PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN 2015
|
|
|
- Dewi Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBULIK INDONESIA NOMOR : 288/Kpts/HK.110/4/ TANGGAL : 30 April PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN 1. DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA No JUDUL MATERI POKOK 1. RPP Pembiayaan Hortikultura Untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha hortikultura terutama yang berskala mikro kecil agar maju berdaya saing untuk memberikan kontibusi bermakna bagi pembangunan sosial, budaya ekonomi bangsa yang mendorong terwujudnya masyarakat yang sejahtera Pasal 96 ayat (5) Harmonis Kementerian Ung-Ung asi antar Keuangan, Nomor 13 Lembaga/ Kementerian Tahun 2010 Kementeri Pekerjaan an Umum, Hortikultura Kementerian Sekeretariat Negara, Kementerian Koordinator Big Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah, Ba Pertanahan Nasional, Kementerian : Puslitbanghort i, Ditjen PSP, Ditjen PPHP, Puslitbanghort i Biro Perencanaan
2 2. RPP Usaha Wisata Agro Hortikultura RPP ini bertujuan: a. Meningkatkan nilai tambah pemanfaatan usaha Hortikultura; b. Menambah destinasi pariwisata; c. Memenuhi kebutuhan jasmani, rohani intelektual setiap wisatawan; d. Melestarikan mengembangkan Kawasan Hortikultura, Unit Usaha Budidaya Hortikultura /atau Unit Usaha Hortikultura Lainnya; e. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha hortikultura untuk melakukan diversifikasi usaha; f. Membuka lapangan kerja; g. Meningkatkan estetika, keindahan konservasi sumber daya alam; h. Menjaga kelestarian plasma nutfa hortikultura nasional Pasal 77 ayat (6) Harmonis AWAI, Ung-Ung asi antar Kementerian Nomor 13 Lembaga/ Sekretariat Tahun 2010 Kementeri Negara, an Kementerian Hortikultura Pariwisata Ekonomi Kreatif, IPB, Kementerian Hukum HAM, Kementerian Keuangan, Biro Hukum- Kementerian. 2
3 Rancangan 1. Rancangan Bantuan Gagal Panen Akibat Bencana Yang Disebabkan Oleh Perubahan Pola Iklim 2. Rancangan Kementerian Lembaga Pengembangan Hortikultura Rancangan Kementerian ini bertujuan: Pemberian bantuan gagal panen hortikultura karena perubahan iklim bertujuan untuk meringankan beban menstimulasi percepatan pemulihan usaha budidaya hortikultura yang gagal panen karena perubahan iklim Rancangan Kementerian ini bertujuan: a. Bahwa organisasi kemasyarakatan yang berasal dari masyarakat untuk masyarakat dapat menjadi sumber pendorong bagi percepatan pembangunan hortikultura. b. Bahwa agar tersedia organisasi kemasyarakatan yang mampu berperan mendorong Pasal 20 Ung-Ung Nomor 13 Tahun 2010 Hortikultura Pasal 116 Ung-Ung Nomor 13 Tahun 2010 Hortikultura 3
4 pembangunan hortikultura, perlu pembentukan suatu kelembangaan pengembangan hortikultura di berbagai tingkat, baik di tingkat nasional, tingkat provinsi, maupun tingkat kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan masingmasing 3. Rancangan Kementerian Pendaftaran Tata Cara Uji Mutu Pengawasan Sarana Hortikultura Rancangan Kementerian ini bertujuan: menjamin mutu sarana /atau produk hortikultura agar sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan serta menanggulangi berbagai dampak negatif yang merugikan masyarakat luas Pasal 117 Pasal 118 Ung-Ung Nomor 13 Tahun 2010 Hortikultura 4. Rancangan Kementerian Persyar atan Standar Mutu Ekspor Hortikultura Pasal 43 ayat (4) Ung-Ung Nomor 13 Tahun 2010 Hortikultura 4
5 2. DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN No JUDUL MATERI POKOK 1. RPP Pembenihan Tanaman Perkebunan 2. RPP Penghimpuna n Dana Perkebunan 3. Sumber Daya Genetik Tanaman Perkebunan Pemanfaatan Pelestarian Sumber Daya Genetik Tanaman Perkebunan, pemasukan Pengeluaran Benih Tanaman Perkebunan, penemuan, pemuliaan pelepasan varietas unggul, produksi, sertifikasi, pelabelan peredaran benih - Penghimpunan a dari pelaku usaha atas komoditas perkebunan strategis meliputi kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, kakao, tebu tembakau - Dana bersumber dari pelaku usaha perkebunan,lemba ga pemmbiayaan masyarakat a lain yang sah Sumber Daya Genetik UU No Kem Hukum Tahun 2014 ttg Ham, Perkebunan Setneg, Kem Dalam Negeri, Kem. Keuangan, Kem Perindustrian, Kem Perdagangan Biro Hukum Informasi Publik, pelaku usaha - UU No Kem Hukum Tahun 2014 ttg Ham, Perkebunan Setneg,, Kem. Keuangan, Kem Perindustrian, Kem Perdagangan, kementerian energi Sda mineral Biro Hukum Informasi Publik, pelaku usaha - - UU No. 39 Tahun 2014 ttg Perkebunan - - Biro Hukum Informasi Publik, Ba SDM Draft RPP 5
6 4. Syarat-syarat tata cara pelepasan atau peluncuran varietas 5. Produksi, sertifikasi, pelabelan, peredaran benih 6.. Pedoman Perkebunan Kopi Berkelanjutan Indonesian (Iscoffe) Pelepasan atau peluncuran varietas Produksi, sertifikasi, pelabelan, peredaran benih Pengembangan Perkebunan berkelanjutan. - - UU No Biro Hukum Tahun 2014 ttg Informasi Perkebunan Publik,Kem Hukum Ham - - UU No. 39 Tahun 2014 ttg Perkebunan - - UU No. 39 Tahun 2014 ttg Perkebunan - - Biro Hukum Informasi Publik, Kem Hukum Ham - - Biro Hukum Informasi Publik, Komisi ISPO, Ditjen PPHP, Kem Hukum Ham 7. Gangguan Usaha Perkebunan
7 3. DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan Pemasaran Hasil nomor 1083/TU.210/G.1/03/ Tanggal 31 Maret No JUDUL MATERI POKOK 1. Revisi Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun Ditjen Nomor Perkebunan 14/Permenta n/ot.140/2/ 2013 Pedoman Penetapan Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi 2. Rancangan Perubahan Atas Nomor 38/ /OT.140/8/20 08 Pedoman Pengolahan Pemasaran Bahan Olah Karet Pedoman Pengolahan Pemasaran Olah Karet Bahan - Nomor 38/Permenta n/ot.140/8/ 2008 Pedoman Pengolahan Pemasaran Bahan Olah Karet Ditjen Perkebunan 7
8 3. Rancangan Pedoman Cara Produksi Kopi Luwak Dengan Sistem Pengangan Yang Memenuhi Kaidah Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) Pedoman Cara Produksi Kopi Luwak Dengan Sistem Pengangan Yang Memenuhi Kaidah Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) Ditjen Peternakan Ditjen Perkebunan 4. Perubahan atas No 44/ /OT.140/10/2 009 Pedoman Penanganan Pasca Panen Hasil Asal Tanaman Yang Baik (Good handling practices) 8
9 4. DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan Nomor 19018/HK.060/F1/12/2014 tanggal 19 Desember 2014 No JUDUL MATERI POKOK 1. Rancangan Persyaratan Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU) PERUBAHAN PELAKSANAAN KUM- HAM SET- NEG 2. Rancangan Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan 3. Rancangan Pengembanga n Kualitas Sumber Daya Manusia di Big Peternakan Kesehatan Hewan 9
10 4. Rancangan Penyediaan, Prederan, Pengawasan Semen Beku Ternak Ruminansia 5. Rancangan Pedoman Budidaya Kambing/Dom ba Yang Baik PERUBAHAN PELAKSANAAN KUM- HAM SET- NEG 5. DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana Sarana nomor 1133/HK.310/B.1.3/12/2014 tanggal 2 November 2014 No JUDUL MATERI POKOK 1. Revisi Nomor 70// SP.140/10/201 1 Syarat Tata Cara Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati Pembenah Tanah Pupuk Organik, Pupuk Hayati Pembenah Tanah Nomor 70/Permenta n/sp.140/10 / Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Perizinan (PPVTPP)
11 2. Rancangan Asuransi UU Perlindungan Pemberdayaa n Petani 3. Rancangan Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida Pusat Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida Revisi Pembinaan PLPPB Pembinaan PLPPB Revisi Nomor 24// SR.140/4/2011 Syarat Tatacara pendaftaran Pestisida Nomor 24/Permenta n/sr.140/4/
12 6. BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN Surat Sekretaris Ba Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor 3291/OT.010/J.1/04/ tanggal 14 April No JUDUL MATERI POKOK Ung-Ung Nomor 19 Tahun 2013 Perlindungan Pemberdayaan Petani 1. Rancangan Pemerintah Jaminan Luasan Lahan a. Penetapan kawasan pertanian b. Kriteria persyaratan petani penerima serta tata cara kemudahan memperoleh lahan pertanian c. Hak perolehan lahan pertanian d. Kewajiban petani penerima hak atas tanah Negara bebas yang Sekretaria t Negara - Kementeri an Hukum HAM - Kementeri an Dalam Negeri - Kementeri an Keuangan - Kementeri an Pekerjaan Umum - Kementeri an Lingkung an Hidup - Ba Pertanaha n Draft Tahun - Telah diterbitkan persetujuan untuk menyusun RPP Jaminan Luasan Lahan RPP Pembentukan Unit Khusus serta Prosedur Penyaluran Kredit Pembiayaan Usaha Tani dari Setneg Nomor B- 681/M.Sesneg/D4/PU. 02/07/2014 tanggal 1 Juli Telah ditetapkan Keputusan Nomor 1019/KPts/OT.160/10 /2014 Pembentukan Tim Penyusunan RPP Jaminan 12
13 No JUDUL 2. Rancangan Pemerintah Pembentukan Unit Khusus serta Prosedur Penyaluran Kredit Pembiayaan Usaha Tani MATERI POKOK diperuntuka n atau ditetapkan sebagai kawasan pertanian e. Pembinaan Pengawasan f. Sanksi administratif a. Pembentuka n unit khusus pertanian b. Pembiayaan usaha tani c. Kriteria persyaratan petani penerima kredit/pembi ayaan usaha tani d. Prosedur penyaluran kredit/pembi ayaan usaha tani e. Kewajiban petanai penerima kredit/pembi ayaan usaha tani Nasional - Ba PPSDMP - Sekretaria t Jenderal - Ditjen Sarana Prasarana Sekretaria t Negara - Kementeri an Hukum HAM - Kementeri an Dalam Negeri - Kementeri an Keuangan - Kementeri an Pekerjaan Umum - Kementeri an Lingkung an Hidup - Ba Pertanaha n Nasional Luasan Lahan - Penyampaian surat Nomor 9615/HK.020/J/10/2 014 tanggal 14 Oktober 2014 Tindak Lanjut UU Nomor 19 Tahun 2013 kepada Dirjen PSP. - Telah diterbitkan persetujuan untuk menyusun RPP Jaminan Luasan Lahan RPP Pembentukan Unit Khusus serta Prosedur Penyaluran Kredit Pembiayaan Usaha Tani dari Setneg Nomor B- 681/M.Sesneg/D4/PU. 02/07/2014 tanggal 1 Juli Telah ditetapkan Keputusan Nomor 1019/KPts/OT.160/10 /2014 Pembentukan Tim Penyusunan RPP Jaminan Luasan Lahan 13
14 No JUDUL 3. Rancangan Sistem Peringatan Dini Penanganan Dampak Perubahan Iklim MATERI POKOK f. Pembinaan pengawasan g. Sanksi administratif a. Prakiraan iklim untuk mengantisip asi gagal panen akibat bencana alam b. Peramalan serangan organisme penggangu tumbuhan, serangan hama /atau wabah penyakit hewan menular c. Upaya penanganan terhadap hasil prakiraan iklim peramalan serangan - Ba PPSDMP - Sekretaria t Jenderal Ditjen Sarana Prasarana Ba PPSDMP - Sekretaria t Jenderal - Ba Litbang - Ditjen Tanaman Pangan - Ditjen Hortikult ura - Ditjen Peternaka n - Ditjen Perkebun an Penyampaian surat Nomor 9615/HK.020/J/10/20 14 tanggal 14 Oktober 2014 Tindak Lanjut UU Nomor 19 Tahun 2013 kepada Dirjen PSP. - Telah disampaikan surat Nomor 8985/OT.140/J/09 /2014 tanggal 22 September 2014 Tindak Lanjut UU Nomor 19 Tahun 2013 kepada Kepala Ba Litbang - Menyusuli surat terdahulu disampaikan surat Nomor 142/OT.140/J.1/1/ tanggal 7 Januari kepada Sekretaris Ba Litbang - Akan dibentuk tim penyusunan pembahasan Rancangan 14
15 No JUDUL MATERI POKOK hama /atau wabah penyakit hewan menular 4. Rancangan Jenis resiko-resiko lain Kementeri an Keuangan - Jasindo - Ba PPSDMP - Sekretaria t Jenderal - Ditjen Sarana Prasarana Digabungkan dengan Rancangan Pelaksanaan fasilitasi Asuransi 5. Rancangan Pelaksanaan Fasilitasi Asuransi Fasilitas asuransi pertanian yang meliputi: a. Kemudahan pendaftaran untuk menjadi peserta b. Kemudahan akses terhadap perusahaan asuransi Kementeri an Keuangan - Jasindo - Ba PPSDMP - Sekretaria t Jenderal - Ditjen Sarana Prasarana Telah dilaksanakan pembahasan finalisasi 15
16 No JUDUL MATERI POKOK c. Sosialisasi program asuransi terhadap petani perusahaan asuransi d. Bantuan pembayaran premi 16
17 7. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Surat Kepala Ba Penelitian Pengembangan Nomor 498/HK.140/I.1/02/ No JUDUL MATERI POKOK STATUS PERUBAHAN PELAKSANAAN TINGKAT PENGGARAPAN INSTANSI PENYELE 1. Rancangan Pedoman Pengkajian Keamanan Bahan Pakan Pakan Produk Rekayasa Genetik Pemerintah Nomor 21 Tahun 2005 Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik 8. BADAN AHANAN PANGAN Surat Kaba Ketahanan Pangan Nomor 2307/HK.060/K.I/09/2014 tanggal 25 September 2014 I. Amanat Ung-Ung Pemerintah No JUDUL MATERI POKOK 1. Pemerintah Ketahan Pangan Gizi 17
18 2 Rancangan Presiden Ba Pangan Nasional 3 Pedoman Umum Pemberian Penghargaan a. Pokok Pikiran Dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan ketahanan pangan, diperlukan kelembagaan yang memiliki kewenangan dalam membangun koordinasi, integrasi sinergi lintas sektor multidisiplin. Kelembagaan yang dibentuk tersebut akan melaksanakan tugas pemerintah dibig pangan yang berada di bawah bertanggung jawab kepada Presiden. Lembaga pangan yang dibentuk adalah Ba Ketahanan Pangan Nasional yang mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan pangan secara utuh, holistik komprehensif. b. Obyek yang diatur dalam Rancangan Presiden tersebut antara lain: kedudukan, tugas fungsi; organisasi, tata kerja; pengangkatan pemberhentian; pembiayaan; ketentuan peralihan; ketentuan penutup. a. Bentuk peng-hargaan APN da-lam bentuk: trofi, piagam ha-diah lainnya yang difasilitasi oleh Sekretariat De-wan Ketahanan Pangan Eselon I lingkup Kementerian ; kategori Penghargaan APN - - Pasal 129 Ung-Ung Nomor 18 Tahun 2012 Pangan menyampai kan draf R- Perpres BKPN ke PAN RB melalui Surat Nomor 172/HK/02 0/M/6/201 4 tanggal 26 Juni Setiap tahun menyusun Pedum APN 18
19 Adhikarya Pangan Nusantara Tahun Anggaran antara lain: Pelopor Ketahanan Pangan, Pemangku Ketahanan Pangan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan, Pelayanan Ketahanan Pangan, Pembina Ketahanan Pangan; b. Penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN dilaksanakan secara berjenjang oleh Dewan Ketahanan Pangan yang dikoordinasikan Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan di berbagai tingkatan mulai dari kabupaten/kota, provinsi pusat. Selain itu calin penerima penghargaan juga diusulkan oleh masing-masing unit kerja Eselon I lingkup Kementerian kepada Dewan Ketahanan Pangan; c. Pembinaan, Evaluasi Pengembangan 4 Republik Indonesia Pedoman Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) Tahun Kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian dalam pelaksanaan kegiatan penguatan LDPM merupakan untuk mewujudkan stabilisasi harga pangan di tingkat rumah tangga petani. Pelaksanaan kegiatan Penguatan LDPM dilakukan melalui beberapa tahapan yakni:penumbuhan, pengembangan Kemandirian. Setiap tahun menyusun LDPM 19
20 5 Republik Indonesia Pedoman Pengembang an Lumbung Pangan Masyarakat Tahun Organisasi tata kerja terdiri dari : tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat pendamping, tingkat tingkat gapoktan, tingkat unit usaha gapoktan, tingkat petani. Pemantauan evaluasi dilakukan secara berkala berjenjang mulai dari Gapoktan di Kabupaten/ Kota, Provinsi, hingga Pusat. a. Kerangka pikir Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat adalah untuk mewujudkan penyediaan cagan pangan untuk mendekatkan akses pangan masyarakat terutama anggota kelompok lumbung pangan melalui pelaksanaan pembangunan sarana prasarana lumbung melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Big pengisian cagan pangan pengem-bangan kelembagaan kelompok melalui a dekonsentrasi APBN Kementerian. b. Pengembangan lumbung pangan masyarakat dilakukan selama 3 tahun melalui 3 tahap yaitu : tahapan penum-buhan; tahap pengembangan; tahap kemandirian. Setiap tahun menyusun Pedoman Pengemban gan Lumbung Pangan Masyarakat 20
21 6. Republik Indonesia Pedoman Gerakan Percepatan Penganekara gaman Konsumsi Pangan Tahun c. Pengorganisasian pengembangan lumbung pangan masyarakat terdiri dari ting-kat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten, tingkat kelompok lumbung pangan tinggkat anggota. d. Pemantauan, evaluasi pe-laporan dilaku-kan secara ber-jenjang ber-kala dari tingkat pusat provinsi. a. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), dilakukan melalui upaya pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan keluarga, pembangunan kebun bibit di setiap desa serta kebun sekolah. b. Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L), yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan pangan lokal sumber karbohidrat selain beras terigu. c. Sosialisasi Promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP), yang dimaksudkan untuk memasyarakatkan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat. Setiap tahun menyusun Pedoman Gerakan P2KP 21
22 d. Pelaksanaan kegiatan P2KP dilakukan secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat pusat, Dewan Ketahanan Pangan berfungsi sebagai simpul koordinasi. 9. DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN No JUDUL MATERI POKOK 1. Revisi UU Nomor 12 Tahun 1992 Sistem Budidaya Tanaman (khusus terkait aspek perbenihan) 2. Kepmentan Kelembagaan Benih Ditjen Perkebunan, Ditjen Hortikultura, Setjen Kementan, BPSB, BBI Kepmentan No. 46 Tahun 2001 Kepmentan No. 347 Tahun 2003 Ditjen Perkebunan, Ditjen Hortikultura, Setjen Kementan, BPSB, BBI (dihasilka n draf revisi UU no 12/1992) (dihasilka n draf ) Direktorat Perbeniha n Direktorat Perbeniha n 22
23 3. Perubahan atas No. 02/ /SR.120/1/20 14 Produksi,Sertif ikasi Peredaran Benih Bina PELAKSANAAN PERUBAHAN Direktorat Perbeniha n 4. Kepmentan tenta ng Tatacara Pengawasan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan, Yang di tandatangani Dirjen a/n, sebagai tindak lanjut No. 08/ /SR.120/3/20 15 Perubahan atas No. 02/ /SR.120/1/20 14 No.08/Permenta n/sr.120/3/20 15 Perubahan atas No.02/Permenta n/sr.120/1/20 14 Ditjen Tanaman Pangan,Litban g,setj en,bpsb,prod usen Benih (ditandata gani Dirjen Tanaman Pangan Direktorat Perbeniha n 23
24 5. Kepmentan tenta ng Persyaratan Tatacara Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan, Yang di tandatangani Dirjen a/n, sebagai tindak lanjut No. 08/ /SR.120/3/20 15 Perubahan atas No. 02/ /SR.120/1/20 14 Ditjen Dirjen TP Tanaman Nomor Pangan,Litban 01/Kpts/HK. g 310/C/1/20,Setj 09 en,bpsb,prod Persyaratan usen Benih Cara Sertifikasi Benih Tata No.08/Permenta n/sr.120/3/20 15 Perubahan atas No.02/Permenta n/sr.120/1/20 14 (ditandata gani Dirjen Tanaman Pangan) Kepmenta n tenta ng Persyarata n Tatacara Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan, Yang di tandatang ani Dirjen a/n, sebagai tindak lanjut Permenta n No. 08/Perme ntan/sr.1 20/3/201 5 Perubaha n atas Permenta n No. 02/Perme ntan/sr.1 20/1/
25 6. Revisi PP No. 44 Tahun 1995 Perbenihan Tanaman Ditjen Tanaman Pangan,Litban g,setj en,bpsb,bbi (dihasilka n draf untuk revisi PP no. 44/1995) Direktorat Perbeniha n 10. BADAN KARANTINA PERTANIAN Surat Sekretaris Ba Karantina Nomor 2341/HK.000/L.I/03/ Tanggal 25 Maret No JUDUL MATERI POKOK 1. Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan ( No 04// PP.340/2/) PERUBAHAN PELAKSANAAN 25
26 2. Tindakan Karantina Hewan Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa HPHK OPTK Ditempat Pemeriksaan Karantina ( No 12// OT.140/3/ ) 3. Rancangan Pedoman Tata Cara Notifikasi Sanitary and Phytosanitary (SPS) ke Sekretariat SPS- WTO. 4. Rancangan Instalasi Karantina Hewan 5. Rancangan Tindakan Karantina Hewan Terhadap PERUBAHAN PELAKSANAAN Pembahas an finalisasi dengan BHIP eselon I terkait yang difasilitasi oleh BHIP 26
27 Pemasukan Pengeluaran Kulit PERUBAHAN PELAKSANAAN 6. Rancangan Penggolongan Jenis-Jenis HPHK, Penggolongan Klasifikasi Media Pembawa. (Revisi Kepmentan 3238/Kpts/PD.6 30/9/2009) 7. Rancangan Bentuk Jenis Dokumen Karantina (Revisi 02/Kpts/OT.140 /1/2007) 8. Rancangan Tindakan Karantina Hewan terhadap Hewan Penular Rabies. 9. Rancangan Perubahan 27
28 Lampiran Nomor 93// OT.140/12/201 1 Jenis Organisme Penggangu Tumbuhan Karantina 10. Rancangan Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Pengeluaran Media Pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan 11. Rancangan Perubahan Kepmentan Nomor 3237/Kpts/HK. 060/9/2009 Bentuk Jenis Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan PERUBAHAN PELAKSANAAN 28
29 11. PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN Surat Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Perizinan Nomor No JUDUL MATERI POKOK 1. Penamaan Pendaftaran Vareitas Tanaman 2. Perubahan Tentang Tata Cara Permohonan Pemberian Hak PVT 12. ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN No JUDUL MATERI POKOK 1. Rancangan Organisasi Tata Kementerian Kerja Sambil menunggu Perpres baru 29
30 2. Rancangan Uraian Tugas Eselon III IV Sambil menunggu Perpres baru MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd AMRAN SULAIMAN 30
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/Kpts/HK.110/4/2015 TENTANG PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN 2015
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/Kpts/HK.110/4/ TENTANG PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
DAFTAR PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN 2014
DAFTAR PROGRAM LEGISLASI PERTANIAN TAHUN 1. DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN No JUDUL STATUS TINGKAT PENGGARAPAN INSTANSI 1. Rancangan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 Kedudukan Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, ditetapkan berdasarkan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
DAFTAR ISI BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI 2 BAB III WAKIL MENTERI PERTANIAN 3 BAB IV SEKRETARIAT JENDERAL 4
D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI i BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI 2 BAB III WAKIL MENTERI PERTANIAN 3 BAB IV SEKRETARIAT JENDERAL 4 A. BIRO PERENCANAAN 5 1. Bagian Penyusunan
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
2013, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tenta
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2013 KESEJAHTERAAN. Petani. Perlindungan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan kinerja perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian bulan
BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA
BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA 2015-2019 Dalam penyusunan Rencana strategis hortikultura 2015 2019, beberapa dokumen yang digunakan sebagai rujukan yaitu Undang-Undang Hortikultura Nomor
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.995, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Penyediaan dan Peredaran Susu. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PERMENTAN/PK.450/7/2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEREDARAN SUSU
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.908, 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN. Kakao. SNI. Pascapanen, Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 76/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PRODUK UNGGULAN HORTIKULTURA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 76/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENETAPAN PRODUK UNGGULAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN. HIDUP. Sumber Daya Alam. Perkebunan. Pengembangan. Pengolahan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308) PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
- 1 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI
- 1 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila dan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan.
No.81, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Jaminan Mutu Pangan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT
FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015
FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015 1 ARAHAN UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN A. KERANGKA KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN Kedaulatan Pangan Kemandirian Pangan Ketahanan Pangan OUTCOME Masyarakat
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal.
No.397, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. Pertanian. Konsumsi Pangan. Sumber Daya Lokal. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG USAHA WISATA AGRO HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan Keputusan
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN SINJAI TAHUN ANGGARAN 2016
NOVEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
NOVEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan Kinerja Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian bulan ini
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila dan Undang-Undang
GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS DAERAH PROVINSI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
GUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 08 TAHUN 2017 TENTANG PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 20/Permentan/OT.140/2/2010 TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU PANGAN HASIL PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
BUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN PENYALURAN SERTA HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI
(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus
BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam mencapai
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.911, 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN. Nilam. SNI. Pascapanen. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN PETANI DAN KOMODITAS PERTANIAN JAGUNG DAN KEDELAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Draf RUU SBT 24 Mei 2016 Presentasi BKD di Komisi IV DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN
DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2016 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK KE DALAM DAN KE LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Bulanan Kinerja Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian bulan ini
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 606 /KPTS/013/2013 TENTANG KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA PROVINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 606 /KPTS/013/2013 TENTANG KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa pupuk dan pestisida
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKELAPASAWITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKELAPASAWITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA
WALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
GUBERNUR SUMATERA BARAT
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PANGAN SEGAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa
WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
SALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1.tE,"P...F.3...1!..7. INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DANA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.910, 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN. Pala. SNI. Pascapanen. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/Permentan/OT.140/9/2012 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN
Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DENGAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila dan
CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN
CUPLIKAN PERATURAN MENTERI NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI TATA KERJA DEPARTEMEN BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI Pasal 1 Departemen Pertanian merupakan unsur pelaksana Pemerintah, dipimpin
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
1 of 14 7/31/17, 9:07 AM
1 of 14 7/31/17, 9:07 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2017 (Belanja Langsung) s/d Juni DINAS PERTANIAN, PANGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,597,601,775
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id
-1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN
PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN Kepala Pusat PVTPP Disampaikan pada Koordinasi Teknis Pusat PVTPP Kementerian Pertanian Surabaya, 28 April 2017 STRUKTUR ORGANISASI PPVTPP Komisi PVT
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN ANGGARAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT
GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN/KOTA SE-NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013
TAHUN ANGGARAN 3 : ( ) Pertanian : ( ) Dinas Perkebunan Prov. Jatim Nomor Urut 3 4 4 PENDAPATAN DAERAH 3,6,65, 3,98,993,446. Bertambah /(Berkurang) 5(=4-3) 6 8,368,446..56 4 PENDAPATAN ASLI DAERAH 3,6,65,
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN
BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan
SEKRETARIAT JENDERAL
LAPORAN KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah, maka perlu mewujudkan
LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
LAPORAN BULANAN JANUARI 2014
LAPORAN BULANAN JANUARI 2014 PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Dalam laporan ini, disampaikan
-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar operasional organisasi bisa berjalan dengan lancar. Kondisi umum saat ini menunjukkan bahwa perusahaan
2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR SERTA SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas: