BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 6

2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) ditetapkan sebagai standar utama bahasa pemodelan dalam bidang object-oriented software engineering. Standar ini dibuat dan dikelola oleh Object Management Group (OMG). UML pertama kali dimasukkan ke daftar OMG pada tahun 1997, dan sejak itu menjadi standar industri untuk pemodelan sistem software. UML mencakup seperangkat teknik notasi grafis untuk menciptakan model visual dari sistem software berorientasi objek (Lee, 2012, pp. 159). Dengan menggunakan UML, developer dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi software, di mana aplikasi tersebut dapat berjalan pada hardware, sistem operasi dan jaringan apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram software, di mana setiap bentuk memiliki makna tertentu. Sementara itu, UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk dalam suatu diagram UML dapat dikombinasikan. Notasi UML sebagian besar diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya, yaitu Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object- Oriented Software Engineering) (Connolly dan Begg, 2005, pp. 343) Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan dalam use case diagram adalah Apa yang dilakukan oleh sistem, dan bukan Bagaimana. Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram merepresentasikan sebuah proses tertentu seperti login ke sistem, membuat sebuah draft, dan sebagainya. Aktor dalam use case diagram merupakan sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (Booch, dkk, 2005, pp. 119, 283). 7

3 8 Use case diagram sangat membantu dalam menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan kepada client, dan merancang test case untuk sebuah sistem. Gambar 2.1 Use Case Diagram (Connolly dan Begg, 2005, pp. 840) Pada umumnya, use case diagram dilengkapi dengan adanya use case narrative. Tujuan dari penggunaan use case narrative adalah untuk menceritakan bagaimana sistem dan aktor bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Use case narrative dapat dikembangkan pada berbagai tingkat detail mulai dari rancangan yang sederhana, mengidentifikasi flow dasar dan varian yang paling penting melalui spesifikasi yang sangat rinci dan komprehensif yang mendefinisikan semua action, input dan output yang terlibat dalam melakukan use case (Jacobson, dkk, 2011, pp. 47) Activity Diagram Activity diagram menggambarkan alur atau jalan suatu aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas berakhir. Activity diagram dapat pula menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi (Booch, dkk, 2005, pp. 120, 311).

4 9 Activity diagram merupakan varian khusus dari state diagram, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya. Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan alur-alur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Activity diagram menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state diagram, standar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan suatu aktivitas. Decision symbol digunakan untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel, digunakan titik sinkronisasi berupa titik, garis horizontal atau garis vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

5 10 Gambar 2.2 Activity diagram tanpa swimlane (Booch, dkk, 2005, pp. 313)

6 11 Gambar 2.3 Activity diagram dengan swimlane (Booch, dkk, 2005, pp. 320) 2.2 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram merupakan alat pemodelan yang memungkinkan developer untuk menggambarkan sebuah sistem sebagai jaringan proses fungsional yang terhubung satu sama lain dengan pipeline. Data Flow Diagram adalah salah satu alat pemodelan sistem yang paling umum dan paling banyak digunakan untuk menggambarkan sistem operasional, di mana fungsi sistem menjadi bagian yang penting dan lebih kompleks daripada data yang dimanipulasi oleh sistem (Yourdon, 2006, pp. 147).

7 12 Gambar 2.4 Data Flow Diagram (Yourdon, 2006, pp. 171) Berikut ini merupakan beberapa istilah yang digunakan dalam DFD: Process ditunjukkan dengan lingkaran di dalam diagram. Process mewakili berbagai fungsi individual yang dimiliki sistem. Fungsi-fungsi ini mengubah input menjadi output. Flows digambarkan dengan garis melengkung dengan arah panah. Flows melambangkan hubungan antar proses di dalam DFD dan menggambarkan informasi sebagai input maupun output dari sistem. Data Stores digambarkan dengan dua garis paralel atau bentuk elips. Data stores menunjukkan kumpulan data yang harus diingat oleh sistem untuk jangka waktu tertentu. Terminator, yang menunjukkan entitas eksternal yang dapat berkomunikasi dengan sistem. 2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan diagram yang digunakan untuk memodelkan data dalam suatu organisasi. ERD biasanya dirancang oleh system analyst dalam tahap analisis requirement pengembangan sistem (Yourdon, 2006, pp. 243).

8 13 Komponen Entity Relationship Diagram: Entities, biasanya dituliskan dengan kata benda tunggal dan digambarkan dengan persegi panjang. Entities terdiri dari beberapa atribut, di mana pada setiap entities umumnya terdapat satu atribut unik yang biasa disebut primary key. Relationship, merupakan hubungan di antara beberapa entitas dan digambarkan dengan garis lurus yang menghubungkan antar entitas. Attributes, yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas. Gambar 2.5 Entity Relationship Diagram (Whitten dan Bentley, 2007, pp. 163) 2.4 Systems Development Life Cycle (SDLC) Untuk mengelola suatu proyek dengan berbagai tahapan analisis, desain, dan kegiatan pengembangan lainnya, diperlukan sebuah project management framework untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan pekerjaan di dalam tim. Systems Development Life Cycle merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk membangun, meluncurkan, dan memelihara suatu sistem informasi. Pada umumnya SDLC mencakup semua aktivitas atau kegiatan yang merupakan bagian dari analisis sistem, desain sistem, pemrograman, pengujian, dan pemeliharaan sistem serta proses manajemen project lainnya yang diperlukan untuk dapat menghasilkan sistem informasi baru (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012, pp. 5).

9 14 Terdapat enam proses utama yang diperlukan dalam mengembangkan aplikasi baru, yaitu: Mengidentifikasi masalah atau kebutuhan dan mendapatkan persetujuan untuk memproses permasalahan yang ada. Merencanakan dan memantau project, kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, cara pelaksanaannya, dan siapa yang melaksanakannya. Menemukan dan memahami rincian permasalahan dan kebutuhan sistem. Mendesain komponen sistem yang dapat menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan. Mengembangkan, menguji, dan mengintegrasikan komponen sistem. Menguji sistem yang sudah dibuat dan mendistribusikan sistem yang dihasilkan. Ada banyak cara untuk mengimplementasikan enam proses utama dari SDLC ini. Information systems development process merupakan pendekatan aktual yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi tertentu. Kebanyakan sistem informasi yang akan dikembangkan dibangun untuk memecahkan masalah organisasi yang biasanya sangat kompleks sehingga sulit untuk dilakukan perencanaan dan melaksanakan pengembangan project (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2012, pp. 6) Agile Software Development Software development merupakan suatu cara yang terorganisasi untuk memberikan/membawakan atau menyampaikan produk dengan cara yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. Terdapat banyak penelitian dan saran dalam meningkatkan proses pengembangan. Baru-baru ini muncul metode pengembangan perangkat lunak baru yang disebut Agile Software Development. Metode Agile sendiri berfokus pada solusi pengembangan yang cepat dan efisien (Rao, dkk, 2011, pp. 35). Pendekatan Agile dimaksudkan untuk menghasilkan sistem software yang lebih cepat sekaligus mengantisipasi dan menerima perubahanperubahan dalam kebutuhan user. Oleh karena itu, dapat dimengerti jika persyaratan seperti waktu yang dibutuhkan oleh penyelesaian projek, kompleksitas dan stabilitas muncul sebagai kebanyakan faktor yang berpengaruh dalam organisasi dalam memutuskan untuk menggunakan pendekatan agile (Vijayasarathy dan Turk, 2008, pp. 4).

10 Definisi Agile Software Development Agile Software Development merupakan pendekatan yang relatif baru dalam pengembangan perangkat lunak. Definisi Agile Development bervariasi dari satu sumber dengan lain sumber lainnya. Beberapa sumber mendefinisikan Agile Development sebagai: Pendekatan iteratif dan inkremental untuk software development yang dilakukan dengan cara yang sangat kolaboratif oleh tim yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam sebuah framework yang efektif yang menghasilkan software dengan kualitas tinggi dengan efektif dan tepat waktu yang mampu memenuhi perubahan kebutuhan stakeholders (Hajjdiab dan Taleb, 2011, pp. 1). Agile development methods terdefinisi dalam empat nilai, yang disebut Agile Manifesto, yaitu: Interaksi dan personel lebih penting daripada proses dan alat. Artinya, dalam metode agile, interaksi antar personel sangatlah penting, karena tanpa interaksi yang baik proses development tidak dapat berjalan dengan baik. Software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap. Artinya, pada saat melakukan demonstrasi kepada klien atau user, software yang berjalan dengan baik akan lebih berguna daripada dokumentasi yang lengkap namun software tidak berjalan dengan baik. Kolaborasi dengan klien lebih baik daripada negosiasi kontrak, karena software yang dikembangkan didasarkan pada kebutuhan user. Respon terhadap perubahan lebih penting daripada perencanaan, karena metode agile lebih berfokus kepada respon tim ketika klien ingin melakukan perubahan saat proses development. Terdapat beberapa model-model Agile Method, di antaranya: Extreme Programming (XP) Adaptive Software Development (ASD) Dynamic Systems Development Method (DSDM) Scrum Methodology Crystal Feature Driven Development (FDD) Agile Modeling (AM)

11 16 Rational Unified Process Scrum Scrum menggunakan pendekatan iteratif yang membutuhkan waktu komunikasi dan kerjasama dari semua pihak dan anggota tim projek. Scrum merupakan metode ringan yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Scrum menekankan pentingnya meeting antara anggota tim dan stakeholders untuk membahas kemajuan proses pengembangan suatu software dan langkah-langkah selanjutnya yang perlu dilakukan (Thakur dan Kaur, 2013, pp. 89). Terdapat tiga peran penting yang membantu proses scrum berjalan dengan baik, yaitu: Product Owner, yakni pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola product backlog, mewakili bisnis, klien atau user, dan mengarahkan tim dalam melakukan pengembangan produk yang benar. Scrum Master, yang dapat dianggap sebagai pemimpin tim dan berperan membantu anggota tim dalam melaksanakan proses scrum dengan lebih baik lagi. Development Team, merupakan para ahli yang melakukan pengembangan software. Development team dapat mengatur dan mengelola pekerjaannya secara mandiri (Deemer, dkk., 2012, pp. 3-4). Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam metode scrum terdiri dari: Product Backlog, merupakan inti dari scrum, yang pada dasarnya merupakan daftar prioritas kebutuhan atau fitur yang akan dikembangkan. Sprint Planning, merupakan pertemuan awal berkaitan dengan pengembangan yang akan dilakukan. Jika sprint planning dilakukan dengan tidak baik, maka keseluruhan sprint menjadi kacau. Sprint, merupakan pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Daily Scrum merupakan pertemuan singkat yang dilakukan agar development team dapat mensinkronisasikan pekerjaan yang mereka

12 17 lakukan dengan kebutuhan user dan membuat perencanaan untuk dua puluh empat jam kedepan. Sprint Demo merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendemonstrasikan software yang telah dikembangkan. Sprint Retrospective merupakan sebuah kesempatan bagi tim scrum untuk melakukan evaluasi dan membuat perencanaan mengenai peningkatan yang akan dilakukan pada sprint berikutnya (Deemer, dkk., 2012, pp. 5-14). 2.5 Software Testing Techniques Software testing merupakan teknik yang sering digunakan untuk memverifikasi dan memvalidasi kualitas software dikembangkan dengan tujuan untuk menemukan errors. Software testing techniques dibagi menjadi black box testing dan white box testing. Black box testing disebut juga functional testing, di mana test case didasarkan pada informasi dan spesifikasi. Sementara itu, white box testing disebut juga structural testing atau glass box testing, yang merancang test case berdasarkan informasi yang diperoleh dari source code (Nidhra dan Dondeti, 2012:29). White box dan black box testing dianggap saling melengkapi satu sama lain. Software testing terlibat dalam setiap tahap siklus hidup software, tetapi cara pengujian yang dilakukan pada setiap tahap dalam software development berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda. Tabel 2.1 Berbagai jenis software testing (Nidhra dan Dondeti, 2012:30). Testing Unit Type Integration Opacity Specification White Box Testing White & Black Box Testing Low-Level Design Actual Code structure Low and High Level Design Who will do this testing? Generally Programmers who write code they test Generally Programmers who write code they General Scope For small unit of code generally no larger than a class For multiple classes

13 18 test Functional Black Box Testing High Level Design Independent Testers will Test For entire product System Black Box Testing Requirements Analysis Phase Independent Testers will Test For entire product in representative environment Acceptance Black Box Testing Requirements Analysis Phase Customer Side Entire product in customer s environment Beta Black Box Testing Client Adhoc Request Customer Side Entire product in customer s environment Regression White & Black Box Testing Changed Documentation High-Level Design Generally Programmers who write code they test This can be for any of the above Unit testing merupakan pengujian yang berbasis pada code yang dilakukan oleh developers. Pengujian ini dilakukan untuk menguji masing-masing unit secara terpisah. Pengujian ini dapat dilakukan untuk sebagian kecil dari code atau yang umumnya tidak lebih besar dari class (Nidhra dan Dondeti, 2012:30). Sementara itu, User Acceptance Testing (UAT) merupakan pengujian akhir terhadap sistem sebelum user melakukan sign off. Testing ini sering dilakukan oleh para user sendiri, meskipun di beberapa organisasi atau perusahaan, business analyst yang melakukan testing ini (Howard, 2009:293).

14 White Box Testing White box testing pada umumnya dilakukan untuk mendeteksi logical error yang terdapat dalam program. Hal ini digunakan untuk debugging code, menemukan kesalahan dalam pengetikan, dan mengungkap asumsi pemrograman yang salah. White box testing dilakukan pada tahap awal pengembangan dan penerapan source code. Hal ini dapat dilakukan pada semua tingkat system development terutama pada unit, system dan integration testing. White box testing dapat digunakan untuk proses pengembangan lainnya seperti analisis kebutuhan, perancangan, dan uji kasus (Nidhra dan Dondeti, 2012:38) Black Box Testing Black box testing mengasumsikan bahwa penguji tidak tahu apa-apa tentang pemrograman atau code yang terdapat pada program. Test case dibuat berdasarkan kisaran input nilai yang program harus terima (atau tolak) dan nilai-nilai output yang diharapkan. Karena tidak ada pengetahuan tentang kode program, satu-satunya cara untuk mengetahui ketepatan program adalah dengan mengamati efek dari kumpulan input yang telah ditentukan dan melihat respon sistem terhadap input tersebut. Dengan kata lain, developer harus menguji setiap kemungkinan nilai input dan setiap kondisi yang dapat dialami sistem (Clifton, 2013:124). 2.6 Lima Faktor Manusia Terukur (Measurable Human Factors Issues) Terdapat lima faktor yang perlu diperhatikan untuk mengevaluasi perancangan interface suatu sistem. Kelima faktor itu adalah: Waktu untuk belajar, merupakan ukuran berapa lama yang dibutuhkan seorang user untuk mempelajari fungsi-fungsi di dalam sebuah aplikasi hingga pada akhirnya dapat menggunakannya dengan baik. Kecepatan performa, merupakan ukuran berapa lama suatu fungsi atau serangkaian tugas di dalam aplikasi tersebut dilakukan. Tingkat error yang dilakukan user, merupakan ukuran berapa banyak dan jenis error yang dilakukan oleh pengguna di dalam melakukan tugas. Daya ingat user, merupakan ukuran berapa lama user mempertahankan ingatan dan pengetahuannya setelah beberapa jam, hari, atau bahkan minggu.

15 20 Kepuasan subjektif, merupakan ukuran seberapa puas pengguna atas berbagai aspek dari suatu sistem (Shneiderman dan Plaisant, 2010, pp.32-33). 2.7 Common Business-Oriented Language (COBOL) Common Business-Oriented Language (COBOL) adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C#, Java, Pascal, atau BASIC dengan fokus khusus dan sejarah yang panjang. Hierarki program COBOL terdiri dari Divisions, Sections, Paragraphs, Sentences, dan Statements (Coughlan, 2014:1) Divisions Division adalah elemen struktural utama dalam bahasa COBOL. Division dalam COBOL dibagi menjadi empat, yaitu Identification Division, Environment Division, Data Division, dan Procedure Division. Identification Division menyediakan informasi mengenai program kepada user, compiler, dan linker. Paragraf PROGRAM-ID merupakan satusatunya entri yang diperlukan. Pada umumya, entri ini diperlukan dalam setiap program. Environment Division menggambarkan environment tempat program akan dijalankan. Sementara itu, Data Division digunakan untuk menggambarkan data-data yang diproses oleh program. Data division dibagi menjadi empat section yaitu File Section, Working-Storage Section, Linkage Section, dan Report Section. File dan Working-Storage section merupakan section utama, sedangkan Linkage Section hanya digunakan dalam subprogram dan Report Section hanya digunakan saat menghasilkan report. Procedure Division merupakan tempat di mana semua data yang ada di dalam Data Division di proses dan dihasilkan. Procedure Division merupakan tempat untuk menggambarkan atau meletakkan algoritma program (Coughlan, 2014:23) Sections Sebuah Section terdiri dari satu atau lebih Paragraph. Sebuah Section diawali dengan nama Section dan berakhir di posisi di mana nama Section selanjutnya ditemui atau di akhir penulisan program. Nama Section terdiri dari nama yang diberikan oleh programmer atau didefinisikan langsung oleh program, diikuti dengan kata Section dan diakhiri dengan tanda titik (.).

16 21 Di tiga Division pertama (Identification Division, Environment Division dan Data Division), Section adalah sebuah struktur yang terorganisasi yang didefinisikan oleh program. Sementara itu, di dalam Procedure Division, Sections dan Paragraphs digunakan untuk mengidentifikasi deretan kode yang bisa dieksekusi dengan menggunakan keyword PERFORM ataupun GO TO Paragraphs Sebuah Paragraph terdiri dari satu atau lebih Sentences. Paragraph diawali dengan nama Paragraph dan diakhiri dengan posisi di mana Section atau Paragraph selanjutnya dimulai atau dimana akhir dari program ditemui. Dalam tiga Division pertama (Identification Division, Environment Division dan Data Division), Paragraph adalah struktur yang terorganisasi yang sudah didefinisikan langsung oleh program, namun pada Procedure Division, Paragraphs digunakan untuk mengidentifikasi deretan kode yang bisa dieksekusi dengan menggunakan PERFORM ataupun GO TO Sentences Sebuah Sentence terdiri dari satu atau lebih Statements dan dipisahkan dengan tanda titik (.). Di dalam satu Paragraph harus terdapat minimal satu Sentence, di mana setiap Sentence dihubungkan dengan tanda titik (.) Statements Di dalam program berbahasa COBOL, istilah Statement mengacu pada kata kerja. Sebuah Statement diawali dengan nama kata kerja yang diikuti dengan operand akhir atau operand yang mengerjakan kata kerja tersebut. Bahasa COBOL ditujukan untuk operasi pengolahan data, seperti membaca data, memproses data, dan menghasilkan output berupa informasi. Penggunaan COBOL sebagai bahasa pemrograman yang dikhususkan untuk bisnis terlihat dari kemampuan COBOL untuk menghasilkan laporan keuangan yang kompleks, penentuan dan penyimpanan data desimal dan karakter secara presisi, serta kemampuan untuk menspesifikasikan operasi aritmatika yang melibatkan bilangan desimal. Hal ini membuat program COBOL dapat melakukan perhitungan bisnis dengan tingkat ketelitian yang tinggi (Sebesta, 2013, pp. 78).

17 Asuransi Definisi Asuransi Jiwa menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Selanjutnya, di dalam pasal 2 menjelaskan mengenai objek asuransi: Objek Asuransi adalah benda atau jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya. Dari kedua pasal tersebut bisa disimpulkan bahwa jiwa adalah salah satu hal yang bisa diasuransikan. Sehingga asuransi jiwa bisa diartikan dengan perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Penanggung yang dimaksud disini adalah perusahaan asuransi jiwa, yaitu perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC) Meeting 3_ADS System Development Life Cycle (SDLC) Capaian Pembelajaran Mampu menjelaskan tentang System Development Life Cycle (SDLC) khususnya tahap planning, analysis dan design Mampu memaparkan tentang

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan Perangkat Lunak DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Karmilasari 2 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Merupakan kerangka yang digunakan untuk membuat struktur, perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini piranti lunak semakin luas penggunaannya, baik untuk sistem yang sederhana maupun untuk sistem yang kompleks. Piranti lunak diharapkan menghasilkan luaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan menjelaskan beberapa konsep yang berhubungan dengan permasalahan di dalam penelitian yang dimana akan digunakan sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1 Manajemen Risiko

BAB III DASAR TEORI 3.1 Manajemen Risiko BAB III DASAR TEORI 3.1 Manajemen Risiko Risiko mengacu pada kondisi di masa depan atau keadaan yang terjadi diluar kendali tim proyek yang akan memberikan dampak yang merugikan proyek (Dey, et al., 2007).

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) Software Development Life Cycle (SDLC) Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa butuh SDLC? 1 2 Software pun harus punya dan butuh siklus hidup SDLC 3 Apa itu SDLC? Siklus

Lebih terperinci

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO Analisa Desain Berorientasi Objek Pengantar uml Oleh : RAHMADY LIYANTANTO TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011 Topik Bahasan Pengenalan Berorientasi Objek Pemodelan visual UML

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

SESI PERTAMA. 1.1 UML sebagai standarisasi. 1.2 UML, asal usul INFORMATION SYSTEM DESIGN USING UML YUDHO

SESI PERTAMA. 1.1 UML sebagai standarisasi. 1.2 UML, asal usul INFORMATION SYSTEM DESIGN USING UML YUDHO SESI PERTAMA Dalam sesi pertama ini anda akan mempelajari tentang : UML, sejarah dan latar belakang? prinsip Object Oriented? memahami UML? UML menjadi sebuah trend baru dalam dunia pengembangan software,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Try Out Ujian Nasional atau dengan kata lain dapat disebut dengan uji coba Ujian Nasional merupakan suatu bentuk ujian sebagai uji coba bagi setiap siswa/siswi sebelum

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Risiko Risiko adalah suatu peristiwa atau kondisi yang mungkin terjadi, yang apabila terjadi berdampak pada tujuan proyek. Risiko dinilai berdampak negatif pada tujuan perusahaan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak Agile Software Development Disiapkan oleh Umi Proboyekti

Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak Agile Software Development Disiapkan oleh Umi Proboyekti Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak Agile Software Development Disiapkan oleh Umi Proboyekti Pengantar Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

U M L. Unified Modeling Language

U M L. Unified Modeling Language U M L Unified Modeling Language FUNGSI Penggunaan UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Jogiyanto (1999) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom ramadhan_rs@dsn.dinus.ac.id 085640989018 RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER W Pokok Bahasan 1 Pengenalan Teknologi Informasi 2 Konsep Sistem Komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK Wendi Wirasta,S.T.,M.T 1, Abdul Wahid Khoeruddin 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian harus ditentukan untuk dapat menjadi tolak ukur apakah data penelitian yang telah dikumpulkan, memang cocok dengan penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Nama Mahasiswa : Susanto e-mail : ntbsanto@yahoo.com Mata Kuliah : Intro to Information Object Oriented SE (Pengantar SE Berorientasi Objek) Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian UML Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan tindakan(actionresearch). Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2005:234) : Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) adalah perusahaan yang memiliki peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sebagian Besar objek penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM OOAD dengan UML (1) 1. OOAD 2. Pengenalan UML 3. CRC cards 4. Tipe Diagram UML 5. Structural Diagram 6. Behavioral Diagram 7. Relasi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suyono (2003:155) pengertian freight forwarding (jasa

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Suyono (2003:155) pengertian freight forwarding (jasa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Administrasi Pengiriman Barang Menurut Suyono (2003:155) pengertian freight forwarding (jasa pengiriman barang) adalah badan usaha yang bertujuan memberikan jasa pelayanan/pengurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Database, -Gateway, front office, Hotel XXX, Parawisata, Reservasi. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Database,  -Gateway, front office, Hotel XXX, Parawisata, Reservasi. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pariwisata merupakan salah satu ruang bisnis yang paling menjanjikan di dunia baik di dalam negeri maupun di luar negeri, khususnya kota-kota besar yang tersebar di Indonesia, hotel merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

Lebih terperinci

Analisa Desain Berorientasi Objek. Model dan Pemodelan. Oleh : Rahmady Liyantanto. Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011

Analisa Desain Berorientasi Objek. Model dan Pemodelan. Oleh : Rahmady Liyantanto. Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011 Analisa Desain Berorientasi Objek Model dan Pemodelan Oleh : Rahmady Liyantanto Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo 2011 Topik Bahasan 1. Definisi Model dan Pemodelan 2. Beberapa jenis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Donni Prabowo @donnipra donnipra.com ANSI Pertemuan 5 Presentasi oleh Reviewer WATERFALL WATERFALL : Summary Classic Life Cycle atau model

Lebih terperinci

PertemuanI. Object Oriented

PertemuanI. Object Oriented PertemuanI Object Oriented Pendahuluan Pemodelan Sistem Berbasis Objek Sejarah Object Oriented Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO statement, ini merupakan Non Procedural Language Procedural

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Hidup Baru merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi roti dan telah didirikan sejak tahun 1990. Perusahaan ini memproduksi beberapa jenis roti yaitu roti

Lebih terperinci

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan Kenapa Analisis Kebutuhan Analysis Modeling 1 Definisi Analisis Kebutuhan Definisi Analisis Kebutuhan Penguraian kebutuhan-kebutuhan yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou.

ABSTRAK. Kata Kunci : kamus, Indonesia, Mandarin, kata, kalimat, hanzi, pinyin, bushou. ABSTRAK Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan agar orang dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Di dunia ini terdapat bermacam-macam bahasa. Salah satu bahasa yang berpengaruh dan kemudian banyak

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG Titis H. 1, Prind T. P. 2, Henny I. 3 Program Studi Sistem Informasi Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Semarang 1 titis@usm.ac.id,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Soeherman &

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono menyatakan bahwa, definisi objek penelitian adalah sebagai berikut: Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek peneletian dimana penulis melakukan penelitian yaitu di PT. Indonesia Mastite Gasket (PT. IMG) yang berada di Jl. Soekarno-Hatta 159 Bandung-Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) SI-215 Analisa & Desain Sistem Informasi I Rosa Ariani Sukamto Permasalahan Perangkat Lunak Software used, but criticized or dropped 19% Software delivered and used

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML Pendahuluan 1 Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (O OA&D) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Software Process(2) Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model 1. Waterfall Model 2. V Model 3. RAD Model 2. Prototyping Model 3. Evolutionary Model 1. Incremental Model

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Donni Prabowo @donnipra donnipra.com WATERFALL WATERFALL : Summary Classic Life Cycle atau model Waterfall merupakan model yang paling banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN MATERIAL PT ALSTOM POWER ESI SURABAYA Nur Aini Rachmawati, Iwan Vanany Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi di abad ini menuntut perusahaan untuk memiliki sebuah program pencatatan data. Apotik Mahkota saat ini belum menggunakan sistem yang terintegrasi dalam penyimpanan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah awal untuk melakukan pengujian terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH FAKULTAS JURUSAN / JENJANG : REKAYASA PERANGKAT LUNAK : Fakultas Teknologi Informatika dan Komputer : Teknik Informatika PROSES BELAJAR MENGAJAR DOSEN : Menerangkan

Lebih terperinci