Si Mata Elang. Herna S Zaldi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Si Mata Elang. Herna S Zaldi"

Transkripsi

1 Si Mata Elang Herna S Zaldi Gianina menatapi gedung sekolah SMU yang besar itu. Gedungnya tingkat dua, sudah tua, tapi tampak kokoh dan megah. Halamannya luas dan bersih. Di sekeliling lapangan olahraga berjajar pohon palm raja yang tampak kuat dan anggun. Kalau tidak ada hambatan yang berarti, sekolah ini akan menjadi sekolahan Gia. Semua persyaratan Gia masuk, malah nilai pelajarannya sedikit lebih baik dari persyaratan minimal sekolah itu. Sekarang papa Gia sedang menyelesaikan urusan administrasinya. Moeri dan Uli tampaknya punya optimisme yang sama. Oleh karena itu mereka merasa perlu meninjau sekolah itu. Bertiga mereka berjalan-jalan, ke toilet, ke kantin tempat nanti mereka jajan, melihat-lihat ruangan kelas, dan terakhir mereka menuju lapangan olahraga. Kebetulan di sana mereka melihat beberapa orang cowok sedang main basket. Gia, Moeri dan Uli duduk pada sebuah bangku terbuat dari beton persis di bawah gerumbulan pohon bogenvil. Di bangku-bangku lainnya ada beberapa cowok tampaknya sama-sama calon siswa. Di lapangan ada sepuluh cowok sedang main basket. Tampaknya sedang latihan. Mereka tidak mengenakan seragam, dan mainnya juga sambil bercanda. Tiba-tiba Gia terkesiap. Di antara sepuluh cowok yang sedang berlarian dan bersimbah keringat itu Gia menemukan sebentuk wajah yang sudah amat dikenalnya. Wajah itu lagi. Gia menatap wajah itu dengan lebih saksama. Bila cowok itu sedang berada di pinggir lapangan, mendekati Gia berada, Gia pura-pura menunduk, tapi matanya terus mengawasi. Tak salah lagi. Gia menemukan mata itu lagi: Si Mata Elang. Gia menemukan alis hitam tebal dan hampir nyambung. Asya menarik napas panjang. Li, lo pernah nggak seneng ama cowok,

2 seneeeng banget, padahal lo nggak kenal cowok itu, nggak tahu namanya, nggak tahu rumahnya kata Gia pelan. Pas di telinga Uli. Uli menatap wajah Gia dengan pandangan geli, Lo lagi panas, ya? Kok nanya yang begituan? Jawab aja! Ya enggak-lah. Nggak mungkin. Seneng sama orang kan harus ada sebabnya. Gia terdiam. Emangnya kenapa? serang Uli. Ah nggak. Jangan bohong. Lo jatuh cinta sama salah seorang di antara mereka, ya? Ah nggak. Lo itu aneh Gia, sekolah aja belum tentu diterima, sudah mikir yang bukan-bukan, kata Moeri. Tapi emang nggak salah-salah banget sih. Cowoknya keren-keren juga sih. Mata Gia masih pada cowok itu. Sang cowok sekarang istirahat. Ia digantikan dengan pemain lain. Ia duduk melonjorkan kaki di pinggir lapangan. Sekarang Gia makin yakin bahwa ia cowok yang sering hadir dalam lamunan, bahkan mimpinya. Gia sendiri sering tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Gianina kenal dengan cowok itu sudah lama. Lama sekali. Mungkin satu tahun lalu atau lebih. Gia tidak ingat benar. Yang jelas, ia ketemu dengan cowok itu di pusat perkulakan Carrefour. Waktu itu Gia sedang belanja dengan Mama. Tugasnya ngintil Mama mendorong-dorong troli mengumpulkan barang-barang belanjaan Mama. Waktu Gia memasuki sebuah lorong yang agak sempit troli Gia bersenggolan dengan troli orang. Celakanya, saat itu troli yang dibawa Gia membawa banyak barang bawaan, seperti mi instan dan berpak-pak tisue buat persediaan. Sebagian barang itu jatuh berserakan. Cowok minta maaf. Dia sibuk mengambili barang belanjaan Gia yang berserakan memenuhi lantai. Gia memperhatikan wajah cowok itu dengan nada malu. Soalnya, tabrakan itu sendiri sepenuhnya bukan kesalahan dia. Gia memang sedang nggak konsen. Tak ada yang istimewa dari cowok itu, kecuali matanya yang hitam tajam seperti elang. Alisnya tebal hitam hampir nyambung di pangkal hidungnya. Cowok itu sekilas tersenyum ke arah Gia. Soalnya soalnya. Kata orang... Gia juga memiliki mata seperti itu. Turunan papanya yang masih berdarah Timur Tengah. Beberapa saat mereka saling bertatapan. Mereka sama-sama tersenyum. Dan mereka pun berpisah. Cowok itu juga sedang ikut mamanya belanja. Beberapa hari setelah itu Gia masih suka ingat kejadian. Kejadian sekilas, lucu, namun cukup mengesankan. Gia suka dengan bentuk senyum cowok itu. Tatapan matanya terasa teduh. Tapi cerita tentang cowok itu sedikit demi sedikit tenggelam ditutup dengan banyak peristiwa lain dalam kesibukan keseharian Gia. Sekitar satu tahun kemudian Gia merayakan acara tahun baru di Grand Palace Hotel di Puncak. Papa Gia kebetulan mendapat undangan gratis dari rekanan kerjanya. Gia datang sekeluarga dan mendapat meja agak di belakang. Waktu itu ada acara door prize-nya. Kebetulan keluarga Gia mendapat hadiah. Hadiahnya sendiri sebenarnya tidak seberapa, hanya sebuah payung. Waktu Gia kembali dari panggung seusai mengambil hadiah tersebut, Gia melihat wajah itu lagi. Malam itu suasana terang-benderang. Gia yakin benar. Cowok itu duduk bersama keluarganya. Saat itu dia tersenyum, dan bertepuk tangan seakan ikut senang dengan hadiah yang didapatkan Gia. Sebenarnya malam itu Gia berharap bisa ketemu dengan cowok itu. Entah bagaimana caranya. Tapi tak ada kesempatan. Sampai acara berakhir cowok itu tidak muncul. Dua tiga hari setelahnya Gia masih suka ingat wajah itu, terutama matanya yang hitam itu. Tapi setelah itu lenyap lagi. Empat bulan setelah itu Gia liburan ke Bali bersama keluarganya. Ada banyak tempat yang dikunjunginya. Pada hari-hari akhir liburan Gia menginap di sekitar Pantai Kuta. Sewaktu ia sedang berenang bersama adik dan papanya, lagi-lagi ia ketemu dengan cowok itu. Tampaknya sama dengan Gia, cowok itu berlibur bersama keluarganya. Malah lebih banyak. Gia berpapasan dengan cowok itu di lapangan pasir. Waktu itu Gia hendak berenang, sementara cowok itu baru selesai berenang. Pakaiannya basah kuyup. Ia berjalan bersama sekitar tujuh orang anak kecil. Jarak antara Gia dan cowok itu hanya sekitar empat meter. Mereka sama-sama berhenti. Saling pandang. Saling senyum. Tapi cowok itu tak mengatakan apa-apa. Begitupun Gia. Ia bingung. Harus bilang apa coba? Cowok itu kemudian pergi karena seorang anak menarik tangannya. Gia sendiri kemudian berlalu menghampiri papanya yang sudah lama menunggu dengan papan selancarnya.

3 Dari laut tempat ia dan papanya berenang, Gia mengedarkan pandangannya ke daratan. Ia mencari keberadaan cowok itu. Nihil. Di lapangan pasir yang membentang luas itu Gia hanya melihat orang-orang yang tak dikenalnya. Kebanyakan orang bule. Sebenarnya Gia sempat berharap cowok itu kembali lagi ke laut, berenang bersama, mungkin sambil berkenalan, atau apalah. Tapi cowok itu benar-benar raib. Setelah kembali ke hotelnya, dan bahkan ketika Gia sudah kembali ke Jakarta, Gia sering teringat mata cowok itu. Suatu malam Gia malah pernah bermimpi cowok itu datang ke rumahnya. Sang cowok memperkenalkan namanya, tapi sayang Gia tak sempat mengingatnya. Cowok itu duduk di kursi teras rumahnya. Mereka ngobrol dan tertawa-tawa, akrab, mesra, saling melepaskan rindu selayaknya kenalan lama yang tidak jumpa bertahun-tahun. Gia senang dengan mimpi itu. Gia pengin mimpi itu terulang lagi. Tapi ya mana bisa? Diam-diam Gia sering heran, ada apa dengan cowok itu? Juga dengan dirinya. Ada apa dengan pertemuan yang sekilas-sekilas seperti itu? Dan yang paling penting, ada apa dengan perasaannya? Orang ketemu cowok, biasa. Namanya punya mata dan sering bepergian. Ketemu berkali-kali, juga biasa. Di mana salahnya? Wong Jakarta ini juga sebenarnya nggak luas-luas banget. Yang mengherankan, kenapa ia punya perasaan yang mendalam seperti itu? Hari ini, di sekolah yang akan dimasukinya, lagi-lagi Gia ketemu cowok itu lagi. Gila! Ingin sebenarnya Gia bangkit, berjalan menghampiri anak itu. Ngobrol. Tapi jelas itu tak mungkin. Mustahil. Harga diri. Lagi pula, belum tentu cowok itu ingat pertemuan-pertemuan itu sebagaimana Gia mengenangya. Belum tentu cowok itu punya perasaan yang sama sebagaimana yang dirasakannya. Buktinya, sedari tadi ia cuek-cuek aja. Ia asyik main basket dengan teman-temannya. Kalau kenal, ia pasti menghampirinya, setidaknya mengangguk, atau tersenyum ke arahnya. Gia duduk di sana cukup lama, mustahil ia tidak mengetahui kehadiran Gia. Ya, selama ini Gia hanya bertepuk sebelah tangan. Gia, ayo kita pulang... Gia tersentak. Ia lihat Papa sudah berdiri di belakangnya. Beres, Pa? Mudah-mudahan. Ayo cepat, Papa masih harus ke kantor. Atau kamu mau di sini dulu? Gia bimbang. Moer, Ul, aku pulang duluan ya? kata Gia akhirnya. Oke, kata Uli. Gia kemudian berjalan mengikuti langkah papanya ke arah tempat parkir. Moeri dan Uli pergi ke kantor tata usaha sekolah menemui orangtua mereka. * Gianina melewati hari pertama sekolahnya dengan perasaan senang campur sedih. Senangnya, sekarang Gia sudah anak SMU, ia akan mendapat banyak guru dan teman-teman baru yang sedikit banyak akan mempengaruhi kehidupannya. Sedihnya, di antara tujuh orang sahabat yang mendaftar di sekolah itu, hanya dia yang diterima. Tidak juga Uli dan Moeri. Nilai pelajaran mereka benar-benar pas-pasan. Sementara, sekolah ini terbilang katagori unggulan. Mereka kalah bersaing dengan anak-anak yang punya nilai lebih baik. Hari pertama hingga sebulan pertama sekolah, Gia tidak menghadapi masalah dan hal-hal yang istimewa. Semua berjalan biasa-biasa saja. Cerita tentang cowok itu juga tak berkelanjutan. Bahkan Gia agak ragu, apakah cowok itu sekolah di situ apa tidak. Yang pasti, semenjak Gia berada di sekolah itu, ia tidak pernah melihat batang hidungnya. Bisa jadi, waktu itu ia hanya numpang main basket. Bisa kan??

4 Setelah sekitar tiga bulan berlalu, Gia berteman dengan Agnes, anak kelas II-10, yang lincah dan ramah. Mereka kenalan di kantin. Pertama, biasalah Agnes nanya nama, alamat rumah, hobi, dan lain sebagainya. Ketika sudah mulai akrab, Agnes nanya hal-hal yang lebih pribadi, misalnya, Lo udah punya cowok belum Gia? Gia hanya tersenyum. Mana ada cowok yang suka sama cewek item, kurus lagi? kata Gia. Itu namanya merendahkan diri, meninggikan mutu. Gia ketawa. Aku sungguhan nih, Gi. Sebenarnya lo tuh cakep. Anggun lagi. Anggun? Maksud lo kayak ibu-ibu gitu? Mereka ketawa-tawa. Hari Sabtu seusai sekolah, Agnes mengajak Gia menghadiri acara ultah temannya. Dengan halus Gia menolak undangan itu. Pertama, Gia agak kurang suka dengan pesta dan hal yang bersifat hura-hura. Kedua, ia sudah punya acara. Acara keluarga, arisan rutin saudara-saudara mamanya. Ketiga, ya nggak enak aja. Gia belum kenal siapa-siapa. Apalagi kakak kelasnya. Kalau yang ultah Agnes, masih mungkinlah. Ini bukan pesta kok, Gi. Acaranya sebentar aja. Kita cuma kumpul dan makan-makan. Please Gi, aku harap lo ikutan. Ini kali aja. Setelah itu terserah aja. Wajah Agnes tampak serius. Gia tetap bertahan. Agnes terus merayu. Memelas lagi. Hal ini membuat Gia heran. Memangnya kenapa sih, Nes? Kenapa aku harus ikut? Agnes menarik napas. Matanya yang bulat menatap Gia. Lama. Apa boleh buat. Tampaknya aku harus terusterang sama lo... kata Agnes akhirnya. Gia nyureng, nggak ngerti. Jujur aja, semua ini aku lakukan untuk Daru. Gia makin nggak ngerti. Siapa Daru? Sahabat gue. Dia cowok yang baik. Pinter lagi. Tapi kelihatannya ada masalah dengan kejiwaannya. Dia anaknya nggak pede banget. Pemalu nggak ketulungan. Trus apa hubungannya dengan aku? Gianina benar-benar tidak mengerti. Agnes mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Jari-jari Agnes trampil memencet-mencet tombol. Aku ingin memperlihatkan foto sama lo. Tapi lo janji tidak bilang sama siapa pun. Soalnya benda ini aku reproduksi secara diam-diam dari pemiliknya. Gia makin bingung. Janji? Ya, aku tidak akan bilang sama siapa pun, kata Gia akhirnya. Agnes menemukan foto itu di dalam layar ponselnya. Agnes menyerahkan ponselnya pada Gia. Lihatlah... kata Agnes. Gia terkesiap. Gia melihat dalam foto di ponsel itu dirinya sedang berdiri mengenakan pakaian renang warna hijau lumut. Di hadapan Gia terlihat wajah cowok itu tersenyum. Ia berdiri di antara anak-anak kecil. Gia ingat, foto itu pasti dibuat di Bali, di Pantai Kuta. Seseorang rupanya telah mengambil foto saat itu. Itu foto lo, kan? kata Agnes. Gia mengangguk. Cowok di hadapan lo itulah Daru, kata Agnes. Gia menggigit bibirnya. Gue dan Daru bersahabat sejak lama, sejak di SLTP, Agnes bercerita. Sebagai sahabat, gue sering prihatin. Kasihan juga tu anak, setiap hari kegiatannya hanya belajar dan belajar. Atau menghabiskan waktunya di lab. Nggak gaul. Apalagi sama cewek. Padahal cukup banyak cewek suka sama dia. Suatu hari, pernah aku sarankan dia punya cewek. Eh, Daru malah cerita, katanya sebenarnya dia suka sama seorang cewek. Tapi, dia tidak tahu nama cewek itu. Dia juga tidak tahu di mana rumahnya, di mana sekolahnya, soalnya cewek itu dijumpainya hanya pada saat-saat yang serba kebetulan. Daru memperlihatkan foto ini. Secara kebetulan salah seorang keponakannya membuat foto ini di Bali. Agnes menarik napas. Diam-diam foto kusam itu gue repro. Belum lama Daru bilang sama gua bahwa cewek itu sekolah di sini. Tapi dasar Daru, dia malah bingung. Katanya dia nggak ngerti harus berbuat apa. Agnes menatap mata Gia. Gia gelisah. Apakah dia... siapa namanya... Daru... juga sekolah di sini? kata Gia perlahan. Yupz, kelas II-8. Tapi pasti lo ngga pernah melihatnya, karena dia memang jarang keluar kelas. Apalagi semenjak lo sekolah di sini. Saat istirahat dia betah bertahan di kelasnya. Kelas Daru di lantai dua. Tapi kata Daru, dia sering perhatiin lo dari atas... Gia tersipu. Nah Gia, sepertinya gue harus melakukan

5 sesuatu. Buat Daru. Mungkin juga buat lo. Itu juga kalo lo pernah menaruh hati buat cowok itu. Acara nanti siang itu sebenarnya ultah Yunita, salah seorang sahabat gue. Juga sahabat Daru. Daru bilang akan hadir. Gue pikir ada baiknya kalo lo juga ada di sana. Gia bimbang. Sekali lagi ia memandangi foto di ponsel Agnes. Gia lalu mengembalikannya. Kalo lo suka, nanti gue kirim ke BB lo, kata Agnes. Gia mengangguk. Nah Gia... jangan salah sangka. Gue bukannya mau jodoh-jodohin kalian. Itu urusan kalian. Gue hanya membuka sebuah kesempatan, siapa tahu sebenarnya kalian pengin ketemuan. Itu saja. Di mana acaranya...? kata Gia pelan. Di rumah Yunita. Ngga jauh kok dari sekolah. Jalan kaki dua menit juga sampai. Nah, kalo mau hadir, teleponlah mamamu, minta izin terlambat pulang barang dua atau tiga jam. Kalo perlu gue yang bicara sama orang rumah... kata Agnes. Gia menggeleng. Ia coba tersenyum untuk menutupi hatinya yang tiba-tiba berdebar-debar. Ya, tampaknya tidak akan ada masalah kalo ia menelepon Mama untuk mengatakan ia terlambat pulang barang dua atau tiga jam. Acara ultah Yunita mungkin tidak ada hubungannya dengan Gia. Tapi ketemu cowok itu, Si Mata Elang, yang pernah begitu merasuk dirinya bahkan sampai terbawa mimpi, tentu akan sangat berarti buat kehidupannya. Gimana Gi? Gia mengangguk. Ya. Katanya pelan. Satu lagi Gia, kalo nanti lo sempat ngobrol sama Daru, jangan singgung-singgung nama gue, termasuk soal foto itu. Kalian ngobrolah. Ketemuanlah seakan-akan kebetulan, sebagaimana yang telah beberapa kali kalian alami. Gia tersenyum. Agnes tertawa dan membelalakkan sebelah mata untuk menggoda*** Pernah dimuat di Majalah gadis

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya. Hari Pertama di Sekolah Pagi itu di pedesaan dekat kota Bandung, Cindy mengayuh sepedanya dengan penuh semangat. Semburat cahaya mentari pagi menyusup disela-sela dedadunan pohon akasia yang tumbuh di

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen. Chapter 1 Sebuah sekolah SMA swasta di suatu tempat, tepatnya di suatu kelas, seorang guru wanita muda tengah berdiri di depan papan tulis putih yang telah penuh dengan coretan-coretan spidol hitam. Setelah

Lebih terperinci

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja BAB 1 Peacock Coffee, masih menjadi tempat favoritku dan sahabat untuk melepas penat dari rutinitas sekolah seharihari. Kafe ini tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, namun terkesan mewah dan simpel.

Lebih terperinci

S I N O P S I S. Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus. Tiara, gadis cantik yang punya sifat super cuek.

S I N O P S I S. Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus. Tiara, gadis cantik yang punya sifat super cuek. S I N O P S I S Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus punya sifat ceroboh! Seantero kampus tau nama panggilan akrab untuk Jessi, yaitu gadis ceroboh. Dia terbiasa melakukan semuanya sendirian,

Lebih terperinci

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu Jomblo Banyak hal yang dibanggakan seseorang ketika sudah menjadi senior di perkuliahan, sekolah dan organisasi lainnya. Ilmu yang lebih banyak, atau bahkan jabatan yang sedikit bisa dibanggakan. Setelah

Lebih terperinci

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi. BAB I SOSOK MISTERIUS Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi. Vanessa gak masuk Bu dari hari pertama masuk sekolah. Kata sekretaris akhirnya. Memangnya dia kenapa? Bu Ria mengernyitkan

Lebih terperinci

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~ DOODLE [Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran Cast : Kalian yang membaca~ Part 1: Coretan Gambar Aku melihatnya lagi Gambar itu

Lebih terperinci

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu --o--berpisah--o-- Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu aku menangis sambil melihat kepergianmu.

Lebih terperinci

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku Dalam sehari, dia membuatku menangis Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku Dalam sehari Hanya dalam sehari BRRAKKK!!! Pukulan Niken nyaris menghancurkan

Lebih terperinci

Keindahan Seni Pendatang Baru

Keindahan Seni Pendatang Baru Pendatang Baru Hari ini adalah hari pertama Fandi masuk ke kampus. Karena dia baru pulang dari Aussie, setelah tiga tahun menetap dan sekolah disana, bersama dengan keluarganya. Orangtuanya telah mendaftarkannya

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

Di Pantai Pasir Putih

Di Pantai Pasir Putih Di Pantai Pasir Putih Menjelang musim panas di pantai, ombak tiada lelah mengempas pesisir. Langit biru menghiasi cakrawala. Burung-burung camar berterbangan di atas air. Sedang angin laut yang berembus

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

S a t u DI PAKUAN EXPRESS S a t u DI PAKUAN EXPRESS Ya, awal tahun 2008. Pindah ke rumah sendiri. Berpisah dari orangtua, pindah kerja pula ke Jakarta. Meninggalkan kenyamanan kerja di Bogor rupanya membuatku terkaget-kaget dengan

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. SAHABAT PERTAMA Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah. Lisha ayo cepat mandinya! Nanti kamu terlambat lho! kata mama dari bawah. Akhirnya Lisha turun dari lantai

Lebih terperinci

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sang Pangeran. Kinanti 1 Sang Pangeran Langkah Rara terhenti mendengar percakapan dari ruang tamu. Suara seseorang yang sangat dikenalnya. Suara tawa yang terdengar khas itu semakin memperkuat dugaannya, membuat jantung Rara berpacu

Lebih terperinci

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya the love(l)y love Kumpulan kata ringan yang terdiri dari ceritacerita setengah panjang, semuanya tentang cinta. Cinta itu takkan sempurna sebelum kamu mencintai dirimu yang tak sempurna Cinta itu bukan

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel. #Cerita Pena 1 Sepatu Baru Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel. Hahahaha... kenalan dong, kan sepatu baru. Jawab Dias sambil cengengesan karena

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana. Arti Sahabat Luna, Olive, Silvy, dan Meta sedang duduk berkumpul bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang

Lebih terperinci

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata, Pindah Kelas Kring... Kring... Aku tidak mendengarkannya dan masih dalam mimpi. Setelah setengah jam terlewat, kring...! Ya ampun sekarang sudah jam 06.10, aku sudah telat. Dengan secepat mungkin, aku

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? 1 Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu? Bapak ada janji makan siang dengan Mrs. Knight jam 11.30 siang. Baiklah. Susun

Lebih terperinci

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. icha duduk sendirian di sebuah cafe sambil menatap hujan 'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes. ia teringat

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

Kau Tetap Indonesiaku

Kau Tetap Indonesiaku Kau Tetap Indonesiaku Ini adalah cerita tentang bagaimana seseorang mencoba meraih mimpi dengan caranya, dengan segala rintangannya, dengan segala kehilangannya, dan tentu saja kebahagiaannya. Saat itu,

Lebih terperinci

TILL DEATH DO US PART

TILL DEATH DO US PART TILL DEATH DO US PART Adit. Bening Anggadita. Nama yang aneh kan? ga usah permasalahkan nama, besok juga kalau mau ganti bisa kok. Ada yang menarik dari dirinya. Wajah dan postur tubuhnya biasa-biasa saja.

Lebih terperinci

DESSA FITRI MASINTA DEWI

DESSA FITRI MASINTA DEWI DESSA FITRI MASINTA DEWI THE FORBIDDEN LOVE Penerbit Self Publishing THE FORBIDDEN LOVE Oleh: DESSA FITRI MASINTA DEWI Copyright 2011 by Dessa fitri masinta dewi Penerbit Self Publishing Desha.Shintadewi@yahoo.com

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo ONE Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh lo, bujuk Vista. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo kenapa, yang penting lo harus ikut ke party itu Ra balas Sherly.

Lebih terperinci

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal. Saat kamu merasakan cinta terhadap seseorang tapi tidak bisa memberitahunya, apa yang akan kamu lakukan? Terus diam atau memberanikan diri untuk mengungkapkannya? Lita memilih untuk diam, karena dia pikir

Lebih terperinci

Karya Asli YW. Tukar Pikiran

Karya Asli YW. Tukar Pikiran Karya Asli YW Tukar Pikiran Buku 1 imuiman.net Mendamba Kakak Cowok Ingin Kakak Cowok "Ver, kita sahabatan udah lama kan, ya..." "Hah? Maksud lo?" "Lagi jomblo, nih..." "Hah? Apa bisa kasih statement bernilai

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti abang nya bingung nih kakak bawa cewek lain lagi Iyalah

Lebih terperinci

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu.

AKHIR PENANTIAN. Naswa harus merelakan hobi yang sangat dia sukai karena dia baru sembuh dari sakitnya akibat kecelakaan bulan lalu. Cerita pendek Written by Wiwik Misnawati AKHIR PENANTIAN Kriiiiiiiiiing...kriiiiiiing...kriiiiing... Tanda bel pulang berdering. Ruang kelas 3 IPA 6 yang tadi tenang, kini mulai gaduh. Semua anak bergegas

Lebih terperinci

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia

Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai, hanya disisir sedemikian rupa agar tidak terlihat kusut. Aku berangkat! Gadis itu tiba di kampus tempat ia Chapter I Intro Musim panas, tahun 2015. Seorang wanita muda sedang memperhatikan setumpuk pakaian yang berserakan di ranjang. Ia berdiri menunduk, menatap baju-baju dan celana-celana dengan berbagai model,

Lebih terperinci

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

BOLA DAN CINTA TRI ISTANTO S1TI-07 "BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO 09.11.3028 09-S1TI-07 email : triistanto@yahoo.co.id Copyright tristanreds 2011 All Right Reserved RESENSI Bola dan Cinta adalah sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

LAMPIRAN. Universitas Indonesia 1 LAMPIRAN 2 I. Identitas Pribadi Subjek 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Agama 4. Suku Bangsa Pedoman Wawancara Lampiran 1: Pedoman Wawancara II. Gambaran Pribadi Subjek 1. Masa Kecil Subjek (Prob: Peristiwa

Lebih terperinci

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang? 100 101 Walaupun aku pura-pura menutup kedua mataku. Toh, akhirnya kubaca juga cerita tentang Ann. Ann yang malang, mengingatkanku pada cerita tentang Elsja dan Djalil, hantu Belanda yang sempat kuceritakan

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar ANTARA DENDAM DAN CINTA Oleh: Sri Rahmadani Siregar Sudah sepuluh menit Alya menatap amplop yang ada di dekat kotak surat itu. Kalau nggak salah amplop ini sudah hampir seminggu disini. Tapi kok belum

Lebih terperinci

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati. Saat ini usiaku masih sepuluh tahun namun entah mengapa hari ini adalah hari yang sangat aku tidak inginkan. Aku harus rela meninggalkan Indonesia, terlebih tiga sahabatku. Keluarga ku harus pindah ke

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

Maaf, Ki. Kamu salah paham selama ini. Kiama benar-benar tidak paham kalimat yang diucapkan Rifan. Bagaimana mungkin dia salah paham, jika perhatian

Maaf, Ki. Kamu salah paham selama ini. Kiama benar-benar tidak paham kalimat yang diucapkan Rifan. Bagaimana mungkin dia salah paham, jika perhatian Maaf, Ki. Kamu salah paham selama ini. Kiama benar-benar tidak paham kalimat yang diucapkan Rifan. Bagaimana mungkin dia salah paham, jika perhatian yang diberikan cowok itu selama ini terasa seperti orang

Lebih terperinci

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla Kisah Tentangmu Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla Mengintip Menu yang Tersaji Kuberitahukan satu hal padamu. Besok aku akan kembali ke kota kita. Dan kupastikan aku akan dengan sengaja

Lebih terperinci

Hayo melamun aja kamu Tha dari tadi aku liatin. Evan tiba tiba duduk di sebelah Retha sambil memberikan ice cream cone rasa anggur.

Hayo melamun aja kamu Tha dari tadi aku liatin. Evan tiba tiba duduk di sebelah Retha sambil memberikan ice cream cone rasa anggur. Dua Retha masih duduk di salah satu bangku taman sedang memandangi air mancur yang menyembur indah di tengah tengah alun alun kota Bandung. Sore itu Retha dan Evan kembali menghabiskan sabtu sore di taman

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

SATU ada yang tertinggal

SATU ada yang tertinggal SATU ada yang tertinggal Laki-laki itu diam mematung di depan kemudi Baleno hitamnya. Sudah setengah jam dia hanya diam di pelataran parkir Maxi salon. Setiap kali pintu salon terbuka, matanya langsung

Lebih terperinci

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. SAHABAT JADI CINTA Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang. Hey.!!! lagi ngapain ucap seseorang itu sambil menepuk pundakku. Saat ku menoleh

Lebih terperinci

ROMEO DAN JULIET. What's in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet. ~ Romeo and Juliet ~

ROMEO DAN JULIET. What's in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet. ~ Romeo and Juliet ~ ROMEO DAN JULIET What's in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet ~ Romeo and Juliet ~ Huruf R yang ada di tengah-tengah nama kamu, jawab Kikan sambil tersenyum penuh

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida Di Semenanjung Tahun Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal Yuni Amida Berdampingan, tapi Tak Bergandengan Suatu hari nanti, aku akan melihat kembang api tahun baru, dengan orang yang kusayang.

Lebih terperinci

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski. Peristiwa heboh yang terjadi saat pertandingan besar antara kesebelasan PERSIKABA dan TIMNAS masih hangat menjadi perbincangan. Begitupun halnya yang tengah hangat diperbincangkan di Sekolah Dasar Baitunnur.

Lebih terperinci

Butterfly in the Winter

Butterfly in the Winter Butterfly in the Winter Tahun Ajaran Baru Perasaan cinta dan kesepian memiliki jarak yang begitu tipis. Terkadang kita sukar membedakan keduanya. Meski begitu, keduanya memberikan warna yang cerah dalam

Lebih terperinci

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius ADEGAN 1. RUANG TAMU. SORE HARI. DUA ORANG (L/P) SEDANG BERCAKAP-CAKAP. 001. Orang 1 : Kayaknya akhir-akhir ini aku jarang melihat kamu ke gereja 002. Orang 2 : Jarang..!??

Lebih terperinci

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN 1 Hensa KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN NAMANYA INDRA Bagaimana Sari?, suara Indra memecah keheningan. Kutatap lelaki ganteng yang duduk tepat di depanku ini. Sari,

Lebih terperinci

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan. Kriingg kriinggg kringgg Ku raih alarm yang ada di meja belajarku, seperti biasa ku tekan tombol off dan aku kembali ke alam mimpi. vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari

Lebih terperinci

Then, something unexpected happened.

Then, something unexpected happened. I Seminyak, 2004. Aww! Tanpa bisa menyeimbangkan diri, tubuhku langsung mendarat di pasir pantai Seminyak pagi itu, ketika sedang melakukan rutinitas pagi sebelum berangkat ke tempat kerja, joging. Aku

Lebih terperinci

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis. A PROLOG lex memacu kudanya secepat yang dia bisa. Matanya bergerak cepat menyisir pemandangan di hadapannya. Dia kenal betul kawasan ini, kawasan terlarang. Tangannya berusaha menarik tali kekang kudanya

Lebih terperinci

This is the beginning of everything

This is the beginning of everything This is the beginning of everything Sudah cukup lama rasanya aku tak berhubungan lagi dengan Tomi. Dan sekarang, aku sudah kuliah. Ya, kuliah. Aku menjadi mahasiswa sekarang. Dimana inilah saat-saat yang

Lebih terperinci

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando Regrets and Revenge Apakah kamu masih pantas memintanya kembali setelah kamu menyuruhnya

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

Tentang mereka dan keisengannya

Tentang mereka dan keisengannya Tentang mereka dan keisengannya Aku menapaki anak-anak tangga dengan wajah semringah. Berjalan melalui pendopo kecil yang masih sepi. Di bawah, lantai lapangan basket basah, sisa hujan semalam. Ini hari

Lebih terperinci

Karina Sacharissa. Warna Dari pelangi. Penerbit Chaliccabook

Karina Sacharissa. Warna Dari pelangi. Penerbit Chaliccabook Karina Sacharissa Warna Dari pelangi Penerbit Chaliccabook JUDUL BUKU Oleh: Karina Sacharissa Copyright 2010 by (Karina Sacharissa) Penerbit Chaliccabook cha.licca@gmail.com Desain Sampul: Karina Sacharissa

Lebih terperinci

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve Elle Ugh. Panas banget sih pagi ini. Apa matahari dan alam nggak bisa lebih bersahabat dikit? Tega banget manggang gue pagi-pagi begini. Oh iya.

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku. Senyum Terakhir Dengan nafas yang terengah-engah setelah mengendarai sepeda. Aku terhenti saat ku melihat dia, aku tak tau siapa dia. Wajahnya cukup cantik dan manis, aku singgah membeli segelas air untuk

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog Chelvia tengah asyik duduk di teras rumahnya sambil serius mengetik sesuatu di HP-nya dengan bibir tersenyum-senyum sendiri. Hari itu ia tengah bahagia karena

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa.

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa. BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Sumberejo yang beralamatkan di Jln. Jawa No. 1B, Desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE

EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE Screenplay EXT.KAFE RESTO PINGIR PANTAI - MENJELANG SORE ("Beratapkan langit kota jakarta dihiasi pohon palem dan dtiemani suara deburan ombak serta angin sepoi") (menempati meja dipojok kafe diikuti seorang

Lebih terperinci

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani

ANNIE DAN HALLEY. Written By. Puspasani DAN Written By Puspasani SINOPSIS Siang hari yang panas, Annie pulang dari sekolah kepribadian. Mama Annie sudah menyiapkan makan siang untuknya. Setelah selesai makan siang, Mama Annie memberi tahu Annie

Lebih terperinci

Love has its own Story

Love has its own Story Ema Sekar Arum Love has its own Story Ketika Hati Menemukan Cinta Nulis Buku Love Has Its Own Story Oleh: Ema Sekar Arum Copyright 2013 by Ema Sekar Arum Penerbit Nulis Buku www.nulisbuku.com admin@nulisbuku.com

Lebih terperinci

Merdeka di Negeri Impian

Merdeka di Negeri Impian Merdeka di Negeri Impian Suatu pagi, di sebuah sekolah di negeri Impian terdengar suara bel pertanda bahwa jam masuk telah dimulai. Di salah satu kelas di sekolah itu, duduklah seorang gadis kecil yang

Lebih terperinci

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan

Lebih terperinci

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

Sample Upload. Perjalanan 60 hari Sample Upload Kumpulan Cerita Manis ini adalah kumpulan cerita pendek yang menceritakan tentang realita kehidupan, mengenai cinta, harapan, mimpi juga luka. Terpapar secara jelas dan jujur menceritakan

Lebih terperinci

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias. Saat berjalan, dia sempat melirik suami yang masih tertidur.

Lebih terperinci

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33

Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/ :46:33 Buku BI 2 (9 des).indd 1 11/12/2014 14:46:33 Malam itu, Ayah Gilang sangat repot. Ia baru menerima banyak kiriman barang untuk warungnya. Ada berkotak-kotak minuman dalam botol, sabun, kopi, susu cokelat,

Lebih terperinci

BUMI DI ATAS LANGIT. Ketika mencintai dan dicintai saja nggak cukup MYSHA TARA

BUMI DI ATAS LANGIT. Ketika mencintai dan dicintai saja nggak cukup MYSHA TARA BUMI DI ATAS LANGIT Ketika mencintai dan dicintai saja nggak cukup MYSHA TARA Terima kasih, kepada kalian yang pernah dan selalu ada dalam hidup. Semua yang pernah menghadirkan rasa sekalipun pahit. Karena

Lebih terperinci

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari. SUNFLOWERS Saya lebih suka menghadap ke matahari. Banyak orang yang merasa matanya silau dan sakit ketika memandang matahari terlalu lama. Tapi saya tidak. Saya memandang matahari seperti ingin menantangnya.

Lebih terperinci

Setelah berlari melewati gang-gang kecil, kini mereka berdua telah tiba di sungai dekat tempat tinggal mereka.

Setelah berlari melewati gang-gang kecil, kini mereka berdua telah tiba di sungai dekat tempat tinggal mereka. Gadis kecil itu berlari dan terus berlari menghindari kejaran sang ayah. Kejadian ini bukan kali pertama yang dialaminya. Sering ia menerima siksaan fisik maupun batin dari sang ayah. Sejak ayah dan ibunya

Lebih terperinci

Penerbit Kin S Gallery

Penerbit Kin S Gallery Penerbit Kin S Gallery CINDERELLA Oleh: Arliza Septianingsih Copyright 2010 by Arliza Septianingsih Penerbit Kin S Gallery Desain Sampul: Fitria Afkarina Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Goresan

Lebih terperinci

I WANT GO BACK TO THE START

I WANT GO BACK TO THE START I WANT GO BACK TO THE START (PREQUEL) Sekarang jam 22.30. Biasanya aku sudah terkapar di atas tempat tidurku. Tapi sejak Oktavia menolakku mentah-mentah, aku merasa semua yang indah itu hanya ada dalam

Lebih terperinci

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya. H ijaunya dedaunan masih bisa dirasakan, bersihnya udara masih bisa dihirup dengan bebas. Anak-anak kecil berlarian kesana-kemari tanpa memikirkan makan apa besok? Orangorang masih bisa menikmati setiap

Lebih terperinci

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus menaungi hidup dan seperti melihat sebuah jurang terbesar.

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok. Prolog Pada akhirnya aku sampai di titik ini, bangunan ini masih sama, hanya berubah hanya warna temboknya. Tempat ini menyimpan banyak kenanganku, setiap jengkalnya seperti menyenandungkan melodi-melodi

Lebih terperinci