JURNAL BUANA PENDIDIKAN. Ketua Drs. A. Qomaru Zaman, M.Pd. Wakil Ketua Drs. Sunyoto Hadi Prayitno, S.T., M.Pd.
|
|
- Djaja Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 JURNAL BUANA PENDIDIKAN Jurnal ini terbit dua kali setahun bulan April dan Oktober berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Tulisan yang dimuat dapat berupa analisis, kajian pustaka, atau hasil penelitian. Ketua Drs. A. Qomaru Zaman, M.Pd. Wakil Ketua Drs. Sunyoto Hadi Prayitno, S.T., M.Pd. Penyunting Ahli Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd. (Universitas Negeri Malang) Prof. Dr. Iskandar Wirjokusumo, M.Sc. (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya) Dr. Wahyu Widada (Universitas Muhammadiyah Bengkulu) Prof. Dr. Kisyani Leksono, M.Hum. (Universitas Negeri Surabaya) Prof. Dr. Henricus Supriyanto, M.Hum. (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya) Prof. Dr. Hartanto Sunardi, S.T., S.Si., M.Pd. (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya) Prof. Dr. Ahman, M.Pd. (Universitas Pendidikan Indonesia Bandung) Penyunting Pelaksana Dra. Dwi Retnani S., M.Si. Dr. Endang Mastuti Rahayu, M.Pd. Dr. Sunu Catur Budiono, M.Hum. Drs. Agung Pramujiono, M.Pd. Dyah Rochmawati, S.Pd., M.Pd. Dr. Ismoerdiyahwati, M.Sn. Staf Pelaksana Drs. Abdulloh Jaelani, M.Pd. Umi Budi Rahayu, S.E. Alamat Redaksi FKIP, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Jalan Ngagel Dadi III-B/37 Surabaya buanapendidikan@gmail.com fkip_adibuana@yahoo.com Telp/Fax: (031) Jurnal Buana Pendidikan diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
3 PETUNJUK BAGI PENULIS JURNAL Sistematika Artikel yang berupa hasil penelitian disusun dengan sistematika : Judul, Nama Penulis, Abstrak 1. Pendahuluan (berisi latar belakang permasalahan dan tujuan penulisan atau ruang lingkup tulisan), 2. Metode Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan, 4. Kesimpulan dan saran, Daftar Pustaka. Sedangkan artikel yang berupa analisis dan kajian teori, disusun dengan sistematika: Judul, Nama Penulis, Abstrak, 1. Pendahuluan (berisi latar belakang permasalahan dan tujuan penulisan), 2. Hasil dan Pembahasan 3. Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka. Penyunting berhak menyempurnakan kalimat, tanpa merubah maksud dari kalimat. Penulis artikel diberi kesempatan untuk melakukan revisi atas dasar rekomendasi dari penyunting. Panjang artikel diupayakan maksimal 15 halaman A4. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Format Artikel ditulis dalam bentuk ketikan dua spasi, font 12 Times New Roman dalam kolom tunggal di atas kertas A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin kiri 2,5 cm, margin kanan 1,5 cm, margin atas 3 cm dan margin bawah 2,5 cm. Setiap halaman diberi nomor halaman. Khusus Untuk judul (font 12), tempat penelitian/tempat bekerja penuli s (Font 12) dan Abstrak (Font 11) ditulis dalam kolom tunggal, termasuk kata kuncinya. Judul Artikel Spesifik dan efektif, dan ditulis dalam bahasa Indonesia (maksimum 15 kata) dan bahasa Inggris (maksimum 12 kata). Nama Penulis. Ditulis lengkap (t anpa gelar akademik/sebutan apapun) disertai nama lokasi penelitian atau tempat penulis bekerja di bawah judul artikel serta alamat . Abstrak Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang masing masing diusahakan sekitar 200 kata, yang secara singkat memberikan gambaran aspek penting dan hasil pokok penelitian serta kesimpulannya. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci yang sesuai (4 kata kunci). Tabel dan Gambar Harus diberi nomor secara berurutan sesuai dengan urutan pemunculannya. Setiap gambar dan tabel perlu judul singkat yang diletakkan di atas untuk tabel dan diletakkan di bawah untuk gambar. Pembuatan tabel dan gambar dalam format hitam dan putih tanpa gambar latar belakang (background). Daftar pustaka yang ditulis hanya memuat sumber sumber yang dirujuk dalam artikel. Daftar pustaka disusun dengan tata cara: Buku: Penulis (tahun). Judul Buku (cetak tebal). Penerbit. Jurnal: Penulis (tahun). Judul Tulisan (cetak tebal). Nama Jurnal (cetak miring). Volume (cetak tebal). Nomor. Halaman. Paper dalam prosiding: penulis (tahun). Judul Tulisan (cetak tebal). Nama Seminar (cetak miring). Tanggal Seminar. Halaman. Tesis.Tugas Akhir: Penulis (Tahun). Judul Tesis/Tugas Akhir (cetak tebal). Tesis/Tugas Akhir. Universitas. Dokumen Pemerintah: Organisasi (Tahun). Nama Dokumen (cetak tebal). Tempat. Penulisan pustaka dalam sub bab artikel ditulis dengan nama penulis dan tahun penerbitan di dalam kurung (penulis, Tahun).
4 DAFTAR ISI 1 Made Ayu Anggreni, Metode Bermain Untuk Mengembangkan Kecerdasan Anak Usia Dini Husni Abdillah, Bimbingan Karier Berdasarkan Pendekatan Naratif Untuk Meningkatkan Adaptabilitas Karier Peserta Didik Lydia Lia Prayitno, Permainan Congklak Untuk Mengajarkan Operasi Penjumlahan Di Sekolah Dasar Imas Srinana Wardani, Guru Sebagai Pemimpin Pendidikan Lambang Erwanto Suyadjid, Fungsi Janger Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Bagi Masyarakat Banyuwangi I Nengah Sudiana, Kenakalan Remaja Di Permukiman Kumuh Kampung Morokrembangan Surabaya Hertiki, A Corpus Study Of The Tokens Of Noun Phrases, Prepositional Phrases, And Clauses Found In The English Written Texts Written By English Native Speakers And Indonesian Writers Ria Andriani Mukti, Tabir Surya Vs Iklim Tropis
5 Diana Evawati, Daya Terima Konsumen Karage Terhadap Diversifikasi Pengolahan Ikan Lele Dumbo Clarias Gariepius) Dalam Rangka Peningkatan Konsumsi Protein
6 TABIR SURYA VS IKLIM TROPIS dr. Ria Andriani Mukti, MSi Dosen Prodi PKK Tata Rias - FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Tahun X, No. 18, April 2014 Abstract The presence of ultraviolet (UV) filter in skincare and cosmetic products represents a key benefit that cosmetics can provide consumers. The hazards of UV light exposure are well known. It is estimated that the incidence of nonmelanoma skin cancer in United States exceeds one million cases per year. UV induced or photoaging accounts for 80 % - 90 % of visible skin aging. UV radiation damages the skin by both direct effects on DNA and indirectly on the skin s immune system. The regular use of sunscreens has been shown to reduce the number of actinic or precancerous keratosis and solar elastosis. Sunscreen also prevents immunosupression. The cosmetic formulator has expanding menu of active sunscreen ingredients for incorporation into a variety of cosmetic formulation. Pendahuluan Kita tinggal di Indonesia yang terletak di katulistiwa, dimana sinar matahari bersinar sepanjang tahun. Dalam setahun kita mengenal 2 musim saja yaitu musim hujan dan kemarau. Karakteristik iklim negara kita dikenal sebagai Iklim tropis, dengan sinar matahari yang cukup terik di musim kemarau dan kelembaban yang cukup tinggi. Sinar matahari bisa memberi dampak positif dan negatif bagi kita, adapun dampak tsb antara lain adalah : 1. Dampak Positif : a. Memberi rasa hangat b. Sebagai sumber cahaya c. Untuk fotosintesa tumbuhan d. Untuk sintesa vit D: pada pembentukan tulang. e. Bisa membunuh bakteri tertentu f. Dimanfaatkan sebagai phototherapy. 2. Dampak Negatif : a. Berpengaruh terhadap kulit : menjadi lebih gelap ( tanning ), memerah hingga terbakar ( sunburn ), bahkan dapat menyebabkan kanker kulit. Disamping itu sinar matahari membuat kulit mengalami proses penuaan lebih awal ( premature aging ). b. Photosensitivity c. Kerusakan pada mata : pterigium Untuk menghindari dampak negatif dari sinar matahari kita dapat melakukan pencegahan antara lain : a. Memakai topi, payung, kacamata b. Menggunakan tabir surya. Selanjutnya akan dibahas lebih terperinci mengenai : 1. Dampak sinar matahari terhadap kulit 2. Tabir surya Dampak Sinar Matahari Terhadap Kulit Sinar matahari adalah kumpulan dari berbagai sinar tampak dan tak tampak dengan ragam panjang gelombang elektromagnetik yang bervariasi. Berdasarkan ragam panjang gelombang tsb sinar matahari dapat dipilah menjadi : 1. Sinar cahaya tampak ( visible light ), terdiri dari : Sinar dengan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Panjang Gelombang : Ǻ 2. Sinar cahaya tak tampak, terdiri dari a. Sinar ultra violet, panjang gelombang : Ǻ b. Sinar infra merah, panjang gelombang : Ǻ Dari semua jenis gelombang yang terkandung dalam sinar matahari yang mempunyai pengaruh cukup berarti terhadap kesehatan adalah sinar UV. Berdasarkan panjang gelombangnya sinar UV dibagi lagi menjadi : a. UV A ( 320 nm 400 nm ) b. UV B ( 290 nm 320 nm ) c. UV C ( 200 nm 290 nm ) 53
7 Sinar UV A memiliki daya penetrasi yang lebih dalam dari UV B, namun UV B memiliki energy yang radiasi yang lebih besar dari UV A. Sehingga radiasi sinar UV B lebih banyak mengakibatkan kerusakan pada kulit bahkan menimbulkan kanker kulit. Pengaruh yang ditimbulkan akibat sinar UV antara lain : a. Suntan : kulit berubah warna menjadi lebih gelap b. Sunburn : kulit memerah (erythema), rasa panas hingga nyeri pada daerah yang terpapar c. Skin Aging : proses penuaan kulit d. Skin cancer : penyakit pada kulit berupa perubahan sifat sel kulit menjadi sel kanker, contoh : Basal cell Ca, Squamous Ca, Melanoma Maligna Radiasi sinar UV tergantung beberapa faktor : 1. Waktu : semakin lama terpapar sinar matahari, semakin tinggi tingkat radiasi. 2. Musim : tingkat UV tertinggi biasanya pada musim panas 3. Lokasi geografis : sinar matahari yang paling kuat adalah di katulistiwa dan semakin tinggi tingkat radiasinya. 4. Ketinggian : radiasi sinar UV semakin tinggi dengan bertambahnya ketinggian ( untuk setiap ketinggian 300m, radiasi sinar UV meningkat 4 % ) 5. Cuaca : langit yang berawan akan menyerap radiasi sinar UV 6. Lingkungan : hati-hati dengan permukaan lantai dan dinding yang dapat memantulkan sinar matahari, termasuk tanah yang berpasir ( pantai ) dan salju. Perubahan Warna Kulit Warna kulit manusia ( pigmentasi ) ada 2 tipe yaitu : 1. Konstitutif : dipengaruhi oleh jumlah melanin genetik, dibawa sejak lahir. Sering dianggap sebagai warna asli, bisa dijumpai pada bagian tubuh kita yang jarang terpapar sinar matahari, misal daerah dada dan perut. 2. Fakultatif : dipengaruhi oleh pajanan sinar UV. Bagian tubuh kita yang sering terpapar sinar matahari biasanya memiliki warna yang lebih gelap. Waran kulit tersebut akan berubah menjadi lebih terang bilamana kulit tidak terpapar sinar matahsri dalam waktu yang lama. Sinar UV adalah pemicu dari sintesa pigmen kulit yang disebut MELANIN, yang terjadi pada sel pigmen di kulit epidermis ( kulit ari ) bagian bawah. Kulit yang terpapar sinar matahari terus menerus akan menimbulkan terbentuknya sel pigmen yang berlebih sehingga warna kulit kita berubah menjadi lebih gelap. Fenomena kulit menjadi gelap disebut : Tanning, jenisnya : a. Immediate Tanning : terjadi setelah 5-10 menit pajanan dan memudar setelah beberapa menit sampai hari tergantung dosis UV dan jenis kulit. Diinduksi oleh sinar UV gelombang panjang (UVA ), atau visible light. b. Delayed Tanning : Terjadi dalam 3-4 hari setelah pajanan. Puncak antara 10 hari dan 3-4 minggu.terutama oleh UVB, sedikit oleh UVA dan visible light. Perubahan warna ini bisa berupa bercak bercak ( tidak merata ). Secara umum perubahan warna tidak merata ini disebut dengan HIPERPIGMENTASI. Macam kelainan kulit hiperpigmentasi yang tidak merata antara lain : melasma, lentigo Sunburn ( Kulit Terbakar ) Energy panas sinar matahari dapat merusak protein yang terdapat di kulit kita, sehingga terjadi denaturasi protein. Peristiwa denaturasi ini memicu timbulnya reaksi radang pada kulit, yang mengakibatkan keluarnya substansi mirip histamine. Akibatnya, pembuluh darah akan melebar dan sel membengkak. Tahap sunburn adalah sbb : 1. Minimal perceptive erythema : terjadi dalam waktu 20 menit setelah pajanan, kulit berubah warna menjadi merah muda. 2. Vivid erythema : terjadi dalam waktu50 menit setelah pajanan, kulit berubah warna merah terang 54
8 3. Painful burn : terjadi dalam waktu 100 menit setelah pajanan, kulit berubah warna merah disertai rasa nyeri yang ringan 4. Blistering burn : terjadi dalam waktu 200 menit setelah pajanan, kulit berubah warna merah disertai rasa nyeri yang menyengat. Pada setiap orang tidak selalu terjadi kedua proses sebagai akibat pajanan sinar matahari. Reaksi yang terjadi tergantung pada kondisi jenis kulit orang tsb. Ada yang lebih mudah untuk terbakar, ada yang lebih mudah terjadi perubahan warna. Dr Fritzpatrick membagi jenis kulit manusia yang ada di seluruh dunia berdasarkan rekasi sensitivitas terhadap sinar UV menjadi 6 golongan : TIPE KULIT TIPE I TIPE II TIPE III TIPE IV TIPE V TIPE VI REAKSI TERHADAP PAPARAN SINAR MATAHARI Selalu terbakar, tidak pernah berubah warna Mudah terbakar Kadang terbakar, perlahan-lahan berubah warna menjadi gelap Amat jarang terbakar, selalu berubah warna menjadi gelap Terjadi perubahan warna menjadi gelap Mudah terjadi perubahan warna menadi gelap Skin Aging / Penuaan Kulit Proses menua ( Aging Process ) mempunyai 2 fenomena yang saling terkait yaitu : 1. Proses Menua Fisiologis ( Intrinsic Aging ) Proses menua ini berlangsung secara alamiah, disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis dari dalam tubuh sendiri, seperti genetik, hormonal dan rasial. 2. Proses Menua Patologis ( Extrinsic Aging ) Proses ini terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh yang menginduksi terjadinya penuaan kulit, sehingga terjadi proses menua lebih awal (dini ), dengan kata lain terjadi premature aging. Pengaruh lingkungan yang mempercepat proses ini cukup banyak namun yang paling berpengaruh adalah pajanan sinar matahari yang berlebihan, oleh karena itu proses ini juga disebut Photo Aging ( dermatoheliosis ). Tanda tanda kulit yang mengalami photo aging : 1. Kulit kering dan kasar, kelembaban kulit menurun, fungsi kelenjar keringat dan lemak menurun. 2. Kulit keriput dan kerut dalam ( kerut ekspresi ) 3. Jaringan elastin ( pada kulit jangat ) menebal,serat kolagen berkurang sehingga kulit kehilangan kelenturan, tidak kenyal dan kendor. 4. Gangguan pigmentasi berupa hiperpigmentasi, a.l : lentigo 5. Bentukan tumor jinak, a.l : freckle, syringoma, xanthelasma dll Skin Cancer / Kanker Kulit Sinar UV yang menembus kulit dapat memicu kanker atau keganasan melalui mekanisme perubahan sifat sel kulit yang berubah menjadi ganas, yaitu sel kanker. Apabila yang terkena adalah sel pigmen ( melanosit ), sel tsb berkembang biak abnormal, dan mengakibatkan melanoma maligna. Namun tidak semua kulit yang terpapar sinar UV mempunyai kecenderungan untuk menjadi kanker. Karena ada factor lain yang dapat menjadi pencetus, contoh : 1. Kadar oksidan bebas yang tinggi dalam tubuh akibat polutan dari makanan, udara di sekeliling kita dll 2. Adanya faktor genetik 3. Jenis kulit tertentu lebih mudah timbul, misal tipe kulit kaukasia. 55
9 Tabir Surya. Tabir surya adalah bahan yang ditujukan untuk mengurangi efek buruk pajanan sinar matahari seperti efek terbakar surya, tanning dan supresi respon imun dengan cara menyerap, memantulkan atau menghamburkan enerji sinar matahari yang sampai di kulit. Dikenal 2 macam tabir surya : 1. Tabir surya sistemik Tabir surya yang aplikasinya lewat injeksi atau diminum, efek bahan tsb mengena pada seluruh tubuh berupa meningkatkan daya tahan sel, contoh bahan : beta caroten, vitamin C dan vitamin E, omega Tabir surya topical. Tabir surya yang aplikasinya lewat kulit, efek bahan tsb bersifat local. Tabir surya ini memiliki mekanisme kerja: menyerap, memantulkan dan menghamburkan energy sinar matahari, secara fisik maupun kimiawi ( organic ). Tabir surya topical memiliki tolok ukur perlindungan yang disebut : Sun Protection Factor (SPF) yang menggambarkan kemampuan proteksi terhadap efek terbakar dari energy sinar matahari. Tabir surya yang berada di pasaran memiliki SPF SUN PROTECTION FACTOR / Faktor Pelindung Surya Adalah : Dosis radiasi UV yang akan menyebabkan satu dosis eritema minimal (MED) pada kulit yang dilindungi setelah 3. aplikasi produk tabir surya sebanyak 2 mg/cm2 dibagi dengan radiasi UV untuk menghasilkan 1 MED pada kulit yang tdk terlindungi tabir surya Atau berapa lama kulit yang terlindungi oleh tabir surya menjadi terbakar (memerah) bila dibandingkan dengan kulit yang tidak terlindungi. Kategori SPF : 1. Minimal : Moderate : High : 30 Tabir surya selain berisi bahan aktif untuk menyerap, memantulkan dan membaurkan sinar UV, saat ini telah dikembangkan formula yang menambahkan bahan lain yaitu : 1. untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan akibat sinar UV, berupa antioksidan 2. pelembab, berupa bahan humectan 3. pencerah, berupa vitamin B3, vitamin C Bahan Aktif Tabir Surya Bahan aktf tabir surya terbagi menjadi 2 tipe : 1. Bahan organic, disebut tabir surya kimiawi, terbagi 2 yaitu : a. UVA filter : Benzophenone, Avobenzone b. UVB filter : golongan Cinnamate ( Octylmethoxynamate), salisilat, polisilicone 2. Partikel, disebut tabir surya fisik, yaitu ZnO, TiO2 Berikut adalah tabel efektivitas bahan aktif tabir surya : Ingredients UV B UV A II UV A I Octyl methoxycinammate Avobenzone - ± + Zinc Oxide ( ZnO ) Titanium dioxide ( TiO2 ) + + ± Polysilicone
10 Dengan menggabungkan beberapa bahan aktif dalam formulasi tabir surya akan menghasilkan suatu tabir surya yang bersifat broad spectrum, bekerja untuk mengurangi pajanan terhadap sinar UV A dan UV B Berikut adalah grafik yang menggambarkan perbandingan efektivitas kerja bahan Avobenzone, Ti O2 dan ZnO Avobenzone dan ZnO memiliki kemampuan untuk memberikan proteksi terhadap sinar UV A dengan panjang gelombang < 360 nm. Sedangkan Ti O2 memiliki kemampuan proteksi untuk sinar UV A dan UV B. Penutup Tabir surya dapat menghindarkan kita dari beberapa perubahan akibat sinar matahari, mulai dari perubahan ringan berupa warna kulit yang menjadi lebih gelap, hingga penyakit yang bersifat keganasan yaitu kanker kulit. Penggunaan tabir surya dapat dimulai sejak usia dini, yaitu anak anak, dengan aktivitas mereka di lingkungan yang panas, mereka juga rentan terhadap pengaruh buruk sinar matahari Sering timbul pertanyaan, bagaimana seharusnya penggunaan tabir surya yang benar, dan bagaimana memilih tabir surya yang baik. Berikut adalah beberapa catatan yang bisa dipakai sebagai panduan penggunaan tabir surya yang baik dan benar : 1. Kenakan tabir surya yang memiliki spektrum yang luas, artinya dapat memproteksi terhadap sinar UV A dan UV B secara fisik maupun kimiawi 2. Pakailah jenis tabir surya yang water resistant dengan SPF minimal Gunakan tabir surya setiap hari, di dalam maupun diluar ruangan bahkan ketika di dalam mobil. 4. Oleskan tabir surya menit sebelum keluar ruangan. 5. Jangan lupa untuk mengaplikasikan pada daerah selain wajah yang ikut terpapar matahari, contoh belakang telinga, kepala bila botak, ujung tangan dan kaki. 6. Reaplikasi setelah 2 jam terutama bila anda berenang atau melakukan aktivitas berat Daftar Pustaka Sjarif M. Wasitaatmadja, 2002, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Penerbit Universitas Indonesia. 57
11 Andre O Barrel, 2001, Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcel Dekker Inc. T. Mitsui, 1998, New Cosmetic Science, Elsevier. Leslie Bowman MD, 2002, : Cosmetic Dermatologic, The Mc Graw Hill companies, New York. Sjarif M. Wasitaatmadja, 2003, Peremajaan Kulit, Balai Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Ni Luh Dewi Aryani, Nani Parfati dan Sadono, Formulation of Topical Drugs and Cosmetics Jasmin Thalib, Hyperpigmentation in Daily Practice Ary Widhyasti Bandem, Analisis Pemilihan Terapi Kelainan Kulit Hiperpigmentasi JB Wilkinson, CChem, 1982, Harry s Cosmeticology, George Godwin Companies, London. Ratna Kumalasari, The role of UV A dan UV B 58
TABIR SURYA VS IKLIM TROPIS
TABIR SURYA VS IKLIM TROPIS Ria Andriani Mukti Dosen Prodi PKK Tata Rias - FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Tahun X, No. 18, April 2014 Abstract The presence of ultraviolet (UV) filter in skincare
Lebih terperinciJURNAL BUANA PENDIDIKAN. Ketua Drs. A. Qomaru Zaman, M.Pd. Wakil Ketua Drs. Sunyoto Hadi Prayitno, S.T., M.Pd.
JURNAL BUANA PENDIDIKAN Jurnal ini terbit dua kali setahun bulan April dan Oktober berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Tulisan yang
Lebih terperinciJURNAL BUANA PENDIDIKAN. Ketua Drs. A. Qomaru Zaman, M.Pd. Wakil Ketua Drs. Sunyoto Hadi Prayitno, S.T., M.Pd.
JURNAL BUANA PENDIDIKAN Jurnal ini terbit dua kali setahun bulan April dan Oktober berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Tulisan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah paparannya berlebihan. Kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari sebagai sumber cahaya alami memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan, tetapi selain mempunyai manfaat sinar matahari juga dapat
Lebih terperinciTabir surya. kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Tabir surya Zat yang megandung bahan pelindung Zat yang megandung bahan pelindung kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Lebih terperinciBAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang
BAB II Penuaan Dini pada Wanita Jepang 2.1 Penuan Dini Banyak orang berfikir bahwa penuaan merupakan hal yang sangat biasa, bahkan bagi sebagian orang penuaan dianggap tidak terlalu penting untuk kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciTabir surya. kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Tabir surya Zat yang megandung bahan pelindung Zat yang megandung bahan pelindung kulit terhadap sinar matahari sehingga sinar UV tdk dpt memasuki kulit (mencegah gangguan kulit karena radiasi sinar )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, namun ternyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekeringan, keriput sampai kanker kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari, disatu pihak sangat diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, kesehatan kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D dari pro vitamin
Lebih terperinciKRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF
KRIM TABIR SURYA DARI KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) DENGAN EKSTRAK BUAH CARICA (Carica pubescens) SEBAGAI SPF Suwarmi, Agus Suprijono Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi YAYASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu radiasi UV-A ( nm), radiasi UV-B ( nm), dan radiasi UV-C
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinar matahari adalah sumber utama radiasi sinar ultraviolet (UV) untuk semua sistem kehidupan manusia. Radiasi sinar UV dibagi menjadi tiga kategori, yaitu radiasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama radiasi sinar UV terjadi pembentukan Reactive Oxygen Species
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciProses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik
Perbedaan gel dan emulgel? Emulgel merupakan terdiri dari 2 fase yang dimana gabungan antara fase emulsi dan fase gel.sedangkan gel merupakan terdiri dari satu fase saja yaitu terdiri dari basis gel dan
Lebih terperinciABSTRAK. Aviandra Nurdea Putri, 2012 Pembimbing I : Dr. Savitri Restu Wardhani, dr.,sp.kk Pembimbing II : Dr. Felix Kasim, dr.,m.kes.
ABSTRAK PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANTARA PRIA DAN WANITA SMA SWASTA X KOTA BANDUNG TERHADAP PENGGUNAAN TABIR SURYA TAHUN 2012 Aviandra Nurdea Putri, 2012 Pembimbing I : Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciKanker Kulit. Skin Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Kulit Kanker kulit merupakan kanker yang umum terjadi. Tingkat insidensi kanker kulit di seluruh dunia telah meningkat pesat. Meskipun tingkat insidensi di Hong Kong jauh lebih rendah daripada negara-negara
Lebih terperinciKulit Menua. Nelva K. Jusuf. Departemen SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK-USU RS H. Adam Malik Medan
Kulit Menua Nelva K. Jusuf Departemen SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK-USU RS H. Adam Malik Medan Abstrak: Proses menua merupakan proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup, meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paparan sinar matahari dapat memicu berbagai respon biologis seperti sunburn, eritema hingga kanker kulit (Patil et al., 2015). Radiasi UV dari sinar matahari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkena polusi dan zat zat yang terdapat di lingkungan kita. Kulit merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Sehingga kulit adalah organ tubuh yang pertama kali terkena polusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Anggur Anggur diduga berasal dari sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspi. Kemudian, menyebar ke amerika utara, amerika selatan, dan eropa, selanjutnya ke Asia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radiasi sinar UV yang terlalu lama pada kulit dapat menyebabkan timbulnya penyakit kulit seperti kanker kulit dan reaksi alergi pada cahaya/fotoalergi (Ebrahimzadeh
Lebih terperinciMEKANISME KERJA WHITENING AGENT MAKALAH
MEKANISME KERJA WHITENING AGENT MAKALAH Disusun Oleh : Apriana Rohman S 07023232 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011 A. LATAR BELAKANG Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa setiap wanita
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap mahluk hidup terutama manusia membutuhkan sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat sinar matahari telah banyak diketahui di antaranya sebagai sumber
Lebih terperinciAKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK AKAR BANDOTAN (AGERATUM CONYZOIDES L.)
AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK AKAR BANDOTAN (AGERATUM CONYZOIDES L.) Meilisa Athiyah, Islamudin Ahmad, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan dapat dilihat dari perubahan beberapa organ terutama kulit. Seiring bertambahnya usia, fungsi kulit ikut menurun. Sel kulit yang mati melekat lebih lama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Baumann Metode Baumann adalah sebuah metode untuk menentukan tipe wajah berdasarkan kadar kandungan minyak pada wajah. Beberapa studi telah menunjukkan jika banyak pasien
Lebih terperinciIklim tropis di Indonesia menjadikan negara kita ini memperoleh sinar. matahari sepanjang tahun. Pengaruh menguntungkan dari sinar matahari adalah
BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklim tropis di Indonesia menjadikan negara kita ini memperoleh sinar matahari sepanjang tahun. Pengaruh menguntungkan dari sinar matahari adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari merupakan kendali cuaca serta iklim yang sangat penting dan sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut. Energi matahari diradiasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Matahari melalui radiasi yang dipancarkan merupakan sumber energi utama bagi sebagian besar organisme di permukaan bumi baik langsung maupun tidak langsung. Radiasi
Lebih terperinciPROFIL TABIR SURYA EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (Sonneratia caseolaris L.)
PROFIL TABIR SURYA EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (Sonneratia caseolaris L.) Siti Hasanah, Islamudin Ahmad, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciJURNAL BUANA PENDIDIKAN. Ketua Drs. A. Qomaru Zaman, M.Pd. Wakil Ketua Drs. Sunyoto Hadi Prayitno, S.T., M.Pd.
Tahun X, No. 18, April 2014 JURNAL BUANA PENDIDIKAN Jurnal ini terbit dua kali setahun bulan April dan Oktober berisi tulisan ilmiah tentang pendidikan, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun
Lebih terperinciTABIR SURYA BAGI PELAKU WISATA SUNSCEEN FOR TRAVELLERS
TABIR SURYA BAGI PELAKU WISATA Novita Lavi N. Bagian/SMF Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstrak Paparan sinar matahari membawa pengaruh negatif terhadap kulit seperti penuaan dini, flek-flek
Lebih terperinciSunglasses kesehatan mata
Sunglasses kesehatan mata Sunglasses atau Kacamata Hitam sudah menjadi barang kebutuhan seharihari, terutama di daerah-daerah tropis seperti Indonesia. Entah untuk digunakan saat sedang berjalan di siang
Lebih terperinciKulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total.
WIJUMA wt Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Kulit memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya:
Lebih terperinci1 Siti Fitrah I H 2 Poppy M. Lintong 2 Lily L. Loho.
PENGARUH PEMBERIAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus l urban) TERHADAP JUMLAH PIGMEN MELANIN KULIT MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPARKAN SINAR MATAHARI 1 Siti Fitrah I H 2 Poppy M. Lintong 2 Lily L.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Radiasi elektromagnetik merupakan salah satu bentuk energi. Setelah energi
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Ketika kulit mengalami penuaan, akan terjadi berbagai masalah seperti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan kulit merupakan proses fisiologis yang terjadi pada semua makhluk hidup. Ketika kulit mengalami penuaan, akan terjadi berbagai masalah seperti kulit menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia selalu terpapar sinar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang terletak disekitar garis khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia selalu terpapar sinar matahari. Salah satu
Lebih terperinciRANCANGAN, 28 SEPTEMBER 2017 NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
MASUKAN KAMI TERIMA PALING LAMBAT TANGGAL 18 OKTOBER 2017 RANCANGAN, 28 SEPTEMBER 2017 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muda sampai coklat tua mengenai area yang terpajan sinar. pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dan dagu. 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melasma adalah hipermelanosis yang didapat yang umumnya simetris berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua mengenai area yang terpajan
Lebih terperinciPENTINGNYA MELINDUNGI KULIT DARI SINAR ULTRAVIOLET DAN CARA MELINDUNGI KULIT DENGAN SUNBLOCK BUATAN SENDIRI
Seri Pengabdian Masyarakat 2014 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 2, Mei 2014 Halaman 126-133 PENTINGNYA MELINDUNGI KULIT DARI SINAR ULTRAVIOLET DAN CARA MELINDUNGI KULIT DENGAN
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur
SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur Disusun oleh : Yudi Leo Kristianto (0951010014) Dosen : JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSumali W dan Enrico. Fakultas Farnasi UTA 45 Jakarta ABSTRAK. Kata Kunci: Tabir Surya, Efektifitas Eritema, Persen, Sun Protector Factor (SPF)
40 UJI EFEKTIFITAS MANGIFERIN (C19 H18 O11) YANG DI ISOLASI DARI BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocapha (scheff) Boerl,) SEBAGAI TABIR SURYA PADA TIKUS PUTIH (Spraguedawley) EFFECTIVENESS TEST ON MANGIFERIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Khalkon merupakan suatu senyawa organik golongan flavonoid yang dapat dengan mudah ditemukan di alam khususnya pada tumbuh-tumbuhan. Senyawa golongan flavonoid termasuk
Lebih terperinciAKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK DAUN CEMPEDAK (ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG)
AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK DAUN CEMPEDAK (ARTOCARPUS CHAMPEDEN SPRENG) Whenny, Rolan Rusli, Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Maksud dari pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan
Lebih terperinciHidrokinon dalam Kosmetik
Hidrokinon dalam Kosmetik Kita ketahui bahwa kosmetik sangat beragam jenisnya, mulai dari kosmetik untuk wajah, kulit, rambut, hingga kuku. Namun diantara ragam jenis kosmetik tersebut, yang sering menjadi
Lebih terperinciKETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017
KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017 Sub Sub Tema untuk presentasi makalah : 1. Manajemen Informasi Kesehatan 2. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 3. Kodifikasi Klasifikasi Penyakit dan Tindakan 4.
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil
Lebih terperinciSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non melanoma. Kelompok non melanoma dibedakan atas karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa
Lebih terperinciBeauty From Nature
B E A U T Y F R O M N A T U R E FEEL THE BEAUTY www.bellezkincare.com Beauty From Nature Sempurnakan kecantikan kamu sekarang Whitening Day Spray merupakan spray pencerah wajah yang mengandung Vitamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlakukan penuaan seperti penyakit sehingga dapat dicegah, dihindari dan
2 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penuaan kini telah mendapat perhatian khusus di ilmu Kedokteran. Konsep Anti Aging Medicine yang dicetuskan pada tahun 1993, mengganggap dan memperlakukan
Lebih terperinciRADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:
Lebih terperinciTriple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3.
TRIPPLE STEMCELL Triple Stemcell kombinasi stemcell tanaman yang berasal dari : 1. Sel induk apel (apple stemcell), 2. Sel induk anggur (grape stemcell) dan 3. Sel induk argan ( Argan stemcell ) Serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan tingkat ekonomi di Indonesia menyebabkan banyak masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi menengah ke atas. Hingga nilai beli terhadap sesuatu yang sekunder
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan wrinkle/kerutan kulit, kulit yang kasar, kulit kering,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan dini (PD) adalah proses degeneratif yang melibatkan kulit dan sistem penyokong kulit, 1 berupa perubahan stuktural dan elastilitas kulit yang ditandai dengan
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI PERSENTASE ERITEMA DAN PIGMENTASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA L.) SECARA IN VITRO
PENENTUAN NILAI PERSENTASE ERITEMA DAN PIGMENTASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA L.) SECARA IN VITRO Islamudin Ahmad Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan atau aging adalah suatu proses menghilangnya kemampuan seluruh organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KRIM MALAM TERHADAP PENIPISAN KULIT WAJAH SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: YUSTINI MARIS
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH LIDAH BUAYA ( ALOE VERA ) TERHADAP PENUAAN KULIT
ABSTRAK PENGARUH LIDAH BUAYA ( ALOE VERA ) TERHADAP PENUAAN KULIT Mia Risma Yosmiawati, 2006, Pembimbing I : Savitri R Wardhani, dr., SpKK Pembimbing II : Slamet Santosa, dr., M.Kes Proses menua merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan bahan tertentu. Faktor intrinsik diantaranya adalah penurunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan atau aging process merupakan proses alami yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup di dunia ini, tetapi proses penuaan setiap orang tidaklah sama, ada beberapa
Lebih terperinciPENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SINAR MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN KAIN KATUN, POLIESTER DAN RAYON DI PANTAI KUTA
Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Sinar Matahari dengan Menggunakan Kain Katun (Ni Putu Winiayu Veramika, dkk.) PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SINAR MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN KAIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini karena seduhan kopi memiliki aroma yang khas yang
Lebih terperinciFORMULASI TABIR SURYA ZINK OKSIDA DALAM SEDIAAN KRIM DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK ANGGUR HITAM (Vitis vinivera L.)
FORMULASI TABIR SURYA ZINK OKSIDA DALAM SEDIAAN KRIM DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK ANGGUR HITAM (Vitis vinivera L.) Joni Tandi*, Kurnia Gatot Novrianto Program Studi S1 Farmasi, STIFA Pelita Mas Palu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, bahan alam banyak digunakan dalam bidang kosmetika. Bahan alam dapat digunakan sebagai bahan tabir surya yang diperlukan oleh manusia karena kulit manusia
Lebih terperinciGambar 1. Teteasan air dan Kristal es di dalam awan menghamburkan spectrum cahaya tampak kesegala arah
1. Mengapa bintang berkelap-kelip? Penyebab utamanya adalah karena bumi memiliki atmosfer. Banyaknya lapisan udara dengan temperatur yang berbeda-beda di atmosfer menyebabkan lapisan-lapisan udara tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui konsep Anti Aging Medicine, masalah-masalah penuaan dapat diatasi. sehingga kualitas hidup tetap terjaga dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah suatu proses yang terjadi dalam kehidupan manusia. Kita berharap dapat melewati penuaan dalam kondisi sehat dan tanpa keluhan penyakit. Penuaan sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Radiasi merupakan suatu bentuk energi. Ada dua tipe radiasi yaitu radiasi partikulasi dan radiasi elektromagnetik. Radiasi partikulasi adalah radiasi yang melibatkan
Lebih terperinciPEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu
BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki intensitas sinar matahari yang tinggi. Sinar matahari dapat memberikan efek yang menguntungkan maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penampilan adalah hal yang penting, berbagai cara dilakukan demi menciptakan penampilan yang menarik. Bagian tubuh yang sering menjadi perhatian dalam setiap
Lebih terperinciHubungi Kami: LINE : brtcofficial. SMS Pin BB : : 2AF92EE7
Hubungi Kami: Email : order@brtc.co.id LINE : brtcofficial SMS Pin BB : 0858 5273 5934 : 2AF92EE7 AQUA RUSH PEEL GEL AQUA RUSH SERUM AQUA RUSH LINE Gel peeling yang hipoalergenik untuk mengangkat sel kulit
Lebih terperinciPengaruh penambahan fraksi etanol dari infusa daun Plantago major L. terhadap efektivitas oktil metoksisinamat sebagai bahan aktif tabir surya
Majalah Nining Sugihartini Farmasi Indonesia, 16 (3), 130 135, 2005 Pengaruh penambahan fraksi etanol dari infusa daun Plantago major L. terhadap efektivitas oktil metoksisinamat sebagai bahan aktif tabir
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi
I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Iradiasi merupakan salah satu jenis pengolahan bahan pangan yang menerapkan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mengurangi kehilangan akibat kerusakan dan pembusukan.
Lebih terperinciRINGKASAN. SINTESIS, KARAKTERISASI, MEKANISME DAN UJI PREKLINIK NANOGOLD SEBAGAI MATERIAL ESENSIAL DALAM KOSMETIK ANTI AGING Titik Taufikurohmah
RINGKASAN SINTESIS, KARAKTERISASI, MEKANISME DAN UJI PREKLINIK NANOGOLD SEBAGAI MATERIAL ESENSIAL DALAM KOSMETIK ANTI AGING Titik Taufikurohmah Kebutuhan kosmetik saat ini tidak terbatas pada kosmetik
Lebih terperinciKULIT. Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh.
KULIT KULIT Kulit adalah lapisan paling luar tubuh yang terdiri dari selsel hidup dan merupakan lapisan tipis yang penting bagi tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan : 1. Lapisan Epidermis 2. Lapisan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan luar, baik berupa sinar matahari, iklim maupun faktor-faktor kimiawi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kulit sebagai lapisan pembungkus tubuh senantiasa mengalami pengaruh lingkungan luar, baik berupa sinar matahari, iklim maupun faktor-faktor kimiawi dan mekanisme kulit tidak saja
Lebih terperinciTATA TULIS JURNAL. Fakultas Teknik Elektro 1
TATA TULIS JURNAL Fakultas Teknik Elektro 1 Struktur Jurnal Judul Jurnal Nama penulis Abstrak (bahasa Indonesia) Abstract (bahasa Inggris) Pendahuluan Pembahasan penelitian Kesimpulan dan saran. Daftar
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Bogem (Sonneratia caseolaris (L.) Engler) merupakan salah satu spesies
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bogem (Sonneratia caseolaris (L.) Engler) merupakan salah satu spesies mangrove yang banyak ditemukan di pantai utara pulau Jawa. Bogem dikenal memiliki berbagai manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki dapat jatuh dan bertekuk lutut di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecantikan adalah anugerah terindah bagi wanita. Kecantikan memiliki kemampuan magnetik luar biasa yang mampu meruntuhkan dunia laki-laki. Keagungan dan kekuasaan laki-laki
Lebih terperinciHASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE
HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:
Lebih terperinciKRIM I M P EMU M TI T H I Bleaching Cream Dra. a N. az a liln i i n w i at a y t,m,. M S. i S. i,. A, p A t p
KRIM PEMUTIH Bleaching Cream Dra.Nazliniwaty,M.Si.,Apt Sediaan kosmetika memutihkan kulit Masalah Hiperpigmentasi Warna Hitam Berupa Bercak Bercak Setempat Pada Kulit Warna kulit Jumlah pigmen terbentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merubah warna kulit sehingga menjadikan kulit putih bersih dan bersinar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kosmetik pemutih merupakan suatu sediaan atau paduan bahan yang digunakan pada bagian luar badan yang berfungsi untuk mencerahkan atau merubah warna kulit sehingga
Lebih terperinciLaporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS Disusun oleh Nama : Muhammad Darussalam Teguh NIM : 12696 Golongan : B4 Asisten Koreksi :
Lebih terperinciMAGDA LILIANNA FORMULASI SOLID LIPID NANOPARTIKEL DENGAN VITAMIN E ASETAT PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI
MAGDA LILIANNA 10703054 FORMULASI SOLID LIPID NANOPARTIKEL DENGAN VITAMIN E ASETAT PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007 Pada kutipan atau saduran skripsi ini harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yunani, melas yang berarti hitam. Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi didapat, berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Melasma (juga dikenal sebagai chloasma atau topeng kehamilan) berasal dari bahasa Yunani, melas yang berarti hitam. Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi didapat,
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS TABIR SURYA PADA BEBERAPA SPESIES DARI FAMILY ZINGIBERACEAE DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar
As-Syifaa Vol 07 (02) : Hal. 164-173, Desember 2015 ISSN : 2085-4714 UJI AKTIVITAS TABIR SURYA PADA BEBERAPA SPESIES DARI FAMILY ZINGIBERACEAE DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI Fitriyanti Jumaetri Sami *),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor
1 2 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia kulit akan mengalami proses penuaan. Penuaan disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah dengan cara Solar Desinfection (SODIS). SODIS adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting yang sangat berperan dalam kehidupan dan untuk hidup manusia. Bukan saja karena sekitar 80% tubuh manusia adalah terdiri dari cairan, akan tetapi
Lebih terperinciISTILAH DI NEGARA LAIN
Geografi PENGERTIAN Ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek
Lebih terperinci