BAB I PENDAHULUAN. 1993), hlm Djam annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : Kurnia Kalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1993), hlm Djam annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : Kurnia Kalam"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama yang ada di dunia ini mempunyai ajaran yang berbeda-beda dalam mengatur kehidupan umatnya, dengan ajaran tersebut umat beragama mampu membawa dirinya dalam segala aspek kehidupan yang berhubungan dengan Tuhannya maupun dengan masyarakat (sosial) 1 karena agama sebagai sumber kekuatan untuk manusia dalam masyarakat. Agama menempati posisi dan peranan penting dalam kehidupan manusia baik dalam kehidupan perorangan maupun kelompok, baik dipandang dari segi positif maupun negatif. Karena agama sebagai akumulasi kehidupan manusia dalam realitas yang bersifat kompleks untuk menguasai dan menentukan nasibnya, sebab agama selalu menghadirkan ketenangan dalam masyarakat, maka pengalaman agama manusia selalu dipengaruhi oleh ruang dan waktu, dari segi agama yang murni di satu pihak senantiasa terjadi reaksi manusia dengan manusia yang lain, sehingga agama menampakkan wajah yang berbeda dari waktu ke waktu. 2 Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan adalah dianugerahinya kemampuan mengenal Tuhannya, dari kemampuan mengenal Tuhan itu timbul kemauan untuk hidup beragama. Mengenal Tuhan dan beragama adalah merupakan fitrah (naluri) yang termaterikan oleh Tuhan dalam diri manusia. 3 Menurut pandangan filsafat ke-tuhanan (theologie) manusia disebut Homo Divinens yaitu makhluk yang berke-tuhanan artinya manusia memiliki kepercayaan terhadap Tuhan atau hal-hal gaib yang oleh Rudolf Otto disebut 1 Ali Saifudin. Titik Temu Mistik Antar Agama (Semarang : Teologia Fakultas Ushuluddin, 1993), hlm Djam annuri. Agama Kita Perspektif Sejarah Agama-agama (Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta, 2000), hlm H. M. Arifin. Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), hlm

2 2 Misterium Trimedum (hal-hal gaib yang mengantarkan hatinya atau hal-hal gaib yang mempunyai daya tarik terhadap dirinya). 4 Kemampuan dasar untuk beragama dapat berkembang melalui proses berfikir, melalui perasaan dan kedua-duanya didorong dan didukung oleh kemauan. Persaksian merupakan sebuah proses inisiasi seseorang dalam masuk suatu agama ataupun berpindah agama. Menurut Max Heirich ada empat faktor yang mendorong seseorang untuk masuk ataupun berpindah agama yaitu: Pertama, pengaruh Ilahi, seseorang masuk atau pindah agama didorong oleh karunia Allah. Kedua, pembebasan dari tekanan batin, dimana tekanan batin itu sendiri timbul dalam diri seseorang karena pengaruh lingkungan social. Ketiga yaitu situasi pendidikan, terbukti dengan adanya pendirian sekolah-sekolah keagamaan yang dipimpin oleh yayasanyayasan berbagai agama. Faktor yang keempat yaitu aneka pengaruh sosial meliputi pengaruh pergaulan antar pribadi yang berorientasi pada agama tetapi juga pada bidang yang profan (keilmuan, kebudayaan dan sebagainya). 5 Proses konversi mempunyai tiga pengaruh besar yang bekerja sama yaitu : pertama kekuatan psikologis yang menurut M.T.L. Penido yang dikutip dari H. Carrier, SJ, dalam bukunya The Sosiology Of Religious Belonging bahwa konversi religius mengandung 2 aspek yaitu aspek pertobatan batin yang timbul dalam diri seseorang karena kesadaran subyek itu atau kelompok yang bersangkutan, sedangkan aspek yang kedua adalah pertobatan lahir yang datang dari faktorfaktor luar yang menguasai subyek atau kelompok itu, kekuatan-kekuatan luar itu berupa kejadian-kejadian yang menyusahkan maupun yang menyenangkan. Kedua kekuatan sosiologis dalam hal ini adanya pengaruh timbal balik antara kekuatan dalam (batin) dan kekuatan luar. Pengaruh yang ketiga adalah kekuatan Ilahi yang merupakan rahmat dari Tuhan. 6 Persaksian merupakan kesadaran pokok seseorang dalam menganut. persaksian dalam agama Islam yang dikenal dengan syahadat adalah merupakan pilar Islam, dengan mengucapkan dalam bahasa Arab yang dihadirkan oleh para 4 Ibid., hlm D. Hendro Puspito, o.c., Sosiologi Agama (Yogyakarta : Kanisius, 1983), hlm Ibid., hlm. 84.

3 3 saksi, seseorang akan menjadi muslim, tetapi persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah mempunyai implikasi yang jauh bahwa seorang utusan (Rasul) adalah nabi yang khusus yang diutus untuk menegakkan hukum Illahi, seseorang yang mengakui Muhammad sebagai utusan Allah secara tidak langsung memiliki kewajiban untuk menjalankan syari at. 7 Persaksian dalam agama Islam merupakan rukun pertama dari kelima rukun Islam, untuk syahnya Islam seseorang harus mengucapkannya secara urut disertai dengan memahami maknanya. 8 Ajaran agama Buddha berlandaskan atas lima pokok yaitu: pertama Tri Ratna yang merupakan persaksian dalam agama Buddha, kedua Catur Arya Satyani dan Hasta Arya Marga, ketiga hukum karma dan tumimbal lahir, keempat Tilakhana yaitu tiga corak umum yang terdiri dari Antya, Anatman, dan Dukkha, kelima yaitu hukum Pratitya Samutpada yaitu hukum sebab akibat yang saling bertautan. 9 Seperti halnya dalam agama Islam, agama Buddha juga mempunyai persaksian, dimana persaksian tersebut terangkum dalam ajarannya yang disebut dengan Tri Ratna (Ratna Mutu Manikan / Tiga Batu Permata). 10 Persaksian dalam agama Buddha tersebut berbunyi : - Buddham Saranam Gacchami : saya mencari perlindungan kepada sang Buddha. - Dharman Saranam Gacchami : saya mencari perlindungan kepada Dharma - Sangham Saranam Gacchami : saya mencari perlindungan kepada Sangha. Persaksian tersebut nampak adanya sikap penyerahan diri kepada Buddha, Dharman yang merupakan hukum-hukum yang diberikan oleh Buddha, Sangha yang merupakan golongan pendeta yang hidupnya memelihara kelangsungan 7 Neal Robinson. Pengantar Islam Komprehensif (Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001), I, hlm Ali Yafie. Mengenal Mudah Rukun Iman, Rukun Ikhsan Secara Terpadu (Bandung : Al-Bayan, 1998), hlm Hilman Hadikusuma. Antropologi Agama Jilid I (Bandung : Citra Aditiya Bakti, 1983) I, hlm Harun Hadiwijono. Agama Hindu dan Buddha (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994) IX, hlm. 65.

4 4 upacara-upacara agama yang pada umumnnya tinggal di biara-biara 11, dalam susunan kalimat kesaksian tersebut tidak disebutkan nama-nama Tuhan. 12 Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat adanya perbedaan dan persamaan antara pesaksian dalam agama Buddha dan agama Islam. Hal ini merupakan sebuah kajian yang sangat menarik bagi penulis untuk diperbandingkan. Adakah makna yang terkandung dalam persaksian tersebut dan bagaimanakan implementasi persaksian tersebut dalam kehidupan? B. Pokok Masalah Sebagai konsekuensi dari sebuah kajian, harus selalu ada pokok masalah yang hendak dikaji. Adapun pokok masalah dalam skripsi ini adalah : 1. Bagaimanakah makna theologis, psikologis, dan sosiologis persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam? 2. Bagaimanakah implementasi persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam dalam kehidupan? 3. Bagaimanakan cara pelaksanaan persaksian agama Buddha dan Islam? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi Segala aktivitas yang dilakukan seseorang dengan kesadarannya akan selalu mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu penulis juga mempunyai tujuan dalam penulisan skripsi, yaitu : 1. Untuk mengetahui dan memahami makna theologis, psikologis dan sosiologis persaksian dalam agama Buddha dan Islam. 2. Untuk mengetahui implementasi persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam dalam kehidupan. 3. Untuk mengetahui dan memahami cara pelaksanaan persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam. 11 H.M. Arifin. Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar (Jakarta : Golden Terayon Press, 1989) II, hlm Mudjahid Abdul Manaf. Sejarah Agama (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996) II, hlm. 28.

5 5 Adapun manfaat dari penulisan skripsi adalah : 1. Mendapatkan pengetahuan tentang gambaran persaksian dalam agama Buddha dan Islam. 2. Mengetahui dengan jelas cara pelaksanaan persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam. 3. Menambah khasanah keilmuan di Fakultas Ushuluddin. D. Tinjauan Pustaka Sepanjang penelaahan dan penelitian penulis serta sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam membahas skripsi ini penulis berusaha memakai sejumlah buku-buku atau majalah yang menunjang dan mempunyai keterkaitan dengan skripsi yang penulis buat. Pembahasan tentang ajaran Tri Ratna dan Syahadat telah banyak ditemui dalam buku, buku perbandingan agama seperti dalam bukunya Prof. H.M. Arifin, M.Ed., Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar, Golden Terayon Press, Jakarta, 1990 dalam buku ini berisi tentang ajaran agama Buddha yang tersimpul dalam kesaksian keimanan yang disebut dengan Tri Ratna, kesaksian tersebut berbentuk Credo (Syahadat). Selain bukunya Prof. H.M. Arifin, M.Ed., juga ada Buku karangan Dr. Harun Hadiwijono, yang berjudul Agama Hindu dan Buddha, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1994 buku tersebut membahas khusus tentang ajaran pokok agama Buddha yaitu tentang ajaran pokok agama Buddha. Ajaran tentang Dhamma atau Dharma yang merupakan inti pokok ajaran agama Buddha yang dirumuskan dalam Catur Aryasatyani, ajaran tentang Shangha atau pendetapendeta. Selain buku-buku itu juga ada sumber yang utama yaitu kitab suci agama Buddha Tripitaka. Pembahasan tentang persaksian dalam agama Islam juga dapat dilihat pada buku karangan Neal Robinson, Ph.D yang berjudul Pengantar Islam Komprehensif, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, Membahas tentang makna kedua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan syahadat Rasul), buku memurnikan Laa Ilaaha Illallah karangan Muhammad Said Al Qohthoni, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1991 buku tersebut juga membahas tentang makna kalimat

6 6 tauhid Laa Ilaaha Illallah. Ada juga buku karangan DR. Muhammad Naim Yasin yang berjudul Yang Menguatkan Yang Membatalkan Iman, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1995 buku tersebut mengupas uraian rinci tentang kedua kalimat syahadat. Buku-buku tersebut merupakan sebagian buku rujukan yang akan penulis gunakan dalam karya skripsi nantinya. Masih banyak buku-buku yang membahas masalah persaksian dalam agama Buddha dan Islam. E. Metode Penulisan Skripsi Pemilihan metode yang tepat dalam sebuah karya ilmiah sangat membantu untuk mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu penulis juga menggunakan beberapa metode, yaitu : 1. Pengumpulan Data Penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka (library research) yakni penelitian yang berusaha untuk menguak secara konseptual tentang ketentuanketentuan yang berkaitan dengan persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam. oleh karena itu penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian pustaka, yakni dengan cara menuliskan, mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi dan menyajikan data. 13 Data diambil dari berbagai sumber tertulis. Adapun sumber yang dimaksud adalah berupa bukubuku, bahan dokumentasi dan lain sebagainya. 14 Selain menggunakan metode library research penulis juga menggunakan metode field research yaitu dengan melihat langsung obyek sasaran yang akan dicapai dalam memperoleh data yang bersangkutan dalam penulisan ini, dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan pemuka agama Buddha dan agama Islam. 2. Sumber Data Oleh karena penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka data diambil dari berbagai sumber tertulis sebagai berikut : 13 Noeng Muhajir. Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta : Rake Sarasin, 1993) hlm Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta : Gajahmada Press, 1991), hlm. 30.

7 7 a. Sumber data primer, yaitu sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama. 15 Sumber primer penelitian ini adalah buku yang berjudul Agama Hindu dan Buddha karangan Dr. Harun Hadiwijono dan juga kitab suci agama Buddha (Tri Pitaka). Ada juga buku karangan Prof. H.M Arifin, M.Ed yang berjudul Menguak Misteri Ajaran Agama- Agama Besar. b. Sumber data sekunder yaitu sumber yang diperoleh, dibuat, dan merupakan perubahan dari sumber pertama, sifat sekunder ini tidak langsung. 16 Sumber data yang mendukung dari menyikapi sumber-sumber primer dapat diambil dari wawancara dengan Bikkhu Adhi Purwanto dan KH. Muhidin. 3. Metode Analisis Data Setelah data-data berhasil penulis kumpulkan, tahap selanjutnya adalah analisis data. Pada tahap ini penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap representatif untuk menyelesaikan penelitian ini, di antaranya : a. Metode Hermeneutik Secara etimologi kata hermeneutik berasal dari Yunani hermeneuia yang berarti menafsirkan, kata bendanya hermeni, secara harfiah dapat diartikan Penafsiran atau interpretasi, sedangkan orang atau penafsirnya disebut hermeneut. hermeneutik pada dasarnya diartikan sebagai proses mengubah sesuatu dari situasi ketidaktahuan menjadi mengerti, dengan demikian, penerapan hermeneutik sangat luas yaitu meliputi bidang theolgy, philosophy, linguistik, dan hukum. Secara mendasar hermeneutik adalah filosofi sebab merupakan bagian dari seni berfikir. Metode hermeneutik ini dapat diartikan sebagai cara menafsirkan simbol yang berupa teks atau benda konkret untuk dicari arti atau maknanya. Metode ini 15 Noeng Muhajir. Metode Penelitian..., op.cit., hlm Imam Barnadib. Arti dan Metode Sejarah Pendidikan (Yogyakarta : FIP IKIP, 1982), hlm. 55.

8 8 dimaksudkan untuk menjelaskan pelaksanaan persaksian dalam agama Buddha dan Islam. b. Metode Fenomenologi Metode ini sebagai sarana interpretasi utama untuk memahami arti ekspresi-ekspresi keagamaan seperti persoalan upacara keagamaan, makhluk gaib dan lainnya. 17 Pendekatan fenomenologi ini digunakan untuk mencoba menemukan struktur yang mendasari fakta keagamaan dan memahami makna yang lebih dalam, pemahaman yang bersifat subyektif seperti fikiran-fikiran, perasaan-perasaan dan maksud-maksud dari seseorang yang diungkapkan dalam tindakan-tindakan luar. Pemahaman yang bersifat subyektif ini membuat fakta menjadi suatu tindakan ibadah, bukan sekedar gerakan-gerakan tanpa makna. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan memahami makna di balik gejala tersebut terhadap pelaksanaan persaksian tentang makna theologis, psikologis dan sosiologis dalam persaksian agama Buddha dan agama Islam. c. Metode Wawancara Wawancara merupakan proses interaksi pewawancara dan responden untuk memperoleh keterangan sambil bertatap muka antara si pembicara dengan informan menggunakan alat yang disebut pedoman wawancara. Dalam hal ini disusun daftar pertanyaan atau kuisioner untuk memberikan jawaban kepada informan dimana setiap pertanyaan mengandung jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Adapun wawanara dalam hal ini dilakukan dengan KH. Muhidin seorang Ulama dari Tegal dan Bikkhu Adi Purwanto dari Vihara Mahabodhi Semarang. 17 Dadang Kahmad. Metode Agama (Perspektif Ilmu Perbandingan Agama) (Bandung : Pustaka Setia, 2000), hlm. 55.

9 9 Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi datadata tentang pelaksanaan persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam. 18 d. Metode Komparasi Adalah suatu metode yang berusaha menemukan persamaanpersamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide / prosedur kerja. 19 Metode ini digunakan untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara kesaksian dalam agama Buddha dan Islam. F. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima bab, yangmana antara bab yang satu dengan yang lainnya mempunyai karakteristik yang erat. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab pertama, merupakan latar belakang masalah, kenapa penulis memilih judul ini, permasalahan, fenomena apa yang melatarbelakangi, sehingga penulis merasa tertulis mengangkat judul ini dengan mengetahui pokok permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan skripsi. Tinjauan kepustakaan yang memberikan informasi yang ada, metode penulisan sebagai langkah untuk memperoleh data yang benar dan diakhiri dengan sistematika penulisan untuk memahami dan memudahkan pembaca skripsi ini. Bab kedua, mengenai tinjauan umum tentang persaksian dalam agamaagama yang merupakan landasan dan dasar teori sebagai titik tolak dari pembahasan Persaksian dalam agama-agama. Hal ini meliputi bentuk-bentuk persaksian, arti atau makna persaksian dalam agama-agama, urgensi atau pentingnya persaksian dalam agama-agama. 18 Ibid., hlm Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta : Rineka Cipta, 1992) VIII, hlm. 209.

10 10 Bab ketiga, merupakan gambaran khusus persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam, dalam bab ini memuat persaksian dalam agama Buddha yang terdiri dari : arti atau pengertian persaksian dalam agama Buddha, ajaran tentang Buddha, ajaran tentang Dharma, ajaran tentang Sangha, cara pelaksanaan persaksian dalam agama Buddha, serta makna yang terkandung dalam persaksian agama Buddha. Persaksian dalam agama Islam yang terdiri dari : arti atau pengertian persaksian dalam agama Islam, syahadat tauhid, syahadat Rasul, cara pelaksanaan persaksian dalam agama Islam, makna yang terkandung dalam persaksian agama Islam. Bab keempat, bab ini merupakan analisa dari berbagai pokok masalah dalam bab-bab yang sudah dibahas di muka, yang menjadi inti pokok analisa ini meliputi : persamaan dan perbedaan persaksian dalam agama Buddha dan agama Islam serta implementasi persaksian agama Buddha dan Islam dalam kehidupan. Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan untuk memberikan gambaran bagi pembaca secara global tentang isi skripsi tersebut agar mudah dipahami yang disertai saran-saran yang memberi dorongan dalam melaksanakan pembahasan skripsi ini, diakhiri dengan penutup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Budha timbul sekitar abad ke-enam sebelum Masehi, sebagai reaksi terhadap sistem upacara keagamaan Hindu Brahmana yang terlampau kaku. Istilah Buddha berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penulisan skripsi ini digunakan beberapa macam metode untuk mengumpulkan informasi maupun data berkaitan erat dengan masalah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, kemudian

Lebih terperinci

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15

BAB I. Aaditama, 1998), hlm Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif, 1989), hlm. 15 BAB I A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Satu hal lain yang dalam dunia keilmuan segera dilekatkan pada masalah sistem adalah metode. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka metode (Yunani: methodos) adalah cara atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan suatu cara atau prosedur dan tehnik penelitian.1 Sedangkan penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah empiris dan mengunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam.

BAB III METODE PENELITIAN. ekstrakurikuler PAI di sekolah ini cukup tinggi dan beragam. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP 17 1 Pagelaran Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat intensitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Jenis Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMPN 17 Kota Bandar Lampung Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor sebagaimana dikutip oleh Moeloeng mendefinisikan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor sebagaimana dikutip oleh Moeloeng mendefinisikan metodologi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Merujuk pada rumusan masalah yang diajukan, penelitian ini dapat diklasifikasikan penelitian kualitatif deskriptif analisis kritis. Bogdan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi sunatullah seorang manusia diciptakan untuk hidup saling berdampingan dengan manusia yang lain sebagaimana sifat manusia sebagai makhluk sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tengah menunjuk pada cara pandang dan bersikap. Dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. tengah menunjuk pada cara pandang dan bersikap. Dalam kehidupan sehari-hari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencerahan dalam Budhisme tidak terlepas dari ajaran jalan tengah dan pengertian tentang mata rantai sebab akibat kehidupan manusia. Ajaran jalan tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 102 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Berdasarkan jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Yakni penelitian yang menggambarkan keadaan sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam - macam materi yang terdapat dalam kepustakaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 37 III. METODE PENELITIAN Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis). Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data dan memperjelas arah serta mempermudah pencapaian tujuan penelitian yang dibutuhkan dalam penulisan proposal skripsi yang berjudul Etika Peserta Didik dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mengungkap suatu kebenaran. 1. dengan peristiwa atau kenyataan yang ada. 2

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mengungkap suatu kebenaran. 1. dengan peristiwa atau kenyataan yang ada. 2 42 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dilaksanakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan, mengklarifikasi dan menganalisis data yang ada di tempat penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 1 Adapun secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (riset lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian yang Dipakai Sebelum penelitian ini dilaksanakan, maka penulis terlebih dahulu akan memaparkan tentang gambaran singkat mengenai jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma dan Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif. Penulis menggunakan paradigma Interpretatif fenomenologis. Paradigma fenomenologis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan suatu masalah yang digunakan untuk tujuan tertentu. 1 Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan suatu masalah yang digunakan untuk tujuan tertentu. 1 Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan tata cara rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu masalah yang digunakan untuk tujuan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penyelidikan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berbagai fenomena pendidikan dewasa ini, sebagai akibat globalisasi yang kian merambah berbagai dimensi kehidupan, kehadiran Pendidikan Agama khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari kata methodos, bahasa Latin, sedangkan methodos itu sendiri berasal dari akar kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA Pengertian dan manfaat Psikologi Agama Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA PENDAHULUAN Psikologi Agama pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) disajikan untuk membantu mahasiswa memahami perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Research). Field Research adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sistem kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian filed research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. 1 Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya dan di bandingkan dengan standart ukuran yang telah ditentukan. A. Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lingkungan tertentu.36 Dalam penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam rangka memperoleh hasil yang representatif dari pembahasan yang dibutuhkan data yang valid dari kenyataan obyek yang ada dikaitkan dengan konsep yang berasal dari kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memilih dan menentukan metode yang tepat guna mencapai tujuannya.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memilih dan menentukan metode yang tepat guna mencapai tujuannya. BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metode penelitian merupakan sebuah sistem atau kerja yang harus dilakukan. Hal ini karena metode penelitian sangat penting untuk menentukan tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang Hindu. Agama ini juga

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, dan gambaran kehidupan orang Hindu. Agama ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Hindu adalah agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk India. Agama ini dinamakan Hindu, karena di dalamnya mengandung adatistiadat, budi pekerti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, dalam perkawinan akan terbentuk suatu keluarga yang diharapkan akan tetap bertahan hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka di dalam wadah Negara Republik Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi setua umur tersebut hukum nasional yang

Lebih terperinci

BAB II AGAMA DALAM PRESPEKTIF FILOSOFIS

BAB II AGAMA DALAM PRESPEKTIF FILOSOFIS 21 BAB II AGAMA DALAM PRESPEKTIF FILOSOFIS A. Profan dan Sakral 1. Pengertian Profan dan Sakral Profan adalah sesuatu yang biasa, yang bersifat umum dan dianggap tidak penting. Sedangakan sakral adalah

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif adalah segala prosedur penelitian yang menghasilkan

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif adalah segala prosedur penelitian yang menghasilkan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan usaha dalam merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data dan memperjelas arah serta mempermudah pencapaian tujuan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Etika dalam Pendidikan Akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi terhadap semua ciptaan-nya baik dari segi yang terkecil hingga ciptaan-

BAB I PENDAHULUAN. terjadi terhadap semua ciptaan-nya baik dari segi yang terkecil hingga ciptaan- 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Alam semesta jagat raya dengan seisinya bergerak berputar tiada hentinya dengan perputaran yang teratur sesuai dengan hukumnya. Hukum perputaran terjadi terhadap semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun skripsi, dan sesuatu yang berkaitan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu metode penelitian, sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan konsep kontrol diri umat beragama, berdasarkan perspektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Kemudian dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode penelitian. Metode penelitian ini sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut cara kerja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan 25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah

Lebih terperinci

MODEL PENELITIAN AGAMA

MODEL PENELITIAN AGAMA MODEL PENELITIAN AGAMA Diajukan Sebagai Tugas Makalah Dalam Mata Kuliah Metodologi Studi ISlam DOSEN PEMBIMBING Fitri Oviyanti, M.Ag DISUSUN OLEH Lismania Nina Lingga Sari FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri

BAB III METODE PENELITIAN. berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti itu sendiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang dapat dilakukan. Ia merupakan landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu dalam sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia. Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dalam jenis penelitian yang menggunakan metode kualitatif, di mana dalam pelaksanaan dilakukan secara alamiah, apa adanya, dalam situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Sedangkan fungsi penelitian adalah untuk mencarikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah penelitian. Dengan kata lain metode penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi 16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. 1 Masyarakat Kalimantan

BAB I PENDAHULUAN. yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. 1 Masyarakat Kalimantan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kalimantan Selatan, merupakan salah satu Provinsi yang ada di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya memeluk agama Islam. 1 Masyarakat Kalimantan Selatan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari suatu agama, aspek yang pertama dipertimbangkan sekaligus harus dikaji ialah konsep ketuhanannya. Dari konsep ketuhanan, akan diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap segala gejala alam.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kehidupan individu dan masyarakat, bahkan terhadap segala gejala alam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan beragama pada dasarnya merupakan kepercayaan terhadap keyakinan adanya kekuatan ghaib, luar biasa atau supernatural yang berpengaruh terhadap kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. harus mengacu pada metode-metode yang relevan dengan objek yang diteliti. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. harus mengacu pada metode-metode yang relevan dengan objek yang diteliti. Hal ini BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai hasil yang memuaskan, maka kerangka kerja setiap penelitian harus mengacu pada metode-metode yang relevan dengan objek yang diteliti. Hal ini dilakukan agar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ambisi sang tokoh tentang bidang yang digelutinya. 1 Dengan demikian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ambisi sang tokoh tentang bidang yang digelutinya. 1 Dengan demikian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library research) dalam bentuk studi tokoh. Studi ini merupakan salah satu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian (field research) atau studi lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 1 Adapun secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran 1. Metode dapat diartikan sebagai prosedur atau cara mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu cara untuk menemukan kebenaran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu cara untuk menemukan kebenaran terhadap 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Paradigma Penelitian Penelitian merupakan suatu cara untuk menemukan kebenaran terhadap fenomena yang terjadi dimasyarakat atau suatu golongan tertentu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Allah, sehingga mampu melahirkan ide-ide yang kreatif. Salah satu kelebihan manusia di antaranya, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang dipilih, yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan penelitian berintikan uraian tentang pendekatan penelitian yang dipilih, yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada panti rehabilitasi cacat mental dan sakit jiwa Nurussalam Sayung Demak menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai jenis hak dapat melekat pada tanah, dengan perbedaan prosedur, syarat dan ketentuan untuk memperoleh hak tersebut. Di dalam hukum Islam dikenal banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang mana penelitian ini, menggunakan objek penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kajian Pustaka 1. Komunitas Komunitas memiliki maksud sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tradisi menyambut bulan Suro merupakan hal yang sudah menjadi salah satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir ini tergolong cepat. Salah satu alasannya adalah keyakinan yang kuat di kalangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu mengenai bagaimana seharusnya proses berlangsungnya pelaksanaan konsep

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu mengenai bagaimana seharusnya proses berlangsungnya pelaksanaan konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. 1 Alasan menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam perjalanan hidupnya mengalami beberapa peristiwa yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan mempunyai akibat hukum.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode 53 BAB III METODE PENELITIAN Dalam buku penelitian, metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 82 Tidak semua metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. 58 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbudaya, karena itu manusia tidak dapat lepas dari budaya yang dianutnya. Suatu budaya memiliki nilai

Lebih terperinci

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan 25 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN1

BAB III METODE PENELITIAN1 BAB III METODE PENELITIAN1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian ini field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang

Lebih terperinci