EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ABSTRACT ANNISA RAHMAWATI. The Organizational Effectiveness and Corporate Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa. (Supervised by: FREDIAN TONNY) This research essentially aims to see and understand The Organizational Effectiveness and Corporate Social Responsibility Implementation of PT Indocement Tunggal Prakarsa. The subjects of this research were the village government, local community, and the corporate staff. The method of this research used purposive sampling technique to decide the sample. This research used one key- informant and fourty-five respondents. The conclusion of this research is the higher organizational effectiveness, the better CSR implementation done. Keyword: CSR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Organization, Effectiveness, Implementation.

3 RINGKASAN ANNISA RAHMAWATI. Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Dibawah bimbingan Ir. Fredian Tonny, MS) Konsep pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan di era globalisasi ini, terutama sejak dilakukannya penandatanganan Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun Indonesia sebagai salah satu negara yang turut menandatangani perjanjian MDGs tersebut telah mengatur sejumlah regulasi yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam, seperti yang tercantum dalam UU PT tahun 2007 Pasal 74 ayat 1. PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai salah satu perusahaan ekstraktif besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia turut memiliki kewajiban dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Implementasi program CSR oleh perusahaan ini dinilai telah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah penghargaan yang diterima perusahaan terkait dengan pelaksanaan program CSR, diantaranya Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards 2008 dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun Keberhasilan perusahaan ini dalam melaksanakan program CSR tak lepas dari organisasi pelaksana CSR perusahaan yang efektif, yakni Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa. Efektivitas organisasi ini dinilai memiliki keterkaitan dengan efektivitas implementasi CSR oleh perusahaan. Oleh karena itu, pertanyaan umum yang dikaji dalam penelitian ini diajukan untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Pertanyaan khusus dalam penelitian ini dibahas untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta

4 strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menetapkan informan dan responden dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Infoman kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Departemen CSR, sedangkan responden penelitian terdiri dari 15 orang staf Departemen CSR dan 30 orang masyarakat desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v Cara pandang PT Indocement terhadap pelaksanaan CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang tersebut mempengaruhi strategi yang digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR, yaitu dengan menciptakan pola kemitraan yang strategis antara perusahaan, warga desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, dan pihak swasta lainnya. Hasil uji hipotesis yang dilakukan terhadap variabel efektivitas organisasi Departemen CSR dan variabel efektivitas impelementasi CSR menghasilkan angka korelasi sebesar dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif diantara kedua variabel tersebut, sehingga hasil hipotesis penelitian ini adalah semakin tinggi efektivitas organisasi, maka semakin baik implementasi program CSR.

5 EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I SKRIPSI Sebagai Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

6 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Annisa Rahmawati NRP : I Program Studi : Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Judul Skripsi : Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS NIP: Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP Tanggal Lulus:

7 LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Januari 2010 Annisa Rahmawati I

8 RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Annisa Rahmawati dilahirkan pada tanggal 22 November 1988 di Bogor. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Edward Tamimi dan Ibu Hj. Yetriza Hasbullah. Pendidikan yang pertama kali ditempuh oleh penulis adalah Taman Kanak-kanak Harapan II pada tahun Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri Pedurenan Tengah I pada tahun , Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bekasi pada tahun , dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bekasi pada tahun Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Saringan Masuk IPB) dan memilih Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun Selama menjadi mahasiswa di IPB, selain belajar penulis juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, yakni sebagai staf divisi infokom Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama pada tahun , staf divisi broadcasting Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada tahun , dan staf divisi sosial dan lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia tahun , serta aktif terlibat dalam kepanitiaan acaraacara kemahasiswaan. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Sosiologi Umum (KPM130) dan Mata Kuliah Komunikasi Bisnis (KPM231).

9 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Judul yang dipilih dalam skripsi ini adalah Efektivitas Organisasi dan Implementasi Program Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Penelitian ini bertujuan umum untuk mengetahui efektivitas organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan bertujuan khusus untuk mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian dan untuk mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi proses pembelajaran bagi peneliti dalam memahami fenomena sosial yang terjadi di lapangan serta dapat menjadi masukan bagi perusahaan terkait kegiatan CSR. Semoga skripsi ini bermanfaat. Bogor, Januari 2010 Annisa Rahmawati

10 UCAPAN TERIMA KASIH Seraya mengucap takbir dan hamdalah, penulis mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan, dan sarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS selaku dosen penguji utama dan Ir. Hadiyanto, MS selaku dosen penguji wakil departemen. 3. Ibu Dian Octavia, Ibu Lia Damayanti, Bapak Bambang N, Bapak Toto, Bapak Romi Himawan, Bapak Fajar Fathoni, dan seluruh staf Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian. 4. Seluruh staf pemerintah desa dan masyarakat Desa Nambo dan Desa Bantarjati yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian. 5. Papa, Mama, Uni Rizka, dan adik-adik tersayang Tita dan Ridwan yang telah mencurahkan begitu banyak kasih sayang, perhatian, motivasi dan semangat bagi penulis selama masa studi. Terima kasih untuk untaian doa yang selalu dipanjatkan setiap harinya demi kesuksesan hidup penulis. 6. Adji Satrio Utomo, selaku teman berbagi dan bertukar pikiran. Terima kasih untuk warna-warni kehidupannya yang telah memberikan semangat dan perhatian serta motivasi bagi penulis selama masa studi. 7. Sahabat-sahabatku tersayang, Ninik, Indah, Tami, Mba Winda, Icha, Aan, Uni Mike, Rissa dan Arlita yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam setiap kesulitan yang penulis rasakan dalam studi. Terima kasih atas kebersamaan dan doa-doa kalian.

11 8. Teman-teman seperjuangan program akselerasi, khususnya Yuni Muryaningrum yang selalu menemani penulis menghadap dosen pembimbing, serta Lingga, Vani, Luisita, Arif, Indra, Fenita, Nadra, Rininda, Parnamian, Noval, Viora, Siska, Nadia, dan Andi Fuad. Terima kasih atas semangat kebersamaan kalian. 9. Teman-teman KPM 43, khususnya Septiani Wesman yang turut menunjang fasilitas penulis selama melakukan penelitian. 10. Seluruh warga Eky erz, baik alumni maupun penghuni saat ini Vivi, Sabti, Dinda, Betari, Ochi, Ita, Mba Ita, Arin, Vita, Bani, Mba Eka, Iin, Ayu, Mba Yani, Mba Ira, Mba Venny, Mba Ani, Mba Reni. Terima kasih atas pengalaman hidup yang diajarkan pada penulis selama ini. 11. Adik-adik praktikan Sosum (A19 dan B08 tahun ajaran 2008/2009) dan teman-teman praktikan MK Komunikasi Bisnis tahun ajaran 2009/2010. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak dan membanggakan bagi keluarga, agama, teman-teman, bangsa, dan negara. Amin Ya Rabbal alamin.

12 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... 5 BAB II PENDEKATAN TEORITIS Tinjauan Pustaka Corporate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility Definisi Organisasi Efektivitas Organisasi Efektivitas Implementasi CSR Kerangka Pemikiran Hipotesa Penelitian Hipotesa Pengarah Hipotesa Uji Definisi Konseptual Definisi Konseptual dan Operasional BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Pendekatan Penelitian Teknik Pemilihan Informan dan Responden Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan Identitas Perusahaan Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT. Indocement Struktur Organisasi PT. Indocement Proses Produksi Semen... 26

13 4.2. Profil Desa Binaan PT. Indocement Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Ikhtisar BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT. INDOCEMENT Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan CSR PT Indocement Strategi Pelaksanaan CSR PT. Indocement Implementasi CSR Ikhtisar BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR YANG IDEAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR Community Development Section Program Fisik Program Non-Fisik Sustainable Development Project Section Ikhtisar BAB VII ANALISIS HUBUNGAN EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DENGAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM-PROGRAM CSR Analisis Uji Hipotesis Penelitian Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kepemimpinan Partisipasi Anggota Pemrosesan Informasi Komunikasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR Evaluasi dan Pemantauan Program Daya Tanggap Perusahaan Konsistensi Program Kepedulian terhadap Lingkungan BAB VIII PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 71

14 DAFTAR TABEL Nomor Halaman Tabel 1. Metamorfosis CSR... 8 Tabel 2. Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR Tabel 3. Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Tabel 4. Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun Tabel 5. Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun Tabel 7. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun Tabel 8. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun Tabel 9. Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun Tabel 10. Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun Tabel 11. Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun Tabel 12. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun Tabel 13. Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun Tabel 14. Siginifikansi Korelasi Efektivitas Organisasi dan Efektivitas Implementasi CSR Tabel 15. Jumlah dan Presentase Aspek Kepemimpinan Departemen CSR Tabel 16. Jumlah dan Presentase Aspek Partisipasi Angota Departemen CSR Tabel 17. Jumlah dan Presentase Aspek Pemrosesan Informasi Departemen CSR Tabel 17. Jumlah dan Presentase Aspek Komunikasi Departemen CSR Tabel 19. Jumlah dan Presentase Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program Tabel 20. Jumlah dan Presentase Aspek Daya Tanggap Perusahaan.. 63 Tabel 21. Jumlah dan Presentase Aspek Konsistensi Program Tabel 22. Jumlah dan Presentase Aspek Kepedulian Terhadap Lingkungan... 64

15 Nomor DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen CSR Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 25 Gambar 3. Alur Produksi Semen Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup Gambar 6. Flow CSR Program... 44

16 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman Lampiran 1. Catatan Harian Penelitian Lampiran 2. Panduan Pertanyaan Lampiran 3. Lembar Kuesioner untuk Staf CSR Department Lampiran 4. Lembar Kuesioner untuk masyarakat desa binaan.. 91 Lampiran 5. Matriks Alokasi Waktu Penelitian... 98

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan. Konsep ini semakin digaungkan sejak penandatanganan Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun 2000 yang mengandung beberapa tujuan pembangunan yang saling terkait, baik dalam konteks pencapaian tujuan maupun kesalingtergantungan para stakeholders yang ada di dalamnya. Selain pemerintah dan masyarakat sebagai stakeholders, sektor swasta juga memiliki kontribusi yang besar dan saling terkait dalam pencapaian tujuan MDGs melalui pengimplementasian program-program CSR. 1 Konsep program-program CSR tersebut merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak lagi hanya mementingkan keuntungan ekonomi semata. Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani MDGs telah menetapkan sejumlah peraturan yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu aturan dasar dari pemerintah Indonesia yang membuat konsep CSR tersebut harus direalisasikan oleh setiap perusahaan di Indonesia adalah Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 2 Juli UU tersebut disahkan sebagai perubahan atas UU tentang Perseroan Terbatas No.1 Tahun Salah satu pasal dalam UU-PT 2007 tesebut, yakni dalam pasal 74 ayat 1, disebutkan bahwa setiap perseroan 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series Number 10, Millenium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan pembangunan milenium. Beberapa tujuan dari MDGs memerlukan peran pihak swasta sebagai pihak yang memiliki kontribusi besar dalam dunia usaha yang diimplementasikan melalui kegaiatan CSR. Tujuan-tujuan tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, menurunkan angka kematian ibu dan anak, memerangi penyakit menular, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

18 yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya. 2 Berdasarkan Undang-Undang tersebut, setiap perusahaan kini wajib mengeluarkan dana perusahaannya untuk mendanai kegiatan-kegiatan masyarakat. Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam telah mampu mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan CSR-nya dengan baik. Namun beberapa perusahaan lainnya ada juga yang belum mampu mengefektifkan pelaksanaan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak mampu menarik simpati dan partisipasi masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program CSR tersebut. Faktor tersebut pada akhirnya pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu berkembang secara efektif untuk mencapai tujuannya, yakni memberdayakan masyarakat dan lingkungannya. Kegagalan demi kegagalan yang dirasakan oleh beberapa perusahaan yang tidak mampu mengefektifkan kegiatan CSR dengan mendapatkan simpati serta partisipasi yang minim dari masyarakat tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keefektifan organisasi yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri. Pengelolaan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dan program-program yang terkait dengan kegiatan CSR menuntut pembentukan desain atau model pekerjaan terlebih dahulu bagi para karyawan ataupun para stakeholders di dalam perusahaan itu. Model tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal atau permasalahan dari dalam ataupun dari luar perusahaan, diantaranya kepentingan perusahaan, struktur organisasi, iklim internal di perusahaan itu sendiri, dan sebagainya. Tata kelola organisasi perusahaan yang tidak diiringi oleh fungsi regulasi dan manajerial yang baik tidak mampu merencanakan, membuat, dan melaksanakan dengan baik program-program CSR yang dapat menyentuh hati dan menarik simpati serta partisipasi masyarakat. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekstraktif atau pertambangan di Indonesia. PT 2 Surat Edaran Nomor SE-07/MBU/2008 (sumber: diakses tanggal 03 Januari 2009)

19 Indocement menjalankan usahanya dengan bisnis inti yakni memproduksi berbagai jenis semen yang bermutu tinggi dengan salah satu produk unggulannya yaitu semen putih. PT Indocement kini menjadi satu-satunya industri yang memproduksi semen putih di Indonesia dengan dukungan HeidelbergCement Group yang merupakan salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang memiliki sebagian besar saham di PT Indocement. Perusahaan yang memasarkan produknya dengan merek dagang Tiga Roda ini, memiliki dua belas pabrik yang dioperasionalkan secara terpadu. Lokasi pabrik PT Indocement ini antara lain terdapat di daerah Citeureup (Bogor, Jawa Barat), Palimanan (Cirebon, Jawa Barat), dan Tarjun (Kotabaru, Kalimantan Selatan) dengan total kapasitas produksi sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. 3 Sebagai salah satu industri yang menggantungkan kegiatan operasionalnya kepada sumber daya alam berupa bahan tambang, PT Indocement memiliki kesadaran akan dampak kegiatan operasionalnya tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sesuai dengan visi dan misi yang dijadikan sebagai landasan bagi seluruh aktivitas perusahaan, PT Indocement memiliki dan telah menjalankan program-program CSR dengan baik yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Program-program CSR yang telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Indocement, diantaranya adalah pengembangan perkebunan tanaman jarak seluas 30 ha di areal bekas penambangan batu kapur dan pelaksanaan program pengumpulan sampah dari masyarakat yang akan diolah menjadi bahan bakar biomassa untuk proses pembakaran dalam produksi semen, dan kompos. Keberhasilan program CSR yang dijalankan oleh PT Indocement ini telah mendapat penganugerahan penghargaan yakni sebagai peraih Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards 2008 dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun Kesuksesan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR sebagai upaya membangun bisnis yang berkelanjutan ini tak lepas dari tata kelola organisasi perusahaan yang dijalankan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan ini menjadikan tata kelola perusahaan sebagai tolak 3 Sumber: intranet CSR Department (diakses tanggal 23 November 2009) 4 Loc.cit.

20 ukur efektivitas kegiatan operasional perusahaan dalam hal akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan hal-hal lain demi keberlangsungan aktivitas bisnis perusahaan ini. Tata kelola perusahaan dijadikan sebagai alat bagi PT Indocement untuk memastikan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi seluruh anggota organisasi perusahaan yang mencakup karyawan hingga jajaran direksi teratas dalam sebuah lingkungan terbuka demi pertumbuhan integritas perusahaan ke arah yang lebih baik. 5 Oleh karena itu, pertanyaan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dalam hal ini adalah organisasi Departemen CSR, dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) Pelaksanaan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat beragam. Hal ini disesuaikan dengan standar yang berlaku dan mengenai tata aturan tentang pelaksanaan CSR pada masing-masing perusahaan. Standar pelaksanaan CSR oleh masing-masing perusahaan ditetapkan perusahaan melalui kebijakan-kebijakan perusahaan yang umumnya mengikuti budaya, nilai, dan norma yang berlaku pada organisasi perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan mempengaruhi keefektifan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Berdasarkan pemaparan alasan yang terkait dengan konsep pelaksanaan CSR dan tata kelola organisasi perusahaan hubungannya dalam keefektifan organisasi perusahan dalam pelaksanaan program CSR, maka pertanyaan umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan pertanyaan khusus yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 5 Sumber: Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007

21 1. bagaimana gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian? 2. bagaimana konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan secara khusus penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian 2. mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggambarkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan konsep efektivitas organisasi dalam tataran perusahaan pelaksana program CSR sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep tersebut. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program CSR dan pengelolaan organisasi perusahaan. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan melihat fenomena praktis yang terjadi dan dikaitkan dengan teori yang diperoleh.

22 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Corporate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak definisi yang dikemukakan oleh banyak ahli. Wibisono (2007) menyebutkan bahwa definisi CSR berasal dari konsep dan pemikiran yang dicetuskan oleh John Elkington (1997) dalam bukunya yang berjudul Cannibals with Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business. Dalam buku tersebut, Elkington mengemukakan konsep 3P (profit, people, dan planet) yang menerangkan bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan, selain mengejar profit (keuntungan ekonomis) sebuah korporasi harus dapat memberikan kontribusi positif bagi people (masyarakat) dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Konsep inilah yang senada dengan latar belakang kemunculan konsep lain mengenai pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang dicetuskan oleh World Bank, yakni pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan triple bottom line. World Bank mendefinisikan konsep pembangunan berkelanjutan secara operasional sebagai A process whereby future generations receive as much capital per capita, or more than, the current generation has available. Definisi tersebut menggambarkan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara etimologis, istilah CSR di Indonesia disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Adiprigandri (2006) mendefinisikan istilah tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah tindakan pengambilan keputusan yang rasional dan menghormati kelangsungan hidup dan harkat semu pihak sehingga tidak hanya memikirkan kepentingan diri tapi kepentingan umum. Definisi istilah

23 ini didasari oleh ciri penting dari esensi konsep tanggung jawab yang bermoral, yakni rasionalitas (tindak impulsif atau semena-mena dan berupaya memetakan alternatif dengan melihat akibatnya, serta jelas tujuan dan memperhatikan rincian implementasinya) dan hormat (kesadaran dan kehendak untuk memperhatikan bagaimana efek dari keputusan atau kebijakan yang diambil yang melebihi kesadaran dan keprihatinan secara rasional sehingga tidak melihat pihak lain hanya sebagai alat pencapaian tujuan sendiri). Ambadar (2008) mendefinisikan CSR merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan usaha dalam menciptakan dan memelihara keseimbangan antara mencetak keuntungan, fungsi-fungsi sosial, dan pemeliharaan lingkungan hidup (triple bottom line). Implementasi CSR merupakan salah satu upaya membangun konsep sustainable development yang menghendaki hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebab dunia usaha merupakan salah satu stakeholder yang memiliki peranan penting terkait dengan kepemilikan terhadap potensi sumber daya manusia dan modal perusahaan. Sukada (2006) menyimpulkan beberapa perbedaan definisi dari istilah CSR menjadi segala upaya manajemen yang dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan keseimbangan pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan, dengan meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif dari setiap pilar. Berdasarkan definisi-definisi mengenai istilah CSR tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya konsep CSR mencakup segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab sosial atas eksistensinya dalam kehidupan masyarakat dan terkait usaha untuk mendapatkan keuntungan ekonomis. Berdasarkan konteks tersebut, pelaksanaan CSR merupakan pengimplemetasian konsep triple bottom line demi tercapainya tujuan pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan Cara Pandang dan Strategi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility Cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan program CSR merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung

24 jawab sosial perusahaan. Wibisono (2007) mengemukakan klasifikasi cara pandang perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR menjadi tiga kategori, yaitu: 1. CSR dianggap sebagai faktor eksternal (external driven) 2. CSR dianggap sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) 3. CSR dianggap sebagai faktor internal (internal driven) Good Corporate Citizenship dalam pelaksanaannya berfokus pada kontribusi suatu perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengalami metamorfosis, dari yang bersifat charity menjadi aktivitas yang lebih menekankan pada penciptaan kemandirian masyarakat, yakni program pemberdayaan (Ambadar, 2008). Metamorfosis kontribusi perusahaan tersebut diungkapkan oleh Za im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008), yaitu dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Metamorfosis CSR Paradigma Charity Philantropy Good Corporate Citizenship (GCC) Motivasi Agama, tradisi, adaptasi Misi Mengatasi masalah setempat Norma, etika dan hukum universal Mencari dan mengatasi akar masalah Pencerahan diri dan rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Memberikan kontribusi terhadap masyarakat Pengelolaan Jangka pendek, Terencana, terorganisasi, Terinternalisasi mengatasi masalah dan terprogram dalam kebijakan sesaat perusahaan Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/dana Keterlibatan baik pribadi/profesionalitas dana maupun sumberdaya lain Penerima Manfaat Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Hibah (sosial dan pembangunan serta keterlibatan sosial) Inspirasi Kewajiban Kepentingan bersama Sumber : Za im Zaidi (2003) dalam Ambadar (2008) Strategi pelaksanaan CSR sangat terkait dengan sudut pandang yang dimiliki oleh korporasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama

25 dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya, pelaksanaan kegiatan CSR dalam jangka panjang memerlukan berbagai pihak, untuk menciptakan pola kemitraan yang lebih strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan kegiatan CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Standar pelaksanaan CSR tersebut antara lain Global Reporting Initiatives (GRI), Global Sullivan Principles, OECD Guidelines for Multinational Enter, Principles for Global Corporate Responsibility-Benchmarks, SA 8000, dan United Nations Global Compact. Secara umum, dapat dilihat bahwa standar pelaksanaan kegiatan CSR mengacu pada penerapan etika bisnis yang diindikasikan dengan faktor keselamatan kerja karayawan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan (Susanta, 2007) Definisi Organisasi Istilah organisasi didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang terbentuk oleh kegiatan-kegiatan spesialisasi dan tingkat-tingkat wewenang demi pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran khusus secara efektif (Kossen dikutip Azhar 1993). Definisi tersebut didasari oleh ciri-ciri organisasi yang meliputi tujuan-tujuan dan sasaran koordinasi masyarakat, hirearkhi otomatis, serta spesialisasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Organisasi merupakan sebuah wadah yang harus memiliki empat unsur utama dalam menjalankan kegiatan operasionalnya (Fremont E. Kast dan James Rosenzweig dikutip Azhar 1993). Keempat unsur tersebut antara lain: 1. Unsur goals oriented yang mengindikasikan bahwa suatu organisasi harus selalu berorientasi pada pencapaian sasaran, 2. Unsur psychological system yang mengindikasikan adanya hubungan antar orang dalam suatu kelompok kerja, 3. Unsur structured activities yang mengindikasikan bahwa dalah suatu organisasi terdapat hubungan berpola pada jalinan kerjasama antar individu didalamnya, dan

26 4. Unsur technological system yang mengindikasikan bahwa anggota-anggota daam suatu organisasi menggunakan teknologi dan pengetahuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Keempat unsur tersebut mutlak harus dimiliki oleh sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Suatu organisasi dianggap tidak akan mampu berjalan untuk mencapai tujuan organisasi tanpa menerapkan salah satu dari keempat unsur tersebut dalam melaksanakan kegiatannya Efektivitas Organisasi Gie (2001) mengemukakan pengertian efektivitas sebagai suatu keadaan dimana terjadi pencapaian tujuan atas maksud tertentu dari pelaksanaan sebuah kegiatan, sedangkan menurut Hidayat (1996) efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar persentase target yang tercapai semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep efektivitas organisasi didasarkan atas fungsi organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Azhar (1993) menyebutkan bahwa efektivitas organisasi dapat diukur melalui empat model, antara lain: 1. Model tujuan rasional dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi bergantung pada seberapa jauh organisasi tersebut mencapai tujuannya. 2. Model hubungan manusia, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi dilihat dari kepentingan anggota organisasi secara individual. 3. Model proses internal, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektifitas organisasi bergantung pada pengelolaan informasi dan proses komunikasi. 4. Model sistem terbuka, dengan asumsi dasar yang menyatakan bahwa efektivitas organisasi bergantung pada transaksi barang dan jasa dengan lingkungannya. Berdasarkan pendekatan nilai-nilai bersaing yang merupakan rangkuman dari indikator-indikator yang disebutkan dalam keempat model tersebut, maka keefektifan organisasi dapat diukur melalui indikator kepemimpinan, partisipasi anggota, pemrosesan informasi, dan komunikasi organisasi (Azhar, 1993).

27 2.1.4 Efektivitas Implementasi CSR Wibisono (2007) menyebutkan bahwa implementasi program CSR dipengaruhi oleh cara pandang dan strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan aktivitas tanggung jawab sosialnya. Nurdiana (2008) mengemukakan bahwa implementasi CSR merupakan pelaksanaan programprogram aktivitas CSR yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkungan dan masyarakat. Penelitian terdahulu mengenai efektivitas implementasi CSR dilakukan oleh Nurdiana (2008) dengan judul Efektivitas Implementasi CSR PT Kaltim Prima Coal. Penelitian tersebut menggunakan dimensi-dimensi pengukuran kepuasan konsumen dengan konsep SERVQUAL (Service Quality), antara lain dimensi berwujud, dimensi kehandalan, dimensi ketanggapan, dimensi jaminan, dan dimensi empati. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa implementasi CSR dapat diukur melalui indikator evaluasi & pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan. 2.2 Kerangka Pemikiran Implementasi program CSR terkait dengan cara pandang terhadap kegiatan CSR yang dimiliki oleh perusahaan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor eksternal (reputation driven dan market driven) dan faktor internal (memenuhi kewajiban). Cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan strategi pelaksanaan CSR mempengaruhi implementasi kegiatan CSR oleh perusahaan tersebut. Strategi pelaksanaan program-program yang dimaksud dapat berupa kerjasama dengan pihak ketiga, yayasan milik perusahaan atau dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Strategi pelaksanaan program CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut. Selain dipengaruhi oleh strategi yang dipilih dan cara pandang yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat konsep CSR, implementasi aktivitas CSR dipengaruhi oleh keefektifan organisasi yang dimliki oleh perusahaan tersebut dengan konsep organisasi sebagai alat pencapaian tujuan. Suatu organisasi dikatakan memiliki tingkat keefektifan yang tinggi apabila organisasi tersebut berhasil melakukan pencapaian tujuan berdirinya organisasi tersebut. PT

28 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki divisi khusus yang diorganisasikan untuk menangani aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan, yakni divisi Community Social Responsibility (CSR). Divisi ini berdiri dengan tujuan untuk mengimplementasikan kegiatan CSR agar mampu menciptakan kemandirian masyarakat yang berbasis pada konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aspek-aspek yang mempengaruhi keefektifan organisasi divisi tersebut dalam mengimplementasikan kegiatan CSR PT Indocement, yakni aspek kepemimpinan, partisipasi anggota divisi, proses internal, dan komunikasi. Aspek-aspek yang selanjutnya diukur dalam penelitian ini adalah aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas implementasi kegiatan CSR, antara lain evaluasi dan pemantauan program, daya tanggap perusahaan, konsistensi program, dan kepedulian terhadap lingkungan (Gambar 1). Aspek-aspek yang mempengaruhi efektivitas organisasi: - Kepemimpinan - Partisipasi Anggota - Pemrosesan informasi - Komunikasi Efektivitas Implementasi CSR: - evaluasi & pemantauan program - daya tanggap perusahaan - konsistensi program - kepedulian terhadap lingkungan Konsep pelaksanaan CSR oleh perusahaan: - Cara pandang perusahaan - Strategi implementasi CSR Pencapaian tujuan organisasi Efektivitas Organisasi Keterangan: : Menyebabkan : Mempengaruhi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efektivitas Organisasi Departemen CSR 2.3. Hipotesa Penelitian Hipotesa Pengarah Impelementasi kegiatan CSR dipengaruhi oleh strategi pelaksanaan yang dipilih oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap kegiatan CSR dan standar pelaksanaan CSR yang digunakan oleh perusahaan.

29 2.3.2 Hipotesa Uji Semakin tinggi efektivitas organisasi Departemen CSR PT Indocement, maka semakin tinggi efektivitas implementasi CSR yang dilakukan. 2.4 Definisi Konseptual 1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR 2. Standar pelaksanaan CSR: acuan formal yang digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan CSR 3. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. 2.5 Definisi Konseptual dan Operasional 1. Cara pandang perusahaan: pandangan setiap perusahaan terhadap pelaksanaan kegiatan CSR, yang terdiri atas tiga kategori: a. sebagai sebuah external driven yakni usaha untuk berbasa-basi untuk mendongkrak citra perusahaan. b. sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban (compliance) atas aspek regulasi, hukum, dan aturan yang memaksa. c. sebagai sebuah internal driven untuk mengimplementasikan kegiatan CSR atas dasar tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya. 2. Strategi Pelaksanaan CSR: bentuk pilihan aktivitas CSR yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, antara lain berupa membangun mitra kerja dengan instansi lain, mendanai usaha dalam menjalankan CSR secara mandiri, atau menggunakan bantuan dari pihak LSM sebagai fasilitator masyarakat. 3. Efektivitas organisasi: suatu keadaan dimana organisasi berhasil mencapai tujuannya, yang meliputi: a. Kepemimpinan: kemampuan seorang individu untuk meningkatkan kinerja anggota organisasi demi pencapaian tujuan pelaksanaan tugas, yang meliputi indikator: - proses pengambilan keputusan - ketepatan keputusan yang diambil dengan permasalahan yang

30 dihadapi oleh organisasi - kinerja karyawan dalam mencapai tujuan Departemen CSR b. Partisipasi anggota: peran serta anggota organisasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi Departemen CSR yang meliputi indikator: - kehadiran individu dalam rapat departemen - keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan c. Pemrosesan informasi: pengelolaan informasi yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok yang harus dilaksanakan oleh organisasi Departemen CSR, yang meliputi indikator: - kepastian informasi - kejelasan situasi informasi yang diperoleh staf organisasi Departemen CSR d. Komunikasi: proses pertukaran pesan antar komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) untuk mencapai kesamaan makna, yang meliputi indikator: - jumlah intensitas diskusi antar individu - ketelitian dan relevansi pesan yang dipertukarkan (tidak adanya distorsi pesan) - ketepatan waktu penyampaian pesan (pesan dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan tepat waktu dan tepat guna) Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut: Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor Implementasi CSR: pelaksanaan kegiatan CSR oleh divisi CSR Department, dengan indikator keefektifan meliputi: a. Evaluasi & pemantauan program: kegiatan Departemen CSR untuk menilai kekurangan dan memantau pelaksanaan program CSR b. Daya tanggap perusahaan dalam menghadapi permasalahan kebutuhan masyarakat yang diperlukan dalam implementasi program CSR

31 c. Konsistensi program: kesesuaian program CSR yang diterima oleh masyarakat dengan perencanaan yang dilakukan sebelumnya di tingkat organisasi d. Kepedulian terhadap lingkungan: kepekaan PT Indocement terhadap masalah lingkungan Efektivitas organisasi Departemen CSR adalah sebagai berikut: Tinggi: apabila skor total keempat dimensi berada pada rentang skor Rendah: apabila skor masing-masing indikator berada pada rentang skor

32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai efektivitas organisasi perusahaan dalam implementasi program CSR ini dilaksanakan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terletak di Jalan Mayor Oking Jayaatmadja, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai bulan Desember tahun Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan: 1. berdasarkan hasil penelusuran dokumen yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai sumber pustaka baik majalah, surat kabar, dan artikel yang diperoleh dari website PT Indocement secara online, dapat diketahui bahwa perusahaan ini memiliki kegiatan CSR yang telah memenangkan Penghargaan Terbaik 1 Indonesian CSR Awards Selain itu, dari hasil penelusuran dokumen tersebut dapat diketahui bahwa PT Indocement memiliki visi dan misi perusahaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang merupakan penanda komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup. 2. berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa narasumber dari perusahaan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan dikelola oleh bagian khusus yang diorganisasikan untuk menangani kegiatan CSR tersebut, yakni divisi CSR Department. 3.2 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data-data kualitatif. Pendekatan kuantitatif ini dilakukan melalui metode survei, yakni penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitian untuk mengambil sampel dari satu populasi. Selain itu, pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi kegiatan CSR. Data-data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan terkait, yang selanjutnya digunakan untuk

33 meningkatkan pemahaman atas cara pandang dan standar pelaksanaan kegiatan CSR yang akan mempengaruhi strategi pelaksanaan CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan Unit pengamatan dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pengorganisasian implementasi CSR, yang meliputi: 1. Departemen CSR; 2. staf pemerintah desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk; 3. masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan program CSR; dan 4. masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara langsung dalam program CSR. Responden penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan: 1. terbatasnya jumlah populasi dan masih berada dalam jangkauan peneliti 2. untuk memperoleh hasil penelitian yang semakin representatif 3. profil reseponden yang sudah diketahui dengan jelas Dengan demikian, total responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dengan kategori seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Kategori Responden Menurut Sistem Pengorganisasian Implementasi CSR No. Kategori Jumlah Responden (orang) 1 Staf Departemen CSR 15 2 Staf pemerintah desa binaan 5 3 Masyarakat desa binaan yang menjadi partisipan 20 program CSR 4 masyarakat desa binaan yang tidak terlibat secara 5 langsung dalam program CSR Jumlah Responden 45 Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan CSR Department Head sebagai informan kunci. Informan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara pandang perusahaan terhadap aktivitas CSR yang tertuang dalam kebijakan perusahaan serta strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengimplementasikan program-program CSR.

34 3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen pengumpulan data primer yang dipakai adalah wawancara mendalam, pengamatan berperan serta, dan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan kebijakan dan data-data bentuk kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan perlakuan yang berbeda sesuai dengan jenis data yang diperoleh, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diolah melalui tiga tahap analisis data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sugiyono (2008) mendefinisikan tahap-tahap analisis data sebagai berikut: (1) reduksi data: merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema serta pola data yang diperoleh. (2) penyajian data: menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan lain-lain; untk mempermudah peneliti dalam mengorganisir data, meyusun pola dan memahami data yang diperoleh. (3) penarikan kesimpulan yang menghasilkan temuan baru atas obyek penelitian. Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner diolah untuk menganalisa hubungan antara variabel efektivitas organisasi dan variabel efektivitas implementasi CSR dengan menggunakan uji korelasi Pearson dan alat bantu SPSS v Selain itu, pengolahan data hasil penyebaran kuesioner ini juga digunakan untuk melihat kategorisasi aspek-aspek yang mempengaruhi kedua variabel tersebut yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tinggi dan rendah. Rumus kategorisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: Rentang = Nilai terbesar-nilai terkecil Banyak kelas = Jumlah kategori Panjang kelas = rentang banyak kelas Jumlah pernyataan yang dimasukkan ke dalam kuesioner mempengaruhi rentang nilai pada masing-masing aspek dari kedua variabel tersebut.

35 Kategorisasi masing-masing aspek dari variabel efektivitas organisasi dan efektivitas implementasi CSR dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Kategorisasi Aspek Efektivitas Kepemimpinan Skor Kategorisasi Efektivitas Kepemimpinan rendah Efektivitas Kepemimpinan tinggi Kategorisasi Aspek Tingkat Partisipasi Anggota Skor Kategorisasi Tingkat Partisipasi Anggota rendah Tingkat Partisipasi Anggota tinggi Kategorisasi Aspek Pemrosesan Informasi Skor Kategorisasi Pemrosesan Informasi rendah Pemrosesan Informasi tinggi Kategorisasi Aspek Efektivitas Komunikasi Skor Kategorisasi Efektivitas Komunikasi rendah Efektivitas Komunikasi tinggi Kategorisasi Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Efektivitas Implementasi CSR Kategorisasi Aspek Evaluasi dan Pemantauan Program Skor Kategorisasi Evaluasi dan Pemantauan Program rendah Evaluasi dan Pemantauan Program tinggi Kategorisasi Aspek Daya Tanggap Perusahaan Skor Kategorisasi Daya Tanggap Perusahaan rendah Daya Tanggap Perusahaan tinggi Kategorisasi Aspek Konsistensi Program Skor Kategorisasi Konsistensi Program rendah Konsistensi Program tinggi Kategorisasi Aspek Kepedulian terhadap Lingkungan Skor Kategorisasi Kepedulian terhadap Lingkungan rendah Kepedulian terhadap Lingkungan tinggi

36 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 6 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen. Pada awalnya, perusahaan ini berasal dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE). PT DICE mulai membangun tanur putar pertama untuk kegiatan operasional perusahaan yang berkapasitas sebesar ton semen abu-abu, yang selesai pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus Pada tahun yang sama, perusahaan memulai kegiatan operasional untuk menghasilkan produk-produk komersial. Selanjutnya PT DICE meresmikan pabrik keduanya pada tanggal 04 Agustus Selain PT DICE, perusahaan ini berasal dari gabungan lima perusahaan lain yang secara resmi menjadi bagian perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. Kelima perusahaan itu antara: a. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE) yang terdiri dari dua pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. b. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE) yang memiliki satu pabrik semen yang memproduksi ton semen putih (White Cement) dan ton semen sumur minyak (Oil Well Cement) per tahun. c. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE) yang memiliki satu pabrik semen yang berkapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. d. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE) yang memiliki satu pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. 6 Sumber: Intranet Departemen CSR (diakses pada tanggal 23 November 2009)

37 e. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE) yang berkapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. Pada tahun 1985 keenam perusahaan tersebut kemudian bergabung menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa yang seluruh wilayah produksinya berada di satu lokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan statusnya sebagai badan hukum semenjak dikeluarkannya Surat Keputusan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C HT TH.85 pada tanggal 17 Mei Pada tahun 1991, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara resmi memiliki pabriknya yang kesembilan. Pabrik ini berasal dari PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang terletak di Palimanan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan sebesar ton semen. Lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1996, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyelesaikan pembangunan pabriknya yang kesepuluh yang berlokasi dan kapasitas produksi yang sama dengan pabrik yang kesembilan tersebut. Pada tahun 1999, perusahaan ini membangun pabrik kesebelas yang terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar ton klinker per tahun. Pabrik kedua belas sekaligus pabrik terakhir yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diperoleh dari hasil merger dengan PT Indocement Investama dan PT Indo Kodeco Cement (IKC) yang berlokasi di Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun pada tahun Pada tahun 2001 Heidelberg Cement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Pada tahun 2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH Identitas Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki visi dan misi perusahaan yang selalu digunakan sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Visi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara misi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah sebagai berikut:

38 Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan. 7 Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki slogan atau moto perusahaan yang dapat dilihat di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah sebagai berikut: Turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life). 8 Dalam Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007, disebutkan bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memberikan pemahaman yang lebih besar terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang terdapat dalam misi perseroan bagi seluruh karyawan. Melalui pemahaman atas konsep tersebut, seluruh karyawan akan memiliki pengertian yang lebih baik dan mendalam terhadap tiga sasaran utama yang hendak dicapai oleh perusahaan yakni pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial serta pelestarian lingkungan hidup. Praktek konsep pembangunan berkelanjutan yang dijadikan sasaran bagi perusahaan dari segi usaha adalah mengupayakan cara-cara yang lebih baik dalam menghasilkan produk, jasa, pesan, serta manfaat bagi seluruh stakeholders dengan biaya yang tepat guna. Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, konsep tersebut dapat berarti mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang lebih memotivasi karyawan yang memiliki semangat prestasi tinggi, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berbasis praktik-praktik internasional terbaik dalam hal keselamatan, kesehatan, dan dampak lingkungan. Apabila dilihat dari segi tanggung jawab sosial dan lingkungan, pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan ini dapat berarti mengupayakan terjadinya interaksi antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa visi, misi,dan slogan perusahaan yang terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan merupakan 7 Ibid., halaman Loc.cit.

39 landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan agar masing-masing individu dapat memahami bahwa setiap langkah yang diambil oleh perusahaan pasti memiliki manfaat jangka panjang yang berkesinambungan Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan besar yang seringkali memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih perusahaan dalam beberapa bidang. Berikut ini adalah daftar panjang pretasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selama tahun ) Tanggal 4 Maret 2008: memperoleh penghargaan dari Forum Wartawan Harian Bogor. 2) Tanggal 16 Maret 2008: memperoleh Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) pada tanggal 16 Maret 2008 dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif. 3) Tanggal 12 Juni 2008: menerima IMAC Award (Indonesia s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya sebagai The Best Performance Company Image untuk kategori industri semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week. 4) Tanggal 31 Juli 2008: menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode , dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik Cirebon. 5) Tanggal 4 Agustus 2008: menerima penghargaan sebagai Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008, dari majalah Finance Asia, Hongkong. 6) Tanggal 6 Agustus 2008, Semen Tiga Roda meraih Top Brand Award 2008 dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing. 7) Tanggal 11 September 2008: menerima The Value of Creator Award untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern Steward & Co. Management Consultant. 9 Ibid., halaman 19.

40 8) Tanggal 5 November 2008: menerima penghargaan sebagai 5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008 untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga lainnya. 9) Tanggal November 2008: memperoleh medali emas (dengan nilai tertinggi) dan medali Prime Gold dari Dua Gugus Kendali Mutu ( GKM ) dalam Konvensi Mutu Indonesia ) Tanggal 26 November 2008: menerima Anugerah Business Review dari majalah Business Review. Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih berlanjut hingga tahun Berikut ini adalah daftar penghargaan yang diterima perusahaan selama tahun ) Tanggal 15 Januari 2009: menerima penghargaan The Best 4 in Corporate Governance 2008 untuk perusahaan di Indonesia, yang diberikan oleh majalah The Asset, Hong Kong. 2) Tanggal 23 Februari 2009: meraih tiga penghargaan pada Indonesia CSR Awards 2008 yaitu: Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan. Penghargaan lain diterima oleh Kuky Permana, Direktur Sumber Daya Manusia Indocement, yaitu Penghargaan Terbaik Pertama untuk kategori Pimpinan Perusahaan - tipe Perorangan. 3) Tanggal 15 Oktober 2009: meraih peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 11 Sebagaimana organisasi perusahaan pada umumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki struktur organisasi pelaksana perusahaan. Struktur organisasi ini diputuskan melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ibid., halaman Loc.cit.

41 tanggal 14 Mei 2008, maka struktur organisasi yang berlaku saat ini terbagi atas Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut: Skema dari struktur organisasi PT Indocement Tunggal Prakarasa dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sumber : Laporan Tahunan 2007 / CODD CHRD) Dari gambar tersebut, dapat dilihat alur pertanggungjawaban masing-masing anggota perusahaan dalam menjalankan kewajibannya di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

42 4.1.5 Proses Produksi Semen 12 Proses produksi semen dapat diperlihatkan melalui alur proses pada Gambar 3. Gambar 3. Alur Produksi Semen (Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Bahan baku untuk pembuatan semen terdiri dari batu kapur (80% ), tanah liat (10%), pasir-silika (9%) dan pasir besi (1%). Berikut ini akan digambarkan dengan ringkas 7 tahap pembuatan semen : 1. Penambangan dan Penghancuran Batu kapur, yang merupakan bahan baku utama, ditambang di quarry yang berjarak 6 km dari pabrik. Setelah dikeruk oleh diesel shovel dan dimuat ke dump truck, kemudian dibawa ke mesin penghancur batu yang sanggup menghancurkan batu sebanyak ton per jam. Batu kapur yang telah dihancurkan kemudian dikirim dengan ban berjalan ke tempat penampungan yang berjarak sekitar 4 km. Begitu juga proses yang sama untuk tanah liat, pasir silika dan pasir besi. 2. Pengeringan dan Penggilingan Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan. 12 Ibid., halaman 19

43 3. Pembakaran dan Pendinginan Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari pusat pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam. 4. Penggilingan Akhir Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan. 5. Pengantongan Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan, sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan. 4.2 Profil Desa Binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa unit Citeureup memiliki 12 desa binaan sebagai lokasi pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Kepala Departemen CSR, Ibu Dian Octavia, kedua belas desa tersebut dijadikan sebagai desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa karena berada di sekitar lokasi pabrik dan sebagian besar diantaranya berada di jalur conveyor. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki kewajiban untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang juga turut menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Kedua belas desa binaan PT

44 Indocement Tunggal Prakarsa tersebut antara lain: 1. Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup 2. Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup 3. Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup 4. Desa Tajur, Kecamatan Citeureup 5. Desa Lulut, Kecamatan Citeureup 6. Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal 7. Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal 8. Desa Gunungsari Kecamatan Gunungputri 9. Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup 10. Desa Leuwikaret, Kecamatan Citeureup 11. Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungsari 12. Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua dari dua belas desa tersebut sebagai lokasi penelitian yang disesuaikan dengan implementasi program CSR. Kedua desa yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ini adalah Desa Nambo dan Desa Bantarjati Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 1.014,35 ha yang terdiri dari dua Dusun, delapan RW dan delapan belas RT. Desa ini berbatasan dengan beberapa wilayah, antara lain: 1. sebelah utara: Desa Tanjung Udik (Kecamatan Gunungputri) 2. sebelah timur: Desa Kembangkuning 3. sebelah selatan: Desa Lulut (Kecamatan Klapanunggal) 4. sebelah barat: Desa Bantarjati Potensi alam yang menonjol di desa ini adalah ladang/huma yang menggunakan lahan sebesar 700 ha. Selain itu, lahan juga digunakan untuk perumahan dengan luas sebesar 340 ha dan untuk persawahan adalah sebesar 150 ha. Lahan yang

45 tersisa dari Desa Nambo ini digunakan untuk jalan, pemakaman, perkantoran, lapangan olahraga, bangunan pendidikan, dan bangunan peribadatan. 13 Berdasarkan Data Demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Nambo adalah sebesar 8868 jiwa. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun 2009 RW Jumlah Usia Produktif Jumlah Orang Jumlah Pengangguran tahun (orang) Bekerja (orang) (orang) Jumlah Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Sebelum melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Departemen CSR selalu melakukan social demographic mapping yang menghasilkan data demografi desa yang terbagi dalam beberapa aspek, yakni ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosbudagor (sosial, budaya, agama dan olahraga). Data demografi berdasarkan aspek tersebut dapat dilihat dalam tabeltabel berikut ini. Tabel 5. Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Kelahiran Jml Balita Jml Bidan Desa Jml Puskesmas Jml Klinik Jml Dokter praktek Jml Posyandu Jml KK Yang Ada MCK Jml Penderita DBD Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) 13 Data Monografi Desa Nambo Tahun 2009

46 Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Ekonomi Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Industri Kecil Jml Usaha Pertanian Jml Kontraktor Jml PNS Jml Jasa Buruh Jml Perdagangan Jml Pengerajin Jml Karyawan swasta Jml Usia Produktif Jml Tenaga Skill Jml Tenaga Unskill Jml Pemilik Mobil Jml Pemilik Sepeda Motor Jml Pemilik TV Jml Tinggal Di Rumah sendiri Jml Tinggal Di Rumah Sewa Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua Jml Penerima BLT Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Tabel 7. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP usia Th Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD Jml anak usia Th tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD Jml lulusan SLTP Jml lulusan SLTA Jml lulusan PT Jml tidak lulus SD Jml tidak lulus SMP Jml Guru SD Negeri Jml Guru SLTP Swasta Jml Guru SLTP Negeri Jml SD Negeri Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

47 Tabel 8. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Sarana Ibadah Jml Panjang Jalan Desa Jml Panjang Saluran Air Jml Lap Bola Jml Lap Volley Jml Lap Bulutangkis Jml Tokoh Agama Jml Linmas Jml Babinsa Kamtimas Jml Orang Cacat Jml Pos Kamling Jml Sarana Ibadah Jml Pjg Jalan Desa Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Pada tahun 1985, Desa Nambo mengalami pemekaran, sehingga terbentuk wilayah administrasi yang baru, yaitu Desa Bantarjati. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ± 367 ha dan berbatasan langsung dengan beberapa wilayah yang sebagian diantaranya juga masih termasuk sebagai desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berikut ini adalah batas-batas wilayah Desa Bantarjati: 1. sebelah utara: Kecamatan Gunung Putri 2. sebelah timur: Desa Nambo 3. sebelah selatan: Desa Lulut 4. sebelah barat: Kecamatan Citeureup Secara geografis, Desa Bantarjati terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan laut dengan iklim yang tropis dan cuasa sedang dengan suhu rata-rata 25-30ºC. Desa ini memiliki 5 RW dan 16 RT yang terbagi ke dalam tiga dusun yang berbeda, yaitu 1. Dusun 1 (Kampung Nambo), terdiri dari RW 01 dan RW 02, 2. Dusun 2 (Kampung Bantarkopo), terdiri dari RW 03 dan RW 04; dan Dusun 3 (Kampung Pasirtangkil), yang mencakup seluruh wilayah RW Data Demografi Desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. 2009

48 Berdasarkan data demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Bantarjati adalah sebesar 7129 orang. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 9. Tabel 9. Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Kepala Keluarga Jml Penduduk Laki-laki Jml Penduduk Pr Jml Penduduk Produktif Jml Penduduk Bekerja Jumlah Penduduk Jumlah Pengangguran Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Selain data demografi penduduk, terdapat juga data demografi Desa Bantarjati berdasarkan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosbudagor yang juga diperoleh dari hasil social mapping keadaan masyarakat Desa Bantarjati seperti halnya desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang lain. Data tersebut dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini. Tabel 10. Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Industri Kecil Jml Usaha Pertanian Jml Kontraktor Jml PNS Jml Jasa Buruh Jml Perdagangan Jml Pengerajin Jml Karyawan swsta Jml Usia Produktif Jml Tenaga Skill Jml Tenaga Unskill Jml Pemilik Mobil Jml Pemilik Sepeda Motor Jml Pemilik TV Jml Tinggal Di Rumah sendiri Jml Tinggal Di Rumah Sewa Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua Jml Penerima BLT Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

49 Tabel 11. Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP usia Th Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD Jml anak usia Th tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD Jml lulusan SLTP Jml lulusan SLTA Jml lulusan PT Jml tidak lulus SD Jml Guru SD Swasta Jml Guru SD Negeri Jml Guru SLTP Swasta Jml SD Negeri Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Tabel 12. Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Sarana Ibadah Jml Panjang Jalan Desa Jml Panjang Saluran Air Jml Group Kesenian Jml Lap Bola Jml Lap Volley Jml Lap Bulutangkis Jml Tenis Meja Jml Tokoh Agama Jml Linmas Jml Orang Cacat Jml Pos Kamling Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

50 Tabel 13. Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Kelahiran Jml Balita Jml Balita Gizi Buruk Jml Bidan Desa Jml Klinik Jml Dokter praktek Jml Posyandu Jml MCK UMUM Jml KK Yang Ada MCK Jml Penderita Flu Burung Jml Penderita DBD Jml Penderita Busung Lapar Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) 4.3 Ikhtisar Bab ini menjelaskan profil PT Indocement Tunggal Prakarsa yang mencakup sejarah perusahaan, identitas perusahaan, berbagai macam penghargaan yang diterima oleh perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan. PT Indocement berdiri pada tahun 1985 dan kini telah memiliki dua belas pabrik yang tersebar di tiga unit operasi, yaitu Citeureup, Cirebon, dan Tarjun. Penelitian ini diarahkan pada lokasi unit Citeureup, khususnya pada Departemen CSR yang diakomodir oleh SSCD Division (Safety Security Community Division). Selain itu, pada bab ini juga dijelaskan secara singkat mengenai proses produksi semen oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang mencakup tujuh tahapan, antara lain tahap penambangan dan penghancuran, tahap pengeringan dan penggilingan, tahap pembakaran dan pendinginan, tahap penggilingan akhir, dan tahap pengantongan. Pelaksanaan program CSR unit Citeureup dilakukan di dua belas binaan, antara lain Desa Hambalang, Desa Puspanegara, Desa Pasirmukti, Desa Tajur, Desa Lulut, Desa Nambo, Desa Bantarjati, Desa Gunungsari, Desa Tarikolot, Desa Leuwikaret, Desa Gunungputri, dan Desa Citeureup. Penelitian ini dilaksanakan di desa Nambo dan Desa Bantarjati yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

51 BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 5.1 Cara Pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terhadap CSR dan Strategi Pelaksanaan CSR 15 Sejak tahun 1985 yaitu pada masa awal berdirinya perusahaan, PT Indocement Tunggal Prakarsa sudah memulai pelaksanaan program-program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya, dimana kegiatan tersebut masih lebih difokuskan pada ekspansi usaha. Menurut Kepala Departemen CSR PT Indocement, Ibu Dian Octavia, kegiatan CSR dalam bentuk filantropi yang dijalankan oleh perusahaan memiliki presentase lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya pada masa awal pelaksanaan CSR tersebut, seperti pemberian sumbangan dana bagi masyarakat, bakti sosial, dan kegiatan lain yang masih bersifat charity. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk dapat hidup lebih baik, maka bentuk kegiatan CSR oleh perusahaan ini pun mengalami perkembangan. Saat ini program-program CSR yang dilaksanakan lebih terfokus pada kegiatan pembangunan masyarakat dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Seperti halnya yang tercantum dalam visi, misi dan moto PT Indocement yang telah dibahas pada bab sebelumnya, konsep pembangunan berkelanjutan merupakan landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk aktivitas CSR. Konsep dasar aktivitas CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan ini sejalan dengan definisi CSR yang dicetuskan oleh World Bank yang mengandung konsep pembangunan berkelanjutan dan dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan triple bottom lines. Dalam pengembangan konsep tersebut dijelaskan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan (Sukada, 2006). 15 Hasil wawancara dengan Ibu Dian Octavia, Kepala Departemen CSR, pada hari Selasa tanggal 08Desember 2009.

52 PT Indocement memahami bahwa pelaksanaan program CSR merupakan bentuk tanggungjawab moral dan sosial perusahaan kepada masyarakat yang telah menyokong kepentingan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perusahaan merasa perlu membentuk suatu kelembagaan dalam perusahaan yang khusus menangani segala bentuk aktivitas CSR yang didukung dengan sejumlah dana yang telah dianggarkan sebelumnya yang dianggap sebagai investasi perusahaan. Cara pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa terhadap pelaksanaan program CSR dapat dikategorikan sebagai beyond compliance dimana perusahaan tidak lagi hanya menganggap pelaksanaan CSR sebagai upaya memenuhi kewajiban hukum. Dalam hal ini, perusahaan sudah memiliki komitmen yang tulus untuk memaksimalkan manfaat positif kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan perusahaan. 5.2 Strategi pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Terkait dengan cara pandang perusahaan yang melihat CSR sebagai sebuah komitmen tersebut, maka PT Indocement juga menyadari bahwa strategi yang baik untuk melaksanakan program CSR yang berkelanjutan adalah menciptakan pola kemitraan yang strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan tersebut agar tujuan pelaksanaan CSR yakni menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dapat tercapai. Pada praktiknya, PT Indocement memang melibatkan seluruh stakeholders yang memangku kepentingan perusahaan dalam pelaksanaan CSR, diantaranya warga masyarakat dua belas desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, serta pihak-pihak swasta lainnya. Khususnya yang terkait dengan instansi pendidikan, PT Indocement memang telah banyak melakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk melaksanakan beberapa program CSR, diantaranya peternakan ulat sutera, pelatihan ayam petelur, proyek perkebunan jarak pagar, dan lain-lain. Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan kegiatan CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. Menurut Ibu Dian Octavia, Departemen CSR yang dikepalainya menggunakan poin-poin dalam draft ISO sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT

53 Indocement. Dalam draft ISO tersebut dikemukakan bahwa terdapat tujuh prinsip dasar pelaksanaan kegiatan CSR yang berkelanjutan. Tujuh prinsip dasar itu antara lain menghormati hak asasi manusia, transparansi, akuntabilitas, perilaku etis, menghormati kepentingan stakeholder, menghormati aturan hukum dan menghormati norma-norma yang berlaku secara internasional. 5.3 Implementasi CSR Dalam CSR Department File yang berjudul Sekilas Indocement (2009), disebutkan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencapai suatu terobosan baru dalam dunia usaha pada tahun 2007, yakni ketika perusahaan ini berhasil menyelaraskan kepentingan konservasi lingkungan dengan sumber bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Akitvitas tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terpusat pada empat proyek yang berbeda, antara lain bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka, menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa mereka, dan membuka peluang untuk menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Berikut ini merupakan program unggulan yang merupakan produk aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara umum Proyek Perkebunan Pohon Jarak Indocement Pada tahun 2007, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan sebuah terobosan besar, yakni melaksanakan sebuah proyek yang mengintegrasikan kepentingan-kepentingan konservasi lingkungan dengan penggunaan bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Proyek tersebut berupa proyek konservasi lahan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang mengubah lahan bekas penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun, menjadi perkebunan seluas 30 ha yang ditanami dengan 16 Ibid., halaman 19.

54 lebih dari pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Proyek ini dilakukan dengan bermitra dengan Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2008, Indocement menanam lebih dari bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 ha pada akhir tahun Proyek perkebunan pohon jarak Indocement dapat dengan jelas menunjukkan potensi yang akan dicapai bila perusahaan seperti Indocement bekerja sama dengan universitas terkemuka, serta melibatkan masyarakat dalam pemberdayaan lahan marjinal agar bermanfaat secara ekonomis dan ramah lingkungan. 2. Pengolahan Sampah Rumah Tangga Setelah perkembangan proyek perkebunan pohon jarak memperlihatkan hasil yang memuaskan, PT Indocement Tunggal Prakarsa kembali melaksanakan sebuah terobosan melalui kegiatan CSR-nya, yakni pelaksanaan proyek pengelolaan sampah rumah tangga, yang diselenggarakan bersama kepala desa dan masyarakat sekitar pabrik. Seperti halnya inisiatif proyek perkebunan pohon jarak, program ini dirintis perusahaan sejak tahun 2007 dan menjadi semakin berkembang di tahun 2008, ketika pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini mulai merasakan manfaat pengolahan sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, namun juga turut memetik manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. PT Indocement Tunggal Prakarsa telah memiliki dua fasilitas pengumpulan dan pengolahan sampah rumah tangga telah didirikan di Citeureup dan Cirebon hingga saat ini. Setiap hari, kedua fasilitas tersebut memproduksi hingga 1,7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan kompos digunakan sebagai pupuk organik. Meskipun jumlah bahan bakar yang berasal dari biomassa tak berarti bila dibandingkan dengan energi total yang dibutuhkan perusahaan, namun ada manfaat lebih besar yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif perusahaan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kebersihan lingkungan.

55 3. Menghasilkan energi dari kotoran sapi Proyek ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sejak tahun Proyek ini dinamakan proyek biogas yang yang menghasilkan semacam energi dari kotoran sapi, yang mengandung gas metana yang dapat digunakan untuk keperluan memasak. Pelaksanaan proyek ini dilakukan dengan menggunakan suatu temuan alat inovatif yang sederhana dan ekonomis, yang mampu menyerap metana dan memprosesnya menjadi gas untuk memasak. 4. Mendukung usaha mikro untuk menghasilkan produk kelas dunia Salah satu aktivitas CSR yang diarahkan untuk mendukung usaha mikro sebagai penghasil produk kelas dunia dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa yang bekerja sama dengan produsen bola sepak terkemuka yang secara rutin mengekspor bola untuk kompetisi internasional seperti Piala Dunia. PT Indocement menghimpun kelompok masyarakat usia kerja yang sebelumnya menganggur, untuk menjadi penjahit bola sepak. PT Indocement menyediakan tempat kerja dan fasilitas, sementara produsen bola memberikan pelatihan dan pesanan untuk menjahit bola kulit buatan tangan yang digunakan pada berbagai kompetisi sepak bola internasional. 5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bidang konstruksi Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengadakan Indocement Awards, sebuah pemberian penghargaan bagi desain atau penggunaan bahan-bahan konstruksi secara inovatif yang mungkin menjadi terobosan di bidang konstruksi, selain juga mencari cara-cara pemanfaatan semen dan produk terkait secara kreatif. PT Indocement mempersiapkan ajang tersebut selama lebih dari satu tahun sejak Mei 2007, dan menggelar kompetisi tersebut dengan sempurna dari bulan Juli hingga November Berdasarkan program-program CSR yang telah dipaparkan tersebut, maka tipe implementasi program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa dapat dikategorikan sebagai tipe Good Corporate Citezenship. Hal ini terlihat dari motivasi perusahaan untuk melaksanakan perusahaan yakni menciptakan ketertiban sosial agar dapat hidup harmonis dengan masyarakat. PT Indocement

56 berupaya memberikan kontribusi yang baik terhadap masyarakat, sehingga keputusan-keputusan untuk melaksanakan CSR pun sudah terinternalisasi didalam kebijakan perusahaan. Selain itu, dalam hal pengorganisasian, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga melibatkan dana maupun sumberdaya lain untuk mengimplementasikan program CSR yang berbentuk hibah sosial maupun hibah pembangunan serta keterlibatan perusahaan dalam aksi-aksi sosial. 5.4 Ikhtisar Bab yang berjudul Konsep Pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa ini bertujuan untuk membahas pertanyaan penelitian mengenai konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Dalam bab ini dibahas mengenai pandangan perusahaan terhadap pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) dimana landasan dasar pelaksanaan program-program CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan prinsip triple bottom lines. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara pandang perusahaan ini terhadap konsep CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang perusahaan terhadap konsep CSR mempengaruhi strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan program CSR, yaitu melakukan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang merupakan pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, strategi pelaksanaan CSR juga dipengaruhi standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. PT Indocement Tunggal Prakarsa menggunakan poin-poin dalam draft ISO26000 sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT Indocement. Dalam bab ini juga dibahas secara singkat mengenai beberapa bentuk implementasi CSR yang merupakan program unggulan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dimana implementasi program CSR tersebut dapat dikategorikan dalam tipe Good Corporate Social Responsibility.

57 BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR 6.1 Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR 17 Departemen CSR sebagai organisasi pelaksana program-program tanggung jawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki visi dan misi yang merupakan landasan dasar bagi setiap aktivitas CSR. Visi dan misi Departemen CSR adalah sebagai berikut: a. visi Departemen CSR Membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. b. misi Departemen CSR Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable development) Selain menggunakan visi dan misi departemen sebagai acuan implementasi CSR, Departemen CSR juga memiliki sebuah filosofi yang dijadikan landasan dasar pelaksanaan CSR. Filosofi tersebut berbunyi: Sebagai badan usaha yang berwawasan lingkungan, Indocement memiliki tanggung-jawab sosial dalam membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan komunitas sehingga komunitas dapat turut merasakan manfaat kehadiran perusahaan Visi, misi, dan landasan filosofi tersebut dijadikan sebagai kerangka acuan program-progam yang dijalankan oleh Departemen CSR, baik dari segi perencanaan bahkan hingga ke tahap evaluasi program. Hal ini dilaksanakan agar organisasi Departemen CSR ini dapat mencapai tujuan atau output yang sesuai dengan rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya. Visi dan misi organisasi yang digunakan oleh Departemen CSR ini dilandasi oleh konsep Triple Bottom Line. Perencanaan kegiatan CSR juga dilandasi oleh konsep tersebut dan dibuat 17 Ibid., halaman 19.

58 dalam bentuk Rencana Strategis dengan jangka waktu pelaksanaan adalah selama lima tahun. Gambar 4 memperlihatkan alur Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR untuk periode Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode VISI MISI PERUSAHAAN TRIPLE BOTTOM LINE Rencana Strategic CSR 5 Tahun Program 5 Pilar : 1. Pendidikan 2. Ekonomi 3. Kesehatan 4. Sosbudag & Olahraga 5. Keamanan Sustainable Development Project (SDP) : 1. Budidaya Jarak 2. Pengolahan Sampah 3. Biogas 4. Bengkel Terpadu 5. UMKM / PKBL Bank Mandiri 6. Peternakan 7. Ulat Sutera 8. Local Purchase 9. Local Employee Organisasi Yearly Objective 2006 Sociodemography mapping Focus Program 2007 Add program SDP [Jatropha,Waste Energy, Local Purchase, Local Employee] 2008 Add program Pilot Project [Peternakan] UMKM Komposter Kampanye AIDS Edukasi 7 Habit guru & murid 2009 Add program Lingkungan Masyarakat Penghijauan Lahan Kosong pabrik 2010 Add program Lingkungan Masyarakat Penghijauan Lahan Kosong 3 kecamatan Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan alur dalam Gambar 4, diketahui bahwa Rencana Strategis CSR dibagi menjadi dua jenis, yakni Program Lima Pilar dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Project/ SDP), dimana masing-masing jenis program ditangani oleh section atau bagian khusus dari Departemen CSR. Section yang menangani kegiatan CSR yang berkaitan dengan Program 5 Pilar adalah Community Development Section (CD Section), sedangkan section yang melaksanakan proyek-proyek SDP adalah Sustainable Development Project Section (SDP Section). Gambar 5 memperlihatkan struktur yang berlaku menurut hirearkhi organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Citeureup.

59 Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup CSR Organization Chart Citeureup Unit CSR Department Head CD Section Head SDP Section Head CD Officer SDP Officer Jr. CD Officer Jr. Data Analyist CD Coordinators Project Leader Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan Gambar 5 yang menggambarkan tentang struktur organisasi Departemen CSR tersebut dapat diketahui alur tanggung jawab dan koordinasi yang berlaku dalam organisasi Departemen CSR. Penelitian ini diarahkan pada beberapa program yang berasal dari dua section tersebut. Pelaksanaan program-program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan mengikuti rangkaian alur program secara runut. Gambar 6 merupakan alur program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan.

60 Gambar 6. Flow CSR Program Objective CSR/Strategic Planning Social Mapping Kebutuhan Masyarakat Kebijakan CSR Indocement Analisis Kebutuhan Renbangdes BILIKOM Rencana Tahunan Program CSR Realisasi Program Pemantauan & Evaluasi Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa setiap program CSR yang direalisasikan oleh Departemen CSR dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu kebutuhan masyarakat desa binaan. Kebutuhan masyarakat tersebut disampaikan dalam Rencana Pembangunan Desa (Renbangdes) dan disampaikan dalam setiap rapat Bina Lingkungan dan Komunikasi (BILIKOM) yang diadakan setiap tiga bulan sekali di masing-masing desa binaan. Selanjutnya kebutuhan yang diajukan oleh masyarakat tersebut dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil social mapping (pemetaan kondisi sosial demografi masyarakat) dan disesuaikan dengan Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR setiap lima tahun sekali. Hasil proses analisa kebutuhan masyarakat tersebut diputuskan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi perusahaan. Setelah program dilaksanakan, maka selanjutnya diadakan kegiatan pemantauan dan evaluasi program yang hasilnya kembali dilaporkan dalam rapat BILIKOM selanjutnya di masing-masing desa binaan.

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I34060667 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Corporate Social Responsibility 2.1.1.1 Konsep Corporate Social Responsibility Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki banyak definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Satu terobosan besar perkembangan gema tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang terkenal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Ada pun beberapa penelitian yang membahas mengenai program CSR yang mendasari peneliti melakukan penelitian ini. Annisa Rahmawati (2010) dalam jurnalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang memiliki keanekaragaman dalam hal adat istiadat, bahasa, kepercayaan, norma, dan nilai budaya lainnya. Tidak hanya dalam hal budaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian Konseptualisasi CSR Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Indah Widowati, MP. Eko Murdiyanto, SP., M.Si. Pertemuan-1 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UPN

Lebih terperinci

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA (Kasus Dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan) ANGGA TAMIMI OESMAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan suatu perusahaan berdiri adalah untuk memperoleh laba (profit) yang sebesar-besarnya. Beberapa indikator keberhasilan perusahaan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN (Kasus PT Indofarma Tbk. Cikarang, Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat) FACHRI AZHAR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan jangka panjang. Tujuan sosial lebih mengarah ke tujuan sebuah perusahaan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan di Indonesia pada saat ini semakin tumbuh dan berkembang, baik di dalam jumlah maupun jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pengembangan Perekonomian Lokal Melalui Program Kemitraan PT ANTAM Tbk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik perorangan yang menjalankan perusahaan maupun badan-badan usaha, baik yang mempunyai kedudukan sebagai badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan perusahaan yang pesat. Perusahaan

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING TAHUN 2006 PADA ENAM PERUSAHAAN DI INDUSTRI PERTAMBANGAN. Oleh GITA NUURRISMAILA AKBAR H

PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING TAHUN 2006 PADA ENAM PERUSAHAAN DI INDUSTRI PERTAMBANGAN. Oleh GITA NUURRISMAILA AKBAR H PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORTING TAHUN 2006 PADA ENAM PERUSAHAAN DI INDUSTRI PERTAMBANGAN Oleh GITA NUURRISMAILA AKBAR H24104081 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan usahanya, setiap perusahaan tentunya berfokus pada laba yang dihasilkan. Tetapi dengan berkembangnya dunia usaha, perusahaan tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu atau lebih unit-unit usaha yang disebut pabrik. Perusahaan merupakan suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten)

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) NUR PUTRI AMANAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus: Pengelolaan Sampah Terpadu Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya disebut CSR sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan masyarakat merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha (swasta dan koperasi), serta masyarakat. Pemerintah dalam hal ini mencakup pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini membahas tentang tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU Oleh : HESTI WORO TRIUTAMI I34051032 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6 Materi Kuliah ETIKA BISNIS Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6 Latar Belakang Munculnya isu pemanasan global, penipisan ozon, kerusakan hutan, kerusakan lokasi di pertambangan, pencemaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan. 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini. Antara lain : 1. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) Vindy

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Sinyal Pengungkapan sustainability report bertujuan untuk menyediakan informasi tambahan mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama setengah abad terakhir ini, dunia bisnis telah menjadi institusi paling berkuasa. Setiap institusi yang paling dominan di masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18), 1. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan suatu perusahaan berdiri adalah untuk memperoleh laba (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modernisasi dan globalisasi saat ini, kebutuhan informasi dan teknologi semakin meningkat sejalan dengan persaingan semakin ketat pada setiap sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan

Lebih terperinci

Judul : Industry Profile

Judul : Industry Profile Judul : Industry Profile dan Corporate Social Responsibility Expenditure (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Nama : Ni Luh Putu Fivetina Wulan Ade Arika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin populer dalam dunia bisnis di Indonesia, di mana fenomena ini dipicu dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kajian mengenai corporate social responsibility yang selanjutnya bisa disingkat CSR semakin berkembang pesat seiring banyak fakta yang terjadi dimana perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta) OLEH MUKTI ASIH H14103026

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu entitas bisnis, sebuah perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tujuan tersebut terkadang menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangannya, perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Menimbang BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TESIS. Oleh. Henry Haris NIM P

TESIS. Oleh. Henry Haris NIM P PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KUALITAS LAYANAN DI PT. ASURANSI JASINDO (PERSERO) KANTOR CABANG KORPORASI DAN RITEL BANDUNG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era yang sekarang ini, sektor bisnis di Indonesia mulai berkembang. Tentu saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK. (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK. (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sering dipandang sebagai pedang bermata dua, perusahaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, namun di sisi lain perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) tidak lepas dari pengoperasian perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang selalu bersinggungan dengan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A14104038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence Corporate Social Responsibility ( CSR )

Bussiness Ethic and Good Governence Corporate Social Responsibility ( CSR ) Bussiness Ethic and Good Governence Corporate Social Responsibility ( CSR ) Dr.H. Ahmad Badawi Saluy, SE.,MM www.mercubuana.ac.id Corporate Social Responcibility Definisi World Bank komitmen dunia usaha

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung)

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus : PT. Bank Lampung, Lampung) Oleh YULIA KURNIATI H24104024 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berjalannya kegiatan usaha dari perusahaan di suatu negara akan melibatkan pihak-pihak atau lingkungan sekitarnya sebagai penunjang bergeraknya kegiatan bisnis

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT (Studi Kasus: RW 04, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan) Oleh : YOHANA DESI FEBRIANA A14204047

Lebih terperinci

Oleh Yuni Muryaningrum I

Oleh Yuni Muryaningrum I i ANALISIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Studi Kasus : Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek Cabang Semarang, Jawa Tengah) Oleh : NURINA PANGKAURIAN A14204012 PROGRAM

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING)

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING) Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING) Fakultas Pascasarjana Dr. Anik Tri Suwarni, MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id KASUS PEMBUKA Pandangan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN

ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN ANALISIS NILAI GUNA EKONOMI DAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR GIAN YUNIARTO WILO HARLAN DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR)

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, wacana mengenai peran etika dan tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak diperbincangkan oleh para pelaku bisnis, organisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H

ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA. Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H ANALISIS PEKERJAAN DAN BEBAN KERJA KARYAWAN PT EKANINDYA KARSA Oleh : YUNDITIA YULANTAMI H24054113 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 ABSTRAK Yunditia Yulantami.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN AKUNTANSI SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN AKUNTANSI SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN AKUNTANSI SOSIAL PERUSAHAAN PADA PT. TEJA SEKAWAN COCOA INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Diajukan oleh : MIRANTI DYAH DWI NURMAYANI 0713010045/FE/EA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dengan adanya perusahaan membuka lapangan pekerjaan dan menyediakan barang dan

Lebih terperinci