BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat
|
|
- Sudomo Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian dunia saat ini masih berada pada tahap pemulihan krisis ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat ratusan perusahaan mengalami permasalahan keuangan yang mengkhawatirkan, bahkan berujung pada kebangkrutan, karena tidak mampu membiayai operasional perusahaan. Kondisi perekonomian di Indonesia pun hingga saat ini belum stabil terkait dengan krisis ekonomi dan ketidakstabilan politik. Ketidakstabilan ekonomi dan politik yang terjadi saat ini di Indonesia maupun di dunia menuntut manajemen perusahaan untuk mengelola perusahaan dengan lebih baik agar tidak menghadapi permasalahan likuiditas yang menyebabkan kebangkrutan. Pihak manajemen diwajibkan untuk mampu mengambil keputusan keputusan yang tepat dalam mengelola perusahaannya guna mencapai laba dan mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pencapaian laba merupakan salah satu tujuan perusahaan guna menjaga keterlangsungan hidup perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan modal yang dimiliki oleh perusahaaan. Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio seperti, profit margin ratio, return on investment (ROI), return on asset (ROA), maupun return on equity (ROE). Penelitian ini menggunakan analisis rasio ROE sebagai proksi dari profitabilitas 1
2 karena ROE mengindikasikan tingkat keuntungan dari modal sendiri dan merupakan cerminan keuntungan yang mengacu pada pemegang saham. Pihak pihak yang paling dominan terlibat dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan adalah pihak manajemen dan para pemegang saham dengan cara menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan tepat. Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam operasional perusahaan karena menentukan ketercapaian laba suatu perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam bentuk investasi secara efektif, maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pendanaan secara efisien sehingga keputusan pendanaan dan keputusan investasi merupakan kebijakan penting dalam usaha pencapaian laba. Keputusan pendanaan menentukan aliran kas masuk perusahaan, yaitu pemenuhan dana bagi perusahaan. Pendanaan perusahaan dapat berasal dari sumber intern (internal sources) dan sumber ektern (external sources). Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan seperti laba ditahan dan penyusutan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kredit bank, penjualan obligasi maupun tambahan pernyertaan dari pemilik (saham). Keputusan pendanaan menjadi kompleks ketika manajemen harus memutuskan proporsi penggunaan hutang dalam pembiayaan perusahaan. Menurut Sartono (1998:225), struktur modal adalah perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham 2
3 preferen dan saham biasa. Menurut Riyanto (2001 : 296), struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Keputusan dalam menentukan struktur modal yang optimal merupakan keputusan yang sangat penting dewasa ini karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pengembalian (return) dan juga kemampuan perusahaan dalam bersaing di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat karena kebijakan struktur modal meliputi trade-off antara risiko dan return. Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko kebangkrutan, namun di sisi lain penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan return yang diharapkan dari modal. Kebijakan struktur modal yang optimal sangat mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Struktur modal yang optimal akan menyebabkan perusahaan mampu mengurangi pajak yang akan meningkatkan laba perusahaan dan meminimalisasi biaya modal rata-rata tertimbang yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Berbagai teori telah dikemukakan terkait dengan struktur modal dan kaitannya dengan profitabilitas. Balancing Theories atau dikenal dengan Trade-Off Theory merupakan teori yang terkait dengan hubungan antara struktur modal dengan profitabilitas. Balancing Theories ini diawali dengan adanya pendekatan laba bersih, pendekatan laba operasional dan pendekatan tradisional yang dikembangkan oleh David Durand pada tahun 1952 (Sartono,1998:228). Pendekatan tradisional menyatakan bahwa dalam pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau 3
4 biaya modal perusahaan) bisa diubah dengan cara mengubah struktur modalnya. Nilai perusahaan akan meningkat dengan adanya penggunaan hutang. Modigliani dan Miller menyatakan pada teori terbarunya, dengan mengasumsikan terdapat pajak pada pasar modal sempurna (perfect capital market), terdapat pengaruh dari pajak penghasilan perusahaan dalam struktur modal sebuah perusahaan. Diperlukan keseimbangan antara keuntungan dalam pendanaan menggunakan hutang dengan peningkatan risiko dari kebangkrutan dengan tingkat leverage suatu perusahaan. Perusahaan akan meningkatkan penggunaan hutang untuk mengurangi pajak dan mengurangi biaya modal ratarata tertimbang (weighted average cost of capital) sehingga mampu meningkatkan profitabilitas. Semakin besar penggunaan hutang di sisi lain akan meningkatkan kemungkinan kebangkrutan. Teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller merupakan salah satu teori yang menyatakan terjadinya trade-off antara keuntungan pembiayaan dengan hutang melawan tingkat bunga yang tinggi dan biaya kebangkrutan (bankcruptcy cost). Penelitian empiris yang dilakukan berdasarkan teori teori struktur modal, terutama Balancing Theories antara lain oleh Chen et al. (2009) pada industri asuransi di Taiwan dalam Journal of Modelling Management menemukan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian Chen et al menunjukkan bahwa perusahaan akan memiliki profitabilitas semakin tinggi ketika debt to equity ratio meningkat. Abor (2005) dalam Journal of Risk Finance sebaliknya menemukan struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas dengan meneliti perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada 4
5 Ghana Stock Exchange. Penelitian oleh Abor (2005) ini sejalan dengan hasil penelitian Chen et al menyatakan peningkatan penggunaan hutang jangka panjang akan menyebabkan peningkatan profitabilitas. Berbagai teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan penelitianpenelitian empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa struktur modal optimal dapat mengurangi biaya rata-rata modal tertimbang yang mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manajemen hendaknya mengambil kebijakan yang tepat dalam menentukan struktur modal yang optimal, sehingga biaya modal rata-rata tertimbang dapat dikurangi tanpa meningkatkan biaya kebangkrutan. Kebijakan pendanaan yang optimal hendaknya diikuti dengan penentuan kebijakan investasi yang tepat guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Keputusan investasi yang baik salah satunya dapat ditentukan dengan menentukan net present value (NPV) investasi. Penentuan NPV dipengaruhi oleh discount factor (DF) yang pada prinsipnya menggunakan biaya modal rata rata tertimbang (Sartono,1998;195). Penggunaan hutang yang berpengaruh terhadap biaya modal rata rata tertimbang akan mempengaruhi keputusan investasi. Permasalahan yang sangat kompleks dalam suatu perusahaan tidak hanya menuntut seorang manajer untuk mengambil keputusan tepat dalam memperoleh dan memilih sumber dana yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba. Manajer juga dituntut untuk mengawasi, mengatur, dan mengendalikan masalah penggunaan modal setelah modal tersebut didapatkan sehingga seorang manajer hendaknya menentukan keputusan investasi yang tepat. Kebijakan investasi 5
6 merupakan keputusan dalam penggunaan dana oleh perusahaan (Husnan,2000:6). Keputusan investasi perusahaan dapat dibedakan menjadi keputusan jangka panjang dan jangka pendek. Keputusan investasi jangka panjang adalah keputusan investasi perusahaan pada aktiva tetap yang memiliki perputaran (turnover) cukup lama. Keputusan investasi jangka pendek adalah keputusan investasi perusahaan pada aktiva lancar yang sangat krusial bagi perusahaan, khususnya perusahaan jasa. Keputusan investasi jangka pendek penting bagi perusahaan jasa dikarenakan keputusan investasi jangka pendek terkait dengan pemenuhan dana bagi operasional sehari-hari perusahaan. Modal kerja (working capital) merupakan dana atau modal yang diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Menurut Weston dan Brigham (1997:157), modal kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan. Terdapat dua pengertian modal kerja, yang pertama modal kerja bruto (gross working capital), adalah keseluruhan aktiva lancar, sementara pengertian modal kerja bersih (net working capital) adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar (Sartono, 1998:385). Modal kerja memiliki manfaat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena modal kerja dapat dipergunakan dalam kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh dan pembayaran hutang yang sudah jatuh tempo. Dana yang telah dialokasikan tersebut diharapkan dapat diterima kembali dalam waktu kurang dari satu tahun. 6
7 Manajemen modal kerja yang efektif sangat penting untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Efektivitas modal kerja dipergunakan untuk mengetahui ketepatan jumlah aktiva lancar yang dipergunakan untuk mencapai hasil tertentu. Efektivitas modal kerja dapat dilihat dari jangka waktu perputaran kas menjadi persediaan, kemudian menjadi piutang dan kembali menjadi kas. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan tidaklah sama dan tidak dapat ditentukan oleh suatu standar. Kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan menyebabkan kehilangan pendapatan dan keuntungan (profit). Kelebihan modal kerja pun akan menyebabkan dana yang tidak produktif sehingga akan mengakibatkan kerugian dalam memperoleh keuntungan atau laba perusahaan. Perusahaan harus memiliki persediaan modal kerja yang optimum, dalam artian tidak berlebihan dan tidak kekurangan dengan tujuan agar perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis. Perputaran modal kerja akan mempengaruhi arus dana dalam perusahaan. Semakin cepat perputaran tersebut akan semakin baik, karena semakin sedikit diperlukannya kas. Perputaran modal kerja yang meningkat akan menyebabkan modal kerja yang diperlukan semakin kecil sehingga arus dana dalam perusahaan semakin lancar. Kelancaran arus dana perusahaan akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan mampu meningkatan volume penjualan, sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas. Shin dan Soenen mendukung teori yang telah dikemukakan dengan menemukan hubungan yang kuat antara aliran konversi kas perusahaan dengan 7
8 kinerja perusahaan. Terdapat peningkatan keuntungan sebelum pajak sebesar 11,26 persen dengan pemendekan konversi kas selama 10 hari (Brigham dan Houston,2004:553). Raheman dan Nasr (2007) dalam International Review of Business Research Paper menemukan bahwa manajemen modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan di Pakistan. Penentuan struktur modal yang optimal dan pengelolaan modal kerja yang baik sangat diperlukan pada setiap perusahaan terkait pencapaian profitabilitas yang optimal, khususnya bagi perusahaan jasa. Hotel merupakan salah satu contoh perusahaan jasa yang memiliki kebutuhan modal kerja yang tinggi dan juga menggunakan hutang sebagai salah satu sumber dananya. Pencapaian laba yang terus meningkat tentunya merupakan tujuan utama dari perusahaan, begitu pula yang dikehendaki The Oberoi Bali. Pencapaian laba yang terus meningkat sulit untuk dicapai, karena selama periode , The Oberoi Bali memiliki eraning after tax (EAT) yang berfluktuasi, seperti terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan Earning After Tax (EAT) The Oberoi Bali Periode (Rupiah) Tahun ( per maret ) ( per maret ) EAT ( ) ( ) Sumber : Lampiran 1 Pada Tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan earning after tax (EAT) selama periode Tahun 2003 hingga tahun 2006, The Oberoi Bali menggunakan tahun pajak yang dimulai tanggal 1 januari hingga 31 Desember. Perubahan tahun pajak dilakukan The Oberoi Bali untuk menyesuaikan dengan 8
9 tahun pajak The Oberoi Group International yang dimulai tanggal 1 April hingga tanggal 31 Maret tahun selanjutnya. Perubahan tahun pajak di The Oberoi Bali terjadi pada tahun 2007, sehingga tahun pajak diawali tanggal 1 Januari 2007 dan berakhir tanggal 31 Maret 2008 (15 bulan), dan tahun pajak berlanjut tanggal 1 April 2008 hingga 31 Maret Tahun 2003 The Oberoi Bali mengalami kerugian sebesar Rp , namun kerugian tersebut dapat diatasi dan menurun pada tahun 2004 menjadi sebesar Rp The Oberoi Bali dapat mengatasi kerugian sehingga mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp pada tahun Pada tahun 2006, EAT kembali mengalami penurunan menjadi Rp Tahun 2008, The Oberoi Bali kembali mampu meningkatkan EAT menjadi Rp , namun kembali mengalami penurunan drastis pada tahun 2009 dengan EAT sebesar Rp The Oberoi Bali merupakan salah satu hotel bintang lima di Bali yang memiliki kebutuhan modal kerja yang tinggi dan menggunakan hutang jangka panjang sebagai salah satu sumber pendanaannya. The Oberoi Bali memerlukan kas dan persediaan yang optimal agar mampu mendukung kegiatan operasional hotel yang sangat beragam setiap harinya. Perputaran kas dan persediaan yang optimal akan mampu mendukung kegiatan operasional dengan baik, sehingga pelanggan tidak terganggu kenyamanannya. Piutang juga merupakan unsur yang sangat penting karena mayoritas pendapatan The Oberoi Bali dibayarkan secara kredit. Hal ini dikarenakan kerjasama antara The Oberoi Bali dengan agen perjalanan baik dari dalam maupun luar negeri, dimana pembayaran akan 9
10 dilakukan satu bulan setelah tamu check out. Kesepakatan ini menimbulkan jumlah piutang yang cukup tinggi. The Oberoi Bali dalam melaksanakan usahanya menggunakan dua sumber dana, yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal asing yang digunakan adalah hutang jangka panjang yang berasal dari bank. Proporsi penggunaan hutang jangka panjang dalam struktur modal The Oberoi Bali cukup besar dibandingkan dengan modal saham dan berfluktuasi setiap tahun selama periode Fluktuasi EAT The Oberoi Bali merupakan salah satu masalah yang hendaknya dicarikan jalan keluar, sehingga EAT akan terus meningkat setiap tahunnya. Penggunaan modal kerja dan hutang jangka panjang yang tinggi serta berfluktuasi menyebabkan The Oberoi Bali menarik untuk diteliti mengenai pengaruh efektivitas modal kerja dan struktur modal terhadap profitabilitas The Oberoi Bali. Ketidaktepatan dalam menentukan struktur modal dan kebutuhan modal kerja akan menyebabkan menurunnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profitabilitas menurun) yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan masalah sebagai berikut. 1) Apakah struktur modal dan efektivitas modal kerja secara serempak berpengaruh terhadap profitabilitas pada The Oberoi Bali Periode ? 2) Bagaimanakah pengaruh struktur modal dan efektivitas modal kerja secara parsial terhadap profitabilitas pada The Oberoi Bali Periode ? 10
11 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian. 1) Untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan efektivitas modal kerja secara serempak terhadap profitabilitas pada The Oberoi Bali Periode ) Untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan efektivitas modal kerja secara parsial terhadap profitabilitas pada The Oberoi Bali Periode Kegunaan penelitian. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris terhadap konsep profitabilitas, struktur modal dan modal kerja. 2) Kegunaan Praktis Bagi manajemen The Oberoi Bali, yaitu memberikan gambaran mengenai pengaruh struktur modal dan efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan. 1.3 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis 11
12 Bab ini menguraikan mengenai teori teori atau konsep konsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, serta rumusan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V : Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Analisis rasio keuangan Analis keuangan perlu melakukan pemeriksanan atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000) struktur modal adalah perimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan menurut Brigham dan Houston (2009) adalah untuk memaksimalkan kekayaan bagi para pemegang sahamnya atau kepada pemilik perusahaan (stakeholder).
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Laba merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan
BAB II URAIAN TEORITIS A. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Dalam pengertiannya, struktur modal dibedakan atas struktur modal dan struktur finansial/ keuangan. Struktur modal adalah paduan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siklus konversi kas (Cash Conversion Cycle) dapat digunakan untuk mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara definitif adalah interval
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan perusahaan menjadi faktor yang sangat penting didalam kegiatan bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai laba
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Pengertian pasar modal menurut Riyanto (2001:219) adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan dua
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang berguna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Return Saham Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari
Lebih terperinciagar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Di dalam suatu perusahaan sumber sumber
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini dan dengan semakin maraknya krisis perekonomian dunia membuat banyak perusahaan harus berusaha semaksimal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan sumber modalnya untuk eksistensi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan yang semakin kompetitif dan terintegrasi serta disertai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan yang semakin kompetitif dan terintegrasi serta disertai dengan semakin ketatnya persaingan telah membentuk suatu perekonomian global yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Likuiditas Perusahaan Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Bagi perusahaan, modal merupakan salah satu faktor penunjang yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dari masalah permodalan. Modal sangat diperlukan bagi kelancaran operasi serta kegiatan perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Aktiva 2.1.1 Pengertian Struktur Aktiva Aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Setiap perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal kerja Bersih a. Pengertian Modal kerja Modal kerja secara tradisional diartikan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal sendiri dalam perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal merupakan perbandingan atau proporsi dari total hutang dengan modal sendiri dalam perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal a. Pengertian Pemenuhan dana perusahaan untuk kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan dapat berasal dari modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan utama perusahaan menurut Brigham dan Houston
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kondisi yang mendukung banyaknya persaingan, menuntut perusahaan-perusahaan untuk bekerja dengan kualitas profesionalisme
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harahap (2003) menganalisis pengaruh struktur modal terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Harahap (2003) menganalisis pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada Industri Pulp and Paper yang masuk Pasar Modal. Hasil penelitian in menunjukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di Indonesia, khususnya sektor makanan dan minuman sangat menarik untuk di cermati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu instrumen ekonomi, pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Sedangkan Sartono (2001)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
23 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Asimetri Informasi Teori asimetri informasi atau ketidaksamaan informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan antara pendapatan yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau
Lebih terperinciAnalisa Rasio Keuangan
Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan
Lebih terperinciMagister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
I. Pendahuluan 1. Fungsi Manajemen Keuangan 1.1. Keputusan Alokasi Dana Keputusan alokasi dana meliputi: investasi jangka pendek (kas, piutang, persediaan dan efek atau short term investment) maupun keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk deviden maupun capital gain. Di
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Analisis Rasio Keuangan. Riska Rosdiana SE., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Rasio Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Riska Rosdiana SE., M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengantar Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian koperasi Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi di mana keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih berada dalam keadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil dari kegiatan operasional suatu perusahaan yang menjadi indikator penting untuk menilai bagaimana kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan adalah suatu proses yang menggambarkan perubahan dari suatu yang belum ada menjadi ada, dari yang kecil berubah menjadi lebih besar. Pertumbuhan
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian suatu negara tidak dapat terpisahkan dari dunia investasi yang dapat diukur dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efesien. Perusahaan yang dapat bekerja dengan efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan. Sebuah perusahaan yang didirikan harus
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan agar dapat berkompetensi dengan baik berusaha untuk memberikan keuntungan bagi para investor. Keuntungan tersebut tidak lepas dari usaha serta kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera. Negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, maka hampir di segala aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ekonomi negara kita sedang mengalami keterpurukan, diperparah lagi dengan terjadinya krisis yang melanda perekonomian diseluruh dunia. Berbagai cara dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian saat ini sangat tergantung dengan masalah pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa berhadapan dengan persoalan penambahan
Lebih terperinci