3 4efintuv l aeitak Orktistp&

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3 4efintuv l aeitak Orktistp&"

Transkripsi

1 3 4efintuv l aeitak Orktistp& greuthata. daluvaw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH/ MADRASAH DAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, MenImbang : a. bahwa pengaturan mengenai kriteria kelulusan pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional serta pengaturan mengenai ujian sekolah berstandar nasional mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2010, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Narricr 46 Tahun 2810 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2011 sorta Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.1/754i2C-iff) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dt.I.II/PP.00/09/2011; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Petunjuk leknis Pelaksanaan Ujian Nasional, Ujian Sekolah/Madrasah, dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2010/2011; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistern Pendldikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dertgan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nornor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daera-h Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Peraturan Penierintah Nomer 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peratera.n Peraerintah Nomor 17 Tahan 2010 tentang Pengelolaar, dan Penyeleng,:yaraan Pendiulkan sebagaimana telah cilustaah dengan Peraturan Pernerir,tah Norar,r 3 Tahun 2010;

2 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Penilaian Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2010/2011; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2010/2011; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar Luar Biasa Tahun Pelajaran 2010/2011; 15. Keputusan Menteri Agama Nomor 368 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Madrasah Ibtidaiyah; 16. Keputusan Menteri Agama Nomor 369 Penyelenggaraan Madrasah Tsanawiyah; 17. Peraturan Menteri Agama Nomor 370 Penyelenggaraan Madrasah Aliyah; Tahun 1993 tentang Tahun 1993 tentang 18. Keputusan Menteri Agama Nomor 372 Tahun 1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar Berciri Khas Agama Islam; 19. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 20. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/754/2010 tentang Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam pada SD, SMP dan SMA/SMK Tahun Pelajaran 201 0/201 1 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dt.I.II/PP.00/09/2011;

3 3 21. Keputusan BSNP Nomor 0149/SK-POS/BSNP/X11/2010 tentang Prosedur Operasional Standar Pencetakan Bahan Ujian Nasional SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK Tahun Pelajaran 2010/2011; 22. Keputusan BSNP Nomor 0148/SK-POS/BSNP/1/2011 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa dan Sekolah Menengah Kejuruan; 23. Keputusan BSNP Nomor 0152/SK-POS/BSNP/1/2011 tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar Luar Biasa Tahun Pelajaran 2010/2011; 24. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan; 25. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 26. Peraturan Gubernur Nomor 107 Tahun 2007 tentang Akreditasi Sekolah Madrasah; 27. Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi; 28. Peraturan Gubernur Nomor 124 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah, Luar Biasa dan Pendidikan Khusus; 29. Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Pendidikan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Satuan Pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 2. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah Kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MT's/SMPLB, SMA/MA/ SMALB dan SMK,

4 3. UN Susulan adalah Ujian Nasional yang diselenggarakan bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN utama karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah. 4. Ujian Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut US/M adalah Kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam yang selanjutnya disebut USBNPAI adalah Kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan SMK. 6. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah Pengukuran dan penilaian kompetensi kejuruan peserta didik pada SMK secara nasional yang mencakup penilaian dan pengukuran kognitif, efektif dan psikomotor, yang terdiri atas teori dan praktik kejuruan. 7. Nilai Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut Nilai S/M adalah Nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor untuk SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK. 8. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah Nilai yang diperoleh peserta didik pada UN. 9. Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah Nilai gabungan antara Nilai S/M dan Nilai UN untuk mata pelajaran yang diujinasionalkan. 10. Kriteria kelulusan adalah Persyaratan pencapaian minimal untuk dinyatakan lulus. 11. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP adalah Badan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 12. Kurikulum 1994 adalah Kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah berlaku secara nasional sejak Tahun Pelajaran 1994/1995 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993, Nomor 061/U/1993 Tahun 1993, Nomor 080/U/1993, Nomor 126/U/1993, dan Nomor 129/U/ Kurikulum 2004 adalah Kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah diterapkan secara terbatas mulai Tahun Pelajaran 2001/2002 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 399a/C.C2/Kep/DS/2004, Keputusan Direktur Pendidikan Menengah Umum Nomor 766a/C4/MN/2003, dan Nomor 1247a/C4/MN/ Standar Isi adalah Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 15. Standar Kompetensi Lulusan yang selanjutnya disebut SKL adalah Standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik. 16. Kisi-kisi soal UN adalah Acuan dalam pengennbangan dan perakitan soal ujian berdasarkan SKL dan kemampuan yang diujikan. 17. Lembar Jawaban UN yang selanjutnya disebut LJUN adalah Lembaran kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.

5 18. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SKHUN adalah Surat keterangan yang berisi Nilai S/M yang diujinasionalkan, Nilai UN, dan NA. 19. Prosedur Operasi Standar yang selanjutnya disebut POS adalah Urutan langkah baku yang mengatur teknis pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah. 20. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 21. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 22. Perguruan Tinggi adalah Perguruan tinggi negeri yang ditetapkan oleh BSNP berdasarkan rekomendasi dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. 23. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 24. Kanwil Kementerian Agama adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 25. Kepala Dinas Pendidikan adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 26. Kepala Kanwil Kementerian Agama adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 27. Suku Dinas Pendidikan adalah Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi, Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. 28. Kantor Kementerian Agama Kota adalah Kantor Kementerian Agama Kota Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 29. Kepala Suku Dinas Pendidikan adalah Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 30. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 31. Kepala Mapenda adalah Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama pada sekolah Kanwil Kementerian Agama. 32. Seksi Kecamatan adalah Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan dan Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan. 33. Kepala Seksi Kecamatan adalah Kepala Seksi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan dan Kepala Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan. 34. Rayon adalah Kelompok panitia penyelenggara dan UN di Tingkat Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi. 35. Subrayon adalah Kelompok panitia penyelenggara dan UN di Tingkat Kecamatan.

6 BAB II TUJUAN DAN FUNGSI Pasal 2 (1) UN bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendorong tercapainya pendidikan dasar dan menengah yang bermutu. (2) US/M dan USBN PAI bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang tidak diujikan pada UN. Pasal 3 Hasil UN, US/M dan USBN PAI digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan; b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan; d. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan; dan e. penilaian akreditasi dari suatu satuan pendidikan. BAB III PENYELENGGARAAN Pasal 4 (1) Penyelenggaraan UN dilaksanakan pada jenjang : a. SD/MI/SDLB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras); b. SMP/MTs/SMPLB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras); c. SMA/MA/SMALB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras); dan d. SMK. (2) Penyelenggaraan US/M dilaksanakan pada jenjang : a. SD/MI/SDLB; b. SMP/MTs/SMPLB; c. SMA/MA/SMALB; dan d. SMK. (3) Penyelenggaraan USBN PAI dilaksanakan pada jenjang : a. SD; b. SMP; c. SMA; dan d, SMK

7 BAB IV PENYELENGGARA UJIAN Bagian Kesatu Penyelenggara UN Pasal 5 (1) Gubernur menetapkan Penyelenggara UN SD/MI/SDLB Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur : a. Dinas Pendidikan; dan b. Kanwil Kementerian Agama. (2) Gubernur menetapkan Penyelenggara UN SMP/MTs/SMPLB dan SMALB Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur : a. Dinas Pendidikan; b. Kanwil Kementerian Agama; dan c. Perguruan Tinggi Negeri. (3) Gubernur menetapkan Penyelenggara UN SMA/MA dan SMK Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsur-unsur : a. Perguruan Tinggi Negeri; b. Dinas Pendidikan; c. Kanwil Kementerian Agama; dan d. Instansi yang terkait dengan pendidikan keahlian. Bagian Kedua Penyelenggara USBN PAI Pasal 6 (1) Penyelenggara USBN PAI Tingkat Pusat (2) Penyelenggara USBN PAI Tingkat Provinsi (3) Penyelenggara USBN PAI Tingkat Kota/Kabupaten (4) Penyelenggara USBN PAI Tingkat Satuan Pendidikan Bagian Ketiga Penetapan Panitia Pasal 7 (1) Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama menetapkan Panitia Penyelenggara UN SD/MI/SDLB dan UNSMP/ MTs/SMPLB Tingkat Rayon dan Tingkat Subrayon. (2) Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama menetapkan Panitia Penyelenggara UN SMA/MA, SMALB dan SMK Tingkat Rayon. (3) Panitia UN, US/M dan USBN PAI Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan oleh Kepala Sekolah/Madrasah Penyelenggara.

8 Pasal 8 (1) Koordinasi dan pengendalian teknis Penyelenggara UN Tingkat Kota/Kabupaten Administrasi dilaksanakan oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota. (2) Pelaksanaan teknis Penyelenggara UN dilaksanakan dan/atau Subrayon yang meliputi unsur Kepala Seksi Koordinator Pengawas dan Kepala Sekolah/Madrasah. Pasal 9 oleh Rayon Kecamatan, (1) Penyelenggara UNSD/MI/SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB terdiri atas Penyelenggara Tingkat Provinsi, Penyelenggara Tingkat Rayon, Penyelenggara Tingkat Subrayon dan Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan. (2) Penyelenggara UN SMA/MA/SMALB dan SMK terdiri atas Penyelenggara Tingkat Provinsi, Penyelenggara Tingkat Rayon, dan Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan. (1) Bagian Keempat Sekolah Penyelenggara Pasal 10 Sekolah/madrasah Penyelenggara UN adalah Satuan Pendidikan yang terakreditasi, memiliki peserta UN minimal 20 (dua puluh) peserta didik dan memiliki fasilitas ruang ujian yang layak. (2) Sekolah/madrasah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang memiliki peserta didik kurang dari 20 (dua puluh) orang dapat menyelenggarakan UN, setelah mendapat izin dari Dinas Pendidikan atau Kanwil Kementerian Agama. (3) Sekolah/madrasah yang memiliki peserta didik kurang dari 20 (dua puluh) orang dapat menyelenggarakan UN dengan syarat terakreditasi minimal B, dan memiliki fasilitas ruang ujian yang layak. (4) Untuk jenjang satuan pendidikan SDLB, SMPLB dan SMALB tidak ada batas minimal jumlah peserta UN. Pasal 11 (1) Sekolah/madrasah Penyelenggara UN SD/MI/SDLB ditetapkan oleh Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Kota Administrasi/Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi/Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Administrasi. (2) Sekolah/madrasah Penyelenggara UN SMP/MTs/SMPLB, UN SMA/ MA/SMALB dan UN SMK ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/ Kepala Kanwil Kementerian Agama. (3) Sekolah/madrasah yang tidak ditetapkan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2), pelaksanaan UN bergabung pada satuan pendidikan lain yang ditetapkan sebagai Penyelenggara UN di rayon sekolah/ madrasah yang bersangkutan, kecuali jenjang pendidikan SMK dapat bergabung dengan SMK pada Rayon lain, apabila dalam suatu Rayon tidak ada SMK yang menyelenggarakan Kompetensi Keahlian yang sama.

9 BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA Bagian Kesatu Tugas Penyelenggara UN Pasal 12 (1) Tugas Penyelenggara UN Tingkat Provinsi : a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN; b. mendata dan menetapkan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut: 1. mendata satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai bahan penetapan satuan pendidikan penyelenggara UN; 2. menetapkan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK dan satuan pendidikan yang menggabung, kemudian dituangkan dalam surat keputusan serta mengirimkannya ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN melalui Rayon dan/atau Subrayon; dan 3. melakukan verifikasi pelaksanaan uji kompetensi keahlian dan menetapkan SMK Penyelenggara. c. menetapkan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT); d. mencetak, menggandakan dan mendistribusikan bahan UN yang mencakup naskah soal, LJUN, daftar hadir, dan berita acara ke Satuan Pendidikan Penyelenggara melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon dan tempat lain yang ditetapkan sebagai Penyelenggara UN; e. menjaga kerahasiaan bahan UN; f. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; g. untuk jenjang pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB dan SMALB : 1. mengelola database peserta UN 2. menyiapkan bahan UN SD/MI; 3. menyiapkan bahan UN khusus SDLB; 4. menyelenggarakan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN SD/MI/SDLB bersama Penyelenggara UN Tingkat Pusat; 5. menyusun 75 % butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UN SD/MI/SDLB Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditetapkan oleh BSNP; 6. merakit soal berdasarkan kisi-kisi soal UN SD/MI/SDLB Tahun Pelajaran 201 0/201 1 dan melakukan penjaminan mutu soai; 7. menetapkan Tim Pengolah Hasil UN dengan tugas sebagai berikut : a) melakukan pemindaian (scanning) LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Rayon; dan b) mengirim hasil pemindaian LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat;

10 10 8. melakukan penskoran hasil UN SD/MI/SDLB; dan 9. mengirimkan hasil skoring UN SD/MI/SDLB ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat. h. untuk jenjang pendidikan SMA/MA dan SMK: 1. mengoordinasikan pendataan peserta dan mengelola database peserta UN; dan 2. mengoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai sekolah/ madrasah. i. menerima hasil penskoran hasil UN SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MA/SMALB dan SMK dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat; mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) per Satuan Pendidikan Penyelenggara UN yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan melalui Rayon dan/atau Subrayon; k. mengisi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan mendistribusikan ke satuan pendidikan melalui Rayon dan/atau Subrayon; I. mengevaluasi penyelenggaraan UN; dan m. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan: 1. surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; 2. data peserta UN; 3. data sekolah/madrasah penyelenggara UN; dan 4. laporan kelulusan satuan pendidikan. (2) Tugas Penyelenggara UN Tingkat Rayon a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN; b. mendata Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut : 1. mendata Satuan Pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penetapan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; 2. menerima SK Penetapan Satuan Pendidikan Penyelenggara UNSMA/MA/SMALB dan UN SMK dan satuan pendidikan yang menggabung dari Penyelenggara Tingkat Provinsi; 3. menetapkan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan yang menggabung; 4. menyampaikan keputusan tersebut ke satuan pendidikan penyelenggara UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB melalui penyelenggara tingkat Subrayon; dan 5. menyampaikan surat keputusan tersebut ke satuan pendidikan penyelenggara UN SMA/MA/SMALB dan UN SMK. c. mendata calon peserta UN; d. mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke satuan pendidikan, khusus untuk UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB pendistribusiannya dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon;

11 11 e. mendata Calon Pengawas UN SMA, MA dan SMK dan menyampaikan ke Perguruan Tinggi Penyelenggara UN; f. menetapkan Pengawas UN SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB; g. mengoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai satuan pendidikan; h. mendistribusikan bahan UN dan LJUN ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN, khusus untuk UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/ MTs/SMPLB pendistribusiannya dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; i. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN; j. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; I. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya : 1. SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB Penyelenggara Tingkat Provinsi; dan 2. SMA, MA, dan SMK ke Perguruan Tinggi. m. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Provinsi dan mengirimkannya ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN, khusus untuk UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB pendistribusiannya dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon; n. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Rayon untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan : 1. surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Rayon; 2. data peserta UN; 3. data sekolah/madrasah penyelenggara UN; dan 4. data kelulusan satuan pendidikan. (3) Tugas Penyelenggara UN Tingkat Subrayon : a. merencanakan dan mensosialisasikan pelaksanaan UN di wilayahnya; b. mendata Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dengan prosedur sebagai berikut: 1. mendata satuan pendidikan yang memiliki kelas/tingkat tertinggi dan mengidentifikasi satuan pendidikan berdasarkan jenjang akreditasi serta aspek-aspek kelayakan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penetapan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Rayon; 2. menerima keputusan penetapan Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dan satuan pendidikan yang menggabung dari Penyelenggara Tingkat Rayon; dan 3. menyampaikan keputusan tersebut ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN. c. mendata calon peserta UN dan menyampaikan ke Penyelenggara Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara Tingkat Rayon; d. menerima Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dari Penyelenggara Tingkat Rayon dan mendistribusikan ke satuan pendidikan;

12 12 e. mendata Calon Pengawas UN dan menyampaikan ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon; f. mengoordinasikan pengumpulan dan entry data nilai satuan pendidikan; g. mendistribusikan bahan UN dan LJUN dari Penyelenggara Tingkat Rayon ke Satuan Pendidikan Penyelenggara UN; h. menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan UN; i. menjaga keamanan penyelenggaraan UN; j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; k. mengumpulkan LJUN dan mengirimkannya ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon; I. menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan mengirimkannya ke satuan pendidikan penyelenggara UN; dan m. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Subrayon untuk disampaikan kepada Penyelenggara UN Tingkat Rayon yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN dan dilengkapi dengan: 1. surat keputusan Penyelenggara UN Tingkat Subrayon; 2. data peserta UN; 3. data satuan pendidikan penyelenggara UN; dan 4. data kelulusan satuan pendidikan. (4) Tugas Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan : a. merencanakan penyelenggaraan UN di satuan pendidikan; b. memiliki/memahami Permendiknas UN, POS UN dan Petunjuk Teknis serta melakukan sosialisasi kepada guru, peserta ujian, dan orang tua peserta; c. mengirimkan data calon peserta UN ke Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon; d. memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUN; e. mengirimkan nilai sekolah/madrasah ke Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon; f. mengambil naskah UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon; g. memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup; h. menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah UN; i. melaksanakan UN sesuai dengan tata tertib; j. menjaga keamanan dan ketertiban penyelenggaraan UN; k. memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan dilem/dilalc dan telah ditandangani oleh Pengawas Ruang UN di daiam ruang ujian; I. membubuhkan stempel sekolah/madrasah pada amplop LJUN; m. mengumpulkan LJUN serta mengirimkannya kepada Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon; n. menerima DKHUN dari Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon;

13 13 o. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN; p. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan; q. khusus SMK melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi dan sertifikasi keahlian berdasarkan pedoman penyelenggaraan uji kompetensi keahlian dari Pusat; dan r. menyampaikan laporan penyelenggaraan UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Subrayon dan/atau Rayon. Tugas Penyelenggara US/M: Bagian Kedua Tugas Penyelenggara US/M Pasal 13 a. membentuk dan menetapkan Panitia Penyelenggara US/M yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi sesuai kebutuhan; b. mengatur ruang ujian sesuai persyaratan yang ditetapkan; c. bertanggung jawab atas penyelenggaraan US/M mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan; d. menyiapkan bahan US/M mencakup : penyusunan kisi-kisi, penyiapan naskah ujian (penuiisan, penelaahan dan perakitan), penyiapan master copy dan penggandaan bahan ujian; e. melaksanakan pemeriksaan dan penilaian hasil US/M sesuai ketentuan; dan f. menyusun daftar nilai US/M. Bagian Ketiga Tugas Penyelenggara USBN PAI Pasal 14 (1) Tugas Penyelenggara USBN PAI Tingkat Provinsi a. mensosialisasikan penyelengaraan USBN PAI; b. menyusun dan menetapkan 75% butir soal USBN PAI; c. menetapkan penulis, penelaah, dan perakit soal USBN PAI; d. mengoordinasikan pelaksanaan USBN PAI; e. menetapkan SMA dan SMK penyelenggara USBN PAI; f. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan USBN PAI; g. menghimpun hasil USBN PAI; h. mengirimkan hasil USBN PAI ke Penyelenggara Tingkat Pusat; dan i. melaporkan pelaksanaan USBN PAI kepada Penyelenggara Tingkat Pusat. (2) Tugas Penyelenggara USBN PAI Tingkat Kota/Kabupaten : a. mensosialisasikan penyelenggaraan USBN PAI; b. mengoordinasikan pelaksanaan USBN PAI; c. menetapkan SD dan SMP penyelenggara USBN PAI; d. mendata dan menetapkan calon peserta USBN PAI SD dan SMP; e. menetapkan pengawasan USBN PAI; f. mengirimkan hasil USBN PAI ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; dan g. melaporkan penyelengaraan USBN PAI kepada Penyelenggara Tingkat Provinsi.

14 14 (3) Tugas Penyelenggara USBN PAI Tingkat Satuan Pendidikan a. melakukan pendataan calon peserta USBN PAI; b. mengusulkan Pengawas USBN PAI kepada Penyelenggara Tingkat Kota/Kabupaten; c. mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal USBN PAI dan dokumen pendukungnya; d. melaksanakan USBN PAI sesuai dengan pedoman USBN PAI; e. menggandakan naskah soal USBN PAI; f. melakukan penilaian dan skoring USBN PAI; dan g. melaporkan hasil nilai dan penyelenggaraan USBN PAI kepada Penyelenggara Tingkat Kota/Kabupaten. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya penyelenggara UN, US/M dan USBN PAI menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses UN, US/M dan USBN PAI. BAB VI HAK DAN PERSYARATAN PESERTA UJIAN Bagian Kesatu Persyaratan Calon Peserta UN Pasal 16 (1) Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SD/MI/ SDLB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras), SMP/MTs/SMPLB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras), SMA/MA/SMALB (tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras) dan SMK berhak mengikuti UN. (2) Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir. (3) Khusus peserta didik SMK (4 tahun) yang telah menyelesaikan proses pembelajaran untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional yang meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Teori Kejuruan dapat mengikuti UN pada tahun ke III, Ujian Praktik Kejuruan dilaksanakan pada tahun ke IV. (4) Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu'alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu'alimin Al-Islamiyah (TMI) yang pindah ke SMA, MA dan SMK. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sebelum mengikuti UN, atau sekurangkurangnya 2 (dua) tahun untuk peserta program percepatan belajar. (5) Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada Satuan Pendidikan Penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (4). (6) Peserta UN yang karena alasan ter-tentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama.

15 15 (7) Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan. (8) Peserta yang tidak lulus Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) pada Tahun Pelajaran 2009/2010 dapat mengikuti UN SD/MI/SIOLB tahun pelajaran 2010/2011 dengan syarat harus terdaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah Penyelenggara UN dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh sekolah/ madrasah yang bersangkutan. (9) Peserta yang tidak lulus UN SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK pada Tahun Pelajaran 2008/2009, dan/atau 2009/2010 dapat mengikuti UN Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan syarat : a. harus mendaftar pada satuan pendidikan asal atau sekolah/ madrasah penyelenggara UN; b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujinasionalkan atau hanya mata pelajaran yang nilai UN di bawah 5,50 (lima koma lima puluh) Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian; dan c. Nilai Ujian Sekolah/Madrasah dapat menggunakan nilai rapor semester 6. Bagian Kedua Persyaratan Calon Peserta US/M dan USBN PAI Pasal 17 (1) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan berhak mengikuti US/M dan USBN PAI. (2) Untuk mengikuti US/M SD/MI dan USBN PAI SD, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas I sampai dengan kelas V;. b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 kelas I sampai dengan semester 1 kelas VI; dan c. berusia tidak lebih dari 18 (delapan belas) tahun pada waktu pelaksanaan ujian. (3) Untuk mengikuti US/M SDLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda; b. duduk di kelas VI melalui kenaikan kelas dari kelas, I sampai dengan kelas VI; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, mulai semester 1 dan semester 2 dari kelas I sampai dengan kelas VI; dan d. memiliki nilai sekurang-kurangnya baik pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. (4) Untuk mengikuti US/M SMP/MTs dan USBN PAI SMP, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama dengan ijazah satuan pendidikan SD/MI;

16 16 b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sebelum mengikuti US/M dan USBN PAI, atau sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun bagi peserta program percepatan belajar (akselerasi); dan c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan semester 1 kelas I sampai dengan semester 1 kelas III untuk kurikulum 1994 atau semester 1 kelas VII sampai dengan semester 1 kelas IX untuk kurikulum 2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (5) Untuk mengikuti US/M SMPLB, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda; b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama, dengan ijazah satuan pendidikan SDLB. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebelum mengikuti ujian Sekolah; c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan semester 1 kelas I sampai dengan semester 1 kelas 111 untuk kurikulum 1994 atau semester 1 kelas VII sampai dengan semester 1 kelas IX untuk kurikulum 2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); dan d. memiliki nilai kelompok mata pelajaran pendidikan agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan. (6) Untuk mengikuti US/M SMA/MA dan USBN PAI SMA, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu'alimin (KMI)/ Tarbiyatul Mu'alimin Akslamiyah (TMI). b. penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sebelum mengikuti US/M, atau sekurangkurangnya 2 (dua) tahun untuk peserta program percepatan belajar (akselerasi); dan c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan dari semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (7) Untuk mengikuti US/M SMALB, peserta didik harus memenuhi persyaratan : a. peserta didik yang mengikuti Ujian Sekolah adalah Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), dan Tunaganda; b. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama, dengan ijazah satuan pendidikan SMPLB. Penerbitan ijazah sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti US/M;

17 17 c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan semester 1 kelas I sampai dengan semester 1 kelas III untuk kurikulum 1994 atau semester 1 kelas X sampai dengan semester 1 kelas XII untuk kurikulum 2004 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); dan d. memiliki nilai kelompok mata pelajaran pendidikan agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan sekurang-kurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan. (8) Untuk mengikuti US/M SMK dan USBN PAI SMK, peserta didik harus memenuhi persyaratan: a. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu'alimin Al-Islamiyah (KMI)/ Tarbiyatul-Mu'alimin Al-Islamiyah (TMI); b. telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pelajaran yang diujikan; c. sekurang-kurangnya duduk di kelas XI untuk SMK program 3 (tiga) tahun atau Kelas XII untuk SMK program 4 (empat) tahun; dan d. memiliki laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester 1 kelas X sampai dengan semester 2 kelas Xl untuk SMK program 3 (tiga) tahun atau semester 1 kelas X sampai dengan semester 2 kelas XII untuk SMK program 4 (empat) tahun. (9) Peserta program akselerasi dan rintisan sekolah/madrasah sistem kredit semester harus sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang setara dengan persyaratan program. (10) Peserta didik yang belajar pada sekolah intemasional di Indonesia yang memiliki izin untuk menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti US/M dan/atau USBN PAI pada sekolah/madrasah penyelenggara terdekat dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (4), (6) dan (8). (11) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti US/M dan/atau USBN PAI di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti US/M di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang ditentukan oleh Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian. (12) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti US/M dan/atau USBN PAI utama dapat mengikuti US/M dan/atau USBN PAI susulan. (13) Peserta didik yang tidak lulus US/M pada Tahun Pelajaran 2009/2010 berhak mengikuti US/M dan/atau USBN PAI pada Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan syarat terdaftar sebagai peserta didik pada Tahun Pelajaran 2010/2011. (14) Peserta didik yang tidak lulus US/M pada Tahun Pelajaran 2009/2010 yang akan mengikuti US/M dan/atau USBN PAI tahun pelajaran 2010/2011 wajib mengikuti proses pembelajaran seluruh mata pelajaran yang di UN, US/M dan USBN PAI serta nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.

18 18 BAB VII PENDAFTARAN PESERTA Bagian Kesatu Pendaftaran Peserta UN Pasal 18 (1) Sekolah/madrasah Penyelenggara UN melaksanakan pendataan calon peserta. (2) Sekolah/madrasah Penyelenggara UN mengirimkan data calon peserta ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon paling lambat akhir bulan Januari 2011, khusus untuk UN SD/MI/SDLB dan UN SMP/ MTs/SMPLB dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon. (3) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memverifikasi pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdiknas. (4) Penyelenggara UN Tingkat Rayon mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke satuan pendidikan, khusus untuk UN SD/MI/ SDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB dilakukan melalui Penyelenggara Tingkat Subrayon. (5) Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon. (6) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi melakukan : a. pemutakhiran data; b. pencetakan Daftar Nominasi Tetap (DNT); c. pengiriman DNT ke Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan melalui Penyelenggara UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon paling lambat minggu ketiga Februari 2011; d. pengiriman database peserta UN SMA, MA dan SMK ke Perguruan Tinggi paling lambat minggu pertama April 2011; e. pengiriman database peserta ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat minggu pertama April 2011; dan f. menerbitkan kartu peserta ujian. (7) Kepala sekolah/madrasah menandatangani kartu peserta ujian serta membubuhkan stempel pada kartu peserta UN yang telah ditempel foto peserta. Bagian Kedua Pendaftaran Peserta US/M dan USBN PAI Pasal 19 (1) Sekolah/madrasah mendata peserta. (2) Sekolah/madrasah penyelenggara wajib mendaftarkan peserta yang tidak dapat mengikuti ujian di sekolah/madrasah yang bersangkutan ke sekolah/madrasah lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian. (3) Sekolah/madrasah mengirim DNS calon peserta ke Suku Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kota.

19 20 2. mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan menyimpan di tempat yang aman dan rahasia; dan 3. mengisi dan menandatangani berita acara serah terima dengan saksi dari Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, dan Polri. d. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi bertanggung jawab atas pengiriman bahan UN bagi peserta didik SMK yang sedang prakerin di luar negeri. (3) Penyiapan master naskah soal US/M : a. penyiapan bahan US/M mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy dan (4) penggandaan bahan Ujian; b. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat melaksanakan US/M dalam Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya; c. perangkat naskah US/M terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blangko penilaian, (6) blangko daftar hadir dan (7) blangko berita acara; d. penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah/madrasah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah/ madrasah, berdasarkan kurikulum yang digunakan dan kaidah penulisan soal; e. sekolah/madrasah yang belum mampu menyiapkan bahan ujian secara mandiri, dapat menyiapkannya bersama sekolah lain di bawah koordinasi pengawas sekolah; f. tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : g. 1. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan; 2. mempunyai kemampuan menyusun bahan ujian diutamakan guru yang sudah terlatih di bidang penilaian pendidikan; dan 3. memilki sikap dan perilaku yang jujur bertanggung jawab, teliti, tekun dan dapat memegang teguh kerahasiaan. khusus peserta didik Tunanetra (A) naskah soal dalam bentuk tulisan Braille; h. naskah soal yang disiapkan meliputi: naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan; i. naskah soal digandakan, dan dikemas dengan memperhatikan kualitas bahan ujian; penyusunan naskah soal dilakukan di tempat yang nyaman, terjamin keamanan, dan kerahasiaannya serta dilakukan pengamanan yang ketat; k. tim penyusun naskah mengesahkan master soal dengan membubuhkan tanda tangan dan tanggal serta menyerahkan hasil pekerjaan ke Panitia Tingkat Satuan Pendidikan disertai berita acara serah terima; I. penyusunan bahan US/M di bawah pengendalian tim kendali mutu naskah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan/Kepala Kanwil Kementerian Agama; m. naskah soal US/M diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 (standar);

20 19 (4) Suku Dinas Pendidikan/Kantor Kementerian Agama Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi jumlah DNS calon peserta ke Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama. (5) Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama mengirimkan DNS ke sekolah/madrasah melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. (6) Sekolah/madarasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasilnya ke Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. (7) Dinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melakukan finalisasi data DNT dan dikirimkan ke sekolah/madrasah penyelenggara melalui Suku Dinas/Kantor Kementerian Agama Kota. (8) Kepala sekolah/madrasah penyelenggara menandatangani dan membubuhkan stempel pada kartu peserta yang telah ditempeli foto peserta. BAB VIII NASKAH UN, US/M DAN USBN PAI Pasal 20 (1) Pembuatan master naskah soal UN SD/MI/SDLB a. Penyelenggara UN Tingkat Pusat menyiapkan 25 /0 butir soal dengan cara mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal nasional sesuai dengan kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2010/2011. b. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi membuat 75 /0 butir soal dan merakit master naskah soal untuk paket utama, paket susulan, dan paket cadangan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. membuat 75 /0 butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2010/2011; 2. merakit master naskah soal UN dengan cara menggabungkan 25% butir soal yang disiapkan Penyelenggara UN Tingkat Pusat dan 75% butir soal yang dibuat Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; dan 3. menata perwajahan (lay out) master naskah soal. c. master naskah soal dari penyelenggara tingkat provinsi disusun oleh guru SD, MI, SDLB yang telah berpengalaman dan mendapatkan pelatihan penulisan soal dari Puspendik. (2) Pembuatan master naskah soal UN SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK dan pengiriman master copy naskah : a. master naskah soal UN disiapkan oleh pusat; b. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengirimkan master copy naskah soal ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi yang serah terimanya dilakukan di perusahaan percetakan diser-tai berita acara. c. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi menerima dan memeriksa master copy naskah soal dari Penyelenggara UN Tingkat Pusat, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. mengecek jumlah master copy sesuai dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;

21 21 n. sekolah/madrasah menggandakan naskah ujian menggunakan kertas dengan spesifikasi HVO atau HVS ukuran A 4 minimal 70 gram; dan o. sekolah/madrasah berkewajiban menyimpan semua dokumen ujian di tempat yang terjamin keamanan dan kerahasiaannya. (4) Penyiapan master naskah soal USBN PAI a. penyelenggara USBN PAI Tingkat Pusat menyiapkan 25 /0 butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal USBN-PAI; b. penyelenggara Tingkat Provinsi membuat 75 /0 butir soal dan merakit master naskah soal untuk paket utama, paket susulan, dan paket cadangan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. membuat 75 /0 butir soal sesuai dengan kisi-kisi soal; 2. merakit master naskah soal dengan cara menggabungkan 25% butir soal yang disiapkan Penyelenggara Tingkat Pusat dan 75% butir soal yang dibuat Penyelenggara Tingkat Provinsi; dan 3. menata perwajahan (lay out) master naskah soal. Pasal 21 (1) Pengamplopan bahan UN Utama dan UN Susulan untuk satuan pendidikan SD/MI/SDLB dibuat secara terpisah, yang masing-masing diberi kode tersendiri. (2) Hasil cetakan bahan UN dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut: a. naskah soal UN amplop besar terdiri atas 20 (dua puluh) eksemplar naskah utama, 2 (dua) eksemplar naskah cadangan, blangko daftar hadir sejumlah 3 (tiga) lembar, dan berita acara sejumlah 3 (tiga) lembar dan dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian; b. naskah soal UN amplop kecil terdiri atas 10 (sepuluh) eksemplar naskah utama, 1 (satu) eksemplar naskah cadangan, blangko daftar hadir sejumlah 3 (tiga) lembar, dan berita acara sejumlah 3 (tiga) lembar dan dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian; c. LJUN amplop besar sejumlah 20 (dua puluh) lembar dan 2 (dua) lembar cadangan dimasukkan ke amplop besar naskah soal UN; d. LJUN amplop kecil sejumlah 10 (sepuluh) lembar dan 1 (satu) lembar cadangan dimasukkan ke amplop kecil naskah soal UN; e. amplop naskah soal UN, dan amplop LJUN untuk setiap sekolah/ madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus, dan dipak; dan f. setiap amplop yang telah diisi bahan ujian, ditutup rapat, dilem dan disegel. Pasal 22 (1) Pengamplopan bahan UN Utama dan UN Susulan untuk satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK dibuat secara terpisah, yang masing-masing diberi kode tersendiri. (2) Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan ketentuan sebagai berikut : a. naskah soal UN terdiri atas 5 (lima) Kode Paket yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian, untuk ruang yang jumlah peserta didiknya kurang dari 20 (dua puluh) orang jumlah naskah disesuaikan;

22 22 b. setiap paket mata pelajaran diberi kode yang berbeda; c. LJUN sejumlah 20 (dua puluh) eksemplar, blangko daftar hadir sejumlah 3 (tiga) lembar, dan berita acara sejumlah 3 (tiga) lembar dimasukkan ke dalam amplop LJUN per mata pelajaran, per ruang ujian; d. naskah Soal UN cadangan sejumlah 1 (satu) eksemplar kali jumlah ruangan dalam satuan pendidikan, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan disegel/lak; e. LJUN cadangan sejumlah 1 (satu) eksemplar kali jumlah ruangan dalam satuan pendidikan, dimasukkan dalam amplop naskah soal UN cadangan dan disegel/lak; dan f. setiap amplop yang telah diisi bahan UN ditutup rapat dan dilak. (3) Naskah soal UN, LJUN, dan amplop cadangan untuk setiap sekolah/ madrasah penyelenggara dimasukkan ke dalam dus dan dipak. Pasal 23 (1) Pendistribusian Bahan UN SD/MI dan SDLB : a. perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Subrayon berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Rayon di bawah pengawasan Penyelenggara Tingkat Provinsi dan Polri disertai dengan berita acara serah terima; b. pendistribusian bahan UN dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan ujian; c. penyelenggara Tingkat Subrayon berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Rayon menentukan tempat penyimpanan bahan UN sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah Penyelenggara UN; d. penyelenggara Tingkat Subrayon menyampaikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara, dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara serah terima; e. pada setiap hari pelaksanaan UN, sekolah/madrasah penyelenggara mengambil dokumen UN di Penyelenggara Tingkat Subrayon mulai pukul WIB dengan menandatangani berita acara serah terima dokumen UN; dan f. pengambilan dokumen UN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah Penyelenggara UN didampingi satu orang anggota penyelenggara dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat). (2) Pendistribusian Bahan UN SMP/MTs dan SMPLB : a. perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Subrayon berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Rayon di bawah pengawasan Penyelenggara Tingkat Provinsi dan Polri disertai dengan berita acara serah terima; b. pendistribusian bahan UN dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan ujian; c. penyelenggara Tingkat Subrayon berkoordinasi dengan Penyelenggara Tingkat Rayon bersama Perguruan Tinggi menentukan tempat penyimpanan bahan UN sebelum diserahkan ke sekolah/madrasah Penyelenggara UN; d. penyelenggara Tingkat Subrayon bersama Perguruan Tinggi menyampaikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara, dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara serah terima;

23 23 e. pada setiap hari pelaksanaan UN, sekolah/madrasah penyelenggara mengambil dokumen UN di Penyelenggara Tingkat Subrayon mulai pukul WIB dengan menandatangani berita acara serah terima dokumen UN; f. pengambilan dokumen UN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN didampingi satu orang anggota penyelenggara dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat); dan g. setiap proses serah terima dan pengiriman bahan UN dari Penyelenggara Tingkat Subrayon ke sekolah/madrasah penyelenggara harus disertai pengawas satuan pendidikan dari Perguruan Tinggi. (3) Pendistribusian Bahan UN SMA/MA, SMALB, dan SMK : a. perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Rayon di bawah pengawasan Perguruan Tinggi dan Polri disertai dengan berita acara serah terima; b. pendistribusian bahan UN dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan ujian; c. penyelenggara Tingkat Rayon bersama Perguruan Tinggi menentukan tempat penyimpanan bahan UN sebelum diserahkan ke sekolah/ madrasah Penyelenggara UN; d. penyelenggara Tingkat Rayon bersama Perguruan Tinggi menyampaikan bahan UN ke sekolah/madrasah penyelenggara, yang dilakukan setiap hari sesuai dengan jadwal UN, disertai dengan berita acara serah terima; e. setiap proses serah terima dan pengiriman bahan UN dari Penyelenggara Tingkat Rayon ke sekolah/madrasah penyelenggara harus disertai pengawas satuan pendidikan dari Perguruan Tinggi; f. pada setiap hari pelaksanaan UN, sekolah/madrasah penyelenggara mengambil dokumen UN di penyelenggara Tingkat Rayon mulai pukul WIB dengan menandatangani berita acara serah terima dokumen UN; dan g. pengambilan dokumen UN dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara UN didampingi satu orang anggota penyelenggara dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat). BAB IX PELAKSANAAN UN, US/M, DAN USBN PAI Pasal 24 (1) UN, US/M dan USBN PAI dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN Utama dan UN Susulan. (2) UN, US/M dan USBN PAI Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah. (3) UN, US/M dan USBN PAI dilaksanakan secara serentak, dengan jadwal pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan Lampiran VI Peraturan Gubernur ini. Pasal 25 (1) Ujian Praktik dilaksanakan sebelum US/M. (2) Ujian praktik kejuruan SMK dilaksanakan oleh satuan pendidikan masing-masing bersama dunia industri dan/atau asosiasi profesi.

24 25 (4) Pengawas Ruang UN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan. (5) Pengawas Ruang UN harus menandatangani surat pemyataan bersedia menjadi Pengawas Ruang UN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 (empat puluh lima) menit sebelum ujian dimulai di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN. (6) Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian. (7 ) Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Rayon dengan prinsip sistem silang murni antar sekolah/ madrasah. (8) Setiap ruangan diawasi oleh dua orang Pengawas Ruang UN. (9) Apabila jumlah pengawas dari madrasah tidak mencukupi dapat dilakukan silang murni antar sekolah/madrasah. Bagian Kedua Pengawas Ruang US/M dan USBN PAI Pasal 28 (1) Pengawas Ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. (2) Pengawasan ujian tulis dilakukan dengan sistem silang antar guru mata pelajaran dalam satu sekolah/madrasah. (3) Pengawasan ujian tulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara. (4) Setiap ruang ujian diawasi dua orang pengawas. (5) Pada ujian tulis guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan ujian mata pelajaran yang diajarkannya. (6) Pengawasan ujian praktik dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan atau guru yang ditetapkan kepala sekolah/madrasah penyelenggara. BAB XII TATA TERTIB Bagian Kesatu Tata Tertib Pengawas Ruang Pasal 29 (1) Tata tertib Pengawas Ruang UN SD/MI/SDLB a. persiapan (tiga puluh) menit sebelum ujian dimulai Pengawas Ruang UN telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN;

25 24 (3) Khusus SMK program 4 (empat) tahun ujian praktik kejuruan dilaksanakan pada tahun IV. (4) Ketentuan lebih lanjut tentang uji kompetensi keahlian diatur tersendiri pada Juknis Pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian SMK, yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK. BAB X KELAYAKAN RUANG UN, US/M DAN USBN PAI Pasal 26 (1) Sekolah penyelenggara menetapkan ruang dengan persyaratan sebagai berikut : a. ruang kelas yang digunakan aman dan layak; b. ruang kelas jauh dari kebisingan; c. setiap ruang ditempati paling banyak 20 (dua puluh) peserta, dan 1 (satu) meja untuk pengawas ruang; d. setiap meja diberi satu nomor peserta; e. setiap ruang disediakan denah tempat duduk peserta; f. setiap ruang disediakan lem/lak/segel untuk amplop lembar jawaban; g. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi Ujian dikeluarkan dari ruang ujian; h. tempat duduk peserta diatur sebagai berikut : 1. satu bangku untuk satu orang peserta; 2. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; dan 3. penempatan peserta disesuaikan dengan urutan nomor peserta. (2) Sekolah/madrasah yang menggunakan gedung sekolah lain dalam penyelenggaraan harus melaporkan kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan/Kepala Mapenda selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan. BAB Xl PENGAWAS RUANG Bagian Kesatu Pengawas Ruang UN Pasal 27 (1) Perguruan Tinggi menetapkan Pengawas Ruang UN di satuan pendidikan SMA, MA, dan SMK berdasarkan masukan dari Dinas Pendidikan dan Kanwil Kementerian Agama Kota/Kabupaten sebagai Penyelenggara UN Rayon. (2) (3) Penyelenggara Tingkat Rayon menetapkan Pengawas Ruang UN di satuan pendidikan SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB. Pengawas Ruang UN adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan.

26 26 2. Pengawas Ruang UN menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara UN; dan 3. Pengawas Ruang UN menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, LJUN, amplop LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN. b. pelaksanaan 1. Pengawas Ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 (dua puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan untuk : a) memeriksa kesiapan ruang ujian; b) meminta peserta UN untuk memasuki ruang UN dengan menunjukkan kartu peserta UN dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan; c) memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang UN kecuali alat tulis yang akan dipergunakan; d) membacakan tata tertib UN; e) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir; f) membagikan LJUN kepada peserta dan memandu serta; g) memeriksa pengisian formulir identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); h) setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang UN membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian; i) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta UN dalam posisi tertutup (terbalik) sesuai dengan denah tempat duduk sebagaimana tercantum dalam Lampiran )0<1 Peraturan Gubernur ini; dan j) peserta UN tidak diperkenankan membuka naskah soal UN sampai tanda waktu UN dimulai. 2. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, Pengawas Ruang UN a) mempersilakan peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal; b) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal; dan c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal. 3. Naskah soal ujian yang tidak terpakai/lebih/cacat/pada saat ujian berlangsung diparaf oleh Pengawas Ruang dan tidak boleh dikeluarkan dari ruang ujian, kecuali jika terdapat kekurangan naskah soal di ruang ujian lain; 4. Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN wajib : a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; dan c) melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang UN.

27 27 5. Pengawas Ruang UN dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan; 6. Lima menit sebelum waktu UN selesai, Pengawas Ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal 5 (lima) menit; 7. Setelah waktu UN selesai, Pengawas Ruang UN: a) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal; b) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN; c) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN; d) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan dua lembar daftar hadir peserta, dua lembar berita acara pelaksanaan, kemudian menutup, mengelem dan menandatangani serta menuliskan nama, tempat tugas, sekolah asal, nomor telepon/handphone serta ditandatangani oleh pengawas ruang UN di dalam ruang ujian; dan e) mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian. 8. Pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan naskah soal UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN. (2) Tata tertib Pengawas Ruang UN SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK : a. Persiapan : (empat puluh lima) menit sebelum ujian dimulai Pengawas Ruang UN telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN; 2. Pengawas Ruang UN menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara UN; dan 3. Pengawas Ruang UN menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, LJUN, amplop LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN. b. Pelaksanaan : 1. Pengawas Ruang UN masuk ke dalam ruang UN 20 (dua puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan untuk melakukan : a) memeriksa kesiapan ruang ujian; b) meminta peserta UN untuk memasuki ruang UN dengan menunjukkan kartu peserta UN dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan; c) memastikan setiap peserta UN tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang UN kecuali alat tulis yang akan dipergunakan; d) membacakan tata tertib UN; e) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir; f) membagikan LJUN kepada peserta dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan);

28 28 g) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar; h) setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang UN membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian; i) membagikan naskah soal yang terdiri dari 5 (lima) paket sesuai dengan denah tempat duduk sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXII Peraturan Gubernur ini; dan i) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta UN dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta UN tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai. 2. setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, Pengawas Ruang UN: a) mempersilakan peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal; b) mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal; dan c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal. 3. naskah soal ujian yang tidak terpakai/lebih/cacat/pada saat ujian berlangsung diparaf oleh Pengawas Ruang dan tidak boleh dikeluarkan dari ruang ujian, kecuali jika terdapat kekurangan naskah soal di ruang ujian lain. 4. selama UN berlangsung, Pengawas Ruang UN wajib: a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; serta c) melarang orang lain memasuki ruang UN. 5. pengawas ruang UN dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan (lima) menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal 5 (lima) menit. 7. setelah waktu UN selesai, Pengawas Ruang UN: a) mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal; b) mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas meja dengan rapi; c) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN; d) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN; e) mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian; f) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil ; dan g) memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan 2 (dua) lembar daftar hadir peserta, 2 (dua) lembar berita acara pelaksanaan, kemudian menutup, mengelem dan menandatangani serta menuliskan nama, tempat tugas, sekolah asal, nomor telepon/handphone serta ditandatangani oleh Pengawas Ruang UN di dalam ruang ujian.

29 29 8. pengawas Ruang UN menyerahkan LJUN dan naskah soal UN kepada Penyelenggara UN Tingkat Satuan Pendidikan disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN. (3) Tata tertib Pengawas Ruang US/M : a. memasuki ruang ujian 20 (dua puluh) menit sebelum tanda mulai ujian dibunyikan; b. melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang ujian; c. membacakan tata tertib ujian sebelum ujian dimulai; d. membuka dan memeriksa kelengkapan bahan ujian; e. mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangani oleh peserta ujian dan mengecek kesesuaiannya dengan kartu/tanda peserta sebelum ujian dimulai; f. membagikan lembar jawaban ujian dan membimbing pengisian identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai; g. membagikan naskah soal kepada peserta ujian dalam keadaan terbalik; h. mempersilakan peserta ujian untuk memeriksa kelengkapan naskah soal ujian setelah tanda waktu mulai ujian dibunyikan; i. mengawasi pelaksanaan ujian dengan sungguh-sungguh, tidak mengganggu pelaksanaan ujian, dan tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada peserta ujian; menjaga ketertiban dan ketenangan suasana selama ujian berlangsung; k. mengumpulkan dan mengecek kelengkapan lembar jawaban ujian dan naskah soal setelah tanda batas waktu selesai mengerjakan soal dibunyikan; I. menyusun secara urut lembar jawaban ujian mulai dari nomor peserta terkecil; m. memasukkan berkas lembar jawaban ujian dan daftar hadir ke dalam sampul yang kemudian ditutup dan disegel/dilak serta ditandatangani oleh pengawas ruang di dalam ruang ujian; dan n. menyerahkan lembar jawaban ujian dan naskah soal ujian kepada penyelenggara US/M disertai dengan berita acara pelaksanaan ujian. (4) Tata tertib Pengawas Ruang USBN PAI : a. Persiapan : (tiga puluh) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara. 2. pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara; dan 3. pengawas ruang menerima bahan ujian yang berupa naskah soal, lembar jawaban, amplop lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan. b. Pelaksanaan : 1. pengawas ruang masuk ke dalam ruang UN 20 (dua puluh) menit sebelum waktu pelaksanaan untuk: a) memeriksa kesiapan ruang ujian;

30 30 b) meminta peserta ujian untuk memasuki ruang ujian dengan menunjukkan kartu peserta ujian dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan; c) memeriksa setiap peserta ujian untuk tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang ujian kecuali alat tulis yang akan dipergunakan; d) membacakan tata tertib ujian; e) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir; f) membagikan lembar jawaban kepada peserta dan memandu serta; g) memeriksa pengisian formulir identitas peserta ujian (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); h) setelah seluruh peserta ujian selesai mengisi identitas, pengawas ruang ujian membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan oleh peserta ujian; i) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan di atas meja peserta ujian dalam posisi tertutup (terbalik); dan i) peserta ujian tidak diperkenankan membuka naskah soal UN sampai tanda waktu ujian dimulai. 2. setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang ujian : a) mempersilakan peserta ujian untuk mengecek kelengkapan soal; b) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal; dan c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal. 3. naskah soal ujian yang tidak terpakai/lebih/cacat/pada saat ujian berlangsung diparaf oleh pengawas ruang dan tidak boleh dikeluarkan dari ruang ujian, kecuali jika terdapat kekurangan naskah soal di ruang ujian lain. 4. selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib : a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; dan c) melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang. 5. pengawas ruang ujian dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian yang diujikan. 6. lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang ujian memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu tinggal 5 (lima) menit.

31 31 7. setelah waktu ujian selesai, pengawas ruang ujian : a) mempersilakan peserta ujian untuk berhenti mengerjakan soal; b) mengumpulkan lembar jawaban dan naskah soal; c) menghitung jumlah lembar jawaban sama dengan jumlah peserta; d) menyusun secara urut lembar jawaban dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop lembar jawaban disertai dengan 2 (dua) lembar daftar hadir peserta, 2 (dua) lembar berita acara pelaksanaan, kemudian menutup, mengelem dan menandatangani serta menuliskan nama, tempat tugas, sekolah asal, nomor telepon/handphone serta ditandatangani oleh pengawas ruang ujian di dalam ruang ujian; dan e) mempersilakan peserta ujian meninggalkan ruang ujian. 8. pengawas ruang ujian menyerahkan lembar jawaban dan naskah soal kepada Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan disertai dengan 1 (satu) lembar daftar hadir peserta dan 1 (satu) lembar berita acara pelaksanaan. Bagian Kedua Tata Tertib Peserta Pasal 30 (1) Peserta memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai. (2) Peserta yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah mendapat izin dari Ketua Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan, tanpa diberi perpanjangan waktu. (3) Peserta dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ruang ujian. (4) Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di samping meja pengawas. (5) Peserta ujian membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian. (6) Peserta ujian mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan. (7) Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban ujian secara lengkap dan benar. (8) Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada lembar jawab ujian dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu. (9) Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian. (10) Selama ujian berlangsung, peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian.

32 33 (4) Penyerahan LJUN SMP/MTs/SMPLB dari Penyelenggara Tingkat Subrayon ke Penyelenggara Tingkat Provinsi paling lambat pukul WIB pada setiap harinya. (5) Penyerahan LJUN SMALB dari Penyelenggara Tingkat Rayon ke Penyelenggara Tingkat Provinsi paling lambat pukul WIB pada setiap harinya. (6) Pengiriman LJUN SMA, MA, dan SMK dari Penyelenggara UN Tingkat Rayon kepada Perguruan Tinggi langsung setelah ujian berakhir setiap harinya kecuali untuk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. (7) Penyelengara UN Rayon dan/atau Subrayon memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap sekolah/madrasah Penyelenggara UN. (8) Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap Satuan Pendidikan Penyelenggara UN dari setiap Rayon. Bagian Kedua Pengolahan Hasil UN Pasal 32 (1) Perguruan Tinggi Negeri memindai LJUN SMA, MA dan SMK serta mengirimkan hasilnya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat. (2) Dinas Pendidikan memindai LJUN SD, MI, SDLB, SMP, MTs, SMPLB, SMALB dan Teori Produktif pada SMK serta mengirimkan hasilnya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat. (3) Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan melakukan validasi hasil pemindaian seluruh mata pelajaran setiap peserta UN. (4) Pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat paling lambat: a. tanggal 3 Mei 2011 untuk SMA, MA, dan SMK; serta b. tanggal 17 Mei 2011 untuk SMP, MTs, SMPLB, dan SMALB. (5) Penskoran dilakukan apabila seluruh hasil pemindaian telah terkumpul. (6) Hasil penskoran didistribusikan ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai berita acara. (7) Penyelenggara UN Tingkat Provinsi mencetak DKHUN. (8) DKHUN dikirim ke sekolah/madrasah melalui Penyelenggara Tingkat Rayon dan/atau Subrayon diser-tai dengan berita acara. (9) Sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN.

33 32 (11) Peserta ujian yang mennperoleh naskah soal yang cacat atau rusak dan segera melapor kepada pengawas ruang namun pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal. (12) Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait. (13) Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian. (14) Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang : a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun; b. bekerja sama dengan peserta lain; c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain; e. membawa naskah soal ujian dan lembar jawab ujian keluar dari ruang ujian; serta f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain. (15) Peserta ujian harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah tanda waktu akhir ujian dibunyikan dan meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing-masing. (16) Peserta ujian meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah pengawas ruang ujian mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban dan naskah soal sesuai dengan jumlah peserta ujian. (17) Bagi yang melanggar tata tertib ujian, diberi peringatan/teguran oleh pengawas ruang ujian dan dicatat dalam berita acara ujian sebagai salah satu bahan pertimbangan kelulusan. BAB XIII PEMERIKSAAN HASIL UN Bagian Kesatu Pengumpulan Hasil UN Pasal 31 (1) Ketua Penyelenggara Sekolah/Madrasah mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilem/dilak oleh Pengawas Ruang UN. (2) Ketua Penyelenggara Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan LJUN ke Penyelenggara Tingkat Subrayon (SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/ SMPLB) dan/atau Penyelenggara Tingkat Rayon (SMA/MA/SMALB dan SMK) selambat-lambatnya 1(satu) jam setelah pelaksanaan UN disertai dengan berita acara serah terima. (3) Penyerahan LJUN SD/MI/SDLB dari Penyelenggara Tingkat Subrayon ke Penyelenggara Tingkat Rayon paling lambat pukul WIB pada setiap harinya kemudian Penyelenggara Tingkat Rayon menyerahkan Penyelenggara Tingkat Provinsi paling lambat pukul WIB.

34 34 BAB XIV KRITERIA KELULUSAN Pasal 33 Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan setelah : a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran yang terdiri atas : 1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. kelompok mata pelajaran estetika, dan 4. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. c. lulus US untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. lulus UN. BAB XV KELULUSAN Bagian Kesatu Kelulusan Ujian Sekolah/Madrasah Pasal 34 (1) Peserta didik dinyatakan lulus US/M SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M. (2) Penetapan nilai standar kelulusan US/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah/ Madrasah penyelenggara, setelah mendapat pertimbangan komite Sekolah/Madrasah, dan dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kanwil Kementerian Agama selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum US/M dilaksanakan. (3) Nilai standar kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serendah-rendahnya 6,0 (enam koma nol) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dengan rata-rata 6,0 (enam koma nol) untuk seluruh mata pelajaran. Nilai standar kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus diumumkan secara terbuka kepada peserta didik, orang tua/wali, dan masyarakat, serta sekolah yang bergabung (jika ada). Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 7, 8, 9, 10 dan 11 untuk SD/MI dan SDLB dengan pembobotan 60 /0 (enam puluh persen) untuk nilai US/M dan 40 /0 (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor. (6) Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US/M dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.

35 37 Pasal 41 (1) Komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi biaya penyelenggaraan di Tingkat Provinsi, Tingkat Rayon dan Tingkat Sekolah/Madrasah. (2) Biaya penyelengaraan UN Tingkat Provinsi mencakup pembiayaan untuk: a. penggandaan, penyampulan, pengepakan dan pendistribusian bahan UN ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon; b. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon peserta UN ke Tingkat Rayon; c. pengelolaan data peserta UN dan penerbitan kartu peserta UN; d. penggandaan dan pendistribusian Permendiknas UN dan POS UN ke Penyelenggara UN Tingkat Tingkat Rayon; e. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka persiapan pelaksanaan UN; f. pemindaian LJUN oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi; g. pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke Satuan Pendidikan Penyelenggara melalui penyelenggara UN Tingkat Tingkat Rayon; h. pengisian dan pendistribusian SKHUN ke Satuan Pendidikan Penyelenggara melalui Penyelenggara UN Tingkat Tingkat Rayon; i. pencetakan dan pendistribusian blangko ijazah ke satuan pendidikan; j. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan k. penyusunan dan pengiriman laporan UN. (3) Biaya penyelengaraan UN Tingkat Rayon dan/atau Subrayon mencakup pembiayaan untuk: a. pencetakan dan pendistribusian blangko pendataan calon pengawas UN ke satuan pendidikan; b. pengelolaan data Pengawas Ruang UN dan Pengawas Satuan Pendidikan; c. penerbitan kartu pengawas UN; d. pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di Rayon setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN; e. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UN; f. aktivitas pelaksanaan UN yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri; dan g. penyusunan dan pengiriman laporan. (4) Biaya penyelengaraan UN Tingkat Satuan Pendidikan mencakup pembiayaan untuk : a. pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Penyelenggara UN Tingkat Rayon; b. pengisian kartu peserta UN; c. pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Rayon;

36 Lampiran I : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 ORGANISASI PENYELENGGARA UN SD/MUSDLB dan UN SMP/MTs/SMPLB 1. Koordinasi Teknis Penyelenggaraan UN Tingkat Rayon : a. Penanggung Jawab b. Ketua UN SD Ketua UN SMP Ketua I Ketua II c. Sekretaris I Sekretaris II d. Bendahara e. Anggota 2. Tingkat Subrayon a. Penanggung Jawab b. Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Anggota 3. Tingkat Sekolah/Madrasah a. b. c. d. Ketua Sekretaris Bendahara Anggota : 1 Kepala Sudin Pendidikan Dasar Kota Administrasi 2 Kepala Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi 3 Kepala Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten : Kasi SD Sudin Dikdas Kota/Kasi Dikdas Kabupaten Administrasi : Kasi SMP Sudin Dikdas Kota/Kasi Dikdas Kabupaten Administrasi : Kasi TK dan PLB Sudin Dikdas Kota Administrasi : Kasi Mapenda Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten Administrasi Kasubbag TU Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten Administrasi : Unsur Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi : 1) Unsur Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi 2 Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Administrasi 3 Unsur Koordinator Pengawas 4 Unsur Kepala Sekolah Kasi Dinas Dikdas Kecamatan Koordinator Pengawas TK/SD, SMP, Pendais dan PLB Kepala Sekolah/Madrasah yang ditunjuk Kepala Sekolah/Madrasah yang ditunjuk Unsur Kepala Sekolah/Madrasah Kepala Sekolah/Madrasah Guru yang ditunjuk Unsur Sekolah/Madrasah yang ditunjuk Unsur Sekolah/Madrasah yang ditunjuk GUBERNUR PReVINSI DAERAH KHUSUS IBUt TA JAKARTA, 9

37 38 d. pengiriman LJUN ke Tingkat Rayon; e. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan UN; f. pengadaan bahan pendukung UN; g. pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan penyelenggara UN; dan h. penyusunan dan pengiriman laporan. BAB XIX PESERTA UN BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI Pasal 42 (1) Peserta didik yang mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan standar nasional pendidikan atau di atas standar nasional pendidikan wajib mengikuti UN. (2) Peserta didik yang memiliki kelainan dan mengikuti pembelajaran berdasarkan kurikulum yang dikembangkan di bawah standar nasional pendidikan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. (3) Peserta didik yang menyelesaikan dan lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan mendapatkan ijazah yang blangkonya dikeluarkan oleh pemerintah. (4) Peserta didik yang memiliki kelainan yang menyelesaikan pendidikan berdasarkan kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan di bawah standar nasional pendidikan mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang blangkonya dikeluarkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. (5) Blangko sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berasal dari Dinas Pendidikan. (6) Peserta didik yang memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dapat melanjutkan pendidikan pada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif atau satuan pendidikan khusus. BAB XX SAN KS I Pasal 43 (1) Peserta ujian yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh pengawas ruang. (2) Apabila peserta ujian telah diberi peringatan dan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta ujian tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan ditulis dalam berita acara. (3) Pengawas ruang ujian yang melanggar ketentuan peraturan ini dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan UN berikutnya.

38 39 Pengawas satuan pendidikan yang melanggar ketentuan peraturan ini dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan ujian yang akan datang. Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian yang melanggar ketentuan peraturan ini diberi sanksi sesuai dengan peraturan perundangan. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang ujian, dan sekolah/madrasah penyelenggara dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan. BAB XXI KETENTUAN PENUTUP Pasal 44 Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2011 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU JITAJAKARTA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Februari 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ga- FADJAR PANJAITAN NIP BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 23 WO

39 35 (7) Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, SMALB dan SMK dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US/M dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor. (8) Nilai S/M dalam bentuk soft copy dan hard copy untuk jenjang : a. SD/MI/SDLB dikirimkan ke Dinas Pendidikan atau Kanwil Kementerian Agama selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan UN. b. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK dikirimkan ke Puspendik Balitbang melalui Dinas Pendidikan atau Kanwil Kementerian Agama selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan UN. Bagian Kedua Kelulusan Ujian Nasional Pasal 35 (1) Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA. (2) NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% (empat puluh persen)untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UN. Skala yang digunakan pada nilai S/M, nilai rapor dan nilai akhir adalah nol sampai sepuluh. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga 5 (lebih besar atau sama dengan lima) maka dibulatkan ke atas. Pembulatan nilai akhir masing-masing mata pelajaran UN dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua 5 (lebih besar atau sama dengan lima) maka dibulatkan ke atas. Peserta didik dinyatakan lulus UN pada SD/MI/SDLB apabila NA setiap mata pelajaran dan rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai nilai paling rendah sesuai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara, setelah mendapat pertimbangan komite Sekolah/Madrasah, dan dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kanwil Kementerian Agama selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum UN dilaksanakan. (8) Peserta didik dinyatakan lulus UN pada SMP/MTs, SMA/MA/SMALB, dan SMK apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol). Bagian Ketiga Kelulusan Satuan Pendidikan Pasal 36 Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33.

40 36 Pasal 37 Kelulusan peserta didik SMA/MA, SMALB, dan SMK diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei Kelulusan peserta didik SMP/MTs dan SMPLB diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat 4 Juni Kelulusan peserta didik SD/MI dan SDLB diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat 18 Juni (1) Penerbitan ljazah : BAB XVI PENERBITAN IJAZAH Pasal 38 a. sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima DKHUN dan SKHUN dari Penyelenggara Tingkat Provinsi; b. sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima blangko ijazah dari Penyelenggara Ujian Tingkat Provinsi kemudian memeriksa keabsahan dan jumlahnya, selanjutnya dibuatkan berita acara serah terima; c. sekolah/madrasah penyelenggara menerbitkan ijazah berdasarkan DKHUN dan nilai hasil US/M; dan d. Kepala Sekolah/Madrasah Penyelenggara UN menandatangani ijazah dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah penyelenggara. (2) Penerbitan Sertifikasi Kompetensi Keahlian : a. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) melaksanakan sertifikasi kompetensi bagi peserta didik SMK; dan b. dalam hal LSP belum terbentuk, sertifikasi dapat dilaksanakan oleh Asosiasi Profesi atau dunia usaha dan dunia industri yang menjadi Institusi Pasangan (IP). BAB XVII PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 39 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Penyelenggara UN, US/M dan USBN PAI Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat Rayon, Tingkat Subrayon serta Satuan Pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. BAB XVIII PEMBIAYAAN Pasal 40 Biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan UN, US/M dan USBN PAI dibebankan pada APBN dan APBD.

41 Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 ORGANISASI PENYELENGGARA UN SMALB 1. Koordinasi Teknis Penyelenggaraan UN Tingkat Rayon : a. Penanggung Jawab : 1) Kepala Sudin Dikdas Kota Administrasi : 2) Kepala Sudin Pendidikan Kab Administrasi b. Ketua UN c. Sekretaris d. Bendahara e. Anggota : Kasi TK dan PLB Sudin Dikdas Kota/Kasi Dikmen Kabupaten Administrasi : Kasubbag TU Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi : Unsur Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi : 1) Unsur Sudin Dikdas Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi 2) Kasi Dinas Dikdas Kecamatan 3) Unsur Koordinator Pengawas PLB 4) Unsur Kepala Sekolah 2. Tingkat Sekolah/Madrasah a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Anggota : Kepala Sekolah : Wakil Kepala Sekolah : Kasubbag TU : Unsur Sekolah yang ditunjuk GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA,

42 Lampiran IV : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus ibukota Jakarta Norrwr 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 JADWAL PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/ UN SD, MI dan SDLB a. Utama No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Selasa, 10 Mei Bahasa Indonesia 2 Rabu, 11 Mei Matematika 3 Kamis, 12 Mei IPA b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Rabu, 18 Mei Bahasa Indonesia 2 Kamis, 19 Mei Matematika 3 Jum'at, 20 Mei IPA 2. UN SMP, MTs dan SMPLB a. Utama No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 25 April Bahasa Indonesia 2 Selasa, 26 April Matematika 3 Rabu, 27 April Bahasa Inggris 4 Kamis, 28 April IPA b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Selasa, 3 Mei Bahasa Indonesia 2 Rabu, 4 Mei Matematika 3 Kamis, 5 Mei Bahasa Inggris 4 Jum'at, 6 Mei IPA

43 Lampiran III : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 ORGANISASI PENYELENGGARA UN SMA/MA DAN SMK 1. Koordinasi Teknis Penyelenggaraan UN Tingkat Rayon : a. Penanggung Jawab : 1) Perguruan Tinggi Negeri 2) Kepala Sudin Dikmen Kota Administrasi 3) Kepala Sudin Pendidikan Kab Administrasi 4) Kepala Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten b. Ketua I : Kasi SMA Sudin Dikmen Kota/Kasi Dikmen Kabupaten Administrasi Ketua II : Kasi SMK Sudin Dikmen Kota/Kasi Dikmen Kabupaten Administrasi Ketua III : Kasi Mapenda Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten Administrasi c. Sekretaris I : Kasubbag TU Sudin Dikmen Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi Sekretaris II : Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten Administrasi d. Bendahara : Unsur Sudin Dikmen Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi e. Anggota : 1) Unsur Sudin Dikmen Kota/Sudin Pendidikan Kabupaten Administrasi 2) Unsur Kantor Kementerian Agama Kota Administrasi 3) Kasi Dinas Dikmen Kecamatan 4) Unsur Koordinator Pengawas 5) Unsur Kepala Sekolah 2. Tingkat Sekolah a. Penanggung jawab : Perguruan Tinggi Negeri b. Ketua : Kepala Sekolah c. Sekretaris : Wakil Kepala Sekolah d. Bendahara : Kasubbag TU e. Anggota : Unsur Sekolah yang ditunjuk GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU TA JAKARTA, WO

44 3 4. UN SMA dan MA a. Utama No. Hari dan Tanggal Waktu IPA Mata pelajaran IPS Program Bahasa Program Keagamaan 1 Senin, 18 April OE 0 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Biologi Sosiologi InSdaosnterasia Fikih 2 Selasa ' 19 April Matematika Matematika Matematika Matematika 3 Rabu, 20 April Bahasa Inggris Bahasa Inggris Kimia Geografi Bahasa Inggris Sejarah Budaya/ Antropologi Bahasa Inggris Hadist 4 Kamis 21 April 20 ' Fisika Ekonomi Bahasa Asing Tafsir b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu IPA Mata pelajaran IPS Program Bahasa Program Keagamaan 1 Senin 25 April 2011 ' a Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Biologi Sosiologi Bahasa Indonesia InSdaosnterasia Bahasa Indonesia Fikih 2 Selasa ' 26 April Matematika Matematika Matematika Matematika 3 Rabu, 27 April Bahasa Inggris Bahasa Inggris Kimia Geografi Bahasa Inggris Sejarah Budaya/ Antropoloqi Bahasa Inggris Hadist 4 Kamis ' 28 April Fisika Ekonomi Bahasa Asing Tafsir GUBERNUR P IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA,

45 2 b. Susulan No. Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran 1 Selasa, 12 April Rabu, 13 April Kamis, 6 April Senin, 25 April Selasa, 26 April Rabu, 27 April Kamis, 28 April Al Qur'an Hadist Aqidah Akhlak Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Bahasa Arab Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Matematika IPS IPA PKn PLBJ Bahasa Inggris 3. US/M SDLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (01), Tunadaksa Sedang (D1), Tunaganda (G) a. Utama No. Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 18 April Selasa, 19 April Rabu, 20 April Kamis, 21 April Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Matematika PKn IPA IPS PLBJ b. SusuIan No. Han dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 25 April Pendidikan Aqama Bahasa Indonesia 2 Selasa, 26 April Matematika PKn 3 Rabu, 27 April IPA IPS 4 Kamis, 28 April PLBJ

46 3 4. US/M SMP/MTs a. Utama No. Hari dan Tanggal JamNVaktu Mata Pelajaran 1 Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Rabu, 30 Maret Kamis, 31 Maret Jumat, 1 April Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Matematika PKn Bahasa Inggris IPS IPA TIK PLKJ - b. Susulan No. Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 4 April Selasa, 5 April Rabu, 6 April Kamis, 7 April Jumat, 8 April Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Matematika PKn Bahasa Inggris IPS IPA TIK PLKJ - 5. US/M MTs a. Utama No. Hari dan Tanggal Jam/VVaktu Mata Pelajaran 1 Selasa, 22 Maret Rabu, 23 Maret Kamis, 24 Maret Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Rabu, 30 Maret Kamis, 31 Maret Jumat, 1 April Al Qur'an Hadist Aqidah Akhlak Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Bahasa Arab Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Matematika PKn Bahasa Inggris IPS IPA TIK PLKJ -

47 Lampiran V : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2010 JADWAL PELAKSANAAN US/M TAHUN PELAJARAN 2010/ US/M SD a. Utama No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 18 April Selasa, 19 April Rabu, 20 April Kamis, 21 April Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Matematika IPS IPA PKn PLBJ Bahasa Inggris b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 25 April Selasa, 26 April Rabu, 27 April Kamis, 28 April Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Matematika IPS IPA PKn PLBJ Bahasa Inggris 2. US/M MI a. Utama No. Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 4 April Selasa, 5 April Rabu, 6 April Senin, 18 April Selasa, 19 April Rabu, 20 April Kamis, 21 April Al Qur'an Hadist Aqidah Akhlak Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Bahasa Arab Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Matematika IPS IPA PKn PLBJ Bahasa Inggris

48 2 3 UN SMALB a Utama No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 18 April Bahasa Indonesia 2 Selasa, 19 April Matematika 3 Rabu, 20 April Bahasa Inggris b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 25 April Bahasa Indonesia 2 Selasa, 26 April Matematika 3 Rabu, 27 April Bahasa Inggns 4. UN SMK a. Utama No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 18 April Bahasa Indonesia 2 Selasa, 19 April Matematika 3 Rabu, 20 April Bahasa Inggris b. Susulan No. Hari dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 25 April Bahasa Indonesia 2 Selasa, 26 April Matematika 3 Rabu, 27 April Bahasa Inggris

49 4 b. Susulan No. Hari dan Tanggal Jam/Waktu Mata Pelajaran Al Qur'an Hadist Selasa, 12 April Aqidah Akhlak 2 Rabu, 13 April Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam 3 Kamis, 6 April Bahasa Arab Senin, 2 Mei 2011 Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Selasa, 3 Mei 2011 Matematika IPS Rabu, 4 Mei 2011 IPA PKn 7 Kamis, 5 Mei PLBJ Bahasa Inggris 8 Jumat, 6 Mei PLKJ 6. US/M SMPLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), Tunaganda (G) a. Utama No. Hari/Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Rabu, 30 Maret Kamis, 31 Maret Jumat, 1 April Pend. Kewarganegaraan Pendidikan Agama Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan Sosial Matematika Program Pilihan Bahasa Inggris PLBJ Ilmu Pengetahuan Alam - - b. Susulan No. Hari/Tanggal Waktu Mata PeIajaran 1 Senin, 4 April Pend. Kewarganegaraan S0 Pendidikan Agama 2 Selasa, 5 April Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan Sosial 3 Rabu, 6 April Matematika Program Pilihan 4 Kamis, 7 April Bahasa Inggris PLBJ 5 Jumat, 8 April Ilmu Pengetahuan Alam - -

50 5 7. US/M SMA a Utama No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran IPA IPS Bahasa 1 Rabu, 16 Maret Kamis, 17 Maret Jum'at, 18 Maret Senin, 21 Maret Selasa, 22 Maret Rabu, 23 Maret Bhs Indonesia Bhs Indonesia Bhs Indonesia Pendidikan Agama Pendidikan Aqama Biologi Sosiologi Pendidikan Agama Sastra Indonesia PKn PKn PKn Matematika Matematika Matematika Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa inggris Sejarah Sejarah Sejarah Kimia Geografi Sejarah Budaya/ Antropologi TIK TIK TIK Fisika Ekonomi Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asinq Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing b. Susulan No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran IPA IPS Bahasa 1 Kamis, 24 Maret Jum'at, 25 Maret Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Rabu, 30 Maret Kamis, 31 Maret Bhs Indonesia Bhs Indonesia Bhs Indonesia Pendidikan Agama Pendidikan Agama Biologi Sosiologi Pendidikan Agama Sastra Indonesia PKn PKn PKn Matematika Matematika Matematika Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Sejarah Sejarah Sejarah Kimia Geografi TIK TIK Sejarah Budaya/ Antropologi TIK Fisika Ekonomi Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Catatan Ujian Praktik dilaksanakan sebelum Ujian Sekolah, jadwal disesuaikan dengan kegiatan sekolah masing-masing.

51 6 8. US/M MA a. Utama No. Hari nanggal Waktu Mata Pelajaran IPA IPS Bahasa 1 Senin, 7 Maret Bhs Arab Bhs Arab Bhs Arab Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Fiqih Fiqih Fiqih 2 Selasa, 8 Maret Rabu, 9 Maret Rabu, 16 Maret Kamis, 17 Maret Jum'at, 18 Maret Senin, 21 Maret Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam Qur'an Hadist Qur'an Hadist Qur'an Hadist Bhs Indonesia Bhs Indonesla Bhs Indonesia Pendidikan Agama Pendidikan Agama Biologi Sosiologi Pendidikan Agama Sastra Indonesia PKn PKn PKn Matematika Matematika Matematika Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes 8 Selasa, 22 Maret Kimia Geografi Sejarah Budaya/ Antropologi 9 Rabu, 23 Maret TIK TIK TIK Fisika Ekonomi Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing

52 7 b. Susulan No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran IPA IPS Bahasa 1 Sabtu, 12 Maret Senin, 14 Maret Selasa, 15 Maret Kamis, 24 Maret Jum'at, 25 Maret Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Rabu, 30 Maret Bhs Arab Bhs Arab Bhs Arab Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Fiqih Fiqih Fiqih Sejarah Kebudayaan Islam Quean Hadist Sejarah Kebudayaan Islam Quean Hadist Sejarah Kebudayaan Islam Qurian Hadist Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Bhs Indonesia Pendidikan Agama Bhs Indonesia Pendidikan Agama Bhs Indonesia Pendidikan Agama Biologi Sosiologi Sastra Indonesia PKn PKn PKn Matematika Matematika Matematika Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Bahasa Inggris Bahasa Inggris Kimia Geografi Bahasa Inggris Sejarah Budaya/ Antropologi TIK TIK TIK 9 Kamis, 31 Maret Fisika Ekonomi Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Keterampilan Bahasa Asing Catatan Ujian Praktik dilaksanakan sebelum Ujian Sekolah, jadwal disesuaikan dengan kegiatan sekolah masing-masing.

53 8 9. US/M SMALB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa Ringan (D), Tunalaras (E), Tunagrahita Ringan (C), Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1), Tunaganda (G) a. Utama No. Hari Tranggal Waktu Mata Pelajaran 1 Rabu, 16 Maret Kamis, 17 Maret Jum'at, 18 Maret Senin, 21 Maret Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Agama Bahasa Indonesia limu Pengetahuan Sosial Matematika Program Pilihan Bahasa Inggris limu Pengetahuan Alam b. Susulan No. Hari /Tanggal Waktu Mata Pelajaran 1 Kamis, 24 Maret Jum'at, 25 Maret Senin, 28 Maret Selasa, 29 Maret Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Agama 08, Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan Sosial Matematika Program Pilihan Bahasa Inggris limu Pengetahuan Alam Catatan Ujian Praktik dilaksanakan sebelum Ujian Sekolah, jadwal disesuaikan dengan kegiatan sekolah masing-masing.

54 9 10. US/M SMK Catatan : No. HarifTanggal Waktu Tek. Rekayasa dan Kesehatan Mata Pelajaran Tek. Informasi Komunikasi Bisnis Manajemen, Pariwisata/Seni Keterangan 1 Rabu, 16 Maret PKN PKN PKN Teori Fisika Fisika - Teori dan praktik 2 Kamis, 17 Maret Kewirausahaan Kewirausahaan Kewirausahaan Teori dan praktik IPA IPA IPA Teori 3 Jum'at, 18 Maret Seni Budaya Seni Budaya Seni Budaya Teori dan praktik Senin, 21 Maret Agama Agama Aqama Teori dan praktik Bhs. Indonesia Bhs. Indonesia Bhs. Indonesia Teori dan praktik 5 Selasa, 22 Maret Matematika Matematika Matematika Teori Penjasorkes Penjasorkes Penjasorkes Teori dan praktik 6 Rabu, 23 Maret Bahasa Ingqris Bahasa Inqgris Bahasa Inqgris Teori IPS IPS IPS Teori 7 Kamis, 24 Maret KKPI KKPI KKPI Teori dan praktik Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan LokaI Teori 8 Jumat, 25 Maret Kimia - - Teori dan praktik Senin, 28 Maret Bioloqi - - Teori dan praktik Mata Pelajaran Khusus yang tefdapat pada Kompetensi Keahlian tertentu yang belum terjadwalkan, penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan masing-masing. 2. Sekolah Wajib menjadwalkan Ujian Sekolah Susulan 28 Maret-1 April Bentuk dan Jumlah Soal Ujian Tertulis, Jumlah Soal 50 terdiri dari Pilihan ganda 45 dan Uraian Ujian Praktik dilaksanakan sebelum ujian tertulis, jadwal diatur oleh satuan pendidikan masing-masing. GUBERNIJR PR IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA,

55 Lampiran VII : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 BENTUK, JUMLAH BUTIR SOAL, DAN ALOKASI WAKTU US/M SMP/MTs/SMPLB 1. UN SMP/MTs/SMPLB : No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jml Waktu 1 Bahasa Indonesia Menit 2 Bahasa Inggris Menit 3 Matematika _ Menit 4 IPA Menit 2. US/M a. Ujian Sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pend. Agama menit < 2 PKn menit - 3 Bahasa Indonesia menit Berbicara, menulis/ mengarang dan menyimak 4 Bhs. Inggris menit Speaking dan writing 5 Matematika menit 6 IPA menit < 7 IPS menit - 8 Seni Budaya < 9 Penjasorkes < 10 Tekn. Informasi dan Komu nikasi menit < 11 Muatan Lokal a. PLKJ menit - b. Tata Boga < c. Tata Busana < d. Elektronika - - _ - < e. Keterampilan Jasa < f. Pendidikan Tek. < Dasar g. Baca Tulis Al Qur'an < *) Untuk Ujian Praktek Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Sekolah/Madrasah boleh mengujikan satu, dua, atau tiga aspek sesuai dengan kondisi Sekolah/Madrasah. **) Ujian Praktek Muatan Lokal diujikan sesuai dengan pilihan yang dilaksanakan di sekolah.

56 2 3 US/M SDLB No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal (SDLB) (A,B,D,E) C, D1 C11 G Alokasi Waktu 1 Pendidikan Agama menit 2 Pendidikan Kewarganegaraan menit 3 Ilmu Pengetahuan Sosial menit 4 PLBJ menit 5 Bahasa Indonesia menit 6 Matematika menit 7 Ilmu Pengetahuan Alam menit GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU 1.TA JAKARTA,

57 Lampiran VI : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 BENTUK, JUMLAH BUTIR SOAL, DAN ALOKASI WAKTU UN DAN US/M SD/MI/SDLB 1. UN No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Matematika menit 3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menit 2. US/M SD/MI No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal SD MI Alokasi Waktu Tertulis Praktik 1 Pendidikan Agama 50 ) 90 menit V V 2 Bahasa Indonesia menit 3 Pendidikan Kewarganegaraan menit V - 4 Ilmu Pengetahuan Alam menit V V 5 Matematika menit V - 6 Ilmu Pengetahuan Sosial menit V - 7 Seni Budaya dan Keterampilan PLBJ menit V - 9 Bahasa Inggris menit V V 10 Program Khusus**) - 11 Qur'an Hadist menit 12 Aqidah Akhlak menit 13 Fiqih menit 14 Sejarah Kebudayaan Islam menit 15 Bahasa Arab menit Catatan : 1. Bentuk soal Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA adalah Pilihan Ganda 2. Bentuk soal mata pelajaran disesuaikan dengan karakteristik sekolah/madrasah

58 2 b. Ujian Sekolah SMPLB 1) SMPLB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D) dan Tunalaras (E) Bentuk dan Jumlah Soal No. Mata Pelajaran PG URAIAN Jml Praktik ****) Waktu 1 Pendidikan Agama V 90 Menit 2 PPKn Menit 3 Bahasa Indonesia < 120 Menit 4 Bahasa Inggris V 120 Menit 5 Matematika Menit 6 IPA Menit 7 IPS Menit 8 KTK - - < 90 Menit 9 Penjaskes NI 90 Menit 10 Program Khusus*) V 90 Menit 11 Mulok **) / 90 Menit 12 Program Pilihan***) Menit Bentuk ujian Program Khusus disesuaikan dengan jenis kelainan Bentuk ujian Muatan Lokal disesuaikan dengan karakteristik yang diajarkan Bentuk ujian Program Pilihan disesuaikan dengan paket keterampilan yang dipilih Waktu Ujian Praktik disesuaikan dengan kebutuhan 2) SMPLB Tunagrahita Ringan (C), Tunadaksa Sedang (D1) No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal PG URAIAN Jml Praktik.***) Waktu 1 Pendidikan Agama < 90 Menit 2 PPKn Menit 3 Bahasa Indonesia < 120 Menit 4 Bahasa Inggris < 120 Menit 5 Matematika Menit 6 IPA < 120 Menit 7 IPS Menit 8 KTK < 90 Menit 9 Penjaskes < 90 Menit 10 Program Khusus *) - _ - < 90 Menit 11 MULOK **) V 90 Menit 12 Program Pilihan***) V 90 Menit *) Bentuk ujian Program Khusus disesuaikan dengan jenis kelainan **) Bentuk ujian Muatan Lokal disesuaikan dengan karakteristik yang diajarkan ***) Bentuk ujian Program Pillhan disesuaikan dengan paket keterampiian yang dipilih ****) Waktu Ujian Praktik disesuaikan dengan kebutuhan

59 3 3) SMPLB Tunagrahlta Sedang (C1), Tunaganda (G) Bentuk dan Jumlah Soal No. Mata Pelajaran PG Uraian Jml Praktik ****) Waktu 1 Pendidikan Agama < 90 Menit 2 PPKn Menit 3 Bahas'a Indonesia Menit 4 Bahasa Inggris V 120 Menit 5 Matematika Menit 6 IPA Menit 7 IPS Menit 8 KTK Menit 9 Penjaskes il 90 Menit 10 Program Khusus *) < 90 Menit 11 Mulok **) 20 _ 20 < 90 Menit 12 Program Pilihan ***) < 90 Menit *) Bentuk ujian Program Khusus disesuaikan dengan jenis kelainan **) Bentuk ujian Muatan Lokal disesuaikan dengan karakteristik yang diajarkan ***) Bentuk ujian Program Pilihan disesuaikan dengan paket keterampilan yang dipilih ****) Waktu Ujian Praktik disesuaikan dengan kebutuhan

60 4 c. MTs No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal PG Uraian Jml Praktik.,,) Waktu 1 Pendidikan Agama a. Al-Qur'an-Hadist ,/ 90 Menit b. Akidah-Akhlak Menit c. Fikih < 90 Menit d. Sejarah Kebudayaan Islam _ 90 Menit 2 PKn Menit 3 Bahasa Indonesia *) < 120 Menit 4 Bahasa Arab *) < 90 Menit 5 Bahasa Inggris *) < 120 Menit 6 Matematika Ilmu Pengetahuan Alam < 120 Menit 8 Ilmu Pengetahuan Sosial Menit 9 Seni Budaya < 120 Menit 10 Penjasorkes - - < 120 Menit 11 Keterampilan / TIK < 90 menit 12 Muatan Lokal: - PLKJ < 90 menit -Tahfidz Al-Qurian Muhadhoroh Pendidikan Teknik Dasar - _ Elektronika dan lain-lain *) Untuk ujian praktik Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab Madrasah boleh mengujikan satu, dua, atau tiga aspek sesuai dengan kondisi Madrasah. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU OTA JAKARTA,

61 5 c Program BAHASA SMA/MA No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pend. Agama menit V 2 PKn menit - 3 Bahasa Indonesia menit Berbicara, menulis/ mengarang dan menyimak 4 Bahasa Inggris (LC) menit Speaking dan writing 5 Matematika menit 6 Sastra Indonesia menit Berbicara, menulis/ mengarang, dan kebahasaan 7 Sejarah Budaya/ Antropologi menit - 8 Bahasa Asing Lain - a. Bahasa Arab menit Berbicara, dan menulis/mengarang b. Bahasa Jepang menit s.d.a c. Bahasa Jerrnan menit s.d.a d. Bahasa Perancis menit s.d.a e.bahasa Mandarin menit s.d.a 9 Penjasorkes menit V 10 Sejarah menit - 11 Seni Budaya V 12 Tekn. Informasi dan Komunikasi 13 Ketrampilan/ Bahasa Asing menit V menit V 14 Qur'an Hadist*) menit V 15 Fiqih*) menit V 16 Sejarah Kebud. Islami menit - 17 Bhs. Arab*) menit V *) Khusus untuk Madrasah Aliyah (MA) 3. Ujian Sekolah SMALB a. SMALB Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunadaksa (D) dan Tunalaras (E) No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama menit V 2 PKn menit 3 IPA menit V 4 IPS menit 5 Pendidikan Jasmani V 6 Program Frffih alf (Paket ketramplian) menit Sesuai pilihan 7 Bahasa Indonesia menit Mengarang 8 Bahasa Inggris menit Writing 9 Matematika menit

62 6 b. SMALB Tunagrahita Ringan (C) dan Tunadaksa Sedang (01) No. Mata Pelajaran U ian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama menit V 2 PKn menit 3 IPA menit V 4 IPS menit 5 Pend. Jasmani V 6 Program Pilihan (Paket Ketrampilan) menit Sesuai pilihan 7 Bahasa Indonesia menit Mengarang 8 Bahasa Inggris menit Writing 9 Matematika menit - c. SMALB Tunagrahita Sedang (C1) dan Tunaganda (G) No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pend. Agama menit V 2 PKn menit 3 IPA menit V 4 IPS menit 5 Pend. Jasmani - - _ - V 6 Program Pilihan (Paket Ketrampilan) menit Sesuai pilihan 7 Bahasa Indonesia menit Mengarang 8 Bahasa Inggris menit Writing 9 Matematika menit - GUBERNUR PR IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA,

63 Lampiran Vlll : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 4 Februari BENTUK, JUMLAH BUTIR SOAL, DAN ALOKASI WAKTU UN DAN US/M SMA/MA/SMALB 1. UN : a. Mata pelajaran dan bentuk soal Ujian Nasional SMA/MA : 1) SMA Program IPA No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jml Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Bahasa Inggris * 120 menit 3 Matematika menit 4 Fisika menit 5 Kimia menit 6 BioLogi menit * Terdiri atas 15 (lima belas) soal listening comprehension (LC) kecuali untuk peserta didik tuna rungu dan 35 (tiga puluh lima) soal pilihan ganda 2) SMA Program IPS No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jml Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Bahasa Inggris * 120 menit 3 Matematika menit 4 Ekonomi menit 5 Sosiologi menit 6 Geografi menit * Terdiri atas 15 (lima belas) soal listening comprehension (LC) kecuali untuk peserta didik tuna rungu dan 35 (tiga puluh lima) soal pilihan ganda

64 2 3) SMA Program Bahasa No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jml Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Bahasa Inggris * 120 menit 3 Bahasa Arab menit 4 Bahasa Jepang menit 5 Bahasa Jerman menit 6 Bahasa Prancis menit 7 Bahasa Mandarin menit 8 Sastra Indonesia menit 9 Sejarah/budaya/antrpologi menit 10 Matematika menit * Terdiri atas 15 (lima belas) soal listening comprehension (LC) kecuali untuk peserta didik tuna rungu dan 35 (tiga puluh lima) soal pilihan ganda 4) MA Program Keagamaan No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Bahasa Inggris 50* 120 menit 3 Matematika menit 4 limu Tafsir menit 5 limu Hadis menit 6 Fiqih menit b. Mata pelajaran dan bentuk soal Ujian Nasional SMALB 1) SMALB Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan Tunalaras (E) No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jml Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Bahasa Inggris * 120 menit 3 Matematika menit * Terdiri atas 15 (lima belas) soal listening comprehension (LC) kecuali peserta didik tuna rungu dan 35 (tiga puluh lima) soal pilihan ganda. 2) SMALB Tunarungu (B) No. Mata Pelajaran Bentuk dan Jumlah Soal LC PG Jmi Waktu 1 Bahasa Indonesia _ menit 2 Bahasa Inggris menit 3 Matematika menit

65 3 c. Mata pelajaran dan bentuk soal Ujian Nasional SMK No. Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1 Bahasa Indonesia menit 2 Matematika *) menit 3 Bahasa Inggris **) menit 4 Kompetensi Keahlian : Teori Kejuruan menit Praktek Kejuruan "*) 1 paket jam *) terdiri atas tiga kelompok kejuruan : (1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian; (2) kelompok pariwisata, seni dan kerajinan, teknologi kerumahtanggaan, pekerjaan sosial, dan administrasi perkantoran; serta (3) program Keahlian Akuntansi dan Penjualan. **) terdiri dari 15 (lima belas) soal listening comprehension atau 15 (lima belas) soal reading untuk penyandang tunarungu dan 35 (tiga puluh lima) soal pilihan ganda. ***) Ujian teori dan praktik kejuruan dilaksanakan sebelum pelaksanaan. 2. Ujian Sekolah SMA/MA a. Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMA/MA No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pend. Agama menit V 2 PKn menit _ 3 Bahasa Indonesia menit 4 Bhs. Inggris (LC) menit 5 Matematika menit Berbicara, menulis/ mengarang dan menyimak Speaking dan writing 6 Fisika menit V 7 Kimia menit V 8 Biologi menit V 9 Sejarah menit - 10 Seni Budaya V 11 Penjasorkes menit V 12 Tekn. Informasi dan Komunikasi menit V 13 Ketrampilan/Bahasa Asing menit V 14 Qur'an Hadist*) menit V 15 Fiqih*) menit V 16 Sejarah Kebud. Islam") menit - 17 Bhs. Arab*) menit V ) Khusus untuk Madrasah Aliyah (MA)

66 4 b. Program limu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA/MA No. Mata Pelajaran Ujian Tulis PG Uraian Jml Waktu Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama menit V 2 PKn menit - 3 Bahasa Indonesia menit Berbicara, menulis/ mengarang dan menyimak 4 Bahasa Inggris (LC) menit Speaking dan writing 5 Matematika menit 6 Ekonomi menit 7 Geografi menit 8 Sosiologi menit 9 Sejarah menit V 10 Seni Budaya V 11 Penjasorkes menit V 12 Tekn. Inforrnasi & Komunikasi 13 Ketrampilan/ Bahasa Asing menit V menit V 14 Qur'an Hadist*) menit V 15 Fiqlh*) menit V 16 Sejarah Kebud. Islam*) menit - 17 Bhs. Arab*) menit V *) Khusus untuk Madrasah Aliyah (MA)

67 Lamciran IX : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LSH - 01 Nomor Tanggal 21 TAHUN Februari 2011 KOP SEKOLAH/MADRASAH LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN UN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nama Sekolah Penyelengggara Alamat Telepon Hari dan Tanggal Mata Pelajaran Rayon/Subrayon Laporan sekolah penyelenggara bergabung peserta, terdaftar, peserta yang mengikuti, peserta yang hadir dan peserta tidak hadir. No. Status Program*) 1 Penyelenggara 2 Bergabung Jumlah Jumlah Peserta Terdaftar Jumlah Peserta Mengikuti Jumlah Peserta yang hadir Peserta tidak Hadir Nomor PesertaTidak hadir Laporan permasalahan, pemecahan dan usul/saran dalam pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 201 0/201 1 No. Status 1 Pelaksanaan Masalah yang dihadapi Langkah-langkah pemecahan Usul/Saran Tindak Lanjut 2 Materi Soal 3 Lain-lain Jakarta, 2011 Kepala Sekolah/Madrasah NIP Keterangan 1. *) Diisi perprogram studi dan dikirim setiap hari pelaksanaan 2. Laporan ini disampaikan ke Penyelenggara Tingkat Subrayon GUBERNUR PR IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA,

68 Lampiran X : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LSA - 01 Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 KOP SEKOLAH/MADRASAH LAPORAN UN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Jumlah peserta terdaftar, perkiraan kelulusan UN serta tempat yang tersedia untuk kelas baru tahun pelajaran 2011/2012 Nama Sekolah Alamat Kecamatan Rayon/Subrayon No. M ata Pelajaran Program/ Kompetensi Keahlian** Peserta Terdaftar Perserta Hadir Lulus Tidak Lulus L P Jml L P Jml L P Jml L P Jrn1 Tempat yang Tersedia Untuk Kelas INII/X * Baru Tahun 2011/2012 Keterangan : 1.* Coret yang tidak perlu 2. ** Program diisi untuk Program SMA/SMALB/MA dan Program Keahlian diisi untuk SMK, 3. Laporan ini disampaikan ke Penyelenggara; Tingkat Sub Rayon, Tingkat Rayon dan Tingkat Provinsi Jakarta, 2011 Kepala Sekolah/Madrasah NIP GUBERNUR PR / INSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA, IBU/1', :411)

69 Lampiran Xl : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LSA - 02 Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 KOP SEKOLAH/MADRASAH LAPORAN UN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Jumlah peserta menurut klasifikasi nilai setiap mata pelajaran Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama Sekolah Alamat Kecamatan Rayon/Subrayon Jumtah Peserta menurut klasifikasi nilai No. Mata Pelajaran o, a 1..) oi a I.) 9) th 4s CO 01 bi? p a CO CO *0? 50 a CO Jumlah Peserta Seluruhnya Ket Jumlah Jakarta, 2011 Kepala Sekolah/Madrasah NIP GUBERNUR PR VINSI DAERAH KHUSUS IBU JTA JAKARTA,

70 -C 0 r u) N ct2 i -z) co o ct,ct, co co o c. 2" ti Rata-rata Nilai Praktik Terendah X 5_ co To o,m) E o Co Z FORMAT LSA - 03 KOP SEKOLAH/MADRASAH Jumlah peserta menurut klasifikasi nilai setiap mata pelajaran. Nilai Tertulis Tertinggi Rata-rata Terendah Tertinggi Jumlah Peserta Mata Pelaran o z,-- N CO zr Jumlah

71 Lampiran XIII : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LR-LSR H-01 Nomor 21 TAHUN 2011 TanggaI 11 Februari 2011 Nama Rayon/Subrayon * Alamat Telepon Hari dan Tanggal Mata Pelajaran LAPORAN HARIAN PELAKSANAAN UN RAYON/SUBRAYON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Laporan sekolah penyelenggara bergabung peserta, terdaftar, peserta yang mengikuti, peserta yang hadir dan peserta tidak hadir. No. 1 Nama Sekolah Status Penyelenggara Bergabung, Pitgram*) Pesertaa Terdaftar Peserta Mengikuti Peserta yang hadir Peserta tidak Hadir NOMOr Peserta Tidak hadir 2 Penyelenggara Bergabung Jumlah Laporan permasalahan, pemecahan dan usul/saran dalam pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 201 0/201 1 No. Status 1 Pelaksanaan Masalah yang dihadapi Langkah-langkah pemecahan Usul/Saran Tindak Lanjut 2 Materi Soal 3 Lain-lain Jakarta, 2011 Ketua Rayon/Sub Rayon Keterangan 1. *) Diisi perprogram studi dan dikirim setiap hari pelaksanaan 2. Laporan ini disampaikan ke Penyelenggara Tingkat Rayon/Tingkat Provinsi NIP GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU i TA JAKARTA,

72 Lampiran XIV: Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LR-LSR A-01 Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 LAPORAN UN RAYON / SUB RAYON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Jumlah peserta terdaftar, perkiraan kelulusan UN serta tempat yang tersedia untuk kelas baru Tahun Pelajaran 2011/2012 No. Nama Sekolah Program/ Kompetensi Keahlian ** Peserta Terdaftar Perserta Hadir Lulus Tidak Lulus L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml Tempat yang - Tersedia Untuk Kelas 1/VII/X * Baru Tahun 2011/2012 Keterangan : 1. * Coret yang tidak perlu 2. ** Program diisi untuk Program SMA/SMALB/MA dan Program Keahlian diisi untuk SMK. 3. Laporan ini disampaikan ke Penyelenggara; Tingkat Subrayon, Tingkat Rayon dan Tingkat Provinsi Jakarta, 2011 Ketua Rayon/Sub Rayon NIP GUBERNUR PR IBU VINSI DAERAH KHUSUS TA JAKARTA,

73 Lampiran XV : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LR-LSR A-02 Nomor Tanggal 21 TAHUN Februari 2011 LAPORAN UN * RAYON/SUBRAYON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No. Mata Pelajaran Peserla Terdaftar Perserta Hadir Lulus Tidak Lulus L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml Tempat yang Tersedia Untuk Kelas I / Vil / X* Baru Tahun 2011/2012 Keterangan : 1. * Coret yang tidak perlu 2. ** Program diisi untuk Program SMA/SMALB/MA dan Program Keahlian diisi untuk SMK. 3. Laporan ini disampaikan ke Penyelenggara Tingkat Subrayon, Tingkat Rayon dan Tingkat Provinsi Jakarta, 2011 Ketua Rayon/Subrayon NIP GUBERNUR P SVINSI DAERAH KHUSUS IBU OTA JAKARTA,

74 Lampiran XVI : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LR-LSR A-03 Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 LAPORAN UN RAYON/SUBRAYON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Jumlah Peserta menurut klasifikasi nilai No. Mata Pelaran A iv o is. co M in o 2,1 b co M o b 4:. co c0 "cri 9 o Jumlah Peserta Seluruhnya Ket Jumlah Keterangan : * Coret yang tidak perlu Jakarta, 2011 Kepala Rayon/Subrayon NIP GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU lsta JAKARTA,

75 Lampiran XVII : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta FORMAT LR-LSR A-04 ) Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 LAPORAN UN RAYON/SUBRAYON TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No. Mata Pelaran Jumlah Peserta 0 I z-. S cip co. Nilai Tertulis Terendah zi Di& al Eit 0 1 ; s co cn. Nifai Praktik Terendah xj cu 151 ia cu Ket Jumlah Keterangan : * Coret yang tidak perlu Jakarta, 2011 Kepala Rayon/Subrayon NIP GUBERNUR PR VINSI DAERAH KHUSUS IBU 6TA JAKARTA, FA

76 Lampiran XVIII : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta BERITA ACARA Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN UN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Pada hari ini Tanggal Bulan Tahun bertempat di telah dilakukan serah terima hasil pekerjaan UN oleh : 1. Nama NIP Jabatan Alamat Kantor Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama NIP Jabatan Alamat Kantor Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Dengan ketentuan bahwa : 1. Pihak Pertama menyerahkan kepada pihak kedua hasil pekerjaan UN sebagai rincian terlampir 2. Pihak Kedua menerima hasil pekerjaan UN tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab, untuk di (sesuai keperluan, seperti disimpan, digandakan d11) PIHAK KEDUA Yang menerima PIHAK PERTAMA Yang Menyerahkan NIP SAKSI-SAKSI NIP 1. Tanda Tangan : 2. Tanda Tangan : Nama : Nama : NIP NIP GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU TA JAKARTA,

77 Lampiran XIX: Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 SURAT PERNYATAAN MENJAGA KERAHASIAAN Yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIP Jabatan/Pekerjaan Alamat Kantor Sebagai pelaksanaan dalam (sebutkan jenis kegiatan/pekerjaan yang dilaksanakan) penyelenggaraan UN dengan ini menyatakan bahwa saya : 1. Menyadari hakekat kerahasiaan penyelenggaraan UN sebagai tugas negara yang pelaksanaannya diserahkan pada saya. 2. Akan memegang kerahasiaan tersebut. 3. Tidak akan memberitahukan dan menyampaikan atau membocorkan kepada siapapun, segala sesuatu yang saya ketahui dan saya kerjakan dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, dengan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung. Pernyataan ini saya buat dan ditandatangani dengan sebenarnya, dalam keadaan sadar, tanpa dipaksa oleh pihak Iain, serta rasa penuh tanggung jawab. Apabila saya melakukan perbuatanperbuatan yang bertentangan dengan pernyataan di atas, saya bersedia diberikan sanksi sesuai dengan undang-undang/hukum yang berlaku. Dibuat di pada tanggal Yang Membuat Pernyataan NIP GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU ITA JAKARTA,

78 Lampiran XX : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 DAFTAR ISI LAPORAN LENGKAP UN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UNTUK KOTA ADMINISTRASI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB i. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. BAB Vl. PENDAHULUAN A. Dasar B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran PERSIAPAN PENYELENGGARAAN UN A. Organisasi Penyelenggaraan B. Tugas Panitia C. Penerimaan Naskah Soal dan Penggunaanya D. Pengamanan Naskah Soal E. Rayonisasi F. Pengawas Ruang PENYELENGGARAAN UN A. Penyelenggaraan B. Hasil Pelaksanaan dan Evaluasi C. Hambatan dan Upaya Penanggulangan D. Kelulusan Hasil E. Rangking Sekolah Sepuluh Besar PEMBIAYAAN HAMBATAN DAN USAHA PENANGGULANGAN PENUTUP Lampiran-Lampiran hal GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU jbta JAKARTA,

79 Lampiran XXI : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 DENAH TEMPAT DUDUK PESERTA UN SD/MI/SDLB Catatan : Nomor Ganjil soal paket A dan nomor genap soal paket B GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS

80 Lampiran XXII : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 DENAH TEMPAT DUDUK PESERTA UN SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK PENGAWAS I i I i GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU OTA JAKARTA,

81 Lampiran XXIII : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 21 TAHUN 2011 Tanggal 11 Februari 2011 Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah : 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang digunakan, yaitu kurikulum 1994 atau kurikulum 2004, atau KTSP. Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 SMA/MA. Ketentuan ini menjadi prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini dilakukan oleh satuan pendidikan bersama pendidik. 2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran: (a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (c) kelompok mata pelajaran estetika, dan (d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran dilakukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik. a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dapat berdasarkan indikator : 1) kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut; 2) kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan; 3) jujur dalam perkataan dan perbuatan; 4) mematuhi aturan sekolah; 5) hormat terhadap pendidik; 6) ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain; dan 7) kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan dan pendidik. Ulangan dan/atau penugasan dilakukan sekolah dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan. Hasil penilaian akhir terdiri dari 2 (dua) aspek yang masing-masing harus minimum baik: 1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik; dan 2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik. b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dapat menggunakan indikator : 1) menunjukkan kemauan belajar; 2) ulet tidak mudah menyerah; 3) mematuhi aturan sosial; 4) tidak mudah dipengaruhi hal yang negatif; 5) berani bertanya dan menyampaikan pendapat; 6) kerja sama dengan teman dalam hal yang positif; 7) mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan; dan 8) kriteria lainnya yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik: 1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik; dan 2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

82 2 c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan indikator : 1) apresiasi seni; 2) kreasi seni; dan 3) kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil penilaian dari beberapa observasi ditentukan oleh satuan pendidikan. d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dapat menggunakan indikator : 1) aktifitas dalam kegiatan olahraga di satuan pendidikan; 2) kebiasaan hidup sehat dan bersih; 3) tidak merokok; 4) tidak menggunakan narkoba; 5) disiplin waktu; 6) keterampilan melakukan gerak olahraga; dan 7) kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Ulangan, dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan materi ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan. Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing harus minimum baik: 1) hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku minimum baik; dan 2) hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik. 3. Lulus Ujian Sekolah/Madrasah a. Ujian sekolah/madrasah mencakup : 1) ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional; dan 2) ujian praktik untuk mata pelajaran yang tidak dinilai melalui UN, b. Hasil ujian sekolah/madrasah digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: 1) penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan; dan 2) pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU tta JAKARTA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG ! KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL Iy, PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 33 / 2012 NOMOR KW.09.4/5/HK.00.5/226/2012

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB),

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2005/2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Berdasarkan ketentuan yang termaktub

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2008 KATA PENGANTAR Berdasarkan ketentuan yang termaktub

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2004/2005 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jalan Cendana 9 Yogyakarta 55166 Telepon (0274) 523340, 541322, 513696 Faks 513132 PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta JAKARTA Telepon No. 5711144 (Hunting) Laman: www.kemdikbud.go.id Nomor : Lampiran: 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian Salinan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/ SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2015 KEMENDIKBUD. Peserta Didik. Kelulusan. Ujian Nasional. Ujian Sekolah. Madrasah. SMP/MTs. SMA/MA/SMK. Sederajat. Kriteria. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN JANUARI 2010 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0030/SK-TPI/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 279 TAHUN 2014 NOMOR 70 TAHUN 2014

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 1 2 D Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008 UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008 SUMBER BAHAN 1. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 Ayat (2) 2. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 94 Ayat (d) 3. Permen No

Lebih terperinci

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG - 1 - PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL, DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 1 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/ SEKOLAH DASAR LUAR

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS,

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0149/P/BSNP/XII/2010 TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN BAHAN UJIAN NASIONAL SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330, 513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN PENDIDIKAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 015 Tahun 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL BAGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008 UJIAN NASIONAL SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008 SUMBER BAHAN 1. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 Ayat (2) 2. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Permen No 34/2007

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN SMP 1 WONOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19 Desember 2013 1 Tujuan UN PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP Pasal 68 Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH MELALUI UJIAN NASIONAL, DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

Draft 24 Nop PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Draft 24 Nop PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Draft 24 Nop 2009 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0024/SK-Pos/BSNP/XII/2009

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jalan Cendana 9 Yogyakarta 55166 Telepon (0274) 523340, 541322, 513696 Faks 513132 Laman : http://www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008 UJIAN NASIONAL SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008 SUMBER BAHAN 1. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 Ayat (2) 2. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Permen No 34/2007

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN MADRASAH (UM) MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK Panduan Pelaksanaan UM MI Kab. Demak 1 PANDUAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2011 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2013 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : Tahun 2013 NOMOR : Tahun 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS PENDIDIKAN Jln. Sunan Drajat No.10 Telp. (0231) 321266 SUMBER 45611 2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330,513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN 2015 KATA PENGANTAR Panduan pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jln K.H.Agussalim Polewali Telp. 0428-22031, email:sman3polewali@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 POLEWALI NOMOR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2011 LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN STANDAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015 PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Petunjuk teknis ini diterbitkan sebagai panduan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 278 TAHUN 2014 NOMOR 69 TAHUN 2014

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330,513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 CALON PESERTA UJIAN NASIONAL TAHUN 2013/2014 DI JAWA TIMUR SMP / MTs TAPEL 2014 JENJANG JUMLAH 541.007 Siswa SMP / MTs

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat dan hidayah-nya sehingga dapat terselesaikannya buku Pedoman Teknis (Domnis) Penyelenggaraan Ujian Nasional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 2 DAFTAR ISI Halaman A. Pengertian 3 B. Penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan 3 C. Peserta

Lebih terperinci

Contoh POS US Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017

Contoh POS US Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017 Contoh POS US 2017 Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017 1. PESERTA UJIAN 1. Persyaratan Peserta Ujian 1. Peserta didik telah berada atau menduduki kelas tahun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya,

KATA PENGANTAR. Surabaya, i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat dan hidayah-nya sehingga dapat terselesaikannya buku Pedoman Teknis (Domnis) Pelaksanaan Ujian Nasional

Lebih terperinci

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012 Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/ PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008 TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) SALINAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) DIREKTUR JENDERAL Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN PA) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP // i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat dan hidayahnya sehingga dapat terselesaikan buku pedoman ini. Buku Pedoman Teknis (Domnis) Penyelenggaraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0031/BSNP/I/2010 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0031/BSNP/I/2010 TENTANG Gedung D Lantai 2 Mandikdasmen Jl. RS. Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan Telp. (021) 7668590 Fax. (021) 7668591 www.bsnp-indonesia.org KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0031/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN FEBRUARI 2011 A. PENDAHULUAN Lampiran Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN UJIAN NASIONAL SD/MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN UJIAN NASIONAL SD/MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR PENCETAKAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN UJIAN NASIONAL SD/MI DAN SDLB TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2011 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan standar

Lebih terperinci