PENGEMBANGAN COMPUTER ADAPTIVE TESTING UNTUK MENGUKUR KECEPATAN DAN KETEPATAN PEMAHAMAN TEKS BERBAHASA INGGRIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN COMPUTER ADAPTIVE TESTING UNTUK MENGUKUR KECEPATAN DAN KETEPATAN PEMAHAMAN TEKS BERBAHASA INGGRIS"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN COMPUTER ADAPTIVE TESTING UNTUK MENGUKUR KECEPATAN DAN KETEPATAN PEMAHAMAN TEKS BERBAHASA INGGRIS Yasfin Fajri Joko Lianto Buliali Kartika Nuswantara Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember yfajri@gmail.com Kecepatan dan ketepatan dalam memahami suatu bacaan merupakan keahlian yang dapat menunjang proses belajar seseorang bukan hanya dalam bidang Bahasa Inggris melainkan juga pada bidang-bidang lain pada umumnya. Semakin cepat dan akurat seseorang dapat memahami suatu bacaan, maka ia dapat meningkatkan efisiensi waktu dan usaha yang digunakan dalam proses pembelajaran. Aplikasi yang dibuat ini merupakan sebuah Computer Adaptive Testing yang dapat digunakan sebagai alat bantu pada proses pelatihan membaca secara cepat dan akurat. Menggunakan metode Criterion Reference Test dan Sequential Probability Ratio Test, aplikasi ini dapat mengestimasi tingkat akurasi pengguna dalam memahami bahan bacaan beserta kecepatan yang diperlukannya, lalu mengklasifikasikan pengguna tersebut ke dalam grup-grup kemampuan yang telah tersedia. Memanfaatkan aplikasi ini, pelaksanaan tes dapat dilangsungkan secara fleksibel dengan waktu pelaksanaan yang lebih singkat dan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan metode tes konvensional. Kata kunci: Membaca Cepat dan Akurat, Computer Adaptive Testing, Criterion Reference Test, Sequential Probability Ratio Test. 1. PENDAHULUAN Membaca cepat dan akurat adalah salah satu keterampilan yang dapat mempengaruhi efisiensi seseorang dalam proses pembelajaran. Berbagai metode dan teknik telah banyak dikembangkan untuk membantu meningkatkan kemampuan seseorang dalam membaca secara cepat dan akurat. Sementara Computer Adaptive Testing adalah salah satu computer-based test framework yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan item soal yang diberikan dengan kemampuan peserta tes. Dalam paper ini akan dijelaskan bagaimana pengembangan sebuah CAT yang khusus digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membaca secara cepat dan akurat teks berbahasa Inggris. 2. COMPUTER ADAPTIVE TESTING Computer Adaptive Testing (CAT) adalah suatu bentuk pemanfaatan computer untuk penyelenggaraan sebuah tes adaptif dimana soalsoal yang disajikan pada pembelajar tes telah dipilih dari bank soal yang ada sedemikian sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajar yang bersangkutan. Pemilihan soal tersebut dilakukan agar tes yang dilaksanakan dapat mengukur dengan tepat kemampuan masing-masing pembelajar tes, secepat mungkin, menggunakan sesedikit mungkin item soal yang tersedia dalam bank soal [1]. Berikut beberapa komponen teknis yang memiliki peranan penting dalam sebuah CAT: a) Calibrated Item Pool b) Starting Point c) Item Selection Algorithm d) Scoring Procedure e) Termination Criterion 3. KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMAHAMAN BACAAN Kecepatan pemahaman bacaan diukur dalam Words Per Minute (WPM) yang menunjukkan berapa banyak jumlah kata yang dapat dipahami dalam satu satuan waktu [2]. Cara mengukurnya sederhana: 60 (1) = Kecepatan pemahaman ( Word = Kata dalam bacaan t = waktu yang dibutuhan (sekon) Sementara ketepatan dapat diukur dengan melakukan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh dalam mengerjakan soal-sooal terkait bahan bacaaan tersebut. 1 Yasfin Fajri

2 4. CRITERION REFERENCED TEST Criterion Referenced Test (CRT) adalah tes yang digunakan untuk mengklasifikasikan seseorang ke dalam beberapa dua atau lebih katagori berdasarkan hasil yang didapatnya dalam tes yang telah ia kerjakan. Kebanyakan tes atau ujian tradisional yang diselenggarakan di berbagai lembaga pendidikan dapat dikatagorikan sebagai CRT dengan ciri khas adanya batas nilai (cut-score) yang menentukan kelulusan pembelajar ujian [3]. Dalam CRT score yang didapatkan seseorang dalam sebuah tes dihitung dengan: Score = nilai yang didapatkan n = item yang dijawab dengan benar m = item yang ada dalam set soal (2) Beberapa karakteristik yang sering digunakan dalam model CRT adalah Cut-Score, Item Facility, dan B-Index. Cut-Score Cut-score adalah nilai batas yang ditentukan oleh penyelenggara tes sebagai acuan untuk menterjemahkan hasil yang didapatkan oleh peserta tes menjadi sebuah pernyataan tentang kedudukan peserta tersebut dalam kriteria yang diujikan. Dengan kata lain, cut-score adalah standar untuk mengklasifikasikan peserta tes berdasarkan hasil yang diperolehnya. Tergantung dari tujuan diadakannya, sebuah tes bisa memiliki lebih dari satu cut-score. Item Facility Dalam CRT, Item Facility (IF) digunakan dalam analisis item soal sebagai petunjuk tentang tingkat kesulitan soal secara umum. Nilai IF untuk suatu item didapat dari proporsi peserta tes yang berhasil mengerjakan item tersebut dengan benar. (3) IF = Item Facility p-passed = peserta tes yang berhasil mengerjakan dengan benar p = peserta tes bersangkutan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, sementara nilai IF yang mendekati satu menunjukkan bahwa item yang bersangkutan terlampau mudah, dan secara umum dapat dikerjakan oleh semua peserta tes, baik peserta dengan status mastery maupun non-mastery. B-Index B-Index menggambarkan seberapa baik sebuah item dalam membedakan peserta tes. Nilainya adalah pengurangan antara IF untuk peserta dengan status mastery (peserta dengan tingkat kemampuan sama atau lebih tinggi dari tingkat kesulitan soal) dan IF untuk peserta dengan status non-mastery (peserta dengan tingkat kemampuan kurang dari tingkat kesulitan soal). (4) (5) (6) m-passed = peserta dengan status mastery yang berhasil mengerjakan dengan benar item tersebut m = peserta dengan status mastery n-passed = peserta dengan status nonmastery yang berhasil mengerjakan dengan benar item tersebut n = peserta dengan status non-mastery B-Index dengan nilai mendekati nol menunjukkan bahwa item yang bersangkutan tidak dapat digunakan untuk membedakan peserta tes yang mastery maupun non-mastery. 5. SEQUENTIAL PROBABILITY RATIO TEST Sequential Probability Ratio Test (SPRT) adalah salah satu model yang dapat digunakan dalam CAT. Dibandingkan dengan model lain semisal IRT (Item Response Theory), SPRT memiliki keunggulan dalam hal kemudahan implementasinya [4]. Dalam implementasinya, mula-mula soal dipilih secara acak, kemudian dari respon yang diberikan oleh pembelajar tes dihitunglah rasio probabilitas pembelajar menjawab soal dengan benar. Berikut persamaan yang umum digunakan dalam SPRT [5]: Nilai IF yang kecil, mendekati nol, menunjukkan bahwa secara umum item yang (2.7) 2 Yasfin Fajri

3 (2.8) (2.9) LBM = Lower Bound Mastery UBN = Upper Bound Non Mastery PR = Probability Ratio P m = Probabilitas peserta dengan status mastery menjawab item dengan benar. P nm = Probabilitas peserta dengan status non-mastery menjawab item dengan benar. s = jumlah item yang dijawab dengan benar. f = jumlah item yang dijawab dengan salah. α = Tipe I error, diklasifikasikan mastery meski pada kenyataannya nonmastery. β = Tipe II error, diklasifikasikan nonmastery meski pada kenyataannya mastery. Jika nilai PR lebih besar daripada LBM, maka pembelajar tersebut dapat dianggap berhasil menyelesaikan atau menguasai tingkat kesulitan yang baru saja ia kerjakan. Tes kemudian dihentikan atau dilanjutkan ke tingkat kesulitan berikutnya. Jika nilai PR berada diantara LBM dan UBN, maka pembelajar belum dapat dianggap berhasil menguasai tingkat kesulitan tersebut dan akan mendapatkan soal lain dengan tingkat kesulitan yang setara. Sementara jika nilai PR lebih rendah daripada UBN, maka pembelajar yang bersangkutan dinyatakan tidak menguasai tingkat kesulitan tersebut. Tes kemudian dihentikan atau dilanjutkan ke tingkat kesulitan yang lebih rendah. 6. PERANCANGAN Aplikasi yang dikembangkan ini adalah sebuah aplikasi CAT yang memungkinkan diselenggarakannya sebuah tes pengukuran kemampuan membaca secara cepat dan akurat teks berbahasa Inggris. Aplikasi ini bersifat desktop-based dimana masing-masing instalasi akan memiliki database soal sendiri sehingga dapat digunakan tanpa koneksi internet. Sebagai gantinya proses updating database soal tak dapat dilakukan secara realtime dan diperlukan tahap uji coba serta pengumpulan data tersendiri sebelum akhirnya sebuah database soal siap digunakan. Aplikasi ini sendiri terdiri dari dua modul utama yang dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 6.1 Hubungan antar modul Seperti yang terlihat pada Gambar 6.1, Modul Uji merupakan modul yang digunakan untuk melakukan pengukuran tingkat kemampuan membaca cepat dan akurat, sementara Modul Manajemen Soal memungkinkan pengembang soal menambah dan mengubah data set soal yang ada di dalam database. Modul Uji menampilkan data set soal yang ada di dalam bank soal kemudian menyimpan hasil uji dari pembelajar ke dalam database. Selain sebagai bahan masukan dan informasi bagi pembelajar tersebut, data hasil uji tersebut juga dapat digunakan oleh pengembang soal sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan bank soal yang ideal. Pengguna modul uji adalah pembelajar yang ingin atau perlu mengetahui tingkat kemampuannya dalam membaca secara cepat dan akurat, sementara pengguna modul manajemen adalah instruktur atau pengembang bank soal yang ingin menyusun sebuah bank soal yang ideal. Tabel 6.1 Hubungan antar modul Modul Uji Modul Manajemen Soal Digunakan oleh Digunakan oleh Pembelajar Instruktur/Pengembang Soal Melakukan uji Entri/Edit Bank soal menggunakan data yang ada dalam Bank Soal Data Uji disimpan untuk evaluasi Mendapatkan Feedback dari data uji Modul Uji Proses-proses utama yang ada di dalam modul uji di antaranya adalah: Proses Seleksi Set Soal Proses Evaluasi Ketepatan Pemahaman Proses Evaluasi Kecepatan Pemahaman Proses Pengecekan Stopping Condition Klasifikasi Hasil Uji Proses Seleksi Set Soal Dalam CAT tiap set soal yang diberikan kepada pembelajar, diseleksi oleh aplikasi sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajar tersebut. Gambar 6.2 menunjukkan 3 Yasfin Fajri

4 flowchart yang menggambarkan proses seleksi set soal pada aplikasi ini. Gambar 6.2 Flowchart seleksi set soal Proses Evaluasi Ketepatan Pemahaman Pada proses ini diukur pemahaman pengguna pada teks yang baru saja ia baca, dilihat dari kemampuannya menjawab soal-soal yang berkaitan dengan teks tersebut. Ada dua model yang digunakan dalam aplikasi untuk mengukur pemahaman pengguna. Pada model CRT, perhitungan nilai/score pengguna dilakukan secara klasik. Dengan asumsi tiap item soal memiliki bobot yang sama, score pengguna dihitung dari prosentase jawaban yang betul dari jumlah seluruh item soal dalam set. Aplikasi kemudian membandingkan score yang didapatkan pengguna dengan nilai cut-score set soal yang bersangkutan apabila tersedia. Jika tidak, maka cut-score yang digunakan adalah 55 untuk batas bawah, dan 80 untuk batas atas. Pada model SPRT, yang digunakan sebagai ukuran pemahaman pengguna untuk teks dengan tingkat kesulitan tertentu adalah besarnya nilai PR (Probabiliy Ratio). Berbeda dengan model CRT, besarnya nilai PR bersifat multiplikatif, sehingga nilai PR yang didapatkan seseorang setelah mengerjakan suatu set soal, adalah nilai PR dari set soal tersebut, dikalikan dengan nilai PR yang didapatnya dari set sebelumnya. Nilai PR baru direset kembali setelah pengguna yang bersangkutan mendapatkan nilai PR yang lebih besar dari LBM (Lower Bound Mastery) atau lebih kecil dari UBN (Upper Bound Non Mastery) yang telah ditentukan. Gambar 6.3 adalah flowchart yang menggambarkan proses pada evaluasi ketepatan pemahaman. Gambar 6.3 Flowchart evaluasi ketepatan pemahaman Proses Evaluasi Kecepatan Pemahaman Pada proses ini, setelah mendapatkan nilai komprehensi pengguna terhadap teks dengan tingkat kesulitan tertentu, maka dengan memasukkan parameter kecepatan membaca pengguna, akan ditentukan tingkat kemampuan pengguna tersebut. Secara singkat hubungan antara kecepatan pembaca dan tingkat pemahaman dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 6.2 Hubungan Kecepatan dan Ketepatan Pemahaman Reading Comprehension Mastery? Next Level Slow Poor No Down ( < 90 Fairly Good No Down Good Undecided Same Average Poor No Down ( Fairly Good Undecided Same Good Yes Up Fast Poor No Down ( > 200 Fairly Good Yes Up Good Yes Up 4 Yasfin Fajri

5 Proses Pengecekan Stopping Condition Dalam aplikasi ini, yang menjadi stopping condition adalah: Apabila pengguna berhasil menyelesaikan tingkat kesulitan maksimum yang tersedia. Apabila pengguna gagal menyelesaikan tingkat kesulitan minimum yang tersedia. Apabila hasil pengukuran kemampuan pengguna tidak mengalami perubahan setelah menyelesaikan dua set soal. Apabila jumlah set soal yang telah dikerjakan telah mencapai batas maksimum yang telah ditentukan. Gambar 6.4 adalah flowchart yang menggambarkan pengecakan stopping condition dalam modul uji aplikasi ini. Tabel 6.3 Katagori Pembelajar Kecepatan Komprehensi Katagori Baca Lambat Kurang Poor slow reader ( < 90 Cukup Fairly good slow reader Cukup ( ( > 200 Kurang Cukup Kurang Cukup Good slow reader Poor average speed reader Fairly good average speed reader Good average speed reader Poor fast reader Fairly good fast reader Good fast reader Gambar 6.4 Flowchart Stopping Condition Klasifikasi hasil Uji Setelah sesi berakhir, berdasarkan hasil yang didapatkan, seorang pembelajar dapat dikatagorikan ke dalam beberapa kelompok. Tabel 6.3 menjelaskan katagori pembelajar berdasarkan tingkat akurasi dan kecepatan membacanya. Hasil tersebut kemudian disimpan dan digunakan kembali sebagai parameter pada pelaksanaan tes berikutnya. Modul Manajemen Modul manajemen digunakan oleh instruktur atau pengembang bank soal untuk menambah atau mengubah data set soal yang ada di dalamnya, serta melakukan monitoring terhadap hasil data uji set-set tersebut.ada dua proses utama dalam modul manajemen. Yang pertama adalah menambah atau mengubah data set soal di dalam aplikasi. Pengguna dipersilakan mengisi data set soal ke dalam form yang tersedia. Apabila aplikasi tidak menemukan kesalahan dalam proses pengisian form, maka penambahan atau perubahan pada set soal tersebut akan disimpan ke dalam database Sementara pada proses monitoring, untuk set soal yang telah dipilih, apabila jumlah data uji telah mencukupi, akan dilakukan perhitungan: Item Facilty B-Index P M dan P NM Cut Score Data-data tersebut dapat digunakan oleh pengembang soal untuk menyusun atau memperbaiki set soal yang ada di dalam Bank Soal. 7. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA Perangkat lunak yang di gunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah : Sistem Operasi berupa Windows 7 version Yasfin Fajri

6 Sybase Power Designer 15 digunakan untuk merancang desain dari basis data, berupa CDM dan PDM serta DDl yang digunakan untuk membuat Tabel pada database. Microsoft visio 2003 digunakan untuk membuat rancangan antar muka dan diagram aktivitas. SQLite sebagai database perangkat lunak. SQLite Expert Personal digunakan untuk membuat dan mendesain file database SQLite. NetBeans IDE 6.9 sebagai editor bahasa pemrograman JAVA. Sementara spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem ini adalah: Komputer dengan spesifikasi processor Intel Pentium Core dengan RAM sebesar 2 GB. Uji Coba Pada tahap uji coba, dilakukan pengetesan terhadap fungsionalitas modul-modul yang telah dibuat. Tabel 7.1 dan 7.2 adalah contoh skenario pada pelaksanaan tes dimana sesi dihentikan ketika pengguna telah mencapai level minimum yang tersedia. Sementara Tabel 7.3 dan 7.4 adalah contoh skenario dimana sesi dihentikan ketika pengguna telah mencapai level maksimum yang tersedia. Tabel 7.1 Skenario Level Minimum CRT Score Mastery No No No Tabel 7.2 Skenario Level Minimum SPRT Probability Ratio Mastery Undecided No No No Tabel 7.3 Skenario Level Maksimum CRT Score Mastery Yes Yes Yes Tabel 7.4 Skenario Level Maksmimum SPRT Probability Ratio Mastery Yes Yes Yes Pada modul manajemen uji coba dilakukan dengan mengecek apakah dengan data yang tersedia sistem dapat menghitung besarnya nilai IF, B-Index, P M dan P NM, serta Cut Score yang disarankan untuk pengembangan soal. 8. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengamatan selama perancangan dan implementasi aplikasi yang telah dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut : a. Penggunaan framework CAT sebagai alat uji menggantikan metode pen and paper dapat mempersingkat waktu pelaksanaan tes, karena dengan CAT, estimasi terhadap kemampuan seseorang mungkin dilakukan tanpa orang yang bersangkutan harus menyelesaikan jumlah maksimum set soal yang telah di-setting. b. Penyelenggaraan tes menggunakan aplikasi CAT dapat lebih mudah dilakukan, karena administrasi soal, pencatatan waktu, dan penilaian dapat dilakukan secara otomatis. c. Dalam CAT, hasil yang didapatkan oleh seorang pembelajar disimpan dan digunakan kembali sebagai parameter yang menentukan bagaimana pelaksanaan tes kali berikutnya. d. CAT dapat digunakan untuk mengukur secara akurat kemampuan pengguna dalam berbagai level dengan mudah. e. Pengembangan Bank Soal dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena adanya sistem feedback yang dapat memberikan masukan pada pengembang tentang karakteristik set soal yang telah dibuat. 6 Yasfin Fajri

7 Saran-saran untuk pengembangan tugas akhir ini lebih lanjut adalah sebagai berikut: a. Diperlukan suatu uji coba untuk mengetahui dengan tepat seberapa baik aplikasi dapat memperkirakan kemampuan seseorang dibanding dengan metode pen and paper yang konvensional. b. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kemungkinan penggunaan model CAT lain, seperti IRT (Item Response Theory), CAST (Computer Adaptive Sequential Test), dan MST (Multi Stage Test). c. Dapat ditambahkan sistem agar aplikasi dapat langsung memberikan evaluasi dan masukan kepada pembelajar terkait hasil yang ia dapat dalam pelaksanaan ujian. d. Diperlukan perbaikan pada Content and Exposure Control Procedure dengan penerapan algoritma-algoritma yang lebih baik pada proses seleksi set soal semisal Item Exposure Control Procedure dan Sympson-Hetter Procedure. 9. DAFTAR PUSTAKA [1] Thompson, Nathan A. A Framework for the Development of Computerized Adaptive Test, Practical Assessment, Research & Evaluation (2011) [2] Chang, Anna C-S The effect of a timed reading activity on EFL learners:, comprehension, and perceptions Reading in a Foreign Language, Volume 22, No.2 (2010) [3] Brown, James Dean Criterion-- referenced item analysis, The JALT Testing & Evaluation SIG Newsletter (2003) [4] Hui Tao,Yu A Practical Computer Adaptive Testing Model for Small Scale Scenario Educational Technology & Society, 11 (2008) [5] Mitchell, Tom M. Machine Learning. McGraw-Hill (1997) [6] Gosling, James The Java Language Specification. Addison-Wesley (2005) [7] Kreibich, Jay A. Using SQLite (1st ed.). O'Reilly Media (2010) [8] Jordan, R.R English For Academic Purpose, Cambridge University Press (1997) [9] Rudner, Lawrence M. Measuring Decision Theory (2001) 7 Yasfin Fajri

Oleh: Oe : Yasfin Fajri

Oleh: Oe : Yasfin Fajri Pengembangan Computer Adaptive Testing Untuk Mengukur Kecepatan Dan Ketepatan Pemahaman Teks Berbahasa Inggris Oleh: Oe : Yasfin Fajri - 5105100074 Latar Belakang Masalah Manfaat Memahami Bacaan Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat pertanyaan yang diberikan dalam periode waktu yang ditetapkan dengan kondisi yang sebanding

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Manajemen Personalia dan Perekrutan Tenaga Kerja Pada PT. Sumber Atama Karya Berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat vital dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Untuk membentuk sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan desain penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi literatur berupa mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pembahasan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab pertama dari laporan Tugas Akhir ini, akan dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 1.1. Perangkat Lunak Pembangun Berikut ini merupakan software yang digunakan dalam pembuatan sistem: Tabel 4.1 Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Membangun Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada analisis dan perancangan sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memperlancar proses penelitian maka desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Rekrutmen Tenaga Pengajar SMA Swasta Methodist 7 Medan dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk merubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini merupakan pembuatan sistem yang membutuhkan proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab 1 berisi tentang latar belakang yang ditulis untuk membuat aplikasi yang akan digunakan pada food court dan bagaimana cara kerja aplikasi tersebut. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperlancar proses penelitian, maka dibentuk desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperlancar proses penelitian, maka dibentuk desain penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk memperlancar proses penelitian, maka dibentuk desain penelitian yang tersusun dalam desain proses dengan tahapan-tahapan yang ada di bawah ini:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka Jakarta email: aguss@mail.ut.ac.id ABSTRAK Rancangan tes adaptif terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Galung Mas Cargo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang khususnya barang dalam jumlah besar seperti hasil produksi dari suatu perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, setiap pekerjaan pembangunan sipil selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan tanah. Pekerjaan tanah ini dilakukan mulai dari menggali, menggusur, memindahkan,

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Abstrak

PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Abstrak PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Dini Fakta Sari Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta dini@akakom.ac.id Abstrak Tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai Hasil dan Pembahasan Perangkat Lunak Game Halma menggunakan Metode Deep First Search (DFS). Untuk itu perlu dilakukan proses pengujian perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian seperti desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem dan alat dan bahan penelitian. 3.1 Desain

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Berikut adalah gambar metode penelitian yang digunakan: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variable penelitian Menetukan kebutuhan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural. 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Suatu program dapat dibuat dengan dua cara yaitu secara OOP (Object Oriented Programming) atau secara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini telah mengalami perubahan yang sangat pesat, sama halnya dengan perkembangan Elektronik. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining menggunakan algoritma c4.5 untuk prediksi ketepatan waktu kelulusan mahasiswa pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android dilakukan dengan beberapa tahap analisis, yaitu: 1. Pengumpulan data aksara sunda

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian adalah pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 okesir 1.1 Desain penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan penelitian untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian Kombinasi Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa masalah dilakukan untuk membuat langkah langkah yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisa masalah dilakukan untuk membuat langkah langkah yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1.Analisa Masalah Analisa masalah dilakukan untuk membuat langkah langkah yang berguna dalam mengatasi berbagai masalah yang ada, sehingga dengan adanya aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Aplikasi Pada tahap implementasi dan pengujian aplikasi akan dilakukan serangkaian analisis dan perancangan aplikasi selesai dilakukan. Pada sub bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Rumusan Masalah Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Data Model

Lebih terperinci

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dalam proses penelitian implementasi metode Bisecting K-Means untuk. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu:

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dalam proses penelitian implementasi metode Bisecting K-Means untuk. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu: BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko Rudi Music merupakan salah satu toko alat musik di kota Magelang yang menjual berbagai macam alat musik. Toko ini tidak buka cabang dan merupakan toko

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Sistem ini dibuat menggunakan aplikasi pemrograman Embarcardero RAD

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Sistem ini dibuat menggunakan aplikasi pemrograman Embarcardero RAD BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementasi Sistem Sistem ini dibuat menggunakan aplikasi pemrograman Embarcardero RAD Studio XE5 dan SQLite Expert Personal 3 sebagai tools yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3. 1 Diagram Desain Penelitian Penjelasan dari diagram desain penelitian sebagai berikut: 25 3.1.1 Rumusan Masalah Dalam sebuah penelitian pasti

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang di sesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah di buat. Dimana aplikasi yang di

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SELF ASSESSMENT Novi Sofia Fitriasari Jurusan Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia Jalan Terusan Sariasih No 54 Bandung, Telp: (022)2009562, Fax :(022)2009568, e-mail:

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan pembahasan, dari hal tersebut dapat ditarik masalah apa yang dialami objek yang bersangkutan dan akan dicari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem pendukung keputusan anggota kepolisian terhadap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba terhadap aplikasi dilakukan untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar aplikasi berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan uji coba terhadap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai Implementasi aplikasi PENERAPAN KLASIFIKASI MENGGUNAKAN POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE) BERDASARKAN CIRI-CIRI SPECIES UNTUK GENUS PARADOXURUS

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT.X adalah sebuah perusahaan tekstil yang memiliki tenaga kerja yang sekitar 400 orang. Dikarenakan jumlah tenaga kerja yang cukup banyak, sering terjadi

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan hasil perancangan yang telah dilakukan pada tahap analisis dan perancangan sistem. Hasil perancangan diterapkan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Latar belakang pengerjaan proyek ini adalah untuk memenuhi permintaan dari PT. OneJect Indonesia untuk menimplementasikan sistem tracking secara otomatis pada

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan dari masalah, tujuan pembahasan masalah, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika penyajian laporan. 1.1

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan yang menggambarkan susunan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan kegiatan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1 Batasan Implementasi Dalam implementasinya, Sistem Monitoring UKM tenant Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBISMA) UII memiliki beberapa batasan-batasan asumsi, batasan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Coating Pada PT. Propan Dengan Metode Cash Basis yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan uji coba dari aplikasi game roguelike berbasis Android: IV.1.1. Tampilan Stage Tampilan utama ini merupakan tampilan awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet saat ini merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari segenap sendi kehidupan. Berbagai pekerjaan ataupun kebutuhan dapat dilakukan melalui media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian sistem pakar diagnosis awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam pemrograman, penggunaan komputer dapat mempermudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Perkembangan teknologi. ini juga terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Perkembangan teknologi. ini juga terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah kerja. Dengan adanya aplikasi tersebut kita dapat mengolah data yang kita miliki untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Erik Hadi Saputra 1), Burhan Alfironi Muktamar 2) 1), 2) Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Pinjaman Dana Nasabah Pada PT. FIF Group

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi membutuhkan media untuk mengolah data keanggotaan dan menyampaikan informasi kepada anggota. Informasi yang disampaikan biasanya bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa komputer lainnya (Wikana dkk, 2007). Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa komputer lainnya (Wikana dkk, 2007). Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi di era globalisasi ini, terutama bidang komputer yang berkembang sangat pesat pada aspek kehidupan manusia, dimana pengolahan data secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tahapan penelitian yang diterapkan pada proses penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3. 1 Diagram Desain Penelitian 25 Penjelasan

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pemilihan lokasi usaha yang tepat merupakan salah satu faktor penunjang suksesnya suatu usaha. Dalam pemilihan lokasi usaha yang tepat diperlukan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi kepustakaan Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang diperlukan Mempersiapkan alat dan bahan penelitian Wawancara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyampaian sebuah pesan multi chatting kedalam media LAN. Ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan Kebutuhan Data Yang Digunakan Mengumpulkan Data Yang Akan Digunakan Mempersiapkan Alat Dan Bahan Wawancara Studi Literatur Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu: a. Perangkat keras 1. Processor Intel Core

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga penting

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu

Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu Pembuatan Sistem Informasi Penatausahaan Surat dan Arsip berbasis Web Studi Kasus Kantor Pelayanan Perbendaharaan Bengkulu Oleh : TRIYONO NRP : 5210105003 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ONE PARAMETER MODEL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1

UNIVERSITAS INDONESIA ONE PARAMETER MODEL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 UNIVERSITAS INDONESIA IMPLEMENTASI DAN ANALISA PROTOTYPE ADAPTIVE TESTING SYSTEM MENGGUNAKAN METODE IRT ONE PARAMETER MODEL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle

Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Abdullah Alkaff, M.Sc., PhD. Yusuf Bilfaqih, S.T., M.T. Dipresentasikan Pada

Lebih terperinci