BAB I PENDAHULUAN. menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal, bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu. Menurut Sudarwan Danim pendidikan adalah proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Pendidikan adalah proses membimbing, melatih, dan memandu manusia terhindar atau keluar dari kebodohan dan pembodohan. Pendidikan adalah metamorfosis perilaku menuju kedewasaan sejati. 1 Di era perkembangan zaman yang semakin maju dan pesat seperti sekarang ini tentunya pendidikan menjadi hal yang pokok dan wajib bagi seseorang agar mampu bersaing dan mempertahankan diri dari kerasnya kehidupan dunia dari berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Salah satu cara untuk memperoleh pendidikan yang memadai yaitu mengenyam bangku sekolah. Melalui pendidikan disekolah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. 2 Di Desa Kwayangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan terdapat para remaja putus sekolah (hanya sampai SMP/MTS) yang menempuh pendidikan kesetaraan Paket C. Desa Kwayangan Kecamatan Kedungwuni 1 Sudarwin Danim, Pengantar Pendidikan (Bandung:Alfabeta,2010), hlm Ari H Gunawan, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm

2 2 Kabupaten Pekalongan memiliki penduduk sebanyak jiwa, yang terdiri dari perempuan dan laki-laki, serta terdiri dari 807 kepala keluarga. Pendidikan yang telah ditempuh masyarakat Desa Kwayangan sangat beragam dari yang tidak tamat sekolah dasar atau SD sampai ada pula yang lulusan dari perguruan tinggi. Sebagian besar masyarakat Desa Kwayangan hanya lulusan sekolah menengah pertama atau SMP. Kurang lebih dua atau tiga tahun kebelakang ini ada bebarapa remaja yang hanya lulusan SMP di Desa Kwayangan ada yang melanjutkan sekolah melalui pendidikan kesetaraan paket C yang ada di wilayah Kecamatan Kedungwuni. Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal itu sendiri adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang ketat. 3 Pendidikan kesetaraan menjadi alternatif bagi masyarakat yang memiliki permasalah sosial dan ekonomi untuk belajar sebagaimana mestinya di sekolah-sekolah umum. Pendidikan kesetaraan adalah progam pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK yang mencakup paket A, paket B, paket C. Progam kesetaraan adalah progam pilihan yang ditujukan bagi warga masyarakat yang terkendala, baik ekonomi, sosial, waktu, kesempatan, geografis, usia, maupun budaya untuk tetap memperoleh hak sebagai warga Negara. 4 Pendidikan kesetaraan yang diikuti oleh 3 Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, cet IV (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm79. 4 Wahyudi Ruwiyanto, Peranan Pendidikan dalam Pengentasan Masyarakat Miskin (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm. 1.

3 3 beberapa remaja di Desa Kwayangan adalah kesetaraan paket C setara SMA/MA/SMK. Hal demikian dilakukan karena munculnya dorongan atau motivasi tertentu yang dialami oleh para remaja tersebut. Ketika seseorang telah memiliki minat dan keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tentunya dilatarbelakangi oleh sesuatu yang ada dalam dirinya maupun dari luar individu tersebut yaitu motivasi. Setiap aktivitas yang dilakukan manusia selalu dilatar belakangi oleh motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mereka melakukan suatu kegiatan atau perbuatan. Menurut Sardiman A.M, motivasi berasal dari kata motif yang dapat mendorong seseorang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. 5 Abdul Rahman Shaleh mengutip dari M. Ustman Najati, mengatakan bahwa motivasi adalah kekuatan-kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu: 1. Menggerakan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. 2. Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku terhadap sesuatu. 5 A.M. Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986), hlm.73.

4 4 3. Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. 6 Kemudian menurut Abu Ahmadi, salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya dalam belajar adalah motivasi. Selanjutnya dia menyebutkan bahwa motivasi merupakan hal yang penting dalam perbuatan manusia. Dengan motivasi anak akan berusaha untuk menghadapi tugas yang telah ditentukan. 7 Motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. 8 Berdasarkan uraian tentang pentingnya pendidikan dan motivasi sesorang yang tersebut diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang MOTIVASI REMAJA PUTUS SEKOLAH DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI DESA KWAYANGAN KEDUNGWUNI PEKALONGAN. Dengan berbagai alasan sebagai berikut : 6 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi; Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, cet IV, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm Abu Ahamdi, Bimbingan dan Penyuluhan (Semarang: CV. Toha Putra, 1975), hlm M Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), hlm. 98.

5 5 1. Karena terdapat remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan yang termotivasi untuk melanjutkan pendidikanya dengan menempuh pendidikan kesetaraan paket C. 2. Karena pendidikan kesetaraan paket C cukup banyak diminati oleh para remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. 3. Karena Pendidikan kesetaraan paket C merupakan alternatif pendidikan bagi mereka yang terkendala atau tidak bisa melanjutkan ke sekolah SMA/MA formal, hal ini menarik untuk dijadikan bahan penelitian. B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini terfokus pada permasalahan, maka peneliti merumuskan pokok permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan.? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja putus dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan.? 3. Bagaimana bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaran paket C yang ditempuh remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan.? Jadi dengan demikian maksud dari judul Motivasi Remaja Putus dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan, yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana motivasi

6 6 remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C serta bagaimana bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. 2. Untuk mendiskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. 3. Untuk mendeskripsikan bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. D. Kegunaan Penelitian Sebuah penelitian harus mempunyai kegunaan, yakni kegunaan teoretis dan praktis. Di bawah ini akan dipaparkan kegunaan tersebut. 1. Kegunaan Teoretis, antara lain: a. penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sumber pemikiran terkait dengan motivasi seseorang atau remaja putus sekolah dalam melanjutkan pendidikannya kembali.

7 7 b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang. 2. Kegunaan Praktis, diantaranya: a. penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi remaja putus sekolah lainnya untuk dapat melanjutkan pendidikannya kembali. b. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan terdapat para remaja putus sekolah yang menempuh pendidikan kesetaraan paket C. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoretis Dalam mempersiapkan penelitian ini terlebih dahulu penulis mempelajari beberapa buku yang terkait dengan penelitian ini diantaranya: Menurut Hamzah b. Uno, bahwa setiap individu memilki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. 9 9 Hamzah, b Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidian (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 1.

8 8 Kemudian Esa Nur Wahyuni, mengatakan bahwa motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang memunculkan, mengarahkan, dan menjaga sebuah perilaku. Dalam definisi demikian, maka pada dasarnya motivasi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang mengarahkan aktivitas individu mencapai tujuan yang perlu didorong dan dijaga. 10 Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik meliputi sebagai beriku: a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai arah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau labatnya suatu pekerjaan. 11 Selanjutnya Abdul Rahman Shaleh, mengatakan motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Pada titik ini, motivasi menjadi daya penggerrak perilaku (the energizer) sekaligus menjadi penentu (determinan) perilaku. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai suatu konstruksi 10 Esa Nur Wahyuni, Motivasi Dalam Pembelajaran (Malang: UIN-Malang Press, 2010), hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Bumi Akasara, 2001), hlm 161.

9 9 teoretis mengenai terjadinya perilaku meliputi pengaturan (regulasi), pengarahan (directive), dan tujuan (insentif global) dari perilaku Penelitian yang Relevan Selain dari buku-buku yang dijadikan sebagai sumber penulisan skripsi ini, penulis menelaah beberapa skripsi yang berkaitan dengan judul skripsi, antara lain sebagai berikut. Skripsi Nur Laila Rahmawati yang berjudul, Motivasi Siswa dalam Memilih Sekolah Menengah Umum (Studi Kelas X di SMK 1 Kedungwuni). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam memilih Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kelas X di SMK 1 Kedungwuni) antara lain dipengaruhi 2 faktor yaitu Motivasi intrinsik yang meliputi Minat akan ilmu ketrampilan dan keahlian, cita-cita siswa dan keinginan mendapatkan pekerjaan. Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi adanya dorongan dari keluarga, adanya informasi sekolah, pendidikan lingkungan masyarakat yang sama dan pengaruh kelompok sebaya. Faktor-faktor yang mendukung motivasi siswa dalam memilih Sekolah Menengah Kejuruan, antara lain : lapangan pekerjaan yang tersedia, Prestasi. 13 Skripsi Eka Nursiyamsih yang berjudul, Korelasi Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus Siswa Kelas XI MAN 3 Pekalongan), 12 Abdul Rahman Shaleh, op. cit., hlm Nur Laila Rahmawati, Motivasi Siswa dalam Memilih Sekolah Menengah Umum (Studi Kelas X di SMK 1 Kedungwuni), Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2014), hlm. Vii.

10 10 mengatakan bahwa ada korelasi yang sangat positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. 14 Selanjutnya skripsi karya Ika Istiarini yang berjudul, Analisis Motivasi Belajar Siswa SMP Terbuka Kedungwuni. Mengatakan bahwa belajar merupakan suatu tugas dan kewajiban seorang siswa untuk mendapatkan ilmu. Belajar dapat memberikan perubahan bagi siswa dari segi pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan-perubahan tersebut diperoleh siswa dengan adanya motivasi yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh para siswa dalam belajar. Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan. 15 Dari berbagai uraian teori di atas maka penelitian ini akan berfokus pada motivasi remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C. Hasil analisis merupakan jawaban dari rumusan masalah yang disajikan. 3. Kerangka Berpikir Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan 14 Eka Nursiyamsih, Korelasi Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus Siswa Kelas XI MAN 3 Pekalongan), Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2010),hlm..vii. 15 Ika Istiarini, Analisis Motivasi Belajar Siswa SMP Terbuka Kedungwuni, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2007), hlm..vii.

11 11 kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi tiap individu, tanpa motivasi maka seseorang tidak memiliki hasrat atau keinginan yang kuat didalam dirinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan tanpa motivasi seseorang tidak akan maksimal dalam melakukan kegiatan Motivasi merupakan bagian dari aspek psikologi dalam diri individu yang membangkitkan, memunculkan, mengarahkan, dan menjaga suatu perilaku. Begitu pula dalam menentukan suatu keputusan yang akan mempengaruhi arah masa depan seseorang. Seseorang akan melanjutkan pendidikan atau tidak, memilih pendidikan yang diinginkan semua dilatar belakangi oleh motivasi baik motivasi dari dalam (intrinsik) maupun motivasi dari luar (ekstrinsik). Seperti halnya dalam penelitian ini yang meneliti bagaimana motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C serta bagaimana bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. F. Metod e Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang terdiri atas.

12 12 a. Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode kualitatif. Pendekatan metode kualitatif adalah untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. 16 b. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), karena merupakan penyelidikan mendalam mengenai unit sosial sedemikian rupa, yang mana penelitian ini dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya, sehingga menghasilkan gambaran yang terorganinisasi dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut Sumber Data Sumber data yang digunakan terdiri dari dua (2) yaitu: a. Sumber Data Primer, sumber data primer merupkan sumber data utama yang langsung berhubungan langsung dengan pembahasan judul skripsi. Yaitu, remaja putus sekolah yang menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan. b. Sumber Data Sekunder, adalah sumber data yang diperoleh lewat pihak lain, artinya data diperoleh tidak langsung diperoleh subyek utama dalam penelitian. Sumber data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. 16 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Cet. IX (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1998), hlm.8.

13 13 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Secara bahasa observasi berarti memperhatikan dengan penuh perhatian seseorang atau sesuatu, memperhatikan dengan penuh perhatian berarti mengamati tentang apa yang terjadi. 18 Metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. 19 Metode ini digunakan untuk mengamati motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi serta bentuk dan pelaksanaan remaja putus sekolah di Desa Kwayangan yang menempuh pendidikan kesetaraan paket C. Metode ini juga dilakuakan untuk memperolah data tentang keadaan Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. b. Wawancara Metode pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian kualitatif umumnya dimaksudkan untuk mendalami dan lebih mendalami suatu kejadian 18 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta:Bumi Aksara, 2005),hlm.70.

14 14 atau kegiatan subjek penelitian. 20 Metode wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. 21 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara bebas terpimpin, sehingga tidak mengikat jalannya wawancara tersebut. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan dapat ditambah dan dikurangi, tanpa mengganggu jalannya wawancara dan akan membawa hasil yang akurat. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan motivasi remaja putus sekolah dalam menenempuh pendidikan kesetaraan paket C dan bagaimana pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus sekolah serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang yang tertulis. 22 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang tertulis baik dari telaah pustaka, buku-buku, majalah, dokumen maupun catatan, transkip dan lain sebagainya yang masih berhubungan dengan penelitian ini. 20 Uhar Suharsaputra, op. cit., hlm Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, op. cit., hlm Amrul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 114.

15 15 4. Teknik Analis Data Analisis data menurut Suprayoga yang dikutip oleh Amirul Hadi adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. 23 Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah : a. Analisis data deskriptif, digunakan untuk menjelaskan suatu data, fakta dan atau pemikiran yang ada baik mengenai kondisi dan hubungan yang ada, atau kecenderungan yang sedang berlangsung. 24 Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C. serta bentuk pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang di tempuh remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. b. Analisis data induktif, menurut Nasution dan Moleong yang dikutip oleh Uhar Suharsaputra analisis data induktif adalah data yang telah terkumpul dianalisis secara induktif dan berlangsung selama pengumpulan data di lapangan yang dilakukan. Analisis data yang dilakukan meliputi mereduksi data, menyajikan data, display data, menarik kesimpulan dan melaksanakan verifikasi. 25 Metode berpikir induktif adalah suatu cara berfikir yang 23 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1997), hlm Uhar Suharsaputra, op. cit., hlm

16 16 berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian dari peristiwa-peristiwa tersebut ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum. 26 Teknik ini digunakan dengan cara berpikir dari fakta-fakta yang ada mengenai motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C, serta bentuk pendidikan kesetaraan paket C yang di tempuh remaja putus sekolah di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan, kemudian ditarik menjadi kesimpulan tentang fakta-fakta diatas. G. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini agar sitematis dengan pembahasannya, maka penulis membaginya menjadi lima bab, dengan rincian sebagai berikut: Bab I : Berisi pendahuluan meliputi, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjaun pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Motivasi remaja dan pendidikan kesetaraan paket C, bagian pertama tentang motivasi remaja, meliputi pengertian motivasi remaja, macam-macam motivasi, fungsi dan tujuan motivasi, teori-teori motivasi dan pengertian remaja. Bagian kedua tentang pendidikan kesetaraan paket C, meliputi : pengertian pendidikan kesetaraan paket C, tujuan pendidikan kesetaraan pakaet C, fungsi 26 Sutrisno Hadi, Metode Research II (Yogyakarta: UGM Press, 1999), hlm. 200.

17 17 pendidikan kesetaraan paket C, pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C, kelebihan dan kekurangan pendidikan kesetaraan paket C. Bab III : Motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. Pertama meliputi: gambaran umum Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan, meliputi: letak geografis, struktur organisasi, keadaan warga, sarana prasarana, data remaja putus sekolah yang menempuh pendidikan kesetaraan paket C. Kedua : motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C. Ketiga : faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan paket C. Keempat : bagaimana bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus sekolah. Bab IV : Analisis tentang motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C di Desa Kwayangan Kedungwuni Pekalongan. Pertama meliputi: analisis motivasi remaja putus sekolah dalam dalam menempuh pendidikan kesetaraan. Kedua : analisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C. Ketiga : analisis bentuk dan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C yang ditempuh remaja putus sekolah dalam menempuh pendidikan kesetaraan paket C Bab V : Meliputi Kesimpulan dan Saran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka statistik, selain itu juga dikarenakan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bentuk penelitian ini adalah berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang cara untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam perumusan atau tujuan penelitian, perlu suatu desain atau rancangan menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata lain, metodologi adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termotivasi dalam belajar dan mendapat prestasi yang baik. 1. Pendidikan yang kedua yaitu pendidikan di sekolah, sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. termotivasi dalam belajar dan mendapat prestasi yang baik. 1. Pendidikan yang kedua yaitu pendidikan di sekolah, sekolah sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi setiap anak. Dimana dalam pendidikan, anak memperoleh ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi masa depannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 78 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah rancangan untuk mengumpulkan informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun skripsi, dan sesuatu yang berkaitan dengan pokok permasalahan diperlukan suatu metode penelitian, sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan, dan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekaan kualitatif dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk karya skripsi setidaknya ada tiga model penelitian yang bisa dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) berupa penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Tugas Dan Syarat-syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi di SD Negeri II Bangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian. Metode disini

BAB III METODE PENELITIAN. memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian. Metode disini BAB III METODE PENELITIAN Setelah memperoleh sedikit gambaran tentang kerangka berpikir ilmiah, kita memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian. Metode disini diartikan sebagai suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

Dari uraian diatas, maka dapat dijelaskan kerangka berfikir sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Teoritik

Dari uraian diatas, maka dapat dijelaskan kerangka berfikir sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Teoritik 32 Dari uraian diatas, maka dapat dijelaskan kerangka berfikir sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Teoritik Mahasiswi STAIN Kudus Mahasiswi UNISNU Jepara Indikator Kesadaran Hukum : 1. Pengetahuan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian. penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan. dikumpulkan berbentuk angka-angka dan bermaksud BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penilaian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH: PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS VII DI SMPN 1 BANYAKAN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Metode Penelitian Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi metode penelitian adalah Cara melakukan sesuatu dengan menggunakan sesuatu dengan fikiran seksama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Saripraja dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Populasi keseluruhan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Saripraja dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Populasi keseluruhan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek penelitian. 26 Sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat penelitian penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang, untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dalam suatu masa dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya untuk digunakan secara konstruktif maupun destruktif, suatu adaptasi kreatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 62 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang sistematis yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam proses identifikasi dan penjelasan berbagai fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang 75 BAB III METODE PENELITIAN Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 2 pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dipahami sebagai cara atau jalan (methodos). Kaitannya dengan kegiatan keilmuan adalah metode mengandung arti cara kerja untuk memahami objek menjadi sasaran ilmu bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metode menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggungkan

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah ilmu yang membahas metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1 Metode penelitian atau metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

BAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Sifat dan Jenis Penelitian 1. Sifat Penelitian Hal ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penulisan didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata metod yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Metodologi adalah cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian. Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan Penelitian 42 BAB III Metodelogi Penelitian A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Menejemen Pengembangan Wirausaha Sekolah Sebagai Pembelajaran Kewirausahaan Di SMP Jati Agung menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian 51 A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam konteks penelitian, approach atau pendekatan itu dapat dipahami sebagai upaya atau tindakan yang disiapkan dan dilakukan untuk memulai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB: III METODE PENELITIAN BAB: III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Bogdan dan dan Taylor (1972:5): Sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang di Gunakan Secara umum metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan interaksi simbolik. Pendekatan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu supaya tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kamar kos-kosan yang berlokasi di Kelurahan Sumbersari RW 01, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. B. Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara mengadakan penelitian. 1 Dalam penelitian ini, ditinjau dari segi sifat data maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitam yang pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN alamiah. 2 Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan sebuah metode. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam tiap penelitian, metode penelitian merupakan urutan tentang bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam tiap penelitian, metode penelitian merupakan urutan tentang bagaimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan salah satu faktor penting. Berhasil dan tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat dan tidaknya metode yang digunakan. Dalam tiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dipahami sebagai cara atau jalan (methodos). Kaitannya dengan kegiatan keilmuan adalah metode mengandung arti cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode penelitian. Metode penelitian ini sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut cara kerja

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang aartinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara menurut sistem aturan tertentu untuk mengarahkan suatu kegiatan praktis agar terlaksana secara rasional guna mencapai hasil yang optimal. 1 Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan ( Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang langsung dilakukan pada responden. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan

BAB III METODELOGI PENELETIAN. Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan 53 BAB III METODELOGI PENELETIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Metode penelitian adalah srtategi umum yang capai dalam mengumpulkan datat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. berimplikasi pada keseluruhan perjalanan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. berimplikasi pada keseluruhan perjalanan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menentukan jenis penelitian sebelum terjun ke lapangan merupakan hal yang sangat signifikan, sebab jenis penelitian merupakan payung yang akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci