KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Lamongan dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Visi, Misi, Program dan Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun dalam rangka mewujudkan kualitas kinerja penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan kemasyarakatan sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang dalam implementasinya mengandung konsekuensi terhadap capaian indikator yang menjadi tujuan utama, antara lain tercapainya Good Governance, pelaksanaan otonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Lamongan dan sekaligus merupakan rangkaian pelaksanaan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam mengemban Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Pemerintah Kabupaten Lamongan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Laporan Akunbilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lamongan yang berpedoman pada

2 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 ini masih kurang sempurna, sehingga diperlukan koreksi, saran dan masukan dalam mengkaji nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi serta aspek-aspek yang belum tercakup dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Lamongan ini. Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lamongan ini, dengan tetap mengharap koreksi, saran dan masukan serta petunjuk guna kesempurnaan penyusunan LAKIP pada tahun berikutnya, dan akhirnya senantiasa kami memohon petunjuk dan bimbingan Allah SWT semoga pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Lamongan dapat lebih meningkat dan lebih baik sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lamongan, Maret 2013 BUPATI LAMONGAN F A D E L I, SH, MM.

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Ikhtisar Eksekutif... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan C. Sistematika Penyajian LAKIP BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Stratejik Visi Misi Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran B. Rencana Kinerja Tahunan Program C. Perjanjian Kinerja Bab III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja B. Evaluasi Kinerja C. Analisis Akuntabilitas Kinerja D. Akuntabilitas Keuangan Bab IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN LAMPIRAN : Formulir Rencana Stratejik ( RS ) Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Pengukuran Kinerja ( PK ) Penetapan Kinerja i iii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah ( LAKIP ) Pemerintah Kabupaten Lamongan menyajikan laporan capaian kenerja ( performance result ) selama dan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun telah dijabarkan dalam Peraturan Bupati Lamongan Nomor 36 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2012 yang terimplementasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai komitmen untuk pelaksanaan kinerja selama. Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah merencanakan 4 ( empat ) Misi, 4 ( empat ) Tujuan, 45 ( empat puluh lima ) Sasaran, 35 ( tiga puluh lima ) Program, diperoleh capaian sasaran dengan rata-rata prosentase sebesar 103,48 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Sedangkan dari segi anggaran prosentase realisasi rata-rata sebesar 95,07 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ), yang dijabarkan menjadi 34 Urusan, meliputi Urusan Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perumahan, Kepemudaan dan Olahraga, Penanaman Modal, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kependudukan dan

5 Catatan Sipil, Ketenagakerjaan, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sosial, Kebudayaan, Statistik, Kearsipan, Perpustakaan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Industri, Perdagangan serta Ketransmigrasian. Untuk melaksanakan strategi dalam upaya pencapaian sasaran tersebut sumber anggaran pendapatan dalam APBD ( setelah perubahan anggaran ) sebesar Rp ,11 dan anggaran belanja serta transfer bagi hasil dalam APBD sebesar Rp ,11, sedangkan jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp ,11 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp ,00 dan Pembiayaan Netto sebesar Rp ,11 sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) sebesar Rp 0,00. Sedangkan realisasi APBD, pendapatan sebesar Rp ,11, realisasi belanja dan transfer bagi hasil sebesar Rp ,11, realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp ,11 dan realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar

6 Rp ,00 sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) sebesar Rp ,02. Dari 45 ( empat puluh lima ) S asaran Stratejik yang telah ditetapkan capaian kinerjanya pada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan secara umum masing-masing sasaran indikator kinerjanya telah bisa tercapai dengan baik dan sesuai target, namun demikian masih terdapat beberapa sasaran dengan pencapaian kinerja belum sepenuhnya berhasil sesuai target kinerja RPJMD antara lain : 1. Misi Dua Sasaran Kesatu, Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Pertanian dan Kehutanan, yaitu Program Peningkatan produksi padi, dengan target kinerja 1,00 % dan realisasi sebesar - 20,94 % sehingga prosentase realisasi target tercapai sebesar - 4,19 %. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan panen padi akibat serangan hama wereng skala ringan, sedang dan berat ; 2. Misi Dua Sasaran Kedelapan, Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Program Kunjungan Wisata, dengan target kinerja wisatawan dan realisasi sebesar wisatawan, sehingga prosentase realisasi target tercapai sebesar 76,49 % ( Baik / Berhasil ). Tidak tercapainya target jumlah kunjungan wisata tersebut disebabkan adanya persaingan dengan Kabupaten lain

7 ( tetangga ) yang sudah banyak membuat daya tarik wisata sejenis dengan Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) dan Mazoola seperti Waterpack, Jatim Park 2 dan lain-lain 3. Misi Tiga Sasaran Kelima, Meningkatnya pengelolaan BUMD, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Bagian Bina Pengelolaan BUMD, yaitu Program Tata kelola Perusahaan Daerah yang baik, dengan target kinerja 2 SOP dan realisasi sebesar 1 SOP, sehingga prosentase realisasi target tercapai sebesar 50,00 %. Tidak tercapainya target tersebut dapat dijelaskan bahwa Penyusunan Sistem dan Prosedur bagi Perusda dalam kegitan ini ditetapkan indikator berupa meningkatnya kinerja Perusahaan Daerah dengan target 1 ( satu ) SOP dengan rencana anggaran sebesar Rp ,00 dan terealisasi sebesar Rp ,00 ( 99,69% ). Strategi yang dilaksanakan melalui satu program yang diimplementasikan dalam kegiatan tunggal berupa Penyusunan Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan Daerah dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dan koordinasi yang intensif dengan pihak ketiga yaitu Tim Asistensi Penyusunan SOP dari Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Richard Risambessy dan Rekan Surabaya dan juga PD. Aneka Usaha Lamongan Jaya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tersedianya buku Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman dalam pengelolaan Perusahaan Daerah khususnya PD. Aneka Usaha Lamongan Jaya, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh Direksi dan jajaranya dalam mengelola Perusahaan menuju kearah yang lebih profesional.

8 4. Misi Tiga Sasaran Kedua belas, Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Bagian Hukum, yaitu Kasus hukum yang diselesaikan dengan target 8 kasus hukum tercapai 3 kasus hukum atau sebesar 37,50 % ( Sangat Kurang Baik / Tidak Berhasil ). Tidak tercapainya target tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Meningkatnya perwujudan kepastian hukum dan perlindungan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan, dengan fokus sasaran utama adalah meningkatnya perwujudan pemerintahan yang baik melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan oleh Bagian Hukum, capaian indikator sasaran ratarata sebesar 87,23 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Untuk kegiatan penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah, dari perkara perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani pada tahun 2012 terdapat 4 perkara baru dan 9 perkara lanjutan dari tahun sebelumnya ( tingkat banding dan kasasi ). Sedangkan jumlah kasus yang sudah selesai dan mempunyai kekuatan hukum sebanyak 3 kasus. Dari target yang ditetapkan 8 perkara terdapat 13 kasus yang ditangani pada tahun 2012, sehingga dari target tingkat penyelesaian kasus 31,00 % tercapai 23,08 % kasus hukum. 5. Misi Empat Sasaran Kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Sosial

9 Nakertrans, yaitu Program Transmigrasi swakarsa, dengan target kinerja 20,00 % dan realisasi sebesar 0, sehingga prosentase realisasi target tidak tercapai.. Hal ini dikarenakan Pemerintah Pusat lebih memprioritaskan Transmigrasi dengan Pola Transmigrasi Umum bukan Transmigrasi Swakarsa. Syarat Transmigrasi Swakarsa sangat berat sehingga membuat minat masyarakat untuk mengikuti Transmigrasi Swakarsa relatif minim ( biaya hidup yang disediakan Pemerintah Pusat hanya untuk 3 bulan ). Sedangkan untuk transmigrasi regional / umum pada Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberangkatkan sebanyak 25 Kepala Keluarga ke daerah tujuan, hal ini telah mengalami peningkatan dari jumlah transmigrasi di Tahun 2011 yaitu sebanyak 20 Kepala Keluarga. Sebagai upaya untuk mengatasi beberapa permasalahan-permasalahan tersebut, telah ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pembinaan dan penyuluhan kepada petani dalam melaksanakan budidaya sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman serta mengupayakan usaha kemitraan antara petani dengan pengusaha dalam rangka pemasaran hasil. 2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Asosiasi Industri Pariwisata Asia Pacific dan Asosiasi Biro Pariwisata Indonesia untuk mempromosikan tempat-tempat pariwisata Indonesia khususnya di Kabupaten Lamongan ke luar negeri dan menciptakan stabilitas keamanan dalam negeri.

10 3. Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada seluruh BUMD yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam bentuk Bimbingan Teknis atau Workshop terkait penyusunan Pedoman Standar Operasional Prosedur ( SOP ) maupun Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) serta melakukan perencanaan anggaran yang lebih cermat. 4. Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kesadaran hukum serta peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan kepastian hukum dan perlindungan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan kepada seluruh lapisan masyarakat. 5. Meningkatkan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat khususnya yang berminat mengikuti program Transmigrasi sehingga diharapkan tumbuh kesadaran yang baik bagi calon peserta Program Transmigrasi. Sebagai perwujudan upaya peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Lamongan, maka perencanaan program prioritas pembangunan Kabupaten Lamongan diantaranya : 1. Peningkatan mutu pendidikan ; 2. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat ; 3. Pembangunan infrastruktur jalan ; 4. Peningkatan kualitas tenaga kerja ; 5. Peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan ;

11 6. Peningkatan pelayanan kepemerintahan ; 7. Peningkatan kesadaran dan kerukunan beragama ; 8. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan ; 9. Peningkatan prestasi olahraga ; 10. Peningkatan kualitas hidup masyarakat.

12 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR-RI Nomor IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, asas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan

13 Undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. Dasar Hukum Sebagai dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2011 adalah : a. Instruksi Peresiden RI Nomor 9 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara ; b. Instruksi Peresiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; c. Instruksi Peresiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi ; d. Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminitrasi Negara ( LAN ) Nomor 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; e. Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminitrasi Negara ( LAN ) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

14 f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama g. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2. Data Potensi Wilayah Kabupaten Lamongan 2.1 Keadaan Geografi Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º sampai dengan 7º 23 6 Lintang Selatan dan diantara garis Bujur Timur sampai Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 Km² atau % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 Km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 Km2 apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah Sungai Bengawan Solo, secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 ( tiga ) karakteristik : 1) Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah yang relatif agak subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu.

15 2) Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu batu dengan kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro. 3) Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi Kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah. Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah : sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0 25 meter seluas 50,17 %, sedangkan ketinggian meter seluas 45,68 %, selebihnya 4,15 % berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut.

16 Dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5 % lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0 2 % yang tersebar di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinangun, Mantup, Sugio, Kedungpring, sebagian Bluluk, Modo dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1 % ( 0,16% ) yang mempunyai tingkat kemiringan lahan 40 % lebih. Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan adalah (1). Lahan sawah seluas Ha yang terdiri dari lahan sawah teknis Ha, setengah teknis Ha, sederhana Ha, Desa / non PU Ha dan tadah hujan Ha. (2). Lahan bukan sawah seluas Ha, lahan non pertanian Ha yang terdiri dari pekarangan, bangunan dan halaman Ha, perkebunan 357 Ha, tegal 28,144 Ha, ladang / huma 3,884 Ha, padang penggembalaan / rumput 12 Ha, hutan rakyat 1,159 Ha, hutan negara 21,999 Ha, rawa 734 Ha, tambak 684 Ha dan kolam 865 ha, lainnya ( jalan, sungai ) Ha.

17 2.2 Penduduk dan Tenaga Kerja : Menurut data Lamongan Dalam Angka ( LDA ) yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan berdasarkan data Sensus Penduduk Tahun 2011 sebanyak jiwa, terdiri dari jiwa (48,89 %) laki-laki dan jiwa ( 51,67 % ) perempuan. Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten Lamongan menfasilitasi para pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja pada melalui kegiatan Job Market Fair ( JMF ). Dengan kegiatan ini orang pencari kerja tamatan SD / SLTP / SLTA / Diploma I / II / III / S1 dan S2 Tahun 2011 terdiri dari laki-laki dan 701 perempuan, akan terserap menjadi tenaga kerja. Tenaga kerja yang dikirim ke Luar Negeri sebanyak 371 orang seperti ke Malaysia 331 orang, Singapura 2 orang, Hongkong 4 orang, Taiwan 11 orang, Brunei Darussalam 19 orang, Arab Saudi 2 orang, Korea Selatan 1 orang dan Timor Leste 1 orang. Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Lamongan yang mengikuti Transmigrasi pada tahun 2011 dengan tujuan Gorontalo sebanyak 15 KK ( 44 jiwa ) dan Sulawesi Selatan sebanyak 5 KK ( 20 ) jiwa.

18 3. Sosial : Lembaga Pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak / RA, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 sebanyak 942 lembaga, dengan 942 gedung sekolah, ruang belajar, kelas dan jumlah murid sebanyak murid. Lembaga Pendidikan setingkat SD / MI dan SDLB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 sebanyak 644 lembaga, dengan 644 gedung sekolah, ruang belajar, kelas dan jumlah murid sebanyak siswa. Lembaga Pendidikan setingkat SMP / MTs, SMP Terbuka dan SMP LB baik negeri maupun swasta dan di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 sebanyak 143 lembaga, dengan 143 gedung sekolah, ruang belajar dan kelas dan jumlah murid sebanyak murid. Lembaga Pendidikan tingkat SMU / SMK / MA dan SMA LB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 sebanyak 127 lembaga, dengan 127 gedung sekolah, ruang belajar, kelas dan jumlah murid sebanyak siswa. Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 sebanyak 13 Perguruan Tinggi, yaitu UNISLA, AKPER, STIKIP PGRI, STIE KH. A. DAHLAN, STIKES MUHAMMADIYAH, Akademi Komunitas

19 Negeri Lamongan di Kecamatan Lamongan, UNISDA di Kecamatan Sukodadi, STIT AL-FALAH di Kecamatan Sekaran, STIT MUHAMMADIYAH Lamongan di Kecamatan Sambeng, STAIM, STAI SUNAN DRAJAD, STIT MUHAMMADIYAH dan STIE MUHAMMADIYAH di Kecamatan Paciran. Jumlah keseluruhan dosen pada 11 Perguruan Tinggi tersebut sebanyak 568 dengan jumlah mahasiswa dan rasio mahasiswa : dosen sebesar 1 : 21. Sarana Kesehatan di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 terdiri dari Rumah Sakit sebanyak 6 unit, Balai Pengobatan sebanyak 34 unit, BKIA sebanyak 10 unit, Puskesmas sebanyak 33 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 108 unit, tempat praktek Dokter sebanyak 157 unit, Apotek sebanyak 60 unit, Laboratorium Medis sebanyak 8 unit, sedangkan banyaknya Paramedis terdiri dari Dokter Umum sebanyak 178 orang, Dokter Gigi sebanyak 42 orang, Dokter Spesialis Anak sebanyak 4 orang, Dokter Obgyn sebanyak 6 orang, Analis kesehatan sebanyak 45 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat sebanyak 16 orang, Apoteker sebanyak 11 orang, Asisten Apoteket sebanyak 61 orang, Pengatur gizi sebanyak 43 orang, Bidan sebanyak 633 orang, Perawat sebanyak 874 orang, Sanitarian sebanyak 62 orang, Fisio therapy sebanyak 13 orang, Perawat gigi sebanyak 17 orang, dan Analis laboratorium sebanyak 45 orang.

20 Tempat peribadatan di Kabupaten Lamongan terdiri dari Masjid sebanyak buah, Musholla sebanyak 437 buah, Langgar / Surau sebanyak buah, Gereja Protestan sebanyak 9 buah dan Pura sebanyak 1 buah. Jamaah haji yang diberangkatkan pada Tahun 2011 dari Kabupaten Lamongan sebanyak orang, terdiri dari jamaah laki-laki sebanyak 799 orang dan jamaah perempuan sebanyak 867 orang. Jumlah Mustahiq dan Pengeluaran Zakat Fitrah di Kabupaten Lamongan terdiri dari Mustahiq sebanyak orang. Sedangkan pengeluaran zakat fitrah menurut jenisnya terdiri dari zakat fitrah berupa beras sebanyak kg dan zakat fitrah berupa uang sebesar Rp ,-. 4. Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan : Luas lahan di Kabupaten Lamongan Tahun 2011 seluas Ha terbagi menjadi lahan sawah seluas Ha dan lahan non sawah seluas Ha dan lahan non pertanian seluas Ha, dengan rincian luas panen padi seluas Ha, produksi ,17 Ton dengan rata-rata produksi 5,31 Ton/Ha, Jagung dengan luas panen seluas Ha, produksi ,98 Ton dengan rata-rata produksi 5,46 Ton/Ha, Ubi kayu dengan luas panen seluas Ha, produksi ,09 Ton, dengan rata-rata produksi 16,21 Ton/Ha, Ubi jalar dengan luas panen seluas 52 Ha produksi 587,47 Ton,

21 dengan rata-rata produksi 11,30 Ton/Ha, Kacang tanah dengan luas panen seluas Ha, produksi 7.641,95 Ton, dengan rata-rata produksi 1,34 Ton/Ha, Kacang hijau dengan luas panen seluas Ha, produksi 8.107,84 Ton, dengan rata-rata produksi 1,32 Ton/Ha, Kedelai dengan luas panen seluas Ha, produksi Ton, dengan rata-rata produksi 1,33 Ton/Ha, Tebu dengan realisasi luas panen seluas 2.108,75 Ha, produksi ,17 Ton, dengan rata-rata produksi 72,27 Ton/Ha, Tembakau virginia dengan luas areal seluas Ha, produksi daun basah ,30 Ton, dengan rata-rata produksi ,77 Kg/Ha, Tembakau rakyat dengan luas areal seluas Ha, produksi daun basah ,90 Ton, dengan rata-rata produksi ,36 Kg/Ha, Kapas dengan luas areal seluas 451,95 Ha, produksi 39,33 Ton, dengan rata-rata produksi 87,03 Kg/Ha, Kenaf dengan luas areal seluas 1.023,20 Ha, Kelapa dengan luas areal 406,03 Ha, produksi 2,17 Ton, dengan rata-rata produksi 5,68 Kg/Ha, Bawang daun dengan luas panen 7 Ha, produksi 211 Kw, dengan rata-rata produksi 3,01 Ton/Ha, Bawang merah dengan luas panen 94 Ha, produksi Ton, dengan ratarata produksi 58,91 Ton/Ha Sawi dengan luas panen 7 Ha, produksi 7 Kw, Cabe rawit dengan luas panen Ha, produksi Kw, dengan ratarata produksi 2,68 Ton/Ha, Cabe besar dengan luas panen 16 Ha, produksi 240 Ton, dengan rata-rata produksi 1,50 Ton/Ha, Cabe jamu dengan luas panen 88,78 Ha, produksi 240 Ton, dengan rata-rata produksi 579,07 Kg/Ha,

22 Tomato dengan luas panen 66 Ha, produksi Ton, dengan rata-rata produksi 5,03 Ton/Ha, Kacang panjang dengan luas panen 190 Ha, produksi Ton dengan rata-rata produksi 0,69 Ton/Ha, Terong dengan luas panen 57 Ha, produksi Ton, dengan rata-rata produksi 4,92 Ton/Ha, Ketimun dengan luas panen 64 Ha, produksi Ton, dengan rata-rata produksi 4,32 Ton/Ha, Semangka dengan luas panen Ha, produksi 1.663,58 Ton, dengan rata-rata produksi 0,82 Ton/Ha, Melon dengan luas panen 16 Ha, produksi 162 Ton, dengan rata-rata produksi 10,13 Ton/Ha, Blewah dengan luas panen Ha, produksi 1.837,53 Ton, dengan rata-rata produksi 1,44 Ton/Ha, Blimbing dengan luas panen Ha, produksi 258,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jambu biji dengan luas panen pohon, produksi 438,70 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jambu air dengan luas panen pohon, produksi 354 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jeruk Siam dengan luas panen pohon, produksi 19,80 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jeruk besar dengan luas panen 22 pohon, produksi 1,80 Ton, dengan rata-rata produksi 0,08 Ton/Ha, Mangga dengan luas panen pohon, produksi ,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Pisang dengan luas panen pohon, produksi Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Salak dengan luas panen 130 pohon, produksi 1,70 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Sawo dengan luas panen pohon, produksi 499,90 Ton,

23 dengan rata-rata produksi 0,05 Ton/Ha, Sirsak dengan luas panen pohon, produksi 128,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Sukun dengan luas panen pohon, produksi 190,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Melinjo dengan luas panen pohon, produksi 225,50 Ton, dengan rata-rata produksi 0,07 Ton/Ha, Nanas dengan luas panen 66 Ha, produksi 0,7 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Pepaya dengan luas panen pohon, produksi Ton, dengan ratarata produksi 0,03 Ton/Ha, Nangka dengan luas panen pohon, produksi 5,841 Ton, dengan rata-rata produksi 0,16 Ton/Ha. Ikan konsumsi sungai realisasi luas area 855,50 Ha, produksi ,52 Kg dengan rata-rata produksi 1.317,80 Kg/Ha, ikan konsumsi rawa realisasi luas area Ha, produksi ,34 Kg, dengan rata-rata produksi 138,20 Kg/Ha, ikan konsumsi kolam realisasi luas area 341,66 Ha, produksi Kg dengan rata-rata produksi 3.147,20 Kg/Ha, ikan konsumsi tambak realisasi luas area 1.745,40 Ha, produksi Kg, dengan rata-rata produksi 2.488,41 Kg/Ha, ikan konsumsi waduk realisasi luas area Ha, produksi ,07 Kg, dengan rata-rata produksi 288,46 Kg/Ha, konsumsi sawah tambak realisasi luas area ,73 Ha, produksi ,01 Kg, dengan rata-rata produksi 1.330,51 Kg/Ha. Produksi perikanan laut dengan rincian pelabuhan Lohgung 457,75 Ton,

24 Labuhan 1.839,84 Ton, Brondong ,43 Ton, Kranji 5.090,44 Ton dan Weru 5.536,62 Ton. Populasi ternak unggas ayam buras ekor, ayam ras ekor, itik ekor dan itik manila ekor, sapi potong ekor, sapi perah 3 ekor, kerbau 336 ekor, kuda 127 ekor, kambing ekor dan domba ekor. Sedangkan produksi ternak dalam bentuk telur, baik ternak besar dan kecil adalah ayam buras butir, ayam ras ,58 Kg, itik butir, itik manila butir dan dalam bentuk daging, ayam petelur ,85 Kg, ayam pedaging ,40 Kg, ayam buras Kg, itik ,20 Kg, itik manila ,40, sapi Kg, kambing ,88 Kg, domba ,04 Kg, kulit sapi lembar, kulit kambing lembar. Produksi daging di Kabupaten Lamongan selama periode tahun 2011 sebanyak ,77 Kg dan telur sebanyak ,58 Kg. Luas lahan non sawah seluas Ha menurut penggunaannya berdasarkan prosentase terdiri dari pekarangan, bangunan dan halaman Ha, tegal Ha, ladang / huma Ha, padang penggembalaan 12 Ha, hutan negara Ha, perkebunan 357 Ha, jalan, sungai Ha, rawa tidak ditanami 734 Ha dan tambak 684 Ha, kolam / tebat / empang 865 Ha.

25 5. Perdagangan dan Industri : Dalam penataan eksistensi bidang Perdagangan dan Industri, Pemerintah Daerah menerapkan strategi pemberdayaan yang mengutamakan memiliki Multiplayer Effect terhadap ekonomi masyarakat. Dalam upaya pengembangan bidang Perdagangan dan Industri ini tentunya masih dijumpai kendala-kendala antara lain terbatasnya tingkat kualitas sumber daya manusia, terbatasnya proses introduksi teknologi dan keterbatasan akses modal sehingga perlu melibatkan investor. Guna lebih mendorong dan meningkatkan gairah perekonomian daerah serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah mengambil langkah-langkah terobosan program strategis diantaranya penataan wajah kota, penuntasan penyelesaian pembangunan dan penambahan fasilitas kawasan Lamongan Integrated Shore Base ( LIS ), pembangunan dok kapal, pengembangan obyek Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) dan Mazoola serta penuntasan penyelesaian pembangunan pelabuhan ASDP secara berkesinambungan. Jumlah perusahaan industri besar / sedang di Kabupaten Lamongan tahun 2011 terdapat 119 unit, terdiri dari 37 unit kategori besar dan 82 unit kategori sedang, dengan rincian 14 unit industri makanan, minuman dan tembakau, 71 unit industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, 3 unit industri kayu,

26 barang-barang dari kayu, perabot, bambu, rotan, furniture, 1 unit industri kertas percetakan dan penerbitan, 4 unit industri kimia, minyak bumi, batubara, karet dan plastik, 8 unit industri barang galian non logam kecuali minyak bumi dan batubara, serta 18 unit pengolahan lainnya. Pengurusan TDP selama Tahun 2011 sebanyak dengan rincian 56 Perseroan Terbatas ( PT ), 45 Koperasi, 165 Commanditair Venotscape ( CV ) dan Perusahaan Otomotif ( PO ) dan lain-lain 2. Sedangkan pengurusan SIUP selama Tahun 2011 sebanyak 1.351, dengan rincian Pedagang besar 13, Pedagang sedang 105 dan Pedagang kecil Produk-produk unggulan Kabupaten Lamongan dan lokasinya dapat dilihat pada table sebagai berikut : Tabel 1.1 Produk Unggulan Kabupaten Lamongan dan Lokasi NO PRODUK UNGGULAN L O K A S I 1. Tenun ikat Desa Parengan, Desa Pringgoboyo, Desa Kanugrahan Kec. Maduran 2. Batik tulis Desa Sendang Agung, Desa Sendang Duwur, Kec. Paciran 3. Aneka tas ( anyaman ) Kec. Lamongan, Kec. Tikung 4. Bordir Kec. Karangbinangun, Kec. Glagah, Kec. Paciran 5. Tikar lipat Kec. Lamongan, Kec. Kembangbahu 6. Wingko Kec. Babat, Kec. Lamongan 7. Kopyah Desa Pengangsalan, Kec. Kalitengah 8. Konveksi Kec. Babat, Kec. Kalitengah, Kec. Brondong 9. Anyaman pandan Kec. Mantup, Kec. Sambeng, Kec. Kembangbahu, Kec. Ngimbang, Kec. Modo, Kec. Bluluk 10. Anyaman bambu Kec. Mantup, Kec. Kedungpring, Kec. Sukodadi 11. Kapal rakyat Kec. Paciran, Kec. Brondong

27 Dalam Tahun 2011 di Kabupaten Lamongan, terdapat 108 pasar, kios / toko dan pedagang sebanyak Selama Tahun 2011, perkembangan investasi domestik ( Non PMDN / PMA ) di Kabupaten Lamongan berdasarkan ijin yang dikeluarkan terd apat 969 unti usaha dengan nilai investasi sebesar Rp ,39. Sedangkan perkembangan investasi PMDN dengan nilai investasi sebesar Rp ,00 dan PMA sebesar Rp , Perhubungan dan Komunikasi : Panjang jalan Kabupaten adalah sepanjang 346,732 Km yang meliputi jalan negara sepanjang 70,633 Km, jalan provinsi 57,928 Km, dan jalan kabupaten 274,822 Km. Apabila dilihat menurut kondisi jenis permukaan jalan terdiri dari 402,303 Km jalan aspal, 0,3 Km kerikil dan 171,910 Km tidak dirinci. Dilihat dari kondisi jalan 273,422 Km dalam kondisi baik, 51,88 Km kondisi sedang, 0,30 Km kondisi rusak dan kondisi rusak berat 148,991 Km. Frekuensi pelayanan pengiriman surat, paket dan kartu pos terdiri dari kilat khusus sebanyak surat, kilat sebanyak surat, surat tercatat sebanyak 33 surat dan surat biasa sebanyak surat, rata-rata mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan adanya telepon selular yang semakin canggih dengan fitur-fitur teknologi yang sangat dibutuhkan masyarakat dalam berkomunikasi. Sedangkan frekuensi pelayanan

28 penyetoran giro dan cek pos, diterima sebanyak 144 dengan total nilai Rp ,- dan dibayar sebanyak 633 kali dengan total nilai Rp ,-. Pelayanan yang telah dilakukan oleh Kantor Pos Cabang Lamongan selama tahun 2011 antara lain EMS sebanyak 675 kali dan paket pos sebanyak kali. Untuk Tabanas, nilai ditabung sebesar Rp ,- dengan jumlah transaksi kali sedangkan pembayaran tabungan / pengambilan sebanyak kali, nilai yang dibayarkan sebesar Rp ,- 7. Perhotelan dan Pariwisata : Banyaknya hotel menurut kategori hotel di Kabupaten Lamongan tahun 2011 sebanyak 7 buah, dengan jumlah kamar sebanyak 177 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 320 buah. Sedangkan Jumlah tamu yang menginap sebanyak orang. Jumlah pengunjung obyek wisata Museum Sunan Drajad selama Tahun 2011 sebesar orang, Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) sebesar orang, Wisata Mazoola ( Tanjung Kodok, Maharani Zoo dan Goa Maharani ) sebesar orang dan Wisata Waduk Gondang sebesar orang. 8. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB :

29 Realisasi anggaran pendapatan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebesar Rp ,11 terdiri dari Pendapatan Daerah sebesar Rp ,-. Dana Perimbangan sebesar Rp ,- dan Pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp ,-. Pada Tahun 2011 total nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp ,99 juta, mengalami peningkatan 14,33 % dibanding Tahun 2010 yang mencapai Rp ,30 juta. Pada periode yang sama total nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan sebesar Rp ,03 juta, sedangkan Tahun 2010 mencapai Rp ,48 juta, sehingga diperoleh pertumbuhan ekonomi sebesar 7,02 %. Hal ini tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Daerah bersama seluruh lapisan masyarakat dalam membangun perekonomian daerah. Pertumbuhan yang relatif tinggi tersebut juga menunjukkan bahwa sejauh ini dampak krisis ekonomi global yang melanda perekonomian dunia belum begitu berpengaruh bagi perekonomian di Kabupaten Lamongan. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Lamongan tetap mewaspadai dampak krisis tersebut dengan berbagai kebijakan berupa pemberian stimulus-stimulus antara lain peningkatan pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal melalui pembinaan dan fasilitasi permodalan bagi koperasi dan UMKM.

30 Jumlah Koperasi Primer Tahun 2011 sebanyak buah, dengan anggota sebanyak orang, pengurus sebanyak orang, pengawas orang, dan jumlah karyawan sebanyak orang dengan modal sendiri sebesar Rp ,-. Jumlah Koperasi Sekunder Tahun 2011 sebanyak 2 buah, dengan anggota sebanyak 75 orang, pengurus sebanyak 12 orang, pengawas 6 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 12 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp ,-. Jumlah KUD Tahun 2011 sebanyak 29 buah, dengan anggota sebanyak orang, pengurus 131 orang, pengawas 79 orang, dan karyawan orang, dengan modal sendiri sebesar Rp ,-. Jumlah KPRI sebanyak 56 buah, dengan anggota sebanyak orang, pengurus 288 orang, pengawas 159 orang, dan karyawan 197 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp ,-. Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan sebagai berikut :

31 Tabel.1.2 PDRB KABUPATEN LAMONGAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2011 NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga Berlaku Konstan 1. Pertanian , ,22 2. Pertambangan dan Penggalian , ,18 3. Industri Pengolahan , ,48 4. Listrik, Gas dan Air Bersih , ,72 5. Bangunan / Konstruksi , ,84 6. Perdagangan, Hotel dan restoran , ,21 7. Pengangkutan dan komunikasi , ,62 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan , ,05 9. Jasa-jasa , ,72 PDRB Lamongan , ,03 Sumber : Lamongan Dalam Angka ( BPS Kab. Lamongan ) Sedangkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku sebagai berikut : Tabel.1.3 DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB KABUPATEN LAMONGAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2011 NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga Berlaku Konstan 1. Pertanian 42,57 48,44 2. Pertambangan dan Penggalian 0,21 0,15 3. Industri Pengolahan 5,20 5,49 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,78 1,13 5. Bangunan / Konstruksi 2,73 2,62 6. Perdagangan, Hotel dan restoran 33,48 27,56 7. Pengangkutan dan komunikasi 2,06 1,78 8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,57 3,95 9. Jasa-jasa 9,39 8,88 PDRB Lamongan 100,00 100,00 Sumber : Lamongan Dalam Angka ( BPS Kab. Lamongan )

32 B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pemerintah Kabupaten Lamongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di lingkungan Propinsi Jawa Timur yang diundangkan pada tanggal 8 Agustus Berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat ( 3 ) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati / Walikota 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) Tahun. Kabupaten Lamongan berdiri pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah atau jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M dan pada tahun 2012 ini usia Kabupaten Lamongan sudah mencapai 442 tahun. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Pemerintah Kabupaten / Kota berdasarkan kewenangan yang dimiliki merupakan Daerah Otonom yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem

33 Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang menjalankan kewenangannya berupa urusan wajib dan urusan pilihan. Kewenangan wajib yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota meliputi perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan pemanfatan dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan masalah sosial, pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan hidup pelayanan pertanahan, pelayanan administrasi umum pemerintahan, pelayanan perizinan administrasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan dasar dan lainnya, serta urusan wajib yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan kewenangan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan Daerah dan potensi yang menjadi unggulan di Kabupaten Lamongan. Penyelenggara Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Dalam menyelenggarakan pemerintahan berpedoman pada azas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas : azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas, azas akuntabilitas, azas kompetensi, azas efisiensi dan azas efektifitas.

34 Tugas Kepala Daerah sebagai wakil Pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Kepala Daerah yang dikarenakan jabatannya berkedudukan juga sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Kabupaten / Kota. 2. Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah, Kepala Daerah bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Gubernur. Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah, Kepala Daerah mempunyai tugas dan wewenang : a. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota. b. Koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintahan di Daerah Kabupaten/Kota c. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaran tugas pembantuan di Daerah Kabupaten / Kota. Tugas dan Wewenang Kepala Daerah sebagaimana dimaksud meliputi : a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. b. Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah. c. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapatkan persetujuan bersama DPRD. d. Menyusun dan mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama. e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah.

35 f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan. g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. Kewajiban Kepala Daerah adalah : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia. b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat. d. Melaksanakan kehidupan demokrasi. e. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan. f. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintah- an daerah. g. Memajukan dan mengembangkan daya saing Daerah. h. Melaksanakan prinsip taat kepemerintahan yang bersih dan baik. i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Daerah j. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan semua perangkat Daerah. k. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.

36 Bahwa guna membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan di Kabupaten Lamongan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, perlu adanya wewenang dan tugas Wakil Kepala Daerah ( khususnya di Kabupaten Lamongan ) dengan menetapkan dalam Peraturan Bupati. Wakil Kepala Daerah mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut : a. Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewajibannya. b. Membantu mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal daerah. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Wewenang dan tugas sebagaimana dimaksud meliputi : a. Membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah berdasarkan. b. Membantu Kepala Daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan / atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup ; c. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kecamatan, Kelurahan dan / atau desa ;

37 d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah ; e. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah, dan f. Melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah berhalangan. Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah membentuk organisasi perangkat daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan tersebut dibentuk berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan peraturan perundang-undangan lain yang sinergis, kecuali Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanaman Modal dan Perijinan serta PD Pasar, dengan rincian sebagai berikut : a. Unsur Staf ( Pembantu Pimpinan ), terdiri dari : 1) Sekretariat Daerah ( PERDA No. 02 Tahun 2008 ), 3 Asisten dan 11 Bagian 2) Sekretariat DPRD ( PERDA No. 02 Tahun 2008 ) 3) Kecamatan ( PERDA No. 08 Tahun 2008 ), sebanyak 27 Kecamatan 4) Kelurahan ( PERDA No. 08 Tahun 2008 ), sebanyak 12 Kelurahan. b. Unsur Pelaksana ( 15 Dinas Daerah, PERDA No. 03 Tahun 2008 ), terdiri dari :

38 1) Dinas PU Bina Marga 2) Dinas PU Pengairan 3) Dinas PU Cipta Karya 4) Dinas Kesehatan 5) Dinas Pertanian dan Kehutanan 6) Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan 7) Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi 8) Dinas Perikanan dan Kelautan 9) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 10) Dinas Perhubungan 11) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 12) Dinas Pendidikan 13) Dinas Pemuda dan Olahraga 14) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset 15) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. c. Unsur Penunjang ( Lembaga Teknis Daerah, PERDA No. 04 Tahun 2008 ), terdiri dari : 1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) 2) Badan Pemberdayaan Masyarakat ( BPM ) 3) Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) * 4) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

39 5) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 6) Badan Penanaman Modal dan Perijinan 7) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 8) Badan Lingkungan Hidup 9) Inspektorat * 10) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) dr. Soegiri * ( Tipe B ) 11) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Ngimbang * ( Tipe C ) 12) Kantor Pengolahan Data Elektronik ( PDE ) 13) Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah 14) Kantor Ketahanan Pangan 15) Satuan Polisi Pamong Praja * ( PERDA No. 9 Tahun 2008 ). Keterangan : * = ( tidak termasuk hitungan ). d. Lembaga lain ( PERDA No. 01 Tahun 2011 ), terdiri dari : 1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) 2) Badan Narkotika Kabupaten ( BNK ) 3) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten. Untuk mendukung tugas operasional dan teknis Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan telah dibentuk 179 Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari 147 Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) dan 32 Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB ). Sedangkan untuk m enunjang penyelenggaraan Pemerintahan dan

40 Pembangunan di Kabupaten Lamongan terdapat 462 Desa dan 12 Kelurahan dengan RW, dan RT. Dalam menjalankan tugas dan kewenangan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan didukung dengan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) sebanyak orang PNS, dan 486 orang tenaga honorer. Rincian Rekapitulasi PNS menurut tingkat pendididkan, Golongan Kepangkatan dan Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagaimana tabel sebagai berikut : Tabel.1.3 REKAPITULASI PNS MENURUT JABATAN, GOLONGAN KEPANGKATAN DAN TINGKAT PENDIDIDKAN DI LINGKUNGAN PEMKAB. LAMONGAN TAHUN 2011 PANGKAT / PENDIDIKAN NO JABATAN JUMLAH JUMLAH JUMLAH KETERANGAN GOLONGAN FORMAL STRUKTURAL 890 GOLONGAN I 200 SD / SETARA 181 JUMLAH 2 FUNGSIONAL GOLONGAN II S L T P 380 TENAGA 3 S T A F GOLONGAN III S L T A HONORER 486 GOLONGAN IV D-1 / D-2 / D S JUMLAH TOTAL Sumber : Lamongan Dalam Angka ( BPS Kab. Lamongan ) Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga pendidik dan tenaga fungsional lainnya. C. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lamongan disajikan dengan sistematika sebagai berikut : D-4 / S Ikhtisar Eksekutif. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RENSTRA maupun Penetapan Kinerja serta sejauh mana

41 pencapaian tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi, dan diuraikan pula langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. I. Bab I - Pendahuluan. Dalam Bab ini diuraikan mengenai gambaran umum dan sekilas pengantar lainnya. II. Bab II - Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja. Dalam Bab ini diuraikan secara singkat ikhtisar Rencana Strategis mulai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Kebijakan dan Program serta menyajikan target-target penting yang sudah diperjanjikan. III. Bab III - Akuntabilitas Kinerja. Dalam Bab ini menitikberatkan pencapaian sasaran-sasaran termasuk menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target yang telah ditetapkan. IV. Bab IV - Penutup. Dalam Bab ini menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja dan menyajikan prestasi-prestasi yang diraih dalam tahun 2012.

42 Lampiran-lampiran - Lampiran Rencana Stratejik ( RS ) - Lampiran Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) - Lampiran Pengukuran Kinerja ( PK ) - Lampiran Penetapan Kinerja.

43 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK 1. V I S I Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana dan bagaimana Kabupaten Lamongan harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Konsep Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan merupakan kelanjutan dan pembaharuan terhadap pembangunan dibawah kepemimpinan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka Visi Kabupaten Lamongan yang ditetapkan dan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun , adalah :

44 Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika dan Berdaya Saing. Pemahaman atas pernyataan Visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lamongan dan seluruh stakeholder s dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Lamongan. Dari Visi dimaksud dikandung harapan / suatu semangat untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Lamongan menjadi masyarakat yang sejahtera, dengan tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, memberi dan menerima secara proporsional dan merata di seluruh wilayah, lapisan dan golongan masyarakat, dapat menghargai dan menghormati sistem nilai yang berlaku dan sekaligus menjadi landasan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta terwujudnya masyarakat yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing secara sehat dengan segala potensi dan permasalahan yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

45 2. M I S I : Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Dengan kata lain Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah agar tujuan organisasi sesuai Visi yang telah ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansi Pemerintah, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan Misi Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). 2. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam. 3. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Goverment ). 4. Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal dan kesetaraan gender.

46 3. TUJUAN : Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan, perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah ( goal ) yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten secara umum. Disamping itu juga dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran misi serta program yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Pembangunan Kabupaten Lamongan , maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang merupakan penjabaran makna dari setiap Misi, yaitu sebagai berikut : Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Satu Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat, serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ), ditetapkan 1 ( satu ) Tujuan sebagai berikut : 1) Meningkatnya kepastian ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar masyarakat.

47 Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam Sasaran-sasaran yang tergabung dalam urusan Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan, Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Dua Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan, dan pendayagunaan sumber daya alam, ditetapkan 1 ( satu ) tujuan sebagai berikut : 2) Meningkatnya kemampuan ekonomi dan produktivitas andalan daerah. Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang tergabung dalam urusan Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Penanaman Modal, Ketahanan Pangan, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan dan Perindustrian. Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Tiga Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ), ditetapkan 1 ( satu ) tujuan sebagai berikut : 3) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang tergabung dalam urusan Perencanaan Pembangunan, Pertanahan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

48 Administrasi Keuangan daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Statistik, Kearsipan, Komunikasi dan Informasi, serta Perpustakaan. Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Empat Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal, dan kesetaraan gender, ditetapkan 1 ( satu ) tujuan sebagai berikut : 4) Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Tujuan ini selanjutnya akan dijabarkan dalam sasaran-sasaran yang tergabung dalam urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Sosial, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Transmigrasi. 4. SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN Sasaran pembangunan daerah merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu pendek ( 1 tahun ). Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan selama kurun waktu jangka menengah lima tahun sesuai dengan tujuan

49 yang ingin dicapai dapat dikelompokkan menurut urusan pemerintahan sesuai kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada daerah. Sasaran merupakan upaya-upaya khusus untuk melaksanakan serangkaian tindakan dalam mencapai tujuan. Disamping itu, sasaran juga merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik Pemerintah. Untuk mencapai Tujuan Pertama Meningkatnya kepastian ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar masyarakat, ditetapkan Sasaran sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah, dengan indikator : a. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) b. Angka Melek Huruf Penduduk yang berusia > 15 tahun ( melek huruf = tidak buta aksara ) c. Angka Partisipasi Murni ( APM ) - SD / MI / Paket A - SMP / MTs / Paket B - SMA / SMK / MA / Paket C. d. Angka Putus Sekolah ( APS ) - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA.

50 e. Angka Kelulusan ( AL ) - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. f. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SD / MI ke SMP / MTs g. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SMP / MTs ke SMA / SMK / MA h. Guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D-IV i. Angka Rata-Rata Lama Sekolah. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat, dengan indikator a. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan c. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) d. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA f. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD g. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin h. Cakupan kunjungan bayi i. Posyandu aktif j. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 k. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang di tangani

51 l. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat m. Penanganan kasus HIV n. Non Folio AFP rate o. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani p. Cakupan KLB desa atau kelurahan yang ditangani < 24 jam q. Cakupan Desa Siaga Aktif r. Rasio tenaga kesehatan ( dokter, bidan, perawat ) dibanding jumlah penduduk s. Penyediaan obat esensial generik atas persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah t. Rumah Sakit yang menyediakan 4 layanan u. Rumah Tangga Sehat v. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan w. Jumlah Kunjungan IGD x. Jumlah Pasien Ruang Inap y. Bed Occupancy Rate / BOR ( % pemakaian Tempat Tidur ) z. % sarana kesehatan yang beroperasi sesuai dengan standar aa. % Jumlah rujukan pasien maskin yang dilayani. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya sarana infrastruktur daerah, dengan indikator : a. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik b. Rumah Tangga Per Sanitasi

52 c. Panjang jalan poros desa strategis dalam kondisi baik d. Panjang jalan poros desa dalam kondisi baik e. Panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik f. Ketersediaan PJU g. Panjang drainase dalam kondisi baik h. Jembatan kab. dalam kondisi baik i. % Ketersediaan Sumber air Baku ( M3 ) j. Jaringan irigasi kondisi baik k. Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman, dengan indikator : a. Rumah tangga pengguna air bersih b. Lingkungan pemukiman kumuh c. Rumah layak huni. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW, dengan indikator : a. Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL / HGB b. Bangunan ber - IMB per satuan bangunan c. Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang.

53 6. Sasaran keenam, Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah, dengan indikator : a. Peningkatan Ketersediaan Sarana Kelengkapan Jalan - Peningkatan ketersediaan rambu lalu lintas - Peningkatan ketersediaan marka jalan. b. Peningkatan kendaraan wajib uji kir c. Peningkatan kepemilikan Pas Kapal ( dibawah 7 GT Perpanjangan 1 Tahun sekali ) d. Peningkatan kepemilikan SKK Kapal ( dibawah 7 GT Perpanjangan 5 Tahun sekali ). 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan indikator : a. Cakupan pengawasan terhadap AMDAL b. Penegakan hukum lingkungan c. Prosentase jumlah usaha / kegiatan yang mentatati persyaratan administrasi pencegahan pencemaran air. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya penanganan persampahan, dengan indikator : a. Penanganan persampahan b. Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk.

54 Untuk mencapai Tujuan Kedua Meningkatnya kepastian ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar masyarakat, ditetapkan Sasaran sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan indikator : a. Produktivitas padi per hektar b. Produktivitas tanaman palawija per hektar c. Kontribusi sector pertanian terhadap PDRB d. Produktivitas tanaman holtikultura per hektar - Sayuran - Buah-buahan e. Peningkatan produksi padi f. Peningkatan produksi palawija g. Peningkatan produksi holtikultura - Sayuran - Buah-buahan. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan, dengan indikator : a. Produktivitas tanaman perkebunan per hektar - Tembakau - Tebu.

55 b. Peningkatan produksi perkebunan - Tembakau - Tebu. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan, dengan indikator : a. Peningkatan Produksi hasil ternak berupa daging b. Peningkatan Produksi hasil ternak berupa telur c. Konsumsi Daging d. Konsumsi telur. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat, dengan indikator : a. Produksi perikanan b. Konsumsi ikan. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya produksi sektor industri, dengan indikator : a. Pertumbuhan Industri b. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB c. Peningkatan mutu IKM. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya volume perdagangan, dengan indikator : a. Ekspor Bersih Perdagangan b. Peningkatan institusi yang melakukan ekspor c. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

56 d. Peningkatan Pedagang. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan, dengan indikator : a. Produksi hasil hutan b. Kerusakan Kawasan Hutan c. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, dengan indikator : a. Kunjungan Wisata. 9. Sasaran kesembilan, Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ), dengan indikator : a. Koperasi aktif b. Usaha Mikro dan Kecil. 10. Sasaran kesepuluh, Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja, dengan indikator : a. Tingkat partisipasi angkatan kerja b. Persentase pencari kerja yang ditempatkan 11. Sasaran kesebelas, Meningkatnya investasi di daerah, dengan indikator : a. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN ( milyar rupiah ) b. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi Penanaman Modal Domestik ( milyar rupiah ).

57 12. Sasaran kedua belas, Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat, dengan indikator : a. Regulasi ketahanan pangan b. Ketersediaan pangan utama. 13. Sasaran ketiga belas, Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah, dengan indikator : a. Jumlah KK desa yang belum terlayani energi listrik b. Pertambangan tanpa ijin c. Air Tanah Berijin. Untuk mencapai Tujuan Ketiga Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, ditetapkan Sasaran sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan, dengan indikator : a. Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA b. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA / PERKADA c. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA d. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD e. Dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu

58 f. Kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan g. Penelitian yang ditindak lanjuti. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya penanganan pertanahan, dengan indikator : a. Luas lahan bersertifikat b. Penyelesaian Kasus Tanah Negara c. Penyelesaian Ijin Lokasi. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan, dengan indikator : a. Kepemilikan KTP b. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk c. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan, dengan indikator : a. Sistim Informasi Manajemen Pemda b. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya pengelolaan BUMD, dengan indikator : a. Tata kelola Perusda yang baik. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan, dengan indikator : a. Aspirasi masyarakat yang ditindak lanjuti b. Raperda yang diselesaikan menjadi Perda

59 c. Publik hearing yang dilaksanakan. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya pelayanan perijinan, dengan indikator : a. Ketepatan waktu penyelesaian izin non usaha ( dalam 1 tahun ) b. Ketepatan waktu penyelesaian izin usaha. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional, dengan indikator : a. Dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu b. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan (struktural, fungsional, teknis) 9. Sasaran kesembilan, Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan, dengan indikator : a. Tindak lanjut PNS yang dikenakan sanksi dan hukuman b. Penurunan kasus pelanggaran hukum oleh aparatur pemkab c. Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP d. Realisasai pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik, Audit Akhir Tahun Anggaran, Review Kuangan, Evaluasi tindak lanjut dan LAKIP e. Kegiatan fisik yang tepat waktu dan mutu. 10. Sasaran kesepuluh, Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, dengan indikator : a. Laporan Keuangan SKPD dan SKPKD disusun tepat waktu

60 b. Tertib administrasi barang Daerah c. Peningkatan pajak daerah d. Peningkatan retribusi daerah. 11. Sasaran kesebelas, Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien, dengan indikator : a. SKPD yang memiliki Renstra dan menyusun LAKIP b. Unit Pelayanan yang memiliki SPP c. Unit Pelayanan yang telah disurvey IKM. 12. Sasaran kedua belas, Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum, dengan indikator : a. Kasus hukum yang diselesaikan b. Raperda yang diajukan ke DPRD. 13. Sasaran ketiga belas, Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu, dengan indikator : a. Buku Kabupaten Dalam Angka b. Buku PDRB Kabupaten. 14. Sasaran keempat belas, Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal, dengan indikator : a. Penerapan pengelolaan arsip secara baku. 15. Sasaran kelima belas, Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa, dengan indikator :

61 a. Web site milik pemerintah daerah b. Pameran / expo. 16. Sasaran keenam belas, Meningkatnya minat baca masyarakat, dengan indikator : a. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah b. Pengunjung perpustakaan. Untuk mencapai Tujuan Keempat, Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib, dan aman; serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah ditetapkan Sasaran sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan, dengan indikator : a. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan b. Angka melek huruf perempuan usia 15 th keatas c. Partisipasi angkatan kerja perempuan d. Peningkatan peran Perempuan di bidang ekonomi e. Rasio KDRT. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya pelayanan keluarga berencana, dengan indikator : a. Prevalensi peserta KB aktif b. Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun c. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ber-kb tidak terpenuhi.

62 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial, dengan indikator : a. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi b. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial c. PMKS yg memperoleh bantuan sosial. 4. Sasaran keempat, Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah, dengan indikator : a. Penyelenggaraan festival seni dan budaya b. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya c. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan d. Kelompok seni dan budaya yang menerima pembinaan. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga daerah, dengan indikator : a. Gelanggang / balai remaja ( selain milik swasta ) b. Lapangan olahraga c. Pembinaan Kepemudaan d. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan, dengan indikator : a. Organisasi masyarakat, orpol, pemuda, organisasi kemasyarakatan yang dibina

63 b. Peningkatan penyelenggaran forum antar kelompok masyarakat c. Pembangunan tempat peribadatan yang dibantu d. Kegiatan keagamaan yang dibantu. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan, dengan indikator : a. PKK aktif b. Posyandu. 8. Sasaran kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian, dengan indikator : - Transmigran swakarsa. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan tujuan, sasaran, indikator kinerja tujuan dan sasaran serta strategi pencapaiannya pada Misi 1, 2, 3 dan 4, digambarkan pada Lampiran 1, Rencana Sratejik ( RS ).

64 B. RENCANA KINERJA TAHUNAN Rencana Kinerja Tahunan yang dimaksudkan adalah Rencana Kinerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 ( satu ) tahun. Penyusunan RKPD merupakan salah satu wujud pelaksanaan sistem otonomi di Daerah. Melalui otonomi Pemerintah Daerah diharapkan akan lebih mandiri dalam mengatur dan menentukan urusan pemerintahannya, selain itu pelaksanaan otonomi dimaksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJ MD ) yang memuat program prioritas pembangunan Daerah, rancangan kerangka otonomi Daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif. Didalam Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) telah ditetapkan rencana capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat Sasaran dan Kegiatan. Penyusunan Rencana Kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mencapainya dalam tahun 2012.

65 Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya. - PROGRAM Kebijakan dan Program dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu lima tahun, dan direncanakan pelaksanaan dan pembiayaannya baik melalui APBD / APBN. Keberhasilan Program yang dilakukan sangat erat kaitannya dengan kebijakan instansi. Dalam rangka itu perlu diidentifikasi pula keterkaitan antara kebijakan yang telah ditetapkan dengan program dan kegiatan sebelum diimplementasikan. Kebijakan tersebut perlu dikaji terlebih dahulu untuk meyakinkan apakah kebijakan yang telah ditetapkan benar-benar dapat dilaksanakan. Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam suatu RKT. Dari uraian di atas, maka program-program pembangunan sebagaimana dalam Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan dapat dijabarkan sebagai berikut : Misi Satu, Tujuan Kesatu : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah dilaksanakan melalui Program Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan meliputi : a. Program Pendidikan Anak Usia Dini b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

66 c. Program Pendidikan Menengah d. Program Pendidikan Non Formal e. Program Pendidikan Luar Biasa f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui Program Peningkatan Keterjangkauan dan Pelayanan Kesehatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD Dr. Soegiri dan RSUD Ngimbang meliputi : a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat c. Program Pengawasan Obat dan Makanan d. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular i. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan j. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin k. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

67 l. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata m. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata n. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia p. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan q. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya sarana infrastruktur daerah dilaksanakan melalui Jalan dan Program Peningkatan Infrastruktur Jembatan, yang dilaksanakan oleh Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya dan BAPEMAS, meliputi : a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan b. Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong c. Program Pembangunan Turap / Talud / Brojong d. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan e. Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Talud / Brojong f. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan g. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan h. Program Pembangunan Sistem Informasi / Data Base Jalan dan Jembatan i. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

68 j. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah k. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh l. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. 4. Sasaran ketiga, Meningkatnya sarana infrastruktur daerah dilaksanakan melalui Program Peningkatan Pelayanan Irigasi dan Pengendalian Banjir, yang dilaksanakan oleh Dinas PU Pengairan, meliputi : a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya b. Program penyediaan dan pengolahan air baku c. Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya d. Program pengendalian banjir. 5. Sasaran keempat, Meningkatnya kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup dilaksanakan melalui Program peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kebersihan lingkungan, yang dilaksanakan Badan Lingkungan Hidup meliputi : a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam c. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

69 e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi f. Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasankawasan konservasi laut dan hutan g. Program Pengendalian kebakaran hutan h. Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut i. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau ( RTH ). 9. Sasaran kelima, Meningkatnya penanganan persampahan, dilaksanakan melalui Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya, meliputi : a. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lingkungan. Misi Dua, Tujuan Kedua : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya produksi dan produktivitas dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produksi Pertanian, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan meliputi : a. Program Peningkatan kesejahteraan petani b. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan c. Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan d. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan.

70 2. Sasaran kedua, Meningkatnya produksi hasil perkebunan dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produksi Perkebunan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan, meliputi : a. Program Peningkatan kesejahteraan petani b. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan c. Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan d. Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan e. Program pemberdayaan penyuluh pertanian / perkebunan lapangan. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produksi Peternakan, yang dilaksana kan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, meliputi : a. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak b. Program peningkatan produksi hasil peternakan c. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan d. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat dilaksanakan melalui Program peningkatan produksi perikanan dan kelautan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan meliputi : a. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

71 b. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan c. Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayaguna an sumberdaya laut d. Program peningkatan mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut e. Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat f. Program pengembangan budidaya perikanan g. Program pengembangan perikanan tangkap h. Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan i. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan j. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya produksi sektor industri dilaksanakan melalui Program Pengembangan Industri Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan meliputi : a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan b. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional c. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor d. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri e. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.

72 6. Sasaran keenam, Meningkatnya volume perdagangan yang dilaksanakan melalui Program peningkatan produksi dan rehabilitasi hutan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan meliputi : a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan b. Program rehabilitasi hutan dan lahan c. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan d. Program pemanfaatan kawasan baton industri e. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan f. Program perencanaan dan pengembangan baton. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya jumlah kunjungan wisata dilaksanakan melalui Program peningkatan industri Pariwisata, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, meliputi : a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata c. Program Pengembangan Kemitraan. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya kualitas koperasi dan usaha kecil dan menengah dilaksanakan melalui Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM, yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan meliputi : a. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

73 b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah ( UKM ) c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 9. Sasaran kesembilan, Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja dilaksanakan melalui Program peningkatan kualitas ketenagakerjaan, yang dilaksanakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi : a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 10. Sasaran kesepuluh, Meningkatnya investasi di daerah dilaksanakan melalui Program peningkatan investasi di daerah, yang dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan, meliputi : a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah. 11. Sasaran kesebelas, Meningkatnya ketersediaanpangan utama masyarakat dilaksanakan melalui Program ketahanan pangan, yang dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan, yaitu Program Peningkatan ketahanan pangan dan pertanian / perkebunan.

74 12. Sasaran keduabelas, Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah dilaksanakan melalui Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumberdaya mineral, yang dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian Setda meliputi : a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan b. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan c. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan. Misi Tiga, Tujuan Ketiga : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan dilaksanakan melalui Program pembangunan partisipatif, yang dilaksanakan oleh BAPPEDA meliputi : a. Program Pengembangan data / informasi b. Program Kerjasama Pembangunan c. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan d. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh e. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar f. Program Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah g. Program Perencanaan pembangunan daerah h. Program Perencanaan pembangunan ekonomi

75 i. Program Perencanaan sosial budaya j. Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam k. Program Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya penanganan pertanahan dilaksanakan melalui Program Pertanahan daerah, yang dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan Setda, Badan Penanaman Modal dan Perijinan meliputi : a. Program pembangunan sistem pendaftaran tanah b. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah c. Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan d. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dilaksanakan melalui Program pelayanan administrasi kependudukan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yaitu Program Penataan Administrasi Kependudukan. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan melalui Program peningkatan sumberdaya aparatur, yang dilaksanakan oleh Sekretaiat Daerah, BKD, Sekretariat DPRD, Badan Penanaman Modal dan Perijinan, Inspektorat dan Dinas PPKA meliputi : a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

76 b. Program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah c. Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah d. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten / kota e. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa f. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH g. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan h. Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan i. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi j. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat k. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah l. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan m. Program Penataan Daerah Otonomi Baru n. Program Pendidikan Kedinasan o. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur p. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. 5. Sasaran kelima, Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu dilaksanakan melalui Program Statistik Daerah, yang dilaksanakan oleh

77 BAPPEDA, Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah, yaitu Program pengembangan data / informasi / statistik daerah. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal dilaksanakan melalui Program pengelolaan kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah meliptui : a. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan b. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen / arsip daerah c. Program pemeliharaan rutin / berkala sarana dan prasarana kearsipan d. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media massa dilaksanakan melalui Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media masa, yang dilaksanakan Bagian Humas dan Infokom, Kantor PDE meliputi : a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi c. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi d. Program kerjasama informasi dan media massa. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya minat baca masyarakat dilaksanakan melalui Program Pengembangan Perpustakaan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, yaitu Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.

78 Misi Empat, Tujuan Keempat : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan dan Perlindungan perempuan dan anak, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BKD meliputi : a. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan d. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan e. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya pelayanan Keluarga Berencana dilaksanakan melalui Program pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana meliputi : a. Program Keluarga Berencana b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja c. Program pelayanan kontrasepsi

79 d. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB / KR yang mandiri e. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat f. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR g. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV / AIDS h. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak i. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga j. Program pengembangan model operasional BKB - Posyandu - PADU. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan sosial dilaksanakan melalui Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi : a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil ( KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) Lainnya b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial c. Program pembinaan anak terlantar d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma e. Program pembinaan panti asuhan / panti jompo

80 f. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial ( eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya ) g. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. 4. Sasaran keempat, Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah dilaksanakan melalui Program Pengembangan dan pelestarian budaya daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meliputi : a. Program Pengembangan Nilai Budaya b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya d. Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya prestasi pemuda dan olah raga dilaksanakan melalui Program Pembinaan kepemudaan dan keolahragaan daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga meliputi : a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda b. Program peningkatan peran serta kepemudaan c. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda d. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba e. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga.

81 6. Sasaran keenam, Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan dilaksanakan melalui Program Kesatuan Bangsa dan Pembinaan Politik Daerah, yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satpol PP dan BPBD meliputi : a. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal c. Program pengembangan wawasan kebangsaan d. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan e. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban & keamanan f. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat ( pekat ) g. Program pendidikan politik masyarakat h. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan dilaksanakan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat meliputi : a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan b. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan c. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa d. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa e. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan.

82 8. Sasaran kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian dilaksanakan melalui Program ketransmigrasian, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi : a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi b. Program Transmigrasi Lokal c. Program Transmigrasi Regional. C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012 Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah membuat Penetapan Kinerja secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir.

83 Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun Adapun mengenai rincian sasaran strategis, indikator kinerja dan target Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagaimana terlampir.

84 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja menggambarkan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan / kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan. Sasaran dan indikator kinerja sasaran tersebut adalah merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana tolok ukur kinerja kebijakan Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Secara umum program-program yang dilaksanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan penjabaran dari 45 ( empat puluh lima ) Sasaran Stratejik dalam RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun dan secara

85 proporsional untuk telah berjalan dengan baik, meskipun masih ada yang tidak memenuhi target sasaran yang telah ditetapkan. Dari Ke-Empat Misi tersebut diimplementasikan menjadi 4 ( e mpat ) Tujuan, 45 ( empat puluh lima ) Sasaran dan 38 ( tiga puluh delapan ) Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja, dengan indikator masukan ( input ), indikator keluaran ( output ) maupun indikator hasil ( out come ) seluruhnya telah dapat dilaksanakan. A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok-kelompok indikator kinerja. Pengukuran kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektifitas. Sebagai ukuran / standar penilaian untuk mengukur terhadap keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja tersebut dapat digunakan Skala Ordinal, yaitu :

86 = Sangat Baik / Sangat Berhasil 70 - < 85 = Baik / Berhasil 55 - < 70 = Kurang Baik / Kurang Berhasil < 55 = Sangat Kurang Baik / Tidak Berhasil. Kemudian untuk perhitungan prosentase capaian kinerja perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi : 1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : Prosentase pencapaian Realisasi rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana 2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : Prosentase pencapaian Rencana Realisasi - Rencana rencana tingkat capaian = x 100 % Rencana Secara keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagai pelaksana pemerintahan dan pembangunan telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara proporsional, telah berjalan dengan baik. Adapun pengukuran capaian kinerja setiap sasaran yang dikelompokkan berdasarkan Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan dapat diuraikan sebagai berikut :

87 I. Misi Satu dengan 8 ( delapan ) Sasaran, yakni : Misi Satu Sasaran Kesatu, Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah, merupakan indikator sasaran program Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 102,60 %. ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Kedua, Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat, merupakan indikator sasaran program Dinas Kesehatan, RSUD Dr. Soegiri, RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 97,96 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Ketiga, Meningkatnya sarana infrastruktur daerah, merupakan indikator sasaran program Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, BAPEMAS, Dinas PU Pengairan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 103,09 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Keempat, Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman, merupakan indikator sasaran program Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 104,71 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Kelima, Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW, merupakan indikator sasaran program BAPPEDA, Dinas PU Cipta Karya, Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan dengan

88 capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 100,15 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Keenam, Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah merupakan indikator sasaran dari program Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 183,13 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Ketujuh, Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, merupakan indikator sasaran program Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 108,41 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Satu Sasaran Kedelapan, Meningkatnya penanganan persampahan, merupakan indikator sasaran program Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 161,66 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). II. Misi Dua dengan 13 ( tiga belas ) Sasaran, yakni : Misi Dua Sasaran Kesatu dan Kedua, Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura, capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 112,45 % (Sangat Berhasil) dan Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 91,18 % (Sangat Berhasil) yang merupakan indikator sasaran program Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan.

89 Misi Dua Sasaran Ketiga, Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan, merupakan indikator sasaran program Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 235,75 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Pencapaian indikator sasaran yang cukup tinggi tersebut dikarenakan adanya peningkatan produksi hasil ternak berupa daging dan telur. Misi Dua Sasaran Keempat, Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat, merupakan indikator sasaran program Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 100,12 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kelima dan Keenam, Meningkatnya produksi sektor industri dan Meningkatnya volume perdagangan, merupakan indikator sasaran program Dinas KOPINDAG Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 100,77 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Ketujuh, Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan, merupakan indikator sasaran program Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 165,26 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kedelapan, Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, merupakan indikator sasaran program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

90 Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 76,49 % ( Baik / Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kesembilan, Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ), merupakan indikator sasaran program Dinas KOPINDAG Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 99,92 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kesepuluh, Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja merupakan indikator sasaran program Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 100,29 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kesebelas, Meningkatnya investasi di daerah merupakan indikator sasaran program Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar - 28,68 % ( Sangat Kurang Baik / Tidak Berhasil ). Misi Dua Sasaran Kedua belas, Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat merupakan indikator sasaran program Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 101,26 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Dua Sasaran Ketiga belas, Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah, merupakan indikator sasaran program Bagian

91 Perekonomian Setda Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 102,81 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). III. Misi Tiga dengan 16 ( enam belas ) Sasaran, yakni : Misi Tiga Sasaran Kesatu, Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan, merupakan indikator sasaran program BAPPEDA Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 102,80 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kedua, Meningkatnya penanganan pertanahan merupakan indikator sasaran program Bagian Pemerintahan Setda dan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 157,79 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Ketiga, Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan merupakan indikator sasaran program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 109,77 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Keempat, Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan, merupakan indikator sasaran program Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ).

92 Misi Tiga Sasaran Kelima, Meningkatnya pengelolaan BUMD merupakan indikator sasaran program Bagian Bina Pengelolaan BUMD Setda Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Keenam, Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan merupakan indikator sasaran program Sekretariat DPRD Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Ketujuh, Meningkatnya pelayanan perijinan merupakan indikator sasaran program Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 100,33 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kedelapan, Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional merupakan indikator sasaran program Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 96,89 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kesembilan, Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan indikator sasaran program Inspektorat dan Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Lamongan

93 dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 200,55 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kesepuluh, Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah merupakan indikator sasaran program Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 124,59 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kesebelas, Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien merupakan indikator sasaran program Bagian Organisasi Setda Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 100,28 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kedua belas, Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum merupakan indikator sasaran program Bagian Hukum Setda Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 65,48 % ( Kurang Baik / Kurang Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Ketiga belas, Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu merupakan indikator sasaran program BAPPEDA dan Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ).

94 Misi Tiga Sasaran Keempat belas, Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal merupakan indikator sasaran program Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 106,28 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Kelima belas, Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa merupakan indikator sasaran program Bagian Humas dan Infokom dan Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Tiga Sasaran Keenam belas, Meningkatnya minat baca masyarakat merupakan indikator sasaran program Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran sebesar 110,53 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). IV.Misi Empat dengan 8 ( delapan ) Sasaran, yakni : Misi Empat Sasaran Kesatu, Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan merupakan indikator sasaran program Badan PP dan KB, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 106,20 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ).

95 Misi Empat Sasaran Kedua, Meningkatnya pelayanan keluarga berencana merupakan indikator sasaran program Badan PP dan KB Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 99,97 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Empat Sasaran Ketiga, Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial merupakan indikator sasaran program Dinas Sosial Nakertrans dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 126,09 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Empat Sasaran Keempat, Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah merupakan indikator sasaran program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Empat Sasaran Kelima, Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga Daerah merupakan indikator sasaran program Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 116,40 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Empat Sasaran Keenam, Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan merupakan indikator sasaran program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 157,57 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ).

96 Misi Empat Sasaran Ketujuh, Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan merupakan indikator sasaran program Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 75,68 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Misi Empat Sasaran Kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian merupakan indikator sasaran program Dinas Sosial Nakertrans Kabupaten Lamongan dengan capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 0 ( Sangat Kurang Baik / Sangat Kurang Berhasil ). B. EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pengukuran kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja, evaluasi dilakukan terhadap pencapaian setiap sasaran dan indikator sasaran di masing-masing instansi berupa Rencana Stratejik dalam rangka mendukung tercapainya targettarget kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan. Dalam melakukan evaluasi kinerja perlu juga digunakan pembandinganpembandingan, diantaranya : - Antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan - Antara kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya - Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya

97 Dari uraian tersebut maka untuk mengetahui pencapaian terhadap sasaran yang telah ditetapkan dan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya, maka berikut ini disajikan Tabel evaluasi kinerja dengan membandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 dengan tahun sebelumnya. Tabel : 3.1 Evaluasi Capaian Kinerja Misi Satu : Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). Sasaran Strategis Capaian Kinerja 2011 Capaian Kinerja 2012 No Target Realisasi Target Realisasi 1. Meningkatnya pemerataan dan kualitas 67,37 % 67,76 % 67,65 % 69,41 % pendidikan anak usia sekolah 2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat 78,91 % 80,44 % 82,96 % 81,27 % 3. Meningkatnya sarana infrastruktur daerah 60,46 % 62,21 % 66,34 % 72,02 % 4. Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman 5. Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW 6. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah 7. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup % 64,18 % 65,79 % 68,89 % 31,80 % 31,84 % 33,16 % 33,22 % 43,67 % 69,27 % 51,94 % 95,12 % 69,80 % 72,12 % 73,57 % 79,76 % 8. Meningkatnya penanganan persampahan 31,77 % 31,77 % 32,81 % 53,04 % Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja setiap sasaran strategis rata-rata di atas ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ).

98 Misi Dua : Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam. No 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sasaran Strategis Capaian Kinerja 2011 Capaian Kinerja 2012 Target Realisasi Target Realisasi 48,86 % 48,27 % 49,07 % 55,18 % 2. Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan 50,43 % 155,00 % 50,43 % 45,98 % 3. Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan 4. Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat 51,60 % 75,78 % 51,63 % 79,98 % 91,87 % 91,97 % 92,07 % 91,97 % 5. Meningkatnya produksi sektor industri 4,15 % 4,08 % 4,14 % 4,47 % 6. Meningkatnya volume perdagangan 35,35 % 42,89 % 35,52 % 45,96 % 7. Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan 23,09 % 50,51 % 30,05 % 49,66 % 8. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) 10. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja 87,81 % 87,86 % 87,93 % 87,86 % 47,11 % 47,80 % 47,66 % 47,80 % 11. Meningkatnya investasi di daerah 5,00 % 94,06 % 5,00 % -28,68 % 12 Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat 13. Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah 100,01 % 100 % 101,26 % 69,89 % 75,70 % 72,30 % 74,33 %

99 Misi Tiga : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ). No 1. Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan Sasaran Strategis Capaian Kinerja 2011 Capaian Kinerja 2012 Target Realisasi Target Realisasi ( Ada ) 0 % (Tidak ada) 96,41 % 99,11 % 2. Meningkatnya penanganan pertanahan 157,79 % 3. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan 4. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan 77,67 % 80,74 % 68,00 % 74,66 % 5. Meningkatnya pengelolaan BUMD 6. Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan 7. Meningkatnya pelayanan perijinan 90,00 % 90,00 % 91,50 % 91,80 % 8. Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional 9. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan 10. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah 11. Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien 12. Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum 13. Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu 14. Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal 15. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa 59,59 % 59,59 % 61,50 % 59,59 % 97,97 % 96,14 % 95,97 % 192,47 % 50,00 % 53,73 % 52,75 % 65,72 % 79,49 % 79,81 % 81,50 % 81,73 % 70,84 % 67,86 % 65,48 % 63,00 % 63,00 % 69,00 % 73,33 % 16. Meningkatnya minat baca masyarakat 55,50 % 55,50 % 63,25 % 69,91 %

100 Misi Empat : Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal dan kesetaraan gender. No 1. Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan Sasaran Strategis Capaian Kinerja 2011 Capaian Kinerja 2012 Target Realisasi Target Realisasi 32,07 % 32,76 % 32,43 % 34,44 % 2. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana 3. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial 4. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah 5. Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga Daerah 6. Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis 7. Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan 8. Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian 30,42 % 30,30 % 30,37 % 30,36 % 74,45 % 83,37 % 75,54 % 95,25 % 63,48 % 64,01 % 66,79 % 66,79 % 50,01 % 66,68 % 100 % 116,40 % 56,96 % 56,96 % 57,06 % 89,91 % 71,00 % 71,70 % 89,50 % 75,68 % 20,00 % 0 20,00 % 0 C. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Sebagai gambaran interpretasi mengenai keberhasilan dan kegagalan maka sangat perlu disajikan analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja instansi secara keseluruhan. Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi

101 sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD. Dalam analisis ini dijelaskan pula perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif. Dari uraian di atas maka berdasarkan pencapaian kinerja pada masingmasing kelompok sasaran dapat disajikan analisis sebagai berikut : Misi Satu : Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). Misi Satu mencakup delapan sasaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, RSUD Dr. Soegiri, RSUD Ngimbang, Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, BAPEMAS, Dinas PU Pengairan, BAPPEDA, Badan Penanaman Modal dan Perijinan dan Dinas Perhubungan. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja pada Tabel 3.1, dapat dijelaskan secara terinci sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 69,41 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 67,65 %. Capaian kinerja terhadap indikator sasaran tersebut secara umum tercapai dengan baik dan sangat berhasil, namun ada beberapa kendala dan permasalahan yang menjadi pemicu belum optimalnya pencapaian tujuan dan sasaran, antara lain : a. Kurangnya sarana prasarana, misalnya :

102 - Belum semua lembaga sekolah memiliki laboratorium IPA, bahasa, komputer dan sebagainya. - Belum semua lembaga sekolah memiliki media pembelajaran dan perpustakaan sesuai standar b. Masih kurangnya tenaga guru khususnya guru SD, juga masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki khususnya sekolah swasta c. Masih ada bangunan gedung sekolah dan meubelair yang sangat membutuhkan rehab. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 82,96 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 81,27 %. Capain kinerja tidak mencapai target yang ditetapkan karena ada sebagian indikator yang mengalami hambatan / kendala dalam pelaksanaannya, yaitu Penanganan Non Polio Rate. Hambatan : - Kasus AFP sering ditemukan di Rumah Sakit - Sering terjadi pergantian petugas pemegang program. Solusi : - Seharusnya penemuan AFP bias di diagnose di Puskesmas, baik oleh tenaga medis maupun paramedis.

103 - Meminimalisir pergantian petugas pemegang program di Puskesmas. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya sarana infrastruktur daerah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 72,02 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 66,34 %. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 68,89 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 65,79 %. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 33,22 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 33,16 %. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya pelayanan transportasi daerah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 95,12 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 51,94 %. Setiap indikator capaian kinerja rata-rata melampaui target dan secara umum semua program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, karena beberapa faktor, antara lain : a. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan serta didukung adanya hibah dari Propinsi Jawa Timur baik hibah berupa rambu-rambu lalu-lintas dan pelaksanaan marka jalan pada

104 b. Didukung keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Uji KIR kendara an bermotor, Kepemilikan ijin Pas Kapal di atas 7 GT 1 Tahun sekali serta Kepemilikan SKK Kapal di atas 7 GT 5 Tahun sekali. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 75,76 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 73,57 %. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya penanganan persampahan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 53,04 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 32,81 %. Setiap indikator capaian kinerja rata-rata melampaui target dan secara umum semua program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, karena beberapa faktor, antara lain : a. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas PU Cipta Karya ( yang membidangi ) ; b. Dukungan Program Pemerintah Kabupaten Lamongan yaitu Lamongan Green and Clean ( LGC ) yang berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan masingmasing yang dimulai Tahun 2011 ( LGC 1, LGC 2 dan LGC 3 ) c. Dukungan dari instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat. Misi Dua : Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam.

105 Misi Dua mencakup tiga belas sasaran yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Penanaman Modal dan Perijinan, Kantor Ketahanan Pangan dan Bagian Perekonomian Setda. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja pada Tabel 3.1, dapat dijelaskan secara terinci sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 55,18 % dibanding target sebesar 49,07 %. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 45,98 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 50,43 %. Capaian kinerja indikator sasaran tersebut secara umum tercapai dengan baik dan sangat berhasil, namun terdapat satu indikator kinerja sasaran Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan yaitu Peningkatan produksi perkebunan tembakau yang tidak berhasil disebabkan karena faktor iklim yang tidak mendukung.

106 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 79,98 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 51,43 %. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 91,97 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 92,07 %. Capaian kinerja terhadap indikator sasaran tersebut secara umum tercapai dengan baik dan sangat berhasil. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya produksi sektor industri dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 4,47 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 4,14 %. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya volume perdagangan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 45,96 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 35,52 %. 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang memperhatikan fungsi pelestarian hutan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 49,66 % dari target yang ditetapkan rata-rata sebesar 30,05 %. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata dengan capaian kinerja wisatawan dari target yang ditetapkan sebesar

107 Tidak tercapainya target jumlah kunjungan wisata tersebut disebabkan adanya persaingan dengan Kabupaten lain ( tetangga ) yang sudah banyak membuat daya tarik wisata sejenis dengan Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) dan Mazoola seperti Waterpack, Jatim Park 2 dan lain-lain. 9. Sasaran kesembilan, Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) dengan capaian kinerja 87,86 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 87,93 %. Capaian kinerja terhadap indikator sasaran tersebut secara umum tercapai dengan baik dan sangat berhasil. 10. Sasaran kesepuluh, Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja dengan capaian kinerja naik menjadi 47,80 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 47,66 %. 11. Sasaran kesebelas, Meningkatnya investasi di daerah dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 28,68 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 5,00 %. Capain kinerja pada berdasarkan indikator sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan, tidak secara keseluruhan dapat tercapai, khususnya pada Program peningkatan investasi daerah yaitu Terjadi penurunan capaian, pada Tahun 2011 terealisasi sebesar sedangkan tercapai sebesar ,25 sehingga terjadi penurunan capaian

108 -62,84 %. Hal ini terjadi sebagai dampak krisis ekonomi yang saat ini melanda Eropa dan tingginya realisasi investasi pada Tahun Investasi di Kabupaten Lamongan secara umum terjadi peningkatan, akan tetapi tidak seperti tahun 2011, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kondusifnya iklim investasi, adanya pengembangan sistem informasi penanaman modal, penyelenggaraan pameran investasi, pelayanan perijinan satu pintu dengan sistem pelayanan terpadu, kegiatan koordinasi perencanaan penanaman modal baik dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun dengan Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ). Keberhasilan peningkatan pelayanan urusan penanaman modal dan perijinan di Kabupaten Lamongan ditandai dengan diterimanya tropi dan piagam penghargaan Invesment Award Tingkat Jawa Timur sebagai Terbaik Pertama dalam bidang pelayanan perijinan dari Gubernur Jawa Timur. 12. Sasaran kedua belas, Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat dengan capaian kinerja naik menjadi 101,26 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar. 13. Sasaran ketiga belas, Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah dengan capaian kinerja naik menjadi 74,33 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 72,30 %.

109 Misi Tiga : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ). Misi Tiga mencakup tiga belas sasaran yang dilaksanakan oleh BAPPEDA, Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah, Bagian Pemerintahan Setda, Badan Penanaman Modal dan Perijinan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Sekretariat Daerah, BKD, Bagian Bina Pengelolaan BUMD, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Bagian Pembangunan Setda, Dinas PPKA, Bagian Organisasi Setda, Bagian Hukum Setda, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Kantor PDE, Bagian Humas dan Infokom Setda serta Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

110 Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja pada Tabel 3.1, dapat dijelaskan secara terinci sebagai berikut : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya penanganan pertanahan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 157,79 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 74,66 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 68,00 %. 4. Sasaran keempat, Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya pengelolaan BUMD, capaian kinerja rata-rata sebesar ( 2 SOP ) dari target yang ditetapkan sebesar ( 2 SOP ). Perlu diketahui bahwa untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan 1 ( satu ) indikator output dengan target ( 2 SOP ) dengan capaian realisasi sebesar ( 2 SOP ). Strategi yang dilaksanakan melalui satu program yang diimplementasikan dalam kegiatan tunggal berupa Penyusunan

111 Penyusunan Operasional Prosedur ( SOP ) yang terdiri dari SOP Administrasi Umum dan SOP Akuntansi dan Keuangan sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan Daerah ( PD ) Aneka Usaha Lamongan Jaya. Capaian kinerja ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ) tersebut dapat terlaksana berkat dukungan dan koordinasi yang intensif dengan Pihak Ketiga yaitu Tim Asistensi Penyusunan SOP dari Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Richard Risambessy dan Rekan Surabaya dan juga Perusahaan Daerah ( PD ) Aneka Usaha Lamongan Jaya. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tersedianya buku Standar Operasional Prosedur sebagai pedoman dalam pengelolaan Perusahaan Daerah khususnya Perusahaan Daerah ( PD ) Aneka Usaha Lamongan Jaya, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh Direksi dan jajaranya dalam mengelola Perusahaan menuju kearah yang lebih profesional. Untuk mencapai indikator sasaran ini, dana yang dianggarkan sebesar Rp ,- dan terealisasi sebesar Rp ,- 6. Sasaran keenam, Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar.

112 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya pelayanan perijinan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 91,80 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 91,50 %. 8. Sasaran kedelapan, Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 59,59 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 61,50 %. Capaian kinerja secara umum tercapai dengan baik dan sangat berhasil, namun pada indikator Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan ( struktural, fungsional, teknis ) tercapai 19,17 % (5 orang) dari target sebesar 23,00 % (10 orang), disebabkan adanya kebijakan baru secara mendadak tentang tidak diperbolehkannya penyelenggaraan pengiriman peserta Diklatpim Tingkat III Pola Kemitraan dengan daerah lain, sehingga usulan calon peserta Diklatpim Tingkat III dari Pemerintah Kabupaten Lamongan sebanyak 5 ( lima ) pejabat dikembalikan oleh Kabupaten Tuban sebagai penyelenggara. 9. Sasaran kesembilan, Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 197,47 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 95,97 %. 10. Sasaran kesepuluh, Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 65,72 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 52,75 %.

113 11. Sasaran kesebelas, Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 81,73 % dari target rata-rata yang ditetapkan sebesar 81,50 %. 12. Sasaran kedua belas, Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum, capaian kinerja rata-rata sebesar 65,48 % dari target yang ditetapkan sebesar. Tidak tercapainya target tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Meningkatnya perwujudan kepastian hukum dan perlindungan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan, dengan fokus sasaran utama adalah meningkatnya perwujudan pemerintahan yang baik melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan oleh Bagian Hukum, capaian indikator sasaran rata-rata sebesar 87,23 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Untuk kegiatan penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah, dari perkara perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani pada tahun 2012 terdapat 4 perkara baru dan 9 perkara lanjutan dari tahun sebelumnya ( tingkat banding dan kasasi ). Sedangkan jumlah kasus yang sudah selesai dan mempunyai kekuatan hukum sebanyak 3 kasus. Dari target yang ditetapkan 8 perkara terdapat 13 kasus yang ditangani pada tahun 2012, sehingga dari target tingkat penyelesaian kasus 31,00 % tercapai 23,08 % kasus hukum.

114 13. Sasaran ketiga belas, Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu dengan capaian kinerja rata-rata sebesar dari target yang ditetapkan sebesar. 14. Sasaran keempat belas, Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 73,33 % dari target yang ditetapkan sebesar 69,00 %. 15. Sasaran kelima belas, Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media massa dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi dari target yang ditetapkan sebesar. 16. Sasaran keenam belas, Meningkatnya minat baca masyarakat dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 69,91 % dari target yang ditetapkan sebesar 63,25 %. Misi Empat : Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal dan kesetaraan gender. Misi Empat mencakup delapan sasaran yang dilaksanakan oleh Badan PP Dan KB, BKD, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial Nakertrans, Dinas Sosial Nakertrans, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pemuda dan Olahraga, Bakesbang dan Politik, BPBD dan BAPEMAS.

115 Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 ( dua ) sasaran strategis yang capaian kinerjanya dibawah target yang ditetapkan, yaitu : 1. Sasaran kesatu, Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 34,44 % dari target yang ditetapkan sebesar 32,43 %. 2. Sasaran kedua, Meningkatnya pelayanan keluarga berencana dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 30,36 % dari target yang ditetapkan sebesar 30,37 %. 3. Sasaran ketiga, Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 95,25 % dari target yang ditetapkan sebesar 75,54 %. 4. Sasaran keempat, Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 66,79 % dari target yang ditetapkan sebesar 66,79 %. 5. Sasaran kelima, Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga Daerah dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 116,40 % dari target yang ditetapkan sebesar. 6. Sasaran keenam, Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan dengan capaian kinerja rata-rata naik menjadi 89,91 % dari target yang ditetapkan sebesar 57,06 %.

116 7. Sasaran ketujuh, Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan dengan capaian kinerja rata-rata sebesar 75,68 % dari target yang ditetapkan sebesar 72,50 %. 8. Sasaran kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian dengan capaian kinerja sebesar 0 dari target yang ditetapkan sebesar 20,00 %. Capaian kinerja tersebut tidak memenuhi target atau 0, dikarenakan Pemerintah Pusat lebih memprioritaskan Transmigrasi dengan Pola Transmigrasi Umum bukan Transmigrasi Swakarsa. Syarat Transmigrasi Swakarsa sangat berat sehingga membuat minat masyarakat untuk mengikuti Transmigrasi Swakarsa relatif minim ( biaya hidup yang disediakan Pemerintah Pusat hanya untuk 3 bulan ). Sedangkan untuk transmigrasi regional / umum pada Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberangkatkan sebanyak 25 Kepala Keluarga ke daerah tujuan, hal ini telah mengalami peningkatan dari jumlah transmigrasi di Tahun 2011 yaitu sebanyak 20 Kepala Keluarga. D. AKUNTABILITAS KEUANGAN Dana yang dianggarkan untuk mewujudkan 45 ( empat puluh lima ) Sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp ,11 dengan realisasi sebesar Rp ,11

117 ( 95,07 % ), sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp ,00 ( 4,93 % ) dikembalikan ke Kas Daerah. Adapun secara terinci dapat dilihat dalam Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Neraca Pemerintah Kabupaten Lamongan per 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah). Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam rangka pencapaian Sasaran pada RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun , khususnya Tahun Anggaran 2012 telah terealisasi dengan capaian rata-rata sebesar 95,05 % dari anggaran yang ditetapkan. Hal tersebut tetap dilakukan prinsip efisiensi penggunaan anggaran dengan menerapkan skala prioritas, mengingat adanya intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lamongan. Dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan, telah diperoleh Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Kabupaten Lamongan dari rencana yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,- pada perkembangannya selama tahun anggaran berjalan terealisasi sebesar Rp ,02 tercapai sebesar 106,90 % sebagaimana tabel dibawah ini.

118 Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Asli Daerah No Komponen PAD Target APBD 2010 Realisasi % 1. Hasil Pajak Daerah , ,58 120,03 2. Hasil Retribusi Daerah , ,00 105,05 3. Hasil Pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan , ,65 103,33 4. Lain-Lain PAD yang Sah , ,79 103,63 Jumlah PAD , ,02 106,90 Kemudian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Lamongan menyusun dan melaporkan keuangan pada sisi Pendapatan Daerah dari rencana yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 pada perkembangannya selama tahun anggaran berjalan terealisasi sebesar Rp ,02 atau tercapai sebesar 100,58 %. Realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2012 secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

119 Tabel 3.5 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah APBD 2012 No Komponen Pendapatan % Target Realisasi 1. Pendapatan Asli Daerah , ,02 106,90 2. Dana Perimbangan , ,00 100,79 3. Transfer Pemerintah Pusat lainnya 4. Transfer Pemerintah Provinsi 5. Lain-lain Pendapatan yang Sah , ,00 100, , ,00 88, , ,00 100,15 Jumlah Pendapatan Daerah , ,02 100,58 Adapun dana perimbangan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam Tahun Anggaran 2012 dengan target yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga melampaui dari target sebesar Rp ,- atau tercapai sebesar 100,79 % sebagaimana tertera pada Tabel 3.6 dibawah ini : Tabel 3.6 Realisasi Dana Perimbangan Komponen APBD 2012 No % Dana Perimbangan Target Realisasi 1. Bagi Hasil Pajak , ,00 101,86 2. Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA , ,00 150,73 3. Dana Alokasi Umum , ,00 100,00 4. Dan Alokasi Khusus , ,00 100,00 Jumlah Dana Perimbangan , ,00 100,79

120 Selain itu Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memperoleh Pendapatan Transfer, dari target yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 sehingga target tercapai sebesar 100,01 %. Adapun realisasi tersebut berasal dari : 1. Tranfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan dengan target yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 100,79 %, yang dapat diperinci sebagai berikut : a. Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Pusat dengan target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 101,86 %. b. Pendapatan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak dari Pemerintah Pusat dengan target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 150,73 %. c. Pendapatan Dana Alokasi Umum (DAU) dari target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar. d. Pendapatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar.

121 2. Tranfer Pemerintah Pusat Lainnya berupa Dana Penyesuaian dengan target yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar, sedangkan Dana Otonomi Khusus tidak ada. 3. Tranfer Pemerintah Provinsi dengan target yang ditetapkan setelah perubahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 88,57 %, yang dapat diperinci sebagai berikut : a. Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Provinsi dengan target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 88,51 %. b. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya dari Pemerintah Provinsi dengan target sebesar Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau tercapai sebesar 202,21 %. Disamping perolehan target dan realisasi pendapatan, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga melaksanakan target dan realisasi pembelanjaan daerah sebagaimana posisi Belanja Daerah secara keseluruhan pada Tahun Anggaran 2012 dialokasikan sebesar Rp ,11 terealisasi sebesar Rp ,11 ( 95,07 % ), sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp ,00 ( 4,93 % ) sebagaimana Tabel 3.6 sebagai berikut : Tabel 3.6

122 No Realisasi Belanja Daerah Komponen Belanja Target APBD 2012 Realisasi A. BELANJA OPERASIONAL , ,11 94,81 1. Belanja Pegawai , ,00 96,21 2. Belanja Barang , ,16 95,43 3. Belanja Bunga , ,95 96,21 4. Belanja Subsidi ,00 0,00 0,00 5. Belanja Hibah , ,00 75,22 6. Belanja Bantuan Sosial , ,00 98,26 7. Belanja Bantuan Keuangan , ,00 97,73 B. BELANJA MODAL , ,00 96,23 1. Belanja Tanah , ,00 94,47 2. Belanja Peralatan dan Mesin , ,00 91,94 3. Belanja Gedung & Bangunan , ,00 97,80 4. Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan , ,00 97,83 5. Belanja Aset Tetap Lainnya , ,00 96,08 6. Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00 C. BELANJA TIDAK TERDUGA , ,00 83,59 Jumlah Total Belanja , ,11 95,07 %

123 BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Lamongan terhadap hasil penyelenggaraan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan selama satu tahun berjalan dan dapat disimpulkan bahwa program-program yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD yang merupakan penjabaran dari Rencna Kerja Pembangunan Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lamongan secara umum, baik indikator sasaran maupun indikator kinerja yang termuat dalam 4 (empat) Misi, 45 ( empat puluh lima ) Sasaran dan 34 ( tiga puluh empat ) Program diperoleh capaian sasaran dengan rata-rata prosentase sebesar 103,48 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ), sedangkan dari segi anggaran prosentase realisasi rata -rata sebesar 95,05 %, sebagaimana rincian setiap sasaran dibawah ini : Sasaran Misi Kesatu, yaitu Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ) dengan capaian rata-rata sasaran dan kinerja sebesar 119,71 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ) ;

124 Sasaran Misi Kedua, yaitu Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam dengan capaian rata-rata sasaran dan kinerjanya sebesar 88,62 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ) ; Sasaran Misi Ketiga, yaitu Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ) dengan capaian rata-rata sasaran dan kinerja sebesar 107,83 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ) ; Sasaran Misi Keempat, yaitu Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal dan kesetaraan gender, dengan capaian rata-rata sasaran dan kinerjanya sebesar 97,74 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ) ; Dari segi APBD prosentase rata-rata realisasi target sebesar 95,05 % dengan rincian sebagai berikut : Realisasi anggaran Pendapatan Daerah target yang tercapai sebesar 100,58 % ; Realisasi anggaran Belanja Daerah target yang tercapai sebesar 95,07 %. Dari realisasi anggaran Pendapatan Daerah dan realisasi Belanja Daerah tersebut diperoleh selisih positif sebesar 4,93 %.

125 Disamping keberhasilan capaian kinerja tersebut juga masih ditemukan beberapa Sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan karena adanya faktor penghambat / kendala di lapangan, antara lain : 1. Misi Dua Sasaran Kedua, Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Pertanian dan Kehutanan, yaitu Program Peningkatan produksi perkebunan tanaman Tembakau, dengan target kinerja 1,21 % dan realisasi sebesar - 16,94 % sehingga prosentase realisasi target tercapai sebesar -14,00 %. Menurunnya produksi Tembakau ini disebabkan karena faktor iklim yang tidak mendukung ; 2. Misi Dua Sasaran Kedelapan, Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Program Kunjungan Wisata, dengan target kinerja wisatawan dan realisasi sebesar wisatawan, sehingga prosentase realisasi target tercapai sebesar 76,49 % ( Baik / Berhasil ). Tidak tercapainya target jumlah kunjungan wisata tersebut disebabkan adanya persaingan dengan Kabupaten lain ( tetangga ) yang sudah banyak membuat daya tarik wisata sejenis dengan Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) dan Mazoola seperti Waterpack, Jatim Park 2 dan lain-lain 3. Misi Dua Sasaran Kesebelas, Meningkatnya Investasi Di Daerah, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Badan Penanaman Modal Dan Perijinan, yaitu Program Peningkatan investasi Daerah, target kinerja sebesar 5,00 % dan realisasi sebesar ,25 ( milyar rupiah ).

126 Target yang ditetapkan tidak secara keseluruhan dapat tercapai, khususnya pada Program peningkatan investasi daerah yaitu Terjadi penurunan capaian sebesar -62,84 % dibanding tahun 2011, hal ini terjadi sebagai dampak krisis ekonomi yang saat ini melanda Eropa dan tingginya realisasi investasi pada Tahun 2011 sebesar ( milyar rupiah ). 4. Misi Tiga Sasaran Kedua belas, Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Bagian Hukum, yaitu Kasus hukum yang diselesaikan dengan target 8 kasus hukum tercapai 3 kasus hukum atau sebesar 37,50 % ( Sangat Kurang Baik/Tidak Berhasil ). Tidak tercapainya target tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Meningkatnya perwujudan kepastian hukum dan perlindungan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan, dengan fokus sasaran utama adalah meningkatnya perwujudan pemerintahan yang baik melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan oleh Bagian Hukum, capaian indikator sasaran ratarata sebesar 87,23 % ( Sangat Baik / Sangat Berhasil ). Untuk kegiatan penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah, dari perkara perdata dan Tata Usaha Negara yang ditangani pada tahun 2012 terdapat 4 perkara baru dan 9 perkara lanjutan dari tahun sebelumnya ( tingkat banding dan kasasi ). Sedangkan jumlah kasus yang sudah selesai dan mempunyai kekuatan hukum sebanyak 3 kasus. Dari target yang ditetapkan 8 perkara terdapat 13 kasus

127 yang ditangani pada tahun 2012, sehingga dari target tingkat penyelesaian kasus 31,00 % tercapai 23,08 % kasus hukum. 5. Misi Empat Sasaran Kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian, program dan kegiatan dalam mencapai sasaran dilaksanakan Dinas Sosial Nakertrans, yaitu Program Transmigrasi swakarsa, dengan target kinerja 20,00 % dan realisasi sebesar 0, sehingga prosentase realisasi target tidak tercapai.. Hal ini dikarenakan Pemerintah Pusat lebih memprioritaskan Transmigrasi dengan Pola Transmigrasi Umum bukan Transmigrasi Swakarsa. Syarat Transmigrasi Swakarsa sangat berat sehingga membuat minat masyarakat untuk mengikuti Transmigrasi Swakarsa relatif minim ( biaya hidup yang disediakan Pemerintah Pusat hanya untuk 3 bulan ). Sedangkan unt uk transmigrasi regional / umum pada Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberangkatkan sebanyak 25 Kepala Keluarga ke daerah tujuan, hal ini telah mengalami peningkatan dari jumlah transmigrasi di Tahun 2011 yaitu sebanyak 20 Kepala Keluarga. Keberhasilan pelaksanaan program sesuai dengan arah kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan program-program skala prioritas, sebagaimana tercantum dalam RKPD Kabupaten Lamongan dalam bentuk Prestasi baik yang diraih oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan maupun oleh Bupati Lamongan dan telah mendapatkan penghargaan baik tingkat nasional maupun regional pada Tahun 2012, antara lain :

128 1. Prestasi yang diraih Pemerintah Kabupaten Lamongan A. Bidang Pendidikan : Peringkat Ke-2 Nasional Nilai Ujian Nasional ( NUN ) SMA atas nama Novi Wulandari-SMAN 2 Lamongan 58,50 ; Peringkat Ke-3 Nasional Nilai Ujian Nasional ( NUN ) SMA Program Akuntansi atas nama Nur Uthfi Khumairo-SMKN 1 Lamongan 38,53 ; Peringkat Ke-7 Nasional Nilai Ujian Nasional ( NUN ) SMA atas nama Anggi Arsandi Apriliyanto-SMAN 2 Lamongan 58,45 ; Peringkat Ke-17 Nasional Nilai Ujian Nasional ( NUN ) SMA atas nama Sri Rahayu-SMAN 2 Lamongan 58,20 ; Peringkat Ke-3 Nasional Nilai Ujian Nasional ( NUN ) SMA atas nama SMAN 2 Lamongan 9,19 ; Anugerah Aksara 2012 dari Gubernur Jawa Timur. B. Bidang Lingkungan hidup : Penghargaan Anugerah Adipura bidang Kebersihan dan Keindahan Kota kategori Kota Kecil dari Presiden RI ; Adiwiyata Mandiri Nasional dari Presiden RI diberikan kepada SMA Negeri 1 Lamongan ;

129 Adiwiyata Nasional dari Presiden RI diberikan kepada SMP Negeri 2 Lamongan ; Indonesia Green Region Award ( IGRA ) diberikan Kantor Berita Radio KBR68H & Majalah SWA. D. Bidang Sosial : Program Keluarga Harapan ( PKH ) Award Wilayah Indonesia Tengah Kategori Verifikasi Tercepat dan Terakurat dari Menteri Sosial. E. Bidang Tenaga Kerja : Pembina Terbaik Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ), nihil kecelakaan kerja ( Zero Accid ent ) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) dari Gubernur Jawa Timur. F. Bidang Koperasi dan UKM : Jasa Bhakti Koperasi dari Menteri Koperasi dan UMKM ; G. Bidang Teknologi Informasi : Pemeringkatan elektronik Government Indonesia ( PEGI ) dari Menteri Komunkasi dan Informatika.

130 H. Bidang Olah raga : Juara ISL U-21 ; Juara Piala Gubernur oleh Persela Lamongan. I. Bidang Pembangunan Otonomi Daerah : Otonomi Award, Special Category : Region In An Innovative Breakthrough On Local Economic Empowerment ( Pemberdayaan Ekonomi Lokal ) dari Jawa Pos Institute of Pro Otonomi ( JPIP ). J. Bidang Kesehatan : Penghargaan Forum Kabupaten Sehat dari Gubernur Jawa Timur. K. Bidang Kinerja Aparatur KORPRI : Profesional Award 2012 dari Gubernur Jawa Timur. L. Bidang Peternakan : Pemenang Pertama Kelompok Peternak Itik Lomba Kelompok Peternak dan Petugas Berprestasi Tingkat Nasional Kelompok Peternak Itik Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi dari Menteri Pertanian.

131 M. Bidang Ketahanan Pangan : Adhikarya Pangan Nusantara dan Ketahan Pangan 2012 kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan atas nama Kelompok Peternak Itik Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi dari Presiden Republik Indonesia. B. S A R A N Berdasarkan kajian evaluasi dan analisis capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan adanya peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang lebih berhasil dan guna mendukung tercapainya sasaran serta tujuan regional maupun nasional, maka disarankan adanya dukungan yang lebih pro aktif dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk bersama-sama bekerja secara sinergis guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang hakiki sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

132 Pelaksanaan APBD Tahun Anggran 2012 secara dministratif dapat berjalan lancar, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kegiatan pembangunan yang belum sepenuhnya dilaksanakan atau belum optimal. Penerapan prinsip-prinsip anggaran belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan maksimal karena adanya berbagai hambatan baik yang menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia maupun sisten dan prosedur anggaran yang relatif sering berubah. Selain itu ada beberapa indikator program dan kegiatan yang belum tercapai target kinerjanya karena adanya beberapa permasalahan yang mendasar. Oleh karena itu masih diperlukan kerja keras semua pihak untuk memperbaiki segala kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga pelaksanaan di tahun mendatang akan menjadi lebih baik. Akhirnya semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan kekuatan lahir - batin kepada kita semua, Amin. Wassalamu alaikum Wr. Wb. BUPATI LAMONGAN H. FADELI, SH, MM.

133 RENCANA STRATEJIK ( RS ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya kepastian 1. Meningkatnya pemerata- an 1. Meningkatkan pemerataan 1. Program Pemerataan DINAS PENDIDIKAN ketersediaan dan kualitas dan kualitas pendidik- an dan kualitas pendidikan dan peningkatan Kualitas pelayanan dasar masyarakat anak usia sekolah Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Angka Melek Huruf Pendu duk yg berusia >15 tahun ( melek huruf ) Angka Partisipasi Murni ( APM ) : - SD / MI / Paket A - SMP / MTs / Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah ( APS ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Kelulusan ( AL ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SD/MI ke SMP/MTs pada semua jenjang pendidikan Ket

134 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Angka Melanjutkan ( AM ) dari SMP / MTs ke SMA / SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D-IV Angka Rata-Rata Lama Sekolah Ket 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Posyandu aktif Cakupan kunjungan ibu hamil K4 2. Meningkatkan pemerataan dan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, terutama dengan membebaskan biaya pemeriksaan di puskesmas untuk penduduk miskin 2. Program peningkatan keterjangkauan dan pelayanan kesehatan DINAS KESEHATAN RSUD Dr. Soegiri RSUD Ngimbang

135 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Cakupan neonatus dengan komplikasi yang di tangani Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Penanganan kasus HIV Non Folio AFP rate Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Cakupan KLB desa atau kelurahan yang ditangani < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif Rasio tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) dibanding jumlah penduduk Penyediaan obat esensial generik atas persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah Rumah Sakit yang menyediakan 4 layanan Rumah Tangga Sehat Jumlah kunjungan Rawat Jalan Jumlah kunjungan IGD Jumlah Pasien Ruang Inap Bed Occupancy Rate / BOR ( % pemakaian Ket

136 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Tempat Tidur ) % sarana kesehatan yang beroperasi sesuai dengan standar % Jumlah rujukan pasien maskin yang dilayani Ket 3. Meningkatnya sarana infrastruktur daerah Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik Rumah Tangga Per Sanitasi Panjang jalan poros desa strategis dalam kondisi baik Panjang jalan poros desa dalam kondisi baik Panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik Ketersediaan PJU 3. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan 3. Program Peningkatan infrastruktur Jalan dan Jembatan DPU BINA MARGA, DPU CIPTA KARYA BAPEMAS Panjang drainase dalam kondisi baik Jembatan kab. dalam kondisi baik % Ketersediaan Sumber air Baku (M3) Jaringan irigasi kondisi baik Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik 4. Meningkatkan pelayanan irigasi 4. Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir DPU PENGAIRAN

137 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya kualitas sarana Rumah Tangga pengguna 5. Meningkatkan sarana dan 5. Program peningkatan DPU CIPTA KARYA dasar permukiman air bersih parasarana dasar kualitas permukiman Lingkungan permukiman pemukiman kumuh Rumah layak huni Ket 5. Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB Bangunan ber - IMB per satuan bangunan Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang 6. Meningkatkan dan meng efektifkan pengendalian tata ruang daerah melalui dokumen tata ruang dan penegakan penerapannya 6. Program penataan ruang daerah BAPPEDA DPU CIPTA KARYA BADAN PENANAMAN MODAL & PERIJINAN 6. Meningkatnya Pelayan- an Transportasi Daerah Peningkatan ketersediaan sarana kelengkapan jalan Peningkatan ketersediaan rambu lalu lintas Peningkatan ketersediaan marka jalan Peningkatan kendaraan wajib uji kir Peningkatan kepemilikan Pas Kapal (dibawah 7 GT perpanjangan 1 Th sekali) Peningkatan kepemilikan SKK Kapal (dibawah 7GT perpanjangan 5 Th sekali) 7. Meningkatkan kelancar- an angkutan orang, barang dan jasa serta peningkatan keselamat- an lalu lintas jalan 7. Program Peningkatan Perhubungan DINAS PERHUBUNGAN 7. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Cakupan pengawasan terhadap AMDAL 8. Meningkatkan pembina- an atas usaha/kegiatan yang berpotensi meng- akibatkan 8. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan BADAN LINGKUNGAN HIDUP

138 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Penegakan hukum pencemaran pada tanah, Lingkungan lingkungan air & udara Prosentase jumlah usaha / kegiatan yg mentatati persyaratan administrasi pencegahan pencemaran air Ket 8. Meningkatnya penangan an persampahan Penanganan persampahan Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk 9. Meningkatkan penanganan sampah secara berkelanjutan dengan mendorong swadaya masyarakat 9. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Lingkungan. DPU CIPTA KARYA

139 RENCANA STRATEJIK ( RS ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing Misi ke 2 : Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya kemampuan 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas padi per 1. Mengembangkan jaringan 1. Program Peningkatan DINAS PERTANIAN ekonomi dan produktivitas Produktivitas Tanaman hektar pemasaran produk pertanian produksi pertanian DAN KEHUTANAN andalan daerah Pangan dan Hortikultura Produktivitas tanaman palawija per hektar Kontribusi sektor pertani an terhadap PDRB Produktivitas tanaman holtikultura per hektar Produktivitas tanaman holtikultura per hektar - Sayuran - Buah-buahan Peningkatan produksi palawija Peningkatan produksi holtikultura - Sayuran - Buah-buahan Ket 2. Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Produktivitas tanaman perkebunan per hektar - Tembakau - Tebu 2. Mengembangkan komodi tas perkebunan, melalui kimbun (kawasan industri masyarakat perkebunan) 2. Peningkatan Produksi Perkebunan

140 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Peningkatan produksi perkebunan - Tembakau - Tebu Ket 3. Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan 4. Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat 5. Meningkatnya produksi sektor industry 6. Meningkatnya volume perdagangan Peningkatan Produksi hasil ternak berupa daging Peningkatan Produksi hasil ternak berupa telur Konsumsi Daging Konsumsi telur Produksi perikanan Konsumsi ikan Pertumbuhan Industri Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Peningkatan mutu IKM Ekspor Bersih Perdagangan Peningkatan institusi yang melakukan ekspor Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB 3. Meningkatkan wilayah pengembangan sentrasentra produksi dan populasi peternakan serta didukung oleh peningkatan sarana dan prasarana produksi peternakan 4. Meningkatkan produksi perikanan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap perairan umum, kolam, laut dan tambak 5. Mengembangkan industri kecil dan menengah 6. Mengembangkan sistem pemasaran produk unggulan / andalan 3. Peningkatan Produksi Peternakan 4. Program peningkatan produksi perikanan dan Kelautan 5. Program Pengembangan Industri Daerah 6. Program Peningkatan Distribusi Barang dan Jasa DINAS PETERNAKAN DAN KESWAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN DINAS KOPINDAG

141 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Peningkatan Pedagang Ket 7. Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Produksi hasil hutan Kerusakan kawasan hutan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 7. Optimalisasi pemanfaat- an hutan dan lahan serta pengembangan tanamannya secara berkelanjutan 7. Program peningkatan produksi dan rehabilitasi Hutan DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN 8. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata Koperasi aktif Usaha Mikro dan Kecil 9. Revitalisasi kelembagaan dan usaha koperasi me- lalui pembinaan intensif 9. Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM DINAS KOPINDAG 9. Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) Tingkat partisipasi angkatan kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan 10. Perluasan kesempatan kerja serta peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 10.Program peningkatan kualitas ketenagakerjaan DINSOS NAKERTRANS

142 RENCANA STRATEJIK ( RS ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 3 : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ). TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya kualitas 1. Meningkatnya efektifitas Tersedianya dokumen 1. Mendorong keterlibatan 1. Program pembangunan BAPPEDA penyelenggaraan pemerintahan daerah. perencanaan Pembangun- an perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA masyarakat dlm pelaksana an perencanaan partisipatif KANTOR LITBANGDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dengan PERDA / PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu Kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan Penelitian yang ditindaklanjuti Ket

143 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya penanganan 2. Meningkatkan pengelolaan 2. Program Pertanahan pertanahan pertanahan daerah Luas lahan bersertifikat Penyelesaian Kasus Tanah Negara Penyelesaian Ijin Lokasi Ket BAG. PEMERINTAHAN BADAN PENANAMAN DAN PERIJINAN 3. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional berbasis NIK 3. Meningkatkan ketaatan masyarakat dlm administra si kependudukan DINAS KEPENDUDUK- AN DAN PENCATATAN SIPIL 4. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan 5. Meningkatnya pengelolaan BUMD 6. Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan 7. Meningkatnya pelayanan perijinan Sistim Informasi Manajemen Pemda Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Tata kelola Perusda yang baik Aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti Raperda yang diselesaikan menjadi Perda Public Hearing yang dilaksanakan Ketepatan waktu penyelesaian izin non usaha (dalam 1 th) Ketepatan waktu penyelesaian izin usaha 4. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih SEKRETARIAT DAERAH B K D BAG. BINA PENGELO- LAAN BUMD SEKRETARIAT DPRD BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN

144 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Meningkatnya Pengelolaan Dokumen kepegawaian yg B K D Aparatur yang Profesional diselesaikan tepat waktu Pegawai yg mengikuti pen didikan & latihan (struktu - ral, fungsional, teknis) Tindaklanjut PNSyg dikena kan sanksi dan hukuman Ket 9. Meningkatnya Pengawas-an & Penurunan kasus Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan aparatur Pemkab pelanggaran hukum oleh Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP Realisasai pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik, Audit Akhir Th Anggaran,Review Keuangan Evaluasi tindak lanjut dan LAKIP Kegiatan fisik yang tepat waktu dan mutu 10. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Laporan Keuangan SKPD dan SKPKD disusun tepat waktu Tertib administrasi barang daerah Peningkatan pajak daerah Peningkatan daerah retribusi INSPEKTORAT D P P K A

145 TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Terwujudnya kelembaga- an SKPD yg memiliki Renstra BAG. ORGANISASI pemerintahan yang efektif dan menyusun LAKIP dan efisien Unit Pelayanan yang memiliki SPP Unit Pelayanan yg telah disurvey IKM Ket 12. Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum Kasus hukum yang diselesaikan Raperda yang diajukan ke DPRD BAG. HUKUM 13. Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu Buku Kabupaten dalam Angka Buku PDRB Kabupaten 5. Mendokumentasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan informasi hasil-hasil pembangunan 5. Program Statistik Daerah BAPPEDA KANTOR LITBANGDA 14. Meningkatnya pengelola-an arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal Penerapan pengelolaan arsip secara baku 6. Mengembangkan sistem administrasi pemerintahan &pengelolaan arsip daerah 6. Program pengelolaan kearsipan BADAN PERPUSTAKA- AN DAN ARSIP DAERAH 15. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa Web site milik pemerintah daerah Pameran / expo 7. Meningkatkan pengelola- an informasi berbasis Teknologi Informasi (TI) 7. Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media masa BAG. HUMAS DAN INFOKOM KANTOR PDE 16. Meningkatnya minat baca masyarakat Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengunjung perpustakaan 8. Menjadikan perpustakaan sebagai sarana penambah pengetahuan. 8. Program Pengembang- an Perpustakaan BADAN PERPUSTAKA- AN DAN ARSIP DAERAH

146 RENCANA STRATEJIK ( RS ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 4 : Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal, dan kesetaraan gender. TUJUAN SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN KEBIJAKAN Terwujudnya tatanan 1. Meningkatnya perlindungan 1. Meningkatkan peran 1. Program Pemberdayaan kehidupan masyarakat yang dan partisipasi perempuan perempuan dlm pembangu dan Perlindungan tenteram, tertib dan aman serta meningkatnya partisipasi dalam pembangunan nan melalui pemberdaya an pada lembaga pemerintah, perempu an dan anak masyarakat dalam sektor industri dan penyelenggaraan pembangunan daerah. lembaga non formal 2. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas Partisipasi angkatan kerja perempuan Peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi Rasio KDRT Prevalensi peserta KB aktif Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan Pasangan Usia Subur yang ber-kb tidak terpenuhi 2. Meningkatkan kualitas keluarga melalui peningkatan akses pelayanan KB kepada masyarakat 2. Program pelayanan Keluarga berencana dan keluarga sejahtera Ket Badan PP dan KB, BKD Dinas Pendidikan, Dinsos Nakertrans Badan PP dan KB 3. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 3. Meningkatkan kualitas hidup bagi PMKS dengan peningkatan rehabilitasi & bantuan dasar kesejahteraan 3. Program Pelayanan dan Dinsos Nakertrans Rehabilitasi Kesejahtera an Sosial

147 Penanganan penyandang masalah kesejahtran sosial PMKS yang memperoleh bantuan sosial sosial 4. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah 5. Meningkatnya prestasi Pemuda & Olahraga daerah Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs & Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan Kelompok seni dan budaya yg menerima pembinaan Gelanggang / balai remaja ( selain milik swasta ) Lapangan olahraga Pembinaan Kepemudaan Pembinaan & Pemasyarakatan Olahraga 4. Melestarikan & mengembangkan keragaman kekayaan budaya dengan meningkatkan apresiasi dan peran serta komunitas budaya lokal 5. Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga melalui pembinaan induk organisasi dan komite olahraga 6. Meningkatnya suasana yg 6. Meningkatkan rasa sejuk, Organisasi masyarakat, sejuk, santun & demokratis santun dan demokratis dlm orpol, pemuda, organisasi dalam kehidupan kehidupan bermasyarakat, kemasyarakatan yg dibina berbangsa dan bernegara Peningkatan penyelenggaran forum antar kelompok masyarakat Pembangunan tempat peribadatan yang dibantu 4. Program Pengembangan dan pelestarian Budaya daerah 5. Program Pembinaan Kepemudaan Daerah 6. Program Kesatuan Bangsa dan Pembinaan Politik Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Pemuda dan Olahraga Bakesbang dan Politik B P B D 7. Meningkatnya keberdayaan Kegiatan keagamaan yang dibantu PKK aktif 7. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat perdesaan 7. Program Pemberdayaan Masyarakat desa BAPEMAS

148 masyarakat pedesaan BAPEMAS Posyandu Transmigran swakarsa 8. Meningkatkan kerjasama 8. Program ketransmigrasian antar daerah tujuan transmigrasi dan pemberangkat an calon transmigran yang sudah dilatih Dinas Sosial Nakertrans

149 RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah 2. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Angka Melek Huruf Penduduk yang berusia >15 tahun ( melek huruf ) Angka Partisipasi Murni ( APM ) : - SD / MI / Paket A - SMP / MTs / Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah ( APS ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Kelulusan ( AL ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SD/MI ke SMP / MTs Angka Melanjutkan ( AM ) dari SMP / MTs ke SMA / SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D-IV Angka Rata-Rata Lama Sekolah Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 71,59 % 99,95 % 90,03 % 60,04 % 0,01 % 0,07 % 0,49 % 99,77 % 99,32 % 99,96 % 91,97 % 92,87 % 8,75 % 96,70 %

150 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Posyandu aktif Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Penanganan kasus HIV Non Folio AFP rate Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Cakupan KLB desa atau kelurahan yang ditangani < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif Rasio tenaga kesehatan ( dokter, bidan, perawat ) dibanding jumlah penduduk Penyediaan obat esensial generik atas persediaan obat di sarana kesehatan pemerintah Rumah Sakit yang menyediakan 4 layanan Rumah Tangga Sehat Jumlah kunjungan Rawat Jalan Jumlah kunjungan IGD Jumlah Pasien Ruang Inap Bed Occupancy Rate / BOR ( % pemakaian Tempat Tidur ) % sarana kesehatan yang beroperasi sesuai dengan standar % Jumlah rujukan pasien maskin yang dilayani 89,40 % 70,00 % 1,44 % 98,84 % 52,00 % 95,30 % 94,50 % 2,00 % 57,00 % 0,12 % 57,00 % org org org 57,30 % 69,66 % 98,50 % 3. Meningkatnya sarana infrastruktur daerah Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik Rumah Tangga Per Sanitasi Panjang jalan poros desa strategis dalam kondisi baik Panjang jalan poros desa dalam kondisi baik Panjang jalan lingkungan dalam kondisi baik Ketersediaan PJU 61,78 % 56,59 % 63,51 % 66,29 % 76,17 % 73,72 %

151 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman 5. Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW 6. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah 7. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 8. Meningkatnya penanganan persampahan Panjang drainase dalam kondisi baik Jembatan kab. dalam kondisi baik % Ketersediaan Sumber air Baku (M3) Jaringan irigasi kondisi baik Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik Rumah Tangga pengguna air bersih Lingkungan permukiman kumuh Rumah layak huni Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL / HGB Bangunan ber - IMB per satuan bangunan Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang Peningkatan ketersediaan rambu lalu lintas Peningkatan ketersediaan marka jalan Peningkatan kendaraan wajib uji kir Peningkatan kepemilikan Pas Kapal ( dibawah 7 GT perpanjangan 1 Tahun sekali ) Peningkatan kepemilikan SKK Kapal ( dibawah 7GT perpanjangan 5 Tahun sekali ) Cakupan pengawasan terhadap AMDAL Penegakan hukum lingkungan Prosentase jumlah usaha / kegiatan yang mentatati persyaratan administrasi pencegahan pencemaran air Penanganan persampahan Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk 43,55 % 65,00 % 71,20 % 78,90 % 70,28 % 23,50 % 4,93 % 82,59 % 4,80 % 57,15 % 26,00 % 69,55 % 40,93 % 92,41 % 31,90 % 24,92 % 60,71 % 60,00 % 24,47 % 41,14 %

152 RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 2 : Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2. Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan 3. Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan Produktivitas padi per hektar Produktivitas tanaman palawija per hektar Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Produktivitas tanaman holtikultura per hektar - Sayuran - Buah-buahan Peningkatan produksi padi Peningkatan produksi palawija Peningkatan produksi holtikultura - Sayuran - Buah-buahan Produktivitas tanaman perkebunan per hektar - Tembakau - Tebu Peningkatan produksi perkebunan - Tembakau - Tebu Peningkatan Produksi hasil ternak berupa daging Peningkatan Produksi hasil ternak berupa telur Konsumsi Daging Konsumsi telur 6,37 Ton/Ha 5,31 Ton/Ha 37,64 % 1,42 Ton/Ha 4,47 Ton/Ha 1,00 % 1,00 % 1,00 % 1,00 % 0,79 Ton/Ha 7,97 Ton/Ha 1,21 % 0,50 % 4,36 % 2,14 % 10,09 Kg/Thn 6,91 Kg/Thn

153 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat Produksi perikanan Konsumsi ikan 84,13 % 5. Meningkatnya produksi sektor industri 6. Meningkatnya volume perdagangan Pertumbuhan Industri Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Peningkatan mutu IKM Ekspor Bersih Perdagangan Peningkatan institusi yang melakukan ekspor Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Peningkatan Pedagang 3,91 % 5,36 % 3,14 % ,60 ( juta ) 5,00 % 35,95 % 1,11 % 7. Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Produksi hasil hutan Kerusakan kawasan hutan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 82,16 % 0,81 % 7,17 % 8. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata 9. Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) 10. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja 11. Meningkatnya investasi di daerah 12. Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat 13. Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah Kunjungan Wisata Koperasi aktif Usaha Mikro dan Kecil Tingkat partisipasi angkatan kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN ( milyar rupiah ) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi Penanaman Modal Domestik ( milyar rupiah ) Regulasi ketahanan pangan Ketersediaan pangan utama Jumlah KK desa yang belum terlayani energi listrik org 78,70 % 97,15 % 68,00 % 27,32 % 5,00 % 5,00 % Ada 819,61 Kg/Kap/Th 10,00 KK

154 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Pertambangan tanpa ijin Air Tanah Berijin 95,11 % 21,78 %

155 RENCANA KINERJA TAHUNAN Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 3 : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ). SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan 2. Meningkatnya penanganan pertanahan 3. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan 4. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA / PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu Kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan Penelitian yang ditindaklanjuti Luas lahan bersertifikat Penyelesaian Kasus Tanah Negara Penyelesaian Ijin Lokasi Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sistim Informasi Manajemen Pemda Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat ada ada 92,85 % 82,00 % ,35 Ha 10,00 Kasus 7,00 Ijin 78,00 % 58,00 % Sudah 1 buah ada

156 5. Meningkatnya pengelolaan BUMD SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Tata kelola Perusda yang baik 2 SOP 6. Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan 7. Meningkatnya pelayanan perijinan 8. Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional 9. Meningkatnya Pengawasan & Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan 10. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah 11. Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien 12. Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum 13. Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu Aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti Raperda yang diselesaikan menjadi Perda Public Hearing yang dilaksanakan Ketepatan waktu penyelesaian izin non usaha ( dalam 1 tahun ) Ketepatan waktu penyelesaian izin usaha Dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu Pegawai yang mengikuti pendidikan & latihan (struktural, fungsional, teknis) Tindaklanjut PNS yang dikenakan sanksi dan hukuman Penurunan kasus pelanggaran hukum oleh aparatur Pemkab Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP Realisasai pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik, Audit Akhir Tahun Anggaran,Review Keuangan Evaluasi tindak lanjut dan LAKIP Kegiatan fisik yang tepat waktu dan mutu Laporan Keuangan SKPD dan SKPKD disusun tepat waktu Tertib administrasi barang daerah Peningkatan pajak daerah Peningkatan retribusi daerah SKPD yg memiliki Renstra dan menyusun LAKIP Unit Pelayanan yang memiliki SPP Unit Pelayanan yg telah disurvey IKM Kasus hukum yang diselesaikan Raperda yang diajukan ke DPRD Buku Kabupaten Dalam Angka 91,00 % 92,00 % 23,00 % 80,00 % 99,84 % 83,00 % 15,00 % 13,00 % 89,68 % 54,81 % 30,77 %

157 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Buku PDRB Kabupaten 14. Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal Penerapan pengelolaan arsip secara baku Ada Ada 69,00 % 15. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa 16. Meningkatnya minat baca masyarakat Web site milik pemerintah daerah Pameran / expo Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengunjung perpustakaan Ada 1 kali 77,50 % 49,00 %

158 RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 4 : Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal, dan kesetaraan gender. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan 2. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana 3. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial 4. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah 5. Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga Daerah Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas Partisipasi angkatan kerja perempuan Peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi Rasio KDRT Prevalensi peserta KB aktif Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan Pasangan Usia Subur yang ber-kb tidak terpenuhi Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahtran sosial PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs & Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan Kelompok seni dan budaya yang menerima pembinaan Gelanggang / balai remaja ( selain milik swasta ) Lapangan olahraga Pembinaan Kepemudaan 2,09 % 99,68 % 52,58 % 7,75 % 0,062 78,88 % 1,40 % 10,83 % 30 buah 7,33 % 59,29 % 4 kali 1 buah 37,89 % 29,26 % 0,0027 % 0,0417 % 17 org

159 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Pembinaan & Pemasyarakatan Olahraga 59 org 6. Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan 7. Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan 8. Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian Organisasi masyarakat, orpol, pemuda, organisasi kemasyarakatan yang dibina Peningkatan penyelenggaran forum antar kelompok masyarakat Pembangunan tempat peribadatan yang dibantu Kegiatan keagamaan yang dibantu PKK aktif Posyandu Transmigran swakarsa 20,00 % 27 kali 8,25 % 93,00 % 86,00 % 20,00 %

160 PENGUKURAN KINERJA ( PK ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi 1 : Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ). SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) Angka Melek Huruf Penduduk yang berusia >15 tahun ( melek huruf ) Angka Partisipasi Murni ( APM ) : - SD / MI / Paket A - SMP / MTs / Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah ( APS ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Kelulusan ( AL ) : - SD / MI - SMP / MTs - SMA / SMK / MA. Angka Melanjutkan ( AM ) dari SD/MI ke SMP / MTs Angka Melanjutkan ( AM ) dari SMP / MTs ke SMA / SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1 / D-IV Angka Rata-Rata Lama Sekolah 71,59 % 99,95 % 90,03 % 60,04 % 0,01 % 0,07 % 0,49 % 99,77 % 99,32 % 99,96 % 91,97 % 92,87 % 8,75 % 93,94 % 99,85 % 99,95 % 90,03 % % 0,01 % 0,06 % 0,42 % 99,96 % 99,97 % 91,98 % 93,59 % 8,75 % 131,38 99,85 100,00 100,00 104,25 100,00 85,71 85,71 100,00 100,23 100,67 100,01 100,01 100,78 100,00 Dinas Pendidikan

161 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET ,00 6. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization ( UCI ) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Posyandu aktif Cakupan kunjungan ibu hamil K4 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang di tangani Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Penanganan kasus HIV Non Folio AFP rate Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani Cakupan KLB desa atau kelurahan yang ditangani < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif 96,70 % 89,40 % 70,00 % 1,44 % 98,84 % 52,00 % 95,30 % 94,50 % 2,00 % 57,00 % 96,70 % 97,68 % 70,00 % 1,64 % 99,59 % 58,56 % 95,30 % 1,50 % 90,29 % 100,00 109,26 100,00 100,00 100,00 113,89 100,76 112,62 100,00 100,00 105,82 100,00 75,00 100,00 100,00 158,40 Dinas Kesehatan Rasio tenaga kesehatan ( dokter, bidan, perawat ) dibanding jumlah penduduk Penyediaan obat esensial generik atas persediaan obat di sarana kesehatan 0,12 % 0,14 % 116,67 100,00 RSUD Dr. Soegiri RSUD Ngimbang

162 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET pemerintah Rumah Sakit yang menyediakan 4 (empat) 100,00 layanan Rumah Tangga Sehat 57,00 % 57,00 % 100,00 Jumlah kunjungan Rawat Jalan org org 123,77 Jumlah kunjungan IGD org org 117,26 Jumlah Pasien Ruang Inap org org 133,73 Bed Occupancy Rate / BOR ( % pemakaian 57,30 % 78,18 % 136,44 Tempat Tidur ) % sarana kesehatan yang beroperasi 69,66 % 73,10 % 104,94 sesuai dengan standar % Jumlah rujukan pasien maskin yang 98,50 % 101,52 dilayani 7. Meningkatnya sarana infrastruktur daerah Panjang jalan kabupaten dlm kondisi baik Rumah Tangga Per Sanitasi Panjang jalan poros desa strategis dalam kondisi baik Panjang jalan poros desa dlm kondisi baik Panjang jalan lingkungan dlm kondisi baik Ketersediaan PJU 61,78 % 56,59 % 63,51 % 66,29 % 76,17 % 73,72 % 79,59 % 56,79 % 63,66 % 70,24 % 86,38 % 75,46 % 128,23 100,35 100,24 105,96 113,40 102,36 Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, BAPEMAS 8. Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman Panjang drainase dalam kondisi baik Jembatan Kab. dalam kondisi baik Ketersediaan sumber air baku ( m3 ) Jaringan irigasi kondisi baik Luas Irigasi Kabupaten dlm kondisi baik 43,55 % 65,00 % 71,20 % 78,90 % 70,28 % 57,66 % 65,00 % 71,76 % 79,53 % 70,49 % 132,40 100,00 100,79 100,80 100,30 Dinas PU Pengairan 5. Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW Rumah Tangga pengguna air bersih Lingkungan permukiman kumuh Rumah layak huni Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL / HGB Bangunan ber - IMB per satuan bangunan 23,50 % 4,93 % 82,59 % 4,80 % 57,15 % 23,54 % 4,90 % 82,65 % 4,83 % 57,39 % 100,17 99,39 100,07 100,63 100,42 Dinas PU Cipta Karya BAPPEDA, DinasPU Cipta Karya,

163 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Tersedianya dokumen perencanaan tata 26,00 % 26,00 % 100,00 Badan Penanaman Modal dan ruang Perijinan 6. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah Peningkatan ketersediaan rambu lalu lintas Peningkatan ketersediaan marka jalan Peningkatan kendaraan wajib uji KIR Peningkatan kepemilikan Pas Kapal ( di - bawah 7 GT perpanjangan 1 Thn sekali ) Peningkatan kepemilikan SKK Kapal ( dibawah 7GT perpanjangan 5 Thn sekali ) 69,55 % 40,93 % 92,41 % 31,90 % 24,92 % 69,83 % 80,04 % 92,72 % 116,51 % 116,51 % 100,40 195,55 100,34 365,24 467,54 Dinas Perhubungan 7. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Cakupan pengawasan terhadap AMDAL Penegakan hukum lingkungan Prosentase jumlah usaha / kegiatan yang mentatati persyaratan administrasi pen - cegahan pencemaran air 60,71 % 60,00 % 64,29 % 75,00 % 105,90 100,00 125,00 Badan Lingkungan Hidup 8. Meningkatnya penanganan persampahan Penanganan persampahan Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk 24,47 % 41,14 % 65,38 % 40,69 % 267,18 98,92 Dinas PU Cipta Karya

164 PENGUKURAN KINERJA ( PK ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 2 : Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Produktivitas padi per hektar Produktivitas tanaman palawija per hektar Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Produktivitas tanaman holtikultura per hektar - Sayuran - Buah-buahan Peningkatan produksi padi Peningkatan produksi palawija Peningkatan produksi holtikultura - Sayuran - Buah-buahan 6,37 Ton/Ha 5,31 Ton/Ha 37,64 % 1,42 Ton/Ha 4,47 Ton/Ha 1,00 % 1,00 % 1,00 % 1,00 % 6,40 Ton/Ha 6,24 Ton/Ha 44,48 % 1,47 Ton/Ha 4,72 Ton/Ha 34,48 % 7,30 % 5,91 % 4,41 % 100,47 117,51 117,86 103,52 105, Dinas Pertanian dan Kehutanan 2. Meningkatnya Produksi Hasil Perkebunan Produktivitas tanaman perkebunan per hektar - Tembakau - Tebu Peningkatan produksi perkebunan - Tembakau - Tebu 0,79 Ton/Ha 7,78 Ton/Ha 1,21 % 0,50 % 1,41 Ton/Ha 8,21 Ton/Ha -16,94 % 0,87 % 178,48 105,53-14, Meningkatnya produksi dan konsumsi hasil peternakan Peningkatan Produksi hasil ternak berupa daging Peningkatan Produksi hasil ternak berupa 4,36 % 2,14 % 88,52 % 5,64 % 2.030,28 263,55 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

165 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET telur Konsumsi Daging 10,09 Kg/Kap/Thn 11,36 Kg/Kap/Thn 112,59 Konsumsi telur 6,91 Kg/Kap/Thn 7,82 Kg/Kap/Thn 113,17 4. Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan di masyarakat Produksi perikanan Konsumsi ikan 84,13 % 83,93 % 100,00 100,24 Dinas Perikanan dan Kelautan 5. Meningkatnya produksi sektor industri Pertumbuhan Industri Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Peningkatan mutu IKM 3,91 % 5,36 % 3,14 % 4,67 % 5,13 % 3,60 % 119,44 95,71 114,65 Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan 6. Meningkatnya volume perdagangan Ekspor Bersih Perdagangan Peningkatan institusi yg melakukan ekspor Kontribusi sektor perdagangan thdp PDRB Peningkatan Pedagang ,60 (jt) 5,00 % 35,95 % 1,11 % (jt) 6,52 % 32,17 % 39,29 % 127,08 130,40 89, ,64% 7. Meningkatnya Produksi Hasil Hutan yang Memperhatikan Fungsi Pelestarian Hutan Produksi hasil hutan Kerusakan kawasan hutan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 82,16 % 0,81 % 7,17 % 143,18 % 0,001 % 5,81 % 232,21 0,12 86,85 Dinas Pertanian dan Kehutanan 8. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata Kunjungan Wisata org org 76,49 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 9. Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) Koperasi aktif Usaha Mikro dan Kecil 78,70 % 97,15 % 78,53 % 97,19 % 100,04 100,07 Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan 10. Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja Persentase pencari kerja yang ditempatkan 68,00 % 27,32 % 68,69 % 26,90 % 102,22 99,56 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11. Meningkatnya investasi di daerah Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN ( milyar rupiah ) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi Penanaman Modal Domestik ( milyar rupiah ) 5,00 % 5,00 % , ,28-62,84 5,31 Badan Penanaman Modal dan Perijinan

166 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat Regulasi ketahanan pangan Ketersediaan pangan utama Ada Ada 819,61 Kg/Kap/Th 840,21 Kg/Kap/Th 100,00 102,51 Kantor Ketahanan Pangan 13. Meningkatnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral daerah Jmlh KK desa yg belum terlayani energi listrik Pertambangan tanpa ijin Air Tanah Berijin 10,00 KK 95,11 % 21,78 % 10 KK 92,09 % 30,90 % 100,00 96,82 141,87 Bagian Perekonomian Setda

167 PENGUKURAN KINERJA ( PK ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 3 : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Government ). SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA / PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Dokumen perencanaan yang diselesaikan tepat waktu Kegiatan sesuai dengan dokumen perencanaan Penelitian yang ditindaklanjuti Ada Ada 92,85 % 82,00 % Ada Ada 99,03 % 94,77 % 100,00 100,00 100,00 106,66 100,00 115,57 100,00 BAPPEDA Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah 2. Meningkatnya penanganan pertanahan Luas lahan bersertifikat Penyelesaian Kasus Tanah Negara Penyelesaian Ijin Lokasi ,35 Ha 10,00 Kasus 7,00 Ijin ,47 Ha 2,00 kasus 8,00 Ijin 339,36 20,00 114,00 Bagian Pemerintahan Badan Penanaman Modal dan Perijinan 3. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per (78 %) (58 %) (81,95%) (67,37 %) 105,06 116,16 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

168 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET. 4. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan 5. Meningkatnya pengelolaan BUMD penduduk Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah Sudah 6. Meningkatnya peran legislatif dalam tugas pemerintahan 7. Meningkatnya pelayanan perijinan 8. Meningkatnya Pengelolaan Aparatur yang Profesional 9. Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan 10. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Sistim Informasi Manajemen Pemda Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Tata kelola Perusda yang baik Aspirasi masyarakat yang ditindaklanjuti Raperda yang diselesaikan menjadi Perda Public Hearing yang dilaksanakan Ketepatan waktu penyelesaian izin non usaha ( dalam 1 tahun ) Ketepatan waktu penyelesaian izin usaha Dokumen kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu Pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan ( struktural, fungsional, teknis ) Tindaklanjut PNS yang dikenakan sanksi dan hukuman Penurunan kasus pelanggaran hukum oleh aparatur Pemkab Tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP Realisasai pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik, Audit Akhir Tahun Anggaran, Review Keuangan Evaluasi tindak lanjut dan LAKIP Kegiatan fisik yang tepat waktu dan mutu Laporan Keuangan SKPD dan SKPKD 1 buah ada 2 SOP 91,00 % 92,00 % 23,00 % 80,00 % 99,84 % 64 SKPD (100 %) 1 buah Ada 2 SOP 91,23 % 92,36 % 19,17 % 112,50 % 550,00 % 99,84 % 64 SKPD (100 %) 100,00 Ada 100,00 100,00 100,00 100,00 100,25 100,39 100,00 100,00 112,50 687,50 100,00 100,00 100,00 100,00 Sekretariat Daerah B K D Bagian Bina Pengelolaan BUMD Sekretariat DPRD Badan Penanaman Modal dan Perijinan B K D Inspektorat Bagian Pembangunan Dinas PPKA

169 aset daerah SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET disusun tepat waktu Tertib administrasi barang daerah 83,00 % 88,52 % 106,65 Peningkatan pajak daerah 15,00 % 56,41 % 376,07 Peningkatan retribusi daerah 13,00 % 17,94 % 138, Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien 12. Terjaminnya kualitas produk hukum dan kepastian hukum 13. Tersedianya data statistik daerah yang akurat dan tepat waktu SKPD yang memiliki Renstra & menyusun LAKIP Unit Pelayanan yang memiliki SPP Unit Pelayanan yang telah disurvey IKM Kasus hukum yang diselesaikan Raperda yang diajukan ke DPRD Buku Kabupaten Lamongan Dalam Angka Buku PDRB Kabupaten 89,68 % 54,81 % 8 ( 30,77 % ) 20 Raperda Kep.Bupati Ada Ada 90,38 % 54,81 % 3 74,80 % 18 Raperda (90%) 596 Kep.Bup (59,6%) Ada Ada 100,00 100,78 100,00 37,50 74,80 100,00 100,00 Bagian Organisasi Bagian Hukum BAPPEDA Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah 14. Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal 15. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media massa 16. Meningkatnya minat baca masyarakat Penerapan pengelolaan arsip secara baku Web site milik pemerintah daerah Pameran / expo Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengunjung perpustakaan 69,00 % Ada 1 kali 77,50 % 49,00 % 73,33 % Ada 1 kali 78,56 % 61,25 % 106,30 100,00 100,00 101,37 125,00 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor P D E Bagian Humas dan Infokom Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

170 PENGUKURAN KINERJA ( PK ) Instansi : PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Visi : Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika Dan Berdaya Saing. Misi ke 4 : Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal, dan kesetaraan gender. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas Partisipasi angkatan kerja perempuan Peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi Rasio kekerasan terhadap perempuan dan anak 2,09 % 99,68 % 52,58 % 7,75 % 0,062 2,05 % 99,85 % 61,11 % 9,20 % 0,008 % 98,09 100,17 116,22 118,71 12,90 Badan PP Dan KB, BKD Dinas Pendidikan Dinas Sosial Nakertrans 2. Meningkatnya pelayanan keluarga berencana Prevalensi peserta KB aktif Cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun Cakupan Pasangan Usia Subur yang ber-kb tidak terpenuhi 78,88 % 1,40 % 10,83 % 79,98 % 2,29 % 8,81 % 101,39 163,57 81,35 Badan PP Dan KB 3. Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) PMKS yang memperoleh bantuan sosial 30 buah 67,33 % 59,29 % 36 78,91 % 76,85 % 120,00 117,20 129,62 Dinas Sosial Nakertrans 4. Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah Penyelenggaraan festival seni dan budaya 4 kali 4 kali 100,00 Dinas Kebudayaan dan

171 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % KET Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 1 buah 1 buah 100,00 Pariwisata Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang 37,89 % 37,89 % 100,00 dilestarikan Kelompok seni dan budaya yang menerima 29,26 % 29,26 % 100,00 pembinaan 5. Meningkatnya prestasi Pemuda dan Olahraga Daerah Gelanggang / balai remaja ( selain milik swasta ) Lapangan olahraga Pembinaan Kepemudaan Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 0,0027 % 0,0417 % 17 org 59 org 0,00031 % 0,0498 % 18 org 135 org 11,48 119,42 105,88 228,81 Dinas Pemuda dan Olahraga 6. Meningkatnya suasana yang sejuk, santun dan demokratis dalam kehidupan Organisasi masyarakat, orpol, pemuda, organisasi kemasyarakatan yang dibina Peningkatan penyelenggaran forum antar kelompok masyarakat Pembangunan tempat peribadatan yang dibantu Kegiatan keagamaan yang dibantu 20,00 % 27 kali 497 (8,25 %) 551 () 20, 00 % 27 kali () 100,00 100,00 139,64 100,00 Bakesbang dan Politik B P B D 7. Meningkatnya keberdayaan masyarakat pedesaan PKK aktif Posyandu aktif 93,00 % 52,00 % 92,80 % 58,56 % 99,78 112,62 BAPEMAS 8. Terselenggaranya pelayanan ketransmigrasian Transmigran Regional 20,00 % 0 0,00 Dinas Sosial Nakertrans

172 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : N a m a : H. FADELI, SH, MM. Jabatan : Bupati Lamongan. Pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan, keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Lamongan, Februari 2012 BUPATI LAMONGAN H. F A D E L I, SH, MM.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan Kabupaten Lamongan adalah salah satu wilayah yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN Komoditi : Padi Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember No Panen Rerata 1 Sukorame 1.928 67,30 12.975 1.512 63,14

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

KABUPATEN LAMONGAN 2017

KABUPATEN LAMONGAN 2017 KABUPATEN LAMONGAN KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj-IP

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKJ IP ) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN Disusun oleh : Tim SAKIP Kabupaten Lamongan Maret, 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan

KATA PENGANTAR. Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)

KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton) Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN D A F T A R I S I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR.... xi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... I 1 B. DASAR HUKUM... I 1 C. GAMBARAN UMUM DAERAH...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN 1975-1982 Untuk mengawali kajian mengenai kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat kota Lamongan, digambarkan terlebih dahulu gambaran

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 8-2003 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 89, 2007 OTONOMI. PEMERINTAHAN. PEMERINTAHAN DAERAH. Perangkat Daerah. Organisasi.

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT SALINAN GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

Profil Kabupaten Aceh Singkil

Profil Kabupaten Aceh Singkil Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi PEMERINTAHAN DAERAH Harsanto Nursadi Beberapa Ketentuan Umum Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI LANDAK, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN

FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 1. Peningkatan Populasi = 2. Peningkatan Produksi Daging = 3. Peningkatan Produksi Telur = 4. Peningkatan Konsumsi Daging = 5. Peningkatan Konsumsi Telur = Jml. Populasi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL 2.1. KONDISI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Lamongan, merupakan wilayah kabupaten yang berada di bagian Utara dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Terletak diantara koordinat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 9 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 776 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008 No. 9, 2008-1 - LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... 10 A. Visi dan Misi... 10 B. Strategi dan Kebijakan Daerah... 11 1. Isu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA 1 GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT dan GUBERNUR PAPUA BARAT

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT dan GUBERNUR PAPUA BARAT PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI PAPUA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN PREVIEW III TUGAS AKHIR PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT. Merisa Kurniasari 3610100038

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO 1. Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak antara 7. 11 dan 7. 36 Lintang Selatan (LS), 109. 43 dan 110. 04 Bujur Timur (BT).

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN TAHUN : 2012 : PENAJAM PASER UTARA SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2008 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. daerah-kabupaten-barrutahun-2008 PEMERINTAH DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN

Lebih terperinci