Menurut Mead dalam Setiadi (2009:70), ada tiga tahap pengembangan diri manusia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menurut Mead dalam Setiadi (2009:70), ada tiga tahap pengembangan diri manusia."

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa kodrat manusia di muka bumi ini adalah sebagai individu dan makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan sesama. Kata individu sendiri berasal dari bahasa Latin individuum seperti yang dikutip dari Setiadi (2009:63) yang berarti tidak dapat terbagi, yaitu maksudnya manusia memiliki unsur jasmani dan rohani yang merupakan satu kesatuan yang ridak dapat diceraiberaikan. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan adanya kebutuhan sosial untuk berhubungan dengan sesamanya yang mungkin saja didasari atas kesamaan sifat, ciri, dan kepentingan. Menurut Mead dalam Setiadi (2009:70), ada tiga tahap pengembangan diri manusia. Tahap pertama ialah tahap play stage, tahap di mana seorang anak kecil mengambil dan meniru perilaku orang di sekitarnya tanpa adanya pemahaman yang penuh terhadap apa yang ditiru olehnya. Tahap kedua, tahap game stage, tahap di mana seorang anak mengerti peranan yang harus dijalankannya dan peranan orang lain. Dalam tahap ini dapat dikatakan seorang anak telah mampu mengambil peranan orang lain dan layak untuk memasuki tahap yang terakhir yakni tahap generalized others. Setelah melewati tiga tahap ini maka diri seseorang terbentuk melalui interaksi dengan sesama. Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sanskerta, budhayah, yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Belanda, kata budaya diistilahkan dengan kata cultuur (Setiadi, 2009:27). Kebudayaan merupakan hasil interaksi antara manusia dan lingkungan hidupnya. Taylor dalam Setiadi (2009:27) mengungkapkan, Budaya sebagai suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan,hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Isi

2 utama kebudayaan dapat berupa sistem pengetahuan, pandangan hidup, nilai, kepercayaan, dan etos kebudayaan. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam buku Setiadi (2009:28) mengatakan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Selain istilah kebudayaan terdapat pula istilah peradaban. Peradaban menurut Fairchild (Setiadi, 2009 : 46) adalah sebagai berikut : Civilization is cultural development; distinctly human attributes and attainment of particular society. In ordinary usage, the term implies a fairly high stage on the cultural evolutionary scale. Reference is made to civilized peoples. More accurate usage world refer to more higly civilized peoples, the determinative characteristics being intellectual, aesthetic, technological, and spiritual attainments. Dalam bahasa Inggris, peradaban diartikan dengan kata civilization dalam buku Nursyid (1996:67) yang dipakai untuk menyatakan kebudayaan yang halus, maju, dan indah yang telah memiliki sistem kehidupan berupa sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan, dan mayarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban dunia secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni peradaban barat dan peradaban timur yang memiliki para pemikir besar yang pemikirannya mempengaruhi perkembangan dunia. Yunani kuno, satu dari sekian peradaban barat, disebut sebagai peradaban yang tertinggi di masa lalu yang telah mampu memberikan sumbangan pengetahuan, arsitektur, dan sistem pemerintahan bagi kemajuan dunia. Adapun para pemikir yang ada pada masa peradaban Yunani kuno adalah Socrates dengan ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya. Plato dikenal dengan filsafat idenya. Aristoteles adalah seorang yang ahli di bidang biologi dan ketatanegaraan. Yang terakhir, Pythagoras sebagai ahli di bidang matematika dan Archimedes di bidang teori gravitasi dan benda mengapung. Negara Republik Rakyat Cina, selanjutnya disingkat dengan RRC, merupakan negara perwakilan dari peradaban timur. Peradaban Lembah Sungai Hwang Ho merupakan peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai

3 Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya yang menyuburkan tanah di sekitar. Dilihat dari adanya banyak dinasti yang pernah memerintah, Negara Cina memiliki catatan sejarah yang panjang dari waktu ke waktu. Sama halnya dengan Yunani, RRC di dalam catatan sejarahnya juga memiliki para pemikir besar yang dikenal oleh masyarakat dunia seperti : Lao Zi ( 老子 ), Zhuang Zi( 庄子 ), Kong Zi ( 孔子 ), Meng Zi( 孟子 ), dan Sun Zi( 孙子 ). Di antara kelima pemikir Cina ini hanya Lao Zi dan Kong Zi yang mempunyai pengaruh terbesar, baik di RRC sendiri ataupun di dunia. Filsafat Cina kuno yang dihasilkan oleh para pemikir merupakan warisan budaya dan sejarah yang berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat Cina bahkan masyarakat dunia. Filsafat Cina sendiri terdiri dari beberapa periodisasi yang terbagi dalam zaman klasik ( SM), zaman Neo-Taoisme dan Buddhisme (200 SM 1000 M), zaman Neo-Konfusianisme ( ) dan zaman modern (1900-sekarang). Ajaran Konfusius berada pada periodisasi zaman klasik yang lahir pada masa Dinasti Zhou yang dikenal sebagai zaman klasik kebudayaan Cina yang kemudian dijadikan sebagai panutan kebudayaan bangsa Cina. Hal ini sama kaitannya dengan zaman emas kebudayaan klasik Yunani yang dijadikan sebagai dasar norma kebudayaan barat. Konfusius lahir dan dibesarkan pada zaman yang kacau sehingga latar belakang kehidupannya banyak diwarnai kekacauan yang kemudian membentuk pola pemikirannya yang bebas dari kekacauan. Oleh karena itu, Konfusius lebih memperhatikan masalah-masalah sosial yang terjadi pada masa tersebut. Konfusius banyak mengajarkan ajaran moral tentang perilaku yang baik kepada murid-muridnya. Penulis memilih untuk meneliti tentang ajaran Konfusius karena pemikirannya yang banyak mengajarkan kearifan dan kebijakan. Selain itu, Konfusius juga banyak menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan seni kepemimpinan, politik, dan kemasyarakatan yang patut menjadi bahan pelajaran guna menjadikan masyarakat yang berkualitas, tidak hanya pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga pada akhlak dan budinya yang memiliki prinsip etika, nilai moral, tata cara dan prosedur, jalan hidup, kebiasaan dan adat, seni budaya yang baik. Semua prinsip tersebut terdapat dalam buku Confucius Says, karya klasik ini merupakan karya yang diwariskan secara estafet dari satu generasi ke generasi berikutnya agar keberadaannya dapat dipertahankan dan dapat dipelajari oleh generasi di masa yang akan datang.

4 Wellek dan Warren (1997:134) sastra sering dianggap sebagai salah satu bentuk filsafat atau pemikiran yang terdapat dalam bentuk tertentu misalnya banyak puisi yang terkenal karena filsafatnya. Hal ini dikarenakan pengarang karya sastra memiliki aliran pemahaman filsafat tertentu yang berpengaruh pada saat menciptakan karyanya. Berdasarkan beberapa jurnal yang telah dikumpulkan seperti Virtue Ethics and Confucian Ethics yang ditulis oleh Chen Lai di Tsinghua University, Beijing, China dan The Ethics of Confucius and Aristotle yang ditulis oleh May Sim di Philosophy Department, College of the Holy Cross, Worcester, MA 01610, USA, belum ditemukan adanya penelitian yang membahas ajaran Konfusius berdasarkan etika normatif khusus yang membahas tentang etika individu dan etika sosial. Dengan demikian penulis memilih judul ANALISIS NILAI ETIKA NORMATIF DALAM BUKU CONFUCIUS SAYS sebagai topik dalam penulisan skripsi ini. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Pemahaman filsafat yang diajarkan oleh Konfusius tentu akan memberikan pengaruh yang besar dalam hal berpikir dan bertindak ketika kita berada di masyarakat. Melalui buku yang berjudul Confucius Says, peneliti akan mengkaji beberapa hal seperti : 1. Nilai etika normatif apa sajakah yang terdapat dalam buku Confucius Says? 2. Nilai etika normatif apakah yang dominan dalam buku Confucius Says? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui nilai etika normatif yang terdapat dalam buku Confucius Says. 2. Untuk mengetahui nilai etika normatif yang dominant dalam buku Confucius Says.

5 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari pengkajian tentang Buku Confucius Says adalah : a. Manfaat teoritis Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa ajaran Konfusius adalah ajaran yang telah banyak mempengaruhi cara berpikir dan bertindak orang-orang keturunan etnis Tionghoa dan banyak memberikan pengaruh yang positif dalam hubungan antar sesama khusunya, sehingga kajian dari buku Confucius Says dapat dijadikan referensi untuk pengaplikasian filsafat Konfusius secara tepat dan akurat dalam kehidupan kemasyarakatan. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini kiranya juga dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa yang hendak melakukan penelitian pemikir besar lainnya yang berasal dari para pemikir terkemuka lainnya seperti: Meng Zi dan Sun Zi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ajaran Konfusius merupakan topik yang sangat unik untuk dikaji karena pengaruhnya yang telah mendunia, terlebih lagi dengan kemajuan negara RRC, maka sangat penting untuk mengenal budaya negara tirai bambu yang sedang berkembang ini. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang luas, maka penulis membatasi penelitiannya pada buku pegangan utama yang digunakan yakni buku Confucius Says yang ditulis oleh Cai Xi Qin dan diterbitkan oleh penerbit Sinolingua. Fokus kajian penelitian ini ditujukan pada nilai etika berdasarkan ajaran Konfusius yang dikhususkan pada kajian etika normatif, yaitu etika individu dan etika sosial.

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan memaparkan tiga jenis penguraian yang berisi tentang hasil penelitian terdahulu, konsep terkait variabel yang digunakan pada judul skripsi, dan landasan teori sebagai acuan penelitian skripsi penulis. 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari Department of Philosophy, Beijing, China yang ditulis oleh Chen Lai dan dipublikasikan secara online pada 21 Juli 2010 membahas tentang hubungan antara karakter dan tindakan kebajikan yang dikaitkan dengan ajaran Konfusius. Jurnal YiYang Teachers College 孔子思想 : 从 礼 中心到 仁 中心 yang ditulis oleh Wang Yue Chuan dan dipublikasikan secara online pada Juli 2007 merupakan penelitian yang membahas pemikiran Konfusius mengenai kebaikan. Ma Yong di dalam tulisannya yang berjudul 从 论语 中析孔子的教育理 念 dari Jurnal Yan Bei Normal University yang dipublikasikan secara online pada Juli Agustus 2008 menuliskan bahwa Konfusius, di dalam catatan sejarah RRC, merupakan seorang guru besar yang memberikan pengaruh yang besar, terutama di dalam bidang pendidikan dan memiliki jumlah murid yang banyak. 2.2 Konsep Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 569) mengatakan bahwa konsep adalah rancangan; pemikiran dasar ; pemahaman. Dalam skripsi ini, penulis akan berbicara mengenai konsep sesuai dengan variabel seperti yang tertera pada judul yaitu sebagai berikut :

7 2.1.1 Nilai Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru (2007:605) kata nilai diartikan dengan kadar mutu. Menurut Bertens (1993:139) nilai merupakan sesuatu yang baik yang kita cari. Maka, dari kedua pengertian di atas, nilai dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang baik dan bermutu yang dicari oleh manusia. Dari sudut etimologi (Bertens, 1993:4), kata etika dan moral memiliki arti yang sama. Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, dalam bentuk jamak ta etha dengan pemahaman sebagai adat kebiasaan. Kata moral berasal dari bahasa Latin, mos, yang juga berarti kebiasaan, adat. Sehingga melalui persamaan secara etimologi antara kata etika dan moral, maka nilai etika dapat juga disebut sebagai nilai moral. Adapun ciri-ciri nilai moral atau etika dalam buku Etika Seri Filsafat Atma Jaya (1993:143) adalah: 1. Berkaitan dengan tanggung jawab sebagai manusia Nilai moral atau etika mengakibatkan seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena tanggung jawabnya. 2. Berkaitan dengan hati nurani Nilai moral atau etika merupakan suara hati kita yang akan mengingatkan kita apabila kita meremehkan atau menentang nilai moral tersebut. 3. Bersifat mewajibkan Nilai moral atau etika mewajibkan manusia secara absolute dan tidak dapat ditawar-tawar.

8 4. Bersifat formal Manusia merealisasikan nilai moral atau etika dengan mengikutsertakan nilai-nilai lain dalam suatu tingkah laku moral. Kata etika dan etiket (Sugiarto, 1999:29) sering diartikan sama dan digunakan secara bergantian. Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang berarti kebiasaan masyarakat. Kata etika berasal dari bahasa Prancis, etiquette, yang berarti kartu undangan. Tetapi dalam perkembangannya, kata etiket tidak lagi berarti kartu undangan, tetapi lebih kepada aturan sopan santun dalam pergaulan seperti: cara berbicara, cara berpakaian, dan cara duduk. Jadi etiket lebih mengarah kepada penerapan dari etika. Adapun persamaan antara etika dan etiket menurut Bertens (1993:9) adalah pertama, baik etika dan etiket sama-sama menyangkut tentang perilaku manusia. Kedua, etika dan etiket mengatur perilaku manusia dan menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Ditinjau dari adanya persamaan antara etika dan etiket, maka nilai etiket juga merupakan nilai etika. Nilai-nilai yang mendukung etiket (Sugiarto, 1999:31) atau etika adalah :

9 1. Nilai-nilai kepentingan umum 2. Nilai-nilai kejujuran, kebaikan, keterbukaan 3. Nilai-nilai kesejahteraan 4. Nilai-nilai kesopanan, saling menghargai 5. Nilai kebijaksanaan, penuh pertimbangan, mampu membedakan hal yang patut dirahasiakan atau tidak. Dikatakan bijaksana apabila adil atau menggunakan akal pikiran Etika Abdullah dalam buku yang berjudul Pengantar Studi Etika (2006:4) menjelaskan arti kata etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna kebiasaan atau adat-istiadat. Bertens dalam Etika seri Filsafat Atma Jaya (1993:4) memaparkan pengertian etika dalam dalam bentuk jamak ta etha yang juga berarti adat kebiasaan. Riady dalam Filsafat Kuno dan Manajemen Modern (2008:189) menjelaskan bahwa etika dalam bahasa Latin diartikan sebagai Moralis yang berasal dari kata Mores dengan makna adat-istiadat yang realistis bukan teoritis. Jadi etika dapat dinyatakan sebagai suatu pembelajaran tentang tingkah laku manusia yang baik dan juga untuk mengenal tingkah laku yang buruk. Etika menyelidiki perbuatan manusia dan menetapkan hukum, memberikan arahan yang khusus, tegas, dan tetap untuk mewujudkan masyarakat yang utama dan baik.

10 Abdullah dalam buku yang berjudul Pengantar Studi Etika (2006:12) mengatakan bahwa secara umum, ruang lingkup etika meliputi : 1. Menyelidiki sejarah tentang tingkah laku manusia 2. Membahas cara menghukum dan menilai baik buruknya suatu tindakan 3. Menyelidiki faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia 4. Untuk menerangkan mana yang baik dan mana yang buruk 5. Untuk meningkatkan budi pekerti 6. Untuk menegaskan arti dan tujuan hidup sebenarnya Selain kata etika, juga terdapat kata seperti etos, etis, etistika, dan etiket yang memiliki perbedaan makna dari kata etika. Etos merupakan kegiatan yang mengatur hubungan seseorang dengan Khaliknya. Etis adalah kegiatan mengatur kedisiplinan seseorang terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan mengatur hal-hal yang akan dikerjakan dalam keseharian. Etistika adalah kegiatan untuk mendorong diri sendiri dan lingkungan untuk enak dipandang mata. Sedangkan untuk kata etiket memiliki perbedaan yang sangat penting dengan kata etika, sebagai berikut: 1. Etiket berbicara mengenai bagaimana sesuatu itu dilakukan. Etika berbicara boleh tidaknya sesuatu itu dilakukan. 2. Etiket berlaku dalam pergaulan apabila ada orang yang melihat. Etika berlaku tidak bergantung pada ada atau tidaknya orang yang melihat. 3. Etiket, bersifat relatif dapat diterima oleh kebudayaan tertentu tapi belum dapat dipastikan juga dapat diterima oleh kebudayaan lain. Etika bersifat absolute, diterima secara menyeluruh. 4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah. Etika berbicara mengenai batiniah manusia.

11 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa etiket adalah cara perilaku manusia sedangkan etika adalah batasan perilaku tindakan manusia dalam kehidupan baik terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama Ajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru (2007:19) kata ajaran memiliki pengertian sebagai segala sesuatu yang diajarkan, nasehat, petuah. Menurut Kamus Indonesia Inggris (1992:7) kata ajaran diterjemahkan sebagai teaching(s), dan kata nasehat atau nasihat diterjemahkan menjadi kata advice. Kata teaching(s) di dalam Oxford Learner s Pocket Dictionary (2003:443) memiliki pemahaman sebagai work of a teacher, yang diartikan penulis dengan menggunakan Kamus Inggris Indonesia (1992:652) menjadi hasil karya seorang guru dan tergolong ke dalam kata benda atau noun. Kata advice di dalam sumber Oxford Learner s Pocket Dictionary (2003:7) memiliki penjelasan sebagai opinion given to somebody about what they should do, yang berarti pikiran atau pendapat yang diberikan kepada seseorang tentang apa yang seharusnya mereka lakukan. Dalam pembahasan skripsi ini penulis akan mengkaji tentang pemikiran timur dari negara Cina dengan topik pembahasan Konfusius dan nasehat-nasehatnya. Pendidikan akan ajaran Konfusius di Cina sudah dimulai sejak anak berada di bangku pendididikan dasar hingga pendidikan tinggi sehingga ajaran tersebut hidup di dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakat Cina. Salah satu akar sumber pemikiran rakyat Cina adalah ajaran Konfusius yang menitikberatkan perihal tanggung jawab manusia terhadap masyarakat. Dinasti-dinasti yang pernah memerintah di Cina juga berperan penting dalam pembentukkan sejarah dan kebudayaan negara Cina, khususnya sebagai latar belakang muculnya ajaran Konfusius. Berikut ini penulis akan menguraikan dinasti Zhou yang pernah memerintah, dalam hubungannya dengan latar belakang yang mempengaruhui ajaran Konfusius. Dinasti Zhou ( 周朝 ) SM (Kusumohamidjojo,2010:31) merupakan dinasti terpanjang dalam sejarah Negara Cina dan merupakan masa di mana kebudayaan berupa sastra dan pemikiran sangat berkembang, terutama ajaran Konfusius. Dinasti Zhou adalah dinasti terakhir sebelum sebelum Cina resmi dipersatukan oleh dinasti Qin. Periode Musim Semi dan Musim Gugur( 春秋 )722-

12 481 SM merupakan masa di mana ajaran dari beberapa pemikir seperti Konfusius, sangat berkembang pesat. Konfusius( 孔仲尼 ) dilahirkan di negara Lu dan dibesarkan pada masa yang sangat kacau (Budisutrisna,2009:8) karena banyak negara-negara di daratan Cina berperang satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan daerah kekuasaan. Konfusius memiliki nama lain seperti 孔邱 Kong Qiu (Kusumohamidjojo,2010:81) yang menjadi nama kehormatannya, ataupun 孔子 Kong Zi sebagai nama panggilannya. Konfusius sangat tertarik dengan naskah-naskah kuno dan dalam kurun waktu 50 tahun kemampuan Konfusius baru diakui oleh penguasa Negara Lu yang kemudian mengangkat Konfusius untuk bekerja di pemerintahan. Namun sayang Konfusius tidak memiliki pandangan yang sama tentang reformasi sosial dan politik dengan pejabat lainnya di dalam pemerintahan, sehingga Konfusius mundur dari jabatannya dan mengembara jauh untuk mengajarkan gagasannya tentang kehidupan sosial. Lun Yu ( 论语 )merupakan catatan tentang pengajaran Konfusius yang dikumpulkan oleh para murid Konfusius setelah Konfusius meninggal dunia (Kusumohamidjojo,2010:84). Melalui buku yang berjudul Lun Yu inilah terdapat 5 inti pengajaran Konfusius yang meliputi hal: 1. 仁 ren Aksara 仁 terdiri dari dua aksara yakni 人 ren (orang) dan 二 er (dua) yang berarti tidak bisa berdiri sendiri. 仁 ren biasanya diartikan sebagai hubungan antar manusia, kemanusiaan yang benar dan sempurna, yang merupakan dasar etika dan politik dalam ajaran Konfusius. Konsep 仁 ren ini sebenarnya merupakan dasar keseluruhan pengajaran Konfusius dalam mendidik moral individu yang dimulai dari keluarga, negara, dan yang terakhir, penertiban dunia.

13 2. 礼 li Ajaran ini mengarahkan masyarakat untuk tahu bertindak dengan aturan sopan santun agar tidak mengganggu ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Konfusius beranggapan apabila setiap orang mampu melaksanakan 礼 li dengan baik maka akan tercipta keseimbangan dan keteraturan. 3. 教育 jiao yu 教育 jiao yu memiliki pengertian sebagai pendidikan. Konfusius yang juga merupakan seorang guru mempunyai peranan penting dalam perkembangan kebudayaan. Bagi Konfusius, menjadi seorang pendidik bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Program pendidikan yang diajarkan tidak hanya meningkatkan kecerdasan tetapi harus diiringi dengan keseimbangan emosi. Prinsip Konfusius dalam hal belajar adalah dengan upaya yang terus-menerus secara tekun dan tidak henti-hentinya untuk belajar. 4. 中庸 Zhong Yong Dikenal dengan sebutan Ajaran Jalan Tengah. Mengambil titik tengah agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan. 5. 天命 Tian Ming

14 Diartikan sebagai perintah langit. Konfusius menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengubah nasib yang sudah ditentukan oleh 天 tian (langit), namun manusia dapat menentukan sendiri apa yang mau dihasilkan dalam hidup ini. Dengan cara yang demikian Konfusius akhirnya berhasil menjadi guru pertama yang memiliki jumlah murid yang banyak. Konfusius merupakan seorang guru besar bagi masyarakat Cina yang telah memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan berpikir dalam menjalani kehidupan. 2.3 Landasan Teori Wellek dan Warren (1997:134) menyatakan hubungan antara karya sastra dan pemikiran. Karya sastra dianggap sebagai dokumen sejarah pemikiran dan filsafat. Sejarah karya sastra mempunyai kedudukan yang sejajar dengan sejarah pemikiran yang disebabkan adanya kesamaan latar sosial dan kurun waktu tertentu. Ajaran Konfusius dapat digolongkan ke dalam karya sastra Cina kuno yang merupakan hasil buah pemikiran Konfusius sebagai pemikir besar yang memiliki pengaruh luas terhadap masyarakat dunia. Ajaran Konfusius yang terdapat dalam buku Confucius Says merupakan hasil karya pemikiran Konfusius tentang kehidupan yang dituangkan ke dalam bentuk ajaran berupa ucapan atau sayings. Dalam penulisan skripsi yang berjudul Analisis Nilai Etika Normatif dalam Buku Confucius Says penulis menggunakan landasan teori etika untuk membahas lebih dalam lagi ajaran Konfusius yang terdapat pada buku Confucius Says. Etika (Bertens, 1993:25) termasuk filsafat dan juga dikenal sebagai cabang filsafat tertua. Etika sebagai cabang filsafat membahas tentang nilai etika bagaimana seharusnya perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian etika berdasarkan bidang-bidangnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu etika deskriptif yang bersifat empiris dan berhubungan erat dengan sosiologi, dan etika normatif yang mengarahkan secara jelas bagaimana manusia seharusnya bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.

15 Etika normatif dalam Abdullah (2006:594) dapat juga disebut sebagai philosophical ethics atau etika filsafat yang berarti petunjuk atau sebuah aturan yang mengatur bagaiman seharusnya manusia bersikap dan bertingkah laku dan terhindar dari pelanggaran norma yang berlaku di masyarakat. Etika normatif terbagi dua yakni etika normatif umum dan etika normatif khusus. Etika normatif khusus sendiri dibagi lagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu etika individu yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri serta etika sosial membahas tentang tanggung jawab manusia sebagai manusia dalam antar sesama baik itu di dalam keluarga, masyarakat maupun bernegara.

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan memaparkan tiga jenis penguraian yang berisi tentang hasil penelitian terdahulu, konsep terkait variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI Pertemuan 1 Defri Kurniawan Pengertian Etika Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I Tinjauan Umum Etika

BAB I Tinjauan Umum Etika BAB I Tinjauan Umum Etika Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan

Lebih terperinci

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS I. PENGERTIAN A. ETIKA YUNANI ETHOS KEBIASAAN/KESUSILAAN INGGRIS ETHIS ETIKA Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban

Lebih terperinci

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan etika dengan moral Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah hamba Allah yang termulia yang melebihi makhluk mana pun di dunia ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M KULIAH 1. Kuliah selama 2 x 50 menit 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari masa kerajaan hingga komunisme. Kemasyuran peradaban masa lalu Tiongkok, dapat dilihat dari banyaknya

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations Pengertian Etika dan Etiket, Perbedaan antara Etika dan Etiket serta Ruang Lingkup Etika Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi

Lebih terperinci

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI. Modul ke: ETIKA PROFESI Etika dan Etiket dalam Humas Fakultas 01ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT Frenia T.A.D.S.Nababan frenia.nababan@gmail.com @thefr3y 08158320406 Bagian Isi Penjelasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan menguraikan isi tentang hasil penelitian terdahulu, konsep terkait variabel yang digunakan pada judul skripsi, dan landasan

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pengertian Etika. Nur Hidayat  TIP FTP UB 2/18/2012 Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah

Lebih terperinci

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui

Lebih terperinci

PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM

PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM PERBEDAAN ETIKA ETIKET MORAL DAN HUKUM Disusun oleh : NURMA YUSNITA,AMK NIM SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARATU PRODI S1 KEPERAWATAN 2017 Jalan Kaswari Nomor 10 A-D Sukajadi Pekanbaru Telp/Fax (0761)24586

Lebih terperinci

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati 174 Paradigma, Jurnal Kajian Budaya KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati Abstrak Konfusianisme bertujuan untuk mendidik dan menekankan agar manusia dapat melayani negara dan masyarakat.

Lebih terperinci

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. PENGERTIAN ETIKA ETIKA Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi Etika Sebagai subjek : Untuk menilai apakah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

ETIK UMB ETIKA PERGAULAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

ETIK UMB ETIKA PERGAULAN. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI. ETIK UMB Modul ke: ETIKA PERGAULAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id AA PENGERTIAN ETIKA Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah

Lebih terperinci

ETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

ETIK UMB ETIKET PERGAULAN. NANDANG SOLIHIN, M.Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi. ETIK UMB Modul ke: ETIKET PERGAULAN Fakultas Psikologi NANDANG SOLIHIN, M.Pd Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN ETIKA Pengertian Etika (Etimologi), berasaldaribahasa Yunani adalah

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika 1 1.1. Norma Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan diantaranya adalah kebutuhan untuk

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) Modul ke: 08 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Etika B. Etika Pancasila Hatiningrum, SH.,M Si Program Studi Manajemen A. Pengertian Etika. Pengertian

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Mata Kuliah: Etika Profesi Sarjana Magister Teknik Mesin Semester 5 & 7 Kampus F1 (F144) Jl. Kol. Pol. Pranoto Kelapa Dua Depok Disampaikan oleh: Yunus Triyonggo, PhD., CAHRI.

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1 PPAK Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas Etika berasal dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan setiap individu yang terlibat di dalam pendidikan itu dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 dan ke-2

Pertemuan ke-1 dan ke-2 Pertemuan ke-1 dan ke-2 ETIKET dan ETIKA Etiket berasa dari bahasa Perancis (Sopan santun). Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara yang sopan, misalnya ; cara berpakaian, cara

Lebih terperinci

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi

KODE ETIK PSIKOLOGI. Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Etika dan Moral, Kode Etik Psikologi, Psikolog dan ilmuwan psikologi, Layanan Psikologi, Etika dalam Eksperimen Psikologi Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog

Lebih terperinci

Etika Dan Filsafat Komunikasi

Etika Dan Filsafat Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Etika Dan Filsafat Komunikasi PokokBahasan : Etika & Moral Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Fakultas Ilmu Periklanan MK 85009 Komunikasi (Marcomm) 04 Abstract Komunikasi

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

Pengertian etika = moralitas

Pengertian etika = moralitas Pengertian etika Meet-1 Creat By.Hariyatno.SE,Mmsi 1. Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Kuliah ke 1 MK: Etika Profesi Sumber materi: Syailendra Reza IR,. S.Sos; dan Dr. I Wayan S. Wicaksana PENGERTIAN ETIKA Etika merupakan falsafah moral dan pedoman cara hidup yang

Lebih terperinci

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA Henry Anggoro Djohan Pengertian Etika Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Andri Wang penulis buku Dao De Jing-Lao Zi yang merupakan buku pertama yang diterjemahkan secara utuh dan komplit dari manuskrip

Lebih terperinci

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul!!!

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul!!! Pertanyaan-pertanyaan yang muncul!!! Apa sih Etika?????????? Apa sih Etiket?????????.trus bedanya apa???? Ada beda pasti ada persamaannya. Mengapa perlu mempelajari etika perbankan 1. Pengertian Etika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep 2.1.1 Agama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI Apa yang dimaksud dengan Etika? Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) berarti karakter, watak kesusilaan atau dapat juga berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidahkaidah

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI ETIKA DAN BIOETIKA SYAHIR MAHMUD P 080 03 05 003 ETIK-kah? Cloning pada : hewan, manusia Transplantasi organ tubuh manusia Transgenik pada tumbuhan Penggunaan senjata

Lebih terperinci

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran Oleh: Dr. Marzuki PUSAT PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN KULTUR LPPMP - UNY 12/05/2015 1 RIWAYAT PENDIDIKAN BIODATA SINGKAT S1 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN Oleh : Lestari Puji Astuti, S. SiT Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno ethos mempunyai arti kebiasaan kebiasaan tingkah laku manusia;

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO.  STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS www.themegallery.com Pendahuluan Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial/finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen moral, pelayanan, jaminan

Lebih terperinci

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku

Lebih terperinci

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya ETIKA, MORAL dan AKHLAK Oleh Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom / Teknik Informatika Untag Surabaya Materi 1. ETIKA 2. MORAL 3.AKHLAK Pengertian Etika Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Penelitian tentang nilai-nilai moral sudah pernah dilakukan oleh Lia Venti, dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya

Lebih terperinci

Manusia Dan Peradaban

Manusia Dan Peradaban Manusia Dan Peradaban Tugas ISBD Pengertian adab dan peradaban 1. Wujud dan perkembangan peradaban Wujud peradaban Evolusi budaya dan tahapan peradaban 2. Peradaban dan perubahan social Tradisi Modernisasi

Lebih terperinci

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. ETIKA KERJA PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. KODE ETIK PROFESI AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA Falsafah hidup Dunia-Akhirat

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Pendahuluan Fakultas Ilmu Komputer Puji Catur Siswipraptini, ST, MTI 08976757065 pujicatur@yahoo.com Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Penilaian

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian BAB I Pendahuluan A. Pengertian Sebelum memasuki topik bahasan pokok, ada baiknya dipahami terlebih dulu tentang pengertian etika. Apakah etika itu? Etika dalam pengertian keilmuan adalah ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI ETIKA NORMATIF DALAM BUKU CONFUCIUS SAYS

ANALISIS NILAI ETIKA NORMATIF DALAM BUKU CONFUCIUS SAYS ANALISIS NILAI ETIKA NORMATIF DALAM BUKU CONFUCIUS SAYS SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM Pembahasan 1. Pengertian Etika 2. Etika,Moral dan Norma Moral 3. Etika Yang Berkembang di Masyarakat Kontrak Perkuliahan Tugas untuk nilai UAS berupa pembuatan Blog/web Konten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hidup bermasyarakat, bernegara hingga tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki kaitan yang sangat erat. Menurut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Moral, kebudayaan, kehidupan sosial, dan karya sastra memiliki ruang lingkup yang luas di kehidupan masyarakat, sebab sastra lahir dari kebudayaan masyarakat. Aspek

Lebih terperinci

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI Bab II ini berisi tinjauan pustaka, konsep, dan kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Lisa, 2009, hlm. 47). Manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. (Lisa, 2009, hlm. 47). Manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri (Lisa, 2009, hlm. 47). Manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

PENTINGNYA ETIKA PROFESI Apakah etika, dan apakah etika profesi itu PENTINGNYA ETIKA PROFESI Muhammad Sholeh Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Masyarakat Agraris 2.2 Pekerjaan Tenaga Kerja Tani Padi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Masyarakat Agraris 2.2 Pekerjaan Tenaga Kerja Tani Padi 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Masyarakat Agraris Guna meneliti etika ketenagakerjaan yang ada di masyarakat maka diperlukan gambaran masyarakat tersebut. Gambaran masyarakat agraris yang ada di Indonesia

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Sosial Lingkungan sosial adalah interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya, atau lingkungan yang terdiri dari mahluk sosial yaitu

Lebih terperinci

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2017 i LEMBAR PENGESAHAN Kode Dokumen : 006/UN50.1.5.2/OT-DOK/2017 Revisi

Lebih terperinci

PR Kedua Kelas X.8 Tgl 04 Agustus 2010 Mengenai Etika dan Moral Posted by malikzeith - 04 Aug :23

PR Kedua Kelas X.8 Tgl 04 Agustus 2010 Mengenai Etika dan Moral Posted by malikzeith - 04 Aug :23 PR Kedua Kelas X.8 Tgl 04 Agustus 2010 Mengenai Etika dan Moral Posted by malikzeith - 04 Aug 2010 20:23 Jelaskan Defenisi Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Jawaban diketik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Etiket Pergaulan. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.. Program Studi Manajemen

Modul ke: PENDIDIKAN ETIK. Etiket Pergaulan. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.. Program Studi Manajemen Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Etiket Pergaulan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Pengertian Macam-macam Etika Norma dan Kaidah Etiket

Lebih terperinci

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU Mega Yulianti 1 ABSTRAK Pengembangan nilai moral adalah pembentukan perilaku anak melalui pembiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak

Lebih terperinci

Etika, Moral, Norma, Nilai,

Etika, Moral, Norma, Nilai, ETIKA ADMINISTRASI Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat. Norma, dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan esensial dalam kehidupan manusia, karena pendidikan, manusia dapat di bedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak agar anak yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan dan hasil pendidikan tergantung dari

Lebih terperinci

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7

GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7 GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7 Agus sudarsono 1 VII. KEBUDAYAAN 2 A. BUDAYA DAN KEBUDAYAAN Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU

PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU PENANAMAN NILAI MORAL MELALUI METODE BERCERITA DI RAUDHATUL ATHFAL RAUDHATUL ISLAH MARGOSARI PAGELARAN UTARA PRINGSEWU Trisnawati, Ilmi muyasaroh Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA ETIKA PROFESI (di-copy-paste bulat-bulat dari: http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/ ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI.ppt Copyright 2011-2015 marnotanahfpub Theme by NeoEase, modified by DataQ.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mana merupakan wujud cinta kasih sayang kedua orang tua. Orang tua harus membantu merangsang anak

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI PURWATI

ETIKA PROFESI PURWATI ETIKA PROFESI PURWATI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Etika Profesi adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA. - Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

PENGERTIAN ETIKA. - Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. PENGERTIAN ETIKA Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT KEBUDAYAAN & MASYARAKAT Pengantar Sosiologi FITRI DWI LESTARI MASYARAKAT Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya

Lebih terperinci

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru

mens wordt eerst mens door samenleving met anderen yang artinya manusia itu baru BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA Match Day 3 MASYARAKAT DAN HUKUM A. Manusia dan Masyarakat Sudah menjadi kodrat bagi setiap manusia untuk hidup sebagai makhluk sosial, hidup di antara manusia lain

Lebih terperinci

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat

Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat SITI IRENE ASTUTI D SITI IRENE ASTUTI D Menurut E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan

Lebih terperinci

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Modul ke: PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA Fakultas 09TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Pendahuluan A. Pengertian Etika B. Aliran-aliran Etika 1) Etika Deontologi 2)

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Upaya Peningkatan Etika Pergaulan Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Fery Ratna Sari (09220015) Mahasiswa Pendiidkan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah yang

Lebih terperinci

ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ETIKA KOMUNIKASI INTERPERSONAL Pertemuan ke-14-15 1 Pengertian Etika Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin ethicus yang berarti kebiasaan. Sesuatu dianggap etis atau baik,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Nilai Moral Menurut Suseno (1987: 19) kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia. Pengertian moral tidak hanya mengacu pada baik buruknya

Lebih terperinci

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Konsep adalah suatu abstraksi untuk menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Pendidikan bersifat umum bagi semua orang dan tidak terlepas dari segala hal yang berhubungan

Lebih terperinci

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis # 1 I. Bisnis Dan Etika Apakah benar jika dalam berbisnis terlalu banyak mementingkan etika, maka akan semakin jauh tertinggal oleh kompetitor? Pernyataan ini jelas sangat salah. Bayangkan saja jika salah

Lebih terperinci

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd* Etika berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika berkaitan erat dengan perkataan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK KELOMPOK 8 MUH. IDRUS AZHARIL RIDAWAN FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 TUJUAN Menjelaskan bagaimana menciptakan bisnis dengan etika baik, tidak

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri Etika Profesi INSINYUR Dr. Dian Kemala Putri Email : dian@staff.gunadarma.ac.id Topik: Pengertian etika. Pengertian profesi dan profesionalisme Organisasi profesi dan Kode etik profesi Standar teknik Standar

Lebih terperinci