igi.fisipol.ugm.ac.id

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "igi.fisipol.ugm.ac.id"

Transkripsi

1 DATABASE GOOD PRACTICE University Network for Governance Innovation merupakan jaringan beberapa universitas di Indonesia sebagai wujud kepedulian civitas akademika terhadap upaya pengembangan inovasi tata pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Saat ini terdapat lima institusi yang tergabung yakni FISIPOL UGM, FISIP UNSYIAH, FISIP UNTAN, FISIP UNAIR, DAN FISIP UNHAS. Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta Sektor Sub-sektor - Provinsi Kota/Kabupaten Institusi Pelaksana Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta Dinas Kesehatan Sekretriat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Jl. Sosio-Justisia Bulaksumur Yogyakarta igi.fisipol@ugm.ac.id igi.fisipol.ugm.ac.id Kategori Institusi Kontak Mitra Peneliti Pemerintah Kota dr. Fita Yulia Kisworini, M.Kes. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Komplek Balaikota, Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta Telp/Fax (0274) , kesehatan@jogjakota.go.id PMI Cabang Kota Yogyakarta dan 9 Rumah Sakit di Kota Yogyakarta Martino (martino100390@gmail.com) Mengapa program/kebijakan tersebut muncul? YES 118 dilatarbelakangi adanya kasus gawat darurat medis seperti kecelakaan, kekerasan, maupun kesakitan yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat sejak korban berada di lokasi kejadian ataupun ketika berada di rumah sakit. Apa tujuan program/kebijakan tersebut? Mewujudkan sistem layanan yang memberikan penanganan kegawatdaruratan medis secara terintegrasi dengan lintas sektor terkait, sehingga mengurangi risiko kematian, kecacatan dan komplikasi akibat kegawatdaruratan medis yang terlambat ataupun salah pertolongan. Bagaimana gagasan tersebut bekerja? Menyediakan pusat pelaporan kegawatdaruratan medis yang bersiaga selama 24 jam dengan nomor call center 118 (telepon) atau (0274) melalui seluler. Bila ada laporan kejadian gawat darurat medis, operator YES 118 yang diperankan PMI Cabang Kota Yogyakarta akan menindaklanjuti dengan menghubungi rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian untuk mengirimkan bantuan medis. Selama bantuan medis

2 menuju lokasi kejadian, operator YES 118 tetap menjaga komunikasi untuk memberikan panduan pertolongan pertama bagi korban melalui telepon. Tim YES 118 selanjutnya akan mengurusi mengurusi administrasi dan pembiayaan setelah korban dirawat di rumah sakit. Biaya pengobatan selama 24 jam pertama dijamin oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sesuai dengan ketentuan. Siapa inisiatornya? Siapa saja pihak-pihak utama yang terlibat? YES 118 diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diera kepemimpinan dr. Choirul Anwar, M.Kes (Kepala Dinas kesehatan Kota Yogyakarta), dr. Fita Yulia K, M.Kes (Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat) dan Tri Mardoyo, SKM (Kasie Pelayanan Kesehatan) Apa perubahan utama yang dihasilkan? Terciptanya mekanisme pelaporan dan sistem layanan yang memberikan penanganan kegawatdaruratan medis secara terintegrasi dengan lintas sektor terkait secara cepat dan tepat. Layanan YES 118 meningkatkan jaminan bagi korban gawat darurat medis untuk dapat segera ditolong agar menghindarkan resiko cacat ataupun kematian. Layanan ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan kasus gawat darurat medis sekaligus berkontribusi menurunkan angka resiko kematian, kecacatan dan komplikasi akibat kegawatdaruratan medis. Siapa yang paling memperoleh manfaat? Masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan medis di wilayah Kota Yogyakarta. Deskripsi Ringkas YES 118 (Yogyakarta Emergency Services) merupakan layanan kesehatan meliputi pusat pelaporan dan penanganan kegawatdaruratan medis yang bekerjasama dengan PMI Cabang Kota Yogyakarta, puskesmas, rumah sakit dan asuransi kesehatan. YES 118 dilatarbelakangi adanya aduan kasus gawat darurat medis seperti kecelakaan, kekerasan, maupun kesakitan yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat sejak korban berada di lokasi kejadian ataupun ketika berada di rumah sakit. YES 118 diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bertujuan mewujudkan sistem layanan yang memberikan penanganan kegawatdaruratan medis secara terintegrasi dengan lintas sektor terkait, sehingga mengurangi risiko kematian, kecacatan dan komplikasi akibat kegawatdaruratan medis yang terlambat atau salah pertolongan. Masyarakat yang mengalami/menemukan korban kegawatdaruratan medis dapat segera melapor ke nomor 118 melalui telepon flexi/telepon kabel atau (0274) melalui seluler selama 24 jam. Operator YES 118 yang diperankan PMI Cabang Kota Yogyakarta akan menindaklanjuti dengan menghubungi rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian untuk mengirimkan bantuan medis. Setelah korban dirawat di rumah sakit, tim YES 118 akan mengurusi administrasi dan pembiayaannya. Biaya pengobatan selama 24 jam pertama dijamin oleh Pemerintah Kota Yogyakarta sesuai dengan ketentuan. Sejak November 2008-Desember 2009 YES 118 telah melayani 492 laporan kasus. Pada tahun 2010 jumlah kasus ditangani YES 118 mencapai laporan kasus. Sedangkan tahun 2011, YES 118 melayani 742 laporan kasus. Layanan YES 118 meningkatkan jaminan korban gawat darurat medis untuk dapat segera ditolong agar menghindarkan resiko cacat ataupun kematian. Secara akumulatif YES 118 telah melayani total laporan kasus kegawatdaruratan dalam rentang waktu Angka tersebut menunjukan kontribusi layanan YES 118 dalam menurunkan angka resiko kematian, Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 2

3 kecacatan dan komplikasi akibat kegawatdaruratan medis. Melalui layanan ini, Kota Yogyakarta telah memiliki sistem pelayanan gawat darurat medis bagi siapa saja yang mengalami kegawatdaruratan medis di wilayah Kota Yogyakarta. Rincian Inovasi Latar Belakang Masalah Angka kegawatdaruratan medis di Kota Yogyakarta tercatat cukup tinggi. Hal ini tergambar dari jumlah angka pelayanan rawat darurat di RSUD Kota Yogyakarta. Pada tahun 2007, pelayanan rawat darurat dilakukan terhadap kasus. Sementara itu, pada tahun 2008 pelayanan rawat darurat medis meningkat menjadi kasus. 1 Pelayanan gawat darurat medis harus diberikan secara cepat dan tepat untuk menjamin keselamatan dan meminimalisir resiko hilangnya nyawa korban maupun kecacatan permanen. Namun demikian, selama ini masih ditemui kasus gawat darurat yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat sejak korban berada di lokasi kejadian ataupun ketika telah berada di rumah sakit. Hal ini karena tidak mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan. Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) Kota Yogyakarta pernah mencatat, di bidang kesehatan terdapat 10 kasus keluhan masyarakat terkait penanganan kasus gawat darurat medis pada tahun Sedangkan pada tahun 2008, terdapat 26 kasus keluhan dari masyarakat terkait penanganan kasus gawat darurat medis. 3 Secara umum bila terjadi kasus gawat darurat medis, masyarakat akan melaporkan hal tersebut ke IGD rumah sakit untuk meminta pertolongan. Namun, masyarakat seringkali kebingungan mencari nomor telepon rumah sakit terdekat. Selain itu, laporan dari masyarakat kadang tidak mendapat tindak lanjut dengan segera. Dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan rumah sakit jauh dari lokasi, armada ambulan sedang digunakan, petugas ambulan tidak ada atau nomor telepon rumah sakit sulit dihubungi. 4 Ketiadaan sistem informasi medis dan hospital mapping yang terpadu seringkali menjadi masalah dalam penanganan aduan gawat darurat medis dari masyarakat. Tindak lanjut terhadap pasien gawat darurat juga masih ditemukan adanya praktik penundaan 1 Data RSUD Kota Yogyakarta dalam Dokumen Yogyakarta Dalam Angka Tahun Hal.81 2 Statistik Keluhan UPIK Berdasarkan Bidang Tahun Statistik Keluhan UPIK Berdasarkan Bidang Tahun Laporan Data Kasus YES 118 Bulan Desember 2009 pelayanan pasien gawat darurat yang dilakukan pihak rumah sakit karena alasan administrasi dan pembiayaan. Hal ini tergambar dari keluhan masyarakat di bidang kesehatan yang masuk ke UPIK Kota Yogyakarta dalam kurun waktu , sejumlah 36 kasus di antaranya mengeluhkan lambannya layanan evakuasi ambulan, rumitnya proses administrasi, ketidakpastian layanan bagi warga miskin dan peserta Jamkesda dalam kasus kegawatdaruratan medis. 5 Pasien gawat darurat seringkali harus menunggu proses administrasi selesai untuk mendapatkan pelayanan. Upaya masyarakat untuk menyampaikan keluhan melalui UPIK belum cukup efektif mewujudkan layanan yang diharapkan. Keluhan dibidang kesehatan akan dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta selaku pelaksana kebijakan di bidang kesehatan untuk kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan pelayanan pada unit pelayanan kesehatan yang dikeluhkan. Namun demikian, rumah sakit bukanlah unit pelayanan kesehatan yang berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan sebab rumah sakit memiliki manajemen pengelola tersendiri. Oleh sebab itu, untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait pelayanan di rumah sakit, Dinas Kesehatan hanya melakukan koordinasi dan himbauan agar pihak rumah sakit mengutamakan pemberian pelayanan kesehatan secara prima. Namun demikian, upaya ini kurang efektif menyelesaikan akar permasalahan yang terjadi sebab koordinasi yang dilakukan hanya bersifat normatif. Oleh sebab itu, diambil kebijakan untuk membentuk suatu mekanisme pelaporan dan penanganan kasus kegawatdaruratan medis yang terjadi di wilayah Kota Yogyakarta secara terintegrasi yang disebut dengan YES 118 (Yogyakarta Emergency Services). Inisiasi Salah satu upaya meningkatkan pelayanan gawat darurat medis guna mengurangi risiko kematian, kecacatan, dan komplikasi yang tidak perlu terjadi sebagai akibat kasus kegawatdaruratan medis yang 5 Diolah dari data keluhan UPIK bidang kesehatan tahun Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 3

4 terlambat ditolong adalah layanan YES 118 (Yogyakarta Emergency Services 118). YES 118 merupakan bagian utama dari EMSS (Emergency Medical Services System) Pemerintah Kota Yogyakarta, bertujuan memberikan pelayanan kegawatdaruratan medis yang terjadi di masyarakat di wilayah Kota Yogyakarta secara cepat dan tepat melalui mekanisme penanganan laporan dari masyarakat. Sasaran program YES 118 adalah siapa saja (tanpa mengenal identitas asal) yang mengalami gawat darurat medis dalam wilayah admisnitratif Kota Yogyakarta. Program YES 118 terwujud atas inisiatif Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sebagai instansi yang berwenang di bidang kesehatan. Figur penting dibalik terbentuknya program YES 118 adalah Choirul Anwar (Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta), Fita Yulia K (Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat) dan Tri Mardoyo (Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar). Inisiatif program YES 118 diakui oleh Choirul Anwar dilatarbelakangi oleh masih banyak temuan kasus kegawatdaruratan yang tidak tertangani di Kota Yogyakarta. 6 Pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dalam kasus gawat darurat masih dirasa masyarakat kurang optimal. Hal ini dibenarkan oleh Choirul Anwar yang saat itu menjabat Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta mengungkapkan meskipun pelayanan gawat darurat di rumah sakit pada dasarnya sudah baik, namun koordinasi saat perjalanan dari lokasi pasien hingga ke pelayanan di rumah sakit masih perlu diperbaiki. 7 Koordinasi tersebut termasuk menyangkut hal administrasi dan pembiayaan. Sementara itu Tri Mardoyo mengungkapkan bahwa selama ini pihak rumah sakit terkadang mengabaikan pasien yang tidak didampingi, dengan alasan tidak ada yang menanggung biaya perawatannya. 8 Hal tersebut membuat pihak Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta merasa perlu meningkatkan pelayanan kegawatdaruratan medis yang dilakukan secara terintegrasi dalam sebuah sistem mulai dari pelaporan, penanganan laporan, tindak lanjut hingga pelayanan kesehatan. Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Choirul Anwar memiliki legitimasi untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait perencanaan program YES 118 sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan. Jejaring yang kemudian dilibatkan dalam koordinasi dan konsolidasi yaitu PMI cabang Yogyakarta dan Pusat Bantuan Kesehatan (Pusbankes) 118 DIY yang ditugaskan sebagai operator pelaksana YES 118, 14 Puskesmas serta 9 rumah sakit di Kota Yogyakarta untuk melaksanakan evakuasi dan perawatan gawat darurat. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga bekerjasama dengan PT. Telkom, PT. Jasaraharja, PT. Jamsostek, Jamkesos, Kepolisian dan instansi lainnya seperti Dinas Sosial. Adapun untuk pendanaan YES 118, dirancang menggunakan dana dari APBD Kota Yogyakarta yang dimasukan kedalam pos belanja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. YES 118 dibentuk sebagai sistem layanan kesehatan yang bertujuan memberikan jaminan pelayanan kesehatan agar korban gawat darurat medis di wilayah Kota Yogyakarta dapat segera mendapat pertolongan medis. Layanan YES 118 telah direncanakan sebelum tahun 2008 atas dasar hasil evaluasi layanan kesehatan terhadap kasus gawat darurat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2007, angka kejadian gawat darurat di Kota Yogyakarta dinilai cukup tinggi yaitu 30% dari total 300 kejadian. 9 Hal tersebut semakin mendorong konsep layanan YES 118 secara serius dimatangkan pada tahun Pelayanan YES 118 mulai dilaksanakan pada tanggal 1 November Program YES 118 mendapat dukungan penuh oleh Walikota Yogyakarta, H. Hery Zudianto (Wali Kota Yogyakarta periode dan Periode ) yang dibuktikan dengan dibentuknya Peraturan Walikota Yogyakarta No. 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Emergency Medical Services System (EMSS) di Wilayah Kota Yogyakarta sebagai landasan legal formal program YES 118. Dukungan juga ditunjukan dengan memberikan persetujuan anggaran sebesar Rp. 700 juta dari APBD Kota Yogyakarta tahun 2008 untuk pelaksanaan YES 118. Program YES 118 diresmikan secara langsung oleh H. Hery Zudianto pada tanggal 12 November Layanan YES 118 merupakan bantuan pertolongan pertama, evakuasi dan perawatan gawat darurat di wilayah Kota Yogyakarta terhadap laporan masyarakat melalui saluran telepon 118. Nomor 118 dapat diakses 24 jam melalui pesawat telepon dan 6 Radar Jogja, (2008), Layanan YES 118 Kegawatdaruratan 24 Jam, radarjogja.com November Diakses pada 19 November Kompas, (2008). Telepon ke 118, Petugas PMI Segera Datang, 29 Oktober 2008, kompas.com. Diakses pada 19 November Ibid 9 Profil Kesehatan Kota Yogyakarta Tahun 2007 Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 4

5 Bagan 1. Struktur Manajemen YES hand phone Flexi untuk melaporkan kejadian gawat darurat medis. Operator YES 118 yang diperankan oleh PMI cabang Yogyakarta selanjutnya akan memberikan panduan pertolongan pertama dan kemudian menghubungi rumah sakit/puskesmas terdekat dengan tempat kejadian perkara, agar langsung mengirimkan ambulan. Layanan tim YES 118 akan mem-backup transportasi bagi orang yang mengalami kegawatdaruratan sekaligus akan mengurusi administrasi dan pembiayaan 24 jam pertama di rumah sakit bagi pasien yang tidak didampingi keluarga. Dalam program YES 118, Pemerintah Kota Yogyakarta akan membantu pembiayaan kasus yang dilayani dan dalam koordinasi YES 118 dengan kejadian di wilayah Kota Yogyakarta selama 24 jam tanpa mengenal identitas (KTP). Implementasi YES 118 sebagai pelayanan pertolongan meliputi pusat pelaporan dan penanganan kegawatdaruratan medis yang bekerjasama dengan PMI Cabang Kota Yogyakarta, rumah sakit umum dan pihak asuransi kesehatan. Sebagai sebuah mekanisme layanan kesehatan berbasis laporan dari masyarakat, implementasi YES 118 melibatkan banyak sumberdaya pelaksana dengan Dinas Kesehatan sebagai fasilitator, regulator dan penanggung jawab kegiatan. Implementasi YES 118 melalui beberapa tahapan, yaitu koordinasi antarinstansi terkait, persiapan sumberdaya pelaksana, sosialisasi kepada masyarakat dan pelaksanaan. Koordinasi antarinstansi pelaksana dilakukan oleh Dinas Kesehatan sebagai leading sector. Koordinasi Sumber: diolah dari data penelitian dilakukan secara langsung dalam rapat koordinasi dan melalui surat edaran kepada instansi terkait. Pihak yang dilibatkan dalam proses ini yaitu PMI cabang Kota Yogyakarta dan Pusat Bantuan Kesehatan 118 DIY, Puskesmas di wilayah Kota Yogyakarta, 9 rumah sakit di Kota Yogyakarta (RSUD Kota Yogyakarta, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah, RSU Bethesda Lempuyangwangi, RS Dr. Soetarto/DKT, RS Ludira Husada Tama, RS Islam Hidayatullah, RS Happy Land Medical Center, RS Bethesda Yogyakarta, dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai rumah sakit pusat rujukan). 10 Koordinasi juga dilakukan dengan Kepolisian, PT. Telkom, pihak asuransi dan instansi lainnya seperti Dinas Sosial. Berdasarkan hasil koordinasi, tercapai kesepakatan dengan PT. Telkom untuk menggunakan nomor 118 dan (0274) sebagai pusat pelaporan dan bantuan gawat darurat medis dalam layanan YES 118. PMI cabang Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Bantuan Kesehatan 118 DIY bertugas sebagai operator pelaksana harian layanan YES 118. Adapun Puskesmas dan 9 rumah sakit bertugas melaksanakan pelayanan medis bagi korban, mulai evakuasi, pertolongan pertama hingga layanan gawat darurat. Sumberdaya pelaksana yang disiapkan dalam pelaksanaan YES 118 yaitu petugas pelaksana, infrastruktur/sarana prasarana seperti peralatan kesehatan dan kendaraan operasional atau ambulan, sistem informasi serta dukungan 10 www. Yes 118 Layanan Gawat Darurat Terpadu Pertama di Indonesia. Diakses pada 19 November Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 5

6 Bagan 2. Mekanisme Pelaporan dan Penanganan Kasus Gawat Darurat YES 118 Sumber: diolah dari data penelitian anggaran. Untuk mempersiapkan petugas pelaksana, dibentuk manajemen YES 118 yang di dalamnya terdapat Komite Manajemen YES 118 dan kelompok kerja (Pokja). Pada tahun pertama pelaksanaan program YES 118, Pemkot Yogyakarta menganggarkan dana sekitar Rp.700 juta. Dengan rincian Rp.400 juta untuk perawatan 24 jam pertama, Rp. 69 juta untuk rujukan, koordinasi dan sosialisasi sebesar Rp. 84,9 juta, pelatihan dan simulasi Rp. 42,4 juta, dan sistem komunikasi sebesar Rp.86 juta. 11 Adapun sarana prasarana seperti peralatan kesehatan dan kendaraan operasional yang digunakan untuk YES 118 dikoordinasikan dengan PMI cabang Kota Yogyakarta, Puskesmas serta rumah sakit sebagai unit pelayanan kesehatan. Sarana dan prasarana yang dikerahkan meliputi ambulan, peralatan medis dan obat-obatan yang bersumber dari pihak PMI, Puskesmas dan rumah sakit. Pemkot Yogyakarta akan membayar biaya penggantian atas jasa dan operasional sarana dan prasarana tersebut sesuai dengan yang tertera dalam Peraturan Walikota Yogyakarta tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah Kota Yogyakarta. Hal penting lainnya adalah membangun pusat komunikasi operator dan sistem informasi YES 118 untuk menunjang mekanisme pelaporan kasus gawat darurat medis. Dinkes Kota Yogyakarta bekerjasama dengan PT. Telkom untuk menyediakan nomor telepon 118 atau (0274) sebagai pusat pelaporan/panggilan bagi kasus gawat darurat. Penggunaan nomor 118 diharapkan mempermudah masyarakat untuk mengingat nomor tersebut untuk kebutuhan pelaporan kasus gawat darurat medis. Setiap laporan yang masuk akan diklarifikasi dan ditindaklanjuti oleh operator YES 118. Adapun sistem informasi yang dibangun melalui aplikasi berbasis web untuk PMI Kota Yogyakarta. Aplikasi tersebut dirancang berfungsi untuk merekam setiap kasus gawat darurat yang ditangani oleh tim YES 118 yang meliputi tanggal kejadian, nama pelapor, koordinat lokasi, diagnosis, tindakan serta petugas yang menangani. Aplikasi ini diunggah ke internet agar laporan bisa dilihat setiap saat dan petugas di lapangan yang menangani pasien di lapangan bisa langsung meng-input data secara realtime menggunakan piranti mobile. Aplikasi tersebut dibangun dengan pengimplementasian aplikasi Google Map API. Dengan demikian dalam aplikasi tersebut akan muncul peta untuk mencari lokasi korban berdasarkan keterangan dari pelapor yang disampaikan pada operator YES Untuk mengenalkan masyarakat dengan layanan YES 118, sosialisasi dilakukan oleh Dinkes Kota Yogyakarta, PMI, Puskesmas dan rumah sakit baik secara langsung maupun melalui leaflet, poster, dan website. Secara umum program YES 118 disambut sangat positif oleh masyarakat Kota Yogyakarta karena dinilai sebagai pelayanan kesehatan dasar yang sangat membantu masyarakat yang mengalamai gawat darurat medis. Sejak YES 118 dilaksanakan 1 November 2008 hingga Desember 2009 telah berhasil menindaklanjuti dan melayani 492 laporan kasus. Pada tahun 2010 kasus yang dilayani tim YES 118 bahkan mencapai laporan kasus. Sedangkan pada tahun 2011 kasus 11 www. Cegah Penambahan Korban, Dinkes Siapkan Layanan YES 118. Diakses 18 November Dian Budi Santoso, (2008), Aplikasi Yogya Emergency Service (YES) 118 PMI Yogyakarta dalam diakses pada 18 November Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 6

7 yang terlayani sebanyak 742 laporan kasus. 13 Operasional YES 118 dilaksanakan mengacu pada pedoman teknis yang diatur dengan Keputusan Kepala Dinkes Kota Yogyakarta. Mekanisme pelaporan dan tindak lanjut penanganan kasus gawat darurat medis dalam operasional YES 118 adalah sebagaimana yang digambarkan dalam Bagan 2. Mengacu pada pedoman teknis YES 118, dijelaskan 14 : 1. Masyarakat melaporkan kejadian gawat darurat melalui nomor 118 atau (0274) yang akan diterima oleh operator YES Operator di pusat informasi YES 118, yaitu PMI Cabang Kota Yogyakarta akan melayani dan menindaklanjuti dengan memandu memberikan pertolongan pertama pada korban. Selain memandu operator YES 118 akan segera menghubungi salah satu dari 9 rumah sakit terdekat dengan tempat kejadian. Selama ambulan menuju lokasi, operator YES 118 akan selalu menjaga komunikasi dengan tim ambulan hingga pasien/korban masuk ke rumah sakit atau proses pertolongan dan evakuasi selesai. 3. Tim ambulan melakukan tindak pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum korban/pasien dirujuk ke rumah sakit. 4. Korban dibawa ke rumah sakit dan dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat, tim YES 118 akan menguruskan jaminan pasien/korban yang dibantu pemerintah selama 1x24 jam. Apabila dalam rentang waktu 24 jam pertama korban sudah ada keluarga/pendamping/penjamin, tanggung jawab pembiayaan dikembalikan ke penjamin. Pemkot Yogyakarta akan membantu pembiayaan kasus yang dilayani YES 118 dengan kejadian di wilayah Kota Yogyakarta selama 24 jam tanpa mengenal identitas (KTP). Biaya yang dibantu pemerintah kota melalui YES 118: 1. Biaya transportasi rujukan dari lokasi kegawatdaruratan sampai ke RS. 2. Biaya tindakan dan bahan medis pakai habis selama dalam perjalanan ke rumah sakit. 3. Biaya selama 24 jam pertama perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang tidak didampingi (tidak diketahui keluarganya) 13 Dokumen ILLPD Kota Yogyakarta Tahun 2010 dan Pedoman Teknis YES 118, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta atau pasien tanpa identitas. Pembiayaan akan diurus oleh tim YES 118 yang merujuk ke rumah sakit, selama 24 jam pertama masyarakat tidak perlu mengurus sendiri. Pembiayaan selanjutnya setelah 24 jam pertama akan menjadi tanggungan pasien/keluarga atau badan asuransi sesuai keikutsertaan pasien. Apabila lebih 24 jam pasien tidak diketahui identitasnya, maka biaya rawat inap selanjutnya dibebankan kepada Jamkesda atau Jamkesos dengan dilampiri surat keterangan/rekomendasi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, sebagai orang terlantar. Evaluasi pelaksanaan YES 118 dilakukan secara berkala per bulan, per triwulan dan per tahun. Evaluasi dilakukan oleh PMI Cabang Yogyakarta sebagai operator pelaksana, komite manajemen dan kelompok kerja sebagai penanggungjawab pelaksana dan Dinas Kesehatan sebagai pemangku kebijakan YES 118. Pokja YES 118 akan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional seperti kecepatan respon terhadap penanganan laporan, ketepatan merujuk rumah sakit, pengurusan administrasi, dan pembiayaan di rumah sakit. Pokja selanjutnya menyusun laporan capaian kinerja YES 118 untuk diserahkan kepada komite manajemen. Komite manajemen akan mengevaluasi hal-hal teknis operasional terkait capaian kinerja seperti jumlah laporan dan tindak lanjut yang dilakukan, efektifitas penanganan, dinamika, dan kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan YES 118. Hasil evaluasi ini selanjutnya akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan untuk dilakukan penilaian secara menyeluruh terkait capaian kinerja, sumberdaya pelaksana, sistem pelaksanaan penanganan laporan, tindak lanjut evakuasi, dan pelayanan di rumah sakit, hingga penggunaan anggaran. Hasil evaluasi ini selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan YES 118 di tahun berikutnya. Dampak Substantif Layanan YES 118 telah berjalan empat tahun sejak digulirkan pada 1 November Respon masyarakat terhadap layanan YES 118 sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari tingginya jumlah masyarakat yang menggunakan layanan ini. Pada periode November-Desember 2008 YES 118 melayani 37 kasus (22 kasus trauma dan 6 kasus medis), pada 2009 sebanyak 455 kasus (267 kasus trauma dan188 kasus medis), pada 2010 sebanyak laporan kasus (693 trauma dan 463 medis), dan sebanyak 742 kasus pada 2011 (428 trauma Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 7

8 Grafik 1. Rincian Jumlah Layanan Kasus YES 118 Sumber: diolah dari data PMI cabang Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan 314 medis). 15 Menurunnya jumlah laporan kasus yang ditangani oleh YES 118 pada beberapa tahun terakhir bukan disebabkan menurunnya kualitas pelayanan YES 118 yang berbasis pada laporan dari masyarakat, melainkan murni disebabkan fluktuasi angka kejadian gawat darurat medis yang terjadi di masyarakat dari waktu ke waktu. Secara umum angka pelaporan dari masyarakat cukup tinggi. Hal ini menunjukan indikasi positif yaitu mulai terbentuknya partisipasi aktif dan kemandirian masyarakat dalam menyikapi kasus gawat darurat medis yang terjadi. Mekanisme aduan masyarakat melalui YES 118 telah memberikan jaminan masyarakat melaporkan kejadian gawat darurat medis dan mendapatkan penanganannya dengan mudah dan cepat melalui jaminan ambulan gratis serta jaminan pelayanan 24 jam pertama di rumah sakit sesuai dengan ketentuan. Sistem yang disiapkan dalam YES 118 selama 24 jam memungkinkan setiap aduan diterima dan ditindaklanjuti dengan segera. Setiap laporan masyarakat akan segera ditindaklanjuti berkat adanya sistem informasi dan hospital mapping yang terpadu. Berdasarkan data pelapor, operator YES 118 akan melacak lokasi kasus terlapor untuk segera mengirimkan bantuan evakuasi, pelayanan medis dan rujukan ke rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian. Hal ini meminimalisir keterlambatan pertolongan akibat masalah mekanisme aduan masyarakat seperti nomor telepon rumah sakit sulit dihubungi, rumah sakit jauh dari lokasi kejadian, armada ambulan sedang digunakan atau petugas ambulan tidak ada di tempat. Masyarakat tidak perlu lagi mengkhawatirkan siapa yang bertanggungjawab terhadap sebuah pelaporan kasus gawat darurat medis karena telah diberi jaminan pelayanan mulai dari evakuasi hingga perawatan medis lanjutan. Kemudahan layanan YES 118 mendorong masyarakat untuk proaktif melaporkan setiap kejadian gawat darurat untuk dimintakan pertolongan. Tingginya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme pengaduan melalui layanan YES 118 terlihat dari tingginya jumlah rata-rata laporan tiap bulan, yaitu 15 Diolah dari data PMI Cabang kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 8

9 mencapai 35 laporan kasus. 16 Dari rincian data PMI Kota Yogyakarta, laporan kasus yang ditangani tidak hanya warga Kota Yogyakarta, tetapi juga terdapat warga luar daerah yang mengalami gawat darurat di daerah Kota Yogyakarta. 17 Hal ini merupakan bukti terciptanya lingkungan sosial yang lebih kompak dan solidaritas masyarakat yang meningkat. Secara akumulatif, YES 118 telah menerima dan menindaklanjuti total laporan kasus kegawatdaruratan dalam rentang waktu Angka tersebut menunjukan kontribusi layanan YES 118 dalam menurunkan angka resiko kematian, kecacatan, dan komplikasi akibat kegawatdaruratan medis yang terlambat ditolong ataupun salah pertolongan. Mekanisme pelaporan dan penanganan YES 118 telah mewujudkan sistem informasi dan penanganan kegawatdaruratan medis terpadu di Kota Yogyakarta. Kemitraan yang dijalin dengan seluruh stakeholder bidang kesehatan di Kota Yogyakarta mendorong masing-masing pihak yang terlibat dalam YES 118 menjalankan tugas dan komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui sistem informasi dan jaminan layanan terpadu, memudahkan Dinas Kesehatan sebagai pemangku kebijakan di bidang kesehatan untuk melakukan koordinasi dalam meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan dasar khususnya kegawatdaruratan medis berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat. Layanan YES 118 turut berkontribusi bagi penghargaan Kota Sehat tahun 2009 yang diraih oleh Kota Yogyakarta. Sebagai bentuk responsibilitas pelayanan kepada masyarakat, keberhasilan penyelenggaraan YES 118 mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan terjangkau serta didukung dengan SDM yang handal sehingga berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai Kota yang dinilai berhasil melakukan inovasi dalam reformasi birokrasi di bidang perizinan, pendidikan, maupun kesehatan, Yogyakarta selalu menjadi insipirasi dan dorongan bagi daerah lain untuk menerapkan inovasi-inovasi di wilayahnya. YES 118 dinilai sebagai salah satu inovasi pelayanan publik di bidang kesehatan yang dimiliki Kota Yogyakarta. Hal ini mendorong daerah lain untuk menginisiasi mekanisme layanan serupa YES 118 untuk memberikan jaminan pelayanan gawat darurat medis di wilayahnya. Salah satu daerah yang turut mengembangkan model layanan YES 118 yang dimiliki Kota Yogyakarta adalah Kabupaten Bantul 16 Dokumen PMI Cabang Kota Yogyakarta Tahun Disarikan dari Laporan Data Kasus YES 118 per tahun dengan membentuk layanan Bantul Emergency Service Support (BESS) 118 pada tahun Terlaksananya YES 118 merupakan keberhasilan terwujudnya jaringan pelayanan gawat darurat di Kota Yogyakarta yang terintegrasi dengan sistem regional dan DIY. Dengan demikian diharapkan daerah lain ikut terpacu untuk menciptakan layanan serupa sesuai dengan karakteristik wilayahnya masing-masing untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya pelayanan kegawatdaruratan. Institusionalisasi dan Tantangan Kota Yogyakarta terus berupaya memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang diwujudkan dengan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Salah satu bentuk jaminan pelayanan yang diatur dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan daerah tersebut adalah Emergency Medical Services System (EMSS) atau yang disebut dengan YES 118 (Yogyakarta Emergency Services). Penyelenggaraan YES 118 diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta No. 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Emergency Medical Services System di Wilayah Kota Yogyakarta. Landasan hukum inilah yang menjadi dasar pelembagaan YES 118 sebagai suatu sistem yang bertujuan memberikan pelayanan gawat darurat medis yang terjadi di wilayah kota Yogyakarta. Dalam Perwal Kota Yogyakarta No.45 Tahun 2008, diatur mengenai pihak pelaksana layanan YES 118, operasional kegiatan, dan mekanisme pembiayaan. Prosedur operasional kegiatan YES 118 selanjutnya diatur lebih lanjut dalam pedoman teknis berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sebagai panduan pihak pelaksana menjalankan tugasnya. Adapun mekanisme pembiayaan dirinci dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang juga diatur melalui Keputusan Kepala Dinas Kota Yogyakarta. Implementasi Perwal Yogyakarta No. 45 Tahun 2008 merupakan jawaban dari berbagai keluhan masyarakat tentang pelayanan gawat darurat medis di Kota Yogyakarta. Masyarakat menginginkan kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan gawat darurat. Oleh sebab itu, sistem informasi dan komunikasi yang mendukung kecepatan pelaporan dan penanganan sangat dibutuhkan. Pelembagaan YES 118 melibatkan jejaring dan sumberdaya kesehatan di Kota Yogyakarta seperti PMI cabang Kota Yogyakarta, Pusbangkes 118 DIY, pihak Puskesmas dan pihak rumah sakit sebagai pilar utama. Pelaksanaan YES 118 kemudian disinkronisasikan dengan sistem jaminan kesehatan Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 9

10 daerah yang dilaksanakan oleh UPT PJKD kota Yogyakarta. Setelah regulasi, sistem, dan pihak pelaksana siap untuk melaksanakan layanan YES 118, upaya selanjutnya adalah melakukan sosialisasi YES 118 kepada masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat selaku pengguna layanan sangat penting guna membentuk pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang YES 118 agar partisipasi aktif dan kemandirian dapat terwujud. Untuk itu, sosialisasi dilakukan melalui media serta secara langsung ke 45 kelurahan di Kota Yogyakarta. Selain melakukan sosialisasi, pelembagaan YES 118 di masyarakat juga dilakukan melalui kolaborasi dengan program Kelurahan Siaga di masing-masing kelurahan. Melalui forum Kelurahan Siaga di masing-masing kelurahan, masyarakat diberi pengetahuan tentang layanan YES 118 dan upaya pertolongan pertama. Selain itu, forum Kelurahan Siaga juga mendata calon pendonor darah di wilayahnya sehingga siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat setempat yang mengalami kegawatdaruratan medis. Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan YES 118. Pertama, masih tingginya angka pelaporan fiktif maupun penelepon iseng yang mengakses 118. Tercatat rata-rata perhari ada 20 hingga 30 telepon fiktif/iseng yang mengakses call center YES Hal ini dapat mengganggu kinerja operator di pusat pelaporan dan menyebabkan inefisiensi jika sudah mencapai tahap ditindaklanjuti ke lokasi yang dilaporkan. Kedua, sebagai layanan yang mengutamakan respon cepat atas laporan masyarakat dan tindak lanjut secara tepat, maka pelaksanaan YES 118 membutuhkan dukungan sumberdaya manusia pelaksana yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh sebab itu, petugas operasional YES 118 harus senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Pelatihan secara berkala juga dibutuhkan guna meningkatkan keterampilan petugas operasional YES 118. Ketiga, mengingat banyaknya warga pendatang yang menetap di Kota Yogyakarta, maka informasi tentang layanan YES 118 harus terus disosialisasikan. Hal ini dimaksudkan agar layanan YES 118 juga diketahui warga pendatang sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi kasus kegawatdaruratan medis, warga pendatang yang notabene sebagian besar tidak memiliki keluarga di 18 Data grafik macam penerimaan informasi YES 118, PMI Kota Yogyakarta tahun Kota Yogyakarta dapat segera melaporkan dan mendapat perawatan di rumah sakit. Keempat, ketersediaan anggaran dan ketepatan penggunaan anggaran. Angka kejadian gawat darurat merupakan hal yang sulit diprediksi, dapat berkurang dan dapat pula meningkat secara drastis tiap tahunnya. Namun hal ini dibutuhkan guna merancang besarnya anggaran yang digunakan untuk biaya pelayanan YES 118. Oleh sebab itu, ketepatan Dinas Kesehatan mengalokasikan besaran anggaran sangat diperlukan agar anggaran operasional YES 118 tercukupi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah efisiensi anggaran yaitu alokasi anggaran sesuai dengan harga standar dan kebutuhan di lapangan untuk mencegah terjadinya pemborosan anggaran. Kelima, memastikan koordinasi dan kerjasama pelayanan dengan rumah sakit berjalan dengan baik. Pelayanan YES 118 akan bermuara pada perawatan di IGD rumah sakit yang selama 24 jam pertama dijamin oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta juga menjamin pembiayaan biaya ambulan dan tim ambulan dalam evakuasi ke rumah sakit, perawatan non operatif maupun pelayanan operatif yang besarnya telah diatur dalam Perwal Kota Yogyakarta tentang jaminan kesehatan daerah. Oleh sebab itu, koordinasi dalam hal administrasi maupun penggantian biaya pelayanan haruslah dilakukan tepat waktu. Lesson Learned Pembelajaran penting yang dapat dipetik dari layanan YES 118 antara lain: Pertama, pentingnya unit pelayanan aduan kegawatdaruratan medis terpadu yang dapat mengkoordinir aduan sekaligus memberikan tindaklanjut penanganan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat. Unit pelayanan aduan yang memiliki call center dengan nomor telepon yang mudah diingat serta bersiaga 24 jam akan memudahkan masyarakat melaporkan setiap kejadian gawat darurat medis. Kedua, unit pelayanan aduan harus ditunjang sistem informasi dan komunikasi terpadu dengan jejaring kesehatan yang ada. Pusat pelaporan dengan sistem informasi dan hospital mapping seperti YES 118 akan dapat memetakan dengan tepat posisi korban dan rumah sakit yang terdekat dengan lokasi kejadian. Dengan demikian, korban dapat segera dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit. Ketiga, sinkronisasi penanganan masalah pengaduan kasus gawatdarurat medis dengan sistem jaminan kesehatan daerah merupakan langkah yang tepat. Mekanisme yang Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 10

11 dikembangkan adalah jemput bola berbasis laporan masyarakat dengan mengutamakan pemberian pelayanan terlebih dahulu dibandingkan urusan administrasi dan pembiayaan. Jaminan administrasi dan pembiayaan terhadap korban gawat darurat yang ditangani oleh YES 118 akan memberikan kepastian korban mendapatkan evakuasi dan penanganan medis yang dibutuhkan. Keempat, penyelenggaraan pelayanan kesehatan berbasis aduan gawat darurat selayaknya diselenggarakan masing-masing daerah berbasis kewilayahan/lokasi kejadian bukan berdasarkan identitas asal korban (KTP). YES 118 memberikan pelayanan bagi siapa saja yang mengalami gawat darurat medis selama itu berada di wilayah Kota Yogyakarta, tanpa mengenal identitas asal. Hal ini sebagai tanggung jawab perlindungan dan pemeliharaan kesehatan yang diberikan suatu daerah kepada siapa saja yang berada diwilayahnya. Kelima, keberhasilan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menjalin kerjasama dengan PMI Cabang Yogyakarta dan 10 rumah sakit. Dinas Kesehatan sebagai fasilitator, regulator sekaligus penanggung jawab berhasil memanfaatkan jejaring kesehatan guna menciptakan sistem dan mekanisme layanan kegawatdaruratan yang mampu memberi jaminan bagi masyarakat. PMI yang dibanyak daerah tidak mendapatkan banyak peran, melalui YES 118 diberdayakan dengan tanggung jawab dan peran penting sebagai pelaksana harian. Peluang Replikasi Penyelenggaraan YES 118 sebagai sebuah mekanisme pelaporan dan jaminan penanganan kasus gawat darurat medis merupakan yang pertama dan menjadi pelopor pelayanan kegawatdaruratan medis di Indonesia. Keberhasilan YES 118 dapat menjadi inspirasi, dorongan, dan referensi bagi daerah-daerah lain untuk mengembangkan layanan tersebut. Peluang untuk dilakukannya replikasi layanan serupa di daerah lain sangat terbuka. Hal ini terbukti dengan Kabupaten Bantul yang telah berhasil mereplikasi YES 118 dengan nama layanan BESS 118 (Bantul Emergency Services Support) pada tahun 2011 yang dibentuk melalui Peraturan Bupati Bantul No. 40 tahun Keberhasilan Kota Yogyakarta menerapkan YES 118 dapat menjadi contoh daerah lainnya untuk mereplikasi. Untuk dapat mereplikasi layanan YES 118 diperlukan terlebih dahulu adanya kebijakan sistem jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), sebab YES 118 merupakan salah satu bagian yang diatur dalam Jamkesda. Faktor lain yang dibutuhkan untuk mereplikasi YES 118 meliputi hal-hal yang mendukung terlaksananya kebijakan tersebut yaitu sumberdaya pelaksana seperti aturan pelaksana, anggaran, sumberdaya manusia pelaksana, sarana prasarana yang dialokasikan secara jelas dan memadai. Koordinasi dengan jejaring kesehatan yang akan dilibatkan seperti PMI, rumah sakit, dan Puskesmas juga perlu dibangun dengan baik. Sebagai panduan guna melakukan replikasi layanan YES 118 antara lain telah tersedia Perwal Kota Yogyakarta No.45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Emergency Medical Services System (EMSS) di Wilayah Kota Yogyakarta yang mengatur tentang susunan pelaksana, operasional kegiatan, dan pembiayaan YES 118. Operasional kegiatan lebih rinci terdapat dalam Pedoman Teknis yang diterbitkan oleh Dinkes Kota Yogyakarta. Adapun mekanisme pemberian jaminan pembiayaan 24 jam pertama YES 118 dapat dipelajari dalam standar operasional prosedur (SOP) yang diterbitkan oleh Dinkes Kota Yogyakarta. Pihak Dinkes Kota Yogyakarta sebagai fasilitator, regulator, dan penanggung jawab YES 118 juga dapat menjadi narasumber tentang YES 118 untuk memberikan gambaran tentang desain layanan dan implementasi YES 118. Referensi Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. (2009). Yogyakarta dalam Angka Tahun BPS.Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta. (2011). Yogyakarta dalam Angka Tahun BPS.Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2007). Profil Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2008). Pedoman Teknis YES 118 (Yogyakarta Emergency Services). Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar. Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2012). Kompilasi Laporan Data Kasus YES 118 pertahun ( ). Yogyakarta. Kawandjuma. (2008). Cegah Penambahan Korban, Dinkes Siapkan YES 118. (online). ( diakses pada 19 November 2012). Kompas. (2008). Telepon ke 118, Petugas PMI Segera Datang. (Online). ( diakses pada 19 November 2012). Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 11

12 Pemerintah Kota Yogyakarta. (2009). RPJMD Kota Yogyakarta Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta. (2010). Dokumen Informasi Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (ILPPD) Pemkot Yogyakarta Tahun Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta. (2011). Dokumen Informasi Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (ILPPD) Pemkot Yogyakarta Tahun Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta. (2011). Peraturan Walikota Yogyakarta No. 25 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah di Kota Yogyakarta Tahun Sekretariat Daerah. Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta. (2008). Peraturan Walikota Yogyakarta No. 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Pembentukan Emergency Medical Services System (EMSS) di Wilayah Kota Yogyakarta. Sekretariat Daerah. Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta. (2008). YES 118 ( Yogyakarta Emergency Services ). (online). ( diakses 18 November 2012). PMI Cabang Kota Yogyakarta. (2009). Laporan Pelaksanaan YES 118 Tahun Yogyakarta. Radar Jogja. (2008). Layanan YES 118 Kegawatdaruratan 24 Jam. (online). ( diakses 19 November 2012). RS Bethesda. (2012). YES 118 (Yogya Emergency Service). (Online). ( diakses pada 18 November 2012). Santoso, Dian Budi. (2010). Aplikasi Yogya Emergency Service (YES) 118 PMI Yogyakarta. (online). ( diakses 19 November 2012). Suara Merdeka. (2008). Pemkot Operasikan Layanan YES 118. (Online). ( diakses 18 November 2012). Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan Kota Yogyakarta. (2008). Yes 118 Layanan Gawat Darurat Terpadu Pertama di Indonesia. (Online). ( diakses 19 November 2012). Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan Kota Yogyakarta. (2007). Statistik Keluhan UPIK Berdasarkan Bidang Tahun 2007.(Online). ( diakses 18 Februari 2013). Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan Kota Yogyakarta. (2008). Data keluhan UPIK bidang kesehatan tahun (Online). ( diakses 18 Februari 2013). Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan Kota Yogyakarta. (2008). Statistik Keluhan UPIK Berdasarkan Bidang Tahun 2008.(Online). ( diakses 18 Februari 2013). Gawat Darurat Medis Kota Yogyakarta 12

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN EMERGENCY MEDICAL SERVICES SYSTEM (EMSS) DI WILAYAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PUBLIC SAFETY CENTER 119 YOGYAKARTA EMERGENCY SERVICES (PSC 119 YES) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama,

BAB I PENDAHULUAN. York pada tanggal 30 Mei Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan sepeda motor yang tercatat pertama kali terjadi di New York pada tanggal 30 Mei 1896. Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, tercatat terjadi

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUBLIC

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENANGANAN GAWAT DARURAT TERPADU DI KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI LUAR JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Pemberi Layanan: (Dinas Kesehatan Bantul dan PMI Bantul)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Pemberi Layanan: (Dinas Kesehatan Bantul dan PMI Bantul) LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Pemberi Layanan: (Dinas Kesehatan Bantul dan PMI Bantul) a. Evaluasi Konteks ( Contect ) No Indikator Pertanyaan 1. Tujuan Pelaksanaan 1. Apa tujuan pelaksanaan program

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) 118 DI KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) 118 DI KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) 118 DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN GRATIS TINGKAT LANJUT DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 2016 SERI : PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH BAGI KELUARGA TIDAK MAMPU BERBASIS KARTU KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN TERPADU (PUBLIC SAFETY CENTER) 119 KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan menjadi penyebab tertinggi kematian manusia pada usia 15-29 tahun, menjadi penyebab tertinggi kedua kematian manusia pada usia 5-14 tahun, dan menjadi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 69 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI LUAR JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.802, 2016 KEMENKES. Gawat Darurat Terpadu. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU KABUPATEN BLORA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU KABUPATEN BLORA BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan utama yang sering terabaikan oleh lembaga pemerintahan. Menurut undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

panduan praktis Pelayanan Ambulan

panduan praktis Pelayanan Ambulan panduan praktis Pelayanan 11 02 panduan praktis Pelayanan Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

Lebih terperinci

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN PUBLIC SAFETY CENTER 119 JAMBI EMERGENCY SERVICES KOTA JAMBI Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Sistem Informasi Geografis dan Pelayanan Kesehatan Emergensi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Sistem Informasi Geografis dan Pelayanan Kesehatan Emergensi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Sistem Informasi Geografis dan Pelayanan Kesehatan Emergensi Sistem informasi geografis berkembang yang sangat cepat dalam empat dekade terakhir. Terutama dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB III EVALUASI PELAYANAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) DI KABUPATEN BANTUL TAHUN

BAB III EVALUASI PELAYANAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) DI KABUPATEN BANTUL TAHUN BAB III EVALUASI PELAYANAN BANTUL EMERGENCY SERVICE SUPPORT (BESS) DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014-2016 Bantul Emergency Servise Support merupakan unit pelaksana untuk Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 39 TAHUN 2016 016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2017 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1 A TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 A TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH DI KABUPATEN MADIUN Menimbang

Lebih terperinci

(emergency) diperlukan nomor tunggal panggilan darurat

(emergency) diperlukan nomor tunggal panggilan darurat GUBERNUR DKI JAKARTA PERATURAN GUBERNUR DKI JAKARTA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran No.1750, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES Sistem Informasi. Krisis Kesehatan. Penanggulangan Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di Sub Dinas Kesehatan Gawat Darurat dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang dilaksanakan dari

Lebih terperinci

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang

panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang 04 02 panduan praktis Sistem Rujukan Berjenjang Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 17 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Nama Inovasi Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan Produk Inovasi Inovasi e-government Untuk Peningkatan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.44,2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. KESEHATAN. Petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa setiap

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN KLAIM JAMINAN KESEHATAN DAERAH DI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

(021) Direktur RSUD Kota Bekasi

(021) Direktur RSUD Kota Bekasi SPGDT PRA RUMAH SAKIT (021) 884 1005 Dr. dr. Titi Masrifahati, MKM Direktur RSUD Kota Bekasi Untuk melaksanakan SPGDT perlu dilakukan secara : Terkoordinasi antar berbagai sektor dan program terkait.

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 PEDOMAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BOGOR WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa dalam mewujudkan peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, 06 JANUARI 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 11 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 11 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI KRAKSAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL SERVICE GAWAT DARURAT 24 JAM 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL SERVICE GAWAT DARURAT 24 JAM 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 188/304/KEP/429.011/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PROGRAM ONE CALL 118 DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN KEGAWATDARURATAN DAN PROSEDUR PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN GAWAT DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BAGI PENDUDUK KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH 15 TARUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGANGAWATDARURATTERPADU (SPGDT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH 15 TARUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGANGAWATDARURATTERPADU (SPGDT) DI PROVINSI JAWA TENGAH GUBERNURJAWATENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TARUN 2017 TENTANG SISTEM PENANGGULANGANGAWATDARURATTERPADU (SPGDT) DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN KOTA PONTIANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 35

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 35 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 35 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN PUSAT PELAYANAN KESELAMATAN TERPADU (PUBLIC SAFETY CENTER) 119 KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 2010 LEMBARAN DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN. Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai PROPOSAL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RETRIBUSI PERSAMPAHAN Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan publik Wednesday, 01 February 2017 Kategori inovasi pelayanan publik Pelayanan langsung kepada masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa Pemerintah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 1B TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2008

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2008 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2008 WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pelayanan

Lebih terperinci

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana 126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN KOTA BAGI MASYARAKAT KOTA DUMAI TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN I. UMUM Bencana dapat terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, serta datangnya tak dapat diduga/diterka dan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2012 SERI : E LIPERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 51.A TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, The linked image cannot be displayed. The file may have been moved, renamed, or deleted. Verify that the link points to the correct file and location. PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI KEPULAUAN MERANTI BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN GRATIS PADA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KUSTA LAULENG KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Wolper dan Pena dalam Azwar (1996) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang kesehatan di Indonesia semakin berkembang. Berbagai masalah kesehatan semakin kompleks, sehingga harus ada sistem yang mampu mengatasi masalah-masalah tersebut,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAJUAN PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BIAYA YANG BERSUMBER DARI DANA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut indeks rawan Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten Sleman merupakan daerah yang rawan tingkat kerawanan tinggi dan menempati urutan 34 dari 494 kabupaten di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hadirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 No.39,2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul; Petunjuk pelaksanaan, Peraturan Daerah,Kabupaten Bantul, sistem, jaminan kesehatan,daerah BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN KOTA MATARAM WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KERJA SAMA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA BANTUAN SOSIAL ORMAS SOSIAL LAINNYA / JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) NON QUOTA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara bertanggung jawab mengatur masyarakat agar terpenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. negara bertanggung jawab mengatur masyarakat agar terpenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kesehatan adalah hak fundamental bagi setiap warga negara, oleh sebab itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan

Lebih terperinci