hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan klien yang diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total asetnya menunjukkan nilai rata rata sebesar 28, Nilai LnTA terendah adalah 19,584 dan tertinggi adalah 34,086. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap financial distress (DER) menunjukan nilai minimum sebesar 0,002, nilai maksimum 44,713 dengan rata rata sebesar 2, Hal ini berarti rata rata perusahaan sampel memiliki hutang sebesar 2,47564 kali ekuitasnya. Variabel SWITCH Tabel 2 Distribusi Frekuensi Frequency Percent ,9 34,1 FEE ,7 3,3 OPINI ,9 3,1 KAP ,49 34,51 CHM ,2 18,8 Sumber: Outout SPSS,2013 Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis dengan menggunakan distribusi frekuensi menunjukan bahwa sebanyak 336 atau 65,9% sampel perusahaan tidak melakukan pergantian KAP sedangkan 6

7 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 7 sisanya sebanyak 174 atau 34,1% sampel melakukan pergantian KAP. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perusahaan tidak melakukan pergantian sukarela. Hasil ditribusi frekuensi dari fee auditor (FEE) menunjukan bahwa hanya 17 perusahaan atau 3,3% perusahaan yang mengganti KAPnya dari Big 4 ke non Big 4 sedangkan sisanya sebanyak 96,7% atau 493 perusahaan tetap mempertahankan auditornya (tetap menggunakan jasa auditor dari non big 4 / tetap menggunakan jasa auditor big 4). Ini berarti bahwa kecenderungan perusahaan untuk mengganti kelas dari Big 4 ke non Big 4 sangatlah kecil. Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi pada variabel opini audit menjelaskan bahwa sebanyak 3,1% atau 16 perusahaan memperoleh opini selain wajar tanpa pengecualian dan sisanya sebanyak 96,9% atau 494 perusahaan memperoleh opini wajar. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar perusahaan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian. Hasil distribusi frekuensi dari ukuran kantor akuntan publik (KAP) menunjukan bahwa 65,49% atau 334 perusahaan menggunakan jasa dari KAP yang non big 4. Sementara sisanya sebanyak 24,51% atau 176 perusahaan menggunakan jasa dari KAP yang berafiliasi dengan big 4. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar sampel penelitian menggunakan jasa KAP non big 4 untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Hasil distribusi frekuensi dari pergantian manajemen (CHM) menunjukan bahwa sebanyak 414 sampel perusahaan atau 81,2% tidak mengganti direkur utama mereka sedangkan sisanya sebanyak 96 sampel perusahaan atau 18,8% mengganti direktur utama mereka. Hal tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar sampel penelitian tidak mengganti direktur utama. Pembahasan Hasil Penelitian Tabel 3 menunjukkan ringkasan hasil regresi logistik. Tabel 3 Hasil Uji Regresi Logistik B S.E. Wald Sig. Keterangan Step 1 a FEE 21, ,142 0,000 0,998 Tidak Signifikan OPINI 0,055 0,537 0,011 0,918 Tidak Signifikan KAP -0,501 0,251 3,991 0,046 Signifikan LnTA -0,124 0,056 4,987 0,026 Signifikan CHM 0,241 0,248 0,946 0,331 Tidak Signifikan DER 0,051 0,027 3,500 0,061 Tidak Signifikan Constant 2,673 1,512 3,125 0,077 - Sumber: Output SPSS, Hipotesis 1 (Ditolak) Variabel fee auditor menunjukan koefisien regresi positif sebesar 21,913 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0,998 lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis pertama tidak behasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh fee auditor terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Chadegani et al (2011) yang merupakan jurnal acuan peneliti. Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang tidak signifikan dengan arah positif sesuai dengan yang telah dihipotesiskan. Hasil penelitian ini berarti gagal membuktikan bahwa fee auditor berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hal ini dikarenakan pada umumnya perusahaan sampel yang digunakan hanya sebesar 17 perusahaan dari 510 sampel perusahaan yang melakukan pergantian KAP dari big 4 ke non big Hipotesis 2 (Ditolak) Variabel OPINI menunjukan koefisien regresi positif sebesar 0,055 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,918, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis kedua tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya 7

8 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 8 pengaruh opini audit terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Iskandar dan Wafa (1993), Damayanti dan Sudarma (2007), Ismail et al (2008), Lin dan Liu (2010), Chadegani et al (2011), Wijayanti dan Januarti (2011). Hasil pengujian yang gagal menemukan adanya pengaruh signifikan diduga disebabkan karena pada umumnya perusahaan sampel telah mendapatkan opini unqualified. Selain itu, jika perusahaan menggunakan KAP big 4, hal ini menyebabkan perusahaan tidak terlalu memiliki keleluasaan untuk melakukan pergantian KAP apabila penugasan KAP oleh menajemen dianggap tidak lagi sesuai. Pergantian kelas KAP dari big 4 dikhawatirkan dapat menyebabkan adanya sentimen negatif dari pelaku pasar terhadap kualitas pelaporan keuangan dari perusahaan. Sebaliknya, pergantian kelas KAP ke big 4 dikhawatirkan dapat menyebabkan tidak adanya kemungkinan untuk mendapatkan opini unqualified karena pertimbangan kualitas audit yang lebih baik. 3. Hipotesis 3 (Diterima) Variabel Ukuran KAP (KAP) menunjukan koefisien negatif sebesar 0,501 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0,046 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikan (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis ketiga berhasil didukung. Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nasser et al (2006), Damayanti dan Sudarma (2007), Chadegani et al (2011), serta Wijayani dan Januarti (2011).Teori agensi menyatakan bahwa auditor independen merupakan pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah antara pihak manajemen dan pihak pemegang saham. Pihak manajemen perusahaan akan berusaha mencari KAP yang berkualitas tinggi untuk meyakinkan para investor dan pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan memiliki kredibilitas yang tinggi dan dapat dijadikan dasar pembuatan keputusan. Dalam hal ini, KAP besar (big 4) dianggap memiliki kemampuan serta kualitas yang lebih tinggi dalam melakukan audit dibandingkan dengan KAP kecil (non big 4). Hasil pengujian yang menghasilkan arah pengaruh negatif menunjukkan bahwa perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP big 4 memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan pergantian KAP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP big 4 karena kualitas audit yang tinggi untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan untuk meningkatkan reputasi perusahaan dimata pemakai laporan keuangan. 4. Hipotesis 4 (Diterima) Variabel ukuran klien (LnTA) menunjukan koefisien regresi negatif sebesar 0,124 dengan tingkat signifikan (p) 0,026, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat tingkat signifikan (p) lebih kecil dari α = 5% maka hipotesis keempat berhasil didukung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nasser et al (2006).Menurut hasil penelitian menunjukan klien klien dengan total aset besar cenderung akan berpindah ke KAP yang tergolong big 4 sebagai auditornya, sedangkan klien klien dengan total aset kecil tetap memilih KAP yang bukan tergolong big 4. Hal ini disebabkan karena klien yang memiliki total aset besar memiliki masalah yang lebih rumit dan kompleksitas usaha yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil serta peningkatan pemisahaan antara manajemen dengan kepemilikan, sehingga sangat memerlukan KAP big 4 yang menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang besar. 5. Hipotesis 5 (Ditolak) Variabel pergantian manajemen (CHM) menunjukan koefisien regresi positif 0,241 dengan tingkat signifikan (p) 0,331, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikan (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis kelima tidak berhasil didukung. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh pergantian manajemen (CHM) terhadap pergantian KAP. Hasil ini mendukung hasil penelitian Damayanti dan Sudarma (2007), serta Chadegani et al (2011). Hasil pengujian menunjukan bahwa pergantian manajemen tidak selalu diikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan dalam menggunakan jasa suatu KAP. Hal tersebut menunjukan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Adanya fenomena seperti ini erat kaitannya 8

9 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 9 dengan keadaan perusahaan publik di Indonesia yang mayoritas dikuasai dan dijalankan bersama oleh orang orang dalam satu keluarga. 6. Hipotesis 6 (Ditolak) Variabel DER menunjukan koefisien regresi positif sebesar 0,051 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0,061, lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat signifikan lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis keenam tidak berhasil didukung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Wafa (1993), Nasser et al (2006), Damayanti dan Sudarma (2007), serta Chadegani et al (2011) yang menyatakan bahwa financial distress tidak mempengaruhi pergantian KAP.Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang tidak signifikan dengan arah positif sesuai dengan yang telah dihipotesiskan. Hasil penelitian ini berarti gagal membuktikan bahwa perusahaan yang mengalami financial distress cenderung melakukan pergantian KAP. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan jasa KAP non big 4. Dengan demikian pergantian KAP ke penggunaan jasa KAP big 4 justru akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan jasa audit. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan Klien secara signifikan berpengaruh positif terhadap pergantian KAP. Sedangkan fee audit, opini audit, pergantian manajemen dan financial distress tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP. Dalam penyusunan penelitian ini, masih terdapat beberapa keterbatasan yakni pertama, penelitian ini hanya menguji pengaruh variabel variabel fee auditor, opini audit, ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, pergantian manajemen dan financial distress terhadap pergantian KAP. Hasil pengujian regresi logistik menunjukan R 2 yang masih kecil, yaitu sebesar 14,1% sehingga ada variabel variabel lain yang mungkin juga berpengaruh terhadap pergantian KAP yang tidak diuji dalam penelitian ini.. Kedua, periode penelitian yang digunakan hanya terbatas enam tahun. Periode waktu yang terbatas tersebut tentunya mempengaruhi hasil penelitian ini. Ketiga, dampak Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang Pembatasan Praktik Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tidak tercakup dalam penelitian ini. REFERENSI Bagherpour, M and Monroe, G.,2010. Auditor Switching in an Increasingly Competitive Audit Market.Working Papers Bursa Efek Indonesia. Indonesian Capital Market Directory Jakarta: Bursa Efek Indonesia. Chadegani,A.A.dan Mohamed Z.M.The Determinant Factors of Audit Switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange. International Research Journal of Finance and Economics.2011,80 : Damayanti, S. dan M. Sudarma Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak. Diaz, Marsela Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Pergantian Akuntan Publik (Studi Pada Perusahan Publik Di Indonesia).Simposium Nasional Akuntansi.XII,Palembang. Febrianto,Rahmat Pergantian auditor: Wajib atau Sukarela?. 9

10 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 10 diakses 30 September Pukul WIB. Ghozali, I.2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ismail, SH. Aliahmed, H Why Malaysian Second Board Companies Switch Auditors: Evidence of Bursa Malaysia. International Research Journal of Finance and Economics. Issue 13. pp Jensen, M. C., & Meckling, W. H Theory of the firm: Managerial Behavior, agency costs and capital structure. Journal of Financial Economics, vol. 3. pp Lennox, C., (1999). Audit Quality and Auditor Size: An Evaluation of Reputation and Deep Pockets Hypotheses. Journal of Business Finance & Accounting. vol. 26(7/8). pp Lin,Z. Jun dan Liu, M. (2010). The determinants of auditor switching from the perspective of corporate governance in china. Advances in Accounting, incorporating advances in international accounting journal. vol. 26. pp Menteri Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.Jakarta Mulyadi, Auditing, Edisi keenam, Cetakan pertama, Jakarta: Salemba Empat. Nasser, et.al Auditor-Client Relationship: The Case of Audit tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal, Vol. 21, No. 7, pp Saujana,Andy Uji Asumsi Klasik diakses 14 Oktober 2010.Pukul 14:16 WIB Sinarwati, Ni Kadek Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal Sumadi, Kadek, Mengapa Perusahaan Melakukan auditor Switch. Jurnal Akuntnsi dan Bisnis. Universitas Udayana Sumarwoto, Pengaruh Kebijakan Rotasi KAP terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Tesis tidak dipublikasikan, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Univeristas Diponegoro, Semarang Suparlan dan Andayani, Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal Iskandar and Wafa Incidence of Qualified Opinions and the Effects on Auditor Switching : an empirical study in Malaysia. Management Journal (December). pp Winarna,2005. Independensi Auditor : Suatu Tantangan di Masa Depan.Jurnal Akuntansi dan Bisnis.Vol 5.No 2,

11 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 11 Wijayani Evi, D dan Indira Januarti Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Di Indonesia Melakukan Auditor Switching. Simposium Nasional Akuntansi.XIV,Aceh 11

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY. R. Meike Erika Dwiyanti, Arifin Sabeni 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) Auditor Switching dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No Peneliti Tema Hasil 1 Rasmini & Juliantari (2013) 2 Astuti & Ramantha (2014) 3 Ardianingsih (2014) 4 Ismiyaca et al. (2015) Auditor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. LANDASAN TEORI 2.1.1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. Independensi auditor sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Peraturan Pemerintah Indonesia Mengenai Rotasi Wajib Auditor. Keraguan mengenai independensi auditor menjadi isu yang banyak diperbincangkan kalangan profesi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents (Einshardt, 1999:58). Pihak principals adalah

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MENDORONG PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia Tahun 2007-2012 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori ini, pemilik diperlakukan sebagai principal dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori ini, pemilik diperlakukan sebagai principal dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Auditor switching dapat dijelaskan dengan menggunakan teori keagenan (Agency Theory). Dalam teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder terutama terhadap pemilik perusahaan. Dalam laporan keuangan memuat

Lebih terperinci

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021) ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, PERUBAHAN STRUKTUR DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK SERTA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK SECARA VOLUNTARY Lanny Wijaya Stefanus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pergantian Kantor Akuntan Publik Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatarbelakangi oleh banyak hal. Ada yang berdasarkan aturan pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Astuti dan Ramantha (2014) Astuti dan Ramantha (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh audit fee, opini going concern, financial distress,

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014) PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap

BAB II LANDASAN TEORITIS. dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda, ketidakpuasan terhadap BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori tentang Auditor Changes Auditor changes merupakan perpindahan auditor (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

Lebih terperinci

AUDITOR SWITCHING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

AUDITOR SWITCHING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3 (2013): 231-246 AUDITOR SWITCHING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Ni Wayan Ari Juliantari 1 Ni Ketut Rasmini 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Perusahaan menuntut untuk memperoleh jasa para akuntan publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan di suatu perusahaan pada dasarnya untuk mengetahui tingkat profitabilitas, tingkat risiko, dan tingkat kesehatan yang ada (Hanafi dan Halim,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 94-102 http://www.tsm.ac.id/jba FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR ROBBY ADYTIA PUTRA dan ITA TRISNAWATI STIE

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran KAP, ukuran klien, pertumbuhan klien, financial distress, pergantian manajemen, opini audit, dan peluang manipulasi income terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Auditor Switching Auditor switching adalah pergantian auditor yang dilakukan oleh suatu perusahaan, auditor switching dapat terjadi karena kewajiban dari peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Agensi Teori ini membahas adanya konflik kepentingan antara agen dengan prinsipal, dan konflik tersebut menjadi pemicu pergantian manajemen Jensen dan meckling (1976)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (principal) yaitu investor dengan manajer (agent). Investor memberikan

BAB II LANDASAN TEORI. (principal) yaitu investor dengan manajer (agent). Investor memberikan 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Agency Theory Teori Agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara pemilik modal (principal) yaitu investor dengan manajer (agent). Investor memberikan wewenang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholders Stakeholders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh pergantian manajemen, opini audit, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan klien pada perusahaan manufaktur sektor aneka industry

Lebih terperinci

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Opini audit, financial distress, dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan rotasi audit sukarela. Variabel yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Wijaya dan Rasmini (2015) menggambarkan hubungan keagenan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas

Lebih terperinci

FENOMENA PERGANTIAN AUDITOR DI BURSA EFEK INDONESIA

FENOMENA PERGANTIAN AUDITOR DI BURSA EFEK INDONESIA FENOMENA PERGANTIAN AUDITOR DI BURSA EFEK INDONESIA I G A Asti Pratini 1 I.B Putra Astika 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: pratini.asti@yahoo.com / telp: +62 81

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pemakai dalam pembuatan keputusan akuntansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan berisi mengenai informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu, yang menampilkan hasil kinerja dari perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pergantian Kantor Akuntan Publik (Audit Switching) Audit switching merupakan perpindahan KAP yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Perpindahan ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani permasalahan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan Teori keagenan merupakan versi game theory yang memodelkan proses kontrak antara dua orang atau lebih dan masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak mencoba

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris, ukuran perusahaan klien, financial distress, tingkat pertumbuhan perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA MALAYSIA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA MALAYSIA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA MALAYSIA Suriani Ginting 1), Erlina Fransisca 2) Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan. membutuhkan Kajian Teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan. membutuhkan Kajian Teori sebagai berikut : 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Auditor Opinion, Auditor Tenure dan Financial Distress terhadap Auditor Switching studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia didasarkan pada kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh financial distress, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan dan opini audit pada pergantian auditor, studi pada perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan terhadap stakeholdersnya, baik internal stakeholders maupun

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2011-2014) Disusun Oleh: FREDY BIANTORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan atau organisasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, eksternal

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Lebih terperinci

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori harapan, auditing dan auditor switching. Selain itu, disajikan juga konsepkonsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori harapan, auditing dan auditor switching. Selain itu, disajikan juga konsepkonsep 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulis akan menyajikan tinjauan pustaka yang meliputi telaah studi mengenai teori yang digunakan dalam melakukan penelitian, yaitu teori agensi, teori harapan, auditing dan

Lebih terperinci

Gustha Priyatna Hadi Pramono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

Gustha Priyatna Hadi Pramono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto   ABSTRACT PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, PERGANTIAN MANAJEMEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 Gustha

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal. BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELSYE SHEZARITASARI B

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: ELSYE SHEZARITASARI B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai perusahaan yang sudah Go public, perusahaan tentunya memerlukan jasa audit untuk perusahaanya. Pihak manajamen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak internal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (agency theory) Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan agent. Jensen dan Meckling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya eknomi bertambah pula jumlah perusahaan yang go public, semakin tidak terelekkan perusahaan dalam kebutuhannya terhadap dana dari pihak

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 3382 PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor akuntan publik merupakan kantor tempat akuntan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor akuntan publik merupakan kantor tempat akuntan menjalankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik merupakan kantor tempat akuntan menjalankan praktik akuntan publik. Praktek akuntan publik merupakan aktivitas jasa yaitu jasa pemeriksaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana dari pihak eksternal, dipihak lain pihak eksternal ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan salah salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelititan ini berupa studi empiris yang melakukan pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan publik pada umumnya.semakin banyak perusahaan publik semakin banyak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga, yaitu pihak eksternal selaku pemakai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pihak manajemen berkepentingan untuk menyajikan laporan keuangan sebagai suatu gambaran prestasi kerja mereka. Laporan ini berpotensi dipengaruhi kepentingan pribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan karena kinerja manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen mempunyai kewajiban untuk membuat laporan keuangan karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR. (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR. (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN PERGANTIAN AUDITOR (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode )

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode ) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-12 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digambarkan sebagai suatu kontrak di bawah satu atau lebih Shareholders

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digambarkan sebagai suatu kontrak di bawah satu atau lebih Shareholders BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Agensi Dalam jurnal Praptitorini et.al (2011), hubungan agensi digambarkan sebagai suatu kontrak di bawah satu atau lebih Shareholders yang melibatkan

Lebih terperinci

Oleh: Ilmiawan Iqbal. Dosen Pembimbing: Achmad Zaky, MSA., Ak., CA., SAS., CMA. Abstrak

Oleh: Ilmiawan Iqbal. Dosen Pembimbing: Achmad Zaky, MSA., Ak., CA., SAS., CMA. Abstrak PENGARUH PERGANTIAN AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2012) Oleh: Ilmiawan Iqbal Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik. Kehidupan profesi akuntan publik di Indonesia saat ini didasarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS PENGARUH TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Evi Dwi Wijayani dan Indira Januarti) (Universitas Diponegoro) ABSTRACT This research aim to know the factors

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan jasa akuntan publik. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011 tentang BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntan Publik Akuntan publik adalah seorang akuntan yang memberikan jasa pelayanan akuntansi kepada masyarakat. UU no 5 tahun 2011

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (2) (2013) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING Ekka Aprillia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Teori Agensi Menurut Jansen dan Meckling (1976) yang dikemukakan oleh januarti (2008:8) menggambarkan adanya hubungan kontrak antara agen (manajemen) dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (principal) meminta pihak lainnya (agent) untuk melaksanakan sejumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (principal) meminta pihak lainnya (agent) untuk melaksanakan sejumlah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) meminta pihak lainnya (agent)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib menyampaikan laporan keuangan dan disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah di

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang keadaan perusahaan. Hassan & Ahmed (2012) menyatakan bahwa laporan

BAB I PENDAHULUAN. tentang keadaan perusahaan. Hassan & Ahmed (2012) menyatakan bahwa laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Agensi Auditor switching dapat dijelaskan dengan menggunakan teori keagenan (Agency Theory). Dalam teori keagenan (agency theory),

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. A.A. Gede Widya Mahantara 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. A.A. Gede Widya Mahantara 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA A.A. Gede Widya Mahantara 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan diikuti dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan, sehingga nantinya perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Salah satu indikator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makin banyaknya jumlah perusahaan yang go public menyebabkan arus transaksi pasar modal kian meningkat karena bertambahnya jumlah investor yang menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri sehingga diperlukan pihak yang independen, dalam hal ini akuntan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi yang akan membantu semua pengguna untuk mengetahui kondisi keuangan suatu entitas serta membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap pelaku usaha atas usaha yang dijalankannya atau perusahaan yang telah didirikannya pasti memiliki harapan agar perusahaan tersebut dapat mempertahankan

Lebih terperinci