BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Budha timbul sekitar abad ke-enam sebelum Masehi, sebagai reaksi terhadap sistem upacara keagamaan Hindu Brahmana yang terlampau kaku. Istilah Buddha berasal dari kata bodhi yang artinya bangkit atau bangun dan dari kata kerja bujjhati berarti memperoleh pencerahan. Mengetahui dan mengerti sehingga kata Buddha dapat diartikan sebagai seseorang yang telah memperoleh kebijaksanaan sempurna. 1 Umat Buddha di seluruh dunia menyatakan ketaatan dan kesetiaan mereka kepada Buddha, Dhamma, dan Sangha dengan kata-kata dalam suatu rumusan kuno yang sederhana namun menyentuh hati. 2 Tiratana berasal dari bahasa Pali, sedangkan Tri Ratna dari bahasa Sangsekerta. Tiratana adalah satu bagian yang terpenting dan yang menjadi dasar agama Buddha. Tiratana terdiri dari dua kata yang menjadi dasar agama Buddha. Tri yang berarti tiga dan Ratana yang artinya permata. Sehingga kata tersebut dapat diartikan secara keseluruhan; tiga permata mulia (tiga perlindungan). Rumusan itu berbunyi: Buddha saranam gacchami - aku berlindung kepada Buddha Dhamma saranam gacchami - aku berlindung kepada Dhamma Sangha saranam gacchami - aku berlindung kepada Sangha. 3 1 Hilman Hadi Kusumo, Antropologi Agama I, (PT. Citra Aditua Bhakti, Bandung: 1993), hlm Majlis Pendeta Buddha Dhamma Indonesia, Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Madzab Theravada di Indonesia, (Yayasan Dhama Dipa Orama, Jakarta: 1979), hlm Ibid., hlm

2 2 Permata yang pertama adalah Buddha yaitu seorang yang telah mencapai pencerahan sempurna dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan dari makhluk lain. Ia mempunyai kemampuan untuk menguraikan dan mengabarkan penyatuan kepada makhluk-makhluk lain. Permata yang kedua adalah Dhamma yaitu ajaran-ajaran yang diberikan dan dijabarkan sang Buddha untuk mencapai Nibbana. Permata yang ketiga adalah Ariya Sangha yaitu persaudaraan para pengikut sang Buddha yang telah melaksanakan Dhamma dengan sempurna dan yang telah mencapai mogga (jalan) dan Phala (hasil), dapat juga di katakan sebagai persaudaraan para pengikut sang Buddha yang telah mencapai tingkatan-tingkatan kesucian baik tingkatan pertama (Sofa Panna) orang yang telah mengalami tujuh kali kelahiran, kedua (Saka Dagami) orang yang telah mengalami lima kali kelahiran, ketiga (Anagomi) orang yang telah mengalami satu kali kelahiran. Maupun yang ke empat (Arahat) orang yang tidak sama sekali mengalami kelahiran. 4 Perlindungan adalah suatu yang dituju orang ketika mereka mengalami penderitaan atau ketika mereka membutuhkan keselamatan dan perasaan aman. Perlindungan kepada Buddha merupakan penerimaan mantap terhadap kenyataan bahwa seseorang dapat mencapai penerangan sempurna, seperti yang dialami oleh sang Buddha. Berlindung kepada Dhamma berarti memahami empat kasunyatan mulia dan melandasi hidupnya dengan jalan mulia beruas delapan. Berlindung kepada Sangha berarti mencari dukungan, inspirasi dan bimbingan dari sesama yang menjalankan jalan mulia beruas delapan. 5 Dengan melakukan hal ini seseorang menjadi umat Buddha, menampakkan langkah awal pada jalan menuju Nibbana. 6 Dengan menjalankan syari at-syari atnya yang terwujud dalam pelaksanaan Dhamma yang merupakan aturan-aturan hidup dalam 4 PHRA VIDHURDHAMMAKHORN, Ajaran Bagi Pemula, (Yayasan Bandung Succino Indonesia, Bandung:1992), hlm Sharavasti Dhammika, Anda Bertanya dan Kami Menjawab, (Yayasan Penerbit Karunia Anggota IKAPI, 2003), hlm Ibid., hlm. 91

3 3 Buddha dimana Tiratana merupakan perlindungan untuk terlepas dari penderitaan. Sedangkan dalam agama Islam, kepercayaan pokok itu ialah kalimat Laaillaaha Illallah, artinya: tiada Tuhan melainkan Allah SWT, aqidah itu haruslah menjadi kepercayaan mutlak dan bulat. Artinya keyakinan yang mutlak kepada Tuhan. 7 Ketika seseorang pertama kali masuk Islam yaitu membaca kalimat Syahadat di mana kalimat Syahadat adalah laksana anak kunci yang dengannya manusia dimasukkan dalam alam ke Islaman, dan dengan kalimat itu pula manusia dimasukkan dalam surga kalau kalimat itu menjadi ucapan terakhir dalam hidup duniawi. Mengucapkan dua kalimat syahadat mengandung konsekuensi bahwa seorang menjadi muslim dan diperlakukan kepadanya semua hukumhukum Islam. 8 Syahadat pertama yaitu: Laailaaha Illallaah, yang artinya tiada Tuhan melainkan yang bernama Allah SWT, dan syahadat yang kedua yaitu, Muhammadan Rasulullah yang artinya Muhammad adalah Rasul Allah SWT, yang merupakan Rasul yang terakhir yang menjadi pedoman bagi umat manusia. Syahadat pertama menegaskan eksistensi Tuhan sebagai satu-satunya yang bernama Allah SWT, suatu yang dianggap berkuasa dan agung. Mempunyai nilai yang patut disembah dan ditaati dengan sepenuh hati. Zat yang mempunyai kekuasaan yang tidak terbatas di mana manusia yang hidup di dunia ini butuh kepada-nya dan memerlukan pertolongan-nya. Syahadat yang kedua Wa Asyhaduanna Muhammadan Rasulullah yang artinya dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu Rasul Allah SWT. Syhadat yang kedua ini memberi arti kepada yang telah mengungkapkannya bahwa dia menyatakan diri tunduk, percaya dan menjadi pengikut Muhammad SAW bahwa dia harus mengikuti kepemimpinan dan sunnah beliau. 7 Rozak Nasruddin, Dinul Islam, (PT. Al Ma arif, Bandung: 1989), hlm Ibid., hlm. 124

4 4 Dalam syahadat kedua ini ada pula tiga pengetahuan yang asasi. Pertama bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi atau Rasul Allah SWT untuk seluruh manusia sehingga ke akhir zaman. Kedua, bahwa Nabi Muhammad itu adalah Nabi atau Rasul Allah yang terakhir, sesudah beliau tidak akan datang lagi seorang Nabi atau Rasul, sebab itu al- Qur'an adalah wahyu Allah SWT yang terakhir, terakhir tidak akan datang lagi wahyu yang diturunkan sesudah al-qur'an ini. Ia menjadi kitab suci terakhir, pengganti dan penyempurna dari kitab-kitab suci terdahulu. Ketiga, Muhammad itu adalah penghulu seluruh Nabi dan Rasul. Pengetahuan tentang syahadat itu adalah suatu pengetahuan yang asasi dan dari kalimat inilah bertolak keislaman dan dari sini pula hendaknya mengakhiri hidup dunia. 9 Itulah sebabnya seorang muslim harus mendasarkan seluruh ibadah dan muamalahnya berdasarkan rukun tersebut yang mengandung tauhid atau keesaan Allah SWT yang bertentangan dengan syirik yaitu tindakan menyekutukan Allah SWT (musyrik). Syirik adalah perbuatan dzalim terbesar. Syirik adalah perbuatan dosa besar yang menjauhkan seseorang dari keimanan dan keislaman dan bahkan mungkin ingkar atau menolak kebenaran Islam (kufur). Mengucapkan syahadat adalah suatu perbuatan yang merupakan proses yang ditimbulkan dari keimanan yang kemudian dibuktikan dalam amal ibadah dan muamalah. Dimana syahadat merupakan syarat untuk menjadi seorang pemeluk agama dan menjalankan apa yang diperintahkannya dan menjauhi segala larangan-larangannya Ibid., hlm Zakiah Darajat, Dasar-dasar Agama Islam, (PT. Bulan Bintang, Jakarta: 1983), hlm

5 5 B. Penegasan Istilah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan agar terhindar dari timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya diperjelas dan dibatasi pengertian tersebut dibawah ini. 1. Tiratana Tiratana adalah tiga permata mulia yang artinya perlindungan manifestasi, dia bisa dianggap sebagai perwujudan dari ketuhanan. 2. Agama Buddha Agama Buddha adalah agama yang berasal dari kata Buddha yang artinya bangkit atau bangun berasal dari kata Bujjhati artinya pencerahan Syahadat Syahadat adalah persaksian atau pengakuan. Jadi syahadat dapat diartikan sebagai dua persaksian atau pengakuan untuk setiap orang yang ingin masuk ke suatu agama yang dia yakini. 4. Agama Islam Agama Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Studi Studi adalah kajian tentang apa yang diinginkan Substansi Substansi adalah isi atau makna Hilman Hadi Kusuma, Antropologi I, loc. cit., hlm Thoyib I.MD Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatannya, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung: 2002, hlm Trisno Yuwono, dkk., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, Arkola, Surabaya, 1994, hlm Ibid., hlm. 397

6 6 7. Fungsi Fungsi adalah kegunaan atau untuk menyakinkan seseorang tersebut supaya mantap. 15 Setelah mengetahui penjelasan kalimat tersebut di atas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam di lihat dari segi substansi dan fungsinya. C. Rumusan Masalah Bersandar dari latar belakang masalah tersebut di atas masalah pokoknya adalah : 1. Apa substansi dan fungsi dari Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam? 2. Apa persamaan dan perbedaan antara substansi dan fungsi antara Tiratana dan Syahadat? D. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi Ada dua tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian dalam pembahasan ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui dan memahami substansi dan fungsi Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam. 2. Untuk mengetahui dan memahami persamaan dan perbedaan substansi dan fungsi Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam. 15 Ibid., hlm. 154

7 7 Adapun manfaat dari penulisan skripsi adalah: 1. dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin khususnya dan mahasiswa IAIN pada umumnya sebagai wacana pengembangan, wacana keilmuan, dan terlebih lagi sebagai acuan dan bahan pertimbangan. 2. Agar dapat memberikan gambaran dengan jelas dan mendukung toleransi antar umat beragama. 3. Menambah khasanah keilmuan di Fakultas Ushuluddin E. Tinjauan Pustaka Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku, ataupun dalam bentuk tulisan yang lain. Maka penulis akan memaparkan beberapa buku, yang secara khusus menjelaskan tentang Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam. Dalam pembahasan agama Buddha buku-bukunya sebagai berikut: Buku karya Majelis Pendeta Budha Dharma Indonesia, Pedoman penghayatan dan Pembahasan Agama Budha Mazhab Theravada di Indonesia. Menjelaskan tentang tiratana. Di dalam tiratana itu adalah tiga permata yaitu Budha, Dharma, Sangha dengan mengucapkan tiga permata tersebut berarti orang itu telah menjadi umat Budha. Buku karya Sharavasti Dhammika, Anda Bertanya Kami Menjawab, menjelaskan tentang ajaran pokok agama Budha yaitu Budha merupakan penerimaan mantap bahwa seorang dapat mencapai penerangan yang sempurna, agama tentang dharma yang merupakan inti pokok ajaran agama budha, yang dirumuskan catur arya satyani atau empat kesunyatan mulia, ajaran tentang sangha atau pendeta-pendeta yang menjalankan jalan mulia Sharavasti Dhammika, op. cit.

8 8 Sedangkan dalam pembahasan agama Islam buku-bukunya adalah sebagai berikut: Buku karya dari Drs. A. Munir, dkk., Dasar-dasar Agama Islam, Rineka Cipta, 1997, membahas tentang dua kalimat syahadat, buku tersebut mengupas uraian rinci tentang dua kalimat syahadat yang mana jika seseorang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dengan keyakinan maka orang tersebut telah menjadi seorang muslim. Buku karya Muhammad Quthub, Koreksi atas Pemahaman La Illa Ha Illallah, Pustaka al-kausar, 1987, membahas tentang kalimat laa illa ha illallah yang mana kalimat tersebut merupakan bacaan yang terkesan di hati dengan keyakinan bahwa Tuhan itu adalah zat yang mutlak yang patut kita sembah. Buku karya Romdon, dkk., Agama-agama di Dunia menjelaskan tentang agama yang berkembang dan diakui di dunia di antaranya agama Buddha dan agama Islam. Dalam buku tersebut dijelaskan mengenai Tiratana yaitu Buddha, Dharma dan Sangha dan juga membahas tentang agama Islam yang menjelaskan tentang dua kalimat syahadat yaitu syahadat tauhid dan syahadat Rasul. Buku karya Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, dalam agama Buddha menjelaskan tentang syahadat (persaksian) yang disebut Tiratana dalam agama Buddha yang terbentuk tiga susunan kalimat kesaksian dimana tiratana tersebut adalah bentuk pengakuan sebagai awal untuk menjadi pemeluk agama yang diyakini dan juga dalam agama Islam membahas tentang kesaksian dan dapat menjalankan syari atnya yang terwujud dalam rukun Islam yang lima yakni syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Dan juga buku karya Joesoef Sou yb, Agama-agama Besar di Dunia, menjelaskan kelima agama yang ada di Indonesia diantaranya adalah agama Buddha dan agama Islam. Dalam agama Buddha dalam

9 9 mengucapkan kalimat syahadat dengan tidak menyebutkan nama tuhannya sebab Tuhan dalam agama Buddha adalah Tuhan yang telah bersemayam dalam diri manusia. Dan dalam agama Islam mengucapkan kalimat syahadat dengan menyebutkan nama Tuhannya dalam agama Islam disebut Allah SWT, yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk apapun. Buku karangan dari Drs. H. Abu Ahmadi Sejarah Agama juga menjelaskan pada kesaksian agama Buddha dan agama Islam. Dalam agama Buddha bagi orang yang pertama kali masuk agama Buddha harus mengucapkan Tiratana tersebut sedangkan dalam agama Islam pokok ajaran agamanya tersimpul dalam kalimat syahadat di mana dengan mengucapkan kalimat tersebut dengan sadar tanpa paksaan seseorang dianggap telah beragama Islam dan menjadi seorang muslim. Buku-buku di atas cuma membahas Tiratana dan Syahadat saja berbeda dengan skripsi ini yang membahas substansi dan fungsinya. F. Metode Penulisan Skripsi Pemilihan metode yang tepat dalam sebuah karya ilmiah sangat membantu untuk mencapai hasil yang optimal, oleh karena itu penulis juga menggunakan beberapa metode yaitu: 1. Sumber Data Oleh karena penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka data yang diambil dari berbagai sumber tertulis sebagai berikut : a. Sumber data primer, yaitu sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama. Adapun sumber primer dimaksudkan adalah bahan utama yang dijadikan referensi dalam penulisan Buddha misalnya dari buku yang berjudul Agama Hindu dan Buddha karangan Drs. Harun Hadi Wijono dan juga kitab suci agama Buddha (Khuddakapatha). Ada juga karangan Phra Vhidurdhammkhorn yang berjudul Ajaran Bagi Pemula. Sedangkan

10 10 dalam agama Islam adalah buku karangan dari Rozak Nasruddin yang berjudul Dinul Islam, serta kitab suci al-qur'an dan hadits. b. Sumber data sekunder, yaitu biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen dan bahan-bahan yang ada. 17 Sumber data yang mendukung adalah Iman sebuah Kajian Hadits karangan Drs. H.M.S. Projodikoro. Dan karangan dari H. Hilman Hadi Kusuma, SH., yang berjudul Antropologi I, dan buku-buku yang lainnya. 2. Pengumpulan Data Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), maka pengumpulan datanya dengan membaca buku-buku yang memuat tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam. Oleh karena itu penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian pustaka Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, maka pengolahan data dilakukan dengan content analysis yaitu analisis ilmiah isi pesan dan komunikasi dengan menggunakan kriteria dasar klasifikasi. 19 Dari pengertian di atas bahwasanya menggunakan metode content analysis, terfokus pada pengambilan pada bahan-bahan dari berbagai data pustaka yang berkaitan dengan kitab suci agama Buddha (khuddaka patha), kitab suci al-qur'an dan al-hadits. Menganalisis keseluruhan teks Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam digunakan metode comparatif, untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan. 17 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi 3, (Penerbit Rokesorosin: Yogyakarta 1996), hlm Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:1983), hlm Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivisktik, Rasionalistik, Fenomenologik dan Realisme Metafisik (Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama), Yogyakarta: Rake Sarasin, 1989, hlm. 49

11 11 Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi dan untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Karena data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif, maka dalam menganalisa, penulis menggunakan teknik analisa kualitatif yaitu menganalisis data yang dijelaskan dalam bentuk uraian-uraian dan ungkapan-ungkapan sehingga menjadi jelas makna yang terkandung dalam data tersebut. Adapun metode komparatif digunakan untuk menemukan persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, orang, prosedur kerja, ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja 20. Metode ini digunakan dalam Bab IV dan Bab V. Dari analisis di atas maka langkah-langkahnya yaitu dengan menggunakan pengumpulan data menggunakan penelitian pustaka setelah data terkumpul kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan cara pengolahan data kemudian setelah data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode content analisis yang terfokus pada data pustaka. G. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima bab, yang mana bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai karakteristik yang erat, adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hlm. 211

12 12 Bab pertama merupakan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, tinjauan pustaka, metode penulisan skripsi dan sistematika penulisan skripsi. Bab kedua berisi pembahasan mengenai arti atau makna Tiratana dalam agama Buddha hal ini meliputi bentuk-bentuk kesaksian dari Tiratana, Buddha Guna, Dharma Guna, dan Sangha Guna dan juga substansi dan fungsi Tiratana itu sendiri. Bab ketiga Berisi pembahasan tentang arti atau makna syahadat dalam agama Islam, hal ini meliputi bentuk-bentuk kesaksian dari syahadat, yang pertama, syahadat tauhid dan yang kedua syahadat Rasul dan juga substansi dan fungsi syahadat itu sendiri. Bab keempat merupakan analisis dari berbagai pihak masalah dalam bab-bab yang sudah dibahas di muka, yang menjadi inti pokok analisis ini meliputi apa substansi dan fungsi dari Tiratana dalam agama Buddha dan syahadat dalam agama Islam dan apa persamaan dan perbedaan antara substansi dan fungsi Tiratana dan Syahadat. Bab kelima sebagai bab terakhir atau penutup yang berisi kesimpulan untuk memberikan gambaran bagi pembaca secara global tentang isi skripsi ini agar mudah dipahami yang disertai saran-saran yang memberi dorongan dalam melaksanakan pembahasan skripsi ini, diakhiri dengan penutup.

13 13 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1992 Darajat, Zakiah, Dasar-dasar Agama Islam, PT. Bulan Bintang, Jakarta: 1983 Dhammika, Sharavasti, Anda Bertanya dan Kami Menjawab, Yayasan Penerbit Karunia Anggota IKAPI, 2003 Kusumo, H. Ilham Hadi, Antropologi Agama I, PT. Citra Aditua Bhakti, Bandung: 1993 Majlis Pendeta Buddha Dhamma Indonesia, Pedoman Penghayatan dan Pembabaran Agama Buddha Madzab Theravada di Indonesia, Yayasan Dhama Dipa Orama, Jakarta: 1979 Manaf, Mudjahid Abdul, Sejarah Agama-agama, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 1994 Muhadjir, Noeng, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivisktik, Rasionalistik, Fenomenologik dan Realisme Metafisik (Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama), Yogyakarta: Rake Sarasin, 1989 Nasruddin, Rozak, Dinul Islam, PT. Al Ma arif, Bandung: 1989 PHRA VIDHURDHAMMAKHORN, Ajaran Bagi Pemula, Yayasan Bandung Succino Indonesia, Bandung:1992 Sugiyanto, Thoyib I.MD, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatannya, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung: 2002 Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta:1983 Yuwono, Trisno, dkk., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, Arkola, Surabaya, 1994.

14 14 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN ABSTRAK... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN KATA PENGANTAR... vii HALAMAN DAFTAR ISI... viii HALAMAN PEDOMAN TRANSLITRASI... x BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Penegasan Istilah... 5 C. Rumusan Masalah... 6 D. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi... 6 E. Tinjauan Pustaka... 7 F. Metode Penelitian Skripsi... 9 G. Sistematika Penulisan Skripsi BAB II : TIRATANA SEBAGAI PENGAKUAN DALAM AGAMA BUDDHA A. Tiratana sebagai Persaksian dalam Agama Buddha B. Substansi Kesaksian Tiratana dalam Agama Buddha Buddha Guna Dharma Guna Sangka Guna C. Fungsi Tiratana dalam Agama Buddha BAB III : SYAHADAT SEBAGAI PENGAKUAN DALAM AGAMA ISLAM A. Syahadat sebagai Persaksian dalam Agama Islam B. Substansi Kesaksian Syahadat dalam Agama Islam... 37

15 15 1. Syahadat Tauhid Syahadat Rasul C. Substansi dan Fungsi Syahadat dalam Agama Islam BAB IV : PERBANDINGAN ANTARA TIRATANA DAN SYAHADAT A. Substansi dan Fungsi dari Tiratana dalam Agama Buddha dan Syahadat dalam Agama Islam Substansi dari Tiratana dalam Agama Buddha Substansi dari Syahadat dalam Agama Islam B. Persamaan dan Perbedaan antara Substansi dan Fungsi Tiratana dalam Agama Buddha dan Syahadat dalam Agama Islam Persamaan dan Perbedaan Substansi Tiratana dalam Agama Buddha dan Syahadat dalam Agama Islam Persamaan dan Perbedaan Fungsi Tiratana dalam Agama Buddha dan Syahadat dalam Agama Islam BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN. 1993), hlm Djam annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : Kurnia Kalam

BAB I PENDAHULUAN. 1993), hlm Djam annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : Kurnia Kalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama yang ada di dunia ini mempunyai ajaran yang berbeda-beda dalam mengatur kehidupan umatnya, dengan ajaran tersebut umat beragama mampu membawa dirinya dalam

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah menunjuk pada cara pandang dan bersikap. Dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. tengah menunjuk pada cara pandang dan bersikap. Dalam kehidupan sehari-hari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencerahan dalam Budhisme tidak terlepas dari ajaran jalan tengah dan pengertian tentang mata rantai sebab akibat kehidupan manusia. Ajaran jalan tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Satu hal lain yang dalam dunia keilmuan segera dilekatkan pada masalah sistem adalah metode. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka metode (Yunani: methodos) adalah cara atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL 71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D. Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM

Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D. Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM Abdul Basith, ST, M.Si, Ph.D Kuliah ke-2 Pendidikan Agama Islam Teknik Geodesi FT-UGM Kalimat syahadatain: Kualitas pribadi seorang muslim ditentukan oleh kadar kefahaman terhadap syahadatain Syarat iqrar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu dalam sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci. kehidupan, menjamin bagi manusia berkehidupan bersih lagi mulia, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa agama yang suci lagi penuh kelapangan, serta syariat yang lengkap dan meliputi segala aspek

Lebih terperinci

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) A. Latar Belakang Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, terperinci, perlu mempelajari teologi yang terdapat

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu

Lebih terperinci

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi

Lebih terperinci

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah ASAS-ASAS ISLAM Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah Agama lain Nama seseorang/umat Agama Masehi (Al-Maseh) Agama Budha (Gautama) Zarathustra (Zarathustra)

Lebih terperinci

Kaidah Memahami Tauhid

Kaidah Memahami Tauhid Kaidah Memahami Tauhid Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah

Lebih terperinci

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK Disadur dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari kitab : Soal 1 : Siapakah Rabb-mu? Jawab : Rabb-ku adalah Allah. Soal 2 : Apakah arti Rabb? Jawab : Rabb

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Seperti: orang kaya membutuhkan orang miskin, orang miskin membutuhkan orang kaya, orang kuat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan menegaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini.dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan suatu cara atau prosedur dan tehnik penelitian.1 Sedangkan penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.

Lebih terperinci

MENGENAL ISLAM. Syari ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut:

MENGENAL ISLAM. Syari ah Islam bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut: MENGENAL ISLAM Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah untuk imam para rasul, nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para shahabatnya. Islam adalah syari at Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM A. Hakikat Toleransi dalam Al-Quran Telaah Pendidikan Islam Allah telah membimbing manusia kepada toleransi melalui

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) www.ariefprawiro.co.nr TAUHID HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA Allah berfirman: Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan sesungguhnya Kami ntelah mengutus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan wadah penyaluran kebutuhan biologis manusia yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. Sebagaimana

Lebih terperinci

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian: Banyak di antara kaum muslimin yang kurang memperhatikan masalah aqidah pada kehidupannya dan kehidupan saudaranya (muslim) yang lain. Untuk itu tulisan berikut ingin sedikit mengingatkan kita, khususnya

Lebih terperinci

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

PERSATUAN DAN KERUKUNAN PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari. 1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam

Lebih terperinci

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Tauhid Yang Pertama dan Utama Tauhid Yang Pertama dan Utama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Kode Mata Kuliah : UM-10-020 SKS : 2 (2-0) Waktu Pertemuan 2 x 50 Pertemuan ke : I (Pertama) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1 DAFTAR TERJEMAH Alquran No Halaman Bab Terjemah 1 2 1 Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah Desain Sampul: Ummu Zaidaan Disebarluaskan melalui: Maktabah

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui: Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah al-buthoniyah Desain Sampul: Ummu Tsaqiif al-atsariyah Disebarluaskan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang berpengaruh penting untuk perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa, serta pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam ini, serta teriring salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( ) Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto

FALSAFAH EKONOMI ISLAM. Oleh Muhammad Ismail Yusanto FALSAFAH EKONOMI ISLAM Oleh Muhammad Ismail Yusanto Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan

Lebih terperinci

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. MAKNA AGAMA ISLAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI & AGAMA ISLAM Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP: 19580128.198612.1.001 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dinyatakan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup berjodoh-jodohan adalah naluri segala makhluk Allah, termasuk manusia. 1 Dalam surat Adz-Dzariyat ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam sehari semalam, kemudian diturunkan hingga lima kali shalat, tetapi ganjarannya menyamai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungan

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang universal. Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Karena keduanya saling berkaitan. Termasuk dalam kehidupan bernegara. Islam

Lebih terperinci

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah

Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara plural yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kaum Muslimin pasti beriman. Sedangkan iman sendiri itu memiliki enam point, diantaranya : iman kepada Allah, iman kepada malaikatmalaikat Allah, iman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam, bahwa dua orang manusia dengan jenis kelamin yang berlainan seorang wanita dan seorang laki-laki, ada rasa saling tertarik antara satu sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama yang universal memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kebahagian baik di dunia maupun akhirat. Kebahagian hidup manusia itulah menjadi

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU - 396 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah yang diserahkan kepadanya untuk mengurus isi dunia dan keselamatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai khalifah yang diserahkan kepadanya untuk mengurus isi dunia dan keselamatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, berupa keyakinan perintah dan larangan yang menjamin kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA

ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA ANALISIS PENDAPAT SITI MUSDAH MULIA TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat guna memperoleh gelar Sarjana Dalam Ilmu Syari ah Oleh: AHMAD RIFQI 082111046

Lebih terperinci

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30 Pesan Nabi SAW untuk taat waliyul amri merupakan pesan politik yang strategis, karena mengingatkan umat Islam untuk tetap patuh kepada ulil amri (penguasa). Ibadah haji selain memiliki hikmah ketaatan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERKATAAN ALLAH

PENGGUNAAN PERKATAAN ALLAH PENGGUNAAN PERKATAAN ALLAH Penggunaan nama Allah oleh penganut agama bukan Islam menjadi polimik hangat dalam negara, menjadi lebih panas setelah Mahkamah membuat keputusan keizinan kepada pehak gereja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu persoalan berada pada tangan beliau. 2. Rasulullah, penggunaan ijtihad menjadi solusi dalam rangka mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai firman Allah dan al-hadits merupkan sumber dan ajaran jiwa yang bersifat universal. 1 Syari at Islam yang terkandung dalam al- Qur an telah mengajarkan

Lebih terperinci

OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN.

OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN. OLEH : Dr. M. ADI TOEGARISMAN JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN. Yogyakarta, 12 April 2016 1 Latar belakang terbongkarnya kegiatan keagamaan GAFATAR Banyaknya kasus orang hilang al. Dr. Rita Tri Handayani

Lebih terperinci

MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN

MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN Senin, 25-09-2016 Oleh Drs Mulyono IIdul adha merupakan hari yang penuh berkah, hari yang sangat bersejarah, hari yang agung dan mulia, bahkan

Lebih terperinci

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat. Sumber Ajaran Islam DR. Rais Hidayat Informatika www.mercubuana.ac.id Kompetensi Menjelaskan sumber-sumber ajaran Islam. Menguraikan Al-Qur an, As-Sunnah dan ijtihad sebagai sumber ajaran Islam. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini, pergaulan manusia tidak dapat dibatasi hanya dalam suatu lingkungan masyarakat yang lingkupnya kecil dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi, Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi terhadap semua ciptaan-nya baik dari segi yang terkecil hingga ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. terjadi terhadap semua ciptaan-nya baik dari segi yang terkecil hingga ciptaan- 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Alam semesta jagat raya dengan seisinya bergerak berputar tiada hentinya dengan perputaran yang teratur sesuai dengan hukumnya. Hukum perputaran terjadi terhadap semua

Lebih terperinci

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat

Lebih terperinci

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berbagai fenomena pendidikan dewasa ini, sebagai akibat globalisasi yang kian merambah berbagai dimensi kehidupan, kehadiran Pendidikan Agama khususnya

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui pembahasan dan analisis dari bab I sampai bab IV, maka ada beberapa hal yang sekiranya perlu penulis tekankan untuk menjadi kesimpulan dalam skripsi ini, yaitu

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KPKI12101 Pendidikan Agama PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Semester (RPS) ini telah disahkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP. Minggu Pokok Bahasan/ Sub Pokok TIU TIK Daftar Pustaka

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP. Minggu Pokok Bahasan/ Sub Pokok TIU TIK Daftar Pustaka SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Pendidikan Agama Kode Mata Kuliah : ITP0 SKS : Waktu Pertemuan : 6 kali Pertemuan Deskripsi : Mata kuliah Pendidikan Agama bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan umat manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya sebuah pendidikan, maka tidak mungkin suatu

Lebih terperinci

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian. Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian. Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu diujicobakan dulu sebagai instrumen skala. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci