PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Transkripsi

1 PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN 2015

2 KATA PENGANTAR Panduan pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SDLB ini diterbitkan sebagai salah satu pedoman bagi Sekolah dan kabupaten/kota dalam memahami dan menjabarkan peraturan penyelenggaraan ujian nasional dan ujian sekolah yang telah diatur oleh pemerintah c.q. Kementerian Pendidikan Nasional dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dasar Hukum yang menjadi acuan yaitu: 1. Undang- undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Estándar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 tentang Stándar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 23 tehun 2006 tentang Stándar Komptensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Stándar Penilaian Pendidikan 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula 8. Surat edaran bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia 420/175/SJ dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0259/ MPK.A/PD/2014 pada tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN). 9. Peraturan kepala badan penelitian dan pengembangan kementerian pendidikan dan kebudayaan nomor 001/h/hk/2014 tentang prosedur operasional standar penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah pada sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah, sekolah dasar luar biasa, dan penyelenggara program paket a/ula tahun pelajaran 2013/2014 2

3 Sesuai dengan peraturan yang berlaku, penyelenggaraan ujian sekolah di SDLB menjadi kewenangan sekolah masing-masing. Dalam hal ini maka panduan pelaksanaan ujian ini bersifat membantu menjabarkan peraturan tersebut secara lebih operasional, dengan tetap mengacu pada peraturan-peraturan di atas. Apabila SDLB telah mampu mengembangkan POS US secara mandiri, maka keberadaan panduan ini diharapkan akan makin memperkaya pemahaman semua pihak terkait, sehingga penyelenggaraan UN maupun US akan lebih proporsional dan akuntabel. Terkait dengan ketentuan mengenai jumlah soal dan alokasi waktu ujian, jadwal rinci pelaksanaan ujian dan lain-lain, pada dasarnya merupakan kewenangan sekolah yang disajikan dalam petunjuk ini, bersifat model acuan serta dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah dan jenis kelainan peserta didik, sepanjang tidak menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Bandung, Maret 2015 Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat ttd Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si Pembina Utama Madya NIP

4 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 I. PESERTA UJIAN A. Persyaratan Calon Peserta Setiap peserta didik dapat menjadi peserta Ujian Sekolah (US) bersama dan Ujian Sekolah (US) SDLB, dengan memenuhi persyaratan berikut: 1. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SDLB berhak mengikuti Ujian. a) Peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras berhak mengikuti ujian nasional. b) Peserta didik tuna grahita, tunadaksa berat, tunaganda, dan lainnya yang tidak tersebut pada butir 1 a) di atas, berhak mengikuti ujian sekolah. 2. Telah belajar pada tahun/tingkat terakhir di satuan pendidikan SDLB. 3. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar sampai dengan semester 1 tahun terakhir. 4. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat mengikuti UN/US di SDLB yang bersangkutan, dapat mengikuti UN/US di SDLB lain atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian. 5. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, tidak dapat mengikuti UN/US utama, dapat mengikuti UN/US susulan. Peserta didik yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2012/2013dan/atau 2013/2014 yang akan mengikuti UN tahun pelajaran 2014/2015 harus terdaftar pada sekolah asal atau sekolah penyelenggara UN dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh sekolah yang bersangkutan. Mata pelajaran yang ditempuh dapat seluruh mata pelajaran yang diujikan atau mata pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan Permendikbud Nomor 144 Tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional. 4

5 B. Pendaftaran Calon Peserta Pendaftaran calon peserta UN/US dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : 1. Sekolah melaksanakan pendaftaran calon peserta dengan menggunakan format model US-1/Format Pendaftaran dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). 2. Pada SD penyelenggara inklusif, data disertai tambahan keterangan jenis hambatan belajar untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). 3. Sekolah mengirim daftar calon peserta (dalam bentuk print out dan disket/ CD) melalui panitia tingkat gugus SLB untuk diperiksa, diteliti diserahkan kepada Panitia tingkat provinsi dan disahkan paling lambat dua bulan sebelum ujian. 4. Penyelenggara Tingkat gugus SLB mengkoordinasikan entry data calon peserta dengan menggunakan software yang diterbitkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan manual untuk PDBK di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. 5. Penyelenggara tingkat provinsi mencetak Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan mendistribusikannya ke SDLB melalui oanitia tingkat Gugus SLB untuk diverifikasi oleh masing-masing sekolah. 6. Sekolah mengirimkan kembali DNS yang telah diverifikasi/dikoreksi ke Penyelenggara Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara tingkat Gugus SLB. 7. Penyelenggara Tingkat Provinsi melakukan finalisasi data, mencetak dan mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT), serta Kartu Peserta Ujian (KPU) ke Sekolah melalui Penyelenggara tingkat Gugus SLB paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UN. 8. Kepala Sekolah menandatangani dan membubuhkan stempel pada kartu peserta yang telah ditempel foto peserta. 9. Penyelenggara Gugus SLB mengirimkan data akhir calon peserta ke Penyelenggara Tingkat Provinsi dalam bentuk file (CD) dan manual untuk PDBK dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. II. PENYELENGGARA UJIAN A. Sekolah Penyelenggara Ujian Sekolah penyelenggara UN/US adalah SLB Negeri dan Swasta yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan. Penetapan didasarkan pada kriteria: 5

6 1. Memiliki sarana dan fasilitas ruang yang layak, sumber daya yang memadai, dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN provinsi. 2. Status akreditasi, dengan pertimbangan sebagai berikut: a. SLB Negeri dan Swasta yang terakreditasi dengan kualifikasi A atau B dapat menjadi Sekolah penyelenggara, serta dapat menerima penggabungan peserta dari Sekolah lain. b. SLB Negeri dan Swasta yang terakreditasi dengan kualifikasi C, dapat menjadi penyelenggara, tetapi tidak dapat menerima penggabungan peserta dari Sekolah lain. c. SLB Negeri dan Swasta yang tak terakreditasi harus menggabung ke SLB Negeri atau Swasta penyelenggara ujian yang dapat menerima penggabungan peserta dari Sekolah lain. d. SLB Negeri dan Swasta yang belum mendapat kesempatan diakreditasi dapat menjadi penyelenggara sepanjang memenuhi kelayakan, menurut persyaratan yang ditetapkan oleh penyelenggara UN/US tingkat provinsi. B. Organisasi Penyelenggara Ujian Penyelenggara Ujian dibentuk di tingkat pusat, tingkat provinsi, Gugus SLB dan tingkat Sekolah. Pada tingkat Sekolah, selain menangani UN, penyelenggara juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian Sekolah. 1. Penyelenggara Tingkat Pusat Penyelenggara tingkat pusat ditetapkan dengan keputusan Ketua BSNP yang terdiri dari unsur-unsur BSNP, Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional, Setjen Kemdiknas, Ditjen Dikdas, Inspektorat Jenderal Kemdiknas dan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama dan Biro Hukum Kementerian Pendidikan Nasional. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat pusat meliputi: a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan ujian; b. Menetapkan kisi-kisi soal; c. Menyiapkan 25% butir soal; 6

7 d. Menyiapkan, menggandakan dan mendistribusikan seluruh soal untuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri dengan menggunakan master soal yang ditetapkan BSNP; e. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) UN; f. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan ujian; g. Menetapkan jadwal pelaksanaan ujian dan pengumuman hasil ujian; h. Menyiapkan, menggandakan dan mendistribusikan Standar Kompetensi Lulusan UN (SKLUN) dan Kisi-kisi soal UN ke penyelenggara UN tingkat provinsi; i. Menetapkan persyaratan kelayakan perusahaan percetakan dan teknis pencetakan naskah soal; j. Melakukan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN bersama Penyelenggara UN Tingkat Provinsi; k. Memantau persiapan dan pelaksanaan ujian; l. Melaksanakan supervisi penskoran lembar jawaban UN; m. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil UN; dan n. Membuat laporan pelaksanaan UN kepada Menteri Pendidikan Nasional. 2. Penyelenggara Tingkat Provinsi Penyelenggara Tingkat Provinsi ditetapkan oleh gubernur, dan terdiri dari unsur-unsur Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Tugas dan tanggung jawab Penyelenggara Tingkat Provinsi meliputi : a. Merencanakan penyelenggaraan ujian di wilayah propinsi; b. Melakukan sosialisasi penyelenggaraan ujian kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala kantor kementerian agama kabupaten/kota, dewan pendidikan provinsi, DPRD Provinsi, pemerintah daerah provinsi, media massa, dan pemangku kepentingan di wilayahnya; c. Menggandakan dan mendistribusikan POS UN ke Sekolah penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota; d. Mendistribusikan Permen tentang UN/US dan kisi-kisi UN ke Sekolah penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota; 7

8 e. Menyelenggarakan pelatihan penulisan dan penetapan soal UN bersama penyelenggara UN tingkat pusat; f. Menyusun 75% butir soal berdasarkan kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai spesifikasi soal yang ditetapkan oleh BSNP; g. Merakit soal UN berdasarkan spesifikasi soal yang ditetapkan oleh BSNP dan melakukan penjaminan mutu soal bersama penyelenggara UN tingkat pusat; h. Menyiapkan bahan UN untuk PDBK pada SD yang menerapkan pendidikan inklusif. i. Melakukan pemeriksaan dan pengolahan lembar jawaban UN untuk PDBK pada SD yang menerapkan pendidikan inklusif; j. Menyiapkan bahan UN untuk peserta didik berkebutuhan khusus (tunanetra dan tunarungu) pada SD yang menerapkan program inklusif; k. Menyiapkan bahan UN khusus untuk SDLB; l. Mencetak bahan UN yang mencakup naskah soal, lembar jawaban, daftar hadir dan berita acara UN; m. Mendistribusikan bahan UN ke Sekolah penyelenggara melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota; n. Menjaga kerahasiaan bahan UN; o. Menjaga keamanan penyelenggaraan UN; p. Melakukan penskoran hasil UN; q. Menyampaikan hasil penskoran dan pemindaian (scanning) kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat; r. Mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil UN (DKHUN) per Sekolah penyelenggara yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama gubernur ke Penyelenggara Tingkat Kab/Kota: s. Mencetak dan mendistribusikan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) ke Sekolah penyelenggara melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota; t. Mencetak dan mendistribusikan blanko ijazah; u. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayah provinsi; v. Membuat laporan pelaksanaan UN tingkat provinsi dan menyampaikannya kepada Penyelenggara UN Tingkat Pusat. 8

9 3. Penyelenggara Gugus SLB Kabupaten/Kota Penyelenggara tingkat Gugus ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. Tugas dan tanggung jawab Penyelenggara Tingkat Gugus meliputi : a. Mengkoordinasikan, merencanakan, dan mensosialisasikan pelaksanaan ujian yang jujur di wilayah kerja gugus kota/kabupaten; b. Mendata dan menetapkan sekolah penyelenggara ujian dan sekolah/ madrasah yang menggabung untuk SDLB, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; c. Mendata dan menetapkan calon peserta ujian; d. Mendistribusikan Permen, SKL, dan POS UN/US ke sekolah penyelenggara ujian melalui Penyelenggara Tingkat Kecamatan; e. Merencanakan dan menyusun daftar pengawas ujian di tingkat gugus f. Melakukan pemindaian lembar jawaban UN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Penyelenggara UN Tingkat Pusat; g. Mengirimkan hasil pemindaian ke Penyelenggara Tingkat Provinsi h. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban US sesuai ketentuan dari panitia Tingkat Provinsi; i. Menerima DKHUN dari Penyelenggara Tingkat Propinsi dan mengirimkannya ke sekolah penyelenggara ujian; j. Mengirimkan lembar jawaban UN PDBK dari SD penyelenggara pendidikan inklusif ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; k. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ujian di sekolah; l. Merencanakan penyelenggaraan ujian di gugus dan sekolah; m. Menerima Permen, SKL dan POS UN/US serta melakukan sosialisasi kepada sekolah; n. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan ujian kepada sekolah, siswa dan orang tua; o. Mengambil bahan UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi; p. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup; q. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan ujian; r. Melaksanakan ujian sesuai dengan tata tertib; s. Menjaga keamanan pelaksanaan ujian di sekolah ; 9

10 t. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan disegel/dilem dan telah ditandatangani oleh pengawas ruang UN, serta dibubuhi stempel sekolah penyelenggara UN; u. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan DKHUN kepada peserta ujian; v. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan; w. Menyampaikan laporan penyelenggaraan ujian kepada penyelenggara tingkat gugus melalui kecamatan. x. Membuat laporan pelaksanaan ujian gugus dan menyampaikannya ke Penyelenggara Tingkat Provinsi 4. Penyelenggara Tingkat Sekolah Penyelenggara Tingkat Sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah penyelenggara ujian, terdiri dari unsur-unsur kepala Sekolah dan guru-guru dari Sekolah penyelenggara dan Sekolah lain yang bergabung. Tugas dan tanggung jawab penyelenggara tingkat Sekolah meliputi penyelenggaran Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US), sebagai berikut: a. Merencanakan penyelenggaraan ujian di Sekolah berdasarkan Permendiknas tentang UN dan POS UN; b. Menerima Permen tentang UN/US, SKL dan POS UN serta melakukan sosialisasi kepada guru, peserta UN, orang tua, dan komite sekolah; c. Melakukan pendaftaran calon peserta ujian dan mengirimkannya ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota melalui Kecamatan; d. Melaksanakan latihan pengisian Lembar Jawaban UN bagi calon peserta ujian; e. Mengambil bahan UN di tempat yang sudah ditetapkan oleh Penyelenggara Tingkat Kabupetan/Kota; f. Memeriksa dan memastikan amplop naskah UN dalam keadaan tertutup; g. Menjaga kerahasiaan dan keamanan bahan ujian; h. Melaksanakan ujian sesuai dengan POS/ tata tertib; i. Menyiapkan ruang khusus dan guru pendamping bagi PDBK pada SD penyelenggara pendidikan inklusif; j. Menjaga keamanan pelaksanaan ujian; 10

11 k. Memeriksa dan memastikan amplop LJUN dalam keadaan tertutup dengan disegel/dilem/dilak dan telah ditandatangani oleh pengawas ruang UN, serta dibubuhi stempel Sekolah penyelenggara UN; l. Mengumpulkan bahan UN serta mengirimkannya ke penyelenggara tingkat Provinsi melalui panitia tingkat Gugus SLB; m. Menerima DKHUN dari penyelenggara tingkat provinsi melalui panitia tingkat Gugus SLB; n. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan DKHUN kepada peserta ujian; o. Menerbitkan, menandatangani dan membagikan ijazah kepada peserta didik yang dinyatakan lulus dari satuan pendidikan; p. Menyampaikan laporan penyelenggaraan ujian kepada penyelenggara tingkat Provinsi melalui panitia tingkat Gugus SLB; Berkenaan dengan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) Penyelenggara Tingkat Sekolah/ memiliki tugas dan tanggung jawab : a. Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Sekolah (US); b. Menyusun perangkat soal US (Teori/tertulis dan Praktik) beserta pedoman penilaiannya, berdasarkan standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan; c. Menggandakan naskah soal dan perangkat lain yang diperlukan seperti lembar jawaban, daftar hadir dan berita acara; d. Mengatur pelaksanaan dan pengawasan US di Sekolah; e. Memeriksa hasil pekerjaan peserta US berdasarkan pedoman penilaian dan membuat Daftar Nilai Hasil Ujian Sekolah; f. Menetapkan kelulusan peserta Ujian Sekolah; g. melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah kepada pejabat yang menugaskannya 11

12 III. BAHAN UJIAN A. Mata Pelajaran yang Diujikan Mata pelajaran yang diujikan meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan sampai dengan kelas VI, sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan di Sekolah. Ujian dilaksanakan secara tertulis dan/atau kinerja sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diujikan. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional (UN) adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam bentuk ujian tertulis. Mata pelajaran lainnya diujikan dalam Ujian Sekolah (US), termasuk ujian praktik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. Jenis penilaian untuk masing-masing mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan dalam UN/US SDLB Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Mata Pelajaran US (bersama) Ujian Sekolah Kinerja Tertulis Kinerja Tertulis 1. Pendidikan Agama - - V V 2. Pendidikan Kewarganegaraan V 3. Bahasa Indonesia *) V V V V 4. Matematika - V - V 5. Ilmu Pengetahuan Alam V V V V 6. Ilmu Pengetahuan Sosial V 7. Seni Budaya dan Keterampilan - - V - 8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan - - V - Kesehatan 9. Muatan Lokal : a. Bahasa Sunda *) - - V V b. Pendidikan Lingkungan Hidup c. Pilihan **) - - V 10. Program Khusus Orientasi dan Mobilitas - - V 2. BKPBI - - V Keterangan Program Khusus 12

13 3. Bina Gerak - - V 4. Bina Pribadi dan Sosial - - V Catatan Ujian Sekolah mencakup seluruh mata pelajaran yang diajarkan di SDLB termasuk yang di UN kan. *) Pada ujian kinerja mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda, Sekolah dapat mengujikan satu, dua atau tiga aspek (mendengarkan, berbicara, menulis) sesuai dengan kondisi Sekolah dan jenis hambatan peserta didik. **) Ujian Sekolah pada mata pelajaran Muatan Lokal Pilihan dilaksanakan melalui ujian tertulis dan/atau kinerja sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. B. Kelompok Mata Pelajaran yang Dinilai oleh Pendidik Pendidik menilai aspek afektif dan psikomotor melalui pengamatan pada kelompok mata pelajaran: 1. Agama dan Akhlak Mulia; 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3. Estetika; 4. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. C. Penilaian Mata Pelajaran Muatan Lokal Penilaian mata pelajaran muatan lokal pilihan dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas dan atau program khusus ditentukan oleh Sekolah masing-masing sesuai POS yang disusunnya. Penilaian dapat dilakukan melalui ujian kinerja dan/atau tertulis, atau melalui penilaian akhir dengan mempertimbangkan hasil-hasil penilaian oleh pendidik sesuai karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. D. Penyiapan Bahan Ujian Nasional (UN) 1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Spesifikasi Soal Standar Kompetensi Lulusan UN Tahun Pelajaran 2014/2015 disusun oleh Penyelenggara Tingkat Pusat. SKL UN merupakan irisan (interseksi) dari mata 13

14 pelajaran yang diujikan pada Kurikulum 2006, serta Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun Berdasarkan SKL tersebut Penyelenggara Tingkat Pusat membuat spesifikasi soal, sebagai acuan dalam menyusun naskah soal UN. 2. Penyusunan Kisi-Kisi Soal Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL,dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum 1994, kurikulum 2004 dan Standar Isi (SI) sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006; b. mengidentifikasi SKL yang terdapat pada ketiga dokumen tersebut(skl interseksi/skl irisan) yang selanjutnya disebut SKLUN Tahun Pelajaran 2014/2015; c. menetapkan SKLUN Tahun Pelajaran 2014/2015; d. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKLUN Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian pendidikan; e. melakukan validasi kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan dosen, guru, dan pakar penilaian pendidikan; f. mengusulkan kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2014/2015 kepada Mendiknas untuk ditetapkan sebagai kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2014/ Penyusunan Master Naskah Soal a. Penyelenggara Tingkat Pusat menyiapkan 25% butir soal UN dan menyerahkannya kepada Penyelenggara Tingkat Provinsi disertai berita acara. b. Penyelenggara Tingkat Provinsi menyusun master naskah soal UN, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) membuat 75 % butir soal sesuai dengan spesifikasi soal UN, dengan melibatkan guru-guru SDLB dari kabupaten/kota se wilayah provinsi; 2) merakit master naskah soal UN dengan cara menggabungkan 25 % butir soal dari pusat dan 75 % butir soal yang dibuat di provinsi; 3) menata perwajahan (lay out) master naskah soal. 14

15 c. Penyelenggara Tingkat Provinsi menyiapkan master naskah soal UN untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) pada SD yang menyelenggara pendidikan inklusif. 4. Jumlah Butir Soal Mata Pelajaran yang di Ujiannasionalkan dan Alokasi Waktu, sebagai berikut: No Mata Pelajaran Jumlah Butir Soal Alokasi Waktu 1. Bahasa Indonesia menit 2. Matematika menit 3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menit 5. Penggandaan Bahan UN a. Penyelenggara Provinsi menetapkan perusahaan percetakan yang ditugaskan untuk menggandakan naskah soal UN, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Perusahaan percetakan menggandakan naskah soal UN sesuai jumlah dan spesifikasi yang ditentukan oleh Penyelenggara Provinsi. Pekerjaan pencetakan meliputi: 1) pencetakan bahan UN yang terdiri atas naskah soal, lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN; 2) pencetakan amplop naskah soal dan amplop lembar jawaban UN; 3) pengamplopan bahan UN; 4) pengepakan dan pengiriman bahan UN ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota. c. Hasil cetakan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut: 1) naskah soal dikemas dalam amplop besar berisi 20 eksemplar dan amplop kecil berisi 10 eksemplar per mata pelajaran; 2) lembar jawaban dikemas terpisah dari naskah soal dan dimasukkan ke dalam amplop besar berisi 20 lembar dan amplop kecil berisi 10 lembar per mata pelajaran. blanko daftar hadir dan berita acara masing-masing sebanyak 3 lembar dimasukkan ke dalam amplop lembar jawaban; 15

16 3) amplop naskah soal dan amplop lembar jawaban dimasukkan ke dalam dus dan dipak; 4) pengamplopan bahan UN Utama dan UN Susulan dibuat secara terpisah, dan masing-masing diberi kode tersendiri. d. Naskah bahan UN yang telah dicetak dan dipak sesuai kebutuhan disimpan dalam gudang yang aman, dan dijaga aparat keamanan selama bahan tersebut belum dikirimkan ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota. e. Perusahaan percetakan bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi dan disaksikan oleh aparat keamanan segera melakukan pemusnahan bahan UN yang tidak diperlukan atau rusak disertai dengan berita acara pemusnahan. f. Perusahaan percetakan menyimpan film/plate cetak yang telah digunakan di tempat yang aman, kemudian bersama Penyelenggara Tingkat Provinsi memusnahkan film/plate tersebut sebulan setelah pelaksanaan UN, disertai berita acara pemusnahan. g. Pengawasan pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN menjaditanggung jawab perguruan tinggi. 6. Distribusi Bahan UN a. Perusahaan percetakan mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat Gugus SLB di bawah pengawasan Penyelenggara Tingkat Provinsi dan perguruan Tinggi yang ditunjuk, 3 hari sebelum pelaksanaan UN. b. Penyelenggara Tingkat Gugus SLB mendistribusikan bahan UN kepada Penyelenggara Tingkat sekolah pada hari pelaksanaan UN secara bertahap sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang diujikan. c. Penyerahan bahan UN pada setiap tingkatan disertai dengan berita acara serah terima. E. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah (US) Penyiapan bahan Ujian Sekolah (US) disesuaikan dengan Prosedur Operasional Standar yang disusun sekolah; dengan tidak bermaksud untuk mengintervensi kewenangan sekolah. Sebagai contoh bahan acuan dapat digunakan beberapa prosedur seperti berikut ini: 16

17 1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Spesifikasi Soal Standar Kompetensi Lulusan US Tahun Pelajaran 2014/2015 disusun oleh satuan pendidikan/sekolah dengan memperhatikan jenis kelainan/ hambatan peserta didik. SKL US merupakan penjabaran dari mata pelajaran yang diujikan sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan satuan pendidikan. Untuk SDLB A B, D dan E SKL dikembangkan sesuai Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun Untuk SDLB C, C1 dan D1 SKL dibuat oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah. 2. Penyusunan Kisi-Kisi Soal US Penyelenggara ujian sekolah menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL,dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. mengidentifikasi SKL Mata Pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan sesuai dengan kurikulum, yang dikembangkan sekolah; b. menetapkan SKLUS Tahun Pelajaran 2014/2015; c. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKLUS Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan, guru di sekolah yang bersangkutan; d. melakukan validasi kisi-kisi soal Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan melibatkan KKG, dan pengawas sekolah dilingkungan gugus binaannya; 3. Penyusunan Spesifikasi Soal/Kisi-kisi Spesifikasi soal atau kisi-kisi Ujian Sekolah dapat disusun oleh masing-masing sekolah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SDLB sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Sekolah yang bersangkutan. Spesifikasi soal Ujian Sekolah mengacu pada SKL mata pelajaran yang tertuang dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan dan spesifikasi soal untuk mata pelajaran Muatan Lokal atau mata pelajaran lain yang merupakan ciri khas Sekolah, dirumuskan oleh Sekolah yang bersangkutan sesuai dengan POS. 17

18 4. Jumlah Soal dan Alokasi Waktu Jumlah soal dan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah dapatdiatur oleh Sekolah penyelenggara ujian, disesuaikan dengan karakteristik kurikulum dan pembelajaran yang berlaku di Sekolah masing-masing. Namun demikian sebagai acuan dapat digunakan jumlah butir soal dan alokasi waktu sebagai berikut: No. Tabel Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu Ujian Sekolah SDLB ( A, B, D & E) Mata Pelajaran Jenis Tes dan Jumlah Butir Soal PG Isian Singkat Kinerja Alokasi Waktu 1. Pendidikan Agama V * 90 menit 2. Pend. Kewarganegaraan menit 3. Bahasa Indonesia V * 120 menit 4. Matematika menit 5. IPA menit 6. Ilmu Pengetahuan Sosial menit 7. Bahasa Sunda V * 90 menit 8. Bahasa Inggris * V * 120 menit Keterangan : Jumlah Soal/ kegiatan dalam Ujian Kinerja disesuaikan dengan SKL Ujian sekolah masing-masing Tabel Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu Ujian Sekolah SDLB ( C, C1, & D1) No. Mata Pelajaran Jenis tes Jumlah Butir Soal Alokasi Isian Waktu Isian Singkat Kinerja 1. Pendidikan Agama 10 V * Disesuaikan 2. Pend. Kewarganegaraan 10 - Disesuaikan 3. Bahasa Indonesia 10 V * Disesuaikan 4. Matematika 10 - Disesuaikan 18

19 5. IPA 10 - Disesuaikan 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 10 - Disesuaikan 7. Bahasa Sunda 10 V * Disesuaikan Keterangan : Jumlah Soal/ kegiatan dalam Ujian Kienrja disesuaikan dengan SKL ujian sekolah masing-masing Ujian Sekolah mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SDLB. Untuk mata pelajaran yang tidak tercantum dalam tabel di atas, diatur lebih lanjut oleh Sekolah yang bersangkutan. Mata pelajaran Bahasa Inggris diatur lebih lanjut oleh Sekolah yang bersangkutan. 5. Penyusunan Naskah Soal a. Penyusunan naskah soal dan perangkatnya dilakukan oleh tim penyusun dari Sekolah penyelenggara atau kelompok Sekolah, berdasarkan kurikulum yang digunakan/berlaku. b. Tim Penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) menguasai materi pelajaran yang akan diujikan; 2) mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam penyusunan naskah soal, diutamakan bagi guru yang sudah dilatih di bidang penilaian pendidikan; 3) memiliki sikap dan perilaku jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan. c. Penyiapan bahan ujian sekolah meliputi : (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyusunanan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan soal), (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian. d. Perangkat naskah soal terdiri dari : (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, (4) pedoman penilaian, dan (5) blanko daftar nilai, daftar hadir dan berita acara. 19

20 e. Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan. f. Naskah soal diketik dengan tipe huruf Times New Roman ukuran font 12 (standar). 6. Penggandaan Naskah Soal a. Naskah soal digandakan dengan ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8. b. Naskah soal dimasukkan ke dalam sampul/amplop yang telah disiapkan dengan ketentuan: 1) Sampul/amplop soal dibuat dari kertas sampul yang tidak mudah rusak/robek dengan ukuran yang mencukupi untuk diisi 10 eksemplar soal. 2) Pada sampul soal diberi label : Mata Pelajaran Hari/tanggal pelaksanaan ujian sekolah (sesuai Jadwal) Jam ke Waktu yang disediakan Nomor Ruang Isi :. Exp. Naskah soal. Lembar Jawaban 2 (dua) lembar Berita Acara Penyelenggaraan 2 (dua) lembar Daftar Hadir 2 (dua) lembar Daftar Nilai 3) Jumlah lembar soal dan lembar jawaban per mata pelajaran yang dimasukkan kedalam sampul disesuaikan dengan jumlah peserta setiap ruang. 4) Lembar soal praktik dan petunjuk penilaiannya dimasukkan pada sampul tersendiri sesuai keperluan. 5) Kunci jawaban dimasukkan kedalam sampul terpisah, disimpan oleh Kepala Sekolah dan diserahkan kepada tim pemeriksa pada saat pemeriksaan. 6) Penyampulan untuk ujian susulan dibuat terpisah. 20

21 c. Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan. IV. PELAKSANAAN UJIAN A. Waktu Pelaksanaan Ujian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 dilaksanakan satu kali, terdiri dari ujian utama dan ujian susulan. Ujian Sekolah (US) dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN dengan jadwal yang ditetapkan oleh Sekolah. 1. Ujian Nasional a. UN terdiri atas UN utama dan UN Susulan; b. UN susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah; c. UN Utama dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2015, sedangkan susulannya dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dengan jadwal sebagai berikut: Jadwal UN SDLB ( A, B, D & E) dan (Ujian Sekolah C, C1, D1) Tahun Pelajaran 2014/2015 NO. HARI DAN TANGGAL WAKTU MATA PELAJARAN 1. UN Utama : Senin, 18 Mei 2015 UN Susulan : Senin, 25 Mei Bahasa Indonesia 2. UN Utama : Selasa, 19 Mei 2015 UN Susulan : Selasa, 26 Mei Matematika 3. UN Utama : Rabu, 20 Mei 2015 UN Susulan : Rabu, 27 Mei IPA 2. Ujian Sekolah a. Ujian Tertulis Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN dan mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di SDLB. Jadwal ujian secara rinci diatur oleh masing-masing Sekolah. Namun demikian sebagai acuan, dapat digunakan jadwal sebagai berikut: 21

22 Jadwal Ujian Sekolah SDLB (A, B, C, C1, D, D1 dan E) Tahun Pelajaran 2014/2015 No. Hari Dan Tanggal Waktu Mata Pelajaran US Utama US Susulan : Senin, 18 Mei 2015 : Senin, 25 Mei US Utama : Selasa, 19 Mei US Susulan : Selasa, 26 Mei US Utama : Rabu, 20 Mei US Susulan : Rabu, 27 Mei Pendidikan Agama / Pend. Kewarganegaraan Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Sunda Bahasa Indonesia* Matematika* 5. US Utama : Kamis, 21 Mei IPA* US Susulan : Kamis, 28 Mei US Utama : Jum at, 22 Mei US Susulan : Jum at, 29 Mei Muatan Lokal CATATAN : untuk siswa SDLB C, C1, D1 dan G waktu pelaksanaan Ujian durasi waktunya disesuaikan * Untuk siswa SDLB C, C1 dan D1 tidak dilaksanakan karena sudah dilaksanakan bersamaan dengan UN (SDLB A, B, D dan E) b. Ujian Kinerja Ujian kinerja dilaksanakan sebelum/dan atau sesudah US tertulis tetapi sebelum jadwal pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Jadwal ujian kinerja diatur oleh masing-masing Sekolah dengan memanfaatkan hari-hari kosong pada minggu yang sama dengan jadwal ujian sekolah tertulis, atau hari-hari lain sebelum/sesudah jadwal pelaksanaan ujian sekolah tertulis sesuai dengan POS. B. Ruang Pelaksanaan Ujian Sekolah penyelenggara menyiapkan ruang pelaksanaan UN/US dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Menggunakan ruang kelas yang bersih, aman dan memadai. 2. Setiap Ruangan diberi identitas ruangan, nomor peserta ujian dan himbauan atau larangan terkait dengan ketertiban pelaksanaan ujian; 22

23 3. Setiap ruang ditempati paling banyak 8 orang peserta, dan 1 meja untuk pengawas. 4. Setiap meja diberi nomor peserta ujian. 5. Setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian. 6. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian agar dikeluarkan dari ruang ujian. 7. Tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut: a. satu bangku untuk satu orang peserta ujian b. jarak antara meja yang satu dengan yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter. c. Penempatan peserta ujian disesuaikan dengan nomor peserta, sehingga berurut ke samping kemudian ke belakang. Perhatikan contoh denah ruang ujian di bawah ini. Gambar : Contoh denah ruang ujian Pengawas Ujian C. Sistem Pengawasan Ujian 1. Pengawasan UN a. Penyelenggara UN Tingkat Gugus SLB menetapkan Pengawas Ruang UN di tingkat Sekolah atas usul Sekolah penyelenggara UN dengan system silang antar sekolah di gugus yang bersangkutan; 23

24 b. Pengawas Ruang UN adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan; c. Pengawas UN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 30 menit sebelum ujian dimulai di lokasi Sekolah Penyelenggara UN; d. Pengawas Ruang UN tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi elektronik ke dalam ruang UN; e. Penempatan Pengawas Ruang UN dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Kecamatan berdasarkan petunjuk penyelenggaraan tingkat kabupaten/kota, dengan prinsip sistem silang murni antarsekolah dalam satu kecamatan; f. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang Pengawas Ruang UN; g. Prosedur pengawasan dan Tata Tertib Pengawas Ruang UN: 1) Tiga puluh (30) menit sebelum ujian dimulai Pengawas Ruang telah hadir di lokasi Sekolah penyelenggara; 2) Pengawas Ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari Ketua Penyelenggara UN; 3) Pengawas Ruang menerima bahan UN yang berupa amplopnaskah soal, amplop lembar jawaban, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN; 4) Pengawas Ruang masuk ke dalam ruang UN dua puluh (20) menit sebelum waktu pelaksanaan dan memeriksa kesiapan ruang ujian; 5) Pengawas Ruang mempersilahkan peserta UN untuk memasuki ruang UN dengan menunjukkan kartu peserta UN dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan; 6) Pengawas Ruang memeriksa setiap peserta UN untuk tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang ujian kecuali alat tulis yang akan dipergunakan; 7) Pengawas Ruang membacakan Tata Tertib UN; 8) Pengawas Ruang meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir UN; 9) Pengawas Ruang membagikan LJUN kepada peserta, dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta UN (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan) sebelum waktu UN dimulai; 10) Setelah seluruh peserta UN selesai mengisi identitas, Pengawas Ruang membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan 24

25 meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat, disaksikan oleh peserta ujian; 11) Pengawas Ruang membagikan naskah soal UN, dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta tidak diperkenankan menyentuhnya sampai tanda waktu UN dimulai; 12) Pengawas Ruang mengecek kelengkapan soal UN; 13) Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, Pengawas Ruang mempersilahkan peserta untuk mulai mengerjakan soal dan mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal; 14) Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian; 15) Selama UN berlangsung, Pengawas Ruang wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian, memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan, serta melarang orang lain yang tidak berkepentingan memasuki ruang UN; 16) Pengawas Ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan; 17) Lima menit sebelum waktu UN selesai, Pengawas Ruang memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit; 18) Setelah waktu UN selesai, Pengawas Ruang mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan soal. Pengawas mengumpulkan lembar jawaban dan naskah soal UN. Peserta dipersilakan meninggalkan ruang ujian, setelah pengawas menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta ujian; 19) Pengawas Ruang menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan daftar hadir peserta (1 lembar), dan Berita Acara (1 lembar), kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh Pengawas Ruang di dalam ruang ujian, lembar daftar hadir (2 lembar) dan berita acara (2 Lembar) disatukan diluar amplop yang sudah dilem/dilak; 25

26 20) Pengawas Ruang menyerahkan amplop lembar jawaban dan naskah soal UN dan kelengkapan lainnya kepada Penyelenggara Tingkat Sekolah disertai dengan berita acara pelaksanaan UN. 2. Pengawasan Ujian Sekolah a. Pengawasan pelaksanaan Ujian Sekolah dilakukan oleh tim pengawas ujian yang ditetapkan oleh Sekolah. b. Pengawas US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. c. Pengawasan dapatdilakukan dengan sistem silang murni antar Sekolah penyelenggara ujian, atau silang antar guru kelas/mata pelajaran, tetapi bukan guru kelas VI. d. Setiap ruang diawasi oleh satu orang pengawas ujian. e. Sekolah dapat menyediakan guru pembimbing khusus dan atau pendamping bagi PDBK, selain pengawas ruang; f. Prosedur pengawasan dan tata tertib pengawas US pada dasarnya sama dengan pengawasan UN. D. Tata Tertib Peserta Ujian 1. Peserta ujian memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai. 2. Peserta ujian yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara Ujian Tingkat Sekolah, tanpa diberi perpanjangan waktu. 3. Peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi elektronik, kalkulator, tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun ke dalam ruang ujian. 4. Peserta ujian membawa alat tulis-menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan ballpoin berwarna hitam/biru dan kartu tanda peserta ujian. 5. Peserta ujian mengisi daftar hadir sebelum ujian dimulai. 6. Peserta ujian mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian. 7. Peserta ujian mengisi identitas pada lembar jawaban secara lengkap dan benar. 8. Peserta ujian yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada Lembar Jawaban dapat bertanya kepada Pengawas Ruang ujian dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu. 26

27 9. Selama ujian berlangsung peserta ujian hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari Pengawas Ruang, dan tidak melakukannya berulang kali. 10. Peserta ujian yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal. 11. Peserta ujian yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti ujian pada mata pelajaran yang terkait. 12. Peserta ujian yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian. 13. Peserta ujian berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian. 14. Selama ujian berlangsung, peserta ujian dilarang: a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun; b. bekerjasama dengan peserta lain; c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain; e. membawa naskah soal ujian dan lembar jawaban keluar dari ruang ujian; f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain. V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN A. Pemeriksaan/Penilaian Hasil UN 1. Pengumpulan Hasil UN a. Kepala Sekolah penyelenggara mengumpulkan amplop LJUN yang telah disegel oleh Pengawas Ruang dan memasukkannya ke dalam amplop besar. b. Kepala Sekolah penyelenggara mengirimkan amplop LJUN ke Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota melalui Penyelenggara Tingkat Kecamatan, disertai dengan Berita Acara Serah Terima. c. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota memeriksa kesesuaian berkas lembar jawaban dengan peserta UN dari setiap Sekolah penyelenggara. d. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota mengelompokkan LJUN per mata pelajaran per Sekolah penyelenggara. 27

28 2. Pengolahan Hasil UN a. BSNP bersama Puspendik mengembangkan sistem dan perangkat lunak (software) untuk pendataan calon peserta, pemindaian (scanning) LJUN, analisis, dan pelaporan hasil Ujian. b. BSNP bersama Puspendik mengkoordinasikan pelaksanaan pengolahan hasil UN di seluruh provinsi. c. Tim pemindaian LJUN Tingkat Kabupaten/Kota memindai (scanning) LJUN dengan menggunakan software dari Puspendik. d. Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota mengirimkan hasil pemindaian ke Penyelenggara Tingkat Provinsi disertai dengan berita acara serah terima. e. Pengiriman hasil pemindaian LJUN dari kabupaten/kota ke provinsi paling lambat satu minggu setelah UN selesai. f. Penyelenggara Tingkat Provinsi melakukan penskoran hasil UN serta pemeriksaan lembar jawaban UN PDBK dengan menggunakan software dari Puspendik dan kunci jawaban di provinsi. g. Hasil penskoran UN dinyatakan dalam DKHUN. h. Penyelenggara Tingkat Provinsi mencetak DKHUN. i. DKHUN dikirim ke Sekolah penyelenggara melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota dan Penyelenggara Tingkat Kecamatan disertai berita acara serah terima. j. Penyelenggara Tingkat Provinsi mengirimkan hasil skoring UN dan hasil pemindaian kepada Penyelenggara Tingkat Pusat disertai berita acara serah terima. B. Pemeriksaan/Penilaian Hasil Ujian Sekolah (US) 1. Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Ujian Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan memperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut: a. Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh kepala sekolah penyelenggara. b. Penilaian dilakukan secara objektif dengan berpedoman pada kunci jawaban dan pedoman penilaian setiap mata pelajaran. c. Pemeriksaan hasil ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor. Nilai akhir merupakan rata-rata nilai dari keduanya. Jika terjadi perbedaan nilai 28

29 2,00 atau lebih, maka diperlukan korektor ketiga, dan nilai akhir adalah nilai rata-rata dari ketiganya. d. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru yang bersangkutan. 2. Daftar Nilai Ujian Sekolah a. Daftar nilai ujian sekolah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala Sekolah penyelenggara ujian. b. Daftar nilai ujian sekolah diisi oleh panitia berdasarkan hasil ujian setiap peserta dalam bentuk angka dan huruf dengan rentang nilai 0 10, dengan 2 (dua) desimal di belakang koma. VI. KELULUSAN DAN IJAZAH A. Kelulusan UN 1. Kriteria kelulusan UN ditetapkan oleh setiap Sekolah yang peserta didiknya mengikuti UN. 2. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA (Nilai Akhir) 3. Nilai Akhir (NA) diperoleh dari nilai rata-rata gabungan Nilai Sekolah (N S/M) dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN dengan formula 60% nilai UN dan 40 % Nilai S/M; 4. Kriteria kelulusan UN ditetapkan melalui rapat dewan guru yang mencakup: a. nilai minimum setiap mata pelajaran yang diujikan; b. nilai rata-rata ketiga mata pelajaran. 5. Kelulusan UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan kelulusan dari Sekolah. B. Kelulusan Ujian Sekolah 1. Kriteria kelulusan US ditetapkan oleh setiap Sekolah yang peserta didiknya mengikuti US. 2. Peserta didik dinyatakan lulus US/M apabila telah memenuhi kriteria kelulusan yang telah ditetapkan Sekolah berdasarkan perolehan nilai Sekolah ( Nilai S/M); 29

30 3. Nilai S/M diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US/M dan nilai rata-rata gabungan rata-rata semester 7, 8, 9 10, dan 11 ( semester 1 dan 2 di kelas IV, Semester 1 dan 2 di kelas V, dan semester 1 kelas VI) dengan pembobotan 60 % untuk nilai US/M dan 40 % untuk nilai rata-rata rapor; 4. Kriteria kelulusan US ditetapkan melalui rapat dewan guru yang mencakup: a. Batas nilai minimum setiap mata pelajaran yang diujikan; b. nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan. 5. Kelulusan US digunakan sebagai salah satu pertimbangan penentuan kelulusan dari Sekolah. C. Kelulusan dari Satuan Pendidikan Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: 1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; 3. lulus Ujian Sekolah( U S/M) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan; 4. lulus UN. Keempat kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan di atas harus dipenuhi oleh peserta didik. Apabila salah satu kriteria tidak terpenuhi, peserta didik dinyatakan tidak lulus dari satuan pendidikan. Penilaian akhir sebagaimana dimaksud pada poin C.2 di atas dilakukan dengan mempertimbangkan: a. nilai pada Ujian Sekolah; b. penilaian pendidik atas aspek afektif dan psikomotor yang didasarkan pada pengamatan pendidik terhadap sikap dan perilaku peserta didik. D. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan untuk SDLB dilaksanakan perkiraan di bulan Juni

31 E. Penerbitan Ijazah 1. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh pemerintah. 2. Distribusi ijazah ke Sekolah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Kemenag, berdasarkan laporan kelulusan ujian. 3. Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dicantumkan dalam ijazah. 4. Pengisian blanko ijazah dilakukan oleh Sekolah penyelenggara ujian berdasarkan DKHUN, nilai hasil ujian sekolah dan pedoman yang berlaku. 5. Sekolah yang tidak menjadi penyelenggara ujian, menyerahkan hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan kepada Sekolah penyelenggara. 6. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala Sekolah penyelenggara ujian serta dibubuhi stempel. VII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Penyelenggara Tingkat Pusat, Provinsi Kabupaten/Kota, dan Kecamatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. VIII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN Biaya penyelenggara UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.komponen biaya untuk penyelenggaraan UN meliputi biaya penyelenggaraan di Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota/ Gugus dan Sekolah. A. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Pusat mencakup komponen-komponen sebagai berikut: 1. Penyusunan POS UN; 2. Sosialisasi UN ke provinsi; 3. Penyiapan 25% butir soal UN; 4. Pemantauan kesiapan pelaksanaan UN; 5. Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN; 6. Operasional pelaksanaan UN; 7. Analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi; dan 8. Publikasi hasil UN; 31

32 B. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Provinsi mencakup komponen-komponen sebagai berikut: 1. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN; 2. Penggandaan dan pendistribusian POS UN; 3. Pelatihan dan penyusunan 75% butir soal; 4. Pelatihan penskoran hasil UN; 5. Perakitan master soal UN; 6. Penggandaan, pengamplopan dan pengepakan bahan UN serta pendistribusian ke kabupaten/kota; 7. operasional pelaksanaan UN; 8. Pengiriman hasil pemindaian dan penskoran LJUN kepada Penyelenggara Tingkat Pusat; 9. Pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke sekolah/ madrasah penyelenggara melalui Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan; 10. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; 11. Penyusunan dan pengiriman laporan UN. C. Biaya penyelenggaraan UN di Tingkat Gugus SLB Kabupaten/Kota mencakup komponen-komponen sebagai berikut: 1. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di kabupaten/kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN; 2. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon peserta UN ke Sekolah; 3. Pengelolaan data peserta UN; 4. Pencetakan kartu peserta UN; 5. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon pengawas ruang UN ke sekolah penyelenggara; 6. Pengelolaan data pengawas UN; 7. Pencetakan kartu pengawas UN; 8. Pendistribusian SKL dan POS UN ke Sekolah penyelenggara UN; 9. Operasional pelaksanaan UN kabupaten/kota,kecamatan dan Sekolah; 10. Pengiriman LJUN ke Penyelenggara Tingkat Provinsi; 11. Pengiriman DKHUN ke Sekolah penyelenggara; 32

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jln K.H.Agussalim Polewali Telp. 0428-22031, email:sman3polewali@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 POLEWALI NOMOR

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DEMAK TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI) KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dilengkapi rambu-rambu sebagai acuan penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 JADWAL UJIAN No Hari dan Tanggal UN Utama UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1. Senin,13 April 2015 Senin,20

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN SMP 1 WONOKERTO PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 2 DAFTAR ISI Halaman A. Pengertian 3 B. Penyelenggara Ujian Pendidikan Kesetaraan 3 C. Peserta

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jalan Cendana 9 Yogyakarta 55166 Telepon (0274) 523340, 541322, 513696 Faks 513132 PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Berdasarkan ketentuan yang termaktub

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015 PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Petunjuk teknis ini diterbitkan sebagai panduan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN PA) TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK KEMENTERIAN AGAMA DAERAH

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2008 KATA PENGANTAR Berdasarkan ketentuan yang termaktub

Lebih terperinci

draft PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMPLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015

draft PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMPLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 draft PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMPLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN BIDANG PK-PLK SEKSI KURIKULUM & KESISWAAN PK-PLK 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2011 LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN STANDAR

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2011 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN MADRASAH (UM) MADRASAH IBTIDAIYAH KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK Panduan Pelaksanaan UM MI Kab. Demak 1 PANDUAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2013 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG 1 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN Jl.Hayam Wuruk No.11 Yogyakarta Kode Pos 55212,Telp(0274) 512956,Fax(0274) 512956 Email : pendidikan@jogjakota.go.id HOTLINE SMS : 08122780001 HOTLINE EMAIL:

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330, 513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008 UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008 SUMBER BAHAN 1. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Pasal 58 Ayat (2) 2. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 94 Ayat (d) 3. Permen No

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BADAN STANDAR

Lebih terperinci

Draft Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah (US) 2011 I. SATUAN PENDIDIKAN

Draft Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah (US) 2011 I. SATUAN PENDIDIKAN I. SATUAN PENDIDIKAN 1. Penyelenggara Ujian Sekolah Negeri dan Swasta yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berdasarkan status akreditasi dan/atau memiliki kelayakan sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) SALINAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK) DIREKTUR JENDERAL Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan standar

Lebih terperinci

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012 Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/ PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BAHASA ARAB

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 BADAN STANDAR

Lebih terperinci

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : Tahun 2013 NOMOR : Tahun 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0225 TAHUN 2014

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0225 TAHUN 2014 (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330,513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0255 TAHUN 2015

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0255 TAHUN 2015 PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0255 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI

PEMERINTAH PROVINSI BALI PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN LAHRAGA Alamat: Jalan Raya Puputan Renon Denpasar, 80235 Telp. (0361) 226119, 235105 PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SD/MI/SDLB DAN PAKET A TERKOORDINASI

Lebih terperinci

Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) Fungsi US/M. Persyaratan Peserta US/M

Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) Fungsi US/M. Persyaratan Peserta US/M Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH SD/MI, SDLB, DAN PROGRAM PAKET A/ULA. TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) Lampiran 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 21 TAHUN TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB TINGKAT MADRASAH IBTIDAIYAH,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN

Lebih terperinci

Contoh POS US Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017

Contoh POS US Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017 Contoh POS US 2017 Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017 1. PESERTA UJIAN 1. Persyaratan Peserta Ujian 1. Peserta didik telah berada atau menduduki kelas tahun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) , FAX (0274) Yogyakarta Kode Pos 55284

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) , FAX (0274) Yogyakarta Kode Pos 55284 KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) 513492, 556744 FAX (0274) 556744 Yogyakarta Kode Pos 55284 Nomor : KW.12.2 / 1 /PP.00 / 233 /2015 Yogyakarta,

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS PENDIDIKAN Jln. Sunan Drajat No.10 Telp. (0231) 321266 SUMBER 45611 2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2011. Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos / website :...

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos / website :... PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos... Email :.../ website :... PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH SMP...KABUPATEN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0018/P/BSNP/VI/ TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) UNTUK SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/ SEKOLAH DASAR LUAR

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia Latar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Nomor : 421.2/087-Disdik/2015 T E N T A N G

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Nomor : 421.2/087-Disdik/2015 T E N T A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Nomor : 421.2/087-Disdik/2015 T E N T A N G PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017 DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 1 PERATURAN BADAN STANDAR

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012 dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan dan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 CANDIMULYO Jalan Candimulyo KM 4 Magelang (0293)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 CANDIMULYO Jalan Candimulyo KM 4 Magelang (0293) PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI CANDIMULYO Jalan Candimulyo KM 4 Magelang (093) 0904 69 SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI CANDIMULYO KABUPATEN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PROSEDUR OPERASI STANDAR PENGAWASAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTS, SMPLB, SMA/MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN FEBRUARI 2011 A. PENDAHULUAN Lampiran Peraturan

Lebih terperinci

Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL. dipersiapkan oleh. Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia

Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL. dipersiapkan oleh. Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK dipersiapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia Tujuan

Lebih terperinci

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar) Jumlah Peserta Amplop Besar (isi 20 eksemplar) Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar) Amplop Kecil B (isi = n eksemplar) 20 1 amplop @21 eksp - - 21-1 amplop @11 eksp 1 amplop @11 eksp 22-1 amplop @11 eksp

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

3 4efintuv l aeitak Orktistp&

3 4efintuv l aeitak Orktistp& 3 4efintuv l ukuinsb @i aeitak Orktistp& greuthata. daluvaw PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH/

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 1 2 D Kata Pengantar alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH/ SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SD/MI/SDLB) TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB),

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN JANUARI 2010 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0030/SK-TPI/BSNP/I/2010

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 001/H/HK/2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 001/H/HK/2014 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor: Jln. Jenderal Sudirman Senayan, Kotak Pos 4104, Jakarta 12041 Telepon: 575-1665 (3 saluran), 573-3129, 573-6365, 572-5031,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2006/2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Draf revisi 2 Juknis US SMA/SMK PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/ PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Draft 24 Nop PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Draft 24 Nop PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Draft 24 Nop 2009 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN 2013 TENTANG ! KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 593 TAHUN 2013 NOMOR 361 TAHUN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 DIREKTORAT KSKK MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19 Desember 2013 1 Tujuan UN PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP Pasal 68 Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rakhmat dan hidayah-nya sehingga dapat terselesaikannya buku Pedoman Teknis (Domnis) Penyelenggaraan Ujian Nasional

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330, 513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.dikpora.jogjaprov.go.id

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 DasarPelaksanaanUjianNasional 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 015 Tahun 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL BAGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2009 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 0024/SK-Pos/BSNP/XII/2009

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH (US/M) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH (US/M) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH (US/M) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SD NEGERI KALIKUDI 01 UPTD P DAN K KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN

NO KEGIATAN HASIL PENANGGUNG JAWAB URAIAN KEGIATAN KETERANGAN LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : DJ.I/ /2011, TANGGAL :...... PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMA, MA, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2007 LAMPIRAN KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015 SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015 SMA LABORATORIUM (PERCONTOHAN) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 31 JANUARI 2015 GD. KESENIAN DAN KEBUDAYAAN - UPI SUSUNAN ACARA No Waktu Acara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008 KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR 1513/BSNP/XII/2008 TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jalan Cendana 9 Yogyakarta 55166 Telepon (0274) 523340, 541322, 513696 Faks 513132 Laman : http://www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA Jalan Cendana No.9 Yogyakarta Telepon (0274) 550330,513132 Faksimile (0274) 513132 Website: www.pendidikan-diy.go.id

Lebih terperinci