Penerapan Model ARCS Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon SMAN 1 Baitussalam
|
|
- Yohanes Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penerapan Model ARCS Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon SMAN 1 Baitussalam Retno Wilujeng Puspita Dewi, Rusman, M. Nasir Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh Corresponding Author: Retnowilujeng94@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi hidrokarbon ditinjau dari segi motivasi dan minat belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif model one group pretest posttest design. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2 SMAN 1 Baitussalam yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi aktivitas, pemberian angket dan tes. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar angket dan soal tes pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dari pertemuan I sebesar 87%, pertemuan II sebesar 87,50%, hingga pertemuan III sebesar 89,16%. Berdasarkan hasil angket, motivasi siswa tergolong baik dengan persentase sebesar 78,96% dan persentase minat siswa sebesar 82,37% tergolong baik sekali. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model ARCS memiliki ketuntasan sebesar 80,95%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model ARCS hasil belajar siswa cukup tinggi, motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran juga tergolong baik. Kata Kunci: ARCS, Ketuntasan Belajar, Hidrokarbon, Motivasi, Minat Abstract The purpose of research was to improve mastery of students learning on material of hydrocarbon in termmotivation and interest. Quantitative approach with type of descriptive was chosen to the research by modeling of one group pretest posttest design. The subject of the research was 21 students in classroom XI IPA 2 at State Senior High School Baitussalam, which is 7 of male students and 14 of female students. Data were collected by observed the activities, giving of questionnaire and holding of test. In consequence, instrumentations used for the research were observation sheet, questionnaire, and multiple choice questions. The result showed that activities was slightly increased from meeting I with a percentage of 87%, meeting II with a percentage of 87.05% and meeting III with a percentage of 89.16%. According to questionnaire, students motivation was good with a percentage of 78.96% and students interest was very good with a percentage of 82.37%. Then, learning outcomes of students by using model of ARCS have mastery with a percentage of 80.95%. Therefore, it can be concluded that using of ARCS can improve not only learning outcomes, but also motivation and interest of students. Keywords: ARCS, mastery of learning, hydrocarbon, motivation, interest Pendahuluan Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang peranannya cukup penting dalam kehidupan. Peranan ilmu kimia tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari ilmu lain, hal ini menunjukkan bahwa ilmu kimia memiliki keterkaitan dengan ilmu lain seperti fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan lainnya. Namun motivasi dan minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia masih rendah karena kebanyakan siswa menganggap bahwa kimia itu sulit dan membosankan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMAN 1 Baitussalam, motivasi dan minat belajar siswa di sekolah tersebut masih rendah. Hal ini mengakibatkan rendahnya nilai UN kimia sekolah, terutama pada tahun 2014 materi 87
2 senyawa karbon dengan nilai rata-rata sekolah hanya mencapai 33,60. Hal ini dapat disebabkan kurangnya perhatian guru terhadap motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran kimia di kelas. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, serta harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Uno, 2011:23). Selain motivasi, minat juga mempengaruhi proses pembelajaran karena siswa yang memiliki minat terhadap pembelajaran cenderung akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pembelajaran. Salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Rahyubi (2012:251) adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arahan bagi guru untuk mengajar. Diantara model pembelajaran yang ada, model pembelajaran yang menggunakan aspek-aspek motivasi dan minat adalah model pembelajaran ARCS ( Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction). Model ini mengarahkan guru untuk bisa menciptakan motivasi intrinsik dan ekstrinsik, karena menurut Pribadi (2011:54) siswa yang memiliki motivasi intrinsik dalam proses pembelajaran umumnya akan memperlihatkan kinerja yang kontinu dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. Menurut Irsaf (2014: ), model ARCS memiliki komponen yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas, komponen tersebut diantaranya adalah Attention yaitu dengan membangkitkan perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian Relevance yaitu menyajikan materi yang berkaitan dengan kehidupan sekitar siswa, Confidence yaitu menanamkan rasa percaya diri siswa selama proses pembelajaran, dan Satisfaction yaitu menimbulkan rasa puas dalam diri siswa setelah proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahannya masingmasing. Menurut Awoniyi (dalam Hamoraon, 2010) model pembelajaran ARCS memunyai kelebihan yaitu (1) memberikan petunjuk aktif dan memberi arahan tentang apa yang harus dilakukan siswa, (2) model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentuk pembelajaran berpusat pada siswa, (3) penerapan model ARCS meningkatkan motivasi untuk mengulang kembali materi lainnya yang pada hakekatnya kurang menarik, (4) penilaian menyeluruh terhadap kemampuan-kemampuan yang lebih dari karakteristik siswa-siswa agar strategi pembelajaran lebih efektif, (5) penyajian materi dengan menggunakan model ARCS bukan hanya dengan teori yang penerapannya kurang menarik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa besar ketuntasan belajar, motivasi dan minat siswa pada materi hidrokarbon yang diajarkan dengan model ARCS. Menurut Rahyubi (2012:245), hasil belajar dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan oleh setiap guru. ketuntasan belajar siswa dalam penelitian ini dilihat berdasarkan kriteria ketuntasan minimum yang telah ditentukan oleh guru di sekolah yaitu sebesar 75. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif model one group pretest posttest design. Menurut Arikunto (2010 :212), model eksperimen one group pretest posttest design adalah sebuah eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding tetapi menggunakan tes awal sehingga besarnya efek dari eksperimen dapat diketahui dengan pasti. Skema model ini digambarkan seperti rancangan pada Tabel 1. 88
3 Tabel 1. Rancangan Model One Group Pretest Posttest Design Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Kelas Eksperimen O1 X O2 Keterangan : X = Perlakuan dengan model ARCS O1 = Hasil Pretest O2 = Hasil Posttest Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Baitussalam tahun ajaran 2016/2017. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria kelas dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar kimia. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data aktivitas siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, peneliti melakukan test berupa pre-test dan post-test yang diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda. Data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran ARCS diperoleh melalui angket yang akan diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes. Teknik Analisis Data Menurut Sudijono ( 2011:43) persentase ketuntasan belajar dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan berikut : = 100% Keterangan : P = Angka persentase ketuntasan klasikal F = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan Data yang diperoleh dari angket tanggapan siswa dianalisis dengan penentuan persentase setiap aspek dengan menggunakan persamaandibawah ini (Maidiyah dan Fonda, 2013:15). x = x 100% Keterangan : x JKS BNB N = Persentase hasil angket = Jumlah keseluruhan skor pada setiap indikator = Banyak nomor butir indikator = Jumlah siswa Untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, maka kategori persentase yang diperoleh dapat dilihat seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Kategori Persentase angket respon siswa Persentase Kategori 25% - 43% Kurang 44% - 62% Cukup 63% - 81% Baik 89
4 82% - 100% Baik sekali (Sumber: Maidiyah & Fonda 2013:15) Hasil dan Pembahasan Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung diukur dengan menggunakan lembar aktivitas siswa yang bertujuan untuk melihat interaksi siswa dalam proses pembelajaran dengan diterapkannya model ARCS. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa selama tiga kali pertemuan dengan menerapkan model ARCS, maka aktifitas siswa dikatakan baik karena mengalami peningkatan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua menjadi 89,16%. Hal ini sesuai dengan Farida (2016 :45) dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa aktivitas siswa yang belajar dengan menerapkan model ARCS berlangsung dengan baik. Secara keseluruhan persentase peningkatan aktivitas siswa pada penerapan model ARCS dapat dilihat pada Gambar 1. 89, ,5 89, , , ,5 85,5 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Gambar 1. Grafik Aktifitas Siswa Pada pertemuan pertama dalam menerapkan model ARCS, peneliti membagikan siswa kedalam empat kelompok secara heterogen kemudian peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind mapping (peta konsep) tentang identifikasi senyawa hidrokarbon, kekhasan atom karbon, dan kedudukan atom karbon. Tugas ini dikerjakan dengan adanya bimbingan dari peneliti yang bertindak sebagai guru. Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil keja kelompok mereka. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa aktivitas siswa tergolong baik dengan persentase 87,0% Pada pertemuan kedua, siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru memberikan lembar kerja tentang tatanama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. Pemberian lembar kerja ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami aturan penamaan senyawa hidrokarbon. Selama mengerjakan lembar kerja, guru memberi bimbingan untuk menghindari kebingungan siswa. setelah selasai setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil lembar kerjanya sementara kelompok lain memberi tanggapan. Hal ini bisa meningkatkan rasa kepercayaan dan rasa puas dalam diri siswa sehingga minat dan motivasi siswa bisa dipertahankan dan aktivitas pada pertemuan kedua meningkat dari pertemuan pertama menjadi 87,5%. 90
5 Pada pertemuan ketiga penerapan model ARCS guru menjelaskan materi mengenai sifatsifat dan isomer dari alkana, alkena, alkuna. Pada pertemuan ini siswa cukup memusatkan perhatiannya pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat pada saat ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan dan ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru juga terus berusaha untuk memberi bimbingan dan memberi penghargaan secara verbal kepada siswa yang berpartisipasi selama proses pembelajaran. Hal ini menghasilkan aktivitas siswa meningkat dibandingkan dengan dua pertemua sebelumnya menjadi 89,16%. Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan belajar siswa dalam memahami senyawa hidrokarbon dapat diketahui dengan membandingkan nilai akhir yang diperoleh oleh siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada di sekolah. Nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah pada materi hidrokarbon adalah 75 sebagai nilai ketuntasan individual. Berdasarkan nilai ketuntasan individual tersebut, terdapat 4 siswa yang tidak tuntas secara individual, sedangkan sisanya 17 siswa tuntas secara individual. Hasil belajar siswa pada materi hidrokabon dengan menerapkan model ARCS dapat dilihat pada Gambar 2. Nilai A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U Siswa PRETEST POSTTEST Gambar 2. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Gambar 2. persentase siswa yang tuntas adalah sebesar 80,95%. Berdasarkan persentase tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kelas tersebut belum tuntas secara klasikal, karena persentase ketuntasannya tidak mencapai 85. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Maidiyah & Fonda (2013 :15-16) bahwa kelas dikatakan tuntas secara klasikal apabila persentase siswa yang tuntas mencapai 85%. Jika belum mencapai 85%, maka kelas belum dikatakan tuntas secara klasikal. Meskipun hanya beberapa siswa saja yang belum tuntas secara individu, hal ini mempengaruhi besarnya persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Berdasarkan tes yang telah diberikan kepada siswa, ada beberapa sub materi yang kurang dipahami oleh siswa, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang menjawab salah dalam soal tersebut, seperti pada soal tentang kekhasan atom karbon, penentuan kedudukan atom C, dan penentuan rumus molekul dari alkana, alkena dan alkuna. Sementara sub materi lainnya dianggap sudah dipahami siswa karena banyaknya siswa yang menjawab benar. Namun secara keseluruhan pemahaman siswa tentang materi hidrokarbon cukup baik, karena proses pembelajaran yang menggunakan model ARCS mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jumlah persentase nilai pre-test dan persentase nilai akhir proses pembelajaran mengalami peningkatan dari 14,3% menjadi 80,95%. 91
6 Motivasi Siswa Motivasi siswa yang baik memegang peranan penting dalam proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Karena itu, prinsip-prinsip penggerak motivasi erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang terjadi, sehingga berpengaruh juga terhadap hasil belajar. Siswa biasanya akan termotivasi untuk mengetahui sesuatu apabila yang dipelajari berkaitan dengan apa yang ada dalam kehidupan. Sehingga apa yang dipelajari mengandung makna yang bermanfaat bagi siswa dan menimbulkan rasa puas dalam diri siswa setelah mempelajarinya. Menurut Sutrisno (2016:118) motivasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena motivasi dalam belajar dapat menimbulkan rasa percaya diri untuk mencapai keinginan terhadap keberhasilan. Upaya untuk mengetahui motivasi siswa terhadap penerapan model ARCS dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan angket yang mencakup keempat aspek motivasi. Informasi mengenai hasil angket yang telah dibagikan disajikan dalam Gambar 3. Hasil Angket Motivasi Siswa 82,00% 81,00% 80,00% 79,00% 78,00% 80,15% 80,95% Attention Relevance Confidence 77,00% 77,38% 77,37% Satisfaction 76,00% 75,00% Attention Relevance Confidence Satisfaction Gambar 3. Grafik hasil angket motivasi Perhatian merupakan salah satu aspek dari keempat aspek yang ada dalam model ARCS yang dapat mempengaruhi motivasi siswa. berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa dapat diketahui bahwa persentase rata-rata perhatian siswa yang menunjukkan motivasi siswa sebesar 80,15% dan termasuk kedalam kategori yang baik. Adanya rasa ingin tahu pada siswa membuat siswa akan memperhatian apa yang sedang dipelajari. Hal ini dapat timbul dengan adanya dorongan dari diri siswa dan adanya bantuan guru melalui kegiatan motivasi dan apersepsi sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada pembelajaran. Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi, Rahyubi (2012 : 106) menyatakan bahwa proses pembelajaran akan semakin efektif apabila perhatian siswa terhadap pembelajaran besar. Menurut Farida (2016 : 40) siswa akan terdorong mempelajari sesuatu apabila apa yang dipelajarinya memiliki relevansi dengan kehidupan siswa dan tujuan yang jelas. Adanya keterkaitan antara materi yang dipelajari siswa dengan apa yang ada dalam kehidupan siswa dapat memunculkan motivasi siswa untuk belajar, karena siswa merasa apa yang dipelajarinya memiliki manfaat bagi dirinya. Pemberian contoh tentang pemanfaatan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan merupakan salah satu cara agar siswa merasa 92
7 pembelajarannya menjadi bermakna. Berdasarkan angket motivasi yang diberikan, aspek Relevance memiliki persentase sebesar 77,38% dengan kategori motivasi siswa adalah baik. Menurut Uno (2011 :34) pemberian pernyataan penghargaan secara verbal terhadap perilaku yang baik atau hasil kerja maupun hasil belajar siswa yang baik merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar yang baik. Penghargaan secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa selama proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa. Berdasarkan angket motivasi yang diberikan kepada siswa dapat diketahui bahwa persentase kepercayaan diri siswa sebesar 77,37% dengan kategori baik. Aspek kepuasan merupakan aspek yang menunjukkan perasaan gembira dan perasaan puas terhadap pembelajaran. Aspek ini dapat muncul dalam diri siswa jika ia merasa dihargai atas kerja kerasnya dan memperoleh penghargaan sesuai dengan apa yang menjadi tujuannya, baik itu penghargaan yang berupa nilai atau komentar. Berdasarkan hasil angket motivasi yang diberikan kepada siswa, persentase aspek Satisfaction (kepuasan) siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan model ARCS adalah sebesar 80,95% dengan kategori baik. Berdasarkan data hasil angket motivasi pada Gambar 4.3 secara keseluruhan dapat diketahui bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan model ARCS memiliki persentase rata-rata sebesar 78,96% dengan kategori motivasi siswa baik. Motivasi siswa dalam belajar dapat timbul karena adanya faktor dari luar dan faktor dari dalam, faktor dari luar dapat berupa adanya penghargan yang diterima, lingkungan belajar yang mendukung dan kegiatan belajar yang mampu menarik perhatian siswa. Sedangkan faktor dari dalam dapat berupa adanya keinginan dari diri siswa untuk berhasil dalam belajar, dan adanya harapan untuk mencapai cita-cita masa depan. Sementara itu, indikator motivasi siswa dalam belajar menurut Uno (2011 :31) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa hal, diantaranya karena adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar yang dapat menimbulkan rasa puas dan rasa percaya diri siswa, adanya hal yang menarik perhatian siswa saat belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dengan baik dan nyaman. Minat Siswa Menurut Slameto (2010:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Kegiatan belajar yang didasari dengan minat yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Minat dapat muncul apabila siswa merasa bahwa apa yang dipelajarinya bermanfaat dan berkaitan dengan kehidupannya, baik pada saat sekarang atau dimasa yang akan datang. Menurut William (dalam Nuswowawi & Asfuriyah, 2015 : 740), minat belajar merupakan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran sebagai faktor yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Minat siswa dalam penelitian ini diketahui dengan pemberian angket ARCS yang menekankan pada empat aspek, yaitu Attention, Relevance, Confidence dan Satisfaction. Informasi mengenai minat siswa terhadap pembelajaran pada materi hidrokarbon dengan menerapkan model ARCS dapat dilihat pada Gambar 4. 93
8 85,00% 84,00% 83,00% 82,00% 81,00% 80,00% 79,00% 78,00% 77,00% 76,00% Hasil Angket Minat Siswa 84,52% 83,52% 82,14% 79,30% Attention Relevance Confidence Satisfaction Attention Relevance Confidence Satisfaction Gambar 4. Grafik hasil angket minat siswa Menurut Nuswowawi & Asfuriyah (2015: 744) aspek perhatian menuntut siswa un tuk lebih berkonsentrasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih terpusat perhatiannya terhadap materi yang dipelajari. Jika siswa terpusat perhatiannya, maka akan muncul perasaan tertarik pada pembelajaran. Minat mempengaruhi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, jika siswa memiliki minat yang tinggi maka perhatiannya terhadap pembelajaran akan terpusat terhadap materi yang dijelaskan oleh guru, dan aktivitas siswa juga akan baik. Secara keseluruhan hasil persentase perhatian siswa dalam angket minat terhadap pembelajaran hidrokarbon adalah 79,30% dan tergolong baik. Aspek Keterkaitan materi terhadap apa yang ada dalam kehidupan siswa memiliki persentase sebesar 84,52% tergolong baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dipelajari selama proses pembelajaran hidrokarbon memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dalam kehidupan siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mempelajari materi hidrokarbon dan persentase minat siswa pada aspek ini adalah yang tertinggi dibandingkan dengan aspek lainnya sehingga minat siswa dalam tergolong baik sekali. Aspek Confidence (percaya diri) siswa juga tergolong baik sekali karena memiliki persentase sebesar 82,14%. Keyakinan siswa untuk berhasil pada pembelajaran ini mengakibatkan munculnya rasa percaya diri siswa yang besar. Sehingga siswa memiliki minat dan ketertarikan untuk mengikuti proses pembelajaran. Keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran yang sedang diajarkan mendorong siswa untuk mencari informasi dengan cara terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat menunjukkan keberaniannya untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran mulai dari mengemukakan pendapat, bertanya, menanggapi, hingga menjelaskan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Efek dari keberanian siswa tersebut dapat mengembangkan rasa percaya diri siswa dan memunculkan rasa bangga dan dihargai. Seperti yang dikatakan oleh Uno (2011 : 35) memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemampuannya di depan umum akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai di depan umum, dan pada akhirnya hal tersebut akan meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. kebutuhan untuk dihargai dan dihormati merupakan salah satu kebutuhan manusia menurut teori Maslow (dalam Uno, 2011:41) kebutuhan manusia secara hirarki mencakup kebutuhan fisiologis (sandang pangan), kebutuhan rasa aman (bebas bahaya), kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, dan kebutuhan aktualisasi diri. 94
9 Aspek satisfaction (kepuasan) siswa terhadap pembelajaran hidrokarbon juga termasuk kedalam kategori baik sekali karena memiliki persentase sebesar 83,52%, hal ini menunjukkan adanya rasa puas pada diri siswa setelah mempelajari materi hidrokarbon dengan menggunakan model ARCS. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa minat siswa terhadap pembelajaran kimia pada materi hidrokarbon yang menggunakan model ARCS memiliki persentase sebesar 82,37% dengan kategori baik sekali. Hal ini menunjukkan adanya ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan model ARCS. Menurut Sardiman (2011 : 94), proses belajar akan berjalan dengan lancar apabila disertai dengan adanya minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara membangkitkan adanya kebutuhan, menghubungkan materi yang ada dengan pengalaman sehari-hari siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dengan tujuan mendapatkan hasil belajar yang baik, dan menggunakan berbagai macam teknik dalam mengajar. Hal ini sesuai dengan aspek-aspek yang ada dalam model ARCS. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dari pertemuan I sebesar 87%, pertemuan II sebesar 87,50%, hingga pertemuan III sebesar 89,16%. Berdasarkan hasil angket, motivasi siswa tergolong baik dengan persentase sebesar 78,96% dan persentase minat siswa sebesar 82,37% tergolong baik sekali. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model ARCS memiliki ketuntasan sebesar 80,95%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model ARCS hasil belajar siswa cukup tinggi, motivasi dan minat siswa terhadap pembelajaran juga tergolong baik. Saran Berdasarkan penelitian, maka dapat diajukan saran bagi peneliti lain yang berminat untuk menerapkan model ARCS, sebaiknya menggunakan metode campuran agar hasil penelitian yang diperoleh lebih lengkap. Bagi guru diharapkan penelitian ini dapat dijadikan alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. Referensi Arikunto, S Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Farida, A Penerapan Model Pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction) pada Mata Kuliah Matematika Distrit Di Program Studi Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa. Jurnal Sains Tech Politeknik Indonesia, 1(5): Hamoraon Pembelajaran Inovatif Model ARCS Keller. https: //learningtheori.wordpress.com/2010/03/08/model-arcs-keller/ diakses pada 11 April Irsaf, Z Penerapan Model ARCS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Labschool Universitas Tadulako Pada Materi Sudut-Sudut Segitiga. Jurnal Pendidikan Matematika Tadulako. 01(02): Maidiyah, E., & Fonda, C.Z Penerapan Model Pembelajaran ARCS Pada Materi Statistika Di Kelas XI SMA NEGERI 2 RSBI Banda Aceh. Jurnal Peluang. 1(2): Nuswowati, M., & Asfuriyah, S, Pengembangan Majalah Sains Berbasis Contextual Learning pada Tema Pemanasan Global untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Unnes Science Education Journal. 4(1): Pribadi, B.A Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Rahyubi, H Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media. Sardiman, A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sudijono, A Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 95
10 Sutrisno, V.L.P Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota Yokyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(1): Uno, H Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 96
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI
30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 30-35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI Nafilah Risha,
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS
Lebih terperinciPenggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie
Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie The Use of Problem Based Learning (PBL) Model to Improve The Motivation in MAN Blangpidie Samsulimi
Lebih terperinciMOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG
Jurnal Geliga Sains 4 (1), 23-27, 2010 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA
Asma Yani dkk (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student 315 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Lebih terperinciPendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.
17 Penerapan Metode Pembelajaran Scramble dan Time Token untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Jember (Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Manusia) (Application of Scramble
Lebih terperinciMeli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala
Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Banda Aceh Effectiveness
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciMODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM
MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL Oleh Etik Khoirun Nisa NIM 090210102023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATERI ALKANA, ALKENA, ALKUNA DI KELAS X SMAN 1 SUMBEREJO IMPLEMENTATION OF MODEL
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Asam Basa di Kelas XI SMA Negeri 8 Banda Aceh
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Asam Basa di Kelas XI SMA Negeri 8 Banda Aceh Dewi Lestari, Zulfadli, Ade Ismayani Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: model pembelajaran rotating trio exchange (RTE), hasil belajar ABSTRACT
Mayangku Serungke S. Yoga (2016). Penerapan Model Pembelajaran Rotating... 49 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT OPTIK KELAS
Lebih terperinciJurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin
p-issn: 2460-1780 e-issn: 2549-2535 Desember 2017 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KONSEP HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA ADOBE FLASH
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA
Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Blended Learning Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah
Penerapan Pembelajaran Blended Learning Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah Rizqa Afdhila, Muhammad Nazar, Latifah Hanum Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam
Lebih terperinciIMPLEMENTATION OF PICTORIAL RIDDLE METHOD ON LEARNING MOTIVATION OF PHYSICS SCIENCE FOR CLASS VIII SMP BEER SEBA PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION OF PICTORIAL RIDDLE METHOD ON LEARNING MOTIVATION OF PHYSICS SCIENCE FOR CLASS VIII SMP BEER SEBA PEKANBARU Nursani Saragih, Nur Islami, Muhammad Nasir Email : saragihnursani@gmail.com,
Lebih terperinciWidanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...
1 Penerapan Teknik Mind Mapping untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Pembelajaran Pkn Pokok Bahasan Sistem Pemerintahan Kabupaten, Kota dan Provinsi di SD Negeri Mumbulsari
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 17, 28-36 28 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Lebih terperinciPendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 24 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SAINS II MELALUI
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Jurnal 138 Biotik, Rahmatan ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 2, Ed. September 2015, Hal. 138-144 MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lebih terperinci(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh KHOIRUNNISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 PENGARUH
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA NEGERI 2 RSBI BANDA ACEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA NEGERI 2 RSBI BANDA ACEH Erni Maidiyah 1 dan Cut Zulisna Fonda 2 1 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Mahasiswa
Lebih terperinciDarmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 2 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Darmawati,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERTUKARAN KELOMPOK IMPROVING STUDENT S LEARNING OUTCOMES WITH EXCHANGE GROUPS METHODS Anik Andriyani SMA Negeri 2 Jember Email: andria83@ymail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Farida Andriyani 1, Tri Jalmo 2, Berti Yolida 2 Email: faridaandriyani33@yahoo.co.id HP: 085789702417 ABSTRAK This research was aimed
Lebih terperinciKata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor
188 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 1 No.4 Oktober 2016, 188-195 PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBASIS MEDIA MINDJET MINDMANAGER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 6 PEKANBARU Asti Nur Arifah*, Herdini**, dan Jimmi Copriady***
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciBerkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Endah Tri Septiani 1, Tri Jalmo 2, Berti Yolida 2 e-mail: endahtriseptiani@yahoo.co.id HP: 08984380068 ABSTRAK The purpose of this study was to
Lebih terperinciWardah Rahmawati 28, Jekti Prihatin 29, Pujiastuti 30
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SPICS (STUDENT CENTERED, PROBLEM BASED, INTEREST, CONFIDENT AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA (KELAS X D SMA NEGERI 2 TANGGUL JEMBER) Wardah
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciMOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010
MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oleh: YULIANI 57617/2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinci1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Widia Ningsih 1, Niniwati 1, Fazri Zuzano 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciLutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi
Lebih terperinciKata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THREE STAY ONE STRAY (TSOS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS X SMAN 1 TAMBANG Andi Boy*, Betty
Lebih terperinciRosita et al., Implementasi Model Attention, Relevance, Confidence and Satisfaction... ABSTRAK ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS XI IPS 3 DI SMAN AMBULU SEMESTER GENAP TAHUN
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf
Lebih terperinciMurniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA TERPADU (BIOLOGI) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUIZ TEAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs PPTI TAMO Murniati 1,sainab 2 1 Biologi Madrasah Aliyah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOMETRI CONTEXTUAL APPROACH TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING GEOMETRY Hasnah SD Negeri Limbung Putera hasnahhasnah823@gmail.com Abstract
Lebih terperinciHj. Zaenab Guru SMKN 1 Pallangga, kab. Gowa. Abstrak
27 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PERSIAPAN GRAFIKA 3 MELALUI PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP SETTING KOOPERATIF TIPE STAD DI SMK NEGERI 1 PALLANGGA KABUPATEN GOWA Hj. Zaenab Guru SMKN 1
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciYusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri
Lebih terperinciPENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,
PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Fitri Nuryanah 1 *, Rini Rita T. Marpaung 1, Berti Yolida 1 1 Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung *Corresponding author,
Lebih terperinciChemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau
1 THE USE OF MYSTERIOUS CARD AND BOX LEARNING MEDIA TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITY AND COMPLETENESS IN HYDROCARBONS AND CRUDE OIL TOPIC AT X.8 GRADE OF SMAN 9 PEKANBARU Wirda Novitasari Nasution
Lebih terperinciKata kunci: Model Inkuiri Terbimbing, hasil belajar
70 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 70-76 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 1 PADA MATERI GETARAN
Lebih terperinciAnggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah
196 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 196-201 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-c DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SD NEGERI 34 KURANJI PADANG Irma Suryani 1,Wince Hendri 2, Erwinsyah Satria
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Fina Citha Kasih 1, Tri Jalmo 2, Afif Bintoro 2 email: finacitha_kasih@yahoo.com HP: 081997562404 ABSTRAK The
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dan metode pre experiment. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan implementasi
Lebih terperinciFefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program
Lebih terperinciIdawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 2 Pasirian Tahun Ajaran 2015/2016 Idawati
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R.
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh EVA FEBRIYANTI R. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2014 PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT Sinta Puspita Sari, Eny Enawaty, Erlina Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: fsintapuspita@gmail.com
Lebih terperinciWirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA DI KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2013/2014 Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran Kelas yang dijadikan subjek
III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swadhipa Bumisari Natar, semester genap Tahun Pelajaran 2009-2010. Kelas yang dijadikan subjek penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING Siti Nurhanifah 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciDepartment of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau
1 THE IMPROVING ACTIVITY AND ACHIEVEMENT OF STUDENT BY USING IDEAL PROBLEM SOLVING STRATEGY ON SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT SUBJECT IN XI MIA 1 OF SMAN 2 PEKANBARU Claudia Oktaviani*, Roza Linda**,
Lebih terperinci(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Sistem Pernapasan pada Manusia di Kelas XI MA
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Aliran Daeli SMP Negeri 4 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: Problems in this study is the low quality and student
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG Nely Rosita Ambarwati 1, Lutfian Almash 2,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI 1 Ota Mulyono, 2 Yakobus Bustami, dan 3 Hendrikus Julung 123 Program studi Pendidikan Biologi, STKIP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL
Dinamika Vol. 5, No. 1, Juli 2014 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL Uthiya Rahma Mardlatika 1, Sutarno 2, Rahmawan Hatmantrika
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA. (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI
PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA (Artikel) Oleh DEWI CITRA HANDAYANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 PENGARUH BAHAN
Lebih terperinciRosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak
Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12, Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal 28-33 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-IPA2 PADA
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE OBSERVASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG (Studi Eksperimen pada Konsep Ekosistem di Kelas VII
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA KELAS XI MIA SMAN 2 MAGETAN IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG Watrimet ¹, Zulfa Amrina¹ Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG Rika Purwati 1), Dr. Erman Har, M.Si. 2), Daswarman, ST.,M.Pd. 1) 1) Program Studi
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE
Lebih terperinciEdu Elektrika Journal
Edu Elektrika 3 (1) (2014) Edu Elektrika Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduel EFEKTIVITAS JOBSHEET PADA MATA DIKLAT INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) DI KELAS IV SDN 26 PARAK BURUK PADANG Yuyu Tri
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE THE EFFECTIVENESS OF THE LABORATORY UTILIZATION TOWARD MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ria
Lebih terperinciKeywords: Advance Organizer, Output Learning, Atomic Structure.
Lantanida Journal, Vol. 4 No. 2, 2016 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM Ainun Mardhiah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI
Peningkatan Aktivitas dan... (Dwi Wahyuningsih& Singgih Murwani) 65 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA
Lebih terperinci(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manonjaya Kabupaten
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD
ISSN: 1979-732X PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS II SD Tri Wahyuningsih SD Negeri 09 Kepahiang Kabupaten Kepahiang e-mail: triwahyuningsih@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciPengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Developing Bilingual Student Work Sheet with Contextual Approach on Human Reproductive
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 (217) 93-196 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Hayatuz Zakiyah* dan
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII/D SMP N 1 KRETEK BANTUL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT KELAS III SD NEGERI 11 LOLONG PADANG Rica Azwar 1), Dr. Erman Har, M.Si.
Lebih terperinci