69

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "69"

Transkripsi

1 LAMPIRAN iii

2 69

3 70

4 71

5 72

6 Lampiran 3. Metodologi pengukuran sifat kimia limbah cair A. Metodologi analisis kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) 1. Peralatan 1) Botol inkubasi, gelas kaca bervolume 60 ml atau lebih 2) Air incubator atau water bath suhu dikontrol pada 20±1 C. 2. Bahan uji 1) Larutan KH2PO4 2) Larutan MGSO4 3) Larutan CaCl2 4) Larutan FeCl3.6H2O 5) Larutan asam dan alkali 6) Larutan NaSO3 7) Nitrification inhibitor, 2-cloro-6-(trichloromethyl)pyridine. 8) larutan Glucose-glutamic acid 9) Larutan NH4Cl 10) Larutan air 3. Prosedur 1) Persiapkan larutan air 2) Penyimpanan larutan air 3) Pengecekan asam Glucose-glutamic 4) Pengenceran 5) Sample pretreatment, ukur ph seluruh sampel, dan pastikan nilai ph berada pada kisaran yang diperbolehkan. 6) Dilution technique 7) Menentukan DO (Dissolved Oxygen) awal 8) Larutan balnko 9) Inkubasi 10) Menentukan DO (Dissolved Oxygen) akhir setelah 5 hari diinkubasi, tentukan DO sampel, blanko, kemudian periksa. 73

7 Lampiran 3-(lanjutan) 4. Perhitungan Apabila tidak dilakukan pengenceran : Apabila dilakukan pengenceran : D1 = DO 0 hari sampel, mg/l D2 = DO 5 hari sampel setelah inkubasi pada suhu 20 C, mg/l P = decimal fraksi volumetric dari sampel yang digunakan B1 = DO 0 hari larutan pengencer, mg/l B2 = DO 5 hari larutan pengencer, mg/l f = rasio dari seed larutan sampel dengan seed pada seed kontrol. B. Metodologi analisis kadar COD (Chemical Oxygen Demand) atau KOK (Kebutuhan Oksigen Kimiawi). 1. Peralatan Peralatan yang digunakan terdiri atas : 1) Oven 220 C yang dilengkapi dengan pengatur suhu, dan telah dipanaskan pada 150 C pada saat digunakan; 2) Tabung KOK yang mempunyai tinggi 150 mm dan garis tengah 25 mm, terbuat dari gelas boro-silikat, mempunyai tutup asah dan unit pengaman tutup; 3) Buret otomatis dengan ketelitian ±0.05 ml atau buret 25 ml; 4) Labu ukur 100 dan 1000 ml; 5) Gelas ukur 100 ml; 6) Pipet seukuran 10 ml; 7) Labu Erlenmeyer 100 ml 8) Gelas piala 100 ml. 2. Bahan Penunjang Uji Bahan kimia yang berkualitas p.a dan bahan lain yang digunakan dalam pengujian ini terdiri atas : 74

8 Lampiran 3-(lanjutan) 1) Larutan campuran kalium dikromat-merkuri sulfat, K 2 Cr 2 O 7 - HgSO 4 ; 2) Larutan campuran asam sulfat-perak sulfat, H 2 SO 4 -Ag 2 SO 4 ; 3) Larutan indikator feroin; 4) Serbuk fero ammonium sulfat, Fe(NH 4 ) 2 (SO 4 ) 2.6H 2 O 5) Larutan baku kalium dikromat, K 2 Cr 2 O 7, 0.025N; 6) Asam sulfat pekat, H 2 SO 4 ; 7) Air suling atau air demineralisasi yang mempunyai DHL umhos/cm; 8) Serbuk asam sulfamat, NH 2 SO 3 H. 3. Persiapan Benda Uji Persiapan benda uji melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1) Sediakan contoh uji yang telah diambil sesuai dengan Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air, SK SNI M F; 2) Kocok contoh uji dan ukur 100 ml secara duplo, masukkn ke dalam gelas piala 100 ml; 3) Apabila contoh uji mengandung ion nitrit, lakukan langkah sebagai berikut : Tambahkan 10 mg asam sulfamat untuk setiap 1 mg NO 2 Kocok campuran selama 1 menit 4) Pipet 10 ml dan masukkan ke dalam tabung KOK; 5) Benda uji siap diuji 4. Persiapan Pengujian 1) Pembuatan Larutan Baku Fero Amonium Sulfat Buat larutan baku fero ammonium sulffat kira-kira 0.025N dengan tahapan sebagai berikut : a. Timbang 9.8 g Fe(NH 4 ) 2 (SO 4 ) 2.6H 2 O; b. Larutkan dengan 500 ml air suling di dalam labu ukur 1000 ml; c. Tambahkan 20 ml asam sulfat pekat; 75

9 Lampiran 3-(lanjutan) d. Tambahkan air suling sampai tepat pada tanda tera. 2) Penetapan Kenormalan Larutan Baku Fero AMonium Sulfat Tahapan kenormalan larutan baku fero ammonium sulfat dengan tahapan sebagai berikut : a. Pipet 25 ml larutan baku kalium dikromat 0.025N dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml; b. Tambahkan 3 ml asam sulfat pekat; c. Tambahkan 3 tetes larutan indikator feroin; d. Titrasi dengan larutan fero ammonium sulfat yang akan ditetapkan kenormalannya; e. Catat ml pemakaian larutan baku fero ammonium sulfat; f. Apabila perbedaan pemakaian larutan baku fero ammonium sulfat secara duplo lebih dari 0.10 ml ulangi penetapan, apabila kurang atau sama dengan 0.10 ml rata-ratakan hasilnya untuk perhitungan kenormalan larutan baku fero amonium sulfat; g. Hitung kenormalan larutan baku fero ampnium sulfat dengan menggunakan rumus : V 1 x N 1 = V 2 x N 2 dengan penjelasan : V 1 V 2 N 1 N 2 = ml larutan baku kalium dikromat; = ml larutan baku fero ammonium sulfat; = Kenormalan larutan baku kalium dikromat; = Kenormalan larutan baku fero ammonium sulfat yang ditetapkan. 5. Cara Uji Uji kadar KOK dengan tahapan sebagai berikut : 1) Pipet 5 ml larutan campuran kalium dikromat-merkuri sulfat dan masukkan ke dalam benda uji; 2) Tambahkan 10 ml larutan campuran asam sulfat-perak sulfat; 76

10 Lampiran 3-(lanjutan) 3) Aduk campuran di dalam tabung KOK kemudian tutup; 4) Ulangi tahap 1) s/d 3) terhadap 10 ml air suling untuk blanko; 5) Pasang unit pengaman tutup pada masing-masing tabung; 6) Masukkan ke dalam oven pada suhu 150 C selama 2 jam; 7) Keluarkan tabung KOK dari dalam oven dan biarkan hingga dingin; 8) Pindahkan campuran dari tabung KOK ke dalam labu erlenmeyer 100 ml dan bilas dengan 10 ml air suling; 9) Tambahkan 2 ml asam sulfat pekat; 10) Tambahkan 3 tetes larutan indikator feroin; 11) Titrasi dengan larutan baku fero ammonium sulfat 0.025N yang telah dibakukan sampai terjadi perubahan warna dari hijau menjadi merah coklat; 12) Catat ml pemakaian larutan fero ammonium sulfat; 13) Apabila perbedaan pemakaian larutan baku fero ammonium sulfat secara duplo lebih dari 0.10 ml ulangi penetapan, apabila kurang atau sama dengan 0.10 ml rata-ratakan hasilnya untuk perhitungan kadar KOK. 6. Perhitungan Hitung kadar KOK dengan menggunakan rumus sebagai berikut : dengan penjelasan : A = ml pemakaian larutan baku fero ammonium sulfat untuk titrasi blanko; B = ml Pemakaian larutan baku fero ammonium sulfat untuk titrasi benda uji; N = Kenormalan larutan baku fero ammonium sulfat; p = Besar pengenceran contoh uji. Bila hasil perhitungan lebih besar dari 50 mg/l, ulangi pengujian dengan cara mengencerkan benda uji. 77

11 Lampiran 3-(lanjutan) C. Metodologi analisis kadar NH 3 -N (ammonia) Pengujian Nitrogen (Ammonia) terdiri dari beberapa langkah, yaitu: Preliminary Distillation Step, Titrimetric Method, dan Ammonia-Selective Electroda Method. 1. Peralatan Alat-alat destilasi ph meter 2. Bahan uji Air bebas ammonia Borate buffer solution Sodium hydroxide Dechlorinating reagent Neutralization agent Absorbent solution, plain boric acid Indicating boric acid solution Sulfuric acid 3. Prosedur Persiapan peralatan Persiapan sampel Destilasi Penentuan ammonia, dengan titrimetric method, ammonia-selective electrode method, atau dengan phenate method. 78

12 Lampiran 4. Daftar Komponen Sistem Aplikasi Limbah Cair Kelapa Sawit No Komponen Biaya Aplikasi Limbah Cair Sistem Flatbed No Komponen Biaya Aplikasi Limbah Cair Sistem Traktortangki 1 Kolam Limbah 1 Kolam Limbah Kolam Sludge Pit Kolam Sludge Pit Kolam Anaerobik I Kolam Pengasaman Kolam Anaerobik II Kolam Anaerobik Primer Kolam Anaerobik III 2 Traktor Kolam Anaerobik IV 3 Tangki Kolam Fakultatif 4 Instalasi Pompa Sentrifugal Kolam Aplikasi Lahan 5 Bangunan dan Garasi Kolam Aerobik 6 Pemakaian Bahan Bakar 2 Pompa Aplikasi 7 Bahan bakar traktor 3 Pompa Sirkulasi Motor listrik pompa 4 Instalasi Perpipaan 8 Konsumsi pelumas traktor 5 Pembuatan Lahan Aplikasi 9 Biaya perbaikan dan pemeliharaan 6 Rumah Pompa Mesin traktor-tangki 7 Rumah Penjaga 1 Motor listrik pompa 8 Rumah Penjaga 2 10 Gaji Pegawai 9 Gudang Upah Tenaga Kerja 1 10 Pemakaian Energi Listrik Upah Tenaga Kerja 2 Motor listrik pompa aplikasi 11 Biaya Hal-hal Khusus Motor listrik pompa sirkulasi Lampu gudang dan rumah pompa Lampu Penerangan instalasi limbah Lampu penerangan rumah penjaga 1 Lampu penerangan rumah penjaga 2 11 Biaya Perbaikan dan Pemaliharaan Motor Listrik Pompa Aplikasi Motor Listrik Pompa Sirkulasi Lampu Gudang dan Rumah Pompa Lampu Penerangan Instalasi Limbah Biaya penggantian ban 79

13 Lampiran 4-(lanjutan) 11 Biaya Perbaikan dan Pemaliharaan Lampu Penerangan Rumah Penjaga 1 Lampu Penerangan Rumah Penjaga 2 18 Gaji Tenaga Kerja Penjaga Siang Penjaga Malam Karyawan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Operator Lapangan 1 Operator Lapangan 2 Operator Perbaikan 1 Operator Perbaikan 2 19 Biaya Hal-hal Khusus Biaya Penggantian Bearing dan Sil 80

14 No Lampiran 5. Hasil pengukuran parameter fisik aliran limbah cair untuk pengulangan ke-1 Panjang Saluran (m) Kecepatan Aliran (m 2 /detik) Luas Penampang Saluran (m 2 ) Debit Aliran (m 3 /detik) A1 Ratarata A2 Rata- A3 V1 V2 V3 A1 A2 A3 Q1 Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 rata Q1 Q2 Q ,346 0,350 0,341 0,0144 0,0050 0,0050 0,0049 0, ,8 0,439 0,439 0,439 0,0112 0,0113 0,0113 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0, ,4 0,460 0,474 0,467 0,0105 0,0105 0,0105 0,0048 0,0050 0,0049 0,0049 0,0048 0,0050 0,0049 0,0049 0,0048 0,0050 0,0049 0, ,2 0,371 0,381 0,388 0,0128 0,0128 0,0128 0,0048 0,0049 0,0050 0,0049 0,0047 0,0049 0,0049 0,0048 0,0047 0,0049 0,0049 0, ,2 0,416 0,428 0,440 0,0113 0,0112 0,0112 0,0047 0,0048 0,0050 0,0048 0,0047 0,0048 0,0049 0,0048 0,0047 0,0048 0,0049 0, ,6 0,433 0,459 0,459 0,0105 0,0105 0,0105 0,0045 0,0048 0,0048 0,0047 0,0045 0,0048 0,0048 0,0047 0,0045 0,0048 0,0048 0, ,5 0,459 0,413 0,459 0,0105 0,0105 0,0105 0,0048 0,0043 0,0048 0,0047 0,0048 0,0043 0,0048 0,0047 0,0048 0,0043 0,0048 0, ,7 0,446 0,446 0,430 0,0105 0,0105 0,0105 0,0047 0,0047 0,0045 0,0046 0,0047 0,0047 0,0045 0,0046 0,0047 0,0047 0,0045 0, ,5 0,381 0,375 0,381 0,0120 0,0120 0,0120 0,0046 0,0045 0,0046 0,0046 0,0046 0,0045 0,0046 0,0046 0,0046 0,0045 0,0046 0, ,5 0,415 0,399 0,388 0,0113 0,0113 0,0112 0,0047 0,0045 0,0044 0,0045 0,0047 0,0045 0,0044 0,0045 0,0046 0,0045 0,0043 0, ,8 0,398 0,418 0,418 0,0109 0,0109 0,0109 0,0043 0,0045 0,0045 0,0045 0,0043 0,0045 0,0045 0,0045 0,0043 0,0045 0,0045 0, ,4 0,372 0,375 0,363 0,0120 0,0120 0,0119 0,0045 0,0045 0,0044 0,0044 0,0045 0,0045 0,0044 0,0044 0,0044 0,0045 0,0043 0, ,385 0,373 0,385 0,0112 0,0112 0,0112 0,0043 0,0042 0,0043 0,0043 0,0043 0,0042 0,0043 0,0043 0,0043 0,0042 0,0043 0, ,1 0,365 0,364 0,376 0,0116 0,0116 0,0116 0,0042 0,0042 0,0044 0,0043 0,0042 0,0042 0,0043 0,0043 0,0042 0,0042 0,0043 0, ,5 0,399 0,405 0,405 0,0105 0,0105 0,0105 0,0042 0,0043 0,0043 0,0042 0,0042 0,0043 0,0043 0,0042 0,0042 0,0043 0,0043 0, ,5 0,377 0,377 0,368 0,0113 0,0113 0,0113 0,0042 0,0042 0,0041 0,0042 0,0042 0,0042 0,0041 0,0042 0,0042 0,0042 0,0041 0, ,350 0,339 0,339 0,0120 0,0120 0,0120 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0, ,1 0,391 0,384 0,378 0,0105 0,0105 0,0105 0,0041 0,0040 0,0040 0,0040 0,0041 0,0040 0,0040 0,0040 0,0041 0,0040 0,0040 0, ,2 0,364 0,352 0,352 0,0107 0,0107 0,0107 0,0039 0,0038 0,0038 0,0038 0,0039 0,0038 0,0038 0,0038 0,0039 0,0038 0,0038 0,0038 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. Ratarata 81

15 Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-1 No Panjang Saluran (m) Volume Aliran (m 3 ) Efisiensi Aliran (%) Kehilangan Air (m 3 ) A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A ,69 99,57 0, ,8 70,75 71,06 71,06 98,26 98,70 98,70 1,25 0,94 0, ,4 70,57 70,57 70,57 98,01 98,01 98,01 1,43 1,43 1, ,2 70,08 69,80 69,80 97,33 96,95 96,95 1,92 2,20 2, ,2 69,34 69,03 69,03 96,30 95,87 95,87 2,66 2,97 2, ,6 68,12 68,12 68,12 94,61 94,61 94,61 3,88 3,88 3, ,5 67,07 67,07 67,07 93,15 93,15 93,15 4,93 4,93 4, ,7 66,62 66,62 66,62 92,53 92,53 92,53 5,38 5,38 5, ,5 65,53 65,53 65,53 91,01 91,01 91,01 6,47 6,47 6, ,5 64,85 64,85 64,56 90,07 90,07 89,67 7,15 7,15 7, ,8 64,24 64,24 64,24 89,23 89,23 89,23 7,76 7,76 7, ,4 63,96 63,96 63,43 88,83 88,83 88,09 8,04 8,04 8, ,47 61,47 61,47 85,37 85,37 85,37 10,53 10,53 10, ,1 61,60 61,20 61,20 85,56 85,00 85,00 10,40 10,80 10, ,5 60,94 60,94 60,94 84,64 84,64 84,64 11,06 11,06 11, ,5 60,55 60,55 60,55 84,10 84,10 84,10 11,45 11,45 11, ,22 59,22 59,22 82,25 82,25 82,25 12,78 12,78 12, ,1 58,13 58,13 58,13 80,73 80,73 80,73 13,87 13,87 13, ,2 54,98 54,98 54,98 76,36 76,36 76,36 17,02 17,02 17,02 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. 82

16 No Panjang Saluran (m) Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-2 Keterangan Luas Penampan Saluran Debit Aliran (m 3 /detik) Kecepatan (m/detik) (m 2 ) A1 Ratarata Q1 Q2 Q3 rata Q1 Q2 A2 Rata- A3 V1 V2 V3 A1 A2 A3 Q1 Q2 Q3 Q ,337 0,337 0,359 0,0144 0,0049 0,0049 0,0052 0, ,8 0,439 0,442 0,439 0,0112 0,0113 0,0113 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0050 0,0049 0,0049 0,0049 0,0050 0,0049 0, ,4 0,343 0,329 0,370 0,0143 0,0143 0,0143 0,0049 0,0047 0,0053 0,0049 0,0049 0,0047 0,0053 0,0049 0,0049 0,0047 0,0053 0, ,2 0,381 0,375 0,381 0,0128 0,0128 0,0128 0,0049 0,0048 0,0049 0,0048 0,0049 0,0048 0,0049 0,0048 0,0049 0,0048 0,0049 0, ,2 0,424 0,422 0,423 0,0113 0,0112 0,0112 0,0048 0,0047 0,0047 0,0048 0,0048 0,0047 0,0047 0,0047 0,0048 0,0047 0,0047 0, ,6 0,433 0,459 0,459 0,0105 0,0105 0,0105 0,0045 0,0048 0,0048 0,0047 0,0045 0,0048 0,0048 0,0047 0,0045 0,0048 0,0048 0, ,5 0,459 0,459 0,413 0,0105 0,0105 0,0105 0,0048 0,0048 0,0043 0,0047 0,0048 0,0048 0,0043 0,0047 0,0048 0,0048 0,0043 0, ,7 0,446 0,446 0,430 0,0105 0,0105 0,0105 0,0047 0,0047 0,0045 0,0046 0,0047 0,0047 0,0045 0,0046 0,0047 0,0047 0,0045 0, ,5 0,380 0,381 0,381 0,0120 0,0120 0,0120 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0,0046 0, ,5 0,396 0,399 0,396 0,0113 0,0113 0,0112 0,0045 0,0045 0,0044 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0044 0,0045 0,0044 0, ,8 0,404 0,411 0,411 0,0109 0,0109 0,0109 0,0044 0,0045 0,0045 0,0044 0,0044 0,0045 0,0045 0,0044 0,0044 0,0045 0,0045 0, ,4 0,381 0,323 0,387 0,0120 0,0120 0,0119 0,0046 0,0039 0,0046 0,0044 0,0046 0,0039 0,0046 0,0044 0,0045 0,0038 0,0046 0, ,337 0,335 0,336 0,0128 0,0128 0,0128 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0,0043 0, ,1 0,376 0,364 0,364 0,0116 0,0116 0,0116 0,0044 0,0042 0,0042 0,0043 0,0043 0,0042 0,0042 0,0042 0,0043 0,0042 0,0042 0, ,5 0,326 0,340 0,375 0,0120 0,0120 0,0120 0,0039 0,0041 0,0045 0,0042 0,0039 0,0041 0,0045 0,0042 0,0039 0,0041 0,0045 0, ,5 0,342 0,342 0,350 0,0120 0,0120 0,0120 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0, ,350 0,329 0,339 0,0120 0,0120 0,0120 0,0042 0,0039 0,0041 0,0041 0,0042 0,0039 0,0041 0,0041 0,0042 0,0039 0,0041 0, ,1 0,311 0,320 0,341 0,0120 0,0120 0,0120 0,0037 0,0038 0,0041 0,0039 0,0037 0,0038 0,0041 0,0039 0,0037 0,0038 0,0041 0, ,2 0,322 0,331 0,313 0,0116 0,0116 0,0116 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. Ratarata 83

17 Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-2 No Panjang Saluran (m) Volume Aliran (m 3 ) Efisiensi Aliran (%) Kehilangan Air (m 3 ) A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A ,52 99,23 0, ,8 62,14 62,32 62,32 98,63 98,92 98,92 0,86 0,68 0, ,4 62,32 62,32 62,32 98,92 98,92 98,92 0,68 0,68 0, ,2 61,08 60,92 60,92 96,95 96,70 96,70 1,92 2,08 2, ,2 59,88 59,70 59,70 95,05 94,77 94,77 3,12 3,30 3, ,6 59,61 59,61 59,61 94,61 94,61 94,61 3,39 3,39 3, ,5 58,69 58,69 58,69 93,15 93,15 93,15 4,31 4,31 4, ,7 58,29 58,29 58,29 92,53 92,53 92,53 4,71 4,71 4, ,5 57,60 57,60 57,60 91,43 91,43 91,43 5,40 5,40 5, ,5 56,15 56,23 55,98 89,13 89,26 88,86 6,85 6,77 7, ,8 55,81 55,81 55,81 88,59 88,59 88,59 7,19 7,19 7, ,4 54,83 54,99 54,53 87,03 87,29 86,56 8,17 8,01 8, ,14 54,14 54,14 85,94 85,94 85,94 8,86 8,86 8, ,1 53,73 53,50 53,50 85,28 84,91 84,91 9,27 9,50 9, ,5 52,45 52,45 52,45 83,25 83,25 83,25 10,55 10,55 10, ,5 52,10 52,10 52,10 82,70 82,70 82,70 10,90 10,90 10, ,30 51,30 51,30 81,43 81,43 81,43 11,70 11,70 11, ,1 49,00 49,00 49,00 77,77 77,77 77,77 14,00 14,00 14, ,2 46,89 46,89 46,89 74,42 74,42 74,42 16,11 16,11 16,11 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. 84

18 No Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-3 Panjang Saluran (m) Luas Penampang Saluran Debit Aliran (m 3 /detik) Kecepatan (m/detik) (m 2 ) A1 Ratarata Q1 Q2 Q3 rata Q1 Q2 A2 Rata- A3 V1 V2 V3 A1 A2 A3 Q1 Q2 Q3 Q ,269 0,292 0,272 0,0180 0,0048 0,0053 0,0049 0, ,8 0,376 0,346 0,376 0,0136 0,0135 0,0135 0,0051 0,0047 0,0051 0,0050 0,0051 0,0047 0,0051 0,0049 0,0051 0,0047 0,0051 0, ,4 0,441 0,474 0,488 0,0105 0,0105 0,0105 0,0046 0,0050 0,0051 0,0049 0,0046 0,0050 0,0051 0,0049 0,0046 0,0050 0,0051 0, ,2 0,387 0,381 0,380 0,0128 0,0128 0,0128 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0049 0,0048 0,0049 0,0049 0,0049 0,0048 0, ,2 0,416 0,413 0,390 0,0120 0,0120 0,0120 0,0050 0,0050 0,0047 0,0049 0,0050 0,0050 0,0047 0,0049 0,0050 0,0050 0,0047 0, ,6 0,450 0,465 0,459 0,0105 0,0105 0,0105 0,0047 0,0049 0,0048 0,0048 0,0047 0,0049 0,0048 0,0048 0,0047 0,0049 0,0048 0, ,5 0,469 0,486 0,417 0,0105 0,0105 0,0105 0,0049 0,0051 0,0044 0,0048 0,0049 0,0051 0,0044 0,0048 0,0049 0,0051 0,0044 0, ,7 0,463 0,454 0,451 0,0105 0,0105 0,0105 0,0049 0,0048 0,0047 0,0048 0,0049 0,0048 0,0047 0,0048 0,0049 0,0048 0,0047 0, ,5 0,402 0,391 0,392 0,0120 0,0120 0,0120 0,0048 0,0047 0,0047 0,0047 0,0048 0,0047 0,0047 0,0047 0,0048 0,0047 0,0047 0, ,5 0,431 0,410 0,415 0,0113 0,0113 0,0112 0,0048 0,0046 0,0047 0,0047 0,0048 0,0046 0,0047 0,0047 0,0048 0,0046 0,0046 0, ,8 0,402 0,400 0,400 0,0116 0,0116 0,0116 0,0047 0,0046 0,0046 0,0047 0,0047 0,0046 0,0046 0,0047 0,0047 0,0046 0,0046 0, ,4 0,381 0,393 0,387 0,0120 0,0120 0,0119 0,0046 0,0047 0,0046 0,0046 0,0046 0,0047 0,0046 0,0046 0,0045 0,0047 0,0046 0, ,362 0,362 0,352 0,0128 0,0128 0,0128 0,0046 0,0046 0,0045 0,0046 0,0046 0,0046 0,0045 0,0046 0,0046 0,0046 0,0045 0, ,1 0,403 0,389 0,389 0,0116 0,0116 0,0116 0,0047 0,0045 0,0045 0,0046 0,0047 0,0045 0,0045 0,0046 0,0047 0,0045 0,0045 0, ,5 0,357 0,357 0,355 0,0128 0,0128 0,0128 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0,0045 0, ,5 0,408 0,377 0,413 0,0113 0,0113 0,0113 0,0046 0,0042 0,0046 0,0045 0,0046 0,0042 0,0046 0,0045 0,0046 0,0042 0,0046 0, ,350 0,339 0,362 0,0120 0,0120 0,0120 0,0042 0,0041 0,0043 0,0042 0,0042 0,0041 0,0043 0,0042 0,0042 0,0041 0,0043 0, ,1 0,320 0,352 0,352 0,0120 0,0120 0,0120 0,0038 0,0042 0,0042 0,0041 0,0038 0,0042 0,0042 0,0041 0,0038 0,0042 0,0042 0, ,2 0,322 0,331 0,313 0,0116 0,0116 0,0116 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 0,0037 0,0038 0,0036 0,0037 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. Ratarata 85

19 Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-3 No Panjang Saluran (m) Volume Aliran (m 3 ) Efisiensi Aliran (%) Kehilangan Air (m 3 ) A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A ,96 99,93 0, ,8 53,77 53,38 53,38 99,58 98,85 98,85 0,23 0,62 0, ,4 53,01 53,01 53,01 98,18 98,18 98,18 0,99 0,99 0, ,2 52,91 52,70 52,70 97,98 97,59 97,59 1,09 1,30 1, ,2 52,66 52,66 52,66 97,52 97,52 97,52 1,34 1,34 1, ,6 51,94 51,94 51,94 96,19 96,19 96,19 2,06 2,06 2, ,5 51,88 51,88 51,88 96,07 96,07 96,07 2,12 2,12 2, ,7 51,72 51,72 51,72 95,78 95,78 95,78 2,28 2,28 2, ,5 51,20 51,20 51,20 94,82 94,82 94,82 2,80 2,80 2, ,5 50,86 50,86 50,64 94,19 94,19 93,77 3,14 3,14 3, ,8 50,29 50,29 50,29 93,13 93,13 93,13 3,71 3,71 3, ,4 50,15 50,15 49,73 92,87 92,87 92,10 3,85 3,85 4, ,61 49,61 49,61 91,88 91,88 91,88 4,39 4,39 4, ,1 49,37 49,37 49,37 91,43 91,43 91,43 4,63 4,63 4, ,5 49,04 49,04 49,04 90,81 90,81 90,81 4,96 4,96 4, ,5 48,53 48,53 48,53 89,86 89,86 89,86 5,47 5,47 5, ,39 45,39 45,39 84,06 84,06 84,06 8,61 8,61 8, ,1 44,28 44,28 44,28 82,00 82,00 82,00 9,72 9,72 9, ,2 40,19 40,19 40,19 74,42 74,42 74,42 13,81 13,81 13,81 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. 86

20 Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-4 No Panjang Saluran (m) Keterangan Luas Penampang Saluran Debit Aliran (m 3 /detik) Kecepatan (m/detik) (m 2 ) A1 Ratarata Q1 Q2 Q3 rata Q1 Q2 A2 Rata- A3 V1 V2 V3 A1 A2 A3 Q1 Q2 Q3 Q ,280 0,272 0,280 0,0180 0,0050 0,0049 0,0050 0, ,8 0,326 0,356 0,356 0,0144 0,0144 0,0144 0,0047 0,0051 0,0051 0,0050 0,0047 0,0051 0,0051 0,0050 0,0047 0,0051 0,0051 0, ,4 0,403 0,379 0,379 0,0128 0,0128 0,0128 0,0052 0,0048 0,0048 0,0049 0,0052 0,0048 0,0048 0,0049 0,0052 0,0048 0,0048 0, ,2 0,377 0,388 0,388 0,0128 0,0128 0,0128 0,0048 0,0050 0,0050 0,0049 0,0048 0,0049 0,0049 0,0049 0,0048 0,0049 0,0049 0, ,2 0,380 0,380 0,376 0,0128 0,0128 0,0128 0,0049 0,0049 0,0048 0,0048 0,0049 0,0049 0,0048 0,0048 0,0049 0,0049 0,0048 0, ,6 0,442 0,459 0,459 0,0105 0,0105 0,0105 0,0046 0,0048 0,0048 0,0048 0,0046 0,0048 0,0048 0,0048 0,0046 0,0048 0,0048 0, ,5 0,365 0,362 0,459 0,0120 0,0120 0,0120 0,0044 0,0043 0,0055 0,0047 0,0044 0,0043 0,0055 0,0047 0,0044 0,0043 0,0055 0, ,7 0,446 0,415 0,401 0,0113 0,0113 0,0113 0,0050 0,0047 0,0045 0,0047 0,0050 0,0047 0,0045 0,0047 0,0050 0,0047 0,0045 0, ,5 0,381 0,381 0,410 0,0120 0,0120 0,0120 0,0046 0,0046 0,0049 0,0047 0,0046 0,0046 0,0049 0,0047 0,0046 0,0046 0,0049 0, ,5 0,361 0,361 0,373 0,0128 0,0128 0,0126 0,0046 0,0046 0,0048 0,0047 0,0046 0,0046 0,0048 0,0047 0,0046 0,0046 0,0047 0, ,8 0,398 0,391 0,391 0,0116 0,0116 0,0116 0,0046 0,0045 0,0045 0,0046 0,0046 0,0045 0,0045 0,0046 0,0046 0,0045 0,0045 0, ,4 0,363 0,380 0,387 0,0120 0,0120 0,0119 0,0044 0,0046 0,0046 0,0045 0,0044 0,0046 0,0046 0,0045 0,0043 0,0045 0,0046 0, ,387 0,362 0,362 0,0120 0,0120 0,0120 0,0046 0,0043 0,0043 0,0044 0,0046 0,0043 0,0043 0,0044 0,0046 0,0043 0,0043 0, ,1 0,379 0,387 0,376 0,0116 0,0116 0,0116 0,0044 0,0045 0,0044 0,0044 0,0044 0,0045 0,0043 0,0044 0,0044 0,0045 0,0043 0, ,5 0,384 0,394 0,375 0,0113 0,0113 0,0113 0,0043 0,0044 0,0042 0,0043 0,0043 0,0044 0,0042 0,0043 0,0043 0,0044 0,0042 0, ,5 0,387 0,377 0,377 0,0113 0,0113 0,0113 0,0044 0,0042 0,0042 0,0043 0,0044 0,0042 0,0042 0,0043 0,0044 0,0042 0,0042 0, ,350 0,339 0,339 0,0120 0,0120 0,0120 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0,0041 0,0042 0,0041 0,0041 0, ,1 0,352 0,352 0,352 0,0113 0,0113 0,0113 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0,0040 0, ,2 0,352 0,342 0,342 0,0112 0,0112 0,0112 0,0039 0,0038 0,0038 0,0039 0,0039 0,0038 0,0038 0,0039 0,0039 0,0038 0,0038 0,0039 : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran. Ratarata 87

21 Lampiran 5 (Lanjutan). Hasil Pengukuran Parameter Fisik Aliran Limbah Cair Untuk Pengulangan ke-4 No Panjang Saluran (m) Volume Aliran (m 3 ) Efisiensi Aliran (%) Kehilangan Air (m 3 ) A1 A2 A3 A1 A2 A3 A1 A2 A ,89 99,82 0, ,8 62,72 62,72 62,72 99,56 99,56 99,56 0,28 0,28 0, ,4 62,37 62,37 62,37 99,00 99,00 99,00 0,63 0,63 0, ,2 62,02 61,78 61,78 98,44 98,06 98,06 0,98 1,22 1, ,2 61,08 61,08 61,08 96,95 96,95 96,95 1,92 1,92 1, ,6 59,97 59,97 59,97 95,20 95,20 95,20 3,03 3,03 3, ,5 59,81 59,81 59,81 94,93 94,93 94,93 3,19 3,19 3, ,7 59,65 59,65 59,65 94,68 94,68 94,68 3,35 3,35 3, ,5 59,09 59,09 59,09 93,79 93,79 93,79 3,91 3,91 3, ,5 58,69 58,69 58,00 93,15 93,15 92,06 4,31 4,31 5, ,8 57,60 57,60 57,60 91,42 91,42 91,42 5,40 5,40 5, ,4 56,96 56,96 56,49 90,42 90,42 89,66 6,04 6,04 6, ,05 56,05 56,05 88,97 88,97 88,97 6,95 6,95 6, ,1 55,78 55,42 55,42 88,54 87,97 87,97 7,22 7,58 7, ,5 54,47 54,47 54,47 86,46 86,46 86,46 8,53 8,53 8, ,5 53,90 53,90 53,90 85,55 85,55 85,55 9,10 9,10 9, ,82 51,82 51,82 82,25 82,25 82,25 11,18 11,18 11, ,1 49,94 49,94 49,94 79,28 79,28 79,28 13,06 13,06 13, ,2 48,70 48,70 48,70 77,30 77,30 77,30 14,30 14,30 14,30 Keterangan : Untuk panjang saluran pertama hanya dilakukan satu kali pengukuran luas penampang saluran 88

22 Lampiran 6. Perhitungan total waktu pengisian kolam kecil flatbed No Panjang saluran (m) Q Aliran Rata-rata(m 3 /det) A1 A2 A3 Q ratarata (m 3 /det) Jumlah flatbed Volume (m 3 ) Waktu (jam) 1 4 0,0050 0, ,815 0, ,8 0,0050 0,0050 0,0050 0, ,318 0, ,4 0,0049 0,0049 0,0049 0, ,446 0, ,2 0,0049 0,0049 0,0049 0, ,507 0, ,2 0,0048 0,0048 0,0048 0, ,507 0, ,6 0,0048 0,0048 0,0048 0, ,507 0, ,5 0,0047 0,0047 0,0047 0, ,507 0, ,7 0,0047 0,0047 0,0047 0, ,943 0, ,5 0,0046 0,0046 0,0046 0, ,507 0, ,5 0,0046 0,0046 0,0046 0, ,133 0, ,8 0,0045 0,0045 0,0045 0, ,446 0, ,4 0,0045 0,0045 0,0045 0, ,446 0, ,0044 0,0044 0,0044 0, ,384 0, ,1 0,0044 0,0044 0,0044 0, ,384 0, ,5 0,0043 0,0043 0,0043 0, ,635 0, ,5 0,0043 0,0043 0,0043 0, ,882 0, ,0041 0,0041 0,0041 0, ,379 0, ,1 0,0040 0,0040 0,0040 0, ,630 0, ,2 0,0038 0,0038 0,0038 0, ,194 0,529 Catatan : Ukuran Flatbed rata-rata (2.3x1,7x0,08) m 3. Total Waktu (Jam) 8,545 89

23 Lampiran 7. Daftar ph dan suhu limbah cair ( C) selama penyaluran pada aplikasi sistem flatbed No Panjang Saluran (m) Parameter ph Suhu ( C) 1 4 8,09 27, ,2 8,23 27, ,5 8,33 27, ,39 27, ,5 8,52 27, ,2 8,58 28, ,75 8,60 28, ,1 8,63 28, ,5 8,65 28,65 90

24 Lampiran 8. Skema aliran limbah cair pada sistem kolam limbah (ponding system) Limbah segar pabrik Kolam Sludge Fit Cooling pond (kolam pendinginan) (pengutipan minyak) Kolam An-aerobik I Kolam An-aerobik II Kolam Aerobik I Kolam Aerobik II Kolam Aerobik II Rumah pompa Kolam Aplikasi Menuju lahan aplikasi Kolam Cadangan 91

25 Lampiran 9. Daftar Kandungan Bahan Kimia Limbah Cair pada Masing-masing Lokasi Penyaluran Sistem Flat bed No Lokasi Pengambilan Sampel Parameter Kimia Limbah Satuan Kolam Saluran Saluran Cair Aplikasi Inlet Outlet 1 BOD (Biologycal Oxygen Demand) mg/l COD (Biologycal Oxygen Demand) mg/l Ammonia (NH3-N) mg/l 11,8 20,31 4,45 92

26 Lampiran 10. Analisis biaya aplikasi sistem flatbed ANALISIS BIAYA TETAP No Spesifikasi Nilai Rp/tahun 1 Biaya penyusutan Kolam limbah Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur Ekonomi (tahun) 20 Pembuatan Instalasi flatbed Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (tahun) 10 Pompa Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (N) (Tahun) 8 Panel listrik Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 5 Instalasi perpipaan Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Rumah pompa (3 x 4 m2) Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Rumah penjaga 1 (6 x 8 meter) Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 93

27 Lampiran 10- (Lanjutan) Penyusutan Nilai Rp/Tahun Rumah penjaga 2(6 x 8 meter) Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Gudang (3 x 4 meter) Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Total Bunga modal (i=3.25%/tahun) Kolam limbah I = (i x P )*(N + 1) /2N Instalasi flat bed Pompa Panel listrik Instalasi perpipaan Rumah pompa (3 x 4 m2) Rumah penjaga 1(6 x 8 meter) Rumah penjaga 2(6 x 8 meter) Gudang (3 x 4 meter) Total Total biaya tetap (BT)

28 Lampiran 10-(Lanjutan) ANALISIS BIAYA TIDAK TETAP (Rp/Jam) No Spesifikasi Perhitungan Satuan Nilai Motor listrik (Pompa Aplikasi) Daya Watt Motor listrik (Pompa Sirkulasi) Watt Lampu gudang&rumahpompa Watt 40 Lampu penerangan instalasi limbah Watt 100 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Watt 5 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Watt 10 Motor listrik (pompa aplikasi) Hari pemakaian (Hb) Hari/bulan 8 Motor listrik (pompa sirkulasi) Hari/bulan 8 Lampu gudang&rumahpompa Hari/bulan 30 Lampu penerangan instalasi limbah Hari/bulan 30 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Hari/bulan 30 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Hari/bulan 30 Motor listrik (pompa aplikasi) Jam kerja (Jk) Jam/hari 4 Motor listrik (pompa sirkulasi) Jam/hari 4 Lampu gudang&rumahpompa Jam/hari 12 Lampu penerangan instalasi limbah Jam/hari 10 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Jam/hari 12 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Jam/hari 6 Motor listrik (pompa aplikasi) kwh=daya*jk kwh 88 Motor listrik (pompa sirkulasi) kwh 88 Lampu gudang&rumahpompa kwh 0,48 Lampu penerangan instalasi limbah kwh 1 Lampu penerangan rumah penjaga 1 kwh 0,06 Lampu penerangan rumah penjaga 2 kwh 0,06 1 Biaya listrik Motor listrik (pompa aplikasi) (Rp 932/kwh)(WBP) dan Rp Rp/hari /kwh (LWBP) Motor listrik (pompa sirkulasi) Rp/hari Lampu gudang dan rumah pompa Rp/hari 447 Lampu penerangan instalasi limbah Rp/hari 932 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Rp/hari 56 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Rp/hari 56 Motor listrik (pompa aplikasi) (Rp/hari)/Jk) Rp/jam Motor listrik (pompa sirkulasi) Rp/jam Lampu gudang&rumahpompa Rp/jam 37 Lampu penerangan instalasi limbah Rp/jam 93 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Rp/jam 5 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Rp/jam 9 Total

29 Lampiran 10-(Lanjutan) 2 Biaya perbaikan dan pemeliharaan Motor listrik (pompa aplikasi) 1.2%*(P - S)/100 Jam Rp/jam Motor listrik (pompa sirkulasi) Lampu gudang dan rumahpompa (Rp Rp/jam /bulan)/Hb/Jk) Lampu penerangan instalasi limbah Rp/jam 28 Lampu penerangan rumah penjaga 1 Rp/jam 33 Lampu penerangan rumah penjaga 2 Rp/jam 28 Total Biaya operator instalasi flatbed Penjaga siang Hari kerja karyawan Hari/bulan 30 (Hk) Penjaga malam Hari/bulan 30 karyawan IPAL Hari/bulan 27 Operator lapangan 1 Hari/bulan 27 Operator lapangan 2 Hari/bulan 27 Operator perbaikan 1 Hari/bulan 27 Operator perbaikan 2 Hari/bulan 27 Penjaga siang Jam kerja/hari (Jh) Jam/hari 12 Penjaga malam Jam/hari 12 Karyawan IPAL Jam/hari 8 Operator lapangan 1 Jam/hari 8 Operator lapangan 2 Jam/hari 8 Operator perbaikan 1 Jam/hari 8 Operator perbaikan 2 Jam/hari 8 Penjaga siang Rp. Gaji/Hk/Jh Rp/jam 1.666,667 Penjaga malam Rp/jam 1.666,667 Karyawan IPAL Rp/jam Operator lapangan 1 Rp/jam 2.777,778 Operator lapangan 2 Rp/jam 2.777,778 Operator perbaikan 1 Rp/jam 2.777,778 Operator perbaikan 2 Rp/jam 2.777,778 4 Biaya hal-hal khusus Total Biaya penggantian bearing dan seal Rp /6 bulan/hb/jk Rp/jam Total Rp/jam 833 Total biaya tidak tetap (BTT) Rp/Jam

30 Lampiran 10-(Lanjutan) Spesifikasi Perhitungan Satuan Nilai 5 Biaya total (B) B = (BT/x ) + BTT Perkiraan jam kerja pompa/tahun (x) Jam/tahun 384 Biaya total (B) Rp/jam Biaya pokok (Bp) Bp = B/k Kapasitas pompa (k) Liter/jam Biaya pokok (Bp) Rp/liter 7 97

31 Lampiran 11. Analisis biaya aplikasi sistem traktor-tangki ANALISIS BIAYA TETAP MESIN POMPA No Spesifikasi Nilai Rp/tahun 1 Biaya penyusutan Kolam limbah Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (N) (tahun) 20 Pompa Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (tahun) 8 Bangunan dan garasi (10 x 10 meter) Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Total Bunga modal (i=3.25%/tahun) Kolam limbah I = (i x P )*(N + 1) /2N Pompa Bangunan dan garasi (10 x 10 meter) Total Total biaya tetap (BT1)

32 Lampiran 11-(Lanjutan) ANALISIS BIAYA TETAP TRAKTOR No Spesifikasi Nilai Rp/tahun 1 Biaya penyusutan Kolam limbah Harga awal (P) (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (N) (tahun) 20 Traktor Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 10 Tangki Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 10 Bangunan dan garasi (10 x 10 meter) Harga awal (Rp) Harga akhir (Rp) Umur ekonomis (Tahun) 20 Total Bunga modal (i=3.25%/tahun) Kolam limbah I = (i x P )*(N + 1) /2N Traktor Tangki Bangunan dan garasi (10 x 10 meter) Total Total biaya tetap (BT2)

33 No Lampiran 11-(Lanjutan) ANALISIS BIAYA TIDAK TETAP POMPA (Rp/Jam) Spesifikasi Perhitungan Satuan Nilai 1 Pompa Daya watt 10 Harga pompa (P) (Pp) Rp Harga akhir pompa (Sp) Rp Jam kerja pompa per hari (Jp) Jam/hari 4 motor listrik (Eh) Energi harian pompa kwh 0,04 Hari kerja pompa per bulan hari/bulan 8 Hari kerja pomp per tahun hari/tahun 96 Total jam kerja pompa per tahun jam/tahun 384 Jam kerja operator per hari (jh) jam/hari 4 hari kerja operator per bulan (hb) hari/bulan 24 Biaya tidak tetap Motor listrik pompa Rp 466/kwh *Eh/Jp Rp/jam 4,66 Biaya perbaikan dan pemeliharaan pompa 1,2%*(Pp- Sp)/100 jam Rp/jam 324 Upah tenaga kerja 1 (2 orang) Rp Rp/jam Gaji/bulan/jh/hb Upah tenaga kerja 2(2orang) Rp/jam Total biaya tidak tetap (BTT1) Rp/jam

34 Lampiran 11-(Lanjutan) ANALISIS BIAYA TIDAK TETAP TRAKTOR (Rp/Jam) No Perhitungan Satuan Nilai 1 Traktor Daya Hp 115 Traktor (P) Harga Rp Konsumsi bahan bakar traktor Untuk kerja normal liter/hp/jam 0,12 Konsumsi bahan bakar traktor (bb) liter/jam 13,8 Jam kerja traktor per hari Jam/hari 9 Hari kerja traktor per bulan hari/bulan 8 Hari kerja traktor per tahun hari/tahun 96 Total Jam kerja traktor per tahun jam/tahun 864 Konsumsi oli/pelumas (bp) liter/jam 0,095 Jam kerja operator per hari (jh) jam/hari 9 hari kerja operator per bulan (hb) hari/bulan 24 Biaya tidak tetap Konsumsi bahan bakar traktor Rp 4500/liter*bb Rp/jam Konsumsi pelumas Rp 25000/liter*bp Rp/jam Biaya perbaikan dan pemeliharaan traktor 1,2%*P/100 Jam Rp/jam Upah tenaga kerja 1 Rp Gaji/bulan/jh/hb Rp/jam Upah tenaga kerja 2 Rp/jam Biaya penggantian ban Biaya penggantian ban/jam kerja traktor per tahun Rp/jam Total biaya tidak tetap (BTT2) Rp/jam

35 Lampiran 11-(Lanjutan) No 1 ANALISIS BIAYA POKOK SISTEM TRAKTOR-TANGKI Perkiraan jam kerja per tahun (x) Perkiraan jam kerja pompa per tahun (x1) jam/tahun 384 Perkiraan jam kerja traktor per tahun (x2) jam/tahun Kapasitas mesin (k) Kapasitas Pompa (k1) Liter/jam Kapasitas Traktor (k2) Liter/jam Biaya pokok (Bp) ((BT1/x1)+BTT1)/k1 + ((BT2/x2)+BTT2)/k2)) Rp/liter

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5. BAB 3 ALAT DAN BAHAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat- alat 1. Gelas ukur 25mL Pyrex 2. Gelas ukur 100mL Pyrex 3. Pipet volume 10mL Pyrex 4. Pipet volume 5mL Pyrex 5. Buret 25mL Pyrex 6. Erlenmeyer 250mL

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c. BAB 3 METODE PERCOBAAN Pada analisis yang dilakukan terhadap penentuan kadar dari beberapa parameter pada limbah cair pengolahan kelapa sawit menggunakan beberapa perbedaan alat dan metode, adapun beberapa

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Prosedur Analisis L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI Standar Nasional Indonesia Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 15: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) refluks terbuka dengan refluks terbuka secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Peralatan dan Bahan yang Digunakan 3.1.1. Peralatan Peralatan digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca ukuran 70x55x40 cm; perangkat analisis COD dari HACH, USA;

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo yaitu industri tahu di Kelurahan Heledulaa (Pabrik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung dan Laboratorium Pengelolaan Limbah

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di perusahaan x yang berada di Jawa Tengah tepatnya di Unit Sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat-Alat Alat-alat dan digunakan juga spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1. Peralatan Gelas Pyrex 2. Batu didih 3. Batang Pengaduk 4. Botol Winkler Sibata 5. Buret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL), Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri

Lebih terperinci

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand) Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) COD atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Tempat Pengujian Pengujian penetapan kadar klorida pada air menggunakan argentometri dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan Sisingamangaraja

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS

LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS 165 LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS 1. Alat a. Cawan penguapan, diameter 90 mm, kapasitas 100 ml, terbuat dari porselin b. Oven untuk pemanasan 105 o C c. Desikator d. Kertas Saring e. Timbangan analitis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 200 mg / L Minyak dan lemak 25 mg/l. Amoniak (N-NH.-,) 0,5 nig/l

LAMPIRAN. 200 mg / L Minyak dan lemak 25 mg/l. Amoniak (N-NH.-,) 0,5 nig/l LAMPIRAN Lampiran 1. a. Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor KPTS.764/ XI1/1994 t&ntang baku mutu air terproduksi penambangan minyak bumi di darat, tanggal 22 Desember 1994. Parameter Konsentrasi

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 11 3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2012 bertempat di Laboratorium Biokimia Hasil Perikanan, Laboratorium Bagian Industri Hasil Perairan, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir-hampir 0,1% dari padanya berupa benda-benda

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI ) 41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini bertempat di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida)

Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri (modifikasi azida) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos LAMPIRA 30 Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC 1984) Cawan alumunium kosong dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada temperatur 100 o C. Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N. Lampiran 1 Prosedur uji asam basa dan Net Acid Generation (Badan Standardisasi Nasional, 2001) A. Prinsip kerja : Analisis perhitungan asam-basa meliputi penentuan potensi kemasaman maksimum (MPA) yakni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini dibandingkan beberapa parameter polutan dalam limbah cair tapioka yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas

Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas Standar Nasional Indonesia Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas ICS 79.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17. Tegangan Permukaan (dyne/cm) Tegangan permukaan (dyne/cm) 6 dihilangkan airnya dengan Na 2 SO 4 anhidrat lalu disaring. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan radas uap putar hingga kering.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah cair

Lebih terperinci

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g) LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian

Lebih terperinci

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2.

I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2. I. ACARA : DISSOLVED OXYGEN (DO), CHEMICAL OXYGEN II. TUJUAN DEMAND (COD) DAN CO 2 : 1. Untuk Mengetahui Kadar CO 2 yang terlarut dalam air 2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan oksigen kimia 3. Untuk mengoksidasi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer LAMPIRAN 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik 1.2 Pencarian tanaman Genjer 1.3 Persiapan dan Aklimatisasi Genjer 1.4 Merangkai unit akuaponik dan mengatur debit aliran 1.5 Pengambilan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air 1 ml MnSO 4 1 ml KOH-KI Dikocok Didiamkan Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2 SO 4 Dikocok Didiamkan

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di Talang Padang Kabupaten Tanggamus Januari - Februari 2013 sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah,

Lebih terperinci

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen 21 Bab III Metodologi Penelitian ini dirancang untuk menjawab beberapa permasalahan yang sudah penulis kemukakan di Bab I. Dalam penelitian ini digunakan 2 pendekatan, yaitu eksperimen dan telaah pustaka.

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar isi...i Prakata....ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Water Treatment Plan (WTP) sungai Cihideung milik Institut Pertanian Bogor (IPB) kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Limbah cair usaha kegiatan peternakan dari MT Farm Ciampea b. Air Danau LSI IPB. c.

Lebih terperinci

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)= LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis ph H 2 O dengan ph Meter 1. Timbang 10 gram tanah, masukkan ke dalam botol kocok. 2. Tambahkan air destilata 10 ml. 3. Kocok selama 30 menit dengan mesin pengocok.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan pupuk cair dan karakteristik pupuk cair ini dilaksanakan dari bulan November sampai Desember 200 yang dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... Prakata...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu pada 7 Oktober 2015 hingga 7 November 2015 di Sub Lab Kimia FMIPA UNS dan Balai Laboratorium Kesehatan

Lebih terperinci

Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Teknofisikokimia Puslitbang. Indonesia Batang Jawa Tengah, yaitu limbah cair tekstil

Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Teknofisikokimia Puslitbang. Indonesia Batang Jawa Tengah, yaitu limbah cair tekstil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Teknofisikokimia Puslitbang BATAN Yogyakarta, laboratorium Lingkungan Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel yang

Lebih terperinci

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Desikator Neraca analitik 4 desimal Lampiran 1. Prosedur Uji Kadar Air A. Prosedur Uji Kadar Air Bahan Anorganik (Horwitz, 2000) Haluskan sejumlah bahan sebanyak yang diperlukan agar cukup untuk analisis, atau giling sebanyak lebih dari

Lebih terperinci

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma Standar Nasional Indonesia Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma ICS 85.040 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen karena dilakukan manipulasi terhadap variabel dan adanya kontrol (Nazir, 1938). B. Desain Penelitian Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelituan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian experimental murni atau eksperimental sungguhan atau

Lebih terperinci

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PENGUJIAN AMDK Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM PARAMETER UJI Warna Kekeruhan Kadar kotoran ph Zat terlarut Zat organik(angka KMnO40 Nitrat Nitrit Amonium Sulfat Klorida Flourida Sianida Klor bebas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O Bahan-bahan - air destilasi - larutan kalium chloride (KCl) 1N ditimbang 373 g KCl yang sudah dikeringkan di dalam oven pengering 105 o C, dilarutkan

Lebih terperinci

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN AIR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989) LAMPIRAN Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989) Pereaksi 1. Larutan ADF Larutkan 20 g setil trimetil amonium bromida dalam 1 liter H 2 SO 4 1 N 2. Aseton Cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah, Laboratorium Ekologi dan Lingkungan (Ruang 122), dan Laboratorium Genetika

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan 39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR

Lebih terperinci

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses pengomposan dilaksanakan di PTPN VII Unit Usaha Way Berulu sedangkan analisis dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian THP serta

Lebih terperinci

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi

Lebih terperinci

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas bahan uji dan bahan kimia. Bahan uji yang digunakan adalah air limbah industri tepung agar-agar. Bahan kimia yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari limbah cair tapioka dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak. Nata yang dihasilkan kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO 3 Mulai Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO 3 2,5 g/l

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah 30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 17 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2012. Karakterisasi limbah padat agar, pembuatan serta karakterisasi karbon aktif dilakukan di Laboratorium Karakterisasi

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian PT. Condong Garut terletak di Desa Cigadog, Kec. Cikelet (Pemeungpeuk), Kab. Garut, Prov. Jawa Barat. Lokasi kantor pusat berada di Kecamatan

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. ISK/PKS-LAB/09 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal. 1 dari 11 FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012 SEJARAH PERUBAHAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik

Lebih terperinci

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium 118 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika

Lebih terperinci

SNI METODE PENGUJIAN KINERJA PENGOLAH LUMPUR AKTIF

SNI METODE PENGUJIAN KINERJA PENGOLAH LUMPUR AKTIF SNI 19-6447-2000 METODE PENGUJIAN KINERJA PENGOLAH LUMPUR AKTIF DAFTAR ISI Daftar isi 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Pengertian 4. Hal-Hal Yang Diuji Pada Instalasi Pengolahan Lumpur Aktif 5. Ketentuan Umum

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Kambing Perah, Laboratorium Industri Pakan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

Oleh : Putri Paramita ( )

Oleh : Putri Paramita ( ) Tugas Akhir SB-091358 Oleh : Putri Paramita (1507100006) Dosen Pembimbing: Dr.rer.nat. Maya Shovitri, M.Si Nengah Dwianita Kuswytasari S.Si., M.Si Limbah Organik Sungai Tercemar BOD, COD, TSS, TDS, ph

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Kadar Nitrogen,Kadar Air,Kadar C-Organik 3.1.1 Prinsip Percobaan Kadar Nitrogen : Nitrogen yang terdapat dalam sampel didestruksi dengan asam sulfat dan selenium

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing

Lebih terperinci

Peralatan : 1. Labu digesti, sebaiknya gunakan tabung kultur borosilikat dengan tutup (model TFE-lined screw)

Peralatan : 1. Labu digesti, sebaiknya gunakan tabung kultur borosilikat dengan tutup (model TFE-lined screw) 124 PENETAPAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) (Sumber 5220 D. Closed Reflux Colometric Method, Standard Method; 1995) Peralatan : 1. Labu digesti, sebaiknya gunakan tabung kultur borosilikat dengan tutup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Akademi Kimia Analisis Penelitian dilakukan bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g) Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu

Lebih terperinci

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar LAMPIRAN 17 Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, dan kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM BAB III METODE PENGUJIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pengujian Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Minyak Nabati dan Rempah- Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM No. 17 Kampung

Lebih terperinci

Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan. Stasiun II Karang, Pulau Tarahan. Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang. Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang

Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan. Stasiun II Karang, Pulau Tarahan. Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang. Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang LAMPIRAN 10 Lampiran 1 Stasiun pengambilan contoh bivalvia Stasiun I Padang Lamun, Pulau Tarahan Stasiun II Karang, Pulau Tarahan Stasiun III Dermaga, Pulau Panjang Stasiun IV Pemukiman, Pulau Panjang

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Bagian Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sungai Pelus merupakan salah satu sungai yang terletak di Kabupaten Banyumas dan mengalir dari bagian selatan kaki Gunung Slamet di Desa Pajerukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH Berikut diuraikan prosedur analisis contoh tanah menurut Institut Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia. Pengujian Kandungan

Lebih terperinci

BAHAN DAN ALAT-ALAT Bahan Serbuk Natrium khlorida mumi (NaCI), serbuk Kalium kromat (K 2 CrO4 ), serbuk Perak nitrat (AgNO 3), Air suling dan contoh m

BAHAN DAN ALAT-ALAT Bahan Serbuk Natrium khlorida mumi (NaCI), serbuk Kalium kromat (K 2 CrO4 ), serbuk Perak nitrat (AgNO 3), Air suling dan contoh m ANALISIS KHLORIDA DALAM MAKANAN TERNAK Saulina Sitompul Balai Penelitian Ternak, Bogor PENDAHULUAN Air, makanan dan garam merupakan kebutuhan utama bagi mahiuk hidup. Afinitas khlorida terhadap unsur-unsur

Lebih terperinci