DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15"

Transkripsi

1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman ANALISIS NILAI TAMBAH SEBAGAI INDIKATOR MODAL INTELEKTUAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ariati Suryaningsih, Indira Januarti 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: ABSTRACT This study aims to analyze empirically the role of Value Added in particular intellectual capital and capital employed as an indicator of Intellectual Capital (VAIC ) and ensure that value added models in assessing the impact on performance and market value of companies listed on the Stock Exchange Indonesia in 2006 through By using the model as a method of quantification Pulic, this study examined the effect of the value added of intellectual capital coefficient (VAIN) and value added capital employed coefficient (VACA) to productivity (OI / S), profitability (ROA), earnings growth (GR) and market value (MB) of the company. Data from this study were obtained from financial statements and annual reports of manufacturing firms drawn from the Indonesia Stock Exchange and the Indonesian Capital Market Directory. The population of this study is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the years for 290 companies. Determination of the sample using purposive sampling method. The type of data used are secondary data in the form of annual reports by the media manufacturing companies. Data analysis tools that use the Partial Least Square (PLS) with the help of a computer program PLS version 2.0. The results of this study indicate there is a possitive association between the value added of intellectual capital (VAIN) and productivity (OI / S), profitability (ROA), earnings growth (GR) and market value (MB) of manufacturing companies in Indonesia. The results also show that the value-added capital employed (VACA) has a positive association on productivity (OI / S), profitability (ROA) and market value (MB) of the company. But the value added capital employed (VACA) have no association on the growth of revenue (GR) manufacturing companies in Indonesia. Keywords: Value Added, Intellectual Capital, and Partial Least Square. PENDAHULUAN Beberapa tahun terakhir ini, banyak perusahaan yang mengubah sistemnya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labour-based business), menjadi bisnis yang didasarkan pada pengetahuan (knowledge-based-business), sehingga karakteristik perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan dapat diperoleh bagaimana cara menggunakan sumber daya lainnya secara efisien dan ekonomis yang nantinya akan memberikan keunggulan bersaing (Rupert, 1998 dalam Sawarjuwono, 2003). Para pelaku bisnis mulai menyadari pentingnya inovasi, sistem informasi, pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia karena kemampuan bersaing saat ini tidak hanya terletak pada kepemilikan aktiva berjuwud. Oleh Karena itu, organisasi bisnis semakin menitik beratkan akan pentingnya knowledge asset (aset pengetahuan) sebagai salah satu bentuk aset tak berwujud (Agnes, 2008). Pengetahuan diakui sebagai komponen esensial bisnis dan sumber daya strategis yang lebih suistanible (berkelanjutan) untuk memperoleh dan mempertahankan competitive advantage (Asni, 2007 dalam Solikhah, 2010). Secara ringkas Heng (dikutip dari Sangkala, 2006) mengartikan 1 Ariati Suryaningsih, Indira Januarti

2 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2 intellectual capital sebagai aset berbasis pengetahuan dalam perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan dalam bersaing. Sangkala (2006) mendefinisikan intellectual capital sebagai hasil dari proses tansformasi pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri yang ditransformasikan dalam asset yang bernilai bagi perusahaan. Pada kenyataannya pembahasan tentang intellectual capital terus berkembang. Salah satu area yang menarik perhatian akademisi maupun praktisi adalah terkait dengan penggunaan intellectual capital sebagai salah satu alat untuk menentukan nilai perusahaan (Edvinsson dan Malone, 1997) dalam Ullum (2008). Tetapi masalah sebenarnya dengan modal intelektual yaitu terletak pada pengukurannya. Keberadaan IC dalam laporan keuangan perusahaan masih belum jelas. Pengukuran yang tepat terhadap modal intelektual perusahaan belum dapat ditetapkan (Ullum et al, 2008). Fenomena IC di Indonesia baru mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) tetang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No.19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya atau untuk tujuan administratif (IAI, 2002). Sulitnya mengukur intellectual capital secara langsung tersebut, kemudian Pulic (1998) mengusulkan pengakuan secara tidak langsung terhadap intellectual capital dengan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan intelektual perusahaan (Value Added Intellectual Coefficient VAIC ). Konsep nilai tambah adalah indikator objektif secara keseluruhan dari kesuksesan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai dengan memasukkan investasi sumber daya termasuk gaji dan bunga untuk aset keuangan, deviden, pajak serta biaya research and development. Beberapa penelitian tentang intellectual capital telah membuktikan bahwa intellectual capital mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Akan tetapi, penelitian lain mengungkapkan hal yang berbeda. Hasil penelitian Firrer dan William (2003) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Sedangkan penelitian Chen et al (2005) merupakan pengembangan dari penelitian Firrer dan William (2003), berhasil membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Serupa dengan penelitian Chen et al (2005), Tan et al (2007) berhasil membuktikan bahwa intellectual capital berhubungan secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja keuangan perusahaan di masa datang. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang berbeda mengenai pengaruh IC terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Dikarenakan pada era knowledge based business, pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting. Perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi mungkin dapat mengakibatkan perbedaan dalam implikasi dan penggunaan intellectual capital di tiap-tiap negara. Berpijak dari penelitian yang menunjukkan hasil kontradiktif tersebut, maka menarik untuk dikaji ulang dengan melakukan penelitian mengenai modal intelektual. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Resource Based Teory (RBT) Resource-Based Theory (RBT) adalah suatu pemikiran yang berkembang dalam teori manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang menyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul. Penrose (1959) dalam (Solikhah, 2010) berpendapat bahwa sumber daya yang unggul adalah sumber daya yang langka serta tidak mudah untuk ditiru oleh pesaing. Maka secara umum, sumber daya yang mampu membawa keunggulan kompetitif tersebut adalah kompetensi sumber daya manusia, saling percaya (trust) di dalam perusahaan, budaya organisasi, serta basis data atau pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi melalui teknologi informasi. Madhani (2009) menyatakan bahwa suatu sumber daya yang berharga akan mendorong perusahaan untuk menambah nilai keuangan perusahaan. Suatu sumber daya akan lebih berharga apabila dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Menurut Resource Base Theory, intellectual capital (IC) memenuhi criteria valuable, rare, imperfect imitability dan non subtitution (VRIN). 2

3 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3 Intellectual capital yang dimiliki oleh perusahaan apabila dikelola dengan baik dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Nilai tambah tersebut dapat menciptakan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Stakeholder Teory Teori ini memelihara hubungan stakeholder yang mencakup semua bentuk hubungan antara perusahaan dengan seluruh stakeholdernya. Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Istilah stakeholder dari definisi Gray et al (2001) menyatakan bahwa stakeholder adalah:..pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan, para stakeholder antara lain masyarakat, karyawan, pemerintah, supplier, pasar modal dan lain-lain. Dalam konteks untuk menjelaskan hubungan VAIC dengan kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan, teori stakeholder dipandang dari kedua bidangnya, baik bidang etika (moral) maupun bidang manajerial. Bidang etika berargumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh organisasi, dan manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder (Deegan, 2004 dalam Ulum, 2008). Bidang manajerial dari teori stakeholder berpendapat bahwa kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi manajemen korporasi harus dipandang sebagai fungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas sumber daya yang dibutuhkan organisasi (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam Ulum, 2008). Penciptaan nilai (value creation) dalam konteks ini adalah dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik (physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi perusahaan (dalam hal ini disebut VAIC ) yang kemudian dapat mendorong meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan menigkatkan pertumbuhan perusahaan sehingga nilai perusahaan dimata seluruh stakeholder akan meningkat. Intelectual Capital Ada banyak definisi berbeda mengenai modal intelektual. Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai (Williams, 2001). Modal intelektual dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan (Stewart, 1997). Modal intelektual mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Edvinsson dan Malone (1997), mengklasifikasikan IC perusahaan terdiri dari modal manusia (HC) dan modal struktural (SC). HC didefinisikan sebagai kualifikasi pengetahuan, dan ketrampilan karyawan sedangkan SC adalah pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Structural capital mencakup proses produksi, teknologi informasi, hubungan pelanggan, riset dan pengembangan. Menurut Resource Based Theory, Intellectual capital merupakan suatu sumber daya perusahaan. Teori ini menganggap bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif dan kinerja keuangan yang lebih baik melalui penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. Sedangkan sumber daya yang strategis adalah sumber daya yang memiliki karakteristik VRIN (Madhani, 2009). Maka untuk dapat menghasilkan nilai tambah ( value added ) perusahaan harus dapat mengelola IC dengan efektif dan efisien. Value Added Intellectual Cofficient (Pulic Model) Saat ini upaya memberikan penilaian terhadap modal intelektual merupakan hal yang penting. Namun terdapat masalah kesulitan dalam pengukuran modal intelektual. Pulic (1998) mengusulkan Koefisien Nilai Tambah Intelektual / Value Added Intellectual Coefficient (VAIC ) untuk menyediakan informasi tentang efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. VAIC adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif 3

4 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4 memonitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah atau Value Added (VA) dengan total sumber daya perusahaan dan masing-masing komponen sumber daya utama. Nilai tambah adalah perbedaan antara pendapatan (OUT) dan beban (IN). Metode ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk mengukur kontribusi setiap sumber daya - manusia, struktur, fisik dan keuangan untuk membuat VA oleh perusahaan (Ze ghal dan Maaloul, 2010). Pulic (1998) mengembangkan "Value Added Intellectual Coefficient" (VAIC ) untuk mengukur nilai intellectual capital perusahaan secara kuantitatif. Sesuai dengan model Pulic (1998) formulasi perhitungan VAIC adalah sebagai berikut: VA = OUT IN Output (OUT) = Total penjualan dan pendapatan lain. Input (IN) = Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan). Value Added (VA) = Selisih antara Output dan Input. Tahap kedua adalah menilai hubungan antara nilai tambah (VA) dengan human capital (HC). Nilai koefisien nilai tambah dari human capital (VAHU) menunjukkan berapa banyak VA yang dihasilkan dari satu satuan moneter yang diinvestasikan pada karyawan. Menurut Pulic (2004), beban karyawan tidak dimasukkan dalam input, hal ini berarti beban karyawan tidak dimasukkan dalam biaya melainkan investasi. VAHU = VA/HC Value added Human Capital (VAHU) Human Capital (HC) = Beban karyawan. Value Added (VA) = Nilai Tambah Langkah ketiga adalah menemukan hubungan antara VA dengan Structural Capital (SC). Structural Capital Value Added (STVA) adalah rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit moneter dari VA. SC diperoleh dari HC dikurangkan dari VA. SC tergantung pada penciptaan VA dan berbanding terbalik dengan HC. SC diperoleh dari HC dikurangkan dari VA. STVA = SC/VA Structural Capital Value Added (STVA) Structural Capital (SC) = Modal struktural. Value Added (VA) = Nilai Tambah Langkah keempat adalah menghitung value added intellectual capital (VAIN). VAIN menunjukkan kontribusi dari IC dalam pembentukan VA. VAIN terdiri dari HC dan SC maka rumusan VAIN menjadi: VAIN = VAHU + STVA VAIN = Value Added Intellectual Capital VAHU = Value added Human Capital STVA = Structural Capital Value Added Langkah kelima adalah menilai VACA (Value added capital employed). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. Menurut Pulic (2004) dalam penciptaan nilai IC membutuhkan modal finansial dan fisik. Value added capital employed (VACA) mengungkapkan seberapa besar nilai baru telah dibuat oleh satu unit moneter yang diinvestasikan dalam modal usaha. Dengan demikian, pemanfaatan CE yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan (Tan et al., 2007). VACA = VA/CE VACA = Value Added Capital Employed CE = Capital Employed: dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih) VAIC mengukur berapa banyak nilai baru telah dibuat per unit moneter yang diinvestasikan dalam sumber daya masing-masing. Suatu koefisien yang tinggi menunjukkan penciptaan nilai yang lebih tinggi menggunakan sumber daya perusahaan, termasuk IC nya. Dengan demikian, VAIC dihitung sebagai berikut: VAIC = VAIN + VACA VAIC = Value Added Intellectual Capital Coeficient 4

5 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5 Kinerja Perusahaan Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 1997). Menurut Horne (2005), kinerja adalah hasil pencapaian dalam periode tertentu. Kinerja perusahaan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Berbagai rasio dapat digunakan, tetapi dalam penelitian ini digunakan empat macam rasio keuangan yang mencerminkan efisiensi perusahaan terhadap total aktiva yaitu didefinisikan sebagai berikut yaitu rasio produktifitas, rasio profitabilitas, nilai pasar dan pertumbuhan perusahaan. Indikator yang digunakan untuk menjelaskan mengenai rasio produktifitas adalah operating income per net sales (OI/S). Sedangkan untuk profitabilitas, nilai pasar, dan pertumbuhan pendapatan perusahaan masing masing menggunakan ROA, market to book (MB) dan Growth Revenues yaitu GR sebagai indikatornya. Pengaruh antara Nilai Tambah Modal Intelektual (VAIN) dan Nilai Tambah Modal Usaha (VACA) terhadap Kinerja dan Nilai Pasar Perusahaan Penelitian ini didesain untuk menganalisis secara empiris peranan dari Nilai Tambah (Value Added) sebagai indikator dari Intellectual Capital. Penelitian ini secara khusus meneliti mengenai peranan nilai tambah modal intelektual (VAIN) dan nilai tambah modal usaha (VACA) sebagai komponen pembentuk VAIC dan juga berusaha untuk memastikan secara empiris model value added tersebut dalam menilai dampaknya terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan. Pada penelitian ini kinerja perusahaan dilihat dari empat sudut pandang yaitu produktifitas (OI/S), profitabilitas (ROA), pertumbuhan pendapatan (GR) dan nilai pasar (MB). Jika intellectual capital merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan competitive advantages, maka intellectual capital akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan (Harrison dan Sullivan, Chen at al, Abdolmohammadi dalam Ulum, 2008). Apabila intellectual capital meningkat, maka kinerja keuangan akan semakin meningkat, begitu juga sebaliknya. Hipotesis penelitian ini disusun secara urut berdasarkan logika tersebut. Kinerja keuangan perusahaan adalah suatu tampilan atau keadaan secara utuh atas keuangan perusahaan selama periode/kurun waktu tertentu. Sebagian besar dari hasil hasil penelitian, seperti misalnya penelitian Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005) menunjukkan bahwa modal intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang mampu mengelola sumber daya intelektualnya diyakini mampu menciptakan value added serta mampu menciptakan competitive advantage dengan melakukan inovasi, penelitian dan pengembangan yang akan bermuara terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut senada dengan konsep Resource-Based Theory. Sedangkan dari sudut pandang Stakeholder Theory dinyatakan bahwa manajer korporasi akan berusaha memperoleh value added (nilai tambah) yang selanjutnya akan didistribusikan kembali kepada seluruh stakeholder. Oleh karena itu, para stakeholder akan berperan sebagai kontrol dalam rangka penggunaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan termasuk sumber daya intelektual. Penelitian terdahulu mengenai hubungan intellectual capital dengan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan. Penelitian Chen et al (2005) merupakan pengembangan dari penelitian Firrer dan William (2003), berhasil membuktikan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Serupa dengan penelitian Chen et al (2005), Tan et al (2007) berhasil membuktikan bahwa intellectual capital berhubungan secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan maupun kinerja keuangan perusahaan di masa datang. Sedangkan penelitian Ze ghal dan Maaloul, (2010) membuktikan bahwa VAIN dan VACA memiliki berpengaruh secara positif terhadap kinerja suatu perusahaan. Di Indonesia penelitian mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan juga telah dilakukan. Penelitian Ulum (2008) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun penelitian Kuryanto (2008) menunjukkan IC tidak memiliki hubungan yang positif dengan kinerja perusahaan. Hasil yang berbeda ini menunjukkan bahwa penelitian mengenai pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan masih dibutuhkan. 5

6 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6 Berdasarkan uraian diatas, hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: H1a: H1b: H2a: H2b: H3a: H3b: H4a: H4b: Nilai tambah modal intelektual (VAIN) perusahaan berpengaruh positif terhadap produktifitas perusahaan (OI/S). Nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap produktifitas perusahaan (OI/S). Nilai tambah modal intelektual (VAIN) perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan (ROA). Nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan (ROA). Nilai tambah modal intelektual (VAIN) perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan (GR). Nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan (GR). Nilai tambah modal intelektual (VAIN) perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan (MB). Nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap nilai pasar perusahaan (MB). METODE PENELITIAN Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah value added intellectual capital (VAIN) yang diciptakan oleh human capital (VAHU) dan structural capital (STVA). Kemudian variabel independen lainnya yaitu value added of capital employee (VACA). Konsep tersebut berdasarkan penelitian Ze ghal dan Maaloul, (2010). Berdasarkan penelitian tersebut kedua value added telah terformulasi perhitungan masing-masing variabel independen disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000), yaitu formula masing-masing variabel adalah sebagai berikut. 1. Value added intellectual capital (VAIN). VAIN menunjukkan kontribusi dari IC dalam pembentukan VA (Ze ghal dan Maaloul, 2010). VAIN terdiri dari HC dan SC maka rumusan VAIN menjadi: VAIN = VAHU + STVA Dimana: VAHU = VA / HC; Value added human capital VA = OUT IN OUT = Output: total penjualan dan pendapatan lain. IN = Input: beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain beban karyawan) HC = Employee cost STVA = SC/VA; Value added structural capital SC = VA HC; Structural capital 2. Value added capital employed (VACA) Menurut Ze ghal dan Maaloul (2010) value added capital employed coefficient (VACA) mengungkapkan seberapa besar nilai tambah baru yang telah dibuat oleh satu unit moneter yang diinvestasikan dalam modal usaha. VACA = VA / CE Dimana: VA = OUT IN CE = Capital Employed (ekuitas, laba bersih) Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Untuk melakukan analisis yang relevan dalam studi ini, terdapat empat dependen variabel dari rasio pendapatan operasi/penjualan (OI/S), rasio return on asset (ROA), rasio pertumbuhan pendapatan (GR), dan 6

7 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7 rasio total kapitalisasi pasar dibagi dengan nilai ekuitas (MB). Variabel ini merupakan kombinasi dari penelitian Daniel Ze ghal and Anis Maaloul (2010), Chen et al (2005) dan Ulum (2008), yaitu sebagai berikut: (i) OI/S Rasio OI/S mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari kegiatan operasinya. Cara perhitungan rasio OI/S yaitu: OI/S = Laba Operasi / Penjualan Bersih (ii) ROA ROA merupakan indikator keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas total aset yang dimiliki perusahaan. Cara perhitungan ROA yaitu: ROA = Laba Bersih / Aktiva (iii) Growth Revenue (GR) GR digunakan untuk mengukur perubahan pendapatan perusahaan. Penghitungan Growth Revenues yaitu: GR = {(Pendapatan tahun ke-t / Pendapatan tahun ket-1)-1} x 100%. (iv) Market to Book Value Ratio (MB) Rasio nilai pasar terhadap nilai buku (market to book value ratio) memberikan penilaian akhir dan menyeluruh mengenai keadaan pasar saham perusahaan. Perhitungan market to book value ratio adalah: MB = Jumlah lembar saham beredar x Harga saham / Total ekuitas Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006, 2007, 2008, 2009, dan Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling ini memiliki kriteria sebagai berikut: tercatat dalam kelompok perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, perusahaan melakukan listing di Bursa Efek Indonesia sebelum tahun 2006, yaitu tahun 2005, perusahaan yang memiliki nilai buku ekuitas yang negatif tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian, perusahaan yang rugi tidak dimasukan dalam sampel penelitian, perusahaan dengan data yang tidak lengkap (tidak tersedianya laporan tahunan konsukuensi dari merger, suspen, delisting) tidak dimasukkan kedalam sampel penelitian, perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS). Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam penelitian ini baik variabel independen (VAIC ) maupun variabel dependen (kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan), keduanya merupakan variabel laten yang dibangun dengan indikator formatif. Analisis Deskriptif Statistik deskripif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dilihat dari rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum (Ghozali, 2006). Maksimum dan minimum menunjukkan nilai terbesar dan terkecil. Statistik deskriptif juga bermanfaat untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat Analisis Alat analisis PLS digunakan untuk menjawab hipotesis satu, dua, tiga, dan empat. Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari 2 model, yaitu inner model dan outer model. Inner Model Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory) menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi 7

8 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8 dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen yang intepretasinya sama dengan regresi. Disamping melihat nilai R-square, model PLS juga di uji dengan melihat Q-square prediktif relevansi untuk model konstruktif. Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model juga estimasi parameternya. Outer Model Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif dievaluasi dengan convergent validity, discriminant validity, dan composite reability. Sedangkan outer model dengan formatif indikator dievaluasi berdasarkan substantive contentnya yaitu dengan membandingkan besarnya relative weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut (Chein, 1998 dalam Ghozali, 2008). Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit dari regresi tersebut. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai signifikansi F, dan nilai signifikansi T (Ghozali, 2008). Hasil dinyatakan signifikan apabila t- statistics lebih besar dari t tabel alfa 5% (1,96) atau t tabel alfa 10% (1,64). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Tabel 1 merupakan gambaran sebaran nilai dari masing-masing variabel. Selanjutnya deskripsi dari masing-masing variabel dijelaskan berikut ini. N Tabel 1 Descriptive statistics Minimum Maximum Mean Median Std. Deviation VACA 290 0, ,0912 2,0502 1,5741 1,7242 VAIN 290 0, , , , ,5148 OI/S 290-0,0492 0,4894 0,1181 0,0943 0,0904 ROA 290 0,0000 0,4067 0,0928 0,0669 0,0878 GR , , , , ,4158 MB 290 0, ,4468 2,7246 1,1290 5,0298 Valid N 290 (listwise) Sumber : Data sekunder yang diolah Variabel yang diukur dengan VACA rata-rata dari perusahaan sampel selama tahun 2006 hingga 2010 diperoleh sebesar 2,0502. Nilai VACA terkecil adalah sebesar 0,2162, standar deviasi 1,7242, dan nilai VACA tertinggi adalah 10,0912. Rata-rata VACA pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai VACA tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih kecil dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai VACA pada masing-masing perusahaan sampel memiliki besaran yang hampir sama antar masing-masing perusahaan. Ukuran modal intelektual lain adalah VAIN yang merupakan gabungan dari human capital (VAHU) dan structural capital (STVA) dari perusahaan sampel selama tahun 2006 hingga 2010 diperoleh sebesar 22,9833. Nilai VAIN terkecil adalah sebesar 0,7684, standar deviasi 24,5148, dan nilai VAIN tertinggi adalah 168,7207. Rata-rata VAIN pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai VAIN tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai VAIN pada masing-masing perusahaan sampel memiliki perbedaan yang besar antar masingmasing perusahaan. 8

9 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9 Ukuran kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan operating income per sales (OI/S) dari sampel penelitian selama tahun diperoleh sebesar 0,1181. Rata-rata OI/S pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai OI/S tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai OI/S pada masing-masing perusahaan sampel memiliki perbedaan yang besar antar masing-masing perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan ROA dari sampel penelitian selama tahun diperoleh sebesar 0,0928. Standar deviasi dari ROA adalah 35,4158, sedangkan nilai ROA terkecil adalah sebesar 0 dan nilai ROA terbesar adalah sebesar 0,4067. Ratarata ROA pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai ROA tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih kecil dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai ROA pada masing-masing perusahaan sampel memiliki besaran yang hampir sama antar masing-masing perusahaan. Ukuran kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan pertumbuhan pendapatan (GR) dari sampel penelitian selama tahun diperoleh sebesar 18,8158. Nilai pertumbuhan pendapatan perusahaan terkecil adalah sebesar -72,4440, nilai pertumbuhan penjualan terbesar adalah sebesar 430,5099, dan standar deviasi sebesar 35,4158. Rata-rata GR pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai GR tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai GR pada masing-masing perusahaan sampel memiliki perbedaan yang besar antar masing-masing perusahaan. Ukuran kinerja pasar saham perusahaan yang diukur dengan menggunakan market to book value dari sampel penelitian selama tahun diperoleh sebesar 2,7246. Nilai MB terkecil adalah sebesar 0,0267, nilai MB terbesar adalah sebesar 35,4468, dan nilai standar deviasi sebesar 5,0298. Rata-rata MB pada perusahaan manufaktur yang menjadi sampel lebih besar dibanding median, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai MB tinggi. Sedangkan untuk standar deviasi yang lebih besar dari nilai mean-nya, menunjukkan bahwa nilai MB pada masing-masing perusahaan sampel memiliki perbedaan yang besar antar masing-masing perusahaan. Analisis Data Menilai Outer Model Oleh karena diasumsikan bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi, maka ukuran internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif (Ghozali, 2006). Hal ini berbeda dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga kriteria untuk menilai outer model, yaitu convergent validity, composite reliability dan discriminant validity. Karena konstruk formatif pada dasarnya merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk, maka cara menilainya adalah dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut. Original Sample (O) Tabel 2 Outer Weight (Mean, ST Dev, T values) Standard Standard Sample Deviation Error Mean (M) (STDEV) (STERR) T Statistics ( O/STERR ) GR -> gr 0,0283 0,0292 0,0049 0,0049 5,7449 MB -> mb 0,1992 0,2038 0,0201 0,0201 9,8937 OI / S -> oi/s 11, ,0899 0,5185 0, ,3707 ROA -> roa 11, ,4602 0,5469 0, ,8513 VACA -> vaca 0,5810 0,5861 0,0384 0, ,1321 VAIN -> vain 0,0409 0,0415 0,0032 0, ,9486 Sumber : Data sekunder yang diolah Hasil pengolahan dengan menggunakan SmartPLS dapat dilihat pada Tabel 4.3 nilai outer model dengan melihat nilai koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien regresi tersebut. Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel signifikan pada alfa 5%, maka seluruh variabel tersebut dapat digunakan. 9

10 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 10 Pengujian Model Struktural (Inner Model) Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Tabel 3 merupakan hasil estimasi R-square dengan menggunakan SmartPLS. Tabel 3 Nilai R-Square R Square Mb 0,1442 Roa 0,1227 oi/s 0,0885 Gr 0,0116 Vain 0 Vaca 0 Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 3 menunjukkan Nilai koefisien determinasi R 2 variabel market to book value (MB) adalah yang paling besar yaitu sebesar 0,144 sedangkan yang paling rendah adalah variabel pertumbuhan perusahaan (GR) yaitu sebesar 0,012. Nilai R-square untuk variabel nilai pasar (MB) diperoleh sebesar 0,1442, untuk variabel profitabilitas (ROA) diperoleh sebesar 0,1227, untuk variabel produktifitas (OI/S) diperoleh sebesar 0,0885 dan untuk variabel pertumbuhan pendapatan (GR) diperoleh sebesar 0,0116. Hasil ini menunjukkan bahwa 14,42% variabel nilai pasar (MB) dipengaruhi oleh VACA dan VAIN, 12,27% variabel profitabilitas (ROA) dipengaruhi oleh modal VACA dan VAIN, 8,85% variabel produktifitas (OI/S) dapat dipengaruhi oleh VACA dan VAIN dan 1,16% variabel pertumbuhan pendapatan (GR) dapat dipengaruhi oleh VACA dan VAIN. Pengujian Hipotesis Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antara variabel-variabel penelitian. Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output result for inner weight. Tabel 4 memberikan output estimasi untuk pengujian model structural. Tabel 4 Path Coefficients Original Standard Standard Sample (O) Sample Mean (M) Deviation (STDEV) Error (STERR) T Statistics ( O/STERR ) vain -> oi/s 0,2082 0,2082 0,0644 0,0644 3,2347 vaca -> oi/s 0,1803 0,1803 0,0697 0,0697 2,5855 vain -> roa 0,1735 0,1735 0,0576 0,0576 3,0138 vaca -> roa 0,2765 0,2765 0,0654 0,0654 4,2306 vain -> gr -0,0946-0,0946 0,0356 0,0356 2,6574 vaca -> gr -0,0381-0,0381 0,0278 0,0292 1,3731 vain -> mb 0,1150 0,1150 0,0536 0,0561 2,1472 vaca -> mb 0,3431 0,3431 0,0810 0,0807 4,2331 Sumber : Data sekunder yang diolah Pengaruh antara Nilai Tambah Modal Intelektual (VAIN) dan Nilai Tambah Modal Usaha (VACA) terhadap Produktifitas Perusahaan (OI/S) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap konstruk produktifitas perusahaan (OI/S). Hal ini dapat dilihat dari hasil tabel 4 dengan nilai t-statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni 10

11 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 11 sebesar 3,2347. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal usaha yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula produktifitas perusahaan yang dihasilkan. Keadaan tersebut juga terjadi pada konstruk nilai tambah modal usaha (VACA) berpengaruh positif terhadap konstruk produktifitas perusahaan (OI/S). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai t-statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 2,5855. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal usaha yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula produktifitas perusahaan yang dihasilkan. Penelitian ini dapat memperkuat resource based theory yang menyatakan bahwa intellectual capital dan modal perusahaan merupakan suatu sumber daya. Menurut teori tersebut sumber daya perusahaan apabila dikelola dengan baik maka akan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan adanya nilai tambah yang dihasilkan dari pengelolaan sumber daya maka produktifitas perusahaan dapat meningkat. Hasil penelitian ini selaras dengan temuan Ze ghal dan Maaloul (2010) di Inggris, yang menemukan hubungan positif modal intelektual terhadap produktifitas (OI/S) perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi value added dari modal intelektual dan modal usaha yang dimiliki perusahaan, maka produktifitas perusahaan semakin meningkat. Hal ini berarti perusahaan manufaktur di Indonesia dapat menciptakan dan mengelola value added dengan baik sehingga akan bermuara pada peningkatan produktifitas perusahaan. Diharapkan kedua value added yang dihasilkan perusahaan tersebut berdampak besar pada daya jual perusahaan sehingga menghasilkan laba operasi yang tinggi yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Pengaruh antara Nilai Tambah Modal Intelektual (VAIN) dan Nilai Tambah Modal Usaha (VACA) terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap konstruk profitabilitas perusahaan (ROA). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 3,0138. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal intelektual yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan yang dihasilkan. Keadaan tersebut juga terjadi pada konstruk modal usaha (VACA) yang berpengaruh positif terhadap konstruk profitabilitas perusahaan (ROA). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai t- statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 4,2306. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal usaha yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan yang dihasilkan. Dapat disimpulkan bahwa kedua variabel nilai tambah tersebut mempunyai nilai yang signifikan dengan profitabilitas perusahaan (ROA). Ini berarti kedua nilai tambah yang dimiliki perusahaan manufaktur di Indonesia dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini memperkuat teori sumber daya yang menyatakan bahwa intellectual capital merupakan salah satu sumber daya perusahaan yang dapat memberi kontribusi terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan adanya pengelolaan intellectual capital secara baik dan benar, perusahaan dapat memperoleh nilai tambah yang nantinya menjadi suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan karena produk yang dihasilkan lebih unggul dibandingkan dengan produk lainnya. Hasil analisis tersebut konsisten dengan hasil analisis Chen et al (2005), Ullum dkk (2008), serta Zeghal dan Maaloul (2010) yang menyatakan bahwa VAIC mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Adanya pengelolaan intellectual capital dengan baik dan meningkatkan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi intellectual capital maka nilai profitabilitas perusahaan akan meningkat pula. Pengaruh antara Nilai Tambah Modal Intelektual (VAIN) dan Nilai Tambah Modal Usaha (VACA) terhadap Pertumbuhan Perndapatan Perusahaan (GR) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap konstruk pertumbuhan pendapatan perusahaan (GR). Tabel 4 menghasilkan nilai t-statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 2,6574. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal intelektual yang dimiliki perusahaan, maka akan mengalami pertumbuhan yang terus meningkat. Karena perusahaan yang 11

12 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 12 dapat mengelola modal intelektualnya dengan maksimal akan memperoleh value added secara teratur dan berkesinambungan sehingga perusahaan mampu untuk tumbuh dan tetap bertahan. Dalam kaitannya dengan teori stakeholder, hal ini senada dengan konteks hubungan modal intelektual terhadap kinerja keuangan. Dimana peran stakeholder adalah mengendalikan manajer korporasi untuk meningkatkan value added secara berkesinambungan sehingga perusahaan tetap tumbuh. Apabila perusahaan memiliki kecenderungan bertumbuh maka kesinambungan usahanya terjamin. Dengan mengoptimalkan modal intelektual yang dimiliki, maka stakeholder berkepentingan agar perusahaan senantiasa memperoleh laba, dengan demikian akan meningkatkan distribusi kesejahteraan kepada mereka. Pemanfaatan penuh atas seluruh sumber daya perusahaan baik sumber daya berwujud maupun tak berwujud akan mendorong keberhasilan pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan (Wernerfelt, 1984). Oleh karena itu, bukti empiris adanya pengaruh positif modal intelektual terhadap pertumbuhan sesuai dengan pandangan Resource Based Teory. Secara umum, hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga ini relatif sama dengan Chen et al (2005) yang memberikan bukti empiris bahwa model VAIC berpengaruh positif terhadap prtumbuhan (dalam hal ini diukur dengan pertumbuhan penjualan GR). Dengan pengujian secara lebih terperinci, Chen et al. (2005) menemukan bahwa VACA dan VAHU berpengaruh terhadap pertumbuhan penjualan. Sementara dalam penelitian ini hanya indikator VAIN yang mampu memprediksi pertumbuhan penjualan sebagaimana nampak pada tabel 4. Pada konstruk nilai tambah modal usaha (VACA) tidak berpengaruh terhadap konstruk pertumbuhan pendapatan perusahaan (GR). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai t-statistic yang lebih kecil dari 1,96 yakni sebesar 1,3731. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal usaha yang dimiliki perusahaan, tidak mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diperoleh. Hasil ini konsisten dengan penelitian Kuryanto dan Syafruddin (2008) dan Firer dan Williams (2003) yang menunjukkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan diatas memberikan makna bahwa value added yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan terbesar dihasilkan oleh efesiensi dari VAIN. Artinya, perusahaan manufaktur di Indonesia VACA kurang berperan penting dibandingkan VAIN. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur tidak dapat memanfaatkan dana yang tersedia atau CE-nya. Menurut Kuryanto (2008), hal tersebut dikarenakan sektor manufaktur masih menggunakan banyak asset tetap dalam proses operasinya. Nilai tambah modal usaha yang diperoleh tersebut digunakan perusahaan untuk eksapansi dalam betuk asset. Sehingga dari waktu ke waktu asset yang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan. Dilihat dari situasi tersebut, industri manufaktur lebih memanfaatkan sumber daya fisiknya hanya untuk produktifitas dan profitabilitas perusahaan dengan memperkecil pengeluaran untuk memperbesar laba pendapatannya. Karena diyakini sumber daya intelektual dapat meningkatkan pendapatan dengan efisien. Padahal faktanya sumber daya fisik juga diperlukan pada sisi penjualan yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan pendapatan. Dikarenakan penjualan bersifat fluktuatif, dipengaruhi oleh berbagai faktor intern dan ekstern. Seharusnya CE dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki mutu produk atau memperbaiki pemasaran produk. Seperti mengembangkan dan meningkatkan berbagai produk dan jasa baru; membangun dan memperluas fasilitas produksi; menanamkan investasi dalam sistem, infrastruktur dan jaringan distribusi yang akan mendukung terciptanya hubungan global; dan memelihara serta mengembangkan hubungan yang erat dengan para pelanggan. Pengaruh antara Nilai Tambah Modal Intelektual (VAIN) dan Nilai Tambah Modal Usaha (VACA) terhadap Nilai Pasar Perusahaan (MB) Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa konstruk nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap konstruk nilai pasar perusahaan (MB). Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 2,1472. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal intelektual yang dimiliki perusahaan, makin tinggi nilai pasar perusahaan. Keadaan tersebut juga terjadi pada konstruk nilai tambah modal usaha (VACA) yang berpengaruh terhadap konstruk nilai pasar perusahaan (MB). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai t- 12

13 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 13 statistic yang lebih besar dari 1,96 yakni sebesar 4,2331. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai tambah modal usaha yang dimiliki perusahaan, mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Hasil penelitian ini memperkuat teori stakeholder yang menjelaskan bahwa seluruh aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai/value creation. Senada dengan pendapat tersebut, kepemilikan serta pemanfaatan sumber daya intelektual memungkinkan perusahaan mencapai keunggulan bersaing dan nilai tambah. Investor akan memberikan penghargaan lebih kepada perusahaan yang mampu menciptakan nilai tambah secara berkesinambungan. Dimana hal tersebut sesuai dengan pandangan Resource-Based Theory. Seperti halnya pendapat Ze ghal dan Maaloul (2010) yang menyatakan bahwa modal intelektual sangat berperan dalam menciptakan nilai bagi stakeholder yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholder. Penelitian Chen et al. (2005) juga berhasil membuktikan bahwa investor akan memberikan penilaian yang lebih terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa para investor perusahaan manufaktur di Indonesia tidak merasa ragu untuk memberikan nilai atau harga yang tinggi terhadap perusahaan tersebut, karena mereka mengetahui bahwa perusahaan tersebut sangat berpotensi untuk dapat menghasilkan return yang lebih tinggi bagi mereka. Semakin tinggi nilai intellectual capital maka penilaian pasar terhadap perusahaan akan semakin tinggi pula. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara empiris peranan dari Nilai Tambah (Value Added) khususnya modal intelektual dan modal usaha sebagai indikator dari Intellectual Capital (VAIC ) dan berusaha untuk memastikan secara empiris dalam menilai dampaknya terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan. Kinerja dan nilai perusahaan tersebut diukur dengan produktifitas perusahaan (OI/S), profitabilitas perusahaan (ROA), pertumbuhan pendapatan perusahaan (GR), dan nilai pasar perusahaan (MB). Pengujian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis PLS. Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : nilai tambah modal intelektual (VAIN) berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan, khususnya pada kinerja OI/S, ROA, GR dan MB; nilai tambah modal intelektual (VACA) berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai pasar perusahaan yang diukur dengan OI/S, ROA dan MB; nilai tambah modal intelektual (VACA) tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan GR. Keterbatasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, selanjutnya dapat diperoleh keterbatasan penelitian yaitu variabel dalam penelitian ini hanya terbatas pada empat variabel yang diteliti yang mengakibatkan jumlah R 2 masing-masing hanya menunjukkan bahwa 8,85% variabel produktifitas (OI/S), 12,27% variabel profitabilitas (ROA), 1,16% variabel pertumbuhan pendapatan (GR), dan 14,42% variabel nilai pasar (MB) dapat dipengaruhi oleh VACA dan VAIN sehingga apabila dalam penelitian selanjutnya ada penambahan variabel kemungkinan akan membuat variasi hasil pengamatan yang bisa saling melengkapi. Saran Berdasarkan hasil dan keterbatasan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka akan diberikan saran sebagai berikut : menggunakan konsep yang lebih tepat untuk menentukan beberapa proksi dari variabel penelitian dan penelitian selanjutnya dapat diarahkan pada sampel banyak perusahaan. Dalam hal ini kondisi perusahaan lain dapat dilibatkan dakam penelitian dan dengan sampel yang lebih besar. 13

14 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 14 REFERENSI Agnes, U. W Sebuah Tinjauan Akuntansi atas Pengukuran dan Pelaporan Knowledge. Paper disajikan pada The 2 nd National Conference UKWMS. Surabaya, 6 September Chen, M.C., S.J. Cheng, dan Y. Hwang An Empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firms market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6, No. 2, pp Edvinsson, L. dan M.S. Malone Intellectual capital realizing your company s true value by finding its hidden brainpower, New York: Harper Business Publisher, Firer, S. dan S.M. Williams Intellectual capital and traditional measures of corporate performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 4, No. 3, pp Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit UNDIP: Semarang. Ghozali, Imam Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Badan Penerbit UNDIP: Semarang Gray, R Thirty Years of Social Accounting, Reporting, and Auditing: what (if anything) have we learnt? Business Ethics: A European Review, Vol. 10, No.1, pp Horne, Van J.C. dan J.M. Wachowicz Fundamentals of Financial Management (Prinsipprinsip Manajemen Keuangan). Prentice-Hall International. Englewood Cliffs. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kuryanto, Benny. dan M. Syafruddin Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Proceeding SNA XI. Pontianak. Madhani, Pankaj M. Resource Based View (RBV) of Competitive Advantage: An Overview. Visited Desember Prawirosentono, Sujadi Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Bumi Aksara. Pulic, A Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy. Paper presented at the 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential. Pulic, A., M. Bornemann dan K.H. Leitner Measuring and reporting intellectual capital: the case of a research technology organisation. Singapore. Pulic, A (2004), Intelectual Capital does it create or destroy value?, Journal of Business Performance Management Measuring intangible assets the state of the art vol. 8, No Sangkala Intellectual Capital Management, Strategi Baru Membangun Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Yapensi. Sawarjuwono, T. dan A.K. Prihatin Intellectual capital: perlakuan, pengukuran, dan pelaporan (sebuah library research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No. 1, pp

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital 4.1 Deskripsi Objek Penelitian BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pada kepemilikan aktiva berwujud, tetapi lebih pada inovasi, sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang ekonomi membawa dampak perubahan yang cukup signifikan terhadap pengelolaan suatu bisnis dan penentuan strategi bersaing. Para pelaku bisnis

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, Dan Market Value Suri Bentoen Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia sbentoen@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi dan persaingan yang ketat pada saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya agar dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah tahun Populasi penelitian diambil dari data yang terdaftar di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak disektor Construction, Real Estate and Property dan Mining and Mining Service yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan inovasi secara terus-menerus. Dalam rangka untuk dapat bertahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Saat ini perekonomian dunia telah berkembang dengan pesat, yaitu ditandai dengan adanya kemajuan di bidang teknologi, persaingan yang ketat, dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat telah mengalami empat fase ekonomi-sosial sepanjang sejarah yang meliputi masyarakat primitif, masyarakat pertanian, masyarakat industri dan masyarakat informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah intellectual capital yang diukur menggunakan metode VAIC TM (Value Added Intellectual Coefficient) berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong

BAB I PENDAHULUAN. saing yang lebih tinggi, dan pertumbuhan inovasi yang luar biasa mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia berkembang dengan begitu pesatnya, yang antara lain ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, tingkat daya saing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan tenaga kerja (labor-based business) menjadi bisnis berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Ekonomi global ditandai dengan munculnya industri-industri baru yang berbasis pengetahuan. Basis pertumbuhan perusahaan berubah dari bisnis yang berdasarkan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena ekonomi baru dengan berkembangnya ilmu teknologi, globalisasi, dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif pada saat ini. Persaingan antar pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesaing. Dalam upaya pertahanan diri, perusahaan berupaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini persaingan usaha menjadi semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki senjata pamungkas agar dapat tetap unggul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membentuk iklim persaingan yang ketat bagi perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Agar dapat bertahan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Intellectual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik tentang Intellectual Capital antara lain : 1. Novelina Yunita (2012) Topik dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Shareholder Theory Menurut teori ini, tanggung jawab yang paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai (value) dari pemegang saham. Jika

Lebih terperinci

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 1, Juni 2015, hal 1-18 ISSN 2339-1545 Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN, PERTUMBUHAN DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh derajat S2

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK

Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK Analisis Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Lahan Yasan dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ABSTRAK Oleh NAMA : RAKHMAD HANDIKO NPM : 0851031048 No. Telp : 085208552014

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan

BAB V PENUTUP. pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Intellectual capital (IC) diartikan sebagai kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki perusahaan yang kemudian dikelola sehingga menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya

BAB V PENUTUP. Banyak perusahaan yang kurang efektif dalam mencapai tujuan bisnisnya 58 BAB V PENUTUP Keberhasilan suatu perusahaan perbankan tidak hanya dilihat dari kinerja keuangan perusahaan saat ini namun adanya sumber daya di dalam perusahaan dapat menghasilkan kinerja keuangan yang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney.

DAFTAR PUSTAKA. Deegan, C. (2004). Financial Accounting Theory. McGrow-Hill. Book Company. Sidney. DAFTAR PUSTAKA Bontis, N. (1998). Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76. Bontis et al. (2000). Intellectual Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pun harus mengubah pola manajemen dari pola manajemen. Pengetahuan telah diakui sebagai komponen bisnis yang penting dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan perubahan

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-11 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH ELEMEN PEMBENTUK INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PASAR DAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Deskripsi Objek Penelitian Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed (VACA),

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) Abstract Ronny Malavia Mardani Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dari resources-based business menjadi knowledge based business. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya dari resources-based

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perbankan Defenisi bank berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pada pasal 1 (butir 2) tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini persaingan ketat yang terjadi dalam dunia bisnis menutut perusahaan perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data yang digunakan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, penggunaan aset tidak berwujud memiliki dampak yang signifikan pada keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi, sehingga menciptakan bidang studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis 1. Rerangka Teori a. Teori Stakeholder Teori yang mendasari penelitian ini, yaitu stakeholder theory yang merupakan teori yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pertumbuhan perekonomian dunia telah berkembang. Perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah cara strategi bisnisnya supaya

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DASAR DAN KIMIA DI INDONESIA Oleh : Munfaiqotun Nikmah 11520100 PENDAHULUAN Modal intelektual sebenarnya mencakup hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perlakuan bisnis di zaman sekarang menghadapi tantangan yang sangat berat dan beragam. Persaingan antar pelaku bisnis yang meningkat serta bertambahnya tuntutan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 3.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Endang Saryanti (2010) meneliti hubungan intellectual capital dengan menggunakan metode VAIC dari Pulic terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. 8 BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Pemangku Kepentingan Teori yang mendasari penelitian ini adalah Teori Pemangku Kepentingan. Teori pemangku kepentingan lebih mempertimbangkan

Lebih terperinci

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE

PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE JDA Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 30-36 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda PENGARUH IC TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2005-2007 Subkhan Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 ISSN (Online):

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1  ISSN (Online): DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 3 Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PADA FINANCIAL PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Knowledge-based economyditandai dengan kemajuan di bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Knowledge-based economy adalah sebuah istilah yang luas digunakan untuk mendeskripsikan ekonomi global masa kini (Ting dan Lean, 2009). Knowledge-based economyditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini menyebabkan terjadinya globalisasi dan ekonomi inovasi telah menghasilkan ekonomi global yang memiliki tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business)

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya yang sebelumnya berdasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan akibat adanya pasar bebas dan globalisasi yang menuntut perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-15 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sebuah organisasi diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull daripada hanya posisi shareholder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat perusahaan-perusahaan yang mengunakan tenaga kerja (labor-based BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi, inovasi teknologi,informasi yang begitu cepat di peroleh dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia dan Indonesia sedang mengalami pergeseran kompetisi dari perekonomian yang berbasis sumber daya (resource-based economy) menjadi perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berbisnisnya yang berdasarkan tenaga kerja (labor based business) menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi global saat ini, pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Dan ditambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan adanya globalisasi serta teknologi informasi yang setiap tahunnya berkembang. Berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya berjudul A Resourcesbased BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Resource Based Theory Resources Based Theory (RBT) pertama kali disampaikan oleh Wernerfelt pada tahun 1984 dalam artikel pionernya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan melayani tujuan publik yang lebih luas yaitu untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dengan cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan adanya perkembangan zaman, semua sektor mengalami perubahan dan perkembangan, salah satu sektor yang mengalami perkembangan paling signifikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk. memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era ekonomi modern saat ini menuntut persaingan ketat dalam penciptaan nilai. Seluruh perusahaan berusaha melakukan pengelolaan modalnya demi meningkatkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pesaingan dalam era globalisasi, organisasi dituntut agar mampu bersaing dalam mencapai tingkat kompetitif jangka panjang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel dibawah ini menunjukkan statistic descriptive dari variabel independen VAIC TM dan indikator indikator yang membentuknya, yaitu VAHU, STVA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai

BAB II. oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada umumnya didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Intellectual Capital 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Modal intelektual (IC) merupakan salah satu sumber daya yang di miliki oleh perusahaan. Modal intelektual (IC) pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business)

BAB 1 PENDAHULUAN. strategi bisnis dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (laborbased business) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi, inovasi, teknologi dan persaingan bisnis yang ketat terus menerus memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka dalam menjalankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi penelitian diambil dengan metode probability sampling BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Saham Jerman dengan periode pengamatan yang dipilih yaitu tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL BERBASIS PASAR DAN NILAI TAMBAH TERHADAP KINERJA PASAR DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGARUH METODE PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL BERBASIS PASAR DAN NILAI TAMBAH TERHADAP KINERJA PASAR DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH METODE PENGUKURAN INTELLECTUAL CAPITAL BERBASIS

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang

Lebih terperinci

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 8 (1), 2016, 29-38 Published every June and December JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET) ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Kecenderungan kesuksesan perusahaan perbankan secara umum senantiasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seiring berkembangnya teknologi informasi maka persaingan

Lebih terperinci

ARIATI SURYANINGSIH NIM. C2C008016

ARIATI SURYANINGSIH NIM. C2C008016 ANALISIS NILAI TAMBAH SEBAGAI INDIKATOR MODAL INTELEKTUAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA DAN NILAI PASAR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan ini akan lebih menerapkan manajemen pengetahuan (knowlegde BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi global saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang dengan pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi. Persaingan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, kondisi lingkungan usaha cenderung turbulent dan penuh persaingan. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang mendorong pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dari segi produk, inovasi, serta kemajuan teknologi maka perusahaan dituntut untuk merubah cara kerja mereka dari bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi global ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang berbasis pengetahuan dan perkembangan yang paling signifikan terjadi pada sektor bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara bisnisnya. Perubahan proses bisnis dari bisnis yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan yang semakin kompetitif, dan perubahan cara pandang pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari laporan tahunan dan laporan keuangan Perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. (accessed September 2015).

DAFTAR PUSTAKA. Artikel Human Capital Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge.  (accessed September 2015). 8 DAFTAR PUSTAKA Artikel Human Capital. 2007. Mengembangkan Strategi Berbasis Knowledge. www.portalhr.com. (accessed September 205). Bontis, N., Keow, W.C.C., Richardson, S. 2000. Intellectual capital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika yang terjadi dalam dunia bisnis pada abad-21 ini telah menciptakan persaingan bisnis yang ketat di antara perusahaan. Agar perusahaan bisa terus bertahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian dunia telah berkembang dengan begitu pesatnya yang antara lain ditandai dengan kemajuan dibidang teknologi informasi, persaingan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan telekomunikasi yang go public periode 2007-2012. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ekonomi dan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat. Berkembangnya ekonomi dan teknologi informasi menyebabkan barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengubah cara berbinis mereka. Kemampuan bersaing tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian suatu negara dan tingkat persaingan bisnis yang semakin meningkat, hal ini memaksa banyak perusahaan mengubah cara berbinis

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 dan 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan, berfokus mengembangkan jaringan perusahaan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi seperti saat ini perusahaan dimanapun bersaing untuk merebut pangsa pasar konsumen. Setiap perusahaan siap menghadapi era seperti ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan yang pesat dalam perekonomian dunia yang di tandai dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi, persaingan yang ketat,

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS DAN KINERJA PASAR DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP PROFITABILITAS

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN. Damar Asih Dwi Akuntansi.Jakarta: Erlangga PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PERBANKAN Damar Asih Dwi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun )

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun ) PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun -2011) Yossita Kartikasari, P. Basuki Hadiprajitno Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci