PENGEMBANGAN ADVANCED TRAVELER INFORMATION SYSTEMS UNTUK BUS RAPID TRANSIT MENGGUNAKAN METODE FLOATING CAR DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN ADVANCED TRAVELER INFORMATION SYSTEMS UNTUK BUS RAPID TRANSIT MENGGUNAKAN METODE FLOATING CAR DATA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ADVANCED TRAVELER INFORMATION SYSTEMS UNTUK BUS RAPID TRANSIT MENGGUNAKAN METODE FLOATING CAR DATA Garry Glann, Alexander Agung S. G., Fergyanto E. Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jalan KH. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta 11480, Indonesia glanngarry@gmail.com ABSTRACT Bus Rapid Transit (BRT) such as TransJakarta can facilitate passengers with a fast and convenient way to travel. Currently, TransJakarta has a lot of problems such as: passengers are waiting for too long time and lack of bus position and arrival time information. Therefore, a good transportation management system is required. This research is focused on a real-time Advanced Traveler Information Systems architecture development that can be used to monitor BRT movement using Floating Car Data method then display bus position and arrival time estimation information. In the end of research, a BRT monitoring system prototype is produced with components such as: a mobile device that placed inside a bus used to get bus position and speed data, a web server used to process received information from the mobile device, and a client workstation used to display bus position and arrival time estimation information on a road network digital map. Bus arrival time estimation is calculated using exponential smoothing. Empirical data show that this method is quite accurate. Keywords: GPS-enabled phone, Bus Rapid Transit, Intelligent Transportation Systems, Advanced Traveler Information Systems, Floating Car Data.

2 ABSTRAK Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta dapat memfasilitasi mobilitas penumpang dengan cepat dan nyaman. Saat ini, TransJakarta masih memiliki banyak persoalan seperti: penumpang menunggu bus terlalu lama dan tidak terdapatnya informasi posisi dan waktu kedatangan bus. Melihat permasalahan tersebut, maka sistem manajemen transportasi yang handal dibutuhkan. Penelitian ini berfokus pada pengembangan sebuah arsitektur Advanced Traveler Information Systems yang berfungsi untuk memantau pergerakan BRT menggunakan metode Floating Car Data lalu menampilkan informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan bus secara real-time. Pada akhir penelitian ini, dihasilkan suatu prototipe sistem pemantauan BRT yang terdiri dari: mobile device yang diletakkan di dalam bus yang berfungsi untuk memperoleh data posisi dan kelajuan bus, web server yang berfungsi untuk mengolah informasi yang dikirim dari mobile device, dan client workstation yang berfungsi untuk menampilkan posisi dan estimasi waktu kedatangan bus pada peta digital jaringan jalan. Estimasi waktu kedatangan bus menggunakan exponential smoothing. Data empiris memperlihatkan bahwa metode ini cukup akurat. Kata kunci: GPS-enabled phone, Bus Rapid Transit, Intelligent Transportation Systems, Advanced Traveler Information Systems, Floating Car Data. PENDAHULUAN Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem transportasi massal yang berorientasi pengguna (customer-oriented) yang menggabungkan elemen stasiun, kendaraan (bus), perencanaan, dan sistem transportasi cerdas ke dalam suatu sistem terintegrasi yang unik. BRT umumnya melibatkan koridor busway pada jalur tersendiri yang terpisah dari jalur lalu lintas utama. Sistem ini dianggap sebagai sistem yang sesuai di negara berkembang karena sistem ini dapat diimplementasikan dengan biaya dan teknologi yang relatif rendah dibandingkan dengan sistem mass rapid transit lainnya. Selain itu, sistem ini juga dapat dioperasikan tanpa konstruksi struktur jalan baru karena sistem ini dapat dioperasikan pada jalan yang sudah ada (Ningtyas & Joewono, 2009). Penelitian ini akan difokuskan pada sistem BRT yang mudah diamati yaitu TransJakarta. TransJakarta adalah sebuah sistem BRT yang dirancang untuk menyediakan sistem transportasi publik yang cepat bagi warga Jakarta guna membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. Diluncurkan bulan Februari 2004 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TransJakarta adalah sebuah terobosan di Asia sebagai sistem BRT pertama di wilayah ini dengan jalur yang berdiri sendiri yang diperuntukkan hanya untuk bus TransJakarta, lantai halte (boarding platform) yang sejajar dengan lantai bus, dan pembayaran tiket menggunakan sistem prabayar (NYC Global Partners, 2012). Pada tahun 2011, TransJakarta Busway digunakan oleh 360,000 orang per hari; sebuah kenaikan 32% dari tahun sebelumnya. Ini menyebabkan pengurangan emisi CO 2 sebesar lebih dari 54,000 ton, ekuivalen dengan menarik 10,000 kendaraan dari jalan. Estimasi penghematan bahan bakar oleh pengguna busway sebesar 117 milyar Rupiah (NYC Global Partners, 2012). Terlepas dari prestasi TransJakarta seperti yang telah dipaparkan di atas, ternyata setelah berjalan selama ± sepuluh tahun banyak terdapat keluhan penumpang TransJakarta mengenai operasional bus. Keluhan penumpang yang bisa dibaca di website resmi TransJakarta ( antara lain: penumpang menunggu bus terlalu lama, bus yang datang sudah dipenuhi oleh penumpang dari halte-halte sebelumnya sehingga tidak ada tempat

3 lagi bagi penumpang yang ingin masuk bus, dan tidak terdapatnya informasi mengenai lokasi dan waktu kedatangan bus. Kejadian ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara segi permintaan penumpang (demand) dan segi persediaan bus (supply) dari sistem transportasi TransJakarta. Jumlah penumpang yang terlalu banyak di suatu halte tetapi tidak diimbangi dengan jumlah bus yang memadai di suatu koridor menunjukkan sistem pendistribusian bus di koridor tersebut tidak optimal. Hal ini pun berlaku untuk kondisi sebaliknya, jika jumlah bus terlalu banyak dan jumlah penumpang lebih sedikit maka segi persediaan dan segi permintaan tidak seimbang di koridor tersebut. Selain itu, tidak terdapat informasi detil mengenai bus TransJakarta yang disampaikan ke penumpang seperti tidak adanya informasi lokasi bus dan waktu kedatangan bus pada suatu halte. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka sistem manajemen transportasi yang handal sangat dibutuhkan. Penelitian ini berfokus pada pemantauan bus TransJakarta yang nantinya dapat digunakan untuk mengoptimalkan distribusi bus (persediaan) serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna seperti lokasi bus secara real-time dan estimasi waktu kedatangan bus pada halte. Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transportation Systems, ITS) adalah salah satu solusi yang dapat memecahkan permasalahan ini. ITS pada prinsipnya adalah gabungan antara seluruh komponen-komponen transportasi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kombinasi ini memungkinkan kita untuk mengoptimasi sarana dan prasarana transportasi, dalam hal ini TransJakarta. Optimasi sarana dan prasarana TransJakarta dari segi persediaan membutuhkan suatu teknik untuk mengumpulkan data penggunaan jalan pada koridor-koridor TransJakarta yang kemudian dapat diproses untuk pengelolaan bus (fleet management). Data penggunaan jalan oleh bus TransJakarta akan diolah lalu hasilnya diletakkan di atas peta digital jaringan jalan dan merupakan suatu komponen Advanced Traveler Information Systems (ATIS) yang dapat memberikan informasi lokasi dan kelajuan bus secara real-time. Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Gühnemann, Schäfer, Thiessenhusen, & Wagner (2004) mengungkapkan bahwa sistem pengoleksian data penggunaan jalan yang telah diterapkan di kota Berlin, Jerman menggunakan detektor statis seperti loop detector. Loop detector adalah suatu detektor yang ditanam di bawah jalan untuk mengukur tingkat penetrasi jalan oleh kendaraan. Ketika sebuah kendaraan melintas di atas loop detector maka data kelajuan dan lokasi kendaraan saat itu dapat diperoleh. Informasi yang baik mengenai data penggunaan jalan tidak dapat dihasilkan dengan metode ini. Alasannya karena dalam daerah perkotaan jumlah loop detector ini biasanya sangat sedikit (kota Berlin hanya mempunyai sekitar 200 buah alat tersebut) mengingat sistem ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga mereka tidak dapat memproduksi profil lokasi dan kelajuan yang diperlukan. Oleh karena itu, metode lain sudah dikembangkan untuk mengukur tingkat penetrasi secara langsung, seperti metode Virtual Trip Lines (VTL) yang dilakukan oleh Archana & Navin (2013). VTL adalah penanda geografis yang terletak pada mobile phone, yang memicu update data posisi dan kelajuan ketika kendaraan melalui VTL tersebut. Setiap kendaraan mempunyai mobile phone yang dilengkapi dengan unit penerima sinyal GPS beserta aplikasi yang berfungsi untuk mengirim data pengukuran berdasarkan VTL tersebut ke server. Server mengumpulkan data pengukuran dari semua kendaraan dan menggunakan data tersebut untuk mengestimasi keadaan lalu lintas. Informasi yang baik mengenai data penggunaan jalan juga tidak dapat dihasilkan dengan metode ini karena pengukuran tidak bisa dilakukan pada setiap posisi. Salah satu metode pengukuran penggunaan jalan yang memakan biaya cukup murah dan efektif adalah metode Floating Car Data (FCD). Dalam pendekatan FCD lokasi dan kelajuan kendaraan dapat dilihat secara langsung dari pengamatan kendaraan yang mengambang dalam lalu lintas dan yang posisinya ditentukan dari sarana teknologi navigasi seperti Global Positioning System (GPS). Penelitian ini akan menggunakan metode FCD untuk memantau lokasi dan kelajuan bus-bus TransJakarta di satu koridor setiap saat untuk memberikan informasi lokasi bus dan estimasi waktu kedatangan bus pada halte.

4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dapat diperinci menjadi beberapa tahap. Adapun tahapantahapan tersebut sebagai berikut: 1. Requirements Pada tahap ini akan dicari buku dan bahan referensi lain yang berkaitan dengan Bus Rapid Transit dan metode Floating Car Data. Bahan-bahan referensi diperoleh dari perpustakaan, e-book, dan jurnal pada bidang Ilmu Teknologi dan Manajemen Transportasi dan Ilmu Komputer. 2. Analysis & Design Metode analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap: 1. Mempelajari bahasa pemrograman web meliputi HTML, CSS, JavaScript, dan PHP. 2. Mempelajari penggunaan mobile application DxTrans. 3. Mempelajari metode Floating Car Data. 4. Mempelajari Google Maps API. 5. Mempelajari sistematika perekaman data oleh smartphone, penyimpanan dan pemrosesan data di web server, dan penampilan data di browser. Metode desain dibagi menjadi beberapa tahap: 1. Perancangan algoritma dan langkah-langkah untuk setiap tahapan langkah pemantauan pergerakan BRT dengan metode Floating Car Data. 2. Perancangan tampilan website bagi pengguna sistem. 3. Implementation Tahap ini merupakan penerapan bahasa pemrograman ke dalam sistem dalam arti menyatukan metode Floating Car Data ke dalam bahasa pemrograman web dan server agar bisa diimplementasikan pada web server dan browser. 4. Testing & Debugging Pada tahap ini akan diuji sistem yang telah dibuat untuk memastikan bahwa proses perekaman data posisi dan kelajuan BRT sampai penampilan data informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan BRT pada browser dapat berjalan dengan semestinya. 5. Maintenance Sistem yang sudah melewati tahap-tahap sebelumnya dianggap sudah siap dipakai oleh pengguna, akan tetapi jika suatu saat ditemukan kesalahan maka akan dilakukan perbaikan atau perubahan sesuai dengan kebutuhan pengguna. HASIL DAN BAHASAN Uji Algoritma Pengukuran pergerakan bus TransJakarta di koridor 8 dilakukan tanggal 1 Mei 2014 pukul 12:34 WIB menggunakan 10 smartphone Samsung Nevis; Samsung GT-S6810; Android Profil kelajuan terhadap waktu dari salah satu bus diberikan pada Gambar 1. Profil kelajuan terhadap waktu tersebut dipenggal menjadi bagian yang lebih kecil untuk memberikan tampilan yang lebih mudah dilihat pada Gambar 2. Sumbu X menunjukkan waktu dengan satuan unix epoch milliseconds (jumlah milliseconds yang telah berlalu sejak 1 Januari 1970) dan sumbu Y menunjukkan kelajuan bus dengan satuan km/jam.

5 Gambar 1 Profil Kelajuan Bus Terhadap Waktu Gambar 2 Penggalan Profil Kelajuan Bus Terhadap Waktu Berdasarkan profil kelajuan di atas, dapat dilihat bahwa kelajuan bus berfluktuasi seiring berjalannya waktu. Fluktuasi yang cukup sering terjadi ini menyebabkan estimasi waktu kedatangan bus pada bus stop sulit dilakukan. Oleh karena itu, profil kelajuan bus tersebut harus diolah untuk menghasilkan estimasi waktu kedatangan bus pada bus stop yang baik. Pengolahan dilakukan dengan mencacah profil kelajuan tersebut menjadi beberapa bagian segmen jalan berdasarkan posisi bus stop, sehingga satu segmen jalan bisa mewakili jalan yang ditempuh oleh bus dari satu bus stop menuju bus stop berikutnya. Satu segmen jalan memiliki informasi bus yang mencakup posisi, kelajuan, dan capture time (waktu ketika data pengukuran bus dikirim ke server) yang bisa diperoleh dari database. Informasi bus ini diolah untuk membuat profil waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop pada segmen jalan tersebut. Profil waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop dihasilkan dengan menyajikan dua macam data. Data yang pertama adalah waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop berdasarkan perhitungan, sedangkan data yang kedua adalah waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop berdasarkan keadaan sebenarnya. Data pertama (estimated time) dihasilkan dengan menghitung waktu berdasarkan (i) jarak antara posisi bus saat itu dengan posisi bus stop, dan (ii) kelajuan bus saat itu. Data kedua (actual time) dihasilkan dengan membandingkan capture time bus saat itu dengan capture time bus saat sudah mencapai bus stop.

6 Uji algoritma dilakukan terhadap koridor 8 segmen jalan yang pertama (Lebak Bulus Pondok Pinang). Profil waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop pada segmen jalan pertama diberikan pada Gambar 3. Sumbu X menunjukkan jarak antara posisi bus dan posisi bus stop dengan satuan meter dan sumbu Y menunjukkan waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop dengan satuan detik. Garis biru menunjukkan estimated time dan garis merah muda menunjukkan actual time. Gambar 3 Profil Waktu yang Diperlukan oleh Bus untuk Mencapai Bus Stop Berdasarkan profil di atas, dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop (estimated time) berfluktuasi dikarenakan kelajuan bus yang juga berfluktuasi. Ketika kelajuan bus rendah maka waktu yang diperlukan menjadi tinggi, sedangkan ketika kelajuan bus tinggi maka waktu yang diperlukan menjadi rendah. Untuk mengatasi frekuensi fluktuasi yang cukup sering ini maka kurva estimated time harus dihaluskan dengan menggunakan exponential smoothing. 2012). Formula exponential smoothing yang dipakai adalah sebagai berikut (Render, Stair, & Hanna, F = F + x+ 1 x α ( Y F ) x x di mana x+ 1 F adalah perkiraan kelajuan baru (untuk indeks + 1 x ), F x adalah perkiraan kelajuan Y x adalah data yang terakhir (untuk indeks x ), α adalah konstanta smoothing (0 α 1), dan aktual kelajuan yang terakhir (untuk indeks x ). Dalam memilih nilai konstanta smoothing, α, perlu diingat bahwa tujuan utamanya adalah untuk memperoleh perkiraan yang paling akurat. Profil waktu yang diperlukan oleh bus untuk mencapai bus stop dengan berbagai nilai α diberikan pada gambar-gambar berikut.

7 Gambar 4 Exponential Smoothing dengan Nilai α = 0.25 Gambar 5 Exponential Smoothing dengan Nilai α = 0.5 Gambar 6 Exponential Smoothing dengan Nilai α = 0.75

8 Gambar 7 Exponential Smoothing dengan Nilai α = 1 Berbagai nilai α dapat dicoba, dan satu nilai α dengan nilai mean absolute deviation (MAD) terkecil dapat dipilih. Nilai α dengan nilai MAD dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Tabel Perbandingan Nilai α Nilai α Nilai MAD Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai α sebesar 0.75 memiliki nilai MAD yang terkecil. Nilai α yang optimal ini berlaku untuk exponential smoothing dengan pembatas-pembatas antara lain: (i) pengukuran dilakukan tanggal 1 Mei 2014 pukul 12:34 WIB, (ii) unit penerima sinyal GPS yang dipakai adalah smartphone Samsung Nevis; Samsung GT-S6810; Android 4.1.2, dan (iii) segmen jalan tempat pengukuran terjadi adalah jalur TransJakarta koridor 8 (Lebak Bulus Pondok Pinang). Peneliti memilih nilai α = 0.75 dalam sistem DxTrans. Hasil pengukuran pada tanggal 20 Juli 2014 pukul 13:22 WIB menggunakan Samsung Galaxy SII; Samsung SHW-M250S; Android mempunyai nilai error (selisih antara estimated time dengan actual time) untuk setiap halte yang dapat dilihat pada Tabel 2.

9 Tabel 2 Tabel Error Estimasi Waktu Kedatangan Bus pada Halte Halte Error Lebak Bulus - Pondok Pinang Pondok Indah 1 Pondok Indah 2 Tanah Kusir Kodim Kebayoran Lama Bungur Pasar Kebayoran Lama Simprug Permata Hijau RS Medika Pos Pengumben Kelapa Dua Sasak Kebon Jeruk Duri Kepa Kedoya Assidiqiyah Kedoya Green Garden Indosiar Jelambar Grogol 1 RS Sumber Waras Harmoni 15 detik 21 detik 4 detik 20 detik 17 detik 36 detik 15 detik 26 detik 22 detik 16 detik 2 detik 21 detik 3 detik 20 detik 19 detik 21 detik 12 detik 23 detik 2 detik 36 detik Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode exponential smoothing dengan nilai α sebesar 0.75 menghasilkan estimasi waktu kedatangan bus pada bus stop yang cukup akurat. Evaluasi User Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh user, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Evaluasi terhadap user adalah evaluasi subjektif yang berupa kuesioner berisi kasus-kasus (case) dan pertanyaan yang harus dijawab. Evaluasi subjektif terhadap user dilakukan pada akhir bulan Juli Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada responden untuk menyelesaikan kasus-kasus (case) yang terdapat dalam kuesioner kemudian responden diminta untuk menjawab pertanyaan. Berikut hasil kuesioner yang disebarkan kepada user.

10 Bagaimana penilaian anda secara keseluruhan mengenai website DxTrans? Tabel 3 Tabel Respon Evaluasi Subjektif Opsi Frekuensi Persentase Tidak baik % Cukup baik % Baik % Total % Gambar 8 Diagram Evaluasi Subjektif Dari hasil kuesioner yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa user menilai website DxTrans baik secara keseluruhan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi, maka hal-hal yang dapat disimpulkan dari pengembangan sistem DxTrans ini adalah: 1. Prototipe Advanced Traveler Information Systems menggunakan metode Floating Car Data berupa peta digital jaringan jalan yang meliputi desain arsitektur sistem tersebut sampai ke pembuatan aplikasi instrumen pendukung untuk memperoleh informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan Bus Rapid Transit secara real-time telah berhasil dibuat. 2. Simulasi prototipe Advanced Traveler Information Systems tersebut untuk menguji keakuratan informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan Bus Rapid Transit yang dihasilkan telah berhasil dilakukan. 3. Sistem pemantauan bus TransJakarta yang dihasilkan bisa ditawarkan kepada Unit Pengelola TransJakarta Busway (UPTB) yang nantinya dapat digunakan untuk mengoptimalkan distribusi bus dan sebagai alat bantu manajemen bus (fleet management). Selain itu, sistem

11 ini juga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna bus seperti posisi bus dan estimasi waktu kedatangan bus pada halte secara real-time, sehingga dapat menjamin ketersediaan informasi mengenai bus pada saat sebelum perjalanan, saat perjalanan, dan pada saat akhir perjalanan. 4. Website DxTrans dapat menampilkan posisi dan informasi detil dari bus TransJakarta dengan baik dan cepat. Website DxTrans juga dapat menampilkan posisi dan informasi detil dari halte TransJakarta dengan baik dan cepat. 5. Desain website DxTrans simpel dan menarik. Informasi yang disampaikan ke user cukup jelas dan mudah dimengerti. 6. Website mudah untuk diakses dan digunakan oleh user. 7. Informasi yang disampaikan ke user dapat memuaskan rasa keingintahuan mereka mengenai posisi bus TransJakarta dan estimasi waktu kedatangan bus TransJakarta pada halte. 8. Estimasi waktu kedatangan bus pada halte menggunakan metode exponential smoothing dengan nilai konstanta smoothing, α, sebesar Hasil pengukuran menunjukkan bahwa metode ini cukup akurat. 9. Tidak adanya informasi dalam Bahasa Indonesia menyebabkan user yang memiliki keterbatasan dalam hal bahasa merasa kesulitan untuk mencerna informasi yang ditampilkan. Berdasarkan simpulan yang didapatkan dan keterbatasan yang ada dalam pengembangan sistem, maka beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan sistem lebih lanjut adalah: 1. Sistem yang dirancang belum digunakan secara langsung oleh Unit Pengelola TransJakarta Busway (UPTB). Negosiasi lebih lanjut dengan pihak UPTB perlu dilakukan untuk mengimplementasikan sistem yang dirancang ke dalam TransJakarta. 2. Saat ini sistem hanya mencakup koridor 8 TransJakarta, sehingga tidak bisa menjangkau pengguna TransJakarta secara keseluruhan. Perluasan sistem untuk menjangkau koridor yang lain perlu dilakukan. 3. User lebih membutuhkan mobile application dibandingkan desktop website, sehingga mobile application untuk platform Android, iphone, dll. perlu dikembangkan. 4. Penyajian informasi dalam Bahasa Indonesia perlu dibuat untuk menjangkau user yang memiliki keterbatasan dalam hal bahasa. 5. Nilai konstanta exponential smoothing, α, harus dibuat menjadi adaptif terhadap setiap segmen jalan supaya estimasi waktu kedatangan bus pada halte menjadi lebih akurat. REFERENSI Archana, V., & Navin, K. (2013). Vehicle-Based Traffic Monitoring Via Virtual Trip Lines. IJREAT International Journal of Research in Engineering & Advanced Technology, 1(1). Gühnemann, A., Schäfer, R. P., Thiessenhusen, K. U., & Wagner, P. (2004). Monitoring Traffic and Emissions by Floating Car Data. Working Paper ITS-WP Institute of Transport Studies, The University of Sydney, Australia. Tersedia dari Ningtyas, D. U., & Joewono, T. B. (2009). The Relations of The Image and Fact of The Service Quality of Busway With User Loyalty. Jurnal Transportasi, 9(1), NYC Global Partners. (2012). Best Practice: Bus Rapid Transit (BRT) System. New York: NYC Global Partners. Render, B., Stair, R. M., & Hanna, M. E. (2012). Quantitative Analysis for Management. New Jersey: Pearson Education, Inc. RIWAYAT PENULIS Garry Glann lahir di kota Jakarta pada 7 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika dan Matematika pada 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem transportasi massal yang berorientasi pengguna (customer-oriented) yang menggabungkan elemen stasiun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu tempuh bisa digunakan untuk mengukur performa sebuah sistem

BAB I PENDAHULUAN. waktu tempuh bisa digunakan untuk mengukur performa sebuah sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi mengenai prediksi waktu tempuh dibutuhkan oleh banyak pihak seperti pemakai jalan, dinas perhubungan, kepolisian, dan tata kota. Informasi waktu tempuh bisa

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya dibidang mobile semakin pesat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan perkembangan teknologi yang maju, maka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat yang tinggal di ibu Kota seperti DKI Jakarta membutuhkan akses Transportasi yang cepat untuk bisa mencapai tujuan. Masyarakat DKI Jakarta juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam mencari alat transportasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam mencari alat transportasi tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi sangat membantu dalam mobilitas keseharian masyarakat, seperti berangkat kerja, berangkat ke sekolah, maupun keperluan lainnya. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP : 0421012 Pembimbing : Tan Lie Ing, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia industri, transportasi merupakan salah satu aktivitas utama dalam sistem logistik dan memiliki peranan yang penting dalam perusahaan. Transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah yang mendasari penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek (manusia atau barang) dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia transportasi saat ini memberikan beberapa dampak baik dan buruk bagi pengguna alat transportasi maupun lalu lintas khususnya diperkotaan. Kota Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Travel Agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Travel Agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Travel Agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang merencanakan untuk mengadakannya

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID

APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID APLIKASI SISTEM PELACAKAN KINERJA PENGIRIMAN PADA TRUK PENGANGKUT BARANG BERBASIS ANDROID Makalah Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Nama Pembimbing 1 : Moch.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi umum adalah alat transportasi yang disediakan untuk masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta, terdapat

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU KEDATANGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) MENGGUNAKAN BUS SEBAGAI SENSOR NODE DIKOTA MAKASSAR

ESTIMASI WAKTU KEDATANGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) MENGGUNAKAN BUS SEBAGAI SENSOR NODE DIKOTA MAKASSAR ESTIMASI WAKTU KEDATANGAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) MENGGUNAKAN BUS SEBAGAI SENSOR NODE DIKOTA MAKASSAR Ridwan Dosen Jurusan Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Email : ridwaneinstein@uin-alauddin.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi umpan bagi para ahli untuk mencetuskan terobosan-terobosan baru berbasis teknologi canggih. Terobosan ini diciptakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 22 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA Bab ini mendiskusikan implementasi simulasi kejadian diskrit untuk memodelkan Bus Rapid Transit (BRT). Pemodelan dibatasi pada dua kasus BRT. Yang pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar perangkat yang telah menggunakan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi angkutan darat merupakan salah satu moda yang berperan penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada zaman sekarang, transportasi merupakan hal yang penting bagi masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di kota besar seperti DKI Jakarta. Bagi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan analisa sistem dan perancangan sebuah prototipe aplikasi android untuk melakukan pencarian rute terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian informasi yang bisa diakses setiap orang kapan saja dan dimana saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan transportasi umum merupakan salah satu solusi yang dapat ditawarkan kepada masyarakat dengan tujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada beberapa tahun belakangan ini Location Based Service (LBS) menjadi sangat populer. Zickuhr (2012) mengatakan hampir tiga perempat pengguna ponsel di Amerika Serikat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. darat apapun transportasinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor

BAB 1. Pendahuluan. darat apapun transportasinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan prasarana yang digunakan para pengguna alat transportasi darat apapun transportasinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2004,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun

BAB I PENDAHULUAN. proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan jasa pengiriman paket, proses pengiriman merupakan proses utama yang dilakukan oleh perusahaan pada proses bisnisnya. Namun kendati demikian, proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi yang selalu berkembang menuntut perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat pertumbuhan kendaraan di Indonesia khususnya di Kota Jakarta. Pada jaman yang berkembang pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah atas maupun sekolah kejurusan lainnya di Surakarta. Pesat

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah atas maupun sekolah kejurusan lainnya di Surakarta. Pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan sekolah di Surakarta sangatlah pesat baik itu negeri maupun swasta, banyaknya sekolahan dengan kriteria tersendiri setiap jurusan baik itu sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya minat masyarakat di Indonesia yang menggunakan transportasi umum khususnya bus. Kurangnya informasi mengenai akses dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Teknologi informasi yang terus berkembang sampai

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN

I-1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hidup ini, kita sering melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tentu saja perjalanan yang kita lakukan tidak tanpa pertimbangan terlebih

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA Nama : Refika Latifa Npm : 28109030 Fakultas : Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat transportasi yang ada dewasa ini di DKI Jakarta sering kali membuat terjadinya tingkat kemacetan lalu lintas semakin meningkat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan mobile phone tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone maupun smartphone

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android.

Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android. Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Alat Transportasi Umum Kota Surabaya Menggunakan Metode Spanning Tree Pada Smartphone Android. Aditya Kurniawan 1), Anjik Sukmaaji 2), Vicky M. Taufik 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pelayanan publik yang perlu mendapatkan perhatian adalah sektor transportasi publik. Pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID

PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID PEMANTAUAN POSISI ARMADA BUS PADA BUSWAY BERBASIS ANDROID Prasaja Wikanta 1, Heru Wijanarko 2, Zeny Palufi 3 1 Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Center, Batam 29461 Telp 0778

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) 1 Budiman Ruliansyah, 1 Kurnia Muludi, 1 Febi Eka Febriansyah 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengupayakan pengadaan transportasi massal dengan meluncurkan bus Trans

BAB 1 PENDAHULUAN. mengupayakan pengadaan transportasi massal dengan meluncurkan bus Trans BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring semakin berkembangnya pembangunan di Jakarta, jumlah pengguna jalan raya pun semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan pengadaan transportasi

Lebih terperinci

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali

Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Mobile Application Untuk Traffic Monitoring Wilayah Provinsi Bali Ricky Aurelius Nurtanto Diaz1), Kadek Dwi Pradnyani Novianti2),

Lebih terperinci

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia sudah sepantasnya sejajar dengan berbagai kota-kota lain di dunia dengan indeks pertumbuhan penduduk dan ekonomi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus di PERUM DAMRI Cabang Kota Bandung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING AREA DENGAN WEBCAM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING AREA DENGAN WEBCAM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING AREA DENGAN WEBCAM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID Eric Chandra Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Dan Zein Rezky Chandra Binus University,

Lebih terperinci

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian yang semakin meningkat dan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi di wilayah DKI Jakarta, maka dampak masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk jiwa. Menjadi kota yang metropolitan

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk jiwa. Menjadi kota yang metropolitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah D.K.I. Jakarta merupakan ibukota sekaligus kota terbesar di Indonesia. Menurut Kementrian Dalam Negeri (Permendagri nomor 66 tahun 2011), kota yang berlambangkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PANDU SIWI SENTOSA Bandung merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PANDU SIWI SENTOSA Bandung merupakan perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah PT. PANDU SIWI SENTOSA Bandung merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengiriman kilat dalam negeri, gudang manajemen dan jasa distribusi. Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perangkat bergerak atau yang biasa disebut dengan mobile device dibuat dengan tujuan untuk komunikasi suara seperti telepon dan pengiriman pesan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRAKTIK INDUSTRI DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELKTRONIKA UNY BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN YII FRAMEWORK Agung Rizki Subhan & Handaru Jati Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Pura karena sebagian besar Masyarakat Bali beragama Hindu yang mencerminkan kehidupan Ketuhanan dan keagamaan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi sekarang ini sudah semakin maju. Dunia semakin terintegrasi dalam suatu perangkat yang ada dalam genggaman tangan. Hal ini memudahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai kota budaya dan kota pariwisata. Oleh karena itu, prosentase pendatang baru selalu meningkat setiap tahunnya.

Lebih terperinci

MONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING

MONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING 1 MONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING Faiqunisa 1, Gelar Aditya Pratama 2 1 STMIK BANDUNG Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bandung JL. Cikutra no 113-A, Bandung Jawa Barat,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1. Pengumpulan Data Proses pengumpulan data kedatangan pengguna TransJakarta dilakukan sejak tanggal 12 Maret 2012 hingga 29 Juni 2012. Data waktu kedatangan

Lebih terperinci

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA The 14 th FSTPT International Symposium, Pekanbaru, 11-12 November 2011 NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA Najid Dosen Jurusan Teknik Sipil Univeritas Tarumanagara Email: najid2009@yahoo.com Bayu Arta Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang namanya transportasi, transportasi sudah lama ada dan cukup memiliki peranannya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi Futsal Track, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Futsal Track. 3.1 Arsitektur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum sebagai salah satu moda transportasi untuk melakukan perjalanan banyak mengalami perubahan dari sisi jumlah tetapi tidak diimbangi dengan kualitas pelayanannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penerapan teknologi informasi dilakukan di berbagai bidang untuk kenyamanan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, penggunaan smartphone akhir-akhir ini meningkat pesat. Menurut hasil penelitian Nielsen di sembilan kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum penumpang adalah angkutan yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar, seperti angkutan kota (bus, mini bus, dsb), kereta api, angkutan air dan angkutan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. 2. Bapak Putu Wira Buana, S.Kom., M.T., selaku pembimbing II yang sudah membimbing dan mengarahlan penulis.

Kata Pengantar. 2. Bapak Putu Wira Buana, S.Kom., M.T., selaku pembimbing II yang sudah membimbing dan mengarahlan penulis. Kata Pengantar Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Y.M.E, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini dikerjakan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan dari matakuliah

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN Nama :Budi Santoso NPM : 11210474 Kelas : 3 EA 16 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menyebabkan perlunya dibangun aplikasi pencarian halte bus trans jogja terdekat. Selanjutnya terdapat rumusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii

ABSTRAK. Kata Kunci: Layanan Pesan Antar Makanan, E-tracking, GPS, Android, Cloud. vii ABSTRAK Layanan Pesan antar makanan merupakan salah satu layanan unggulan yang ditawarkan oleh restoran. Layanan pesan antar makanan pada restoran umumnya menggunakan metode pemesanan melalui telepon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Online merupakan jejaring sosial berbasis web yang dibuat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Online merupakan jejaring sosial berbasis web yang dibuat dan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kampus Online merupakan jejaring sosial berbasis web yang dibuat dan dikembangkan oleh Unikom Center sebagai pusat pengembangan teknologi dan informasi berbasis komputer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan pembahasan mengenai penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan berkaitan dengan topik yang dibahas, serta perbandingan antara penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memakan waktu paling banyak akhirnya mendapatkan solusi, tetapi seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. memakan waktu paling banyak akhirnya mendapatkan solusi, tetapi seiring BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak manusia mulai menciptakan kendaraan beroda satu, dua maupun empat, juga pesawat udara dan kapal laut, Masalah transportasi yang semula memakan waktu paling banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Angkutan umum memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian, untuk menuju keberlajutan angkutan umum memerlukan penanganan serius. Angkutan merupakan elemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk setiap harinya juga sangat tinggi. Hari demi hari, seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota-kota besar di seluruh dunia merupakan tempat mengais rezeki bagi banyak orang, seringkali tidak hanya di kota itu sendiri namun juga bagi penduduk di kota-kota

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pembangunan infrastruktur yang menyangkut transportasi umum menjadi prioritas pemerintah. Hal ini dikarenakan pertumbuhan luas jalan di Indonesia tidak

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENENTUKAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS : TRAYEK KOTA BEKASI)

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENENTUKAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS : TRAYEK KOTA BEKASI) TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENENTUKAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS : TRAYEK KOTA BEKASI) ACHMAD SARWANDIANTO achmad12@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002) LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002) 1. Prasyarat Umum : a) Waktu tunggu rata-rata 5-10 menit dan maksimum 10-20 menit. b) Jarak pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Metode analisis yang akan digunakan adalah metode aliran data, metode ini memmiliki konsep yaitu bagaimana data mengalir sesuai dengan struktur model

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan untuk mengetahui bagaimana alur atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta adalah salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Objek wisata yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota bandung merupakan sebuah kota yang memiliki ± 6,5 juta jiwa penduduk dan akan bertambah hingga ± 8,4 juta jiwa pada 2010(Tamin, 2005), dimana mayoritas dari penduduknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah memiliki fasilitas-fasilitas perdagangan, perkantoran dan pendidikan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU POSISI PERANGKAT MOBILE DENGAN TEKNOLOGI LBS

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU POSISI PERANGKAT MOBILE DENGAN TEKNOLOGI LBS PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU POSISI PERANGKAT MOBILE DENGAN TEKNOLOGI LBS Andreas Christian, Triyanto, Maria Marsella Binus University ABSTRAK Tujuan penelitian, ialah membuat sebuah aplikasi pelacakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, peningkatan keamanan dalam industri pengiriman barang sangat diperlukan, selain itu peningkatan efisiensi dalam

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral pembangunan nasional, melainkan juga bagian yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral pembangunan nasional, melainkan juga bagian yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pembangunan agama bukan hanya merupakan bagian integral pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris

BAB I PENDAHULUAN. pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau Paris dari Jawa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana adalah salah satu fenomena alam dapat terjadi setiap saat, dimanapun dan kapanpun sehingga dapat menimbulkan kerugian material dan non-material bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

RELIABILITAS WAKTU PERJALANAN TRANSJAKARTA SECARA EMPIRIS

RELIABILITAS WAKTU PERJALANAN TRANSJAKARTA SECARA EMPIRIS RELIABILITAS WAKTU PERJALANAN TRANSJAKARTA SECARA EMPIRIS Ferdy L Pranolo Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umum, ditemukan kesulitan untuk memilih kendaraan umum mana saja. kemacetan lalu lintas dan polusi udara.

BAB 1 PENDAHULUAN. umum, ditemukan kesulitan untuk memilih kendaraan umum mana saja. kemacetan lalu lintas dan polusi udara. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan Umum Bertrayek yang beroperasi di DKI Jakarta sangat banyak dan beraneka ragam, antara lain bus, mini bus, mikrolet, busway dan kendaraan umum-kendaraan umum

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA Najid 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara,

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) Ezra Agian NRP : 0721043 Pembimbing : Tan Lie Ing, S.T., M.T. ABSTRAK Salah satu cara pemerintah kota Bandung untuk mewujudkan transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi pengerjaan, dan sistematika pengerjaan yang berhubungan dengan tugas

Lebih terperinci