BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari
|
|
- Irwan Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis Pengertian Belajar Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman. Beberapa definisi belajar berbagai suatu perubahan menurut ahli adalah sebagai berikut: Belajar menurut Slameto (2003:2) adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Sementara itu, Sudjana (1995:2) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang di tandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Skinner (1958) memberikan definisi belajar Learning is a process progressive behavior adaptation. Dari definisi tersebut dapat
2 dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Skinner percaya bahwa proses adaptasi akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi penguatan (reinforcement). Ini berarti bahwa belajar akan mengarah pada keadaan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Disamping itu belajar juga memebutuhkan proses yang berarti belajar membutuhkan waktu untuk mencapai suatu hasil. Prayitno (1985: 23) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Belajar ialah sesuatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya ( Anita E, Wool Folk, 1995 : 196 ). Menurut (Garry dan Kingsley, 1970 : 15 ) Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas), ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan. Sedangkan menurut Gagne (1984: 77) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
3 pengalaman. Dari berbagai defenisi yang telah dikemukakan diatas terdapat perumusan yang berbeda satu dengan lainnya tergantung dari para ahli yang mengemukakannya. Namun dari defenisi-defenisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dapat menghasilkan suatu perubahan pada diri individu baik jasmani maupun rohani yang dikongkretkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artian bahwa dengan belajar maka setiap individu akan mengalami perubahan dalam diri dari ketidaktahuan menjadi tahu sehingga individu tersebut dapat melakukan suatu interaksi dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik Faktor faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Purwanto (2004: ) Faktor faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu: Faktor yang ada pada diri manusia itu sendiri yang biasa disebut faktor individual, antara lain: A. Kematangan Pertumbuhan Kita tidak dapat melatih anak yang baru berumur enam tahun belajar berjalan, andai kita paksa tetap anak itu tidak akan sanggup melakukanya, karena untuk dapat berjalan anak membutuhkan kematangan potensi jasmani maupun rohani.
4 Demikian pula kita, mengajar ilmu pasti kepada anak kelas tiga sekolah dasar atau mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi jasmani dan rohani telah matang. B. Kecerdasan Disamping kematangan pertumbuhan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu yang berhasil dengan baik ditentukan pula oleh taraf kecerdasannya. Kenyataan menunjukkan kepada kita meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam mempelajari mata pelajaran dan kecakapan-kecakapan lainnya. Jelas kiranya bahwa dalam belajar kecuali kematangan, kecerdasan pun turut memegang peranan penting. C. Latihan Karena latihan sering kali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang di milikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah di milikinya dapat menghilang atau berkurang.
5 D. Motivasi Motif merupakan pendorong bagi manusia untuk melakukan sesuatu, motif intrinsik dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya seseorang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu sebaikbaiknya, jika ia tidak mengetahui betapa penting dan manfaatnya hasil yang akan di capai dari belajarnya itu bagi dirinya. E. Faktor Pribadi Di samping faktor-faktor yang telah di bicarakan diatas, faktor pribadi seseorang turut pula memegang peran dalam belajar. Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-masing yang berbeda antara seseoarang dengan orang yang lain Faktor yang ada di luar individu yang biasa disebut faktor sosial antara lain : A. Faktor keadaan keluarga Ada keluarga yang miskin, ada pula keluarga yang kaya, ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tenteram dan damai. Tetapi ada pula yang sebaliknya, ada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang pengetahuan. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan
6 bagaimana dan sampai di mana belajar di alami dan dicapai oleh anakanak. B. Guru dan cara mengajarnya Terutama dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang di miliki guru dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya. Turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak. C. Alat alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat kita lepaskan dari ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia disekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar di tambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak. D. Lingkungan dan kesempatan yang tersedia Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki intelegensi yang baik, bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurnya dan alatalatnya baik. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat belajar dengan
7 hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak adanya kesempatan yang disebabkan oleh kesibukan pekerjaan setiap hari. Faktor lingkungan dan kesempatan ini lebih-lebih lagi berlaku bagi cara belajar orang-orang dewasa. E. Motivasi Sosial Karena belajar itu adalah sesuatu proses yang timbul di dalam, maka faktor motivasi memegang peranan pula. Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik kepada anak-anak, timbulah dari dini anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak di capai dalam pelajaran itu, jika di beri perangsang, seperti motivasi yang baik dan sesuai. Motivasi sosial dapat pula timbul pada anak dari orang-orang lain di sekitarnya Pengertian Hasil Belajar Dikatakan hasil belajar yang diniati, sebab program belajar itu baru merupakan rencana, patokan, gagasan, i tikad, rambu-rambu, yang nantinya harus dicapai, atau dimiliki oleh para peserta didik, melalui proses pengajaran.(sudjana.2009:3). Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
8 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Sanjaya (2005: 35-36) mengemukakan bahwa kriteria hasil belajar siswa dapat dilihat dari beberapa aspek kognitif, aspek efektif, dan aspek psikomotorik Aspek Kognitif Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa yang meliputi: a. Tingkatan menghafal secara verbal mencakup kemampuan menghafal tentang materi pembelajaran seperti fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. b. Tingkatan pemahaman meliputi kemampuan membandingkan, mengidentifikasi krakteristik, menggeneralisasi, dan menyimpulkan. c. Tingkatan aplikasi mencakup kemampuan menerapkan rumus, dalil, dan prinsip terhadap kasus-kasus yang terjadi di lapangan. d. Tingkatan analisis mencakup kemampuan mengklasifikasi, menggolongkan, merinci, dan mengurai suatu objek. e. Tingkatan sistensis meliputi kemampuan memadukan berbagai unsur atau komponen, menyusun, membentuk bangunan, dan mengarang. f. Tingkatan penilaian meliputi kemampuan menilai terhadap objek studi menggunakan kriteria tertentu.
9 Aspek Afektif Aspek afektif berhubungan dengan penilaian terhadap sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran. Evaluasi dalam aspek ini meliputi: a. Memberikan respon atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan kepadanya. b. Menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempunyai nilai etika dan estetika. c. Menilai (valuing) ditinjau dari segi baik buruk, adil-tidak adil, indah-tidak indah terhadap objek studi. d. Menerapkan atau mempraktekkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam perilaku kehidupan sehari-hari Aspek Psikomotorik Pada Aspek ini kompetisi yang harus dicapai meliputi: a. Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi tentang kemampuan siswa dalam menggerakkan sebagian anggota tubuh. b. Tingkatan gerakan rutin meliputi kemampuan melakukan atau menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota tubuh. c. Tingkatan gerakan rutin berisi kemampuan melakukan gerakan secara menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis Faktor faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
10 Sudjana (2005:14) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada intinya terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor ekstrnal terdiri dari dua aspek: a. Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ tubuh dan persendian, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang dan tidak berbekas. b. Aspek Psikologis Beberapa aspek psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yakni: 1. Intelegensia. Intelegensia merupakan suatu kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menyerap dan merealisasikan hal-hal yang telah dipelajarinya. Siswa yang memiliki tingkat intelegensia yang tinggi akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan, sebab cepat
11 menyerap apa yang dijelaskan oleh guru dan mudah menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam waktu yang tepat. 2. Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar ini bersifat individual yang berbeda-beda satu sama lain dan tidak bisa dianggap sama rata untuk setiap orang. 3. Minat. Dalam menerima pelajaran siswa perlu memiliki minat terhadap materi yang dipelajari. Kurangnya minat mengakibatkan kurangnya perhatian dalam belajar sehingga akan mempengaruhi hasil belajar Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa. Faktor eksternal terdiri atas beberapa aspek yaitu a. Aspek Keluarga Lingkungan keluarga merupakan faktor penting dalam membina dan membentuk kepribadian anak. Bahkan dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan faktor dominan yang menentukan prestasi siswa seperti: kondisi dalam rumah tangga, ekonomi keluarga, dan pengawasan orang tua. b. Aspek Sekolah
12 Lingkungan sekolah memegang peranan penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor seperti: kemampuan guru dalam mentransfer ilmu, metode dan model pembelajaran, serta fasilitas pendukung proses belajar mengajar. c. Aspek Masyarakat Manusia sebagai makhluk sosial yang ingin bergaul dengan semua manusia dan ingin berkelompok dengan masyarakat di sekitarnya. Keadaan masyarakat juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Misalnya keadaan lingkingan masyarakat yang sering berjudi, sabung ayam, mabuk-mabukan, dan lain sebagainya akan mempengaruhi watak anak didik kearah yang tidak baik Pengertian Media Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.
13 Sementara itu Briggs (1970:6). berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar. Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat di manipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun batasanbatasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Perkembangan media pendidikan pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru(teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu visual, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar peserta didik. (Sadiman, dkk. 1990:6-7). Visual yang berseni dan mencolok mungkin dimaksudkan untuk menarik perhatian peserta didik, tapi hal itu dapat juga mengalihkan perhatian mereka pada hal-hal yang tidak ada hubungannya sama sekali. Berkenaan dengan alat-alat visual saja ada yang memberikan batasan atau definisi sebagai berikut:
14 1. Pendidikan visual artinya tidak lain daripada penyajian pengetahuan melalui pengamatan melihat. 2. Pendidikan visual adalah suatu metode untuk menyampaikan informasi berdasarkan prinsip psikologis yang menyatakan, bahwa seseorang memperoleh pengertian yang lebih baik dari sesuatu yang dilihat daripada sesuatu yang didengar atau yang dibacanya. Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga.(suleiman. 1985:12). Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat-alat peraga ini terbagi atas : 1. Alat-alat visual dua dimensi 2. Alat-alat visual tiga dimensi. a) Alat-alat visual dua dimensi terbagi dua pula, yaitu: 1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan. Contoh: Visual diatas kertas atau karton, visual yang diproyeksikan dengan opaque-projector, lembaran balik, wayang beber, grafik, diagram, bagan, poster, visual hasil cetak saring dan foto. 2. Alat visual dua dimensi pada bidang yang transparan. Contoh:
15 Slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk overhead projector. b) Alat-alat visual tiga dimensi. Disebut tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh: Benda asli, model, contoh barang atau specimen, alat tiruan sederhana atau mock-up. Termasuk didalamnya diaroma, pameran dan bak pasir. (Suleiman:1985:26-27). Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi kegiatan ekonomi didasarkan atas beberapa pertimbangan. Sebagaimana dikatakan oleh Wright (1992) dalam Nurjaya, Gede dkk.,1997: 16 bahwa visual dapat memainkan sejumlah peran dalam proses belajar-mengajar berbicara maupun menulis. Perannya adalah sebagai berikut: 1. Visual dapat memotivasi murid dan dapat menarik perhatian mereka. 2. Visual dapat memberikan konteks penggunaan bahasa dan membawa dunia nyata ke dalam kelas. 3. Visual dapat memberikan stimulus dan informasi untuk dijadikan acuan dalam bercakap-cakap, berdiskusi, atau bercerita. 4 Visual dapat diceritakan sebagaimana adanya, diinterpretasikan atau dikomentari secara subjektif (Wright, 1992 dalam Nurjaya, Cede dkk. 1997:16-20). 5. Melalui rangkaian visualnya - gam bar berseri - dapat memberikan pengetahuan struktur wacana secara implisit, sedangkan visualnya
16 sendiri akan memberikan pengetahuan topik kepada peserta didik ( Nurjaya, Cede dkk., 1997:16). Menurut pendapat dari Taufik Ismail visualisasi atau visual berfungsi untuk menggugah imajinasi (Taufik 2003). Hastuti (1996:45) berpendapat bahwa visual sebagai media pendidikan memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1). dapat mengkonkretkan bahan, 2). mudah diperoleh, 3). relatif murah, 4). mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan, 5). dapat dipakai pada semua tingkat kelas dan mata pelajaran, dan 6). dapat menimbulkan daya tarik pada peserta didik. Sejalan dengan pendapat-pendapat tersebut di atas adalah pendapat yang dikemukakan oleh Sadiman,dkk. yang mengatakan bahwa media visual (LCD)/foto memiliki beberapa kelebihan seperti disebutkan di bawah ini. 1). Sifatnya konkret. Visual /foto lebih reaiistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal. 2). Dapat mengatasi batas ruang dan waktu. 3). Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4). Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5). Harganya murah, gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus (Sadiman, dkk., 2006: 29-31).
17 2.1.6 Pengertian Media LCD Proyektor LCD (Liquit Crystal Display) Merupakan salah satu alat optik dan elektronik. Sistem optiknya efisien yang menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan (menggelapkan) lampu ruangan, sehingga dapat memproyeksikan tulisan, gambar, atau tulisan dan gambar yang dapat dipancarkan dengan baik ke layar. Media LCD adalah sebuah alat elektronik berupa layar proyektor yang berfungsi menampilkan gambar visual, sebagai sarana pendidikan yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun yang menjadi tujuan serta pemanfaatan media LCD yaitu Proyektor sebagai media pembelajaran yang berguna memotivasi peserta didik, merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari dan memberikan rangsangan pelajaran baru serta mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam pembelajaran pada saat menggunakan LCD: 1. Seorang guru sebaiknya sudah dapat mengoperasikan LCD proyektor dan computer 2. Mencantumkan point-point penting saja dalam power point 3. Penggunaan variasi warna tampilan dengan baik dan menarik 4. Penggunaan animasi secukupnya agar tidak mengganggu konsentrasi peserta didik
18 5. Hindari suara dari animasi karena dapat mengganggu pembicaraan guru 6. Penggunaan foto-foto obyek secukupnya 7. Bila memungkinkan menggunakan film pendek 8. Segera diminimize-kan apabila power point tidak sedang digunakan 9. Prinsip satu slide satu menit 10. Hindari penggunaan banyak slide dalam setiap sesi Kelebihan dan kekurangan LCD a. Kelebihan LCD Proyektor 1) Dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta didik. 2) Pesera didik dapat menentukan sendiri materi belajar yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan 3) Memberikan motivasi yang lebih tinggi, karena tampilannya menarik 4) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan materi pembelajaran yang autentik dan dapat berinteraksi lebih luas. 5) LCD proyektor merupakan media audio visual dan gerak Dengan tampilan audio visual gerak, dapat memenuhi perbedaan gaya belajar yang dimiliki peserta didik. 6) Bisa digunakan dalam kelas yang ukurannya luas dengan volume peserta didik yang banyak.
19 7) Semua pandangan peserta didik fokus pada tampilan layar. 8) Untuk menghindari penggunaan umum dari teks yang berlebihan bila disajikan dalam program power point. 9) Guru dapat menerangkan secara runtut karena sudah terprogram dalam power point. b. Kekurangan LCD Proyektor 1) Harga seperangkat LCD Proyektor dan komputer serta perlengkapanya masih cukup mahal 2) Keterbatasan teknis dan teoris serta penerimaan terhadap teknologi. 3) Peserta didik cenderung tertarik pada gambar dan suara, bukan fokus pada subtansi materi. 4) Apabila terjadi pemadaman listik media LCD tidak dapat difungsikan. 5) Karena dihubungkan dengan komputer data yang disimpan dalam bentuk file dapat terinfeksi virus sehingga bisa saja hilang. 2.2 Kajian Penelitian yang Relefan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alsuhardi Paputungan (2012) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media LCD Proyektor pada Mata Pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Pinolosian, yang menyimpulkan bahwa Jika dalam proses pembelajaran
20 guru menggunakan Media Visual LCD, maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi akan meningkat dengan indikator kinerja yaitu hasil belajar siswa yang awalnya hanya mencapai 30% atau 9 orang dari 30 jumlah siswa keseluruhan memperoleh nilai diatas 75, menjadi 75% atau 21 orang yang memperoleh nilai diatas 75 dari 30 jumlah siswa keseluruhan. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Rustam Noer (2013) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik melalui Media Visual LCD pada Materi Kegiatan Ekonomi di kelas VII-E SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango, yang menyimpulkan bahwa. jika dalam pembelajaran guru mengunakan media visual LCD pada materi kegiatan pokok ekonomi, maka hasil belajar peserta didik akan lebih meningkat dengan indikator kinerja yaitu jika hasil belajar peserta didik pada materi kegiatan pokok ekonomi meningkat dari 10 peserta didik atau 33% menjadi 85% dari 30 jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di kelas VII E di SMP N 1 Kabila Kab. Bone Bolango. 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan permasalahan penelitian, maka yang menjadi hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah Jika pada Pembelajaran Guru Menggunakan Media visual LCD pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, maka hasil belajar siswa akan meningkat.
21
I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciTUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :
TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan. jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.
7 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Muhajir (2007: 8) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Muhajir (2007: 8) menjelaskan bahwa Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia, sekaligus tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan hubungan kemanusiaan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi
Lebih terperinciKONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)
17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan
5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciPERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis
PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Media Pembelajaran Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata "medium"
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika
4 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Hakekat Pembelajaran Matematika 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran, dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Demonstrasi 2.1.1.1 Hakekat Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Melalui pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Pembelajaran Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Definisi sebelumnya menyatakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar
1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang
11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan
8 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi pada diri seseorang yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian media sebagai sumber belajar adalah segala benda serta mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar serta peristiwa yang dapat memungkinkan siswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke
Lebih terperinciAPRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd (Pembimbing I) Agil Bachsoan. S.Ag, M.Ag (Pembimbing II)
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TINANGKUNG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI TENGAH APRIANI. MANGASOK Dra. Hj. Salma Bowtha. M.Pd
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Sadiman, 2009:6). Menurut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian yang dapat dilihat dibawah ini. A.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. hasil belajar. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar Bahasa Indonesia 1. Definisi Hasil belajar Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur, yaitu: tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses)
Lebih terperinciMacam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran
Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan
Lebih terperinciBAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
8 BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan pada BAB I, maka dalam penelitian ini difokuskan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Gallery Walk (GW) Secara etimologi, Gallery Walk terdiri dari dua kata yaitu gallery dan walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Peraga Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar. Pada siswa SD alat peraga sangat dibutuhkan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Mind Mapping a. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping Sadiman (dalam Rianti, 2012, h.9) menjelaskan media pembelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Diskusi 1. Pengertian Diskusi Dalam kegiatan pembejaran dengan metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.1.1 Pengertian IPS Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran pokok, salah satunya yaitu mata pelajaran IPS. Sapriya,
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran seni di sekolah, merupakan suatu proses belajar mengajar yang membuat siswa mampu menginterpretasikan pengalamannya, serta mengembangkan kreativitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Dalam pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciNindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 1 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato Nindi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Secara psikologis belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dari tidak tahu menjadi tahu dari tidak bisa menjadi bisa sebagi akibat dari latihan dan pengalaman.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tercipta dari proses pendidikan yang baik.
Lebih terperinciKata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah suasana pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Selama ini guru hanya mengacu pada bagaimana materi
Lebih terperinciALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi
Lebih terperinciPERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR
PERAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS DI SEKOLAH DASAR Enita Istriwati Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Pos-el: info@balaibahasajateng.web.id Pos-el penulis:nicole_helan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca dan menulis. Menguasai ilmu matematika, membaca, dan menulis berarti mempunyai harapan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika dalam dunia pendidikan di Indonesia telah dimasukkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sejak usia dini. Matematika adalah salah satu mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian pada SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 dilakukan pada bulan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik
II. KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga 1. Pengertian Alat Peraga Kata Alat Peraga diperoleh dari dua kata, yaitu alat dan raga. Kata utamanya adalah peraga yang artinya meragakan atau membuat raga atau bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun sebagian dari kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi terdapat bermacam-macam pengertian tentang pendidikan. Pendidikan atau pengajaran merupakan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang
12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Pembelajaran merupakan bagian dari salah satu proses yang penting dalam pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Media Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah kata tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Kartu Kata Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk majemuk atau jamak medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran
Lebih terperinciyang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko
Lebih terperinciINISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD
INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Hamalik
8 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2..1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat. jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah yang bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti saat sekarang ini berdampak pada semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu manusia modern saat ini
Lebih terperinci