ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL EMPRESS ORCHID KARYA ANCHEE MIN BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL EMPRESS ORCHID KARYA ANCHEE MIN BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA"

Transkripsi

1 Telangkai Bahasa dan Sastra, April 2014, Copyright 2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN Tahun ke-8, No 1 ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL EMPRESS ORCHID KARYA ANCHEE MIN BERDASARKAN PSIKOLOGI SASTRA Sheyla Silvia Siregar Fakultas Ilmu Budaya USU shelya.silvia@gmail.com Abstract The research is entitled Analisis Aspek Kepribadian Tokoh Utama Pada Novel Empress Orchid Karya Anchee Min Berdasarkan Tinjauan Psikologi Sastra. The purpose of this research is to describe personality of main character Yehonala Princess known as Ci Xi Tai Hou which viewed from a psycholiterature theory by Sigmund Freud (Id, Ego, Superego). This study applies the descriptive method for analysing the data. The finding proves that the superego is dominated by the personality of main character, where the Princess always rely on her conscience to decide which is the best thing to do. This is reflected when she felt a moment of doubt when she was at The Lotus s House, a famous house of Embroidery of that era. The Second Finding is Yehonala s ego appear more often than Id. Her behavior arises from her intention to get what she wanted. Every purposes has its obstacle.it is reflected at the beginning of the story when Yehonala must abide by the rules and should control her pleasure. The Id element of Yehonala was no longer concerned by her behavior of what should be done when she should follow the audience. She ought to followed the audience wich is only able to join by the men, and also when she is involved with a forbidden love to Yung Lu, who is also high official army of the Kingdom. Key Words: Personality; Psycology; Main Chararcter PENDAHULUAN Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu memberikan kesan yang mendalam bagi para pembaca. Menurut Aritoteles karya sastra dapat digolongkan dalam beberapa kriteria. Novel adalah bentuk prosa rekaan yang lebih pendek dari pada roman dan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Unsur-unsur intrinsik penting dalam penyusunan novel karena adanya perbedaan dan persamaan watak, temperamen, pengalaman, pandangan dan perasaan dalam penggambaran individu yang satu dengan individu lainnya. Adanya perbedaan pandangan, perasaan, watak dan sifat antara manusia yang satu dengan manusia yang lain acap kali menimbulkan konflik, baik konflik antara individu atau kelompok. Pengarang menggambarkan cerita, pesan dan kesan yang ingin disampaikan melalui tema yang diangkat pengarang dan menggunakan tokoh dan karakter yang unik sebagai sarana. Melalui perilaku tokoh-tokoh ciptaannya, kehidupan 169

2 Shelya Silvia Siregar manusia ditampilkan dengan konflik-konflik yang dihadapi individu atau anggota kelompok. Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan yang mempertimbangkan segi-segi kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia. Fungsi dan peran sastra ditinjau secara psikologi untuk menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-hidupnya atau paling sedikit untuk memancarkan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk melukiskan kehidupan manusia (Andre Hardjana, 1985:66). Novel Empress Orchid adalah karangan Anchee Min yang pertama kali diliris pada tahun 2004 oleh Houghton Mifflin yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh: Hikmah Publishing House Translation pada tahun Novel ini berlatar belakang kerajaan pada masa Dinasti Qing yang saat itu berada dibawah kepemimpinan bangsa Manchu dan bercerita tentang lahirnya seorang selir muda ( M) yang dikemudian hari menjadi maharani yang paling lama berkuasa di Cina sebelum akhirnya Cina berevolusi menjadi negara demokrasi. Novel ini mengandung cerita yang unik yang diselimuti intrik politik, rayuan, dan kecemburuan yang terjadi dalam usaha perebutan kekuasaan. Sehingga membuatnya menarik untuk menganalisis karakter tokoh utama berdasarkan teori psikologi sastra oleh Sigmund Freud. Satu tokoh utama dalam Novel Empress Orchid yaitu Putri Anggrek Yehonala atau 慈禧太后 (cixitaihou)atau 兰皇后 (lanhuanghou). Putri Anggrek atau 慈禧太后 (cixitaihou) atau 兰皇后 (lanhuanghou) dianalisis berdasarkan pendekatan psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dalam novel Empress Orchid (2004) ini sisi pembentuk kepribadian tokoh utama lebih jelas tergambar dan relevan sebagai bahan kajian utnuk diteliti dengan beberapa alasan: 1. Novel Empress Orchid (2004) ini telah mendapat apresiasi sebagai novel penjualan terlaris di NewYork Times, dan banyak media lain di Amerika (Los Angeles Times, San Fransisco Chronicle, Washington Post book world). 2. Novel ini juga menarik untuk dibaca dengan tema klasik yang berlatar kerajaan pada masa dinasti Qing sekitar tahun Masehi, dimana tokoh utama adalah seorang bangsawan muda yang kemudian diangkat menjadi selir dan terakhir menjadi Ratu setelah kematian putranya Pangeran Tong Zhi. Dan juga novel yang sarat akan cerita cinta yang terjalin antara Putri Yehonala dan kaisar Hsien Feng. 3. Kelebihan yang dimiliki pengarang sendiri yakni pengarang dapat menggambarkan dengan lengkap di setiap kejadian yang penting dan dianggap berpengaruh dari segi alur dan penggunaan bahasa yang sederhana untuk dipahami pembaca. Alasan yang dipaparkan diatas menjadi dasar penulis untuk menganalisis sisi kejiwaan yang dimiliki oleh tokoh utama yang kemudian akan dipaparkan berdasarkan psikologi sastra. Sehingga isi dan pesan yang terkandung didalam novel tidak rancu dan lebih jelas lagi. Masalah yang dibahas adalah : Bagaimana penggambaran kepribadian tokoh utama Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Cixitahihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) dalam novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min ditinjau dari segi psikologi sastra oleh Sigmund Freud? Suatu penelitian pasti memiliki alasan & tujuan mengapa suatu penelitian itu dilakukan. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 170

3 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 Menggambarkan kepribadian tokoh utama (Putri Anggrek atauyehonala atau 慈禧太后 (Cixitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min dari tinjauan psikologi sastra oleh Sigmund Freud. Penelitian yang baik haruslah memberikan manfaat. Manfaat penelitian sebaiknya dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembatasan Masalah diperlukan agar penelitian ini dapat mengarah pada suatu titik masalah dan mengenai sasaran yang dinginkan. Sebuah penelitian perlu dibatasi agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas dan menjadi tidak terfokus. Karena penelitian yang baik bukan terletak pada luas kajian yang diteliti,melainkan penelitian yang objek kajiannya terfokus dan mendalam. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: Penggambaran kepribadian tokoh utama dalam novel Empress Orchid (2004) karangan yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala atau 慈禧太后 (Cixitaihou) atau 兰皇后 (Lan Huanghou) karya Anchee Min yang ditinjau dari segi psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, dan Superego. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan). Selain tokoh utama sebagai pusat pelaku dalam novel atau karya sastra lainnya, ada juga tokoh pendukung. Selain tokoh utama, tokoh pendukung juga unsur wajib dalam penulisan karya sastra novel khususnya. Bedanya dengan tokoh utama bahwa masalah yang diangkat tidak berpusat pada tokoh pendukung sehingga kemunculan tokoh pendukung lebih sedikit jika dibandingkan dengan tokoh utama. Ini adalah karakter yang muncul sepanjang cerita, tetapi bukan fokus utama. Istilah Psikologi berasal dari bahasa Yunani. Secara Estimologis Psikologi Yunani yang berasal dari dua suku kata yaitu phsyce dan logos. Kata Phsyce berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah, Psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang segala gejala-gejala kejiwaan. Menurut Paul Mussen dan Mark R.Rosenwieg dalam Pshycology and Introduction psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mind atau pikiran, namun dalam perkembangannya kata mind berubah menjadi behaviour (tingkah laku), sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (Mussen&Rosenwieg, 1975:5). Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Karya sastra dipandang sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh. Jatman (1985:165) berpendapat bahwa karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Freud adalah seorang tokoh pencetus psikologi yang menghubungkannya dengan sastra. Dalam teorinya, kepribadian menurut Freud pada umunya dibagi menjadi tiga, yaitu : (a). ID atau Es (b). EGO atau ICH (c). SUPER EGO atau UBER ICH. Menurut Freud, kreasi seni merupakan alternatif, sebagai sublimasi dan kompensasi kehidupan sehari-hari yang tak terpenuhi. 171

4 Shelya Silvia Siregar Dalam menulis skripsi penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Karena dianggap lebih sesuai dengan tokoh utama yang dijadikan penulis sebagai objek kajian untuk diteliti. Tahun 1923 Freud secara tegas mengemukakan dalam bukunya, THE EGO AND THE ID, pandangannya mengenai struktur kepribadian manusia, yaitu terdiri dari tiga bagian yakni: Id, Ego, Super ego yang tumbuh secara kronologis. Bila dikaitkan dengan pandangan toporagfis sebelumnya, Id terletak dalam ketidaksadaran, ego dan superego meliputi ketiga tingkat kesadaran manusia. Id (Das Es) adalah sistem kepribadian yang Id merupakan sumber energi psikis. Maksudnya bahwa Id itu merupakan sumber dari instink kehidupan (eros) atau dorongandorongan biologis (makan, minum, tidur, bersetubuh, dsb) dan instink kematian atau instink agresif (tanatos) yang menggerakkan tingkah laku. Prinsip kesenangan merujuk kepada pencapaian kepuasan yang segera dari dorongan-dorongan biologis tersebut. Id adalah sistem kepribadian manusia yang paling dasar dan tertua. Id adalah acuan penting untuk memahami mengapa seniman atau sastrawan menjadi kreatif (Atmaja:1988:231). Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam alam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan agaknya berupa energi buta. Id adalah system kepribadian yang ada sejak lahir bahkan mungkin sebelum lahir, dan diturunkan secara genetik, langsung berkaitan dengan dorongn-dorongan biologis manusia dan merupakan sumber energi manusia, sehingga Freud mengatakan bahwa ini adalah jembatan antara segi biologis dan psikis manusia. Id bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang amat primitif sehingga bersifat kacau tanpa aturan, tidak mengenal moral dan tidak memiliki rasa benar-salah. Id memiliki prinsip kesenangan yang merujuk kepada pencapaian kepuasan yang segera dari dorongan biologis tersebut. Satu-satunya yang diketahui Id adalah perasaan tidak senang, sehingga diakatakan bahwa id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan. Ia selalu mengejar kesenangan dari ketegangan. Teori Freud sebagai keseluruhannyateori Freud sebagai keseluruhannya juga dikenal sebagai teori penurunan ketegangan. Untuk menjalankan fungsinya, Id memiliki dua mekanisme dasar yaitu gerakan-gerakan refleks dan proses primer. Dalam keadaan lapar seorang bayi akan berteriak menangis. Bila bagian tubuh dipukul dengan benda tumpul dengan keras makan akan terasa sakit dan begitu seterusnya. Walaupun demikian refleks tidak selalu efisien dalam meredakan ketegangan,sehingga diperlukan proses dimana manusia membentuk citra dari objek yang berguna bagi pemuasan suatu kebutuhan mendasar. Proses pembayangan ini disebut proses primer dan memiliki ciri, tidak logis, tidak rasional, tidak dapat membedakan antara khayalan dan realitas. Untuk dapat bertahan hidup seorang bayi mutlak harus harus dapat membedakan yang khayal mana yang kenyataan, maka berkembanglah sistem kepribadian yang kedua yaitu Ego. Ego (ICH) adalah aspek psikologi kepribadian yang harus tunduk pada Id dan harus mencari dalam realitas apa yang dibutuhkan Id sebagai pemuas kebutuhan dan pereda ketegangan. Dengan demikian EGO adalah segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan dalam batas tertentu. Dalam perkembangannya ego, adalah kepribadian implementatif, yaitu berupa kontak dengan dunia luar. Berlawanan dengan Id yang bekerja berdasarkan prinsip realitas, artinya ia dapat menunda pemuasan diri atau mencari pemuasan lain yang lebih sesuai dengan batasan lingkungan fisik maupun sosial dan hati nurani. Ego menjalankan proses sekunder artinya ia menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah terbaik. 172

5 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 Super-ego merupakan perwakilan dari pelbagai nilai dan normanya yang ada dalam masyarakat dimana individu itu hidup. Super ego juga adalah sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang bersifat evaluatif (menyangkut baik buruk). Anak mengembangkan SuperEgonya dari pelbagai dari larangan dari orangtuanya. Freud membagi superego dalam dua subsistem yaitu hati nurani dan ego ideal. Hati nurani diperoleh melalui penghukuman pelbagai perilaku anak yang dinilai baik oleh orangtua. Anak mengejar keunggulan dan kebaikan dan bila berhasil akan memiliki diri dan kebanggaan diri. Lain dengan Ego yang berpegang prinsip realitas, superego yang menginginkan manusia dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kata kepribadian (personality) sesungguhnya berasal dari bahasa latin: pesona. Pada mulanya, kata pesona ini menunjuk kepada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peran-perannya. Lambat laun kata pesona(personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyaraktnya,yang kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial(peran) yang diterimanya (Koswara, 1991:10). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai apa adanya. Dimana bertujuan mengangkat fakta dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan ekstrinsik yang memfokuskan pada hubungan psikologi dan sastra. Psikologi sastra yaitu analisis karakter dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tokoh utama secara psikologis. Dalam penelitian skripsi kali ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa tekhnik pustaka yaitu; tekhnik yang mengumpulkan semua hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti melalui sumbersumber tertulis seperti buku dan melalui media internet untuk memperoleh data dengan pendekatan objektif dan psikologi sastra. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan perilaku tokoh utama dalam novel Empress Orchid (2004) karya Anchee Min dengan ketebalan 588 halaman yang terdiri dari 24 chapter, penerbit Houghton Mifflin tahun 2004 dan diterjemahkan dengan judul yang sama oleh penerbit HIKMAH (PT.MIZAN PUBLIKA) pada tahun 2006 oleh Dian Guci. 173

6 Shelya Silvia Siregar HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Novel Empress Orchid adalah novel yang menceritakan kehidupan seorang Ratu pada masa akhir Kerajaan Dinasti Qin, sebelum akhirnya Negara Cina berubah ideology menjadi sebuah negara Republik. Dalam penelitian kali ini penulis memutuskan untuk mengkaji tokoh utama tersebut sebagai kajian yang sangat menarik untuk dibahas sesuai karakter yang dimiliki tokoh utama. Dalam menganalisis, penulis bekerja berdasarkan teori Psikologi Sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Penggambaran kepribadian yang dilakukan setelah menganalisis kepribadian tokoh utama yaitu Putri Anggrek atau Putri Yehonala ini didasarkan pada psikologi sastra Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, dan Superego. Lalu setelah dilakukan analisis, dapat diketahui hasil analisis kepribadian Putri Anggrek atau Yehonala lebih didominasi Superego, dimana sesuai dengan cerita novel bahwa Putri Anggrek lebih sering mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. Pembahasan Berikut ini adalah pembahasan terhadap tokoh utama Putri Anggrek atau Putri Yehonala berdasarkan psikologi sastra Sigmund Freud yang difokuskan pada Id, Ego, Superego. Analisis Berdasarkan Psikologi Sastra Tokoh Putri Anggrek Dalam Novel Empress Orchid Putri Anggrek adalah pribadi yang menjadi objek yang akan dianalisis dari segi psikologi sastra oleh Sigmund Freud. Analisis akan difokuskan pada tiga strukutur kepribadian Sigmund Freud yaitu Id, Ego, dan Superego. Pertanyaan banyak muncul dibenak Putri Yehonala ketika Ia akan memulai sebuah kehidupan barunya. Bagaimana an seperti apa kehidupan yang akan Dia jalani kelak? Karena jika sampai sekarang pun Putri bahkan belum pernah bertemu dengan Kaisar Hsien Feng, Suami yang baru saja Ia nikahi. Hal ini terdapat dalam kutipan dibawah ini: Diruangan merah yang kecil itu aku bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi padaku di masa depan. Aku punya banyak sekali pertanyaan tentang hidupku kelak sebagai selir keempat Kaisar Hsien Feng. Namun pertanyaan terbesarku adalah, siapakah Kaisar Hsien Feng? Sebagai mempelai lelaki dan perempuan, kami belum pernah bicara. Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa ada kegelisahan dihati Putri Yehonala, yaitu rasa penasaran ingin segera bertemu dengan Kaisar membuatnya banyak bertanya tentang bagaimana kehidupan yang akan ia lewati nanti dimasa depan? Id tokoh Putri Yehonala membuatnya ingin merasakan kesenangan jika bertemu dengan Kaisar Hsien Feng. Namun Egonya membuatnya harus menyadari apa yang akan terjadi dimasa depan, jika kehidupannya berawal dari keanehan saat tanpa sadar keinginannya untuk bertemu dengan sang suami belum juga tercapai. Disini Putri harus berusaha melawan keinginan Id untuk segera bertemu dengan Kaisar Hsien Feng yang sudah menjadi suaminya. Pernyataan ini juga diperkuat melalui kutipan halaman Cuplikan : Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku sama sekali tak punya alasan untuk menangis. Kubilang, sungguh rakus untuk menginginkan lebih dari yang telah 174

7 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 kudapat. Namun, kesedihan tak mau meninggalkanku. Kucoba membayangkan Ping dan giginya yang menjijikkan ternoda opium. Tetapi pikiranku memilih jalannya sendiri. Membawakan nada-nada dari opera favoritku, Cinta Si Kumala Kecil cerita tentang seorang pembantu rumah tangga dan kekasihnya yang prajurit. Saat aku memikirkan bagaimana si prajurit membawakan sepotong sabun untuk mempelainya sebagai hadiah pernikahan, air mataku mengalir." Jelas sekali dari pernyataan diatas bahwa Putri merasa sedih ketika dihari pernikahannya, Ia sekalipun belum bertemu dengan Sang suami Kaisar Hsien Feng. Id Putri Anggrek mengatakan bahwa Ia ingin bertemu dengan suaminya, namun seketika Ia ingin mengontrol kesedihan dengan Ego nya, memikirkan bahwa apa yang Ia punya sekarang ini bukankah lebih dari baik? Ego mencoba mengontrol Id, agar tidak terlalu merasa sedih namun, Ego kalah ketika Id seorang wanita yang ingin bertemu suaminya terasa lebih kuat. Mengapa mataku gatal menemukan kesenangan diruangan yang penuh dengan harta benda ini? Pelayan-pelayanku mendandaniku dengan sehelai jubah cantik berwarna apricot, yang dihiasi taburan bunga plum gaun yang sudah kukenakan ribuan kali dalam mimpi. Aku berjalan ke muka meja rias, dan melihat kecantikan tiada tara. Pada rambutku ada ada jepit berbentuk capung yang dihiasi dengan batu rubi, safir, mutiara, mata-kucing, dan bulu-bulu burung pekakak. Aku berputar, mengamati perlengkapan kamar, panel-panel mozaiknya yang penuh dengan batu mulia dan hasil panen yang berlimpah. Disebelah kiriku ada lemari berlaci dari kayu cendana merah yang dishiasi giok dan batu-batu mulia, dikanan sebuah meja cuci muka dari kayu mawar yang dilapisi indung mutiara. Di belakangku, terdapat sekat-sekat tempat tidur dari lukisan antik yang paling berharga. Hatiku menjerit : Apa lagi yang masih, bisa, dan berani kau inginkan, Anggrek? Pada Bab terakhir setelah Kaisar Hsien Feng dan Pangeran Tong Zhi meninggal, Putri merasakan rasa kesepian yang sangat, dan Ia pun mulai mengisi kekosongan hatinya dengan mencintai Yung Lu, seorang pejabat Kerajaan. Namun Cinta mereka terlarang, dan terhalang oleh kedudukan serta status social yang mereka sandang. Hal ini membuat Id Putri Yehonala semakin menjadi sehingga segala bentuk sisi moral terlupakan sejenak. Seperti yang tertulis pada kutipan ini: Ambil aku. Kulingkarkan lenganku diseputar tubuhnya. Dia mendorong dirinya menjauh, terengah. Tidak, Anggrek. Mengapa? Mengapa tidak? Dia tak mau menjelaskan, tetapi menolak. Aku memohon. Kukatakan bahwa aku tak pernah menginginkan lelaki lainnya. Aku ingin dia melakukan itu. Ah..Anggrek Anggrekku, dia terus menggumam. Suatu bunyi keras berdentang dimulut terowongan. Gerbang batu itu. Si arsitek sudah menyuruh agar gerbang ditutup! Ynug Lu terlompat bangkit dan memburu kearah pintu.(empress Orchid, 2004:586) Pada kutipan ini, terlihat bahwa Putri tidak lagi merasa malu atau malu dengan perbuatannya. Karena Ego tak bisa lagi melarang Id tokoh Putri Anggrek. Disini Putri Anggrek hanya ingin merasakan kesenangan yang telah lama tidak lagi dirasakannya sepeninggal Kaisar Hsien Feng. Juga terlihat dalam kutipan berikut yang akan memperkuat pernyataan diatas: 175

8 Shelya Silvia Siregar Berlutut untuk menatap matanya yang berlinang, aku berhenti meronta. Tidak. Suaranya samar, tetpi tidak lemah. Tetapi kau mencintaiku? Ya Gusti Ratu. Aku menarik napas, setiap napasku, untuk mencintaimu. (Empress Orchid, 2004:587) Kutipan diatas mendukung pernyataan sebelumnya, dan meyakinkan bahwa Id Putri Yehonala tidak dapat dikontrol lagi, sehingga ia memberanikan diri menyatakan cintanya kepada Yung Lu, di sini jelas bahwa Ego tak dapat mengontrol keinginan Id. Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Ego Putri Yehonala dari kecilnya adalah seorang yang sudah terbiasa hidup dalam kesusahan. Putri Yehonala sendiri berasal dari keluarga bangsawan dan ayahnya adalah seorang mantan Gubernur dari provinsi yang paling miskin di Cina. Mereka hidup susah, bahkan ketika ayahnya meninggal mereka tak mampu untuk membayar secra penuh orang untuk mengangkat peti Jenazah Ayahnya. Hal ini membuat Putri Yehonala terbentuk menjadi pribadi yang tidak manja. Seperti yang dicantumkan dalam kutipan berikut: Hidup kebangsawananku dimulai dari bau busuk. Bau busuk yang datang dari peti mati ayahku dia telah dua bulan wafat dan kami masih juga membawabawanya, mencoba untuk mencapai Peking, kota kelahirannya, untuk diamakamkan. Ibuku putus asa. Suamiku mantan Gubernur Wuhu, katanya kepada para bujang yang kami sewa untuk mengangkat peti mati Ayah. Ya, Nyonya sahut kepala bujang dengan sopan. dan kami ucapkan selamat jalan menuju kampung halaman dengan setulus hati kepada tuan Gubernur. Aku lahir dan dibesarkan di Anhwei, propinsi termiskin di Cina. Kami tidak hidup dalam kemiskinan, tetapi aku tahu bahwa para tetangga menyantap cacing untuk makan malam dan menjual anak mereka membayar utang. Perjalanan ayahku menuju neraka dan usaha keras Ibuku untuk melawannya memenuhi masa kecilku. Seperti seekor jangkrik berkaki panjang, Ibu berusaha menghalangi kereta menggilas keluarganya. (Empress Orchid, 2004:1) Dari kutipan halaman 1 juga kelihatan bahwa Putri Yehonala adalah seorang yang memiliki karakter yang tidak manja. Putri Yehonala juga adalah peribadi yang mandiri dan pekerja keras. Walau seorang wanita muda namun, Putri Yehonala saat sebelum memasuki Istana mengalami hidup susah. Demi ingin menghidupi keluarga dan adikadiknya Ia bekerja kasar dimana ada pekerjaan yang membutuhkannya. Di kaitkan dengan sistim kepribadian Sigmund Freud, Ego lebih berperan dominan. Karena tokoh tanpa sadar merasa ada ketertarikan yang dirasakan Putri Anggrek dalam setiap cerita kakak Fann. Untuk memuaskan keingintahuannya mengenai cerita kakak Fann. Disini Ego bekerja untuk memuaskan rasa keingintahuan yang dituntut oleh Id. Aku pergi menemui para tetangga dan pedagang asongan di pasar, berharap bisa mendapatkan pekerjaan. Aku mengangkut bergembol-gembol ubi jalar dan kubis, lalu membersihkan kios-kios setelah pasar tutup. Pengahsilanku beberapa keping tembaga sehari. 176

9 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 Bagaimaanpun aku suka bekerja. Tidak hanya karena uangnya, tetapi juga untuk menikmati kebijaksanaan kakak Fann dalam menyikapi hidup. (Empress Orchid, 2004:14-15) Analisis: Kemandirian dan karakter suka bekerja yang dimiliki oleh Putri Yehonala terbukti dari kutipan halaman Cuplikan diatas menyiratkan bahwa Putri Yehonala sejak sebelum menjadi seorang selir adalah seorang yang memliki tekad yang kuat untuk sesuatu yang sangat dinginkan oleh beliau. Dia menyadari peluang keinginannya lolos mengikuti ujian selir Kerajaan amat kecil, namun keinginan yang kuat membuatnya enggan untuk menyerah. Namun Ego Putri Yehonala lebih kuat berbicara, dimana setelah mendengar penjelasan kak Fann Putri Yehonala sempat merasa minder, superego nya berkata bahwa Ia tidak pantas dan kecil kemungkinan untuk menang menjadi istri kekaisaran, namun ketika Ego mendominasi dirinya dan keinginannya tidak berkurang. Dapat dibuktikan dari kutipan dibawah ini: tidakkah menurut Anda, aku punya kesempatan? seruku pada kakak Fann. Aku orang Manchu dan umurku tujuh belas. Ayahku dari Klan Biru! Fann menggeleng. Anggrek, kamu ini seperti tikus buruk rupa kalau dibandingkan dengan semua selir dan Putri Kekaisaran yang pernah Kulihat. Aku meminum air dari sebuah ember, lalu duduk untuk berpikir. Perkataan kakak Fann menyurutkan semangatku, tapi keinginanku tidak berkurang. (Empress Orchid, 2004:29-30) Id tokoh utama juga pernah membuat Putri Yehonala merasakan kesedihan. Di hari pesta perayaan pernikahan Kekaisaran, disini Id tokoh Putri Yehonala ingin Ia merasakan kesenangan dalam pesta dan riak tawa yang dirasakan oleh para tamu saat itu. Putri walau berasal dari keluarga bangsawan namun beliau masih asing dengan tata karma Kerajaan. Selama pesta pernikahan yang meriah itu dilaksanakan, Yehonala yang tidak terbiasa dengan tata karma harus duduk diam didalam ruangan bersama para tamu yang menikmati pesta. Karena tuntutan Id tokoh utama yang ingin bertemu dengan Suaminya layaknya seorang wanita. Dia tidak merasakan kesenangan yang dirasakan oleh para tamu. Hal ini dikarenakan peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap istri Kaisar yang menikah. Hal ini menjelaskan bahwa walau Putri sangat ingin menikmati pesta dengan cara yang sama dengan tamu yang lain, tetapi disebabkan oleh perbedaan kedudukan yang tidak sama dengan Putri Yehonala yang dulu, Putri Yehonala menyadari bahwa ia harus patuh dengan segala bentuk peraturan kekaisaran. Dan ketika Superego nya berbicara, maka Putri harus mengikuti sikap kepatuhan yang ditunjukkan oleh Sang Putri mencerminkan bahwa beliau dapat menahan suasana hatinya demi mematuhi peraturan kerajaan. Singkatnya, bahwa Ego dapat membatasi keinginan Id, dimana Ego harus melihat kenyataan bahwa Putri diharuskan untuk mentaati peraturan Kekaisaran. Pesta diadakan pada bulan kedelapan. Kepala Kasim yang bertugas mengundang ribuan orang, diantaranya kalangan bangsawan, menteri-menteri dan pejabat Kerajaan, serta kerabat Kekaisaran. Setiap tamu disuguhi dua puluh hidangan, dan acara makan ini berlangsung hingga tiga hari. 177

10 Shelya Silvia Siregar Meskipun demikian, aku mengalami saat-saat yang tak tertahankan. Aku bisa mendengar suara nyanyian, tawa dan teriakan orang-orang yang mabuk melalui dinding, tetapi aku tak diperbolehkan bergabung dalam pesta. Aku diminta duduk diam dalam ruangan yang berhiaskan pita merah dan emas. Labu kering yang dilukisi wajah anak-anak digantungkan segala penjuru ruangan, dan aku disuruh memandangi wajah-wajah itu guna meningkatkan kesuburan. (Empress Orchid, 2004:83) Analisis Tokoh Putri Anggrek Berdasarkan Superego Putri Anggrek dari awalnya adalah orang yang berani mengambil kesempatan. Disaat semua calon istri kekaisaran didera lapar dan haus menunggu kedatangan Kaisar Hsien Feng menemui mereka. Putri Yehonala malah dengan memberanikan diri berbisik pada An-te-hai Kasim yang bertugas sebagai ketua grup mereka meminta secangkir air untuk diminum. Dan setelah secangkir teh berada ditangannya saat itu juga Putri Yehonala membagikan secangkir teh tersebut kepada teman-temannya tanpa bersikap egois. Hal ini dapat dikatakan bahwa Sang Putri memliki sikap yang ramah dan tidak egois, sama-sama berbagi dengan lingkungannya. Dan tidak menghabiskan secangkir air tersebut untuk dirinya sendiri. Karena sikapnya inilah yang mempertemukan dirinya dengan Nuharoo Ratu kekaisaran terpilih saat itu. Hingga persahabatan itu berlangsung lama. Kurasakan tatapan tajam menyerbuku dari setiap arah saat kuangkat cangkir itu ke bibir. Paham benar apa yang mereka rasakan, aku meneguk sedikit, lalu mengedarkan cangkir itu berkeliling. Cangkir itu beredar dari tangan ke tangan sampai tak setetes pun tersisa. Setelah itu, gadis-gadis tadi tampak sedikit lebih santai. Sicantik berwajah bulat telur dengan mata eksotis tadi melambai kepadaku dari bangkunya. Saat aku mendekat, dia bergeser sedikit. Aku Nuharoo, dia tersenyum. Yehonala, aku duduk disampingnya. Begitulah aku dan Nuharoo saling memperkenalkan diri. (Empress Orchid, 2004:49-51) Jika dikaitkan dengan psikologi sastra Sigmund Freud, disini Superego berperan penting, dimana Putri terlihat kehausan namun ia masih bersedia membagi secangkir air yang dimlikinya dengan beberapa orang yang kehausan lainnya, Ego dikalahkan oleh Superego, dimana Putri juga tahu dan mengerti bahwa Ia juga sama dengan mereka merasa sama-sama membutuhkan setetes air untuk menyiram tenggorokan yang kering. Bertahun-tahun kemudian orang akan mengatakan bahwa aku cemburu pada Nuharoo, tetapi pada saat itu aku benar-benar tak merasakannya. Aku sedang disibukkan dengan nasib baikku sendiri. Aku tak dapat melupakan lalat-lalat yang melapisi peti mati Ayah dan bagaimana ibu menjual jepit rambutnya. Aku juga tak bias melupakan bahwa aku pernah bertunangan dengan sepupu Ping. Aku merasa tak bisa mengucapkan cukup syukur dan terima kasih kepada Surga atas apa yang terjadi terhadap diriku.(empress Orchid, 2004:83) Selama bertahun kemudian diketahui dari cuplikan diatas bahwa Putri Yehonala berada ditengah-tengah lingkungan yang menganggapnya memiliki rasa cemburu pada Putri Nuharoo yang mana berperan sebagai Ratu pada masa itu. Dan banyak orang menganggap bahwa kelebihan yang dimiliki Putri Nuharoo penyebab timbulnya rasa cemburu tersebut. Dicuplikan ini Putri menjelaskan bahwa asumsi tersebut salah, yang ada pada saat itu adalah Sang Putri terlalu bercermin pada kesedihan masa lalunya. Dan 178

11 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 yang sebenarnya yang dirasakan Putri adalah berupa rasa syukur karena perubahan nasib yang dengan cepat menimpanya dan dapat menyelamatkan keadaan keluarganya dari keterpurukan. Kami sudah berada dijalan ketika kakak Fann mengatakan bahwa kami akan kewisma Lotus. Kakak Fann! Aku tahu rumah macam apa itu, dan sedikit merasa ragu. Aku berharap kita punya pilihan lain, Anggrek, kata Kakak Fann dengan nada meminta maaf. Aku berdiri di tengah jalan, tak bias mengambil keputusan. apa yang kau pikirkan, Anggrek? Cara memenangkan hati Yang Mulia, kalimat itulah yang terlontar dari mulutku. kalau begitu ayo, Anggrek. Kita akan memanfaatkan rumah itu hanya untuk apa yang mereka bisa ajarkan kepada kita cara memuaskan lelaki. (Empress Orchid, 2004: ) Kutipan ini mejelaskan bahwa ada rasa ragu yang mendera Puteri Anggrek atau Putri Yehonala ketika Ia dan kakak Fann pergi kesebuah rumah bordil dikota demi mempelajari tekhnik merayu lelaki. Hal ini dianggapnya melanggar batas norma kesusilaan, apalagi untuk seorang Putri dari kalangan kerajaan seperti dirinya. Sang Putri jelas sekali merasa norma kesopanan membuatnya merasa ini tidak pantas untuk dilakukan. Saat itu Sang Putri sempat berfikir untuk mundur dari ide tersebut, namun niat untuk berusaha lebih dekat dengan Kaisar Hsien Feng membunuh rasa gundah Sang Putri. Jika dikaitkan dengan psikologi sastra Sigmund Freud, Putri Yehonala jelas sekali dengan apa yang akan dilakukannya dirumah Bordir tesebut, namun ketika Ia tahu bahwa jalan terbaik yang harus dilakukan adalah pergi kerumah Lotus. Superego Putri Yehonala yaitu suara hatinya mengatakan hal ini tidak pantas dilakukan oleh seorang bangsawan seperti dirinya, namun ego nya mendukung keras Putri Yehonala untuk mencapai tujuannya melalui belajar dirumah lotus cara membuat seorang lelaki senang. Semoga malam Anda menyenangkan, Yang Mulia, kataku lalu melangkah ke pintu. Aku pasti menyesal melakukan ini bila saja aku sedikit lebih tua, tetapi aku masih muda dan darahku mengelak panas seperti air panas. Situasi ini membuatku sangat marah. Aku tahu bahwa aku akan dipancung karena prilakuku, jadi aku ingin mengakhiri semua ini dengan caraku. Berhenti! Kaisar memanggil dari belakang. Kau baru saja menghina Putra Surga. Aku berbalik, dan melihat seulas seringai lebar di wajahnya. (Empress Orchid, 2004:202) Kalau Anda ingin menghukumku, ujarku, berdiri tegak, Aku hanya berharap bahwa Anda cukup baik hati untuk membuat hukukman itu berlangsung cepat..(empress Orchid, 2004:202) Faktor usia yang masih muda saat itu, sangat mempengaruhi emosi Putri. Emosi yang memuncak mengalahkan rasional berpikir Putri. Jelas sekali Putri menyadari perbuatannya ini tidak menghargai kehormatan seorang Kaisar, namun emosi sudah sangat mencapai puncaknya hingga membuat Putri memutuskan untuk keluar ruangan dan meninggalkan Kaisar sendiri didalam kamar. 179

12 Shelya Silvia Siregar Jika dikaitkan dengan teori Sigmund Freud, di kutipan ini jelas kali terlihat bahwa telah terjadi interaksi yang kuat antara suara hati dari super ego membuatnya terlihat emosi yang tidak stabil. Dia melawan suara hatinya untuk tidak berkata dengan nada yang tidak sopan pada seorang Kaisar yang sekarang adalah sang Suami yang selalu dirindukannya. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan mengenai tokoh utama dari Novel Empress Orchid karya Anchee Min Dianalisis dari segi psikologi sastra Sigmund Freud, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ditemukan Superego lebih dominan, dimana Putri Anggrek selalu mengandalkan suara hatinya untuk memutuskan mana yang terbaik untuk dilakukan. Hal ini tercermin ketika Ia merasakan keraguan sejenak ketika harus pergi kerumah Lotus, rumah Bordir ternama pada zaman tersebut. 2. Ego tokoh Putri Anggrek atau Yehonala lebih sering muncul ketika dibandingkan dengan Id. Setiap perilakunya timbul dari niatnya untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Setiap tujuan pasti memiliki pengahalang. Hal ini tercermin ketika Putri harus mematuhi peraturan kerajaan dan harus mengontrol kesenangannya pada awal-awal cerita. 3. Unsur Id tokoh Putri Anggrek adalah perilakunya tak lagi mementingkan apa yang harusnya dilakukan ketika Putri merasa harus mengikuti audiensi yang hanya diikuti para lelaki saja, dan juga ketika Putri terlibat cinta terlarang dengan Yung Lu yang juga pejabat tinggi Kerajaan. DAFTAR PUSTAKA Endaswara, Suwardi Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta: caps Endaswara, Suwardi Metode Penelitian Psikologi Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo Feist, Jess & Feist Gregory J Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika. Jabrohim, Drs Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Media. Min, Anchee Empress Orchid. Jakarta: PT. Mizan Publika. Pradopo, Rachman Djoko Prof.Dr Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Siswanto, Wahyudi Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Sobur, Alex Drs.M.si Psikologi Umum. Bandung: PT.Pustaka Setia. 180

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI Setelah memaparkan hal-hal yang menjadi dasar penulisan skripsi ini pada Bab I, maka pada Bab II akan diulas mengenai kajian pustaka, konsep penulisan skripsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

Oleh: Windra Yuniarsih

Oleh: Windra Yuniarsih Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sangat berperan penting sebagai suatu kekayaan budaya bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal, mempelajari adat

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud 1 NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud Abstract The object of the research is the novel written by

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkrit yang membangkitkan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH

PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH DEWI INDAH SUPRIANI NPM 10080268 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf

Lebih terperinci

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Noand Hegask Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali: Kisah-kisah pendek dan sajak rumpang Diterbitkan melalui: Nulisbuku.com Darah Biasanya keluar rumah Saat tengah malam Sambil menangis Hanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan kreativitas manusia. Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 6

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 6 1. Bacalah kutipan cerpen berikut! SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 6 Luh! kakek menyerukan nama Luh Manik dengan mata membelalak penuh ketidakpercayaan. Bukanlah dulu

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat pada tokoh utama Pasien 23 dalam cerpen Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Akutagawa Ryunosuke

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri kehidupan. Komitmen laki-laki dan perempuan untuk menjalani sebagian kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif dimana manusia beserta kehidupannya menjadi objeknya. Sebagai hasil seni kreatif sastra juga

Lebih terperinci

Stupid Love. June 21 st, 2013

Stupid Love. June 21 st, 2013 Stupid Love June 21 st, 2013 Sepasang mata biru terangnya menatapku lekat. Aku menggigit bibir bawahku, menahan kalimat yang tidak ingin aku katakan. Tapi aku harus. Aku harus mengatakannya. Emosiku sudah

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL Berita duka menyelimuti kerajaan Airllie, patih kerajaan itu meninggal dunia karena tertimpa bebatuan yang jatuh dari atas bukit saat sedang menjalankan tugas

Lebih terperinci

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra

Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra Konflik Batin Tokoh Utama Novel Ayah, Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar Tinjauan Psikologi Sastra Sarry Kaswinda Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: a. psikosastra b. kesepian c. frustasi d. kepribadian a. Psikologi Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan teknologi yang canggih yang menuntut masyarakat untuk lebih berperan aktif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP & LANDASAN TEORI. Welleck (1981:2), Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP & LANDASAN TEORI. Welleck (1981:2), Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP & LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Welleck (1981:2), Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan perasaan yang sedang dirasakan, proses imajinasi dan kreativitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Seperti beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang dalam

Lebih terperinci

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol Nama : Janice Anastasia Lee-Layhadi No. Kandidat : 00076-06 Sesi : Mei 007 Mata Pelajaran : Indonesian A Sekolah : The

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak Judul : Oedipus Complex pada Paul didalam novel Sons and Lovers karangan D.H. Lawrence DATA REDUKSI Data Reduksi dibawah ini adalah untuk menyederhanakan penjelasan peneliti. No Oedipus Complex Keterangan

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan seni dan karya yang sangat berhubungan erat dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka karya sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan imajinasi. Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan pengalaman hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden Flower Berdasarkan Pendekatan Struktural. Film yang akan penulis analisis diadaptasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah ungkapan jiwa.sastra merupakan wakil jiwa melalui bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai suatu gejala sosial.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting. 1 PENOKOHAN DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Putu Ika Suarmayani 0601705022 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Udayana Abstract The main object

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak, dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga ( 漫画 ) merupakan komik yang dibuat di Jepang. Kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Endang WidyasTuty Pratiwi Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya

Bab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Bab 5 Ringkasan Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Cerpen Kappa hasil karya Akutagawa Ryunosuke selesai ditulis pada tanggal 11 Februari 1927.

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada. Malam begitu gelap, semilir angin merasuk dalam kulit tubuh. Dingin melanda sanubari dan merasuk ke dalam jiwa. Di tempat mereka, semua orang tertidur dengan pulas, bahkan ada yang bersitepi dengan mimpi-mimpi

Lebih terperinci

LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK

LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK 1 LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK Angelina Melany Jacob Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract The object in this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Psikologi berasal dari kata Yunani, psycheyang berarti jiwa dan logosyang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan (Jaenudin, 2012:1). Psikologi terus berkembang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah ungkapan pribadi seorang penulis yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu bentuk karya seni yang pada dasarnya merupakan sarana menuangkan ide atau gagasan seorang pengarang. Kehidupan manusia dan pelbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010 Catatan Harian Seorang Teman Jadi, apalah arti semua ini? Cinta itu datang di saat yang tidak tepat. Di saat kami sudah terikat dengan pasangan masing-masing, cinta

Lebih terperinci

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature

Lebih terperinci

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar Orang biasanya berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata atau isyarat. Tetapi anak-anak mulai berkomunikasi jauh sebelum mereka mempelajari kecakapan-kecakapan ini. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.

BAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang dikenal sebagai negara yang sangat kaya warisan budaya, tradisi dan juga kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia, baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat sosial tidak bisa dilepaskan dari sastra. Karena dalam kehidupan tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan arus informasi yang menyajikan kebudayaan barat sudah mulai banyak. Sehingga masyarakat pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. 7 BAB II LANDASAN TEORI E. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan media bagi manusia untuk berkekspresi

Lebih terperinci

TRILOGI NOVEL MARITO

TRILOGI NOVEL MARITO TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam

Lebih terperinci