BAB I PENDAHULUAN. 1 Abu Choir, Pengembangan Mutu Pendidikan ; Analisis Inpiut, Proses, Output dan
|
|
- Yandi Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan mutu pendidikan merupakan PR panjang bagi pembangunan pendidikan di Indonesia. Pola pembangunan pendidikan di era orde baru, lebih mengutamakan pemerataan pendidikan, melalui hal ini diharapkan manusia Indonesia mempunyai kesempatan seluas-luasnya untuk mengakses pendidikan. Kebijkan ini jelas tidak jelak, hanya kebijakan pemerataan pendidikan tersebut tidak disertai dengan upaya pemerataan mutu pendidikan. Apalagi kekuasaan orde baru semakin tanpa lawan menjadikan kebijakan ini semakin di amini tanpa ada yang mengevaluasi dan megontrol. Ibarat telur dan ayam, pengembangan pendidikan selalu dihadapkan pada persoalan mana yang harus lebih di dahulukan, kuantitas atau kualitas (mutu). Bahkan kedua hal tersebut seakan tidak dapat dipadukan. Berpikir kuantitas akan berimbas pada kualitas yang rendah, dan sebaliknya berkonsentrasi pada kualitas berkonsekuensi pada kuantitas yang sedikit. Kalau dilihat secara jernih, pemilihan pada kualitas adalah suatu keberpihakan yang logis dan bertanggungjawab. Karena pendidikan adalah upaya untuk memanusiakan manusia, mendewasakannya dan segenap predikat mulia lainnya. Tentunya hanya pendidikan berkualitas yang dapat menyandang predikat ini. Karena pendidikan yang berkualitas akan selalu berpihak pada upaya memberdayaklan manusia. 1 Namun rendahnya mutu (kualitas) pendidikan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Madrasah sebagai sub sistem dari sistem pendidikan nasional, juga memiliki problematika yang tidak jauh berbeda dengan institusi pendidikan lainnya, bahkan lebih komplek 1 Abu Choir, Pengembangan Mutu Pendidikan ; Analisis Inpiut, Proses, Output dan Outcome Pendidikan, Makalah Disampaikan Pada Perkuliahan Manajemen Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2004, hlm. 1, t.d. 1
2 2 dan dilematis. Tantangan yang dihadapi madrasah tidak hanya tantangan secara eksternal, tetapi juga tantangan internal. Kesan marginal, terbelakang, dan tidak mutu tampaknya masih melekat pada lembaga pendidikan ini. Dalam kerangka itu, perlu dipikirkan bersama sebuah desain peningkatan kualitas madrasah secara umum yang mampu merespon tuntutan masyarakat dan perkembangan global. Harus dipikirkan bersama tentang kritik terhadap praktek pendidikan madrasah selama ini, yakni realitas proses belajar mengajar di madrasah hanya mengejar target kurikulum. Harus di pikirkan bagaimana agar minimnya fasilitas, sarana prasarana, ketersediaan guru, dan masalah yang lainnya dapat ditemukan solusinya. Upaya peningkatan kualitas pendidikan pada madrasah, baik mengenai pengembangan kurikulum, peningkatan profesionalitas guru, pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dan pemberdayaan pendidikan telah, sedang dan akan dilaksanakan secara terus menerus. Upaya tersebut merupakan agenda pemerintah. 2 Melalui Departemen Agama (DEPAG) pemerintah mengadakan program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) agar setiap satuan pendidikan madrasah selalu berupaya untuk memberikan jaminan kualitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu suatu jaminan agar setiap penyelenggara pendidikan madrasah sesuai dengan apa yang seharusnya dan sesuai pula dengan harapan masyarakat. 3 Karena madrasah merupakan harapan masyarakat dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang memiliki nilai lebih agar mampu merespon era global. Oleh karena itu lulusan madrasah perlu dibekali kompetensi individu yang bisa bersaing di pasar kerja. Bagi madrasah situasi ini tidak memberikan pilihan lain kecuali sikap dan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang dikembangkannya. 2 Abdul Rachman Saleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa. Visi, misi, aksi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. Xii. 3 Ibid.
3 3 Untuk memenuhi tuntutan tersebut, madrasah dituntut dapat menawarkan program-program yang konstruktif berdasarkan kebutuhan kekinian serta dapat menjangkau masa depan. 4 Apabila setiap lembaga pendidikan selalu berupaya untuk memberikan jaminan kualitas dan upaya ini terus menerus dilakukan maka diharapkan kualitas pendidikan pada madrasah secara keseluruhan akan meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah (Ditmapenda Islam Ditjen Baga) dalam memberikan dukungan dan perhatian kepada madrasah dan masyarakat tahun anggaran 2003 adalah dengan mengadakan Program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) melalui bagian proyek peningkatan mutu pendidikan tingkat menengah dengan mengalokasikan paket bantuan dana yang diberikan kepada madrasah baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. 5 Di antara Madrasah Aliyah di Kabupaten Demak yang mendapat Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) tahun anggaran 2003 adalah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen-Demak. Berangkat dari latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan studi dalam bentuk penelitian skripsi dengan topik Studi Tentang Dampak Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen-Demak Tahun Anggaran B. Penegasan Istilah Untuk menghindari perbedaan penafsiran maupun persepsi dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan beberapa batasan arti dalam istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut. 1. Dampak 4 Departemen Agama RI, Naskah Juklak Program BOMM MTs/MA, Bagian Proyek Peningkatan Mutu Ibid.
4 4 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak berarti pengaruh kuat yang datang akibat (baik negatif maupun positif). 6 Dalam hal ini berarti pengaruh setelah adanya Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM). 2. Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) adalah program bantuan yang diadakan pemerintah (Ditmapenda Islam Ditjen Baga) melalui proyek peningkatan mutu pendidikan yang berbentuk uang (block grant) untuk diberikan kepada madrasah baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia guna mendorong madrasah dalam melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan berdasarkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu fokus pada mutu, pengelolaan secara transparan, perencanaan dan pengambilan keputusan yang melibatkan semua warga madrasah, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan mutu secara berkelanjutan Peningkatan Peningkatan berarti proses perbuatan, cara meningkatkan, (usaha, kegiatan, dan sebagainya. 8 Peningkatan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah bagaimana cara meningkatkan mutu madrasah. 4. Mutu Madrasah Kata Mutu berasal dari Bahasa Inggris quality yang berarti kualitas. 9 Secara umum, mutu diartikan gambaran dan karakteristik menyeluruh barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. 10 Sedangkan 6 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu Madrasah Tsanawiyah, Bagian Proyek Peningkatan mutu 2003, hlm Departemen P dan K, op. cit., hlm Jhon M. Echols dan Hasan Shadhily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1976),hlm Sugiyono, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Yogyakarta: Fak. Teknik UNY, 2002), hlm. 12.
5 5 Madrasah berasal dari Bahasa Arab, kata dasarnya darasa yang artinya belajar. Jadi madrasah berarti tempat untuk belajar. 11 Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa posisi Madrasah Aliyah (MA) sejajar dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lainnya yang sederajat. 12 Dengan demikian, mutu madrasah dalam skripsi ini adalah kualitas suatu madrasah yang meliputi input, proses, out put, dan out come dari madrasah. Dari penegasan istilah di atas dapat dipahami bahwa yang di maksud judul skripsi Studi Tentang Dampak Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah di Futuhiyyah 1 Mranggen-Demak Tahun Anggaran 2003 merupakan proses untuk meningkatkan mutu atau kualitas madrasah. C. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah dan penegasan istilah seperti yang dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen- Demak? 2. Bagaimana dampak Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen- Demak? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah yang telah disusun di atas, maka kajian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 11 Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam di Indonesia, (Jakarta: Proyek peningkatan prasarana dan sarana perguruan tinggi Agama/IAIN, ), hlm UU No.20 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2003).
6 6 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen- Demak. 2. Untuk mengetahui dampak Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen-Demak. Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini memperkaya wacana keilmuan khususnya kajian pendidikan dalam bidang Kependidikan Islam (KI) dan juga menambah bahan pustaka bagi Fakultas Tarbiyah. 2. Secara praksis, penelitian ini bisa menjadi sumbangan pemikiran sebagai acuan bagi para profesional pendidikan dalam meningkatkan motivasi dan kreativitas kepala madrasah dan jajarannya dalam meningkatkan mutu pengelolaan madrasah menjadi lebih baik, efektif, dan efisien. E. Tinjauan Pustaka (Telaah Penelitian yang Relevan) Studi tentang dampak Bantuan Operasional Manajemen Mutu terhadap peningkatan mutu madrasah bukanlah hal baru dalam dunia akademik, telah banyak bermunculan karya-karya tentang hal itu, penulis menyadari apa yang akan diteliti ini sesungguhnya ada kedekatan dengan hasil penelitian yang pernah ditulis peneliti sebelumnya. Kajian pustaka terhadap karya-karya terdahulu dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan guna membantu pembahasan penelitian di lapangan nanti. Di antara yang meneliti tentang peningkatan mutu madrasah adalah, pertama Sri Isnani Setyaningih (mahasiswa IAIN Walisongo Semarang), NIM , lulus tahun 1999, dengan skripsinya Peran Penilik Agama Islam Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SD/MI Kec. Kemangkon Kab. Purbalingga tahun 1999, dengan hasilnya menunjukkan bahwa peran penilik pendidikan Agama Islam melalui supervisi pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan memang tidak dapat dipisahkan sebagai sebuah kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, dimana peningkatan mutu
7 7 pendidikan tidak hanya bertumpu pada guru saja, karena hal yang mendukung seperti sistem, keadaan siswa, juga sangat mendukung. Kedua, Isnawati (mahasiswa IAIN Walisongo Semarang), NIM , lulus tahun skripsi nya yang berjudul Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA (Sebuah Pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi), skripsi ini mengupas bahwa mutu pendidikan agama Islam sangatlah kurang, terbukti adanya lulusan yang kurang bisa mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dari pendidikan agama Islam di sekolah, kemudian kurikulum berbasis kompetensi mencoba mendobrak bagaimana agar pendidikan agama Islam bermutu dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada siswa untuk memiliki kemampuan atau memiliki keahlian setelah mempelajari sesuatu atau dengan kata lain siswa harus dapat mempraktekkan apa yang telah diperoleh dari sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Dzuriyah Muwaffiqoh (mahasiswa IAIN Walisongo Semarang), NIM , lulus tahun 2006, dengan skripsinya Studi Tentang Kebijakan Pengangkatan Kepala Madrasah Dalam Upaya Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Empiris Di Kanwil Depag Jawa Tengah) menurutnya kepala madrasah adalah pemimpin yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, peran tersebut adalah sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator. Jika kepala madrasah benar-benar bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab maka upaya meningkatkan mutu madrasah semakin mudah dilakukan, tentu saja dengan dukungan semua komponen madrasah dan peran serta masyarakat. Dari berbagai tulisan diatas penulis belum menemukan pembahasan khusus tentang Studi Tentang Dampak Bantuan Operasional (BOMM) Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen-Demak Tahun Anggaran Berbeda dengan penelitian di atas, maka penelitian ini lebih memfokuskan untuk mengetahui bagaimana dampak setelah adanya Bantuan
8 8 Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu Madrasah Aliyah di Kabupaten Demak khususnya di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak. F. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang berbentuk studi kasusu, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 13 Bentuk penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan berbagai informasi untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan bantuan operasional manajemen mutu. 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi yang hendak mendudukkan tinggi pada kemampuan manusia untuk berfikir reflektif dan lebih jauh lagi untuk menggunakan logika selektif disamping logika induktif dan deduktif Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data di lapangan penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi yaitu seluruh kegiatan pengamatan terhadap suatu obyek atau orang lain. 15 Obyek yang akan diobservasi dalam 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), Cet. 14, hlm Neong Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yoguakarta: Rakasarasin, 1996), hlm Fredy Rangkuti, Riset Pemasaran, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm. 42.
9 9 kajian penelitian ini adalah seluruh rangkaian aktivitas madrasah yang berhubungan dengan Bantuan Operasional Manajemen Mutu di Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak tahun anggaran b. Metode Interview (wawancara) Interview atau wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 16 Sutrisno Hadi mengelompokkan wawancara (interview) ke dalam empat jenis yaitu, interview tak terpimpin, interview terpimpin, interview bebas terpimpin, dan interview pribadi atau kelompok. Adapun interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview bebas terpimpin. 17 Metode ini digunakan sebagai pendukung metode observasi dan dokumentasi dalam menggali data tentang Bantuan Operasional Manajemen mutu terhadap peningkatan mutu madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak, melalui pertimbangan berbagai pihak yaitu, Kepala Madrasah, Guru, dan Siswa. c. Metode Dokumentasi 16 Lexy J. Moleong, op. cit., hlm Interview bebas terpimpin adalah interview secara bebas tapi terpimpin. Dengan kebebasan akan dicapai kewajaran secara maksimal sehingga di peroleh data secara mendalam. Selanjutnya dengan masih dipertahankannya unsur terpimpin akan memungkinkan masih dipenuhinya prinsip-prinsip komparabilitas dan realiabilitas, serta dapat diarahkan secara langsung dan terfokus pada pokok persoalan penelitian. Oleh karena itu interview bebas terpimpin dapat juga disebut interview terkontrol. (Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, (Yogyakarta: Audi Offset, 2002), hlm
10 10 Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang yang tertulis. Metode dokumentasi berarti cara pengumpulan yang mencatat data-data yang sudah ada. 18 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu dan dampaknya terhadap peningkatan mutu Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak tahun anggaran Metode Analisis Data Metode Analisis Data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode deskriptif analitik yaitu memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Predikat yang diberikan tersebut dalam bentuk peringkat yang sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang di inginkan. 19 Setelah semua data terkumpul, baik melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka penulis akan menganalisanya melalui pengorganisasian data secara sistematis untuk memaparkan gambaran mengenai situasi yang diteliti secara cermat dan tepat. 18 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Suatu Tinjauan Dasar, (Surabaya: Sic, 1996), hlm Suharsimi Arikunto, Manajemen pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 353.
BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
benar. 1 Khusus kemampuan menulis al-qur an bagi anak merupakan langkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baca Tulis Al-Qur an (BTQ) adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berat, yaitu tantangan internal dan eksternal. Secara internal kita telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan nasional kita sedang menghadapi dua tantangan yang berat, yaitu tantangan internal dan eksternal. Secara internal kita telah dihadapkan
Lebih terperinciPERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI
PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014-2015 NASKAH PUBLIKASI Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era informasi dan komunikasi yang kian maju telah mempengaruhi kehidupan manusia di segala bidang tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan dan merupakan wahana untuk memanusiakan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan yang sempurna.
Lebih terperinciPenerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan nasional kita sejak orde baru di tandai oleh suatu pelaksanaan pembangunan yang sentralistik. Hal ini merupakan konsekuensi dari bentuk pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
78 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zainy Chalish Hamdy dkk, Administrasi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan, IAIN Press, Medan, 2005, hlm. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia menjadi sumber utama dalam meningkatkan sumber daya manusia, sehingga tidak mengherankan jika menjadi suatu pemikiran para pemimpin untuk
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Danim, Sudarman (2002), Inovasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. 1 Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan dan belajar bagaimana menunjukkan keproduktifannya. 4
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. undang-undang tersebut, kewenangan pengelolaan. nasional yang perlu dikonstruksi dalam rangka otonomi daerah berkaitan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan termasuk penyelenggaraan pendidikan. Bila sebelumnya manajemen pendidikan merupakan wewenang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian berikut pemahaman seperti ini terdapat empat unsur kunci
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
Lebih terperinciMANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 1 Adapun secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu sarana penting dan strategis yang mudah diterapkan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yang mempunyai tujuan menuntun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren telah lama menjadi lembaga yang memiliki kontribusi penting dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Banyaknya jumlah pesantren di Indonesia, serta besarnya jumlah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian yang bersifat penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai organisasi yang menjalankan proses pendidikan dengan segala fungsi dan hasilnya, mempunyai perangkat yang mewujudkan fungsi dan tugasnya melalui manajemen
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan peningkatan mutu manusia Indonesia melalui perbaikan mutu pendidikan untuk semua jalur pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang pundamental dalam pembangunan suatu bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi siswa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi terhadap pencapai belajar siswa adalah kegiatan wajib bagi setiap guru atau pengajar. Dikatakan wajib karena pengajar dapat menginformasikan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan fondasi yang sangat penting dan esensial bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan pihak ketiga yang terlibat dalam urusan pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat. Bahkan dengan perbedaan waktu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu upaya dan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sosial dalam suasana yang berlangsung secara wajar atau alamiah, bukan dalam
70 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menurut pendekatannya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini diambil karena dalam penelitian ini berusaha menelaah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik ke kedewasaan. 1 Seperti halnya dalam pendidikan agama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. 1
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian mengenai peran supervisor madrasah dalam meningkatkan kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs Satu Atap Tangkit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan research. Jika dilihat dari susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yaitu re yang berarti melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, 2005), hlm. 51. hlm.2. 1 Achmad Sugandi, dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga publik yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan kepada publik, khususnya pelayanan untuk peserta didik yang menuntut pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin Madrasah dan profesional dalam bidang kependidikan. Namun kenyataan di lapangan membuktikan bahwa tidak semua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan (mendeskripsikan) mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, setiap bidang kehidupan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan angka-angka dalam menguji
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Manusia diharapkan memiliki kemampuan, baik kemampuan dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi intelektual manusia dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan sekolah benar-benar sangat diperlukan, karena sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi kepala sekolah merupakan peran yang penting dan memiliki tanggung jawab yang berat pula. Kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah dituntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari makna lazimnya, pendidikan adalah suatu proses transfer of knowledge dari seorang guru kepada murid, namun ketika dicermati dari subtansi pendidikan itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dunia pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan baik dilihat dari sudut pandang internal berhubungan dengan pembangunan bangsa maupun dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. 1 Menurut Bogdan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi metode cerita dalam pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting dalam masyarakat, karena pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif, suatu adaptasi kreatif merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada perolehan data asli atau natural conditional. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini yaitu selama enam bulan, dimulai dari 20 juli 2015 sampai 20 Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan kemajuan peradaban. Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari lembaga-lembaga pendidikannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya
Lebih terperinciMODEL PENERAPAN HIDDEN CURRICULUM PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009.
MODEL PENERAPAN HIDDEN CURRICULUM PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH AL-IRSYAD GAJAH DEMAK TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, pendekatan yang dilakukan adalah melalui kualitatif deskriptif. Maksudnya, data yang dikumpulkan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi pendidikan, Gava Media, Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah kebutuhan dan kegiatan alamiah dari keberlangsungan manusia yang membutuhkan penanganan dan pengelolaan yang tepat dan profesional, terencana, terprogram
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan atau field research yaitu penelitian lapangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan suatu kenyataan bahwa pendidikan hampir di semua negara di dunia mendapatkan tempat yang strategis dalam pembangunan. Permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif, yakni
Lebih terperincimencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan
Lebih terperinci