BAB I PENDAHULUAN. Prestridge (2012) menyatakan bahwa dengan pengembangan Teknologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Prestridge (2012) menyatakan bahwa dengan pengembangan Teknologi"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prestridge (2012) menyatakan bahwa dengan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan, merupakan suatu bentuk kepercayaan guru tentang peranan dari TIK sebagai alat pembelajaran. Salah satu pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan adalah penggunaan software pembelajaran. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tahun 2010 mewajibkan uji kompetensi akuntansi dengan menggunakan software Mind Your Own Bisnis (MYOB) diselenggarakan di sekolah-sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ( 1. Menanggapi hal tersebut banyak sekolah yang sudah memasukkan software komputerisasi akuntansi MYOB dalam kurikulum pembelajarannya. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa menggunakan program tersebut. Buche et al. (2007) menyatakan bahwa kemampuan untuk berinteraksi efektif dengan teknologi informasi dibutuhkan agar sukses di dunia pendidikan dan lingkungan kerja. Peranan guru yang mampu menggunakan teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran menggunakan TI (Teknologi Informasi). Hal ini diperkuat dengan adanya peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, dijelaskan bahwa salah satu kompetensi pedagogik guru adalah memanfaatkan teknologi informasi dan 1 Tersedia.di: akuntansi -myob, [Diakses 10 Januari 2014] 1

2 2 komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Membantu guru mengatasi ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan mereka sangat penting untuk keberhasilan menerapkan teknologi software baru ke dalam kelas (Miller, 2010). Peningkatan penekanan pada penggunaan komputer di bidang pendidikan, merupakan suatu kewajaran bagi masyarakat untuk mengharapkan guru memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri untuk menggunakan teknologi komputer secara efektif di dalam kelas (Russell dan Bradley, 1997). Penerapan TIK di sekolah tidaklah mudah, banyak kendala yang harus dihadapi. Salah satu kendala penerapan TIK di sekolah adalah sumber daya manusia yaitu guru (Susilaningsih, 2008). Kemampuan guru dalam bidang TIK belum siap (Wahyuni, 2007). Umumnya guru yang bisa menggunakan software akuntansi hanya guru yang mengajar mata pelajaran software akuntansi, tidak semua guru akuntansi dapat menggunakannya. Mumtaz (2006) menyatakan bahwa banyak guru, di setiap tingkatan kelas, memiliki keahlian dan keyakinan namun kurang dan terbatas dalam menggunakan software komputer. Guru dapat merusak keberhasilan sekolah, jika tidak mendukung lingkungan cyber di smart schools (Hong & Koh, 2002). Bukti menunjukkan bahwa sekitar 30 sampai dengan 40 persen dari individu mengalami beberapa tingkat kecemasan komputer (computer anxiety) (Buche et al., 2007). Guru yang kurang percaya diri atas kemampuan mereka untuk menggunakan komputer secara efektif di dalam kelas, dapat dipahami sebagai bentuk kecemasan komputer, atau 'Cyberphobia' (Russell & Bradley, 1997). Guru sebagai pengajar tidak boleh memiliki rasa cemas, karena akan dapat mengganggu

3 3 transfer ilmu dari guru kepada siswa. Compeau dan Higgins (1995) menyebutkan bahwa kecemasan komputer merupakan perasaan cemas di sekitar komputer sehingga dengan negatif mempengaruhi penggunaan komputer. Venkatesh (2000) mendefinisikan hal yang sama, kecemasan komputer adalah reaksi efek negatif dari penggunaan komputer. Terdapat dugaan bahwa ketika suatu teknologi informasi digunakan untuk meningkatkan kinerja, justru tidak akan tercapai karena adanya kecemasan komputer. Ali dan Fadila (2008) menjelaskan bahwa kecemasan komputer dapat diartikan sebagai penolakan terhadap perubahan. Teknologi komputer telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum akuntansi, apabila terdapat penolakan terhadapnya maka akan dapat mengganggu proses pembelajaran (Ali dan Fadila, 2008). Penelitian terkait kecemasan komputer dengan menggunakan sampel berupa mahasiswa sudah banyak dilakukan. Rosen dan Weil (1995) membandingkan kecemasan komputer mahasiswa di sepuluh negara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masing-masing negara memiliki budaya yang unik tergantung pada model dari kecemasan komputer. Kemudian Thatcher dan Perrewe (2002) menguji pola hubungan antara perbedaan individu khusus-ti yang memiliki sifat dinamis (kecemasan komputer (computer anxiety) dan keyakinan-diri komputer (computer self efficacy)) dengan individu yang memiliki sifat stabil (antara lain: keinovatifan personal (personal innovativeness), perasaan negatif (negative affect) dan sifat cemas (trait anxiety)). Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memahami bagaimana perbedaan individu mempengaruhi

4 4 penggunaan TI, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sifat situasi tertentu secara lebih luas berpengaruh pada perbedaan situasi TI individu. Havelka et al. (2004) melakukan studi empiris untuk mengetahui prediktor kecemasan komputer mahasiswa sarjana bisnis antara perguruan tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan tingkat kecemasan komputer antara mahasiswa bisnis yang memiliki jurusan dan jumlah pengalaman berbeda terkait dengan komputer. Skor ACT mahasiswa bisnis juga ditemukan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kecemasan komputer, namun tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara mahasiswa bisnis perempuan dan laki-laki. Penelitian mengenai kecemasan komputer yang dihubungkan dengan kinerja diteliti oleh Buche et al. (2007) hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja individu dalam program padat teknologi akan berdampak negatif jika terdapat reaksi negatif terhadap teknologi. Ali dan Fadila (2008) melakukan penelitian mengenai tipe kepribadian dan faktor lainnya yaitu gender dan IPK yang mungkin berpengaruh pada kecemasan komputer mahasiswa akuntansi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan komputer pada mahasiswa akuntansi dengan kepribadian sensing-intuitive dan thinking feeling dan computerphobia, sedangkan gender dan IPK tidak mempengaruhi kecemasan komputer. Hatta dan Marietza (2013) meneliti tentang pengaruh kecemasan terhadap keahlian dalam menggunakan software akuntansi pada karyawan perusahaan dagang. Namun penelitian tersebut tidak menspesifikkan software akuntansi yang digunakan. Temuan penelitian tersebut mengindikasikan bahwa

5 5 LOC terbukti menjadi variabel moderasi yang berpengaruh terhadap hubungan antara kecemasan komputer dan keahlian pengguna, tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan komputer antara karyawan laki-laki dan perempuan. Beberapa riset terdahulu lebih banyak menguji tentang kecemasan komputer yang dilakukan oleh mahasiswa bisnis dan karyawan. Penelitian terkait kecemasan komputer dengan sampel guru masih jarang dilakukan di Indonesia. Beberapa penelitian asing yang menggunakan sampel guru adalah Pelgrum & Plomp (1993) berhubungan dengan penggunaan komputer oleh guru di 21 negara. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan guru secara signifikan berhubungan dengan jumlah pelatihan yang diterima. Kemudian Russell dan Bradley (1997) mengidentifikasi sumber kecemasan komputer dan tingkat Cyberphobia pada guru sekolah negeri di Queensland (Australia). Hasilnya menunjukkan bahwa guru SD dan SMP sangat mendukung penggunaan komputer dalam pendidikan, tetapi dilaporkan memiliki tingkat kompetensi komputer yang cukup rendah. Yang et al. (1999) meneliti kecemasan komputer diantara guru SMK di Florida. Ditemukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara kecemasan komputer pendidik kejuruan dan variabel-variabel demografis: usia, latar belakang etnis/budaya, dan pengajaran/bidang profesional. Selanjutnya Hong dan Koh (2002) melakukan penelitian terkait dengan level kecemasan komputer dan sikap terhadap komputer pada guru sekolah menengah pedesaan di Malaysia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kecemasan komputer dan sikap terhadap komputer, guru yang memiliki komputer dan pengalaman yang lebih terhadap

6 6 komputer memiliki level kecemasan yang lebih rendah dan sikap yang lebih positif terhadap komputer. Susilaningsih (2008) meneliti pengaruh kecemasan komputer terhadap keahlian guru SMA negeri dan swasta dalam menggunakan komputer di Kota Magelang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata guru SMA Negeri memiliki tingkat kecemasan komputer lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata guru SMA Swasta. Kemudian rata-rata tingkat keahlian komputer guru SMA Negeri lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata guru SMA Swasta. Penelitian terbaru dilakukan oleh Powell (2013) mereviews 276 artikel penelitian terkait dengan kecemasan komputer. Penelitian tersebut membuat sebuah kerangka kerja literatur kecemasan komputer, dan merangkum anteseden kecemasan komputer menjadi sembilan variabel. Kesembilan variabel tersebut terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah karakteristik individu yang terdiri dari umur, gender, kecemasan lainnya, pendidikan, kepribadian dan profesi. Sedangkan kelompok kedua adalah interaksi: (komputer/individu), yaitu: pengalaman, pelatihan dan kepemilikan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat hasil yang signifikan berbeda untuk umur, gender, pelatihan dan kepemilikan yang didasarkan pada sampel dan dekade yang berbeda. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa, manajer, senior dan orang dewasa, dan sangat sedikit yang menggunakan sampel guru bahkan belum ada penggunaan sampel guru sekolah menengah kejuruan. Penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu dalam hal, mengklasifikasikan variabel independen ke dalam empat kelompok yaitu

7 7 karakteristik personal, terdiri atas umur dan gender, kelompok kedua interaksi: (komputer/individu), terdiri atas pelatihan dan kepemilikan sesuai dengan pengelompokan Powel (2013). Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu, ke empat variabel tersebut belum memiliki hubungan yang jelas terhadap kecemasan komputer. Ada yang menemukan berhubungan positif, negatif, bahkan ada yang menemukan tidak terdapat hubungan. Sedangkan kelompok ketiga adalah keyakinan-diri, keyakinan-diri komputer terdiri atas perasaan negatif dan sifat cemas. Kelompok keempat, keinovatifan terdiri atas keinovatifan personal dalam TI. Dasar pengelompokkan ketiga dan keempat berdasarkan hasil penelitian Thatcher dan Perrewe (2002). Kecemasan komputer (computer anxiety) yang diteliti pada penelitian ini adalah kecemasan komputer terkait dengan penggunaan software akuntansi MYOB. Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini ingin mengidentifikasi penyebab munculnya kecemasan komputer pada guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Akuntansi di Provinsi Kepulauan Riau. Alasan pemilihan sampel guru SMK jurusan Akuntansi karena software MYOB digunakan sebagai materi uji kompetensi siswa SMK se-indonesia, sehingga siswa akuntansi diharapkan dapat menggunakan software tersebut dengan baik dan benar. Jika siswa diwajibkan untuk dapat menguasai software MYOB, sudah pasti guru sebagai pengajar harus lebih bisa dan mampu menggunakan software tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi dinas terkait untuk merancang program pelatihan profesi guru SMK terkait dengan penggunaan software akuntansi di Provinsi Kepulauan Riau..Berdasarkan

8 8 paparan di atas maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Karakteristik Personal, Interaksi: (Komputer/Individu), Keyakinan-diri Komputer (Computer Self-Efficacy), Keinovatifan Personal dalam TI (Personal Innovativeness in IT) terhadap Kecemasan Komputer (Computer Anxiety) dalam Penggunaan Software Akuntansi MYOB. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh positif hubungan umur terhadap kecemasan komputer? 2. Apakah terdapat pengaruh hubungan gender terhadap kecemasan komputer? 3. Apakah terdapat pengaruh negatif hubungan jumlah pelatihan software akuntansi yang diikuti terhadap kecemasan komputer? 4. Apakah terdapat pengaruh negatif kepemilikan (penggunaan software akuntansi secara reguler) terhadap kecemasan komputer? 5. Apakah terdapat pengaruh negatif keyakinan-diri komputer terhadap kecemasan komputer? a. Apakah terdapat pengaruh negatif perasaan negatif terhadap keyakinan-diri komputer? b..apakah terdapat pengaruh negatif sifat cemas terhadap keyakinan-diri komputer? 6. Apakah terdapat pengaruh negatif keinovatifan personal dalam TI terhadap kecemasan komputer?

9 9 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji pengaruh positif hubungan umur terhadap kecemasan komputer. 2. Menguji pengaruh hubungan gender terhadap kecemasan komputer. 3. Menguji pengaruh negatif hubungan jumlah pelatihan software akuntansi yang diikuti terhadap kecemasan komputer. 4. Menguji pengaruh negatif kepemilikan (penggunaan software akuntansi secara reguler) terhadap kecemasan komputer. 5. Menguji pengaruh negatif keyakinan-diri komputer terhadap kecemasan komputer. a. Menguji pengaruh negatif perasaan negatif terhadap keyakinan-diri komputer. b.. Menguji.pengaruh negatif sifat cemas terhadap keyakinan-diri komputer. 6. Menguji pengaruh negatif keinovatifan personal dalam TI terhadap kecemasan komputer. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor munculnya kecemasan komputer pada guru SMK Jurusan Akuntansi di Provinsi Kepulauan Riau. 2. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dinas pendidikan untuk menyelenggarakan program pengembangan profesi guru. Khususnya guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Kepulauan Riau terkait dengan penggunaan software akuntansi MYOB dalam

10 10 proses pembelajaran sehingga meningkatkan kepercayaan diri guru dalam menggunakan software tersebut. 1.5 Batasan dan Lingkup Penelitian Batasan dan lingkup penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada guru SMK Jurusan Akuntansi di Provinsi Kepulauan Riau. 2. Diasumsikan bahwa semua guru akuntansi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini pernah menggunakan software komputerisasi akuntansi MYOB dan pernah mendapatkan pelatihan minimal satu kali. 3. Penelitian ini hanya sampai kepada faktor-faktor yang terkait dengan kecemasan komputer. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan lingkup penelitian, sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Mengemukakan tentang tinjauan pustaka yang berisi teori-teori pendukung dari masalah yang diangkat, model penelitian, dan pengembangan hipotesis penelitian. Bab III Metoda Penelitian Menjelaskan populasi dan sampel, sumber dan teknik pengumpulan data, pengujian hipotesis.

11 11 Bab IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan Menguraikan mengenai hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis dan analisis hasil penelitian. Bab V Kesimpulan, Keterbatasan, Implikasi dan Saran Meliputi kesimpulan, keterbatasan penelitian, implikasi dan saran untuk penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Keahlian atau penguasaan komputer (Computer self efficacy) terutama dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas perkuliahan (Rustiana,

BAB I PENDAHULUAN. Keahlian atau penguasaan komputer (Computer self efficacy) terutama dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas perkuliahan (Rustiana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keahlian atau penguasaan komputer (Computer self efficacy) merupakan salah satu hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa terutama dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer mengalami perubahan yang signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan banyak kemudahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini, perkembangan teknologi di Indonesia cukup pesat. Berbagai kalangan sangat membutuhkan teknologi untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka,

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berubah atau mati!, adalah kalimat yang diserukan oleh para manajer di seluruh dunia untuk menggambarkan keharusan setiap organisasi atau perusahaan untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimeja anda akan menjadi jutaan kali lebih kuat untuk harga yang sama. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dimeja anda akan menjadi jutaan kali lebih kuat untuk harga yang sama. Hal tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir, sistem informasi berbasis komputer mengalami perubahan yang signifikan hampir di semua bidang. Tingkat pertumbuhan komputer dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke depan akan terus berkembang seiring dengan program pemerintah yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan sekolah.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman.

DAFTAR PUSTAKA. Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman. DAFTAR PUSTAKA Agarwal, R & Prasad, J. (2008). A Conceptual and Operational Definition of Personal Innovativeness in the Domain of Information Technology. Information Systems Research, 9 (2), 204-215.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan. Dengan memiliki guru yang berkualitas baik diharapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan seseorang untuk mengoperasikan komputer didukung dengan

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan seseorang untuk mengoperasikan komputer didukung dengan BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep keahlian penggunaan Komputer 1. Pengertian Keahlian Penggunaan Komputer Keahlian dalam penggunaan komputer dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengoperasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan pada penyusunan laporan keuangan yang semakin banyak. keuangan merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada para

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan pada penyusunan laporan keuangan yang semakin banyak. keuangan merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada para BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecurangan pada penyusunan laporan keuangan yang semakin banyak menimbulkan pertanyaan tentang profesionalitas dan etika akuntan. Laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha (bisnis) ditengarai oleh kompetisi usaha yang semakin ketat dalam skala global. Kondisi tersebut didorong oleh perkembangan teknologi yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik. Salah satu bukti kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dicapai auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik. Salah satu bukti kinerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditor mengumpulkan bukti-bukti dalam waktu yang berbeda dan mengitegrasikan informasi yang ada dalam bukti tersebut untuk membuat suatu keputusan. Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu perekonomian di dunia semakin berkembang. Globalisasi membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Karena itu, organisasi dituntut untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer

KATA PENGANTAR. dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : Computer Self Effiucacy (CSE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang menggambarkan semua aktifitas usahanya. Laporan keuangan tersebut menggambarkan secara terinci

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5 Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bidang kehidupan yang penting bagi setiap negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengutamakan pentingnya pendidikan, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi terus berlangsung. Persaingan di era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik, setelah lulus,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam pendidikan. Perguruan Tinggi diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terdapat berbagai macam pekerjaan dan profesi yang dipilih seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terdapat berbagai macam pekerjaan dan profesi yang dipilih seseorang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat berbagai macam pekerjaan dan profesi yang dipilih seseorang untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu pekerjaan atau profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada ranah dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh prestasi akademik sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berdasarkan konsep pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat

BAB I. PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada era global sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja individu dan organisasi, tidak terkecuali institusi yang bergerak

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN (Studi Survei Pada Perguruan Tinggi di Surakarta) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MEGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan bank di Wilayah Kab.

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MEGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan bank di Wilayah Kab. PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MEGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan bank di Wilayah Kab. Boyolali) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari pembelajaran bahasa asing untuk peserta didik adalah agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya dan mampu bersaing di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan persaingan di

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa: 1. Dari hasil analisis yang dilakukan maka pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan akuntan (atau lebih tepat disebut pengauditan) merupakan pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada Karyawan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Blora) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting pada zaman sekarang ini. Tanpa adanya pendidikan suatu bangsa dan negara tentunya akan sangat tertinggal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan desentralisasi berdasarkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, diperlukan adanya dukungan sistem informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga mengakibatkan mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga mengakibatkan mayoritas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada kasus Indonesia Corruption Watch (ICW) yang meminta sembilan Kantor Akuntan Publik untuk diusut Jakarta dengan berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang penulis lakukan terhadap responden dan informan tentang

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang penulis lakukan terhadap responden dan informan tentang 134 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis menarik kesimpulan sebagaimana berikut ini : 1. Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa. Pada masa remaja berkembang social cognition, yaitu kemampuan memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda agar menjadi sumber daya manusia (SDM), yang mampu bersaing dalam era persaingan bebas. Pendidikan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah organisasi seperti Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi. pertanggungjawaban kinerja organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi. pertanggungjawaban kinerja organisasi. BAB I 1.1 Pengantar PENDAHULUAN Tuntutan mengenai pengelolaan suatu organisasi berdasarkan sistem tata kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi organisasi di sektor pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sertifikasi guru merupakan salah satu terobosan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru yang dibarengi dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya kualitas sistem pendidikan nasional. Rendahnya kualitas dan kompetensi guru secara umum, semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai pengukuran kinerja dewasa ini menjadi perhatian di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai pengukuran kinerja dewasa ini menjadi perhatian di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Isu mengenai pengukuran kinerja dewasa ini menjadi perhatian di berbagai organisasi, terlebih menyangkut isu upaya mengembangkan sistem pengukuran kinerja yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No.20 tahun 2003, menyatakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No.20 tahun 2003, menyatakan sebagai berikut : 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki potensi, handal dan berkualitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggis Nusantri, 2014 Kompetensi Guru Seni Budaya Dalam Meingplementasikan Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan tugasnya guru memiliki beberapa acuan kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guna meningkatkan mutu pembelajaran dan pendidikan di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan, salah satunya yang saat ini sedang hangat dibicarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan pendidikan sebagai bagian penting dalam salah satu sektor pembangunan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru dan siswa. Proses ini akan berkembang lebih baik dan mencapai hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. guru dan siswa. Proses ini akan berkembang lebih baik dan mencapai hasil yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Proses ini akan berkembang lebih baik dan mencapai hasil yang diinginkan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER PENGARUH FAKTOR PERSONALITY TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Studi Kasus Pada Karyawan Administrasi Universitas Sebelas Maret Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ATTITUDE DAN PROFESSIONAL COMMITMENT TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER

PENGARUH COMPUTER ATTITUDE DAN PROFESSIONAL COMMITMENT TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER PENGARUH COMPUTER ATTITUDE DAN PROFESSIONAL COMMITMENT TERHADAP KEAHLIAN AUDITOR DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi BAB I PENDAHULUAN Bab pertama menguraikan latar belakang, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 PENGARUH KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN DAN IPK TERHADAP KECEMASAN BERKOMPUTER MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI Restu Winarni Alumni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan kejuruan. Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan kejuruan. Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dalam menghadapi era globalisasi secara total pada tahun 2020 menjadi suatu tantangan sekaligus peluang bagi tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sendiri mulai muncul tahun 1944, namun mulai digunakan oleh para ekonom barat tahun 1960, 72 tahun setelah istilah tersebut muncul. Sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting dari sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan sosok yang sangat memegang peranan penting dalam proses pembelajaran siswa di sekolah, yang harus dapat membawa perubahan besar dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis dari sekian banyak agenda pembangunan bangsa yang menuntut perhatian sungguh-sungguh dari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi, pembentukan manusia yang berkualitas ditentukan oleh kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuan yang hendak dicapai individu dalam mendukung tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuan yang hendak dicapai individu dalam mendukung tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengukuran kinerja diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas terhadap tujuan yang hendak dicapai individu dalam mendukung tujuan keseluruhan organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan TIK dalam. bidang TIK serta melengkapi sarana dan infrastruktur TIK.

BAB I PENDAHULUAN. berkomitmen untuk memasuki dan mengimplementasikan TIK dalam. bidang TIK serta melengkapi sarana dan infrastruktur TIK. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kedalam pendidikan merupakan salah satu upaya karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan pada diri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 Ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system computer

BAB I PENDAHULUAN. konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system computer BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi sistem informasi dalam organisasi bisnis dewasa ini menjadi penting artinya berkaitan dengan ketepatan waktu dan kebenaran penyediaan informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki abad-21, tugas guru tidak akan semakin ringan. Tantangan yang dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut undang-undang sistem pendidikan

Lebih terperinci

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan menimbulkan terjadinya masalah, untuk dapat menyelesaikan masalah kita perlu melakukan riset terlebih dahulu,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan analisis data pada bab sebelumnya. Kemudian peneliti akan membuat diskusi mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada. prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada. prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara pendidikan. Guru sebagai bagian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, JENIS KELAMIN, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA AKUNTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, JENIS KELAMIN, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA AKUNTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, JENIS KELAMIN, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA AKUNTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dihasilkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Dimyati dan Mudjiono (1996:7) mengemukakan siswa adalah penentu terjadi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah melingkupi berbagai aspek kegiatan, mulai dari kegiatan individu hingga kegiatan organisasi. Peningkatan

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pelbagai faktor, dan salah satu yang paling menentukan ialah pendidikan. Kualitas pendidikan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik atau hard skill,

BAB I PENDAHULUAN. hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik atau hard skill, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pendidikan kejuruan, atau yang sering disebut dengan Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin pesat seperti tiada henti. Dapat dilihat dari alat-alat teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin pesat seperti tiada henti. Dapat dilihat dari alat-alat teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada saat ini dinamika perubahannya sangatlah cepat. Berbagai info dapat dengan mudah didapatkan tanpa melihat jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Persaingan dan tuntutan di dunia kerja pun membutuhkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan yang dapat dijalani

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan yang dapat dijalani BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan yang dapat dijalani seseorang setelah menyelesaikan pendidikannya di jenjang pendidikan menengah atas. Di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang mengutamakan pengembangan kompetensi siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi pada perusahaan diharapkan dapat membantu bagian-bagian akan perusahaan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia hingga saat ini masih merupakan masalah besar yang belum bisa terselesaikan. Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan dapat bersaing secara global. Sebagai suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan dapat bersaing secara global. Sebagai suatu sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan diprioritaskan bagi seluruh umat manusia karena pendidikan merupakan ilmu sepanjang hayat. Pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab 5 membahas kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya. 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mendikbud Mohammad Nuh pada acara sosialisasi kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. Mendikbud Mohammad Nuh pada acara sosialisasi kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Mendikbud Mohammad Nuh pada acara sosialisasi kurikulum 2013 dihadapan guru se-malang raya menyatakan bahwa kurikulum 2013 akan berlaku penuh di seluruh Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih kepekaan dan keterampilan melalui media suara. Unsur-unsur musik menurut Jamalus (1998 :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik selanjutnya disingkat KAP adalah kantor yang menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa audit yang dilakukan

Lebih terperinci