BAB I PENDAHULUAN. dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 1. perhatian dan dukungan dari semua pihak. 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 1. perhatian dan dukungan dari semua pihak. 2"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan Agama Islam merupakan bimbingan secara sadar dan terusmenerus dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar) baik secara individual maupun secara kelompok, sehingga manusia mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 1 Pendidikan Agama yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki arti penting dalam mensukseskan program pembangunan nasional, oleh sebab itu seluruh aktifitas pemerintah dan masyarakat yang mengarah pada penanaman nilai-nilai rohani/ keagamaan perlu mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak. 2 Pendidikan Agama Islam memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya berdampak pada kehidupan di dunia, tetapi juga kehidupan di akhirat. Karena itu Pendidikan Agama Islam merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Agama menjadi pemandu dalam hidup di dunia dan menyiapkan kehidupan di akhirat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat 1 Bashori Muchsin, Moh. Sulthon, dan Abdul Wahid, Pendidikan Islam Humanistik, Alternatif Pendidikan Pembebasan Anak, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Hlm. 9 2 Hunsi Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2000), hlm., 24. 1

2 2 manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan. Pendidikan Agama dapat ditempuh melalui pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga maupun masyarakat. 3 Pendidikan agama sangatlah penting dan wajib dipelajari, karena agama sebagai pedoman hidup dalam menghadapi dampak negatif dari kemajuan era globalisasi yang canggih. Untuk itu pendidikan agama wajib diberikan sejak dini sehingga akan membawa dampak positif bagi perkembangan hidupnya dalam keadaan bagaimanapun. Pendidikan agama yang diberikan di sekolah formal dengan jumlah jam pelajaran yang sangat sedikit yaitu dua jam dalam seminggu, tentunya perlu ditambah dengan pendidikan di lembaga non formal yang salah satunya adalah Taman Pendidikan al-qur an (TPQ). Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan prestasi belajar. Masal yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi belajar yang telah dicapai. Siswa dikatakan mempunyai prestasi belajar yang tinggi, sedang atau rendah biasanya bisa dilihat dalam buku raport yang didalamnya berisi tentang hasil studi, baik yang berupa angka maupun huruf. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil kegiatan belajar pendidikan agama Islam. Faktor tersebut berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian hasil belajar 3 Subyantoro, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (Studi Komparatif Perilaku Keagamaan Peserta Didik SMA Swasta di Jawa), ( Semarang: Kementrian Agama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, 2010), hlm. 1.

3 3 bidang studi pendidikan agama Islam. Dan juga dapat menjadi penghambat prestasi belajar siswa. 4 Dari penelitian awal yang peneliti lakukan diketahui bahwa siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Kedungwuni Pekalongan memiliki latar belakang pendidikan non formal yang beragam. 5 Pada realitanya yang terjadi di SMP N 1 Kedungwuni ada beberapa anak yang tidak pernah mengikuti pembelajaran atau sedang belajar di TPQ dan ada siswa yang pernah mengikuti pembelajaran TPQ atau telah mendapatkan ijazah. 6 Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga siswa tersebut memilih untuk mengikuti TPQ atau tidak mengikuti TPQ, salah satunya yaitu tidak adanya motivasi dari orang tua untuk anaknya sekolah TPQ dan waktu belajar yang tidak cukup untuk memasukkan anaknya di sekolah TPQ. Latar belakang pendidikan tersebut dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas. 7 Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar atau prestasi belajar. Nilai hasil belajar dapat dilihat sebagai parameter untuk menilai tingkat keberhasilan proses kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. 8 4 Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,) hlm Hasil Observasi, tanggal 10 November 2015 Pukul WIB di kelas VII D 6 Hasil dokumentasi pada tanggal 9 November Wiwik Widyoretno, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri 1 Kedungwuni, Wawancara pribadi, Kedungwuni, 9 November 8 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), hlm. 120.

4 4 TPQ (Taman Pendidikan Al Qur an) merupakan lembaga pendidikan luar sekolah (nonformal) jenis keagamaan. 9 TPQ sendiri merupakan pendidikan yang strategis dalam upaya mencetak dan membina sumber daya yang berkualitas dari segi keimanan, akhlak dan intelektualitasnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajarannya yaitu membangun generasi ideal masa depan yang memiliki kemurnian tauhid, akhlak mulia, cerdas dan mandiri. Pada masa sekarang ini sangat mudah untuk menemukan sekolahsekolah non formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ). Hampir setiap desa sudah ada tempat untuk anak-anak belajar Al-Qur an. Tetapi meskipun keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) sudah mudah untuk dijumpai, masih terdapat beberapa orang tua yang tidak mendorong anaknya untuk bersekolah di TPQ. Kehadiran TPQ di masyarakat diharapkan agar anak-anak memiliki pengetahuan agama khususnya agar dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan benar sesuai tajwid dan makhrajnya. Dalam pembelajaran PAI sendiri memuat pelajaran tentang Al-Qur an dan ilmu yang terkandung dalam Al- Qur an, sehingga seharusnya anak-anak yang mengikuti pembelajaran di TPQ mempunyai pengetahuan yang lebih dibandingkan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di TPQ. Siswa SMP N 1 Kedungwuni mempunyai latar belakang yang berbedabeda. Bagi siswa yang pernah belajar atau yang sedang belajar di TPQ kemungkinan tidak akan mengalami kesulitan dalam mengikuti dan 9 Depag, Kurikulum Pada TPQ, (Semarang, 2004), hlm. 5

5 5 menerima pelajaran PAI, karena siswa yang pernah belajar atau yang sedang belajar di TPQ sudah pernah mempelajari tentang PAI khususnya dalam belajar tentang cara menulis dan membaca Al-Qur an. Berbeda dengan siswa yang tidak mengikuti TPQ akan sedikit mengalami kesulitan dalam menerima dan mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan siswa tersebut mempunyai pengetahuan pelajaran agama khususnya tentang bagaimana cara menulis dan membaca Al-Qur am yang lebih sedikit dibanding siswa yang mengikuti TPQ. 10 Latar belakang pendidikan yang berbeda bisa menyebabkan pada perbedaan prestasi belajar mereka. Secara teoretik siswa yang pernah mengikuti TPQ mempunyai prestasi belajar mata pelajaran PAI lebih tinggi daripada siswa yang tidak mengikuti TPQ, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa yang tidak mengikuti TPQ mempunyai prestasi yang lebih baik dari siswa yang mengikuti TPQ karena banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 11 Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul Studi Komparasi Prestasi Belajar PAI Kelas VII Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ dan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ Di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 10 Asmawi, S.Ag., Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 1 Kedungwuni, Wawancara pribadi, Kedungwuni, 12 November Ibid.

6 6 2. Bagaimana Prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? 3. Bagaimana studi komparasi prestasi belajar PAI kelas VII antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda dalam menafsirkan judul dan terjadi perluasan masalah, maka peneliti memberi batasan wilayah penelitian. Untuk lebih memudahkan dalam memahami judul skripsi dan agar pemahaman tidak melebar, maka perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut: 1. Studi komparasi Studi komparasi adalah metode penelitian dimana ingin menemukan dua fenomena atau lebih Prestasi Belajar Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata yaitu: prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). 13 memperoleh kepandaian/ ilmu. 14 Sedangkan belajar adalah berusaha Jadi yang dimaksud dengan prestasi 12 Salahudin, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1987), hlm Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,... hlm WJS. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999) h.108

7 7 belajar adalah hasil yang di capai siswa setelah melakukan aktivitas belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka atau huruf. 15 Yang dimaksud disini adalah prestasi belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Kedungwuni. Karena siswa-siswa kelas VII merupakan siswa-siswa yang baru lulus dari tingkat dasar, dan TPQ merupakan pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dasar. 3. PAI (Pendidikan Agama Islam) Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam atau At- Tarbiyah Al-Islamiah adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup Siswa Siswa adalah setiap orang atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. 17 Yang dimaksud disini adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Kedungwuni. 5. TPQ (Taman Pendidikan Qur an) TPQ (Taman Pendidikan Al Qur an) merupakan lembaga pendidikan luar sekolah (nonformal) jenis keagamaan Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Gaya Belajar, Kajian Teoritik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2012), hlm. 166.

8 8 C. Tujuan Penelitian Dalam hal ini penelitian diajukan dengan bertujuan : 1. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 2. Untuk mengetahui bagaimana Prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? 3. Untuk mengetahui bagaimana studi komparasi prestasi belajar PAI kelas VII antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? D. Kegunaan Penelitian Berangkat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian maka kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Secara Praktis a) Dapat memberikan masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan keberhasilan belajar Pendidikan Agama Islam. b) Sebagai tambahan informasi dan untuk menambah perbendaharaan perpustakaan sekaligus sebagai masukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini. c) Dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan 18 Depag, Loc. Cit.

9 9 Agama Islam agar sesuai dengan harapan pendidik di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan pada khususnya. 2. Secara Teoritis a) Memberikan informasi bagaimana prestasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan. b) Sebagai dasar teoritis dalam pengembangan untuk penelitian lebih lanjut. c) Menambah perbendaharaan literatur di perpustakaan. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teori dan Penelitian Yang Relevan Menurut Soemarti yang mengutip pendapat John Locke menyatakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Apakah anak akan berkembang menjadi orang sosial, tidak sosial, atau asosial tergantung pada faktor belajar dan bukan dari faktor keturunan. 19 Pendidikan luar sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak sejak dini. Dengan adanya pendidikan Islam akan menjadikan penentu karakter anak yang mencerminkan kepribadian seorang muslim. Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam atau At- Tarbiyah Al-Islamiah adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak 19 Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2005), hlm. 153.

10 10 didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup. 20 Menurut Ngalim Purwanto, prestasi adalah: hasil yang telah dicapai dari usaha yang dilakukan sebelumnya dengan jalan keuletan bekerja. 21 Sedangkan menurut Tohirin mengatakan bahwa prestasi belajar yaitu apa yang telah dicapai oleh siswa setalah melakukan kegiatan belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan hasil belajar. 22 Dimyati Mudjiono menyatakan bahwa hasil belajar (prestasi) merupakan suatu puncak proses belajar. Prestasi belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru, prestasi belajar dapat berupa dampak pengajaran dan pengiringnya. Dimana dampak pengajaran merupakan hasil yang dapat di ukur seperti tertuang dalam angka raport, angka dalam ijazah. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain suatu transfer belajar. 23 Menurut Depag RI menyatakan bahwa TPQ (Taman Pendidikan Al Qur an) merupakan lembaga pendidikan luar sekolah (nonformal) jenis 20 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990), hlm Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi dan Kompetensi), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm Dimyati Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 4-5.

11 11 keagamaan. 24 Taman Pendidikan Al-Qur an berdasarkan kurikulum TPQ yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Jawa Tengah bahwa Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) adalah tempat anak melakukan aktivitas atau kegiatan pendidikan Islam dalam hal keagamaan, khususnya agama Islam. TPQ mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam dengan menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak. TPQ adalah salah satu lembaga pendidikan pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak yang menjadikan anak didiknya mampu membaca Al Qur an secara baik dan benar sesuai dengan kaidahkaidah ilmu tajwid. Taman Pendidikan Al Qur an merupakan modal bagi anak yang dapat dijadikan bekal dasar agar menjadi generasi yang cinta dan memahami Al Qur an. Dalam skripsi yang ditulis oleh Dedi Suwandi, dengan judul Peranan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan TPQ Al Mashum Sapuro Pekalongan dalam kategori baik, prestasi siswa juga dalam kategori baik. Dan setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa TPQ Al Mashum Sapuro Pekalongan mempunyai peranan dalam meningkatkan prestasi belajar anak Depag, Kurikulum Pada TPQ, (Semarang, 2004), hlm Dedi Suwandi, Peranan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm. 83

12 12 Begitu juga dalam skripsi yang ditulis oleh Sukamto, dengan judul penelitian Pengaruh Keaktifan Belajar di TPQ Nurul Quran Terhadap prestasi belajar PAI siswa Sekolah Dasar Negeri Kalipancur 1 Kecamatan Blado Batang dari hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan belajar di TPQ Nurul Quran dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Kalipancur 1 Blado Batang. 26 Berbeda dengan penelitian sebelumnya tentang keaktifan belajar di TPQ dan peranan TPQ untuk meningkatkan prestasi belajar, penelitian ini berusaha membandingkan hasil prestasi belajar siswa antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni. 2. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat dibangun kerangka berpikir mengenai prestasi belajar siswa antara siwa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ, bahwa TPQ mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan pendidikan TPQ ini akan menanamkan anak-anak sejak kecil tentang kepribadian dan bertindak sebagai pengendali perilaku sebagai tanda peningkatan pengetahuan yang mampu memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan prestasi belajar anak. 26 Sukamto, Pengaruh Keaktifan Belajar di TPQ Nurul Quran Terhadap prestasi belajar PAI siswa Sekolah Dasar Negeri Kalipancur 1 Kecamatan Blado Batang, skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm. 101

13 13 Bagi siswa yang mengikuti pendidikan di TPQ akan menambah pengalaman belajar pendidikan Al Qur an ditandai dengan dapat membaca dan menulis dengan baik dan benar. Dengan belajar di TPQ akan menambah prestasi belajar anak khususnya dalam mata pelajaran PAI. Anak yang telah mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al- Qur an (TPQ) dengan yang tidak TPQ pasti mempunyai perbedaan. Hal ini akan mempengaruhi bekal pendidikan terutama dalam hal prestasi belajar ketika mereka memasuki sekolah formal. Maka dengan melihat hal diatas, penulis ingin mengetahui sejauh mana tingkat perbedaan prestasi belajar PAI yang telah mengikuti pendidikan di TPQ dengan yang tidak mengikuti pendidikan di TPQ. 3. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 27 Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya, dan akan ditolak jika salah satu palsu, penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung kepada hasil penyelidikan yang berupa fakta-fakta yang dikumpulkan Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rinaka Cipta, 2006) hlm Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), hlm. 20

14 14 Hipotesis merupakan kesimpulan awal sehingga untuk mewujudkan kesimpulan akhir masih diperlukan adanya pengujian melalui penelitian. Berdasarkan uraian pada pendahuluan maka penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut: Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan. F. Metode Penelitian Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam penelitian. Sebagian menganggap bahwa metode penelitian terdiri dari berbagai teknik penelitian, dan sebagian lagi menyamakan metode penelitian dengan teknik penelitian. Tetapi yang jelas metode atau teknik penelitian harus sesuai dengan kerangka teoritis yang kita asumsikan Desain Penelitian a. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena lebih menekankan pada analisa terhadap data-data numerikal (angka) yang di olah dengan metode statistika. 30 Dimana angka-angka statistik itu 29 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm., Sutrisno Hadi, Op. Cit., hlm.63

15 15 mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu dan mencerminkan kegiatan penelitian yang bersifat agresif. 31 b. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki yaitu untuk menganalisis permasalahan yang muncul dalam lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang akan diteliti yang didefinisikan dengan jelas, dengan karakteristik dan kuantitas tertentu. 32 Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Kedungwuni kelas VII yang berjumlah 253 siswa dan terdiri dari 7 kelas. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi. Dengan kata lain, sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. 33 Menurut Suharsimi Arikunto, apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya 31 Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm Salafudin, Statistika terapan untuk penelitian sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2010) hlm Ibid.

16 16 merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antar 10-15% atau 20-25% atau lebih. 34 Jumlah populasi siswa SMP Negeri 1 Kedungwuni adalah 253 siswa. Sampel yang diambil 25% dari jumlah populasi. 25% dari 253 yaitu 63,25 dan dibulatkan menjadi 64. Untuk sampel siswa yang mengikuti TPQ penulis mengambil 32 siswa, sedangkan sampel untuk siswa yang tidak mengikuti TPQ penulis mengambil 32 siswa. Sampel yang diambil adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 7 kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive random sampling atau sampel bertujuan. Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 36 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: a. Variabel Dependent Variabel dependent yaitu suatu variabel yang dipengaruhi. Variabel yang di maksud disini adalah prestasi belajar. prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan ragam indikator nilai 34 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm Ibid., hlm Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 62

17 17 Ulangan Harian dan UTS semester 1 pada mata pelajaran Agama Islam. Nilai Ulangan Harian dan UTS digunakan sebagai acuan peneliti karena hanya pada bab 1-3 saja sudah mewakili penelitian ini yaitu tentang Al-qur an, keimanan, dan fiqh. b. Variabel Independent Variabel Independent adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain, atau dengan kata lain variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. 37 Variabel yang dimaksud disini adalah TPQ (Taman Pendidikan Qur an). Yang termasuk variabel independent adalah: 1. Prestasi belajar dalam bidang studi PAI bagi siswa kelas VII yang mengikuti TPQ. 2. Prestasi belajar dalam bidang studi PAI bagi siswa kelas VII yang tidak mengikuti TPQ. Dari kedua variabel di atas, kemudian akan di akumulasikan dalam sebuah analisis agar memberikan jawaban pada rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian, analisis yang dilaksanakan dalam penelitian itu akan menghasilkan kesimpulan sebagai akhir dari bahasan penelitian skripsi ini. 37 Saifudin Azwar, Op. Cit., hlm. 62

18 18 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. 38 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan di sekolah, mengenai siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni. b. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara nara sumber dan peneliti untuk memperoleh jawaban yang diharapkan. 39 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan prestasi belajar dan latar belakang pendidikan siswa. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VII, dan siswa SMP Negeri 1 Kedungwuni. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah kumpulan data-data verbal yang berbentuk tulisan dalam arti luas artefak, foto dan lain-lain. 40 Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap data atau informasi yang berasal dari arsip dan catatan atau data lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. 38 Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm Sutrisno Hadi, Op. Cit., hlm Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm. 40.

19 19 5. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data yang terkumpul maka penulis menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data komparasional test. Test t digunakan untuk menguji kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesis. Rumus test t sebagai berikut: 41 1) Mencari mean Mencari mean Variabel x: M x = x N x Mencari mean Variabel y: M y = y Ny 2) Mencari standar deviasi Variabel x SD x = X 2 N X Variabel y SD y = Y 2 N Y 3) Mencari standar error Variabel x SE MX = SD x N x 1 41 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hlm

20 20 Variabel y SE My = SD y N y 1 4) Mencari standar error perbedaan Mx dengan My SE Mx-my = SE 2 MX + SE 2 My 5) Mencari t 0 t o = M 1 M 2 SE M 1 M 2 6) Mencari degres of freedomnya. df atau db = (N x + N y ) - 2 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, hasil penelitian, analisis data, dan penutup. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Berisi pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan. BAB II berisi tentang Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Taman Pendidikan Al-Qur an. Sub bab pertama berisi tentang: Prestasi belajar, meliputi: Pengertian belajar, Dasar belajar, Tujuan belajar, Pengertian prestasi belajar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, dan pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI), meliputi: Pengertian Pendidikan

21 21 Agama Islam (PAI), Ruang lingkup bahan pelajaran PAI, dan fungsi dan tujuan PAI. Sedangkan sub bab kedua berisi tentang: Taman Pendidikan Al- Qur an, meliputi: pengertian Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ), dasar keberadaan TPQ, kurikulum TPQ, Tujuan pendidikan dan pengajaran TPQ, dan Program pengajaran TPQ. BAB III Hasil Penelitiani Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ Dan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ Di SMP Negeri 1 Kedungwuni, berisi gambaran umum SMP Negeri 1 Kedungwuni yang terdiri dari tinjauan umum yang meliputi Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Kedungwuni, letak geografis SMP Negeri 1 Kedungwuni, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kedungwuni, Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kedungwuni, keadaan guru, karyawan, dan peserta didik SMP Negeri 1 Kedungwuni, dan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 1 Kedungwuni, dan tinjauan khusus yang meliputi: data prestasi belajar siswa yang mengikuti TPQ dan data prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti TPQ. BAB IV berisi Komparasi Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ dengan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ yang meliputi: Analisis Prestasi Belajar PAI Siswa Yang Mengikuti TPQ, Analisis Prestasi Belajar PAI Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ, dan Analisis Perbandingan Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ Dengan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ. BAB V berisi penutup yang melipui kesimpulan dan saran.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan kemerdekaan indonesia yang tertuang dalam UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka langkah yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI TPQ DAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI TPQ

BAB IV ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI TPQ DAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI TPQ BAB IV ANALISIS KOMPARASI PRESTASI BELAJAR PAI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI TPQ DAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI TPQ DI SMP N 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Prestasi Belajar PAI Siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kuantitatif komparasional. Penelitian komparasi pada pokoknya adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya dalam sistem pendidikan harus ada tata tertib pada masing-masing sekolah, Karena kedisiplinan diperlukan dalam semua aspek kehidupan termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termotivasi dalam belajar dan mendapat prestasi yang baik. 1. Pendidikan yang kedua yaitu pendidikan di sekolah, sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. termotivasi dalam belajar dan mendapat prestasi yang baik. 1. Pendidikan yang kedua yaitu pendidikan di sekolah, sekolah sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi setiap anak. Dimana dalam pendidikan, anak memperoleh ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi masa depannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dari waktu ke waktu, tentu ikut memengaruhi usaha pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya pemerintah senantiasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan judul Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem pengajaran tradisional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini diukur (biasanya

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini diukur (biasanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori- teori tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting, karena pendidikan akan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sumber daya alam di tanah air akan terolah

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ANALISIS KESESUAIAN ANTARA SK, KD DAN SILABUS DENGAN METODE SAINTIFIK PADA MATERI PAI DI SEKOLAH DASAR ALAM AR-ROHMAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SEKRIPSI Oleh: SITI NURSILA NIM. 201110010322097 Dibiayai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Penerbit PT.BPK Gunung

DAFTAR PUSTAKA. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Penerbit PT.BPK Gunung DAFTAR PUSTAKA Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Penerbit PT.BPK Gunung Mulia, Jakarta 987) Kartini Kartono, Peranan Keluarga Memandu Anak, (CV Rajawali, Jakarta, 989) Sardiaman A.M,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama seharusnya memang sejak dini sudah mulai diberikan kepada anak karena perkembangan jiwa anak telah mulai tumbuh sejak kecil, sesuai dengan fitrahnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variable Menurut Sumadi Suryabrata, variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. balik dalam arti perbaikan belajar atau perbaikan pribadi. Dalam proses pembelajaran, akan selalu ada siswa-siswi yang

BAB I PENDAHULUAN. balik dalam arti perbaikan belajar atau perbaikan pribadi. Dalam proses pembelajaran, akan selalu ada siswa-siswi yang BAB I PENDAHULUAN Pada bab I Pendahuluan, akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Lebih terperinci

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri

ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec. Pagu Kab. Kediri KORELASI ANTARA KEMAMPUAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD AISYIYAH DESA KAMBINGAN KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI ASMUNI UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif bersifat eksperimental yaitu kegiatan penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh suatu perlakauan/tindakan (treatment)

Lebih terperinci

Kata kunci: Pemanfaat media oleh pendidik PAUD, prestasi belajar.

Kata kunci: Pemanfaat media oleh pendidik PAUD, prestasi belajar. PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA OLEH PENDIDIK PAUD TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DIDIK DI PAUD DARMA WANITA DESA KWADUNGAN KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI ACH. CHOLIK UPTD Pendidikan TK dan SD Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang penulis temukan di atas, penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui perbedaan kemampuan manghafalkan doa sehari-hari antara anak-anak

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN NOTA PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i ii iii iv

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa disebut juga dengan moral force, hampir disepakati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa disebut juga dengan moral force, hampir disepakati oleh semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. 1 Mahasiswa disebut juga dengan moral force, hampir disepakati oleh semua kalangan bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat urgen dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat urgen dan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu proses yang berlangsung berulang-ulang, berkesinambungan dan berlangsung selama hidup. Dalam dunia pendidikan keluarga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena peneliti ingin menganalisa efektivitas media pembelajaran Mailing List dalam meningkatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan

BAB I PENDAHULUAN. cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan kita mengalami kemajuan yang cukup dinamis. Pendidikan yang berkembang dengan pesat secara otomatis akan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka melahirkan manusia beriman dan bertaqwa kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang

BAB I PENDAHULUAN. agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang agama. 1 Di sekolah umum (SD, SMP, SMA) pengajaran agama dipandang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran agama Islam berarti kegiatan mempelajari agama Islam, supaya orang mempunyai pengetahuan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

DAFTAR PUSTAKA. A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja DAFTAR PUSTAKA A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar sangat erat hubungannya dengan membaca, karena membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu pengetahuan dan perangkat penting menuju

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung menempatkan institusi ini sebagai salah satu institusi sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung menempatkan institusi ini sebagai salah satu institusi sosial yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan masyarakat modern dewasa ini, tidak mungkin dapat dicapai tanpa kehadiran institusi pendidikan sebagai organisasi yang menyelenggarakan pendidikan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksudkan adalah kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat menjalankan nilai-nilai sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik ke kedewasaan. 1 Seperti halnya dalam pendidikan agama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. 52 56 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Orang tua merupakan sosok penting bagi setiap keberhasilan pendidikan dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi panutan bagi anak-anaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pola atau Jenis Penelitian Dilihat dari sudut rancangannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan dapat tercapai jika dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang guru harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variable Menurut Sumadi Suryabrata variabel sering diartikan gejala yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi terhadap pencapai belajar siswa adalah kegiatan wajib bagi setiap guru atau pengajar. Dikatakan wajib karena pengajar dapat menginformasikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.karena itu, pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kancah atau lapangan, (field research) yang berusaha secara maksimal mengungkapkan fakta, lapangan dan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat pentingnya peran pendidikan bagi suatu Negara, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pendidikan. Untuk itu setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah benar. 1 Khusus kemampuan menulis al-qur an bagi anak merupakan langkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baca Tulis Al-Qur an (BTQ) adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Penjabaran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. al- Fauzan, Saleh, Fikih Sehari-hari, Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. al- Fauzan, Saleh, Fikih Sehari-hari, Jakarta: Gema Insani Press, 2005. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Shodiq, Evaluasi Pembelajaran Konsep dasar, Teori dan Aplikasi, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012. Abshor, M. Khoirul. Pengaruh Pendidikan Shalat Pada Masa Kanak-Kanak Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1 Secara

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1 Secara 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. 1 Secara garis besar variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas atau independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : untuk mengetahui adanya pengaruh antara pelayanan sarana prasarana belajar terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memberikan perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, secara fitrah manusia telah dibekali potensi untuk tumbuh dan berkembang serta mempunyai kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum dalam bab ini akan membahas metodologi yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan di SMPN Singorojo Kabupaten Kendal. Metodologi ini antara lain membahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74

BAB III METODE PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 74 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data, dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dosen, TAHUN 2005UU.htm, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Dosen,  TAHUN 2005UU.htm, hlm. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan bisa berjalan tanpa ada keikutsertaannya dalam pembelajaran. Ia

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Antara Siswa dari SD dengan MI. Salafudin * Ruwakhidi

PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Antara Siswa dari SD dengan MI. Salafudin * Ruwakhidi PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Antara Siswa dari SD dengan MI Salafudin * Ruwakhidi Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatf.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan Bangsa. Salah satu potensi yang dikaruniai Allah kepada manusia yakni potensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN G. Lokasi Penelitian Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMPN 13 Surabaya yang letaknya berada di Jl Jemursari II wonocolo Surabaya. Lokasi penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal, bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. masalah penelitian hanya dapat dijawab berdasarkan temuan-temuan data empiris dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah sebuah cara untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan ilmiah. Rumusan masalah penelitian hanya dapat dijawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses dimana sebuah bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien.

Lebih terperinci