PENENTUAN HARGA POKOK PENCANTUMAN LOGO SPONSOR PADA WEBSITE PERSEBAYA.CO.ID YANG KOMPETITIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN HARGA POKOK PENCANTUMAN LOGO SPONSOR PADA WEBSITE PERSEBAYA.CO.ID YANG KOMPETITIF"

Transkripsi

1 PENENTUAN HARGA POKOK PENCANTUMAN LOGO SPONSOR PADA WEBSITE PERSEBAYA.CO.ID YANG KOMPETITIF Bonifasius Puger Luxeno Yuliastuti Rahayu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The presence of a website can give additional value of an organization. When the website an organization is enjoyed by a lot of people then it can be ascertained that this website is high investment worth. Then, it is not surprising that a lot of investor want to put on advertisement on that website as form of investment or market. Yet in this point the web developers should be careful to put a price on advertising in their web to be able to attract investors. This research is carried out at PT Prima Triniti Indonesia, Surabaya which engage in the field of website creation. The analysis stages which have been carried out are as follow identifying production base price which has been implemented by the company, identifying the calculation of side product base price, then to determine the side product selling price. Based on the calculation of market value method it has been found that the advertisement production cost is more affordable and actual than the calculation of joint product cost for weighted average method. For the selling price which is based on time and material method it more suitable to be implemented by PT Prima Triniti Indonesia Keywords: Website Development, Joint Production, the Determination of Side Product Base Price, the Determination of Selling Price. ABSTRAK Kehadiran suatu website dapat memberikan nilai tambah suatu organisasi. Saat website suatu organisasi diakses oleh banyak orang maka bisa dipastikan bahwa organisasi tersebut bernilai investasi tinggi, lantas tidak heran banyak investor berkeinginan untuk memasang iklan pada website sebagai bentuk investasi atau pemasaran. Bagi web developer keadaan ini dapat menambah pundipundi kekayaan mereka. Namun dititik inilah para web developer harus hati-hati memasang harga jual iklan di webnya agar dapat menarik para investor. Penelitian ini dilakukan di PT. Prima Triniti Indonesia, Surabaya yang begerak di bidang pembuatan website. Adapun tahap-tahap analisis yang dilakukan sebagai berikut mengidentifikasi harga pokok produksi yang saat ini diterapkan oleh perusahaan, mengidentifikasi perhitungan harga pokok produk sampingan, kemudian menentukan harga jual produk sampingan tersebut. Berdasarkan perhitungan metode nilai pasar ditemukan bahwa biaya produksi iklan lebih rendah dan lebih aktual dibandingkan dengan metode rata-rata tertimbang. Untuk penentuan harga jual penggunaan metode time and material lebih cocok diterapkan oleh PT. Prima Triniti Indonesia dibandingkan penerapan metode mark up. Kata kunci: Perkembangan website, produksi bersama, penentuan harga pokok produk sampingan, penentuan harga jual. PENDAHULUAN Dunia bisnis pun saat ini telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang sudah pesat. Penerapan teknologi informasi sudah banyak diterapkan pada perusahaan perusahaan yang berskala nasional maupun swasta. Penerapan teknologi dan informasi ini menyebabkan perubahan dalam kebiasaan atau habit yang baru pada bidang bisnis. Seperti

2 pemanfaatan E-Commerce sebagai media perdagangan yang menggunakan media internet yang saat ini tidak sulit untuk dijangkau oleh semua kalangan. Perkembangan internet telah melahirkan fasilitas layanan yang baru dan menjadi trend di masyarkat yaitu website. Dengan adanya website rasanya akan menghapus perbedaan waktu dan jarak. Dewasa ini, fasilitas web mengizinkan pengakses untuk mengakses dan beriteraksi dengan teks, grafik, animasi, foto, suara dan video(oetomo et al, 2007: 145). Hal ini tentunya dapat berimbas positif bagi perusahaan, antara lain dapat semakin mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan adanya website konsumen dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan perkembangan terbaru dari perusahaan dan dapat menyampaikan keluhan terhadap pelayanan yang telah diberikan. Pada setiap akses media yang ada kita bisa melihat kehadiran informasi tentang sepakbola selalu menjadi hal yang paling ditunggu tunggu. Setiap saat selalu ada informasi terbaru yang disajikan pada masyarakat seputar dunia sepakbola baik itu berita tentang cabang olahraga itu sendiri maupun mengenai paar pemain sepakbola yang telah menjadi sebuah tayangan menarik untuk dibidik. Kehadiran media telah sukses membawa para pemain sepakbola itu menjadi para pesohor yang tak kalah terkenalnya dengan para artis atau penyanyi. Berita yang ditampilkan bukan hanya meliputi permainan mereka di lapangan hijau namun juga keseharian mereka menjadi sebuah sensasi yang dinikmati para penggemar. Sepakbola telah menjadikan mereka terkenal dan mudah mendapat popularitas karena sorot kamera tak akan pernah bergeser dari berita seputar kehidupan para pemain sepakbola tersebut. Bahkan kita bisa melihat para pemain sepakbola yang dikelilingi para wanita wanita cantik bertaraf super model karena kehidupan mereka yang begitu fenomenal. Saat ini kita bisa dengan mudah mengakses informasi bukan hanya dari media cetak atau televisi. Kita bisa mengakses informasi yang lengkap dari media global seperti internet yang kehadirannya telah merambah berbagai ruang lingkup kehidupan. Perangkat teknologi yang digunakan sebagai media penyampai informasipun telah semakin berinovasi dengan banyaknya gadget dan telpon genggam yang mampu menyajikan koneksi internet yang serba canggih. Laga pertandingan sepakbola dari mancanegara bisa kita akses dengan mudah pada telpon genggam yang kita miliki. Kita bisa menikmatinya sambil beraktifitas dan tidak akan mengganggu aktifitas kita. Ada banyak orang yang menikmati pertandingan sepakbola lewat ponsel sambil duduk di bis atau sambil menunggu antrian. Kemudahan mengakses berita sepakbola tersebut tak lepas dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang makin pesat dan canggih. Dihadirkannya website sebagai representasi sebuah nama yang memiliki reputasi di dunia digital atau online ialah suatu pencapaian tersendiri. Baik itu merupakan representasi individu, kelompok atau perusahaan, atau bahkan sebuah klub olahraga. Di Indonesia sebuah situs resmi klub olahraga merupakan sesuatu yang jarang. Ini akibat masih lemahnya visi, buruknya arah pengembangan bisnis atau kesulitan finansial klub yang bersangkutan. Saat ini, visi dan jalur bisnis sebuah klub sepakbola sudah seharusnya berorientasi ke masa depan mencakup segala divisi komersial yang dinaunginya. Seperti Persebaya misalnya, klub sepakbola profesional kebanggaan Surabaya. Di era ketika Internet mengambil alih segala metode bisnis konvensional, Persebaya tak ketinggalan mengambil bagian di dalamnya. Diluncurkannya persebaya.co.id sebagai website resmi klub adalah bukti nyata. Dengan adanya wadah digital ini, Persebaya mempunyai satu representasi dari reputasi besarnya dengan tambahan segala manfaat dan keuntungan komersial. Manajemen Persebaya Surabaya menciptakan terobosan dalam mencari dana tambahan selain dari sponsor tetap. Manajemen mengetahui bahwa bonek selalu setia dengan Persebaya, apapun akan dilakukan untuk team kesayangan. Bonek terdiri dari berbagai lapisan masyarakat Surabaya dan tersebar hampir diseluruh Indonesia. 2

3 Manajemen berusaha mencari cara agar bonek tetap bisa mendapat informasi resmi mengenai klub kesayangannya. Belajar dari salah satu klub sepak bola tanah air yang begitu mudah mendapatkan sponsor, manajemen Persebaya Surabaya mengoptimalkan media dunia maya. Saat website tersebut dinikmati, diakses oleh banyak orang maka bisa dipastikan bahwa website tersebut bernilai investasi tinggi, lantas tidak heran banyak orang berkeinginan untuk memasang iklan dan link yang menuju produk ataupun jasa yang hendak ditawarkan. Bagi web developer keadaan ini dapat menambah pundi-pundi kekayaan mereka. Bukan hal yang aneh jika harga untuk memasang iklan di websitenya menjadi lebih mahal. Namun dititik inilah para web developer harus hati-hati memasang harga memasang iklan di webnya. Harga yang ditawarkan harus bisa menyakinkan para investor untuk berani membeli lahan di website tersebut. Disinilah peran akuntansi biaya dalam menentukan harga pokok produk sampingan berguna secara maksimal. Harga produk sampingan biasanya dijual menurut harga pasar yang berlaku pada umumnya. Namun, PT. Prima Triniti Indonesia tidak bisa mengikuti begitu saja harga pasar untuk memasang iklan di website tersebut. Manajemen menginginkan harga yang pantas dan layak untuk memasang iklan pada website tersebut, hasil penjualan produk sampingan tersebut akan dibagi antara pihak pemilik saham YSS (Yayasan Suporter Surabaya), investor PT. Prima Triniti Indonesia, kas PT. Prima Triniti Indonesia, dan kas Persebaya Surabaya. Bedasarkan uraian diatas, maka ada beberapa hal yang dicari dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut adalah metode yang paling relevan untuk menentukan harga produk sampingan pada website persebaya.co.i, metode perhitungan harga produk sampingan dapat ditentukan pada website persebaya.co.id, metode yang relevan untuk menentukan harga jual produk sampingan pada website persebaya.co.id, metode perhitungan harga jual sampingan dapat ditentukan pada website persebaya.co.id Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui metode yang relevan dalam menentukan harga produk sampingan dan untuk menentukan metode perhitungan harga jual produk sampingan pada persebaya.co.id. TINJAUAN TEORETIS Akuntansi Biaya Menurut Sunarto (2003: 1) akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan biaya produksi, perhitungan harga pokok produk juga digunakan untuk dalam akuntansi manajemen yang berguna bagi kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Priyadi (2000: 1) akuntansi biaya mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan dan menganalisis elemen-elemen biaya langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan pengolahan dan pemasaran suatu barang dan jasa. Melihat dari dua pengertian diatas, maka dengan mudah dapat kita mengerti bahwa akuntansi biaya merupakan proses mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan dan menganalisis elemen-elemen biaya langsung dan tidak langsung guna mengetahui harga pokok suatu produk. Selain itu, Sulastiningsih et al (1999: 79) menambahkan bahwa akuntansi biaya setidaknya harus mampu menyediakan informasi, yaitu (1) tentang penentuan harga pokok produk dam laba rugi periodik, (2) perencanaan dan pengendalian rutin, (3) pembuatan keputusan tidak rutin, perumusan kebijakan/strategi dan perencanaan jangka panjang 3

4 Dalam tulisannya, Siregar (2013: 14) menjelaskan bahwa akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai bagian dari akuntansi keuangan, akuntansi biaya menghasilkan informasi untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Misalnya informasi tentang nilai persediaan yang disajikan di laporan laba rugi. Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi disusun untuk kepentingan pihak-pihak eksternal perusahaan. Untuk menghasilkan berbagai informasi bagi kepentingan pihakpihak eksternal perusahaan tersebut maka akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya menghasilkan informasi yang membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Misalnya, informasi tentang biaya produk yang dihasilkan oleh akuntansi biaya akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan harga jual produk. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Produk Bersama Proses produksi yang dilakukan suatu perusahaan dapat menghasilkan satu jenis produk jadi atau beberapa produk jadi sekaligus dalam satu kali proses produksi. Proses produksi yang dapat memproses beberapa produk sekaligus dapat disebut sebagai proses produksi bersama. Dalam proses tersebut akan terjadi produk utama (main product) dan produk sampingan. Produk jadi yang dihasilkan melalui proses produksi gabungan pada umumnya memiliki harga relative tinggi sehingga akan diproduksi dalam jumlah yang besar. Sedangkan, produk sampingan akan mempunyai nilai jual yang relatif rendah dibanding dengan produk utama sehingga diproduksi dalam jumlah atau kuantitas yang sedikit. Menurut Sunarto (2004: 334) biaya produk bersama adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Dalam bukunya Sunarto(2004: 53) memberikan ciri-ciri produk bersama yaitu 1. Produk bersama mempunyai hubungan fisik yang membutuhkan proses sekaligus. Membuat satu barang, sekaligus menghasilkan barang lain pada saat yang sama. 2. Melakukan pembuatan produk bersama selalu mempunyai titik pisah yang memisahkan produk-produk yang muncul, yang mungkin dapat langsung dijual atau perlu proses tambahan 3. Tidak ada produk bersama yang mempunyai perbedaan nilai yang cukup besar dengan lainnya. Menurut Raiborn (2011: 65) mengatakan bahwa terdapat tiga output produk bersama yaitu (1) produk bersama, (2) produk sampingan atau, (3) sisa. Produk bersama (joint product) adalah produk utama dari proses bersama; masing-masing memiliki kemampuan substansial untuk menghasilkan pendapatan. Produk bersama memberikan motif financial masuk ke proses produksi. Produk-produk tersebut juga disebut produk utama (co-product). Sebaliknya proses sampingan dan sisa adalah produk incidental dari suatu proses bersama. Keduanya dapat dijual namun nilai penjualan mereka tidak akan cukup bagi manajemen sebagai alasan untuk melakukan produk bersama Menurut Siregar (2013: 323) menjelaskan bahwa produk bersama (joint product) adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses bersama. Dari suatu proses bersama akan dihasilkan beberapa produk berupa produk utama dan produk sampingan. 4

5 Karakteristik Dari Produk Bersama Menurut Priyadi (2000: 219) terdapat 3 kriteria untuk mengetahui pemisahan antara produk utama dan sampingan. Harga Jual, jika produk tertentu yang dihasilkan mempunyai harga jual yang lebih tinggi (signifikan) dari produk yang lain maka produk yang berharga jual tinggi diakui sebagai produk utama, sedang produk yang lain diakui sebagai produk sampingan. Kuantitas Produk, pada umunya kuantitas produk sampingan relatip lebih kecil dari kuantitas produk sampingan. Tujuan Perusahaan, pada umumnya produk utama diproduksi untuk merealisasikan tujuan perusahaan. Sedang hasil produk sampingan tidak dapat dihindari oleh perusahaan. 5 Titik Pisah dari Produk Bersama Untuk dapat mengetahui besarnya biaya produksi bersama ke produk utama dan produk sampingan, maka manajemen harus menentukan titik pisah (split-off point) dari produk yang dihasilkan. Dengan demikian biaya bersama yang diallokasikan ke produk bersama adalah biaya produksi yang terjadi sampai dengan titik pisah. Menurut Sirigar (2013: 322) titik pisah (split off) adalah tahapan dalam proses produksi pada saat beberapa produk dapat diidentifikasi dengan jelas. Menurut Priyadi (2000: 220) adapun biaya produksi yang diproduksi yang diperlukan untuk mengolah lebih lanjut produk bersama sejak titik pisah merupakan biaya produksi yang dapat dipisah (separable production cost). Dengan demikian biaya produksi bersama adalah nilai allokasi biaya produk bersama diatambah dengan biaya produksi yang dapat dipisah yang diperlukan untuk menjadi produk bersama dalam keadaan dapat dijual. Akuntansi Produk Bersama Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah masalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penetuan harga pokok dan penentuan nilai persediaan. Dengan kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan kepentingan. Sunarto (2004: 54) memberikan 3 metode akuntasi untuk produk bersama. Metode tersebut adalah metode fisik, metode nilai jual, dan metode realisasi bersih. Sedangkan Mulyadi (2009: 336) menuturkan bahwa ada empat metode akuntasi untuk produk bersama. Metode tersebut adalah metode nilai jual bersih, metode satuan fisik, metode rata-rata biaya per satuan, metode rata-rata tertimbang. Penentuan Harga Pokok Pada Produk Sampingan Penentuan harga produk sampingan merupakan salah satu kebijakan perusahaan karena dengan pentuan yang tepat maka dapat mempengaruhi volume laba ruginya. Dalam penentuan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dan factor-faktor yang sulit diramalkan. Faktor-faktor tersebut antara lain permintaan konsumen, persaingan yang ada dipasar dan selera konsumen. Produk sampingan adalah produk yang bukan menjadi tujuan utama dalam suatu proses produksi. Produk sampingan pada umumnya mempunyai nilai jual relatif lebih kecil daripada produk utama. Produk sampingan mucul karena proses yang tidak bisa ditolak. Menurut Sunarto (2003: 90) terdapat dua kategori penentuan harga pokok produk sampingan yaitu produk sampingan dianggap ada pada saat dijual dan produk sampingan dianggap ada pada saat diproduksi

6 Pengertian Website Dan Produk Sampingan Website Website atau situs web juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Adapun produk sampingan yang sering ada di website ialah iklan banner, link berita, aplikasi, dan anti virus. Unsur-unsur Website Menurut Oetomo (2007: 46) menyediakan sebuah website, harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, sebagai berikut : 1. Nama Domain (Domain name/url Uniform Resource Locator) Pengertian Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. 2 Rumah Tempat Website (Web hosting) Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa atau dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat ditampilkan pada website. Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata- wa web hosting yang banyak dijumpai baik di rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyeindonesia maupun luar negeri. 3 Bahasa Program (Scripts Program) Bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website, pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis dan interaktif. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, , mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan up-date setiap saat. 4 Desain website Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Website juga butuh designer dan perlu diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak penguasaan web designer tentang beragam program atau software pendukung pembuatan situs maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula 6

7 sebaliknya. Jasa web designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer. 5 Publikasi Website Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search engine (mesin pencari, seperti : Yahoo, dan Google). Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar. Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search engine terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search engine dan dikenal oleh pengunjung. 6. Produk Sampingan Website Adapun produk sampingan yang sering ada di website ialah iklan banner, link berita, aplikasi, dan anti virus. 7. Menentukan harga iklan di web Ada banyak cara perhitungan yang bisa diterapkan untuk iklan di internet. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem cost per thousand impression (CPM). Artinya iklan dijual berdasarkan seribu impresi yang diperoleh. Tentu saja CPM iklan juga ditentukan oleh posisi iklan tersebut. CPM merupakan metode yang umum digunakan oleh para marketing bidang internet untuk menentukan harga sebuah iklan banner di internet. Situs yang memuat iklan akan menjamin para pengiklan bakal mendapatkan sejumlah impresi kemudian menetapkan harga permuatan iklan tersebut berdasarkan jaminan jumlah impresi dikali tingkat CPM-nya. Misalnya, sebuah situs yang mempunyai tingkat CPM $25 dan menjamin impresi akan menggenakan biaya sebesar $15,000 ($25 x 600). Artinya setiap 1000 impresi yag didapat pengiklan harus membayar sebesar $25. Impresi adalah satuan kemunculan sebuah iklan banner pada sebuah halaman web yang diakses. Pengiklan menggunakan impresi untuk mengukur jumlah view yang didapat oleh iklan mereka, dan penerbit akan menjual space iklan menurut jumlah impresi yang dihasilkan. Cara lain untuk menentukan harga sebuah iklan banner adalah dengan menggunakan cost-per-click (CPC). Dengan menggunakan cari ini pengiklan akan membayar berdasarkan jumlah pengunjung yang mengakses situsnya dari hasil mengklik banner yang dipasang pada situs lain. Penentuan Harga Jual Ada beberapa metode penentuan harga jual. Harga jual maksimum yang dapat ditawarkan kepada konsumen adalah harga yang tidak akan membuat pelanggan lari, harga minimum nol. Kadang-kadang perusahaan akan menghadiahkan barangnya dalam usaha untuk memasuki pasar atau untuk memperoleh hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan konsumen. Secara umum penjual (perusahaan) akan menetapkan harga lebih mahal daripada yang akan mereka bayarkan. Menurut Krismiaji (2002: 189) ada beberapa rumus yang dapat ditetapkan dalam menentukan harga jual antara lain: Pertama, Gross Margin Pricing. Metode penentuan harga jual ini pada umumnya tepat digunakan oleh perusahaan perdagangan dimana jenis perusahaan ini tidak membuat sendiri produk yang dijual sehingga tidak banyak aktiva tetap yang digunakan. Caranya dengan menentukan presentase tertentu di atas harga (cost) produk yang diproduksi. Presentase ini disebut Mark On Prosentage atau Mark Up. Mark up adalah tambahan di atas 7

8 jumlah biaya. Penentuan harga jual tersebut dengan menentukan cost barang yang dijual di tambah mark up yang diinginkan perusahaan. Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan full costing maupun variabel costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi dua yaitu: biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk dan biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan penghitungan persentase mark up. Kedua, Direct Cost Pricing. Metode ini dikenalkan dengan nama margin income pricing, karena hanya memperhitungkan biaya-biaya secara professional dengan volume perpenjualan sehingga menghasilkan margin income. Margin income berapa yang dikehendaki atau kelebihan diatas biaya-biaya variabel yang dikehendaki perusahaan, hal ini sebagai dasar penetuan harga jual. Ketiga, Full Cost Pricing. Metode ini hampir sama dengan metode direct cost pricing. Perbedaannya terletak pada dasar pembebanan biayanya. Pada metode ini semua jenis biaya dipakai sebagai dasar untuk menentukan harga jual. Keempat, Time and Material Pricing. Dalam metode ini tarif tertentu ditentukan dari upah langsung dan tarif lainnya dari bahan baku masing-masing. Tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah tertentu dari biaya tidak langsung serta laba yang diinginkan. Metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan jasa, seperti: percetakan, reparasi, dan perusahaan professional seperti kantor notaris. Yang dimaksud Time dalam metode ini ditunjukkan oleh tarif per jam/per waktu dari tenaga kerja, menurut Krismiaji (2002: 191)dimana tarif labour ini Merupakan jumlah dari: 1. Upah langsung dan premi-premi pada karyawan. 2. Bagian yang layak dan berhubungan dengan upah tenaga kerja. 3. Bagian untuk laba. Yang dimaksud Material adalah semua beban yang dimasukkan dalam faktur pembelian material (bahan baku) yang digunakan untuk pekerjaan tertentu serta laba dari penggunaan material. Beban-beban material ini biasanya ditentukan dengan presentase tertentu dari cost material. Dengan menentukan Time dan Material tersebut maka dengan mudah perusahaan bisa menentukan harga jual suatu produk perusahaan. Kelima, Return On Capital Employed Pricing. Prosedur dari metode ini adalah dengan menentukan presentase Mark Up tertentu dari capital employed, yaitu kapital yang dianggap mempunyai peranan dalam memproduksi barang. METODE PENELITIAN Gambaran Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Prima Triniti Indonesia, Surabaya yang begerak di bidang konsultan manajemen dan bisnis. Sedangkan salah satu produk yang dihasilkan ialah website. Adapun salah satu website yang dihasilkan ialah persebaya.co.id Teknik Pengumpulan Data Data ialah faktor yang sangat penting dalam pembuatan suatu karya ilmiah yang mempunyai manfaat untuk mengetahui dan mendapat gambaran tentang suatu kondisi dan persoalan didalamnya, selain itu juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan solusi atas suatu permasalahan. Adapun cara yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Survey pendahuluan 8

9 Suatu penelitian dengan cara mengumpulkan data-data melalui wawancara dengan direktur utama PT. Prima Triniti Indonesia sehingga diketahui masalah yang sedang dihadapi 2. Studi Kepustakaan Pengolahan data teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah dengan materi dasar pembahasan dan pemecahan masalah. 3. Penelitian Lapangan (field research) meliputi: 1. Observasi Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya terutama terhadap permasalahan yang diteliti. 2. Wawancara Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berkepentingan dengan penelitian guna memperoleh data yang akurat dan spesifik 3. Dokumentasi Metode yang memperoleh data dengan cara menyalin data arsip perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun dokumentasi yang dibutuhkan terhadap PT. Prima Triniti Indonesia ialah profil perusahaan dan data biaya produksi website. Satuan Kajian Unit yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Harga Pokok produk Sampingan Metode yang digunakan ialah metode nilai pasar yaitu Metode ini melihat bahwa hasil (bersih) penjualan produk sampingan harus dikurangkan dengan biaya produksi bersama. Biaya produk bersama adalah nilai taksiran nilai pasar produk sampingan. Taksiran ini harus dibuat sebelum terjadi titik pisah antara produk utama dengan produk sampingan. 2. Penentuan Harga Jual Harga jual adalah seluruh biaya yang dikeluarkan atau dibebankan oleh perusahaan untuk menghasilkan atau memperoleh suatu produk ditambah dengan jumlah tertentu (laba) yang diinginkan. Penetuan harga jual berhubungan dengan kebijakan penentuan harga jual dan keputusan penentuan harga jual. 3. Produk sampingan website Produk sampingan yang hendak dibahas ialah iklan banner yaitu iklan gambar dengan format.gif,.png,.jpeg yang memuat link yang menuju website tertentu. Teknik Analisis Data Setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian diadakan analisa untuk memperoleh hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Maka penulis melakukan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi harga pokok produksi yang saat ini diterapkan oleh perusahaan. 2. Mengidentifikasi perhitungan harga pokok produk sampingan. 3. Menentukan harga jual produk sampingan tersebut 9 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil survey di PT. Prima Triniti Indonesia ditemukan beberapa unsurunsur biaya yang mendukung pembuatan website Persebaya Surabaya. Biaya-biaya yang ditemukan adalah: biaya persiapan dan biaya produksi. Biaya persiapan meliputi biaya pembelian domain, server, pembelian theme website, biaya pembuatan desain visual logo

10 persebaya. Sedangkan, biaya produksi meliputi biaya penataan layout website, biaya pengisian content website, biaya SEO, biaya sinkronisasi dengan social media, seperti facebook, dan twitter. Unsur-unsur biaya ini diperluas lagi menurut teori akuntansi biaya yang mengindentifikasikan bahwa ada tiga biaya yang penting untuk diperhatikan yaitu, 1. Biaya bahan baku meliputi pembelian domain persebaya.co.id beserta server sebesar 1GB dari green greek. 2. Biaya tenaga kerja meliputi biaya pegawai untuk bagian content, developer, dan desain. Biaya overhead produksi meliputi biaya listrik, perawatan computer dan laptop, kesejahteraan, dan transport. Pencatuman logo sponsor perusahaan dalam situs persebaya.co.id memerlukan proses lebih lanjut karena logo yang berupa gambar harus disesuaikan dengan space yang tersedia agar tercipta nilai ekstetika. Besarnya biaya untuk pencatuman logo sponsor ini adalah Rp Biaya ini digunakan untuk mendesain ulang logo atau gambar yang diberikan oleh sponsor untuk dipasang kedalam situs persebaya.co.id Berdasarkan uraian diatas dapat dibentuk sebuah tabel biaya produksi PT. Prima Triniti Indonesia Tabel 1 Elemen Biaya Produksi PT. Prima Triniti Indonesia Sumber: Data diolah Elemen Biaya Jumlah Biaya Bahan baku Biaya Tenaga Kerja BOP Total Dari tabel biaya PT. Prima Triniti Indonesia menetapkan harga jual website persebaya.co.id. Tabel2 Harga Jual Website Persebaya.co.id harga iklan/pencantuman logo sponsor Sumber: Data internal perusahaan Berdasarkan data diatas biaya pada produk bersama untuk kedua produk tersebut dapat dihitung dengan menggunakan metode nilai pasar atau metode nilai jual relatif dan metode rata-rata tertimbang. Dua metode ini dipilih karena perhitungan yang ditawarkan paling mendekati dengan situasi jasa yang ditawarkan PT. Prima Triniti Indonesia. Pada metode metode rata-rata biaya per satuan dan metode unit kuantitatif atau metode satuan fisik harus menggunakan indikator berupa kuantitas berat seperti kilograms, grams, liter. Sedangkan dalam pembuatan website tidak bisa ditentukan dari kuantitas berat, namun ditentukan dari tingkat kerumitan pembuatan atau modifikasi situs tersebut beserta harga pasar dari suatu jenis website. Untuk menghitung harga pokok produk sampingan dapat digunakan dua metode yaitu metode tanpa harga pokok, dan metode dengan harga pokok. Pada penelitian kali ini 10

11 penulis akan menggunakan metode tanpa harga pokok karena PT. Prima Triniti berasumsi bahwa produk iklan/pencantuman logo sponsor tidak terlalu material dan manajemen PT Prima Triniti menginginkan metode yang sederhana namun jelas dan dapat ditelusuri karena nantinya hasil dari penjualan produk sampingan ini akan dibagi ke beberapa sektor, maka penulis menggunakan metode tanpa harga pokok yang diakui sebagai pendapatan lain-lain. Dengan penggunaan metode ini PT. Prima Triniti dapat mengetahui besarnya produk yang dijual sehingga memudahkan dalam alokasinya. Berdasarkan teori perhitungan biaya produk bersama berdasarkan metode nilai pasar atau metode nilai jual relatif adalah mengasumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam proses produksi bersama memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda. Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat pemakaian biaya yang berbeda, produk yang mengkonsumsi biaya yang tinggi memiliki nilai jual tinggi juga dan sebaliknya. Maka perhitungan biaya produk bersama untuk website beserta iklan/pencantuman logo sponsor dalam website berdasarkan metode nilai pasar adalah sebagai berikut: Tabel 3 Perhitungan biaya per unit dengan metode nilai pasar Produk Bersama Jumlah Produk Website 1 10,000,000 10,000, iklan/pencantuman 2 200, , logo Total 10,200,000 10,400, Sumber: Data diolah Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa harga per unit untuk setiap produk website sebesar Rp dan harga iklan atau pencantuman logo sponsor sebesar Rp Sementara itu perhitungan biaya produksi bersama menurut metode rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut Tabel 4 Penentuan biaya per unit dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang Produk Jumlah produk Angka penimbang biaya/unit Website iklan/pencantuman logo Harga Jual / Unit Nilai Jual Nilai Jual Relatif Jumlah produk x angka penimbang Alokasi Biaya Bersama Alokasi biaya bersama Biaya / Unit Sumber: Data diolah Bedasarkan dua metode diatas dapat diambil dua kesimpulan yaitu 1. Berdasarkan perhitungan metode nilai pasar ditemukan bahwa biaya produksi produk utama terjadi sebesar Rp dan lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Sedangkan dalam perhitungan biaya produk bersama untuk

12 metode rata-rata tertimbang biaya produksi produk utama terjadi sebesar Rp dan juga lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Berdasarkan perhitungan metode nilai pasar ditemukan bahwa biaya produksi produk sampingan terjadi sebesar Rp dan lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Sedangkan dalam perhitungan biaya produk bersama untuk metode rata-rata tertimbang biaya produksi produk sampingan terjadi sebesar Rp dan melebihi harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan pada jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap jenis produk yang dihasilkan. Berdasarkan perhitungan diatas dapat ditemukan bahwa harga pokok produk website adalah Rp dan harga pokok produk iklan/pencantuman logo perusahaan adalah Rp Berdasarkan perhitungan biaya produk bersama menggunakan metode nilai pasar atau metode nilai jual relative didapatkan biaya per unit untuk ukuran 1265px x 2488px sebesar Rp Sedangkan, jika menggunakan metode rata-rata tertimbang didapatkan biaya per unit untuk ukuran 1265px x 2488px sebesar Rp Kemudian, Penentuan harga jual yang layak untuk pencantuman logo dengan ukuran 1265px x 2488px dapat diketahui dengan menggunakan metode pricing. Adapun metode yang dipilih adalah Time and material pricing dan mark up method. Time and material pricing, metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan jasa dan profesional dikarenakan dalam memenuhi keinginan pelanggan, produsen akan membeli bahan baku sesuai spesifikasi yang dibutuhkan kemudian mengerjakan kebutuhan pelanggan. Keadaan ini sesuai dengan kondisi PT. Prima Triniti Indonesia yang terlebih dahulu menanyakan keinginan pelanggan untuk website yang hendak dipasarkan. Kemudian membeli bahan baku seperti domain, pluggin, kuota yang diinginkan oleh pelanggan. Kemudian dalam pengerjaannya, PT. Prima Triniti Indonesia waktu yang diberikan oleh pelanggan dan sikap koperatif pelanggan. Tantangan yang sering dihadapi oleh PT. Prima Triniti ialah keinginan yang pelanggan yang sering berubah, sehingga saat website akan selesai dikerjakan, tiba-tiba pelanggan meminta perubahan, bahkan dimungkinkan bisa membeli bahan baku baru yang dibutuhkan. Bagi PT. Prima Triniti Indonesia, hal ini dipandang sebagai bentuk kepuasan dan minat pelanggan untuk menghadirkan website yang memanjakan dan memudahkan para penggunanya. Adapun kalkulasi harga jual berdasarkan metode time and pricing method adalah sebagai berikut: pertama-tama ialah menentukan biaya tagihan untuk jasa karyawan, berdasarkan informasi dari PT. Prima Triniti untuk besarnya biaya gaji yang dikeluarkan adalah sebesar Rp Sedangkan perusahaan menargetkan akan mendapatkan 25% keuntungan dari jasa tersebut dan jam kerja yang ditentukan ialah sebanyak 40 jam seminggu atau 160 jam per bulan. Maka tarif yang didapatkan ialah sebesar (Rp / (1-25%)) / 160 jam = Rp per jam. Jadi tarif per jam untuk pengerjaan iklan atau pencantuman logo perusahaan sponsor sebesar Rp Sementara itu perhitungan harga jual menggunakan metode mark up secara mudah dapat kita hitung berdasarkan perhitungan harga pokok dengan metode rata-rata tertimbang dan nilai pasar. Dalam metode rata-rata tertimbang diketahui harga pokok produk sampingan ialah sebesar Rp , adapun mark yang ditentukan oleh perusahaan sebesar 25% maka harga jual yang dikenakan ialah sebesar Rp yang berasal dari Rp (Rp x25%). Sedangkan harga jual jika menggunakan metode nilai pasar ialah sebesar Rp yang berasal dari Rp (Rp x25%). Jadi jika dibuat tabel perbandingan harga jual untuk produk sampingan sebesar 1265px x 2488px adalah sebagai berikut 12

13 13 : Tabel 5 Perbandingan harga jual Harga jual ( T&M method) Mark up method Rata-rata tertimbang Rp Rp Nilai pasar Rp Rp Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel diatas harga jual diatas memang lebih menggiurkan jika menggunakan metode mark up dengan dikombinasikan penetapan metode rata-rata tertimbang sebagai acuan penentuan harga pokok per unit. Tentunya keuntungan ini bisa semakin besar jika mark up yang ditentukan juga semakin besar. Namun harga jual tersebut tidak relevan dengan situasi yang dialami oleh PT. Prima Triniti Indonesia. PT. Prima Triniti Indonesia menggunakan sistem perhitungan dari google dalam perhitungannya, menurut range page google harga iklan/pencantuman logo sponsor di website persebaya.co.id sebesar Rp , hal ini didasarkan pada tingginya tingkat popularitas website tersebut. Bagi PT. Prima Triniti Indonesia, keadaan ini dapat dimaklumi karena Persebaya masih terkenal di dalam negeri saja. Namun, tidak menutup kemungkinan jika Persebaya mampu mendapat gelar juara ISL dan ikut liga para juara di Asia pamor mereka akan meningkat seperti hal klub sepak bola di luar negeri. Maka dari itu, peneliti lebih menyarankan PT. Prima Triniti menggunakan metode time and material method. Hal ini disebabkan karena, 1. Adanya profit tambahan. PT. Prima Triniti bisa saja mengubah struktur biaya jasa yang dikenakan kepada klient yang disebabkan karena penambahan biaya bahan baku, adanya jam kerja lembur, serta keinginan klient yang senantiasa berubah. 2. Sifat jasa yang dinamis. Perkembangan website sangatlah dinamis, hal ini dikarnakan persaingan untuk membuat website juga cukup keras. Para pengembang senantiasa berusaha memudahkan pengguna. Dan Persebaya yang juga memiliki basis penggemar yang cukup komplek tentunya juga membuat manajemen untuk selalu memberitaukan segala informasi terbaru dan akurat. 3. Kesejahteraan pegawai terjamin. Dengan adanya pekerjaan yang selalu ada dan adanya tambahan tunjangan yang siap diberikan saat pekerjaan telah tuntas dikerjakan. Tentunya perusahaan akan siap memberikan kesejahteraan bagi pegawai dan mengurangi tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, PT. Prima Triniti Indonesia juga harus melihat kemungkinan dari kekurangan metode time and material ini. Kekurangan yang dimiliki dari metode ini adalah: 1. Pelanggan mungkin tidak menyukainya. Situasi ini bisa terjadi karena harga yang ditawarkan sangat fluktuatif tergantung dari kerumitan website yang diminta sehingga terjadi kemungkinan adanya negoisasi harga oleh pelanggan. Jika ini terjadi maka perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Rendahnya jam kerja yang terjadi. Jika kemampuan pegawai cukup tinggi maka tugas sesulit apapun dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat. Hal ini menyebabkan perusahaan hanya mendapat sedikit keuntungan saja yaitu sebesar mark up yang ditetapkan. SIMPULAN DAN KETERBATASAN Simpulan Penelitian ini membantu menentukan perhitungan harga pokok dan harga jual produk sampingan dalam website yang kompetitif. Berdasarkan perhitungan

14 dengan metode nilai pasar dan rata-rata tertimbang untuk harga pokok produk sampingan dan metode mark up dan time and material untuk harga jual yang telah dihitung. Maka, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode yang paling relevan untuk menentukan harga produk sampingan pada website persebaya.co.id adalah metode nilai pasar dan rata-rata tertimbang. Dua metode ini dipilih karena perhitungan yang ditawarkan paling mendekati dengan situasi jasa yang ditawarkan PT. Prima Triniti Indonesia. Pada metode rata-rata biaya per satuan dan metode unit kuantitatif atau metode satuan fisik harus menggunakan indikator berupa kuantitas berat seperti kilograms, grams, liter. Sedangkan dalam pembuatan website tidak bisa ditentukan dari kuantitas berat, namun ditentukan dari tingkat kerumitan pembuatan atau modifikasi situs tersebut beserta harga pasar dari suatu jenis website. 2. Untuk menghitung harga pokok produk sampingan dapat digunakan dua metode yaitu metode tanpa harga pokok, dan metode dengan harga pokok. Metode tanpa harga pokok digunakan oleh manajemen PT Prima Triniti dikarenakan metode tersebut jelas dan mudah dimengerti. 3. Berdasarkan perhitungan metode nilai pasar ditemukan bahwa biaya produksi produk sampingan terjadi sebesar Rp dan lebih rendah dari harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Sedangkan dalam perhitungan biaya produk bersama untuk metode rata-rata tertimbang biaya produksi produk sampingan terjadi sebesar Rp dan melebihi harga jual yang ditetapkan sebesar Rp Metode yang relevan untuk menentukan harga jual produk sampingan pada website persebaya.co.id adalah metode mark up dan time and material. Time and material pricing, metode ini kebanyakan digunakan oleh perusahaan jasa dan profesional dikarenakan dalam memenuhi keinginan pelanggan, produsen akan membeli bahan baku sesuai spesifikasi yang dibutuhkan kemudian mengerjakan kebutuhan pelanggan. Sementara itu metode mark up dipilih karena manajemen juga menghendaki penggunaan metode ini. 5. Berdasarkan metode time and material diketahui tarif per jam untuk pengerjaan iklan atau pencantuman logo perusahaan sponsor sebesar Rp Sementara itu harga jual yang dikenakan dengan metode mark up untuk rata-rata tertimbang ialah sebesar Rp dan untuk metode nilai pasar ialah sebesar Rp Saran Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran untuk kepentingan lebih lanjut, antara lain: 1. Untuk perhitungan harga pokok biaya bersama lebih disarankan menggunakan metode nilai pasar karena biaya yang dihasilkan lebih mendekati harga aktual yang terjadi di pasar. 2. Untuk penetapan harga jual produk sampingan lebih dianjurkan untuk menggunakan metode time and material dikarnakan metode tersebut lebih cocok digunakan pada perusahaan jasa, seperti PT. Prima Triniti Indonesia. Keterbatasan Keterbatasan utama yang terdapat dalam penelitian ini adalah besarnya bahan baku, upah langsung, biaya overhead produk dan jam kerja langsung ditentukan untuk jangka waktu 1 tahun. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan acuan jam kerja mesin dan penentuan besarnya bahan baku, upah langsung dan biaya overhead produk dapat ditentukan untuk kurun waktu 1-3 bulan sesuai dan produk sampingan berupa iklan atau 14

15 pencantuman logo sponsor biasanya berupa file gambar (jpeg atau png) jika nantinya terjadi penambahan berupa video ataupun link-link. Maka, fenomena tersebut layak untuk diteliti pada penelitian selanjutnya DAFTAR PUSTAKA Fatmawati, N.R Peranan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dalam Menunjang Efektifitas Penetapan Harga Jual Pada CV. Jaya Agung Surabaya. Skripsi. Stiesia. Surabaya Krismiaji Akuntansi Manajemen. Cetakan ke I. Upp Amp Ykpn. Yogyakarta Mulyadi Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. UPP STIM YKPN. Yogkarta. Oetomo, W.H Pengantar Teknologi Informasi Internet. Andi. Yogyakarta. Pangerapan, O.R. Analisis Perlakuan Akuntansi Untuk Website Pada PT. Bank Sulut (Persero) Manado. Jurnal EMBA. 3.(1): Priyadi, M.P Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional Dan Kontemporer, edisi 2. Stiesia. Surabaya. Raiborn, Cecily dan M. Kinney Akuntansi Biaya: Dasar dan Perkembangan, edisi 7. Salemba Empat. Jakarta Salman, R.K Akuntansi Biaya: Pendekatan Product Costing. Akademia Permata. Jakarta. Setiawan, H. dan Hastoni. Analisa Produk Sampingan Dalam Menetukan Tingkat Pendapatan Produk Utama. Jurnal Ilmu Kesatuan. 1(10): Siregar, B Akuntansi Biaya. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta Sulastiningsih dan Zulkifli Akuntansi Biaya Dilengkapi Isu-Isu Kontemporer. UPP AMP YKPN. Yogjakarta. Sunarto Akuntansi Biaya. Pena Persada. Yogyakarta Akuntansi Biaya, edisi 2 Amus. Yogyakarta Wijaya, H.S Penerapan Pendekatan Activity Based Costing Dalam Penyusunan Perencanaa Anggaran Biaya Produksi Pada PT. Palunesia Surabaya. Skripsi. Stiesia. Surabaya Yasinta, P.Y Perhitungan Harga Pokok Produksi Dan Perlakuan Produk Sampingan Pada UD. Sari Naga Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. produk juga digunakan untuk dalam akuntansi manajemen yang berguna bagi. kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. produk juga digunakan untuk dalam akuntansi manajemen yang berguna bagi. kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Akuntansi Biaya 2.1.1. Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Sunarto (2003,1) akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat sekarang ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat sekarang ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan TI dalam berbagai

Lebih terperinci

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS.

ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. ARTIKEL WEBSITE A. PENGERTIAN WEBSITE ATAU SITUS. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Website Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. unsurnya.html/ 04

BAB II LANDASAN TEORI.  unsurnya.html/ 04 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Website http://www.balebengong.net/pengertian-website-dan-unsur unsurnya.html/ 04 maret 2010. Pengertian website atau situs.website atau situs dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengertian Website atau Situs Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi,

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi

Jurnal Sistem Informasi Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika Sistem dan Aplikasi Penentuan Harga Jual Berdasarkan Biaya Total Pada CV. Terbit Terang Prasetyo Budi Jatmiko 1) Arifin Puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning (Definisi E-learning, Pengertian Website dan Unsur-unsurnya) Dian Anubhakti, M.Kom. Modul ke: Fakultas Teknik

Aplikasi Komputer. Pengenalan E-learning (Definisi E-learning, Pengertian Website dan Unsur-unsurnya) Dian Anubhakti, M.Kom. Modul ke: Fakultas Teknik Modul ke: Aplikasi Komputer Pengenalan E-learning (Definisi E-learning, Pengertian Website dan Unsur-unsurnya) Fakultas Teknik Dian Anubhakti, M.Kom Program Studi Teknik Arsitektur www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dalam jumlah besar tergantung pada industriindustri yang ada khususnya sektor jasa seperti perusahaan transportasi, pelayanan kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan manajemen tertentu (Hansen, 2009). Hal terpenting yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntansi Biaya dan Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan cabang akuntansi, yang berasal dari pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman yang biasa kita sebut link. Secara

BAB III LANDASAN TEORI. dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman yang biasa kita sebut link. Secara BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Website Website adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, animasi, suara, yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada bab IV, penulis telah melihat bahwa hubungan harga jual dalam persaingan harga menghadapi daya saing usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin pesat, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha. Hal tersebut juga mengakibatkan perubahan

Lebih terperinci

APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting

APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting APA ITU WEBSITE :: mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web Diposting oleh Cara Membuat Blog Gratis Di: Daftar Istilah, Web Hosting September092011 Apa kabar sahabat semua? Lama tidak menulis, hari ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang ditunjang dengan kemajuan teknologi serta perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, mengakibatkan persaingan bisnis semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju di berbagai bidang, membuat masyarakat harus selalu up to date mengikuti,

BAB I PENDAHULUAN. maju di berbagai bidang, membuat masyarakat harus selalu up to date mengikuti, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan maju di berbagai bidang, membuat masyarakat harus selalu up to date mengikuti, memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital berkaitan erat dengan digitalisasi media. Hal ini mendorong setiap media dan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya

Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Penggunaan Internet sebagai Sarana Wirausaha dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Malaka Jaya Ria Arafiyah Universitas Negeri

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS 1 Fungsi-Pengertian dan 1. Latar belakang timbulnya cabang Diharapkan setelah mempelajari materi pada minggu ini, Ruang Lingkup akuntansi yang dinal dengan 3,4, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya 2. Pengertian,

Lebih terperinci

PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA

PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA PENGERTIAN WEBSITE DAN FUNGSINYA Hamzah Hartono hmzh_ic@yahoo.com Abstrak Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS INTERNET

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS INTERNET KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS INTERNET Nama Kelas : Bayu Dwi Lelono : S1-TI-12 NIM : 11.11.5454 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 1. ABSTRAK Karya tulis ini semata-mata dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya dan Penggolongan Biaya 1. Pengertian Biaya Sebelum mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana biaya, berikut pengertian biaya menurut Horngren dan Foster (2000;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB IV LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB IV LAPORAN KERJA PRAKTEK 4.1. Peranan Dalam Perusahaan Selama kerja praktek di Baitussalam (PT. Papua Tour & Travel)penulis memposisikan sebagai seorang desain grafis untuk membuat tampilan website

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Web sekolah merupakan ajang untuk menampilkan informasi dan dokumentasi sebuah sekolah. Sebenarnya banyak sekali informasi tentang sebuah sekolah yang bisa dipaparkan atau ditampilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi. BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan bukan merupakan tipe akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA. Rina Hasyim Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN

PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN PERANAN BIAYA UNTUK MENETAPKAN TARIF SEWA KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PERSAHABATAN Sari Widianingsih Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009 Abstrak Di ketahui bersama bahwa pemerintah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PROPOSAL JASA PEMBUATAN TOKO ONLINE DAN TEROPTIMASI PADA MESIN PENCARI

PROPOSAL JASA PEMBUATAN TOKO ONLINE DAN TEROPTIMASI PADA MESIN PENCARI PROPOSAL JASA PEMBUATAN TOKO ONLINE DAN TEROPTIMASI PADA MESIN PENCARI Office : Jl. Rambutan, Aspol 24128 Pekanbaru - RIAU website : http://konsultantokoonline.blogspot.com email : pastibisa21@ gmail.com

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA Robiatul Adawiyah 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi STIKOM Surabaya,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga Pokok Produk 1. Pengertian Harga Pokok Produk Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak awal tahun 2000 ialah internet. Internet dapat menyediakan informasi dengan cepat, murah, dan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan, visi mempertahankan dan meningkatkan prestasi dan prestise sangat dibutuhkan. Untuk itu setiap perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS ONLINE

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS ONLINE TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS ONLINE Di susun Oleh: Nama : Fatkhan Nur Rahman NIM : 11.12.5486 Kelas : S1 SI 02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Abstrak Karya ilmiah yang saya tulis ini berisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha saat ini sudah menjadikan informasi sebagai pilar penting dalam berjalannya kegiatan operasional suatu perusahaan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan telekomunikasi, semakin dekat terwujudnya ramalan kampung dunia (global village). Produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan jenis-jenis promosi yang ada di negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT MENGAPA AIBISTUDIO. Pembuatan Cepat dan Profesional

SEJARAH SINGKAT MENGAPA AIBISTUDIO. Pembuatan Cepat dan Profesional SEJARAH SINGKAT Aibi Studio adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa layanan Teknologi Informasi (TI) dengan layanan utama pembuatan website untuk keperluan company profile perusahaan, toko online,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting. Salah satu bidang yang mengalami kemajuan pesat adalah bidang industri. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan menggunakan internet sebagai cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

MENGAPA AIBISTUDIO. Pembuatan Cepat dan Profesional. Layanan Konsultasi Gratis. Website SEO dan Mobile Friendly

MENGAPA AIBISTUDIO. Pembuatan Cepat dan Profesional. Layanan Konsultasi Gratis. Website SEO dan Mobile Friendly SEJARAH SINGKAT Aibi Studio adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa layanan Teknologi Informasi (TI) dengan layanan utama pembuatan website untuk keperluan company profile perusahaan, toko online,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, bisnis perhotelan mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menjamurnya bisnis bidang ini, menuntut pelaku bisnis perhotelan senantiasa

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV LANGGANAN Raysa Machfud Diana 1) Arifin Puji Widodo 2) Teguh Sutanto 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Telah ada beberapa penelitian-penelitian terdahulu mengenai penetapan harga pokok produk dengan metode biaya yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

Komunikasi Multimedia

Komunikasi Multimedia Komunikasi Multimedia Modul ke: Komponen Webpage Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Website dan Blog PENGERTIAN TAMPILAN PERBEDAAN WEBSITE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi. PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING DENGAN MENGAMBIL STUDI KASUS PADA LOTUS GARDEN AND RESTAURANT ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen dibuat berdasarkan biaya produksi per unit ditambah persentase mark up,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konsumen dibuat berdasarkan biaya produksi per unit ditambah persentase mark up, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Penelitian Setiadi dkk. (2014) mengenai perhitungan harga pokok produksi dalam penentuan harga jual pada CV. Minahasa Mantap Perkasa diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

GUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DIGITAL UKM GO ONLINE

GUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DIGITAL UKM GO ONLINE GUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DIGITAL UKM GO ONLINE APA ITU BERNIAGA BAGUS.com Pusat Informasi Direktori Bisnis UKM Seluruh Indonesia berbasis website & Aplikasi ( UKM GO Online ) MENGAPA BerniagaBagus.com

Lebih terperinci

BISNIS PLAN GOGETUX WEB DESIGN. TUGAS TECHNOPRENEUR Dosen : Prof. Dr. M. Suyanto.

BISNIS PLAN GOGETUX WEB DESIGN. TUGAS TECHNOPRENEUR Dosen : Prof. Dr. M. Suyanto. BISNIS PLAN GOGETUX WEB DESIGN TUGAS TECHNOPRENEUR Dosen : Prof. Dr. M. Suyanto. Disusun Oleh M. Agung Nugroho 09.52.0046 CHIEF INFORMATION OFFICER PROGRAM PASCA SARJANA - MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA Nama : Ichtiarsih Mustika NPM : 25214071 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Dan HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci