BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum Infrastruktur Infrastruktur sendiri bisa berarti fasilitas fisik yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (Grigg, 1988). Fasilitas fisik yang dimaksudkan adalah jalanan, pelayanan transportasi, manajemen limbah, produksi dan distribusi energi, penyedian air dan bangunan Bangunan Definisi bangunan menurut Undang-Undang No. 28 / 2002 adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas atau di dalam tanah, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya Peta Peta merupakan gambaran wilayah geografis, biasanya bagian permukaan bumi. Peta dapat disajikan dengan berbagai cara yang berbeda, dari peta konvensional yang tercetak sampai peta digital yang tampil dilayar komputer. Peta dapat menunjukkan banyak informasi penting, misalnya sungai, gunung, hutan, daerah perbukitan, laut, danau, batas-batas kota, dan lain-lain. Menurut Rockville, peta adalah suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi di atas media bidang datar dengan skala tertentu. (Prahasta, 2002) Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti. (Mcleod, 2001). Infromasi adalah data yang telah dibentuk menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia. (Laudon, 2004). Menurut Gordon B. Davis (1991), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi 7

2 8 penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang Sistem informasi Sistem informasi dapat diartikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan (atau menerima), proses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengaturan dalam sebuah organisasi. (Laudon, 2004) Sistem informasi adalah penggabungan dari manusia, hardware, software, dan jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mampu mengumpulkan, mengubah, dan membagikan informasi dalam sebuah organisasi. (O Brien, 2005) Sistem informasi geografis Sistem informasi geografis berbasiskan web merupakan suatu jaringan berbasis layanan informasi geografis yang memanfaatkan internet, baik menggunakan jaringan kabel maupun jaringan nirkabel, untuk mengakses informasi geografis maupun sebagai alat untuk melakukan analisis spasial (Ren Peng.Z dan Hsing Tsou.M, 2003). Sistem Informasi Geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi geografi. (Paryono, 1994) Sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat dipermukaan bumi. (Prahasta, 2002) Data spasial Data Spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi (Irwansyah, 2013). Data spasial merupakan elemen penting di dalam sistem informasi geografis karena mengandung informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Williamson, 2000).

3 Sistem Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menghasilkan tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. (O Brien, 2003) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Mcleod, 2001) Menurut Mulyadi (2008), Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003), adalah fakta-fakta yang belum di olah atau gambaran lebih lanjut dari bendabenda, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, dan transaksi yang di tangkap, direkam, disimpan, dan diklarifikasikan tetapi tidak disusun untuk menyampikan arti khusus lainnya. Pengertian data menurut O`Brien (2005) Data merupakan fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai suatu fenomena. Lebih rincinya data adalah pengukuran obyektif dari atribut dan entitas Geografi Menurut Bintarto (1977) Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejalagejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Disini dijelaskan bahwa geografi tidak hanya mempelajari alam (bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi juga mempelajari manusia dan hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Geografi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya, seperti penduduk, fauna, flora, iklim, udara, dan segala interaksinya. (Wardiyatmoko, 1996)

4 10 Menurut Richthoffen, geografi adalah ilmu yang mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area yang berbeda dipermukaan bumi. (Prahasta, 2002). Geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001). 2.2 Teori khusus Android Menurut McKiernan (2010), android adalah kumpulan software untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi yang dihubungkan oleh versi modifikasi dari kernel Linux. Pada awalnya, android dikembangkan oleh Android inc, kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh Google. Android adalah sistem operasi yang bersifat open source. Dengan demikian suatu aplikasi dapat diunduh dan di install langsung dari Android Market atau Google Play (LLC, 2010). Berikut adalah versi android dari awal dikembangkan hingga sekarang : 1. Android 1.0 (Apple Pie) Pertama kali dirilis pada 23 Spetember Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama Astro tapi karena alasan hak cipta dan trademark nama Astro tidak jadi disematkan pada versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream adalah ponsel pertama yang menggunakan OS ini. 2. Android 1.1 (Banana Bread) Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan Android 1.5 (Cupcake)

5 11 Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaharuan untuk penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. 4. Android 1.6 (Donut) Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan indikator baterai dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. 5. Android 2.0/2.1 (Eclair) Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3, 2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Agar dapat bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi yang berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih.

6 12 Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka dalam sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook. 6. Android 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum terhadap versi versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 7. Android 2.3 (Gingerbread) Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) yang sudah didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 8. Android 3.0/3.1 (Honeycomb) Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar.

7 13 User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi processor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama kali yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet tersebut bernama Eee Pad Transformer yang merupakan produk dari Asus yang masuk ke pasar Indonesia pada Mei Android 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich) Pada tanggal 19 Oktober 2011, diperkenalkannya Android versi 4.0 yang membawa fitur Honeycomb untuk smartphone, menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, kontak jaringan sosial terpadu, perangkat tambahan fotografi, pencarian secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus. 10. Android 4.1 (Jelly Bean) Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Adapun penambahan fitur baru diantaranya yaitu meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Google Now yang juga menjadi bagian yang diperbarui pun tak ketinggalan. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem oper asi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

8 Android versi 4.4 (KitKat) Google mengumumkan Android 4.4 KitKat (dinamai dengan izin dari Nestlé dan Hershey) pada 3 September 2013, dengan tanggal rilis 31 Oktober Sebelumnya, rilis berikutnya setelah Jelly Bean diperkirakan akan diberi nomor 5.0 dan dinamai Key Lime Pie. Salah satu kemampuannya adalah Status bar serta navigasi menjadi transparan pada home screen, dilengkapi dengan Infrared, akses API ditingkatkan, mode layar penuh diperbaharui, Tambahan Bluetooth Message Access Profile Penilaian cepat kerusakan bangunan berdasarkan FEMA Kerentanan bangunan ditentukan oleh kekuatan, kekakuan, redaman, dan daktilitasnya yang secara dominan ditentukan oleh kualitas bahan, kekuatan yang disediakan, kualitas pendetailan struktur, dan konfigurasi bangunannya. (FEMA 172, 1992) Suatu struktur bangunan yang tidak memenuhi syarat teknis memerlukan penambahan kekakuan dan kekuatan struktur sehingga tingkat kinerja struktur mencapai tingkat minimum, yaitu Collapse Prevention. (FEMA 273) Suatu bangunan akan mempunyai tingkat kerentanan yang berbeda untuk fungsi yang berbeda dengan parameter tingkat kinerja atau level of performace bangunan setelah dilanda gempa. Tingkat kinerja bangunan-bangunan yang bisa tetap beroperasi secara penuh atau setelah terjadi gempa, yaitu tidak ada kerusakan yang terjadi pada bagian struktur, mekanikal, elektrikal, serta arsitektural bangunan. Dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan, ada beberapa faktor beban yang harus diperhitungkan yaitu meliputi beban berat sendiri, beban mati, beban hidup, beban angin, beban gempa serta beban khusus lain sesuai dengan jenis struktur bangunan yang akan direncanakan. (FEMA 302). Kegempaan pada bangunan yang diperkirakan rentan harus dievaluasi lebih lanjut dan secara rinci yang yang memerlukan analisis

9 15 mekanika dari mulai analisis sederhana berupa analis statik ekivalen sampai analisis dinamik secara nonlinear (FEMA 310, 1998). Kerusakan bangunan berdasarkan form dari FEMA terdiri dari beberapa penilaian dasar, seperti verifikasi dan memperbarui informasi indentifikasi bangunan, sketsa bangunan dan elevasi, menentukan tipe tanah tempat bangunan berdiri, menentukan dan dokumentasi pengguna bangunan, indentifikasi potensi bahaya bangunan, identifikasi Lateral-Load-Resisting System dan dokumentasi mengenai nilai dasar struktural yang berhubungan (FEMA 154). Salah satu cara untuk mengurangi kerentanan bangunan terhadap gempa adalah dengan melakukan evaluasi struktur secara cepat dengan Rapid Visual Screening (RVS) berdasarkan FEMA (Federal Emergency Management Agency) 154 yang dikembangkan di Amerika Serikat. Beberapa hal yang harus diketahui dalam RVS adalah: 1. Seismisitas lokasi Seismicity Region terbagi menjadi tiga, yaitu Low, Medium, dan High. Untuk menentukannya, diperlukan Nilai Spectral Acceleration lokasi pada periode 0.2 dan 1 detik. Untuk wilayah Indonesia terdapat data SA periode 0.2 dan 1 detik pada SNI , atau bisa dibuat spektrum respon dari data PGA (Peak Ground Acceleration). Nilai SA 0,2 dan SA 1 detik tersebut kemudian dikalikan 2/3. Selanjutnya bisa dipilih formulir evaluasi sesuai seismicity region.

10 16 2. Jumlah populasi Jumlah populasi diperlukan untuk menentukan Occupancy Soil, yang nilainya akan disesuaikan dengan jenis/fungsi bangunan. Bangunan umum, Occupancy load sebesar 10 sq.ft/orang, bangunan komersial, Occupancy load sq.ft/orang, bangunan pelayanan darurat, Occupancy load 100 sq.ft/orang, bangunan pemerintah, Occupancy load sq.ft/orang, bangunan bersejarah, tergantung jenis bangunan disekitarnya, bangunan Industri, Occupancy load 200 sq.ft/orang, kecuali warehouse 500 sq.ft/orang. Bangunan perkantoran Occupancy load sq.ft/orang, bangunan permukiman Occupancy load sq.ft/orang, bangunan sekolah Occupancy load sq.ft/orang. 3. Jenis / tipe tanah Tipe tanah dibedakan menjadi 6 tipe yaitu A (Hard Rock), B (Average.Rock), C (Dense Soil), D (Stiff Soil), E (Soft Soil), F (Poor Soil). Untuk mengetahui tipe tanah ini diperlukan data penyelidikan tanah seperti SPT atau CPT. Tetapi apabila data tersebut sulit didapatkan maka bisa diambil asumsi tipe tanah E, sedangkan untuk bangunan 1-2 lantai atau ketinggian dari tanah ke atap kurang dari 25 kaki, bisa diambil asumsi tipe tanah D. 4. Elemen struktural yang berbahaya jatuh (Falling Hazard) Falling Hazard bisa berupa cerobong asap, dindingdinding pembatas yang mudah jatuh, hiasan-hiasan yang berat dan terletak di atas, dan sebagainya.

11 17 5. Jenis / tipe bangunan Ada 15 type bangunan: 1. Perumahan dan bangunan komersial dengan rangka dari kayu lebih kecil dari atau sama dengan 5,000 meter persegi (W1). 2. Bangunan rangka dari kayu lebih besar dari 5,000 meter persegi (W2). 3. Bangunan rangka baja tahan gempa (S1). 4. Bangunan rangka baja terikat (S2). 5. Bangunan dengan logam ringan (S3). 6. Bangunan rangka baja dengan tembok yang dicor (S4). 7. Bangunan rangka baja dengan tembok batu bata (S5). 8. Bangunan rangka beton tahan gempa (C1). 9. Banguan rangka beton dinding geser (C2). 10. Banguan rangka beton dengan tembok batu bata (C3). 11. Bangunan tembok yang sudah dibuat sebelumnya (PC1). 12. Bangunan kerangka beton yang sudah di buat pabrik (PC2). 13. Bangunan rangka tembok batu bata rangka besi dengan lantai yang fleksibel dan atap rongga (RM1). 14. Bangunan rangka tembok batu bata rangka besi dengan lantai yang kaku dan atap rongga (RM2). 15. Bangunan tembok batu bata tampa rangka (URM). 6. Jumlah Lantai Jumlah lantai diukur dari bagian bangunan paling bawah yang menyentuh tanah hingga atap. 7. Vertical irregularity Vertical Irregularity adalah kenampakan secara vertikal yang tidak reguler, seperti adanya setbacks, hillside, dan soft story.

12 18 Gambar 2.1 Macam-macam Vertical Irregularity (Sumber : FEMA Rapid Visual Screening of Buildings for Potential Seismic Hazards) 8. Plan irregularity Plan Irregularity yaitu bentuk denah yang tidak reguler (tidak simetris seperti gambar berikut: Gambar 2.2 Macam-macam Plan Irregularity (Sumber : FEMA Rapid Visual Screening of Buildings for Potential Seismic Hazards)

13 19 9. Peraturan/code yang digunakan saat membangun. Peraturan/code bisa diketahui dengan melihat tahun bangunan itu didirikan. Untuk code yang berlaku di Indonesia, disebut Pre-code apabila dibangun sebelum tahun 1971 (PBI 1971), dan disebut Post-Benchmark apabila dibangun setelah tahun 1992 (SNI 1992). 10. Score Dari beberapa kriteria di atas, dapat ditentukan score bangunan tersebut, dengan cara melingkari score pada Building Type yang cocok dengan bangunan yang dievaluasi. Kemudian seluruh score tersebut dijumlahkan dan diperoleh Final Score (S). Apabila S<=2 maka bangunan dinyatakan berisiko terhadap ancaman gempa, dan perlu dilakukan evaluasi lebih detil. Contoh hasil Rapid Visual Screening:

14 20 Gambar 2.3 Contoh Form Manual (Sumber : FEMA Rapid Visual Screening of Buildings for Potential Seismic Hazards)

15 21 Penentuan basic score pada FEMA 154 dilakukan dengan beberapa langkah, sebagai contoh untuk tipe tanah B, bangunan low-rise (tingkat < 4), jenis bangunan W1 dan kondisi daerah high seismicity : 1. Penentuan nilai respon spektrum (Ss dan S1) 2. Modifikasi dari Ss dan S1 untuk menghitung nilai modifikasi respon spectrum (Sds dan Sd1) Fa dan Fv = koefisien amplifikasi tanah 3. Perancangan Demand Reponse Spectrum pada periode pendek, 0 < T < Ts Pada periode panjang, Ts < T <= Tvd Pada periode yang sangat panjang, T> Tvd Dimana : Sa(T) : respon percepatan spektrum dalam g pada periode, T

16 22 Sd(T) : respon perpindahan spektrum dalam inci pada periode, T Ts : waktu transisi antara percepatan dan kecepatan dari respon spectrum Tvd : waktu transisi antara kecepatan dan perpindahan dari respon spectrum Ra : faktor reduksi pada tempat percepatan Rv : faktor reduksi pada tempat kecepatan : damping efektif : damping histeretik Dimana Area : Area didalam perulangan hysteresis D : Puncak respon perpindahan A : Puncak respon percepatan pada puncak respon perpindahan : Faktor degradasi yang menjelaskan jumlah efektif damping histeretik sebagai fungsi dari durasi gempa 4. Perancangan Capacity Curve untuk tipe bangunan

17 23 Yield Capacity : Ultimate Capacity : Transisi dari titik yield sampai titik ultimate dari Capacity Curve dihitung dengan cara : Dimana A, B, C adalah konstan dari rumus tersebut. Gambar 2.4 Spektrum Capacity Curve Input demand spectrum, demand spectrum dengan 15% damping elastis, selanjutnya Capacity Curve dihitung untuk contoh bangunan W1 di daerah intensitas gempa tinggi. 5. Penghitungan untuk Trial Intersection Point dari Demand dan Capacity Curve

18 24 Dilihat dari gambar diatas, Capacity Curve memotong garis Demand Spectrum untuk damping elastis. Karena titik potong berada diatas Yield Capacity, Demand Spectrum harus diubah untuk memenuhi kebutuhan energi histeretis yang tidak teratur yang dihasilkan oleh bangunan. 6. Pengaturan dari Demand Spectrum untuk memenuhi damping efektif. Damping histeretis yang sudah dilakukan diatas menghasilkan nilai : Damping efektif untuk Demand Spectrum diatur ulang dengan cara menambahkan hasil dari damping elastis dan histeretis 7. Penghitungan ulang untuk Trial Intersection Point dari Demand dan Capacity Curve Dengan penghitungan ulang dengan nilai diatas, nilai yang diharapkan ternyata tidak memenuhi kriteria, maka dilakukan perulangan sampai memenuhi kriteria konvergen. Berikut adalah hasil perulangan yang telah memenuhi kritera konvergen.

19 25 Gambar 2.5 Penentuan Titik Potong Demand dan Capacity Curve 8. Perulangan dari langkah 6 dan 7 sampai memenuhi kriteria konvergen. 9. Penetapan probabilitas dari kerusakan penuh Probabilitas dari kerusakan penuh ditentukan fragility curve untuk bangunan jenis W1. Gambar 2.6 Fragility Curve untuk bangunan jenis W1

20 26 Oleh karena itu, jika puncak spektrum perpindahan berada di 0.74 inci, maka kondisi kerusakan penuh berada di Penghitungan untuk Basic Structural Hazard Basic Structural Hazard adalah hasil dari negatif (-) log dari probabilitas keruntuhan, yang didapatkan dari probabilitas kerusakan penuh dikalikan dengan persentase bangunan itu runtuh pada kondisi kerusakan penuh. Probabilitas kerusakan penuh yang didapatkan adalah Persentase keruntuhan untuk bangunan jenis W1 adalah sebesar 3%. Maka didapatkan nilai Basic Structural Hazard untuk bangunan jenis W1 dengan cara : Dengan langkah-langkah diatas, dilakukan juga penghitungan dengan metode yang sama untuk semua jenis bangunan yang telah dispesifikasikan di dalam FEMA Berikut hasil penghitungan untuk semua jenis bangunan. Gambar 2.7 Nilai Basic Structural Hazard untuk semua jenis bangunan Penghitungan Score Modifier untuk bangunan mid-rise (tingkat 4-7) dan high-rise (tingkat > 7) dihitung dengan cara mencari jarak antara 3 set dari nilai Basic Structural Hazard yang sebelumnya sudah lakukan, yaitu untuk low-rise, mid-

21 27 rise, dan high-rise. Modifier untuk bangunan mid-rise dihitung dengan cara membedakan antara nilai dari bangunan mid-rise dan low-rise, dan modifier untuk bangunan high-rise dihitung dengan cara membedakan nilai dari bangunan high-rise dan low-rise. Setelah dilakukan penghitungan, maka didapatkan nilai sebagai berikut. Gambar 2.8 Score Modifier untuk mid-rise buildings Gambar 2.9 Score Modifier untuk high-rise buildings Penghitungan score modifier untuk vertical irregularity dimaksudkan untuk jika ada kekurangan dalam hal ketahanan gempa yang bisa menyebabkan bangunan runtuh sebagian atau seluruhnya. Karena tidak ada prosedur penghitungan yang spesifik, maka nilai dari score modifier untuk vertical irregularity berasal keputusan dari para ahli bangunan.

22 28 Gambar 2.10 Score Modifier untuk Vertical Irregularity Di daerah dengan intensitas gempa yang tinggi dan sedang, nilai yang dicantumkan adalah seperti yang tertera diatas dengan maksud jika modifier dipilih, maka final score (S) akan berada dibawah 2, dimana akan dilakukan pengkajian ulang terhadap bangunan tersebut. Pada daerah dengan intensitas gempa yang rendah, nilai modifier tidak jauh berbeda dengan daerah dengan intensitas gempa yang sedang, dimana jika modifier dipilih, maka final score (S) tidak secara langsung berada dibawah 2. Berdasarkan tim proyek FEMA yang menyebutkan bahwa tidak ada score modifier untuk plan irregularity yang bisa langsung dihitung. Hal ini dikarenakan adanya keunikan tersendiri dari setiap bangunan. Oleh karena itu, adanya perbedaan beban gempa dijadikan acuan untuk efek plan irregularity. Nilai ini didapat dari prosedur penghitungan nilai basic structural hazard dan nilai dari respon percepatan spektrum dinaikkan menjadi 50%. Hasil dari perhitungan ini dikurangi dengan nilai prosedur yang sama namun nilai respon percepatan spektrum tidak dinaikkan. Dari prosedur tersebut, dihasilkan score modifier mendekati -0.5 pada daerah intensitas gempa tinggi dan sedang, dan -0.8 pada daerah intensitas gempa rendah. Score modifier untuk menghitung nilai dari waktu desain dan konstruksi berbeda dengan penghitungan basic structural hazard. Nilai Post-benchmark didapat dari 3 set nilai basic structural hazard yang terdiri dari (1) nilai konstruksi bangunan sesudah adanya pembagian kode gempa namun belum disempurnakan (prebenchmark) dan (2) nilai konstruksi bangunan setelah adanya pembagian kode gempa yang telah disempurnakan.

23 Score modifier didapatkan dengan cara membedakan nilai dari bangunan postbenchmark dan pre-benchmark. Berikut hasil yang didapat : 29 Gambar 2.11 Score Modifier untuk post-benchmark Prosedur untuk menghitung nilai bangunan pre-code mirip dengan prosedur untuk mencari nilai post-benchmark, dengan 3 set nilai basic structural hazard, namun yang digunakan adalah terdiri dari (1) nilai konstruksi bangunan sebelum adanya pembagian kode gempa dan (2) nilai konstruksi bangunan setelah adanya pembagian kode gempa yang telah disempurnakan. Score modifier didapatkan dengan cara membedakan nilai dari bangunan pre-code dan pre-benchmark. Berikut hasil yang didapat : Gambar 2.12 Score Modifier untuk pre-code Score Modifier untuk setiap jenis tanah, didapatkan dengan cara menghitung 3 set dari nilai BSH. Masing-masing 1 set untuk jenis tanah C, D, dan E di setiap tingkat intensitas gempa.

24 30 Score modifier untuk jenis tanah C dihitung dengan cara membedakan nilai BSH yang didapat dari penghitungan jenis tanah C dan nilai BSH jenis tanah B. Score modifier untuk jenis tanah D dihitung dengan cara membedakan nilai BSH yang didapat dari penghitungan jenis tanah D dan nilai BSH jenis tanah B. Score modifier untuk jenis tanah E dihitung dengan cara membedakan nilai BSH yang didapat dari penghitungan jenis tanah E dan nilai BSH jenis tanah B. Dari prosedur tersebut, didapatkan nilai sebagai berikut : Gambar 2.13 Score Modifier untuk jenis tanah C, D, dan E Rekomendasi nilai cut-off dari final score (S) adalah 2.0. Dalam kasus tertentu, pengguna menggunakan nilai yang lebih tinggi untuk dijadikan nilai cut-off agar mereka merasa mempunyai lingkungan yang aman. Akan tetapi, nilai cut-off 2.0 direkomendasikan untuk digunakan.

25 Gempabumi Gempabumi merupakan getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi dan kemudian menyebar ke segala arah (Howel Williams, 1969). Menurut Aristoteles SM, menyatakan bahwa kejadian gempabumi disebabkan keluarnya udara yang terkurung di dalam tanah. Menurut Katili (250), gempabumi adalah sentakan asli dari Bumi yang bersumber dari dalam Bumi dan yang merambat melalui permukaan Bumi serta menembus Bumi. Dampak dari terjadinya gempabumi bisa mempengaruhi banyak hal, seperti kerusakan infrastruktur di suatu wilayah Geotagging Geotagging merupakan proses penambahan indentifikasi geografis ke dalam suatu metadata. Metadata biasanya bersisi koordinat lintang dan bujur dari suatu tempat, informasi yang berhubungan seperti nama tempat, sumber data, dll. (Di Napoli, dkk, 2010) Web-GIS Menurut Prahasta (2007), Web-GIS adalah aplikasi GIS atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks maupun peta digital, serta menjalankan fungsifungsi analisis dan query yang terkait dengan GIS melalui jaringan internet Database management system (DBMS) Menurut Hoffer (2009), DBMS merupakan sebuah sistem piranti lunak yang menyediakan metode sistematis untuk menciptakan, memperbaharui, menyimpan dan mengambil data dalam basis data. Menurut Connolly dan Begg (2005), DBMS merupakan suatu sistem peranti lunak yang mengizinkan pengguna untuk

26 32 mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses ke dalam basis data Basis data Menurut Connolly (2005), basis data adalah sekumpulan data yang berhubungan secara logikal dan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Basis data adalah tunggal, tempat penyimpanan yang besar dari data yang dapat di gunakan secara bersamaan oleh banyak depatermen dan pengguna. Menurut Date (2000), basis data adalah sekumpulan data persisten yang di gunakan oleh system aplikasi yang desediakan oleh suatu perusahaan.

PERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU

PERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU PERKEMBANGAN DAN VERSI ANDROID DARI WAKTU-KEWATU Nurul Khotimah nurul_4a4@yahoo.com Abstrak Kita semua pasti sudah tidak asing lagi dengan kata Android. Benar, mungkin kalian saat ini pun sedang menggunakannya,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA PERKEMBANGAN ANDROID DI INDONESIA Eni Nurkayati eni@raharja.info Abstrak Android adalah suatu operating system yang bersifat open source. Open source maksudnya bahwa OS Android adalah gratis, dan memungkinkan

Lebih terperinci

ANDROID OPERATING SYSTEM

ANDROID OPERATING SYSTEM 1 #TrikAndroid 1 ANDROID OPERATING SYSTEM A. Sejarah Android OS Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dankomputer tablet. Android menyediakan platform

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU

PERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU PERKEMBANGAN ANDROID DARI WAKTU KE WAKTU Nuril Hilaliyah nurilhilaliyah07@gmail.com Abstrak Android, tentu sudah tidak asing lagi bagi kita ketika mendengar kata tersebut. Sistem operasi besutan Google

Lebih terperinci

Perkembangan Versi Versi Android

Perkembangan Versi Versi Android Perkembangan Versi Versi Android Devi Nurfillah devinurfillah@gmail.com Abstrak Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang terutama untuk perangkat touchscreen (layar sentuh) mobile seperti

Lebih terperinci

APLIKASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KELURAHAN JERAMBAH GANTUNG BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KELURAHAN JERAMBAH GANTUNG BERBASIS ANDROID APLIKASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KELURAHAN JERAMBAH GANTUNG BERBASIS ANDROID ( STUDI DILAKUKAN PADA KELURAHAN JERAMBAH GANTUNG ) RIKO SAPUTRA, MUHAMMAD FADLY, MATZACHRI Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android 2.1.1 Sejarah Singkat Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis linux sebagai karnelnya. Saat ini android bisa disebut raja dari smartphone. Android

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa tahun belakangan ini android sangat sering sekali digunakan oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. Beberapa tahun belakangan ini android sangat sering sekali digunakan oleh BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Android Beberapa tahun belakangan ini android sangat sering sekali digunakan oleh masyarakat, yang pada umumnya android sering dikaitkan dengan posel, smartphone dan tablet.

Lebih terperinci

SEJARAH ANDROID. Diah Arum. Abstrak.

SEJARAH ANDROID. Diah Arum. Abstrak. SEJARAH ANDROID Diah Arum diah.arum@raharja.info Abstrak Teknologi adalah hal yang tidak mudah dilepaskan dari kehidupan manusia. Karena teknologi sudah ada sejak dulu hingga saat ini yang masih terus

Lebih terperinci

Mengenal Sejarah Android

Mengenal Sejarah Android Mengenal Sejarah Android Rizka Sepriandy rsepriandy@gmail.com Abstrak Android adalah sistem operasi terbuka berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat selular layar sentuh seperti smartphone (telepon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis Linux sebagai kernelnya. Saat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis Linux sebagai kernelnya. Saat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android 2.1.1 Sejarah Singkat Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis Linux sebagai kernelnya. Saat ini Android bisa disebut raja dari smartphone. Android

Lebih terperinci

2. Sejarah Android 2.1 Kerjasama Google dengan Android Inc. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo

2. Sejarah Android 2.1 Kerjasama Google dengan Android Inc. Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo 1. Apa Itu Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MOBILE APPLICATION PETA WISATA BERBASIS PLATFORM ANDROID DI KABUPATEN SRAGEN

PEMBUATAN MOBILE APPLICATION PETA WISATA BERBASIS PLATFORM ANDROID DI KABUPATEN SRAGEN PROPOSAL PENELITIAN PEMBUATAN MOBILE APPLICATION PETA WISATA BERBASIS PLATFORM ANDROID DI KABUPATEN SRAGEN Diajukan oleh : MUHANAN PUJI SANTOSO L.200070005 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Part 1 : Pengenalan Android

Part 1 : Pengenalan Android TUTORIAL ANDROID PROGRAMMING Part 1 : Pengenalan Android Author : Widianto Pratama Tingkat : 1. Pemula 2. Menegah 3. Mahir Part 1 : Pengenalan Android Widianto Pratama E-mail : widiandroid@gmail.com http://greenbel.wordpress.com/

Lebih terperinci

MAKALAH ANDROID. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / IF-15 / V

MAKALAH ANDROID. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / IF-15 / V MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Operasi Dosen : Yuliayany, S.Kom. Rizki Apriliyandi / 10108823 IF-15 / V JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 9) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 9) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 9) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan M-FEMA 154

Petunjuk Penggunaan M-FEMA 154 Petunjuk Penggunaan M-FEMA 154 Untuk menggunakan aplikasi M-FEMA 154, user harus masuk ke dalam aplikasi terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam aplikasi, sistem akan langsung menampilkan form pengisian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas. tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah teori teori pokok yang dipakai sebagai landasan untuk teori teori lainnya. 2.1.1 Android Android merupakan sistem operasi perangkat bergerak yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM OPERASI ANDROID 2.2 FROYO PADA TELEPON GENGGAM. Nama : Maya Ayuningtyas Rahayu NPM : Jurusan : Sistem Informasi

ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM OPERASI ANDROID 2.2 FROYO PADA TELEPON GENGGAM. Nama : Maya Ayuningtyas Rahayu NPM : Jurusan : Sistem Informasi ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM OPERASI ANDROID 2.2 FROYO DENGAN ANDROID 2.3 GINGERBREAD PADA TELEPON GENGGAM Nama : Maya Ayuningtyas Rahayu NPM : 10109077 Jurusan : Sistem Informasi LATAR BELAKANG Pesatnya

Lebih terperinci

TINGKATAN VERSI NAMA ANDROID

TINGKATAN VERSI NAMA ANDROID TINGKATAN VERSI NAMA ANDROID Sakrodin Sakrodinoding23@gmail.com Abstrak Kalian mungkin sudah akrab dengan nama-nama makanan yang disebutkan dalam versi Android karena memang nama-nama tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Augmented Reality Augmented Reality (AR) adalah kombinasi antara dunia maya (virtual) dan dunia nyata (real) yang dibuat oleh komputer. Obyek virtual dapat berupa teks, animasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. bahasa pemrograman java dan bersifat open source. Yang mana artinya aplikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Sistem Operasi Android Android merupakan sebuah sistem operasi sama halnya dengan sistem operasi Windows, Linux, maupun Mac OS. Aplikasi android dikembangkan menggunakan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Aplikasi. 2.2 Perangkat Mobile. 2.3 Profil Kota Ngawi. 2.4 GPS (Global Positioning System)

LANDASAN TEORI. 2.1 Aplikasi. 2.2 Perangkat Mobile. 2.3 Profil Kota Ngawi. 2.4 GPS (Global Positioning System) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)(hendrayudi, 2006). Aplikasi adalah kegiatan seperti pembuatan

Lebih terperinci

Rapid Visual Screening untuk Mengetahui Potensi Kerentanan Bangunan Terhadap Bahaya Gempa

Rapid Visual Screening untuk Mengetahui Potensi Kerentanan Bangunan Terhadap Bahaya Gempa Tugas Akhir Rapid Visual Screening untuk Mengetahui Potensi Kerentanan Bangunan Terhadap Bahaya Gempa Oleh: Fadilah Alfia Nuri 3110100074 1 Dosen Konsultasi: Pujo Aji ST., MT., Dr.tchn. Endah Wahyuni,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Analisis sistem (sistem analisis) dapat didenifisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

SEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

SEJARAH ANDROID. Dinda Paramitha. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan. SEJARAH ANDROID Dinda Paramitha Paramitha@raharja.info Abstrak Android, pengguna Android tidaklah sedikit, bahkan hampir semua orang di dunia menggunakan Andriod, tapi tidak banyak diantara kita yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah suatu sistem operasi yang didesain sebagai platform open source untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan perangkat telepon telah sampai pada era smartphone. Telepon pada zaman dulu hanya berfungsi sebagai alat komunikasi suara atau pesan saja.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan visualisasi dalam sebuah organisasi. (Laudon dan Laudon, 2010)

BAB II LANDASAN TEORI. dan visualisasi dalam sebuah organisasi. (Laudon dan Laudon, 2010) BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem Informasi merupakan komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan yaitu mengenai cara pembelajaran yang berbasis e-learning atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi meliputi hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi dan pengelolaan informasi. Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU)

COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) 1 COMPANY PROFILE BERBASIS ANDROID TELEVISI KAMPUS UDINUS (TVKU) Fergan Yonanza Setyawan, Teknik Informatika-D3 Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Company profile sering digunakan untuk media

Lebih terperinci

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini membahas tentang pendahuluan. Teknologi sudah sangat berkembang di era zaman sekarang. Bahkan teknologi sudah menjadi kebutuhan primer dari manusia

Lebih terperinci

Kelebihan Dan Kelemahan Android Jelly Bean (Android 4.1)

Kelebihan Dan Kelemahan Android Jelly Bean (Android 4.1) Kelebihan Dan Kelemahan Android Jelly Bean (Android 4.1) Tyan Suhesti tyansuhesti30@yahoo.co.id :: http://tyansuhesti.wordpress.com Abstrak Berbicara tentang sistem operasi open source Android Jelly Bean

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma Boyer-Moore Algoritma Boyer-Moore adalah salah satu algoritma pencarian string, dipublikasikan oleh Robert S. Boyer, dan J. Strother Moore pada tahun 1977. Algoritma

Lebih terperinci

BAB II LSAN TEORI 2.1 Pengolahan Bahasa Alami

BAB II LSAN TEORI 2.1 Pengolahan Bahasa Alami 6 BAB II LSAN TEORI 2.1 Pengolahan Bahasa Alami Bahasa sebagai bagian yang penting dari kehidupan manusia, dalam bentuk tulis dapat merupakan cacatan dari pengetahuan yang didapat oleh umat manusia dari

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Android

Sejarah Perkembangan Android Sejarah Perkembangan Android Devi Agustin Devi@raharja.info Abstrak Android adalah sistem operasi pada smarthphone, tablet dan perangkat elektronik pintar lainnya, bahkan kini Android sudah tersedia untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris "application" yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris application yang berarti BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar dalam pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai

Lebih terperinci

ANALISIS APLIKASI TALKBACK BAGI PENYANDANG TUNANETRA PADA OPERASI SISTEM ANDROID

ANALISIS APLIKASI TALKBACK BAGI PENYANDANG TUNANETRA PADA OPERASI SISTEM ANDROID ANALISIS APLIKASI TALKBACK BAGI PENYANDANG TUNANETRA PADA OPERASI SISTEM ANDROID Eko Priyadi Fakultas Teknologi Informatika Universitas Dian Nuswantoro Abstrak Kurangnya aplikasi yang dapat mendukung penderita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis (Geographic Information System atau GIS) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multimedia banyak digunakan sebagai media penyampaian informasi yang efektif karena hal tersebut dilakukan dengan menggabungkan bermacam - macam elemen multimedia,

Lebih terperinci

APLIKASI INFORMASI NILAI GIZI BERBASIS ANDROID PADA RUMAH SAKIT HAPPYLAND YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI INFORMASI NILAI GIZI BERBASIS ANDROID PADA RUMAH SAKIT HAPPYLAND YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI APLIKASI INFORMASI NILAI GIZI BERBASIS ANDROID PADA RUMAH SAKIT HAPPYLAND YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh SEPTIANA NUGRAHINI 09.01.2527 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA BUMI DENGAN RAPID VISUAL SCREENING (RVS) BERDASARKAN FEMA 154

EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA BUMI DENGAN RAPID VISUAL SCREENING (RVS) BERDASARKAN FEMA 154 EVALUASI KERENTANAN BANGUNAN GEDUNG TERHADAP GEMPA BUMI DENGAN RAPID VISUAL SCREENING (RVS) BERDASARKAN FEMA 154 Alex Kurniawandy 1, Andy Hendri 2 dan Rahmatul Firdaus 3 1,2,3 Jurusan Teknik Sipil Univesitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 REKAYASA PIRANTI LUNAK Menurut Pressman (2010:13), rekayasa piranti lunak adalah suatu proses pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa untuk mendapatkan sebuah software

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penelitian Terdahulu Berikut adalah beberapa jurnal penelitian terdahulu terkait judul penelitian skripsi ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suriski Sitinjak (2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Android merupakan sistem operasi yang digunakan untuk perangkat mobile

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Android merupakan sistem operasi yang digunakan untuk perangkat mobile 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Android Android merupakan sistem operasi yang digunakan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android.Inc, yang

Lebih terperinci

Beberapa definisi game menurut beberapa ahli diantaranya :

Beberapa definisi game menurut beberapa ahli diantaranya : 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Game Game berasal dari kata bahasa inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian kelincahan intelektual (intellectual playability).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kacapi 2.1.1 Pengertian Kacapi Menurut Heri Herdini (2003), Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yagn diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi II.1.1. Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah kumpulan dari unsur atau elemenelemen yang saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mecapai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Sleman Kecamatan Cangkringan yaitu di 5 bangunan sekolah dasar, SD N Watuadeg, SD N Umbulharjo, SD Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi II.1.1. Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah kumpulan dari unsur atau elemenelemen yang saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mecapai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ketenagakerjaan Untuk dapat mengerti mengenai apa itu ketenaga kerjaan serta hal apa saja yang terkait didalam nya ada baiknya jika mengetahui definisi atau arti dari istilahistilah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KABUPATEN CILACAP Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Intelegensia Semu Menurut Gaskin (2008) Pada tahun 1965 inovator artificial intelligence Herbert Simon mengatakan bahwa "mesin akan mampu menggantikan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Smartphone Android Smarphone merupakan telepon yang menyediakan fungsi asisten personal serta fasilitas internet connection yang bisa menghubungkan pengguna dengan dunia maya

Lebih terperinci

Pemrograman Sistem Tersebar

Pemrograman Sistem Tersebar Nama : I Gede Nuharta Negara Nim : 1005021101 Kelas : 5 D Jurusan : Manajemen Informatika Soal: Pemrograman Sistem Tersebar 1. kenapa aplikasi android saat ini berkembang pesat? jelaskan secara detail

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat. BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. SEJARAH KABUPATEN CILACAP Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti, pencarian lokasi apotek menggunkan sistem operasi android berbasis google

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini, penulis akan mencoba menguraikan teori yang relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi, juga diuraikan hubungan antara permasalahan tersebut

Lebih terperinci

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP

Mobile Programming. Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Mobile Programming rendra@uigm.ac.id Rendra Gustriansyah, S.T., M.Kom., MCP Market Share Platform Smartphone Android Android adalah sebuah tumpukan software untuk peralatan bergerak yang terdiri dari sistim

Lebih terperinci

Peraturan Gempa Indonesia SNI

Peraturan Gempa Indonesia SNI Mata Kuliah : Dinamika Struktur & Pengantar Rekayasa Kegempaan Kode : CIV - 308 SKS : 3 SKS Peraturan Gempa Indonesia SNI 1726-2012 Pertemuan 12 TIU : Mahasiswa dapat menjelaskan fenomena-fenomena dinamik

Lebih terperinci

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga

cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi informasi itu sendiri. Dari mulai dikenalnya komputer, hardware, software, hingga APLIKASI PHONEBOOK DARURAT BERBASIS ANDROID ECA (Emergency Call Aplication) 1. Latar Belakang Perkembangan di bidang teknologi informasi saat ini semakin cepat dan kian merambah ke setiap komponen teknologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pusat pemerintahan dan administrasi di Kabupaten Tegal. Letak geografis Kabupaten Tegal antara BT dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pusat pemerintahan dan administrasi di Kabupaten Tegal. Letak geografis Kabupaten Tegal antara BT dan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. SEJARAH KABUPATEN TEGAL Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukota Slawi. Berjarak 14 km ke arah selatan dari kota Tegal, Slawi menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut wikipedia, sistem adalah suatu kegiatan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub-sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh

Lebih terperinci

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural. 5 II. KAJIAN LITERATUR A. Konsep Bangunan Tahan Gempa Secara umum, menurut UBC 1997 bangunan dikatakan sebagai bangunan tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: 1. Struktur yang direncanakan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada buku karya Nazruddin Safaat H yang berjudul Android, Pemrograman

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada buku karya Nazruddin Safaat H yang berjudul Android, Pemrograman BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tentang Sistem Operasi Android Pada buku karya Nazruddin Safaat H yang berjudul Android, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android mengatakan bahwa

Lebih terperinci

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID Murtiyoso 1, Fandy Setyo Utomo 2 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto E-mail : moertiyoso@gmail.com 2 Program

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Gempa Bumi 1. Pengertian Gempa Bumi Menurut Pujianto, (2007) gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang dapat disebabkan oleh buatan/akibat kegiatan manusia maupun akibat

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam

Lebih terperinci

APLIKASI MOBILE INFORMASI PARIWISATA DI KABUPATEN TEMANGGUNG BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI MOBILE INFORMASI PARIWISATA DI KABUPATEN TEMANGGUNG BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI APLIKASI MOBILE INFORMASI PARIWISATA DI KABUPATEN TEMANGGUNG BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Aditya Suhendra 10.11.4172 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Aplikasi juga diartikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Penulis sangat membutuhkan sebuah landasan teori yang dapat mendukung segala pembuatan tugas akhir, landasan teori ini berisikan tentang teori-teori berhubungan

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented reality yang sudah dilakukan dengan penelitian ini. Tabel 2.1 Perbandingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Android Menurut Safaat (2012 : 1), Android adalah sistem operasi berbasis Linux bagi telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android juga menyediakan platform

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari

BAB II LANDASAN TEORI. tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Transportasi Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelusuran Referensi Beberapa sumber referensi didapat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diantaranya Imamul Huda (2013) yang berjudul Perancangan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang penyelesaian masalah yang akan memberikan jalan keluarnya. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa teori-teori yang berkaitan

Lebih terperinci

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN Politeknik Elektronika Negeri Surabaya SEJARAH ANDROID Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi produsen yang unggul dalam penyediaan kebutuhan informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi yang semakin pesat dan ditambah untuk saat ini Internet kian mudah diakses. Karena faktor internet itulah banyak produsen HP

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka Parameter Penulis Frans Napitupulu (2011) Abdul Latif (2012) Iqbal Fauzi (2012) Judul Platform Deskripsi Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga membawa pengaruh yang cukup besar khususnya dalam bidang pendidikan. Suatu pendidikan memerlukan bantuan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android merupakan sistem operasi perangkat bergerak yang logonya menyerupai robot, awalnya dikembangkan oleh perusahaan kecil di Silicon Valley yang bernama Android Inc.

Lebih terperinci

BAB II. Gambar 1. Komponen Kunci Sistem Informasi Geografis

BAB II. Gambar 1. Komponen Kunci Sistem Informasi Geografis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan personil

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dan hiburan sudah sedemikian berpengaruh di kehidupan manusia. Dengan berkembangnya teknologi semakin berkembang pula proses penyampaian informasi.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Aplikasi Cari SPBU adalah aplikasi yang dibuat untuk mendeteksi dan mengetahui

BAB IV PEMBAHASAN. Aplikasi Cari SPBU adalah aplikasi yang dibuat untuk mendeteksi dan mengetahui 80 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Aplikasi Cari SPBU adalah aplikasi yang dibuat untuk mendeteksi dan mengetahui lokasi SPBU yang ada di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan teknologi Markerless Augmented

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hotel Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi tentang implementasi dan evaluasi dalam pengembangan apliksi yang dibangun baik aplikasi berbasis mobile maupun berbasis web. 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem

Lebih terperinci

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME Sejarah Android Pada Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. sebuah perusahaan baru berkembang yang bergerak di bidang aplikasi ponsel. Perusahaan ini berbasis di Palo AltoCalifornia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bervariasi, berikut adalah beberapa definisi SIG:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bervariasi, berikut adalah beberapa definisi SIG: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi Geografis Defininisi Sistem Informasi Geografis (SIG) sangatlah beragam, karena memang definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Location Based Service Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Perkembangan Android Sistem Operasi yang dikembangkan oleh Android ini diperuntunkan oleh pengguna Smartphone dan PDA serta Tablet yang berbasis dasar dari OS Linux.

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu R. SURYANITA 1,* 1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Jl. HR Soebrantas KM.12.5 Pekanbaru, Indonesia

Lebih terperinci

RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN BERDASARKAN SNI UNTUK WILAYAH KOTA PALEMBANG

RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN BERDASARKAN SNI UNTUK WILAYAH KOTA PALEMBANG RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN BERDASARKAN SNI 03-1726-2012 UNTUK WILAYAH KOTA PALEMBANG Sari Farlianti Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang. Email : sarifarlianti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Android Android adalah sistem operasi bergerak (Mobile Operating System) yang mengadopsi sistem operasi linux namun telah di modifikasi. Android di ambil alih oleh Google pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Dimana sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Dimana sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Sistem Operasi Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Dimana sistem operasi ini dapat diilustrasikan sebagai jembatan antara piranti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Cangara (2006) dalam (Pengantar Ilmu Komunikasi) mengatakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. Cangara (2006) dalam (Pengantar Ilmu Komunikasi) mengatakan bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Media Pembelajaran Cangara (2006) dalam (Pengantar Ilmu Komunikasi) mengatakan bahwa media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

Lebih terperinci