Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2 Sejak awal berdirinya perusahaan, kami telah aktif dibidang : System Pengolahan Air Bersih, System Pengolahan Limbah, Fabrikasi Baja dan Konstruksi. Menjadi komitmen dalam setiap aktivitas kami untuk menjadi sebagai 1. Mitra yang profesional, 2. Mampu bersaing 3. Dan aktif di bidang kesehatan lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan ekosistem. Dengan didukung oleh Engineer-engineer dari disiplin ilmu terkait, Kami siap melayani untuk menjadi mitra pada bidangbidang sebagai berikut : 1. Engineering [Perancangan/Desain] 2. Supply & Instalation [Penyediaan dan Pemasangan] 3. Commissioning & Training Operator [Pelatihan Operator] 4. Maintenance [Perbaikan/Perawatan] LIMBAH CAIR DOMESTIK Pusat Perbelanjaan, Pasar Modern, Kawasan Niaga & Hunian, Restoran, Kawasan Perkantoran, Apartemen. LIMBAH CAIR PERHOTELAN Hotel, Resort, Cottage, Villa, Hostel, Bungalow, Guest House. LIMBAH CAIR PADA FASILITAS KESEHATAN Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik. LIMBAH CAIR INDUSTRI Industri Tekstil, Industri Farmasi, Industri Otomotif, Industri Pengolahan Makanan & Minuman, dll.

3 Engineering Dalam mendesign/ me-rekayasa sistem pengolahan air ataupun sistem pengolahan limbah cair diperlukan suatu data berupa informasi tentang sumber air baku, sumber limbah cair, pantauan parameter kualitas air baku, kualitas influent, volume/ debit, design parameter dan target kualitas air produksi/ baku mutu limbah effluent. Dalam hal ini kami didukung oleh engineer-engineer yang telah berpengalaman di bidangnya serta dikerjakan oleh tenaga kerja dinamis yang handal dan terampil dalam menyelesaikan proyek sehingga menghasilkan pekerjaan sesuai harapan konsumen. Construction Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang agar proyek dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Pelaksanaan kerja yang efektif dan efisiens, serta perhatian terhadap faktor keselamatan kerja sangat berpengaruh besar pada anggaran pembiayaan proyek. Untuk hal tersebut diatas dibutuhkan komunikasi yang intens antar divisi agar tercipta sebuah tim kerja yang solid dalam proyek tersebut. Supply Equipment Bagi konsumen, pelayanan yang terbaik mengenai permintaan pengadaan barang-barang proyek Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant, Sewage Treatment Plant, siap kami sajikan khusus untuk anda diantaranya : 1. Harga yang kompetitif, 2. Delivery yang cepat dan, 3. Cara Pembayaran yang lunak Sampaikan permintaan anda kepada kami untuk mendesign dan melaksanakan pekerjaan proyek Anda.

4 WATER TREATMENT PLANT Yaitu sebuah system yang difungsikan untuk mengolah air baku yang kondisi airnya kurang memenuhi standard baku mutu diolah/ ditreatment sedemikian rupa untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Digunakan dalam memenuhi kebutuhan domestik baik masyarakat umum seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM / PDAM) maupun untuk kebutuhan internal perusahaan seperti kebutuhan karyawan maupun tenant / pengunjung seperti Apartemen, Mall, Hotel, dll. Water Treatment Plant juga digunakan oleh Industri-industri yang memiliki kebutuhan terhadap air yang tinggi untuk kebutuhan produksi seperti industri kelapa sawit, industri makanan / minuman, dll. WASTEWATER TREATMENT PLANT Yaitu sebuah system instalasi pengolahan air limbah yang difungsikan untuk mengolah air buangan dari sisa produksi pada pabrik, maupun dari kegiatan domestik yang dilakukan oleh kegiatan manusia / rumah tangga, yang bertujuan agar tidak mencemari lingkungan yang sesuai dengan regulasi/ peraturan yang berlaku di Indonesia. Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk mengurai limbah secara biologis maupun secara kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk dibuang ataupun digunakan kembali pada aktivitas yang lain.

5

6

7

8 STP COMPACT TOYO-CLEAR Toyo-Clear didesain sebagai solusi praktis Instalasi Pengolahan Air Limbah Secara Biologi yang memiliki efiensi biaya yang tinggi. Didesain untuk lahan yang terbatas dan biaya konstruksi yang rendah.toyo-clear dilengkapi dengan media filter dari bahan PVC yang mempunyai area permukaan cukup luas, sehingga memungkinkan untuk pertumbuhan bakteri dan melekatnya biomassa. Toyo-Clear tersedia beberapa type dengan ukuran dan kapasitas yang juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Aplikasi : Hotel / Resort Apartemen / Condominium Perumahan / Cluster / IPAL Komunal Fasilitas Layanan Kesehatan Mall / Pasar Modern Gedung Sekolah / Perkantoran Restoran Industri Makanan / Minuman Optional : Pompa-Pompa Sistem Filtrasi Recycle DIMENSI MODEL TC-10 TC-20 TC-40 TC-60 TC-80 TC-100 TC-120 TC-150 TC-200 Kapasitas (m3/hari) Panjang (meter) Lebar (meter) Tinggi (meter) Power (kw) BOD5 Inlet (ppm) BOD5 Reduction 95%

9 OIL & GREASE Trap Tank adalah perangkap lemak dan minyak digunakan untuk pengolahan limbah awal (pre Treatment), limbah dari dapur ( kitchen ) sebelum diolah secara biologis lebih lanjut sebelumnya diolah dahulu melalui grease trap. Pemisahan minyak dan lemak yang dilakukan adalah dengan metode fisika dan ditangani secara manual, yaitu dengan mengendapkan air limbah selama beberapa waktu agar kandungan minyak / lemak/ ataupun pengotor lainnya berupa scum atau lainya dapat mengapung ke permukaan air. Air limbah mengalir perlahan secara upflow dan underflow dari sekat pertama hingga ke akhir bak yang bertujuan untuk menjebak pengotor tersebut. Material berupa PVC, FRP, Baja Mild Stell maupun Stainless Stell.. OIL & GREASE TRAP TANK Aplikasi : Hotel / Resort Apartemen / Condominium Perumahan / Cluster / IPAL Komunal Fasilitas Layanan Kesehatan Mall / Pasar Modern Gedung Sekolah / Perkantoran Restoran Industri Makanan / Minuman Model Kapasitas Dimensi (mm) Liter/Jam Panjang Lebar Tinggi In / Out G Ø 1" G Ø 1" G Ø 1 1/4" G Ø 1 1/4" G Ø 1 1/4" G Ø 1 1/2" G Ø 1 1/2" G Ø 1 1/2" G Ø 2" G Ø 2" G Ø 2" * tersedia kapasitas yang lebih besar dari data yang ada

10 CLARIFIER SLUDGE BLANKET Clarifier Sludge Blanket adalah unit proses sedimentasi yang menggabungkan Proses Koagulasi, Flokulasi, dan Sedimentasi pada satu unit tangki. Air baku dan bahan kimia yang bercampur secara hidrolik mengalir dari bawah (Inlet) menuju atas untuk terjadinya flokulasi. Setelah terjadi flokulasi air yang bersih dan lumpur akan terpisah pada zona yang berbeda. Clarifier Sludge Blanket ini dapat menghasilkan air dengan tingkat kejernihan yang tinggi pada WTP maupun pada Primary Treatment WWTP. Aplikasi : Primary Treatment Industrial WWTP Water Treatment Plant Secondary Treatment Biological Process DIMENSI MODEL CS-20 CS-30 CS-40 CS-50 CS-60 CS-70 CS-80 CS-90 CS-100 Kapasitas (m3/jam) Diameter (meter) Tinggi (meter) Outlet (inch) Inlet (inch)

11 CLARI-FLO FLOCCULATOR CLARI-FLOCCULATOR Clari-Flocculator dirancang untuk menjadikan biaya rendah, efisien removal padatan dari berbagai cairan limbah dan proses. Desain pelat cenderung memungkinkan pengendapan gravitasi total, area yang dibutuhkan lebih kecil dari pengendapan biasa. Desain ini dilengkapi pula dengan sistem flokulasi dan koagulasi. Aplikasi : Primary Treatment Industrial WWTP Water Treatment Plant Secondary Treatment Biological Process MODEL DIMENSI CF-2.5 CF-5 CF-7.5 CF-10 CF-15 CF-20 CF-25 CF-30 Kapasitas (m3/jam) Panjang (meter) Lebar (meter) Tinggi (meter)

12 STEEL PRESSURE FILTER Pressure Filter adalah sebuah tabung bertekanan yang berisi media dengan fungsi menyaring berbagai macam partikel kotoran (Suspended Solid) dan menyerap berbagai zat tertentu yang terlarut dalam air. Cara kerja (Service) Pressure filter sendiri adalah masuk (Inlet) dari bagian atas dan keluar (Outlet) dari bagian bawah, sehingga pada saat air mengalir dari atas ke bawah tersebut terjadi filtrasi/absorpsi melalui media yang ada. Sedangkan untuk proses pencucian (Backwash) dilakukan apabila media yang ada tersebut sudah cukup jenuh, dimana parameter tersebut bisa dilihat dari tekanan atau filtrate yang dicapai. Filtrasi memiliki berbagai fungsi dan tujuan sesuai dengan jenis media yang diterapkan, yaitu : Jenis Media o Sand Filter untuk menyaring partikel kotoran (Suspended solid) o Activated Carbon Filter menyerap rasa, bau, warna dll. o Iron/Mangan Filter untuk menyerap besi (Fe),mangan (Mn). o o o Requirement : Bahan baku air yang akan di filter (Inlet) Suspended Solid maximum ± 30 ppm. Proses pencucian (Backwash) berlangsung ± menit. Proses pencucian (backwash) menggunakan air bersih dengan partikel kotoran (Suspended Solid) ± 5 ppm. MODEL DIMENSI TF-2.5 TF-4 TF-6 TF-8 TF-10 TF-12 TF-14 TF-16 TF-18 TF-20 Kapasitas (m3/jam) Diametr (mm) Tinggi (meter) Pipa (Inch) ¾ 1 1,5 1,

13 Membrane Filtration REVERSE OSMOSIS Reverse Osmosis (RO) adalah proses pemisahan yang menggunakan tekanan yang lebih besar untuk memaksa air tersebut melewati membran yang bersifat semi-permiabel, sehingga air bersih akan lolos dan terpisahkan/tersaring dari zat-zat / ion-ion yang terlarut didalamnya. Reverse Osmosis (RO) ada beberapa jenis tergantung dari sumber air baku yang dipakai, umumnya ada tiga jenis sumber air baku yaitu air tawar (Tap Water) air payau (Brackish Water) dan air asin (Sea Water). Dari ketiga sumber tersebut akan membedakan jenis membrane dan jumlah tekanan yang dibutuhkan.. Untuk tekanan yang diperlukan sebagai berikut : Air Tawar (Tap Water) 2-10 bar Air Payau (Brackish Water) bar Air Asin (Sea Wate) bar Batas kelarutan garam dalam air baku untuk standart air minum adalah untuk DHL = mmhos dan Cl - =600 ppm. Pembagian kualitas air berdasarkan kadar salinitas air adalah : 1. Air Tawar (DHL < 1250 mmhos). 2. Air Payau (DHL mhos). 3. Air Asin > mmhos).

14 Hardness Eliminator SOFTENER Water Softener Yaitu proses untuk menurunkan tingkat kekerasan air dengan metode penukaran ion. Kekerasan air terbentuk karena adanya zat kapur dan zat pembentuk kapur yang membuat air terasa licin, jika menggunakan sabun tidak berbusa. Kesadahan / kekerasan air ini sangat berbahaya untuk instalasi pipa karena menimbulkan deposit / kerak yang akhirnya dapat merugikan dalam jangka waktu yang cukup pendek. Secara visual juga terlihat pada keran-keran air dan washtafel karena meninggalkan bercak yang cukup solid. Proses Softening pada unit ini menggunakan Penukaran Kation yaitu Na2R (Resin) atau menggunakan Na2Z (Zeolite). Keuntungan menggunakan Softener: 1. Peralatannya kompak dan efisien, serta pemeliharaannya mudah. 2. Tidak ada endapan lumpur seperti halnya pada proses soda kapur, sehingga tidak ada persoalan pembuangan lumpur. 3. Proses ini juga dapat menurunkan kandungan besi dan mangan 4. Dapat melunakkan air dengan berbagai macam derajat kesadahan SPESIFIKASI : DIMENSI Model TS-1 TS-2 TS-4 TS-6 TS-8 TS-10 TS-15 Kapasitas (m 3 /jam) Diameter (mm) Tinggi (mm) Note : Maximum Operating Temperature Maximum Operating Pressure Minimum Operating Pressure : 49 C : 5,2 Bar : 1,7 Bar

15 TOYO DEMIN PLANT DEMINERALISASI Unit ini terdiri dari kolom Kation dan Anion diisi dengan resin. Tergantung pada jumlah unit resin menghasilkan output per regenerasi. Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik dari air yang diolah, dilengkapi dengan unit Mixed- Bed, unit ini adalah campuran seri kation dan Anion. Proses regenerasi digunakan drum plastik yang terpisah, penukar Kation dengan larutan asam dan penukar Anion dengan larutan kaustik. Service dan lama waktu mencuci tergantung pada desain & ukuran katup multi port. DIMENSI Filtration Vessel Size Capacity Resin Valve & Pipe Model Flow Diaameter High Quantity Size Rate Vol.Ltrs. Ltrs. Type LPH mm mm Inch MS /4 A/M MPV MS /4 A/M MPV MS /4 A/M MPV MS /4 A/M MPV MS /4 A/M MPV MS /4 A/M MPV MS A/M MPV MS A/M MPV MS /2 A/M MPV MS /2 A/M MPV MS /2 A/M MPV MS /2 A/M MPV MS M MPV MS /2 M MPV MS /2 M MPV MS /2 M MPV Note : A : Auto Multiport Valve M : Manual Multiport Valve B : Butterfly Valve

16 CHEMICAL AGITATOR MIXER Agitator / Mixer digunakan untuk melakukan pengadukan bahan kimia di Chemical Tank, maupun untuk melakukan pengadukan pada proses Koagulasi dan Flokulasi pada system pengendapan primer. Motor penggerak tersedia dengan daya 3 Phasa maupun 1 Phase bergantung pada kecepatan rotasi dan daya yang tersedia. Kecepatan Pengadukan tersedia mulai dari 200 rpm hingga 1500 rpm. Untuk Proses Koagulasi menggunakan metode pengadukan cepat. Proses pengadukan cepat bertujuan untuk mendestabilisasi ikatan ion air agar bahan kimia dapat berekasi dengan baik. Sedangkan pada proses Flokulasi menggunakan metode pengadukan lambat. Hal ini bertujuan agar padatan dapat membentuk flok-flok secara sempurna. Material yang terkontak dengan cairan seperti Shaft Blade dan Propeller menggunakan Baja Tahan Karat Stailess Steel, FAST MIXERS ( RPM) Models Shaft length Propeller diameter Motor (mm) (mm) M1-750-S 750 0,12 Kw, Single phase 70 M1-750-T 750 0,12 Kw, Three phase 70 M1-800-S 800 0,18 Kw, Single phase 80 M1-800-T 800 0,18 Kw, Three phase 80 M S ,25 Kw, Single phase 100 M T ,25Kw, Three phase 100 SLOW MIXERS ( RPM) Models Shaft length Propeller diameter Motor (mm) (mm) M2-750-S 750 0,18 Kw, Single phase 150 M2-750-T 750 0,18 Kw, Three phase 150 M2-800-S 800 0,18 Kw, Single phase 200 M T 800 0,18 Kw, Three phase 200 M S ,25 Kw, Single phase 240 M T ,25 Kw, Three phase 240 M S ,37 Kw, Single phase 240 M T ,37 Kw, Three phase 260

17 WATER PRESSURE TANK Water Pressure Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan air bertekanan sementara. Tangki ini di lengkapi dengan membran (diaphragm) yang akan memisahkan air dan udara. Fungsi utama : 1. Menghemat listrik (pemakain listrik) pada pompa 2. Meratakan tekanan air pada system perpipaan 3. Sebagai bantalan udara, sehingga pompa bisa off (mati) secara halus (soft), tidak terjadi lonjakan. 4. Untuk mengurangi efek water hammering, saat kran air di matikan tiba tiba atau saat pompa mati tiba tiba. Capacity Liter Dimension (mm) Pressure (Kg/cm 2 ) A B C D Drain In & Out. Work Test

18 BAKTERI AEROBIC BIOSULFA BIOSULFA merupakan komposisi bakteri aktif yang menguntungkan dan mampu bekerja secara sinergis pada lingkungan air buangan sehingga kualitas lingkungan air yang bersih dapat tercapai. Manfaat : 1. Menguraikan bahan organic tinggi pada air buangan 2. Menguraikan detergen pada air buangan 3. Menghilangkan bau dan memperbaiki warna air buangan 4. Mengurai H2S, NH3, PO4, dan NO2 pada buangan air dan lumpur 5. Mengurai zat warna 6. Meningkatkan dominasi populasi bakteri yang menguntungkan pada IPAL Kemasan : 1 Liter / botol. Jerigen 20 Liter Jerigen 25 Liter Kandungan : Aerobacter sp Nitrobacter sp Nitrosomonas sp Lactobacillus Saccharomyces c. Acetobacter Petunjuk Pemakaian : 1. Lakukan Adjustment nilai ph limbah dibak aerasi sekitar ph 6,5-8,0, Kocok BIO SULFA terlebih dahulu beberapa saat dan tuangkan pada bak aerasi dengan kriteria sebagai berikut : A. Air Buangan Rumah Sakit / Plaza / Mall dll.: Berikan BIO SULFA 1 liter/hari untuk air buangan sebanyak M³/hari. B. Air Buangan Industri : Berikan BIO SULFA 1 liter/hari untuk air buangan sebanyak M³/ hari 2. Campurkan BIO SULFA 1 liter dengan 10 liter air bersih dalam ember plastic 3. Pemberian ke dalam IPAL dapat dilakukan dengan cara kultur, titrasi atau ditebar langsung (disesuaikan dengan kondisi lapangan). Perhatian : 1.Sebaiknya sistem pengolahan diberikan supply oksigen (aerasi) yang cukup dan stabil dengan menggunakan aerator atau blower sesuai dengan kapasitas air buangan dimana minimal kandungan oksigen terlarut (DO) adalah 2,5 ppm dan ph air buangan ph 6,5 8,0.

19 BAKTERI AEROBIC MICRO plus MICRO plus merupakan komposisi bakteri probiotik murni (aerobic) yang menguntungkandan mampu bekerja secara sinergis pada lingkungan air buangan sehingga kualitas lingkungan air yang bersih dapat tercapai Manfaat : 1. Menghilangkan bau dan meperbaiki warna air buangan. 2. Menguraikan NHз dan senyawa N lainnya yang tinggi dalam air buangan. 3. Menguraikan PO 4 dan senyawa P lainnya yang tinggi dalam air buangan. 4. Menguraikan H2S dan Senyawa S lainya yang tinggi dalam air buangan. 5. Menurunkan nilai COD dan BOD pada air buangan. 6. Menjaga kesetabilan ph pada air buangan. 7. Menguraikan beban organic (protein, karbohidrat, lemak) secara biologis. 8. Meningkatkan dominasi populasi bakteri yang menguntungkan pada air buangan Kemasan : 1 Liter / botol. Jerigen 20 Liter Jerigen 25 Liter Kandungan : Aerobacter sp Nitrobacter sp Nitrosomonas sp Lactobacillus Saccharomyces c. Petunjuk Pemakaian : 1. Lakukan Adjustment nilai ph limbah dibak aerasi sekitar ph 6,5-8,0, Kocok MICRO Plus terlebih dahulu beberapa saat dan tuangkan pada bak aerasi dengan kriteria sebagai berikut : a. Air Buangan Rumah Tangga / Gedung / Hotel / Apartemen dll.: Berikan MICRO Plus 1 liter/hari untuk air buangan sebanyak M³. b. Air Buangan Rumah Sakit / Plaza / Mall dll.: Berikan MICRO Plus 1 liter/hari untuk air buangan sebanyak M³. c. Air Buangan Industri /Laboratorium: Berikan MICRO Plus 1 liter/hari untuk air buangan sebanyak M³. 2. Campurkan MICRO Plus 1 liter dengan 10 liter air bersih dalam ember plastic. 3. Pemberian ke dalam IPAL dapat dilakukan dengan cara kultur, titrasi atau ditebar langsung. (disesuaikan dengan kondisi lapangan).

20 BIODEKSTRAN merupakan komposisi bakteri probiotik yang menguntungkan serta mampu bekerja secara sinergi pada sampah organic, kotoran manusia (tinja), kotoran hewan ternak dan lemak dapur secara anaerobic sehingga kualiatas lingkungan yang lebih bersih dapat tercapai Manfaat : 1. Menguraikan bahan organic ( protein, karbohidrat, lemak ) dan meminimalisir baunya secara biologis. 2. Mengurai NH3 dan NO2 pada sampah organic, tinja manusia, dan kotoran hewan secara biologis. 3. Meminimalisir bau pada sampai organic, tinja manusia dan kotoran hewan ternak secara biologis. 4. Menjaga septic tank tidak penuh karena tinja menjadi cair dan membuat rembesannya tidak mengkontaminasi sumber air tanah. 5. Menjaga saluran pipa air buangan pada dapur tidak tersumbat oleh lemak padat. 6. Menekan populasi jumlah bakteri pathogen pada septic tank. 7. Mempercepat pertumbuhan kompos dan meningkatkan kualitas kompos. 8. Memperkaya jumlah populasi bakteri pengurai dipermukaan tanah sehingga membantu kesuburan tanah pertanian / perkebunan. 9. Mempercepat & memperbaiki kualitas kompos Kemasan : 1 Liter / botol. Jerigen 25 Liter Jerigen 20 Liter Kandungan : Nitrobacter sp Nitrosomonas sp Psedomonas Bacillus sp. BAKTERI ANEROBIC BIODEKSTRAN Petunjuk Pemakaian : Kocok terlebih dahulu dan berikan BIODEKSTRAN dengan criteria sebagai berikut : 1.Kotoran Manusia (tinja ) pada WC : Tuangkan 150 ml (15 x tutup botol) BIODEKSTRAN untuk ukuran septic tank 4m3 pada kloset,kemudian siram dengan dengan air hingga merata, lakukan hingga 2-3 malam (kondisi terberat) atau sebulan sekali. 2. Wastafel Dapur Hotel Dan Restoran : Campuran 150ml (15 x tutup botol) BIODEKSTRAN dengan 2 ltr air bersih aduk hingga merata, kemudian masukan pada wastafel cucian piring sebelum tutup (pada malam hari), lakukan 3 hari sehari agar tidak terjadi sumbatan oleh lemak

21 BIOTIC GROWTH BIO MEDIA BIOTIC GROWTH dirancang khusus untuk pengolahan air limbah secara biologi. Penggunaan Biotic Growth pada bioreaktor sangat efektif untuk mengurangi polutan organik baik secara aerobik maupun secara anaerobik. BIOTIC GROWTH diproduksi menggunakan material rigid PVC yang mempunyai ketahanan terhadap sinar ultraviolet, jamur, bakteri, asam dan basa yang biasa terdapat pada air limbah domestik. Keuntungan: Mempunyai luas permukaan per volume dan titik distribusi sangat tinggi sehingga performa proses pengolahan air limbah menjadi tinggi. Sangat ideal menggantikan media batu, kayu, dan media acak. Penggantian tersebut dapat meningkatkan waktu retensi kontak antara air limbah dengan biomassa Setiap module dientuk dari lembaran PVC bergelombang dengan kemiringan gelombang 60 derajat yang direkatkan secara bersilangan, Konfigurasi demikian dapat mendistribusikan air dan udara secara merata sehingga meningkatkan efektifitas kontak udara dan air Aplikasi : Trickling Filter, Bioreactor, Nitrification tower Water Treatment Plant Aerobic & Anaerobic Reactor Biological Aerated Filter Contact Aeration Filler Cooling Tower Spesifikasi : Material : PVC Thickness Material : 0,2 mm Colour : Clear Transparent Spesific Surface Area : 152 m2/m3 Porous : 0,98 Dimensi Media per Modul (cm) : L 120 x W 60 x H 60 Weight : kg / m3

22 SURFACE EXTENDER TUBE SETTLER Tube settler adalah susunan tube (selongsong) dengan kemiringan 60 derajat dan digunakan untuk meningkatkan kapasitas clarifier (kolam pengendapan) pada pengolahan air bersih ataupun air limbah. Tube settler terbuat dari lembaran PVC bergelombang dengan kemiringan 60 derajat, dan direkat membentuk selongsongselongsong menjadi satu balok (module). Tube settler menggunakan bahan PVC karena PVC relatif lebih tahan terhadap bahan kimia, dapat tenggelam dalam air, dan tidak mudah terbakar (memadamkan api sendiri apabila terbakar) Keuntungan: 1. Clarifier (kolam pengendapan) yang menggunakan tube settler mempunyai kapasitas 2 sampai 4 kali kapasitas clarifier tanpa tube settler 2. Dapat menghemat penggunakan coagulant sampai 50% 3. Frekuensi backwashing filter dapat dikurangi sehingga menghemat biaya operasi, air dan listrik 4. Tube settler dapat diaplikasikan pada clarifier baru maupun yang sudah ada Spesifikasi : Debit air / luas penampang bawah tube settler : 2,4 m3 / jam / m2 Dimensi tube settler : 100 cm x 25 cm x 50 cm Berat jenis : 1,5 kg / dm3 Tebal : 0.4 mm Tensile Strength : 421,94 Kg / Cm Flexural Modulus : Kg / Cm Flexural Strength : Kg / Cm Max. Operation Temperature : 55 C

23

Sewage Treatment Plant

Sewage Treatment Plant Sewage Treatment Plant Sewage Treatment Plant Adalah sebuah sistem pengolahan air limbah menjadi air berkualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau dibuang ke saluran pembuangan

Lebih terperinci

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA

II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA 2. 1 Pengumpulan Air Limbah Air limbah gedung PT. Sophie Paris Indonesia adalah air limbah domestik karyawan yang berasal dari toilet,

Lebih terperinci

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS 8.1. Sistem Daur Ulang Di BTIK Magetan mempunyai dua unit IPAL yang masingmasing berkapasitas 300 m 3 /hari, jadi kapasitas total dua IPAL 600 m 3 /hari.

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK disusun oleh : Dr. Sugiarto Mulyadi

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK disusun oleh : Dr. Sugiarto Mulyadi PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK disusun oleh : Dr. Sugiarto Mulyadi Pendahuluan Dengan keluarnya PERMEN LHK No. P. 68 tahun 2016, tentang Baku Air Limbah Domestik maka air limbah domestik atau sewer harus

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 INSTALASI PENGOLAHAN AIR Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan,bagi manusia air berperan dalam pertanian, industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1. Limbah Cair Hotel. Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 1. Limbah Cair Hotel. Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah tangga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Limbah Cair Hotel Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah tangga yang semakin berlimpah mengakibatkan timbulnya pencemaran yang semakin meningkat dari

Lebih terperinci

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,

Lebih terperinci

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA

EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA EVALUASI EFISIENSI KINERJA UNIT CLEARATOR DI INSTALASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Anjar P,RB Rakhmat 1) dan Karnaningroem,Nieke 2) Teknik Lingkungan, ITS e-mail: rakhmat_pratama88@yahoo.co 1),idnieke@enviro.its.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN (1)Yovi Kurniawan (1)SHE spv PT. TIV. Pandaan Kabupaten Pasuruan ABSTRAK PT. Tirta Investama Pabrik Pandaan Pasuruan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS 6.1 Pre Eksperimen BAB VI HASIL Sebelum dilakukan eksperimen tentang pengolahan limbah cair, peneliti melakukan pre eksperimen untuk mengetahui lama waktu aerasi yang efektif menurunkan kadar kandungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.2 SPESIFIKASI SUBMERSIBLE VENTURI AERATOR. Gambar 4.1 Submersible Venturi Aerator. : 0.05 m 3 /s

BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.2 SPESIFIKASI SUBMERSIBLE VENTURI AERATOR. Gambar 4.1 Submersible Venturi Aerator. : 0.05 m 3 /s 32 BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.1 PENDAHULUAN Hasil dari penelitian akan dibahas pada Bab IV ini. Hasil proses pengolahan air limbah didiskusikan untuk mengetahui seberapa efektifkah Submersible Venturi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Proses pengolahan air umpan boiler pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Maluku Utara 2x7 MW yang diproses dalam unit Water Treatment Plant (WTP)

Lebih terperinci

[Type text] BAB I PENDAHULUAN

[Type text] BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Limbah cair merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tata kota. Mengingat limbah mengandung banyak zatzat pencemar yang merugikan bahkan

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN LIMBAH Oleh: KELOMPOK 2 M. Husain Kamaluddin 105100200111013 Rezal Dwi Permana Putra 105100201111015 Tri Priyo Utomo 105100201111005 Defanty Nurillamadhan 105100200111010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar 80% air minum yang digunakan oleh manusia dibuang atau menjadi air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa pencucian barang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL 34 3.1. Uraian Proses Pengolahan Air limbah dari masing-masing unit produksi mula-mula dialirkan ke dalam bak kontrol yang dilengkapi saringan kasar (bar screen) untuk menyaring

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA Dosen Pengampu: Ir. Musthofa Lutfi, MP. Oleh: FRANCISKA TRISNAWATI 105100200111001 NUR AULYA FAUZIA 105100200111018

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 5 2.1 Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL adalah berasal dari kamar mandi, wastavel, toilet karyawan, limpasan septik tank

Lebih terperinci

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi Metode Analisis Untuk Air Limbah Pengambilan sample air limbah meliputi beberapa aspek: 1. Lokasi sampling 2. waktu dan frekuensi sampling 3. Cara Pengambilan sample 4. Peralatan yang diperlukan 5. Penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji

Lebih terperinci

REGISTER TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN TERVERIFIKASI

REGISTER TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN TERVERIFIKASI Nomor register : 044/TRL/Reg-1/KLHK Instalasi Pengolahan Air Limbah Merk REDOX Advanced Oxydation Process () System FUNGSI ALAT REDOX adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menggunakan metode

Lebih terperinci

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG KONTEN Pendahuluan Skema Pengolahan Limbah Ideal Diagram Pengolahan Limbah IPAL Bojongsoang Pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang: Pengolahan Fisik

Lebih terperinci

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang OP-18 REKAYASA BAK INTERCEPTOR DENGAN SISTEM TOP AND BOTTOM UNTUK PEMISAHAN MINYAK/LEMAK DALAM AIR LIMBAH KEGIATAN KATERING Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB TNJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Cair Rumah Tangga Limbahcair rumah tangga adalah semua buangan dari hasil kegiatan rumah tangga mencakup mandi, mencuci dan buangan kotoran manusia (urin, dan tinja), (Suharjo,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Vol 3 Nomor 1 Januari-Juni 2015 Jurnal Fropil PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Endang Setyawati Hisyam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Semakin banyak pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya di kotakota besar telah mendorong peningkatan jumlah air limbah domestik (Supradata, 2005).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri pertanian meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak

Lebih terperinci

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN VII.1 Umum Operasi dan pemeliharaan dilakukan dengan tujuan agar unit-unit pengolahan dapat berfungsi optimal dan mempunyai efisiensi pengolahan seperti yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS 12.1. Pendahuluan Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi, kwalitas lingkungan hidup juga menurun

Lebih terperinci

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

BAB V ANALISA AIR LIMBAH BAB V ANALISA AIR LIMBAH Analisa air limbah merupakan cara untuk mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan serta mengetahui cara pengujian dari air limbah yang akan diuji sebagai karakteristik

Lebih terperinci

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Adapun kegiatan yang dilakukan pada proses perawatan dan pemeliharaan cooling tower pada kerja praktik ini dapat diuraikan pada diagram alir berikut. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Peralatan Yang Digunakan Penelitian dilakukan dengan menggunakan suatu reaktor berskala pilot plant. Reaktor ini mempunyai ukuran panjang 3,4 m, lebar 1,5 m, dan kedalaman air

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS

PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS PENGELOLAAN AIR LIMBAH PKS 2 PENDAHULUAN Kebijakan Perusahaan Melalui pengelolaan air limbah PMKS akan dipenuhi syarat buangan limbah yang sesuai dengan peraturan pemerintah dan terhindar dari dampak sosial

Lebih terperinci

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK 286 12.1 PENDAHULUAN 12.1.1 Permasalahan Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah

Lebih terperinci

Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR)

Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR) Pengolahan Limbah Cair Industri secara Aerobic dan Anoxic dengan Membrane Bioreaktor (MBR) Oleh : Beauty S.D. Dewanti 2309 201 013 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Tontowi Ismail MS Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN RINGAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN RINGAN J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 85-89 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN RINGAN Indriyati dan Joko Prayitno Susanto Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK

PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK TUGAS 1 MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK 1. Feriska Yuanita (105100200111012) 2. Alifian Juantono Sahwal (105100213111003) 3. Nadia Sabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit bebas bulu dan urat di bawah kulit. Pekerjaan penyamakan kulit mempergunakan air dalam jumlah

Lebih terperinci

Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment)

Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment) Sistem Aerasi Berlanjut (Extended Aeratian System) Proses ini biasanya dipakai untuk pengolahan air limbah dengan sistem paket (package treatment) dengan beberapa ketentuan antara lain : Waktu aerasi lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang timbul akibat meningkatnya kegiatan manusia adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampui daya

Lebih terperinci

Jadwal Kuliah. Utilitas-MG 03-Nensi 1

Jadwal Kuliah. Utilitas-MG 03-Nensi 1 Jadwal Kuliah 13:30-14:30 : Materi 14:30-15:30 : Tugas Kelas Menggambar Denah dan Potongan Jaringan Air Kotor 15:30-16:00 : Tugas Kelas Menghitung Kebutuhan Talang 16:00-16.10 : Presentasi Mahasiswa Terbaik

Lebih terperinci

PENGATURAN IPAL PT. UNITED TRACTOR TBK

PENGATURAN IPAL PT. UNITED TRACTOR TBK BAB IV PENGATURAN IPAL PT. UNITED TRACTOR TBK 4.1. Penentuan Dosis Bahan Kimia (Untuk Proses Koagulasi Flokulasi) 4.1.1. Jar Test Proses pengolahan limbah secara Koagulasi Flokulasi didasari dengan suatu

Lebih terperinci

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN BAB VII PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN 7.1. Sumber Limbah Di BTIK-LIK Magetan terdapat kurang lebih 43 unit usaha penyamak kulit, dan saat ini ada 37

Lebih terperinci

PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA)

PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA) PRE-ELIMINARY PRIMARY WASTEWATER TREATMENT (PENGOLAHAN PENDAHULUAN DAN PERTAMA) Tujuan pengolahan pertama (Primary Treatment) dalam pengolahan limbah cair adalah penyisihan bahan padat dari limbah cair

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kegiatan manusia akan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air karena menerima beban pencemaran yang melampaui

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT. SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) Diajukan oleh: Debbie Ariella Pongpalilu / 5203012037 Mujizatum Mariyah / 5203012043 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik Bab iv Rencana renovasi ipal gedung bppt jakarta Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air

Lebih terperinci

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran

Lebih terperinci

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN: SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN: Metcalf & Eddy: kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama dengan air tanah, air permukaan, dan

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD

TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar

Lebih terperinci

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu

Lebih terperinci

BAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

BAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) 5 2.1. Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Instalasi pengolahan air limbah PT. Kinocare Era Kosmetindo terdiri dari unit pemisah lemak 2 ruang, unit

Lebih terperinci

Pengolahan AIR BUANGAN

Pengolahan AIR BUANGAN Pengolahan AIR BUANGAN (WASTE WATER TREATMENT) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang 2011 Self purification Dahulu, alam memiliki kemampuan untuk mengolah air limbah secara

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Penelti a) Sistem parit oksidasi b) Sistem kolam aerobik, yaitu suatu kolam yang tidak terlalu dalam dengan permukaannya yang

Lokakarya Fungsional Non Penelti a) Sistem parit oksidasi b) Sistem kolam aerobik, yaitu suatu kolam yang tidak terlalu dalam dengan permukaannya yang MESIN PENGOLAH KOTORAN TERNAK SISTEM AEROBIK DI BALAI PENELITIAN TERNAK M. Moes Syaid Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor PENDAHULUAN Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi rekayasa mesin, maka

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahap awal dalam melakukan penelitian ini dimulai dari studi pustaka yaitu mencari data serta informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.

Lebih terperinci

Kawasaki Motor Indonesia Green Industry Sumber Limbah

Kawasaki Motor Indonesia Green Industry Sumber Limbah Bab ii Limbah pt. Kawasaki motor indonesia 2.1. Sumber Limbah Dalam pelaksanaan kegiatan perakitan tersebut, PT. Kawasaki banyak menggunakan air untuk proses produksi (terutama untuk proses pengecatan)

Lebih terperinci

Desain Alternatif Instalasi Pengolahan Air Limbah Pusat Pertokoan Dengan Proses Anaerobik, Aerobik Dan Kombinasi Aanaerobik Dan Aerobik

Desain Alternatif Instalasi Pengolahan Air Limbah Pusat Pertokoan Dengan Proses Anaerobik, Aerobik Dan Kombinasi Aanaerobik Dan Aerobik Desain Alternatif Instalasi Pengolahan Air Limbah Pusat Pertokoan Dengan Proses Anaerobik, Aerobik Dan Kombinasi Aanaerobik Dan Aerobik Oleh : Ananta Praditya 3309100042 Pembimbing: Ir. M Razif, MM. NIP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota besar, semakin banyak didirikan Rumah Sakit (RS). 1 Rumah Sakit sebagai sarana upaya perbaikan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN Di sususn oleh 1. Intan Rosita Maharani (P27834113004) 2. Burhan Handono (P27834113013) 3. Amalia Roswita (P27834113022) 4. Fitriyati Mukhlishoh (P27834113031) 5. Moch.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Water Treatment Plant (WTP) sungai Cihideung milik Institut Pertanian Bogor (IPB) kabupaten Bogor, Jawa Barat.Analisa laboratorium

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN KANDUNGAN AMONIAK TINGGI SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR)

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN KANDUNGAN AMONIAK TINGGI SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR) PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN KANDUNGAN AMONIAK TINGGI SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEMBRANE BIOREACTOR (MBR) Marry Fusfita (2309105001), Umi Rofiqah (2309105012) Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Tri Widjaja, M.Eng

Lebih terperinci

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Latar Belakang Masalah DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2005,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Kuantitas Air Limbah Untuk kuantitas dapat dilakukan dengan menghitung debit limbah cair dan beban pencemaran. Untuk analisa kualitas dengan cara menghitung efesiensi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Pencemaran Air Oleh Limbah Domestik 4 1.2. Karakteristik Air Limbah Domestik 8 1.3. Potensi Limbah Cair di DKI

Lebih terperinci

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK 52 3.1 Karakteristik Air Limbah Domestik Air limbah perkotaan adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan yang meliputi limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah perkebunan kelapa sawit adalah limbah yang berasal dari sisa tanaman yang tertinggal pada saat pembukaan areal perkebunan, peremajaan dan panen kelapa sawit.

Lebih terperinci

DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG)

DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG) DESAIN PROTOTIPE INSTALASI KOAGULASI DAN KOLAM FAKULTATIF UNTUK PENGOLAHAN AIR LINDI (STUDI KASUS TPA BAKUNG BANDAR LAMPUNG) Ahmad Herison 1 Abstrak Air lindi adalah cairan yang timbul sebagai limbah akibat

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL

MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RE091322) Semester Ganjil 2010-2011 MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL Joni Hermana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS Kampus Sukolilo, Surabaya 60111 Email: hermana@its.ac.id

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH

PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH Nusa Idaman Said Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA بسم هللا الرحمن الرحيم TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA Tugas Pengolahan Limbah dan Sampah David Aprilansyah Kurniawaty (1205015060) Siti Khodijah Fahrizal Teknik Pengolahan Limbah Cair

Lebih terperinci

STUDI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

STUDI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN ANAEROBIC BAFFLED REACTOR STUDI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN ANAEROBIC BAFFLED REACTOR Sucipto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Yudharta Pasuruan Abstract Dalam upaya meninkatkan kesehatan

Lebih terperinci

III.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug.

III.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug. 39 III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Makna, Ciledug yang terletak di Jalan Ciledug Raya no. 4 A, Tangerang. Instalasi Pengolahan Air

Lebih terperinci

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan perancangan FASILITAS FLOW SHEET PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK 59 6.1 Perawatan Yang Perlu Diperhatikan Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Perawatan unit IPAL yang perlu diperhatikan antara lain : Hindari sampah

Lebih terperinci

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI Pendahuluan PENCEMARAN AIR masuknya atau dimasukkannya

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Mei 2013. Tahapan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kondisi Umum Instalasi Pengolahan Air Limbah Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ada di Central Park menggunakan sistem pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap

Lebih terperinci

TL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S

TL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S TL-4140 Perenc. Bangunan Pengolahan Air Limbah L A G O O N / P O N D S OXIDATION PONDS (KOLAM OKSIDASI) Bentuk kolam biasanya sangat luas, tetapi h (kedalamannya) kecil atau dangkal, bila kedalaman terlalu

Lebih terperinci

Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ

Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ Laksmita Nararia Dewi *1), Retno Wulan Damayanti *2) 1,2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan dasar bagi sebuah unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Ketersediaan dan kualitas air sangat menentukan terhadap pemilihan lokasi

Lebih terperinci

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya D199 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya Daneswari Mahayu Wisesa dan Agus Slamet Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN

KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan: Sistem pembuangan air kotor. Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SPESIFIKASI IPA TIPE CIKAPAYANG Atang Sarbini, ST.

Lebih terperinci

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya F144 Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya Hutomo Dwi Prabowo dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tatacara ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan bangunan utama

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

Lebih terperinci

Bagian III: JARINGAN AIR KOTOR

Bagian III: JARINGAN AIR KOTOR Bagian III: JARINGAN AIR KOTOR PENGERTIAN Air buangan atau Air Limbah (Waste Water) adalah air yang telah selesai digunakan oleh berbagai kegiatan manusia (rumah tangga, industri, bangunan umum dll.).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Air Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak mikroba yang sering bercampur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri rumah tangga yang sering dipermasalahkan karena limbahnya yang berpotensi mencemari lingkungan yang ada di sekitarnya

Lebih terperinci