BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
|
|
- Yuliana Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Signaling Perbedaan laba akuntansi dan fiskal yang besar pada perusahaan dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan tanda (signal) kepada para stakeholders mengenai hal-hal lain, misalnya memberikan tanda (signal) tentang manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Tanda-tanda (signals) ini diharapkan dapat diterima secara positif oleh pasar sehingga mampu mempengaruhi kinerja pasar perusahaan yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan. Signaling theory adalah teori yang membahas tentang naik turunnya harga di pasar, sehingga akan memberi pengaruh pada keputusan investor. Tanggapan sinyal positif dan negatif adalah sangat mempengaruhi kondisi pasar, mereka akan bereaksi dengan berbagai cara dalam menanggapi sinyal tersebut, seperti memburu saham yang dijual atau melakukan tindakan dalam bentuk tidak bereaksi seperti wait and see atau tunggu dan lihat dulu perkembangan yang ada baru kemudian mengambil tindakan (Fahmi dan Lavianti Hadi, 2011:83). Signalling theory adalah penjelasan dari asimetri informasi. Sebuah asimetri informasi dapat terjadi karena pihak manajemen memiliki 6
2 7 informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan. Sinyal informasi ini dibutuhkan oleh para investor untuk menentukan apakah investor tersebut akan menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Teori ini berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi investor untuk mengembangkan sahamnya yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan arah atau prospek perusahaan ke depan (Bramantyo, 2012 dalam Cinthya Ayu, 2013). Berdasarkan teori ini, maka perusahaan cenderung akan mengungkapkan BTD dengan wajar untuk memberikan signal kepada calon investor dan shareholder bahwa perusahaan telah menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar. Pelaporan ini bertujuan untuk menarik minat investor untuk berinvestasi, karena perusahaan yang menampilkan BTD dengan wajar dalam artian perbedaannya kecil maka semakin kecil manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Begitu juga dengan Return On Investment yang diukur menggunakan Return On Equity semakin besar maka investor akan tertarik untuk berinvestasi, karena akan memperoleh tingkat pengembalian yang besar. 2. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial Dengan Laporan Keuangan Fiskal Menurut PSAK no. 1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009), Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan,
3 8 dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan. Selain itu, laporan keuangan merupakan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Menurut PSAK no.1 Paragraf ke 8 (Revisi 2009), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen komponen berikut ini: a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode. b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode. c. Laporan perubahan ekuitas selama periode. d. Laporan arus kas selama periode. e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya. f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos pos dalam laporan keuangannya. Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya (Resmi, 2013:381). Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
4 9 menyangkut posisi keuangan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Beberapa prinsip yang berlaku umum (Standar Akuntansi Keuangan disingkat SAK) yang telah diakui secara umum dalam dunia bisnis dan profesi tetapi tidak diakui dalam fiskal, yaitu prinsip konservatisme, prinsip harga perolehan, prinsip pendanan biayamanfaat (Resmi, 2013). Perbedaan penghasilan dan biaya/pengeluaran menurut akuntansi dan menurut fiskal dapat dikelompokkan menjadi perbedaan tetap atau perbedaan permanen (permanent differences) dan perbedaan sementara atau perbedaan waktu (timing differences). Perbedaan tetap terjadi karena transaksi-transaksi pendapatan dan biaya diakui menurut akuntansi komersial dan tidak diakui menurut fiskal. Sedangkan perbedaan waktu terjadi karena perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya dalam menghitung laba. Suatu biaya atau penghasilan telah diakui menurut akuntansi komersial dan belum diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Perbedaan ini bersifat sementara karena akan tertutup pada periode sesudahnya. Contoh perbedaan ini, antara lain: pengakuan piutang tak tertagih, penyusutan harta berwujud, amortisasi harta tak berwujud atau hak, penilaian persediaan, dan lainlain (Resmi, 2013). Penyebab book-tax differences lainnya adalah manajemen laba dan tax avoidance (Hanlon dan Heitzman 2010). Perusahaan dapat meningkatkan laba akuntansi dengan manajemen
5 10 laba. Namun konsekuensi dari manajemen laba adalah meningkatnya beban pajak. Oleh karena itu, perusahaan juga melakukan tax avoidance. Tujuannya adalah mengurangi beban pajak yang harus dibayar. Akibatnya, muncul book-tax differences yang semakin besar (Wardana dan Martani, 2014). 3. Rekonsiliasi Laporan Keuangan Rekonsiliasi merupakan penggabungan antara penyajian laporan laba rugi komersial dan laba rugi fiskal guna memperhitungkan penghasilan kena pajak (Kiswara, 2011). Di akhir periode pembukuan, rekonsiliasi fiskal menyebabkan terjadinya perbedaan antara jumlah laba bersih sebelum pajak dengan penghasilan kena pajak yang merupakan dasar pengenaan pajak. Teknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara sebagai berikut (Resmi, 2013): 1. Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah penghasilan tersebut dari penghasilan menurut akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi. 2. Jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambah sejumlah penghasilan tersebut pada penghasilan menurut akuntansi yang berarti menambah laba menurut akuntansi. 3. Jika suatu biaya/pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal,
6 11 rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah biaya /pengeluaran tersebut dari biaya menurut akuntansi yang berarti menambah laba menurut akuntansi. 4. Jika suatu biaya/pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah biaya/ pengeluaran tersebut pada biaya menurut akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi. Menurut Resmi (2013) perbedaan dimasukkan sebagai koreksi positif apabila: 1. Pendapatan menurut fiskal lebih besar daripada menurut akuntansi atau suatu penghasilan diakui menurut fiskal tetapi tidak diakui menurut akuntansi. 2. Biaya atau pengeluaran menurut fiskal lebih kecil daripada menurut akuntansi atau suatu biaya / pengeluaran tidak diakui menurut fiskal tetapi diakui menurut akuntansi. Menurut Resmi (2013) perbedaan dimasukkan sebagai koreksi negatif apabila: a. Pendapatan menurut fiskal lebih kecil daripada menurut akuntansi atau suatu penghasilan tidak diakui menurut fiskal (bukan objek pajak) tetapi diakui menurut akuntansi.
7 12 b. Biaya / pengeluaran menurut fiskal lebih besar daripada menurut akuntansi atau suatu biaya/ pengeluaran diakui menurut fiskal tetapi tidak diakui menurut akuntansi. Suatu pendapatan telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final. 4. Return Saham Return merupakan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan investor. Pada umumnya investor akan memilih investasi yang memiliki return yang paling tinggi dan resiko yang paling rendah (Pahala, 2012). Dalam teori keuangan, kita mengenal 2 (dua) jenis return yakni yang terealisasi maupun yang bersifat ekspektasi. Return yang terealisasi (realized return) dinyatakan sebagai return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return ini sering disebut sebagai actual return. Realized return penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi untuk mengukur risiko di masa mendatang. Di sisi lain, return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan diperoleh oleh investor pada masa mendatang (Cinthya Ayu, 2013). Return saham (return actual) yaitu return yang terjadi pada waktu ke-t, yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya (menggunakan harga penutupan tahunan) (Setioko, 2013).
8 13 5. Return On Investment Pengertian Return On Investment menurut Prastowo (2011;90) adalah merupakan terminologi yang luas dari ratio yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Return on Investment mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik (modal). Sesuai dengan investasi mana yang digunakan, ratio ini dibagi menjadi dua, yaitu return on total assets (ROA) dan return on equity (ROE). Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ROI merupakan alat pengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh aktiva yang tersedia di dalam perusahaan dengan melihat sampai seberapa besar tingkat laba yang dihasilkan atas sejumlah investasi yang telah ditanamkan. Menurut Walsh (2012) ROE merupakan rasio yang sangat baik untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Meskipun ada beberapa pihak yang takut menggunakan ROE dengan alasan bahwa ROE dan laporan keuangan dapat direkayasa sehingga menjadi bias.
9 14 6. Cumulative Abnormal Return Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih antara return yang diharapkan (return ekspetasian) dengan return yang didapat. Selisih return akan positif jika return yang didapat lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Dalam keuangan, abnormal return merupakan pebedaan antara pengembalian yang diharapkan keamanan dan kembali aktual. Abnormal Return kadang-kadang dipicu oleh peristiwa, misalnya mencakup merger, pengumuman dividen, pengumuman perusahaan produktif, meningkatnya suku bunga, tuntutan hukum dll. Kegiatan di bidang keuangan biasanya dapat diklasifikasikan sebagai kejadian atau informasi harga yang belum atau sesudahnya ada di pasar keuangan. Faktor-faktor pemicu terjadinya Cumulative Abnormal Return berdasarkan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut kebijakan dividen yang diproksikan dengan dummy variable dari perubahan dividen per share dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap future CAR (Hartini, 2009). Dalam Rina (2008) menyimpulkan bahwa EVA, NOPAT, CFO berpengaruh signifikan dalam menjelaskan variasi abnormal return. Benchmark berpengaruh signifikan ke arah negatif terhadap Abnormal Return, Magnitude of
10 15 Underpricing berpengaruh signifikan ke arah positif (Abid, 2013). Penelitian Putri Jayanti (2013) menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return. Yoga Aji Setioko (2013) menyimpulkan bahwa Economic Value Added dan Net Operating Profit After Tax berpengaruh terhadap Abnormal Return. Indra Pahala, Tresno Eka Jaya dan Grace Ombun Meilisa (2012) menyimpulkan bahwa Book-tax differences berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return. Begitu juga dengan Return On Equity yang berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return pada penelitian Restu Cinthya Ayu (2013). Abnormal return sebenarnya merupakan return yang terjadi pada waktu t (tanggal transaksi) yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif, sedangkan return yang diharapkan harus diestimasikan. Cumulative abnormal return adalah cara untuk mengukur pencapaian return perusahaan dengan membandingkan antara return sesungguhnya dengan return yang diharapkan. Untuk menghitung return ekspektasi dapat dihitung atau diperoleh dengan menggunakan tiga model yaitu: a. Mean adjusted model Model sesuai rata-rata (Mean adjusted model) ini menganggap bahwa return ekspektation (return yang diharapkan) bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return sebenarnya sebelumnya selama periode estimasi (estimation period).
11 16 E(Rit) = Rit t Dimana: E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada waktu t Rit t = actual return sekuritas ke-i pada waktu t = periode estimasi b. Market model Perhitungan return yang diharapkan dengan model pasar (market model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu membentuk model yang diharapkan dengan menggunakan data yang sebenarnya selama periode estimasi, dan menggunakan model yang diharapkan ini untuk mengestimasi return yang diharapkan di periode jendela. Model ekspektasi ini dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan persamaan: E(Rit) = αi + βi Rmt + εit Dimana: E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t αi βi = intercept, independen terhadap Rmt = slope, resiko sistematis, dependen terhadap Rmt Rmt = return pasar, yang dihitung dengan rumus : Rmt = (IHSGt IHSG t-1) IHSG t-1 εit = kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke t
12 17 c. Market adjusted model Model sesuai pasar (market adjusted model) menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar (Hartono, 2009). Rumus menghitung Market Adjusted Model : ARit = Rit Rmt Dimana: ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t Rmt = Return pasar, dihitung dengan rumus: Rmt = (IHSGt IHSG t-1) IHSG t-1 7. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Cumulative Abnormal Return Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Analisis kinerja perusahaan individual dengan menggunakan pendekatan industri dinilai sangat relevan dalam persaingan industri. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan maupun juga faktor eksternal perusahaan. Salah satu indikator penting
13 18 yang digunakan dalam persaingan industri adalah daya tarik bisnis (bussines attractiveness). Indikator ini dapat diukur dengan rasio profitabilitas industri yang seperti ROA dan ROE. Sedangkan abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return sering digunakan sebagai dasar pengujian efisiensi pasar. Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang menikmati abnormal return dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan tetapi, abnormal return dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja surat berharga. Tentunya kinerja keuangan juga akan mempengaruhi abnormal return suatu perusahaan, apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka perusahaan tersebut akan menghasilkan abnormal return positif, sedangkan apabila kinerjanya buruk, maka return negatif yang akan dihasilkan (Cinthya Ayu, 2013). B. Kajian Riset Terdahulu Pahala, Jaya dan Meilisa (2012) Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal serta ROA terhadap Cumulative Abnormal Return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 yang jumlahnya 140 perusahaan. menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda. Metode Analisis Hasil penelitian menyimpulkan bahwa book-tax differences berpengaruh terhadap
14 19 cumulative abnormal return. ROA tidak terbukti berpengaruh terhadap CAR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Prayugo (2010) Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kategori Sektor terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Non Manufaktur yang Listed di BEI. Penelitian ini menggunakan populasi pada perusahaan non manufaktur yang listed di BEI (sektor pertanian, pertambangan, properti dan real estate, infrastruktur, utilitas dan transportasi) tahun Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dengan dummy. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Profitabilitas yang diukur menggunakan ROA, ROE, NPM dan TATO tidak signifikan artinya tingkat perubahan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap abnormal return perusahaan non manufaktur untuk masing-masing sektor. Putri Jayanti (2013) Analisis Dividend Payout Ratio dan Cumulative Abnormal Return melalui Return On Investment, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 37 perusahaan tahun Metode analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ROI, Current Ratio dan Debt to Equity tidak berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return. Restu Cinthya Ayu (2013) Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Cumulative Abnormal Return (CAR) pada Perusahaan Manufaktur yang
15 20 terdaftar di BEI Tahun Metode Analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Return On Equity berpengaruh positif terhadap Cumulative Abnormal Return. Fitriani dan Hartini (2014) Pengaruh January Effect terhadap Abnormal Return pada Saham Sektor Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel penelitian diperoleh 10 perusahaan dengan data penelitian tahun Metode Analisis menggunakan event study. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa January Effect tidak berpengaruh terhadap abnormal return.
16 21 Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 1 Indra Pahala, Tresno Eka Jaya, Grace Ombun Meilisa (2012) Book-Tax Differences, ROA, dan CAR. 2. Prayugo (2010) 3. Putri Jayanti (2013) 4. Restu Cinthya Ayu (2013) 5. Elvira Fitriani dan Titin Hartini, S.E, M.Si Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal serta ROA terhadap Cumulative Abnormal Return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2009 Pengaruh Profitabilitas dan Kategori Sektor terhadap Abnormal Return Saham tahun Analisis Dividend Payout Ratio dan Cumulative Abnormal Return melalui Return On Investment, Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Cumulative Abnormal Return pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun Pengaruh January Effect terhadap Abnormal Return pada Saham Sektor Otomotif yang terdaftar di BEI ROA, ROE, NPM, TATO, dan Abnormal Return saham. Return On Investment, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Abnormal Return. CSR, Kinerja Keuangan, ROE, Return Tidak Normal Kumulative The January effect dan The Abnormal Return. Book-tax differences berpengaruh terhadap cumulative abnormal return ROA tidak terbukti berpengaruh terhadap CAR. Tingkat perubahan profitabilitas (ROA, ROE, NPM, TATO) tidak berpengaruh terhadap abnormal return saham. Variabel Return On Investment berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio tetapi tidak berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return Variabel Return On Investment, Current Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel Cumulative Abnormal Return Return On Equity berpengaruh positif terhadap Cumulative Abnormal Return January Effect tidak berpengaruh terhadap abnormal return
17 22 Dari penelitian-penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian-penelitian tersebut memperoleh kesimpulan yang bervariasi dengan variabel independen yang berbeda-beda. Sehingga peneliti akan meneliti kembali dengan perbedaan pada tahun penelitian yaitu tahun Dengan asumsi bahwa pada tahun yang berbeda dan kondisi ekonomi yang berbeda maka akan menghasilkan kesimpulan yang lebih optimal. Selain itu sektor yang dipilih sebagai objek penelitian yaitu pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri, hal ini karena peneliti ingin memfokuskan sektor yang di dalamnya terdapat sub sektor otomotif dan komponen. C. Rerangka Pemikiran Kerangka berpikir (brain storming) adalah standar akuntansi keuangan memberikan keleluasaan memilih metode dan kebijakan keuangan sehingga manajemen juga mempunyai keleluasaan untuk mengelola labanya. Berbeda dengan peraturan standar akuntansi keuangan, peraturan dalam pajak fiskal tidak ada keleluasaan memilih metode dan kebijakan keuangan karena sifatnya tetap berdasarkan peraturan perundang-undangan pajak. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu book-tax differences serta Return On Investment. Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah Cummulative Abnormal Return.
18 23 Book-Tax Differences (X 1 ) Return On Investment Cumulative Abnormal Return (Y 2 ) (X 2 ) Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran D. Hipotesis Penelitian ini menggunakan hipotesis kausal yang merupakan hipotesis yang menyatakan ada pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Book-Tax Differences dan Return On Investment terhadap Cumulative Abnormal Return. Abnormal return kadang-kadang dipicu oleh peristiwa, misalnya mencakup merger, pengumuman dividen, pengumuman perusahaan produktif, meningkatkan suku bunga, tuntutan hukum dll semua yang dapat berkontribusi ke abnormal return. Kegiatan di bidang keuangan biasanya dapat diklasifikasikan sebagai kejadian atau informasi harga yang belum atau sesudahnya ada di pasar keuangan (Setioko, 2013) Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal disebabkan oleh adanya perbedaan permanen dan perbedaan temporer. Perbedaan temporer disebabkan oleh perbedaan persyaratan waktu pengakuan item pendapatan
19 24 dan biaya. Peristiwa Book Tax Differences ini tentunya berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return. Penelitian sebelumnya Indra Pahala dkk (2012) menyimpulkan bahwa book-tax differences berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan Desai dan Dharmapala (2006) menyimpulkan bahwa semakin besar book-tax gap maka berpengaruh negatif terhadap abnormal return. Dari penelitian sebelumnya tersebut maka hipotesis pertama yang diuji adalah: H 1 : Book-Tax Differences berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return Menurut Walsh (2012) ROE merupakan rasio yang sangat baik untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam mencetak laba. Tentunya kinerja keuangan akan mempengaruhi abnormal return suatu suatu perusahaan, apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik, maka perusahaan tersebut akan menghasilkan abnormal return positif, sedangkan apabila kinerjanya buruk, maka return negatif yang dihasilkan (Cinthya Ayu, 2013). Penelitian Putri Jayanti (2013) menyimpulkan bahwa Return On Investment tidak berpengaruh terhadap Cumulative Abnormal Return. Sedangkan Restu Cinthya Ayu (2013) menyimpulkan bahwa Return On Equity berpengaruh positif terhadap Cumulative Abnormal Return. Dari hasil penelitian sebelumnya tersebut maka hipotesis kedua yang akan diuji adalah: H 2 : Return On Investment berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan hasil dari para penelitian terdahulu sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut panelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Desai, Mihir A., Dharmapala Corporate Tax Avoidance And High Powered Incentivies. Journal of Financial Economic 79. p
61 DAFTAR PUSTAKA Abid, Muhammad Talkhisul, 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Abnormal Return Saham pada Kinerja Jangka Panjang Penawaran Umum Perdana (IPO). Skripsi, Fakultas Ekonomika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja (Pahala, Jaya dan Meillisa, 2012). sebagai dasar bagi ukuran lainnya, misalnya return on investment atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Pada umumnya, investor menanamkan modalnya ke dalam perusahaan melalui pasar saham karena ingin berinvestasi secara aman untuk memperoleh pendapatan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian 4. 1. 1 Event Study Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam hal ini adalah pengumuman pembagian saham. Pengumuan pertama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Return Saham Setiap investor yang ingin melakukan investasi memilki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan (return). Selain memiliki tujuan yang sama, investor (shahib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat dimana diperdagangkannya sahamsaham dari perusahaan-perusahaan atau emiten yang mengeluarkan saham mereka ke publik, dalam
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan
9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Arlina et al (2014), yang menguji Pengaruh informasi arus kas, laba kotor, ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis
Lebih terperinci) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN
PENGARUH EPS (Earning Per Share), ROI (Rate of return On Investment), ROE (Rate of return On Equity) dan NPM (Net Profit Margin) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan pengujian kembali yaitu: 2.1.1. Nanda (2011) Penelitian ini menguji pengaruh kualitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: 1. Komang Adik dan I Made (2016) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham dapat berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling theory) Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara, bahkan keberadaan pasar modal menjadi salah satu indikator untuk mengukur maju tidaknya tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan variabel- variabel dalam penelitian, yaitu : Stock split (pemecahan saham),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana. Berbagai macam pilihan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan
Lebih terperinciBAB 1. membiayai dan mengembangkan proyek-proyeknya sehingga meningkatkan. dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN xviii 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modalmerupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal di Indonesia mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Istilah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal didasarkan pada asumsi bahwa informasi yang diterima oleh masing-masing
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang paparan teori mengenai return saham yang merupakan gambaran hasil
12 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini menjelaskan teori-teori yang mendukung hipotesis yang dapat digunakan sebagai analisis hasil penelitian. Tinjauan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.
A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kebijakan dividen dan return on equity (ROE) pada nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring dengan berkembangnya perekonomian yang semakin cepat dan kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas menjadi salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya perekonomian indonesia. Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan di indonesia selain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental dan nilai kapitalisasi pasar terhadap return saham telah banyak dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan kinerjanya. Suatu perusahaan dinilai berhasil jika perusahaan tersebut memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sektor Jumlah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu hal yang diharapkan oleh semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Pertumbuhan itu dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia usaha faktor yang paling utama dalam menjamin kelangsungan usaha adalah modal. Untuk itu perusahaan sangat membutuhkan sumber dana sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory signaling Theory signaling ini menjelaskan bahwa setiap tindakan mengandung informasi. Hal ini disebabkan karena adanya asymetric information. Asymmetric
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Menurut Jogiyanto (2000:107), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa : 1. Return realisasi (realized
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Menurut Abdul Halim (2007 : 98), stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. standar akuntansi keuangan. Book tax differences tersebut berpengaruh besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah Satu isu yang menarik di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu book tax differences (BTD) yaitu perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Persinyalan (Signalling Theory) Signalling Theory merupakan suatu penjelasan dari asimetri informasi. Terjadinya asimetri
Lebih terperinci1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap
1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu isu yang berkembang mengenai analisis peraturan perpajakan yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan antara penghasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjuabelikan sekuritas. Salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Laba Akrual terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara demand-nya terus bertambah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia ekonomi Indonesia. Dengan didukung oleh keterbukaan informasi sekarang ini, para pelaku pasar
Lebih terperinci: Gianita Safitri NPM : Dosen Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA) DAN ARUS KAS OPERASI (AKO) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE Nama : Gianita Safitri NPM : 23213716 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B
PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41
DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. asimetri informasi antara pihak manajemen dan pihak eksternal. Untuk mengurangi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka teori 1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Teori sinyal membahas mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum memulai untuk melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal, para investor perlu melakukan kegiatan untuk menilai atas saham. Hal ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset atau lebih dengan harapan pada waktunya nanti pemilik modal memperoleh sejumlah keuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal kepada pemiliknya (pemegang saham). Para pemegang saham perusahaan akan memeroleh pembagian keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk
28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia. Melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh dana tambahan dari investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini
BAB 5 PENUTUP 1.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini yaitu return on assets
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam menjaga stabilitasnya. Dengan pembangunan ekonomi yang tinggi, maka masyarakat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinci