BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif, suatu adaptasi kreatif merupakan satu-satunya kemungkinan bagi suatu bangsa yang sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi, untuk dapat menghadapi problema-problema yang semakin kompleks, sebagai pribadi, maupun sebagai kelompok atau suatu bangsa, kita harus mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif, agar kita dapat survive dan tidak hanyut atau tenggelam dalam persaingan antar bangsa dan negara. 1 Patut disadari bahwa sumber daya manusia di Indonesia ini masih sangat rendah. khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya dengan pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru, perbaikan sarana pendidikan, pengadaan buku dan alat peraga, serta peningkatan manajemen sekolah. Namun, berbagai berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah dengan pengembangan kreativitas 1 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm

2 2 yang dapat dikenali dan dirangsang sejak dini. Hal yang paling penting disadari ialah bahwa setiap orang memiliki potensi kreatif. Kreativitas atau daya cipta memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta dalam semua bidang usaha lainnya. 2 Meningkatkan kreativitas hendaknya merupakan bagian integral dari setiap program pendidikan jika meninjau tujuan program atau sasaran belajar siswa kreativitas biasanya sebagai prioritas. Hal ini dapat dipahami jika kita melihat dasar pertimbangan (rasional) mengapa kreativitas perlu dipupuk dan dikembangkan. Siswa perlu belajar bagaimana menggunakan sumber-sumber yang ada dengan optimal untuk menemukan jawaban inovatif atas suatu masalah dengan memadukan ungkapan dan pemecahan masalah secara kreatif di dalam kurikulum. Siswa dipersiapkan untuk masa depan yang penuh tantangan. 3 Dan diharapkan melalui pengembangan kreativitas, potensi yang dimiliki siswa diharapkan mampu menciptakan SDM berkualitas yang pada akhirnya terciptalah kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan disegala bidang. Sekolah sebagai salah satu unit penting yang keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Oleh karena itu sekolah harus mengorientasikan program-pogramnya agar siswa sebagai peserta didik mampu berperan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Selain tuntutan global dan nasional, 2 Utami Munandar, Kreativitas dan Keterbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm Utami Munandar. Op. Cit, hlm. 22.

3 3 sekolah juga dihadapkan pada berbagai macam tuntutan lokal, sehingga kepedulian masyarakat terhadap pengembangan pendidikan sangat signifikan. 4 Dengan diadakannya pengembangan kreativitas, dimaksudkan agar nantinya siswa bisa belajar banyak tentang kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan, dimana program tersebut sangat dibutuhkan pada era sekarang ini mengingat banyaknya lulusan sekolah menengah yang tidak memiliki bekal keterampilan sehingga nantinya akan sulit berkompetisi dalam persaingan dunia kerja. Pengembangan kreativitas siswa tersebut diterapkan melalui program pendidikan yang memiliki basis life skill. Salah satu SMA swasta yang ada di Kabupaten Pekalongan adalah SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan yang kemunculannya diharapkan mampu memberikan kontribusi lulusan berupa tenaga-tenaga yang memiliki kecakapan atau keterampilan hidup yang berkualitas. Berangkat dari pemikiran di atas, penulis bermaksud untuk mengkaji secara lebih mendalam dan mengadakan sebuah penelitian dengan judul PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA DALAM PENDIDIKAN LIFE SKILL DI SMA MUHAMMADIYAH 02 KAB. PEKALONGAN. Adapun alasan-alasan yang melatarbelakangi pengambilan judul tersebut adalah: Merupakan gagasan yang dimunculkan oleh kepala sekolah SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan selaku pencetus progam pengembangan 4 Ahmad Rozikin dan Namaduddin, Strategi Perencanaan Manajemen Madrasah (MBM) di Tingkat Menengah, (Jakarta: PT Lista Fariska Putra, Cet-2, 2008), hlm.17.

4 4 kreativitas yang berbasis life skill dalam lingkup SMA tersebut, karena dalam realitanya banyak dari lulusan SMA yang tidak memiliki bekal keterampilan khusus sehingga apabila mereka tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, sangat sulit masuk dalam persaingan dunia kerja yang dituntut untuk bisa menggeluti bidang keterampilan tertentu, akibatnya dari mereka menjadi pengangguran khususnya dari kalangan lulusan SMA yang notabene terpelajar, dan disamping itu antara lain: 1. Mengingat pentingnya pendidikan, dimana pendidikan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa maka seiring kemajuan zaman pengembangan pembelajaran perlu ditingkatkan guna mencapai SDM yang berkualitas. 2. Kreativitas siswa merupakan potensi yang harus dikembangkan jika kita ingin memiliki bangsa yang mampu bersaing dalam percaturan dunia secara global. 3. Pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada pengembangan inteligensi dari pada pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengembangan kreativitas siswa dalam pendidikan life skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan?

5 5 2. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pengembangan kreativitas pendidikan life skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan? Dalam rumusan masalah ini menekankan bagaimana memfasilitasi siswa untuk berfikir kreatif dalam setiap aktivitas pembelajaran agar siswa memiliki kompetensi untuk dapat bekerja sama, memahami potensi diri meningkatkan kinerja berkomunikasi secara efektif dalam setiap pemecahan masalah yang dihadapi. Jadi, dapat diambil pengertian bahwa maksud dari judul tersebut di atas yaitu membahas tentang pengembangan kreativitas siswa yang berbasis life skill, yakni proses menjadikan maju daya cipta yang dimiliki siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik akhir yang ingin dicapai dalam setiap usaha, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas siswa dalam pendidikan life skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangan kreativitas pendidikan life skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

6 6 D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Khususnya dalam pengembangan kreativitas siswa dalam pendidikan life skill. b. Sebagai bahan penunjang serta arahan dalam usaha mengembangkan kreativitas siswa khususnya di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. 2. Kegunaan Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang tepat bagi para pendidik di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan dalam mengembangkan kreativitas anak didiknya. b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada sekolah sehingga dapat berkedudukan sebagai referensi dalam membuat kebijakan dan perbaikan peningkatan mutu pendidikan di tingkat sekolah menengah umum. E. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Teori Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 disebutkan sistem pendidikan nasional saat ini memerlukan model dan metode pembelajaran serta kurikulum yang berbeda, dalam konteks ini meningkatkan produktivitas salah satu langkah penting yang perlu ditapaki adalah

7 7 identifikasi, assessment, dan pengembangan kreativitas, dimana pengetahuan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa, dalam hal ini keunggulan komparatif, dimana sumber daya alam atau endowment factor sebagai modal dasar pembangunan ekonomi selama ini kini telah tergantikan oleh keunggulan kompetitif yang berbasiskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menjadikan pengetahuan sebagai basis, berarti menempatkan pembangunan pendidikan atau sumber daya manusia sebagai prioritas pertama, sumber daya manusia kreatif, produktif akan memberikan nilai tambah bagi seluruh produktivitas suatu bangsa. 5 Dalam buku pembinaan kreativitas anak guna membangun kompetensi yang ditulis oleh Nurhalim Shahib menyebutkan kreativitas harus dikelola serius sejak dini dan pembinaannya disesuaikan dengan kemampuan lokal ataupun daerah. Hal ini sejalan dengan penerapan otonomi daerah yang memerlukan sumber daya maunusia (SDM) kreatif yang pada saat ini masih terkonsentrasi di kota besar sedangkan di daerah jumlahnya masih terbatas, inilah yang harus diperbaiki dengan meningkatkan kreativitas akan memegang peranan penting agar menghasilkan generasi yang kreatif. Di samping itu mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi akan berpengaruh, dengan begitu perlu adanya alternatif lain mempersiapkan pendidikan yang kreatif agar para 5 Conny R. Semiawan, Kreativitas Keberbakatan, (Jakarta: Indeks, 2010), hlm. 5.

8 8 siswa nantinya mencapai kompetensi yang memadai guna menunjang kehidupannya di masyarakat. 6 Dalam buku Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat yang ditulis oleh Utami Munandar dijelaskan bahwa anak berbakat kreatif adalah a gift from God and nature, dan merupakan sumber daya manusia berkualitas yang bermakna yang tidak boleh disia-siakan dengan tidak memberikan perhatian dan pelayanan khusus mereka. 7 Selain itu dijelaskan pula, mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak didik? a. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya. b. Kreativitas sebagai suatu cara berpikir atau membuat suatu yang asli tentang sesuatu yang dapat dihargai oleh orang lain yang akan mendorong anak untuk terus berkarya. c. Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi pribadi dan bagi lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. d. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada sumbangan kreatif berupa ide- 6 Nurhalim Shahib, Pembinaan Kreativitas Anak Guna Membangun Kompetensi, (Bandung: Alumni, 2010), hlm Utami Munandar, Op. Cit, hlm. 10.

9 9 ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru, untuk mencapai hal itu perlulah sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini Penelitian yang relevan Penulis juga menyampaikan beberapa tinjauan pustaka tentang kreativitas dan juga pendidikan life skill yang telah dianalisis oleh beberapa pihak, sebagai bukti bahwa telah ada pihak lain yang juga mengkaji permasalahan tersebut, antara lain: Fathnatul Mutmainah yang membahas tentang Upaya Guru Dalam Rangka Membangun Kreativitas Siswa di MTs. Sunan Kalijaga Bojong Pekalongan. Menurutnya, secara umum kreativitas dapat diasumsikan sebagai sesuatu yang dimiliki pendidikan untuk mempengaruhinya, yang berarti bahwa kreativitas merupakan proses yang dilakukan oleh siswa yang menyebabkan siswa tersebut dapat menciptakan sesuatu yang baru. 9 Uswatun Chasanah, membahas tentang Pengaruh Pembelajaran Internet Terhadap Kreativitas Peserta Didik. Menurutnya kreativitas adalah sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai 8 Utami Munandar, Op. Cit., hlm Fathnatul Mutmainah, Upaya Guru dalam Rangka Membangun Kreativitas Siswa, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan: STAIN, 2005), hlm. 10.

10 10 kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur sebelumnya. 10 Adapun yang membahas tentang pembelajaran life skill dapat dilihat pada skripsi yang ditulis oleh Yan Syukroni dengan judul, Pengembangan Pendidikan Life Skill di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan". menyebutkan bahwa pelaksanaan pendidikan life skill yang merupakan kegiatan pokok bagi sekolah kejuruan dilakukan dalam program kurikulum sekolah secara terpadu dengan berdasarkan panduan kurikulum bagi sekolah menengah kejuruan dengan menempatkan dasar life skill pada mapel-mapel non kejuruan, program pengembangan pendidikan pada sisi mata pelajaran umum dikuatkan dengan basis atau dasar life skill seperti kecakapan pribadi dan sosial. 11 Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah bahwa penelitian sebelumnya pengembangan kreativitas siswa lebih pada pembinaan kegiatan yang bersifat umum bagi siswa, dengan didasari pada pola pembinaan hidup yang sesuai dengan karakteristik sekolah. Sedangkan penelitian ini lebih terfokus pada upaya pihak sekolah dalam mengembangkan kreativitas yang berbasis life skill yang sifatnya keterampilan dalam bidang-bidang tertentu, khususnya di SMA Muhammmadiyah 02 Kab. Pekalongan. 10 Uswatun Chasanah, Pengaruh Pembelajaran Internet Terhadap Kreativitas Peserta Didik, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN, 2008), hlm Yan Syukroni, Pengembangan Pendidikan Life Skill di SMK Negeri 1 Karangdadap Pekalongan", Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: STAIN, 2013), hlm. 65.

11 11 3. Kerangka Berpikir Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat dibangun suatu kerangka berpikir bahwa dalam mengembangkan kreativitas, kita bertitik tolak dari asumsi bahwa setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif. Dengan didasarkan pada pembinaan dan pengelolaan yang baik. Sehingga Peran kreativitas akan semakin terasa tatkala kita memasuki era baru, yang antara lain ditandai oleh perubahan dan tantangan yang semakin kompleks. 12 Kreativitas yang masih berupa potensi ini harus dikembangkan secara sistematis dan terencana agar potensi tersebut dapat tampil secara optimal, tepat guna, dan berdaya guna, pada setiap individu bahkan bagi kehidupan manusia, maka kreativitas perlu dikembangkan, dipelajari, dijabarkan dalam progam pendidikan secara terintegrasi. Bukan semata sebagai mata pelajaran, tapi lebih merupakan bagian dari proses belajar yang mengembangkan kemampuan berfikir kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan baik di masa sekarang maupun di masa depan. Pengembangan kemampuan kreativitas bukan hanya merupakan tanggung jawab pendidik, sekolah dan pemerintah, tapi harus disadari sebagai tanggung jawab individu, orang tua maupun masyarakat. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan catatan bahwa kreativitas tidak akan dapat berkembang secara optimal, manakala lahan yang dibutuhkan untuk berkembanganya, yaitu sekolah, tidak memberi peluang bagi 12 Utami Munandar, Op. Cit., hlm. 9

12 12 berkembangnya ide-ide baru, dalam banyak hal munculnya kreativitas sering kali dipicu oleh inspirasi dari pengalaman-pengalaman yang ada. 13 Dan untuk dapat mencapai sebuah pendidikan yang terkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Diantaranya adalah manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya masih banyak kita temukan fakta-fakta di lapangan sistem pengelolaan anak didik yang masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih mengembangkan kecerdasan dalam arti yang sempit dan tentunya kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal kreativitas di samping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Dalam pengembangan kreativitas haruslah bertolak dari karakteristik kreativitas yang perlu dioptimalkan pada peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hampir dapat dipastikan bahwa semua materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa, mulai Taman Kanak-kanak hingga jenjang pendidikan tinggi menuntut kreativitas para siswanya. Kreativitas bukan hanya dalam lingkup pelajaran kesenian, tetapi dalam pelajaran lain pun seringkali menuntut kreativitas yang tinggi. Dengan adanya keativitas yang diimplementasikan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat 2005), hlm Ibrahim Muhammad Al Maghazi, Menumbuhkan Kreativitas Anak, (Jakarta: Cendikia,

13 13 menemukan ide-ide baru yang nantinya akan dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains, teknologi, olahraga, seni dan budaya. Untuk mencapai hal ini perlulah sikap pemikiran dan perilaku kreatif agar selalu dipupuk dan dikembangkan sedini mungkin karena siswa yang bermutu akan mampu mengangkat pendidikan bermutu pula. 14 Dalam proses belajar mengajar program pengembangan kreativitas pendidikan life skill mempunyai arti penting dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan hidup para siswa. Program tersebut diharapkan dapat membangkitkan keinginan dan minat bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikomotorik atau keterampilan terhadap siswa. F. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian a. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati atau diteliti agar mudah dipahami. 15 Dalam hal ini digambarkan data-data melalui bentuk kata-kata atau kalimat dan dipisahkan menurut kategori yang ada untuk diperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. 14 Ibid, hlm, Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 3.

14 14 b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari secara intensif latar belakang kasus terakhir, interaksi lingkungan yang terjadi pada satu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. 16 Lokasi penelitiannya adalah di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. 2. Sumber Data Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh, dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan sumber data sebagai berikut: a. Sumber Data Primer Sumber data primer atau data tangan pertama, adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam hal ini adalah data yang diperoleh langsung dari Kepala Sekolah, guru dan siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber bahan kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau hadir pada 16 Saefudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 8.

15 15 waktu kejadian berlangsung. 17 Adapun yang tergolong data sekunder tersebut antara lain dokumen serta buku-buku atau karya ilmiah yang relevan dengan pembahasan masalah. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti. 18 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keadaan umum, situasi dan suasana di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. b. Metode Interview / Wawancara Interview disebut juga wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 19 Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data atau informasi tentang sejarah berdirinya dan mengenai upaya pengembangan kreativitas siswa yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. Metode ini dilakukan secara inisiatif melalui tanya jawab kepada para siswa, guru dan Kepala SMA 02 Muhammadiyah Kab. Pekalongan. 17 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Kuantitatif dalam Pendidikan (Jakarta: Grafindo Persada, 1996), hlm Sutrisno Hadi, Metodelogi Research I (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 2002), hlm Lexy J. Moleong, Op.Cit, hlm. 135.

16 16 c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah sekumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, dokumen, sertifikat, rekaman dan lain-lain. 20 Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keadaan sekolah, para siswa, struktur organisasi dan lain-lain. 4. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif, yaitu dimana data yang terkumpulkan lalu dicatatkan sebagai catatan data yang akan dianalisis secara mendalam dari pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari hasil wawancara dalam penelitian. Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil wawancara, observasi dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. 21 Setelah data yang diharapkan oleh penulis telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah data itu disusun untuk kemudian diadakan analisis data. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipankutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut dan sejauh mungkin akan menyusunnya dalam bentuk aslinya. hlm Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1973), hlm Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 2001),

17 17 Untuk membuat kesimpulan, peneliti akan menggunakan metode induktif maksudnya suatu pengambilan keputusan dengan mengunakan pola pikir yang berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian digeneralisasikan kepada hal-hal yang bersifat umum. Selanjutnya hasil analisis ini akan berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. G. Sistematika Penulisan Dalam suatu penelitian skripsi agar mudah dipahami oleh pembaca serta agar sistematika dalam pembahasannya, maka penulis membagi menjadi lima bab dengan perincian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II Pengembangan Kreativitas dan Pendidikan Life Skill yang meliputi Pengertian Kreativitas, Dasar Pengembangan Kreativitas, Ciri-ciri Kreativitas, Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas, Tujuan Pendidikan Life Skill, Bidang-bidang dalam Life Skill, Upaya Penerapan Pendidikan Life Skill. Bab III Pengembangan Kreativitas dalam Pendidikan Life Skill yang meliputi Gambaran Umum SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Data Tentang Program Pengembangan Kreativitas di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Data Tentang Program Pendidikan Life skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan

18 18 Bab IV Analisis Upaya Pengembangan Kreativitas di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan yang meliputi Analisis Program Pengembangan Kreativitas di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Analisis Program Pendidikan Life Skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan dan Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kreativitas Berbasis Life Skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. Bab V : Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara di dunia dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara di dunia dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa perubahan masyarakat Indonesia yang tradisional ke arah yang maju dan berkembang, antara lain terjadi karena lajunya pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Perkembangan kemajuan ini ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga dibutuhkan individu-individu yang mampu menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia,Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, Hal. 6 2 Ibid, Hal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia,Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, Hal. 6 2 Ibid, Hal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses komunikasi transaksional yang melibatkan guru, siswa, media, bahan ajar dan komponen lainnya sehingga tercipta proses interaksi belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi tidak saja memberikan dampak positif akan tetapi memberikan dampak negatif pula terhadap kehidupan manusia. Dampak positif yang dirasakan yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan individu lain. Salah satu kemampuan yang dimilikinya adalah kemampuan kreativitas. Kreativitas perlu dipupuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Oleh karena itu, Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar siswa aktif (CBSA)

Lebih terperinci

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah proses transformasi menuju ke arah perbaikan, penguatan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari sejarah perkembangan manusia mulai zaman dahulu hingga sekarang, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan siswa diharapkan memiliki kecakapan baik intelektual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK PELANGI NUSA KLATEN DI TK PELANGI NUSA KLATEN Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh : NURUL VIVIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara garis besar, pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan dinamika pada perkembangan teknologi dewasa ini, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam upaya menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Di dalam sebuah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan keterbatasan produk yang dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa. Anggapan demikian tidak lepas dari persepsi yang berkembang dalam masyarakat

Lebih terperinci

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi dan komunikasi berkembang pesat, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah munculnya arus globalisasi. Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai salah satu lembaga formal memiliki tugas dan wewenang menyelenggarakan proses pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, Indeks, Jakarta, hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, Indeks, Jakarta, hlm. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pendidikan telah dimulai sejak penciptaan manusia pertama di dunia. Manusia memiliki tanggung jawab untuk mengelola alam semesta agar dapat dimanfaatkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi sehingga mampu menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan hendaknya mampu mendukung pembangunan di masa mendatang. Oleh karena itu, pendidikan harus mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global sekarang ini menuntut individu untuk berkembang menjadi manusia berkualitas yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, kita memasuki dunia yang berkembang serba cepat sehingga memaksa setiap individu untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena pentingnya, matematika diajarkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari hari ke hari semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Perkembangan dunia pendidikan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga formal yang mengutamakan pada bidang keahlian untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana, terprogram dan berkesinambungan membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya secara optimal, baik aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2007), hal ), hal Depdiknas, Bunga rampai keberhasilan guru dalam pembelajaran (Jakarta: Depdiknas,

BAB I PENDAHULUAN. 2007), hal ), hal Depdiknas, Bunga rampai keberhasilan guru dalam pembelajaran (Jakarta: Depdiknas, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Taman kanak kanak bermakna sebagai tempat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan serta kelangsungan bangsa dan negara. Tanpa pendidikan bangsa dan negara akan menjadi lemah bahkan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan manfaat yang tidak terhingga bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup segala aspek

Lebih terperinci

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul pada diri manusia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan yang sistematis dan analisa yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan, metode penelitian (seringkali

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah dengan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A

S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Oleh : MEGA ANDRIATI A 1 APLIKASI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK KECAKAPAN GENERIK DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satuan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk dipenuhi. Mutu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang 62 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang di dasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi manusia dewasa, beradap, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada peradaban modern yang makin berkembang pesat sekarang ini, negara kita mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai kehidupan. Dalam persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan perpaduan antara belajar dan mengajar. Seperti tercantum pada Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang cepat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan teori-teori baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, baik akademik maupun non akademik, dan memperbaiki. akses seluas- luasnya bagi masyarakat untuk mandapatkan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, baik akademik maupun non akademik, dan memperbaiki. akses seluas- luasnya bagi masyarakat untuk mandapatkan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan global, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam bangsa itu sendiri. Hal tersebut juga mengharuskan kita sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di samping itu, pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup manusia, bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Tantangan masa depan yang selalu berubah sekaligus persaingan yang semakin ketat memerlukan keluaran pendidikan yang tidak hanya terampil dalam suatu bidang

Lebih terperinci

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA MEMBANGUN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL T3C DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Peradaban manusia akan sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian mengenai peran supervisor madrasah dalam meningkatkan kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs Satu Atap Tangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan bertanggung jawab baik kepada

Lebih terperinci