POKOK BAHASAN 6. HISTOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "POKOK BAHASAN 6. HISTOLOGI"

Transkripsi

1 POKOK BAHASAN 6. HISTOLOGI 6.1 PENDAHULUAN Histologi didefinisikan sebagai ilmu tentang jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Apabila sel-sel yang berkumpul tersebut adalah sel-sel tumbuhan maka disebut jaringan tumbuhan. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel-sel melakukan pembelahan diri, akan tetapi dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatas di bagian khusus dan tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan selain meristem, seperti pada jaringan korteks batang, akan tetapi jumlah pembelahan ini sangat terbatas. Sel-sel menistem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfofisiologi (mengalami deferensiasi) membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain: 1. Jaringan pelindung (epidermis) 2. Jaringan dasar (parenkim) 3. Jaringan penguat (penyokong) 4. Jaringan pengangkut (vaskuler) 5. Jaringan sekretoris. 6.2 MERISTEM Seperti telah dijelaskan di atas bahwa jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap dalam fase pembelahan. Sifat-sifat sel meristem adalah sebagai berikut: 1. terdiri dari sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan 2. biasanya tidak ditemukan adanya ruang antar sel di antara sel-sel meristem 3. sel-selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis 4. masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel 5. vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.

2 Klasifikasi meristem Meristem dikelompokan berdasarkan berbagai kriteria, antara lam: posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jarmgan yang dthasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya dan fungsinya. Gambar 6.1 Posisi meristem pada batang tumbuhan A. Penampang longitudinal B. Penampang lintang (Pandey, 1982) Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi: 1. Meristem apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar 2. Meristem interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan. 3. Meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi: 1. Meristem primer: apabila sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal) 2. Meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). Merisem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandt akan berkembang menjadi protoderm, prokambium dan meristem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi

3 jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu a. dermatogen, akan berkembang menjadi epidermis; b. periblem, akan berkembang menjadi korteks; dan c. plerom akan berkembang menjadi stele. Sedangkan Schmidt membagi ujung batang menjadi 2 bagian yaitu korpus dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area yang luas dan sel-selnya relatif lebih besar. Selsel daerah korpus ini akan membelah secara tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral). Meristem sekunder berasal dari sel-sel dewasa yang berubah keadaannya menjadi meristematik. Sel-sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang dibagian tengahnya terdapat vakuola yang besar. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar dan tumbuhan golongan Dicotyledonae dan Gymnospermae serta beberapa tumbuhan dan golongan Monocotyledonae (A gave, Aloe, Jucca dan Draceana). Sedangkan kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jarmgan gabus yang sukar ataupun tidak dapat dilalui air. Sel-sel gabus umunmya bersifat mati. 6.3 JARINGAN DEWASA Sifat-sifat jaringan dewasa: 1. tidak mempunyai aktifitas untuk memperbanyak diri, 2. mempunyai ukuran yang relatifbesar dibanding sel-sel meristem, 3. mempunyai vakuola yang besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel, 4. kadang-kadang selnya telah mati, 5. selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya, 6. di antara sel-sel nya dijumpai ruang antar sel. Ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi dapat terjadi dengan cara: 1. Sisogen, apabila sel-selnya saling menjauhi sehingga terbentuk ruang di antaranya, misalnya ruang antar sel pada tangkai daun teratai 2. Lisigen, apabila ruang yang terjadi karena sel beserta isinya larut, misalnya ruang minyak pada daun jeruk

4 3. Sisolisigen, apabila yang yang terjadi barasal dari larutnya sel tertentu diikuti oleh saling menjauhi sel-sel disekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem 4. Reksigen, apabila sel-sel mengalami robekan karena tertarik pertumbuhan di sekitarnya, misalnya pada berkas pengangkut batang jagung. Menunut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi: 1. jaringan primer, apabila Jaringan tersebut sel-selnya berasal dari meristem primer 2. Jaringan sekunder, apabila jaringan tersebut sel-selnya berasal dari Merisem sekunder 6.4 JARINGAN PELINDUNG (EPIDERMIS) Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya, sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung. Epidermis biasanya terdiri dan sam lapis sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antan sel. Pada beberapa jems tumbuhan epidermis terdini atas beberapa lapis sel. Hal ini disebabkan kanena sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. Contoh selsel epidermis velamen pada akar anggrek. Sel-sel epidermis mempunyai bentuk yang bervariasi, misalnya epidermis berbentuk tubular dapat dijumpai pada helaian daun Dicotyledonae dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun Monocotyledonae. Pada helaian daun Aloe cristala sel epidermis berbentuk heksagonal. Sel-sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sening disebut denvat epidennis, seperti stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika dan sel gabus. Stoma Stoma (jamak: stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya, dan disebut sel tetangga. Sel tetangga

5 berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukaan Gambar 6.2. Stomata pada epidermis daun tebu (Saccharum officinarum( (Esau,1972) epidermis, tipe ini disebut panerofor, atau lebih rendah dari permukaan epidermis, tipe ini disebut kriptofor atau lebih tinggi dengan pennukaan epidermis dan disebut tipe menonjol. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dan atas, sedangkan pada tumbuhan suku rumput-rumputan (Poaceae) memiliki struktur khusus dan seragam, dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing disamping sebuah sel penutup. Berdasarkan susunan sel-sel tetangga yang ada disamping Sel penutup, stomata pada tumbuhan Dicotyledoneae dikelompokkan menjadi 4 tipe: 1. Tipe anomositik/ Ranunculaceae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang bentuk maupun ukurannya sama dengan sel epidemis disekitamya. Tipe ini umumnya dijumpai pada tumbuhan familia Ranunculaceae, Caparidaceae, Cucurbetaceae dan Malvaceae 2. Tipe anisositik / Cruciferae, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Tipe ini umum dijumpai pada tumbuhan anggota familia Cruciferae, dan Solanaceae 3. Tipe parasitik / Rubiaceae, yaitu sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup serta celah. Tipe ini umum dijumpai pada tumbuhan anggota familia Rubiaceae, Magnoliaceae, dan Mimosaceae

6 4. Tipe diasitik / Caryophyllaceae, yaitu stoma dikelilingi dua sel tetangga. Dindmg bersama dan kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah. Tipe ini umum dijumpai pada tumbuhan anggota familia Caryophyllaceae, dan Acanthaceae. Trikoma Trikoma (jamak: trikomata) berasal dari sel-sel epidermis, terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma tetapi lebih besar dan terbentuk dari Jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Trikoma mempunyai peranan yang sangat penting dalam taksonomi tumbuhan karena kadang familia tertentu dapat dikenal dari macam trikomanya. Fungsi trikoma bagi tumbuhan meliputi: 1. mengurangi penguapan (apabila terdapat pada epidermis daun) 2. meneruskan rangsang 3. mengurangi gangguan hewan 4. membantu penyebaran biji 5. Membantu penyerbukan bunga 6. Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dapat dibedakan: 1. Trikoma yang tidak menghasilkan sekret (trikoma non-glanduler): 1.1 rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, contohnya pada Lauraceae, Moraceae 1.2 rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun dunan (Durio zibetinus) 1.3 rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru (Hibiscus) 1.4 rambut akar yang menipakan pemanjangan sel epidermis dalam bidang yang tegak lurus permukaan akar. 2. Trikoma yang menghasilkan sekret (trikoma glanduler) Trikoma glanduler dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik. Trikoma pada daun tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan trikoma glanduler yang sederhana, memiliki tangkai dengan kepala bersel satu atau

7 bersel banyak. Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikoma glanduler, yaitu: 2.1. Trikoma hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu kepermukaan sel 2.4. Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal. Sel kipas Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun tumbuhan suku Gramineae atau Cyperaceae, tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar dibanding sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan sebagai akibat menggulungnya daun. Epidermis ganda Pada tumbuhan anggota suku Moraceae (Ficus sp), Piperaceae, Begomaceae dan Malvaceae dijumpai lebih dari satu lapis sel dibawah epidermis. Epidermis ganda pada akar anggrek disebut Velamen. Pada epidermis daun beringin (Ficus sp.) selain adanya epidermis ganda juga terdapat penebalan ke arah sentripetal yang tersusun atas tangkai selulosa dengan deposisi Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah yang disebut sistolit dan sel yang mengandungnya disebut litokis. 6.5 JARINGAN DASAR (PARENKIM) Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan, contohnya pada batang dan akar parenkim dijumpai diantara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai kortek, parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun, yang kadang berdeferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang, parenkim dijumpai sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.

8 Berdasarkan fungsinya, parenkim dibedakan menjadi: 1. parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang bertugas melakukan proses pembuatan zat-zat makanan, terletak dibagian tumbuhan berwarna hijau. 2. parenkim penimbun berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, terletak dibagian dalam tumbuhan, misalnya empulur batang, akar, umbi, umbi lapis, dan akar rimpang. Organ tersebut sel-selnya berisi cadangan makanan berupa gula, tepung, lemak dan protein. 3. parenkim air dijumpai pada tumbuah xerofit atau epifit sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering 4. parenkim udara dijumpai pada alat pengapung tumbuhan. Parenkim udara dapat pula dijumpai pada tangkai daun Canna sp sebagai tempat penyimpanan udara. 5. parenkim angkut terdapat pada janngan pengakut yang sel-selnya berbentuk memanjang menurut arah pengakutannya. Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi: 1. parenkim palisade merupakan parenkim penyusun mesoffi, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak mengandung banyak kloroplas 2. parenkim bunga karang juga merupakan parenkim penyusun mesofil daun, bentuk dan ukurannya tak teratur dengan ruang antar sel yang relatif lebih besar 3. parenkim bintang (aktinenkim) berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya dijumpai pada tangkai daun Canna sp 4. parenkim lipatan, dinding selnya mengadakan lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kioroplas, dujumpai pada mesofil daun pinus dan padi. 6.6 JARINGAN PENGUAT (MEKANIK) Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan agar dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan mekanik dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan skierenkim.

9 Jaring kolenkim Jaringan kolenkim berperan penting sebagai jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya sedikit memanjang, umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tak dan hanya memiliki dinding primer, lunak, lentur dan tidak berlignin. Isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin. Secara ontogem jaringan kolenkim berkembang dan sel-sel memanjang yang mirip prokambium dan terlihat pada tingkat awal deferensiasi meristem atau berkembang dan sel-sel isodiametris pada jaringan meristem dasar. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, serta bagian-bagian bunga dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai adanya kolenkim. Pada kebanyakan tumbuhan Monokotyledoneae tidak dapat dijumpai adanya kolenkim jika sel kleremkim dibentuk sejak tanaman masih muda. Berdasarkan penebalan dinding selnya, kolenkim dapat dibedakan menjadi 4 tipe, yaitu: 1. kolenkim anguler (kolenkim sudut), penebalan dinding terdapat pada sudut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel, contohnya pada tangai daun Vitis, Begonia, Solanum tuberosum dan Atropa belladona. 2. kolenkim lameler (kolenkim lempeng), penebalan dinding sel terutama pada dinding tangensial (sejajar pennukaan organ) sehingga pada inisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret, contohnya pada korteks batang Sambucun javanica dan Sambucus nigra. 3. kolenkim tubular (lakunar), penebalan terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel, contohnya pada tangkai daun Salvia, Malva dan Althaea 4. kolenkim tipe cincin, pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran atau seperti lingkaran. Pada waktu menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan bersambungan pada dinding sel maka lumen tidak menyudut lagi. Jaringan skierenkim Sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal umumnya terdiri dan zat lignin, sel-selnya bersifat kenyal (plastis). Pada umumnya sel sklerenkim tidak lagi mengandung protoplas, atau dengan kata lain sel-selnya telah

10 mati dengan dinding sel yang tebal, sehingga jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel baru). Serabut Serabut pada umumnya terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan fluem. Berdasarkan tempatnya, serat sklerenkim dibedakan menjadi 2 yaitu serat xilem apabila serat tersebut terdapat di dalam sistem jaringan xilem dan serat extra xilem apabila serat terdapat diluar sistem jaringan xilem. Serat-serat sklerenkim mempunyai ukuran antara 2 mm sampai dengan 25 cm. Serat sklerenkim yang panjang dapat dijumpai pada Agave, Hibiscus sabdarffa dan Hibiscus canabinus. Sklereid Sklereid terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis dan dalam buah atau biji. Sel sklereid bisa terdapat secara soliter sebagai idioblast atau dalam kumpulan sel dengan jumlah yang besar bahkan pada tempurung kelapa (Cocos nucfera) hampir Seluruhnya terdiri dari sklereid. Secara ontogenis, sklereid berkembang dari sel-sel parenkim melalui penebalan skunder dinding selnya. Berdasarkan bentuknya, sklereid dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: 1. brakisklereid, merupakan sel batu yang bentuknya seperti insang ikan, dijumpai pada floem kulit kayu serta daging buah tertentu seperti pir (Pyrus communis) 2. makrosklereid, merupakan sebutan bagi skiereid yang bentuknya seperti tongkat dan dijumpai pada kulit biji tumbuhan suku kacang-kacangan (Leguminosae) 3. osteoskiereid apabila berbentuk seperti tulang dengan ujung yang membesar dan kadang-kadang sedikit bercabang. Sklereid ini dijumpai dalam kulit biji dan kadang-kadang dalam daun Dicotyledoneae. 4. asteroslereid merupakan sklereid yang bercabang-cabang berbentuk seperti bintang dan sering terdapat pada daun.

11 5. trikoslereid merupakan sklereid yang memanjang seperti benang dengan satu percabangan yang teratur 6.7 JARINGAN PENGANGKUT Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan fluem, dimana xilem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem. Xilem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral dan air dan akar sampai daun, sedangkan fluem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain contohnya batang, akar atau umbi. Fluem tediri dari buluh tapisan, sel pengiring dan parenkim fluem. XiIem Xilem merupakan suatu Jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin, sehingga xilem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur-unsur xilem terdiri dari: 1. Unsur trakeal Unsur trakeal merupakan unsur yang bertugas dalam pengangkutan air beserta zat terlarut di dalamnya, dengan sel-sel yang memanjang, tidak mengandung protoplas (bersifat mati), dinding sel berlignin, mempunyai macam-macam noktah. Unsur trakeal terdiri dari 2 macam sel yaitu trakea dan trakeida. Trakea (pembuluh kayu) terdiri dari deretan sel yang tersusun memanjang dengan ujung yang berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya, sedangkan trakeida merupakan sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa adanya lubang, sehingga pengangkutan melalui pasangan noktah pada dua ujung trakeida yang saling menimpa. Bagian trakea yang berlubang disebut lubang perforasi. Pada tumbuhan dikenal 3 macam lempeng perforasi, yaitu lempeng perforasi sederhana dengan sebuah lubang yang memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati, lempeng perforasi skalariform dengan lubang pipih dan sejajar lempeng sehmga menunjukkan bentuk tangga, lempeng perforasi jala dengan jalinan lubang membentuk jala. Lempeng perforasi skalariform dan jala disebut juga lempeng perforasi mejemuk.

12 2. Serat xilem Serat xilem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin. Ada 2 macam serat pada tumbuhan, yakni serat trakeid dan serat libriform. Serat libniform mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibanding serat trakeid. Dijumpai adanya noktah sederhana pada serat librifom, sedangkan serat trakeid memiliki noktah terlindung. 3. Parenkim xilem Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dijumpai pada xilem primer maupun xilem sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai 2 macam parenkim yaitu parenkim kayu dan parerakim jari-jari empulur. Parenkim kayu sel-selnya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Dijumpai adanya noktah berhalaman dan noktah biasa. Sel-Sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium. Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai 2 bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dari sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal. Floem Sebagaimana telah dikemukakan di muka, floem merupakan Jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian dan tumbuhan yang lama. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel pengining, sel albumin (pada Gymnospermae), serat-serat pembuluh tapis dan parenkim buluh tapis. 1. Unsur-unsur tapis Ciri khas dan unsur tapis adalah adanya daerah tapis di dindingnya dan inti hilang dan protoplas. Daerah tapis diartikan sebagai daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-poni. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncmg di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral

13 banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel dibawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis. 2. Set pengiring Sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis. Sel-sel pengiring biasanya merupakan untaian atau deretan yang menyerupai sel parenkim dengan sel-sel yang bersifat hidup.sel pengiring diduga berperan dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis. 3. Sel albumin Sel albumin merupakan sel-sel jari-jari empulur dan sel-sel parenkim buluh tapis yang kaya akan zat putih telur, terletak dekat dengan sel-sel tapis pada tumbuhan Gymnospermae. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengiring. 4. Parenkim floem Parenkim fluem merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bagian buluh tapis, merupakan sel hidup yang berfungsi sebagai tempat penyimpan zat-zat tepung, lemak dan zat-zat organik lainnya. Tipe-tipe berkas pengangkut Kenyatan di alam bahwa keberadan xilem dan floem dalam jaringan primer selalu berpasangan dan menipakan suatu berkas yang disebut pengangkut. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim disekitarnya karena relatif lebih kecil dengan tanpa adanya ruang antar sel, hanya trakea yang sel-selnya lebth besar dibanding selsel disekitarnya. Komponen-komponen xilem sel-selnya berdinding tebal dan mengalami lignifikasi. Berdasarkan posisilletak xilem dan floemnya, berkas pengakut dibedakan menjadi 3 tipe dasar, yakni kolateral, konsentris, dan radial. Masing-masing dari tipe dasar tersebut terbagi lagi menjadi tipe-tipe lainnya, yaitu: kolateral terbagi lagi menjadi kolateral terbuka, kolateral tertutup, dan bikolateral. Sedangkan konsentris terbagi lagi menjadi konsentris amphikibral dan konsentris amfivasal.

14 Berkas pengangkut tipe kolateral didefinisikan sebagai berkas pengangkut dimana xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Apabila di antara xilem dan floem dapat dijumpai adanya kambium maka berkas pengangkut ini mempunyai tipe kolateral terbuka. Selain berfungsi sebagai penghubung antara xilem dan floem, kambium juga berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam, sehingga dikenal pula istilah kambium fasikuler apabila kambium terletak diantara xilem dan floem dari kambium interfasikuler apabila kambium terletak di luar berkas pengangkut. Berkas pengankut tipe ini dijumpai pada tumbuhan golongan Dicotyledonae dan Gymnospermae. Apabila diantara xilem dan floem tidak dijumpai adanya kambium dan dijumpai adanya parenkim sebagai penghubung maka berkas pengangkut ini mempunyai tipe kolateral tetutup. Berkas pengakut tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengakut. Berkas pengangkut tipe ini dijumpai pada tumbuhan golongan Monocotyledonae. Sedangkan berkas pengangkut bikolateral apabila dijumpai adanya floem luar dan floem dalam. Diantara floem luar dan xilem dijumpai adanya kambium. Keberadaan kambium diantara floem dalam dari xilem masih kurang jelas, mungkin hanya berupa parenkim penghubung. Berkas pengakut tipe konsentris merupakan berkas pengakut dimana xilem dikelilingi floem ataupun sebaliknya. Apabila xilem berada ditengah dan floem mengelilingnya maka disebut berkas pengangkut konsentris amphikibral. Umum dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan (Pteridophyta), sedangkan apabila floem di tengah dan xilem mengelilinginya maka disebut berkas pengakut tipe konsentris amphivasal, contohnya pada Cirdyline sp dan rizhoma Acorus calamus. Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran. Dijumpai pada akar tumbuhan Dicotyledonae. 6.8 IDIOBLAS Apabila di dalam jaringan tumbuhan terdapat sel atau sekumpulan sel yang bentuk dan fungsinya berbeda dengan sel-sel disekitarnya maka disebut idioblast. Idioblas dapat berupa alat sekresi ataupun kelenjar di dalam jaringan tumbuhan.

15 Alat sekresi Alat sekresi merupakan suatu sel atau sekumpulan sel yang berfungsi sebagai penghasil zat-zat dimana zat-zat mi tidak dikeluarkan oleh sel-sel yang bersangkutan. Ada beberapa macam alat sekresi pada tumbuhan yakni saluran getah, sel-sel resin dan minyak, sel-sel lendir, sel-sel zat penyamak, sel-sel resin dan sel-sel kristal. Saluran getah Saluran getah merupakan sel atau kumpulan sel yang berisi cairan yang berwarna putih seperti susu yang disebut lateks. Pada tumbuhan dikenal dua macam saluran getah yakni buluh getah dan sel getah. Buluh getah tersusun dan rangkaian sel yang satu sama lain saling berhubungan. Sel-selnya merupakan sel longitudinal yang dinding melintangnya biasanya memiliki lubang-lubang kecil (perforasi) atau dinding selnya telah hilang sama sekali. Buluh getah im kadang-kadang berhubungan lateral sehingga membentuk jaringan seperti jala, contohnya pada tumbuhan anggota Compositae, Campanulaceae, Caricaceae, Papilionaceae dan Euphorbiacae. Sedangkan buluh getah biasa (tidak beranastomase) terdapat pada tumbuhan angota familia Convolvulaceae, Labiatae dan Musaceae. Sel getah merupakan saluran getah yang terdiri dari satu sel yang sangat panjang. Sel getah tersebut ada yang bercabang masuk ke dalam jaringan, contohnya familia Apocynaceae, Urticulaceae dan Moraceae, sedangkan sel getah yang tidak bercabang dijumpai pada tumbuhan anggota Euophorbiaceae, Apocynaceae dan Moraceae. Sel resin dan minyak Sel resin dan minyak merupakan sel yang biasanya mengandung resin, damar ataupun minyak eteris. Sel resin biasanya mempunyai volume yang lebih besar dibanding sel-sel disekelilingnya dengan dinding bergabus, bentuk bulat atau seperti pembuluh. Sel-sel resin umum dijumpai pada tumbuhan golongan Coniferae (Pinus). Minyak eteris dijumpai di dalam sel sebagi tetes-tetes minyak yang terdapat pada selsel yang telah man dengan dinding sel yang biasanya bergabus. Minyak eteris akan membiaskan cahaya apabila terkena sinar matahan. Sel lendir Sel lendir merupakan sel yang hidup, inti selnya sering berbentuk benang. Selsel lendir kadang tersusun membentuk lapisan-lapisan. Lendir dihasilkan oleh

16 dinding sel, zat-zat tersebut dikeluarkan, kemudian dinding selnya larut sehingga terbentuk ruang lendir yang terjadi secara lisigen. Sel penyamak Sel penyamak berada secara kelompok ataupun tersendiri, berbentuk isodiametns dan menghasilkan zat penyamak. Zat-zat penyamak ini a.l dihasilkan oleh tumbuhan Arecatechu (pinang), Terminalia cateppa (ketapang) dan Uncaria (gambir). Mirosin Sel mirosin merupakan sel yang berisikan senyawa protein berupa mirosin. Keberadaan sel-sel mirosin sangat sulit untuk bisa dideteksi secara visual, hanya bisa terlihat apabila direaksikan dengan reagan Millon dan akan menunjukkan warna merah. Sel-sel mirosin biasanyaa berbentuk seperti bulu-bulu dan banyak dijumpai pada tumbuhan Raphanaus ativus, Brassica oleraceae. Kelenjar Kelenjar merupakan sekumpulan sel yang menghasilkan suatu zat dimana zat tersebut dikeluarkan dan sel penghasilnya. Ada beberapa macam kelenjar pada tumbuhan, a.l. kelenjar epitel apabila sel-selnya berdampingan sath dengan yang laimiya sehingga merupakan suatu lapisan sel, kelenjar rambut dijumpai pada permukaan organ (epidermis) terdiri dan satu sel atau banyak sel. Kelenjar ini disebut koleter dan zat yang dthasilkan disebut blastokola. Nektania merupakan kelenjar yang banyak menghasilkan nektar ataupun madu. Nektania banyak dijumpai pada organ bunga yang berfungsi untuk menarik serangga pada proses penyerbukan.

JARINGAN TUMBUHAN. Delayota Science Club Maret 2011

JARINGAN TUMBUHAN. Delayota Science Club Maret 2011 JARINGAN TUMBUHAN Delayota Science Club Maret 2011 Jaringan Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki asal, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua macam: Jaringan embrional:

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source

sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source 1. Jaringan Meristem MACAM MACAM JARINGAN TUMBUHAN Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu : a. Jaringan

Lebih terperinci

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil JARINGAN TUMBUHAN Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil TUMBUHAN Organ Vegetatif : Akar, Batang, Daun Organ Generatif : Bunga, Buah, Biji Tersusun atas jaringan Sistem Jaringan Atas dasar tingkat perkembangan

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

BIOLOGI UMUM (MIP612112) BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. overview 1. Pengertian jaringan 2. Jenis jaringan tumbuhan a. Berdasarkan penyusunnya Jaringan sederhana Jaringan kompleks b. Berdasarkan tingkat perkembangannya

Lebih terperinci

JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN

JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN Jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan penangkut bahan organik (bahan makanan). Xilem dan floem

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 3. JARINGAN DEWASA

POKOK BAHASAN 3. JARINGAN DEWASA POKOK BAHASAN 3. JARINGAN DEWASA 3.1 Pendahuluan Sel-sel yang menyusun jaringan dewasa merupakan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel meristem. Set-sel meristem setelah membelah mengalami pendewasaan yaitu

Lebih terperinci

JARINGAN PADA TUMBUHAN

JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PADA TUMBUHAN Disusun oleh: Maria Agustin Mahardika 081434012 Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

Jaringan Tumbuhan. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

Jaringan Tumbuhan. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August Jaringan Tumbuhan SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny August 2014 1 Jaringan Meristem Jaringan embryonal Jaringan meristematik Jaringan inisial Ciri-ciri : 1. Ukuran kecil 2. Dinding sel tipis 4.

Lebih terperinci

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem JARINGAN Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem Jaringan dasar Jaringan dermal Jaringan pembuluh Meristem Meristem Primer ditemukan pada

Lebih terperinci

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013 3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN Jenis sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA : Biologi : XI / 2 (dua) Kurikulum : 2013 Kompetensi Dasar : 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan

Lebih terperinci

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc Panduan Praktikum Botani Tahun Akademik 2015/2016 Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG KARAWANG 2016 PENGAMATAN

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 7. ORGAN BATANG. Organ yang paling penting pada tumbuhan adalah batang, akar, daun, buga dan buah yang di dalamnya terdapat biji.

POKOK BAHASAN 7. ORGAN BATANG. Organ yang paling penting pada tumbuhan adalah batang, akar, daun, buga dan buah yang di dalamnya terdapat biji. POKOK BAHASAN 7. ORGAN BATANG Organ yang paling penting pada tumbuhan adalah batang, akar, daun, buga dan buah yang di dalamnya terdapat biji. 7.1 Struktur Umum Batang Batang merupakan bagian tumbuhan

Lebih terperinci

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5 ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding

Lebih terperinci

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus JARINGAN MERISTEM Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan

Lebih terperinci

MODUL BIOLOGI SMP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

MODUL BIOLOGI SMP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MODUL BIOLOGI SMP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Oleh : Palupi Asti Utami Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta 1 Jaringan pada tumbuhan a. Jaringan kolenkim Kolenkim merupakan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 9. ORGAN DAUN

POKOK BAHASAN 9. ORGAN DAUN POKOK BAHASAN 9. ORGAN DAUN Daun merupakan organ yang berfungsi sebagai pusat fotosintesis. Secara morfologi bentuk, ukuran serta struktur daun sangat bervariasi. Daun dapat berbentuk tunggal atau majemuk.

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel

Lebih terperinci

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA PRAKTIKUM VI Topik : Epidermis dan Derivatnya Tujuan : Untuk mengamati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan stoma Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2011 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : BIOLOGI : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN

PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN Nama Anis Lucky Sistiyani NIM 135100107121011 Jurusa THP n Kelas D Kelom O9 pok 4 PRE-LAB PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN 1. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik? Eukariotik berasal dari kata eu yang artinya

Lebih terperinci

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM)

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM) LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM) Nama Dosen : Muhammad Efendi, M. Si Nama Asisten

Lebih terperinci

JARINGAN PENGANGKUT/ JARINGAN PEMBULUH

JARINGAN PENGANGKUT/ JARINGAN PEMBULUH JARINGAN PENGANGKUT/ JARINGAN PEMBULUH Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus PERTEMUAN 1 Tujuan Instruksional Umum Memahami Konsep Biologi dan Asal Mula Kehidupan Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu men jelaskan : 1. Pengertian biologi 2. Ruang lingkup biologi 3. Hubungan

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAGAN DUDUK DAUN DAN ANATOMI DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 ACICE (H ) HASTUTI (H411122) ANDI SITTI RAHMA (H411122)

BAGAN DUDUK DAUN DAN ANATOMI DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 ACICE (H ) HASTUTI (H411122) ANDI SITTI RAHMA (H411122) STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN BAGAN DUDUK DAUN DAN ANATOMI DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 ACICE (H41112012) HASTUTI (H411122) ANDI SITTI RAHMA (H411122) ABDI KHALIK DJ (H41112252)

Lebih terperinci

JARINGAN PARENKIM DAN PENYOKONGNYA ABSTRAK

JARINGAN PARENKIM DAN PENYOKONGNYA ABSTRAK JARINGAN PARENKIM DAN PENYOKONGNYA NURLILAYANTI 1407025059 Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda

Lebih terperinci

9/19/2011 KONSEP JARINGAN -*ALGAE (GANGGANG) KOLONI - FUNGI (JAMUR) PLECTENCHYM, PROSENCHYM, PSEUDOPARENCHYM

9/19/2011 KONSEP JARINGAN -*ALGAE (GANGGANG) KOLONI - FUNGI (JAMUR) PLECTENCHYM, PROSENCHYM, PSEUDOPARENCHYM JARINGAN DALAM TUMBUHAN KONSEP JARINGAN JARINGAN : SUATU RANGKAIAN KESATUAN (KUMPULAN) SEL-SEL YANG MEMPUNYAI BENTUK, UKURAN DAN FUNGSI YANG SAMA SEL-SEL DALAM SUATU JARINGAN TERTENTU MEMPUNYAI BENTUK,

Lebih terperinci

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan I. JARINGAN A.Pengertian Jaringan Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jadi, jaringan hamper dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multisluler). Setiap makhluk

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10 1. Urutan organisasi kehidupan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah A. B. C. D. Sel-jaringan-organ-sistem organ-

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun. Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus JARINGAN MERISTEM Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR

POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR 8.1 Struktur Umum Akar Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Bentuk dan ukuran akar sangat

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar Dikembangkan oleh: Wiwit Febriani Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Sunarmi, M.Pd Jurusan Biologi FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG April 2013 Modul Jaringan Tumbuhan untuk

Lebih terperinci

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan cadangan makanan Susunan anatomis akar dikotil

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN Pokok bahasan : Struktur anatomi organ, pertumbuhan primer & sekunder tumbuhan tinggi. Beberapa proses fisiologi tumbuhan : 1. Transpor air 2. Translokasi fotosintat 3. Pertumbuhan

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR Ria mahardika 109016100072 No Teks Dasar Revisi Proposisi Mikro 1. Pertumbuhan Sekunder Batang Kambium Pembuluh dan Pembentukan Jaringan Pembuluh Sekunder. Kambium

Lebih terperinci

Uraian Materi Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari struktur morfologi dan anatomi tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbunga

Uraian Materi Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari struktur morfologi dan anatomi tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbunga Uraian Materi Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari struktur morfologi dan anatomi tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbunga (angiosperma). Adapun sistematika pembahasan akan dimulai dari tingkat

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 7. ORGANOLOGI

POKOK BAHASAN 7. ORGANOLOGI POKOK BAHASAN 7. ORGANOLOGI Dalam pokok bahasan organologi ini akan dibahas organ akar, batang dan daun, sedangkan organ bunga, buah dan biji akan dibahas dalam bagian III (Struktur dan Perkembangan Mikroskopik

Lebih terperinci

Tiga macam orientasi sayatan yang umum digunakan untuk pengamatan struktur kayu

Tiga macam orientasi sayatan yang umum digunakan untuk pengamatan struktur kayu JARINGAN PEMBULUH Tiga macam orientasi sayatan yang umum digunakan untuk pengamatan struktur kayu JARINGAN PEMBULUH Sistem jaringan kompleks pada pertumbuhan primer dihasilkan dari prokambium, dan pada

Lebih terperinci

STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM)

STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM) STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM) Judul praktikum : Stereom ( kolenkim dan sklerenkim ) Tanggal praktikum : 26 Februari 2014 Tujuan praktikum : 1. Mengidentifikasi jaringan kolenkim (kolenkim angular,

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1 1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1 Perhatikan gambar jaringan tumbuhan berikut http://primemobile.co.id/assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.png

Lebih terperinci

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN L/O/G/O STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Syubbanul Wathon, S.Si., M.S.i PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2016) Struktur & Perkembangan STRUKTUR BANGUNAN/ SUSUNAN PERKEMBANGAN BERUBAH

Lebih terperinci

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Topik Bahasan: Sel, Jaringan, dan Organ Transport Air dan Nutrisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang Anatomi Batang Patah Tulang Pengamatan anatomi secara mikroskopis pada tanaman patah tulang dilakukan untuk melihat susunan sel penyusun organ tanaman.

Lebih terperinci

Mikroskopis Amylum Gambar Keterangan Amylum Manihot Nama lain : Nama tanaman asal : Keluarga : Mikroskopis : berbentuk lonjong atau topi baja

Mikroskopis Amylum Gambar Keterangan Amylum Manihot Nama lain : Nama tanaman asal : Keluarga : Mikroskopis : berbentuk lonjong atau topi baja Mikroskopis Amylum Amylum Manihot Nama lain : Pati singkong Nama tanaman asal : Manihot Utilissima (Pohl.) Keluarga : Euphorbiaceae Mikroskopis : Butir tunggal atau bergelombolan.butir tunggal berbentuk

Lebih terperinci

PENGHALUSAN TEKS DASAR

PENGHALUSAN TEKS DASAR PENGHALUSAN TEKS DASAR Ria Mahardika 109016100072 Unit Enam Bab: Bentuk dan fungsi tumbuhan Sub Bab: Struktur dan pertumbuhan tumbuhan Sub Sub Bab: Pertumbuhan tumbuhan Sub Sub Sub Bab: Pertumbuhan sekunder:

Lebih terperinci

- - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN - - dlp6tumbuhan

- - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN - - dlp6tumbuhan - - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp6tumbuhan Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.3 1. Jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls adalah... Jaringan darah Jaringan limfa Jaringan saraf Jaringan epitel Kunci

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2 1. Jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls adalah... Jaringan limfa Jaringan darah Jaringan saraf Jaringan epitel Kunci Jawaban

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Meristem interkalar (meristem antara) : terdapat di jaringan dewasa (diantara meristem primer). Cth : pangkal ruas batang Jaringan Tumbuhan 1. Jaringan Meristem (Embrional)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI Jl. Ki AgengGiring 3 Telp / Fax (0274) 391158 Wonosari Gunungkidul

Lebih terperinci

MAKALAH IPA 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

MAKALAH IPA 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MAKALAH IPA 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN OLEH KELOMPOK III 1. Okafani Sari Muliawati (11312241003) 2. Sri Kusyani (11312241014) 3. Nuri Kiswandari (11312241023) 4. Candra Dewi P (11312241027)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN Di susun oleh ; SYAYID NURROFIK 1404020003 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2015 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Drs. M. Syarif, M.Si STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK GURU SMP Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU Hak

Lebih terperinci

Bagian aerial tumbuhan terdiri atas batang dengan organ-organ lateral. Pada umumnya tegak, tetapi bisa juga horizontal atau plagiotrop.

Bagian aerial tumbuhan terdiri atas batang dengan organ-organ lateral. Pada umumnya tegak, tetapi bisa juga horizontal atau plagiotrop. Bagian aerial tumbuhan terdiri atas batang dengan organ-organ lateral. Pada umumnya tegak, tetapi bisa juga horizontal atau plagiotrop. Fase vegetatif organ lateral adalah daun (dengan sifat pertumbuhan

Lebih terperinci

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air mempunyai peranan sangat penting karena air merupakan bahan pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk

Lebih terperinci

Lampiran. Ria mahardika

Lampiran. Ria mahardika Ria mahardika 109016100072 Lampiran No Gambar dan Teks Asli Penghapusan Penyisipan Teks Dasar 1. GAMBAR 35.13 Lokasi meristem utama: gambaran umum pertumbuhan tumbuhan. Meristem adalah populasi sel-sel

Lebih terperinci

Peta Konsep. Kata Kunci. xilem korteks floem parenkim epidermis hama dan penyakit. 100 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Struktur akar. Struktur dan fungsi akar

Peta Konsep. Kata Kunci. xilem korteks floem parenkim epidermis hama dan penyakit. 100 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Struktur akar. Struktur dan fungsi akar Peta Konsep Struktur dan fungsi akar Struktur akar Jalannya air pada tumbuhan Fungsi akar Struktur dan Fungsi Organ pada Tumbuhan Struktur dan fungsi batang Struktur batang Fungsi batang Peranan pembuluh

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN OLEH : Kelompok : 2 Desi Nur Indah Sari (F05109021) Saptiansyah Syafrizal (F05109018) Wari Ismanuddin (F05109032)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN Stomata DISUSUN OLEH : Irwin Septian F05110003 Kelompok VII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek 5. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai pengaruh waktu pemberian Giberelin (GA 3 ) terhadap induksi pembungaan dan pertumbuhan tanaman leek (Allium ampeloprasum L.) meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah

Lebih terperinci

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan KTSP & K-13 Kelas XII biologi PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian serta perbedaan

Lebih terperinci

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN Ria mahardika 109016100072 No Teks Dasar Revisi Proposisi Mikro 1. GAMBAR 35.13 Lokasi meristem utama: gambaran umum pertumbuhan tumbuhan. Meristem adalah sel-sel yang

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan Pada kegiatan belajar ini, Anda akan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses

Lebih terperinci

REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR

REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR Ria Mahardika 1099016100072 REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR No Proposisi Mikro Proposisi Makro I Proposisi Makro II 1. 1. Kambium Pembuluh dan Pembentukan Jaringan Pembuluh Sekunder.

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

mustofa Tujuan Pembelajaran :

mustofa Tujuan Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendiskribsikan keragaman dan system organisme kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Struktur organisasi kehidupan dimulai

Lebih terperinci

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada Tumbuhan JARINGAN TUMBUHAN Jaringan pada Tumbuhan Tunas apikal terdiri dari meristem apikal Kambium vaskuler Kambium (meristem lateral) Meristem yang akan membentuk akar lateral Akar lateral Meristem apikal akar

Lebih terperinci

Struktur Anatomi Biji

Struktur Anatomi Biji Struktur Anatomi Biji BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan

Lebih terperinci

Representasi teks makro *teks dasar* Ria mahardika

Representasi teks makro *teks dasar* Ria mahardika 1 Representasi teks makro *teks dasar* Ria mahardika 109016100072 1 1. Kambium Pembuluh dan Pembentukan Jaringan Pembuluh Sekunder. 2 2. Pengertian kambium.(2 generalisasi) 3 4 3. Kerja kambium.(3 generalisasi)

Lebih terperinci

RITA NINGSIH, S.SI, M.SI

RITA NINGSIH, S.SI, M.SI PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN (BIO 4172) DISUSUN OLEH : RITA NINGSIH, S.SI, M.SI PROGRAM STUDI BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI MARET 2012 KATA PENGANTAR Anatomi Tumbuhan merupakan salah

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor

Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor Laporan Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah dan Daun Rhodiscolor KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Xilem yg dihasilkan oleh prokambium pd tubuh primer dsbt xilem primer

Xilem yg dihasilkan oleh prokambium pd tubuh primer dsbt xilem primer XILEM 1 2 Xilem Sistem pembuluh tumb tk tinggi tdr atas xilem (pengangkut air & solut) & floem (pengangkut hsl fotosintesa) Xilem merup jar kompleks krn tdr atas bbrp tipe sel yi. : Unsur trakea yg merup

Lebih terperinci

Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan.

Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan. BATANG 1 BATANG Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan. Variasi pada bentuk & pertumbuhan batang berhubungan dg adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan Struktur

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4 Jaringan Daun dan Sifat Totipotensi Tumbuhan

Kegiatan Belajar 4 Jaringan Daun dan Sifat Totipotensi Tumbuhan Kegiatan Belajar 4 Jaringan Daun dan Sifat Totipotensi Tumbuhan Dikembangkan oleh: Wiwit Febriani Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Sunarmi, M.Pd Jurusan Biologi FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG April 2013 Modul

Lebih terperinci

Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan.

Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan. BATANG 1 BATANG Berfungsi utk mendukung daun, transport air / nutrien & penyimpanan bahan makanan. Variasi pada bentuk & pertumbuhan batang berhubungan dg adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan Struktur

Lebih terperinci

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah. 1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.2 Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! http://primemobile.co.id/assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/ddpng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

LAPORAN PENGAMATAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL LAPORAN PENGAMATAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL Nama Kelompok : 1. Andaria (05) 2. Angelita Kusuma Bkis (07) 3. Dava Athallah V (12) 4. Dimas Pratama (13) 5. Nico Natanael (23) 6. Tri Indah R (32) TAHUN

Lebih terperinci

Produk LKS Pembelajaran Derivat Epidermis (Stomata dan Trikomata)

Produk LKS Pembelajaran Derivat Epidermis (Stomata dan Trikomata) LAMPIRAN 1 Produk LKS Pembelajaran Derivat Epidermis (Stomata dan Trikomata) LKS BIOLOGI Untuk SMA Kelas XI Semester I DERIVAT EPIDERMIS PADA DAUN Disusun Oleh : Yuni Anita Sari/Pend.Biologi JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis.

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis. DAUN 1 Daun Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis. Fgs daun utk fotosintesis : pembuatan KH dr CO2 & H2O Fgs lain : penyimpanan makanan & air Tiga

Lebih terperinci

FUNGSI JARINGAN EPITEL

FUNGSI JARINGAN EPITEL JARINGAN EPITEL Posted by o_chan on Tuesday, May 5, 2009 Labels: biologi Sebelumnya kita sudah membicarakan macam-macam jaringan pada tumbuhan. sekarang kita bicarakan materi selanjutnya yaitu jaringan

Lebih terperinci

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis.

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis. DAUN 1 Daun Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis. Fgs daun utk fotosintesis : pembuatan KH dr CO2 & H2O Fgs lain : penyimpanan makanan & air Tiga

Lebih terperinci

Meristems. Jaringan meristematik merupakan kumpulan sel-sel yg aktif membelah.

Meristems. Jaringan meristematik merupakan kumpulan sel-sel yg aktif membelah. Jaringan Meristem Jaringan tumbuhan Sel berkerjasama mbtk jaringan Jar pd tumb diatur dlm sistem jar dermal, sistem jar dasar (ground system), sistem jar pengangkut (vascular system) dan jaringan meristematik

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tumbuhan tingkat tinggi, air dan hara dari dalam tanah diambil dari diedarkan keseluruh tubuh tumbuhan

Lebih terperinci

Floem. Floem merupakan jar majemuk penyalur hasil fotosintesis

Floem. Floem merupakan jar majemuk penyalur hasil fotosintesis FLOEM 1 Floem Floem merupakan jar majemuk penyalur hasil fotosintesis Sel2 penyusun floem adl : unsur tapis (sieve tube member) yg bfgs menyalurkan hsl fotosintesis; sel2 parenkim utk penyimpan zat cad

Lebih terperinci