mbasahi tubuh Wan Tian-pin, wajahnya yang kurus kering, di balik noda darah terlihat tawa yang menakutkan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "mbasahi tubuh Wan Tian-pin, wajahnya yang kurus kering, di balik noda darah terlihat tawa yang menakutkan."

Transkripsi

1 mbasahi tubuh Wan Tian-pin, wajahnya yang kurus kering, di balik noda darah terlihat tawa yang menakutkan. Suara tawanya terbawa angin terus menyebar menimbulkan gema dan terdengar ke seluruh pelosok membuat orang merinding ketakutan. Gunung dengan suasana seram bertambah seram lagi. Suara sungai seperti suara setan menangis. Begitu pandangan Yi-feng menatap Wan Tian-pin dengan nanar, perasaannya seperti membeku, dia jatuh ke dalam pusaran perasaan takut. Suara yang membuat hati orang bergetar ngeri, selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Yifeng. Sorot mata yang seram seperti hantu gentayangan itu, begitu tajam dan tidak berperasaan. Dia tertawa seram: Kau kembali lagi, ini sangat baik. Yi-feng tidak bisa membedakan apakah itu adalah kata-kata yang diucapkan manusia atau kata-kata yang diucapkan hantu? Yi terus mundur saat Wan Tian-pin mendekatinya Sorot mata Yi-feng seperti ada kekuatan besar yang menyedotnya terus menatap tidak berdaya. Matanya tidak berkedip, dia terus melotot pada Wan Tian-pin. Sorot mata terkejut membuat suara tawa Wan Tian-pin semakin keras. Tiba-tiba Yi-feng merasa dia terhalang dinding rumah, dia tidak bisa mundur lagi. Wan Tian-pin yang seperti hantu gentayangan dengan kuat menekan jantung Yi-feng. Perasaan takut membuat Yi-feng yang mempunyai ilmu silat tinggi dan berpengalaman di dunia persilatan, kehilangan tenaga untuk melawan ataupun lari dari sana. Dia hanya berdiri terpaku menunggu Wan Tian-pin mendekatinya Mengikuti langkah Wan Tian-pin, udara di sekelilingnya seperti memukul Yi-feng. Dia merasa kaki dan tangannya sudah kaku. Semakin lama jarak mereka semakin dekat, hanya tersisa 7-8 langkah lagi. Pesilat tangguh seperti mereka tentu akan mengeluarkan tangan supaya bisa memukul lawannya. Tangan Wan Tian-pin pelan-pelan dijulurkan. Tampak tangannya berlumuran darah. Pesilat tangguh yang terkenal dengan ilmu cakar elangnya, mengejutkan Yi-feng ketika melihat darah yang memenuhi telapaknya. Tangan kurus dan kering berlumuran darah, apakah berbeda dengan cakar hantu? Tiba-tiba Wan Tian-pin berhenti tertawa. Walaupun terdengar suara air mengalir, tapi di sekeliling tempat itu segera menjadi hening seperti mati. Yi-feng berusaha bertahan tapi entah mengapa tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku.

2 Sekarang ini asalkan Wan Tian-pin memakai sedikit tenaga, maka Yi-feng akan terluka oleh tangan kurus kering itu. Hal ini terjadi dengan cepat tapi di depan mata Yi-feng semuanya seperti menjadi pelan. Hal yang terjadi di dunia ini terkadang sulit untuk dijelaskan. Yang pasti seorang penulis tidak bisa hanya dengan satu pena dalam waktu bersamaan bisa menuliskan 2 hal yang terjadi di dua tempat yang berbeda.

3 73 Demi nyawa murid-murid Zhongnan-shan, Yi-feng pergi ke Yuan-nan Wu-liang-shan, dan sekarang dia menemukan peristiwa aneh yang terjadi di sini. Dia mengalami peristiwa yang berbahaya dan bisa membuatnya mati, tapi ratusan nyawa murid Zhongnan-shan bisa terlepas dari kematian. Semenjak Yi-feng meninggalkan Zhongnan-shan, di kuil Zhongnan setiap orang di sana kecuali menunggu tidak ada hal yang bisa mereka perbuat. Menunggu bagi orang lain mungkin adalah hal biasa dan sering terjadi tapi bagi Tuan Jian dan Sanxin-shen-jun, ini menjadi persoalan aneh. Semenjak beberapa puluh tahun Tuan Jian dan San-xin-shen-jun telah terkenal, sekarang mereka hampir menjadi orangyang tidak akan mati. Dengan ilmu mereka, hal apa pun yang ada di dunia ini, mereka bisa lakukan, jadi mereka tidak perlu menunggu lama, tapi sekarang ini, 2 orang aneh ini mengalami kesulitan yang tidak pernah mereka alami sebelumnya! Kuil begitu besar, di mana-mana terasa suasana menyedihkan. Setiap hari, ada beberapa yang meninggal, ketua Zhongnan-pai terpaksa membiarkan mayatmayat ini berada di kamar. Setiap hari setiap malam, perkumpulan terkenal Zhongnan-pai selalu berada dalam keadaan menyedihkan. Tuan Jian dan San-xin-shen-jun sekarang berada di belakang sebuah pondokan, mereka sedang bermain catur. Tapi pikiran mereka tidak ada di tempat ini. Luka Ling-lin semakin membaik. Setelah dirinya sadar, apa yang dilihatnya membuatnya merasa aneh juga kaget, ibunya segera menceritakan apa yan g mereka alami sebelumnya. Tapi gadis kecil yang pintar ini sama sekali tidak merasa berterima kasih kepada Yi-feng. Pikir dia, Jika tidak ada Yi-feng, kami tidak akan bertemu dengan 2 Mayat Pencabut Nyawa. Sun-ming tidak bisa mengatakan apa-apa. Kecuali menyayangi dan melindungi putrinya yang pintar ini, dia tidak bisa berbuat banyak. Tapi Ling-lin merasa beruntung bisa bertemu dengan 2 orang aneh yang berilmu tinggi dan merasa sangat berterima kasih kepada mereka. Lukanya semakin membaik tapi dia tetap tidak bisa terus bergerak, dia harus beristirahat di ranjang. Umurnya masih kecil tapi jalan hidupnya berliku-liku, semua membuatnya dewasa dibanding usia sebenarnya. Yang paling aneh dia membenci biksu yang tidak banyak bicara ketua Zhongnan-pai Miaoling.

4 Sejak pertama kali melihatnya, Ling-lin sudah menaruh rasa benci. Dia sendiri pun tidak bisa menjelaskan apa alasannya.

5 0-0-0 Kecuali harus mengurus Tuan Jian dan San-xin-shen-jun yang berada di pondok, Sun-ming masih harus menemani putri tunggalnya. Hatinya harus terbagi menjadi 3! Kecuali melindungi dan menyayangi putrinya, dia sering mengenang masa lalunya. Perempuan yang nasibnya selalu berubah-ubah ini, sekarang bertambah cemas, menunggu membuatnya mempunyai perasaan yang sulit diungkapkan. Menunggu dengan cemas, semua demi Yi-feng, tiba-tiba merasa mengkhawatirkan keadaan Yifeng, apakah dia bisa membawa pulang obat penawar? Dia juga berharap Yi-feng bisa cepat kembali ke Zhongnan-pai. Kita bisa mengerti penantian dan kecemasannya karena sewaktu dia merawat Yi-feng yang sedang terluka parah, kedudvikan Yi-feng di hatinya setara dengan putrinya. Tapi perasaannya pada Tuan Jian tidak bisa jelaskan. Dia sangat mengerti keadaannya, dari sudut mana pun mereka jauh berbeda. Dia juga tahu kalau Tuan Jian yang terlihat masih berusia setengah baya ini sebenarnya sudah tua. Sekarang tanpa sengaja dia berharap pada Tuan Jian. Hanya dilihat oleh Tuan Jian saja, dia sudah merasa senang. Ini akan menjadi rahasianya yang paling dalam. Terpikirkan keadaan ini, dia merasa malu. Setelah Ling-lin mendengar kalau orang-orang Tianzheng-jiao yang membubuhkan racun ke dalam air, dia selalu memikirkan masalah ini. Masalah ini membuat Sun-ming lupa pada perasaan yang selalu mengganggunya.

6 74 BAB 25 Terus menerus curiga Pertanyaan pertama yang ditanyakan Ling-lin adalah: Kalau begitu berarti semua biksu Zhongnan-shan terkena racun karena telah minum mata air yang mengandung racun Chu-gu-sheng-shui, apakah kami berempat juga telah meminum air dari mata air tersebut? Hal ini dijawab oleh Sun-ming: Semenjak kita ada di sini, Tuan Jian telah menyuruh Biksu Miaoling untuk mengambil air minum dari mata air yang lain. Tujuannya tidak lain adalah menghindar supaya jangan terkena racun lagi. Tapi Ling-lin bertanya lagi: Jika air minum para biksu Zhongnan-shan diambil dari mata air, mereka tidak mungkin akan terkena racun semua. Karena air di sana terus mengalir, air beracun tidak mungkin akan di situ terus, dan bila mengambil air pun tidak akan di sana terus. Ini artinya tidak mungkin orang Tianzheng-jiao membubuhkan racun di mata air itu kecuali ada yang sengaja membubuhkan racun ke dalam tempat penyim-panan air di kuil. Sun-ming tampak berpikir sebentar, dia mengangguk menyetujui kata-kata putrinya. Mata Ling-lin berputar sambil merapikan rambutnyayang acak-acakan, dia berkata lagi: Banyak biksu Zhongnan-shan minum dari air yang sama, siapa yang terkena racun ada yang lebih awal atau lebih akhir, mungkin ini berhubungan dengan ilmu silat yang nereka kuasai, sedangkan pemimpin Zhongnan-shan tidak terkena racun, bukankah ini aneh? Apakah ada orang Tianzheng-jiao yang diam-diam membubuhkan obat penawar ke dalam air minumnya? Tapi itu tidak mungkin, kecuali. Tiba-tiba dia berhenti bicara, dia melihat ke arah pintu, Sun-ming tidak memperhatikan tingkah laku putrinya, karena dia sedang memikirkan pendapat putrinya. Dia mulai merasa ada yang patut unutk dicurigai, tiba-tiba Ling-lin berkata: Bu, coba Ibu lihat di luar sepertinya ada orang. Sun-ming terpaku, lalu dia membuka pintu, di luar hanya ada tiupan angin tapi tidak ada bayangan seseorang. Sun-ming berkata sambil tersenyum: Mungkin kau salah dengar, di luar tidak ada siapa pun. Tapi Ling-lin menggelengkan kepalanya, dia menatap langit-langit, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu yang sulit untuk dipecahkan. Yang paling merasa lelah adalah ketua Zhongnan-pai, Biksu Miaoling, karena dia harus turun ke

7 dapur untuk membantu memasak. Malam hari dia harus memasakkan semangkuk kuah ginseng untuk Ling-lin. Dengan penuh rasa terima kasih Sun-ming melihat Biksu Miaoling. Ling-lin tertawa manja, dia mengambil mangkuk berisi kuah ginseng itu, tapi segera menarik kembali tangannya dan berkata: Aduh, panas! Dia meletakkan mangkuk itu di atas meja. Wajah Miaoling bergerak kemudian pelan-pelan dia keluar dari kamar. Alisnya berkerut menjadi satu. Selama dua hari ini alis ketua Zhongnan-pai selalu berkerut, dia selalu terlihat khawatir. Ketika dia kembali untuk mengambil mangkuk kosong Ling-lin, luka Ling-lin sepertinya bertambah parah lagi, dia terus merintih. Bibir tipis Biksu Miaoling bergerak lalu dengan ter-buruburu membawa mangkuk kosong itu keluar. Sun-ming segera meninggalkan pondok untuk melihat keadaan Ling-lin, dia kembali lagi ke pondok untuk memanggil San-xin-shen-jun. Begitu San-xin-shen-jun tiba di kamar itu, terlihat dia terus menggelengkan kepalanya tapi tidak bicara apa pun. Wajahnya dingin dan menyeramkan seperti es gunung. Hati Sun-ming terus tenggelam. Ling-lin tidak sadarkan diri lagi, dia terus meracau. San-xinshen-jun dan Tuan Jian tetap bermain catur di malam hari, seperti tidak terjadi apa-apa di sana. Malam semakin larut, tidak ada yang berjaga malam, kira-kira jam 3 subuh

8 75 Ada bayangan seseorang melintas di belakang kamar jejeran ketiga. Bayangan itu terus berjalan, hanya sebentar bayangan itu sudah berada di bawah dinding. Dia berlari ke bawah bayangan dinding yang disinari cahaya bulan yang redup. Orang itu sepertinya adalah ketua Zhongnan-pai, Biksu Miaoling! Awalnya dia melihat dulu keadaan di sekeliling, setelah memastikan tidak ada yang melihatnya, kedua jarinya tangan kanannya mengetuk-ngetuk dinding sebanyak 3 kali, kemudian menempelkan telinganya ke dinding untuk mendengar lebih jelas. Tidak lama kemudian dari balik dinding ada 3 kali balasan suara sentilan jari. Wajah Biksu Miaoling terlihat sangat senang tapi rasa senang di wajahnya tetap tidak bisa menutupi kecemasan dan ketakutannya. Di kejauhan bayangan seseorang berkelebat, kecepatannya sangat hebat. Apalagi di bawah sinar bulan kecepatannya hampir tidak terlihat oleh mata manusia. Biksu Miaoling melihat ke sekeliling lagi. Di sana sangat sepi hanya terdengar tiupan angin, dan baju biksunya mengeluarkan suara SHAT, SHAT! Setelah dia membereskan ikat pinggangnya kemudian menekan dan meloncat ke atas. ilmu meringankan tubuhnya bernama di dalam tanah kering mencabut bawang. Dari sini dapat diketahui kalau ilmu silat ketua Zhongnan-pai, Biksu Miaoling sangat tinggi. Dia meloncat kira-kira tiga meter lebih, kemudian dia memegang dinding, tubuhnya yang lincah berbalik. Dia keluar tanpa mengeluarkan suara. Baru saja turun dari atas dinding, ada bayangan seseorang yang menyambutnya. Bayangan orang itu terlihat langsing. Di malam yang begitu gelap, tetap terlihat pancaran hawa kegenitan yang terpancar dari tubuhnya. Dia berlari ke sisi Biksu Miaoling, mereka segera berpegangan tangan dengan erat. Jakun Miaoling terus bergerak dari atas ke bawah, dia menarik perempuan itu ke balik bayangan dinding, kemudian terdengar suara dari tenggorokannya Lihat, kau masih seperti ini, masih takut seperti seekor tikus! Aku tidak percaya kalau 2 setan kurus itu begitu lihai, sampai-sampai kau tidak. Miaoling seperti berbisik: Mei-niang, ke sebelah sini sedikit. terdengar bisikan seperti orang mimpi. Tunggu sebentar, apakah kau tidak tahu kalau permasalahan ini tidak bisa ditarik lebih panjang lagi? Kami tidak cukup orang, kau kau harus mencari akal! Miaoling menarik nafas dan berkata:

9 Mei Niang, demi dirimu, aku hhhh! Mei-niang, apakah kau tahu kedua orang ini rencana kau hampir 90% selesai, tapi kedua orang ini tiba-tiba saja datang ke sini, sekarang entah apa yang harus kulakukan. Mei-niang, kau yang membuat rencana semua ini, aku melakukan apa yang kau rencanakan semuaini demi dirimu. Mei-niang tertawa dan berbisik: Lihat kau ini, seorang ketua Zhongnan-pai, masih berkelakuan seperti anak kecil saja! Asalkan kau menaburkan sedikit racun ke dalam makanan mereka, bukankah semua bisa selesai dengan cepat? Tidak terdengar suara, sepertinya Miaoling sedang mempertimbangkan sesuatu. Tapi kedua orang yang tidak bersuara itu, tidak benar-benar sedang diam, mereka tetap bergerak-gerak di dalam kegelapan. Gerakan mereka tidak teratur, ini adalah irama jaman purba. Angin berhembus, di dunia ini seperti hanya ada mereka berdua. Tapi di dinding sana ada bayangan seseorang yang berdiri sambil melihat mereka. Dia tampak sangat marah, raut wajahnya seperti menunjukkan ekspresi seperti, menyayangkan dan tertipu. Tidak disangka dia tega melakukan hal seperti ini! Tidak disangka untuk apa dia melakukan semua ini? Begitu mendengar suara, Ya, ya ya!, dia baru mendapatkan jawabannya kemudian dia pun menarik nafas panjang. Miaoling dan Mei-niang yang ada di sana tenggelam dalam nafsu birahi tapi begitu mendengar ada seseorang yang menarik nafas panjang, mereka terkejut dan mulai mencari-cari sumber suara itu. Begitu mereka melihat sosok orang itu, mereka seperti membeku.

10 76 Bayangan orang ini seperti segumpal asap terbang ke arah mereka, dengan dingin dia berdiri di depan mereka. Miaoling terkejut dan berteriak, tanpa terasa dia mundur. Dia tidak berani melarikan diri dari sana, karena dia sadar dengan cara apa pun tidak akan bisa kabur dari sana. Tapi Mei-niang memberontak, tubuhnya bergerak-gerak, tangannya melayang dan menepis ke arah bayangan orang itu. Bayangan itu tertawa dengan nada menghina. Dia tidak bergerak. Mei Niang seperti seekor burung walet terbang, tangan kanan dengan lima jarinya menotok ke arah tenggorokan, tangan kirinya menepis ke pundak kiri orang itu. Satu jurus dengan dua serangan. Bisa dikatakan kalau ini adalah jurus yang kejam, tepat, dan cepat, tidak ada yang menyangka kalau jari lembut ini bisa berubah menjadi jari pembunuh hanya dalam waktu singkat! Orang itu tetap tidak bergerak, saat jarinya hampir mengenai tubuhnya, dia bergeser beberapa sentimeter ke arah kanan. Walaupun hanya bergeser beberapa sentimeter, tapi telah membuat jurus Mei-niang yang kejam, tepat, dan cepat tidak bisa mengenai sasaran. Ketika orang ini muncul, dalam kegelapan Miaoling tampak pucat seperti orang mati, dia segera sadar kalau pemilik bayangan ini adalah San-xin-shen-jun. Saat dia kecil dulu, dia sudah hafal dengan ilmu silat San-xin-shen-jun. Ketika Mei-niang menyerang San-xin-shen-jun, dalam otak Miaoling terus memikirkan cara, dia mulai menyelusuri dinding, dan berlari dengan cepat, dia mendengar jeritan Mei Niang dan tahu kalau Mei-niang sudah mati! Tapi dia tidak berani melihat ke belakang, harapan ingin terus hidup membuatnya berlari lebih cepat. Sekarang dia hanya berpikir apakah dia bisa terlepas dari cengkraman orang ini? Tiba-tiba dia merasa ada yang menghadang di depannya, tidak lama kemudian terdengar jeritan, jeritannya sangat memilukan dan menusuk telinga di malam yang begitu larut ini. Dia melihat tubuh Mei-niang yang seksi. Dia melihat darah mengalir dari mulut yang tadi sempat mengeluarkan suara UGH, UGH! Matanya yang memancar genit seperti air di musim gugur sekarang terpejam rapat. Dia segera berlari ke sana

11 0-0-0 BAB 26 Terbongkarnya rencana jahat Miaoling merentangkan tangannya untuk menyambut tubuh Mei-niang, tapi tidak tepat. Setelah melihat dengan benar ternyata yang berdiri di depannya adalah San-xin-shen-jun dengan wajah dingin. Miaoling sekarang bertingkah seperti orang gila, dia meraung, dengan telapak yang kuat, dia terus menyerang San-xin-shen-jun. BAG! Kedua telapaknya mengenai seseorang tapi itu bukan tubuh San-xin-shen-jun. Ternyata ketika kedua telapaknya menyerang dengan keras, San-xin-shen-jun sedikit mundur, dia melindungi tubuhnya dengan mayat Mei-niang, dan menyambut pukulan Miaoling. Miaoling meraung lagi, kedua tangannya yang kuat terus memukul San-xin-shen-jun. Ketakutan, rasa tidak tenang, dan kebohongan selama beberapa hari ini, sekarang dilampiaskan. Dia berada di gunung ini sudah puluhan tahun. Dia hidup tenang dan bersih, apa yang terjadi di dunia ini dia sama sekali tidak tahu dan tidak peduli. Perasaan manusia dan nafsu birahi, pernah dia rasakan tapi belum pernah melakukannya. Tapi dia tidak tahan dengan godaan perempuan. Mei-niang mendapatkan misi rahasia, dengan menggunakan segala cara, dia berusaha mendekati Miaoling, membuat Miaoling yang belum pernah dekat dengan perempuan terlena dibuatnya, dengan tubuhnya yang seksi, Mei-niang membuat Miaoling tega memberikan racun sehingga ratusan nyawa murid Zhongnan-pai hilang begitu saja. Dia sendiri yang membubuhkan racun itu, dia sendiri yang meracuni anak buahnya, kemudian berpura-pura di depan semua orang, membuat Zhongnan-shan yang telah berdiri ratusan tahun diberikan pada orang lain.

12 77 Karena pikirannya sendiri telah diracun oleh nafsu birahi, asalkan dia bisa selalu dekat dengan Meiniang, dia tega menutup hati nurani-nya dan mengkhianati nenek moyang! Di luar dugaannya, Tuan Jian dan San-xin-shen-jun tiba-tiba saja datang ke Zhongnan-shan, semua ini membuatnya takut! Dia sangat pintar berbohong, siapa pun tidak menyangka atau curiga kalau yang menabur racun adalah ketua mereka sendiri. Tapi karena hatinya selalu tidak tenang, maka otot wajahnya tertarik kencang dia takut kalau rahasianya akan terbongkar. Siapa pun yang tidak mempunyai hati nurani, kebohongannya tanpa sengaja akan terlihat keluar. Dari luar pintu, dia mendengar Ling-lin mengobrol dengan ibunya, dia segera merasa tidak tenang. Dia mengira Ling-lin mengetahui rencananya, padahal semua ini hanyalah kecurigaan saja. Karena itu dengan sengaja dia membuatkan kuah ginseng untuk Ling-lin dan membubuhkan racun ke dalam kuah itu. Dia berniat membunuh Ling-lin agar tutup mulut, tapi Ling-lin adalah anak pintar, dia memindahkan kuah ginseng itu ke mangkuk lain. Ketika Miaoling datang kembali untuk mengambil mangkuk kosong, dia mengira Ling-lin telah menghabiskan kuah ginsengnya. Kemudian Ling-lin berpura-pura kalau penyakitnya bertambah parah. Begitu San-xin-shen-jun datang memeriksanya, dia menceritakan kecurigaannya serta semangkuk kuah ginseng beracun itu. San-xinshen-jun yang mempunyai ilmu pengobatan tinggi, begitu melihat kuah itu, dia langsung tahu kalau kuah itu mengandung racun ganas. Tapi dia hanya diam, diam-diam mengawasi keadaan. Karena itu Miaoling berbuat kesalahan dan dia sendiri yang sudah menghancurkan masa depan, nama baik, sampai harus kehilangan nyawa. Sekarang Miaoling bertindak seperti orang gila. Dengan dingin San-xin-shen-jun membentak: Haram jadah! Jangan kabur! Dia bergerak mengeliling Miaoling, jarinya menotok 2 nadi Miaoling. Totokan ini adalah jurus yang hampir musnah dari dunia persilatan. Nadi yang ditotok adalah nadi penting. Miaoling adalah seorang pemimpin, dia mempunyai ilmu silat tinggi, tapi karena sekarang dia sudah setengah gila, apalagi lawannya adalah seorang pesilat tangguh maka dia tidak bisa menahan serangan ini.

13 Jari San-xin-shen-jun sudah bergerak, tapi dia hanya mengerahkan 20% tenaganya. Tangannya bergerak mengikuti lengan bajunya yang berputar dan membawa Miaoling yang ada di belakang dan meloncat. Dia berlari ke dalam kuil. Kedua alis Tuan Jian tampak berkerut. Sun-ming merasa aneh kenapa ketua Zhongnan-pai yang selalu mempunyai nama baik, bisa melakukan tindakan seperti ini? Wajah dingin San-xin-shen-jun mulai tersenyum, dia bertanya kepada Ling-lin: Kau lebih pintar, kami 2 orang tua kalah darimu! Ling-lin tertawa, dia merasa sedikit bangga tiba-tiba dia bangun dari tempat tidur dan berkata: Kakek, cobalah buka nadi Biksu Miaoling, tanyakan kepadanya, mungkin racun yang dia tabur bukan Chu-gu-sheng-shui, aku pikir. San-xin-shen-jun meloncat bangun: Betul! Racun yang dia tabur bisa membuat ratusan orang terkena racun. Racun ini pasti racun biasa. San-xin-shen-jun tertawa dan berkata kepada Tuan Jian: Semakin tua kita menjadi orang bingung, kita terus memikirkan racun tapi tidak memeriksa racun apa yang ada di dalam tubuh murid-murid Zhongnan-pai. Tidak disangka kau juga bisa ceroboh! Tuan Jian tertawa kecut, dia sama sekali tidak menyangka kalau Miaoling bisa berbohong. Dia telah mengambil keputusan, ratusan biksu Zhongnan-pai terkena racun Chu-gu-sheng-shui, karena di dunia ini tidak ada racun yang begitu dasyat.

14 78 Sekarang semua sudah menjadi jelas, karena Miaoling adalah ketua Zhongnan-pai dan dengan racun apa pun dia bisa membuat semua anak buahnya terkena racun. Dia tertawa kecut lalu melihat ke arah Ling-lin, kedua mata anak ini bersorot pintar. Tuan Jian tersenyum: Anak ini sangat berbakat dan lincah, benar-benar jarang ada selama ratusan tahun ini. Asalkan sedikit diasah, dia akan lebih maju dibandingkan orang lain. Dia juga akan menyinari dunia persilatan. Tiba-tiba Sun-ming berlutut pada Tuan Jian. Tuan Jian sedikit terkejut, Sun-ming segera berkata: Ling Er sejak kecil sudah kehilangan ayah dan dia mempunyai dendam yang harus dibalas, tapi karena ilmu silatnya tidak tinggi maka cita-citanya tidak bisa tercapai, apakah Tetua. Sun-ming mengemukakan niatnya, dia ingin Tuan Jian mengambil putrinya menjadi murid Tuan Jian. Ling-lin yang pintar dan lincah segera mengetahui jika dia bisa menjadi murid Tuan Jian maka semua akan menjadi keberuntungannya, maka dia ikut berlutut di atas ranjang memohon kepada Tuan Jian mengangkatnya menjadi muridnya. Diam-diam San-xin-shen-jun menggelengkan kepala, karena selama ratusan tahun ini belum pernah Tuan Jian mengangkat murid. Dia menganggap permintaan ibu dan anak ini terlalu muluk dan pasti akan ditolak oleh Tuan Jian. Tapi Tuan Jian berpikir sebentar, dia menjawab: Berdirilah, aku setuju permintaan kalian. San-xin-shen-jun terpaku, dia sama sekali tidak menyangka kalau Tuan Jian akan mengangkat murid. Dia tidak tahu selama beberapa hari ini, hati Tuan Jian selalu bergejolak. Gejolak ini sebagian dikarenakan masa lalunya tapi sebagian lagi karena Sun-ming. Perubahan pada perasaan manusia sangat aneh, orang lain tidak akan bisa menebaknya. Yang pasti San-xin-shen-jun tidak menyangka mengenai hubungan Tuan Jian dan Sun-ming. Tuan Jian sendiri pun merasa aneh dengan perasaannya. Dia selalu berusaha menjelaskan kepada dirinya kalau semua ini hanya perasaan biasa saja, tapi apakah betul? Dia sendiri pun tidak bisa menjawab. Tapi walau bagaimanapun juga dia tidak bisa menolak permintaan Sun-ming, tidak seperti kebiasaannya. Dia mau menerima Ling-lin menjadi muridnya. Ling-lin sendiri mempunyai persyaratan cukup untuk membuatnya menjadi murid satu-satunya dari orang berilmu silat tinggi. Dengan kepintarannya, dia bisa membuat rencana Tianzheng-jiao yang

15 begitu tertutup rapat terbongkar. Sekarang San-xin-shen-jun mengetahui kalau murid-murid Zhongnan-pai bukan terkena racun Chugu-sheng-shui, tapi racun ini pun ternyata lumayan hebat. Tapi semua ini tidak membuat San-xinshen-jun kerepotan. Ratusan nyawa murid Zhongnan-pai akan tertolong sebelum Yi-feng kembali. Biksu Miaoling yang sebelumnya selalu mempunyai nama baik di dunia persilatan, karena nafsu pribadinya, dia kehilangan masa depan yang cerah juga nyawanya.. Banyak yang berperilaku seperti itu, tapi jika belum terbukti jelas, siapa yang menyangka? Tuan Jian dan yang lainnya masih tinggal di Zhongnan-shan selama beberapa hari menunggu kepulangan Yi-feng, mereka tidak tahu kalau sekarang Yi-feng sedang menghadapi bahaya maut!

16 0-0-0 BAB 27 Antara hidup dan mati Semua pikiran dan tenaga terasa membeku karena ketakutannya. Dia melihat tangan kurus dan kering milik Wan Tian-pin yang berlumuran darah, pikirannya melayang, dia merasa kematian sedang menunggunya.

17 79 Kedua mata Wan Tian-pin terus melihatnya, tapi dia tidak menyerang, entah apa sebabnya? Tubuhnya sudah terluka berat di dua tempat, dan tidak perlu meragukan kondisinya kalau dia dianggap sudah mati, mengapa tiba-tiba dia bisa hidup kembali? Tiba-tiba Wan Tian-pin tertawa kering, membuka mulutnya yang penuh darah, dengan kaku dan dingin dia berkata: Anak kecil, cepat kembalikan Tian-xing-mi-ji! Kalau tidak. Dia tidak melanjutkan kata-katanya karena apa yang dia maksud sudah bisa diduga. Hati Yi-feng tergerak. Wan Tian-pin yang posturnya seperti hantu gentayangan tiba-tiba menjadi orang asing baginya. Karena orang hidup baru memiliki keinginan, jika sudah menjadi setan untuk apa dia masih menginginkan Tian-xing-mi-ji lagi? Diam-diam dia menghembuskan nafas, dia melihat Wan Tian-pin yang terluka di tenggorokan dan ada lubang hitam, membuat siapa pun yang melihatnya menjadi takut. Yi-feng tahu kalau luka ini berasal dari jari Xu-bai, asal ditambah satu serangan lagi cukup membuat orang ini langsung mati. Mengapa dia bisa hidup kembali? Begitu ketakutan Yi-feng berkurang, perasaan anehnya muncul lagi. Dia melihat Wan Tian-pin tapi pertanyaannya tetap tidak terjawab. Wan Tian-pin maju lagi selangkah dan membentak: Keluarkan Tian-xing-mi-ji. Yi-feng berpikir lagi, Kepandaiannya lebih tinggi dariku dan Tian-xing-mi-ji ada di tanganku. Dengan kemampuan ilmu silatnya, dia bisa langsung merebutnya, mengapa dia menyuruhku mengeluarkannya? Dia dijuluki Perampok Utara, aneh jika dia melakukan ini. Yi-feng adalah orang pintar dan lincah, dia bisa berpura-pura mati untuk menghindari kejaran Tianzheng-jiao. Sekarang dia berpikir, Apakah sesudah dia terluka parah kemudian dia mendapatkan mujizat dan bisa hidup kembali, tapi dengan ilmu yang biasa dia miliki, tidak mungkin dia bisa melakukan semua ini. Karena itu Yi-feng menjawab dingin: Kalau aku tidak mau mengeluarkan obat itu, kau mau apa? Dia malah memegang pinggangnya dan maju selangkah. Wajah Wan Tian-pin berubah, sorot mata penuh dengan kemarahan.

18 Yi-feng melihat ke depan, jika tafsirannya salah, begitu Wan Tian-pin menyerang, dia tidak akan sanggup bertahan. Bagaimanapun juga dia harus menyimpan rasa tegang di dalam hatinya agar tidak terlihat oleh lawan. Pandangan mereka saling beradu, mereka masing-masing menebak apa yang sedang dipikirkan oleh lawannya. Wan Tian-pin tertawa: Aku nasehatkan, lebih baik keluarkan buku itu. Bagi kita itu akan berguna. Nada bicaranya semakin pelan. Kata-kata ancaman sekarang sudah berkurang. Diam-diam Yi-feng menghembuskan nafas, dia memastikan tebakannya tidak meleset. Dia segera memutar otaknya. Dengan tertawa dingin dia berkata: Aku beritahu kepadamu hei marga Wan, mengenai Tian-xing-mi-ji, tidak perlu kau ungkit lagi! Jika kau masih ingin hidup dan bisa keluar dari lembah ini, kau harus tanya apakah aku akan mengijinkannya atau tidak? Kata-kata Yi-feng berubah, dari posisi terancam menjadi posisi mengancam. Wan Tian-pin terkejut. Seperti perkiraan Yi-feng semula, walaupun Wan Tian-pin tidak mati tapi ilmu silatnya belum pulih. Dalam rasa terkejutnya, dia sengaja tertawa dan membentak: Aku, Wan Tianpin sudah lama berkelana di dunia persilatan, tidak ada seorang pun yang berani berbicara dengan nada seperti itu padaku! Sambil bicara sorot mata terus melihat wajah Yi-feng. Mereka berdua sedang mengukur kepintaran masing-masing, yang pertama dia sudah kalah. Tiba-tiba Yi-feng dengan dingin berkata: Serahkan kepadaku! Wan Tian-pin terpaku. Yi-feng berkata lagi:

19 80 Jika kau tidak mau menyerahkan alat cahaya berputar itu, jangan harap bisa keluar dari lembah ini! nada bicaranya sangat sombong, lebih sombong dibandingkan saat dia meminta buku Tian-xing-miji tadi. Wajah Wan Tian-pin langsung memucat, dia mundur selangkah, diam-diam mulai mengatur nafas. Yi-feng terus melihatnya, tapi belum berani menyerangnya. Malam bertambah larut, angin berhembus bertambah kencang. Jika sekarang Yi-feng pergi pun, Wan Tian-pin tidak akan menghalanginya juga tidak akan bisa menghalanginya. Tapi orang sering bingung dan Yi-feng tidak terpikir akan hal ini. Dia tidak berniat mendapatkan alat cahaya berputar, dia hanya ingin sekedar menghina Wan Tianpin. Kekesalannya tadi belum sempat dilampiaskan. Apalagi pelajar yang ingin bunuh diri itu masih terbaring di rumah batu, apakah dia masih hidup atau sudah mati, dia tidak ingin pergi begitu saja dari tempat ini. Apalagi dalam hati dia masih bertanya-tanya, dia ingin tahu mengapa Wan Tian-pin bisa hidup kembali? Karena itu dia tidak berkeinginan untuk kabur dari sana. Wan Tian-pin berdiri tegak tapi tidak mengatakan apa-apa. Tiba-tiba Wan Tian-pin melihat Yi-feng. Yi-feng terkejut dan berpikir, Sorot matanya tiba-tiba menjadi terang dan kuat, apakah dalam waktu begitu singkat ilmu silatnya sudah pulih? Tapi ini tidak mungkin! Yi-feng tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini tidak selalu seperti yang diperkirakan olehnya, sekarang ilmu silat Wan Tian-pin sudah pulih, bahkan mungkin lebih hebat dari sebelum dia terluka! Ternyata sesudah Wan Tian-pin terluka parah dan nyawanya hampir tidak tertolong, Yi-feng memindahkan dia dan mayat Xu-bai ke atas meja batu. Karena tubuh mereka berdekatan, maka darah mengalir dari tubuh Xu-bai ke mulut Wan Tian-pin. Darah si Tangan Terampil mengandung zat Dulong-wan. Obat ini adalah obat paling berguna dan berkhasiat, sesudah meminum obat terbagus di dunia ketika pingsan Wan Tian-pin masih sempat merasakan ada sesuatu yang masuk ke dalam mulutnya. Kemudian pelan-pelan dia mulai sadar. Begitu sadar dia hanya sempat terpikir sebentar, berdasarkan pengalamannya yang banyak, dia sadar apa yang harus dia lakukan ketika hidup kembali. Karena itu dia menyedot darah Xu-bai sampai habis. Hingga akhirnya dia sudah hidup kembali.

20 Dia mengambil alat cahaya berputar milik Xu-bai, kemudian meninggalkan gua itu. Dia membungkus perhiasan yang ada di rumah batu dan akan membawanya pergi dari sana. Karena Xubai sudah mati, dia tidak perlu tinggal di hutan ini lagi. Wan Tian-pin tadinya celaka sekarang malah mendapatkan rejeki, hanya saja Tian-xing-mi-ji yang menjadi jatahnya sekarang menghilang. Dia merasa sangat menyesal tapi dia tidak tahu identitas pemuda itu, karena dia tahu sewaktu dia dan Xu-bai berebut dan bertarung, pemuda ini mengambil keuntungan dari mereka. Ketika dia sedang berpikir, Yi-feng tiba-tiba kembali, Wan Tian-pin tidak menduga sekarang nyawanya bisa dipungut kembali. Tapi kaki dan tangannya masih terasa lemas. Du-long-wan mulai berfungsi mulai bereaksi di dalam tubuhnya, jika dia bisa menyatukan ilmu silatnya dengan kehebatan obat itu, semua itu akan menambah kekuatannya beberapa kali lipat! Tapi kesempatan langka ini disia-siakannya begitu saja. Sebetulnya Du-long-wan dapat mengembangkan 100% tenaganya tapi di dalam tubuhnya hanya bereaksi 20%. Tapi kekuatan 20% ini cukup untuk menambah kemampuan ilmu silatnya. Yang penting dia berhasil merebut kembali nyawanya dari maut. Karena lemas maka dia tidak segera muncul di hadapan Yi-feng. Begitu Yi-feng masuk ke dalam gua dan pelajar itu melihat ada perhiasan di dalam rumah batu, maka pelajar miskin itu segera memanjat masuk melalui jendela. Melihat caranya masuk ke dalam rumah, Wan Tian-pin tahu pelajar itu tidak bisa ilmu silat, maka dia pun segera melempar pelajar itu dengan batu kecil. Ilmu silat Wan Tian-pin sangat tinggi, sebutir batu telah membuat tangan kanan pelajar itu putus dan membuatnya pingsan.

21 81 Ketika Yi-feng keluar dari gua, tiba-tiba Wan Tian-pin muncul di depan Yi-feng. Hal ini membuat Yifeng terkejut bukan kepalang. Tapi bila beradu bicara, Wan Tian-pin berada di bawah Yi-feng, maka Wan Tian-pin berharap ilmu silatnya bisa cepat pulih. Butuh waktu singkat untuk mengatur nafas dan Du-long-wan mulai bereaksi di dalam tubuhnya. Dia mulai merasa tenaganya kembali, dia bersiap-siap menyerang Yi-feng. Sambil tertawa dingin, kedua telapaknya membentuk lingkaran kemudian menyerang Yi-feng dengan cepat. Hanya terlihat bayangan telapak tangan, maksudnya tidak lain adalah untuk mengacaukan penglihatan lawan, setelah itu baru menyerang. Yi-feng benar-benar terkejut, dia berputar ke kanan, tangan kanan segera menyerang, Yi-feng memang termasuk pesilat tangguh dan terkenal, tapi jurusjurusnya tidak ada yang istimewa. Jurus Feng-huang-zhan-chi (Phonix mengibas sayap) sangat tepat. Di dunia persilatan boleh dikatakan ini adalah jurus hebat. Tapi jurus ini di mata Wan Tian-pin terasa sangat biasa. Membuat Wan Tian-pin tertawa dingin, dia berputar, kedua telapak tangannya sekali lagi menyerang. Hanya saja teknik memukulnya diganti dengan teknik mencengkram. Kesepuluh jarinya dibuka dengan lebar. Ini adalah jurus cakar elang andalannya yang membuat dunia persilatan menjadi geger. Jurus ini mengurangi waktu untuk mengubah jurus, yang pasti gerakannya sangat cepat. Telapak kiri Yi-feng baru dijulurkan, dia merasakan angin telapak lawan mencengkram perut dan tenggorokannya. Yi-feng menghembus nafas. Selama berkelana di dunia persilatan, dia telah bertarung ratusan kali, tapi jurus Wan Tian-pin baru pertama kali dilihatnya. Sudah tidak ada waktu lagi untuk memikirkan hal lain, dia memutar pinggangnya, mundur 3 langkah tapi Wan Tian-pin seperti bayangan terus menempel. Dua telapaknya melingkar lagi, ujung telapak sedikit ditekuk, dia menyerang ke dada Yi-feng. Jurusnya berubah-rubah tapi pergelangan tangannya tidak ditekuk sama sekali. Jurus ini seperti jurus yang biasa ada di dunia persilatan. Yi-feng sangat mengerti jika ujung jari lawan mengenainya sedikit saja, tenaga yang datang akan bertubi-tubi. Dia juga tahu walaupun Wan Tian-pin kurus kering tapi tenaga dalam dan ilmu silatnya sangat hebat, maka dia tidak berani menyambut serangan telapak lawannya. Terpaksa Yifeng mundur

22 beberapa langkah. Karena takut dia hanya bisa menghindar dan tidak berani menyerang. Sebenarnya jika dia tenang sedikit saja, dengan dua nadi Du dan Ren yang sudah dilancarkan, dan dengan kemampuan ilmu silatnya melawan Wan Tian-pin, walaupun tidak menang tapi setidaknya posisinya tidak akan begitu memalukan. Wan Tian-pin tertawa dingin, dia berkata dengan nada menghina: Ternyata ilmu silatmu hanya begini saja, tapi kau berani berkata dengan sombong di depanku! Kemudian telapaknya membawa angin kencang juga bayangan yang memenuhi langit. Dia menyerang ke kiri dan kanan Yi-feng. Yi-feng terus bertahan, tapi karena ilmu silat di bawah Wan Tian-pin, dia hanya bisa mundur selangkah demi selangkah. Sesudah berjalan 10 jurus, posisi Yi-feng bertambah lemah lagi. Wan Tian-pin mengubah jurusnya, dia menyerang dengan keras lalu berputar-putar, maksudnya tidak lain ingin menghina dan meremehkan pemuda ini dulu. Karena pemuda ini tadi telah berbuat tidak sopan kepadanya setelah itu baru dia membunuh Yi-feng. Maka serangannya tidak sekuat tadi lagi. Nadi yang diserangnya pun bukan nadi penting. Tapi bibirnya selalu keluar kata-kata marah dan menghina Yi-feng. Yi-feng merasa marah, dia sadar dengan kemampuan ilmu silatnya tidak mungkin dia bisa melawan Wan Tian-pin, ingin kabur pun dia sudah tidak mempunyai kesempatan lagi.

23 BAB 28 Di malam larut terjadi hal aneh PAK! Bahu Yi-feng terkena pukulan. Walaupun sakit untungnya tidak mengenai tulang dan nadinya. Yi-feng mengetahui maksud Wan Tian-pin, tapi dengan cara telapak angin yang terus berbunyi dengan kencang tetap tidak bisa melukai lawan sedikit pun. Dia terus mundur, ketika dia memutar tubuhnya, tiba-tiba dia melihat ada sebuah batu besar di depannya. Batu besar itu tadinya berada di tengah. Dari tengah batu, bisa melihat ke dalam gua yang sangat gelap. Yi-feng berpikir, segera kakinya melangkah. Dia bergeser ke dalam gua. Bayangan telapak Wan Tian-pin masih terus bergerak, telapaknya seperti dua ekor kupu-kupu yang terbang di sisi Yi-feng. Dia terkenal di dunia persilatan, yang pasti ilmu silatnya memiliki keistimewaan. Tangan kirinya memutar, dia mengeluarkan serangan sambil mengejek: Anak kecil, serahkan Tianxing-mi-ji kepadaku, kau juga harus berlutut di hadapanku. Kalau kau membuatku senang mungkin aku bisa melepaskanmu. Jika nasibmu baik mungkin aku akan menerimamu menjadi muridku. Yi-feng membentak, dengan sekuat tenaga menyerang Wan Tian-pin. Tubuh Wan Tian-pin sedikit condong ke belakang tapi jurus Yi-feng bukan menerjang maju. Di tengah-tengah dia mundur kemudian bersalto ke belakang. Dia memperkiraan jaraknya dengan gua itu, tubuhnya berputar di udara, begitu kakinya sampai ditanah, segera berlari masuk ke dalam gua itu. Wan Tian-pin sedikit terkejut, dia segera meloncat, dia ikut masuk ke dalam gua itu, tapi di belakang terdengar suara angin menderu. Dia berbalik untuk melihat, ternyata batu besar yang menutup gua mengikutinya. Ketika dia menengok, batu besar yang ada di mulut gua itu sudah menutup. Dengan terkejut Wan Tianpin melihat ke sekeliling. Di dalam gua tidak ada sinar sama sekali. Dengan cepat dia menahan nafas, kedua telapak diletakkan di depan dada karena dia takut Yi-feng akan menyerang dari kegelapan. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Yi-feng sudah memperhitungkan semuanya, begitu masuk ke dalam gua, dia langsung memutar batu. Tapi Yi-feng sudah keluar pada batu besar sebelum tertutup rapat. Ketika posisinya sudah tepat Yi-feng langsung bertindak, cara ini harus dimiliki oleh orang yang

24 berpikiran matang. Mengurung orang di dalam gua tapi dalam waktu hitungan detik, dia harus segera berlari keluar. Karena bertindak ceroboh, Wan Tian-pin sudah terkurung di dalam gua yang gelap dan dingin. Rencana ini berhasil, ketika dia menarik nafas terasa angin dingin berhembus, Yi-feng dadanya sangat nyaman. Jantungnya yang berdebar-debar mulai berdetak dengan tenang. Yi-feng segera berlari ke rumah batu dan masuk melalui jendela. Dengan bantuan cahaya redup dia melihat pelajar itu masih tergeletak di bawah. Yi-feng bernafas panjang dan berpikir, Tadinya aku ingin menolongnya tapi aku malah mencelakainya. Dia berjongkok mencoba apakah pelajar itu masih bernafas atau sudah mati ternyata dia masih hidup. Dia hanya pingsan. Perhiasan yang tersisa di rumah itu dibungkus rapi oleh Yi-feng, dia tidak mencari perhiasan lainnya. Kemudian memapah pelajar miskin yang pingsan itu, keluar dari rumah batu dan turun ke kaki gunung. Sesudah pelajar miskin ini siuman, dia membawa perhiasan pemberian Yi-feng lalu pergi ke kota, kelak di kemudian hari dia menjadi orang kaya. Sejak awal sampai akhir dia tidak mengenal orang yang membuatnya menjadi kaya. Yi-feng dengan menggunakan pikirannya yang lincah berhasil mengalahkan lawan kuat. Dia juga berhasil mendapatkan buku rahasia Tian-xing-mi-ji dan obat penawar, hatinya merasa sangat senang.

25 83 Sambil menikmati rasa senang, dia mulai merasa lelah. Tubuh sekuat Yi-feng walaupun bisa melewati perjalanan begitu lama tanpa tidur dan istirahat ditambah dengan ketegangan serta pertarungan hebat, sekarang dia mulai merasa lelah. Sesampainya di Jing Dong, dia mengambil keputusan untuk beristirahat. Dia tertidur pulas selama beberapa hari ini. Tidurnya merupakan suatu kenikmatan yang jarang dinikmatinya. Dia bermimpi kalau istrinya kembali ke sisinya, saat terbangun dia kebingungan. Di luar masih sangat gelap, ternyata hari sudah malam. Dia tidak ingin bangun, maka dia pun berbaring kembali di ranjang, sambil mendengarkan suara angin yang berhembus di luar jendela. Tiba-tiba dia mempunyai pikiran yang berbeda terhadap situasi dunia persilatan. Wajah istrinya yang cantik terus ter-bayang-bayang, kadang terasa sangat jelas, kadang tidak. Tiba-tiba dia mendengar suara hembusan angin di luar jendela membawa suara kelepak baju orang yang sedang berjalan di malam hari. Dulu dia pasti akan segera keluar tanpa ragu dan mencari tahu siapa orang itu. Sekarang dia hanya berbaring di ranjang. Untuk apa aku mengurusi masalah orang lain? Dia berpikir lagi, Bukankah masalah yang sedang kuhadapi pun tidak ada yang membantu? Di Sudong, aku dikepung oleh 3 ketua bagian Tianzheng-jiao, hampir saja aku terbunuh, siapa yang membantuku waktu itu? Setelah istriku lari dengan,,lakilaki lain, aku dikejar-kejar untuk dibunuh, siapa yang keluar membelaku? Dengan sedih dia menarik nafas. Dulu pikirannya sangat lurus, sekarang berbelok-belok mengikuti masalah yang terjadi dan kehidupannya tidak sebahagia dulu. Malam-malam merenung, dia terpikirkan banyak orang sampai-sampai dia teringat pada Zhifengmai-hui yang mungil Tiba-tiba dari luar jendela terdengar jeritan, membuat Yi-feng terkejut. Dia menganggap kalau dia adalah orang egois tapi begitu mendengar jeritan memilukan, dia tidak bisa berdiam diri begitu saja di atas ranjang. Berkali-kali dia memperingati dirinya supaya jangan terlalu banyak mengurusi masalah orang lain, hal terpenting sekarang ini adalah dia harus mengantarkan obat penawar ke Zhongnanshan, tapi darah pendekar yang masih ada di dalam tubuhnya tidak bisa menahan kekuatan ini.

26 Aku akan melihat sebentar, tidak akan menghabiskan waktu banyak. Sambil mengenakan sepatu, dia berpikir, Apakah akan terjadi hal aneh lagi? Ataukah akan ada orang aneh yang muncul lagi? Dulu sewaktu aku masih berkelana di dunia persialtan, apa yang terjadi saat itu langsung bisa ku-selesaikan di tempat. Dia mencari alasan untuk dirinya sendiri. Buku dan obat penawar dibungkus dan disimpan dengan rapi di balik baju bagian dada. Dia sudah lama berkelana di dunia persilatan maka apa pun yang dilakukannya pasti dikerjakan dengan sangat teliti. Kemudian dia meloncat keluar melalui jendela dan berlari menuju suara teriakan itu. Rumah-rumah yang ada di bawah kakinya sangat gelap dan sepi, teriakan memilukan itu pun hanya terdengar sekali tidak ada teriakan susulan. Di sekeliling sana sangat sepi dan tidak terasa ada aneh. Yi-feng menyalahkan dirinya, Mengapa tadi aku tidak cepat-cepat keluar? Dia melihat ke sekeliling, dia sudah lama tidak keluar di malam hari. Sekarang dia berada di luar, dia merasa darahnya mulai bergejolak, sifatnya yang bebas muncul kembali. Dia berusaha menenangkan dirinya lalu mulai memperhatikan dan mendengarkan suara yang ada di sana. Ketika dia mulai putus asa, tiba-tiba terdengar suara yang memohon-mohon. Yi-feng tidak ragu lagi, dia segera berlari ke arah suara itu. Kecepatannya seperti seekor burung walet di musim semi. Tiba-tiba dia melihat salah satu jendela di sebuah rumah masih bercahaya, karena itu dia berhenti dan mengait mengaitkan kakinya ke atap dan tubuhnya terjulur ke bawah.

27 84 Di dalam rumah itu ada sebuah lampu minyak, seseorang sedang duduk di sana, tangan kanannya memegang pedang, jari tengah tangan kirinya memegang pedang. Ada seseorang sedang berlutut di depan orang itu, wajahnya bersimbah darah, mungkin teriakan memilukan itu berasal dari orang ini. Yi-feng melihat keadaan di sana, dalam hati berpikir, Apa yang sedang terjadi di sini? Terlihat orang yang memegang pedang itu menggetarkan pedangnya, dia menyabet telinga orang yang sedang berlutut. Darah muncrat dari telinganya. Pedang berputar, telinga orang itu berada di pedang. Orang ini berteriak memilukan! Begitu dilihat dengan teliti, ternyata dua telinganya sudah putus. Yi-feng marah! Dia berpikir, Orang ini benar-benar kejam! Tubuhnya yang tergantung di atap segera meluncur turun. Yi-feng mengira orang yang memegang pedang itu akan segera berlari keluar. Orang itu dengan dingin melihat keluar jendela, tapi dia tetap duduk dengan tenang di kursinya dan tidak bergerak sama sekali. Yi-feng terpaku. Orang itu dengan santai mengambil teh di atas meja kemudian minum sambil menghadap ke arah jendela. Dia tersenyum, dengan suara senang dia berkata: Sahabat di luar jendela yang suka ikut campur urusan orang lain, di luar sangat dingin, masuklah dan duduk bersamaku! Wajah orang ini pucat tapi dia termasuk tampan, kumisnya pendek tapi tidak menambah kejantanannya. Yi-feng menertawakan dirinya sendiri, mengapa semua hal yang ditemuinya selalu tidak masuk akal? Orang pucat ini menebas dua telinga orang lain, tapi dia masih bisa duduk dengan tenang. Yi-feng melihat jendela masih terbuka, maka dia pun masuk dan berdiri di sisi orang yang masih berlutut itu. Terdengar orang yang memegang pedang itu berkata: Sahabat, sungguh hebat kepandaiannya. Sepertinya Anda adalah pendekar yang membela keadilan! Ha, ha, ha! tawanya seperti memuji tapi juga seperti menghina. Yi-feng melotot, dia bertanya: Di antara Tuan dan orang ini tersimpan dendam apa? Dia sudah berlutut artinya dia telah mengaku kalah, mengapa Tuan terus memaksakan kehendak? Bukan karena aku ingin ikut campur, tapi aku merasa Tuan terlalu kejam! Yi-feng selesai bicara, orang itu malah tertawa, tapi lakilaki yang masih berlutut itu tiba-tiba saja

28 meloncat berdiri. Dia menyerang dada Yi-feng, sambil marah-marah: Untuk apa kau ikut campur? Kemudian orang itu menyerang dengan ilmu Shao-lin Fu-hu-quan (Ilmu kepalan harimau mendekam). Sepertinya ilmu Fu-hu-quan ini mengandung tenaga latihan 30 tahun. Karena serangan orang itu begitu tiba-tiba, hampir saja kepalannya mengenai dada Yi-feng. Yifeng sama sekali tidak menyangka kalau yang akan menyerangnya adalah orang yang sedang berlutut bukan orang yang memegang pedang. Karena terkejut tanpa terasa dia menggeser kakinya. Lakilaki itu berilmu silat tinggi, jurusjurusnya cepat dan lancar. Sekarang dia sudah mengeluarkan dua kepalannya, dengan cepat dia menyerang pundak dan dada Yi-feng. Yi-feng marah besar dan membentak: Apakah kau sudah gila? Dengan ilmu silatnya yang tinggi dia pun balas menyerang lakilaki itu. Lakilaki itu dalam 10 jurus masih bisa menahan jurusjurus Yi-feng, tapi mangkuk dan cangkir yang ada di atas meja sudah hancur berantakan. Orang yang memegang pedang masih tetap duduk di kursinya sambil tertawa dingin, tapi matanya terus memperhatikan langkah-langkah Yi-feng. Kadang-kadang dia menyentil punggung pedang agar mengeluarkan suara. Entah Yi-feng harus marah atau tertawa, diam-diam dia memarahi dirinya sendiri karena terlalu banyak ikut campur urusan orang lain. Sambil marah lakilaki itu terus menyerangnya: Mengapa kau melarangku berlutut? Jangankan telinga, nyawa pun akan kuberikan padanya.

29 85 Karena marah Yi-feng menggerakan telapak tangannya untuk menyerang. Bayangan telapak tangan mengelilingi lakilaki yang selalu bicara kasar itu. Orang yang memegang pedang tertawa terbahak-bahak dan berkata: Menurut kata orang kuno, lebih baik jangan mencampuri urusan orang lain. Sahabat, apa kita harus menuruti perkataan orang kuno? Yi-feng benar-benar marah kali ini, dia mundur tiga meter, lalu membentak: Baiklah, aku tidak akan ikut campur tangan lagi urusan kalian Kata-katanya belum selesai, lakilaki itu datang dan menyerang wajah Yi-feng, dia masih tetap marahmarah. Jika bisa mungkin Yi-feng dibunuh dengan kata-katanya saat itu juga. Yi-feng merasa aneh, dia tidak mengerti mengapa lakilaki ini malah ingin membunuhnya? Padahal Yi-feng berniat menolongnya. Terdengar lakilaki itu marah lagi: Kau benar-benar kurang ajar, kau merusak rencanaku, aku harus membunuhmu sekarang juga! Orang yang memegang pedang tetap tertawa, sedangkan Yi-feng masih bengong tidak mengerti. Diam-diam dia berpikir, Dua telinga orang ini sudah putus ditebas oleh orang pucat itu, aku menolongnya tapi dia malah mengatakan kalau aku telah merusak rencananya, apakah dia sudah gila? Atau dia bukan orang normal? Hhhh! Aku benar-benar sial! dengan cara apa pun dia tidak bisa menjelaskan alasannya, terpaksa dia mengakui kalau dia sedang sial.

30 0oo0 BAB 29 Si cantik dari dunia persilatan Karena Yi-feng sedang berpikir, lakilaki itu mengambil kesempatan menyerangnya sambil membentak: Jika hari ini aku tidak bisa membunuhmu, aku akan mengganti nama Fu-hu-jin-gang ini! Yi-feng baru mengerti ternyata lakilaki ini bernama Fu-hu-jin-gang. Dia berpikir lagi, Mengapa dia bertingkah seperti orang gila? Nama Fu-hu-jin-gang, Ruan Dacheng sangat terkenal di Propinsi Si-chuan, dia adalah seorang lakilaki yang sangat terbuka, sangat dikagumi oleh orang-orang, begitu mendengar nama Fu-hu-jin-gang, Yi-feng merasa bertambah aneh. Karena Ruan Dacheng bukan orang gila tapi mengapa sekarang dia berperilaku seperti itu? Orang yang memegang pedang masih duduk di sana sambil tertawa melihat Yi-feng. Melihat mereka bertarung tanpa sebab, dia malah sangat senang. Hanya sebentar mereka sudah bertarung beberapa jurus lagi, tapi Yi-feng sudah tidak tahan karena kepandaiannya berada di bawah Ruan Dacheng. Dan di antara dia dan Ruan Dacheng tidak ada dendam sama sekali dan dia datang ke sana bermaksud menolongnya, dia tidak berniat melukainya. Kaki kanan Ruan Dacheng sudah maju, kepalan tangan kanan dikeluarkan dengan posisi lurus. Kedua telapaknya melingkar, dengan cepat Yi-feng menyerang ke tenggorokkan dan dada bawah Fuhu-jin-gang. Fu-hu-jin-gang menekuk menghindari serangan itu tapi tubuh Yi-feng sudah berputar. Kedua telapaknya siap memukul tubuh Ruan Dacheng. Dua jurus ini sangat ringan juga indah. Jurus ini didapatkannya ketika dia sedang bertarung dengan Wan Tian-pin ketika mengubah jurus, kecepatannya lebih cepat satu kali lipat dibandingkan dengan dari orang lain. Maka sebelum Ruan Dacheng mengubah jurusnya, dia sudah terkena pukulan dan terjatuh. Kedua matanya menatap Yi-feng dengan aneh, kenapa Yi-feng bisa mengeluarkan 2 jurus begitu aneh? Orang yang memegang pedang malah menyentil pedang sambil tertawa: Baik! Ini sangat baik! Sahabat, kau benar-benar berilmu tinggi, aku kagum kepadamu. Mata Yi-feng bergerak dari kiri ke kanan melihat dua orang itu, dia tidak mengerti apa hubungan di

31 antara mereka? Apakah mereka majikan dan pelayan?

32 86 Tapi pikirannya segera disingkirkannya jauh-jauh, tidak mungkin Fu-hu-jin-gang menjadi pelayan. Fu-hu-jin-gang merangkak berdiri dengan marah. Walaupun dia berhasil dipukul dia tidak terima dan masih ingin bertarung lagi dengan Yi-feng. Orang yang memegang pedang tertawa: Sudahlah, Ruan Lao-da, kau bukan lawannya, apalagi hari ini karena diriku kau sudah mengorbankan 2 telingamu. Kelak jika masih ada kesempatan kau boleh mencobanya lagi, yang penting yang penting kau mengerti diriku. Yi-feng yang sedang kebingungan sekarang bertambah bingung. Dia merasa ingin tertawa karena orang yang memegang pedang malah menasehati Fu-hu-jin-gang supaya jangan bertengkar lagi dan dia pun tidak mengerti kenapa mereka bisa sampai bertengkar? Dia harus melampiaskan kekesal-an ini kepada siapa? Orang yang memegang pedang itu perlahan berdiri, tersenyum pada Yi-feng. Sahabat, siapa marga dan nama anda? Kita bertemu di malam hari seperti ini, aku harap Anda bisa tinggal dan mengobrol lebih lama denganku. Dia menuangkan secangkir teh untuk Yi-feng dan tertawa: Malam larut seperti ini datang bertamu, terpaksa aku hanya bisa menyuguhkan teh menggantikan arak. Yi-feng terpaku, dia tidak bisa menebak siapa orang yang membawa pedang ini. Orang ini terkadang menghinanya, terkadang bertingkah sopan, Entah dengan cara apa Yi-feng harus menghadapi orang ini? Apa harus bersikap seperti kawannya? Atau pergi dari sana begitu saja? Dia sungkan duduk berteman dengan orang aneh ini. Ketika dia sedang ragu, Fu-hu-jin-gang datang menghampirinya malah ingin berteman dengannya. Jangan melihat wajahnya yang putih, hatinya tidak sebaik aku. Demi dirimu, telingaku sudah ditepis, apakah kau tidak merasa kasihan kepadaku sedikit pun? Setelah mendengar kata-kata ini, Yi-feng terkejut lagi: Apakah benar Ruan Dacheng sudah gila? Mengapa sekarang dia malah berkata seperti itu? Yi-feng benar-benar bingung. Wajah orang yang memegang pedang seperti memerah, tiba-tiba dia memutar pedangnya membuat pedang itu mengeluarkan warna biru. Dia juga membentak: Ruan Laoda, jangan sembarangan bicara! Mengapa setiap hari kau selalu mengikutiku, jika kau bukan lakilaki sejati, sejak dulu aku sudah memenggal kepalamu. Kau memintaku menebas telingamu, aku baru mau melakukannya, apakah aku salah telah bertindak seperti itu? Yi-feng benar-benar kebingungan. Tapi wajah Ruan Dacheng seperti akan menangis. Wajahnya seperti ayahnya saat meninggal, dia berdiri tegak, dua telinganya yang telah putus masih meneteskan darah. Melihat Ruan Dacheng, Yi-

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

dak. Dia harus bisa merebut kembali daftar nama itu hal itu baru bisa membuktikan..." "Permintaan Nona terlalu banyak!" "Permintaanku tidak banyak.

dak. Dia harus bisa merebut kembali daftar nama itu hal itu baru bisa membuktikan... Permintaan Nona terlalu banyak! Permintaanku tidak banyak. dak. Dia harus bisa merebut kembali daftar nama itu hal itu baru bisa membuktikan..." "Permintaan Nona terlalu banyak!" "Permintaanku tidak banyak. Dia sanggup melakukan permintaanku." "Aku harus jujur

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah BAGIAN PERTAMA Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah 2 MOTIVASI HIKMAH 1 Cinta Sang Wanita Penghibur Apakah ada di dunia ini orang tua yang rela menghancurkan hidup anak kandungnya? Apa kau tahu rasanya hidup terkatung-katung

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan Sahabat yang Pergi Kisah ini diawali dari tiga anak laki-laki yang sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku SD. Mereka adalah Louis William, Liam Payne, dan Harry Styles. Louis tinggal bersama

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Kaki Langit. Bulan dan Matahari Kaerala Kaki Langit antara Bulan dan Matahari Penerbit Kaerala Kaki Langit antara Bulan dan Matahari Oleh: Kaerala Copyright 2014 by Kaerala Penerbit Kaerala Desain Sampul: Kaerala Diterbitkan melalui:

Lebih terperinci

P A D A M U E M B U N

P A D A M U E M B U N R I S H E L L Y R I T O N G A P A D A M U E M B U N dan cerita-cerita lainnya Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com Perbincangan Denganmu 2 Jarum pada jam yang melingkar di tangan kiriku menunjukkan

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup 1. EXT. Pinggrian Rel Kereta Api (Siang) BEJO, seorang anak laki-laki berusia 24 tahun, berjalan menyusuri rel sepulang dari bekerja mengais rupiah di jalanan,

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu Secangkir Rindu Kalena sudah tahu kalau Fandro akan mencarinya. Bukan hanya karena dulu mereka sangat dekat, tapi karena Fandro sudah berjanji untuk menemui Kalena bila dia punya kesempatan datang ke Faschel

Lebih terperinci

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang istimewa karena sekarang dia naik ke kelas dua di sebuah SMP

Lebih terperinci

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia 1 Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia harus on the way ke Korea. Korea? Huh, bahkan dia pun tak

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite Sore yang cerah di sebuah bukit tidak jauh dari sebuah desa terlihat dua orang yang sedang melakukan aktivitas. Orang pertama seorang pria berumur sekitar tigapuluh

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai. KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba memakan jiwa seorang wanita, wanita itu terduduk lemas

Lebih terperinci

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari CHARLES KUMAR Fakir Sang Pencari My Love my Shakti, my Manura Laxmi, this novel is for you and our children Prisha Vajra Valli And Ganadhakshya Kabir Valli 2 Aku laksana seekor anjing yang menunggu tuan

Lebih terperinci

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong Musim Semi Hari ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Aiko. Setelah sekitar mungkin 7tahun lebih aku tak pernah melihatnya. Aku percaya mungkin dengan cara aku berpura pura sebagai dirimu, dia masih

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita Bab 6 Persahabatan M e n u U t a m a Peta Konsep Persahabatan dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Membaca teks

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com Adam Aksara MENANTI CINTA Penerbit Nulisbuku.com PROLOG Butir-butir keringat hangat berjatuhan dari dagu persegi seorang pria. Terdengar suara nafasnya yang memburu cepat. Kedua otot-otot lengannya yang

Lebih terperinci

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis

Lebih terperinci

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK A. MEMBACA CERITA Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. Kompetensi Dasar Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Indikator 1. Mampu

Lebih terperinci

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja.

Mungkin hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Apakah mungkin terjadi sesuatu? Semoga semuanya baik-baik saja. 1.Penuh Rasa Syukur Apabila kamu bersyukur nescahya Aku akan tambahkan nikmat-ku dan apabila kamu kufur maka adzab-ku sangatlah pedih (Q.S Ibrahim : 7) Masih dalam hari yang baik. Sebab dari awalpun aku

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment) Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lelah menanti.. Cinta untukmu tak pernah berbalas. Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya. Lucu memang, aku masih saja merindukanmu.. Walau kutau hatimu

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

REVIEW. Mulut heart-shaped-nya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia meringis ketika rasa sakit menghantam perut bawahnya: kram.

REVIEW. Mulut heart-shaped-nya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia meringis ketika rasa sakit menghantam perut bawahnya: kram. REVIEW Nafas berat terdengar jelas ketika pemuda bertubuh kurus itu berusaha melawan rasa mual yang sedang menguasai tubuhnya, tubuhnya bergetar hebat dengan keringat yang bercucuran melalui dahinya, dan

Lebih terperinci

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas Juli Milik kita Hanya ada dua kali dalam satu tahun Kebahagiaan yang luar biasa bagi kita Kerinduan yang sekian lama terpendam, kini terbayar juga Cuti kenaikan tingkat, dari tingkat 2 menuju tingkat 3

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Suara alunan piano terdengar begitu lembut Suara alunan piano terdengar begitu lembut mengalun. Beberapa pelayan hilir mudik mengitari para tamu, dengan membawa nampan berisi minuman dengan berbagai macam jenisnya. Beberapa orang berkumpul berkelompok,

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc. Kisahhorror Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penerbit Dark Tales Inc. 2 Fiksi Horror #1: A Midnight Story Penulis: @kisahhorror Copyright 2012 by Kisahhorror Penerbit Dark Tales Inc. @darktales_inc Darktales.inc@gmail.com

Lebih terperinci

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta A. Rita Penerbit Karya Cinta Kenangan Perjalanan Jauh Oleh: A. Rita Copyright 2014 by A. Rita Penerbit (Karya Cinta) (karyacinta-rita.blogspot.com) (arashirita@gmail.com) Desain Sampul: (A. Rita ) Diterbitkan

Lebih terperinci

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA BAGIAN I. 1 Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA Hidup, apa itu hidup? Dan apa tujuan kita hidup di dunia ini? Menurutku hidup adalah perjuangan dan pengorbanan, di mana kita harus berjuang

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN Disusun Oleh : NAMA : ARIF FAJAR SETYAWAN NIM : 09.12.3589 KELAS : 09 S1SI 02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Lebih terperinci

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Tubuh-tubuh tanpa bayangan Tubuh-tubuh tanpa bayangan Ada sebuah planet bernama Arais. Planet Arais dihuni oleh suatu makhluk bernama Tubuh berjubah hitam. Mereka adalah makhluk yang sepanjang masa hanya berdiri di tempat yang sama.

Lebih terperinci

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tak Ada Malaikat di Jakarta Tak Ada Malaikat di Jakarta Sen Shaka Aku mencarimu di kota dimana lampu-lampu gemerlap membisu, orang-orang termangu sendiri dalam keriuhan lalu lalang. Mereka terdiam memegang telpon genggam, sibuk bercengkrama

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti

Lebih terperinci

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di Bait Pertama (Cintaku) Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di atas panggung yang terletak di tengah bangunan mal yang terbuka. Tommy sedang melakukan cek sound untuk penampilannya. Deru suara

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7 1. Aduh, Kaka, kalau rambutmu kau sisir model begitu kau kelihatan lebih tua. Kau seperti nenek-nenek! Alah kau ini hanya sirik,

Lebih terperinci

Stupid Love. June 21 st, 2013

Stupid Love. June 21 st, 2013 Stupid Love June 21 st, 2013 Sepasang mata biru terangnya menatapku lekat. Aku menggigit bibir bawahku, menahan kalimat yang tidak ingin aku katakan. Tapi aku harus. Aku harus mengatakannya. Emosiku sudah

Lebih terperinci

Rahasia Perempuan http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Berikut ini beberapa perbedaan laki-laki dan perempuan yang saya ambil dari buku : Perempuan,

Lebih terperinci

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata, Pindah Kelas Kring... Kring... Aku tidak mendengarkannya dan masih dalam mimpi. Setelah setengah jam terlewat, kring...! Ya ampun sekarang sudah jam 06.10, aku sudah telat. Dengan secepat mungkin, aku

Lebih terperinci

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi. Heart 119 Hal itu seperti ia kembali ke masa lalu dan mengulang lagi semuanya. Ia bisa melihat dirinya dan orang itu. Dirinya yang terduduk tanpa melihat ke orang itu, mengucapkan kata-kata yang sebenarnya

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci