BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling gemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntuan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan ingkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi. Pola pola lama dalam penyelenggaraan pemerintahan telah tidak sesuai lagi dengan tatanan masyarakat saat ini, oleh karena itu tuntutan tersebut merupakan hal yang wajar dan seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai salah satu SKPD penyelenggara pemerintahan daerah dengan gemban tugas perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan dan statistik. Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan tahapan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna memanfaatkan dan galokasikan sumber daya yang ada, dalam rangka ingkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Tahapan perencanaan terdiri dari 4 tahap yaitu penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan akan terbentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Kondisi ini untut suatu sistem perencanaan pembangunan yang cermat, transparan dan akuntabel, sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA, antara lain dibutuhkan pedoman dan acuan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan selama 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA Kabupaten Kudus Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yatakan bahwa RENSTRA merupakan suatu doku perencanaan jangka engah yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai melalui strategi dan kebijakan yang dituangkan ke dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD dalam kurun waktu 5 tahun, yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kudus Tahun Penyusunan Renstra digunakan untuk gantisipasi masalah dan kendala yang belum sepenuhnya tertangani pada periode sebelumnya, yang diperkirakan akan timbul pada 5 tahun ke depan sebagai akibat dari perubahan 1

2 lingkungan strategis yang dinamis baik lingkungan strategis di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional. Proses Penyusunan RENSTRA BAPPEDA berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun, orientasi genai renstra, penyusunan agenda kerja tim serta pengumpulan data dan informasi. Tim Penyusun Renstra SKPD dipersiapkan oleh Kepala SKPD dan diusulkan kepada kepala daerah untuk ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Daerah. Orientasi genai renstra digunakan untuk yamakan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang undangan berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, keterkaitan dengan doku perencanaan lainnya, teknis penyusunan doku, ganalisis serta ginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam penyusunan Renstra SKPD. Penyusunan agenda kerja digunakan untuk membantu koordinasi dan integrasi antara proses penyusunan renstra SKPD dengan penyusunan RPJMD. Data dan informasi merupakan unsur penting dalam perumusan rencana yang akan entukan kualitas doku rencana pembangunan, oleh karena itu sangat diperlukan data dan informasi yang akurat, relevan serta akuntabel. Tahap penyusunan rancangan Renstra SKPD meliputi tahap perumusan rancangan Renstra SKPD dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD. Perumusan isi dan substansi rancangan Renstra SKPD sangat entukan kualitas doku Renstra SKPD yang akan dihasilkan. Salah satu doku rujukan awal dalam yusun rancangan Renstra SKPD adalah rancangan awal RPJMD yang unjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama 5 tahun, baik untuk dukung visi, misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka peuhan tugas dan fungsi SKPD. Hasil hasil yang diperoleh dari kegiatan- kegiatan perumusan rancangan Renstra SKPD disusun secara sistematis kedalam naskah rancangan Renstra SKPD dengan sistematika gacu pada lampiran IV Perdagri Nomor 54 Tahun Tahapan penyusunan Rancangan Renstra SKPD dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut : 2

3 Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Bappeda Kabupaten Kudus Keterkaitan Renstra BAPPEDA Kabupaten Kudus dengan doku perencanaan lain dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut: 3

4 Gambar 1.2 Keterkaitan Antar Doku Perencanaan RPJPD Kabupaten Kudus Tahun sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 11 Tahun 2008 merupakan doku perencanaan jangka panjang daerah yang jadi acuan penyusunan doku perencanaan jangka engah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan cerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa gabaikan permasalahan lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Kudus Tahun sebagaimana yang tercantum dalam RPJP yaitu Kudus yang Religius, Maju dan Adil. RPJMD Kabupaten Kudus Tahun merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang tahap ke dua ( ) dan tahap ke tiga ( ). RPJMD tahap ke dua ditujukan untuk lebih gembangkan penataan kembali dan melanjutkan pembangunan di segala bidang, dengan ekankan upaya terwujudnya peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia termasuk kemampuan pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian, sedangkan RPJMD tahap ke tiga ditujukan untuk mewujudkan peningkatan, pengembangan dan penguatan pembangunan secara yeluruh di berbagai bidang dengan ekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus ingkat. Renstra BAPPEDA Kabupaten Kudus tahun merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Kudus tahun 4

5 yang pelaksanaannya akan dijabarkan didalam Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah setiap tahun mulai tahun 2013 sampai dengan tahun Landasan Hukum Dalam yusun Renstra Bappeda Kabupaten Kudus gacu pada peraturan per-undang-undangan yang berlaku yaitu : a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang - Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; c. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah; d. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; e. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; f. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; g. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota; i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; j. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; k. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun ; l. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun ; m. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 4 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus; n. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 11 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kudus Tahun ; o. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat daerah; p. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kudus Tahun ; q. Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kudus Tahun ; 5

6 r. Peraturan Bupati Kudus Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus Maksud dan Tujuan a. Maksud Penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus tahun dimaksudkan untuk : 1) Menjamin berlangsungnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pengendalian, pelaporan dan pengawasan di BAPPEDA pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ; 2) Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun ke depan; 3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar doku perencanaan; 4) Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan; 5) Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah. b. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kudus Tahun bertujuan untuk : 1) Tersedianya doku perencanaan jangka engah yang merupakan penjabaran visi-misi BAPPEDA Kabupaten Kudus untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun datang; 2) Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan BAPPEDA Sistematika Penulisan Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Kudus Tahun adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 6

7 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra Bappeda Provinsi dengan Kabupaten 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BAPPEDA 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA 4.3 Strategi dan Kebijakan BAPPEDA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP 7

8 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Gambaran umum pelayanan memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, gulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, gemukakan capaian capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, gemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya dan gulas hambatan hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD BAPPEDA Kabupaten Kudus berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Kudus, merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah, penelitian, pengembangan dan statistik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAPPEDA mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan dan statistik. Untuk melaksanakan tugas pokok BAPPEDA yelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan, penelitian, pengembangan dan statistik ; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik ; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang pemerintahan dan sosial budaya, ekonomi, fisik sarana dan prasarana, penelitian, pengembangan dan statistik; d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik ; e. pelaksanaan kesekretariatan badan; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Susunan organisasi BAPPEDA terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat, membawahkan : 8

9 1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, membawahkan : 1. Sub Bidang Pemerintahan 2. Sub Bidang Sosial Budaya d. Bidang Ekonomi, membawahkan : 1. Sub Bidang Industri, Koperasi, Perdagangan, Dunia Usaha dan Pariwisata 2. Sub Bidang Pertanian e. Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana, membawahkan : 1. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2. Sub Bidang Prasarana Daerah f. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik, membawahkan: 1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan 2. Sub Bidang Pengolahan Data dan Statistik. g. Kelompok Jabatan Fungsional Di BAPPEDA Kabupaten Kudus, sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang - bidang masing masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Sub Bagian Sub Bagian masing masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bidang Sub Bidang masing masing dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan dan kelompok jabatan fungsional di BAPPEDA Kabupaten Kudus sampai awal tahun 2013 belum terbentuk, sedangkan bagan organisasi BAPPEDA Kabupaten Kudus dapat digambarkan sebagai berikut : 9

10 Gambar : 2.1 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN KUDUS KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PEMERINTAHAN DAN SOSIAL BUDAYA BIDANG EKONOMI BIDANG FISIK, SARANA DAN PRASARANA BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK SUBBIDANG PEMERINTAHAN SUBBIDANG INDUSTRI, KOPERASI, PERDAGANGAN, DUNIA USAHA DAN PARIWISATA SUBBIDANG TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP SUBBIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUBBIDANG SOSIAL BUDAYA SUBBIDANG PERTANIAN SUBBIDANG PRASARANA DAERAH SUBBIDANG PENGOLAHAN DATA DAN STATISTIK 10

11 untuk melihat dan entukan lingkup kewenangannya dapat dilihat dari tugas pokok masing masing sebagai berikut : Kepala Badan (1) Kepala Badan merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah, penelitian, pengembangan, dan statistik yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Kepala Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan, dan statistik. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Badan yelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan, penelitian, pengembangan, dan statistik; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang pemerintahan dan sosial budaya, ekonomi, fisik, sarana dan prasarana, penelitian, pengembangan, dan statistik; d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik; e. pelaksanaan kesekretariatan badan; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Badan mempunyai tugas : a. merumuskan rencana, program dan kegiatan anggaran Badan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. garahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas; c. melaksanakan koordinasi dengan pimpinan instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan, serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; d. mempersiapkan perumusan kebijakan Bupati di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, pengembangan, dan statistik berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 11

12 e. merumuskan rancangan perencanaan pembangunan daerah yang meliputi perencanaan pembangunan tahunan, perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, dan perencanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah; f. gkoordinasikan penyusunan rancangan rencana pembangunan daerah, penelitian, pengembangan dan statistik di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; g. merumuskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyusunan rancangan rencana pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan serta statsitik sebagai pedoman Satuan Kerja Perangkat Daerah; h. merumuskan rancangan rencana tata ruang wilayah dan pengembangan kawasan dalam rangka sinkronisasi pembangunan daerah; i. yelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik sesuai dengan kewenangan yang dimiliki ; j. membina, memfasilitasi dan melaksanakan tugas perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; k. yelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah dalam rangka merumuskan dan yusun rancangan rencana pembangunan tahunan, 5 (lima) tahunan dan 20 (dua puluh) tahunan; l. yelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) agar diperoleh perencanaan yang berkualitas; m. memberi masukan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk yusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan plafon Anggaran Setara (PPAS) sebagai pedoman Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah; n. gevaluasi dan ganalisis pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dari aspek manfaat dan dampak program agar realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan; o. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik dengan cara gukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan; p. yajikan hasil kumpulan analisa data perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan, dan statistik daerah agar diperoleh data yang valid; q. melaksanakan kesekretariatan badan yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, serta umum dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 12

13 r. gkoordinasikan kegiatan Sekretariat dan Bidang dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik; s. melaksanakan monitoring, evaluasi dan ilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; t. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati sebagai dasar pengambilan kebijakan; u. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan v. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Bupati. Sekretaris (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Badan dalam mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, gkoordinasikan, memfasilitasi, membina dan gendalikan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan serta umum dan kepegawaian. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok Sekretaris yelenggarakan fungsi: a. perencanaan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sekretariat dan Badan; b. penginventarisasian, pengkoordinasian dan penyusunan rencana pembangunan daerah; c. penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan daerah tahunan, 5 (lima) tahunan, dan 20 (duapuluh) tahun; d. pengelolaaan keuangan, administrasi umum, organisasi dan tata laksana, kepegawaian dan rumah tangga badan. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Sekretaris mempunyai tugas : a. yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Sekretariat dan Badan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; 13

14 b. jabarkan perintah Kepala Badan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dengan memberikan arahan dan petunjuk guna ingkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan, serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. mempersiapkan bahan perumusan kebijakan Kepala Badan di bidang kesekretariatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; f. yusun rumusan rencana, program dan kegiatan anggaran berdasarkan hasil rangkuman rencana, program dan kegiatan anggaran seluruh Bidang dalam rangka penyusunan anggaran Badan; g. yusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyusunan perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan serta statsitik sebagai pedoman Satuan Kerja Perangkat Daerah; h. gkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah yang meliputi perencanaan pembangunan tahunan, perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, dan perencanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun dengan merekap dari seluruh Bidang sebagai bahan dalam perumusan rancangan rencana pembangunan daerah; i. gkoordinasikan dan yelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah dalam rangka merumuskan dan yusun rancangan rencana pembangunan tahunan, lima tahunan dan dua puluh tahunan dari bawah; j. gkoordinasikan dan sinkronisasikan perencanaan pembangunan dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) dengan merekap dari seluruh Bidang agar diperoleh perencanaan yang berkualitas; k. mempersiapkan masukan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Setara (PPAS) dari seluruh Bidang sebagai bahan yusun KUA dan PPAS; 14

15 l. gkoordinasikan evaluasi dan analisis pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah dari aspek manfaat dan dampak program dengan merekap dari masing-masing Bidang sebagai bahan perencanaan selanjutnya; m. melaksanakan pengelolaan administrasi dan akuntansi keuangan sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang berlaku; n. gelola pelaksanaan administrasi dan pembinaan pegawai agar berdaya guna dan berhasil guna dalam melaksanakan tugas; o. yelenggarakan pelayanan dan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah tangga sesuai ketentuan yang berlaku guna kelancaran tugas; p. merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang, inventarisasi barang kekayaan Badan untuk tertib administrasi serta memelihara barang inventaris agar dapat digunakan dengan optimal; q. gkoordinasikan penyusunan Penetapan Kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Badan; r. melaksanakan monitoring, gevaluasi, dan ilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; s. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan sebagai dasar pengambilan kebijakan; t. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; u. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Badan. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya (1) Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. 15

16 (2) Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Badan dalam mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, gkoordinasi kan, memfasilitasi, membina dan gendalikan perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya. (3) Untuk yelenggarakan tugas pokok Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya yelenggarakan fungsi : a. perencanaan, evaluasi dan pelaporan Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya; b. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya; c. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya; dan e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang pemerintahan dan sosial budaya. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya mempunyai tugas : a. yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. jabarkan perintah Kepala Badan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna ingkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. mempersiapkan bahan perumusan kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang pemerintahan dan sosial budaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; f. yusun perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya yang meliputi perencanaan pembangunan tahunan, perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, dan perencanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah; 16

17 g. gkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; h. membina, memfasilitasi dan melaksanakan tugas perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan sosial budaya; i. yusun bahan penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya dalam rangka merumuskan dan yusun perencanaan pembangunan tahunan, 5 (lima) tahunan dan 20 (dua puluh) tahunan dari bawah; j. yelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan sosial budaya dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) agar diperoleh perencanaan yang berkualitas; k. mempersiapkan bahan masukan untuk yusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Setara (PPAS) di bidang pemerintahan dan sosial budaya sebagai acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah; l. gevaluasi dan ganalisis pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang pemerintahan dan sosial budaya dari aspek manfaat dan dampak program agar realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan dan sosial budaya dengan cara gukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan; n. yusun dan ganalisa data perencanaan pembangunan, di bidang pemerintahan dan sosial budaya agar diperoleh data yang valid; o. gkaji usulan rencana, program dan kegiatan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan gkompilasi seluruh rencana kegiatan untuk disusun jadi rencana, program dan kegiatan bidang pemerintahan dan sosial budaya; p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan ilai prestasi dan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; q. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan sebagai dasar pengambilan kebijakan; r. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Badan. 17

18 Bidang Ekonomi (1) Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Kepala Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Badan dalam mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, gkoordinasikan, memfasilitasi, membina dan gendalikan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi. (3) Untuk yelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Ekonomi yelenggarakan fungsi : a. perencanaan, evaluasi dan pelaporan Bidang Ekonomi; b. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi; c. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi; dan e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Ekonomi mempunyai tugas : a. yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Bidang Ekonomi berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. jabarkan perintah Kepala Badan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna ingkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. mempersiapkan bahan perumusan kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; 18

19 f. yusun perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi yang meliputi perencanaan pembangunan tahunan, perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, dan perencanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah; g. gkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; h. membina, memfasilitasi dan melaksanakan tugas perencanaan pembangunan di bidang ekonomi; i. yusun bahan penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah di bidang ekonomi dalam rangka merumuskan dan yusun perencanaan pembangunan tahunan, 5 (lima) tahunan dan 20 (dua puluh) tahunan dari bawah; j. yelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) agar diperoleh perencanaan yang berkualitas; k. mempersiapkan bahan masukan untuk penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Setara (PPAS) di bidang ekonomi sebagai acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah; l. gevaluasi dan ganalisis pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi dari aspek manfaat dan dampak program agar realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan di bidang ekonomi dengan cara gukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan; n. yusun dan ganalisa data perencanaan pembangunan, di bidang ekonomi agar diperoleh data yang valid; o. gkaji usulan rencana, program dan kegiatan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan gkompilasi seluruh rencana kegiatan untuk disusun jadi rencana, program dan kegiatan bidang ekonomi; p. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan ilai prestasi dan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; q. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan sebagai dasar pengambilan kebijakan; r. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Badan. 19

20 Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana (1) Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Badan dalam mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, gkoordinasi kan, memfasilitasi, membina dan gendalikan perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana. (3) Untuk yelenggarakan tugas pokok Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana yelenggarakan fungsi : a. perencanaan, evaluasi dan pelaporan Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana; b. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana; c. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana; dan e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang fisik, sarana dan prasarana. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana mempunyai tugas : a. yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. jabarkan perintah Kepala Badan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna ingkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. yusun konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas di bidang perencanaan pembangunan daerah bidang fisik, sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 20

21 f. yusun perencanaan tata ruang wilayah dan pengembangan kawasan dalam rangka sinkronisasi pembangunan daerah; g. yusun perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana yang meliputi perencanaan pembangunan tahunan, perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun, dan perencanaan pembangunan 20 (dua puluh) tahun sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan daerah; h. gkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana di antara Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah; i. membina, memfasilitasi dan melaksanakan tugas perencanaan pembangunan di bidang fisik, sarana dan prasarana; j. yusun bahan penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana dalam rangka merumuskan dan yusun perencanaan pembangunan tahunan, 5 (lima) tahunan dan 20 (dua puluh) tahunan dari bawah; k. yelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan di bidang fisik, sarana dan prasarana dari bawah (bottom up) dan dari atas (top down) agar diperoleh perencanaan yang berkualitas; l. mempersiapkan bahan masukan untuk penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Setara (PPAS) di bidang fisik, sarana dan prasarana sebagai acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah; m. gevaluasi dan ganalisis pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik, sarana dan prasarana dari aspek manfaat dan dampak program agar realisasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan; n. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan di bidang fisik, sarana dan prasarana dengan cara gukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan; o. yusun dan ganalisa data perencanaan pembangunan, di bidang fisik, sarana dan prasarana agar diperoleh data yang valid; p. gkaji usulan rencana, program dan kegiatan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan gkompilasi seluruh rencana kegiatan untuk disusun jadi rencana, program dan kegiatan bidang fisik, sarana dan prasarana; q. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan ilai prestasi dan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; r. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan sebagai dasar pengambilan kebijakan; 21

22 s. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan t. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Badan. Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik (1) Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Badan dalam mempersiapkan bahan perumusan kebijakan, gkoordinasikan, memfasilitasi, membina dan gendalikan bidang penelitian, pengembangan, dan statistik. (3) Untuk yelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik yelenggarakan fungsi : a. perencanaan, evaluasi dan pelaporan Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik; b. perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik; c. pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik; d. pengelolaan sistem informasi manaje di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik; dan e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik. (4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik mempunyai tugas : a. yusun rencana, program dan kegiatan anggaran Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Statistik berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan; b. jabarkan perintah Kepala Badan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna ingkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; 22

23 d. melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat dan Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapatkan informasi, masukan serta untuk gevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. mempersiapkan bahan perumusan kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; f. merumuskan kebijakan Bupati di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik dalam rangka dukung pelaksanaan pembangunan daerah; g. yelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik agar diperoleh hasil kerja yang berkualitas; h. membina pelaksanaan kegiatan di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik melalui pemantauan, kunjungan, dan laporan bawahan agar kegiatan dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan berdaya guna; i. melaksanakan analisa data statistik sebagai bahan informasi perkembangan pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai; j. gelola sistem informasi manaje di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas Badan; k. gelola data statistik dan hasil penelitian dan pengembangan sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah; l. ginventarisasi potensi dan permasalahan di bidang penelitian, pengembangan dan statistik sebagai bahan laporan kepada pimpinan dalam rangka yusun rencana tindak lanjutnya; m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penelitian, pengembangan, dan statistik dengan cara gukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan; n. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan ilai prestasi dan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja; o. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan sebagai dasar pengambilan kebijakan; p. yampaikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan q. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah Kepala Badan Sumber Daya SKPD a. Sumber Daya Manusia Aparatur 23

24 Untuk jalankan tugas pokok dan fungsi, BAPPEDA didukung oleh sumberdaya manusia aparatur sebanyak 40 orang, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : PNS Tabel : 2.1 Jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan NO. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI 1. S S Diploma 2 4. SMA 1 5. SMP 2 Non PNS 1. SD 1 Jumlah 41 Tabel : 2.2 Jumlah pegawai berdasarkan kepangkatan NO. KEPANGKATAN JUMLAH PEGAWAI 1. Pembina Utama Muda 1 2. Pembina Tk.I 1 3. Pembina 6 4. Penata Tk. I 7 5. Penata Penata Muda Tk.I Penata Muda 1 8. Pengatur Tk.I 1 9. Pengatur Pengatur Muda Tk. I 1 Jumlah 40 24

25 Tabel : 2.3 Jumlah pegawai berdasarkan golongan NO. GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI 1. IV 8 2. III II 3 4. I - Jumlah 40 Tabel : 2.4 Jumlah pegawai berdasarkan eselon NO. ESELON JUMLAH PEGAWAI 1. II b 1 2. III a 1 3. III b 4 4. IV a 11 Jumlah 17 Tabel : 2.5 Pendistribusian pegawai NO. RINCIAN JUMLAH PEGAWAI 1. Kepala Bappeda 1 2. Sekretariat Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana 7 4. Bidang Ekonomi 6 5. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya 6. Bidang Penelitian dan Pengembangan

26 b. Sarana dan Prasarana Untuk unjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda, tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut : Tabel : 2.6 Sarana ruangan NO. RINCIAN JUMLAH RUANG 1. Ruang Kepala 1 unit 2. Ruang Sekretariat 1 unit 3. Ruang Bidang 4 unit 4. Ruang Pertemuan 2 unit Jumlah 8 unit Tabel : 2.7 Sarana mobilitas NO. RINCIAN JUMLAH 1. Mobil 3 unit 2. Motor 20 unit Tabel : 2.8 Sarana Perkantoran NO. RINCIAN JUMLAH RUANG 1. Komputer PC 11 unit 2. Laptop 26 unit 3. Ipad 1 unit 4. Server 2 unit 5. Printer 15 unit 6. LCD proyektor 4 unit 7. Kamera digital 3 unit 8. Handycam 3 unit 9. GPS 2 unit 26

27 Tabel : 2.9 Mebelair NO. RINCIAN JUMLAH 1. Almari arsip kayu 21 unit 2. Meja staf 30 unit 3. Filling kabinet 48 unit 4. Almari besi 21 unit 5. Kursi rapat 62 unit 6. Meja Eselon III 4 unit 7. Meja Eselon IV 11 unit 8. Meja komputer 10 unit 9. Almari besi 21 unit 10. Kursi eselon III 5 unit 11. Kursi Eselon IV 10 unit 12. Kursi staf 26 unit 13. Rak 4 unit 14. Meja eselon II 2 unit 15. Meja bantu 1 unit 16. Meja partikel 4 unit 17. Meja komputer 10 unit 18. Meja rapat 15 unit 19. Meja kursi tamu 1 set 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD BAPPEDA Kabupaten Kudus merupakan salah satu SKPD yang berperan penting dalam ghasilkan doku perencanaan baik jangka panjang (RPJPD), jangka engah (RPJMD) maupun tahunan (RKPD). Doku doku ini akan dijadikan sebagai acuan SKPD untuk melaksanakan program dan kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya Bappeda yelenggarakan perumusan kebijakan teknis perencanaan, penelitian, pengembangan dan statistik ; 27

28 pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik ; pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang pemerintahan dan sosial budaya, ekonomi, fisik sarana dan prasarana, penelitian, pengembangan dan statistik; pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan pembangunan, penelitian, pengembangan dan statistik. Sedangkan indikator kinerja pelayanan Bappeda Tahun sesuai dengan Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan SPM Penataan Ruang adalah sebagai berikut : 28

29 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Tabel : 2.10 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD BAPPEDA Kabupaten Kudus Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1. Perda tentang RPJPD Perda tentang RPJMD Perbup tentang RKPD Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Buku kabupaten dalam angka Buku PDRB Kabupaten Informasi penataan ruang 8. - Tersedianya peta analog tingkat kabupaten - Tersedianya peta analog tingkat kecamatan - Tersedianya peta analog tingkat desa / kelurahan - Tersedianya informasi peta digital RTRW dan RDTR Pelibatan peran serta masyarakat dalam proses penyusunan RTR - Konsultasi publik penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah - Konsultasi publik penyusunan RDTR Kawasan 9. Izin Pemanfaatan Ruang 100 % 50 % 50% 50 % 100% 50% % % % % % % % % % % % % % % % % % % -Perda tentang RTRW Kabupaten 100 % % % % - Perda tentang RDTR Kawasan 50%

30 Tabel 2.11 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD BAPPEDA Kabupaten Kudus Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Rata-rata Anggaran pada Tahun ke- (jt) Uraian (jt) Tahun ke- Pertumbuhan ***) Anggar Reali an sasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung 1) Belanja Pegawai Belanja Langsung 1) Bela nja Pegawai 2) Bela nja Barang dan Jasa 3) Bela nja Modal 4, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

31 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAPPEDA a. Tantangan 1) Peraturan yang sering berubah ubah. Peraturan/kebijakan pemerintah pusat yang sering berubah ubah, bahkan kadang kadang kurang sinkronisasi antara peraturan yang satu dengan yang lain. Selain itu belum tersedianya petunjuk teknis operasional yang dukung dari suatu peraturan, sehingga dapat imbulkan multi tafsir. 2) Sumber Daya Manusia Jumlah SDM yang belum memadai dengan volume pekerjaan di Bappeda. 3) Latar belakang pendidikan dan pengalaman. Latar belakang pendidikan dan pengalaman aparatur Bappeda yang belum sesuai dengan tugas pekerjaan, sehingga memerlukan banyak koordinasi antar personil. 4) Masuknya kekuatan politik dalam pengambilan keputusan. Tekanan politik yang kuat masih mempengaruhi pengambilan keputusan bidang perencanaan dan penganggaran sehingga dapat gganggu tahapan dan proses perencanaan pembangunan. 5) Ketidakpercayaan masyarakat terhadap tahapan perencanaan. Masih adanya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap berbagai tahapan/proses perencanaan pembangunan, yang dianggap hanya sebagai formalitas belaka. 6) Globalisasi yang cepat berubah Faktor globalisasi yang senantiasa berubah dengan cepat cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial, ekonomi dan budaya. 31

32 b. Peluang 1) Adanya kebijakan otonomi daerah Adanya kebijakan otonomi daerah (desentralisasi) yang diterapkan sehingga semakin leluasa untuk ingkatkan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud dari partisipasi publik. 2) Dukungan masyarakat, stakeholder dan lembaga lain dalam peningkatan kapasitas kelembagaan Adanya dukungan masyarakat, stakeholder dan lembaga lain dalam peningkatan kapasitas kelembagaan, manaje maupun program. 3) Stabilitas keamanan, ketertiban dan politik Kondisi stabilitas keamanan, ketertiban dan politik yang kondusif di Kabupaten Kudus, sehingga memperbesar kemungkinan kerjasama dengan berbagai lembaga lain baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten lain, Swasta, LSM, dan lembaga-lembaga lainnya. 4) Peran strategis Bappeda Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat dukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif. 5) Adanya kesempatan peningkatan kualitas SDM Terbukanya kesempatan gikuti pendidikan formal dan informal untuk ingkatkan kualitas sumber daya manusia. 6) Perkembangan teknologi dan informasi Perkembangan teknologi, informasi dan telekomunikasi sangat unjang didalam penyusunan produk produk perencanaan. 32

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun B AB I P E N D AH U L U AN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan ketersediaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT 1 BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI, DAN TUGAS, SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N Lampiran : Peraturan Bupati Semarang Nomor : 46 Tahun 2013 Tanggal : 30 Mei 2013 BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SIstem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 174 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan rangkaian kegiatan dari dan untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan Pemerintah Daerah dalam seluruh aspek kehidupan

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :24 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 21 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP Kantor Lingkungan Hidup

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan daerah, yang disusun melalui 4 pendekatan, yaitu: Pendekatan Teknokratis

Lebih terperinci