Oleh: Dumas Lusangaji. Pembimbing: Dr. Andarwati, SE., ME. RINGKASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Dumas Lusangaji. Pembimbing: Dr. Andarwati, SE., ME. RINGKASAN"

Transkripsi

1 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Tercatat di BEI) Oleh: Dumas Lusangaji Pembimbing: Dr. Andarwati, SE., ME. RINGKASAN Latar belakang pada peneltitian ini bertujuan mengetahui dan menguji pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, dan Profitabilitas baik secara simultan maupun parsial terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005 sampai dengan Tujuan dari penelitian ini didasarkan pada masalah dari inkonsistensi struktur modal yang tampak pada neraca perusahaan dan berdampak pada keputusan pendanaan. Karena keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal merupakan salah satu keputusan penting bagi manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan. Sehingga perlu ditelusuri variabel apakah yang perlu untuk diperhatikan dalam kaitannya untuk membuat suatu struktur modal yang baik dan optimal. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksplanatory. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk laporan keuangan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory periode tahun Penelitian ini menggunakan 13 sampel perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia, di mana metode yang digunakan adalah pengkriteriaan populasi. Variabel dalam penelitian ini ada dua; variabel bebas yaitu Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, dan Profitabilitas. Serta variabel terikat yaitu Struktur Modal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil perhitungan dan uji regresi linier berganda, maka dapat diketahui bahwa secara simultan variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penelitian terdapat tiga variabel saja yang signifikan, yakni ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Serta hasil penelitian ini juga menegaskan bahwa variabel yang perlu diperhatikan sekaligus yang mempengaruhi struktur modal paling dominan adalah ukuran perusahaan. Berdasarkan temuan dan hasil penelitian, maka dalam penetapan struktur modalnya, perusahaan makanan dan minuman perlu untuk melihat variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas, terutama pada variabel ukuran perusahaannya. Kata kunci: Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, dan Profitabilitas.

2 I. PENDAHULUAN Kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam pengelolaan keuangan pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan dalam pencarian sumber dana (financing) dan kegiatan penggunaan dana (investment) (Mamduh, 2004:3). Manajer harus dapat mengambil keputusan untuk memilih sumber-sumber dana yang akan digunakan dan juga seberapa besar dana-dana tersebut digunakan untuk pembiayaan perusahaan sehingga nantinya dana yang diperoleh tidak memberatkan perusahaan. Selain itu manajer keuangan juga harus dapat mengambil keputusan yang sesuai dalam penggunaan dana yang diperoleh agar dana tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga manajer keuangan harus dapat mengombinasikan antara keputusan-keputusan tersebut agar nantinya keputusan yang diambil dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Keputusan pemenuhan kebutuhan dana dianggap penting karena berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan maupun kesempatan berkembang bagi perusahaan. Keputusan pemenuhan kebutuhan dana berhubungan dengan pemenuhan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pembelanjaan yang baik, atau penentuan struktur modal yang optimal. Dalam keputusan pemenuhan kebutuhan dana tercakup berbagai perimbangan apakah perusahaan akan menggunakan sumber internal maupun sumber eksternal. Pemenuhan kebutuhan dana dari sumber internal, yaitu sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan, sehingga dapat dikatakan perusahaan tersebut melakukan pembelanjaan dari pendanaan intern (internal financing) (Riyanto, 2001:5). Dalam konteks ini, pengertian pembelanjaan adalah dalam arti sempit, karena hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dana. Makin besar dana intern yang berasal dari laba ditahan akan semakin memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi kesulitan keuangan di waktu-waktu mendatang. Laba ditahan ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai cadangan untuk menghadapi kerugian yang timbul di masa datang, untuk melunasi hutang perusahaan, untuk menambah modal kerja, ataupun untuk membelanjai ekspansi perusahaan di masa datang (Riyanto, 2001:5).

3 Selain sumber dana dari internal, sumber dana yang lain adalah sumber eksternal, yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal pemilik atau penerbitan saham baru, penjualan obligasi, dan kredit dari bank (Bambang Riyanto, 2001:5). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dengan menggunakan sumber dari luar, maka disebut dengan pembelanjaan ekstern. Penentuan alternatif sumber dana dianggap penting karena masingmasing sumber dana tersebut memiliki biaya modal yang berbeda-beda. Manajer keuangan selanjutnya diharapkan mampu menerapkan pemilihan alternatif sumber dana yang paling tepat. Dalam hal ini, perusahaan perlu mempertimbangkan apakah dananya dipenuhi dari saham, hutang, atau kombinasi keduanya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan keseimbangan yang optimal dalam menentukan struktur modalnya. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Kesalahan dalam penentuan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas. Terutama dengan adanya hutang yang sangat besar, akan memberikan beban yang berat kepada perusahaan karena perusahaan harus menanggung beban tetap yang semakin besar (Bambang Riyanto, 2001:296). Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agus Budi Mulya (2008) dengan hasil penelitian menunjukkan secara simultan tidak ada pengaruh signifikan antara variabel struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan leverage operasi terhadap struktur modal. Dan secara parsial tidak ada satupun dari ke empat variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Tapi dari penelitian ini, ada satu variabel yang berbeda, yakni variabel leverage operasi diganti dengan variabel ukuran perusahaan. Beberapa penelitian mengenai struktur modal antara lain telah dilakukan oleh Krishnan dan Moyer (1996), dalam jurnalnya menyatakan bahwa asset structure, growth, size, tax rate, research and development expenses, risk, country, industry dan profitability secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial, hanya variabel growth dan size yang berpengruh signifikan terhadap struktur modal.

4 Penelitian selanjutnya yang menjadi referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Ramlall (2009), dalam jurnalnya menyatakan bahwa secara simultan Non-Debt Tax Shield (NDTS), size, growth, profitability, tangibility of asset, likuiditas, investasi dan usia perusahaan berpengaruh signifikan terhadap leverage perusahaan. Secara parsial profitabilitas, NDTS dan growth tidak berpengaruh terhadap leverage perusahaan, tangibility of asset berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan likuiditas dan size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap leverage perusahaan. Zelia dan Marcia (2009) dalam jurnalnya menyatakan bahwa secara simultan Tangibility of assets, size, profitability dan market to book (MTB) ratio berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial tangibility of assets dan size berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Dan variabel profitability berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif terhadap struktur modal, sedangkan MTB tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Selain itu, Nadeem dan Wang (2011) menyatakan dalam jurnalnya bahwa secara simultan profitability, size, NDTS, tangibility, growth opportunities, earnings volatility, dan liquidity berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial profitability, liquidity, earnings volatility, dan tangibility berpengaruh signifikan dan berkorelasi negatif, dan Size berpengaruh signifikan dan berkorelasi positif terhadap struktur modal. Sedangkan NDTS dan growth opportunities tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Perusahaan makanan dan minuman dipilih dalam penelitian ini, karena perusahaan di bidang ini merupakan perusahaan yang tergolong kuat dan mampu bertahan dalam kondisi iklim ekonomi yang sangat sulit sekalipun, seperti yang terjadi dalam periode penelitian ini, yakni pada tahun 2005 sampai dengan Selain itu, dibanding dengan industri kreatif lainnya, industri makanan dan minuman mendapat peluang yang sangat besar untuk terus bertumbuh, bahkan pada saat krisis sekalipun, industri ini terbilang mampu bertahan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengambil judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Tercatat di BEI).

5 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI? 3. Dari variabel-variabel independen penelitian, variabel manakah yang dominan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari variabel-variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel-variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui satu variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

6 1. Bagi peneliti Sebagai sarana belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai manajemen keuangan khususnya dalam menganalisa pengaruh variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 2. Bagi Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan tentang struktur modal yang akan digunakan. 3. Bagi Investor Sebagai informasi bagi investor yang akan melakukan investasi dalam bentuk saham. 4. Bagi Akademisi Sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi dalam bidang keuangan khususnya tentang struktur modal. II. LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Keuangan dan Tujuan Perusahaan Manajemen keuangan dapat diidentifikasikan sebagai keseluruan aktifitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dalam perusahaan dan menggunakan atau mengalokasikannya (Riyanto, 2001:4). Sedangkan menurut Moeljadi (2006:9), manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh. Dengan demikian, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu keputusan investasi atau penggunaan dana, keputusan pendanaan atau mendapatkan dana, dan keputusan manajemen aktiva, termasuk mengatur pembagian keuntungan.

7 Definisi Pendanaan Menurut Moeljadi (2006:235), dikemukakan bahwa masalah penarikan dana dianggap manarik karena setiap dana yang digunakan pasti mempunyai biaya yang sering disebut sebagai biaya dana (cost of funds). Jika menggunakan dana yang berasal dari hutang maka akan timbul biaya bunga, tetapi jika menggunakan modal sendiri, maka masih harus dipertimbangkan opportunity cost bagi modal sendiri yang dimaksud. Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal. Modal diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Tersedianya modal yang memadai bagi perusahaan akan mendorong kelancaran usahanya. Hal ini berarti bahwa kebutuhan modal bagi setiap perusahaan adalah penting, karena modal merupakan salah satu faktor produksi yang utama. Apabila perusahaan tidak didukung oleh tersedianya faktor produksi modal ini maka perusahaan tidak akan berjalan lancar. Permasalahannya adalah bagaimana dana atau modal tersebut diperoleh sehingga perusahaan dapat menjalankan usahanya. Menurut Bambang Riyanto (2001:4), pendanaan dalam artian yang luas yaitu keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dalam perusahaan dan menggunakan atau mengalokasikannya. Sedangkan pendanaan dalam artian yang sempit adalah aktivitas yang hanya bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja, yang sering juga dinamakan pendanaan pasif. Menurut Bambang Riyanto (2001:4), terdapat dua fungsi pendanaan dalam perusahaan, yaitu: 1) Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana (use/allocation of fund). 2) Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing obtaining of funds). Pengertian Struktur Modal Berbicara tentang struktur modal, pertama-tama akan dikemukakan pengertian dari struktur modal itu sendiri. Menurut Keown et. al. (2010:148), struktur modal adalah campuran sumber-sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:22), Struktur modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Di sisi lain, Agus Sartono

8 (2008:225) menyatakan bahwa struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM) Theory a. Teori MM tanpa pajak Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori Modigliani dan Miller (teori MM). Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. b. Teori MM dengan pajak Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM memasukkan faktor pajak ke dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Hutang bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak. Trade-off Theory Menurut Brigham & Houston (2011:183), dijelaskan mengenai ringkasan teori pertukaran (trade-off theory) adalah adanya fakta bahwa bunga yang dibayarkan sebagai beban pengurang pajak membuat hutang menjadi lebih murah dibandingkan dengan saham biasa atau saham preferen. Secara tidak langsung, pemerintah membayar sebagian biaya hutang atau dengan kata lain hutang memberikan manfaat perlindungan pajak. Pecking Order Theory Teori ini disebut sebagai pecking order theory. Disebut sebagai pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai. Teori tersebut dikemukakan oleh Myers and Majluf (1984) dan Myers (1984). Dalam teori ini, perusahaan cenderung memilih penggunaan sumber-sumber pendanaan yang memiliki resiko terendah terlebih dahulu.

9 Struktur Modal yang Optimum Menurut Bambang Riyanto (2001:294), dengan mendasarkan pada konsep cost of capital maka struktur modal yang optimum adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata (average cost of capital). Menurut brigham & Houston (2011:155), struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimalkan harga saham atau nilai perusahaan dan sekaligus juga meminimumkan biaya modal rata-ratanya. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal Menurut Bambang Riyanto (2001:297), variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah: (1) tingkat bunga, (2) stabilitas dari earning, (3) susunan dari aktiva, (4) kadar resiko dari aktiva, (5) besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, (6) keadaan pasar modal, (7) sifat manajemen, (8) besarnya suatu perusahaan. Sedangkan menurut Brigham & Houston (2011:188), variabelveriabel yang mempengaruhi struktur modal adalah: (1) stabilitas penjualan, (2) struktur aset, (3) leverage operation, (4) tingkat pertumbuhan, (5) profitabilitas, (6) pajak, (7) kendali, (8) sikap manajemen, (9) sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat, (10) kondisi pasar, (11) kondisi internal perusahaan, (12) fleksibilitas keuangan. Dengan melihat banyaknya variabel yang bisa dijadikan pilihan dalam penelitian. Maka peneliti mengambil 4 variabel dalam penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. H1: Ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal. Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Menurut Brigham dan Houston (2011:40), perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat hutang yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan hutang. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:299) perusahaan yang lebih besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru

10 dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk memperoleh pinjaman atau dana eksternal. Hubungan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Perusahaan yang struktur aktivanya memiliki perbandingan aktiva tetap jangka panjang lebih besar akan menggunakan hutang jangka panjang lebih banyak karena aktiva tetap yang ada dapat digunakan sebagai jaminan hutang (Brigham & Houston, 2011:188). Dengan demikian struktur aktiva dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh juga terhadap penentuan besarnya struktur modal. Hubungan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, kecenderungan penggunaan hutang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah (Halim, 2007:92). Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2011:39), perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dana yang digunakan untuk pembiayaan pertumbuhan penjualan semakin besar. Hubungan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pengertian profitabilitas menurut Agus Sartono (2008:122) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memiliki dana internal (laba ditahan) yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan hutang. H2: Ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal.

11 Variabel Dominan yang Mempengaruhi Struktur Modal Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ramlall (2009), Zelia dan Marcia (2009), serta Nadeem dan Wang (2011), ukuran perusahaan merupakan variabel bebas yang paling dominan dalam mempengaruhi struktu modal. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ukuran perusahaan diduga mempunya pengaruh yang dominan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H3: Ukuran perusahaan merupakan variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap struktur modal. III. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman yang sahamnya terdaftar di BEI pada periode pengamatan mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2011, yaitu sebanyak 23 perusahaan. Pengumpulan data menggunakan kriteria populasi dengan mencari sampel yang memenuhi kriteria. Berdasarkan kategori itu, maka ditemukan jumlah populasi sebanyak 13 perusahaan. Untuk lebih jelasnya telah diuraikan dalam tabel berikut: Proses Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah 1. Perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI pada periode tahun Perusahaan makanan dan minuman yang melaporkan laporan keuangannya secara berturutturut di BEI pada periode tahun Perusahaan makanan dan minuman yang mendapat laba berturut-turut dari tahun 2005 sampai tahun 2011 dan memiliki informasi lengkap terkait dengan laporan keuangan yang dibutuhkan untuk kegiatan penelitian. 13 Jumlah Sampel 13

12 Definisi Operasional Variabel Dependen (Y) Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001:22). Rasio stuktur modal dapat dihitung dengan rumus: = Sumber: Bambang Riyanto (2001:296) Keterangan: Struktur Modal t = Struktur modal perusahaan tahun t Hutang Jangka Panjang t = Total hutang jangka panjang perusahaan tahun t Modal Sendiri t = Total modal sendiri perusahaan tahun t Definisi Operasional Variabel Independen (X) Ukuran perusahaan adalah perusahaan yang mempunyai saham yang besar, dan setiap penambahan lembar sahamnya hanya berpengaruh kecil terhadap kemungkinan hilang kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan (Riyanto, 2001:299). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan dihitung dengan rumus: = Ln ( ) Sumber: Nadeem dan Wang (2011:124) Keterangan: SIZE t = Ukuran perusahaan tahun t Ln = Natural logaritma Total Asset t = Total aset perusahaan tahun t Struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva (Weston dan Copeland, 1995:175). Struktur aktiva dihitung dengan rumus: Sumber: Weston dan Copeland (1995:175) Keterangan: Struktur Aktiva t = Struktur aktiva perusahaan tahun t

13 Aktiva Tetap t Total Aktiva t = Total aktiva tetap perusahaan tahun t = Total aktiva perusahaan tahun t Pertumbuhan penjualan adalah selisih antara jumlah penjualan periode ini dengan periode sebelumnya dibandingkan dengan penjualan periode sebelumnya. Pertumbuhan penjualan dapat dihitung dengan rumus: Sumber: Weston dan Copeland (1995:240) Keterangan: Pertumbuhan Penjualan t = Pertumbuhan penjualan tahun t Penjualan t = Total penjualan tahun t Penjualan t-1 = Total penjualan tahun sebelumnya (t-1) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2008:122). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan pendekatan aktivanya, dan dapat dihitung dengan rumus: Sumber: Nadeem dan Wang (2011:124) Keterangan: PROF t = Profitabilitas perusahaan tahun t EBT t = Laba sebelum pajak perusahaan tahun t Total Asset t = Total aset perusahaan tahun t Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Model ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh antar variabel-variabel independen terhadap variabel dependen baik secarasimultan maupun secara parsial.bentuk rumusan persamaaan matematis dari analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e

14 Keterangan: Y = Struktur Modal a = Konstanta atau intercept X 1 X 2 X 3 X 4 b 1 -b 4 e = Ukuran Perusahaan = Struktur Aktiva = Pertumbuhan Penjualan = Profitabilitas = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas = Faktor gangguan pada observasi i Sumber: Sugiyono (2007:276) IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Model regresi yang digunakan akan benar-benar menyatakan hubungan yang signifikan dan representatif jika model regresi tersebut telah memenuhi persyaratan asumsi klasik, antara lain: a. Data berdistribusi normal. Artinya, data dalam variabel (baik dependen maupun independen) yang akan digunakan dalam penelitian harus berditribusi normal. b. Non-Multikolinieritas. Artinya, tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas yang digunakan dalam penelitian. c. Non-Heteroskedastisitas. Artinya, varian residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, atau sering disebut homoskedastisitas. d. Non-Autokorelasi. Artinya, tidak ada korelasi antara variabel penganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Proses pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS versi 16 didapatkan ringkasan seperti pada tabel berikut:

15 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien β t- hitung Signifikansi Keterangan Y (Struktur Modal) Signifikan X 1 (Ukuran Perusahaan) Signifikan X 2 (Struktur Aktiva) Tidak Signifikan X 3 (Pertumbuhan Penjualan) Signifikan X 4 (Profitabilitas) Signifikan Α = R Square = Adjusted R square = F-hitung = F-tabel = 2.53 Signifikan = t-tabel = Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas berperan signifikan mempengaruhi struktur modal, dan dari hasil statistik di atas ukuran perusahaan menjadi variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi struktur modal. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan perlu memperhatikan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terutama untuk variabel ukuran perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu mengetahui peranan dari masing-masing variabel independen sehingga dapat dicapai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya modal rata-rata sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang mengakibatkan naiknya harga saham. Harga saham yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

16 Variabel pertama dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan mempunyai hubungan yang positif. Perusahaan makanan dan minuman mempunyai tingkat ukuran perusahaan yang tinggi. Hal ini dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan serta prospek pertumbuhan perusahaan yang baik. Meskipun dalam keadaan krisis seperti yang terjadi dalam periode penelitian, perusahaan makanan dan minuman tetap melakukan pengambilan hutang. Tetapi, hutang yang diambil bukan digunakan untuk melakukan ekspansi produk, melainkan digunakan untuk melakukan ekspansi dalam bentuk peremajaan dan penambahan mesin-mesin baru. Berdasarkan hasil penelitian dan didukung dengan fakta empiris yang ada, ukuran perusahaan menjadi variabel yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, karena dengan ukuran perusahaan yang besar, perusahaan akan mendapat banyak keuntungan, salah satunya adalah dengan kemudahan melakukan pengambilan hutang untuk mencukupi kebutuhan modalnya. Struktur aktiva terbukti secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Karena krisis yang terjadi pada masa periode penelitian, yaitu pada tahun 2008, untuk meminimalisir resiko, beberapa perusahaan makanan dan minuman lebih menguatkan sumber pendanaan dari internal serta membatasi penggunaan hutang. Hal ini didukung dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari intern (laba ditahan) terlebih dahulu. Karena sumber pendanaan intern memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan sumber pendanaan ekstern yang memiliki resiko atas bunga dan biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan. Pertumbuhan penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perusahaan makanan dan minuman tergolong perusahaan yang tahan terhadap krisis. Saat sektor industri di sektor lain merasakan dampak krisis global yang terjadi pada tahun 2008, industri makanan dan minuman masih dapat bertahan. Selain itu, di saat krisis dunia melanda pun, beberapa perusahaan di sektor ini masih mampu mengasilkan laba. Beberapa perusahaan dalam sektor ini juga cenderung lebih memilih untuk melakukan ekspansi asetnya, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar setelah krisis berlalu, mereka dapat segera melakukan ekspansi produk.

17 Profitabilitas terbukti secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan mempunyai hubungan yang negatif terhadap struktur modal. Dalam kondisi pasar yang tidak stabil akibat dari krisis global yang melanda perekonomian dunia pada pertengahan periode penelitian, beberapa perusahaan makanan dan mi numan masih dapat menghasilkan laba secara terus menerus. Hal ini tentu akan sangat membantu bagi perusahaan dalam sektor ini dalam melakukan pemenuhan kebutuhan modalnya. Bagi perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih fleksibel dalam menentukan struktur modalnya, sehingga perusahaan tidak dihadapkan pada resiko pengambilan keputusan yang sulit dalam menentukan sumber modalnya. Perusahaan makanan dan minuman harus dapat mengelola struktur modalnya dengan baik, salah satunya dengan cara benar-benar memperhatikan variabel yang mempengaruhinya sehingga mampu memperoleh struktur modal yang optimal. Dengan struktur modal yang optimal, perusahaan makanan dan minuman dapat meminimumkan biaya modal rata-rata dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan harga saham. V. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva bersama-sama berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal, dan secara parsial variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas berperan signifikan mempengaruhi struktur modal, dan dari hasil statistik, variabel ukuran perusahaan menjadi variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi struktur modal.. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan perlu memperhatikan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terutama variabel ukuran perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu mengetahui peranan dari masing-masing variabel independen sehingga dapat dicapai struktur modal yang optimal. Seperti yang telah dilaskan di atas, struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat meminimumkan biaya modal rata-rata sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang mengakibatkan naiknya harga saham. Harga saham yang tinggi akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

18 DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim, 2007, Manajemen Keuangan Bisnis, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Agus Budi Mulya, 2008, Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, dan Leverage Operasi Terhadap Struktur Modal, Skripsi, Program Studi Manajemen, Universitas Brawijaya, Malang. Agus Sartono, 2008, Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Keempat, Penerbit BPFE, UGM, Yogyakarta. Anonymous, 2008, Indonesia Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research, Jakarta. Anonymous, 2009, Indonesia Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research, Jakarta. Anonymous, 2012, Indonesia Capital Market Directory, Institute for Economic and Financial Research, Jakarta. Bambang Riyanto, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Empat, BPFE, Yogyakarta. Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F., 2011, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta. Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J. William dan Schott, David F. JR., 2010, Financial Management: Principles and Application, Ninth Edition, New Jersey: Prentice-Hall. Krishnan, V. Sivarama dan Moyer, R, Charles, 1996, Determinants of Capital Structure: An Empirical Analysis of Firms in Industrialized Countries, International Research Journal of Finance and Economics. Mamduh M. Hanafi, 2004, Manajemen Keuangan, BPFE: Yogyakarta Moeljadi, 2006, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Jilid satu, Penerbit Bayumedia Publishing, Malang. Nadeem Ahmed S. dan Wang Z., 2011, Determinants of capital structure: An empirical study of firms in manufacturing industry of Pakistan, International Research Journal of Managerial Finance. Ramlall, Indranaraian, 2009, Determinants of Capital Structure Among Non- Quoted Mauritian Firms Under Specificity of Leverage: Looking for a

19 Modified Pecking Order Theory, International Research Journal of Finance and Economics. Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Cv Alfabeta, Bandung. Weston, Fred J, dan Thomas E. Copeland, 1995, Manajemen Keuangan, Edition 9 th, Jilid Dua, Terjemahan oleh A. Jaka Wasana, & Kibrandoko, 1997, Binarupa Aksara, Jakarta. Zelia Maria, SS, dan Marcia Cristina, RR, 2009, Capital structure of listed Portuguese companies, Review of Accounting and Finance Vol. 8 No. 1.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini ternyata sangat tergantung dengan masalah pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa berhadapan dengan persoalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah klasik dalam urusan pengembangan setiap perusahaan adalah pendanaan. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan baik kecil maupun besar melakukan pengembangan terhadap perusahaannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian sebelumnya yang menjadi referensi dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal menurut Riyanto (2011:22) merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting didalam kegiatan bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai laba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Setiap perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta argumen yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori a. Pengertian Struktur Modal Struktur modal merupakan campuran sumber sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan (Keown 2010), sedangkan menurut Riyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia perekonomian semakin maju. Hal itu berdampak pada semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis. Perusahaan besar maupun perusahaan kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di era modern ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan kemajuan yang pesat, dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis semua perusahaan membutuhkan dana yang sekiranya dapat menyokong kegiatan operasional. Untuk memenuhi kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Manajemen Keuangan Definisi manajemen keuangan menurut Martono (2007:4) yaitu : Manajemen Keuangan(Financial Management), atau dalam literatur lain disebut

Lebih terperinci

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk pembukaan bisnisnya maupun pengembangan usahanya. Untuk dapat memenuhi pembiayaan dalam kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja secara efisien dan mampu mengelola perusahaan dengan baik serta mencapai laba maksimum untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumber-sumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Struktur Modal Berbagai macam teori mengenai struktur modal sudah ada sejak lama dan muncul dari berbagai sudut pandang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal. Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Nama : Ni Putu Deshinta Damayanti NIM

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti. BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Guna memudahkan pemahaman atas bahasan mengenai penelitian ini, maka diperlukan tinjauan teoretis. Hal tersebut perlu untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Sawir, 2009:10). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan dalam struktur modal merupakan hal yang penting dalam setiap organisasi dan dapat berbeda antar organisasi. Perusahaan memerlukan modal sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong manajer perusahaan meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu proses pengambilan keputusan pendanaan, seorang manajer keuangan harus mempertimbangkan sifat dan biaya dari sumber pendanaan yang akan dipilih.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN. Heince R.N. Wokas (

UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN. Heince R.N. Wokas ( UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN Heince R.N. Wokas (Email : heincewokas@gmail.com) Abstract The objective of this study is to find and to test the effect of firm size, capital structure,

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1999 dan 2008 memberikan dampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan Indonesia mengalami kerugian dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER). ABSTRAK Makmur. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. (dibimbing oleh Drs. Mushar Mustafa, MM., Ak dan Drs. Syarifuddin Rasyid.,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendanaan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat berasal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Ruswan Nurmadi Dosen Tetap STIE Harapan Medan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR. Ruswan Nurmadi Dosen Tetap STIE Harapan Medan Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 5, No. 2, Juli 2013 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ruswan Nurmadi (ruswannurmadi@yahoo.com) Dosen Tetap STIE Harapan Medan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, dunia bisnis sedang memasuki kondisi ekonomi global yang mendorong persaingan bisnis yang ketat antar perusahaan. Perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini telah menciptakan suatu kondisi persaingan yang ketat antar perusahaan. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti variabel-variabel yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti variabel-variabel yang 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus bisa menjalankan dan mengelola fungsi-fungsi penting di dalam perusahaan dan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan keadaan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal Struktur modal merupakan suatu pilihan pendanaan perusahaan antar hutang dan ekuitas (Theresia,2007).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan sumber modalnya untuk eksistensi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai kegiatan operasional dan pengembangan bisnisnya sehingga modal menjadi salah satu elemen penting

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan penting yang dihadapi oleh seorang manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Financial Leverage Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI Periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return On Asset (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu menghasilkan produk-produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Struktur Modal Struktur Modal merupakan pilihan pendanaan antara utang dan ekuitas. Struktur modal (yang ditargetkan) adalah bauran utang, saham preferen, dan saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat. Banyaknya perusahaan yang bersaing untuk dapat berkembang di masing-masing usaha yang mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Struktur Modal dan Nilai Perusahaan. yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian dan Nilai Perusahaan Pengertian Struktur modal menurut Sjahrial (2008:179) adalah perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar Negara. Indonesia yang termasuk dalam anggota Negara ASEAN, mulai tahun 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam menjalankan usahanya, perusahaan memerlukan pendanaan. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu dari hutang. Pecking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan aktivitas usahanya dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dimana tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Januarino Aditya (2006) dengan judul Studi Empiris Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar keputusan keuangan yang dibuat oleh perusahaan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di Indonesia, khususnya sektor makanan dan minuman sangat menarik untuk di cermati

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai adalah suatu organisasi yang mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA)

PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) Bhagas Pratyaksa Mahardhika Konsentrasi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian. Progran Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian. Progran Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur modal Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada dua kerangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian struktur modal Menurut Weston dan Copeland (1992 dalam Saidi, 2004), memberikan definisi struktur modal

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang 1 II. LANDASAN TEORI 1.1 Struktur Pendanaan Manajemen pendanaan pada hakekatnya menyangkut keseimbangan finansial di dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan beserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini masih berada pada tahap pemulihan krisis ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat ratusan perusahaan mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Struktur modal dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Konsep teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal harus diimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan intern (internal financing) (Riyanto, 2001). sempit, karena hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dana.

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan intern (internal financing) (Riyanto, 2001). sempit, karena hanya menyangkut pemenuhan kebutuhan dana. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dana suatu perusahaan sangat penting dikarenakan berkaitan langsung dengan berjalannya perusahaan dan kesempatan perusahaan untuk berkembang. Struktur modal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Wachowicz dan Van Horne (2013:176) struktur modal merupakan suatu bauran (proporsi) pembiayaan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka

BAB I PENDAHULUAN. juga dalam pasar internasional. Kondisi Indonesia saat ini sangat membuka 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut mendorong, transaksi

Lebih terperinci